PERANCANGAN INTERIOR PERPUSTAKAAN TAMAN KANAK- KANAK SEKOLAH INTERNASIONAL BINA NUSANTARA SERPONG Dhyarga Oktavian Ardiansyah Universitas Bina Nusantara
[email protected] (Dhyarga Oktavian Ardiansyah, Silvia Meliana, S.T.,M.Des, Trisnawati Sunartiningsih, S,Sn., M.Ds)
ABSTRAK Dalam laporan tugas akhir ini, penulis membahas tentang Perancangan Perpustakaan yang dikhususkan untuk siswa Taman Kanak-kanak di Bina Nusantara Serpong. Dimulai dari pengumpulan data yang dilakukan dari hasil observasi seperti survey perpustakaan, wawancara dengan narasumber yang berkaitan dengan perpustakaan, studi literaur sampai survey lokasi dimana perpustakaan akan ditempatkan. Konsep dari perancangan perpustakaan ini diberi judul Back to Nature dengan tujuan perpustakaan dapat dinikmati dan digemari oleh kalangan siswa baik itu untuk memenuhi kebutuhan dari segi edukasi seperti keperluan akan pengetahuan tentang pelajaran dari segi psikologis agar setiap siswa yang datang mendapatkan keinginan dan rasa semangat untuk melakukan segala aktivitas yang berkaitan dengan membaca. Pada tahap akhir, penulisan berisi kesimpulan tentang bagaimana perancangan perpustakaan anak dengan menyesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik siswanya. (DOA) Kata kunci : Taman kanak-kanak, perpustakaan, karakteristik, siswa.
ABSTRACT In this final report, the author discusses the design of the library is devoted to Elementary students in Bina Nusantara Serpong. Starting from the data collected from the survey observations such as libraries, interviews with sources relating to libraries, study literaur to survey the location where the library will be placed. The concept of the design of the library is entitled Back to Nature with the purpose of the library can be enjoyed and loved by the students both to meet the needs in terms of education such as the need for knowledge about the subject of the psychological aspect that every student who comes to get a sense of desire and passion to do everything activities related to reading. In the final stage, the writing contains a summary of how the design of the library with the child adjust to the needs and characteristics of their students. (DOA) Keywords : Elementary, library, characteristics, student.
PENDAHULUAN Latar Belakang Masa kanak-kanak, khususnya pada usia prasekolah (umurnya 2-6 tahun), merupakan masa yang paling penting dan menentukan bagi anak. Apa yang dialami anak pada usia tersebut akan berpengaruh terhadap perkembangan anak kelak di masa depan. John Dewey, dalam bukunya yang berjudul “ Democrazy and Education”, mengatakan bahwa anak-anak memiliki cara yang unik dalam belajar selama masa prasekolah, “ Before the child goes to school, he learns with his hand, eye, and ear, because they the organs of the process of doing something from which meaning results… His senses are avenues of knowledge not because external facts are somehow ‘conveyed’ to the brain, but because they are used in doing something with a purpose.” ( John Dewey, Democrazy and Education, 1916). Pada masa ini, anak-anak masih belum memiliki kemampuan verbal, mereka butuh bereksplorasi dan mencoba berbagai macam cara dalam mengekspresikan diri, baik secara fisik, emosional maupun secara estetik. Sehingga anak pada usia prasekolah umumnya memiliki tingkah laku dan menunjukkan respon yang akan berbeda dengan anak usia sekolah. ( Mark Dudek, Kindergarten Architecture: Space for The Imagination,2000) Beberapa psikolog menganggap bahwa esensi dari masa kanak-kanak adalah permainan dan eksplorasi, namun proses ini harus