JIK Vol.I No.16 Mei 2014: 750-758 e-ISSN: 2527-7170
Perbandingan Managemen Aktif Kala III dan Konvensional Di RSU Sinar Kasih Tentena Olkamien1) Abstrak: Kala III persalinan merupakan periode antara kelahiran bayi dan pengeluaran plasenta. Manajemen aktif kala III bertujuan untuk menghasilkan kontraksi uterus lebih efektif yaitu lebih pendek 5-15 menit sehingga dapat mempersingkat durasi kala IIIserta menurunkan risiko perdarahan 60-70%. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi perbedaan rerata durasi kala III pada subyek yang dilakukan manajemen aktif kala tiga dan manajemen konvensional. Penelitian ini merupakan jenis penelitian uji klinik dengan rancangan randomized clilnical trial dengan pendekatan kuantitatif. Sampel penelitian ibu hamil dan melahirkan normal yang memenuhi kriteria inklusi periode Desember 2009 – Maret 2010, jumlah sampel 128 dengan tehnik consecutive sampling. Analisis univariat, bivariat dengan menggunakan uji statistik chi-square dan independent t-test. Hasil penelitian menunjukan bahwa rerata durasi kala III dengan manajemen aktif kala III lebih singkat (11,6 ± 3,5 menit) dibandingkan dengan manajemen konvensional (18,7 ± 3,7 menit) dengan perbedaan 7,1 menit dan IK 95%: 5,57-8,32. Kesimpulan penelitian bahwa rerata durasi kala III lebih singkat dengan manajemen aktif kala III dibandingkan manajemen konvensional. Diharapkan manajemen aktif kala III menjadi standar pelayanan dalam pelaksanaan asuhan persalinan normal di Rumah Sakit GKST Tentena. Kata Kunci: Manajemen aktif kala III, manajemen konvensional, durasi kala III. Abstract: Kala III (third period) in pregnancy is a period between infant birth and placenta removal. Active management of kala III aims to produce more active uterus contraction (5-15 minutes) to make the duration of kala III become shorter and decrease the risk of bleeding 60-70%. This study was aimed to evaluate the difference of kala III duration among subject with active management of kala III compared to conventional management. This study is a randomized clinical trial study with quantitative approach. Sample in this study are pregnant womens giving a normal birth who meet the inclusion criteria on period december 2009 – march 2010. There are 128 samples involved in this study taken by using consecutive sampling technic. Bivariate analysis use chi-square and independent t-test. The study result showed that mean of kala III duration among active management was shorter (11.6 ± 3.5 minutes) compared to conventional management (18.7 ± 3.7 minutes) with difference 7.1 minutes and CI 95%: 5.57-8.32. In conclusion, mean of kala III duration is shorter with active management compared to conventional management. It is suggested that the active management of kala III can be used as a standard of service in handling the normal birth at hospital of GKST Tentena. Keywords: Active management of kala III, conventional management, duration of kala III.
kematian Maternal adalah 311 per 100.000
Pendahuluan Kala III persalinan merupakan periode
kelahiran hidup. Di kabupaten Poso angka
antar kelahiran bayi dan pengeluaran plasenta
kematian Ibu tahun 2007 sejumlah 153 per
(Gulmezoglu et al., 2009). Salah satu faktor
100.000
risiko penting penyebab atonia uteri adalah
kematian Ibu adalah perdarahan yang tidak dapat
kegagalan plasenta lahir sesuai waktunya karena
di
uterus tidak berkontraksi secara memadai setelah
mendadak. Sebagian besar kasus perdarahan
kelahiran bayi (Rogers et al., 1998). Penelitian
terjadi pada post partum (67%). Hal ini
tentang praktik manajemen aktif kala III di 20
mengindikasikan kurang baiknya manajemen
rumah sakit di Indonesia menunjukkan bahwa
persalinan kala III (Dinkes, 2007). Data sekunder
hanya
Rumah sakit GKST Tentena Kabupaten Poso
30%
rumah
sakit
melaksanakan
kelahiran
perkirakan
hidup.
