PERANCANGAN SIMULASI 3 DIMENSI GEMPA BUMI,”STUDI KASUS PADA TAMAN PINTAR YOGYAKARTA”
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh Randy Prathama Putra 10.11.4024
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2014
THE SIMULATION IS THREE-DIMENSIONAL DESIGN OF EARTHQUAKE, CASE STUDY IN SMART PARKS YOGYAKARTA
PERANCANGAN SIMULASI 3 DIMENSI GEMPA BUMI,”STUDI KASUS PADA TAMAN PINTAR YOGYAKARTA” Ramdy Prathama Putra Amir Fatah Sofyan Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT 3D simulation of a simulated earthquake that concept in a vibration level of the scale the lowest to the highest scale. With the level of scale, the level of vibration and damage of the building is also very different. This study also berstudi case on "Taman Pintar Yogyakarta" where the simulation can simplify and as the addition of media in learning the earthquake. According to Mr. Winarno in charge of props Smart Park Yogyakarta said that this earthquake simulation applications in the Smart Park yet and just have props without any visual simulation. So this study was given the title "Design of 3 Dimensional Simulation of Earthquake, a case study in Taman Pintar Yogyakarta".
The method used is by the study of literature as search information in the form of soundmaking simulation, environment, video as reference material. Analysis and design for the analysis of existing simulation as an additional reference to the flowchart in manufacturing simulation design according to what is needed .Implementasi Implementing a flowchart that has been made in making the simulation. The next stage is the test of whether the test simulations in accordance with what is desired in terms of aniamsi and flow simulation. Documentation is the last stage in the late stages of research undertaken as an explanation of the beginning of the manufacturing process design to implementation to testing.
Of earthquake simulation study it can be concluded that the making of earthquake simulations with Adobe Flash and ActionScript 3.0 managed by the steps of the manufacturing simulation concept, making the design of a 3D environment as well as the incorporation of video, creation and scripting interface, and conducted testing to publishing. Simulated earthquake has advantages include having 4 different viewpoints, can choose each viewpoint to determine the damage, the view can be rotated beyond 3600 in order to determine the damage from the outside, and simulation .exe format that can be run without having any dikomputer install other devices. It is also supported by the results of a questionnaire consisting of 6 statement dominant agree especially earthquake simulation is consistent with the objectives which can be as a tool in the learning process.
Keywords : Simulation, three dimensional, earthquake
1
1. Pendahuluan Simulasi adalah salah satu cara yang digunakan sebagai pemecahan berbagai persoalan yang ada di dunia nyata (real word) dan merupakan suatu proses peniruan dari sesuatu yang nyata 1
beserta keadaan sekelilingnya (state of affairs) . Penerapan simulasi di dalam bidang teknologi sudah diterapkan diberbagai macam kasus. Seperti Simulasi penerbangan yang pertama kali dibuat oleh Edwun A Link,Jr. Simulasi Jaringan komputer yaitu Cisco Packet Tracer dan lainya. Simulasi sangat berguna untuk memudahkan user mengetahui persoalan yang ada di dunia nyata tanpa dengan adanya suatu resiko.
Simulasi 3D gempa bumi merupakan simulasi yang berkonsep pada sebuahlevel getaran dari skala yang paling rendah hingga skala yang paling tinggi. Dengan adanya level skala,maka tingkat getaran dan kerusakan dari bangunanpun juga sangat berbeda. Penelitian ini juga berstudi kasus pada “Taman Pintar Yogyakarta” dimana simulasi ini dapat mempermudah dan sebagai penambahan
media dalam pembelajaran kegempa bumian. Menurut Bapak Winarno sebagai
penanggung jawab alat peraga Taman Pintar Yogyakarta mengatakan bahwa aplikasi simulasi gempa bumi ini di Taman Pintar belum ada dan hanya memiliki alat peraga saja tanpa ada simulasi secara visual. Maka penelitian ini diberikan judul “Perancangan Simulasi 3 Dimensi Gempa Bumi,studi kasus pada Taman Pintar Yogyakarta”.