berlangsung di tempat yang aman dan nyaman. Anak-anak belajar untuk memahami dan menggambarkan arti dari orang-orang dan tempat-tempat di sekelilingnya. Mereka belajar melalui pengalaman yang dilakukan dan sensasi yang dirasakan tubuh mereka. Seorang psikoanalis dari Amerika, Bruno Bettelheim, menyatakan bahwa,” Lingkungan anak harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak hanya menyalurkan jaminan keamanan tetapi juga harus menyalurkan sensasi bahwa mengarungi dunia luar tidak memberikan resiko, dan walaupun masa depan terasa susah, namun memberikan keberhasilan untuk dia, bukan kegagalan. Jadi dapat dikatakan bahwa ruang dimana anak bergerak, melakukan, dan mengalami segala sesuatu menjadi unsur penting bagi anak, yang akan berpengaruh terhadap keberhasilannya berkembang baik secara fisik maupun mental. ( Bruno Bettelheim, dikutip oleh Mark Dudek dalam bukunya “ Kindergarten Architecture: Space for The Imagination”, 2000) Terdapat 4 poin penting yang bersumber permasalahan minat membaca, yaitu sistem pendidikan, budaya masyarakat, ketersediaan buku, dan daya beli yang rendah. Keempat poin tersebut mengacu pada satu perangkat penting yang dapat mengatasi persoalan, yaitu perpustakaan. Masyarakat berharap banyak dari perpustakaan sebagai alternatif toko buku. Di sana, masyarakat bisa menjadi anggota dan meminjam buku. Jadi peran perpustakaan sangat strategis sekali untuk menunjang pertumbuhan minat baca anak dan masyarakat. Peran perpustakaan dalam menyediakan buku bacaan sangat penting keberadaannya, karena dengan adanya perpustakaan sebagian besar masyarakat umum dapat menikmati buku bacaan mereka. Tidak dapat di pungkiri bahwa tingkat pengetahuan bangsa pada umumnya dan masyarakat sangatlah rendah, salah satunya disebabkan oleh kurangnya minat serta perhatian masyarakat mengenai pentingnya membaca. Kegiatan membaca buku merupakan kegiatan kognitif yang mencakup proses penyerapan pengetahuan, pemahaman, kemampuan analisis, kemampuan sintesis, dan kemampuan evaluasi. Dengan terbiasa membaca maka seseorang akan memiliki cakrawala pengetahuan yang luas, kreativitas terbuka, imajinasi tinggi, pemikiran yang maju dan berkembang serta menjadi cikal bakal pemberdayaan manusia yang cerdas dan berintelektual. Membaca adalah wujud dari sifat pembelajar. Sangat pantas jika buku disebut sebagai jendela dunia dan membaca merupakan investasi masa depan. Agar membaca menjadi suatu hobi dan bukan hanya tugas semata, maka perlu pembiasaan sedini mungkin dan menjadikan kegiatan membaca adalah hal yang menyenangkan. Karena itu, program Gerakan Peningkatan Minat Baca akan lebih efektif jika disarankan kepada anakanak. Masa anak- anak merupakan masa yang tepat untuk menanamkan sebuah kebiasaan, dan kebiasaan ini akan terbawa hingga anak tumbuh dewasa atau menjadi orang tua. Dengan kata lain, apabila sejak kecil seseorang terbiasa membaca maka kebiasaan tersebut akan terbawa hingga dewasa. Sulit mengharapkan anak-anak dan remaja untuk datang ke perpustakaan tanpa ada upaya yang jitu dan daya tarik dari perpustakaan itu sendiri. Menghadirkan perpustakaan yang ideal dan ramah anak adalah salah satu titik penting keberhasilan tujuan ini mengingat daya beli masyarakat terhadap buku masih rendah. Sebenarnya anak-anak bangsa ini haus buku bacaan. Kebutuhan membaca anak-anak sering kali di nomor duakan. Perpustakaan daerah, perpustakaan umum dan mobil mobil perpustakaan keliling pun belum menyisihkan ruang memadai untuk anak. Perpustakaan anak justru dikembangkan oleh kelompok–kelompok masyarakat yang peduli pada pendidikan anak.
