PERANCANGAN SIGN SISTEM KAWASAN WISATA ALAM PANTAI PLENGKUNG, KABUPATEN BANYUWANGI JAWA TIMUR
Tugas Akhir
Ruly Leksmana NRP 3403.109.006
Dosen Pembimbing
Ir. Baroto Tavip Indrojarwo, M.Si
JURUSAN DESAIN PRODUK INDUSTRI Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2009
PERANCANGAN SIGN SISTEM KAWASAN WISATA ALAM PANTAI PLENGKUNG, KABUPATEN BANYUWANGI JAWA TIMUR Nama NRP Jurusan Dosen Pembimbing
: Ruly Leksmana : 3403 109 006 : Desain Produk Industri FTSP - ITS : Ir. Baroto Tavip I. M. Si
ABSTRAK Daya tarik utama yang dapat dinikmati pada obyek wisata ini adalah panorama alam berupa hutan dan ombak laut Pantai Selatan. Menurut banyak pengamat ombak Pantai Plengkung termasuk yang terbesar di dunia setelah ombak laut Pantai Hawai (The Seven Giant Wave Wonder). Dengan panjang gelombang mencapai 2km dengan 7 lapis gelombang yang berketinggian 6-8 feet. Sehingga perairan Pantai Plengkung menjadi arena yang sangat baik untuk olahraga surfing. Masalah yang diangkat dalam judul ini adalah belum maksimalnya pengerjaan Sign Sistem dalam Kawasan Wisata Alam Pantai Plengkung. Tulisan “Selamat Datang” yang digunakan untuk menyambut pengunjung di gerbang depan sudah mengalami kerusakan dan tidak ada upaya untuk mengganti dengan yang baru. Di dalam kawsan sendiri papan penunjuk arah, papan penunjuk tempat, dan berbagai fasilitas luar ruang lain tidak memiliki keseragaman system grafis, padahal Pantai Plengkung memiliki identitas yang jelas. Tidak tertatanya system grafis seperti itu sangat tidak mendukung identitas Pantai Plengkung itu sendiri. Dalam rangka Kabupaten Banyuwangi menetapkan arahan kebijakan fisik dan spatsial kawasan Pantai Plengkung fokus desain untuk judul ini utamanya adalah signage system pada area Kawasan Wisata Alam Pantai Plengkung. Tujuan utama pekerjaan ini adalah untuk mendukung pengembangan wisata alam Pantai Plengkung itu sendiri. Metode penelitian yang digunakan untuk saat ini adalah pengamatan dari dokumentasi dan wawancara dengan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi. Dari hasil pengamatan dapat dilihat bahwa untuk sign system, Pantai Plengkung tidak mengerjakannya dengan baik. Masih banyak ketidak seragaman system grafis pada signnya. Bahkan sign system di lapangan sendiri hampir tidak ada. Dengan kondisi seperti ini, Bapak Drs. Sudjani, MM. Mpd selaku Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, mengutarakan bahwa saat ini pihaknya sedang mengerjakan masalah papan penunjuk arah dan informasi. Jadi dapat disimpulkan kalau memang selama ini pembenahan yang dilakukan terhadap fasilitas fisik hanya diutamakan secara fungsional, dengan tidak memperhatikan pembenahan sign sistem. Kata Kunci : Ombak besar yang berkesan.
SIGN SYSTEM DESIGN OF NATURAL TOURISM PLENGKUNG BEACH AREA, KABUPATEN BANYUWANGI JAWA TIMUR Abstract Natural tourism Plengkung beach area is one of natural scenery consists of forest and South beach sea wave. According to the observers, Plengkung beach has the biggest wave in the world after Hawai beach sea wave (The Seven Giant Wave Wonder). It has 2 kilo meters wave length with 7 layers which have length 6-8 feet so Plengkung beach becomes good arena to surfing. The issue which has taken to this title is the activity to design sign system in natural tourism Plengkung beach hasn’t been maximized yet. A writing “Selamat Datang” is used to welcome visitors in the front gate has broken and no effort to replace it with the new one. In the area itself, sign board, sign place and all the outside facilities have no similarity of graphical system eventhough Plengkung beach has clearly identity. The graphical system which has no good arrangement doesn’t support the identity of Plengkung beach it self. Kabupaten Banyuwangi sets physical policy and spatial Plengkung beach for this title is signage system natural tourism Plengkung beach area to support the development of natural tourism Plengkung beach it self. The current research method is the observation of documentation and interview with Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi. From the observation result, for sign system, Plengkung beach hasn’t done it nicely. The graphical system of the sign has no similarity. In the area it self has almost nothing. In this condition, Drs. Sudjani,MM.MPd as Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, expressed that he is working on signage and information issues. So it can be concluded that the improvement of physical facilities is important functionally, it doesn’t notice the real improvement of sign system. Keyword : The memorable big wave
