PERAtJSERTA~AASYARAKATDALAM
PIDATO
PENGUKUHAN
DilJcapkan pada Upacara Peresmian Penerimaan Jabatan Guru Besa( Madya dalam IImu Obstetri & Ginekologi pada Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang
10 Januari 1996
Oleh UNTUNG
PRAPTOHARDJO
Assalamu'alaikum
Wr. Wb.
Yang terhormat, Bapak
Menteri
Negara
Kependudukan
Bapak Gubernur / Kepala
Daerah Tingkat
Bapak Anggota
MUSPIDA
Saudara
dan Ketua
Rektor
S:1udara-saudRra Para anggota Para anggota
/ Kepala
I Jawa Tengah
dan DPR Tingkat
Pembantlj
BKKBN I Jawa Tengah
Senat Universitas Rektor Universitas
Diponegoro Diponegoro
De'Nan Penyanttlrlan Universitas Dioonegoro Senat dan Dewan Guru Besar Universitas Diponegoro.
Para Guru Besar diluar lingkungan Universitas Diponegoro Saudara Dekan dan Pembantu Dekan dilingkungan Universitas Diponegoro. Saudara Dekan dan Pembantu Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Oiponegoro. Oirektur Rumah Saudara Para
Sakit Umum Pusat Ookter Kariadi Ketua Bagian / Kepala SMF dilingku~gan
Kedokteran / RSUP dr. Kariadi Saudara-saudara Sivitas Akademika Para guru-guru
dari SO, SMP,
Universitas
Oiponegoro
SMA dan Perguruan
Adik-adik Residen dan mahasiswa Para tamu undangan, Para Pejabat,
Fakultas
Tinggi
Selur'Jh ke,luarga, Ternan seja\"/at,
halldai tau Ian yang saya muliakan. Dengar'l penuh
rasa hormat,
saya
mengajak
hadirin
yang
mulia
untuk bersama-sama memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan Rakhmat-Nya, sehingga kita bisa berkumpul
di Auditorium
UNDIP hari ini dalam keadaan
sehat wal'afiat.
Pad a kesempatan yang berbahagia ini perkenankanlah saya mengucapKan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Saudara Rektor, Para Guru Besar, Sivitas Akademika yang telah memberikan
kesempatan
kepada saya untuk membacakan Pidato pengukuhan saya sebagai guru besar dan disaksikan oleh segenap hadirin dalam Rapat Senat terbuka yang sangat terhormat
ini dengan judul Peranserta
Kependudukan dan Ke!uarga Berencana.
Masyarakat
dalam
Tiada kata yang tepat, saya sampaikan tak terhingga
dan penghargaan
meluangkan
waktu
pengukuhan
saya ini.
yang
kecuali terima kasih yang
kepada para hadirin yang telah berkenan
sangat
berharga
untuk
menghadiri
upacara
PENDAHULUAN Hadirin untuk
yang ~aya muliakan,
Sebelum
mengawali
pidato saya, marilah para hadirin saya bawa
sesaat
merenungkan
apa yang
akan
terjadi
pad a negara
kit a
tercinta dan anak cucu kit a tersayang bila kita tidak berbuat sesuatu dalam bidang kependudukan. Marilah kita saling mengenang dan menyusuri
liku-iku
perkembangan
Keluarga
Berencana
di
Indonesia
dengan segala aspeknya. Negara tidak akan menjadi jaya dan besar bila masyarakatnya menghormati kependudukannya
tidak
dan tidak memikirkan generasi penerusnya.
Dua puluh delapan tahun sudah saya menggeluti bidang Keluarga Berencana semenjak tho 1968. Mulai saat itu saya dikirim oleh Perkurr,pulan Keluarga Berencana l:ldonesia (PK91) untuk mengikuti "Family Planning Course" yang diselenggarakan di Siangapura atas bantuan
International
Planned
Parenthood
Federation
(IPPF).
Faisafah Keluarga Berencana yal1g dibawakan oleh Almarhum dr. Sushila Gorre dari India, menyentuh hati nurani saya karena dengan mempraktikkan Keluarga Berencana tidak hanya pasangan yang merasa bahagia
tetapi
keluarga,'
negara
manfaatnya. Mulai saat itulah saya merasakan saya
terhadap
dikembangkan Masalah
bangsa
dan
dan
bahkan
dunia
akan
meras-a
dan meyakinr bahwa demi kecintaan negara
Keluarga
Berencana
harus
di Indonesia. Keluarga
Berencana
merupakan
masalah yang unik dan
erat sekali hubungannya dengan kesehatan, pendidikan, lapangan kerja, sosio ekonomi, ketahanan nasional, pembangunan, krimina!itas, moral,
2
kelestarian
lingkungan dan sudah barang tentu kependudukan.
hubungan
yang
sebagai
sangat
tenaga
pengukuhan Keluarga
adalah
Sangkut
maka
Peranserta
Berencana
dan erat sekali judul
masyarakat
antara
sangatlah
lain yang dicanangkan
KKB
dengan
saya
pilih
dalam
dengan
erat, tanpa
tugas
saya
dalam
pidato
Kependudukan
masalah
keberhasilan
oleh Pemerintah
Sehingga saya berani menyatakan "Indonesia
yang
dan
(KKB).
paut
pembangurlan
komplek
pengajar
Men-gingat
misalnya
KB program-program
sangatlah
bila program
lain
mungkin akan gagal.
KKB di Indonesia
gagal
KKB di Indonesia,
saya
will collapse"
Dalam
usahanya
yang hanya sebagai
untuk
mengsukseskan
Stat Pengajar
di Bagian
Obstetri
Universitas
Diponegoro
tak
dan Ginekologi
Fakultas
Kedokteran
mengatasi
masalah yang besar dan saling berkaitan satu dengan lainnya
maka dari itu perlu mengajak terhitung jumlahnya berpartisipasi Memang
saya
akui
bahvla
yang
tidak
sebetulnya
dampaknya
saat peduli
secara
ini masih atau
BERENCANA
ada
belum
instansi-instansi
aktif
menyadari
atau
tidak
lang$ung
mengambil
menerima
gagal.
INDONESIA
DALAM
PERCATURAN
KELUARGAN
DUNIA
Dari laporan World Access to Birth Controle terbitan berkembang
atau betapa
bahwa soal KKB hukan bidangnya,
langsung
hila KKB sampai
KEPENDUDUKAN
lain yang tidak
kiprah yang maha besar ini.
pentingnya KKB, karena berpendapat padahal
dan instansi
mampu
untuk "saiyek saeka kapti, can cut tali wanda" untuk
dalam
pribadi-pribadi
masyarakat
mungkin
data dari
95 negara
yang seluruhnya
menggolongkan
klasifikasi
sedang
berkembang
1992 [1 ] yang dan 29 negara
dihuni' 0!3h 95% penduduk dunia, dengan
Good (baik), Fair (cukup),
Poor (kurang), Very
Poor (sangat kurang) dan Not Studied (tak tercatat) Indonesia menduduki urutan
kedua (Fair), Dasar
klasifikasi
tersebut
berpatokan
atas
10 masalah
yang 3
masing-masing Penggolongan 1.
Efektivitas tertlnggi
2.
diberi skor 5, 10, 20. tersebut diantaranya berdasarkan dari
20, Indonesia
Pelayanan
Pemakaian Pemakaian
Pelatihan
yang
dipakai
dengan
skor
19.
mendapat 5.
metode pencegahan mendapat
"barrer" misal kondom, skor tertinggi
10.
metode kontrasepsi
dan tubektomi 5.
mendapat
20, Indonesia
10, Indonesia 4.
kontrasepsi
abortus
Skor tertinggi 3.
metode
.
skor tertinggi
dan supervisi
yang permanen termasuk 10, Indonesia
termasuk
vasektomi
mendapat 5.
pelatihan
petugas
KB, penentu
kebijakan program, dokter, bidan, perawat, konselor, PLKB, pemuka masyarakat, skor tertinggi 10, Indonesia mendapat 10. 6.
Follow Up dan evaluasi Skor tertinggi
7.
Pemasarail mendapat
8.
dan
persediaan
obat,
skor
tertinggi
menyebar-luaskan,
harga
5,
Indonesia
dan distribusi didalamnya
sehingga
terjangkau
Indonesia
mendapat
Kunjungan
mendapat 9.
3.
Komunikasi Term8.Su!<
9.
10, Indonesia
oleh
masyarakat
bawah,
5, Indonesia
10. Penerangan. Termasuk didalamnya
rendah
tertinggi
5,
4.
rumah untuk ibu pasca persalinan
skor tertinggi
yang
skor
dan program remaja,
mendapat 3.
frekuensi
memberikan
penerangan
media yang dipakai misal : TV, Surat kabar, pertunjukan
melalui
tradisional
dsb. Skor tertinggi
5, indonesia
mendapat 5.
Angka kumulatif Indonesia mendapatkan 73 (Fair) sedang untuk mendapatkan predikat GOOD memerlukan angka 75 keatas.
4
Kalau kita ingin meningkatkan didunia Internasional,
kedudukan
masih ada beberapa
menjadi lebih terpandang
sektor yang nilainya
kurang
dari 75% diantaranya, pelayanan aborsi, pemakaian metode kontrasepsi yang permanen, pemakaian dan persediaan obat, kunjungan untuk ibu pasca bersalin dan penanganan remaja. Dengan dasar terse but maka terfokuslah sektor-sektor
yang masih perlu
ditingkat:-an dan instansi mana yang harus menangani. Per~n masyarakat dalam kaitannya meningkatkan klasifikasi Indonesia dimata dunia masih terbuka luas, terutama
dis,ektor-sektor
yang nilai skorllya
masih kurang.
Gambaran Penduduk Dunia Sejak pertengahan abad XX ini, dunia telah mengalami ledakan penduduk yang mencemaskan. Dari jaman purbakala sampai tahun 1830 penduduk dunia 1 milyar, kemudian dalam waktu 100 th jumlah penduduk dunia telah mencapai 2 milyar. Diperkirakan angka ini akan terus meningkat menjadi 6 milyar pad a tahun 1995 [2].
B:la kita tidak berbuat sesuatu penduduk
19 milyar pada tahur. 2100 [3]. Kependudukan dan Ke:uarga Berencana International
Family Planning
Kong res dunia diaakan
yang
diantaranya
semeiljak
dunia akan meningkt
sebetulnya
sudah ditangani
ole\)
40 tahun yc.ng lalu.
membahas
Kependudukan
sudah
Konperensi
Kepelldudukan
I di
beberapa JeneWa
kali 1962,
Konperensi Kependudukan di Burakes 1974, Konperensi Kependudukan di Mexico
1984 dan Konperensi
Kependudukan
di Kairo 1994.
Mulai tahun 1960 terutama negara yang $edang berkembang menyadari pemimpim
akan laju pertambahan penduduk negara sadar bahwa pertambahan
terkendali
akan
memberi
dampak
yang
seperti Asia,
yang tinggi dan para penduduk yang tidak
negatif
terhadap
kesehatan,
pendidikan, sosial ekonomi dan pangan [4]. Negara-negara donor mulai mengetrapkan kebijaksanaan bahwa sumbangan yang diberikan harus ada kaitannya dengan penekanan
laju pertumbuhan
5
penduduk.
Bahkan Presiden Amerika Lyndon Johnson dan Presiden Bank
Dunia Robert merupakan mengatasi
Mc Namara,
hal
yang
hal tersebut
Pada Konperensi
menyatakan
serius
dan
bahwa pertambahan
investasi
adalah Keluarga
Kependudukan
yang
Berencana
di Bukares
penduduk
paling efektif
untuk
[5].
(1974) dinyatakan
bahwa
ada hubungan timbal balik antara Kependudukan
dan KB. Struktur sosio
ekonomi
begitu pula sebaliknya.
akan lebih baik bila fertilitas
menurun,
Sejalan dengan ker.yataan tersebut, akhirnya tercetus kesepakatan bersama bahwa "perbaikan $osi':>ekonomi merupakan metode kontrasepsi yang
terbaik
dan
masalah
kependudukan
dengan
sendirinya
akan
teratasi". Gambaran Penduduk Indonesia Penambahan terutama
dalam
penduduk
kurun waktu
Dari data statistik
didapatkan
Pada tahun 1961 penduduk
cepat
juga
20 tahun terakhir bahwa
terjadi
di Indonesia,
ini.
