PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK SELEKSI PENERIMAAN SISWA BARU DI MTSN 1 PANGKALAN BUN
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh
Hermawan Putra 10.12.5230
kepada JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2014
Design of Decision Support System Application for Admission Selection New Student at MTSN 1 Pangkalan Bun Perancangan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan untuk Seleksi Penerimaan Siswa Baru di MTS N 1 Pangkalan Bun Hermawan Putra Kusrini Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT MTS N 1 Pangkalan Bun is one of the schools that are still using manual system for the academic process, one of which is the selection process for new students. The purpose of this research is to study the new admissions system is still done manually to a computerized system to facilitate the processing of data and presentation of useful information for the selection of new students. In The Application of Decision Support System for Selection Admission by using weights and Assessment Model on MTS N 1 Pangkalan Bun using multiple assessment criteria based on the value of the diploma, the value of written test and interview scores are then mathematically modeled so as to produce an assessment to assist decisionmaking in new admissions are more accurate and efficient This decision support system was built to provide the accurate results of selection to the school to prospective students determine who is entitled to receive in accordance with the total value obtained ranking prospective students. . Keyword : decision support systems, weights and valuation models, selection, students, criteria, values.
1.
Pendahuluan Madrasah Tsanawiah Negeri 1 Pangkalan Bun (MTsN 1 Pangkalan Bun) adalah
salah satu lembaga atau instansi pendidikan negeri yang setingkat dengan pendidikan formal lainnya yaitu Sekolah Menengah Pertama (SMP)berada di kecamatan Arut Selatan kabupaten Kotawaringin Barat, pangkalan bun (Kal-Teng) yang didirikan pada tahun 1996. Suatu lembaga pendidikan membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas salah satunya adalah siswa yang dapat mendukung dan mewujudkan tujuan dari lembaga-lembaga pendidikan tersebut menjadi suatu lembaga yang berstandar nasional, maka diharapkan lebaga pendidikan dapat menjalankan semua proses belajarmengajarnya dengan baik. MTsN 1 Pangkalan Bun memiliki jumlah pendaftar yang cukup meningkat tiap tahunnya sehingga penyeleksian calon siswa baru di MTsN 1 Pangkalan Bun menjadi sulit. Penyeleksian siswa baru adalah suatu cara, proses, pemilihan atau penyaringan siswa yang secara kemampuan akademis adalah calon terbaik untuk belajar disuatu lembaga pendidikan yang perlu ditentukan dengan cepat dan tepat yang sesuai atau memenuhi kriteria penilaian penerimaan siswa baru. Berdasarkan proses penyeleksian calon siswa baru pada saat ini yang sedang berjalan di MTsN 1 Pangkalan Bun , sistem yang digunakan masih dilakukan secara manual
dalam
proses
pencatatan
dan
penyeleksian
datacalon
siswa
masih
manualsehingga pengolahan data dan penyeleksian calon siswa baru kurang efisien karena memerlukan waktu yang relatif lama. Untuk itulah pentingnya dibangun sebuah sistem pendukung keputusan terkomputerisasi yang dapat membantu dalam menyimpan data calon siswa baru, hasil tes dan kemudian melakukan analisis terhadap hasil tes sehingga dapat memberikan alternatif solusi untuk memutuskan calon siswa baru yang pantas di terima sesuai dengan penilaian kriteria-kriteria yang ditentukan oleh pihak sekolah. Dari latar belakang masalah tersebut maka penulis mencoba meningkatkan mutu pendidikan dengan mengaplikasikan teknologi dibidang pendidikan guna mewujudkan kualitas, kriteria dan mengembangkan fasilitas lebih baik sehingga menulis laporan skripsi dengan judul “PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK SELEKSI PENERIMAAN SISWA BARU di MTsN 1 PANGKALAN BUN” yang nantinya dapat membatu lembaga pendidikan dalam melakukan penyeleksian calon siswa baru dengan cepat,tepat dan akurat.
1
2.
