PERANCANGAN SISTEM INFORMASI BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PERHITUNGAN DIJKSTRA'S ALGORITHM DI PT ATW LOGISTICS Amanda Krisnaldi Mahdi Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta Barat, 11530, (021)53696969/53696999,
[email protected]
Deniarky Fahmy Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta Barat, 11530, (021)53696969/53696999,
[email protected]
Andre Michael Ricky Wajong Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta Barat, 11530, (021)53696969/53696999
Rudy Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta Barat, 11530, (021)53696969/53696999
ABSTRACT PT Andalan Tama Wahana Logistics (PT ATW Logistics) is one of the actors in logistics services industry. The delivery of goods is a key element of business processes in the company. To support this business, a web-based information system is made to support transporter selection and the best route so that it runs effectively and efficiently as possible to meet customer satisfaction. Dijkstra's algorithm is used to determine the shortest path and the best route. It is also important for the user is able to estimate the standard based minimum cost on criteria set by the company. For the purposes of the study, the writers collected the data delivery system, data packing type, and data transporters in March 2015. Based on Dijkstra's algorithm, the shortest distance between Jakarta to each destination destinations is known. Based on the results obtained and included in the database to design a web-based information system that displays the selection of alternative transporter along with the estimated costs to be incurred. By using the information system that has been designed, there is Rp3.320.220,00 delivery cost savings. (AKM DF) Keywords: delivery service, delivery cost, shortest path, dijkstra’s algorithm, web-based information system
ABSTRAK PT Andalan Tama Wahana Logistics (PT ATW Logistics) merupakan salah satu pelaku jasa industri di bidang logistik. Kegiatan pengiriman barang merupakan kunci utama dari proses bisnis di perusahaan ini. Untuk menunjang proses ini dibuatlah sistem informasi berbasis web untuk menunjang pemilihan kendaraan dan rute terbaik sehingga berjalan seefektif dan seefisien mungkin dalam memenuhi kepuasan customer. Dijkstra’s Algorithm digunakan untuk menentukan jalur terpendek dan rute yang terbaik. Disamping itu penting juga untuk user mampu memperkirakan cost seminimal mungkin berdasarkan kriteria standar yang ditetapkan perusahaan. Untuk keperluan penelitian, dikumpulkan data pengiriman barang, data jenis packing, dan data kendaraan pada bulan Maret 2015. Berdasarkan Dijkstra’s Algorithm, diketahui jarak terpendek antara Jakarta ke jarak masing-masing destinasi tujuan. Berdasarkan hasil yang diperoleh kemudian
dimasukkan dalam database untuk merancang sebuah sistem informasi berbasis web untuk pemilihan transporter yang menampilkan alternatif kendaraan beserta estimasi biaya yang harus dikeluarkan. Dengan menggunakan sistem informasi yang telah dirancang, terdapat penghematan biaya pengiriman barang sebesar Rp3.320.220,00. (AKM DF) Kata Kunci: pengiriman barang, biaya pengiriman, shortest path, dijkstra’s algorithm, web-based information system
PENDAHULUAN Perkembangan dan persaingan dalam dunia usaha industri di Indonesia saat ini berkembang secara cepat dan kompetitif. Oleh karena itu, perusahaan dituntut untuk dapat selalu meningkatkan kinerja dengan membuat strategi-strategi yang jitu untuk dapat bertahan di tengah pasar dunia yang sedang tumbuh pesat. Pesaing baru dibidang usaha industri yang sama merupakan kompetitor yang harus patut diwaspadai dikarenakan mereka mungkin saja menawarkan sesuatu yang lebih baik dibanding perusahaan yang sudah berdiri sebelumnya. Agar tetap dapat mempertahankan pangsa pasar, perusahaan dituntut