Dunia anak identik dengan keceriaan bermain. Karena itu untuk dapat menjadikan suatu perpustakaan sering dikunjungi anak-anak, maka diperlukan konsep perpustakaan anak. Tentu saja isi perpustakaan itu harus menarik. Pertama yang anak lihat adalah penampilan fisik dari perpustakaan itu. Perpustakaan anak menyatukan fungsi sebagai wahana pendidikan dan sekaligus hiburan bagi anak sehingga anak betah di perpustakaan. Perpusatakaan ini didesain sedemikian rupa agar tujuan awal pendirian perpustakaan dapat tercapai.
Rumusan Masalah 1.Bagaimana merancang interior sebuah Perpustakaan Taman Kanak-Kanak di Sekolah Internasional Binus Serpong yang dapat menunjang edukasi untuk siswa. 2.Bagaimana merancang interior sebuah Perpustakaan Taman Kanak-Kanak di Sekolah Internasional Binus Serpong yang informatif dan edukatif bagi siswa. 3.Bagaimana merancang interior sebuah Perpustakaan Taman Kanak-Kanak di Sekolah Internasional Binus Serpong yang sifatnya menarik dan layanan yang diberikan memberi minat bagi siswa.
Tujuan & Manfaat Penelitian Tujuan 1.Merancang interior sebuah Perpustakaan Taman Kanak-Kanak di Sekolah Internasional Binus Serpong yang dapat menampung berbagai koleksi dalam rangka menunjang edukasi untuk pembelajaran anak - anak. 2.Merancang interior sebuah Perpustakaan Taman Kanak-Kanak di Sekolah Internasional Binus Serpong yang dimana siswa akan mendapatkan sebuah ilmu atau pengetahuan baru usai mengunjungi Perpustakaan ini. 3.Merancang interior sebuah Perpustakaan Taman Kanak-Kanak di Sekolah Internasional Binus Serpong dengan desain inovatif yang tidak memberikan kesan konservatif pada sebuah Perpustakaan.
Manfaat 1.Memberikan kemudahan untuk mendapatkan informasi khususnya bagi siswa Sekolah Internasional Bina Nusantara. 2.Menambah wawasan bagi seluruh siswa yang ingin belajar lebih banyak. 3.Sebagai bahan referensi khususnya bagi siswa di Sekolah Internasional Bina Nusantara .
METODE PENELITIAN Di dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif, yaitu pendekatan yang menghasilkan data deskriptif (menggambarkan karakteristik dan fungsi), yang bertujuan untuk mengerti dan memahami gejala yang diteliti pada objek studi yang bersifat deskripsi proyek berupa sebuah laporan perancangan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini ialah sebagai berikut : 1. Studi Literatur Studi literatur adalah bentuk suatu pengumpulan data yang berhubungan dengan perpustakaan pada umumnya, baik yang berhubungan dengan jenis, fungsi, dan kebutuhan yang ada yang dapat membantu dalam perancangan perpustakaan tersebut. 2. Observasi Lapangan Observasi Lapangan dibutuhkan untuk mendapatkan data informasi lain yang berhubungan dengan perpustakaan. Dari data tersebut mencakup foto, aktifitas yang di lakukan tiap individu di lokasi, fasilitas yang dibutuhkan oleh sebuah perpustakaan, serta flow activity sebuah perpustakaan. 3. Wawancara Wawancara dilakukan untuk mendapatkan sebuah informasi mengenai perpustakaan yang akan di survey. Informasi tersebut berupa bagaimana sistem yang berjalan dan kebutuhan apa saja yang dibutuhkan.