2. Landasan Teori
2.1 Simulasi 1
Simulasi dalam Kamus Bahasa Indonesia diartikan sebagai metode pelatihan yang meragakan sesuatu di bentuk tiruan yang mirip dengan keadaan yang sesungguhnya atau dapat pula sebagai gambaran suatu sistem dengan peragaan berupa model. Menurut Joneset al. (1987) mengemukakan dua sasaran pokok dari modeling yaitu untuk memperoleh pengertian yang lebih baik mengenai hubungan sebab-akibat dalam suatu sistem dan memberikan pengertian kuantitatif dan kualitatif yang lebih baik. Kedua dari modelling ini diperlukan untuk mendapatkan prediksi yang lebih baik akan dari kinerja system
2.2 Gempabumi Gempa bumi merupakan peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energy di dalam bumi secara tiba-tiba yang di tandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi.
2
Gempabumi memiliki karakteristik yang diantaranya : 1.
Berlangsung dalam waktu yang sangat singkat
2.
Terjadi di lokasi tertentu
3.
Dapat menimbulkan bencana lain seperti tsunami,tanah longsor,dan gunung meletus.
4.
Berpotensi terulang kembali dalam jangka waktu yang tidak bisa ditentukan.
5.
Tidak dapat diprediksi kapan gempabumi muncul kembali.
6.
Tidak dapat dihindari namun dapat diantisipasi jika terjadi
2.3 3 Dimensi 3Dimensi adalah suatu pengembangan dari 2Dimensi yang mempunyai sumbu X dan Y saja menjadi tiga sumbu koordinat Cartesain yang terdiri dari sumbu X,sumbu Y,dan sumbu Z dan menjadi objek lebih real atau nyata.Di dalam buku 3 - D Graphics & Animation , Markus Giambruno (2002), 3 Dimensi digunakan di berbagai macam hal,diantaranya sebagai berikut : 1.
Film animasi
2.
Produksi dalam video game
3.
Simulasi rekayasa
4.
Simulasi medis atau kesehatan
5.
Walkthrough arsitektur
6.
Animasi forensik
7.
Seni rupa
2.4 Tahap-tahap Perancangan Simulasi 1.
Pendefinisian Masalah Menjelaskan tujuan penelitian dan apa yang perlu dipecahkan. Penngamatan harus diambil utnuk menentukan apakah simulasi adalah alat yang tepat unutk masalah yang diselidiki.
2.
Perencanaan Proyek Perencanaan Proyek diperlukan untuk menentukan apakah cukup waktu dan sumber daya yang tersedia untuk penyelesaian.
3.
Pendefinisian Sistem Pada tahap ini melibatkan identifikasi komponen sistem untuk dimodelkan dan langkah-langkah dalam untuk dianalisis. Pendefinisian sistem membutuhkan simulator berpengalaman yang dapat menemukan tingkat yang sesuai detail dan fleksibilitas.
3
4.
Model Formulasi Memahami bagaimana sistem sebenarnya berperilaku dan menentukan persyaratan dasar dari model yang diperlukan dalam mengembangkan model yang tepat. Membuat diagram alur tentang bagaimana sistem beroperasi memfasilitasi pemahaman tentang apa variabel yang terlibat dan bagaimana variabel berinteraksi.
5.
Input Data dan Analysis Pada tahap ini jenis pengumpulan data dilakukan untuk di inputkan ke dalam sistem yang diperlukan.
6.
Penerjemahan Model Model ini diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman. Pilihan berkisar dari bahasa tujuan umum seperti bahasa fortran(bahasa pemrograman yang di singkat dari kata Formula Translator).
7.
Verivikasi dan Validasi Proses utnuk memastikan bahwa model tersebut berperilaku sebagaimana dimaksud biasanya melalui animasi. Validasi memastikan bahwa tidak ada perbedaan yang sifnifikan antara model dan sistem nyata dan model mencerminkan realita.
8.
Ekperimen dan Analisis Percobaan
melibatkan
mengembangkan
model
alternatif,menjalankan
simulasi,dan mengembangkan alternatif kinerja sistem dengan sistem yang nyata.
9.