sebelumnya,
dengan
secara
Provinsi
POPPHI 2006). Di Sulawesi Tengah Angka
persalinan rata-rata perbulan 80 persalinan masih
750
Tengah
terjadi
utama
manajemen aktif kala III (JNPK-KR 2008 &
1) Poltekkes Kemenkes Palu
Sulawesi
Penyebab
jumlah
JIK Vol.I No.16 Mei 2014: 750-758 e-ISSN: 2527-7170
menggunakan manajemen konvensional dalam
subyek tiap kelompok. Bila ditambah dengan
melahirkan plasenta. Tujuan penelitian, Tujuan
perkiraan adanya 10% subyek yang tidak dapat
umum mengevaluasi perbedaan manajemen aktif
dianalisa, besar sampel yang diharapkan menjadi
kala III dan manajemen konvensional terhadap
128 subyek. Jadi jumlah subyek yang diharapkan
rerata durasi kala III.
untuk kelompok perlakuan dan kontrol masing-
Metode Penelitian
masing 64 subyek, penempatan subyek pada klinik
dengan
masing-masing kelompok dilakukan secara acak
clinical
trial,
(Random Allocation). Pengambilan sampel dalam
menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif.
penelitian ini dilakukan secara consecutive
Metode kuantitatif untuk mengetahui perbedaan
sampling (Benson, & Pernoll 2008) (Chaparro, et
durasi kala III pada manajemen aktif kala III dan
al., 2006) (Cotter
konvensional (Hulley & Cummings (l988);
penelitian, variabel bebas (independent variable)
Kresno, et al. (2000); Tygstrup et al. (1992).
adalah manajemen aktif kala III dan manajemen
Penelitian ini single blind yaitu penilaian tanpa
konvensional, variabel tergantung (dependent
sepengetahuan
variable) adalah durasi kala III.
Jenis rancangan
penelitian
uji
randomized
dari kelompok pasien
yang
et al 2004). Variabel
Hasil Penelitian Analisis Univariat
diteliti. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu hamil dan yang melahirkan di Rumah
Untuk mendeskripsikan karakteristik dari
Sakit Umum Sinar Kasih GKST Tentena pada
subyek penelitian digunakan analisis univariat.
bulan Desember 2009 Maret 2010. Besar sampel
Distribusi
menggunakan rumus beda rerata untuk dua
frekuensi
karakteristik
subyek
berdasarkan masing-masing variabel nampak
kelompok independen, variabel respon berskala
pada tabel di bawah ini:
kontinyu, besar sampel yang diharapkan 58
Tabel 1. Distribusi frekuensi karakteristik subyek penelitian menurut kelompok perlakuan dan kontrol Kelompok Variabel Perlakuan (n=64) Kontrol (n=64) n
%
n
%
Umur ibu < 20 20-34
7 42
10,9 65,6
15 37
23,4 57,8
>35
15
23;4
12
18,7
Umur Kehamilan 37-42 mgg
41
64,1
42
65,6
> 42 mgg
23
35,9
22
34,4
Primipara
32
50,0
37
57,8
Multipara
32
50,0
27
42,2
Paritas
Keterangan: n = jumlah sampel
Tabel 1 menjelaskan distribusi frekuensi
kompara bilitas masing-masing variabel.
subyek berdasarkan kelompok perlakuan
Umur subyek, yang berusia reproduksi sehat
(manajemen aktif kala III) dan kontrol
20-34 tahun pada kelompok perlakuan dan
(manajemen
kontrol lebih banyak
konvensial)
untuk
melihat 751
dibandingkan umur
JIK Vol.I No.16 Mei 2014: 750-758 e-ISSN: 2527-7170
<20 dan ≥35 tahun, demikian juga
pada
penellitian pada kelompok perlakuan tidak
variabel umur kehamilan pada kelompok
ada
perlakuan dan kontrol subyek yang memiliki
multipara sedangkan pada kelompok kontrol
umur kehamilan normal 37-42 minggu lebih
ada perbedaan, lebih banyak primipara dari
banyak
pada multipara.
dibandingkan
dengan
umur
perbedaan
antara
primipara
dan
kehamilan >42 minggu. Paritas subyek Tabel 2. Analisis diskriptif durasi kala III persalinan menurut kelompok perlakuan dan kontrol Durasi Kala III Perlakuan Kontrol n=64 % n=64 % Mean ± SD (menit) 11,6±3,5 18,7±3,7 Minimum 5 14 Maksimum 17 27 n≤15 menit (singkat) 47 (73,4) 23 (35,9) n>15 menit (lama) 17 (26,5) 41 (64,0) Keterangan: n = jumlah sampel
variabel luar terhadap variabel terikat. Untuk Pada tabel 2 di atas ditunjukkan bahwa
mengetahui perbedaan rerata durasi kala III
rerata durasi kala tiga persalinan pada kelompok
perlakuan
lebih
antara masing-masing kategori pada variabel
singkat
bebas dan variabel luar, uji statistik yang
dibandingkan dengan kelompok kontrol.
digunakan adalah uji independent t-test. Untuk
Nilai minimum durasi kala tiga (kelompok
mengetahui
perlakuan) lebih singkat dan nilai maksimum
lama.
