METODE PENELITIAN oleh F.X. Rahyono (Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI) Disampaikan dalam Pelatihan Manajemen Data Penelitian Tingkat Dasar Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI Tanggal 6, 7, dan 14 November 2008 di FIB UI Depok
MANAJEMEN DATA Manajemen (data) adalah rangkaian kegiatan yang kaitkait-mengkait yang terdiri atas perencanaan/perancangan, penjaringan dan pengorganisasian, penggerakan/pemaknaan, dan pencermatan/pengecekan (data penelitian) yang dilakukan untuk mencapai tujuan (penelitian).
PERENCANAAN DATA
Manajemen data pada dasarnya merupakan kegiatan penelitian yang berkenaan dengan tahap awal pengolahan data. Data kualitatif atau kuantitatif yang ditemukan dalam tahap penjaringan data perlu diklasifikasikan secara terencana. Perencanaan itu menyangkut bagaimana dan dalam satuansatuan-satuan yang mana data itu diklasifikasikan. Perencanaan yang tidak tersusun secara menyeluruh dan lengkap sangat menyita waktu dalam melakukan analisis.
PENGORGANISASIAN DATA
Salah satu bentuk nyata dalam klasifikasi data penelitian adalah penomoran satuansatuan-satuan data. Setiap nomor data perlu mempertimbangkan aspek kebermaknaan setiap komponen kode yang ada dalam nomor satuan data itu. Revisi yang dilakukan dalam pencatatan data ini juga merupakan tahapan yang tidak boleh lepas dari pencatatan.
IDENTIFIKASI DATA
Masalah penting yang berkenaan dengan manajemen data adalah aspek kelengkapan identitas data. Identitas data adalah semua informasi yang menyangkut komponen data. Tahap analisis/pamaknaan dilakukan dengan lebih cepat jika identitas data telah tersedia secara lengkap. Tolok ukur kelengkapan identitas data adalah tercakupnya masalah dan tujuan penelitian pada data.
KEBERMAKNAAN DATA
Masalah dan tujuan penelitian menuntut kelengkapan identitas data. Pengelolaan data harus mampu menyediakan kebermaknaan yang diwujudkan melalui kelengkapan informasi tentang data yang mengarahkan ke pencapaian tujuan penelitian. Ketaklengkapan identitas data membuat peneliti kesulitan dalam penelusuran kebermaknaan data, bahkan peneliti berkemungkinan untuk kembali mengulang dari awal.
PENCERMATAN/PENGECEKAN DATA
Organisasi data dan kelengkapan identitas data menjadi instrumen koreksi dan/atau validasi secara bersamaan. kekeliruan atau ketidaksahihan dapat ditemukan dengan sendirinya jika organisasi dan komponen data itu telah diolah sesuai dengan tujuan penelitian.
TAHAP PERENCANAAN A. Penetapan Tujuan Penelitian 1) tujuan utama diperlukan data: 1) 2) tujuan kedua diperlukan data: 2) 3) tujuan ketiga diperlukan data: 3) Data yang diperlukan harus seiring dengan kerangka konseptual yang telah ditetapkan.
B. Penetapan Kerangka konseptual/teoretis alur pikir
gambaran umum tentang topik penelitian objek penelitian definisi operasional ttg objek penelitian teori memberikan pemahaman terhadap data dan jenisjenis-jenis data yang diperlukan teknik analisis temuan--temuan jawaban permasalahan temuan penelitian.
C. Penetapan jenis dan sumber data
tuturan teks artefak lingkungan alam lingkungan alam termodifikasi
D. Penetapan instrumen/teknik penjaringan data
daftar tanyaan/kuesioner data yang diperoleh...? daftar pemancingan tuturan data yang diperoleh...? penyimakan kepustakaan atau tuturan data yang diperoleh...? pemilihan informan dan/atau responden data yang diperlukan ...?
E. Penetapan ciri ciri--ciri/ karakterisasi/parameter/penanda data Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Halpenetapan “korpus” data kata kata--kata kunci penanda objek penelitian, konteks yang terkait dengan objek penelitian, fungsi fungsi--fungsi yang terkait dengan objek penelitian, topik topik--topik terkait dengan objek penelitian.
F. Penetapan Jadwal dan Anggaran
kapan mulai dan kapan berakhir (berapa lama waktu yang diperlukan), berapa anggaran/dana yang diperlukan, berapa tenaga yang diperlukan, propertii yang diperlukan propert
PENJARINGAN DAN PENGORGANISASIAN DATA A Klasifikasi/pengelompokan (korpus, satuan) data kelompokkan jenis data sesuai dengan jenis informasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan. tujuan. B. Identitas (korpus, satuan) data: penomoran data
Setiap korpus data diberi nomor kode data seperti berikut
Digit I Digit II Digit III
: jenis data (1: tulis: 2: lisan) : jenis media (1: majalah, 2: koran, 3: radio) : nama media (1: Tempo, 2: Kompas, 3: Media Indonesia, 4: Rakyat Merdeka, 5: Elshinta, 6: JakNews FM) Digit IVIV-V : tahun (00, 01, 02, 03) Digit VI— VI—VIII : nomor korpus
Contoh: Nomor 1110011100-001 adalah data tulis majalah Tempo tahun 2000 nomor data 1.
