Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014)
PERANCANGAN SISTEM TRACKING REPORT PROCESS PRODUCTION PADA PT. INDOTAICHEN TEXTILE INDUSTRY Dony Saputra1, Siswanto2 Program Studi Digital Communication, Fakultas Green Economy dan Digital Communication Surya University Gedung 01 Scientia Business Park Jl. Blvd Gading Serpong Bl 0/1 Summarecon Serpong, Tangerang Telp. 021-71026562-63 2 Program Studi Sistem Informasi, STMIK Raharja Jl. Jend Sudirman No. 40. Sukasari, Tangerang, Banten Telp. 021-5529586 E-mail:
[email protected],
[email protected]
1
ABSTRAKS PT.Indotaichen Textile Industry mengalami permasalahan keterlambatan total lead time proses produksi dikarenakan tidak adanya sistem yang dapat menelusuri dan melaporkan tahapan proses produksi tersebut. Sehingga membutuhkan sebuah sistem tracking report process production yang dapat menangulangi masalah tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode experimental dengan merancang sebuah sistem informasi dengan menggunakan diagram UML untuk perancangan objeknya dan Bahasa pemrograman PHPMySQL untuk pembuatan aplikasi .Hasil dari penelitian ini adalah terciptanya sebuah aplikasi sistem tracking report process production yang dapat mengurangi keterlambatan total lead time proses produksi dan dapat menelusuri dan memberikan laporan tahapan produksi yang terjadi sehingga dapat diketahui proses mana yang mengalami masalah maupun mengalami keterlambatan. Kata Kunci: Tracking report, UML , proses produksi. ABSTRACT PT.Indotaichen Textile Industry is having problems, the total lead time delays due to the production process because of no system that can track and report stages of the production process. Thus requiring a report tracking system that can resolve the production process of the problem. The method used is an experimental method to design an information system by using uml diagrams to design object and php-mysql programming language for application creation. Results from this study is the creation of a tracking system application reports that the production process can reduce total lead time delay process production and can trace and report stages of production occurring so as to know which processes are having problems or experiencing delays. Keywords: tracking report, uml, production process
1.
PENDAHULUAN PT.Indotaichen Textile Industry adalah salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang industri textile. Dimana dalam menciptakan barang produksinya yang berupa jenis kain rajut (Knitted Fabrics) harus melewati beberapa tahapan proses produksi yang saling berkesinambungan. Dimulai dari proses perajutan benang, proses pencelupan atau pewarnaan, proses finishing atau pengovenan, proses packing atau pengemasan hingga proses penyimpanan barang jadi di gudang. Apabila pada saat proses produksi tersebut terjadi keterlambatan di salah satu proses maka proses berikutnya juga akan ikut terlambat, sehingga total lead time proses produksi menjadi lama dan waktu pengiriman (Product Delivery) menjadi tidak dapat dicapai sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan. Selain itu tidak adanya pengendalian terhadap pemesanan-pemesanan yang telah diturunkan ke
dalam proses produksi tersebut. Yang pada akhirnya mengurangi ketepatan waktu (delivery on time) terhadap pengiriman produk ke pelanggan Sehubungan dengan permasalahan tersebut diatas maka sangatlah diperlukan sebuah sistem yang dapat menelusuri dan melaporkan tahapan proses produsi dari proses produksi yang satu sampai dengan proses produksi selanjutnya. 1.1
Perumusan Masalah Maka berdasarkan latar belakang tersebut diatas, permasalahan yang akan digunakan sebagai acuan untuk pemecahan masalah (Problem Solving) dapat di identifikasi dan dirumuskan sebagai berikut: a. Apakah metode pengontrolan untuk semua order yang ada sekarang sudah cukup menunjang untuk menghadapi tuntutan waktu pegiriman produk (Delivery on Time) ke pelanggan?