Rentang
nilai
lama.
Durasi
kala
III
(73,4%)
dibandingkan
dengan tingkat kemaknaan p<0,05. Kekuatan
pada
hubungan dari variabel bebas dan variabel luar dilihat dari nilai Risiko Relatif (RR) yang
dengan
menggambarkan berapa kali efek terhadap
kelompok kontrol lebih banyak yang durasi
durasi kala III dengan interval kepercayaan 95%
kala III lama (64,0%).
Hesketh (2003). Hasil analisis bivariat disajikan
Analisis Bivariat Analisis mengetahui
dan
uji statistik yang digunakan adalah Chi-Square
kelompok perlakuan lebih banyak yang singkat
bebas
pengaruh variabel luar terhadap variabel bebas,
antara
kelompok perlakuan dan kontrol dalam kategori
variabel
variabel luar terhadap durasi kala III dan
durasi kala tiga (kelompok kontrol) dalam kategori
pengaruh
dalam bentuk tabel dan diinterpretasikan dalam bivariat
hubungan
bertujuan variabel
bebas
untuk
bentuk narasi.
dan
a. Perbandingan rerata durasi kala III antara masing-masing kategori pada variabel bebas (manajemen aktif kala III dan konvensional) Tabel 3. Perbandingan rata-rata durasi kala III antara masing-masing kategori pada variabel bebas (manajemen aktif kala III dan konvensional) Durasi Kala III Variabel IK 95% t p Mean ±SD ∆ menit Manajenen aktif 11,6±3,5 kala tiga 7,0 5,57-8,32 10,9 0,01 Konvensional 18,7±3,7
752
JIK Vol.I No.16 Mei 2014: 750-758 e-ISSN: 2527-7170 keterangan : ∆ = selisih antara satu nilai dengan nilai lainnya
Rerata durasi kala III dengan manajemen aktif lebih
singkat
dibandingkan
Pada tabel 4 di bawah ini menggambarkan
dengan
perbandingan nilai rerata durasi kala III antara
konvensional. Perbedaan ini secara statistik
masing-masing kategori pada variabel luar yaitu
bermakna dengan nilai p<0,05.
umur ibu, umur kehamilan dan paritas dengan menggunakan uji statistik independent t-test.
Tabel 4. Perbandingan rerata durasi kala III antara masing-masing kategori pada variabel luar (umur ibu, umur kehamilan, dan paritas). Durasi Kala III t Variabel IK 95% P Mean ±SD ∆menit Umur ibu 20-34 tahun 14,.0±5,0 3,0 1,29-4,80 3,4 0,01 <20 dan ≥ 35 tahun 17,1±4,5 Umur Kehamilan 32 -42 minggu > 42 minggu Paritas Primipara
14,8±5,2 15,7±4,7
0,8
-1,00-2,70
0,9
0,18
14,0±4,3
2,4
0,69-4,16
2,7
0,01
Multipara
16,4±5,5
keterangan : ∆ = selisih antara satu nilai dengan nilai lainnya
Tabel 5 di bawah ini ditampilkan
Rerata durasi kala III pada ibu yang singkat
untuk mengetahui pengaruh variabel bebas
dibandingkan ibu dengan umur <20 atau ≥ 35
dan variabel luar. Pengaruh manajemen aktif
tahun,
kala III terhadap durasi kala III menunjukkan
berumur
20-34
tahun
menunjukkan
lebih
perbedaan
yang
bermakna dengan p<0,05 dan IK 95% 1,29 -
hasil
4,80. Rerata durasi kala III pada ibu dengan
manajemen
aktif
umur kehamilan 37-42 minggu lebih singkat
penurunan
durasi
dibandingkan ibu dengan umur kehamilan
dibandingkan dengan metode konvensional.