Landasan Teori
2.1
Konsep Sistem Pendukung Keputusan
2.1.1
Definisi Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) Pada awal tahun 1970-an , Menurut Scott Morton dan Gorry berpendapat bahwa
DSS merupakan sistem berbasi komputer interaktif, yang membantu para pengambil keputusan (Decision Making) untuk menggunakan data dan berbagai model untuk memecahkan masalah-masalah tidak terstruktur (Turban,dkk 2005:19). Sedangkan menurut Little (1970), mendefinisikan DSS sebagai sekumpulan prosedur berbasis model untuk data pemprosesan dan penilaian guna membantu para manajer mengambil keputusan. Dia menyatakan bahwa untuk suskes, sistem tersebut haruslah sederhana, cepat, mudah dikontrol, adaptif, lengkap dengan isu-isu penting, dan mudah berkomunikasi (Turban, dkk 2005:137) Jadi , berdasarkan definisi diatas, mereka mendefinisikan DSS sebagai sistem yang dapat diperluas untuk mampu mendukung analisis data dan pemodelan keputusan, berorientasi terhadap perencanaan masa depan, dan digunakan pada interval yang tidak reguler dan tak terencana (Turban, dkk 2005:137)
Definisi lainnya DSS merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan pemanipulasian data.Sistem itu digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi yang semi terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak seorangpun tahu pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat (Alter, 2002). 2.2
Pengertian Seleksi
Pengertian seleksi : 1. Menurut Veithzal Rivai (2008, 170), seleksi adalah kegiatan dalam manajemen SDM yang dilakukan setelah proses rekrutmen seleksi dilaksanakan. Hal ini berarti telah terkumpul sejumlah pelamar yang memenuhi syarat untuk kemudian dipilih mana yang dapat ditetapkan sebagai karyawan dalam suatu perusahaan. Proses pemilihan ini yang dinamakan seleksi. 2. Menurut Agus Sunyoto (2008, 48) proses seleksi adalah usaha menjaring dari mereka yang dianggap nantinya bisa menyesuaikan diri dengan pekerjaan yang ditawarkan, mereka dianggap dapat memperlihatkan unjuk kerja yang diharapkan oleh para pimpinan organisasi.
2
3. Menurut Mathis dan Jackson (2006, 261) Seleksi adalah proses pemilihan orang-orang yang memiliki kualifikasi yang dibutuhkan untuk mengisi lowongan pekerjaan di sebuah organisasi. 4. Menurut Andrew E. Sikula dalam Anwar Prabu Mangkunegara (2002, h 35) pengertian seleksi bahwa :”Penyeleksian adalah pemilihan. Menyelidiki merupakan suatu pengumpulan dari suatu pilihan. Proses seleksi melibatkan pilihan dari berbagai objek dengan mengutamakan beberapa objek saja yang dipilih. Dalam pegawaian, seleksi lebih secara khusus mengambil keputusan dengan membatasi jumlah pegawai yang dapat dikontrakkerjakan dari pilihan sekelompok calon-calon pegawai yang berpotensi. Menurut MT.E Hariandja (2002, h 125), seleksi merupakan proses untuk memutuskan pegawai yang tepat dari sekumpulan calon pegawai yang didapat melalui proses perekrutan, baik perekrutan internal maupun eksternal. Proses ini, seperti halnya rekrutmen, merupakan kegiatan yang sangat penting sebab hasil yang didapat dari perekrutan tidak menjamin bahwa seluruh calon yang direkrut sesuai dengan perusahaan. 2.3
Model Bobot dan Penilaian Sistem ini menggunakan model bobot dan penilaian .Dimana masing-masing
unsur memiliki beberapa elemen penilaianyang akan menentukan hasil akhir sistem pendukung keputusan yang akan digunakan oleh para pengguna dalam menentukan suatu keputusan. Setiap elemen, berbobot penilaian yang berbeda-beda tergantung dari hasil penilaian kriteria yang ada.Batasan penilaian untuk sub-kriteria dimulai dari angka 0 sebagai yang terendah sampai dengan angka (nilai) 100 sebagai yang tertinggi. Sedangkan bobot penilaiannya sudah ditentukan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dengan bersumber pada hasil penelitian, namun hal ini untuk seterusnya bisa diadakan perubahan-perubahan searah dengan tuntutan kebutuhan. Total jumlah bobot pada semua kriteria adalah 100%.
Bahwa sistem ini proses penilaiannya mengacu
kepada pemenuhan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan serta mengacu pada beberapa kasus yang telah terjadi, sehingga benar-benar mempunyai tolak ukur yang baik. (Yuhilda, 2007).
