PERANCANGAN TATA LETAK MATERIAL PADA GUDANG PT. PEMBANGKITAN JAWA BALI UNIT PEMBANGKITAN GRESIK Daonil, Sritomo Wignjosoebroto, dan Arief Rahman Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111 Email:
[email protected]:
[email protected]:
[email protected] Abstrak Gudang adalah suatu tempat/bangunan untuk penyimpanan material yang memiliki peranan penting dalam suatu sistem produksi. Walaupun tidak memberikan nilai tambah dan membutuhkan biaya yang cukup besar, keberadaan gudang akan sangat menunjang peningkatan performansi dari suatu sistem produksi perusahaan. Oleh karena itu, diperlukan pengaturan dan sistem yang baik untuk meningkatkan utilitas gudang dan mengurangi biaya atau kerugian yang terjadi pada gudang. PT. Pembangkitan Jawa Bali (PJB) - Unit Pembangkitan (UP) Gresik adalah salah satu unit dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang memproduksi energi listrik untuk kawasan pulau Jawa dan Bali. Saat ini pada gudang PT. PJB - UP Gresik terjadi beberapa masalah pergudangan. Walaupun sistem inventori pergudangan pada perusahaan sudah terkomputerisasi, namun tata letak serta operasional dalam gudang masih belum baik, sehingga mengakibatkan kesulitan dalam hal identifikasi lokasi material, proses material handling, dan terkadang terjadi kerusakan pada material. Selain itu, perusahaan juga belum memiliki aturan yang jelas dalam penempatan material dalam gudang. Dalam penelitian ini, akan dievaluasi tata letak dan operasional pergudangan saat ini. Berdasarkan hasil evaluasi maka dilakukan perancangan tata letak material yang optimal meliputi perancangan rak sebagai media penyimpanan dan alokasi material dalam gudang. Dari hasil perancangan tata letak material pada gudang didapatkan peningkatan utilitas sebesar 5.69% dan efisiensi proses material handling sebesar 23.2% dari kondisi saat ini. Selain itu, dengan rancangan tata letak material akan meningkatkan faktor keamanan dan estetika pada gudang. Kata kunci : tata letak, material handling, utilitas dan efisiensi.
Abstract Warehouse is a building to store materials that drive important rule in a production system. Inspite of not giving an added value and spend much cost, the existence of warehouse will support performance improvement in that plant production system. Therefore, a good arrangement and system to improve warehouse utility and cost reduction or all losses in warehouse is needed. PT. Pembangkitan Jawa Bali – Unit Pembangkitan Gresik is one unit of Perusahaan Listik Negara (PLN) that produce electric power to Java and Bali district. Recently, there are many problems in PT. PJB - UP Gresik warehouse. Although there is computerized warehousing inventory system in a company, the layout and operational system in the warehouse is not good enough. So, it causes difficulty to identify materials location, material handling process, and sometimes materials flaw occur. Besides that, company does not have brief rules in allocating materials in warehouse. This research aim to evaluate layout and warehouse operational at present. Based on the evaluation research, optimal materials layout design is then done including rack design as storage equipment and allocating materials in warehouse. This materials layout design will result increasing utility as 5.69% and material handling efficiency as 23.2% from the existing condition. Moreover, materials layout design will improve safety factor and warehouse esthetic view. Keywords : layout, material handling, utility and efficiency
1. Pendahuluan Kemampuan suatu sistem produksi akan sangat ditentukan oleh performansi sistem penunjangnya. Gudang merupakan salah satu penunjang dan bagian penting dari suatu sistem produksi. Kondisi dan pengaturan yang baik dalam gudang diharapkan dapat menghindari kerugian perusahaan dan meminimalisasi biaya