untuk melakukan sejumlah inovasi-inovasi dengan menambahkan nilai tambahan/value added yang dapat meningkatkan keunggulan dari kompetitor bahkan pesaing baru. Dengan kemajuan teknologi pada zaman era globalisasi saat ini, dari sisi teknologi informasi juga tidak boleh ketinggalan dari pesaing yang lainnya dan harus selalu up-to-date terhadap perkembangan yang ada. Tidak heran banyak banyak perusahaan melakukan investasi secara besar-besaran pada sistem dan teknologi yang ada di perusahaan agar dapat merebut pangsa pasar yang lebih besar juga untuk memperbaiki kinerja internal maupun external perusahaan. Usaha industri yang perlu selalu melakukan improvement salah satunya adalah di bidang logistik dan pengiriman barang. Jasa ini memegang peranan yang sangat penting bagi perekonomian suatu perusahaan dikarenakan layanan ini dinilai cukup efektif dan efisien dilihat dari segi biaya, service, dan ketepatan waktu pengiriman. PT Andalan Tama Wahana Logistics (PT ATW Logistics) merupakan salah satu pelaku jasa industri di bidang logistik dan pengiriman barang. PT ATW Logistics menyediakan solusi logistik domestik dan internasional yang luas dengan keahlian lokal, jaringan yang kuat, dan kinerja tinggi dan tingkat kepatuhan, untuk membuat pelanggan puas dengan layanan yang selama ini diberikan. Sistem kegiatan manajerial pada perusahaan ini meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan. Sedangkan untuk sistem operasionalnya meliputi kegiatan pencatatan, pendistribusian, dan penyimpanan. Kegiatan pengiriman barang merupakan kunci utama dari proses bisnis di perusahaan ini. Oleh karena itu, efisiensi dan efektivitas pengiriman barang dengan meminimalkan masalah-masalah yang mungkin terjadi perlu dilakukan untuk menciptakan kepuasan pelanggan. Masalah yang sering dialami pada proses pengiriman barang diantaranya adalah ketepatan waktu, ketepatan tujuan, penentuan jalur pengiriman dan biaya pengiriman. Untuk mendukung penyelesaian masalah-masalah ini diperlukannya suatu sistem informasi yang dapat memperlancar proses bisnis perusahaan dalam perolehan dan penyimpanan data, serta menampilkan beberapa alternatif untuk pengambilan keputusan. Dalam proses bisnisnya, perusahaan ini masih memakai perhitungan manual, terutama saat pertimbangan pemilihan sarana pengiriman barang (transporter) dan total biaya pengiriman. Untuk mengurangi kendala ini digunakan analisis shortest path untuk jalur pengiriman dengan menggunakan metode Dijkstra’s Algorithm agar dapat mengetahui jalur pengiriman mana yang paling baik untuk pengiriman barang. Data dan analisis yang diperoleh kemudian diterapkan di sistem informasi yang akan dirancang sehingga tool ini akan menampilkan bagaimana jalur pengiriman terbaik, alternatif pemilihan transporter yang tersedia dan jumlah barang yang dikirim ke setiap destinasi dengan tepat agar biaya pengiriman dapat diminimalkan. Sistem ini diharapkan dapat menyimpan data-data tersebut untuk mendukung pengambilan keputusan mengenai jalur pengiriman dengan biaya yang terkecil. Dari latar belakang masalah diatas, maka masalah yang dapat dirumuskan, yaitu: 1. Berapa total jarak antara Jakarta dan masing-masing destinasi pengiriman barang oleh PT ATW Logistics? 2. Bagaimana jalur pengiriman terbaik untuk proses pengiriman barang di PT ATW Logistics agar biaya pengiriman dapat diminimalkan? 3. Bagaimana merancang sebuah sistem informasi yang dapat mendukung proses pengiriman barang di PT ATW Logistics? Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui masing-masing jarak antara Jakarta dan masing-masing destinasi.
2. Menentukan jalur pengiriman yang terbaik saat mengirim barang. 3. Merancang sebuah sistem informasi untuk membantu pencatatan secara lengkap dan pengambilan keputusan sehingga dapat memperlancar dan mendukung proses pengiriman barang di perusahaan.