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014)
b. Apakah sarana yang digunakan untuk melakukan pengontrolan terhadap semua order yang ada sekarang sudah cukup mendukung dan optimal dalam pemanfaatannya? c. Bagaimana merancang sistem informasi tracking report process production yang dapat membantu mengatasi maalah lead time dan delivery on time? 1.2
Tujuan dan Manfaat Penelitian Berdasarkan uraian tersebut diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Menemukan Faktor Utama yang menyebabkan Lead time proses produksi yang masih seringkali melampaui standard waktu yang telah ditetapkan dan mencari solusi alternatifnya. b. Menganalisa methode pengontrolan yang ada sekarang dan mencari methode alternatif agar dapat menunjang tuntutan waktu pegiriman produk ( Delivery on Time ) ke pelanggan? c. Menganalisa sarana yang digunakan untuk melakukan pengontrolan terhadap semua order yang ada, apakah sudah cukup mendukung dan optimal dalam pemanfaatannya . d. Menganalisa kemampuan/kompetensi dari sumber daya manusianya, apakah sudah cukup kompeten dalam melakukan pengontrolan terhadap semua order. Sedangkan manfaat dari hasil penelitian ini adalah: a. Lead time proses produksi diharapkan dapat lebih cepat sehingga dapat mencapai target pegiriman produk ( Delivery on Time ) ke pelanggan b. Didapatkan suatu metode pengontrolan yang lebih efektif dan efisiean untuk mendapatkan suatu informasi atau laporan yang lebih cepat dan akurat. c. Mengoptimalisasi semua sarana proses pengontrolan yang ada. d. Mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang ada serta mengupayakan solusi yang tepat dan dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam pembuatan sistem yang baru agar lebih praktis. 1.3
Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup pemecahan permasalahan (Problem Solving) yang akan dibahas dalam penelitian ini hanya mencakup kegiatan pembuatan/pencetakan bon order, pembuatan/pencetakan kartu kerja yang akan digunakan sebagai acuan terhadap proses produksi, hingga melakukan pelacakan atau pengontrolan terhadap posisi kartu kerja (untuk mengetahui status produksi dari order yang tertera pada kartu kerja) sampai kartu kerja tersebut selesai proses produksi dan hasilnya dinyatakan OK.
2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Tracking Report Tracking Report merupakan suatu istilah dalam kegiatan penelusuran sebuah laporan. Definisi dari penelusuran tidak dapat diartikan dengan jelas bila dikaitkan dengan logistik, namun secara khusus penelusuran sering disamakan dengan konsep pelacakan. Tetapi menurut para ahli, pengertian pelacakan dan penelusuran adalah dua aplikasi yang berbeda, dimana pelacakan merupakan suatu hal dalam pengumpulan dan pengelolaan informasi yang berhubungan dengan lokasi pengiriman produk saat ini, sedangkan penelusuran lebih ditekankan pada penyimpanan dan perolehan proses manufaktur dari suatu produk. 2.2
Definisi Proses Produksi Pengertian Produksi menurut Sri Adiningsih adalah “suatu proses mengubah input menjadi output sihingga nilai barang tersebut bertambah. Input dapat berupa terdiri dari barang atau jasa yang digunakan dalam proses produksi, dan output adalah barang atau jasa yang di hasilkan dari suatu proses produksi”. (Sri Adiningsih, 1999: hlm 3-4). Sedangkan menurut Sukanto dan Indriy, “Produksi merupakan pusat pelaksanaan kegiatan konkrit mengadakan barang-barang dan jasa-jasa. Tanpa kegiatan ini kosonglah arti suatu badan usaha”.