yang terjadi serta mempercepat operasional dan layanan pada gudang. Tata letak gudang yang baik adalah yang mampu memanfaatkan ruang untuk penyimpanan secara efektif untuk meningkatkan utilitas ruang dan meminimalisasi biaya material handling (Heragu, 1997). Secara garis besar, beberapa faktor penting dalam merancang gudang 1
adalah tinggi gudang, docking area, media penyimpanan, bentuk dan ukuran aisle (gang), tata letak dalam gudang dan tingkat otomasi yang digunakan untuk penyimpanan dan pengambilan material. PT. PJB – UP Gresik adalah perusahaan negara yang memproduksi energi listrik. Untuk menunjang performansi proses produksi maka perusahaan mendirikan gudang yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan spare part mesin dan material consumable. Pada PT. PJB – UP Gresik terdapat 7 buah gudang yang fungsi dan karakteristiknya sama serta satu buah gudang limbah (open storage) untuk material yang sudah rusak atau tidak digunakan lagi. Sistem inventori pergudangan perusahaan sudah terkomputerisasi. Namun demikian, tata letak dan operasional di dalam gudang masih belum baik dan terkesan tidak tertata dengan rapi. Pihak perusahaan belum memiliki aturan yang jelas dalam menempatkan material dalam gudang. Hal ini mengakibatkan terjadinya beberapa permasalahan, antara lain adalah kesulitan dalam mengidentifikasi material, kesulitan dalam akses dan mengangkut material (material handling) dan terkadang terjadi kerusakan pada material. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk merancang tata letak material yang optimal pada gudang agar dapat meningkatkan utilitas dan efisiensi operasional pada gudang. Perancangan tata letak material meliputi perancangan rak sebagai media penyimpanan dan alokasi material dalam gudang. Penelitian difokuskan pada gudang 2 dengan pertimbangan: 1. Gudang 2 memiliki tata letak material yang paling buruk. 2. Gudang 2 memiliki tingkat transaksi material yang paling tinggi. 3. Rekomendasi dari pihak perusahaan. 2. Metode Penelitian Metode penelitian memberikan gambaran proses penelitian secara menyeluruh yang dirancang secara sistematis. Tahapan pertama adalah identifikasi awal penelitian berfungsi sebagai kerangka dasar dalam pelaksanaan penelitian.Pada penelitian diidentifikasi bahwa masalah yang terjadi pada obyek penelitian adalah aktivitas operasional pergudangan menjadi tidak efektif dan efisien karena tata letak gudang yang tidak baik. Oleh karena itu,
maka harus dilakukan perancangan tata letak material dalam gudang. Perancangan tata letak material bertujuan untuk meningkatkan utilitas gudang dan efisiensi operasional dalam gudang. Tahapan pengumpulan dan pengolahan data terdiri dari pengumpulan data, penentuan parameter performansi gudang, tahap perancangan, evaluasi performansi hasil rancangan. Tahapan akhir penelitian adalah tahapan analisa dan kesimpulan 3. Perancangan Tata Letak Material 3.1 Analisa Kondisi Saat ini Dari hasil pengamatan, wawancara terhadap personal gudang dan analisis diketahui bahwa beberapa fakta dan permasalahan pergudangan yang terjadi antara lain: Jumlah material yang disimpan melebihi kapasitas ruang penyimpanan yang tersedia, sehingga material terpaksa diletakkan bertumpukan dan menempati gang (aisle). Tumpukan material yang menempati area lantai dan gang menyebabkan petugas kesulitan dalam mengidentifikasi lokasi material, mengakses dan mengangkut material. Selain itu, kondisi ini juga mengakibatkan material rawan mengalami kerusakan. Penerapan sistem pengambilan First In First Out (FIFO) untuk material yang diletakkan di lantai tidak dapat dilakukan. Perusahaan mencoba mengatasi masalah diatas dengan melakukan penambahan rak. Namun spesifikasi rak yang ada saat ini tidak dapat mengakomodasi material baik dari sisi dimensi maupun bobot material. Terdapat beberapa material yang berupa bahan kimia yang sebagian besar berbahaya, tetapi belum ada perlakuan khusus untuk sistem keamanannya. Saat perhitungan stok (stock opname) setiap tahun ada beberapa material yang rusak atau hilang.
