Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
BAB IV ANALISA PERANCANGAN
4.1 Analisa Tema Tema Terhadap Site Pada setiap perancangan memiliki tema tersendiri yang diaplikasikan pada bangunan maupun penataan pada tapak. Dalam memilih tema, sebelumnya harus menganalisis dari bentuk site dan keadaan yang ada di sekitar tapak. Pada Perancangan Kawasan Wisata Pantai Dalegan ini, menggunakan tema metafora gelombang karena dinilai dari karakteristik bentuk site.
Gambar 4.1 Bentuk site Sumber: RTRW Kabupaten Gresik, 2004 – 2014
Gelombang adalah bentuk dari getaran yang merambat pada suatu medium, dimana getaran tersebut menimbulkan permukaan yang bergerak naik turun secara bergantian (GM-FMIPA, 1985). Pada kawasan pantai juga dapat
92
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
mempengaruhi terjadinya gelombang yang dapat ditentukan dari bentuk pantai. Gelombang memiliki karakteristik sendiri, antara lain:
Memantul Refraksi (Bias)
Gelombang
Difraksi (Lentur) Berputar Menerus (Continue) Back flows (aliran balik)
Skema 4.1 Skema tema Sumber: Hasil Analisa
Tema Terhadap Keislaman Adapun kajian Islam terhadap tema, yaitu: 1. Sebagai bentuk ibadah dan wujud syukur terhadap alam semesta yang
diciptakan oleh Allah swt. Firman Allah swt. dalam QS. Ibrahim:34 “Apabila engkau bersyukur maka akan kutambahkan nikmatKu tapi apabila engkau ingkar, maka ingatlah sesungguhnya azabKu amat pedih.•Tidak satu pun diantara kita dapat menghitung berapa nikmat Allah SWT yang dianugerahkan kepada kita.•Jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan sanggup menghitungnya.” Maksud dari ayat di atas adalah ibadah dan rasa syukur manusia terhadap lingkungannya dapat diwujudkan dengan menjaga dan melestarikan lingkungan
93
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
yang telah diberikan oleh Allah swt., yaitu menjaga dan melestarikan kawasan Pantai Dalegan secara optimal. Manusia juga harus selalu terus bersyukur kepada Allah swt. agar diberi manfaat pada setiap nikmat-Nya. 2. Terbentuknya gelombang di laut. Firman Allah swt. QS. Al Hajr:22 "Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan dan Kami turunkan hujan dari langit lalu Kami beri minum kamu dengan air itu dan sekali kali bukanlah kamu yang menyimpannya." (Al Qur'an, 15:22)
Maksud dari ayat diatas adalah tahap-tahap pembentukan gelombang air. Dimana gelombang terbentuk ketika angin meniup permukaan air. Akibat pengaruh angin ini, maka partikel-partikel air mulai bergerak melingkar dan mendorong terbentuknya gelombang air. Dari gelombang air inilah dapat diumpamakan manusia selalu terdorong untuk selalu terus beribadah.
4.2 Analisa Tapak Analisa tapak dilakukan sesuai dengan data yang berkaitan dengan kondisi tapak yang sebenarnya. Analisa tapak ini juga berkaitan dengan peraturan pemerintah daerah obyek, peta, survei, data geografis, hidrologi, vegetasi dan ruang terbuka yang ada di kawasan tersebut. 4.2.1 Analisa Pemilihan Site 4.2.1.1 Alasan Pemilihan Site Dalam memilih site yang sesuai untuk kawasan wisata, ada beberapa kriteria yang dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan pada tiap penggunanya, khususnya pada kawasan wisata Pantai Dalegan yang terletak di Kabupaten Gresik. Memilih Pantai Dalegan untuk dijadikan sebagai wisata pantai
94
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
yang layak bagi masyarakat Gresik maupun luar Gresik. Hal tersebut, dinilai dari kriteria-kriteria sebagai berikut: a. Letak Kabupaten Gresik yang termasuk dalam jalur wisata nasional di Propinsi Jawa Timur yang dilewati oleh Jalur Pantura, yaitu Lombok-Bali-BanyuwangiSitubondo-Sidoarjo-Surabaya-Gesik-Lamongan. Hal tersebut
memberikan
penilaian tersendiri dalam memilih lokasi untuk berwisata, karena para wisatawan pun banyak yang melewati jalur tersebut sebagai rute berwisata di jalur pantura.
Gambar 4.2 Rute jalur pantura Sumber: Hasil Survey
b. Letak Pantai Dalegan di Kabupaten Gresik yang terdapat di jalur pantura utama dapat memberikan ketenangan dalam berwisata pantai, karena Pantai Dalegan
95
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
jauh dari kebisingan kendaraan dan menawarkan keindahan alam yang terdapat di sudut pantai.
Gambar 4.3 Suasana jalan dan view laut Sumber: Hasil Survey
c. Aktivitas yang terdapat di Pantai Dalegan sangat bermanfaat bagi wisatawan yang memiliki hobi olahraga pantai, karena terdapat beberapa orang yang melakukan olahraga pantai di sana seperti: berenang, memancing, berlayar, dan motorboat. Hal tersebut dapat menjadikan Pantai Dalegan sebagai wisata pantai yang tepat untuk olahraga pantai di kawasan rute jalur pantura bagi wisatawan.
Gambar 4.4 Aktivitas di Pantai Dalegan Sumber: Hasil Survey
96
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
d. Di kawasan Pantai Dalegan juga tidak sulit akan utilitas yang ada, karena di kawasan tersebut sudah terdapat jaringan listrik dan telekomunikasi yang cukup sehingga wisatawan dapat berwisata dengan nyaman. 4.2.1.2 Letak Site Letak wisata Pantai Dalegan ini sangat strategis, karena selain terletak di Kabupaten Gresik bagian Utara dan masuk dalam jalur wisata nasional di jalur pantura, Pantai Dalegan juga termasuk dalam pembagian wilayah perencanaan obyek wisata
di Kabupaten Gresik sesuai dengan pengelompokan jenis
wisatanya. Obyek wisata di Kabupaten Gresik dibagi menjadi tiga cluster yang memiliki perbedaan karakteristik masing-masing, dan Pantai Dalegan termasuk dalam Cluster A, dimana termasuk dalam obyek wisata alam.
Cluster A (Wisata Alam): Pantai Dalegan, Danau Kastoba, Air terjun Lacccar, Pulau Selayar, Pantai Labuhan Cluster B (Wisata Industri): Sentra Industri, Kampung Kemasan, Kawasan Wisata Adenium
Cluster C (Wisata Budaya): Makam Maulana Malik Ibrahim, Makan Sunan Giri, Makan Raden Santri, Makan Nyai Ageng Pinatih, Makam Sunan Prapen
Gambar 4.5 Cluster Obyek Wisata Kabupaten Gresik Sumber: Dinas Pariwisata, 2009
97
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
4.2.2 Analisa Batas dan Eksisting Tapak 4.2.2.1 Batas-batas Tapak Lokasi tapak berada di kawasan pesisir pantai utara, yaitu Kabupaten Gresik Bagian Utara tepatnya di Kecamatan Panceng, dengan batasan-batasan tapak yaitu: a. Sebelah Timur : Pemukiman Penduduk b. Sebelah Barat : Pemukiman Penduduk c. Sebelah Selatan : Jalan arteri menuju lokasi, Sekolah Dasar, lahan kosong d. Sebelah Utara
: Laut Jawa
Pemukiman penduduk
Laut Jawa
Pemukiman Penduduk
SDN 1 Dalegan
Lahan Kosong Gambar 4.6 Batas-batas Tapak Sumber: Survey Lapangan, 2010
98
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
Wisata Pantai Dalegan memiliki luasan 949.600 m² dan adapun ketentuan yang terdapat pada RDTRK Kabupaten Gresik dan prinsip perancangan pada kawasan tepi pantai menetapkan bahwa peraturan untuk bangunan kawasan wisata Pantai Dalegan ini adalah sebagai berikut: o Ketinggian bangunan maksimal : 15 meter o Garis Sempadan Pantai (GSP) : minimum 100 m dari titik pasang tertinggi ke arah darat o Area lahan yang terbangun untuk fasilitas : maksimum 2 km
Sempadan Pantai Dalegan ±150 m
Lebar jalan menuju tapak 4 m
Gambar 4.7 Luasan Tapak Sumber: RTRW Kabupaten Gresik, 2004 – 2014
99
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
4.2.2.2 Kondisi Eksisting A. Karateristik Tapak Topografi dan Drainase Tapak - Kondisi topografi pada kawasan wisata Pantai Dalegan memiliki tanah yang cukup berkontur pada area terbangun dan area sempadan pantai yang digunakan untuk fasilitas wisata.
Gambar 4.8 Kontur pada Tapak Sumber: RTRW Kabupaten Gresik, 2004 – 2014
Dari kondisi tapak yang ada, dapat memberikan desain rancangan terhadap tatanan bangunan pada tapak, yaitu: 1
Memberikan perbedaan ketinggian bangunan terhadap tanah berkontur
100
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
2
Memberikan ketinggian entrance kendaraan terhadap tanah berkontur
3
Memberikan tangga untuk pejalan kaki terhadap kontur tanah
4
Memberikan vegetasi pada taman terhadap kontur tanah
Gambar 4.9 Desain terhadap kontur pada tapak Sumber: Hasil analisa, 2011
- Sistem drainase diarahkan menuju saluran buangan yang telah ada di sepanjang jalan utama menuju tapak, dengan sistem saluran bawah tanah (gorong-gorong).