PENDAHULUAN Latar Belakang Plengkung atau yang dikenal oleh wisatawan mancanegara dengan nama GLand merupakan surga bagi para peselancar profesional dari dalam negeri ataupun mancanegara. Huruf “G” berasal dari kata Grajagan, nama dari sebuah teluk yang memiliki ombak yang besar. Jarak wisata alam Pantai Plengkung dari Kota Banyuwangi kurang lebih 87 km terletak di Desa Kendalrejo, Kecamatan Tegaldelimo Kabupaten Banyuwangi. Pantai Plengkung berada di dalam kawasan hutan lindung dan suaka margasatwa Taman Nasional Alas Purwo yang menjadi satu kesatuan dalam Kawasan Wisata Alam Pantai Plengkung
Gambar 1 Wisata alam Pantai Plengkung
Daya tarik utama yang dapat dinikmati pada obyek wisata ini adalah panorama alam berupa hutan dan ombak laut Pantai Selatan. Menurut banyak pengamat ombak Pantai Plengkung termasuk yang terbesar di dunia setelah ombak laut Pantai Hawai (The Seven Giant Wave Wonder). Dengan panjang gelombang mencapai 2km dengan 7 lapis gelombang yang berketinggian 6-8 feet. Sehingga perairan Pantai Plengkung menjadi arena yang sangat baik untuk olahraga surfing terutama bagi wisatawan mancanegara. Selain itu kawasan wisata ini memiliki banyak area atau obyek wisata lainnya, seperti Penangkaran Penyu (Ngagelan), Wisata Goa, Wisata Pengamatan Satwa Liar (sadengan), dan Pantai Triangulasi yang memiliki pasir pantai yang bersih dan alami. Dengan potensi dan tersebarnya area wisata di dalam kawasan, obyek kawasan wisata alam Pantai Plengkung
masih
memiliki
beberapa
kekurangan
dalam pengembangan
kepariwisataanya. Salah satunya adalah peranan signage system sebagai pedoman
informasi untuk memandu wisatawan di dalam kawasan. Tanpa signage system yang baik pengunjung akan mengalami kesulitan dalam menemukan lokasi yang ingin dituju. Dari hasil analisa weakness (SWOT) terhadap Pantai Plengkung yang dilakukan oleh Kabupaten Banyuwangi mendapatkan papan arah dan petunjuk di dalam kawasan kurang jelas. 1 Berdasarkan survey pada 84 orang responden yang pernah berkunjung ke Pantai Plengkung 46 orang menilai sarana fisik (rambu-rambu informasi, dan fasilitas umum) kurang terawat, 33 orang menilai akses menuju kawasan, dan 5 orang menilai promosi masih kurang. Menurut Bpk. Drs Sukimin selaku Kepala Resort Plengkung Balai Taman Nasional Alas Purwo, pengadaan papan/rambu-rambu informasi diperlukan di kawasan wisata alam Pantai Plengkung hal ini untuk memudahkan petugas dalam mengawasi pengunjung khususnya di saat bulan-bulan ramai pengunjung seperti bulan April-Oktober. Ditambahkan juga banyak pengunjung yang tidak mengetahui peraturanperaturan yang sudah ditetapkan oleh Resort Plengkung, sehingga masih banyak pengunjung yang melanggar, 2 . Dari hasil observasi ke lapangan menunjukkan banyaknya signage yang rusak, hilang, kurang jelas dan tidak memiliki kesatuan sistem yang baik. Bahkan beberapa bangunan fisik tidak didapatkan identitas signnya. Signage selain sebagai penunjuk arah juga berfungsi sebagai informasi tentang identity sign sehingga pengunjung dapat mengenal lebih jauh tentang kawasan. Namun ketika signage tersebut banyak yang rusak maka informasi menjadi tidak efektif bahkan tidak dapat dipahami oleh pengunjung. Melalui observasi langsung yang dilakukan, sign system pada area Pantai Plengkung kurang optimal dimana tanda penunjuk (signage) ataupun ornamen-ornamen ataupun gambar-gambar (elemen pendukung) yang masih kurang dan banyak yang sudah tidak jelas lagi. Image Pantai Plengkung sebagai “The Seven Giant Wave Wonder” belum teraplikasikan pada fasilitas fisiknya termasuk dalam sign sistem Pantai Plengkung. Pada beberapa sign sudah terdapat elemen visual yang 1
Buku Rencana Induk Pengembangan Wisata Alam Kabupaten Banyuwangi hal L-6, analisis SWOT Pantai Plengkung. 2 Wawancara dengan Bpk. Drs Sukimin, Kepala Resort Plengkung Balai Taman Nasional Alas Purwo.
menggambarkan identitas Pantai Plengkung, namun penggunaan identitas tersebut tidak digunakan pada sign lainnya yang masih berada dalam kawasan. Pembenahan yang dilakukan selama ini terhadap fasilitas fisik hanya diutamakan untuk pembenahan secara fungsional tanpa menambah sistem grafis berupa elemen-elemen visual baik signage ataupun environment desain pada kawasan Pantai Plengkung. 3 Dari hasil wawancara dengan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banyuwangi didapatkan pengembangan dari penambahan fasilitas baru yang akan segera dibangun di area wisata ini yaitu fasilitas rest area dimana wisatawan dapat melihat information center mengenai potensi-potensi yang ada di kawasan wisata alam Pantai Plengkung 4 . Pengembangan yang sudah ditetapkan tersebut memerlukan penataan sistem grafis yang nantinya bisa menjadi diferensiasi wisata alam Pantai Plengkung dengan pantai-pantai lainnya. Di sisi lain akan terciptanya identitas yang dapat menciptakan sebuah kesatuan di dalam Kawasan Wisata Alam Pantai Plengkung. Tujuan Tujuan perancangan ini adalah untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan kesulitan pengunjung dalam menemukan lokasi yang disediakan oleh kawasan wisata alam Pantai Plengkung dan sebagai salah satu penunjang identitas (image) Pantai Plengkung yang menjadi ikon wisata alam Kabupaten Banyuwangi.