2
3.2 Perhitungan Penyimpanan
Kebutuhan
Ruang
3.3.2 Perancangan selective pallet rack Diagonal brace Horizontal brace
Tabel 1. Perbandingan kebutuhan dan ketersedian ruang penyimpanan pada gudang No. 1 2 3 4
Media Penyimpanan Rak Elektrik Rak Rak Pipa Lantai
Kebutuhan Ruang Penyimpanan Elektrik Reguler 141 --2010 73 199
Ruang Penyimpanan Keterangan Tersedia 150 Cukup 2025 Cukup 50 Kurang 96 Kurang
Beams
Upright
3.3 Perancangan Rak Berdasarkan hasil perhitungan diatas maka untuk penyimpanan material berupa pipa dirancang cantilever rack, sedangkan untuk penyimpanan di lantai akan diganti dengan merancang selective pallet rack. 3.3.1 Perancangan cantilever rack Upright tower
Diagonal brace
Horizontal brace
Gambar 2. Rancangan selective pallet rack
Konstruksi utama selective pallet rack adalah sisi tegak (upright) dan sisi mendatar (beams). Material konstruksi rak adalah baja. Penempatan material pada rak menggunakan palet yang terbuat dari kayu. Selain itu, material harus dikemas dengan menggunakan peti kayu (container) sebelum diletakkan diatas palet. 5
90
10
10 90
90
5
Panjang beams = 300 cm 3 unit muatan dalam 1 beams
Gambar 3. penempatan material pada beams Safety locking
Base
Tapered arm
Gambar 1. Rancangan cantilever rack
Konstruksi utama cantilever rack terdiri atas bagian upright tower, tapered arm, horizontal brace, diagonal brace dan base. Material konstruksi rak adalah baja. Bagian terpenting dari konstruksi adalah upright tower dan base, sehingga untuk bagian ini digunakan material dengan struktur dan penampang yang lebih kuat. Pada setiap ujung tapered arm dilengkapi kunci pengaman (safety locking) berupa batangan alumunium yang dapat dibukatutup. Dari hasil pengecekan konstruksi dengan software SAP 2000 seperti disyaratkan didapatkan bahwa rancangan dapat menahan beban sebesar 300 kg untuk tiap ruang penyimpanannya.
Bagian terpenting dari konstruksi terletak pada bagian upright . Untuk mengurangi tekanan atau gaya yang terjadi maka pada upright dilengkapi dengan horizontal brace dan diagonal brace. Bagian beams berfungsi sebagai wadah tempat peletakan palet dan container. Beams merupakan bagian yang rentan mengalami defleksi sehingga diperlukan konstruksi yang kuat. Dari hasil pengecekan konstruksi menggunakan software SAP 2000 seperti disyaratkan didapatkan bahwa rancangan dapat menahan beban sebesar 1200 kg untuk tiap levelnya.
3
Penentuan kelompok material fast moving
3.3.3 Tata letak rak dalam gudang Tabel 2. Ukuran gang media penyimpanan No
Media Penyimpanan
1 2 3 4 5
Rak elektrik Rak Rak pipa dan cantilever rack Selective pallet rack Lantai
Tipe lalu lintas / Ukuran material handling gang (cm) Personil 90 Personil/Lifter 90 Personil/Lifter 90 Forklift 420 Personil/Hydraulic Stacker 90
Oleh karena selective pallet rack dengan alat material handling forklift membutuhkan gang yang cukup luas maka digunakan gang utama dengan lebar 600 cm, sehingga rak tersusun vertikal terhadap dinding terpanjang. Selain itu, efisiensi gang dilakukan dengan cara menyatukan rak yang bersebelahan, sehingga satu gang dapat digunakan untuk mengakses rak sisi kiri dan rak sisi kanan. 3.3.4 Utilitas gudang Tabel 3. Perbandingan utilitas gudang Media penyimpanan
Kapasitas
Rak elektrik Rak Rak pipa Cantilever rack Lantai Selective pallet rack Total
50 75 50 12 6 24
Kondisi Awal Kondisi Perbaikan Total ruang Total ruang Jumlah Jumlah penyimpanan penyimpanan 3 150 3 150 27 2025 27 2025 1 50 1 50 ----2 24 16 96 2 12 ----8 192 2321 2453
Peningkatan utilitas pada gudang yaitu sebesar 24 ruang penyimpanan untuk material pipa dan 108 untuk material yang berukuran besar atau secara keseluruhan terjadi peningkatan sebesar 132 ruang penyimpanan atau meningkat 5.69% dari kondisi awal. 3.4 Perancangan Alokasi Material 3.4.1 Pengelompokkan material Pengelompokkan material dibuat dengan mengacu pada slotting decision tree (Frazelle, 2001) Tabel 4. Pengelompokkan material Temperature Kel Families A Refrigerated B Ambient C Ambient D Ambient E F G H I
Ambient Ambient Ambient Ambient Ambient
Chemical Families Regular Regular
Storage Mode Families