101
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
Batas Tapak Adanya batas pada tapak memberikan batas yang jelas untuk area kawasan wisata pantai dengan area sekitar tapak. Alternatif batas-batas tersebut berupa: o Pagar Variasi - Sebagai batas pada area yang berhubungan langsung dengan pemukiman dapat memberikan kejelasan batas pada pengunjung yang berwisata di kawasan. - Diambil dari sifat gelombang yang berputar dan berulang - Memiliki makna manusia yang selalu hidup sosial, artinya setiap manusia saling membutuhkan Alternatif: Kelebihan: - Memberikan kesan yang tidak terlalu tertutup untuk penduduk sekitar - Tidak mengganggu kenyamanan penduduk sekitar
1
Kekurangan: - Memberikan kesan kurang menyatu Terletak di area yang berdekatan dengan pemukiman penduduk 2
Memberikan vegetasi pada batas tapak Gambar 4.10 Batas tapak pagar dan vegetasi Sumber: Hasil Analisa
102
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
o Trotoar dan vegetasi - Trotoar dan vegetasi pada tepi yang berhubungan langsung dengan jalan utama dapat memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pejalan kaki yang menuju ke kawasan. - Adanya perbedaan tinggi diambil dari bergeraknya gelombang
Kelebihan: - Vegetasi dapat menyaring polusi yang masuk pada tapak - Trotoar mengurangi bising
1
Kekurangan: - Terlalu dekat dengan jalan utama
Kelebihan: - Memberikan space sebelum trotoar sehingga aman bagi pejalan kaki
2
Kekurangan: - Dekat dengan kendaraan
Gambar 4.11 Batas Trotoar dan Vegetasi Sumber: Hasil Analisa
103
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
o Vegetasi dan Pembatas - Vegetasi dan pembatas antara area wisata darat dan laut dapat memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pengunjung wisata pantai. - Pembatas diambil dari sifat gelombang yang menerus, dimana pembatas yang ada di sepanjang tepi area darat - Sifat menerus dapat diartikan manusia sebagai makhluk Tuhan yang sempurna harus selalu terus bersyukur atas nikmat yang telah diberikan
Kelebihan: - View ke arah pantai terlihat jelas - Aman bagi pengunjung Kekurangan: - Harus kuatnya pembatas
Gambar 4.11 Batas Vegetasi dan Pembatas Sumber: Hasil Analisa
Kesimpulan 1. Vegetasi dan pembatas diambil dari sifat gelombang yang menerus, dimana pembatas ada di sepanjang tepi area darat 2. Pagar variasi yang diambil dari sifat gelombang berputar 3. Trotoar dan vegetasi dapat memberikan keamanan bagi pejalan kaki yang menuju ke kawasan
104
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
B. Pencapaian dalam site Pencapaian ke dalam tapak melalui darat cukup mudah dijangkau untuk kendaraan pribadi dan ojek. Akan tetapi, tidak ada transportasi umum seperti angkot karena jarak dari jalur utama pantura ke site sekitar 1 km.
Jalan utama menuju tapak
Gambar 4.12 Pencapaian dalam site Sumber: Hasil Analisa
Kendaraan Alternatif pencapaian ke tapak untuk kendaraan:
Tanggapan: Kendaraan masuk ke tapak langsung menuju ke area parkir Kendaraan terbagi antara area kendaraan untuk pengelola, untuk pengunjung pantai dan untuk pengunjung hotel
1
2 1
Kelebihan: Sirkulasi dan area parkir pengunjung jelas 3
1. Parkir wisata pantai 2. Parkir pengelola 3. Parkir menginap
Kekurangan: Memberikan kesan kurang menyatu antara pengunjung kawasan wisata dan hotel
105
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
2 Tanggapan: Kendaraan masuk ke tapak langsung menuju ke area parkir Kendaraan terbagi antara area kendaraan untuk pengelola, dan untuk pengunjung Kelebihan: Kendaraan langsung parkir Kekurangan: Area parkir tidak dibedakan 3
Memberikan ramp pada entrance kendaraan menuju ke parkir
4
Peletakkan vegetasi di jalur kendaraan sebagai pembatas
Vegetasi sebagai pembatas
Gambar 4.13 Pencapaian kendaraan dalam site Sumber: Hasil Analisa
106
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
Pejalan kaki Alternatif pencapaian ke tapak untuk pejalan kaki:
1 Tanggapan: Pejalan kaki masuk ke tapak melewati trotoar Kelebihan: Aman bagi pejalan kaki sampai ke tapak Kekurangan: Terbatas
2
Peletakkan vegetasi terhadap pedestrian pejalan kaki
Trotoar pejalan kaki
Penggunaan selasar seolah-olah bergerak memutar, seperti gelombang yang memiliki perputaran pada pergerakannya 3
Penggunaan selasar pada pedestrian pejalan kaki
107
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
Penggunaan entrance pada trotoar pejalan kaki mengambil salah satu karakter gelombang yaitu memantul 4
Trotoar pejalan kaki
Peletakkan entrance untuk pejalan kaki
Gambar 4.14 Pencapaian pejalan kaki dalam site Sumber: Hasil Analisa
C. Iklim Wilayah pesisir Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik merupakan kawasan yang beriklim tropis dengan temperatur rata-rata 33,4º C. Kawasan wisata Pantai Dalegan ini cukup panas sehingga perlu bangunan atau vegetasi yang akan dirancang untuk mengurangi panas yang masuk di area tempat teduh bagi pengunjung. D. Kondisi fisik bangunan sekitar Kondisi bangunan di sekitar wisata Pantai Dalegan cukup mendukung adanya wisata Pantai ini, karena tidak adanya bangunan publik yang komersial. Bangunan di sekitar tapak kebanyakan memiliki ketinggian antara 4 sampai 8 meter karena bangunan memiliki jumlah lantai berkisar 1 sampai dengan 2 lantai. Sesuai dengan kondisi ini, maka kawasan wisata Pantai Dalegan dirancang tidak jauh beda dengan kondisi sekitar, agar wisatawan dapat menikmati suasana kawasan wisata yang ramah yang terdapat di daerah sekitar wisata Pantai.
108
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
Bentuk bangunan dengan menggunakan bentuk bangunan dan atap lengkung merupakan salah satu dari penerapan karakter gelombang yang continue
1 Bentuk bangunan diusahakan cukup menyesuaikan terhadap bangunan sekitar
Bangunan sekitar Trotoar
2 Area terbuka hijau untuk penduduk sekitar
Bangunan sekitar Trotoar
Gambar 4.15 Kondisi terhadap bangunan sekitar Sumber: Hasil Analisa
4.2.3 Analisa Aksesibilitas Analisa aksesibilitas ini berfungsi sebagai pedoman untuk menciptakan akses pencapaian ke tapak sehingga dapat dijangkau oleh pengunjung, baik pencapaian untuk pejalan kaki maupun kendaraan. Tapak berada dekat di pertigaan jalan utama sehingga akses kendaraan dan pejalan kaki masuk dan
109
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
keluar tapak harus mempertimbangkan keamanan. Sebagian besar, pengunjung yang datang ke kawasan wisata Pantai Dalegan ini menggunakan transportasi darat berupa mobil dan motor. Alternatif-alternatif pencapaian ke tapak baik untuk pejalan kaki maupun kendaraan, antara lain:
1
Tanggapan: Main entrance dan exit diletakkan di selatan tapak Main entrance dan exit satu arah Memberi jalur lambat untuk kendaraan (+) Jalur lambat sebagai pengarah pada entrance dan exit (+) Entrance sebagai perumpamaan irama tinggi rendah (-) Jalur lambat terlalu dekat dengan pertigaan
2
Tanggapan: Main entrance dan exit diletakkan di selatan tapak Main entrance dan exit dua arah (+) Main entrance dan exit dekat dengan pertigaan (+) Entrance sebagai perumpamaan gelombang yang dinamis (-) Tidak ada jalur lambat (-) Kurang tepatnya entrance dapat membingungkan pengunjung
110
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
3 4
Peletakkan vegetasi untuk akses kendaraan
Pedestrian untuk akses pejalan kaki
5
Sirkulasi keluar masuk kendaraan
Sirkulasi keluar masuk pejalan kaki
6
Penataan taman pada tapak
Gambar 4.16 Alternatif Aksesibilitas Sumber: Hasil Analisa
111
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
Kesimpulan Dari beberapa alternatif mengenai peletakan entrance dan exit diatas, dapat disimpulkan sebagai berikut: - Menggunakan pintu akses satu jalur dan memberikan jalur lambat kendaraan cukup tepat agar tidak menimbulkan macet bagi kendaraan yang lewat di sekitar tapak - Desain entrance yang diaplikasikan dari salah satu sifat gelombang (berirama dan dinamis) dapat diartikan sebagai bentuk dari psikis manusia bila masuk kawasan wisata menjadi tenang 4.2.4 Analisa Orientasi Matahari Analisa matahari digunakan untuk memberikan kenyamanan yang didapat dengan memperhatikan orientasi terbesar datang dan terbenamnya matahari.
T Pergerakan matahari pagi hari Pergerakan matahari siang dan sore hari
B
Gambar 4.17 Orientasi matahari (kondisi eksisting) Sumber: Hasil Analisa
112
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
Pada pagi hari sinar yang muncul dari arah timur dimana sinar matahari cukup terang, sedangkan pada siang hari sinar matahari berada tepat di atas kepala tegak lurus dengan tanah sehingga memerlukan penghalang untuk meminimalisir sinar matahari yang langsung masuk di kawasan pantai khususnya pada area teduh, dan pada sore hari intensitas sinar masih cukup tinggi menuju arah barat sehingga memerlukan penghalang untuk meminimalisir panas yang diterima. Adapun alternatif-alternatif yang dipakai dalam rancangan kawasan wisata Pantai Dalegan ini untuk meminimalisir sinar matahari yang masuk ke tapak, antara lain:
1
Penggunaan atap pada bangunan yang nantinya sebagai kantor hotel, diambil dari salah satu karakter gelombang yaitu dinamis
B T Tanggapan: Membatasi sinar yang masuk dari barat dengan permainan atap Karakter atap mengikuti bangunan (-) Kurang meminimalisir sinar dari timur (+) Sinar dapat masuk melewati space antara atap dan bangunan (+) Sinar yang datang langsung diarahkan ke atas oleh atap
1a
Tanggapan: Adanya pencahayaan di bagian atas bangunan
113
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
2
Penggunaan kisi-kisi pada bangunan yang diambil dari salah satu karakter gelombang yaitu lentur Tanggapan: Kisi-kisi sebagai elemen transparan untuk meminimalisir sinar yang masuk dari barat Bentukan dinamis gelombang sebagai facade (+) Sinar yang masuk ke bangunan tidak keseluruhan (+) Sinar yang masuk dapat membentuk bayangan yang sama (-) Sinar yang masuk terhalang dinding yang massif pada bagian fasad
3
Penggunaan dinding massif yang dapat menghalangi bahkan memantulkan sinar matahari yang masuk ke tapak maupun bangunan Tanggapan: Dinding masif dengan pemakaian cat yang dapat memantulkan sinar (+) Bangunan terhindar dari sinar yang masuk dari barat (-) Merugikan bangunan sekitar karena pantulan sinar
Penataan vegetasi di sekitar tapak dapat mengurangi sinar matahari yang masuk ke tapak maupun bangunan
4
Penataan vegetasi dapat mengurangi sinar yang masuk pada tapak
114
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
5
Penggunaan atap pada bangunan yang nantinya sebagai hotel, diambil dari salah satu karakter gelombang yaitu berputar
Bentukan atap dapat mengurangi sinar yang masuk pada bangunan
Pada hotel, terdapat teras di setiap kamar
6
Teras dapat mengurangi sinar yang masuk pada bangunan
Gambar 4.18 Alternatif Orientasi matahari Sumber: Hasil Analisa
Kesimpulan Dari beberapa alternatif mengenai peletakan bangunan diatas, dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut: - Menggunakan permainan atap sebagai bentuk dari salah satu sifat gelombang yaitu bergerak dinamis dan continue
115
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
- Atap yang dinamis sebagai penghalang sinar yang masuk ke bangunan dari arah barat dan sinar matahari pada pukul 12.00 4.2.5 Analisa Angin Angin yang terdapat di kawasan Pantai Dalegan cukup kencang karena adanya angin darat dan angin laut sehingga mempengaruhi hembusan angin pada kawasan pantai. Hembusan angin yang besar terdapat pada utara dan timur tapak yaitu tepat di area laut, sedangkan di area selatan dan barat tapak angin tidak terlalu kencang karena tedapat pemukiman penduduk.