3
2.4
Konsep Dasar Perancangan Sistem
2.4.1
Definisi Desain Sistem Menurut Hanif Al Fatta (2007) desain sistem adalah sebuah teknik pemecahan
masalah yang saling melengkapi (dengan analisis sistem) yang merangkai kembali bagian-bagian komponen menjadi sistem yang lengkap.Hal ini melibatkan penambahan, penghapusan, dan perubahan-perubahan bagian relatif pada sistem awal (aslinya). Pada desain model proses dan model data, untuk mewujudkan kebutuhan sistem didefinisikan dan kerangka kerja untuk coding juga ditentukan. 2.4.2
Konsep Pemodelan Sistem
2.4.2.1 Flowchart Flowchart adalah bagan yang menggambarkan aliran di dalam program atau prosedur sistem secara logika, digunakan sebagai alat komunikasi dan untuk dokumentasi (Teguh, 2004). 2.4.2.2 Data Flow Diagram DFD adalah suatu gambaran grafis dari suatu sistem yang menggunakan sejumlah bentuk-bentuk simbol untuk menggambarkan bagaimana data mengalir melalui suatu proses yang saling berkaitan (Raymond Mc. Leod, 2004). Menurut Hanif Al Fatta (2007) ada empat elemen yang menyusun suatu DFD, yaitu: a. Proses b. Data Flow c.
Data Store
d. External Entity 2.5
Konsep Basis Data
2.5.1
Definisi Basis Data Kusrini (2007:2) mendefinisikan basis data adalah kumpulan data yang saling
berelasi.Data sendiri merupakan fakta mengenai objek, orang, dan lain-lain.Data dinyatakan dengan nilai (angka, deretan karakter, atau simbol). Basis data dapat didefinisikan dalam berbagai sudut pandang seperti berikut: 1.
Himpunan
kelompok
data
yang
saling
berhubungan
yang
diorganisasi
sedemikian rupa sehingga kelak dapat dimanfaatkan dengan cepat dan mudah. 2.
Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa tanpa pengulangan (redudancy) yang tidak perlu, untuk memenuhi kebutuhan. Kumpulan file atau tabel atau arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpan elektronik.
4
2.5.2
Normalisasi Dalam buku Kusrini (2007), normalisasi merupakan cara pendekatan dalam
membangun desain logika basis data relasional yang tidak secara langsung berkaitan dengan model data, tetapi dengan menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standar untuk menghasilkan struktur tabel yang normal. Alasan utama dari normalisasi database minimal sampai dengan bentuk normal ketiga adalah menghilangkan kemungkinan adanya “insertion anomalies”, “deletion anomalies”, dan “update anomalies”. Tipe-tipe kesalahan tersebut sangat mungkin terjadi pada database yang tidak normal. 2.5.3
Bahasa Basis Data Menurut Kusrini (2007:49) sistem basis data komersial menghendaki adanya
sebuah bahasa query yang lebih mudah dipahami dan mudah digunakan (user-friendly). Oleh karena itu diperkenalkanlah SQL sebagai bahasa query yang lebih marketable. SQL menggunakan kombinasi aljabar relasional dan kalkulus relasional. Meskipun SQL adalah bahasa query, namun SQL mempunyai banyak kemampuan lain di samping melakukan
query
terhadap
basis
data.