METODE PENELITIAN Metodologi penelitian yang digunakan menjadi tiga yaitu pengumpulan data, analisis dan perancangan, yang akan diuraikan sebagai berikut: 1. Melakukan studi pustaka melalui referensi buku-buku, jurnal, maupun situs di internet yang terkait sebagai panduan dalam menganalisis dan merancang sistem informasi berbasis web. 2. Melakukan pendahuluan penelitian yang dimaksudkan untuk mengenal kondisi perusahaan sehingga mendapatkan gambaran umum mengenai keadaan perusahaan saat ini. 3. Melakukan observasi lapangan dengan melakukan kunjungan langsung untuk mengamati prosesproses yang dilakukan perusahaan PT ATW Logistics dan melakukan wawancara dengan pihak perusahaan untuk mendapatkan informasi dan data pendukung yang dibutuhkan. 4. Mengidentifikasikan permasalahan yang ada dan menentukan metode-metode yang akan digunakan dalam menyelesaikan permasalahan tersebut. 5. Menentukan batasan masalah agar penelitian menjadi lebih jelas, fokus dan terarah. 6. Melakukan proses pengambilan data-data yang diperlukan untuk penelitian dan informasi lain mengenai cara penyelesaian soal-soal tersebut. 7. Menguji kecukupan data untuk memastikan bahwa data-data yang telah dikumpulkan sudah cukup untuk kemudian diolah agar mendapatkan hasil yang diinginkan. 8. Melakukan pengolahan data dengan menggunakan metode Dijkstra’s Algorithm agar dapat mengetahui jalur pengiriman mana yang paling baik untuk pengiriman barang. 9. Menganalisis hasil perhitungan dari metode yang telah digunakan dan kebutuhan untuk aplikasi sistem yang akan dirancang. Model yang digunakan dalam merancang kebutuhan sistem informasi yaitu Activity Diagram, Event Table, Use Case Diagram, Use Case Description, Class Diagram, System Sequence Diagram, dan Design Database. 10. Menyusun kesimpulan dan saran berdasarkan analisis hasil penelitian yang sudah dilakukan pada langkah sebelumnya.
HASIL DAN BAHASAN Pengiriman barang yang dilakukan oleh perusahaan selalu dimulai dari kantor yang bertempat di Jakarta. Barang akan di-packing kemudian dilakukan pengangkutan barang ke kendaraan (truk), hingga kemudian barang tersebut dikirim ke tempat tujuan. Setelah mengetahui data destinasi, maka dapat dicari jalur-jalur yang memungkinkan dari sumber menuju tujuan dengan bantuan Google Earth. Pencarian jalur ini dibagi menjadi dua, yaitu untuk wilayah Jakarta-Jawa dan wilayah Jakarta-Sumatera. Hasil dari pencarian jalur, dapat dilihat pada gambar dibawah.
Gambar 1 Jalur Pengiriman Untuk Wilayah Jakarta-Jawa
Gambar 2 Jalur Pengiriman Wilayah Jakarta-Sumatera Dari kedua gambar diatas, dibuat simbolisasi jalur beserta jaraknya dengan mengukur dari titik Jakarta ke masing-masing titik destinasi sebagai berikut.
Gambar 3 Simbolisasi Jalur Pengiriman Wilayah Jakarta-Jawa
Gambar 4 Simbolisasi Jalur Pengiriman Wilayah Jakarta-Sumatera Keterangan gambar: JKT = Jakarta (PT ATW Logistics) PA = Palembang MD = Medan JB = Jambi SU = Surabaya PK = Pangkalan Kerinci BE = Bengkulu PB = Pekanbaru SM = Semarang ME = Muara Enim CLG = Cilegon CLS = Cilengsi CK = Cikarang BA = Bandung SR = Serang TA = Tangerang MB = Muara Bungo SI = Sidoarjo BL = Bandar Lampung SO = Solo KE = Kediri DU = Duri SL = Salatiga AM = Ambarawa
PS KA SB
= Pasuruan = Karawang = Subang
Metode Dijkstra’s Algorithm Untuk mengetahui jalur terpendek ke tempat tujuan agar mengurangi biaya pengiriman, maka dibutuhkan penentuan jalur terpendek dengan menggunakan Dijkstra’s Algorithm. Metode ini akan memberikan solusi jalur terpendek dari Jakarta ke tempat tujuan lainnya. Contoh penentuan jalur terpendek Jakarta – Palembang dengan menggunakan metode Dijkstra’s Algorithm adalah sebagai berikut.