Gambar 4.19 Arah angin (kondisi eksisting) Sumber: Hasil Analisa
Adapun alternatif-alternatif yang dipakai dalam rancangan kawasan wisata Pantai Dalegan ini untuk mengurangi angin yang masuk ke tapak, antara lain:
116
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
Penggunaan atap pada bangunan yang nantinya sebagai r.ganti dan bilas, diambil dari salah satu karakter gelombang yaitu lentur
1
Tanggapan: Permainan atap sebagai pengarah angin Bisa diletakkan di area yang intensitas anginnya besar (+) Hembusan angin dapat diarahkan dengan permainan atap (+) Angin dapat melewati space antara atap dan bangunan (-) Penempatan ruang kurang maksimal
1b 1a Tanggapan terhadap bukaan: 1a Cross ventilation 1b Adanya kisi-kisi
2
Penggunaan fasad pada bangunan yang nantinya sebagai kios oleholeh diambil dari salah satu karakter gelombang yaitu berirama
Tanggapan: Facade yang zig-zag (berirama) dapat mengurangi potensi angin kencang Bisa diletakkan di area yang intensitas anginnya besar (+) Angin masih dapat masuk ke bangunan (+) Angin yang masuk tersaring (+) Menjadikan area privasi (-) Menjauhkan area privasi dari bukaan seperti ini
1a
Tanggapan: Adanya kisi-kisi antara permainan fasad
117
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
Tanggapan: Eksplor facade dengan karakter mengalir (continue) dan dinamis dari gelombang Bentuk bangunan berirama Bisa diletakkan di area yang intensitas anginnya cukup
3
(+) Hembusan angin dapat diarahkan dengan permainan pada facade (+) Pembagian zona ruang yang sesuai melalui intensitas aktivitas (-) Kuranya sirkulasi angin saat di dalam ruangan
1b 1a
4
Penataan masa bangunan mempengaruhi angin yang masuk ke tapak. Penataan masa mengambil dari lenturnya pada gelombang
118
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
5
Penataan vegetasi dapat menyaring angin yang masuk pada tapak
Gambar 4.20 Alternatif arah angin Sumber: Hasil Analisa
Kesimpulan Dari beberapa alternatif mengenai peletakan bangunan diatas, dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut: - Menggunakan permainan atap sebagai bentuk dari salah satu sifat gelombang yaitu bergerak continue dan berirama sebagai facade - Atap yang bergerak continue sebagai pengarah angin yang masuk ke tapak dan facade yang berirama untuk meminimalisir angin yang masuk ke bangunan dari arah utara tapak yaitu laut - Penggunaan bangunan pada permainan atap dan facade dapat mengarahkan angin dan dapat meminimalisir angin yang masuk ke tapak
4.2.6 Analisa Kebisingan Sumber kebisingan dapat mempengaruhi aktifitas yang terdapat pada kawasan wisata pantai, khususnya pada area kantor pengelola dan hotel. Pada kawasan wisata pantai, hotel merupakan area yang jauh dari kebisingan sehingga
119
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
dapat menimbulkan suasana yang tenang pada pengunjung yang menginap. Area hotel membutuhkan area yang jauh dari kebisisngan yang timbul dari kendaraan maupun pengunjung wisata pantai karena dapat mengganggu pengunjung yang menginap di hotel.
Gambar 4.21 Kebisingan (kondisi eksisting) Sumber: Hasil Analisa
Pada kawasan wisata Pantai Dalegan, sumber kebisingan yang timbul lebih banyak berada di area selatan tapak yang berasal dari jalan utama menuju tapak dan kebisingan yang cukup di sebelah barat tapak, yang berasal dari pemukiman penduduk. Alternatif untuk mengurangi kebisingan yang timbul:
1
Tanggapan: Peredam kebisingan sebagai fasad dengan karakter dinamis Penempatan bangunan di area dekat dengan jalan (+) Kebisingan hampir tidak terdengar (+) Bisa menjadi area privasi (-) Peredam terlalu masif
120
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
Penggunaan kantilever pada bangunan yang nantinya sebagai
2 kantor pengelola diambil dari salah satu karakter gelombang yaitu berirama Tanggapan: Meredam kebisingan dengan kantilever dan membuat selokan di sekitar bangunan (+) Membuat sejuk interior (+) Mengurangi bising yang masuk ke interior (-) Polusi pada tanaman
2a
Tanggapan: Meredam kebisingan dengan pola level lantai
2b
(+) Mengurangi polusi udara (+) Mengurangi bising pada bangunan bagian depan pada interior (-) Berbeda dengan bangunan sekitar
121
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
3 Tanggapan: Meredam kebisingan dengan bentukan bangunan dan bentukan atap (+) Mengurangi polusi suara di area hotel (+) Mengurangi bising pada area privasi (-) Kurang maksimal dalam mengurangi bising
Penempatan area hotel jauh dari keramaian kendaraan di jalan
Penempatan vegetasi yang terletak di area hotel jauh untuk mengurangi bising
4
Gambar 4.22 Alternatif kebisingan Sumber: Hasil Analisa
122
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
Kesimpulan Dari beberapa alternatif mengenai peletakan bangunan diatas, dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut: - Menggunakan permainan level lantai dan adanya kantilever pada bangunan untuk mengurangi kebisingan
4.2.7 Analisa Tata Massa dan Sirkulasi Penataan massa bangunan pada suatu rancangan sangat penting karena hal tersebut juga dapat menentukan sirkulasi yang ada pada tapak. Alternatif-alternatif penataan massa bangunan dalam rancangan kawasan wisata Pantai Dalegan:
1 Tanggapan: Bangunan di area laut membentuk gelombang Massa bangunan di area darat dinamis Sirkulasi perumpamaan air yang terkena angin, sehingga seperti terpecah (+) Area olahraga pantai dekat dengan parkir (+) Parkir terletak diantara hotel dan wisata pantai (-) Mengikuti signage Penempatan tata massa pada tapak
123
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
2 Tanggapan: Sirkulasi perumpamaan gelombang yang bergerak dinamis (+) Pengunjung terarah (+) (-) Kurang teratur bila tanpa signage
Sirkulasi pejalan kaki
3
Tanggapan: Massa bangunan berpola gelombang Sirkulasi mengikuti pola bentukan massa bangunan (+) Pengunjung terarah (+) Sirkulasi
(-)
Sirkulasi pejalan kaki
4 Tanggapan: Massa bangunan berpola gelombang Sirkulasi mengikuti pola bentukan massa bangunan (+) Pengunjung terarah (+) Sirkulasi
(-)
Sirkulasi pejalan kaki
124
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
5 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Kantor pengelola Area kios oleh-oleh Kantor hotel Hotel Restoran R.ganti-r.bilas
1 a
6 2
a. Parkir wisata pantai b. Parkir menginap
5 3
4 b
Penempatan tata massa
Gambar 4.23 Alternatif sirkulasi dan tata massa Sumber: Hasil Analisa
Kesimpulan Dari beberapa alternatif mengenai peletakan bangunan diatas, dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut: - Tata massa dan sirkulasi menggunakan sifat gelombang yaitu dinamis dan berulang - Parkir antara pengunjung yang menginap dan tidak, dibedakan agar dapat dipahami pengunjung - Restoran ada yang ditempatkan di area laut untuk mendapatkan view pemandangan laut bagi penikmatnya
4.2.8 Analisa View Pada rancangan kawasan wisata Pantai Dalegan ini memiliki view ke luar yang menarik yang nantinya akan menjadikan view utama yaitu di bagian utara kawasan karena terdapat pemandangan alam di area laut. Sedangkan view ke
125
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
dalam tapak dominan terdapat di bagian selatan kawasan, karena berhubungan langsung dengan jalan kendaraan.