1
1
1
0
0
-
0
0
1
PENGGERAKAN/PEMAKNAAN DATA
Dalam penelitian Data merupakan “alat bukti material” dalam menarik kesimpulan/temuan penelitian; (“Korpus”) data yang telah terolah merupakan sumber informasi tentang objek penelitian yang diteliti; Teori yang ditetapkan sebagai landasan analisis merupakan wahana pemaknaan data untuk menghasilkan temuantemuan-temuan; Letakkan setiap (“Korpus”) data pada analisis masing--masing sesuai dengan kerangka masing konseptual yang telah ditetapkan (pada subbab yang mana sebuah data ditempatkan?)
PENCERMATAN/VALIDASI DATA
Pemeriksaan kembali kesahihan data (sumber, teknik penjaringan/pemerolehan, indentifikasi, kecermatan pengutipan, dsb;
Lakukan reduksi data, yakni proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data “kasar” yang muncul dari catatancatatan-catatan tertulis di lapangan.
CONTOH KASUS Kerangka Konseptual pada penelitian Kearifan dalam Bahasa Bahasa merupakan sistem tanda yang digunakan manusia sebagai sarana komunikasi. Sebagai sistem tanda, bahasa merupakan manifestasi verbal dari ide atau gagasan si penutur yang digunakan untuk menyampaikan informasi ide atau gagasan itu kepada kawan tutur. Sebagai sarana komunikasi verbal, bahasa yang dituturkan oleh seorang penutur harus mengandung makna. Makna yang dikandung dalam bahasa itu merupakan ide atau gagasan si penutur yang dipahami bersama oleh penutur dan kawan tutur. Jika si penutur bertujuan menyampaikan makna kearifan, kawan tutur pun akan memaknai tuturan yang diujarkan oleh si penutur sebagai tuturan kearifan.
CONTOH KASUS Kerangka Konseptual pada penelitian Kearifan dalam Bahasa Manusia mampu berbicara dan memahami bahasa, mereka pasti memiliki representasi pengetahuan linguistis yang mengarahkan mereka menampilkan perilaku tertentu. Manusia mampu menguasai, menyimpan dan mengirimkan informasi tentang dunia melalui bahasa dan juga melalui perilaku (Pederson dan Nuyts,1999:1). Dalam komunikasi verbal, tidak ada penyampaian informasi yang tidak disertai dengan maksud yang bertujuan mengarahkan partisipan komunikasi untuk menampilkan perilaku tertentu. tertentu.
CONTOH KASUS Kerangka Konseptual pada penelitian Kearifan dalam Bahasa Setiap satuan struktural bahasa (kata, frasa, kalimat, atau wacana) dalam sebuah bahasa memiliki makna yang dibentuk secara referensial maupun secara kontekstual. Sebuah kata yang secara referensial menampilkan makna tertentu berkemungkinan menampilkan makna yang berbeda secara kontekstual. Setiap penutur memiliki peluang untuk memanfaatkan sebuah kata secara kontekstual menurut maksud yang ingin disampaikan dalam wacana. Makna sebuah wacana yang disampaikan oleh si penutur dapat dipahami bersama dengan kawan tutur jika kedua partisipan itu mengacu kepada referen, konteks, dan maksud yang sama.
Kerangka Konseptual pada penelitian Kearifan dalam Bahasa
Bahasa merupakan sistem tanda yang digunakan manusia sebagai sarana komunikasi.
Bahasa merupakan manifestasi verbal dari ide atau gagasan si penutur yang disampai-kan kepada kawan tutur.
Jika si penutur bertujuan menyam-paikan makna kearifan, kawan tutur akan memaknai tuturan tersebut sebagai tuturan kearifan.
Kerangka Konseptual pada penelitian Kearifan dalam Bahasa
Setiap satuan struktural bahasa (kata, frasa, atau kalimat) memiliki makna yang dibentuk secara referensial maupun secara kontekstual.
Setiap penutur memiliki peluang untuk meman-faatkan kata secara kontekstual menurut maksud yang ingin disampaikan.
Makna sebuah wacana dapat dipahami bersama jika partisipan komunikasi mengacu kepada referen, konteks, dan maksud yang sama.
Daftar Pustaka
Basuki, Sulistyo. 2006. Metode Penelitian. Penelitian. Jakarta: Wedatama Widya Sastra. Manullang, M. DasarDasar-Dasar Manajemen. Jakarta: Ghalia Indonesia. Miles, Matthew B. dan A. Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif. Terjemahan: Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI(UIPress). Samarin, William J. 1988. Ilmu Bahasa Lapangan (diterjemahkan oleh J. S. Badudu). Yogyakarta : Penerbit Kanisius.
Terima kasih Semoga Bermanfaat