(sukanto, indriyo, 1992, him 1213) Kemudian menurut Sugiarto, Produksi adalah suatu kegiatan yang mengubah input menjadi output. Kegiatan tersebut dalam ekonomi biasa di nyatakan dalam fungsi produk, Fungsi produk menunjukkan jumlah maksimum output yang dapat dihasilkan dari pemakaian sejumlah input dengan menggunakan teknogi tertentu. (Sugiarto, dkk, 2002: him 202) sedangkan menurut Ari sudarman, Produksi sering didefenisikan sebagai penciptaan guna, dimana guna bararti kemampuan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia (Ari Sudarman, 2004 : him 103) Menurut definisi diatas produksi meliputi semua aktivitas dan tidak hanya mencakup pengertian yang sangat luas, produksi meliputi semua aktivitas dan tidak hanya mencakup pembuatan barangbarang yang dapat dilihat dengan menggunakan faktor produksi. Faktor produksi yang dimaksud adalah berbagai macam input yang digunakan untuk melakukan proses produksi. Faktor-faktor produksi tersebut dapat diklasifikasi menjadi faktor produksi tenaga kerja, modal, dan bahan mentah. Ketiga faktor produksi tersebut dikombinasikan dalam jumlah dan kualitas tertentu. Aktivitas yang terjadi didalam proses produksi yang meliputi perubahanperubahan bentuk, tempat dan waktu penggunaan hasil-hasil produksi. Disamping itu produksi juga diartikan sebagai penciptaan nilai guna (utility) suatu barang dan jasa dimana nilai guna diartikan sebagai kemampuan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014)
manusia. Pengertian lain dengan lebih sederhana mengatakan bahwa produksi adalah suatu kegiatan mengubah input (faktor produksi menjadi output barang dan jasa). Adanya perbedaan produksi dalam arti teknis dan ekonomi adalah secara teknis merupakan suatu pendayagunaan sumber-sumber yang tersedia. Dimana nantinya diharapkan terwujudnya hasil yang lebih baik dari segala pengorbanan yang telah diberikan. Sedangkan bila ditinjau dari pengertian ekonomi, produksi merupakan suatu proses pendayagunaan segala sumber yang tersedia untuk mewujudkan hasil yang terjamin kualitas, terkelola dengan baik sehingga kegiatan tersebut haruslah dilakukan dengan biaya serendah mungkin untuk mencapai hasil maksimal. Definisi Barcode Barcode adalah susunan garis cetak vertical hitam putih dengan lebar berbeda untuk menyimpan data-data spesifik seperti kode produksi, nomor identitas dll, sehingga sistem komputer dapat mengidentifikasi dengan mudah, informasi yang dikodekan dalam barcode. Tidak ada satu standar dari kode batang ini, terdapat bermacam-macam standar yang digunakan untuk berbagai keperluan, industri, maupun berdasarkan tempat digunakannya. Semenjak 1973, Uniform Product Code (UPC) diatur oleh Uniform Code Council, sebuah organisasi industri, yang menyediakan suatu standar barcode yang digunakan oleh toko-toko retail. Joe Woodland, merupakan penemu sistem barcode ini.
Gambar 2. Barcode 2 dimensi Tabel 1. Studi penelitian sebelumnya. No 1.
2.3
2
2.3.1 Jenis – Jenis Barcode Bentuk barcode ada dua jenis yaitu : a. Barcode satu dimensi Barcode satu dimensi biasanya dinamakan linear bar codes (kode berbentuk baris). Contoh barcode satu dimensi adalah sebagai berikut :
Judul dan penulis First Mayro Annibaja Hutahuruk “Perancangan Plant Reporting System Produksi Kabel Serat Optik PT.Voksel Elektrik, Tbk menggunakan PHP, Java Scipt, dan Database MySQL” Putu Agus Yudisuda Indrakarna “Rancangan Bangun Sistem Informasi Pelacakan Dan Pemantauam Paket Kiriman Berbasis Web Dengan Bantuan Mobile Android”
Gambar 1. Barcode 1 dimensi 3
b.