(a)
(b)
Gambar 4.24 View ke dalam (a) dan keluar (b) (kondisi eksisting) Sumber: Hasil Analisa
Adapun alternatif-alternatif yang dipakai dalam rancangan kawasan wisata Pantai Dalegan ini untuk memanfaatkan view ke dalam dan keluar tapak, antara lain: 1
Tanggapan: View dari luar ke tapak agak terbuka tetapi privasi View dari luar ke tapak memberikan kesan dinamis
(+) Dari dalam dapat memantau pengunjung yang datang (-) Muncul kebisingan
126
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
2
Tanggapan: View dari luar ke tapak cukup terbuka Area terbuka publik (+) Pejalan kaki dapat mengakses langsung ke tapak (-) Terlihat langsung dari luar tapak
3
Tanggapan: View dari dalam tapak ke laut luas Area privasi (+) Ada di sepanjang tepi pantai
(-)
Gambar 4.25 Alternatif view Sumber: Hasil Analisa
Kesimpulan Dari beberapa alternatif mengenai peletakan bangunan diatas, dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut: - View terbuka ke luar berada di area laut sehingga tidak adanya bangunan yang berada di tepi area darat yang dapat menghalangi pemandangan
127
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
- View cukup transparan hanya adanya trotoar dan vegetasi sehingga tidak mengganggu view ke dalam tapak bagi pengguna jalan utama - View ke dalam harus tertutp pada area privat di kawasan pantai yaitu kantor pengelola pantai, agar tidak terganggu
4.2.9 Analisa Zoning Analisis zoning muncul karena didasari dengan aktifitas dan kegiatan yang dilakukan oleh pengguna, dimana pembagian zona ini berfungsi untuk tata letak pada bangunan, fungsi dan tatanan ruang luar. Dalam kawasan wisata pantai, ada pembagian antara area fasilitas wisata darat dan fasilitas wisata laut dengan spesifikasi fasilitas sebagai berikut: Fasilitas Wisata Darat Fasilitas wisata darat meliputi: - Parkir - Kantor pengelola - Kios oleh-oleh - Area Volly - Area bermain anak-anak - Area servis - Gardu pandang - Hotel Fasilitas Wisata Laut Sedangkan fasilitas wisata darat meliputi:
128
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
- Area renang - Area motorboat - Area menyelam - Area memancing - Restoran Adapun pembagian zona lain dalam perancangan kawasan wisata Pantai Dalegan ini yang sesuai dengan aktivitas pengguna, yaitu: o Zona Publik o Zona Semi publik o Zona Privat o Zona Servis o Entance (in) o Pintu keluar (exit) Alternatif-alternatif: Semi Publik
1
Publik
In-out Parkir
Servis
Privat
129
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
2 Privat Publik
Semi Publik
In-out Parkir Servis Parkir
Privat
Semi Publik
3
Publik
In-out Parkir
Servis Parkir
130
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
4
Parkir pengelola
Publik
Semi Publik Privat In-out
Parkir pengunjung wisata pantai
Parkir pengunjung menginap
Gambar 4.26 Zoning Sumber: Hasil Analisa
Kesimpulan Dari beberapa alternatif mengenai peletakan bangunan diatas, dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut: - Tata massa dan sirkulasi menggunakan salah satu sifat gelombang yaitu berulang dan dinamis - Menggunakan area parkir yang terpisah untuk pengunjung sesuai dengan tujuan masing-masing pengunjung
4.3
Analisa Vegetasi Pemilihan vegetasi pada tapak disesuaikan dengan fungsi tiap rancangan,
yang diharapkan dapat menjadi pengontrol kebisingan, polusi, angin, dan lain-lain pada tapak. Pada rancangan kawasan wisata pantai ini, pemilihan vegetasi sangat penting karena dapat mempengaruhi aktivitas yang terdapat pada tapak. Selain itu
131
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
vegetasi dapat mengurangi angin yang dominan datang dari laut dan sinar matahari yang masuk ke tapak, sehingga dapat memberikan kenyamanan bagi pengguna. Penggunaan vegetasi yang paling penting pada area hijau. Kondisi Pantai Dalegan yang cukup panas membutuhkan peneduh yang menyejukkan, seperti adanya vegetasi. Untuk jenis vegetasi yang digunakan pada rancangan kawasan wisata pantai ini adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1 Jenis Vegetasi Area Pantai No
Jenis Tanaman Peneduh
1
2
Pengarah
Ciri-ciri
Alternatif Tanaman
- Percabangan mendatar - Daun lebat - Tidak mudah rontok, 3 macam (pekat, sedang, transparan)
-
Tanaman tinggi Sedikit/tidak bercabang Tajuk bagus Penuntun pandang
Penyerap kebisingan - Terdiri dari pohon, perdu/semak - Bermassa daun rapat
3
Pemecah angin 4
- Tanaman tinggi, perdu/semak - Bermassa daun padat - Ditanam berbasis atau membentuk massa - Jarak tanaman rapat kurang dari 3m
132
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
Pembatas: - Perdu/semak - Palem raja 5
-
Tinggi 1-2m Pembentuk bidang dinding Pembatas pandang Penyekat pemandangan buruk Jenis semak atau rambat
Solusi Perancangan Perancangan vegetasi pada tapak dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Sirkulasi pejalan kaki Pengarah: - Palem raja - Perdu/semak b. Sirkulasi kendaraan Pengarah dan pembatas: - Palem - Kelapa c. Area terbuka hijau - Peneduh: Perdu - Taman: tanaman penghias, rumput
4.4
Analisa Fungsi Berdasarkan aktivitas yang akan diwadahi dalam rancangan kawasan
wisata Pantai Dalegan, maka fasilitas yang ada di kawasan wisata tersebut memberikan tiga kebutuhan bagi wisatawan, yaitu kebutuhan primer, sekunder dan tersier. Dari kebutuhan tersebut, memberikan fungsi-fungsi yang akan mewadahi kebutuhan dalam wisata pantai yaitu sebagai berikut:
133
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
4.4.1 Fungsi Utama Sesuai dengan kriteria merancang suatu wisata pantai, dalam wisata Pantai Dalegan ini mempunyai fungsi utama dimana fungsi tersebut memberikan kepuasan tersendiri dalam berwisata pantai bagi wisatawan, yaitu: o Sebagai tempat olahraga pantai (berenang, menyelam, volly pantai dan motorboat) o Sebagai tempat rekreasi pantai (memancing, berlayar, menikmati pemandangan laut, dan bermain bagi anak-anak) Fungsi-fungsi tersebut mejadi sasaran utama bagi para wisatawan dalam berwisata pantai dengan menikmati fasilitas untuk rekreasi dan olahraga pantai yang ada di kawasan wisata Pantai Dalegan. 4.4.2 Fungsi Sekunder Fungsi Sekunder merupakan fungsi yang muncul karena adanya aktivitas yang mendukung fungsi utama dalam rancangan wisata Pantai Dalegan ini, diantaranya: o Pengelolaan Adanya kantor pengelolaan sebagai fungsi pengelolaan kawasan wisata pantai secara menyeluruh, baik dari mengelola fasilitas maupun mengelola dalam administrasi. o Menginap Adanya tempat untuk menginap diperuntukkan bagi wisatawan yang ingin bermalam di kawasan wisata, seperti adanya hotel resort.
134
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
o Restoran/kafe Adanya restoran/kafe di kawasan wisata pantai ini dapat memenuhi kebutuhan pangan bagi semua pengguna di kawasan pantai, baik pengelola maupun wisatawan. 4.4.3 Fungsi Penunjang Fungsi Penunjang merupakan fungsi yang mendukung semua aktivitas yang ada di kawasan, baik utama maupun sekunder, diantaranya: o Kios oleh-oleh khas Gresik Adanya kios oleh-oleh yaitu untuk mempromosikan sesuatu yang khas dari kawasan wisata tersebut kepada wisatawan, baik berupa barang maupun makanan. o Pelayanan servis Adanya layanan servis dalam kawasan wisata pantai difungsikan untuk menunjang pelayanan dalam fasilitas yang di sediakan dan aktivitas yang ada.
4.5
Analisa Pengguna Berdasarkan analisa fungsi di atas, pengguna pada kawasan wisata Pantai
Dalegan ini adalah dari semua kalangan umur, yaitu dari anak-anak sampai lanjut usia pun dapat menikmati apa yang disuguhkan dalam wisata pantai ini. Adapun spesifikasi pengguna sebagai berikut: A. Pengunjung Dari pengunjung yang datang di wisata Pantai Dalegan ini, dapat dikelompokkan sebagai berikut:
135
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
o Pengunjung yang berolahraga pantai Yaitu pengunjung yang datang dengan tujuan utama untuk melakukan olahraga pantai yang mereka senangi atau yang sesuai hobi mereka masing-masing. o Pengunjung yang berekreasi pantai Yaitu pengunjung yang datang dengan tujuan utama untuk melakukan rekreasi pantai. o Pengunjung menginap Yaitu pengunjung yang datang dengan tujuan untuk menikmati fasilitas yang ada di kawasan pantai selama dua hari atau lebih dengan melakukan kegiatankegiatan pantai yang disuguhkan. o Pengunjung penikmat pantai Yaitu pengunjung yang datang hanya untuk menikmati pemandangan yang ada di kawasan pantai dengan tujuan sekedar merefresh otak. o Pengunjung penikmat fasilitas hiburan Yaitu pengunjung yang datang hanya untuk menikmati sajian hiburan yang ada di kawasan pantai, seperti: adanya pentas seni. B. Pengelola Adanya pengelola di kawasan wisata pantai agar dapat menjaga dan merawat kawasan pantai dengan baik. Adapun pengelompokkan bagi pengelola yang ada di kawasan pantai, yaitu: o Pengelola kawasan Pantai (kepala pantai, sekretaris, bendahara, pemasaran, administrasi dan lain-lain)
136
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
Adanya pengelola di kawasan pantai yaitu untuk mengelola semua fasilitas utama yang ada di kawasan pantai. o Pengelola Hotel (direktur, manager, kepala devisi, petugas hotel, dan lain-lain) Adanya pengelola hotel resort di kawasan pantai yaitu untuk mengelola fasilitas yang terdapat di hotel resort sendiri yang ada di kawasan pantai. Hal tersebut dilakukan agar pengelolaan semua fasilitas dapat berjalan dengan baik. C. Penjual o Penjual di restoran Adanya penjual di restoran yang ada di kawasan wisata pantai dapat memberikan pelayanan dalam pangan kepada semua pengguna wisata pantai. o Penjual benda khas kawasan wisata Pantai Dalegan Adanya penjual benda khas kawasan wisata dapat melayani pembeli yang ada di kawasan wisata pantai.
4.6 Analisa Aktivitas dan Intensitas Waktu Pengguna Analisa aktivitas sangat menentukan kebutuhan ruang yang akan diperlukan dalam suatu rancangan nantinya, maka harus diketahui dahulu aktivitas-aktivitas yang terdapat di kawasan Pantai Dalegan ini melalui pengguna.