Masalah Bagaimana merancang signage wisata alam Pantai Plengkung yang tersistem dengan memperhatikan image “The Seven Giant Wave Wonder” sebagai pendukung komunikasi potensi Pantai Plengkung ?
Metodologi 1. Wawancara, dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung dari nara sumber. Dalam hal ini wawancara dilakukan pada Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banyuwangi. 2. Observasi lapangan, penelitian di lapangan secara langsung berguna sebagai penentuan segmentasi dan target audiens. Selain itu bertujuan untuk melihat secara 3
Wawancara dengan Bapak Drs. Sudjani, MM. Mpd, Kepala Dinas Parieisata dan Kebudayaan Kabupaten Banyuwangi. 4 Wawancara dengan Bapak Drs. Sudjani, MM. Mpd, Kepala Dinas Parieisata dan Kebudayaan Kabupaten Banyuwangi.
langsung kelebihan dan kekurangan dari segi signage system yang menunjang datangnya wisatawan ke lokasi. 3. Kuisioner, digunakan untuk memperjelas permasalahan yang ada, kuisioner dibagikan pada 100 responden (target audiens) untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat mengenai objek wisata alam Pantai Plengkung. 4. Studi pustaka, dilakukan terhadap beberapa buku karangan, buku Rencana Induk Pengembangan Wisata Alam Kabupaten Banyuwangi, artikel / media yang dapat digunakan sebagai sumber data yang mendasari dalam proses perancangan.
Gambar 2 Kerangka berpikir
PEMBAHASAN Penulusuran Masalah Wisata alam Pantai Plengkung, Kabupaten Banyuwangi sebagai salah satu lokasi wisata alam yang berada dalam kawasan Taman Nasional Alas Purwo. Banyak lokasi diarea tersebut yang tersebar mengakibatkan pengunjung mengalami kesulitan dalam menemukan lokasi, selain itu signage tidak terakomodasi dengan baik. Banyaknya signage yang sudah rusak (hilang, berkarat, cat mengelupas) dan masih belum memiliki kesatuan sistem yang baik dapat mengurangi keindahan (estetika), efektifitas dari fungsi signage dan juga dapat mengurangi citra wisata alam pantai Plengkung yang memiliki predikat sebagai The Seven Giant Wave Wonder. Tujuan perancangan ini adalah agar pengunjung memiliki kemudahan dalam menemukan lokasi yang dituju. Selain itu juga sign sebagai elemen pandukung estetika di kawasan wisata alam Pantai Plengkung. Berdasarkan latar belakang yang telah disusun, maka dapat ditarik beberapa permasalahan yang timbul dari pengembangan wisata alam Pantai Plengkung, antara lain : 1. Melalui observasi langsung didapatkan perancangan signage sistem Kawasan Wisata Alam Pantai Plengkung belum dirancang secara maksimal. Keberadaan sign sudah terdapat di dalam kawasan tetapi saat ini banyak sign yang mengalami kerusakan dan masih belum tersistem dari segi bentuk, warna, tipografi, material, dan peletakan sign. 2. Survey kepada responden pengunjung kawasan wisata alam Pantai Plengkung didapatkan papan arah dan petunjuk di dalam kawasan tidak terawat. 33 Hal ini membuat informasi yang diberikan kawasan wisata alam Pantai Plengkung kurang bisa dimengerti oleh pengunjung dengan jelas. 3. Dengan kondisi area wisata yang tersebar pembenahan yang dilakukan terhadap fasilitas fisik hanya diutamakan secara fungsional, dengan tidak memperhatikan teknis pembuatan sign sistem.
4. Identitas Pantai Plengkung sebagai The Seven Giant Wave Wonder masih belum teraplikasikan pada fasilitas fisiknya.
33
survey pada 84 orang responden yang pernah berkunjung ke Pantai Plengkung.