:
:ndonesia mer.jadi
97.085.398
jiwa
119.208.299
jiwa
tahun
1971
tahun
1980 menjadi
147.440.298
jiwa
tahun
1990 menjadi
179.800.000
jiwa
Diperkirakan
meningkat
yang
akan meningkat menjadi 202.4 juta jiwa pad a akhir Repelita
VI atau 262.4 jiwa pada tahun 2020. Pertumbuhan
penduduk alami pada
sa at ini masih tinggi sekitar 1.62% pertahun dan akan diturunkan 1.470;0 pertahun
pada akhir Pel ita VI atau 0.90;0 pertahun
menjadi
pad a 1ahun
2020. Dengan
demikian
( PTS)
diupayakn
secara nasiona! terwujud
kondisi
antara tahun
penduduk
tumbuh
2005 -2010
Kalau kita mengacu dari laporan World Population, pad a pertengahan
tho 1994 penduduk
juta dan kalau taksiran
6
Indoilesia
seimbang
[6]. dikatakan bahwa
telah mencapai
ini betul pada saat ini penduduk
Indonesia
199.7 pasti
sudah 200 juta lebih, angka ini akan terus bila pelayanan penduduk
KB masih seperti sekarang
akan menjadi
Pertambahan
penduduk
meningkat
dan diperkirakal:!
ini dan waktu 43 tahun jumlah
2 x lipat [6]. yang cepat ini telah disadari
sepenuhnya
oleh
Pemerintah Indonesia, terbukti pada peringatan Hari Kependudukan Indonesia 1993 pada tgl. 13 Juli 1993 di Istana Negara, Presiden Soeharto masalah
menekankan yang
sangat
bahwa
masalah
penting.
kependudukan
Keberhasilall
daiam
merupakan kependudukan
mempunyai dam;Jak yang iiJas disoktor-saktor pe:mbangunan lain:1ya. Dapat dibayangkan betapa besarnya masalah yang harus kit a hadapi,
jika
berhasil
dalarr,
menangani
akan tersendat, hidup
akan
melaksanakan masalah
peningkatan
lebih
pembangunan
kependudukan, kesejahteraan
selama
pertumbuhan
akan terhambat,
ini
tidak
ekonomi lingkungan
buruk.
Bila dalam waktu yag relatif panjang tidak terjadi gejolak politik, perang dan sebagainya yang menyebabkan migrasi antar negara menjadi besar dan dampak migrasi antar negara terhadap jumlah dan komposisi penduduK di Ir.dQnesia dianggap dipengaruhi oleh fertilitas dan !ndonesia
tho 1990 -2055
tidak ada, komposis: penduduk hanya mcrtalitas, :T1aka proyeksi penduduk
sebagai
berikut
[7]
:
7
3998 ,25
PERKIRAAN
JUMLAH
PENDUDUK
INDONESIA
TAHUN
19~10 -2055
(JUTA)
Tahun
1990
90.
2055
89,86 98,40 106,81 114,90 122,28 129,10 135,19 140,50 144,56 148,05 150,54 152,05 152,78 152,81
Sumber
Hasil Proyeksi
1995 2000 2005 2010 2015 2020 2025 2030 2035 2040 2045 2050
8
9B,
107,31 115, 38
122,27 129,63 135, 79 141,23 145, 90 149,66 152, 48 154, 35 155, 37 155, 81
180
90.10
179,67
197 ,28
97,57
194.64
89,57 97,07 214 ,12 103,52 230 ,28 109,81 245 ,05 115,86 258 .73 121,65 270 .98 126,77 281 ,73 131,21 290 .46,71 134,88 297 137,62 303 ,02 139,48 306 ,40 140,60 308 ,15 141,05 308 ,62 140,96
(Tri Sucipto
Tuk!ran
)
104,08
207,60
110,63
220,44
116,53
232,49
122,34
243,99
127,55
254,32
132,13
263,34
135,77
270,65
138,79
276,41
141,00
280,48
142,47
283,07
143,25
284,30
143,41
284,37
PERKIRAAN
Sumber
JUMLAH
PENDUDUK
Hasil proyeksi
Kebijaksanaar!
INDONESIA
(Tri Sucipto
& Program
TAHUN
1990 -2050
-Tukiran)
KB di Indonesia
Pada tgl. 23 Oesember
1957 di Gedung
101 Jakar1a, terbentuklah
dengan resmi Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) yang sebagai Ketua Umum adalah dr. Suhar1o dan Wakil Ketua I dr. Harustiati Subandrio mulanya
almarhum, ikut dalam
dr. M. Joedono persiapan
(sekarang
pembentukan
Profesor)
yang
PKBI juga menjadi
satu pengurusnya. Olah karena itu dr. Soehar1o dan dr. M. Joedono
termasuk
dari salah
pelopor dari
cikal bakal gerakan KB di Indonesia [8]. PKBI merupakan perkumpt:lan swadaya yang bekerja dibawah naungan International Planned Parenthood Federation (IPPF). Pada
9
umumnya PKBI memberikan pelayanan dan konsultasi yang berhubungan dengan
pengaturan
kelahiran,
perawatan
ibu dan anak.
Pad a saat itu gerakan KB belum direstui oleh pemerintah Presiden Soekarno masih berpendapat yang jumlah
penduduknya
besaru,
Baru pad a tho 1968 dibawah Presiden Soeharto, pentingnya Nasionai
KB
sehingga
(LK8N)
Koordinasi
yang
didirikan
2 tahun
KEiluarga Berencana
departemen
karena
UNegara yang kuat adalah negara
Lembaga
kemudian
pemerintah
menyadari
Keluarga
Berencana
dirombak
menjadi
Badan
Nasional (BKKBN) sebagai lembaga
nun
[4].
Gerakan
KB di Indonesia
lebih
diperhebat
setelah
tahun
1969
dimana Presiden Soeharto ikut menandatangani deklarasi kependudukan yang juga ditandatangani oleh pemimpin-pemimpin dunia. Dalam deklarasi tersebut dinyatakan bahwa : laju periambahan penduduk yang tinggi merupakan masalah yang harus ditanggulangi arti pembangunan dibidang ekonomi [9].
karena
mengecilkan
Program KB tidak dimulai secara serentak di Indonesia. Dalam Pelita I (1969/1970 -1973/1974). program ini hanya dilaksanaKa!1 di 6 prcpinsi di Jawa dan Bali, kemudian diperluas ke sepuluh propinsi d:luar Jawa dan Bali, calam Pelita II (1974/1975 -1978/1979) diantaranya D.i. Aceh, SIJmatra Utara, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, Lampung, Nusa Tenggara
Barat, Kalimantan
Utara dan Suiawesi Sasaran garis
program
Besar
Barat, Kalimantan
Selatan,
Sulawesi
Selatan.
KB sesuai dengan apa yang disebutkan
Haluan
Negara yaitu
melembagakan norma keluarga dan anak [GBHN].
menurunkan
dalam Garis-
tingkat
kecil dan meningkatkan
kelahir~n,
kesehatan
ibu
KB dan Kependudukan Perhatian
Pemerintah
dan
masyarakat
terhadap
masalah
kependudukan sudah sangat jauh meningkat. Berlakunya UU No.1 0 thn 1992 mengenai kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera
10
serta pembentukan arahan
Kantor Menteri Negara Kependudukan
dan bimbingan
Informasi
mengenai
kemana dampak
[10]
memberi
dan
program
kita harus bertindak. kependudukan,
kebijakan
pembangunan cenderung menjadi semakin diperhatikan dalam perencanaan dan
evaluasi
kegiatan
pembangunan.
Dalam
penyusunan
rencana
pembangunan jangka panjang dan jangka menengah seperti pembangunan jangka pa:1jang tahap kedua (1993 -2018), amat diperlu\
tirlggl tentang jumlah,
penduduk [11]. Ada diantaranya fertilitas
struktur,
komposisi
dan ciri-<;iri
3 fa,ktor yang rnerleniukan kumporlen demografi (kelahiran), mortalitas (kematian) dan migrasi
(kepindahan penduduk). Faktor ketiga pengaruhnya sedikit sekali hanya faktor pertama dan kedua yang sangat memegang peranan penting. Dari keduanya
yang erat sekali dengan
maka pada pidato komponen
bidang
tugas saya adalah fertilitas
saya ini, yang akan dibicarakan
terutama
terfokus
fertilitas.
Semenjak adanya gerakan KB di Indonesia (1957) yang dipelopori oleh PKBI yang dilanjutkan dengan program KB pemerintah, usaha 'Jntuk menurunkan fertilitas mulai dijalankan. llngkat tertilitas total (Total fe:1ility rate = TFR) pada th 1967 -1970 sekitar 5,2, pada th 1980 -1984 turun menjadi 4.1, thn 1985 -1990 2010 -2015
menjadi
2.090)
menjadi 3.600, selanjutnya
(Lihat
pada tahun
tabel)
11
PERKIRAAN
FERTILITAS
DENGAN
(SKENARIO
Periode
PENDEKATAN
1) DI INDONESIA
T:~E.SERIES
TAHUN
2005.
MODEL
2009
Golongan Umur
tahun
35. 39 40 -44 ~-
45 -49
TFR..
15 .19
20. 24
25 -29
30 -34
1985. .1990
81
203
188
139
80
33
8
3,600
1990 .1994
68
185
170
124
71
28
7
3.265
1995-.1999
58
169
152
111
63
24
6
2.915
2000- .2004
49
154
138
99
56
21
5
2,610
2005 - 2009
41
140
125
88
49
18
4
2.325
2010-
35
128
113
79
44
16
3
2.090
keluarga
masih
2015
Sumber Pada
Hasil Perhitungan
tahun
1993 TFR
(Tri
masih
Sucipto
tinggi,
mempunyai 2.8 anak [7]. Jadi anjuran 2 orang anak saja belum tercapai.
-Tukiran)
rata-rata
5%
pemerintah
untuk hanya punya
Persepsi mengenai fertilitas untuk tiap individu sangatlah berbeda karena dipengaruhi oleh nila: sosial, budaya, ekonomi dan politik, untuk itu perlu diberikarl fertilitas
dan
motivasi
yang
kependudukan;
Penelitian Kependudukan
lengkap
sehingga
mengenai sudahlah
informasi
pelatihan
kalau
a~tara Pusat
(PSK) dan organisasi profesi (IPADI) mengambil
peranan yang penting dalam hal, pengembangan melakukan penelitian kependudukan dan analisis melakukan
huburlgan tep&t
dan
lokakarya
studi kependudukan, data kepehdudukan,
kependudukan
dan
penyebaran
kependudukan.
Dari keempat tugas tersebut prioritas utama pada saar ini nomor 4 ialah penyebaran informasi kepada yang memerlukan. Masih banyak masyarakat
kita yang belum mengetahui
makna anak 2 dalam anjuran
Keluarga Berencana. Mereka menganggap bahwa 2 adalah kesanggupan keluarga untuk memeliharanya, kalau mampu lebih dari itu apakah
12
salahnya,
sedang
memeliharanya
2 dari
pemerintah
tetapi menstabilkan
demografi
masih
pengertian
tersebut.
dituntut
tujuannya
untuk
seimbang
KB DAN
mampu
kesegala
penjuru
lambat maka penduduk
masih jauh dari angan-angan
kita.
KESEHAfAN
Masalah KB dan Kesehatan berkaitan
hanya
Untuk itu peran ahli
menyebarluaskan
Kalau TFR ini belum dipahami atau penurunannya tumbuh
tidak
jumlah penduduk.
merupakan
dan tak dapat dipisahkan
mata uang.
Dengan
keberhasilan
taktor risiko yang berhubungan ditekan sekecil mungkin.
dua komponen yang saling
satu dengan
lainnya
KB kesehatan
dengan persalinan
Sebaliknya
ibarat keping
akan terjamin
karena
dan kehamilan
sehat akan meningkatkan
dapat
tarat sosio
ekonominya sehingga biaya yang berkaitan dengan KB dapat ditanggulangi. Pada permulaannya
terutama
seperti yang diutarakan tradisional organisasi secara
dilakukan
mengurar:gi
risiko
masalah
masih merupakan
pendekatan
Penyuluhan dengan
kemungkinan bersalahan
KB
tahap
dan sudah
risiko
yang
langsung
dihadap:
operasi,
dan penyulit-penyulit
dirasa
oleh
masing-masing
hubungan antara seringnya
misalnya
per?arahan,
kesukaran
letak janin,
melahirkan,
plasenta
yang
kehf.:nilan.
anak yang ditekankan
adalah anak yang dikandungnya
hamil dapat menyebabkan
berat bayi lahir rendah, barang
[8].
itulah yang paling mudah dan dapat dicerna oleh
yang diberikan diantaranya
seringnya
KB sebagai usaha untuk
ibu hamil dan melahirkan
manfaatnya
tindakan
Untuk kesehatan waktunya,
dengan memperkenalkan
kematian
pasangan, karena keluarga / pribadi.
dengan
Suyono
PKBI,
[12].
Pendekatan
hamil
oleh Haryono
berdirinya
karena pada periode tersebut program KB dimulai oleh masyarakat swasta yang kegiatan KB-nya masih dilakukan
terbatas
Memang
semenjak
tentu kesukaran
tingginya sewaktu
keguguran, angka
lahir sebelum
kematian
perinatal
merawatnya.