137
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
4.6.1 Aktivitas Pengguna Aktivitas Pengunjung o Pengunjung yang berolahraga pantai Datang: - berjalan - parkir kendaraan
Masuk
Ganti baju
Kegiatan: Olahraga di pantai Istirahat: - Sholat - Makan
Pulang: - berjalan - naik kendaraan
Bagan 4.1 Alur aktivitas pengunjung olahraga pantai Sumber: Hasil Analisa
o Pengunjung yang berekreasi pantai
Datang: - berjalan - parkir kendaraan
Kegiatan: - Berlayar - Memancing
Belanja
Istirahat: - Sholat - Makan
Pulang: - berjalan - naik kendaraan
Bagan 4.2 Alur aktivitas pengunjung rekreasi pantai Sumber: Hasil Analisa
138
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
o Pengunjung menginap Datang: - parkir kendaraan
Masuk
Resepsionis: Chek in Menginap Kegiatan: - Menikmati pemandangan pantai - Olahraga pantai Belanja Istirahat: makan Pulang: - naik kendaraan
Resepsionis: Chek out
Bagan 4.3 Alur aktivitas pengunjung menginap Sumber: Hasil Analisa
o Pengunjung penikmat pantai Datang: - berjalan - parkir kendaraan
Kegiatan: - Bermain di pantai - Duduk-duduk di tepi pantai
Belanja
Istirahat: - Sholat - Makan
Pulang: - berjalan - naik kendaraan
Bagan 4.4 Alur aktivitas pengunjung penikmat pantai Sumber: Hasil Analisa
139
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
o Pengunjung penikmat fasilitas hiburan Datang: - berjalan - parkir kendaraan
Kegiatan: - Bermain di taman bermain - Melihat pentas seni yang ada
Belanja
Istirahat: - Sholat - Makan
Pulang: - berjalan - naik kendaraan
Bagan 4.5 Alur aktivitas pengunjung fasilitas hiburan Sumber: Hasil Analisa
Aktivitas Pengelola Datang: - berjalan - parkir kendaraan
Bekerja: - Di kantor - Di lapangan
Istirahat: - Sholat - Makan
Pulang: - berjalan - naik kendaraan
Bagan 4.6 Alur aktivitas pengelola Sumber: Hasil Analisa
Aktivitas Penjual Datang: - berjalan - parkir kendaraan
Bekerja: - Berjualan
Istirahat: - Sholat - Makan
Pulang: - berjalan - naik kendaraan
Bagan 4.7 Alur aktivitas penjual Sumber: Hasil Analisa
140
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
4.6.2 Intensitas Waktu Pengguna Dalam setiap aktivitas yang dilakukan oleh pengguna, memiliki intensitas waktu sendiri seperti berikut:
Tabel 4.2 Aktivitas dan intensitas waktu pengguna Kelompok Pengguna
Pengguna Pengunjung yang berolahraga pantai
Pengunjung yang rekreasi pantai
Pengunjung
Pengunjung menginap Pengunjung penikmat pantai Pengunjung penikmat fasilitas hiburan
Pengelola pantai
Aktivitas -
Berenang Menyelam Volly pantai Motorboat Memancing Berlayar Menikmati pemandangan laut - Bermain - Menikmati fasilitas di pantai - Bermalam Menikmati fasilitas dan pemandangan di pantai Menikmati hiburan yang diadakan di kawasan pantai (pentas seni, lomba berlayar, dan acara kebudayaan) Mengelola seluruh fasilitas kegiatan di pantai
Pengelola hotel Pengelola Mengelola fasilitas di hotel
Penjual di kios oleh-oleh Penjual
Penjual di restoran
Menjual barang atau makanan khas daerah pantai Menjual makanan di restoran kawasan pantai
Waktu 08.00-17.00 08.00-16.00 08.00-20.00 09.00-17.00 09.00-17.00 09.00-16.00 09.00-20.00 09.00-17.00 08.00-20.00 24 jam
Intensitas Kebutuhan Setiap hari
Setiap hari
Setiap ada penginap
08.00-20.00
Setiap hari
09.00-20.00
Ketika ada acara tertentu
07.00-21.00
Setiap hari
- Bagi kantor pengelola hotel dari pkl 07.0021.00 - Untuk pelayanan 24 jam
Setiap hari
08.00-20.00
Setiap hari
08.00-20.00
Setiap hari
Sumber: Hasil Analisa
141
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
4.7 Analisa Ruang Dari analisa aktivitas di atas muncul kebutuhan ruang sebagai fasilitas yang diperlukan di kawasan wisata Pantai Dalegan ini, dengan spesifikasi aktivitas dan pengelompokkan fasilitas sebagai berikut: A. Fasilitas Utama Tabel 4.3 Kebutuhan ruang fasilitas utama Fasilitas
Olahraga pantai
Pengguna Pengunjung yang berenang
Aktivitas - Datang - Parkir (yang membawa kendaraan) - Sewa perlengkapan renang (yang belum memiliki) - Ganti baju - Berenang - Bilas - Istirahat: - sholat - makan - Pulang Pengunjung yang - Datang menyelam - Parkir (yang membawa kendaraan) - Sewa perlengkapan menyelam (yang belum memiliki) - Ganti baju - Menyelam - Bilas - Istirahat: - sholat - makan - Pulang Pengunjung - Datang yang volly - Parkir (yang membawa pantai kendaraan) - Sewa perlengkapan volly (yang belum memiliki) - Ganti baju - Bermain volly - Bilas - Istirahat: - sholat - makan - Pulang Pengunjung - Datang yang motorboat - Parkir (yang membawa kendaraan)
Kebutuhan Ruang Area parkir Ruang penyewaan perlengkapan Ruang ganti Di laut dengan batas aman Ruang bilas Musholla Restoran Area parkir Ruang penyewaan perlengkapan Ruang ganti Di laut dengan batas aman Ruang bilas Musholla Restoran
Area parkir Ruang penyewaan perlengkapan Ruang ganti Di tepi pantai yang berpasir Ruang bilas Musholla Restoran Area parkir
142
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
Pengunjung yang memancing
Pengunjung yang berlayar
Rekreasi pantai
Pengunjung yang bermain dan santai di tepi pantai
Pengunjung yang bermain di area bermain
- Menuju area motorboat - Sewa perlengkapan motorboat - Ganti baju - Bermain motorboat - Istirahat: - sholat - makan - Pulang - Datang - Parkir (yang membawa kendaraan) - Menuju area memancing - Sewa perlengkapan pancing (yang belum memiliki) - Memancing - Istirahat: - sholat - makan - Pulang - Datang - Parkir (yang membawa kendaraan) - Menuju area berlayar - Sewa perahu - Berlayar - Istirahat: - sholat - makan - Pulang - Datang - Parkir (yang membawa kendaraan) - Kegiatan: - Bermain - Santai - Istirahat: - sholat - makan - Belanja - Pulang - Datang - Parkir (yang membawa kendaraan) - Menuju area bermain - Bermain dan santai - Istirahat: - sholat - makan - Belanja - Pulang
Dermaga motorboat Ruang penyewaan perlengkapan Ruang ganti Di laut dengan batas aman Musholla Restoran Area parkir Area memancing Ruang penyewaan perlengkapan Di tepi laut Musholla Restoran Area parkir Dermaga berlayar Ruang penyewaan Di laut dengan batas aman Musholla Restoran
Area parkir
Di tepi laut dgn batas aman Gazebo tepi pantai Musholla Restoran Kios oleh-oleh
Area parkir Playground Playground dan gazebo di area playground Musholla Restoran Kios oleh-oleh
Sumber: Hasil Analisa
143
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
B. Fasilitas Sekunder Tabel 4.4 Kebutuhan ruang fasilitas sekunder Fasilitas
Pengguna Pengelola hotel: - Pimpinan
- Sekretaris
- Administrasi
- Personalia
Hotel Resort
- Staf tiap devisi
- Karyawan: - Pelayan hotel
- OB
Pengunjung yang menginap
Kafe
Aktivitas -
Datang Bekerja Rapat Istrahat Pulang Datang Bekerja Rapat Istrahat Pulang Datang Bekerja Menyimpan berkas Rapat Istrahat Pulang Datang Bekerja Menyimpan berkas Rapat Istrahat Pulang Datang Bekerja Menyimpan berkas Istrahat Pulang
-
Datang Melayani tamu Istrahat Pulang Datang Melayani tiap devisi dan tamu - Istrahat - Pulang - Datang -
Chek in Menunggu Menginap Makan Pulang Datang Makan-minum Bayar Pulang