Gambar 5 Simbolisasi Jalur Pengiriman Jakarta-Palembang Langkah-langkah perhitungan adalah sebagai berikut: 1. Tentukan titik start, yakni JKT. Kemudian urutkan node-node lainnya, yaitu CLG, SR, BL, dan PA. Node JKT ke node JKT bernilai 0. Node JKT hanya berhubungan dengan node TA, maka dari itu masukkan nilainya yaitu jaraknya sebesar 12,2. Beri garis bawah pada nilai tersebut sebagai tanda bahwa node ini yang terpilih. Untuk selanjutnya, beri tanda bintang (*) untuk menunjukkan bahawa node ini sudah terpilih. Beri yang lainnya nilai infinite (∞) karena belum ada node yang berhubungan dengan node yang dimaksud. Start
JKT
TA
CLG
SR
BL
PA
0* 12,2 ∞ ∞ ∞ ∞ JKT Gambar 6 Matriks Jalur Pengiriman Jakarta-Palembang Iterasi 1 2. Urutkan node TA. Node ini berhubungan dengan node CLG dan SR, masukkan nilainya. Nilai CLG didapat dari jumlah node yang sudah terpilih pada sebelumnya (node TA) dan nilai node itu sendiri, yaitu 12,2 + 83,9 = 96,1. Begitu juga dengan nilai node SR, yaitu 12,2 + 65,1 = 77,3. Pada kedua node CLG dan SR, nilai terkecil adalah node SR, yaitu 77,3. Maka node SR yang dipilih selanjutnya. Beri garis bawah pada nilai tersebut sebagai tanda bahwa node ini yang terpilih. Start
JKT
TA
CLG
SR
BL
PA
0* 12,2 ∞ ∞ ∞ ∞ JKT 0* 12,2* 96,1 77,3 ∞ ∞ TA Gambar 7 Matriks Jalur Pengiriman Jakarta-Palembang Iterasi 2 3. Urukan node SR. Node ini berhubungan dengan node TA, SR, dan BL. Node TA & SR telah dipilih, tidak perlu dihitung kembali. Masukkan nilai BL yang didapat dari penjumlahan node yang sudah terpilih pada sebelumnya (node SR) dan nilai node itu sendiri, yaitu 77,3 + 126,4 = 203,7. Untuk nilai CLG didapat dari 77,3 + 20,2 = 97,5. Namun pada sebelumnya sudah didapat nilai 96,1. Nilai 96,1 ini lebih kecil dari penjumlahan tersebut (97,5), maka yang digunakan untuk node CLG adalah nilai 96,1. Beri garis bawah pada nilai node CLG sebagai tanda bahwa node ini yang terpilih. Start
JKT
TA
CLG
SR
BL
PA
JKT TA
0* 0*
12,2 12,2*
∞ 96,1
∞ 77,3
∞ ∞
∞ ∞
0* 12,2* 96,1 77,3* 203,7 ∞ SR Gambar 8 Matriks Jalur Pengiriman Jakarta-Palembang Iterasi 3
4. Urukan node CLG. Node ini hanya berhubungan dengan node TA, SR, dan BL. Node TA & SR sudah terpilih, abaikan. Masukkan nilai BL yang didapat dari penjumlahan node yang sudah terpilih pada sebelumnya (node CLG) dan nilai node itu sendiri, yaitu 96,1 + 106,1 = 202,2. Hasil perhitungan ini lebih kecil daripada hasil perhitungan sebelumnya, maka dari itu gunakan nilai terkecil yaitu 202,2. Beri garis bawah pada nilai terkecil sebagai tanda bahwa node ini yang terpilih. Start