>42 minggu dengan IK 95% -1,00 – 2,71
Secara statistik manajemen aktif kala III
tidak
yang
mempunyai pengaruh bermakna terhadap
bermakna dengan p>0,05. Rerata durasi kala
durasi kala III dengan nilai p< 0,05. Bila
tiga pada ibu primipara lebih singkat
dilihat dari efek yang ditimbulkan maka
daripada
menunjukkan
manajemen aktifkala III memberi efek 2,04
perbedaan yang bermakna dengan p<0,05
kali lebih besar dibandingkan dengan metode
dan IK 95% 0,69-4,16.
konvensional (95% IK: 1,42-2,92). Artinya
b. Pengaruh variabel bebas (manajemen
manajemen aktif kala tiga menimbulkan efek
aktif kala tiga dan konvensional) dan
2,04 kali lebih besar dalam hal penurunan
variabel luar (umur ibu, umur kehamilan,
durasi
paritas) terhadap variabel terikat (durasi
konvnsional.
menunjukkan
ibu
perbedaan
multipara,
kala III)
bahwa
kala
ibu
tiga
dengan kala kala
III
perlakuan mengalami
III
dibandingkan
(73,4%)
metode
Variabel luar yaitu umur ibu dibagi dalam dua kategori yakni umur <20 dan ≥35
753
JIK Vol.I No.16 Mei 2014: 750-758 e-ISSN: 2527-7170
umur
umur kehamilan 37-42 minggu menimbulkan
kehamilan dengan dua kategori yaitu> 42
pengaruh terhadap penurunan durasi kala III
minggu dan 37-42 minggu. Paritas dengan
(57,8%)
dua kategori yaitu primipara dan multipara.
kehamilan >42 minggu. Secara statistik tidak
tahun
dan
umur
20-34
tahun,
dibandingkan
dengan
umur
Pengaruh umur ibu terhadap durasi
bermakna tetapi secara klinik bermakna
kala III, menunjukkan hasil bahwa umur ibu
dengan nilai p>0,05 dan RR 1,18 (95% IK;
20-34 tahun menimbulkan pengaruh terhadap
0,83-1,67). Artinya umur kehamilan ibu 37-
penurunan
(67,0%)
42 minggu menimbulkan efek 1,18 kali lebih
dibandingkan dengan umur < 20 dan ≥35
besar dalam hal penurunan durasi kala III
tahun. Secara klinik dan statistik bermakna
dibandingkan dengan umur kehamilan>42
dengan nilai p<0,05 dan RR 1,93 (95% IK;
minggu.
durasi
kala
III
1,27-2,92). Artinya umur ibu 20-34 tahun
Pengaruh paritas terhadap durasi kala
menimbulkan efek 1,93 kali lebih besar
III, menunjukkan hasil bahwa ibu primipara
dalam
III
menimbulkan pengaruh terhadap penurunan
dibandingkan dengan umur ibu <20 dan ≥ 35
durasi kala III (69,5%) dibandingkan dengan
tahun.
ibu multipara. Secara klinik dan statistik
hal
penurunan
durasi
kala
bermakna dengan nilai p<0,05 dan RR 1,86
Pengaruh umur kehamilan terhadap
(95% IK; 1,29-2,68).
durasi kala tiga, menunjukkan hasil bahwa
Tabel 5. Pengaruh variabel bebas (manajmen aktif kala III dan konvensional) dan variabel luar (umur Ibu, umur kehamilan, dan paritas) terhadap variabel terikat (durasi kala III) Variabel
ManajemenAktif Kala III Konvensional Umur Ibu 20-34 tahun < 20 dan ≥ 35 tahun Umur kehamilan 37-42 inggu > 42 minggu Primipara Multipara
Durasi Kala III Singkat Lama n % n % 47 23
73,4 35,9
17 41
53 17
67,0 34,6
26 32
48 22 48 22
57,8 48,8 69,5 37,2
35 23 21 37
Pembahasan
RR
26,5 64,0
p
IK 95%
2,04
1,42-2,92
0,01
32,9 65,3
1,93
1,27-2,92
0,01
42,1 51,1 30,4 62,7
1,18
0,83-1,67
0,33
1,86
1,29-2,68 0,01
kehamilan dan paritas ibu terhadap durasi kala
Penelitian ini mencoba mengintegrasikan
III,
serta
faktor-faktor
yang
menghambat
Manajemen Aktif kala III pada ibu dalam masa
pelaksanaan manajemen aktif kala III.