Hierarki Sign System Kawasan Wisata Alam Pantai Plengkung Kawasan wisata alam Pantai Plengkung memiliki banyak area yang tersebar yang dibagi menjadi zona umum, dan zona utama. Dari segi fasilitas pada tiap zona dibagi menjadi dua yang terdiri dari fasilitas umum dan fasilitas privat area 1. Zona Umum : Zona/obyek wisata pendukung di dalam kawasan wisata alam pantai plengkung. Contoh penangkaran penyu, wisata goa, wisata pengamatan satwa, dan pantai triangulasi 2. Zona utama : Zona/obyek wisata unggulan di dalam kawasan wisata alam pantai plengkung a. Fasilitas umum : Fasilitas umum disini meliputi publik area yaitu area dimana semua orang dapat menggunakan fasilitas tersebut . b. Fasilitas privat area : Fasilitas dimana tidak sembarangan orang bisa menggunakan fasilitas tersebut tanpa seijin petugas, contohnya Kantor Resort Pantai Plengkung, Pos petugas penangkaran, dan menara penjaga pantai. Unique Selling Preposition Kawasan Wisata Alam Pantai Plengkung Pantai plengkung merupakan produk unggulan utama dari obyek wisata alam Taman Nasional Alas Purwo. Plengkung atau yang dikenal oleh wisatawan mancanegara dengan nama G-Land merupakan surga bagi para peselancar profesional dari dalam negeri ataupun mancanegara. Huruf G berasal dari kata Grajagan, nama dari sebuah teluk yang memiliki ombak yang besar. G-Land menawarkan olahraga surfing yang paling digemari oleh para surfer karena memiliki keunikan ombak hingga dapat mencapai setinggi 5 meter. Plengkung termasuk tempat lokasi terbaik di dunia untuk kegiatan berselancar dan dapat disejajarkan dengan lokasi surfing di Hawai, Australia, dan Afrika Selatan. Selain daya tarik utama bagi peselancar dapat ditemui juga panorama alam berupa hutan dengan perwakilan tipe ekosistem hutan hujan dataran rendah di Pulau Jawa. Sehingga wisatawan tidak hanya dapat melihat pemandangan pantai dengan ombak yang merupakan surga bagi peselancar, namun dapat juga berwisata jelajah hutan dan dapat melihat macammacam flora dan fauna. Segmentasi Segmentasi merupakan pengelompokan masyarakat berdasar kriteria tertentu. Segmentasi ini merupakan bentuk keseluruhan dari target segmen. Segmen yang akan di bidik di sini adalah wisatawan yang akan datang,menuju, atau sudah berada di Kabupaten Banyuwangi. Dari segmentasi inilah nantinya muncul target segmen, segmentasi didasarkan dari :
Target Segmen Dalam kajian segmentasi kali ini, berfungsi untuk memelajari audiens – pengunjung Kawasan Wisata Alam Pantai Plengkung – dari berbagai aspek. Sehingga nantinya, hasil yang dicapai dapat menyentuh kebutuhan audiens. Geografis 1. Wisatawan domestik (nusantara) wisatawan yang berasal dari Indonesia 2. Wisatawan mancanegara (warga negara asing) wisatawan yang berasal dari luar negeri. Psikografis a. Suka bepergian ke tempat –tempat wisata alam (jalan-jalan) untuk mencari hiburan. b. Mengharapkan pengalaman baru dari kunjungan ke suatu tempat. c. Memilih kendaraan pribadi sebagai alat transportasi untuk berekreasi. d. Mengalokasikan waktu berekreasi selama kurang lebih 3 hari, dan dalam satu tahun bisa tiga sampai dengan 8 kali berekreasi. e. Termasuk dalam kategori orang yang aktif. Demografi Karakteristik Jenis kelamin
Umur
Tingkat pendidikan
Pekerjaan
Pendapatan
Pengeluaran/bln
Pembagian Laki – Laki Perempuan
61 orang 39 orang
Usia 20 - 30 tahun : Dewasa awal Usia 31 - 40 tahun : Dewasa lanjut SMU
15 orang
Diploma
21 orang
Sarjana (S1)
57 orang
Pasca Sarjana (S2)
7 orang
Bekerja (PNS/pegawai, wiraswasta, profesional dll) Tidak bekerja (ibu rumah tangga,pelajar/mahasiswa)
28 orang
Rp1.000.000-2.000.000
53 orang
> Rp 2.000.000
19 orang
27 orang
Rp 500.000-Rp 1.000.000
47 0rang
>Rp 1.000.000
26 orang
Activity, Interest and Opinion Segmen 1. Kesimpulan dari Activity adalah kegiatan sehari-hari konsumen atau target audien obyek wisata alam Pantai Plengkung: a. Mempunyai kegemaran melakukan aktivitas jalan-jalan. b. Tujuan jika bepergian adalah untuk mencari hiburan. c. Tempat yang dituju jika bepergian adalah wisata pantai/laut, mall, wisata pegunungan, dan taman kota. d. Biasa bepergian dengan teman, keluarga, saudara, dan pacar. 2. Kesimpulan Interest adalah ketertarikan target audience obyek wisata alam Pantai Plengkung terhadap rekereasi sebagai berikut : a. Tempat rekreasi yang disukai adalah wisata pantai/laut, wisata pegunungan, pusat perbelanjaan, dan taman kota. b. Pemandangan, fasilitas, wahana, dan kebersihan adalah hal-hal yang disukai dari tempat-tempat rekreasi tersebut. c. Dalam satu tahun 4 sampai dengan 8 kali berekreasi. d. Kendaraan pribadi paling digemari sebagai alat transportasi untuk berekreasi. Selain itu bus, travel, kereta api, dan pesawat udara juga merupakan alternatif alat transportasi untuk berekreasi. e. Mengalokasikan waktu kurang lebih 3 hari untuk berekreasi. f. Jenis film yang sering dilihat adalah film action. g. Program Tv yang digemari adalah program wisata dan kuliner. 3. Opini adalah pendapat konsumen atau karakter pribadi dari konsumen dan kesimpulan yang didapat dari opini target audience adalah : a. Target audien termasuk dalam kategori orang yang aktif. b. Mempunyai pendapat bahwa masa depan tergantung pada usaha dan kerja keras yang dilakukan. c. Mempunyai pendapat wisata alam Banyuwangi belum banyak yang mengetahui. d. Mempunyai pendapat penataan fasilitas fisik perlu dilakukan untuk memberikan kenyamanan pengunjung dalam berekreasi.