13
~
14
(UUKS), Dalam menentukan yang bertanggung
jawab
jumlah anak dan pemakaian
bukan
Suami juga harus bertanggung
hanya
alat kontrasepsi
pihak isteri tetapi
jawab pemakaian
pihak suami,
kontrasepsi
dan isteri
kesehatannya tidak hanya terbatas waktu hamil dan persalinan saja, makanya masalah KB harus ditangani oleh semua dokter dibantu oleh tenaga paramedik dan instansi lain yang berhubungan dengan kesehatan. Tetapi
kenyataannya
paramedis
saar
ini
belum
semuanya
tenaga
medis
dan
ikut berkipr&h dibidang KB, untuk itu masih perlu diti:1gkatkan,
Apabila kita akCirl menyezuaikan dengan Korlf9rensi Kep9ndudukan Kairo. yang berhubungan'dengan peningkatan "mutu pelayanan" tak ada alasan
lain bagi tenaga
jawab
medik / paramedik
untuk
lepas dari tanggung
KB [14],
Agama
& KKB
Dalam kontek ini sedikit akan dibahas hubungan antara agama dan Keluarga
Berencana
sekaligus
agama yar.g perlu diutarakan
1.
dengan
Kependudukan.
pada sidang
terhormat
Hanya
lima
ini diantaranya
:
Islam lv1asalah kontrasepsi
memiliki
titik
singgung
yang
serius
dengan
agama Is!am, karena itu para ulama Islam baik didalam maupun diluar negeri berkall-kali mangadakan pertemuan dan seminar / diskusi
membahas
masalah
dengan
aturan-aturan
tersebut,
Kitabullah
dan mendudukannya
dan Sunnah
Rasulullah
sesuai
disamping
kesepakatan diantara mereka ("Ijma"). Didalam Islam kontrasepsi sudah dikenal sejak zaman Rasulullah, yaitu dengan melakukan koitus interuptus (" Azl") (15]. Dalam Hadist Rasuiullah Muslim,
Jabir
Rasulullah Rasulliliah sebagai
mengatakan
yang bahw'1
diriwayatkan "kami
oleh Buchori
melakukan
dan
Azi dijaman
dan Qur'an sedang turun, dan hal itu sudah sampai pada dan beliau tidak melarang kami". Berdasarkan bahwa Azi cara mencegah
kehamilan
tidak
dilarang
oleh Rasulullah
maka cara yang sejenis tidak dilarang oleh agama Islam selama ada
15
hajat keperluan pribadi suami isteri yang bersangkutan. Syaratn 'a adalah dilakukan dengan penuh kesadaran, sukarela dan kesepakat In kedua belah pihak [16, 17]. Dalam hubungan dengan kependuduk1n yang bila masalah itu tidak dapat diatasi yang akhirnya menyebabkan kesangsaraan surat An-nisa orang
umatnya maka kalau kita berpulang kepada AI Qur'an ayat 9 yang artinya kurang lebih : "Dan hendaklah
itu takut
kalau-kalau
mereka
itu meninggalkan
mereka anak cucu yang lemah yang mereka khawatirkan kesejahterdan bertentangan
mereka", dengan
maka
kaidah
jelaslah
bahwa
usaha
dibelakang terhadap KKB
tidak
Islam,
2. Kristen Protestan Sidang Raya Dewan Gereja di Indonesia yang ke VII di pematang Siantar tahun 1971, memutuskan bahwa cara kontrasepsi yang dipakai menjadi wewenang sepenuhnya dari suami / isteri yan~ bersangkutan, Pada prinsipnya semua alat dan cara kontrasepsi dapat diterima asal memenuhi syarat-syarat efektivitas dan jaminan kesehatan
pemakainya
[17].
agama Kristen nampaknya alat kontrasepsi,
3.
Oengan
melihat
keplJtusan
tidak melarang umatnya
tersebut
untuk memakai
Katholik Pada Ensiklik Humenae Vitae, tanggal 25 Juli 1968 Paus Paulus VI teJah menegaskan bahwa cara kontrasepsi yang dipcrbolehkan hanya pantang berkala. Pada Rapat yang dihadiri oleh 30 USKUP dari seluruh Indonesia di Klaten 14 -24 Oktober 1.988 dinyatakan dan disadari memenuhi
adanya
petunjuk
situasi Ensiklik
sulit,
dimana
Humanae
ini, maka perlu dipertimbangkan
suami
Vitae.
isteri tidak
dapat
Dalam situasi seperti
oleh Imam dengan memperhatikan
unsur-unsur sosio ekonomi, kelompok dokter dan petunjuk kesehatan serta mempertanggung-jawabkan tindakan itu sesuai dengan suara hati nurani dihadapan
16
Tuhan [15].
4.
Hindu. Dalam kehidupan ketentuan
adat masyarakat
pada masyarakat,
Hindu di Bali terdapat ketentuan-
terutama
anjuran tentang jumlah anak.
Untuk anak pertama diberi nama awal Gede, Putu atau Wayan; untuk anak kedua Anom,
Made atau Nengah;
sedang
berasal
untuk anak
dari kata 'katut'
untuk
keempat
yang
anak ketiga
diberi
berarti
Nyoman
nama awal
tidak
Ketut yang
direncanakan.
khusus ajaran agama Hindu tidak memberikan
atau
Secara
penilaian tentang cara
kontrasepsi akan tet~pi mengingatkan bahwa kontrasepsi yang dipakai harus melibatkan 3 rukun pokok yaitu 'Desa, Kala dan Patia" yang
artinya
kondisi
5'.
harus
memperhatikan
masalah
tempat,
waktu
dan
[17].
Budha. Inti ajaran
Budha
yang
kiranya.
dapat
dipakai
untuk
melihat
bagaimana sikap agama Budha terhadap kontrasepsi i81ah Dhamma, yang berarti saling mencintai satu sarna lain. Dalam Maha Magala Sutta disebutkan bahwa "Mereka yang memelihara orang tuanya, menjaga isteri-isteri dan anak-anaknya berdha,:rna dai1 hidup dalam Dhamma
akan menerima
Rahmat
kebahagiaan
sejati [17].
Secara khusus ajaran agama Budha tidak memberikan tentang
cara-cara
kontrasE!psi
yang
ada.
Cara
penilaian
kontrs...epsi
yang
dipakai disarankan seluruhnya kepada yang berkepentingan [17]. Berdasarkan tanggapan dari kelima ajaran yang dianut oleh hampir seluruh rakyat Indonesia ialah islam, Kristen Protestan, katholik, Hindu dan
Budha
yang
kependudukan para pemuka
kesemuanya
menyetujui
dan keluarga Berencana, agama
untuk umatnya,
menyepakati
masalah
maka tidak ada salahnya
ikut menyebar-luaskan
karena semua itu justru
dan
dan melembanggakan
untuk perbaikan
bila KKB
kita bersama.
Untuk meresapkan dan melembanggakan nilai KKB untuk para umatnya harus dikemukakan sedini mungkin agar menjadi tonggak dan pondasi dari kepribadiannya.
17
Sumber
Penerangan
Program
KB.
media
masa
yang
digunakan
untuk
menyebar-luaskan
penerangan tentang Keluarga Berencana melalui Radio dan televisi mencakup "Spot show" drama, Japoran diskusi dan siaran berkala. Media lain yang penting adalah Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB), yan~ tersebar diseluruh daerah Indonesia. Petugas lapangan memusatkan upayanya informasi
pada motiv3.si untuk menjaring cajon mitra baru, pemberian mengenRi KB dan pencatatan statistik logistik (service
statistics), kerjasama dengan kelompok ibu-ibu (PKK) dan Dharma wanita.
masyarakt
seperti
Perkumpulan
Untuk memberikan informasi kepada para remaja perlu diperhitungkan bahwa menu rut "Cairo Youth Declaration on Population and DevelopmentO, kaum muda menegaskan masyarakat perlu memberikan fokus kuat antara lain pad a kebutuhan pendidikan remaja tentang bidang reproduksi
sehat,
lingkungan
hidup, hak azasi manusia,
ekonomi
serra
politik [18]. D~lam hal reproduksi
serlat term3suk
survei
kesehatan
demografi
dan
didalamnya
Indonesia
199~
KB dan seks.
Dari
aidapat
dari
bahwa
responden yang diambil dari wanita yang pernah kawin dan dikelompokkan berdasarka~ umur, daerah Iempat tir)ggai dan pendidikan, sedang sebagai
r.lotivator
praktek swasta,
dalam
penerangan
tentang
KB diperinci
dari dokier
bidan- praktek swasta, PLKB, Pamong desa, PKK, Apotik,
Guru, Ulama, Televisi dan Radio, didapat bahwa paling sedikit 3 dari 4 wanita menganggap dokter praktek swasta, bidan dan PLKB merupakan sumber
penerangan
yang
tepat untuk KB. Sebanyak
68 hingga
menyebut PKK, T elevisi dan Radio sebagai sumber penerangan baik, tetapi lebih dari separoh wanita mengatakan sebagai
sumber
Dari bahwa
penerangan
beberapa remaja
Indonesia
(Supas
18
tepat [19].
yang
menyangkut
penelitian
(12 -24
mencari informasi
kurang
1990)
tahun)
KB yang
bahwa guru dan ulama
yang merupakan
membutuhkan
70%
informasi,
remaja
menunjukkan
20% dari penduduk namun
pada umumnya para tenaga pelayanan
dalam
hal
kesehatan
dan
guru bukan memilih
merupakan
bertanya
diharapkan
pilihan
yang populer,
ternan
seumur
pada
terutama
pendidikan
lebih penting dibandingkan lain.
Pusat pelayanan
akan
sangat
membutuh:,an pemberi mereka
(Suroyo
seks disekolah.
1993).
informasi
kesehatan
sekitar
pelayanan
konseling
berusaha
dan
dari
langkah
mereka
responden
rasakan
menyatakan bahwa
dengan
para
mendekati
[20].
Oari kedua hasil penelitian yang dilakukan Yoyce dkk dengan mengambil
yang
dari tempat
mereka
mereka
sangat berharap
meringankan
dan tidak cum~ menunggu
Sumber
informasi
reproduksi,
94,3%,
mereka
menurut merek sendiri
bila mereka menerima
bermanfaat.
pelaya/lan
pad a umumnya
oleh survei demografi dari
wanita yang pernah kawin dan
penelitian pada remaja dapat ditarik kesimpulan bahwa guru dan ulama serta pendidikan seks disekolah masih perlu ditingkatkan dalam kaitannya sebagai
motivator
pemberian
KB
motivasi
dan
mengenai
ganda karena dasar-dasar selanjutnya
ses~dah
duduk
diharapkan
untuk
akan
lebih
/ universitas
reproduksi
akan
Dalam
berdampak
telah diberikan pada remaja, menerima
norma-norma
KB
dan
proses
ini
akan
berjalan
Maka himbauan bagi para pendidik dan ulama sangat memasukkan
termasuk
didalamnya
Masalah
ketenagakerjaan
Laju per1ambahan
penduduk
per1umbuhan
angkatan
dan tenaga
pen~uduk
penduduk
ekonomi.
Ki
sehat
kerja masih cukup tinggi.
ber1ambah dengan 2.1% per1ahun,
: 2.3% per1ahun. Pada periode walaupun
Beban
pasar
1980 -1990
turun
1.89% diimbangi
kerja
akan
berat
dengan
karena
laju
kerja [21].
Meskipun per1umbuhan penduduk diasumsikan akan tetapi penurunan
reproduksi
mata kuliahnya.
dan KKB.
Pada tahun 1961 -1970
per1umbuhan
kurikulum
pe:"ldidikan seks dalam
dalam periode 1971 -1980 laju per1umbuhan
kesehatan
reproduksi.
apalagi kalau diingat bahwa sebagian besar remaja
sekolah
berkesinambungal1.
kesehatan
yang fundamental
menikah
dalam kehidupannya. masih
motivator
mengalami penurunan
tersebut belum cukup besar pengaruhnya
jumlah angkatan kerja, justru jumlah angkatan
terhadap
kerja ber1ambah dari 71.1
19
juta pada tahun
1990 menjadi
Masalah angkatan
kerja yang kian bertambah
tidak memadai disebabkan kerja.
137.4 juta pad a tahun 2020 [!1].
Dari data tahun
diantaranya
SLTP,
bahwa
135 juta penduduk
16.3%nya,
yang tidak / belum
tidak / belum tamat sekolah dasar
11.6% SL_TA dan 1.89% berpendidikan
Universitas.
Rend'lhnya
tingkat
k~rja yang
karena rendahnya kualitas tenaga
1990 menunjukkan
berumur 10 tahun keatas yang merupakan kenai sekolah 31.5%,
dan lapangan
pendidikan
36.2%,
Diploma,
12.8%
Akademi
mempengaruhi
dan
ketrampildn
mutu angkatan kerja, tingkat upah, jenis pekerjaan, tingkat produktivitas, hal ini menimbulkan berbagai dampak kehidupan sosial dan ekonomi. Disamping
itu tingkat pendayagunaan
Dalam tahun
1990 dengan
orang tenaga
kerja yaitu penduduk
tenaga kerja relatif masih rendah.
penduduk
179.4 juta diantaranya
berumur
135 juta
10 tahun keatas,
sedang
yang disebut angkatan tenaga kerja, ialah mereka yang memasuki
pasar
kerja, baik yang sedang bekerja maupun yang sedang mencari pekerjaan berjumlah 73,9 juta. Untuk mengatasi peningkatan jumlah angkatan kerja diantaranya
dengan
menciptakan
lapangan
kerja baru [22].