Kebutuhan Ruang Parkir R.pimpinan Meeting room Kafe-Toilet Parkir R.sekretaris Meeting room Kafe-Toilet Parkir R.administrasi Ruang berkas Meeting room Kafe-Toilet Parkir R.personalia Ruang berkas Meeting room Kafe-Toilet Parkir R.staf Ruang berkas Kafe-Toilet Parkir Resepsionis Kafe-Toilet Parkir Pantry-semua ruang di hotel Kafe-Toilet Parkir-pintu masuk hotel Resepsionis Lobby Kamar Kafe
Ruang makan Kasir
144
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
-
Datang Beli Bayar Pulang Datang Sewa Rapat Pulang Datang Bekerja Pulang
-
Datang Bekerja Istirahat Pulang Datang Memasak Istirahat Pulang Datang Melayani pembeli
Pengunjung yang makan
-
Istirahat Pulang Datang Makan Bayar Pulang
Pengelola pantai: - Pimpinan dan Sekretariat
- Datang - Bekerja
Mini market
Meeting room
Servis
Pengelola restoran: - Kepala Restoran
- Chef
Restoran
- Pelayan
- Marketing
Kantor pengelola utama pantai
- Administrasi
- Staf tiap devisi
-
Rapat Istrahat Pulang Datang Bekerja Rapat Pemasaran Istrahat Pulang Datang Bekerja Rapat Menyimpan berkas Istrahat Pulang Datang Bekerja Menyimpan berkas Istrahat Pulang
Ruang barang jual Kasir
Bagian administrasi Meeting room
Loundry-pantry
Parkir Ruang kepala rest. Pantry-toilet Parkir Dapur Pantry-toilet Parkir Resepsionis-dapur-ruang makan Pantry-toilet Parkir Ruang makan Kasir
Parkir R.pimpinan-ruang sekretaris Meeting room Kafe-Toilet Parkir R.marketing Meeting room Ruang informasi Kafe-Toilet Parkir R.administrasi Meeting room Ruang berkas Kafe-Toilet Parkir R.staf per devisi Ruang berkas Kafe-Toilet
145
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
- OB
-
Datang Bekerja Istrahat Pulang
Parkir Pantry Pantry-toilet
Sumber: Hasil Analisa
C. Fasilitas Penunjang Tabel 4.5 Kebutuhan ruang fasilitas penunjang Fasilitas
Pengguna - Orang sholat
Musholla - Penjual
Kios oleh-oleh - Pembeli - Pengurus utilitas
Area servis
- Pengurus keamanan - Pengurus kebersihan
-
Aktivitas Datang Wudhu Sholat Pulang Datang Menjual Istirahat Pulang Datang Membeli Pulang Datang Mengecek utilitas Pulang Datang Menjaga kawasan pantai Pulang Datang Membersihkan kawasan pantai Istirahat Pulang
Kebutuhan Ruang Tempat wudhu-toilet Ruang sholat
Kios Sholat-toilet
Kios
Ruang utilitas
Ruang keamanan
Area kawasan pantai Ruang kebersihan-toilet
Sumber: Hasil Analisa
146
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
4.7.1 Kebutuhan dan Luasan Tiap-tiap Ruang Setelah menganalisa aktivitas pengguna yang ada di kawasan wisata Pantai Dalegan, dapat diketahui kebutuhan ruang yang diperlukan di kawasan ini. Fasilitas Utama Tabel 4.6 Kebutuhan dan luasan tiap-tiap ruang fasilitas utama Olahraga Pantai Jenis Aktivitas Berenang Menyelam Volly pantai
Kebutuhan Ruang Area laut khusus berenang Area laut khusus menyelam Area khusus untuk volly pantai
Ruang ganti
Kapasitas
Standar Luasan Tiap Ruang
Luas
250 orang 8 orang 1 unit 2 org
1 unit 30 org
Ruang bilas 1 unit 50 orang
Ruang penitipan barang
2 unit @200 loker
l = 9 m ; p= 18 m (NAD) L = p×l = 18×9 = 162 m²
162 m²
p = 1,2 m ; l = 1,2 m (NAD) L = p×l = 1,2×1,2 = 1,44 m² @ laki2 = 1,44×15 org = 21,6 m² 52 m² Sirkulasi 20% = 26 m² @ wnt = 1,44×15 org = 21,6 m² Sirkulasi 20% = 26 m² Luas semua unit : 26+26 = 52 m² p = 1 m ; l = 1 m (NAD) L = 1 m² @ laki2 = 1×25 org = 25 m² 5 wastafel×0,2 m² = 1 m² 25 m²+1 m² = 26 m² Sirkulasi 20% = 31,5 m² 63 m² @ wnt = 1×25 org = 36 m² 5 wastafel Sirkulasi 20% = 31,5 m² Luas semua unit : 31,5+31,5 = 63 m² @loker = p = 0,5 m ; l = 0,5 m ; t = 0,5 m 30 m² @loker: L = p×l×t = 0,5×0,5×0,5 = 0,125 m² Luas @unit :
147
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
Ruang penyewaan perlengkapan
Motorboat
- Loket - Dermaga motorboat
- Dermaga bananaboat - Penyewaan perlengkapan - Ruang guide pantai - Ruang P3K - Penitipan barang
100×0,125 m² = 12,5 m² Sirkulasi 20% = 15 m² Luas semua unit : 15 m²×2 = 30 m² 1 unit Perlengkapan renang : Ban renang = 100 ban Perlengkapan nyelam : Pelampung 1 unit; 3 org 2,5 m×3 m = 7,5 m² 10 unit Kecil : motorboat 3,6 m×1,6 m = 5,76 m² 6×5,76 m² = 34,56 m² Besar : 4,73 m×1,9 m = 9 m² 4×9 m² = 36 m² L dermaga motorboat: 34,56+36 = 70,5 m² 10 unit @bananaboat: bananaboat 2,4 m×0,5 m×0,4 m = 0,48 m² 10×0,48 m² = 4,8 m² 1 unit 100 pelampung 3 m×3 m = 9 m² 1 unit 30 guide 7 m×5 m = 35 m² Sirkulasi 20% = 42 m² 1 unit 1 unit 100 loker
10 m²-12 m² Luas @loker = 0,125 m² 100×0,125 m² = 12,5 m² Sirkulasi 20% = 15 m² Luas seluruhnya = 467,8 m²
7,5 m²
70,5 m²
4,8 m²
9 m²
42 m² 12 m² 15 m²
Sumber: Hasil Analisa
Rekreasi Pantai Jenis Aktivitas - Memancing - Berlayar
Kebutuhan Ruang Area mancing - Dermaga perahu
- Santai di tepi pantai
- Gazebo
- Playground
- Gazebo
- Panggung hiburan
- Arena bermain
Kapasitas 20 orang 10 unit perahu 20 unit @5-8 orang 5 unit @5-8 orang
Standar Luasan Tiap Ruang @perahu: 2,5 m×5 m = 12,5 m² 10×12,5 m² = 125 m² @gazebo: 2 m×2 m = 4 m² 20×4 m² = 80 m² @gazebo: 2 m×2 m = 4 m² 5×4 m² = 20 m²
Luas
125 m²
80 m²
20 m²
1 unit 20-40 anak²
Area panggung hiburan Luas seluruhnya = 225 m²
Sumber: Hasil Analisa
148
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
Fasilitas Sekunder Tabel 4.7 Kebutuhan dan luasan tiap-tiap ruang fasilitas sekunder Hotel Resort Jenis Aktivitas - Menunggu - Menerima tamu - Bekerja: - Pimpinan - Administrasi keuangan - Administrasi umum
Kebutuhan Ruang Lobby
15 orang
Resepsionis
2 orang
Ruang pimpinan
2 unit @2 orang 1 unit 3 orang
Ruang administrasi keuangan inap - Ruang kepala administrasi umum - Staf
- Marketing
- Karyawan
Kapasitas
1 unit 3 orang 1 unit 7 orang
- Ruang kepala marketing
1 unit 2 orang
- Staf
1 unit 8 orang
Ruang karyawan - Rapat Meeting room - Istirahat Toilet
1 unit 20 orang 1 unit 5-8 orang 2 unit @2 orang
Standar Luasan Tiap Ruang @1,6 m² (NAD) 15×1,6 m² = 24 m² 10% dari lobby (NAD) @10 m² (NAD) 2×10 m² = 20 m² @2,5 m² (NAD) 3×2,5 m² = 7,5 m² Sirkulasi 20% = 9 m² @2,5 m² (NAD) 3×2,5 m² = 7,5 m² Sirkulasi 20% = 9 m² @2,5 m² (NAD) 7×2,5 m² = 17,5 m² Sirkulasi 20% = 21 m² @2,5 m² (NAD) 2×2,5 m² = 5 m² Sirkulasi 20% = 6 m² @2,5 m² (NAD) 8×2,5 m² = 20 m² Sirkulasi 20% = 24 m² @2 m² (NAD) 20×2 m² = 40 m² Sirkulasi 20% = 48 m² @2 m² (NAD) 8×2 m² = 16 m² Sirkulasi 20% = 19,2 m² p = 1,5 m ; l = 1,5 m L = p×l = 1,5×1,5 = 3 m² @laki2 = 3 m²×2 KM = 6 m² 3 urinoir = 3×0,4 = 1,2 m² 2 wastafel×0,2 m² = 0,4 m² 6 m²+1,2+0,4 m² = 7,6 m² Sirkulasi 20% = 9,12 m² @wnt = 3 m²×2 KM = 6 m² 2 wastafel×0,2 m² = 0,4 m² 6 m²+0,4 m² = 6,4 m² Sirkulasi 20% = 7,68 m² Luas semua unit: 9,12 m²+7,68 m²= 16,8 m²
Luas 24 m² 15 m² 20 m²
9 m²
9 m²
21 m²
6 m²
24 m²
48 m²
19,2 m²
16,8 m²
149
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
Penginapan: - Suites room
- Ruang tamu - Kamar tidur 8 kamar
- Standart room Kamar tidur 10 kamar
Meeting room
Kafe
- Ruang makan
- Dapur - Ruang karyawan - Kasir - Toilet
Mini market Servis: - Pantry - Loundry
2-4 orang