e. Mempunyai pendapat ornamen motif hias (ombak, matahari, alam pantai) merupakan simbol yang dapat mewakili wisata alam pantai. f. Mempunyai pendapat jika tempat wisata mempunyai potensi, pembenahan terhadap sarana terlebih dahulu sebagai pendukung potensi wisata agar diketahui oleh masyarakat. Konsep Desain Keyword
Strategi konsep desain perancangan ini berangkat dari key word “memorable
big wave”. Kata ini berasal dari kata Memorable (berkesan), berbekas, ada kesannya dan Big Wave (ombak besar) ombak besar yang berkesan. Dalam konsep ini wisata alam Pantai Plengkung ingin menunjukkan keunikan lingkungan dan ombak besarnya dapat memberikan pengalaman baru bagi pengunjung. Hal ini sesuai dengan psikografis target segment pengunjung wisata alam Pantai Pelengkung yaitu mengharapkan pengalaman baru dari kunjungan ke suatu tempat. Motivasi wisata alam Pantai Plengkung yang ingin memberikan kesan atau pengalaman baru tersebut dapat digunakan untuk membentuk identitas serta karakter sign sehingga sesuai dengan harapan audien.
Warna Warna adalah salah satu elemen pada sign, penggunaan warna mengacu pada konsep yaitu ”memorable big wave” atau ombak besar yang berkesan, sehingga warna yang di pilih harus warna yang mengandung alami, segar, dinamis, kenangan, kebenaran, dan keagungan. Warna yang memiliki kesan tersebut dapat diwakili oleh warna hijau, biru atau putih. a. Warna biru berasosiasi pada air, laut, langit. Biru melambangkan keagungan, keyakinan, keteguhan iman, kesetiaan, kebenaran, kemurahan hati, kecerdasan, perdamaian, stabilitas, keharmonisan, kesatuan, kepercayaan, dan keamanan. Sebagai obyek wisata alam Pantai Plengkung tidak hanya sebagai sarana rekreasi atau hiburan namun Pantai Plengkung memiliki USP atau diferensiasi dengan wisata pantai lainnya yaitu ombak Pantai Plengkung termasuk yang terbesar di dunia setelah ombak laut Pantai Hawai (The Seven Giant Wave Wonder). Dengan panjang gelombang mencapai 2km dengan 7 lapis gelombang yang berketinggian 6-8 feet. Warna biru memiliki konsep big wave dengan karakternya yaitu air, laut, dan keagungan. b. Warna hijau berasosiasi pada hijaunya alam, tumbuh-tubuhan, dan sesuatu yang hidup dan berkembang. Hijau mempunyai karakter segar, muda, hidup, tumbuh dan beberapat karakter yang sama dengan warna biru. Hijau melambangkan kesuburan, kesetiaan, keabadian, kebangkitan, kesegaran, kemudahan, keremajaan, keyakinan, kepercayaan,
keimanan,
pengharapan,
kesanggupan,
keperawanan,
belum
pengalaman, kealamian, lingkungan, keseimbangan, kenangan, dan keselarasan. Warna hijau menggambarkan kesan atau berkesannya wisata Pantai Plengkung, kesan yang ditangkap dari warna ini adalah kealamian lingkungan wisata Pantai Plengkung dan kenangan yang didapatkan setelah berkunjung. c. Warna putih berasosiasi sinar putih berkilauan, putih mempunyai karakter positif, cerah, tegas,, dan mengalah. Warna ini melambangkan cahaya, kesucian, kemurnian, kejujuran, ketulusan, kedamaian, kesopanan, kehalusan, kelembutan, kebersihan, dan kehormatan.
Direct sign
Identity sign
Information sign
(penunjuk arah)
(identitas tempat)
(informasi)
a Blocking solid Alternatif terpilih
b Gradasi
c Kombinasi solid
Gambar 3 Alternatif pewarnaan
Setelah melakukan penyebaran kuisioner kepada 50 responden dimana responden tersebut adalah pengunjung wisata alam Pantai Plengkung didapatkan 48 reponden memilih teknik pewarnaan blocking solid.