HASIL DAN BAHASAN Dalam desain perpustakaan yang ada dan berkembang sekarang ini telah dipergunakan sebagai salah satu pusat informasi, sumber ilmu pengetahuan, rekreasi, serta memberikan berbagai layanan jasa lainnya. Dalam perancangan perpustakaan taman kanak-kanak ini dengan berbagai tujuan untuk menciptakan desain yang sesuai dengan karakter dan kebutuhan psikologis dari siswanya. Pada desain perpustakaan taman kanak-kanak ini juga menampilkan perbedaaan dari desain sebelumnya, agar dapat memberikan kesan yang lebih nyaman dengan sentuhan material yang ramah lingkungan dan natural. Dengan adanya perbedaan karakter dan kebutuhan dari siswa namun tetap satu tujuan berdasarkan fungsinya. Oleh karena itu dengan perancangan interior pada perpustakaan taman kanakkanak Sekolah Internasional Bina Nusantara Serpong , diharapkan dapat memenuhi kebutuhan siswa untuk menunjang kebutuhan yang lebih baik dari segi edukasi maupun dari segi psikologis. Dengan desain yang lebih natural dan juga pemilihan furnitur yang ergonomis dapat memberikan kenyamanan kepada pengunjung yang datang di perpustakaan ini.
Analisa Aspek Lingkungan Serpong adalah sebuah kecamatan di Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten, Indonesia. Sebelum Kota Tangerang Selatan menjadi kota otonom, Serpong merupakan salah satu kecamatan dari Kabupaten Tangerang. Di kecamatan ini terletak kota terencana ternama yang bernama Bumi Serpong Damai atau seringkali disingkat dengan "BSD" (kini disebut sebagai BSD City, yang merupakan salah satu perintis perumahan di Serpong. Selain BSD saat ini perkembangan perumahan di kawasan ini sangat pesat seiring dioperasikannya jalan Tol Antasari - BSD. PT. Alam Sutera Realty Tbk adalah anak perusahaan dari grup Argo Manunggal yang bergerak di bidang property developer, didirikan oleh Harjanto Tirtohadiguno pada 3 November 1993. Awalnya perusahaan ini bernama PT Adhihutama Manunggal, kemudian berganti nama menjadi PT Alam Sutera Realty Tbk pada 19 September 2007. Pada tahun 1994 Perusahaan mulai mengembangkan proyek pertama di sebuah kawasan terpadu bernama Alam Sutera yang terletak di Serpong Utara, Tangerang Selatan dan Pinang, Kota Tangerang, provinsi Banten dan berlanjut hingga saat ini. Selain itu Alam Sutera juga melakukan pengembangan ke daerah Riau, Batam, Cianjur, dan Bali. Perusahaan ini menjadi perusahaan publik dan tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak tanggal 18 Desember 2007. Kawasan yang telah berhasil dikembangkan adalah perumahan, apartemen, mall, dan superblock di kawasan Serpong, Kota Tangerang Selatan, dengan posisi yang berdekatan dengan beberapa pengembang besar, antara lain BSD, Summarecon Serpong, Paramount Serpong, dan Lippo Village. Lokasi yang menjadi pusat pengembangan saat oleh Alam Sutera adalah Alam Sutera Superblock (kawasan komersial dan juga perumahan Sutera Victoria) dan perumahan Suvarna Padi Golf Estate di Pasar Kemis Tangerang. Perumahan ini juga dilengkapi dengan fasilitas umum dan sosial seperti rumah ibadah, taman bermain, rumah sakit, mal dan hotel. Sebagai kawasan yang memiliki komitmen tinggi terhadap lingkungan, seluruh proses perencanaan maupun pelaksanaan dalam pengembangan kawasan merupakan implementasi dari ecological planning method, di mana dalam setiap pengembangannya Alam Sutera selalu mengedepankan kondisi alam sekitar, meliputi faktor topografi, hidrologi, akses, hingga demografi. Pencapaian Mudah untuk mencapai lokasi tersebut karena letaknya yang berada di tengah kota, mudah dijangkau, dan terletak di jalur sirkulasi utama yaitu Alam Sutera. Bina Nusantara International School Serpong didirikan atas dasar tingginya permintaan orang tua dan siswa di area Tangerang dan sekitarnya. Untuk memenuhi permintaan tersebut, Binus membangun International School di Lengkong Karya Jelupang No. 58, Lengkong Karya, Serpong Tangerang – Banten.