Rak Elektrik Rak Rak Pipa dan Regular Cantilever Rack Selective Pallet Regular Rack Corrosive Rak Flammable Rak Flammable Lantai Oxydizer Rak Toxic Rak
Total Jumlah Transaksi Material
Rata-rata % Rata-rata % frekuensi frekuensi Kumulatif transaksi transaksi 12.25 23.57 23.57 8.29 15.95 39.52 7.07 13.60 53.12 6.95 13.37 66.49 4.08 7.85 74.34 3.66 7.04 81.38 3.36 6.46 87.84 3.25 6.25 94.09 3.07 5.91 100
Kel
Rata-Rata Acvtivity Frekuensi Zone Transaksi Families 3.25 Slow moving 3.66 Slow moving
406 5671
125 1549
215
70
3.07
Slow moving
434
129
3.36
Slow moving
106 116 147 49 139
15 14 12 12 20
7.07 8.29 12.25 4.08 6.95
Fast moving Fast moving Fast moving Fast moving Fast moving
G F E I H B D A C
Jumlah material
% Material
% Kumulatif
12 14 15 20 12 1549 129 125 70
0.62 0.72 0.77 1.03 0.62 79.60 6.63 6.42 3.60
0.62 1.34 2.11 3.13 3.75 83.35 89.98 96.40 100
Acvtivity Zone Families Fast moving
Slow moving
Dari hasil perhitungan diatas didapatkan bahwa: Fast moving : 74.34 % transaksi dari 3.75 % material Slow moving : 25.66 % transaksi dari 96.25% material Pengelompokkan material refrigerated dan reguler Untuk material kelompok refrigerated (A) dan material reguler (B, C, dan D) dikelompokkan lebih lanjut berdasarkan atas kesamaan jenis atau keterkaitan fungsi dari material-material tersebut. Tabel 5. Pengelompokkan material refrigerated - A Kel A1 A2 A3 A4
Material Card, Chart dan Circuit Capacitor, Condensor, Conductivity dan Semiconductor Fuse, Solenoid dan Thermocouple Cell, Control, Photoelectric, Thermometer dan Transmitter
Jumlah Ruang Penyimpanan
Rata-Rata Transaksi
72 16 25 28
3.04 5.00 4.16 1.91
Tabel 6. Pengelompokkan material reguler (rak) - B Kel B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 B11 B12 B13 B14 B15 B16 B17 B18
Material Bolt, Nut, Ring, Screw dan Stud Komponen Otomotif Komponen Piping System Diaphragm, Element, Filter, Strainer dan Strip Hose, Clamp, Strap Rope, Trap dan Wire Seal Blade, Fan dan Vane Plate Komponen Elektrik dan Lampu Instrumen dan Kontrol Alat Ukur dan Peralatan Teknis Material Consumable Anode, Cathode dan Electrode Bottle, Pipette, Powder, Compound dan Penetrant Peralatan Mekanik dan Perkakas Mesin Peralatan Keamanan Gland Packing dan Packing Material
Jumlah Ruang Penyimpanan
Rata-Rata Transaksi
245 370 329 71 46 80 61 22 123 111 121 112 17 32 79 21 9 30
3.96 3.04 2.68 5.59 5.25 5.00 3.47 5.47 4.38 3.70 2.24 5.79 3.50 3.54 3.59 2.50 5.20 5.12
4
Tabel 7. Pengelompokkan material reguler (rak pipa dan cantilever rack) - C No.
Jumlah Ruang Penyimpanan 61 12
Kelompok
C1 Pipe Metallic dan Tube Metallic C2 Pipe Fibre dan Pipe Plastic
Rata-Rata Transaksi 2.84 5.12
Tabel 8. Pengelompokkan material reguler (selective pallet rack) - D Kel D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10
Jumlah Ruang Penyimpanan 38 15 24 18 13 20 17 12 13 17
Material Komponen Piping System Blade, Propeller dan Rotor Pump Belt dan Chain Gasket dan Motor Mesin dan Peralatan Filter, Radial dan Seal Bracket, Grating dan Sheet Rubber sheet, Plywood dan Wood Cylinder, Packing Material dan Tarpaulin
Rata-Rata Transaksi 2.88 3.82 2.00 4.17 1.44 2.83 6.31 3.58 2.27 4.89
3.4.2 Activity Relationship Chart (ARC) Activity Relationship Chart (ARC) dibuat berdasarkan pengelompokkan karakteristik material diatas. Tujuan dari ARC adalah untuk mengetahui hubungan kedekatan antar kelompok material dan menghindari terjadinya kontradiksi antar material yang dapat mengakibatkan kerugian Refrigerated U 4
Regular X 2
U 4
U
O
4
O
3
O
3
O
3
X
3
O
Corrosive Flammable 1
Oxydizer O
O
U 4 O
U 4
3
3
3
3
Toxic
Gambar 4. ARC berdasarkan karakteristik material
moving akan diletakkan lebih dekat dengan pintu I/O (Input/Output). Sementara dari ARC didapatkan bahwa material flammable harus dijauhkan dari material oxydizer dan material reguler harus dijauhkan dari material corrosive. Untuk alokasi kelompok material refrigerated dan reguler pada rak penyimpanan dibuat dengan bantuan software LINDO dengan fungsi tujuan adalah meminimasi total jarak perpindahan (material handling distance). Selain itu juga dipertimbangkan kelompok material.