Sebagian bersar dari mereka masih bekerja di sektor pertanian walaupun S6cara proporsional
sudah turun dar i 67.3"/0 pad a tahun 1971
menjadj
53.3% tahun 1980, 59.7% tahun 1985 dan 49.9% tahun 1990. Dari data ini menu!1jukkan terjad;nya parpindaharl tenaga kerja dari pertar.ian ke sektor
ekonomi
Walaupun telah dilakukan memegang
lainnya. usaha-usaha
untuk mengatasi bertambahnya
tenaga kerja
dibeberapa
segi tetapi faktor penambahan
pendudukan
peranan
kerja diperkiiakan yaitu sebanyak itu
akan
seimbang
20
Pada tahun
tidak banyak
berbeda
2050 nanti jumlah dengan
keadaan
137.4 juta [22], tetapi perlu diwaspadai
terencana
kependudukan
penting.
yang
dengan
baik
dicanangkan,
(PTS) yang diharapkan
bila dengan
rakyat istilah
dapat tercapai
angkatan
tahun
2020
bahwa masalah
menyadari Penduduk tho 2020.
program Tumbuh
KKB
dan PENDIDIKAN Hubungan
mengenai pendidikan
antara KKB dan Pendidikan
tak dapat dipisahkan,
pertambahan jumlah anak didik maupun fasilitas dan kurikulumnya. Masalah ini perlu diperhatikan
baik tempat karena
pengembangan pendidikan merupakan salah satu faktor dalam pembangunan sumber
daya
khususnya
manusia
dalam
yang
periode
erat hubugannya
"Tinggal
dengan
pembangunan,
Landas".
PendidiJ.-.an perlu diut:imakan mengingat amanat Pembukaan UUO' 45 II ...memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa
dan
ikut
melaksanakan
ketertiban
dunia ...".
Oisamping itu sesuai dengan GBHN yang menyatakan merupakan manusia,
proses kehidupan dan
peningkatan
titik
berat
untuk meningkatkan
pembangunan
mutu setiap jenjang
bahwa pendidikan
harkat dan martabat
pendidikan
diletakkan
dan jenis pendidikan,
pad a
serta perluasan
kesempatan belajar. Pada saat ini yang paling diutamakan jenjang pendidikan dasar = SO + SL TP = 6 th + 3 th = 9 tho Oalam pendidikan perguruan
Tinggi
mahasiswa
agar mampu meningkatkan
pengetahuan
terus
dikembangkan
darl tehnologi,
rasa tanggullg
jawab
berjiwa
yang: besar
dan diarahkan daya peralaran, penuh
terhadap
pengabdian masa
untuk
mendidik
mengLiasai ilmLi serra memiliki
depan bangsa
dan
negara. Oalam
pidato
pendidikan "sumber
pendidikan
ini
sengaja
yang
ditinjau
tinggi karena yang paling menentukan
daya manusia" dasar,
diremehkan. kependudukan dengan
mengukuhan
Kalau
ialah kelompok
menengah kita
baiklah
dan
menengok
dilihat juga proyeksi
sesungguhnya
sumbangannya
hubungan
IJntuk
mas a depan dan hal
ini walau
lanjutan
hanva
antara
jumlah
tak
pendidikan
penduduk
untuk boleh dan
kaitannya
umur.
21
Jumlah No.
Umur
1990
< 5 th
1.
2.
5 -9
penduduk
th
Indonesia
dalam
tahun
1995
2000
2005
1990 -2020
2010
2\)15
2020
21552
21696
21391
20451
18970
17255
15457
21408
21147
21353
21105
20220
18786
17111 18717
3.
10-14th
21761
21262
21022
21242
21010
20138
4.
15 -19
th
;9919
21584
21109
20888
21120
20901
20044
5.
20 -24
th
16910
19683
21355
20908
20709
20956
6.
20754
25 -29
th
14793
16665
19427
21106
20687
7.
20510
20774
30 -34
th
13098
14551
16422
19172
20854
20464
8. 9.
20309
35 -39
th
10801
12845
14300
16165
18898
20583
20221
40 -44
th
8868
10541
12564
14015
15686
18576
10. 11. 12.
20258
45 -49
th
7677
8584
10231
12221
15657
15486
18154
50 -54
th
6628
7335
8225
9829
11767
13173
13523
55 -59
th
5508
6205
6889
7748
9283
11",42
13.
11430
60-64
th
4360
4993
5648
6292
7099
14. 15.
8553
9028
65 -69
th
3213
3754
4321
4910
5493
6220
6343
70 -74
th
2172
2546
2996
3469
3962
4452
16.
5042
75
.714
2271
2809
3396
4030
4704
5399
ataL!
>
Oengan dicanangkannya program Belajar 9 tahun, maka menurut Joetata Hd [23] sampai akhir PJPT I Pelita V partisipasi anak didik untuk Sekolah Dasar mencapai 90%, SL TP 40%, SL T A 30% seperti yang tersebut dalam
tabel. Oisini terlihat bahwa untuk golongan umur 16 -18 tahun angka partisipasi masuk pendidikan
memengah alas sebelum Repelita hanya 8.5% sedang
tahun
V 34.610;0.
22
4 Repelita
"Participation
rate" untuk pendiidkan
menengah atas
Periode
Tahun
Mahasiswa
Sbl. Repelita
1968
482000
5608000
8.59
I
1973
696185
7382000
9. 43
Akhir Rep. II
1978
1289744
8776000
Akhii
1983
2653819
9926800
Akhir Rep. IV
1988
3918920
11342000
Th.
1992
4114178
11886000
Akhir Re~.
Rep. "1 4 Rep.
V
Sumber
Pusat Informatika,
Catatan
Termasuk
Balitbang
Madrasah
Hal yang masih mencemaskan tinggi
umur
19 -24
Repelita
16 -18
Repelita
rate
14.7074 26. 34.55 34.61
Dikbud
Aliyah.
adalah angka partisipasi
untuk pendidikan
Balitbang Dikbud terlihat bahwa "Participation
1.51 ~o. akhir Repelita
I 1.93Ci/:)dan pada tho 4
V 8.43%. "Participation
rate"
untul<
pe:1diidkan
tinggi
Periode
Tahun
Mahasiswa
Sbl. Repelita Akhir Rep. I Akhir Rep. II Akhir Rep. III Akhir Rep. IV Th. 4 Rep. V
1968
156500
9705000
1973
231000
11962000
1978
342166
14747000
Sumber
Part.
tahun.
Dari data Pusat Informatika rate" sebelum
Umur
Umur
19 -24
1983
823925
15667600
1988
1356756
19464700
1992
1795500
21288100
Part. rate 1.61 1.93 2.32 5.26 6.97 8.43
Pusat Informatika, Balitbang Dikbud.
23
Menurut
Joetata
Swasta
yang
Direktorat
Perguruan
Tinggi
rnenjabat
Jendral rnasih
sebagai
Perguruan perlu
direktur
Tinggi
dibenahi
Pergu .uan Tinggi
Depdikbud,
karena
rnasih
Pendidikan s3dikit
angka
partisipasi yang bisa ditarnpung di Peruguran Tinggi baru sebanyak 10% dan sisanya yang 90% belurn dapat ditarnpung. Kondisi
P. T. sekarang
Dalam pengaturan
dan masa
Perguruan
yang
:::t
akan datang.
Tinggi di Indonesia telah digariskan
o!eh
Pemerintah dengan dikeluarkannya UU NO.2 tho 1989 PP NO. 30 tho 1990 yang menyatakan bahwa P.T. dapat dikelola oleh Pemerintah dan Swasta diantaranya
: Perguruan Tinggi Negara (PTN), Perguruan
Kedinasan
(PTK),
Perguruan
Pendidikan.
Non Departemen
Saat
in; untuk
Pemerintah,
seluruh
Tinggi
Agama
(PTAg)
dan
Tinggi
Lembaga
(LPND).
Indonesia
sedang Perguruan
ada
51 buah
yang
dil<elota oleh
Tinggi yang dikelola swasta diantaranya
Akademik, Po/itehnik, Sekolah Tinggi, Institut, Universitas, jumlah semua sampai Juni 1995 sebanyak 1170. Parti.c;ipasi untuk mahasiswa di Peiguruan
Kondjsi
Tinggi
berikut :
PT
Usia 19 -24 Angka
ada:ah sebagai
th
partisipasi
Pelita
V : 21
::!: 10%
= (2.1
juta juta)
:t 24 juta ::!: 25%
(6
Mahasiswa
PTN (51)
::!: 500.000
::!: 1.100.000
Mahasiswa
PTS (1170)
::!: 1.400.000
::!: 4.000.000
PTK, PTAg
::!: 2
::!:
Sisanya
90%
::!: 18.9
Sumber
data
24
Joetata Hd
00.000
juta
900.000
::!: 18 juta
jut~
Proyeksi
PJP II
Dari data tersebut diatas terlihat bahwa pada pjp d V untuk pemuda umur 19 .24 masuk di Perguruan
tahun hanya
Tinggi (2.1 juta) sedang
sisanya 90% (18.9 juta)
kita tidak tahu kemana mereka, sedang pada pjp lebih banyak sehingga
,
1
;,
sisanya
angka partisipasi
I tahun Repelita I sl
10%, yang berpartisipasi II diharapkan
mencapai
PT akan
25% (6 juta) sedang
masih 75~o (18 juta) tidak dapat ditampLJng di PT.
Dari asumsi data seperti yang tersebut diatas masih banyak kesenjangan antara
jumlah
Alangkah
pemuda.
parahnya
masa
sekolah
dan
fasilitas
kalau kejadian ini berlangsung
kasihan kalau mereka tidak dapat kesempatan kita semua perlu memikirkan untuk generasi Produksi
terus,
tersedia.
dan alangkah
untuk belajar.
cara mengatasinya
adalah mengatur jumlah kelahiran
yang
Untuk itu
dan jalan yang terbaik
dan meningkatkan
fasilitas pendidikan
yang akan datang.
Pang an dan KKB
Pembangunan pertanian, khususnya pangan dan lebih khlJSUS lagi untuk Indonesia beras, rl1erupakan salah satu sub sistem pembangunan nasiorlai yang bertujuan produksi
untlJk
sena~tiasa Karena dalam
agar secara
memenuhi
meningkat
pentingnya pidatonya
berkelanjutan
kebutuhan
dan menu~jang
masalah
tersebut
menyinggung
konsumsi sektor
peningkatan
rnasyarakat
perl1bangunan
berulang
beberapa
terjadi
yang lain.
kali Presiden
aspek
yang Suharto
yang
berhubungan
(Rakernas)
Departemen
dengan pangan khususnya beras. Pada .pembukaan Pertanian
di Istar:a
Rapat Kerja Nasional Negara
Jakarta,
tanggal
10 -7
-1995
beliau
mengatakan bahwa swasembada b.eras yang selama ini dipertahankan masih rentan terhadap perubahan iklim, banjir, serangan hama, termasuk menyempitnya
lahan
produksi
pangan
di pulau
andalan utama. Tanpa berhasilnya pembangunan kita akan dirongrong
oleh besarnya
pertanian yang berhasil, yang pesat (Kompas
Jawa,
yang
menjadi
pertanian; perekonomian
import beras. Tanpa pembangunan
industri kita tidak mungkin
mencapai
kemajuan
11 -7 -1995). 25
Memang produ csi pangan didunia meningkat lebih cepat dibandingkan dengan pertambah in penduduk. Kecenderungan laju peningkatan pangan adalah 2.8% per tc:.hun, dan laju pertambahan penduduk 2.0% per tahun. Ini berarti bahwa laju peningkatan akan tetapi peningkatan berkembang cepat [24].
tidaklah
produksi
pangan dunia adalah 0.8%,
pangan yang cukup tinggi ini di negara sedang
demikian karena pertambahan penduduk justru lebih
Pang an memang bukan sekPdar untuk menjamin kelangsungan tetapi lebih dari itu, diantaranya
untuk meningkatkan
hidup
kualitas dan sumber
daya manusia kearah lebih baik. Hari demi hari masalah pangan tidak semakin cerah malah semakin suram sehingga Presiden Suharto mengingatkan bahwa tahun 2000 dunia akan menghadapi berat masalah pangan. Pada saat itu sekitar 800 juta
tantangan penduduk
diperkirakan berada dalam keadaan sangat miskin dan 200 juta balita menderita kelaparan. Demikianlah peringatan beliau yang dikutip Menteri Negara urusan pangan Prof. Ibrahim Hasan, dimana konsep tersebut akan disampaikan dalam pertemuan tingkat tinggi (KTT), Badan Pangan Dunia (FAa) ada
di Aoma
November
1996 (Suara Merdeka
22 -9 -1995).
