PERANCANGAN DATA WAREHOUSE DAN EXPERT DASHBOARD PROGRAM BANTUAN PADA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (DITPSMK) Ariandika Binus University, Jakarta, Indonesia,
[email protected]
Ria Liuswani Binus University, Jakarta, Indonesia,
[email protected]
Shinta Binus University, Jakarta, Indonesia,
[email protected]
Indrajani, S.Kom., M.M. Binus University, Jakarta, Indonesia,
[email protected]
ABSTRACT Data warehouse design in a company can help the company process their historical data and serve as provider for data that can be processed into high quality data to support decision making process so it can help the development of DSS and EIS application. To support the decision making process, Business Intelligence tools is needed. Business Intelligence is one of the implementation that can help answer the need of problem analysis and decision making. Data warehouse and Business Intelligence design was applied in DITPSMK. The purpose of this writing is to design data warehouse and business intelligence in the form of dashboards and reports which can help the executives in decision making process. The research method consist of document study, data gathering, interview, and company observation. The analysis method which was used were William’s analysis method, Kimball’s data warehouse design method, and Vercellis’ business intelligence design method. The result is the Support Program Dashboard which were used by executives to help them making a fast and accurate decision. In the end, the Support Program Dashboard were hoped to help the executives in giving support program to the targeted schools. Keywords: Data warehouse, business intelligence, DSS, EIS, dashboard, reporting ABSTRAK Perancangan Data Warehouse di dalam perusahaan dapat membantu perusahaan dalam mengolah data historis dan sebagai penyedia data yang dapat diolah menjadi informasi yang berkualitas dalam mendukung pengambilan keputusan sehingga mempermudah dalam pembuatan aplikasi-aplikasi DSS dan EIS. Untuk menunjang proses pengambilan keputusan tersebut dibutuhkan suatu tools Business Intelligence. Dengan adanya Business Intelligence merupakan salah satu bentuk implementasi yang mampu menjawab kebutuhan untuk menganalisis masalah-masalah serta dalam pengambilan keputusan. Perancangan data warehouse dan business intelligence tersebut dilakukan pada 1
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (DITPSMK). Penulisan ini bertujuan untuk merancang data warehouse dan business intelligence yang berupa dashboard dan reporting untuk membantu para eksekutif dalam melakukan proses pengambilan keputusan. Metode penelitian terdiri dari studi kepustakaan, pengumpulan data, interview, dan observasi perusahaan. Metode analisa yang digunakan adalah metode analisa dari William, sedangkan metode perancangan data warehouse dari Kimball, dan metode perancangan business inteligence menggunakan metode dari Vercellis. Hasil yang dicapai adalah suatu dashboard program bantuan yang digunakan oleh para manajerial dan para eksekutif untuk membantu mereka dalam proses pengambilan keputusan yang cepat, tepat dan akurat. Pada akhirnya, diharapkan bahwa dashboard program bantuan tersebut dapat membantu para manajerial dan eksekutif dalam memberikan bantuan kepada sekolah-sekolah yang dituju. Kata kunci: Data warehouse, business intelligence, DSS, EIS, dashboard, reporting
PENDAHULUAN Pada era globalisasi saat ini, perkembangan data tumbuh dengan sangat pesat. Hal ini menyebabkan data yang tadinya hanya dimanfaatkan dalam pembuatan laporan operasional, sekarang data tersebut dimanfaatkan untuk pembuatan laporan yang lebih bersifat analisis yang berguna dalam pembuatan keputusan di dalam perusahaan. Dengan kebutuhan data tersebut, perusahaan yang dulunya menggunakan basis data kini sudah memanfaatkan teknologi data warehouse. Data warehouse juga dapat membantu perusahaan dalan mengolah data historis dan sebagai penyedia data yang dapat diolah menjadi informasi yang berkualitas dalam mendukung pengambilan keputusan secara cepat dan tepat sehingga mempermudah dalam pembuatan aplikasi-aplikasi DSS dan EIS. Untuk menunjang pengambilan keputusan tersebut, organisasi membutuhkan suatu tools yaitu BusinessIntelligence. Dengan adanya Business Intelligence merupakan salah satu bentuk implementasi yang mampu