p f ik d kj xij i 1 j 1 k 1 m
Minimize
n
Subject to 1. Semua material harus dialokasikan n
x j 1
ij
Si
i = 1,2,...,m
2. Kapasitas ruang penyimpanan m
x i 1
ij
Cj
j = 1,2,...,n
Dimana : m = jumlah material n = jumlah ruang penyimpanan p = jumlah pintu input/output (I/O) (docking) Si = jumlah ruang penyimpanan material i Cj = kapasitas ruang penyimpanan j fik = frekuensi keluar/masuk material i melalui pintu I/O k dkj = jarak ruang penyimpanan j dari pintu I/O k xij = integer, jika material i dialokasikan ke ruang penyimpanan j; sebaliknya, 0
Tabel 9. Keterangan derajat kedekatan dan alasan Derajat Kedekatan A Mutlak perlu dekat E Sangat penting I Penting O Biasa U Tidak perlu X Dijauhkan
Alasan 1 2 3 4 5
Dapat bereaksi menimbulkan bahaya kebakaran Dapat bereaksi menyebabkan kerusakan pada material Tidak ada kontrakdiksi Material refrigerated membutuhkan ruang tersendiri Memiliki karakteristik yang hampir sama
Tabel 10. Alokasi material refrigerated Media Penyimpanan RE1 RE2 RE3 Total
Jumlah Ruang Penyimpanan A1 A2 A3 A4 9 16 25 --50 ------13 ----28 72 16 25 28
Total 50 50 41 141
3.4.3 Alokasi Material Penempatan atau alokasi material dalam gudang dibuat berdasarkan frekuensi transaksi material dengan mengacu pada pengelompokkan material dan Activity Relationship Chart. Berdasarkan pengelompokan karakteristik material maka untuk kelompok material yang tergolong fast 5
Tabel 11. Alokasi usulan material reguler (rak)
Kel
Jumlah Ruang Penyimpanan
Media Penyimpanan
B1
B2
B3
B4
B5
B6
B7
B8
B9
R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10 R11 R12 R13 R14 R15 R16 R17 R18 R19 R20 R21 R22 R23 R24 R25 R26 Total
--------75 75 75 20 ------------------------------------245
----------------------------70 75 75 75 ----36 39 --------370
--------------24 75 75 75 75 5 --------------------------329
--------------------------------------------44 27 ----71
--6 40 ----------------------------------------------46
----------------------------------------------17 63 --80
------------------------------------61 --------------61
----------------------------------------------22 ----22
------------------------------------------36 ----12 75 123
B10 B11 B12 B13 B14 B15 B16 B17 B18
----5 75 ------31 ------------------------------------111
------------------------70 51 ------------------------121
43 69 ------------------------------------------------112
--------------------------------------17 ------------17
------------------------------------14 18 ------------32
--------------------------------------40 39 ----------79
--------------------------21 ------------------------21
----------------------------------------------9 ----9
Jumlah Ruang Penyimpanan C1 C2 11 ----12 50 --61 12
D1 --18 20 ----------38
D2 ----------1 14 --15
D3 ----4 20 --------24
Total
Jumlah ruang penyimpanan D4 D5 D6 D7 18 --- --- ----- --- --- ----- --- --- ----- --- --- ----- 11 --- ----2 20 ----- --- --- ----- --- --- 17 18 13 20 17
11 12 50 73
D8 6 6 ------------12
D9 D10 --- ----- ----- ----- --13 ----- ----- 10 --7 13 17
3.5 Perhitungan Jarak Perpindahan Perhitungan jarak perpindahan dilakukan dengan cara mengalikan jumlah transaksi dengan jarak dari lokasi penyimpanan ke pintu input/output (I/O) untuk seluruh material.