Typografi Typografi juga mengacu pada konsep memorable big wave, selain itu keterbacaan adalah menjadi faktor penting dalam merancang signage yang dapat dipengaruhi oleh ukuran font terhadap jarak pandang mata atau jarak spasi per huruf setiap font. Warna pada font juga penting untuk keterbacaan dengan mengunakan warna kontras dengan bidang gambar dari sini dapat ditentukan jenis font. Font yang dapat digunakan dan mencerminkan kata memorable big wave adalah font berjenis tak berkait atau Sans Serif. Font jenis ini biasanya berujung tajam atau tumpul, dan mempunyai keuntungan mudah dibaca jika dibandingkan dengan jenis font berkait atau serif
a. All Star BV
b. Comfortaa
c. Socket
d. Eight One
e. Dinosaur Beach
f. Groovy Fast
Alternatif terpilih
Alternatif terpilih
Gambar 4 Alternatif font
Berikut ini contoh font yang akan digunakan:
Pemilihan font tersebut juga berdasarkan hasil dari kuisioner kepada 50 pengunjung Pantai Plengkung dan menghasilkan 27 responden memilih font Groovy Fast dan 11 responden lainnya memilih font comforta.
Bentukan Bidang Sign Bentukan dasar pada sign Pantai Plengkung adalah perpaduan dari bentukan garis horizontal, garis vertikal, dan garis lengkung dimana garis-garis tersebut dapat memberikan karakter kemegahan, dinamis, dan keindahan. Karakter tersebut dapat
mewakili konsep memorable big wave dimana big wave yang dimiliki plenkung memiliki karakter kuat, dinamis, indah dan besar.
Direct sign
Identity sign
Information sign
(penunjuk arah)
(identitas tempat)
(informasi)
(a) Bentukan statis
(b) Bentukan dinamis (c) Bentukan gabungan Alternatif terpilih
Gambar 5 Alternatif bentukan
Dari hasil kuisioner pada 50 pengunjung wisata alam Pantai Plengkung didapatkan 54 responden memilih bentukan sign dinamis, dan gabungan antara bentukan sign statis dan dinamis.
Elemen Visual (pendukung) Signage ”memorable big wave” juga harus tercermin di dalam layout signage yang bisa dibentuk melalui elemen visual, layout berhubungan dengan kealamian ombak besar yang mempunyai kesan. Dalam melihat unsur estetis bisa diletakkan dalam layoutnya seperti garis, garis-garis lengkung mengasosiasikan buih, berkarakter ringan, dinamis, kuat dan melambangkan kemegahan, kedinamisan, kekuatan. Peletakkan simbol atau gambar pendukung, peletakkan typografi sehingga enak dipandang bentuk direct (anak panah), serta bentuk dari sign. Menentukan arah anak panah juga harus tepat dan memudahkan
serta tidak memiliki kesan ambiguitas. Bentuk signage sebisa mungkin memiliki bentuk yang dinamis tidak banyak sudut atau sudut dibuat lebih tumpul.
(a) Orang memegang papan surfing
(b)Ombak besar
Alternatif terpilih
(c) Bibir pantai
(d)Ombak dan orang bermain sufing
Gambar 6 Alternatif analogi ilustrasi bentukan alam
Dari hasil kuisioner kepada 50 responden pengunjung Pantai Plengkung menghasilkan 43 responden memilih unsur alami ombak besar sebagai bentukan dari elemen visual yang nantinya dijadikan sebagai salah satu gambar pendukung pada sign Pantai Plengkung.
Strategi Komunikasi Setelah mencapai strategi Visual sebagai konsep dasar pembentukan Sign System Kawasan Wisata alam Pantai plengkung secara fisik, maka perlu diadakannya kajian strategi komunikasi sebagai unsur kesatuan sign system yang bersifat informative secara keseluruhan (overall).
Memorable Big Wave Keyword Memorable Big Wave diperoleh dari tinjauan beberapa aspek (keadaan lingkungan, Unique Selling Preposisition (USP), AIO, identifikasi permasalahan, segmentasi audiens dan tujuan sign system) Pantai Plengkung.
Gambar 7 Alternatif acuan ilustrasi ombak
Jika diambil dari USP Pantai Plengkung yaitu ombak besarnya, keyword Memorable Big Wave memiliki kelebihan yaitu ombak besar Pantai Plengkung memiliki kesan yang dapat diperoleh oleh para pengunjung – dari opini dan kuisoner strategi visual para pengunjung -. Sehingga untuk memperkuat “kesan” tersebut, pada implementasi sign system menambahkan unsur “kesan” pada bidang ruang sign system Pantai Plengkung. Strategi komunikasinya adalah memberikan kesan percikan ombak (splash) pada setiap sign. Maknanya adalah betapa besarnya ombak yang dimiliki oleh Pantai Plengkung seolaholah dapat dirasakan di setiap area pengunjung. Maka kami mengadakan kuisoner visual sebagai elemen pendukung visual sign.