menjawab kebutuhan untuk menganalisis masalah-masalah serta dalam pengambilan keputusan. DITPSMK memiliki data pada database yang berbeda-beda dan sulit dalam menganalisa data dari berbagai macam sudut pandang serta laporan yang ada masih dalam bentuk laporan operasional sehingga para eksekutif atau Direktorat PSMK sering salah dan sulit dalam mengambil keputusan yang baik, benar dan tepat pada sasaran. Maka dari itu DITPSMK membutuhkan suatu tools BI yang berfungsi untuk mempercepat proses pengambilan keputusan, meningkatkan kontrol organisasi, mempercepat pemecahan masalah dalam suatu organisasi, membantu proses manajerial dan serta meningkatkan efesiensi dan efektivitas. Dengan diterapkannya real-time BI ini, diharapkan dapat membantu pihak DITPSMK dalam mengambil keputusan mengenai pengelolaan akademik dengan lebih efektif dan efisien dan semuanya akan di bahas dalam skripsi kami yang berjudul Perancangan Data Warehouse dan Expert Dashboard Program Bantuan pada Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (DITPSMK). Ruang lingkup dalam penulisan tugas akhir ini adalah Database: Database Bantuan, Database Kepedidikan, dan Database Fasilitas sedangkan Report: Report Data SMK, Report Data Program Bantuan, Report Data Guru dan Siswa, Report Prasarana, Report Kompetensi Terakreditasi, Report Penerapan ISO. Tujuan dalam penulisan tugas akhir ini adalah untuk melakukan analisis terhadap kebutuhan yang ada di dalam DITPSMK, merancang data warehouseyang berguna untuk mengintegrasikan database-database yang ada di dalam DITPSMK. Kemudian data warehousetersebut dijadikan sumber data untuk perancangan business intelligence, danmerancang sebuah aplikasi Business Intelligence (BI) yang berupa dashboard dan reporting untuk membantu para eksekutif dalam melakukan proses pengambilan keputusan. Sedangkan manfaat yang didapat dari penulisan tugas akhir ini adalah dengan integrasi dari data warehouse memudahkan dalam menganalisis dan membaca data bantuan, pendidik dan fasilitas yang berada pada database yang berbeda dan mempermudah para manajerial dalam pembuatan laporan berdasarkan database tersebut, memudahkan dalam menganalisa data dan tersedianya data yang dapat dianalisis dari berbagai macam sudut pandang sehingga memudahkan dalam menentukan program bantuan kepada sekolah mana yang dituju beserta jenis bantuan apa yang diperlukan. Dan memudahkan dalam menganalisa kecukupan guru, fasilitas dan akreditasi serta penerapan ISO, dengan membangun business intelligence yang sumber datanya dari data warehouse, memudahkan dalam pembuatan laporan dan pengambilan keputusan, memudahkan dalam menganalisa karena dengan data warehouse terdapat end user access tools yang bisa membuat
2
laporan secara mendadak, memudahkan dalam melakukan analisa karena dengan perancangan business intelligence tersedianya informasi dan pengetahuan yang dapat lebih diandalkan untuk pengambilan keputusan mengenai perhitungan jumlah siswa, pendidik, kecukupan fasilitas. Karena tersedianya aplikasi yang menyediakan fitur perhitungan yang lebih dalam mengenai jumlah dan kecukupan tersebut, dan meningkatkan performa yang mendukung DITPSMK untuk proses pembuatan laporan dan pengambilan keputusan menjadi lebih cepat dengan pembangunan dari business intelligence.
METODE PENELITIAN Dalam penulisan tugas akhir ini, metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan yang bertujuan untuk mengumpulkan teori-teori yang terkait dengan penulisan tugas akhir ini, lalu metode interview yang dilakukan di DITPSMK dengan narasumber yaitu Bapak Taufiq Damarjati, M.T., kemudian yang terakhir adalah metode obersevasi perusahaan yang dimana kami terjun langsung untuk mengamati proses bisnis yang berjalan pada DITPSMK. Untuk menunjang penulisan tugas akhir ini, maka diperlukannya metode analisis dan peracangan yang berguna sebagai dasar dari analisis dan perancangan data warehouse dan business intelligence yang akan dilakukan di DITPSMK. Metode analisis yang digunakan menurut William (2007), sebelum memulai mengembangkan sebuah Business Intelligence, diperlukannya sebuah Business Intelligence Opportunity Analysis yang dimana untuk meningkatkan pendapatan atau mengurangi biaya, sehingga meningkatkan keuntungan dan menciptakan nilai bisnis. Business Intelligence Opportunity Analysis terdiri dari : A. B. C. D.