JKT
TA
CLG
SR
BL
PA
JKT
0*
12,2
∞
∞
∞
∞
TA SR
0* 0*
12,2* 12,2*
96,1 96,1
77,3 77,3*
∞ 203,7
∞ ∞
0* 12,2* 96,1* 77,3* 202,2 ∞ CLG Gambar 9 Matriks Jalur Pengiriman Jakarta-Palembang Iterasi 4 5. Urukan node BL. Node ini berhubungan dengan node CLG, SR, dan PA. Node CLG dan SR sudah terpilih, abaikan. Masukkan nilai PA yang didapat dari penjumlahan node yang sudah terpilih pada sebelumnya (node BL) dan nilai node itu sendiri, yaitu 202,2 + 272,8 = 475. Beri garis bawah pada nilai tersebut sebagai tanda bahwa node ini yang terpilih. Start
JKT
JKT
0*
12,2
TA SR
0* 0*
12,2* 12,2*
TA
CLG
SR
BL
PA
∞
∞
∞
∞
96,1 96,1
77,3 77,3*
∞ 203,7
∞ ∞
0* 12,2* 96,1* 77,3* 202,2 ∞ CLG 0* 12,2* 96,1* 77,3* 202,2* 475 BL Gambar 10 Matriks Jalur Pengiriman Jakarta-Palembang Iterasi 5 6. Berikut hasil perhitungan jalur terpendek Jakarta – Palembang dengan menggunakan metode Dijkstra’s Algorithm. Jalur terpendek dari Jakarta – Palembang sebesar 475 km. Start
JKT
JKT
0*
12,2
TA SR
0* 0*
12,2* 12,2*
CLG BL
0* 0*
12,2* 12,2*
96,1* 96,1*
TA
CLG
SR
BL
PA
∞
∞
∞
∞
96,1 96,1
77,3 77,3*
∞ 203,7
∞ ∞
77,3* 77,3*
202,2 202,2*
∞ 475
0* 12,2* 96,1* 77,3* 202,2* 475* PA Gambar 11 Matriks Jalur Pengiriman Jakarta-Palembang (Iterasi 6)
Analisis Kebutuhan Sistem Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di PT ATW Logistics saat ini sistem sudah berbasis komputer dan menggunakan jaringan intranet untuk dapat terhubung ke server agar bisa mengolah database. Namun khususnya pada bagian operasional masih menggunakan cara perhitungan manual saat ingin melakukan pengiriman barang kepada customer. Oleh karena itu, dilakukan analisis yang ditujukan untuk mengetahui kebutuhan sistem yang akan dirancang agar mempermudah manajer dalam pengambilan keputusan (decision making) berdasarkan jalur dan biaya minimal mungkin sehingga proses bisnis yang terjadi diperusahaan dapat berjalan semaksimal mungkin. Analisis perancangan sistem menggunakan diagram UML. Adapun model yang digunakan dalam merancang kebutuhan sistem informasi yaitu Activity Diagram, Event Table, Use Case Diagram, Use Case Description, Class Diagram, System Sequence Diagram, dan Design Database.