Dokumentasi dan Implementasi Terdiri dari laporan tertulis dan presentasi.
10.
Keputusan untuk Simulasi Tidak semua masalah dapat diselesaikan dengan adanya simulasi. Ketika simulasi diterapan tidak tepat,maka tidak akan menghasilkan hasil yang tepat. Kegagalan untuk mencapai tujuan yang diinginkan dari simulasi,dapat membuat pendekatan terhadap simulasi itu sendiri tidak sesuai yang diinginkan. Sebenarnya kegagalan terletak pada aplikasi yang tidak pantas untuk di simulasi.
4
2.5 Software yang Digunakan 2.5.1 Autodesk 3Dstudio Max 2010 Salah satu software pembuatan objek 3Dimensi ini animasi,desainer,arsitek,game dan
digunakan untuk pembuatan
visual lainya. Software dalam penelitian ini,digunakan
untuk modelling 3D pada bangunan dan environment yang akan kondisi kerusakan pada bangunan serta objek
memvisualisasi
seperti lemari,kursi dan lainya.
2.5.2 Adobe Premier Adobe Premier adalah software yang berbasiskan timeline video editing. Software ini merupakan bagian dari program pengembangan web,video editing,dan Adobe Creative Suite. Adobe Premier digunakan sebagai pembuatan video saat gempa berlangsung dari berbagai sudut pandang yang berbeda sera menggabungkan suara effect yang telah disiapkan sebelumnya
2.5.3 Adobe Flash Cs 6 Perangkat lunak Adobe Flash dahulu bernama “Macromedia Flash”, merupakan software
multimedia
yang
dulu
dikembangkan
oleh
Macromedia,namun
sekarang
1
dikembangkan dan didistribusikan oleh Adobe System . Flash dapat digunakan untuk aplikasi web serta dapat dapat dikembangkan dalam pembuatan aplikasi desktop dengan dikompilasi menjadi format (dot) .swf.Format file Flash adalah SWF (Shock Wave Flash) movie. File ekstensi .swf dapat dijalankan melaui web secara stand alone pada flash Flash Player.
Software dalam penelitian ini digunakan untuk pembuatan simulasi atau inputan yang digunakan oleh user untuk menentukan skala MMI yang diinginkan untuk mengetahui perbedaan kerusakan dari setiap skala MMI yang dipilih.
5
2.5.4 CorelDraw X4 CorelDraw adalah softwareyang digunakan sebagai aplikasi grafik vektor yang didirikan oleh perusahaan Corel Corporation pada tahun 1985 yang bertempat di 1
Ottawa,Kanada .CorelDraw memiliki banyak versi dari awal tahun 1989 hingga terbaru 2
CorelDraw X7 bulan Maret 2014 . Format dari software ini yaitu .cdr. Namun dalam penelitian ini sudah cukup menggunakan versi sebelumnya yaitu X6. Software ini digunakan untuk membuat bahan-bahan tambahan dalam pembuatan interface dan keterangan pada simulasi gempa bumi. 2.5.5 Adobe After Effect Adobe After Effect adalah software yang digunakan untuk memberikan efek visual sinematik dan grafis gerak. Penulis menggunakan After Effect digunakan di dalam simulasi gempa bumi sebagai pergerakan kamera atau getaran pada saat gempa bumi terjadi.
3. Analisis
3.1 Taman Pintar Yogyakarta Taman Pintar Yogyakarta merupakan tempat hiburan dan sarana edukasi bagi kalangan semua usia. Tempat ini di namakan Taman Pintar karena di kawasan ini para siswa dari mulai dari pra sekolah hingga sekolah menengah bisa leluasa memperdalam materi pelajaran yang diterima di sekolah dan sekaligus berekreasi. Tujuan di bangunya Taman Pintar untuk memperkenalkan ilmu pengetahuan dari usia dini dan dengan pengharapan memperluas kreatifitas anak-anak.