p Total jarak perpindahan = f ik d kj i 1 j 1 k 1 m
A Material Refrigerated Material Regular (Rak) Material Regular (Rak Pipa & Cantilever Rack) Material Regular (Selective Pallet Rack) Material Corrosive (Rak) Material Flammable (Rak) Material Flammable (Lantai) Material Oxydizer (Rak) Material Toxic (Rak) Total
n
Tabel 14. Perbandingan total jarak perpindahan
Total 24 24 24 20 24 23 24 24 187
Total Jarak Perpindahan (m) Alokasi Saat ini Alokasi Perbaikan 6854.6 6111.4 173884.0 129660.8 4214.0 7853.6 9736.8 7220.3 2826.9 1833.8 3167.6 1740.0 3605.6 2232.6 787.5 686.0 2972.4 2404.7 208049.4 159743.2
3.6 Analisa Harga Pokok Produksi Penentuan harga pokok produk untuk kedua jenis rak menggunakan data biaya kegiatan dan harga material tahun 2005. Berikut ini adalah rincian harga pokok produk dari cantilever rack dan selective pallet rack. Cantilever rack Tabel 15. Perhitungan harga pokok produksi cantilever rack
1 Biaya material Konstruksi rak Upright tower Horizontal brace Diagonal brace Tapered arm Base Safety locking Mur dan baut
Tabel 13. Alokasi usulan material reguler (selective pallet rack) Media Penyimpanan SR1 SR2 SR3 SR4 SR5 SR6 SR7 SR8 Total
Total
--- 43B --- 75 C 30 75 --- 75D --- 75E --- 75F --- 75G --- 75H --- 75 I --- 75 --- 75 --- 75 --- 75 --- 72 --- 70 --- 75 --- 75 --- 75 --- 75 --- 75 --- 75 --- 75 --- 44 --- 75 --- 75 --- 75 30 1879
Tabel 12. Alokasi material reguler (rak pipa dan cantilever rack) Media Penyimpanan CR1 CR2 Rak Pipa Total
Kelompok Material
Material Jumlah Baja 3 Baja 6 Baja 8 Baja 30 Baja 3 Aluminium 30 --36 Total
Satuan 142.87 kg 27.48 kg 18.02 kg 15.31 kg 129.53 kg 1250 cm³ unit
2 Biaya non material Biaya fabrikasi (pemotongan, pengeboran dan pengelasan) Biaya pengecatan Biaya loading dan unloading Biaya transportasi Total Harga Pokok Produksi
Harga Rp. 6.750/kg Rp. 6.750/kg Rp. 6.750/kg Rp. 6.750/kg Rp. 6.750/kg Rp. 80.358/6750 cm³ Rp. 1500/unit
Total (Rp) 2893118 1112738 972851 3099769 2622881 446433 54000 11201789
Rp. 800/kg Rp. 200/kg Rp. 100/kg ---
1268309 317077 158539 200000 1943925 13145713
Selective pallet rack Tabel 16. Perhitungan harga pokok produksi selective pallet rack
1 Biaya material Konstruksi rak Upright Beams Horizontal brace Diagonal brace
Material Baja Baja Baja Baja
Jumlah 6 12 12 9 Total
Satuan 59.29 kg 38.86 kg 5.65 kg 10.53 kg
2 Biaya non material Biaya fabrikasi (pemotongan, pengeboran dan pengelasan) Biaya pengecatan Biaya loading dan unloading Biaya transportasi Total Harga Pokok Produksi
Harga Rp. 6.750/kg Rp. 6.750/kg Rp. 6.750/kg Rp. 6.750/kg
Total (Rp) 2401129 3147458 457812 639506 6645904
Rp. 800/kg Rp. 200/kg Rp. 100/kg ---
787663 196916 98458 200000 1283036 7928940
Dengan investasi rak diharapkan akan dapat mengurangi terjadinya kerugian material Hal ini dikarenakan dengan sistem penyimpanan menggunakan rak material akan tertata lebih baik, lebih mudah dikontrol, dan memudahkan petugas melakukan perhitungan stok. Selain itu, dengan penggunaan rak waktu siklus untuk pencarian dan pengangkutan material menjadi
6
lebih cepat karena kemudahan identifikasi dan akses material.