Mengidentifikasi Business Drivers Mengidentifikasi Business Strategy, goals, dan Objectives Mengidentifikasi Business Design Mengidentifikasi nilai bisnis yang akan diperoleh bila diterapkan pada Business Intelligence
Sedangkan metode perancangan data warehouse yang digunakan bersumber dari Kimball (2013) yang dimana terdapat 4 tahap yang harus dilalui dalam perancangan data warehouse, yaituselect the business process,declare the grain, identify the dimensions, dan identify the facts. Selain peracangan data warehous terdapat pula peracangan business intelligence (Vercellis 2009), tahap-tahap tersebut berupa analysis, design, planning, implementation dan control.
HASIL DAN PEMBAHASAN A. Perancangan Data Warehouse
Gambar 1.1 Arsitektur Data Warehouse DITPSMK
3
Terdapat 4 tahap dalam melakukan peracangan data warehouse, yaitu: 1.
2.
3.
Select the business process Business process yang digunakan di dalam DITPSMK berupa proses pemberian bantuan, proses pendidik, proses siswa, dan proses sekolah. Declare the grain Grain merupakan proses untuk menentukan apa yang digambarkan oleh record di dalam tabel fakta. Berikut ini adalah grain yang ada dalam perancangan data warehouse Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. 1. Proses Pemberian Bantuan Analisis yang dilakukan pada proses pemberian bantuan meliputi total bantuan pada periode waktu tertentu. 2. Proses Pendidik Analisis yang dilakukan pada proses pendidik ini adalah seberapa banyak jumlah pendidik secara keseluruhan dan persentase kecukupan guru. 3. Proses Siswa Analisis yang dilakukan dalam proses siswa ini berupa seberapa banyak jumlah siswa terdata yang ada di seluruh dunia. 4. Proses Sekolah Analisis yang dilakukan dalam proses sekolah ini berupa seberapa banyak persentase sekolah terdata, total seluruh sekolah, persentase kecukupan ruang kelas dan ruang praktik, persentase akreditasi lebih besar dari C dan persentase penerapan ISO. Identify the dimensions Pada tahap ini dilakukan penyesuaian dimensi dan grain yang ditampilkan dalam bentuk matrik. 1. Proses Pemberian Bantuan Tabel 1.1 Dimensi dan Grain dari Proses Pemberian Bantuan
Dimensi Grain Total bantuan Per periode tertentu (hari, bulan, tahun) 2.
Waktu
Sekolah
Bantuan
Kategori Bantuan
Staff
X
X
X
X
X
waktu
Proses Pendidik Tabel 1.2 Dimensi dan Grain dari Proses Pendidik
Dimensi Grain Jumlah pendidik keseluruhan Persentase Kecukupan Guru
Waktu
Sekolah
Kabupaten
Provinsi
Adaptif
Normatif
Produktif
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
3.
Proses Siswa Tabel 1.3 Dimensi dan Grain dari Proses Siswa
Dimensi Grain Jumlah siswa keseluruhan
Waktu
Sekolah
Provinsi
Program Ahli
Kabupaten
X
X
X
X
X
4
4.
Proses Sekolah Tabel 1.4 Dimensi dan Grain dari Proses Sekolah
Dimensi Grain Total Seluruh Sekolah Persentase sekolah terdata Persentase Kecukupan Ruang Kelas Persentase Kecukupan Ruang Praktik Persentase Akreditasi Lebih Besar Dari C Persentase Penerapan ISO 4.
Waktu
Sekolah
X
Prasarana
Provinsi
Kabupaten
Program Ahli
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
Identify the facts Pada tahap ini dilakukan pemilihan fakta yang akan digunakan. Masing-masing fakta memiliki data yang dapat dihitung dan selanjutnya akan ditampilkan dalam bentuk laporan dan grafik. Berikut adalah fakta-fakta yang akan digunakan dalam data warehouse: -
B.