IJntuk meningkatkan produksi pangan bukr.n goal yang mudah karena kaitan satu dengan lain misalnyCt yang dikemukakan oleh
Ketua DPO Himpunan
Kerukunar,
Tani Indonesia
Jabar If. H. Syamsu
Sobar, mensinyalir produksi pada tahun 1991, sudah menunjukkan gejala mandeg atau "leveling oft", sam a dengan pengalaman tahun 1980 dan 1990, sehingga
untuk menyelamatkan
dicapai
sejak
segera
diinventarisir
1984 perlu faktor
swasembada
usaha keras.
Terjadinya
penyebabnya
(Kompas
I;al lain yang menyebabkan
produksipadi
pangan yang sudah leveling
of.f harus
12 -9 -1995).
tidak sesuai dengan yang
diharapkan seperti kekeringan, hama dan banjir adalah lahan pertanian. Oalam rapat den gar pendapat antara Oirjen Tanaman Pangan dan Hortikultura diketahui 10
tahun
pembukaan 26
Amrin
Kahar
daTi Komisi
IV OPA (Kompas
24 -6 -1995
bahwa lahan pertanian di Jawa menciut satu juta hektar dalam terakhir.
Penyusutan
ini
harus
diimbangi
dengan
usaha
sawah baru diluar Jawa, tetapi luasnya harus lebih karena
)
kualitas tanahnya
kurang subur bila dibandingkan
Angka 1 juta hektar tanah pertanian ditanggapi
yang berubah
dengan perasaan terkejut oleh Bambang
-7 -1995) karena menu rut Menteri Pertanian hari sebelumnya hektar
dengan
dalam
penyusutan 10 tahun.
di Jawa.
fungsi ini juga
Setiadi (Kompas 10
yang dikeluarkan
beberapa
hanya 70.000 hektar pertahun atau 700.000
Kalau
di jawa
kehilangan
satu
juta
hektar
logikanya harus diganti dengan 2 juta hektar diltJar Jawa dengan alasan yarlg sam a karena kesuburan tanah luar Jawa kurang bila dibandingkan di Jawa. Pengalihan dan perluasan
fungsi tanah tersebut diantaranya
industri.
Beratnya swasembada Merdeka
untuk perumahan
22 -2 -1995)
beras ditanggapi
dan diketahui
oleh Nugroho SBM (Suara
bahwa
swasembada
beras yang
sudah dicapai Indonesia tahun 1984, tampaknya menghadapi ujian berat, paling tidak dalam 3 tahun terakhir ini. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan antara target produksi yarlg terdapat pada Buku III Repelita VI Nasional
dan realisasinya
merupakan
penjelasan
resmi pemerintah.
Pada tahun 1993 target produksi yang ditetapkan
adalah 31.33 juta ton
tetapi
1994 target produksi
realisasinya
hanya 31.20 juta ton. Tahun
beras 31.96 juta !Ori sedang ~ahun 1995 produksi
realisasinya
ditarge!kan
hanya
30.16 jiJta ton. Pad a
32.60 dan ta~paknya
juga akan sulit
dicapai. Produksi 1992,
padi
48.240.009
46.641.524
(gabah kering giling) ton, tahur,
seluruh
Indonesia
1993, 48.181.087
untuk tahun
ton dan tahun
Kalau kita. perbandingkan 1993 dibanding
tahun
1992 hasilnya
demi tahun
hasil produksi
turun 0.11 %, sedang
dengan
penduduk produksi Kalau masalah
pertambahan
makin
meningkat
penduduk
tidak
tiap
rata-rata
tahun
padi tahun
hasil tahun
dibanding t ahun 1993 turun 3.19%.. Kalau kita bandingkan padi
1994,
ton [25].
sesuai
1994
hasil produksi karena
1.62%,
jumlah
justru
hasil
pada malah menurun. kita lihat data-data pangan
memang
statistik
cukup
dan pandangan
memprihatinkan.
beberapa
Saya
tidak
ahli dapat
27
membayangkan
ap~
yang
kekurangan pangan. (th. 1942 -1945). beri-beri
(busung
dipinggir
jalan
Indonesia
sampai
seperti yang kita alami pada pendudukan
Jepang
lapar)
terjadi
Taman
bisa menggoyahkan
waktu
Dengan
setiap
mengatakan
meningkatkan
tarat
kelaparan,
hari ada yang mati
adanya
dapat terjadi dan bahkan
untuk
dibangunnya
kelaparan,
sesuatu
Presiden
Suharto
bahwa Kelaparan Post 14 -10-1995). hid up
masyarakat,
untuk mengembangkan Indonesia yang tadinya pertanian menuju ke sektor industri. . sarana
10 tahun terakhir sekitar
yang menderita
tatanan hidup bangsa (Surabaya
usahanya
tiap tahun
taka.
Buah Mekarsari
pemerintah bermaksud bertumpu pada sektor Dengan
bangsa
dan dari padanya
dan diemper
pada peresmian
kalau
ban yak rakyat Indonesia
yang tidak mungkin
Dalam
terjadi
industri
ini penduduk
5 -7%
sedang
diperkotaan
maka
perkotaan
jumlahnya
penduduk
dalam
pedesaan
kurun
meningkat
mandeg
dan
bahkan banyak yang menurun [26] dengan begitu jumlah tenaga pengolah pertanian menurun. Dalam kaitan. dengan soal pangan yang betul-betul
menyangkut
masyarakat
Indonesia
k~butuhan
pokok sudah selayaknya
mengatahuinya.
sangkut paut antara :ahan pertanian. serta jumlah
Diharapkan ketenagaan
yang mengkonsuTT,si. Mungkin
direm kecepatan
laju pertumbuharlnya.
kalau seluiuh
mereka
menyadari
dan u3aha pemerintah.
kalau yang mengkonsumsi
soal pangari akan segera
dapat
diatasi. Hadirin
yang saya hormati,
Dalam pidato pengukuhan
saya yang singkat ini tidak semuanya
hal-hal
yang berhubungan dengan KKB, saya ungkapkar: misaltlya hubungannya dengan perumahan, kriminalitas, ketahanan nasional, lalu lintas, moral, kelestarian kota-kota
lingkungan Indonesia
dan bahkan banjir yang setiap tahun menyerang
yang saya cintai ini. Semua itu sebagai
titik pusat
penyebab adalah KKB. Sudah berapa Juta rupiah bahkan sudah trilyunan yang dipergunakan tetapi Banyak 28
belum
seperti
sumbangan
untuk itu yang walaupun
usahanya
sudah berhasil
yang kita harapkan. yang telah kita terima
dari beberapa
negara
dan
sudah
banyak
Banyak
pula penelitian.
organisasi
membantu demi terutama timbul beranggapan
yang
bimbingan,
secara
aktif
pelayanan dan
positif
dan pembinaan. menunjang
berhasilnya program ini, tetapi masih dari insan-insan pribadi I golongan
ada kendala yang masih
bahwa jumlah anak menjadi hak mereka, tidaklah
ada isntansi lain yang menghalangi -keberhasilan
anak-anak
dari kepandaian
-.peduli
mer~ka
dalam
membimbingnya
dan
etis bila
tergantung apa dengan
soal KB". Untuk insan-illsan I pribadi Yang saya cintai cian belum menghayati KKB, dengan rendah hati saya ingatkan bahwa kehidupan tidak hidup menyendiri tetapi hidup dimasyarakat.
makna
anda didunia
Tindakari anda yang sekecilpun mempunyai dampak terhadap sekelilingnya, tidak hanya untuk keluarga tetapi terhadap masyarakat luas. Jumlah anak yang hanya lebih satu saja dari yang diprograr:nkan oleh pemerintah mempunyai dampak yang besar. dan lebih banyak negatifnya daripada positifnya. Coba bayangkan dan renungkan apa yang akan terjadi bila KKB di Indonesia sampai gagal. Sampai hatikah kita melihat anak cucu kita mati karena kemiskinan dan kelaparan, sedang yang masih hidup hanya terdiri dari tulang yang dibalut oleh ku:it, dengan pandangan mala sayu tanpa harapan?7. Saya kira semua yang hadir disini akan setuju dengan pendapat saya bahvla kita semua tidak akan mewariskan generasi
yang menderitao
Untuk itulah pada sidang yang terhormat ini, terutama para penentu kebijakan dan para cendekiawan, marilah saling bantu membantu dalam menanamkan arti KKB dan menyebarluaskan serta melembagakan KKB dihati masyarakat kapan saja dan dimana saja. Insya Allaoh hila semua insan Indonesia telah memahami hal itu, KKB di Indonesia akan berhasil dan usaha kelembagaan akan mudah dan gampang
dicapai
ibarat "atos
mejet wohing
ranti".
Hadirin yang terhormat. Didalam kesempatan / residen / asisten
ini tak lupa saya sampaikan
kepada sejawat dosen
dan para mahasiswa.
29
Hal
yang
perlu
di ;adari
adalah
mas a
depan
negara
dan
ditanganmu. Kejayaa.l, keharuman, kemakmuran dansebaliknya kemelaratan,
kehan~uran juga ada ditanganmu.
/ residen / asisten belajar
di
dan
mahasiswa
Perguruan
masyarakat
Tinggi
Indonesia,
memberikan
jadi dosen atau nantinya
Untuk itu bagi para dosen
telah
merupakan
tak
mungkin
ilmu
ini
menjadi
langit
kecil
untuk
Kalau anda
pejabat tinggi yang menjadikan Untuk
demi
dari
mendidik
me..eka.
adr.!ah kepada anda sekaliail.
hal ini terjadi.
setinggi
kesempatan
sebagian
kepada
yang enak adalah mereka-mereka
tuntutlah
mendapat
kesempatan
dan perlindungan
Karena harapan satu-satunya
mereka
yang
pergunakan
pengayoman
kedudukan
yang
bangsa
kemiskinan,
anda
juga. tanpa pe.ngorbanan itu bagi
untuk
para
kebahagiaan
mahasiswa anda
dan
masyarakat.
Mereka yang jadi dosen / asisten sebarkanlah
kebahagiaan
mereka juga. Tak usah takut atau ragu menanam kebaikan
karena
Tuhan
Maha Tahu dan akan memberikan
anda sekalian UCAPAN
rakhmatNya
kepada
Amin.
TER!MA
Hadirin
ilmumu untuk
KASIH
yang saya muliakar).
Seb&lum
mengakhiri
pida10
pengtJkuhan
sebagai
Guru
Besar
dibidang Kedokteran. perkenankanlah saya menggunakan kesampatan yang baik ini untuk s~kali lagi memanjatkan puji syukur kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa, atas segala taufik dan hidayah serra nikmat yang tak terhingga
yang dilimpahkan
Kepada yang terhormat Republik
Indonesia,
terima kasih kepada yang diberikan bidang harapan
30
Bapak Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan
perkenankanlah Pemerintah
dan Ginekologi
semoga
pemerintah
saya dalam
seluruh keluarga.
saya untuk menyamp-3.ii
Republik
Indonesia,
atas kepercayaan
kepada saya untuk mengemban jabatan Guru Besar dalam
Obstetri
Diponegoro.
kep~da saya dengan
dengan Indonesia
menunaikan
pada Fakultas
Kedokteran
Universitas
rakhmat Allah saya tidak mengecewakan dalam memberikan
tugas tersebut..
kepercayaan
kepada
Kepada Yang terhormat Bapak Prof. DR. H. Haryono Suyono, Menteri negara
Kependudukan
/ Kepala BKKBN,
terima
kasih a tag gemblengan
dan pendadarannya terhadap diri saya sehingga saya dapat menjiwai arti Keluarga Berencana terhadap masyarakat Indonesia yang saya cintai. Karena
bimbingan
beliaulah
bertekad
bahwa
dengan
Indonesia
harus berhasil.
saya rela mengabdikan cara
bagaimanapun
hidup
saya
Keluarga
dan
Berencana
Terima kaslh juga saya sampaikan kepada beliau atas pen~anugerahan bintang penghargaan vyira Karya Kencana dan Cipta Karya Kencana yang menandakan bahwa aktivitas yang saya lakukan selama ini mendapat restu dan sesuai dengan laju derap pembangunan. Sumbangan saya yang kecil dalam ikut mempopulerkan Vasektomi Tanpa Pisau (VTP) dan Pencabutan standard
Susuk dengan tehnik au", dapat dipakai sebagai tehnik
di Indonesia,
hal tersebut
memberikan
dalam usaha saya untuk meningkatkan
pelayanan
dorongan Keluarga
tersendiri Berencana
di Indonesia. Kepada Prof. DR. H. Muladi, Pembantu rektor, Saudara-saudara
SH, Rektor Universitas Diponegoro, anggota senat, Dewan Guru Besar,
saya ucapkan banyak tarima kasih atas pengu5ulan saya
sebagai
Guru
Besar
Madya
dan
menerima
dan persetujuannya saya
dilingkungan
saudara. Kepada dr. Anggoro pembantu
dekan,
DB Sachro.