dalam
4. Kesimpulan 1. Berdasarkan hasil perhitungan kebutuhan ruang penyimpanan didapatkan bahwa terjadi kekurangan 23 ruang penyimpanan untuk material pipa dan 103 ruang penyimpanan pada lantai untuk material berukuran besar. 2. Untuk mengakomodasi seluruh material dalam gudang maka dibutuhkan 2 unit cantilever rack dan 8 unit selective pallet rack. 3. Dari hasil perancangan gudang secara keseluruhan didapatkan peningkatan utilitas gudang sebesar 5.69% dan efisiensi material handling sebesar 23.2% dari kondisi saat ini. 5. Saran 1. Perusahaan sebaiknya menerapkan sistem penyimpanan dengan menggunakan rak, karena penyimpanan dengan media lantai sudah tidak efektif dan efisien. 2. Perusahaan sebaiknya menjadwalkan kegiatan untuk pengawasan keamanan dan kebersihan gudang secara rutin. Daftar Pustaka Ardhiyanto, Novy dan I.E Marie.(2004). Perancangan Rack System Warehouse di PT. X. Prosiding Seminar Nasional “Facilities Planning Between Science & Art in Applied Industry”. 4 Mei 2004, Universitas Trisakti, Jakarta.
Frazelle, E.H.(2001). World-Class Warehousing and Material Handling. Mc Graw-Hill. Fairuzi, D.(2006). Perancangan Ulang Alokasi Penyimpanan Produk untuk Meningkatkan Performansi Gudang (Studi Kasus Divisi Distribusi dan Pergudangan Gudang Phosfat I PT. Petrokimia Gresik). Tugas Akhir Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. Heragu, Sunderesh (1997). Facilities Design. PWS Publishing Company. Meyers, F.E dan M. P. Stephens (2000). Manufacturing Facilities Design and Material Handling, Second Edition. Prentice Hall, Inc. Moore, J.M.(1962). Plant Layout and Design. The Macmillan Company. Suma’mur P.K M.Sc (1987). Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. CV Haji Masagung. Jakarta Suwarsono (1999). Perancangan Warehouse untuk Meningkatakan Utilitas Warehouse dan Meminimalkan Material Handling (Studi kasus : PT. OTS, Lawang). Tugas Akhir Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. Tompkins, White, Bozer, dan Tanchoco (2003). Facilities Planning, Third Edition. John Wiley and Sons, Inc. Wigroho, H.S.(2001). Analisa dan Perancangan Struktur Frame Menggunakan SAP 2000. Penerbit Andi Yogyakarta.
7
GAMBAR EXISTING LAYOUT GUDANG 2 300
300
300
300
R18
R16
R19
R15
R20
70 70
50
L5
100
110 110
R21
L6
70
100
50
70
50
70
50
R17
70
300
50
70
300
L7
110
Area Lantai - Belakang
70
L8
110
100
Area Lantai - Belakang
R12
R23
R11
R24
70
R22
70 50 70 50
R26
50
Area Lantai - Tengah
70
L3
70
100
100
R27
70
110 110
R25
L4
70
100
50
70
50
70
50
R13
50
70
50
100
R14
Area Lantai - Tengah
R9
70
50
L10
110
70
L9
110
50
R10
70
50
100
R8
300
70
50
R7
70
50
R6
R5
70
50
Rak Pipa
70
50
300
R4
70