Analisa Aspek Bangunan Sekolah seluas lebih kurang 7,5 hektar dapat mengakomodasi 7.000 siswa sampai tahun 2013 atau sampai Bina Nusantara International School di Serpong berjalan. Sekolah Binus ini mulai beroperasi pada Juli 2007. Jenjang yang ada pada sekolah ini dari tinggat Elementary School sampai High School.
Letak sekolah internasional ini juga amat strategis karena hanya butuh waktu beberapa menit untuk menuju gerbang Tol Alam Sutera dan Tol menuju Jakarta. Di Serpong ini juga tempat yang sangat menjanjikan karena banyak fasilitas yang sangat memadai, seperti fasilitas penunjangnya yaitu akses jalan, rumah sakit, pusat perbelanjaan, olah raga, dan pusat kebugaran. Dengan ditambahnya lingkungan di sekitar yang masih asri dan sejuk ditumbuhi pohon-pohon besar yang rimbun membuat sirkulasi udara mengurangi jumlah polusi kendaraan bermotor dan pabrik. Gedung D adalah letak dimana perpustakaan berada dan pada lantai 2 perpustakaan taman kanak–kanak ini berdiri. Letak perpustakaan ini satu gedung dengan kantin dan juga ruang serbaguna. Selain itu pada gedung ini dapat langsung mengakses menuju kelas dan juga area olahraga. Gedung ini adalah terbaru yang di desain untuk siswa kelompok bermain, taman kanak-kanak dan sekolah dasar. Bentuk dari gedung ini sangat unik yaitu dari bentuk balok-balok yang nertumpukan lalu diberi kaca kotak dengan ukuran yang besar dan kecil berguna untuk memberikan cahaya alami pada setiap ruanganya. Dengan di kombinasikan dengan warna hijau, ungu, abu-abu dan krem. Gedung Perpustakaan ini terdiri dari 3 lantai. Lantai satu yaitu terdiri dari kantin, ruang tunggu orang tua siswa, dan toilet. Akses juga dapat menuju area bermain, lapangan olahraga, area parker dan ruang kelas. Lantai 1 tidak seluruhnya diberikan dinding beton, hanya sebagian saja yang ditutupi yaitu area toilet dan dapur pada kantin. Selain ruangan tersebut tidak diberikan dinding.
Analisa Aspek Manusia Pengunjung yang datang ke Perpustakaan 90% ialah anak-anak. Rentang usia pengunjung 4-6 tahun.
Layout
Gambar 1 Layout Furniture Pada lantai 2 terdapat gedung perpustakaan yang terdiri dari lobby perpustakaan, kantor pengelola, perpustakaan, toilet, gudang dan sirkulasi tangga yang dapat memberi akses untuk ke kelas. Pada lantai 2 ini lebih tertutup dengan dinding beton dengan aksen kaca yang kecil untuk memberikan cahaya alami.
Konsep Tema Konsep yang diambil memiliki tema Back to Nature. Back yang berarti = kembali, melihat ke belakang. Maksudnya untuk menjadikan ambiance perpustakaan untuk melihat kembali seperti suasana alam yang sangat nyaman untuk siswa. Sedangkan Nature berarti = alam. Maksudnya, agar pada setiap siswa yang datang ke perpustakaan mendapatkan kenyamanan layaknya seperti tinggal di alam bebas dan mendapatkan tingkat kenyamanan layaknya berada di hutan yang nyaman dengan banyak pepohonan agar siswa dapat lebih semangat dalam mengerjakan segala kegiatan mereka di perpustakaan yang berhubungan dengan desain.