persalinan kala III untuk melihat ada atau
1. Pengaruh manajemen aktif kala tiga terhadap
tidaknya pengaruh dan perbedaan manajemen
durasi kala III
aktif kala III terhadap durasi kala III. Selain
Hasil penelitian ini, rerata durasi kala
pengaruh manajemen aktif kala III, akan
III lebih lama (11,6 menit) dibandingkan
diketahui pula pengaruh umur ibu, umur
dengan hasil penelitian Maughan et al., 754
JIK Vol.I No.16 Mei 2014: 750-758 e-ISSN: 2527-7170
(2006) durasi kala III (6,19 menit) yang
terjadinya perdarahan, menjadi progresif
menunjukkan adanya perbedaan durasi kala
setelah 30 menit (Maughan et al (2006).
III pada subyek yang dilakukan manajemen
Volume darah yang hilang tergantung berapa
aktif kala III (Maughan et al., (2006).
lama pelepasan plasenta dari dinding rahim
Manajemen aktif kala III secara aktif
dan bagaimana efektifnya kontraksi uterus
melakukan tindakan tanpa menunggu tanda-
pada kala III (Sharma et al (2005), didukung
tanda pelepasan plasenta dan pemberian
juga dengan penelitian yang mengevaluasi
oksitosin dalam 1 menit segera setelah bayi
manajemen aktif kala III dan expectant
lahir dapat memfasilitasi kontraksi otot
menemukan pada subyek yang dilakukan
uterus. Tujuan manajemen aktif kala III
manajemen aktif kala III durasi kala III
adalah untuk menghasilkan kontraksi uterus
menjadi lebih singkat yaitu 5-15 menit,
yang
volume
lebih
efektif
sehingga
dapat
perdarahan
berkurang
dan
mempersingkat durasi kala III, mencegah
menurunkan risiko perdarahan hebat 60-
perdarahan
kehilangan
70%, sedangkan pada metode konvensional
darah pada kala III persalinan (Herman et al,
durasi kala III lebih lama yaitu 15-30 menit,
2002).
sehingga
dan
Pembuluh
mengurangi
darah
pada
tempat
manajemen
aktif
kala
III
perlekatan plasenta yang terbuka akibat
direkomendasikan untuk digunakan secara
pelepasan plasenta sebagian atau komplit,
rutin karena lebih superior dibandingkan
merupakan sumber perdarahan selama dan
dengan manejemen konvensional (Brucker,
setelah kala III
200l).
persalinan. Darah yang
Selama proses penelitian ini, peneliti
mengalir ke tempat perlekatan plasenta kurang lebih 500-800 ml/menit. Jika uterus
tidak menemukan
tidak segera berkontraksi dengan baik
manajemen aktif kala III terhadap subyek,
setelah kelahiran plasenta, dapat memicu
baik ibu maupun bayi dalam keadaan sehat.
terjadinya
postpartum
Hal ini sejalan dengan penelitian yang
(McDonald (2007); Sinclair (2005); WHO,
menyatakan bahwa manajemen aktif kala III
(2004).
tidak
perdarahan
efek samping dari
menimbulkan
efek
samping
interval
dibandingkan dengan metode konvensional
kelahiran plasenta dan perdarahan, 5,1%
(Magann, et al., 2006). Didukung oleh
perdarahan terjadi pada saat pelepasan
penelitian yang membandingkan salah satu
plasenta. Periode ini sangat penting karena
komponen manajemen aktif kala III yaitu
risiko perdarahan tergantung dari durasi kala
penegangan tali pusat terkendali sedangkan
III persalinan. Durasi kelahiran plasenta
pada manajemen konvensional dilakukan
sangat spesifik, 50% lahir dalam 5 menit dan
tekanan
90% lahir dalam 15 menit. Kelahiran
manuver) yang merupakan basic intervensi
plasenta dalam 30 menit cenderung berisiko
untuk
Hasil
penelitian
tentang
755
ringan
pada
melahirkan
fundus
plasenta.