Rancangan Sistem Informasi Sistem informasi dirancang berbasis web dan memiliki database dengan menggunakan bantuan aplikasi XAMPP. XAMPP adalah aplikasi untuk membangun aplikasi website yang belum terkoneksi
dengan internet (localhost). Sistem yang dibuat dapat diakses pada browser seperti Mozilla Firefox, Google Chrome, Opera dan lain sebagainya. Sistem informasi yang telah dirancang, memiliki tiga jenis hak akses sesuai dengan actor yang terdapat pada use case yaitu customer service, bagian gudang, dan manajer operasional. Admin memiliki hak akses terhadap seluruh menu yang tersedia pada sistem. Tampilan awal sistem adalah form login. Form ini berfungsi untuk membatasi hak akses pengguna terhadap sistem dan mencegah penggunaan sistem dari pihak yang tidak berwenang sehingga hanya user yang sudah terverifikasi yang dapat menggunakan sistem ini. Selanjutnya setelah user memasukkan username dan password, user akan dibawa ke form home. Form ini menampilkan tampilan awal/default setelah berhasil login yang berisi profile perusahaan, serta visi dan misi perusahaan. Pada form ini user dapat memilih aktivitas yang akan dilanjutkan kemudian. Pada menu database terdapat empat pilihan form yaitu database kota, database airwaybill, database cek barang, database kendaraan, dan database schedule pick up. Pada form database kota, user dapat menambah, mengubah, atau menghapus informasi mengenai kota-kota di Indonesia yang sudah atau belum ada di database. Jika sudah tersimpan, maka user juga dapat melihat total jarak dari Jakarta ke destinasi tujuan dan jalur yang terbaik berdasarkan perhitungan Dijkstra’s Algorithm sebelumnya. Form database airwaybill digunakan user untuk menambah, mengubah, atau menghapus informasi mengenai detail paket pengiriman yang diinginkan customer yang sudah atau belum ada di database. Untuk form cek barang, user dapat menambah, mengubah, atau menghapus informasi yang berkaitan dengan kesesuaian kondisi barang. Setelah itu, barulah dilakukan penentuan jenis packing barang sehingga mengetahui biaya yang akan dikeluarkan perusahaan. Pada form database kendaraan, user dapat menambah, mengubah, atau menghapus informasi mengenai kendaraan operasional yang disediakan oleh PT ATW Logistics. Form database schedule pick up mengizinkan user untuk menambah, mengubah, atau menghapus informasi mengenai jadwal pengambilan barang dari tempat asal. Setelah semua database telah tersimpan, user dapat menggunakan sistem untuk mengetahui alternatif pemilihan kendaraan untuk pengiriman barang. User dapat memilih pilihan form calculation. Pada form ini, user akan langsung diminta mengisi nomor airwaybill yang telah disimpan di dalam database. Ketika user menekan tombol Process, user akan disuguhkan alternatif pemilihan kendaraan beserta dengan detail-detail biaya, diantara lain biaya packing, biaya bensin, dan biaya lain-lain. User dapat mengisi biaya-biaya lain seperti biaya kapal untuk menyeberang pulau. Secara otomatis, biaya lain-lain tersebut akan terakumulasi ke total biaya yang harus dikeluarkan untuk tiap tipe kendaraan. Selain alternatif pemilihan kendaraan, user juga dapat mengetahui jarak terpendek dan rute yang terbaik untuk dilalui. Setelah memilih kendaraan yang diinginkan berdasarkan biaya, jalur terpendek dan rutenya, user dapat menekan tombol Save and Print. User akan dibawa ke form surat jalan. Form ini digunakan user untuk mengubah, menghapus, atau mencetak hasil dari pilihan yang sudah dipilih. Form ini juga memberikan informasi biaya pengiriman, destinasi, rute yang dipilih, dan juga sebagai surat jalan untuk driver mengirim pesanan ke destinasi tujuan. Pada form report, user dapat mencetak laporan berdasarkan akumulasi surat jalan harian sehingga akan mengetahui total biaya pengiriman yang nantinya akan dijadikan bukti pengeluaran kepada bagian keuangan.
Tampilan (User Interface) Rancangan Sistem Informasi Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan maka dirancang sistem aplikasi yang dapat mendukung proses pengiriman barang di perusahaan. Berikut ini merupakan beberapa tampilan sistem yang telah dirancang.