Taman Pintar dibangun di kawasan Shopping Center. Relokasi area mulai dilakukan pada tahun 2004 dan di lanjutkan dengan pembangunan tahap I adalah playground dan gedung PAUD Barat serta PAUD Timur yang diresmikan oleh Mendiknas Bambang Soedibyo pada tanggal 20 Mei 2006. Pembangunan II adalah Gedung Oval lantai I dan II serta Gedung
Kotak lantai I yang diresmikan pada tanggal 9 Juni 2007 oleh Mendiknas
Bambang Soedibyo bersama Menristek,Kusmayanto Kadiman,serta dihadiri oleh Gubernur DIY,Sri Sultan Hamengku Bowono X. Pembangunan tahap III adalah gedung kotak II dan III,Tapak presiden dan Gedung Memorabillia. Dengan selesainya tahap pembangunan, maka Grand Opening Taman Pintar dilaksanakan pada tanggal 16 Desember 2008 yang diresimkan oleh Presiden Republik Indonesia,Susilo Bambang Yudhoyono.
6
Dengan adanya Taman Pintar Yogyakarta diharapkan dapat menambah wawasan pada masyarakat luas umumnya dan memberikan informasi pendidikan serta kreatifitas dengan sarana belajar sambil berekreasi.
3.2 Skala MMI Gempa Bumi merupakan bencana alam yang mengakibatkan kerusakan pada permukaan bumi serta bangunan sekitarnya. Getaran yang ditimbulkan oleh gempa bumi bermacam-macam dari getaran rendah hingga tinggi. Getaran yang di timbulkan merupakan ukuran pada saat terjadi gempa bumi yaitu skala MMI .Skala Mercalli atau skala MMI(Modified Mercalli Intensity) merupakan satuan untuk mengukur kekuatan gempabumi. Satuan ini diciptakan oleh Giuseppe Mercallipada tahun 1902. Skala MMI berbeda dengan skala Richter. Skala MMI sangat subjektif karena digunakan jika tidak ada alat seismograf yaitu alat untuk mengukur pada satuan skala Richter. Skala MMI dipecah menjadi 12 pecahan berdasarkan informasi dari orang-orang yang selamat serta orang yang melihat kerusakan yang ditimbulkan oleh gempabumi. Berikut penjelasan skala MMI dari rendah hingga tinggi
7
Gambar
Skala MMI
Deskripsi
I
Tidak dapat dirasakan orang
II
Dirasakan oleh orang-orang yang duduk atau di lantai atas bangunan
III
Dirasakan oleh hampir semua ruangan. Benda yang digantung bergoyang.
IV
Alat gantung bergoyang,getaran seperti efek truk kecil lewat. Mobil,jendela,pintu berderit dan bergoyang
V
VI
Terasa di luar bangunan.Alat-alat kecil berpindah dan roboh. Pintu bergoyang dan berdencit pada jendela. Bandul jam berhenti dan berubah kecepatanya Dirasakan oleh beberapa orang . Banyak yang takut mencari jalan keluar/ Jendela,piring,barang dari kaca pecah. Rak buku telempar dari tempatnya.Goncangan terlihat pada peohonan.
VII
Getaran terasa pada mobil,Tangga,tembok,cerobong asap runtuh dan pecah bagian atasnya. Tembok sedikit retak,tanah longsor kecil. Irigasi rusak
VIII
Tembok rusak dan sebagian runtuh. Kerusakan pada tembok dan atap jatuh beberapa. Fondasi atap lepas,pohon jatuh.
IX
X
Tembok hancur,tembok rusak berat dan sering runtuh sama sekali. Fondasi bangunan rusak cukup berat. Rangka rumah bergeser. Permukaan tanah retak cukup besar. Bangunan rangka terpisah dari fondasinya . Bangunan tembok dan rangka hancur ,tembok rusak berat beserta fondasinya runtuh. Jembatan besi runtuh. Tanah longsor besar,erel kereta api bergeser pada tempatnya.