Fakta proses pemberian bantuan, meliputi: SKBantuan, SKSekolah, SKKategori_Bantuan, SKStaff, SKTime, total bantuan per periode. Fakta proses pendidik, meliputi: SKSekolah, SKTime, SKProvinsi, SKKabupaten, SKAdaptif, SKNormatif,jumlah pendidik keseluruhan, persentase kecukupan guru. Fakta proses siswa, meliputi: SKSekolah, SKTime, SKProvinsi, SKKabupaten, SKProgram_Ahli, jumlah siswa keseluruhan. Fakta proses sekolah, meliputi: SKSekolah, SKProvinsi, SKKabupaten, SKTime, SKPrasarana, SKProgram_Ahli, total seluruh sekolah, persentase sekolah terdata,persentase kecukupan ruang kelas, persentasekecukupan ruang praktik, persentase akreditasi lebih besar dari C dan persentase penerapan ISO. Perancangan Business Intelligence Menurut Vercellis (2009), Dalam mengembangkan sebuah Business Intelligence di dalam sebuah perusahaan terdapat 4 Fase utama yang dapat dilakukan, terdiri diantaranya adalah sebagai berikut : Pertama, analysis. Pada fase analisis ini tugas-tugas utamanya adalah mengidentifikasi kebutuhan bisnis. Di dalam mengidentifikasi kebutuhan bisnis dibagi menjadi tiga penjelasan yaitu (1) general objective, merupakan tujuan dari melakukan proyek ini dan perlunya dilakukan pencatatan dengan tujuan mengidentifikasi tujuan daripada kebutuhan bisnis. General objective dari proyek ini adalah sebagai berikut :melakukan analisis terhadap kebutuhan di dalam DITPSMK mengenai reporting program bantuan, dan merancang sebuah dashboard business intelligence yang dapat membantu para manajer dalam proses pengambilan keputusan untuk program bantuan, kependidikan dan fasilitas; (2) project priorities, yaitu merancang sebuah business intelligence di dalam DITPSMK yang dimaksudkan untuk membantu menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi DITPSMK. Prioritas dari proyek ini adalah sebagai berikut : untuk mengatasi kesulitan dalam melakukan analisis yang mendalam terhadap laporan-laporan, untuk mengatasi kesulitan dalam melakukan reportingdan pembuatan laporan karena laporan yang sebelumnya tidak dalam bentuk chart yang memudahkan para manajer dalam menganalisa data-data SMK secara keseluruhan, sehingga dilakukan perancangan aplikasi yang menampilkan chart mengenai data-data SMK secara keseluruhan, dan untuk meningkatkan performa DITPSMK dalam
5
melakukan proses pembuatan laporan dan pengambilan keputusan; (3) benefit of project. Ini adalah bagian yang penting, yang dimana membantu dalam menjabarkan keuntungankeuntungan apa saja yang didapat dari proyek dan juga mendefinisikan keuntungan yang dapat membantu dalam menyelesaikan kebutuhan-kebutuhan bisnis, yaitu merancang sebuah aplikasi dashboard yang dapat membantu para manajer dalam membuat keputusan dan reporting, menghasilkan laporan-laporan yang lebih mudah dalam membantu kepada analisis yang lebih dalam dan merancang aplikasi business intelligence yang dapat meningkatkan performa pada DITPSMK. Kedua, Design. Pada tahap design ini, terdapat dua fase yang harus dikerjakan untuk membuat business intelligence. Tahapnya adalah infrastructure recognition dan project macro planning. Penjelasan lengkapnya ada dibawah ini: 1.
Infrastructure Recognition
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan dalam membangun sebuah Business Intelligence, memiliki Server Specification dan Client Specification yang ditunjukkan pada tabel-tabel dibawah ini. Table 1.5Server Specification Model Name Processor RAM Harddisk
Operating System
HP Server HP DL160 Gen8 E5-2620 Base AP Svr HP 4GB 1Rx4 PC3L – 10600R-9 Kit HP 600GB 6G SAS 15k 3.5 in SC ENT HDD HP Smart Array p222/512MB FBWC Ctrlr Windows 2008 Server
Client Specification yang digunakan untuk mengakses business intelligence ditulis pada tabel dibawah ini. Table 1.6Client Specification Processor Memory Harddisk Operating System 2.
Intel core i5-2500S CPU @ 2.70 GHz 4GB 500GB Windows 7
Project Macro Planning
Project Macro Planning adalah sebuah teknik manajemen proyek yang klasik yang dimana project macro planning ini dapat digunakan untuk menjelaskan project timeline dan juga semua tugas-tugas yang dilakukan dan dibutuhkan dalam perancangan sebuah business intelligence. Penjelasan lengkap mengenai perencanaan proyek ini dijelaskan pada table berikut.