SQL
mempunyai
kemampuan
untuk
mendefinisikan struktur data, modifikasi data dalam basis data dan menentukan konstrain sekuriti. Dalam buku Kusrini (2007) bahasa SQL mempunyai dua bagian, yaitu: 1. Definition Language (DDL) DDL memberikan perintah untuk mendefinisikan dan memodifikasi database dan strukturnya termasuk konstrain-konstrain yang ada di suatu tabel.Contoh konstrain yang dimaksud disini adalah primary key, foreign key, null, default, index, unique, dan lain-lain. 2. Data Manipulation Language (DML) DML merupakan bahasa query yang digunakan untuk melakukan pengelolaan terhadap data yang ada di dalam sebuah database. Pengelolaan yang dimaksudkan disini diantaranya adalah memasukkan data ke dalam tabel (INSERT), mengubah data (UPDATE), menghapus data (DELETE), dan mengambil data (SELECT) dari satu atau beberapa tabel. 2.6
Bahasa Pemprograman Java
2.6.1
Sejarah Java Java bermula dari proyek penelitian perusahaan Sun Microsystems dengan
nama sandi Green pada tahun 1991. Terdapat prediksi bahwa mikroprosesor akan digunakan luas pada peralatan-peralatan elektronik. Karena adanya bermacam tipe mikroprosesor, maka dibutuhkan sebuah bahasa pemrograman yang dapat berjalan di
5
semua mikroprosesor. Terciptalah sebuah bahasa pemrograman baru oleh James Gosling, yaitu salah satu orang yang berperan besar dalam proyek tersebut dan program ini diberi nama Oak. Selang beberapa waktu kemudian, ditemukan bahwa sudah ada bahasa pemrograman bernama Oak. Akhirnya setelah beberapa pegawai Sun mengunjungi sebuah kedai kopi, nama bahasa pemrograman ini diganti dengan Java yang merupakan salah satu jenis biji kopi di kedai tersebut yaitu biji kopi Jawa. Sun Microsystems mengumumkan kehadiran bahasa Java secara formal di tahun 1995 (Rachmad Hakim dan Sutarto, 2009). 2.7
Perangkat Lunak yang digunakan
2.7.1
MySQL Database Server Menurut Didik Dwi Prasetyo (2004:18), MySQL merupakan salah satu database
server yang berkembang di lingkungan open source dan didistribusikan secara gratis di bawah lisensi GPL. MySQL merupakan RDBMS (Relational Database Management System) server.RDBMS adalah program yang memungkinkan pengguna database untuk membuat, mengelola, dan menggunakan data pada suatu model relasional.
2.7.2
Netbeans IDE Dalam buku Rachmad Hakim dan Sutarto (2009) Netbeans merupakan
Integrated Development Environment (IDE) Java yang berlisensi open source yang dikembangkan dengan dukungan Sun Microsystems.Netbeans dimulai pada tahun 1996 sebagai Xelfi (Delphi), Java IDE proyek mahasiswa di bawah bimbingan Fakultas Matematika dan Fisika di Charles University di Praha. Pada tahun 1997 Stanek Romawi membentuk perusahaan untuk proyek tersebut dan menghasilkan versi komersial Netbeans IDE hingga kemudian dibeli oleh Sun Microsystems pada tahun 1999.Proyek netbeans mulai diprakarsai oleh perusahaan Sun Microsystems sejak bulan Juni 2000 dan terus berkembang hingga saat ini.Netbeans mengacu pada dua hal yaitu Netbeans platform untuk pengembangan aplikasi desktop java dan sebuah Netbeans IDE (Integrated Development Environment). 2.7.3
Xampp Arief Ramadhan dan Hendra Saputra (2005) menjelaskan bahwa Xampp
merupakan sebuah tool yang menyediakan beberapa paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket.Awalnya Xampp merupakan pengembangan dari LAMP (Linux Apache, MySQL, PHP, and PERL).Xampp ini merupakan project non-profit yang dikembangkan oleh Apache Friends yang didirikan Kai „Oswalad‟ Seidler dan Kay Vogelgesang pada tahun 2002. Project mereka ini bertujuan mempromosikan penggunaan Apache web server.
6
3.