Citra Ruang Konsep citra ruang yang akan diterapkan pada perpustakaan ini yaitu memberi kesan nyaman serta memberikan desain yang inspiratif yang dapat menyegarkan pandangan dan tidak membosankan bagi siswa yang datang. Desain yang inspiratif dan inovatif ini diterapkan untuk memberikan kesan tampilan baru yang menarik dan dapat digunakan tanpa mengurangi keberadaan fungsi perpustakaan taman kanak – kanak. Kesan cozy diterapkan untuk medukung suasana menjadi lebih tenang dan memberi kesan nyaman karena banyaknya permainan warna yang monokromatik. Dengan memberikan kesan citra ruang dapat dilihat dari penerapan keseluruhan dari setiap ruang seperti pada furnitur, penggunaan bahan material, elemen interior, pencahayaan dan permainan warna pada perpustakaan taman kanak – kanak ini.
Konsep Bentuk Bentuk yang akan digunakan adalah bentuk geometris. Bentuk geometris dengan garis tegak dan lurus dapat menciptakan suasana tegas dan fokus pada ruangan. Sedangkan bentuk geometris seperti melengkung lebih menggambarkan santai dan harmoni. Bentuk-bentuk ini akan diterapkan dengan pola dinamis sehingga ruangan pada perpustakaan menjadi terlihat tidak kaku, tertata rapih dan lebih berpola.
Konsep Warna Berbagai macam warna monokromatik akan diterapkan yaitu sebagian besar menggunakan warna cokelat dan hijau yang dipadukan dengan warna-warna yang monokromatik yang dapat memberikan kesan untuk menyejukan mata seperti hijau, cokelat, cream dan warna yang berdekatan. Warna-warna tersebut akan digunakan sebagai aksen agar ruangan terlihat lebih cozy. Warna kayu dan dedaunan juga akan digunakan pada sebagian furniture sebagai aksen.
Pemilihan Furnitur Furnitur-furnitur yang akan dipakai lebih ke furnitur yang lebih modern. Untuk furnitur seperti kursi akan terbuat dari material kayu sebagai dudukan dan kaki kursi. Untuk furnitur seperti meja akan menggunakan material kayu. Dan juga ada pula untuk material sofa menggunakan busa dan dikombinasikan dengan kayu. Dengan memperhatikan bentuk furnitur untuk tidak terlalu mempunyai sisi yang tajam, dapat digunakan bentuk lengkung untuk menghindari bahaya dari anak – anak.
Elemen Interior 1.
Lantai Pada lantai akan terdapat beberapa perbedaan material yang digunakan. Perbedaan material pada lantai selain berfungsi sebagai keamanan, juga dapat menambah nilai estetika ruang. Menggunakan material marmer pada area publik seperti ruang baca agar memberi kesan cozy. dengan kombinasi penggunaan parket dan vinyl pada area perpustakaan dan ruang audiovisual yang memberi kesan hangat dan juga eksklusif serta dapat meredam suara. Sedangkan untuk area-area servis menggunakan material keramik.
2.
3.
Dinding Konsep material dinding ditentukan berdasarkan fungsi dan gaya interior ruangannya. Untuk area-area tertentu dimana memiliki tingkat kebisingan tinggi serta memerlukan ketenangan dan privasi seperti area kantor, ruang audiovisual, dan area baca diperlukan adanya dinding akustik sebagai peredam suara. Sebagai material pelapis dinding memnggunakan wallpaper di seluruh area perpustakaan. Serta terdapat beberapa treatment untuk meredam suara pada ruang audiovisual. Plafon Plafon memiliki permainan kenaikan dan penurunan ketinggian. Plafon juga membutuhkan unsur estetis yang disesuaikan dengan tema perancangan. Selain itu bentuk plafon juga harus mendukung tata cahaya agar kesatuan tema ruang dapat lebih tercapai. Material yang digunakan ialah gypsum dengan rangka hollow.