(Crede
Hasilnya
JIK Vol.I No.16 Mei 2014: 750-758 e-ISSN: 2527-7170
menggunakan metode penegangan tali pusat
insufisiensi plasenta yang dapat mengganggu
terkendali lebih efektif daripada Crede
anatomi plasenta, jaringan plasenta menjadi
manuver, karena metode konvensional ini
nekrosis mempengaruhi dalam mekanisme
dapat menstimulasi nyeri, berisiko terjadi
pelepasan plasenta (Magann., et al (2008).
perdarahan postpartum dan inversio uteri
4. Pengaruh Paritas Terhadap Durasi Kala
(Marti, & Carrasco (2007).
III
2. Pengaruh umur ibu terhadap durasi kala III Usia
yang
semakin
tua
Multiparitas terjadi kemunduran atau
akan
cacat pada endometrium akibat terjadi
menimbulkan kemunduran progresif dari
fibrosis pada bekas implantasi plasenta pada
endometrium sehingga tidak mencukupi
persalinan
kebutuhan nutrisi janin. Plasenta dalam
vaskularisasi berkurang sehingga plasenta
pertumbuhannya akan meluas, vili korialis
dalam memenuhi kebutuhan nutrisi janin
menembus dinding uterus lebih dalam
mengadakan perluasan. Persalinan berturut-
sampai menembus desidua basalis, atau lebih
turut
dalam yang akan mengganggu pelepasan
menyebabkan
plasenta dari tempat implantasinya (Varney,
demikian
(2005). Usia reproduksi yang aman bagi
kontraksi dan retraksi uterus sehingga dapat
wanita untuk hamil adalah 20-34 tahun,
mengganggu pelepasan dan pengeluaran
dimana kehamilan yang terjadi pada usia ≥
plasenta (Altay et al., (2007).
35 tahun cenderung terjadi komplikasi yang berkaitan
dengan
fungsi
sebelumnya
dalam
waktu uterus
akan
sehingga
singkat fibrotik,
mempengaruhi
akan dengan daya
Perlekatan plasenta yang abnormal
reproduksi
dapat terjadi jika pembentukan desidua
(Sherwen, 2005).
terganggu pada wanita dengan gravida 6 atau
3. Pengaruh umur kehamilan terhadap lama
lebih. Insiden perdarahan post partum pada
kala III
paritas rendah sebesar 0,3% dibandingkan
Pada kehamilan menjelang cukup bulan
sejumlah
penurunan
proses
hormone
terjadi
dengan wanita para 4 atau lebih sebesar
seperti
estrogen
1,9% (Magann, et al (2008); Cunningham, et
dan
al (2005)
progesteron, plasenta yang menjadi tua dan
Kesimpulan dan Saran
distensi Rahim dapat mempengaruhi aktivasi persiapan
myometrium
untuk
Hasil penelitian ini dapat di simpulkan
mulainya
bahwa: Rerata durasi kala tiga lebih singkat
persalinan (Derek & Jones, 2001). Penurunan
plasenta
dibandingkan rerata durasi kala III dengan
berlangsung terus sampai kehamilan 36
manjemen konvensional. Umur ibu dan paritas
minggu
menyebabkan
dan
indeks
dengan menggunakan manajemen aktif kala III
selanjutnya
mengalami
efek
bermakna
baik
secara
penurunan lambat sampai timbul his inpartu.