Gambar 1.2 Project Macro Planning Timeline
6
Ketiga, planning. Pada tahap planning, terdapat beberapa tahap yang dapat membantu dalam proses merancang business intelligence. Terdiri dari detailed project requirements, identification of datawarehouse, dan development of prototype.Penjabaran lengkap mengenai beberapa tahap tersebut adalah sebagai berikut. 1. Detailed Project Requirement Untuk memenuhi proyek ini, terdapat beberapa komponen yang dibutuhkan, dan pada tahap ini semua komponen-komponen yang dibutuhkan dijabarkan, yaitu sebagai berikut : A. Business intelligence membutuhkan sumber data yang akan digunakan untuk membuat dashboard yang berguna untuk reporting. Sumber datanya bersumber dariMySQL yang kemudian data tersebut di import ke SQL Server Management System untuk kemudian diintegrasikan dengan aplikasi dashboard. B. Business intelligence membutuhkan data warehouse yang dapat digunakan sebagai database yang mendukung dalam pengambilan keputusan yang datanya sudah di transform dan skema dari dimensi untuk dilakukan pengukuran (measure). 2.
Identification of Data Warehouse
• Star Schema Star schema merupakan sebuah bentuk dimensional data model yang dimana memiliki sebuah tabel fakta yang berada di tengah dan dikelilingi oleh dimensi tabel yang belum denormalisasi. Berikut ini adalah star schema yang ada di dalam Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. 1.
Star Schema Fakta Proses Pemberian Bantuan
Gambar 1.3 Star Schema Fakta Pemberian Bantuan 2.
Star Schema Fakta Proses Pendidik
7
Gambar 1.4 Star Schema Fakta Pendidik
3.
Star Schema Fakta Proses Siswa
Gambar 1.5 Star SchemaFakta Siswa
8
4.
Star Schema Fakta Proses Sekolah
Gambar 1.6 Star Schema Fakta Sekolah - Metadata Design Berikut ini contoh metada pada Dimensi sekolah dan Fakta PemberianBantuan, hal ini berlaku sama pada semua dimensi dan fakta. o
Metadata Dimensi Sekolah Nama Tabel : Dim_Sekolah Deskripsi : Tabel metadata dimensi sekolah Direktorat PSMK Table 1.7 Tabel Metadata Dimensi Sekolah
Nama Field
Tipe Data
Ukuran
Keterangan
SKSekolah
INT
-
ID_Sekolah
VARCHAR
10
Surrogate Key Foreign Key
ID_Provinsi
VARCHAR
2
Foreign Key
ID_Kabupaten
VARCHAR
4
Foreign Key
Nama_Sekolah
VARCHAR
50
-
Status_Sekolah
VARCHAR
10
-
Operasional
VARCHAR
35
-
Sertifikasi_ISO
VARCHAR
30
-
9
Sumber Tabel -
Sumber Field -
Transfor masi Create
M_Sekol ah Provinsi
ID_Sekol ah ID_Provi nsi ID_Kabu paten Nama_S ekolah Status_S ekolah Operasio nal Sertifikas
Copy
Kabupate n M_Sekol ah M_Sekol ah M_Sekol ah M_Sekol
Copy Copy Copy Copy Copy Copy
-
ah M_Sekol ah M_Sekol ah Pendidik
-
Pendidik
Jumlah_P NS_Tida k_Tetap
Copy
-
Pendidik
Jumlah_ NON_PN S_Tetap
Copy
-
Pendidik
Jumlah_ NON_PN S_ Tidak_Te tap
Copy
-
-
Lat
VARCHAR
20
-
Lon
VARCHAR
20
-
Jumlah_PNS_Te tap
INT
11
Jumlah_PNS_Ti dak_Tetap
INT
11
Jumlah_NON_P NS_Tetap
INT
11
Jumlah_ NON_PNS_ Tidak_Tetap
INT
11
LastUpdated
VARCHAR
10
o
i_ISO Lat
Copy
Lon
Copy
Jumlah_P NS_Teta p
Copy
-
Create
Metadata Fakta Proses Pemberian Bantuan Nama Tabel : Fakta_PemberianBantuan Deskripsi : Tabel metadata fakta pemberian bantuan Direktorat PSMK
Table 1.8 Tabel Metadata Fakta Proses Pemberian Bantuan Nama Field
Tipe Data
Ukuran
Keterangan
SKBantuan
INT
-
Foreign Key
SKSekolah
INT
-
Foreign Key
SKKategoriBant uan
INT
-
Foreign Key
SKStaff
INT
-
Foreign Key
SKTime
INT
-
Foreign Key
Total_Bantuan_ Per_Periode
INT
-
-
3.