Senat
Fakultas
Dekan Fakultas Kedokteran, Kedokteran
dan
Panitia
Para Penilai
pengangkatan Guru Besar di Fakultas Kedokteran, saya sampaikan ucapan terima kasih karena tanpa bimbingan dan pengusulan saudara tak mungKin saya mendapat Kepada para mantan
Rektor di Universitas
dr. Suwondo (almarhum), Prof. dr. Moeljono atas kesempatan FK UNDIP, akhirnya
yang diberikan Obstetri
mendapat
untuk menjabat Diponegoro,
Guru Besar. Mayor Jendral
dr. A. Soeroyo, Prof. Sudarto, SH (Almarhum),
S. Trastotenojo,
Residen
saya
kepercayaan
saya ur:apkan banyak terima
kasih
kepada saya untuk manjadi mahasiswa
dan Ginekologi,
kehormatan
sebagai
Staf pengajar
sehingga
Guru Besar.
31
Kepada para mant n Oekan FK UNOIP, Mayor Jendral dr. Soewondo (almarhum), Oarmojo,
Prof. dr. Japardi
Brodjohoedojo
Prof. dr. R. Hoedijono
Reksoprodjo,
dr. Haditopo Tjokrohadikoesoemo,
karier
yang
Obstetri
dimulai
Bagian
Soebagjo dan
Ginekologi
R.
untllk
dan
RSUP dr. Kariadi beserta Oarsono
dan
Brigjen dr. R. dr.
Mustafa
kasih karena diberi kepercayaan
mempergunakan
meningkatkan
Bagian
dan Ginekologi.
dr. R. Radjiwan,
Soerarjo
saya sangat berterima
kesempatan
pendadaran
dr.
Faal, Resirlen
Obstetri
Oirektur
Prof. dr. M. Soekandar,
Hadiwiryatmo,
Abubakar MPH,
Ilmu
dan Staf Bagian
Kepada dr. H. Anityo Mochtar, mantan direktur,
FIGS,
budi kepada beliau semuanya,
saya tidak mungkin dapat mengambangkan
dari As~isten
dan Ginekologi
S. Transtotenojo,
dr. R. Saleh Mangunsudirdjo
saya sangi'\t berhutang
karena tanpa bimbingannya,
Prof. dr. Widagdo, Prof.
Prof. dr. Moeljono
Prof. DR. dr. RRJ Sri Ojokomoeljanto, Prof. dr. Soebowo,
MPH, Prof. dr. R. Boedhi
serta
RSUP
sebagai
wahana
Ilmu
Obstetri
memperdalam
dan KB, karena tanpa bantuan beliau. tak mungkin ilmu saya
bisa beri<embang
sampai
sep~rti
sekarang
ini.
Ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tinggin~'a saya sampaikan kepada semua Guru saya sejai< Sekolah Dasar sampai P9rguruan Tinggi (yang saat ini ada yang hadir). Tanpa ketekuf"!an dan jerih payah beliau, say a tidak dapat membayangkan apa jadinya saya pad'i saat ini. Kepada sekaligus
Almarhum
prof.
dr.
H.A.
Sardjono
Dhanudibroto,
sebagai Bapak dan sebagai Guru, pada kesempatan
ini, ananda bimbingannya
dengan
tulus hati mengh~turkan
karena
memberikan
segala
Ginekologi,
sehingga
beliaulah hal yang ananda
dapat
yang baik
banyak terima kasih atas
yang menggembleng berkaitan
yang
dengan berguna
mental s.aya dan
bidang untuk
Obstetri
dan
kesejahteraan
masyarakat. Ananda do'akan,
semoga Tuhan Yang Maha Esa menerima arwah be Iiau
disisiNya
dengan
setara
amal baktinya ..., Amin.
Kepada Prof. dr. H.M. Joedono, karena beliaulah
32
saya ucapkan banyak terima kasih
yang untuk pertama kali memperkenalkan
Ilmu Obstetri
dan Ginekologi
selagi saya masih mahasiswa
Dan dasar-dasar
Universitas
Gajah Mada.
ilmu tersebut yang akhirnya menjadi pondasi kehidupan
saya. Kepada Almarhum dr. Sushila Gorre (India), tak ada kata lain yang dapat saya ucapkan kecuali hanya terima kasih atas kepandaian memberikan
makna dan arti Keluarga
Berencana
beliau dalam
yang tujuannya
tidak
hanya membahagiakan pasangan tetapi juga membahagiakan keluarga, negara dan bahkan dunia. Mulai saat itulah perhatian saya terhadap Keluarga
Berencana
Kepada Sulaiman
prof.
m~lai "bersemi".
dr.
Hanifa
Sastrawinata,
Wignyosastro
(almarhum),
Prof. dr. M. Harjono
Soedigdomarto,
Ratna Suprapti Samil, Prof. DR. dr. Sudraji Sumapraja, Soejoenoes,
yang saya hormati,
terima
Prof.
dr.
R.
Prof. dr.
Prof. dr, Ariawan
kasih alas bimbingannya
baik
sebagai guru maupun sebagai sesepuh, yang .telah mendorong dan memberi semangat semenjak saya meniti karier dalam Ilmu Obstetri dan Ginekologi
dan Keluarga
Berencana.
Sikap beliau terhadap diri saya, sangat s3ya hormati, yang dapat sebagai motivator,
inovator
beliaulah
~endorong
dan fasilitator,
sehingga
karena
saya u~tuk mencapai
janjang
Kare:1a kebaikan
hati heliau,
selalu
berkat dan rakhmatNya.
mor.dapat
Kepada Obstetri
Ketua
saya do'akan
Bagie.n dr.
dan Ginekologi,
Sutoto
dr.
Moetmainnah
Hadisaputro,
dr. Supriyono,
Prihadi,
semoga
dan ternan
dr. Noor Pramono,
Suharsono,
dr.
Suyono, dr.
Adiyono,
saya sampaikan
atas kerjasama
bidan
di Bagian dr.
Hartono
dr. A. Binarso M, dr. Bantuk Hadiyanto, ucapan terima
dr.
kasih
yang baik dan saling tolong menolong
dan juga terima kasih atas bantuannya Seluruh
sejawat
keluarga
dr. Bambang
dr. Suryo H serta para residen,
dengan
seluruh
W.
Fadjar Siswanto,
ini dapat berjalan
!tulah keteladanan se:1lacam ini.
sehingga
peresmian
pengukuhan
lancar.
& perawat, dikamar
baik yang Bedah,
bekerja Anestesi,
di Bagian Poliklinik
Obstetri
Ginekologi
maupun
Berencana,
saya ucapkan banyak terirna kasih atas bantuannya
dan
dan Keluarga selama 33
saya bekerja
dibagi .n-bagian
tersebut.
Tanpa bantuan saunara tak mungkin saya dapat memberikan
pelayanan
kepada masyarakat. Tak lupa pada kesempatan simpatik
dan terima
kasih kepada
yang mempercayakan ilmu
saya
dengan
seluruh
saya menyampaikan penderita
Obstetri
& Ginekologi
can
dan keluarganya
Keluarga
mereka cukup banyak dan kadang-kadang
Berencana.
s&mpai dite!)us
penderitaan.
Ada dari mereka yang tidak dapat mengenyam saya rasakan
kenikmatan
seperti yang
hari ini.
Kepada Bapak Ibu Iskandar Prawirodihardjo, almarhum
Bapak Wardi Praptohardjo
yang sangat saya hormati dan cintai, dengan perasaan
dan sedih bila kuken lng pada saar-saar ini. Kutundukkan mengenang beliaulah pedomail pantang
rasa
pada saya, tanpa mereka sadari telah memperkaya
dibidang
Pengorbanan
ini perkenankanlah
jasa-jasa
beliau dan yang mengukir
termateri nasehat-nasehatnya hid up, ketabahan menghadapi menyerah
dan "buatlah
haru
kepada untuk
jiwa raga saya.
Dari
yang berhubungan dengan cabaan, be:kerja keras, hemal,
orang l~ii1 mel1jadi senal1g". Sungguh
sayang beliau telah dlpanggil oleh Tuhan Yang Maha Esa sehingga tidak dapat menyaksikan
jerih payahnya.
ungkapkan
do'a, semoga arwah beliau diterima disisi Tuhan dan
dengan
dapat ampunan Kepada
segala
sampaikah
keharibaan
terirna kasih saya, saya
dosa-dosanya.
Ibu saya tercinta
masih dapat menghadiri
Ungkapan
Ny. Ruliyah
pengukuhao
Praptohardjo,
yang saar ini
ini, sembah sujud ananda, ananda
ibu.
Mungkin tidak ada orang sebahagia saya, bahwa pada.saat yang penting ini masih ditunggui Ibu, saya mohon ananda Ananda
do'a restu,
dapat ananda selalu
kenikmatanNya
34
oleh Ibu tercinta.
berdoa
semoga
selesaikan
tugas yang dibebankan
kepada
dengan sempurna.
mudah-mudahan
dan selalu memberikan
Tuhan
rakhmatNya
selalu
memberikan
kepada Ibu tercinta.
Kepada sesepuh dan pinisepuh mung kin saya sebut satu persatu, atas dorongan
dan doa restunya
keluarga besar Ronodjojo yang tidak saya ucapkan sehingga
banyak
jenjang
dicapai. Untuk itu saya doakan mudah-mudahan
guru
terima
kasih
besar
dapat
keluarga Ronodjojo tetap
jaya. Kepada sekeluarga.
adik
dan
kakak.
Mas
Mb.:lk Aul sekeluarga,
Sutrisno
Bambang
sekeluarga. sekeluarga.
Mbak terirr,a
Sri kasih
atas kasih sayangmu yang dicurahkan kepada saya. Semoga kakak dan adlk beserta seluruh kelua!ga selalu mendapat rakhmat dan petunjukNya. Seluruh warga desa Kemloko yang saya cintai. Pengorbananmu
sangat-
sangat saya hargai, saya ingat sewaktu masih Sekolah SD. kaulah yang selalu mengantarkan ke sekolah yang berjarak 5 Km dari rumah. Dan kaulah yang menolong
dan menggendong
saya sewaktu
saya sa kit di
tengah jalan. Semoga pengorbanan kita sebaik mungkin. Kepada
isteriku
kalian tidak sia-sia dan marilah kita bangun desa yang
tercinta.
mungkin
baru
kali
inilah
saya
menyanjungmu. walau perkawinan sudah barjalan lebih dari 34 tahun. Kal1lah belahan hati. sisihan jantung yang se:alu illE:ndampingi sewaktu
duka dan suka. Han}'a karena kebesaran kepada
kami
hatimu dan rakhmat
berdu12, segala
sesuatu
yang
Tuhan yang tidak
dicuiahkan
mungkin
menjadi
mungkin. Kepada anakku,
menantu
dan cucu
tersayang,
Lilin,
Hery,
Dewi
Unggul, Arya, Dadang, Vini, Sasya, Denis, Dea, Aadya. Tuhan telah memberikan kenikmatan kepada keluarga kita. Untuk itulah kau harus selalu tunduk kepadaNya. saleh / solechah, kebahagiaan Masih banyak
Dan insya .Allah kau akan menjadi insan yang
beriman,
bertaqwa.
berilmu
dan
berguna
untuk
masyarakat. Ibu-ibu / Bapak-bapak
yang pernah
memberi
bimbingan,
nasehat, petunjuk kepada saya yang tidak saya sadari. Untuk itu ucapan
35
terima kasih dan pe 'mintaan
maaf yang sebesar-besarnya
saya tujukan
kepada beliau. Kepada
selurun
pelaksanaan
Panitia
pengukuhan
Akhirnya
saya
setinggi-tingginya
yang
telah
bekerja
ini, saya ucapkan
ucapkan
banyak
terima
keras
membantu
terima kasih. kasih
dan
penghargaan
kepada seluruh hadirin yang saya muliakan yang telah
dengan senang hati menghadiri dan dengan tekun m8ngikuti semua acara pengukuhan Sebagai
penutup
yang tidak menikmati
ini.
hidangan
Wassalamu'alaikum
36
saya minta maaf bila ada tutur kata dan tingkah laku
berkenan
dihati
hadirin
dan ucapan
yang telah kami sajikan. Wr. Wb.
sugeng
kondur
serta
5.
DAFTAR
KEPUSTAKAAN
1
World
2
The Environment
3.
World population data sheet 1994. Population reference Bureau, Inc.
access
population information Arril
4.
Sur/ei
to birth control.
sterilization
on world
progress
toward
1992.
population
program,
Report
growth a dangerous
Series
M, NO.1
0, Vol.
trend.
Population
XX 1993.
i994. demogr~fi
da'l
!~esehatan
Indonesia
1991.