Sistem Pencahayaan Pada perpustakaan ini jenis pencahayaan yang akan digunakan adalah general lighting dan accent lighting. Dengan menggunakan General lighting ini berfungsi untuk menerangi ruangan yang mempunyai luasan yang besar karena mempunyai pencahayaan terbaik dan merata. Jenis lampu yang digunakan adalah lampu fluorescent strip yang dapat menghemat energi dan memberikan aksen dinamis. Pada pencahayaan untuk accent lighting digunakan agar ruangan tidak terasa bosan dan mempunyai karakter yang dapat diperlihatkan. Tipe lampu yang biasanya digunakan untuk penerangan jenis ini diantaranya adalah mini-spot, spotlight, lampu halogen dan lampu tungsten yang semuanya kapasitas berdaya rendah dan memiliki pencahayaan yang baik.
Sistem Penghawaan Konsep penghawaan pada perpustakaan ini menggunakan sistem penghawaan buatan yaitu menggunakan AC, karena temperatur dan kelembaban ruang perpustakaan yang stabil maka dapat menjaga keawetan koleksi dan peralatan tertentu seperti koleksi referensi, multimedia dan komputer. Untuk penghawaan ruang yang digunakan tingkatnya adalah temperatur 20- 25°C (untuk ruang koleksi buku, ruang baca dan ruang kerja), 17°C (untuk ruang komputer), Kelembaban 45 – 55%. Namun, untuk menjaga sirkulasi agar tetap terjaga maka sesekali akan digunakan dengan penghawaan alami dengan membuka jendela.
Sistem Akustik Konsep akustik disesuaikan dengan perpustakaan yang bersifat tenang dan jauh dari kebisingan sehingga digunakan material yang dapat meredam suara. Pengukuran jangkah frekuensi dan besarnya, dapat dilakukan dengan bantuan sebuah RTA (Real Time Analyzer) untuk mengetahui dan menentukan frekuensi pantulan atau ketembusan, sehingga dapat ditentukan jenis material penyerap suara yang digunakan. Banyak material penyerap yang sangat efektif untuk digunakan.
Sistem Proteksi Kebakaran Sistem pengamanan kebakaran pada Perpustakaan yang direncanakan adalah Smoke Detector, pada plafoon dengan jarak 6 meter dan Heat detector sebagai tahap pencegahan. Sprinkler, penggunaan sprinkler pada plafon dengan radius 3 meter dan Fire Extinguisher, ditempatkan pada tempat yang rawan kebakaran dan letaknya mudah dijangkau sebagai tahap pemadaman api.
Sistem Keamanan Selain mempekerjakan security / satpam, sistem penanganan keamanan dapat dilakukan melalui pemantauan keadaan kondisi klinik dermatologi tersebut dengan menggunakan CCTV. Selain itu, menggunakan sistem automatic door closer karena Perlunya privasi pada area-area tertentu seperti kantor, ruang konsultasi, ruang perawatan, dan ruang tindakan. Pada ruangan tersebut akan menggunakan pengaturan akses pintu, Full height door, frameless dengan Automatic Door Closer.