Gambar 12 Form Login
Gambar 13 Form Home
Gambar 14 Form Kota
Gambar 15 Form Database Airwaybill
Gambar 16 Form Database Cek Barang
Gambar 17 Form Database Kendaraan
Gambar 18 Form Database Schedule Pick Up
Gambar 19 Form Calculation
Gambar 20 Form Calculation Setelah Diproses
Gambar 21 Form Surat Jalan
Gambar 22 Form Report
SIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil analisis dan pembahasan penelitian yang telah dilakukan terhadap PT ATW Logistics, maka dapat disimpulkan sebagai berikut, yaitu: 1. Dengan menggunakan analisis Dijkstra’s Algorithm untuk setiap destinasi tujuan, diperoleh total jarak untuk masing-masing destinasi yang dapat dilihat pada tabel 1. 2. Dengan menggunakan analisis Dijkstra’s Algorithm untuk setiap destinasi tujuan, diperoleh jalur terpendek untuk masing-masing destinasi yang dapat dilihat pada tabel 1. 3. Sistem informasi yang dirancang sehingga dapat mengestimasi biaya pengiriman dan terintegrasi menggunakan pemrograman berbasis web yang didukung oleh metode perhitungan Dijkstra’s Algorithm sebagai pendukung analisis data. Dengan membandingkan biaya sebelum dan estimasi biaya sesudah menggunakan program (tabel 2) yang telah dirancang, terdapat penghematan biaya sebesar Rp3.320.220,00. Tabel 1 Jarak dan Jalur Terpendek Untuk Masing-masing Destinasi Destinasi Jarak Jalur dari Jakarta (km) JAKARTA - TANGERANG - CILEGON - BANDAR Palembang 475 LAMPUNG - PALEMBANG JAKARTA - TANGERANG - CILEGON - BANDAR Medan 1460,2 LAMPUNG - MUARA ENIM - MUARA BUNGO PALEMBANG - DURI - MEDAN JAKARTA - TANGERANG - CILEGON - BANDAR Jambi 672,7 LAMPUNG - MUARA ENIM - JAMBI JAKARTA - TANGERANG - CILEGON - BANDAR Pangkalan 965,6 LAMPUNG - MUARA ENIM - MUARA BUNGO Kerinci PANGKALAN KERINCI JAKARTA - TANGERANG - CILEGON - BANDAR Bengkulu 577,9 LAMPUNG - BENGKULU
Tabel 1 Jarak dan Jalur Terpendek Untuk Masing-masing Destinasi (lanjutan) Destinasi Jarak Jalur dari Jakarta (km) JAKARTA - TANGERANG - CILEGON - BANDAR Pekanbaru 990,9 LAMPUNG - MUARA ENIM - MUARA BUNGO PEKANBARU JAKARTA - TANGERANG - CILEGON - BANDAR Muara Enim 434,9 LAMPUNG - MUARA ENIM Muara JAKARTA - TANGERANG - CILEGON - BANDAR 748,6 Bungo LAMPUNG - MUARA ENIM - MUARA BUNGO Bandar JAKARTA - TANGERANG - CILEGON - BANDAR 202,2 Lampung LAMPUNG JAKARTA - TANGERANG - CILEGON - BANDAR Duri 1077,5 LAMPUNG - MUARA ENIM - MUARA BUNGO PEKANBARU - DURI JAKARTA - CIKARANG - SUBANG - SEMARANG Pasuruan 713,2 SURABAYA - PASURUAN JAKARTA - CIKARANG - SUBANG - SEMARANG Surabaya 667,6 SURABAYA Semarang 407,2 JAKARTA - KARAWANG - SUBANG - SEMARANG Cilegon
96,1
JAKARTA - TANGERANG - CILEGON
Cilengsi
26,8
JAKARTA - CILENGSI
Cikarang
34,8
JAKARTA - CIKARANG
Bandung
118,1
JAKARTA - CILENGSI - BANDUNG
Serang
77,3
JAKARTA - TANGERANG - SERANG
Tangerang
12,2
JAKARTA - TANGERANG
Sidoarjo
690,3
JAKARTA - CIKARANG - SUBANG - SEMARANG SURABAYA - SIDOARJO
Solo
468,1
JAKARTA - KARAWANG - SUBANG - AMBARAWA SALATIGA - SOLO
Kediri
603,7
JAKARTA - KARAWANG - SUBANG - AMBARAWA SALATIGA - SOLO - KEDIRI
Ambarawa
411,7
Salatiga
425,2
Karawang
57,2
JAKARTA - KARAWANG - SUBANG - AMBARAWA JAKARTA - KARAWANG - SUBANG - AMBARAWA SALATIGA JAKARTA - KARAWANG
Subang
110,4
JAKARTA - CIKARANG - SUBANG
Tabel 2 Perbandingan Biaya Pengiriman Bulan Maret 2015 Sebelum dan Setelah Menggunakan Program Keterangan Total Biaya Sebelum Menggunakan Program Rp49365900,00 Setelah Menggunakan Program Rp46045680.00 Penghematan Rp3.320.220,00
Saran Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis mengemukakan saran yang juga bisa menjadi bahan masukan bagi perusahaan, diantaranya: 1. Mengintensifkan pendataan ulang agar tidak terjadi kesalahan dalam proses konfirmasi pengiriman barang. 2. Pengambilan keputusan melalui hasil dari sistem informasi yang sudah dirancang dapat berupa dilakukannya penambahan jumlah kendaraan atau pemerataan destinasi pengiriman dengan lebih fleksibel.