8
XI
Rel kereta api bengkok,piipa saluran patah dan tidak dapat digunakan
XII
Kerusakan hampir menyeluruh,penglihatan kabur dan batuan besar bergeser
sumber : Richter, CF 1958 Elementary Seismologi.. WH Freeman and Company, San Francisco, hlm 135-149;650-653
3.3. Analisis Simulasi Pembuatan simulasi ini menggunakan analisis SWOT (Strength, weakness,opportunity dan threat). Simulasi ini akan di analisis terhadap kekuatan,kelemahan,peluang serta ancaman. SWOT sendiri dibagi menjadi 2 bagian yaitu Internal dan eksternal. Kategori internal disini adalah Strength dan weaknes,sedangkan dalam kategori eksternal yaitu opportunity dan threat. Dengan analisis ini akan didapatkan hasil analisis terhadap simulasi yang subjektif sehingga kekuatan dan kelemahan akan tampak jelas. Hal ini sangat diperlukan untuk pengembangan simulasi ke tahap selanjutnya
3.3.1 Faktot Internal 3.3.1.1 Analisis Kekuatan Pada analisis ini berfungsi untuk memanfaatkan kekuatan dari peluang serta sangat berpengaruh terhadap pengembangan
simulasi yang
akan dibuat dengan
tujuan bagaimana mengetahui kelebihan dan kekuatan dari simulasi yang akan di implementasikan. Berikut adalah beberapa kekuatan simulasi gempa bumi : 1. Dapat diterapkan untuk kalangan usia Simulasi ini dapat di gunakan oleh semua kalangan umur tanpa batasan memandang usia karena simulasi gempa bumi ini memberikan wawasan serta tampilan yang menarik bagi usia anak-anak. Simulasi ini difokuskan untuk kalangan anak-anak dari usia 6 hingga 12 tahun. 2. Ringan saat dijalankan Ukuran simulasi yang kecil diharapkan simulasi ini mampu dijalankan bukan hanya di Taman Pintar,namun dapat digunakan di komputer atau laptop dengan spesifikasi yang rendah dan ruang penyimpanan yang sedikit.
9
3. Terdapat 4 Layar sudut pandang yang berbeda Simulasi gempa bumi ini dapat menampilkan 4 layar dengan sudut pandang yang berbeda. Sudut pandang yang berbeda yaitu diantaranya dari kamar tidur,ruang tamu,garasi mobil dan tampak luar rumah. Pada saat gempa bumi terjadi,empat layar ini akan berjalan bersamaan dalam waktu 11 detik. 4. Pilihan pada skala MMI User dapat memilih skala MMI dari skala 1 hingga 10 dari menu bar dan petunjuk arah. Tools ini dibuat untuk memberikan kemudahan bagi user untuk memilih skala yang diinginkan. 5. Dapat di pilih dan di putar Saat gempa bumi telah selesai dengan durasi 11 detik,user dapat memilih salah satu kamera yang diinginkan dan akan menampilkan keterangan kondisi kerusakan pada saat gempa bumi terjadi. Kamera dapat diputar 360 pada pandangan luar rumah supaya user dapat melihat kondisi keseluruhan rumah yang tampak dari luar. 6. Tidak adanya simulasi yang menampilkan secara rinci kejadian gempa bumi.
10
3.3.1.2 Analsis Kelemahan Dari segi kelebihan simulasi ini memiliki kelemahan yang berfungsi untuk menganalisa kelemahan simulasi baik dari
program,desain,alur dan beberapa
aspek lainya. Berikut adalah beberapa kelemahan simulasi gempa bumi : 1. User tidak bisa melakukan pause yang telah di jalankan. 2. Simulasi tidak dapat di terapkan di mobile. 3. Tidak adanya narasi untuk memperjelas kejadian saat gempa bumi terjadi.