Alternatif terpilih
Gambar 8 Alternatif ilustrasi elemen pendukung visual dari ombak besar
Pembagian Area, Fasilitas dan Jalan Pada pembagian area, fasilitas dan jalan ini berfungsi untuk mendukung sign system Kawasan Wisata Alam Pantai Plengkung agar lebih komunikatif dan informatif. Pembagian ini didasarkan pada studi observasi (berdasarkan kondisi subjek sebenarnya) dan data-data yang saya peroleh. Adapun pembagian area, fasilitas dan jalan sebagai pendukung isi/ content signage sebagai berikut:
Gambar 9 Map pembagian area, fasilitas dan jalan
1. Pembagian berdasarkan Area produk. Penanda bagian ini adalah abjad yang kami bagi menjadi: a. (area A) Pintu masuk kawasan Wisata Alam Pantai Plengkung b. (area B) Penangkaran Penyu c. (area C) Pantai Triangulasi d. (area D) Wisata Goa e. (area E) Wisata Satwa f. (area F) Pintu masuk Pantai Plengkung g. (area G) Pantai Plengkung. 2. Pembagian berdasarkan fungsi Fasilitas a. Fasilitas Utama, dengan penanda (latar bidang) berwarna biru b. Fasilitas Umum, dengan penanda (latar bidang) berwarna hijau c. Area Privasi, dengan penanda (latar bidang) berwarna putih 3. Pembagian berdasarkan jalan (penghubung) antar area a. (jalan 1) Jalan yang menghubungkan area A – B b. (jalan 2) Jalan yang menghubungkan area B dengan persimpangan (simpang B2) jalan menuju area C, D dan E
c. (jalan 3) Jalan yang menghubungkan persimpangan (simpang B2) dari arah area B menuju persimpangan (simpang B3) jalan menuju area D dan E d. (jalan 4) Jalan yang menghubungkan persimpangan (simpang B3) dari area B menuju area D e. (jalan 5) Jalan yang menghubungkan persimpangan (simpang B3) dari area B menuju area E f. (jalan 6) Jalan yang menghubungkan persimpangan (simpang B2) dari arah area B menuju area C g. (jalan 7) Jalan yang menghubungkan area C – F h. (jalan 8) Jalan yang menghubungkan area F – G (G-Land) Sedangkan untuk persimpangan jalan yang mempertemukan jalan dari berbagai arah, terdapat 2 (dua) persimpangan, yaitu: a. Simpang B1, yaitu persimpangan yang mempertemukan jalan dari arah area A, C dan D/E atau jalan 2, 3 dan 6 b. Simpang B2, yaitu persimpangan yang mempertemukan jalan dari arah area B/C, D dan E atau jalan 3, 4 dan 5.
Pembagian Warna Perencanaan strategi komunikasi ini berfungsi sebagai penanda pembeda fasilitas/ produk dan fungsi dari fasilitas Kawasan Wisata Alam Pantai Plengkung ini terhadap pemakai kawasan ini, baik pengunjung maupun petugas. Dalam hal ini peembagian ini diklasifikasikan menjadi 2 (dua), yaitu: 1. Berdasarkan Fasilitas, Untuk membedakan Pantai Plengkung sebagai produk/ wahana urtama Kawasan Wisata Alam Pantai Plengkung dari wahan-wahana wisata lainnya. Karena area kawasan ini yang sangat luas dan jarak antar wahana yang sangat jauh. Warna (bidang) hijau sebagai penanda fasilitas wahana umum Warna (bidang) biru sebagai penenda fasilitas wahana utama.
2. Berdasarkan penggunanya (user) Dari segala wahana/ fasilitas yang terdapat di Kawasan Wisata Alam Pantai Plengkung, pengunjung tidak dapat dapt menggunakan seluruh fasilitas yang yang termasuk area privasi petugas dan sebaliknya petugas juga memiliki batasan ruang yang biasa digunakan oleh pengunjung. Maka untuk strategi komunikasi informasi ini,
penerapan pembedaan warna digunakan. Berikut klsifikasi warna berdasarkan penggunaannya: Warna (bidang) hijau/ biru – mengikuti warana berdasarkan fasilitas/ produk sebagai penanda fasilitas wahana umum, sebagai penanda fasilitas untuk umum. Warna (bidang) putih sebagai penanda fasilitas privat.
Konsep Pembagian
Fasilitas/ wahana Utama
Pengguna
Pengguna
Fasilitas/ wahana Umum
Pengguna
Pengguna
Adapun warna-warna yang diimplementasikan tersebut adalah warna-warna yang telah menjadi standarisasi pencitraan Kawasan Wisata Alam Pantai Plengkung.
Piktogram Untuk penggunaan pictogram, pada sign system Kawasan wisata Alam Pantai Plengkung menggunakan standar pictogram internasional, namun untuk beberapa pictogram diadaptasi sesuai dengan kebutuhan sign system Kawasan Wisata alam Pantai Plengkung.