B1:-o Pusai
Statistik, Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, Departemen Kesehatan, macro International Inc. Februari 1993. Steven W dkk. seeking Common Ground; Unmet
need
Demographic golas. Internation Family Planning Perspectives No.1 March 1994; 23 -24. 6
Konferensi Kependudukan
and
Vol 20,
Indonesia tho 1993 tentang Pembangunan
Indonesia.
7.
Sucipto T, Tukiran. Pusat penelitian
proyeksi
penduduk
Kependudukan
Indonesia
Universitas
tho 1990 -2050.
Gajah Mada,
1995 : 13
-14.
8.
Saifuddin Peringatan
AS dkk.
Bunga
rampai
gerakan
KB Nasional,
Dasa Warsa Prof. dr M.H. Joedano.
Jakarta
panitia
1988 : 28
-29.
9
Sambutan
10
Dwiyanto A. reran PSK dan IPADI dalam pembangunan kependudukan.
Indonesia
Presiden 1993.
dalam
Kantor
Menteri
KonfE!!rensi Kependudukan 11
pembukaarl
Kependudukan
Indonesia
Rasyid A. Upaya peningkatan
Konferensi
Haryono Suyono. kesehatan. Pid3.to
/ BKKBN
1993.
1993 : 287 -289.
kualitas statistik kependudukan
rangka mendukung program kependudukan. Indonesia 1993 : 189 -191. .
12
Kependudukan
Pendekatan Pengukuhan
dalam
Konferensi Kependudukan
kemasyarakatan pembangunan Guru Besaf. Surabaya 1994 :
6 -7. 13
Undang-undang
Republik
Indonesia
No.1
0
19912
tentang
37
Perkembangan
14. Siswanto
AW.
Keluarga
Kependudukan
Dunia
kebijaksanaan dan
dan program
kaitannya
dengan
tahun
1984:
Aspek
dari
N.
Hukum
dan
sudut agama
psikoiogi
dail
Kontrasepsi
kependudukan
islam.
sasiologi
Dalam
:
kontra5epsi
(v1antap
Indcnesia
dj Indonesi:a.
badan Pembina Hukum Nasional Departemen
Ed.
I.
Kehakiman,
23-34.
Sadli
Sapartinah.
Indonesia. -2
ditinjau
jakarta. Perkul,lpuian 1986 : 89 -96.
Soewindo
mantap.
II 1982 : 42 -51.
Sterilisasi
FA, editor.
Bandung.
hasil
1994 di Cairo.
Mantap,
mantap. (PKMI),
19
Indonesia
H, Kuning Dt. SN. Aspek agama dan kontrasepsi
Moeloek
18
di
Keluarga sejahtera.
Fauzan
16. Yafie KHA.
17
\rah dan Implementasi
Bere'lcana
Konferensi 15,
i :ependudukan dan Pembangunan
Mutu
Pelayanan
Semir ar Hak dan Kesehatan
Keluarga
Berencana
Reproduksi.
di
Yogyakarta
1
Mei 1995 : 3 -6.
Survei
Demografi
dan
kesehatan
Indonesia
1991.
Biro
Statistik, BKKBN. Departemen Kesahatan. macro I~ternastional Colombia Maryland USA 1993 : .52 -54.
Pusat Inc,
20. Joyce,
Djaeiani. Kebijakan Pelayanarl Kesehatan Reproduksi Remaja. Seminar Hak dan Kesehatan Reproduksi. Implikasi pasal 7 Rencana Tindaka!l Kairo bagi indonesia. Yogyakarta 19.95 : 2 -5.
21
Sucipto T, Tukiran; Proyeksi penduduk Indonesia tahun 1990 -2050. Pusat Penelitian Kependudukan ~Universit3.s Gajah Mada 1995 : 64 -65.
22
Soegijoko Soegijanto.
Perubahan pertiJmbuhan dan struktur penduduk
; Implikasinya ada perencanaan pembangunan sektoral II dan Repelita VI. Konferensi Kependudukan Indoensai
dalam PJP 1993 : 136
-40.
23. Joetata H. Piivate institution of higher learning and their chalenges. Conference Lumpur,
38
on apportunities
October
1995.
in privated
education
in Asia.
Kuala
24. Bambang Dwiloka. hewani
proyeksinya Universitas .25
Keragaman
asal ternak
di Propinsi
pada
pelita
Semarang
VI.
24 Juni
produksi
dan ketersediaan
Jawa Tengah Pidato
Ilmiah
pad'a Pelita Dies
pangan V dan
Natalis
VIII
1995 : 3 -4.
Buletin Ringkas BPS Oktober 1995. Bro Pusat Statistik BPS, Jakarta Indonesia
1995 : 93 -99.
26. Haryono Suyono, Pokok-pokok pikiran untuk menyusun kebijaksanaan dan
Ilpaya
untuk
mewujudkan
sa.c;aran pembangunan Indonesia
p'3nduduk
sebagai
kskuatan
dan
selame. Repelita VI. Konf6re!1si K~pandudukan
1993 : 31 -56.
39
HIDUP
RIWAYAT
Nama
UNTUNG
N.J. P
130 219 414
Tempat dan tgl. lahir
Temanggung,
Agama
Islam
Nama isteri
Siti Isbandiyah
Nama anak
dr. Eka Chandra
Herlina
dr. Herry Agung
Setyanto
PRAPTOHARDJO
29 Oktober
dr. Tri Chandra Herry
Unggul
Dewi
Wicaksono
Alamat
JI. S. Parman
Pangkat/Jabatan
Pembina Gol.
56 Semarang
Utama
Muda / Guru Besar Madya
IV / c Fakultas
Diporlegoro
1935
Kedokteran
Universitas
Semarang
Perididikan 1942
-1948
Sekolah
Dasar Temanggung
1948
-1952
Sekolah
Menengah
Pertama
1952
-1955
Sekolah
Menengah
Atas Bag. B Magelang
1955- -1962
Fakultas
Kedokteran
1962
-1964
Fakultas
Kedokteran
1964
-1969
Pendidikan Kandungan
Ilmu Fak.
Temanggung
Universitas
Gajah Mada
Universitas
Kebidanan Kedokteran
Diponegoro
dan
Penyakit
Universitas
Diponegoro Post Greduate
1980
40
Course
Obstetrics
Australia
Penataran
P 4
Penataran
kepegawaian
in Gynaecology
and
Pendidikan tambahan yang berhubungan Lokakarya
dengan tugas
Pengukuran
Pendidikan
WEM /
CMS Penataran
sistim
managemen
Pendidikan
Kedokteran Penataran
metode
belajar -mengajar
(dr.
Peter .1. 8Iize.rd) 1976 1979
Lokakar;a pendidikan Community ~.t1edicine Pendidikan kedokteran masyarakat
1980
Lokakarya
1981
Lokakarya pembinaan dan penyelenggaraan
evaluasi
evaluasi 1982
pendidikan
kurikulum
Pendidikan
Akta
V
1989
Penataran
1989
Course on 8MDP statistical
1989
Kursus
rekonstruksi
epidemology
Pendidikan
1992
unit -UGM
&nalisis
'.'ogyakarta Belajar bertolak
1991 1991
Critica! Tambahan
dibidang
data
Yogyakarta) penelitian
klinik
on cl:nical
evidence
Intensive course in Obstetrics and Gynaecology Analysis Workshop' oocytes
1986
di
:
Federation
of contraceptive
clinical
(Bandung) trials data
oleh FHI (family health international), 1986
(clinical
(88M)
appraissl profesi
software
dari malasah
by Asia and Oceania 1984
kuliah
for Invitro (The
Cleveland
Ohio)
Workshop
and
Gyanaecological
Mt
Fertilization Sinai
course
in
cytology
Bandung of human
Medica!
Centre
Colposcopy
and
-histopathology
(Jakarta) 41
Workshop on hysteroscopy and laser endoskopy (National University Hospital Singapore) Post graduate course on clinical reproductive endocrinology and infertility (National University 1991
Singapore) workshop in human genetic
1994
Seminar genetics
on
the
(Semarang)
progress
apd perin~tology
of
molecular
-Yogyakarta
Pendidikan tambahan dibidang Keluarga Berencana 1969
Course on Family Planning,
1972
Management Foundation Special
IPPF Singapore
in Post Partum
Program
(Ford
Bangkok)
course
on
laparoscopy
sterilization
(Pittburg University US) Comparative study in management and reveral system Family Planning (Singapore 1986
8a~gkok -Philipine) Workshop arid training anastomosis
1990
Training
on
V:3,S and
tube
(Singapore)
in non 5caipel
vasetomy
program
(PDA Medeical and Nursing Bureau Bangkok Thailand.
1992
Workshop on vas oclution methode (Surabaya)
1992
Workshop
in
refreshing
in
insertion
and
Norplant removal.
1992
Workshop
technology
and
field observation
on contraceptive
on Norplant programme
Asia
and
Region
Oceania
(IPPF
-ESEAO)
Semarang. 1993
workshop Norplant
42
to evaluate removal
the "U" technique
(Jakarta).
for
-1975
Riwayat
Kepangkatan
1963
Asisten
1967
Asisten
Ahli tk I, Gol F / III
1968
Penata
Muda tk I / Asisten
Gol G / II Ahli Madya
Gol
III b 1976
Penata / Lektor
1980
P~nata tk I / Lcktor
1983
Pem:Jing / Lektor
1986
Pembina
tk I / Lektor
1991
Pembina
Utama
Muda / Lektor
Utama
Muda / Guru
Muda Gol III c Madva
Gol
Gol III d
IV 3 Kepala Muda Gol IV b Kepala
Gol
IV c 1 September
1995
Pembina
Besar
Madya
Gol IVc
Riwayat pekerjaan di Fakultas
Kedokteran
1963
-1964
Asisten
dalam
1964
-1969
Dokter
di
1969
.sekarang
1973
.sekarang
Penguji
1974
.1976
Koordinator
1974
.1975
Ketua seksi Pengukuran
Fakultas
mata pelajaran
Bag,
Obstetri
Kedokter:3n
ilmu Faal
dan
Ginekologi
Undip
Dokter spesialis Bag. Obstetri dan Ginekologi mahasiswa
Kedokteran
Ct.1S
Tk VII Pendidikan
Fakultas
Undip
1983
Wakil Kepala Bagian Obstetri dan Ginekologi
1976
sekarang
Penilai, Pendidik, Pembimbing, Pendidikarl Spesialias I
1976
1977
penguji
1983
1995
Kepala
1983
1995
Anggota
sakarang
Wakil
.mahasiswa
Universitas
1989
Sebelas
Bagian
Fakultas
Mahasiswa
Badan
Kedokteran
Maret Surakarta
Obstetri
Senat Fakultas
Ketua
Program
dan Ginekologi Kedokteran
Musyawarah
Orang
tua
(BMOM) 43
Tugas
diluar
Fak Jltas
1972
Guru
Sekolah
Bidan
sekarang
Semarang Guru Sekolah
Bidan
1974
Semarang Direktur Post
Partum
Kariadi
RSUP R.S.
dr
St.
prgram
Kariadi Elisabeth
RSUP
dr.
Semarang
1972
-1974
Ketua seksi ?enerangan PKBI Kody.a Semaral \g
1973
-1975
Dosen pada Fakultas Kedokteran Sultan Agung Direktur
Universitas
Semarang
Tehnis
PKBRS
1974
-sekarang
1974
-1978
Ketua PKBI Kodya
1980
-1988
Wakil Ketua
RSUP dr: Kariadi
Semarang
PKBI ~awa Tengah
1988
-sekarang
Ketua PKBI Jawa Tengah
1994
-sekarang
Wakil Ketua
1995
-sekarang
Ketua
PKBI
Komite
Pusat Jakarta
Medik
RSUP
dr.
Kariadi
Semarang Kegiatan 1.
Ikatan
prates! Dokter
Indonesia
1964 -sekarang 1983 -sekarang 2.