L = 3 m×2 m = 6 m² (NAD) Single bed 3×5 m = 15 m² (NAD) Double bed 3×6 m = 18 m² (NAD) Single: 4×15 m² = 60 m² 60 m²+6 m² = 66 m² Double: 4×18 m² = 72 m² 72 m²+6 m² = 78 m² Single bed 3×5 m = 15 m² (NAD) Double bed 3×6 m = 18 m² (NAD) Single: 5×15 m² = 75 m² Double: 5×18 m² = 90 m² 10-15 @2 m² (NAD) 0rang 15×2 m² = 30 m² Sirkulasi 20% = 36 m² 20-30 orang 4 bangku: (NAD) @1,5 m×1,8 m = 2,7 m² 5×2,7 m² = 13,5 m² 2 bangku: (NAD) @1,5 m×1 m = 1,5 m² 8×1,5 m² = 12 m² 13,5 m²+12 m² = 25,5 m² Sirkulasi 20% = 30 m² 5 orang Luas: (NAD) 3 m×5 m = 15 m² 10 orang Luas: 3 m×5 m = 15 m² Sirkulasi 20% = 18 m² 1 orang @kasir: 1 m×1,2 m = 1,2 m² 2 unit @laki2 = 3 m²×2 KM @2 orang = 6 m² 2 urinoir = 2×0,4 = 0,8 m² 2 wastafel×0,2 m² = 0,4 m² 6 m²+0,8+0,4 m² = 7,2 m² Sirkulasi 20% = 8 m² @wnt = 3 m²×2 KM=6m² 2 wastafel×0,2 m² = 0,4 m² 6 m²+0,4 m² = 6,4 m² Sirkulasi 20% = 7,68 m² Luas semua unit: 8 m²+7,68 m²= 16 m² 20 orang Luas: 1,2 m² (NAD) 20×1,2 m² = 24 m²
Dapur kantor
5 orang
Loundry and dry cleaning
8 orang 4 mesin
Luas: (NAD) 3 m×4 m = 12 m² @mesin cuci: 0,3 m² (NAD)
6 m² 15 m² 18 m²
144 m²
15 m² 18 m² 165 m²
36 m²
30 m²
15 m² 18 m² 1,2 m²
16 m²
24 m² 12 m² 6 m²
150
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
cuci
- Gudang - Toilet
4×0,3 m² = 1,2 m² @r.setrika: 1,2 m² (NAD) 4×1,2 m² = 4,8 m² Luas semua: 1,2 m²+4,8 m² = 6 m² Gudang umum Luas: 3 m×5 m = 15 m² 15 m² Toilet area servis 2 unit @laki2: 9,6 m² @2 orang @wnt: 7,68 m² 17,28 m² Luas semua unit: 9,6 m²+7,68 m²= 17,28 m² Luas seluruhnya = 717 m²
Sumber: Hasil Analisa
Restoran Jenis Aktivitas - Makan
Kebutuhan Ruang Ruang makan
- Bayar Kasir
Standar Luasan Tiap Ruang 100-300 org 6 bangku: (NAD) @2,4 m×2,4 m = 5,76 m² 20×5,76 m² = 115,2 m² 4 bangku: (NAD) @1,3 m×1,3 m = 1,69 m² 25×1,69 m² = 42,25 m² 2 bangku: (NAD) @1,6 m×0,6 m = 0,96 m² 15×0,96 m² = 14,4 m² 115,2 m²+42,25 m²+14,4 m² = 171,85m² Sirkulasi 20%= 206 m² 5 orang @kasir: 1 m×1,2 m = 1,2 m² 1,2 m²×5 = 6 m² Kapasitas
Servis: - Masak
Dapur
5 unit @4 orang
- Pantry
Meja saji
5 unit
- Toilet
- Gudang makanan
Toilet
Toilet
- Ruang penyimpanan makanan - Ruang penyimpanan alat
1 unit 3 orang
@Luas: (NAD) 3 m×5 m = 15 m² 5×15 m² = 75 m² @Luas: 1 m×0,5 m = 0,5 m² 5×0,5 = 2,5 m² @laki2: 9,6 m² @wnt: 7,68 m² Luas semua unit: 9,6 m²+7,68 m²= 17,28 m² Luas: 2 m×3 m = 6 m²
1 unit 3 orang
Luas: 2 m×2 m = 4 m²
2 unit @5 KM
@laki2 = 3 m²×2 KM = 6 m² 8 urinoir = 8×0,4 = 3,2 m²
2 unit @2 orang
Luas
206 m²
6 m²
75 m²
2,5 m²
17,28 m²
6 m²
4 m² 26,5 m²
151
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
2 wastafel×0,2 m² = 0,4 m² 6 m²+3,2 m²+0,4 m²= 9,6 m² Sirkulasi 20% = 11,5 m² @wnt = 3 m²×4 KM = 12 m² 2 wastafel×0,2 m² = 0,4 m² 12 m²+0,4 m² = 12,4 m² Sirkulasi 20% = 15 m² Luas semua unit: 11,5 m²+15 m²= 26,5 m² Luas seluruhnya = 343 m² Sumber: Hasil Analisa
Kantor pengelola pantai Jenis Aktivitas
Kebutuhan Ruang
Kapasitas
- Lobby
5 orang
- Ruang informasi
2 orang
- Kantor pengelola: - Pimpinan
Kantor pengelola pantai
Rapat Gudang Toilet
Pantry Sumber: Hasil Analisa
Standar Luasan Tiap Ruang @1,6 m² (NAD) 5×1,6 m² = 8 m² 10% dari lobby (NAD) 10%×8 m² = 0,8 m² 2×0,8 m² = 1,6 m²
Luas 8 m² 1,6 m²
2 unit @2 orang 2 unit @2 orang 2 unit @2 orang 1 unit; 2 org 8 orang
@10 m² (NAD) 20 m² 2×10 m² = 20 m² @10 m² (NAD) - Sekretaris 20 m² 2×10 m² = 20 m² - Bendahara @10 m² (NAD) 20 m² 2×10 m² = 20 m² - Marketing 20 m² - Staf Staf: 4 m²/org (NAD) 52 m² 4 m²×8 org = 32 m² 20 m²+32 m² = 52 m² - Akomodasi 1 unit; 2 org 20 m² - Staf 10 orang Staf: 4 m²/org (NAD) 60 m² 4 m²×10 org = 40 m² 20 m²+40 m² = 60 m² - Personalia 1 unit; 2 org 20 m² - Staf 10 orang Staf: 4 m²/org (NAD) 60 m² 4 m²×10 org = 40 m² 20 m²+40 m² = 60 m² - Ruang arsip 1 unit 6 m² (NAD) 6 m² 10-15 orang @2 m² (NAD) Meeting room 15×2 m² = 30 m² 36 m² Sirkulasi 20% = 36 m² Luas: 3 m×5 m = 15 m² 15 m² 2 unit @laki2: 9,6 m² @2 orang @wnt: 7,68 m² 17,28 m² Luas semua unit: 9,6 m²+7,68 m²= 17,28 m² 1 unit Luas: (NAD) 12 m² 4 orang 3 m×4 m = 12 m² Luas seluruhnya = 327,6 m²
152
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
Kios Oleh-oleh Tabel 4.8 Kebutuhan dan luasan kios oleh-oleh
Jenis Aktivitas Menjual oleh-oleh
Kebutuhan Ruang
Kapasitas
Standar Luasan Tiap Ruang
Kios oleh-oleh: 3 orang Luas: 4 m×3 m = 12 m² - Display room Luas: 2 m ×1,5 m = 3 m² - Ruang menyimpan 1 orang barang 50 kios 15 × 50 = 750 m² Luas kios = 750 m²
Luas
750 m²
Sumber: Hasil Analisa
Area Servis Tabel 4.9 Kebutuhan dan luasan area servis
Jenis Aktivitas
Kebutuhan Ruang
Kapasitas 3 orang
Ruang genset 2 orang Ruang pompa 3 orang MEE
Water reservoir 5 orang Electrical
Tandon Ruang perawatan dan pemeliharaan Ruang unit keamanan Ruang unit kebersihan Pos petugas parkir 1 unit 5 orang Ruang P3K
Toilet
3 unit
Standar Luasan Tiap Ruang Luas: 4 m×4 m = 16 m² Sirkulasi 20% = 19,2 m² Luas: 4 m×4 m = 16 m² Sirkulasi 20% = 19,2 m² Luas: 4 m×3 m = 12 m² Sirkulasi 20% = 14,4 m² Luas: 5 m×4 m = 20 m² Sirkulasi 20% = 24 m² Luas: 3 m×3 m = 9 m² 3×9 m² = 27 m² 15 m² 15 m² 12 m² 9 m² R.penyimpanan obat=3 m² Ruang tempat tidur : Tempat tidur = 2 m² 2×5 = 10 m² 10 m²+3 m² = 13 m² Sirkulasi 20% = 15,6 m² p = 1,5 m ; l = 1,5 m
Luas
19,2 m²
19,2 m²
14,4 m²
24 m²
27 m² 15 m² 15 m² 12 m² 9 m²
15,6 m²
120,24 m²
153
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
@5 KM
Pos keamanan
L = p×l = 1,5×1,5 = 3 m² @laki2 = 3 m²×3 KM = 15 m² 5 urinoir = 5×0,4 = 2 m² 3 wastafel×0,2 m² = 0,6 m² 15 m²+2+0,6 m² = 17,6 m² Sirkulasi 20% = 21,12 m² @wnt = 3 m²×5 KM = 15 m² 4 wastafel×0,2 m² = 0,8 m² 15 m²+0,8 m² = 15,8 m² Sirkulasi 20% = 18,96 m² Luas @unit : 21,12+18,96 = 40,08 m² Luas semua unit : 40,08×3 = 120,24 m² 3 unit @4 m×4 m = 16 m² Luas semua unit : 48 m² 16 m²×3 = 48 m² Luas seluruhnya = 338 m² - Mobil pribadi: - Mobil: 30%×1500 = 450 org 90 mobil × 12 m² = 450 = 90 mobil 1080 m² 5 𝑜𝑟𝑔 /𝑚𝑜𝑏𝑖𝑙 - Motor: - Motor: 300 motor × 2 m² = 40%×1500 = 600 org 600 m² 600 = 300 mot - Bis: Parkir area 2 𝑜𝑟𝑔 /𝑚𝑜𝑡𝑜𝑟 1968 m² wisata 6 bis × 48 m² = - Bis: 288 m² 20%×1500 = 300 Luas semua: org 300 1080+600+288=1968 m² = 6 bis 50 𝑜𝑟𝑔 /𝑏𝑖𝑠
Parkir (± 1500 wisatawan) Parkir pengunjung hotel
Parkir pengelola
- 10% kendaraan umum - Mobil pribadi: - Mobil: 75% × 50 = 40 org 14 mobil × 12 m² + 40 = 14 mobil (sirkulasi 50%)= 252 3 𝑜𝑟𝑔 /𝑚𝑜𝑏𝑖𝑙 m² - Motor: - Motor: 20% × 50 = 10 org 5 motor × 2 m² + 10 = 5 motor (sirkulasi 50%) = 15 2 𝑜𝑟𝑔 /𝑚𝑜𝑡𝑜𝑟 m² - 5% kendaraan Luas semua: umum 252 m²+15 m²=267 m² 10 mobil - Mobil: 30 motor 10 mobil × 12 m² + (sirkulasi 50%) = 180 m²
267 m²
270 m²
154
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
- Motor: 30 motor × 2 m² + (sirkulasi 50%) = 90 m² Luas semua: 180 m²+90 m² = 270 m² Luas parkir seluruhnya = 2505 m² Sumber: Hasil Analisa
Jadi luas seluruh area terbangun: 467,8+225+717+343+327,6+338+2505+750 = 5673,4 m²
4.7.2 Persyaratan Tiap-tiap Ruang Analisa dilakukan untuk mendapatkan kenyamanan bagi pengguna yang sesuai dengan aktifitas yang dilakukan pengguna di kawasan, khususnya pada analisa ruang. Mengenai kenyamanan dalam kawasan, analisa ruang harus memiliki persyaratan ruang yang sesuai seperti karakteristik tiap-tiap ruang, perlu atau tidaknya pencahayaan alami dan buatan, penghawaan alami dan buatan serta view yang mendukung. Persyaratan ruang tersebut nantinya akan mendukung suasana yang ditimbulkan oleh tiap ruangan ataupun area yang sesuai dengan fungsi kawasan pantai sebagai tempat wisata pantai.