Sumber Tabel Dim_Ba ntuan Dim_Sek olah Dim_Kat egori_Ba ntuan Dim_Sta ff Dim_Ti me Dim_Ti me Dim_Sek olah Dim_Kat egori_Ba ntuan Dim_Ba ntuan Dim_Sta ff
Sumber Field ID_Bant uan ID_Sekol ah ID_Kate gori_Ban tuan ID_Staff
Transfor masi Copy
Copy
ID_Time
Copy
Nilai_Ba ntuan
Transfor m (SUM(b. Nilai_Ba ntuan))
Copy Copy
Development of Prototype Berdasarkan project macro planning yang telah dijelaskan sebelumnya, berikut ini adalah development dari
10
business intelligence dashboard, yang dimana akan membantu kebutuhan para eksekutif, dashboard tersebut adalah: 1. Main Dashboard
Header
Graph 1
Graph 4
Graph 3
Graph 2
Footer
Legend
Gambar 1.7 Main Dashboard Design
2. Design Kriteria Pencarian
Gambar 1.8 Design Kriteria Pencarian
11
3.
Detail Dashboard Akreditasi
Graph 1
Legend 1
Graph 2
Legend 2
Gambar 1.9 Detail DashboardAkreditasi
4. Data Bantuan
Graph 1
Legend
Graph 2
Legend
Gambar 1.10Dashboard Data Bantuan Keempat, Implementation and Control.Pada fase terakhir ini, terdapat tiga tahap dalam mengimplementasikan dan mengontrol business intelligence. Tiga tahap yang dimaksud adalah development of datawarehouse, development of metadata and ETL dan development of application. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai 3 tahap tersebut. 1.
Development of DataWarehouse Dalam mengembangkan datawarehouse, kami menggunakan Microsoft SQL Server 2012 Evaluation dan Visual Studio Shell 2010, yang membantu dalam proses membangun data source, proses staging, membangun dimensi dan juga
12
proses mapping. Tahap pertama yang harus dilakukan di dalam mengembangkan datawarehouse adalah kita harus membuat database baru yaitu “db_datapokok_2013_dummy” yang akan digunakan sebagai data source, kita harus melakukan import data yang ada di MySQL ke dalam SQL Server untuk mendapatkan sumber datanya. Kemudian, kita perlu membuat database “db_datapokok_2013_dummy_OLAP” untuk menyimpan dimensi proses staging dan dimensi. A. Importing
Gambar 1.11 Migrate to SQL Server Pada tahap ini, pertama-tama kita membuka Microsoft SQL Server MigrationAssistant for MySQLlalu klik pada create new project dan akan muncul tampilan seperti di atas. Lalu memilih destinasi migrate to ke SQL Server 2012.
Gambar 1.12Connect to MySQL
13
Pada gambar di atas, setelah melakukan create new project pada Microsoft SQL Server Migration Assistant for MySQL dan sudah memilih destinasi migrate to. Maka dilakukan connect to MySQL, dan akan keluar tampilan seperti di atas, lalu memilih nama server yang digunakan, kemudian connect.
Gambar 1.13 Connect to SQL Server Pada gambar di atas adalah tampilan setelah melakukan connect to MySQL, lalu pilih connect to SQL Server dan akan keluar tampilan seperti di atas. Pada tampilan di atas, pilih database yang akan di import ke SQL Server lalu klik connect. Nama database yang kami gunakan “db_datapokok_2013_dummy”.
Gambar 1.14 Convert Schema Pada gambar di atas adalah tampilan gambar yang akan keluar setelah melakukan connect toSQL Server. Pada tahap ini dilanjutkan dengan cara memilih database yang
14
digunakan yang sudah muncul pada layar kiri, kemudian klik kanan pada databasenya dan pilih convert schema.
Gambar 1.15 Migrate Data Pada gambar di atas adalah tampilan gambar yang akan keluar setelah melakukan convert schema. Pada tahap ini dilanjutkan dengan cara memilih database yang digunakan yang sudah muncul pada layar kiri, kemudian klik kanan pada databasenya dan pilih migrate data. 2. Development of Metadata and ETL A. Staging Proses ETL adalah proses pemindahan data dari database operasional OLTP perusahaan ke dalam data warehouse. Dalam kasus ini proses yang dilakukan adalah pemindahan data dari “db_database_2013_dummy” ke “db_database_2013_dummy_OLAPFixed”. Berikut adalah langkah-langkah dalam melakukan proses ETL untuk semua tabel fakta. Berikut ini contoh ETL pada Dimensi sekolah dan Fakta PemberianBantuan, hal ini berlaku sama pada semua dimensi dan fakta.