Barcode dua dimensi Barcode dua dimensi adalah barcode yang dikembangkan lebih dari sepuluh tahun lalu, tetapi baru sekarang ini mulai populer. Barcode dua dimensi ini memiliki beberapa keuntungan dibandingkan linear bar codes (barcode satu dimensi) yaitu, dengan menggunakan barcode dua dimensi, informasi atau data yang besar dapat disimpan di dalam suatu ruang (space) yang lebih kecil. Contoh barcode dua dimensi adalah “simbology PDF417” yang dapat menyimpan lebih dari 2000 karakter di dalam sebuah ruang (space) yang berukuran 4 inch (in2).
Fupi Pertiwi “ Sistem Informasi Production Planning And Inventory Control (PPIC) di Penta Sukses Mandiri”
Hasil
Adopsi
Tersedianya sebuah sistem pelaporan baru berbasis web yang menghasilkan laporan Produktifitas, Efisiensi, Downtime, Efektifitas Keseluruhan Peralatan, Penggunaan Tenaga Kerja dan Pencapaian Target dari kegiatan operasional produksi yang akurat dan real time secara berkala.
Referensi plant reporting sistem produksi ,PHP, Java Scipt, dan Database MySQL
Tersedianya sebuah sistem yang dapat menyajikan data yang dapat membantu pelacakan dam pemantauan pergerakan paket kiriman dengan menggunakan sistem SIG (Sistem Informasi Geografis) yang akan menyajikan data kendaraan melalui peta dan menggunakan mobile device sebagai salah satu media input dari sistem Tersedianya sebuah sistem Informasi Production Planning And Inventory Control (PPIC) berbasis web yang dapat mengontrol inventory, pembuatan rencana pelaksanaan produksi, pengolahan data produk, serta menyediakan informasi yang diperlukan untuk semua bagian
Referensi pelacakan dam pemantauan pergerakan paket kiriman dan desain sistem tracking report
Referensi Production Planning And Inventory Control (PPIC) dan desain web berbasis phpmysql
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014)
4.
Hariyaman F, R.Reza E. A, dan Acep I.G. “Perancangan sistem informasi penjualan berbasis Web dengan Integrasi Barcode Reader”
Penggunaan kode barang atau barcode dilakukan agar pembacaan informasi produk selama checkout dilakukan secara otomatis. Dengan menggunakan barcode, sistem dapat menyimpan data-data spesifik seperti kode produksi, nomor identitas, dll sehingga komputer dapat mengidentifikasi dengan mudah. Dalam penelitian ini, Aplikasi perangkat lunak yang dibangun adalah sistem berbasis web dengan bahasa pemrograman PHP dan basis data MySQL serta menggunakan barcode jenis EAN-8 untuk mengidentifikasi barang
Referensi barcode dan penyimpanan data ke database MySQL.
3.
METODOLOGI PENELITIAN Metodologi yang digunakan dibagi menjadi tiga bagian, yaitu metode pengumpulan data, analisa data dan perancangan serta implementasi sistem. Seperti digambarkan pada gambar berikut:
Control (PPIC), Data Informatika (DIT), dan departemen Produksi. Observasi ini dilakukan guna melihat langsung sistem proses produksi yang sedang berjalan. b. Metode wawancara Dalam metode ini dilakukan wawancara langsung kepada kepala bagian dan para staff dari masing-masing divisi departemen Marketing, Production Planning and Control (PPIC), Data Informatika (DIT), dan departemen Produksi, guna untuk mendapatkan suatu informasi yang relevan dimana objek penelitian dilakukan. c. Metode studi pustaka Dari metode ini, dilakukan pencarian referensi dari beberapa jurnal mahasiswa yang berkaitan dengan judul yang di ambil, serta melakukan pencarian referensi pada internet dan buku-buku yang sejenis. 3.2
Metode Analisa Sistem Di dalam analisa sistem ini penulis melakukan 4 (empat) tahap kegiatan diantaranya adalah: Survei sistem yang berjalan, analisa terhadap temuan survei, identifikasi kebutuhan informasi, informasi kebutuhan sistem. 3.3
Metode Perancangan Dan Implementasi Dalam metode perancangan sistem yang diusulkan ini, menggunakan metode perancangan Unified Modeling Language (UML) dengan menggunakan alat Bantu (tools) berupa Visual Paradigm for 6.4 Enterprise Edition. Sedangkan untuk mengimplementasikan sistem yang diusulkan menggunakan Adobe Dreamweaver CS6 sebagai penulisan listing program php dan MySql sebagai database nya. 4.
PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian dan pembahasan dibagi menjadi rancangan fungsional, tampilan aplikasi, Pengujian dan implementasi. 4.1
Gambar 3. Metodologi Penelitian 3.1
Metode Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian, maka perlunya menggunakan beberapa metode sebagai berikut: a. Metode observasi Melalui metode ini dilakukan observasi langsung di PT.Indotaichen Textile Industry pada divisi depatemen yang berkaitan langsung dengan proses produksi, diantaranya adalah departemen Marketing, Production Planning and
Rancangan Fungsional Rancangan fungsional untuk system yang diusulkan akan di jelaskan kedalam sebuah bentuk diagram, dimana dalam pembuatan diagram tersebut penulis menggunakan program unified modelling language (UML). Berikut gambaran dari Use Case Diagram, Activity Diagram dan Class Diagram untuk mengambarkan rancangan sistem yang akan dibuat.
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014)
4.2.1 Tampilan Aplikasi Login dan Home
Gambar 7. Halaman login Gambar 4. Use Case Diagram
Gambar 7. Halaman Home admin 4.2.2 Tampilan Aplikasi Transaksi dan Rencana Produksi
Gambar 5. Activity diagram
Gambar 8. Halaman Home Menu Transaksi
Gambar 6. Class diagram 4.2
Tampilan Aplikasi Tampilan aplikasi dibagi berdasarkan 5 menu utama yaitu login, master, transaksi, laporan dan setting (untuk admin). Dimana tiap menu dipecah menjadi menu input, tambah data, edit data dan delete data.
Gambar 9. Halaman Home Menu Rencana Produksi
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014)
4.3
Pengujian dan Implementasi
4.3.1 Pengujian sistem Pengujian sistem ini dilakukan dengan blackbox testing untuk menguji kesesuaian rancangan fungsional aplikasi dengan tampilan dan jalannya aplikasi. Apakah aplikasi sesuai dengan rancangan fungsional dan memiliki error atau tidak?. Pengujian blackbox testing pada sistem ini didefinisikan melalui table berikut:
6.
Tabel 2. Blackbox testing. No.
1.
2.
Nama pengujian Pengujian terhadap halaman utama dan proses login Admin dan user
Pengujian terhadap halaman menu order.
3.
Pengujian terhadap halaman menu rencana produksi.
4.
Pengujian terhadap halaman menu registrasi.
5.
Pengujian terhadap menu laporan
Kriteria evaluasi hasil Sistem menampilkan pesan kesalahan jika user name atau password yang diinputkan salah. Jika benar langsung masuk halaman admin atau user. Sistem menampilkan menu ini jika user adalah PPIC dan level di atasnya, jika tidak tidak akan tampil. Pada halaman input jika field yang diharuskan tidak diisi akan tampil pesan peringatan bahwa field tersebut harus diisi. Sistem menampilkan menu ini jika user adalah staff bagian produksi dan PPIC dan level di atasnya, jika tidak tidak akan tampil. Pada halaman input jika field yang diharuskan tidak diisi akan tampil pesan peringatan bahwa field tersebut harus diisi. Sistem memeriksa proses login administrator, jika berhasil sistem akan membuat session untuk administrator pada saat proses login, dan mematikan session tersebut saat adminstrator sudah logout. Sistem membaca permintaan berdasarkan no kartu kerja dan ceklist periode waktu awal dan akhir. Jika diklik proses dan data ada di database akan ditampilkan laporan
Kondisi Setelah test Baik dan sesuai dengan rancangan
7.