statistik maupun secara klinik, sedangkan umur
Pada
kehamilan tidak menyebabkan efek bermakna
kehamilan
lewat
waktu,
terjadi
756
JIK Vol.I No.16 Mei 2014: 750-758 e-ISSN: 2527-7170
secara
statistik
namun
secara
Herman, A., Zimmerman, A., Arieli, S., Tovbin, Y., Bezer, M., Bukovsky, I. & Panski, M. (2002) Down-up sequential separation of the placenta. Ultrasound Obstet Gynecol, 19(3):278-281. Hesketh, S.R. (2003) A Handbook of stastistical using stata. Florida:CRC Press. Hulley, S.B. & Cummings, S.R. (l988) Designing clinical research an epidemiologic approach. Baltimore: William & Wilkins. Jaringan Nasional Pelatihan Klinik Kesehatan Reproduksi (JNPK-KR), (2008) Buku acuan asuhan persalinan normal (APN), asuhan esensial, pencegahan dan penanggulangan segera komplikasi persalinan dan bayi baru lahir. Jakarta. Kresno, S., Hadi, E.N., Wuryaningsih, E. &Ariawan, A. (2000) AplikasiMetodeKualitatifdalampenelitia nkesehatan. Jakarta: FKUI. Magann, V.F., Doherty, D.A., Berry, C.M., Niederhauser, A. & Morrison, J.C. (2006) Timing of placental delivery to prevent postpartum haemorrhage: lessons learned from an abandoned randomized clinical trial. Aust N Z J Obstet Gynaecol, 46(6): 549-551. Magann, V.F., Doherty, D.A., Berry C.M., Niederhauser, A & Morrison, J.C., Chauhan S.P .,(2008) Obstetric Characteristics For a Prolonged Third Stage of Labor and Risk for Postpartum Hemorrhage: Prospective Randomized Investigation.Gynecol Obstet Invest65:201-205 Marti, G.E. & Carrasco, G.C. (2007) Fundal pressure versus controlled cord traction as part of the active management of the third stage of labour. Cochrane Data Base Syst Rev, 4(CD005462):1-10. Maughan, K.L., Heim, S.W. & Galazka, S.S. (2006) Preventing post partum hemorrhage: managing the third stage fo labor. Am Fam Physician, 73(6):10251028. McDonald, S. (2007) Manegement of the third stage of labor. J Midwifery Woman’s Health, 52(3): 254-261. McDonald, S.J. & Middleton, P. (2008) Effect of timing of umbilical cord clamping of term infant on maternal and neonatal outcomes. Cochrane Data Base Syst Rev, 2(CD004074):1-10.
klinik
mempengaruhi rerata durasi kala III. Berdasarkan diajukan
beberapa
hasil saran
penelitian,
dapat
sebagai
bahan
pertimbangan: Manajemen aktif kala III menjadi standar pelayanan dalam pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal di Rumah Sakit Sinar Kasih GKST Tentena. Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan penolong persalinan (provider) melalui pelatihan Asuhan Persalinan Normal dan evaluasi kinerja bidan sebagai upaya peningkatan pelayanan kebidanan di Rumah Sakit Sinar Kasih GKST Tentena DAFTAR PUSTAKA
Altay, M.M., Ilhan, A.K. &Haberal, A. (2007) Length of the third stage of labor at term pregnancies is shorter if placenta is located at fundus: Prospective study. J ObstetGynaecol Res, 33(5):641-644. Benson, R.C. & Pernoll, M.L. (2008) Handbook obstetri and gynecology. Jakarta: PenerbitbukuKedokteran EGC. Brucker, M.C. (200l) Manejement of the third stage of labor: an evidence base approach, J Midwifery Women’s Health,46(6):381-92. Chaparro, C.M., Neufeld, L.M., Alavez, T.G. & Dewey, K.G. (2006) Effect of timing of umbilical cord clamping on iron status in Mexican infants: a randomized controlled trial. Lancet, 367(9527):1997-2004. Cunningham, G.F., Leveno, K.J., Bloom, S.L., Hauth, J.C., Gilstrap, L. & Wenstrom, K.D. (2005) Williams Obstetrics. volumeI (22nd). New York: McGrawHill Medical Publishing Devision. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah (2007) Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah. Palu. Gulmezoglu, A.M., Widmer, M., Merialdi, M.&Qureshi, Z. (2009) Active management of the third stage of labourwhitout controlled cord traction: a randomized non-inferiority controlled trial.Reprod Health, 21(6):2. 757
JIK Vol.I No.16 Mei 2014: 750-758 e-ISSN: 2527-7170
Rogers, J., Wood, J., McCandlish, R., Ayers, S., Truesdale, A. &Elbourne, D. (1998) Active versus expectant management of third stage of labour: the Henchingbrooke randomized controlled trial. Lancet, 351, 693-699. Sharma, J.B., Pundir, P., Maholtra, P. &Arora, R. (2005) Evaluation of placental drainage as amethod of placental delivery in vaginal deliveries.ArchGynecolObstet , 271, 343-345. Sinclair, C. (2005) A midwifes hand book. Sounder, Missouri: Elsevier. Tygstrup, N., Lachin, J.M. &Juhl, E. (1992) The randomized clinical trial and therapeutic decisionsm, statistics: textbooks and monograps, New York: Marcell Dekker, Inc. Varney, H. (2005) Varney’s midwifery.Third edition, London: Jones and Bartlett Publishers. World Health Organization (WHO), (2004) Vaginal bleeding after chaild birth . Managing complication in pregnancy and childbirth: a guide for midwives and doctors. Geneva
758