: .:
(I. D. I. )
Anggota 101 Anggota
bad an pembela
profesi
Perkumpulan Obstetri dan Ginekolo~i 1970 -sekarang : Anggota POG I 1970 -sekarang : Anggota AFOG (Asean F~de(ation Obstetrics and Gynaecology) 1975 -1980
:
Wakil
Ketua
1980 -1993
:
Ketua
POGI cabang
1984 -1987
:
Wakil
Ketua
1984 -1987 1987 -sekarang
: :
Anggota Anggota
Semarang
Semarang
PengurlJs
PCGI
Pusat
Sat Ga.s Endoskopi POGI Masean Chapter Obstetrics
Gyne.ecology 44
POGI cabang
and
~
3. Perkumpulan lain 1974
-1985
Direktur Pusdiklitbang
1980
-sekarang
Anggota
PUSKI
Kedokteran
PKMI cabang Semarang
(Perhimpunan
Ultrasonik
Indonesia)
1982 -sekarang
Member
American
Fertility
1983 -sekarang
Anggota
Yayasan
Bina
Society Pustaka
Sarwono
Prawirohardjo Anggota ?crhirrlpunarl patoiogi serviks dan kolposkopi Indonesia Wakil Pusdiklitbang vasektomi PKMI cabang
sekarar:g 1991
Semarang 1985 -sekarang
Anggota PERKINI (Perkumpulan
1988 -sekarang
Indonesia) Anggota PANDI
Endokrinologi
(Perkumpulan
Andrologi
sekarang
Indonesia) Anggota PERINASIA (Perkumpulan Perinatologi
sekarang
Indonesia) Anggota KIN! (Kelompok
Seminal
Inferti!itas
Ikatan Ahli Ilmu Fisiologi
Indonesia
clan Konsepsi 1991 -sekarang
Anggota
Indonesia)
(IAIFI)
4
Menghadiri 1979
kongres
Internasional IX th World
.1982
:
1984
:- :
Congress
of Gynaecology
and
Obstetrics Tokio X th World Congress
of Gynaecology
and
Obstetrics San Francisco California International second conference and meeting of SAC (society of advancement of contraception)
1985
Jakarta XI th World
1986 I
Obstetrics Berlin International third conference
Congress
of Gynaecology
and
of SAC Chicago
US 45
5.
1988
XII th World Obstetrics
Congress
of Gynaecology
and
Rio de Janeiro
International
symposium
in researches
on recent advances
in male fertility
regulation
and
1990
infertiliy management Semarang VII th International meeting of SAC Singapore
1991
XII th Worid Congress Obstetrics
of Gynaocclogy
and
Singapore
International meeting of Society for Advancement of Contraception,
Barcelona
October
1992.
VIII th World Congress on Human repJ'odustion. Bali Indonesia XIV th World Obstetrics
Congress
and
(FIGO) Canada
VIII th International
1995
of Gynecology
meeting
of Society
for
Advancement of Contraception (SAC) Guatemala Menghadiri
kongres
Asia I Masean I Oc9ania
1975
:
V th
Asean
1979
:
Gynaecology Jakarta VII th Asean Congress
1980
:
Gynaecclogy Bangkok VIII th Asean and Oceanic Obstretric
1983
:
IX
th
congress
of
Obstetrics
and
of Obstetrics
and
and Gynaecology
Asean
and
Oceanic
Obstetrics -and Gynaecology 1987
:
XI- th
Asean
Obstetrics 1987 1989
First Congress
Congress
of
Congress
of
Hongkong
:
The
:
Obstretrics and Gynaecology Semarang The Second Congress of Masean Chapter of
:
first
of Masean
and Gynaecology
Asean
Assisted 46
of
Seoul Korea
Oceanic
and Gynaecology
Obstretrics 1991
and
Congress Melbourne
Congress
reproduction
on jakarta
Chapter
of
Manila Infertility
and
Menghadiri
IPPF
-ESEAO
meeting
di
Semarang Menghadiri
IPPF -Europian
on abortion Menghadiri
1993
Chapter meeting
Frankfurt Kongres Obstretri dan Ginekologi
(KOGI VIII) Jakarta
1995
Mangh~diri
IPPF
-ESEAO
me~ting
in
Shianghai Menghadiri
IPPF
-ESEAO
meeting
in
Malaysia 1995
Second Asia -Pacific genetics molecular
and
conference
Eijkman
biology
on medical
symposium
of 9iscase
a.
Pertemuan ilmiah tahunan, di dalam negeri :
lokakarya
Obstetri
dan Ginekologi
b.
Infertilitas
c.
Kel'Jarga
d.
Kontrasepsi
mantap
e.
Kontrasepsi
mantap
f.
lain -lain
Bintang
.29
the
di Jakarta
6. Menghadiri Kongres Nasional, Simposium,
on
Seminar,
kali
: 16 kali 8ererlcana
.11
kali
wan ita
.10
kali
pria
:
7 kali
.54
kali
I Penghargaan Tanda
penghargaan
kemanusian Besar
rangka
pelaksanaan
tugas
Palang Merah. Indonesia
1982
Dosen Teladan
1988
Wira karya Kencana Dari
dalam
di Timor Timur, dari Ketua Umum pengurus
Kepala
Nasional
atas
PENGELOLAAN
III pada Universitas Badan
Diponegoro
klas I b Koordinasi
jasa -jasanya Program
Keluarga yang
Keluarga
Berencana
menonjol
dalam
Berencana 47
1990
Penghfrgaan
relawan PERINTIS
menge nbangkan
metode
Pusat Perkumpulan 1993
EKATAMA dalam jasanya
kontrasepsi,
Keluarga
dari
Berencana
Pengurus
Indonesia.
Cipta Karya Kencana dari Menteri Kependudukan
/ Kepala
BKKBN. 1993
"Makalew Award" dalam menciptakan
alat -alat baru, dari
POGI Pusat. 1994
Tanda
kehormatan
Presiden
Satya
Lancar.a
Karya
Sapta.
dar:
RI, 1 9S4
Karya Ilmiah yang penting sebagai penulis utama dan diterbitkani dibahas dalam Kongres I Workshop I Seminar 1.
Beberapa problema dalam ilmu Kebidanan Thesis
pencapaiar
spesialis
Obstretri
dan penyakit Kandungan.
dan Ginekologi
F .K. Undip
1969. 2.
Cervix incompetent.
3.
Post graduate training in Obstetrics
proseding
KOGI
I Jakarta
1970.
and Gynaecology.
KOGII
Jakarta
1970
4. The use of Amnioscopy in Obstetrics. 5.
and Gynaecology Jakarta 1971. Management of placenta previa. Asean co~gre~s Gynaecology
n -.IUD
Methergin Kongres
8.
Jakarta
sebagai
Obstretri 7.
untuk Obstetri
vesica -lithiasis.
Surabaya
pencegahan
dan Ginekologi
Semarang
Kualalumpur
Melitus
Surabaya
pada
and
prosiding
Kongres
post partum.
p.rosiding
1973.
Asean congress
of Obstetric and
1973. kehamilan.
Simposium
Diabetes
melitus
1975.
10. Sterilisasi wanita di RSDK Semarang
~48
of Obstetrics
1973.
perdarahan
HY3terografi after tubal sterilization. Diabetes
of Obstetrics
1971.
inti. terjadinya
dan Ginekologi
Gynaecology,
9.
Asean congress
on human reproduction, Undip Semarang
1977.
population
periode 1975 -1976.
Workshop
dynamic and Family Planning FK
11. Menstrual regulation. dynamic
Workshop
and Family
Planning
on human reproduction,
FK. Undip Semarang" 1977.
12. Infertilitas pad a wan ita. Workshop dynamic
and Family Planning
13. Beberapa
aspek
penolakan
population
on human reproduction,
population
FK. Undip 1977. kehamilan
pada masa kini.
KOGI
IV
Yogyakarta. 14. Association of sterilized worrier) in Kemloko village. Asean association yournalist
meeting
15. Perkembangan
in IPPA Jakarta
tehnik .kontrasepsi serta KIE nya sebagai pengarahan
dalam pemilihan kontrasepsi dalam
kependudukan
16. Peranan
1980.
dokter
yang efektif. Lokakarya peningkatan
dan KB, Semarang
dalam
program
KIE
1982.
KB. Pentaloka
101 Jawa
Tengah
1982. 17. Laporan pendahluan Lokakarya Jakarta 18. Tehnik
biomedis
studi norplan tahap ke II senter Jawa Tengah. KB tahap
ke II Kontrasepsi
Norplan
BKKBN
1983. laparoskopi
keselamatan
komplikasi
dalam pelayanan
dan penanganan. Kontrasepsi
Lokakaf}'a
upaya
Mantap, PKMI Semarang
1983. 19. Peranan
norplan
lapangail 20.
dalam
norplan
Keluarga
Bere~cana.
tahap III, Jakarta
$emiloka
Penelitian
1984.
Result of reseach on the used of norplant after one year by village woman.
Pertemuan
21. peogayomar;
peserta
Peng~yoman
klinik
Seminar
23. Penangu:angan
VI Ujung Pandang
Semarang
di
III POGI Medan 1984.
RSOK
BKKBN prop.
pemakaian Kontrasepsi
kegagalan
24. Hasil pengamatan peningkatan
KB
Medis tehnis
22. Pengalaman suntikan.
Ilmiah Tahunan
sebagai Jateng
Noristerat ~untikan
peserta
rujukan.
1984.
sebagai
Semarang
KB dengan
pusat
kontrasepsi
1985.
induksi haid.
KOGI
1985. suntik KB di PKBRS dokter Kariadi.
pengayoman
medis
serta
integrasi
KB
Temu karya Kesehatan,
1985. 49
25. Perdarahan
post
Hematologi 26. Resiko PHTDI
partum.
Kongres
dan Iransfusi
kehamilall
nasional
darah Indonesia,
pada
ke
Pasca
1986.
reproduksi
tua.
Kongres
Nasional
Lokakarya
KB Mandiri BKKBN Sernarang
Serna rang 1986.
27. Pengayornan
KB rnandiri.
1986. 28. Bayi tabung.
Diskusi
Sernarang 1986. 29. Resiko keharnilan
panel bayi tabung
rernaja
terhadap
31. Pelayanan
Kontrasepsi
mantap
harapan
Sirnposiurn
Semarang
dengan
medis tehnis
33. Pelvic Inflamatory
Disease
Semarang 1987. 34. Pengalaman mamberikan Kongres 35. Va3ektomi 1989. 36. Penelitian
pisau.
Pendahuluan
Keliling"
Rapat
vas deferens
(vas
BKKBN Prop. Jateng 1986.
(PID) Ceramah motivasi
PKMI ke IV Yogyakarta tanpa
Seks
1986.
"Mobil
tahunan PKMI Jakarta 1986. 32. Metode sterilisasi pria dengan cara penyuntikan Pertemuan
dan Kep:-ihatinan.
kesehatan.
Rernaja. Semarang 1986. 30. Menopause. Sirnposiurn Seks Rernaja.
oklusi)
V Perhimpunan
Semarang
11miah Radang Panggul,
kepeda
petugas
vasektomi.
1986
Pertemuan Penerirnaan
medis
tehnis
BKKBN
Jateng
VasektClmi tanpa pisau di PKBI
Jawa tengah 1 Jan -30 Des 1989. Pertemuan ekselon BKKBN Pus at, Cimacan 1990. 37. Acceptability of Non Scalpel Indonesia.
Abstract
Vasectomy
International
meeting
(NSV)
in Central
SAC Singapore.
Java
1990
38. Permasalahan pasca vasektomi tanpa pisau. Lokakarya peningkatan mutu Vasektomi di Indonesia, Jakarta 1990. 39. Penatalaksanaan perdarahan post partum. Seminar sehari 181 Propinsi Jawa T engah 1991. 40. Dua tahun pengalaman penilaian
vasektomi
tanpa pisau.
ke V Perkumpulan Andrologi Indonesia. Surabaya 41. Two years experiance in Non Scalpel Vasectomy Surakarta 50
1992.
Kongres
1991. (NSV) PIP
VII
42. Kontrasepsi Mantap,
Mantap Wan ita. Simposium
Semarang
43. The .U" technique: International
Aspek Anestesi Kontrasepsi
1992. a new method for Norplant implants removal.
Journal Contraception,
44. The .U" technique
an easiest
December
Norplat
Medica! Journal of the University
1993; 48 : 526 -36.
removal
procedure.
of Indonesia Jakarta, volume 3 No.
2; 1993 : 113 -16. 45. Satu tahun Maialah
pengalaman
Kedokteran
pangambilan
Diponegoro,
46. Diagnosis Prenatal.
geminar
d9ngan
tehnik
"U"
1994.
Human Genetic
Kari.adi Semarang, 1994. 47. Peranan genetika dalam reproduksi Seminar Human Genetic
Norplant
FK LJNDIP I RSUP Dr.
.sehat dan berkualitas.
FK UNDIP / RSUP Dr. Kariadi Semarang,
1994. 48. Three years experiance meeting
of the
in norl-scalpel vasectomy.
Society
for
the
VII th International
Advancement
of Contraception,
Barcelona October 1992. 49. One year experiance for Norplant implants removal by .U" technique. International
Journal
50. ContracE:t)tion
of
of Gynecology
Norp:ant
removal
& Obstetrics, between
.U.
Canada
1994.
and
standard
technique. Advances in contraception. The official Journal of Society for the Advancement of Contraception, 1995. 51. Studi banding pencabutan biasa (tesis) Bag/SMF 52. Induksi
ovulasi.
Ginekplogi
Norplant dengan tehnik "U" dengan tehnik
Obstetri & Ginekologi
Seminar
Infertilitas
VII,
FK UNDIP / RSUP dr. Kariadi,
RSUP Dr. Kariadi, 1995. Bag / SMF
Obstetri
&
1995.
51
4.
5.
( Kontributor ). Vasektomi (Penuli~ utama), Dalam proses percetakan. Studi banding pepijabutan Norplarit dengan tehnik "U" dan tehnik Standard.
52