8.
Baik dan sesuai dengan rancangan
Pengujian Terhadap input master produk, master warna, master kategori, master proses, dan master pelanggan Pengujian terhadap menu setting
Authentifikasi user
berdasarkan permintaan tersebut, jika tidak akan keluar pesan peringatan bahwa tidak ada data berdasarkan permintaan tersebut. Sistem menampilkan pesan kesalahan jika masih ada form yang belum diisi. Namun jika form sudah diisi dengan lengkap maka menampilkan pesan kesuksesan. Sistem menampilkan 2 menu yaitu logout dan user. Menu user hanya dapat diakses oleh admin jika tidak hanya akan tampil menu logout. Sistem memeriksa proses login user, jika berhasil sistem akan membuat session untuk administrator pada saat proses login, dan mematikan session tersebut saat user sudah logout.
Baik dan sesuai dengan rancangan
Baik dan sesuai dengan rancangan
Baik dan sesuai dengan rancangan
4.3.2 Konfigurasi sistem a. Baik dan sesuai dengan rancangan
Baik dan sesuai dengan rancangan
Baik dan sesuai dengan rancangan
Desain Piranti Perangkat Keras (Hardware) Piranti perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem adalah suatu unit komputer. Piranti perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang. Adapun rancangan perangkat keras (hardware) yang diusulkan adalah Processor Intel Core 2 Duo 2,33 Mhz FSB 1066, Monitor 17” LCD, Mouse Logitech P/S 2 (Standar), Keyboard Logitech P/S 2 (Standar), RAM 2 GB, Harddisk 160 GB,1 unit Printer,Scanner Barcode. b.
Desain Piranti Perangkat Lunak (Software) Piranti perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan, agar komputer dapat menghasilkan informasi yang diharapkan, maka Piranti perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut Windows XP/7/8,browser Mozila Firefox, Macromedia Dreamweaver CS6, Package server XAMPP 1.7.4,Visual Paradigm for UML 10.2 untuk desainn system. 4.3.3 Implementasi sistem Kegiatan implementasi sistem dibagi beberapa tahap yang digambarkan sebagai berikut:
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014)
khusus untuk stakeholder. Sistem yang dibuat berbasis web dengan penginputan data secara barcode ataupun input manual. Dengan sistem ini leading time dan delivery time menjadi cepat dan tinggi. Gambar 10. Langkah Implementasi. a. Internal test Pada tahap ini dilakukan blackbox testing oleh peneliti sendiri terhadap rancangan fungsional untuk menguji kesesuain aplikasi dengan kebutuhan user dan uji error pada aplikasi tersebut seperti dijabarkan pada pengujian aplikasi.Tahap ini dilakukan selama 1 hari.
b.
Aspek manajerial Dari segi manajerial, sistem ini memudahkan dan membantu stakeholder perusahaan untuk menelusuri dan mengendalikan proses produksi berdasarkan laporan per tahap dan per bagian. Sistem ini juga membantu menelusuri dan mengendalikan leading time dan delivery time produk dari sisi proses produksi. c.