3.3.2 Faktor Eksternal 3.3.2.1 Analisis Peluang Analisis peluang pada simulasi diperlukan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan pada simulasi. Pada tahap simulasi ini bertujuan untuk mengedepankan kelebihan (strength) dan mengurangi ancaman ( threat). Dengan mengoptimalkan kekuatan pada simulasi serta
meminimalkan
kelemahan
simulasi
akan
memperkenalkan simulasi gempa bumi sehingga berbobot. Berikut peluang yang terdapat dari pada simulasi gempa bumi : 1. Empat sudut pandang yang berbeda merupakan kelebihan dari simulasi ini yang menjadi daya tarik pengguna karena berjalan secara bersamaan. 2. Dapat di pilih sudut pandang yang berbeda saat simulasi selesai jika ingin mengetahui kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa bumi. 0
3. Fasilitas 360 untuk melihat kondisi luar bangunan saat setelah gempa bumi terjadi 4. Simulasi ini bisa dibuat menjadi format .exe , .swf sehingga
dapat
di
gunakan
pada komputer masing-masing dengan kapasitas ruangan yang tidak begitu besar
11
3.3.2.2 Analisis Ancaman Analisis ini dapat diperlukan untuk mengurangi kelemahan (weakness) dan mengatasi ancaman (threat) untuk mengetahui ancaman yang akan terjadi yang akan datang. Ancaman yang mungkin datang pada
simulasi
ini
adalah
munculnya
simulasi gempa bumi yang baru dengan grafis,visual serta tambahan yang lebih kompleks
3.3.2.3 Analisi Kebutuhan Analisis kebutuhan dibagi menjadi 2 jenis yaitu analisis kebutuhan
fungsional
dan kebutuhan non-fungsional. Berikut penjelasanya ;
3.3.2.3.1 Analisis Kebutuhan Fungsional Kebutuhan fungsional ini berisi proses apa yang dilakukan dalam simulasiini serta berisi informasi bagi user. Pada tahap analisis ini akan membahas tindakan yang diberikan oleh aplikasi ketika menerima input dari user. Berikut analisis kebutuhan fungsional dari simulasi gempa bumi; 1. User dapat memilih skala MMI pada simulasi ini dari
skala rendah hingga
tinggi. 2. User dapat memilih 4 sudut pandang yang berbeda utnuk melihat kondisi kerusakan dari berbagai tempat. 0
3. User dapat memutar 360
pada sudut pandang luar rumah untuk
mengetahui kerusakan keseluruhan. 4. Dapat menampilkan petunjuk cara penggunaan simulasi 5. Terdapat rincian keterangan kerusakan pada saat setelah gempa bumi terjadi.
3.3.2.3.2 Analisis Kebutuhan Non Fungsional Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang berisi properti perilaku yangdimiliki oleh aplikasi. Ada 3 aspek yaitu Perangkat Keras, Perangkat Lunak dan Sumber Daya Manusia. 1. Perangkat Keras Semua bagian fisik dari komputer merupakan perangkat keras
dan
sistem apa yang diproses mdan di bedakan dengan
perangkat
untuk menyediakan intruksi untuk perangkat keras
dalam penyelesaian
tugas.
12
lunak
3.4 Struktur Navigasi
13
4. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Pada tahapan ini menjelaskan tahap-tahap pengembangan aplikasi sesuai dengan naskah yang sudah dibuat. Bagiam ini utnuk menjelaskan penggabungan semua elemen dari salah satunya dari desain grafik,penggabungan video,3D modelling , penggabungan sound, hingga proses animasi. Semua elemen-elemen yang sudah disipakan dan dikemas sedemikian rupa akan digabungkan dan di masukkan ke dalam Adobe Flash CS3 sehingga menajadi sebuah suatu simulasi. Pembuatan simulasi gempa bumi ini hal yang pertama kali harus di lakukan adalah membuat konsep yang matang dari bahan-bahan environment dan konsep simulasi seperti modelling,ruangan mana yang akan di implementasikan untuk simulasi serta kerusakan pada objek-objek seperti meja,lemari dan lainya. Setelah semua selesai akan dilakukan rendering dan penggabungan video serta penambahan effect getar pada kamera. Setelah video selesai,akan dimasukkan ke dalam library flash dan menyusunya sesuai konsep yang ada. 4.1 Persiapan Komponen Komponen pembuatan 3D dari objek-objek bangunan,animasi dalam pergerakan bangunan sesuai skala MMI yang ditentukan. 4.2 Pembuatan Effect Getar Memberikan effect getar pada kamera sesuai getaran sesuai MMI yang sudah ditentukan. 4.3 Pembuatan Video Penggabungan semua elemen yang ada seperti sound,hasil render yang ditentukan dari skala MMI 4.4 Asset Suara Penggunaan suara yang digunakan sebagai tambahan elemen pada aplikasi ini., 4.5 Pembuatan Interface Interface berungsi sebagai membuat tampilan lebih menarik 4.6 Pembuatan Source Code Bagian inti yang digunakan untuk menjalankan aplikasi ini sesuai yang d iinginkan di Adobe Flash CS 6.