3. Diharapkan dalam jangka waktu ke depannya sistem informasi ini dapat dikembangkan dan juga diperluas cakupannya hingga customer dapat melakukan tracking. 4. Melakukan pengembangan sistem informasi untuk pencatatan waktu pengiriman per destinasi bagi tiap driver secara terkomputerisasi.
REFERENSI Fitzsimmons, J. A., Fitzsimmons, M. J., & Bordoloi, S. (2011). Service Management. New York: McGraw-Hill. Gunadi, K., Yulia, & Tanuhardja, J. (2007). Perencanaan Rute Perjalanan Di Jawa Timur Dengan Dukungan GIS Menggunakan Metode Dikstra’s. Jurnal Informatika , 3. Hermawan, A. T., Gunawan, & Mahono, Y. C. (2009). Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009. Decision Support System Tool Untuk Penyelesaian Permasalahan Linear Berbasis Simplex dan Revised Simplex , 54. Huang, Y., Yi, Q., & Min Shi. (2013). An Improved Dijkstra Shortest Path Algorithm. Paris: Atlantis Press. Lubis, H. S. (2009). Perbandingan Algoritma Greedy dan Dijkstra Untuk Menentukan Lintasan Terpendek. Medan: Universitas Sumatera Utara. McLeod, R., & Schell, G. (2007). Management Information Systems. New Jersey: Prentice‐Hall. Munir, R. (2006). Diktat Kuliah IF2153 Matematika Diskrit Edisi Keempat. Teknik Informatika. Bandung: Institut Teknologi Bandung. Ningati, R. (2014). Aplikasi Pencarian Rute Terpendek Daerah Wisata Kota Kediri Menggunakan Algoritma Dijkstra. Kediri: Universitas Nusantara PGRI. O'Brien, J. A., & Marakas, G. M. (2010). Introduction To Information Systems. New York: McGraw Hill. Romney, M. B., & Steinbart, P. J. (2012). Accounting Information Systems. New Jersey: Pearson Education. Satzinger, J. W., Jackson, R. B., & Burd, S. D. (2005). Object-Oriented Analysis and Design With The Unified Process. Boston: Course Technology. Siswanto. (2011). Algoritma dan Struktur Data Non Linier Dengan Java. Yogyakarta: Graha Ilmu. Taha, H. A. (2007). Operations Research: An Introduction. New Jersey: Pearson Education, Inc. Whitten, J., & Bentley, L. (2007). Systems Analysis and Design Methods. New York: McGraw-Hill.
RIWAYAT PENULIS Amanda Krisnaldi Mahdi lahir di kota Jakarta pada 01 April 1992. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Teknik Industri dan Sistem Informasi pada tahun 2015. Deniarky Fahmy lahir di kota Jakarta pada 23 September 1992. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Teknik Industri dan Sistem Informasi pada tahun 2015.