b. Presentasi Stakeholder Pada tahap ini dilakukan Penyajian awal dan pelatihan awal dari program yang telah diuji kepada stakeholder selama 1 hari dan penguna aplikasi untuk dimajukan ke tahap berikutnya. c. User Acceptance Test Pada tahap ini diadakan migrasi data manual dalam arsip ke dalam aplikasi dan diimplementasikan selama 1 minggu untuk diuji coba oleh user untuk penyesuaian dan revisi minor seperti tata letak, warna dan menu. d. Revisi UAT Pada tahap ini dilakukan revisi minor seperti tata letak, warna dan menu sesuai dengan revisi dari tahap User Accetance Test.Tahap ini dilakukan selama 3 hari. e. Dokumentasi Pada tahap ini dibuat finalisasi dokumentasi dari program berbentuk buku panduan penggunaan atau manual pengunaan aplikasi. Tahap ini dilaksanakan selama 2 hari. f. Training Pada tahap ini dilakukan pelatihan secara komprehensif selama 2 hari untuk penggunaan aplikasi. g. Go Live Pada tahap ini dilakukan migrasi total dari penginputan data sampai pengarsipan dokumen yang awalnya berbentuk tulisan dan kertas. Setelah itu aplikasi di implementasikan dan dipakai oleh user sesuai dengan jadwal penelitian aplikasi. 4.3.4 Implikasi sistem a. Aspek sistem Dari segi sistem, implikasi penelitian yang ditimbulkan dengan adanya pengembangan sistem informasi ini adalah tersedianya sistem informasi tracking report proses produksi untuk pengendalian leading time dan devilery time yang di buat secara
Aspek penelitian lanjut Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya dan pengembangan aplikasi ke arah mobile atau cloud computing serta mengintegrasikan dengan sistem lain yang ada dalam perusahaan. 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan a. Penelitian ini dilakukan untuk membantu PT.Indotaichen Textile Industry dalam mengatasi masalah tingginya total lead time proses produksi yang mengakibatkan waktu pengiriman tidak sesuai dengan waktu yang ditentukan sehingga ketepatan waktu (delivery on time) terhadap pengiriman produk ke pelanggan menjadi tinggi. b. Penelitian ini membantu PT.Indotaichen Textile Industry untuk membuat system tracking report proses produksi yang dapat menelusuri dan melaporkan tahapan proses produksi sebagai bahan evaluasi lead time proses produksi dan ketepatan waktu (delivery on time) pengiriman produk pada pelanggan. c. Penelitian ini merancang sistem dalam sebuah rancangan fungsional berbentuk use case, activity dan class diagram dan mengimplementasikannya dengan membuat sebuah aplikasi berbasis web dengan Bahasa pemrograman PHP dan database MySQL. 5.2 Saran a. Penelitian ini dikembangkan ke pengembangan aplikasi berbasis mobile dan cloud computing. b. Evaluasi dari sistem dan aplikasi yang diimplementasikan baik berbentuk major atau minor evaluation berupa penambahan dan pengembangan rancangan funsional yang integratif dengan sistem lainnya pada PT.Indotaichen Textile Industry. c. Integrasi sistem dan aplikasi dengan sistem lainnya sehingga tidak hanya memudahkan pengendalian tetap juga perencanaan baik di bagian produksi maupun keseluruhan perusahaan.
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014)
PUSTAKA Abdul, K. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi offset. Ari, S. 2004. Ekonomi Mikro Buku 1. Yogyakarta: BPFE First, M.A.H. 2010. Perancangan Plant Reporting System Produksi Kabel Serat Optik PT.Voksel Elektrik, Tbk menggunakan PHP, Java Scipt, dan Database MySQL. Skripsi. Universitas Gunadarma Fupi, P. 2011. Sistem Informasi Production Planning And Inventory Control (PPIC) di Penta Sukses Mandiri. Skripsi. Universitas Komputer Indonesia. Jamaludin, M. Jaja dkk. 2011. Implementasi Tekhnologi Barcode Dalam Dunia Bisnis. Andi, Yogyakarta. Janner, S. 2006. Perancangan Basis Data. Yogyakarta: Andi Joesron, Tati dan M. Fathorrozhi. 2002. Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: Salemba Empat. Putu, A.Y.I. 2012. Rancangan Bangun Sistem Informasi Pelacakan Dan Pemantauam Paket Kiriman Berbasis Web Dengan Bantuan Mobile Android. Skripsi. Sekolah Tinggi Managemen Informatika & Teknik Komputer Surabaya. Rahmat, P. 2007. Belajar Sendiri: Menguasai MySQL 5. Jakarta: Elex Media Komputindo. Sugiarto dkk. 2002. Ekonomi Mikro: Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.