Tabel 4.10 Karakteristik Tiap Ruang Pada Kawasan Wisata Pantai Dalegan Kelompok Fasilitas
Fasilitas Berenang Menyelam
Olahraga pantai
Volly pantai
Motorboat
Ruang
Karakteristik ruang
Area laut khusus berenang Area laut khusus menyelam Area khusus untuk volly pantai Loket Dermaga motorboat Dermaga bananaboat Ruang guide pantai
sirkulasi rendah, sifat publik sirkulasi rendah, sifat publik sirkulasi rendah, sifat publik sirkulasi rendah, sifat privat sirkulasi tinggi, sifat publik sirkulasi tinggi, sifat publik sirkulasi rendah, sifat privat
155
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
Ruang ganti Ruang bilas Ruang penitipan barang Ruang penyewaan perlengkapan Memancing Rekreasi pantai
Area mancing
Berlayar Dermaga perahu Gazebo Area bermain Area panggung hiburan Lobby Ruang Informasi
Kantor pengelola pantai
Kantor utama pengelola Meeting room Gudang Toilet Pantry Lobby Resepsionis
Hotel Resort
Kantor pengelola hotel Meeting room Kamar penginapan Kafe Mini market Area servis Ruang makan Kasir
Restoran
Area servis Toilet
Area kios
Area servis utama
Kios oleh-oleh MEE R.perawatan dan pemeliharaan R.unit keamanan R.unit kebersihan Pos keamanan R.P3K Toilet Pos petugas parkir Parkir
sirkulasi tinggi, sifat publik sirkulasi tinggi, sifat publik sirkulasi rendah, sifat privat sirkulasi rendah, sifat privat sirkulasi rendah, sifat public sirkulasi tinggi, sifat publik sirkulasi tinggi, sifat publik sirkulasi tinggi, sifat publik sirkulasi tinggi, sifat publik sirkulasi rendah, sifat semi privat sirkulasi rendah, sifat semi privat sirkulasi rendah, sifat privat sirkulasi rendah, sifat privat sirkulasi rendah, sifat privat sirkulasi rendah, sifat privat sirkulasi rendah, sifat privat sirkulasi rendah, sifat public sirkulasi rendah, sifat semi public sirkulasi rendah, sifat privat sirkulasi rendah, sifat privat sirkulasi rendah, sifat privat sirkulasi tinggi, sifat semi public sirkulasi rendah, sifat public sirkulasi rendah, sifat privat sirkulasi tinggi, sifat publik sirkulasi rendah, sifat semi privat sirkulasi rendah, sifat privat sirkulasi rendah, sifat public sirkulasi tinggi, sifat publik sirkulasi rendah, sifat privat sirkulasi rendah, sifat privat sirkulasi rendah, sifat privat sirkulasi rendah, sifat privat sirkulasi rendah, sifat privat sirkulasi rendah, sifat semi privat sirkulasi rendah, sifat public sirkulasi rendah, sifat privat sirkulasi tinggi, sifat publik
156
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
Tabel 4.11 Tabel Analisa Persyaratan Ruang
Pencahayaan Pengahawaan View Alami Buatan Alami Buatan Keluar OLAHRAGA PANTAI
Ruang Area laut khusus berenang Area laut khusus menyelam Area khusus untuk volly pantai Loket Dermaga motorboat Dermaga bananaboat Ruang guide pantai Ruang ganti Ruang bilas Ruang penitipan barang R.penyewaan perlengkapan
Sifat Ruang Terbuka Terbuka Terbuka Tertutup Terbuka Terbuka Tertutup Tertutup Tertutup Tertutup Tertutup
REKREASI PANTAI Area mancing Dermaga perahu Gazebo Area bermain Area panggung hiburan
Terbuka Terbuka Terbuka Terbuka Terbuka KANTOR PENGELOLA PANTAI
Lobby Ruang Informasi Kantor utama pengelola Meeting room Gudang Toilet Pantry
Terbuka Terbuka Tertutup Tertutup Tertutup Tertutup Tertutup HOTEL RESORT
Lobby Resepsionis Kantor pengelola hotel Meeting room Kamar penginapan Kafe Mini market Area servis
Terbuka Terbuka Tertutup Terbuka Terbuka Terbuka Terbuka Tertutup RESTORAN
Ruang makan Kasir Area servis Toilet
Terbuka Terbuka Tertutup Terbuka AREA KIOS
Kios oleh-oleh
Terbuka AREA SERVIS UTAMA
MEE R.perawatan dan pemeliharaan R.unit keamanan R.unit kebersihan Pos keamanan
Tertutup Tertutup Tertutup Tertutup Tertutup
157
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
R.P3K Toilet Pos petugas parkir Parkir
Terbuka Terbuka Tertutup Terbuka
Sumber: Hasil Analisa
Keterangan: = Perlu = Cukup = Tidak perlu
4.7.3 Hubungan Antar Ruang Area Wisata OLAHRAGA PANTAI
Area laut khusus berenang Area laut khusus menyelam Area khusus untuk volly pantai Loket Dermaga motorboat Dermaga bananaboat
REKREASI PANTAI
Area mancing Dermaga perahu Gazebo Area bermain Area panggung hiburan Ruang guide pantai
Keterangan:
Ruang ganti Ruang bilas
= Dekat
Ruang penitipan barang
= Cukup dekat
R.penyewaan perlengkapan
= Tidak dekat
Bagan 4.8 Hubungan ruang di area wisata Sumber: Hasil Analisa
158
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
Hotel Lobby Resepsionis
HOTEL
Kantor pengelola hotel Meeting room
Keterangan:
Kamar penginapan
= Dekat
Kafe
= Cukup dekat
Mini market Area servis
= Tidak dekat
Bagan 4.9 Hubungan ruang di hotel Sumber: Hasil Analisa
RESTORA N
Restoran Ruang makan Kasir Area servis Toilet
Bagan 4.10 Hubungan ruang di restoran Sumber: Hasil Analisa
Pengelola Pantai
KANTOR PENGELOLA PANTAI
Lobby Ruang Informasi Kantor utama pengelola Meeting room
Keterangan: = Dekat
Gudang = Cukup dekat
Toilet Pantry
= Tidak dekat
Bagan 4.11 Hubungan ruang pengelola pantai Sumber: Hasil Analisa
159
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
Area servis MEE R.perawatan dan pemeliharaan
AREA SERVIS
R.unit keamanan R.unit kebersihan Pos keamanan
Keterangan:
R.P3K
= Dekat
Toilet
= Cukup dekat
Pos petugas parkir Parkir
= Tidak dekat
Bagan 4.12 Hubungan ruang area servis Sumber: Hasil Analisa
4.8
Analisa Utilitas
Area Wisata 1. Sistem instalasi listrik Kebutuhan listrik pada kawasan wisata Pantai Dalegan ini nantinya akan menggunakan jaringan listrik PLN dan adanya genset. Genset digunakan untuk mengantisipasi apabila terjadi putusnya aliran listrik dari PLN.
PLN
Meteran listrik
Trafo
Tiap bangunan di area pantai
Panel utama
Genset
Bagan 4.13 Alur distribusi listrik Sumber: Hasil Analisa
160
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
2. SPAB (Sistem Penyediaan Air Bersih) Kebutuhan air pada kawasan wisata Pantai Dalegan ini diperoleh dari PDAM sebagai saluran utama air bersih. Air bersih dari PDAM ditampung dalam tandon, lalu disalurkan ke masing-masing fasilitas bangunan yang ada di kawasan pantai yaitu kios, restoran, dan ruang bilas.
PDAM
Meteran air
Mesin pompa
Tangki
Tandon
Tiap bangunan di area pantai
Bagan 4.14 Alur distribusi air bersih Sumber: Hasil Analisa
3. SPAK (Sistem Pembuangan Air Kotor) Sistem aliran pembuangan air kotor pada kawasan wisata pantai ini ada tiga yaitu berasal dari WC dengan menyalurkan kotoran ke septictank kemudian air buangnya dialirkan ke sumur resapan, berasal dari libah air sabun pada ruang ganti dan restoran di kawasan dengan mengalirkan ke sumur resapan lalu dialirkan ke riol lingkungan lalu ke riol kota yang berada di selatan kawasan.
WC
Septictank Sumur resapan
Riol lingkungan
Air sabun
Bagan 4.15 Alur pembuangan air kotor Sumber: Hasil Analisa
161
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
4. Sistem pembuangan sampah Penanganan sampah pada kawasan wisata Pantai Dalegan ini dikelola oleh pemerintak setempat. Tong sampah sampah nantinya akan ditempatkan pada tiaptiap titik yang sering dipakai untuk sirkulasi pengunjung, dan pembuangan sampah dilakukan setiap hari. Kemudian semua sampah akan dikumpulkan di satu titik dimana sebagai tempat pembuangan sampah sementarasebelum diangkut oleh dinas kebersihan ke tempat pembuangan akhir.
Sampah
Tong sampah
Petugas kebersihan
TPS
TPA
Dinas kebersihan
Bagan 4.16 Alur pembuangan sampah Sumber: Hasil Analisa
5. Sistem komunikasi Sistem komunikasi yang ada pada kawasan wisata Pantai Dalegan ini menggunakan dua system komunikasi, yaitu sistem komunikasi keluar dan ke dalam. Sistem komunikasi keluar menggunakan jaringan TELKOM yang berada di sekitar lokasi tapak, sedangkan sistem komunikasi ke dalam menggunakan sistem pengeras suara yang diarahkan ke semua fasilitas.
162