SIMPULAN DAN SARAN Dalam desain perpustakaan yang ada dan berkembang sekarang ini telah dipergunakan sebagai salah satu pusat informasi, sumber ilmu pengetahuan, rekreasi, serta memberikan berbagai layanan jasa lainnya. Dalam perancangan perpustakaan taman kanak-kanak ini dengan berbagai tujuan untuk menciptakan desain yang sesuai dengan karakter dan kebutuhan psikologis dari siswanya. Pada desain perpustakaan taman kanak-kanak ini juga menampilkan perbedaaan dari desain sebelumnya, agar dapat memberikan kesan yang lebih nyaman dengan sentuhan material yang ramah lingkungan dan natural. Dengan adanya perbedaan karakter dan kebutuhan dari siswa namun tetap satu tujuan berdasarkan fungsinya. Oleh karena itu dengan perancangan interior pada perpustakaan taman kanak-kanak Sekolah Internasional Bina Nusantara Serpong , diharapkan dapat memenuhi kebutuhan siswa untuk menunjang kebutuhan yang lebih baik dari segi edukasi maupun dari segi psikologis. Dengan desain yang lebih natural dan juga pemilihan furnitur yang ergonomis dapat memberikan kenyamanan kepada pengunjung yang datang di perpustakaan ini. Dengan adanya tugas akhir ini hasil penelitian dan analisa yang didapat, penulis mendapatkan informasi tentang bagaimana cara mendesain perpustakaan taman kanak-kanak yang dapat memenuhi kebutuhan siswanya, antara lain : • • • • •
Mengetahui tentang ilmu perpustakaan yang lebih detail baik dari segi edukasi maupun dengan perancangan interior yang baik. Mengetahui karakteristik psikologis dan kebutuhan edukasi serta kegiatan apa saja yang dilakukan oleh siswa diperpustakaan. Memperhatikan kelengkapan fasilitas perpustakaan yang lebih memadai serta memiliki koleksi yang lebih lengkap untuk para siswanya. Memberikan kenyamanan dan juga ketenangan kepada pengunjung perpustakaan yang sedang melakukan kegiatan aktivitas di dalam perpustakaan, agar setiap pengunjung senang dan akan kembali lagi dan tidak merasa jenuh. Menciptakan desain yang bisa menarik perhatian dan membuat para siswa menjadi gemar ke perpustakaan serta semangat dalam melakukan aktivitas apapun didalam perpustakaan yang berhubungan dengan edukasi, pendidikan, rekreasi dan sarana informasi.
REFERENSI Edwards, Brian. (2002). Libraries and Learning Resource Centers. Oxford: Architectural Press. Panero, Julius. (2003). Dimensi Manusia&Ruang Interior. Jakarta : Erlangga. Dewey, Melvil. (2003). Dewey Decimal Classification and Relative Index Edition 22. Ohio: OCLC Online Computer Library Center. Dudek, Mark. (2000). Kindergarten Architecture: Space for The Imagination. Banu, Sharmila. (2013). Perancangan Interior Perpustakaan Fakultas School Of Design Bina Nusantara Alam Sutera .Jakarta : Program S1 Binus University. Jakarta. De Chiara, Joseph. (1991). Time Saver Standards for Interior Design and Space Planning. United States of America. Ragan, Sara L. (1995). Interior Color by Design. United States of America : Rockport Publishers. Albert, Josef. (1963). Interaction of Color. New Haven CT : Yale University. Mahnke, Franke H. and Rudolph H. Mahnke. (1987). Color and Light in Man-made Evironments. New York : Van Nostrand Reinhgold. Reznikoff, S. C. (1986). Interior Graphic and Design Standards. New York : Whitney Library of Design.
Calloway, Stephan. (1991). The Element of Style. London : Reed International Books. Orr, David W. (2002). The Nature of Design. England : Oxford University. Atman, Osman. (2010). Green Architecture. United States : The McGraw-Hill Companies.
http://id.wikipedia.org/wiki/Perpustakaan http://staff.uny.ac.id http://www.kajianpustaka.com/2012/11/perpustakaan.html https://halamanputih.com/tag/fungsi-perpustakaan/ http://www.batuahsakti.com/v2/index.php/bits-library-solutions-/56-pengembangan-sistemkeamanan-a-pelayanan http://www.konselorsekolah.com/2013/01/manfaat-perpustakaan-keluarga-bagi-anak.html http://avisa-wordpilar.blogspot.com/2011/12/peran-perpustakaan-dalam-literasi.html http://webserpong.binus-school.net/ http://id.wikipedia.org/wiki/Serpong,_Tangerang_Selatan http://repository.usu.ac.id
RIWAYAT PENULIS Dhyarga Oktavian Ardiansyah lahir di kota Jakarta pada tanggal 18 Oktober 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Desain Interior pada tahun 2014. Saat ini bekerja secara freelance di bidang Desain Interior.