Gambar 10 Standar pictogram sign system Kwawasan Wisata Alam Pantai Plengkung
Peletakkan Signage Untuk memaksimalkan komunikasi Sign System Kawasan Wisata Alam Pantai Plengkung yang memiliki cakupan area yang sangat luas, strategi peletakan signage menjadi factor penting sebagai penunjang informasi sign kepada pengunjung. Adapun strategi peletakkan ini disesuaikan dengan karakter jenis signage sebagai berikut: 1. Sign Board Diletakan di depan gapura pintu masuk kawasan wisata, menghadap ke arah lalu lintas masuk ke dalam kawasan wisata. 2. Map sign Berdiri di depan pos perijinan di zona A, menghadap ke arah lalu lintas masuk pengunjung pengunjung 3. Direct Sign a. Information Sign Ditempatkan di pada sisi jalan, atau diatas daerah manfaat jalan sebelum lokasi yang diinformasikan b. Identity Sign Berdiri di depan fasilitas fisik, dengan jarak 1m dari lokasi yang di tujukan c. Arrow sign
4. Safety Sign Ditempatkan sedekat mungkin dengan dimana larangan itu dimulai.
Ergonomi Signage Sign System yang bersifat informative membutuhkan kajian ergonomic untuk memperkuat komunikasi terhadap penggunanya, agar semua informasi yang terdapat pada signage dapat terbaca dengan maksimal dan dapat digunakan dengan sebaikbaiknya. Adapun beberapa factor ergonomic yang dikaji adalah sebagai berikut: a. Ketinggian Signage. Ketinggian signage (berdasarkan pada standar signage lalu lintas jalan) minimum 1,75 meter dan ketinggian maksimum 2,65 meter dari permukaan tanah/ jalan hingga sisi terbawah bidang signage. b. Jarak Pandang Pengguna dengan Ukuran Bidang Signage. Klasifikasi jarak pandang dengan ukuran bidang (berdasarkan pada standar signage lalu lintas jalan) sebagai berikut: 1. Bidang sign ukuran besar (sisi terpendek) 90 cm, jika kecepatan (pengguna) berkendara > 80 km/ jam 2. Bidang sign ukuran sedang (sisi terpendek) 75 cm, jika kecepatan (pengguna) berkendara 60 - 80 km/ jam 3. Bidang sign ukuran kecil (sisi terpendek) 60 cm, jika kecepatan (pengguna) berkendara < 60 km/ jam 4. Bidang sign ukuran sangat kecil (sisi terpendek) 45 cm, merupakan pengecualian karena biasanya berada di area pejalan kaki. Sehingga kami mengklasifikasikan Sign System Kawasan Wisata Alam Pantai Plengkung ini terdiri menjadi 2, karena keterbatasan pengendara kendaraan bermotor saat melalui jalan-jalan yang berada di Kawasan Wisata Alam Pantai Plengkung. Klasifikasi ukuran bidang sign dengan jarak pandang pengguna untuk Kawasan Wisata Alam Pantai Plengkung sebagai berikut: a. Bidang sign ukuran kecil
Ukuran sisi terpendek = ukuran standar dibagi 2 (dua) = 60 cm : 2 = 30 cm b. Bidang sign ukuran sangat kecil dibagi menjadi 2 (dua), yaitu: a. Sign untuk berdiri
Ukuran sisi terpendek = ukuran standar dibagi 2 (dua) = 45 cm : 2 = 22,5 cm
b. Sign untuk menempel
Ukuran sisi terpendek = 2/3 ukuran standar dibagi 2 (dua) = 30 cm : 2 Dengan sisi terpanjang mengikuti dan menyesuaikan isi/ content terpanjang berdasarkan hierarki Sign System Kawasan Wisata Alam Pantai Plengkung.
Material Pemilihan bahan material digunakan sebagai pendukung aspek usia signage. Dalam hal ini, standarisasi (berdasarkan pada standar signage lalu lintas jalan) untuk perancangan Kawasan Wisata Alam Pantai Plengkung adalah sebagai berikut: 1. Bidang sign, terbuat dari pelat alumunium dengan finising air brush untuk sign yang peletakkannya berdiri dan acrylic dengan finishing cutting stiker berbahan oracal untuk sign yang peletakkannya menempel. 2. Tiang Sign, berbahan batangan logam 3. Pondasi Sign, terbuat dari beton cor yang ditanam dalam tanah.
DAFTAR PUSTAKA Baines, Phil and Catherina Dixon. 2002. Signs Lettering In The Environment. Tanpa kota: Tanpa penerbit. Hendratman, Hendi. 2006. Computer Graphic Design! Bandung: Informatika. Nurmianto, Eko. 1998. Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Candimas Metropole. Pendit, Nyoman S. 2006. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta: PT Pradnya Paramita. Sanyoto, Sadjiman Ebdi. 2009. Dasar-dasar Seni dan Desain. Yogyakarta: Jalasutra. Sihombing, Danton, MFA. 2001. Tipografi Dalam Desain Grafis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Sobur, Alex. 2009. Semiotika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Rencana Induk Pengembangan Wisata Alam Kabupaten Bnyuwangi. 20052009. Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi. Wheeler, Alina. 2003. Designing Brand Identity. John Wiley & Sons, Inc., Hoboken, New Jersey http://onlinedegree-in-graphicdesign.blogspot.com/2009_07_24_archive.html. http://www.bpconcepts.com.au/Content_Common/pg-Acrylic.seo. http://www.signwave.com.au/aluminium.html.