15
1.
Staging and Mapping Fakta Pemberian Bantuan
Gambar 1.16OLE DB Source Fakta Pemberian Bantuan Pada gambar di atas dilakukan query untuk memanggil data dari dimensi yang diperlukan satu per satu dengan menggunakan SQL Command. Proses transform total pemberian bantuan per periode di dapat dari hasil SUM nilai bantuan berdasarkan tahun bantuan.
Gambar 1.17 OLE DB DestinationFakta Pemberian Bantuan
16
Pada gambar di atas dilakukan pemilihan destinasi dari “db_datapokok_2013_dummy” ke “db_datapokok_2013_dummy_OLAPFixed”. Kemudian dilakukan pemilihan kepada table mana yang dituju. Table lock dan Check constraints dicentang.
Gambar 1.18Mapping Fakta Pemberian Bantuan Pada gambar di atas, dilakukan proses mappingdari id_bantuan ke SKBantuan,id_sekolah ke SKSekolah, ID_Kategori_Bantuan ke SKKategoriBantuan, ID_Staff ke SKStaff, ID_Time ke SKTime, Total_Bantuan_Per_Periode ke Total_Bantuan_Per_Periode.
Gambar 1.19Staging Fakta Pemberian Bantuan Pada gambar di atas adalah hasil keseluruhan dari membuat stagingfakta pemberian bantuan.
17
Penjelasan diatas merupakan proses staging dan mapping pada fakta-fakta yang ada, proses ini berlaku sama pada setiap fakta.
-
Metadata
Gambar 1.32Metadata Repository Dimensi Adaptif 2.
Development of Application Dalam membantu DITPSMK dalam memberikan program bantuan, maka dibutuhkannya sebuah tools BI yang dapat membantu dalam pemberian program bantuan yang merata. Tools BI di sini berupa dashboard yang dikembangkan menggunakan PHP. Dashboard BI tersebut diharapkan dapat membantu DITPSMK dalam menyelesaikan masalah-masalah yang ada. •
•
Dengan dashboard tersebut, dapat mengatasi kesulitan dalam melakukan analisa yang menyediakan informasi mengenai perhitungan jumlah siswa, jumlah pendidik, kecukupan fasilitas karena dashboard yang dirancang tersebut menyediakan laporan dalam visualisasi mengenai informasi jumlah siswa, jumlah pendidik dan kecukupan fasilitas. Dengan dashboard tersebut, dapat mendukung dalam meningkatkan performa dalam proses pembuatan laporan yang membutuhkan waktu yang cukup lama (2 minggu sampai 1 bulan). Dikarenakan sudah tersedianya laporan-laporan dalam bentuk visualisasi yang dapat memudahkan dalam pengambilan keputusan.
SIMPULAN DAN SARAN DITPSMKadalahsalahsatuorganisasipemerintah yang dikelolaolehKementriandanKebudayaanRepublik Indonesia yang berfokuspadaSekolahMenengahKejuruan (SMK).Data warehouseadalah suatu sistem database yang mengumpulkan, menyatukan, mengolah, serta menganalisa berbagai macam data yang ada dalam suatu perusahaan.Denganadanyadata warehousetersebutkitadapatmenyatukanberbagaimacamsumberdatabase yang berbeda-beda yang ada di DITPSMK. Data warehouse dapat membantu DITPSMK dalam mengolah data historis dan sebagai penyedia data yang dapat diolah menjadi informasi yang berkualitas dalam mendukung pengambilan keputusan secara cepat dan tepat sehingga mempermudah dalam pembuatanaplikasiaplikasiDSSdanEIS. Hasil dari data warehouse ini digunakan untuk aplikasi website yang berisi dashboard yang menghasilkan list kandidat yang akan digunakan oleh para eksekutif untuk proses pengambilan keputusan. Dalammendukungpengambilankeputusantersebut, DITPSMK membutuhkansuatutools BI berbasis web yang mudahdiakses di manasaja.Tools BI tersebutdigunakanuntuk
18
pengambilankeputusanpada program bantuan.Tools BI berbasis web tersebutberupadashboard yang biasmenampilkanseluruh SMK yang ada di Indonesia, biasmenentukan SMK mana yang membutuhkanbantuan, total bantuan yang ada, jumlahpendidikdan lain sebagainya. Denganadanyadata warehousedantools BI pada DITPSMK, makadapat menghasilkan data dan laporan yang lebih bersifat analisis dan dapat dilihat dari berbagai macam sudut pandang, menghasilkanreport dalam bentuk visualisasi yang cepat, tepatdanakurat yang dapatdijadikanreferensiuntuk proses pengambilankeputusan pemberian program bantuan. Reporttersebutberupa, report data SMK, report data program bantuan, report data guru dansiswa, reportprasarana, reportkompetensiterakreditasi, danreportpenerapan ISO. Berikutinibeberapa saran yang membantudalampengembanganaplikasi program bantuan: Mengembangkan website ataua plikasi yang dapat menyediakan Business Intelligence dashboard yang lebih baik dengan sumber data yang berasal dari data warehouse yang telah dirancang. 2. Mengambangkan aplikasi yang bias membantu menganalisa bantuan berdasarkan kategori. 3. Melakukan pengembangan data warehouse lebih lanjut sesuai dengan perubahan-perubahan yang terjadi di waktu yang akan datang. 1.