Analisis dan Perancangan Sistem
3.1
Tinjauan Umum
3.1.1
Gambaran Umum MTsN 1 Pangkalan Bun selalu berupaya mengembangkan dirinya dengan
melakukan pembaharuan-pembaharuan dirinya dengan melakukan pembaharuanpembaharuan di segala bidang agar pelayanan pendidikan di MTsN 1 Pangkalan Bun menjadi semakin berkualitas dan semakin diminati masayarakat. MTsN 1 Pangkalan Bun yang dikalangan masayarakat lebih dikenal dengan nama MTsN KORINDO , merupakan salah satu sekolah yang lumayan banyak peminatnya. Pada Saat ini MTsN 1 Pangkalan Bun telah tumbuh dan berkembang menjadi sekolah yang berstandar nasional. Salah satu contohnya adalah telah menggunakan siste informasi untuk penerimaan siswa baru . Namun sistem informasi yang digunakan pada saat ini tidaklah cukup untuk membatu dan memudahkan dalam proses seleksi yang menyeluruh. Proses seleksi yang tidak mudah terjadi ketika jumlah pendaftar melebihi dari total jumlah total kapasitas penerimaan siswa. Dalam keterbatasan waktu proses seleksi harus dilakukan dengan lebih cepat namun diperlukan juga ketelitian dalam proses seleksi penerimaan siswa tersebut. Setelah melihat perkembangan jumlah pendaftar tiap tahunnya dan mendapatkan siswa yag paling komepeten dan terbaik dari calon siswa yang mendaftar maka agar lebih efektif MTsN 1 Pangkalan Bun membutuhkan sistem pendukung keputusan untuk penerimaan siswa baru. Proses seleksi penerimaan siswa yang berkualitas oleh sekolah menggunakan beberapa kriteria sesuai dengan peraturan yang ada yaitu dengan melakukan beberapa tes. Data tes dan hasil tes biasanya dihimpun dalam kertas. Begitupun penilaian dari hasil tes yang masih menggunakan cara manual. Dalam penilaian secara manual terkadang terjadi ketidaktegasan seperti adanya penilaian dan pengambilan keputusan yang subjektif , penumpukan file-file calon siswa, keterlambatan pengambilan keputusan untuk hasil tes yang dilakukan, informasi hasil keputusan tes sering terlambat diumumkan dan salah peberian nilai untik hasil tes masih sering terjadi karena kelalaian manusia. 3.2
Identifikasi Penyebab Masalah
Mengidentifikasi masalah merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam analisis sistem . Masalah dapat didefinisikan sebagai sesuatu hal yang ingin dipecahkan. Masalah inilah yang menyebabkan sasaran sistem tidak dapat dicapai. Dari subyek masalah yang terjadi dapat diidentifikasi beberapa penyebab masalah , yaitu sebagai berikut :
7
1. Proses penilaian dan penerimaan masih dilakukan secara manual sehingga unsur subyektifitas masih tinggi. 2. Data penerimaan siswa untuk masing-masing masih disimpan dalam bentuk arsip catatan petugas tata usaha, sehingga memungkinkan terjadinya kehilangan data dan proses pencarian data mengalami kesulitan. 3. Tidak efektifnya lapiran hasil kinerja sehingga kurang mendukung dalam proses pengembalian keputusan. Dalam hal ini yaitu sulit untuk melihat laporan penerimaan siswa dalam periode tertentu. 4. Tidak ada proteksi untuk masing-masing data. Dari permasalahan-permasalahan tersebut diatas dapat diidentifikasi bahwa penyebab utama masalah yang terjadi di MTsN 1 Pangkalan Bun adalah pengolahan datanya masih dilakukan secara manual. 3.3
Sistem yang Sedang Berjalan Selama ini sistem yang sedang berjalan dalam pemilihan calon siswa baru yaitu
dengan tahapan-tahapan sebagai berikut : 1. Membuka pendaftaran untuk calon siswa baru yang setiap tahunnya dilakukan oleh sekolah. 2. Penyeleksian berkas atau syarat-syarat lamaran yang dibutuhkan sebagai bahan pertimbangan sebelum melakukan tes. 3. Pelaksanaan tes-tes dan proses penilaian yang mengacu pada peraturanperaturan sekolah. 3.4
Analisis Kebutuhan Sistem (System Requirment) Analisis kebutuhan sistem didefinisikan sebagai cara untuk memahami dan
menspesifikasikan dengan detail, apa yang harus dilakukan oleh sistem. Tujuan dari fase ini adalah memahami dengan sebenar-benarnya kebutuhan dari sistem. Kebutuhan sistem terdiri dari 2 macam yaitu kebutuhan fungsional (functional requirement) dan kebutuhan nonfungsional (nonfunctional requirement). Dengan adanya analisis kebutuhan sistem , diharapkan sistem yang dibangun ini sesuai dengan kebutuhan dari obyek penelitian. 3.5