14
4.7 Pembahasan Dalam subbab pembahasan akan di bahas hasil kuesioner dan kesimpulanya. Kuesioner dalam simulasi gempa bumi ini digunakan dengan tujuan untuk mengetahui apakah simulasi gempa bumi ini layak atau dapat memberi feedback kepada user atau pengguna. Kuesioner ini mengambil sample sebanyak 25 orang di SMKN 2 Sewon dari kelas X, XI , dan XII serta berusia 12 hingga 30 tahun keatas.
KUESIONER APLIKASI SIMULASI GEMPA BUMI Keterangan pilihan jawaban : S
: Setuju
TS : Tidak Setuju
No 1 2 3 4 5 6
Pilihan Jawaban S TS
Pernyataan Aplikasi mudah digunakan Tampilan simulasi yang nyaman di pandang Kerusakan yang detail pada tiap getaran Dapat mengetahui perbedaan skala MMI dari skala rendah hingga skala tinggi Mengetahui perbedaan kerusakan pada bangunan di tiap skala MMI Informasi gempa bumi yang di visualisasikan dapat membantu dalam proses pembelajaran Tabel 4.2 Hasil Kuesioner
15
V V V V V V
5. Penutup 5.1 Kesimpulan Dari penelitian simulasi gempa bumi ini dapat disimpulkan bahwa pembuatan simulasi gempa bumi dengan Adobe Flash dan ActionScript 3.0 berhasil dengan langkahlangkah dari pembuatan konsep simulasi,membuat perancangan environment 3D serta penggabungan video,pembuatan interface serta pembuatan script,dan dilakukan testing hingga publishing. Simulasi gempa bumi ini memiliki kelebihan diantaranya adalah memiliki 4 sudut pandang yang berbeda,dapat memilih masing-masing sudut pandang untuk mengetahui 0
kerusakan, pandangan luar dapat diputar 360 supaya dapat mengetahui kerusakan dari luar,dan simulasi berformat .exe supaya dapat dijalankan dikomputer manapun tanpa harus install perangkat lainya. Hal ini juga didukung oleh hasil kuesioner yang terdiri dari 6 pernyataan yang dominan menyatakan setuju terutama simulasi gempa bumi ini sesuai dengan tujuan yaitu dapat sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran.
5.2 Saran Penulisan skripsi ini adalah penelitian terhadap simulasi gempa bumi yang masih banyak sekali kekurangan dan perlu disempurnakan kembali. Saran dan rekomendasi dalam pengembangan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Memperbanyak lokasi simulasi dengan penambahan gedung supaya user tidak jenuh. 2. Memperhatikan detail pada retakan gedung suapaya terlihat lebih nyata dan penambahan tsunami di kekuatan gempa yang sangat tinggi. 3. Penambahan user sebagai pelaku yang ada di dalam bangunan suapaya lebih tertantang.
16
DAFTAR PUSTAKA
Banks, Carson, Nelson & Nicol. 2005. Discrete-Event System Simulation. University of Pennsylvania School of Engineering and Applied Science. Modified Mercalli Intensity Scale". Association of Bay Area Governments (ABAG). 2013 Richter. 1958. Elementary Seismologi. WH Freeman and Company, San Francisco. Sunyoto,Andi. 2010. Adobe Flash+XML= Rich Multimedia Application. Yogyakarta: AndiOffset. http://quake.abag.ca.gov/shaking/mmi diakses tanggal 21 Februari 2013 http://earthquake.usgs.gov/learn/topics/mag_vs_int.php diakses tanggal 1 July 2013 http://www.bmkg.go.id/BMKG_Pusat/GempabumiTsunami/Gempabumi/Skala_MMI.bmkg tanggal 13 Agustus 2014
17
diakses