50
R3
L11
L13
110
L14
110
Area Lantai - Depan
100
L1
Area Lantai - Depan
80
100
500
400
Area Elektrik (t < 20 °C)
RE3
L15
L16
RE1
RE2
110
110
100
L12
110
L2
110
110
100
50
R1
110
70
50
100
R2
Keterangan : RE1 - RE3 : Rak Elektrik/Refrigerated 1-3 R1 - R27 : Rak Regular 1-27 L1 - L16 : Lantai 1-16 Refrigerated Reguler Semua ukuran dalam satuan cm
70
80
70
80
70
80
150
100
400
100
300
300
8
GAMBAR LAYOUT PERBAIKAN GUDANG 2 BESERTA ALOKASI MATERIAL 70
90
70
70
90
70
110
330
330
110
70
90
70
70
90
70
100
C1
300
C1 C1 150
C1
CR 1 C1
C1
B11
B11
B11
B11
B11
B11
B11
B11
B11
B11
B11
B16
B11
B16
B11
B16
B11
B16
B3
C1 C1
D3
D3 C2
CR 2 D3
C2
SR5
D3
R11 B3
B3
B3
B3
B3
B3
B3
B3
B3
B3
B3
B3
B3
B3
B3
B3
B3
B3
B3
B3
B3
B3
B3
B3
B3
B3
B3
B3
SR3
R9
B3
B3
B3
D1
D5
B3
R15
R16
R17
R18
B2
B2
B2
B2
B2
B2
B2
B2
B2
B2
B2
B2
B2
B2
B2
B2
B2
B2
B2
B2
B2
B2
B2
B2
B2
B2
B2
B2
B2
B2
B2
B2
B2
B2
B2
B2
B2
B2
B2
B2
B2
B2
B2
B2
B3
B3
B3
B2
B2
B2
B2
B3
B3
B3
B3
B2
B2
B2
B2
B3
B3
B3
B3
B2
B2
B2
B2
B3
B3
B3
B3
B2
B2
B2
B2
B3
B3
B3
B3
B3
B3
B3
B3
B3
B3
B3
B3
R19
R20
R21
R22
B14
B14
B2
B2
B14
B14
B2
B2
B14
B14
B2
B2
B7
B14
B2
B2
B7
B13
B2
B2
B7
B13
B2
B2
B7
B13
B2
B2
B7
B15
B15
B2
B7
B15
B15
B9
B7
B15
B15
B9
B7
B15
B15
B9
R8
R7
R6
R5
B3
B1
B1
B1
B3
B1
B1
B1
B3
B1
B1
B1
B3
B1
B1
B1
B3
B1
B1
B1
B1
B1
B1
B1
B1
B1
B1
B1
B1
B1
B1
B1
D5
D1
D5
D1
90
B3
SR6
D1
D5
SR2
D6
D1
D6
D1
D1
D6
B1
B1
B1
B1
B7
B15
B15
B9
B10
B1
B1
B1
B7
B15
B15
B9
B10
B1
B1
B1
B7
B15
B15
B9
B7
B15
B15
B9
R23
R24
R25
R26
B4
B4
B9
B9
B4
B4
B9
B9
B4
B4
B9
B9
B4
B4
B9
B9
B4
B4
B9
B9
B4
B8
B6
B9
B4
B8
B6
B9
B8
B6
B9
B8
B6
B9
B17
B6
B9
B17
B6
B9
B6
B6
B9
B10
B1
B1
B1
B10
B1
B1
B1
B10
B1
B1
B1
B10
B1
B1
B1
R4
R3
R2
R1
B10
B5
B5
B12
B10
B5
B12
B12
B10
B5
B12
B12
B10
B5
B12
B12
B10
B5
B12
B12
B10
B5
B12
B12
B10
B5
B12
B12
B10
B5
B12
B12
D6
D1
D2
D8
SR7
D8
D2
SR1
D2
D8
D2
D8
90
300 300
D9
D1
90 300 300
D9
D3
90
300
R10
D9
D2
D4
B10
B18
B12
B10
B18
B12
B6
B6
B9
B10
B18
B12
B6
B6
B9
B10
B18
B12
B6
B6
B9
B10
B18
B12
B10
B18
B12
B10
B10
B12
D10
D4
D10
D4
SR8
D4
L1
90
300
R12
300
B11
C1 D3
90
B11
150
B11
B11
90
B11
C1
D3
300
B11
300
B11
B11
300
B11
C1
300
B11
300
B11
Rak Pipa
SR4
300
R13
90
300
300
90
C1 R14
L2
R27
A3
A1
A3
A4
A1
A3
A4
A1
A3
A4
A1
A3
A4
A1
A2
A4
A1
A2
A1
A1
A2
A1
A1
A1
A1
A1
A1
RE3
RE2
RE1
300
A1
A4
D10
D7
Keterangan : RE1 -RE3 L1 - L2 R1 - R27 SR1 - SR8 CR1 - CR2
: Rak Elektrik/Refrigerated 1-3 : Lantai 1-2 : Rak Regular 1-27 : Selective Pallet Rack 1-8 : Cantilever Rack 1-2 Refrigerated Reguler
D7
Corrosive 300
500 80
A4
Area Elektrik (t < 20 °C)
400
90
D10
D7
Flammable Oxydizer Toxic
D7
Semua ukuran dalam satuan cm 70
90
70
90
70
90
120
100
400
120
110
90
110
110
90
70
9