DAFTAR PUSTAKA Arif Rahman. (2008). “Peserta Didik dan Pendidik” dalam Dwi Siswoyo (editor). Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press. Atmodiwirio, Soebagio. 2000. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta :PT Ardadizya Jaya. Chee, C. H, Yeoh, W., Gao, S., & Richards, G.(2014) Improving Business Intelligence Traceability and Accountability: An Integrated Framework of BI Product and Metacontent Map. Journal of Database Management, 25(3), 28-47. doi: 10.4018/jdm.2014070102 Chen, H., Chiang, R. H., &Storey, V. C. (2012). Workflow management for ETL development. Journal of Decision Systems. 319-331. Colossi, N., Malloy, W., Reinwald, B (2002), Relational extensions for OLAP, IBM Systems Journal, 41(4), 714 Connolly, T., & Begg, C. (2015). Database Systems : A Practical Approach to Design, Implementation, and Management. 6th Edition . USA: Pearson Education . Eldridge, Simon. (2011). Metadata. Broadcast Engineering. 38-41. Garani, G, Helmer, S. (2012) Integrating Star and Snowflake Schemas in Data Warehouses. International Journal of Data Warehousing and Mining, 8(4), 22-40. Han, Jiawei, Micheline Kamber, Jian Pei. 2012. Data Mining Concepts and Techniques. United States of America: Academic Press. Kimball, & M. Ross (2013). The Data Warehouse Toolkit : The Definitive Guide to Dimensional Modeling (3rd ed.). New York: Wiley. Laudon J.P & Laudon C.K., (2010). Management Information System : Managing the Digital Firm (11th ed.). New Jersey: Pearson Education International. Ngalim Purwanto. (2007). Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. O'Brien, J. A., & Marakas, G. M. (2009). Management Information System Ninth Edition. New York: McGraw-Hill Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 74 Tahun 2008 Pasal 1 Ayat 21. Power, B. (2010). Dashing dashboards. Charter, 81(9), 24-26. http://search.proquest.com/docview/759490720?accountid=25704 Rutz, D., Nelakanti, T. K., &Rahman, N. (2012). Workflow management for ETL development. Journal of Decision Systems. 319-331. Satzinger, John W., Robert B. Jackson, Stephen D Burd. (2009). Systems Analysis and Design in a Changing World, 5th Edition. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional.1990. Jakarta: PT Armas Duta Jaya. Vassiliadis, P. (2009). A Survey of Extract–Transform–Load Technology. International Journal of Data Warehousing and Mining (IJDWM), 5(3), 1-27 Vercellis, C. (2009). Business Intelligence : Data Mining and Optimization for Decision Making, Chichester : John Wiley & Sons. Williams, Steve., & Williams, Nancy., (2007). The Profit Impact of Business Intelligence. San Fransisco : Morgan Kaufmann.
19
http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/tentang-kemdikbud
RIWAYAT PENULIS Ariandika lahir di kota Jakarta pada 30 April 1993. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Sistem Informasi pada tahun 2015. Ria Liuswani lahir di kota Jakarta pada 28 Januari 1993. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Sistem Informasi pada tahun 2015. Shinta lahir di kota Jakarta pada 6 November 1992. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara bidang Sistem Informasi pada tahun 2015.
20