Gagasan Pengembangan Sistem Sebuah sekolah memerlukan sumber daya manusia yang berkualitas untuk
mencapai visi dan misi yang diinginkan sekolah. Pemilihan calon siswa merupakan satu proses untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sistem pendukung keputusan (SPK) diperlukan untuk proses pemilihan agar keputusan yang diambil tidak
8
subyektif. Sistem pendukung keputusan dirancang untuk membantu sekolah dalam menerima calon siswa dengan klasifikasi terbaik untuk menjadi seorang siswa yang berkualitas. Model Bobot dan Penilaian merupakan salah satu model yang digunakan untuk mengambil keputusan dari beberapa kriteria(multi kriteria). 3.6
Batasan Pengembangan Sistem Dalam pengembangan sistem ini dibatasi dengan kriteria-kriteria yang telah
ditentukan sebelumnya oleh sekolah yang terdiri dari Nilai rata-rata ijazah, nilai tes tertulis, dan nilai tes wawancara yang diimplementasikan dalam perhitungan seleksi yaitu menggunakan perhitungan model bobot dan penilaian . setiap sekolah memiliki kriteria yang berbeda-beda dalam proses seleksi calon siswa. Pada perancangan ini sistem ini dibatasu dengan kriteria yang telah disebutkan diatas dan memiliki aturan umum, dari aturan umum yang ada, data-data yang dibuthkan oleh sistem ada dua bagian yaitu,, data internal dan data private. Data internal adalah data yang berasal dari sekolah itu seperti data calon siswa yang mendaftar. Data private merupakan nilai-nilai yang diberikan seorang pengambil keputusan misalnya pemberian bobot atau prioritas untuk siswa yang dibutuhkan. 3.7
Perancangan Sistem Rancangan sistem secara umum dilakukan dengan maksud untuk memberikan
gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang akan diusulkan. Rancangan ini mengidentifikasikan komponen-komponen sistem informasi yang akan dirancang secara terinci.
9
3.7.1
Perancangan Proses
3.7.1.1 Flowchart Sistem yang diusulkan
Gambar 3.1 Flowchart Sistem yang Diusulkan
10
3.7.1.2 Data Flow Diagram (DFD)
Gambar 3.2 DFD Level 0
3.7.1.3 Relasi Tabel
Gambar 3.4 Relasi Antar Tabel
11
4.
Implementasi dan Pembahasan
4.1
Implementasi Sistem Tahap implementasi sistem (system implementation) adalah tahap meletakkan
sistem supaya siap dioperasikan (Jogiyanto, 1990). Tahap ini termasuk pembuatan database, pembuatan program, dan pembuatan desain aplikasi. 4.2
Manual Program Manual program merupakan bagian akhir dari tahap pembuatan program.
Perancangan manual program dilakukan bila seluruh rancangan database dan perancangan input output aplikasi telah selesai. Tujuan pembuatan manual program adalah membuat panduan secara tertulis tahap demi tahap pengoperasian aplikasi kepada pengguna agar lebih mudah memahami dan mengoperasikan aplikasi.
4.2.1
Tampilan Interface
Gambar 4.1 Tampilan Form Login
12
Gambar 4.2 Tampilan Form Halaman Utama
Gambar 4.3 Form Seleksi Pendaftar
Gambar 4.4 Form Cetak Laporan Pendaftar
13
5.
Penutup
5.1
Kesimpulan Berdasarkan
uraian-uraian
yang
telah
penulis
jelaskan
pada
bab-bab
sebelumnya dalam pembuatan sistem informasi sistem pendukung keputusan untuk seleksi penerimaan siswa baru, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Sistem pendukung keputusan untuk seleksi penerimaan siswa baru ini dapat meningkatkan proses seleksi penerimaan siswa baru di MTsN 1 Pangkalan Bun. Dengan adanya sistem ini dapat memudahkan pihak sekolah untuk melakukan proses seleksi calon pendaftar yang akan diterima. 2. Dengan diterapkannya sistem yang baru, penyeleksian calon siswa yang akan diterima menjadi lebih efektif karena dapat melakukan proses seleksi dengan cepat dan laporan yang dihasilkan lebih akurat serta mudah dipahami.
Data calon pendaftar disimpan kedalam suatu database secara elektronik, yang memudahkan untuk mencari data-data calon pendaftar yang ingin dicari. 5.2
Saran Beberapa saran yang dapat penulis berikan untuk proses penerapan dan
pengembangan sistem pendukung keputusan untuk seleksi penrimaan siswa baru ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi pengambil keputusan sebaiknya memahami permasalah dengan baik agar dapat melakukan perbandingan dan pertimbangan dengan benar sebelum mengambil keputusan. 2. Dalam sistem ini focus menggunakan 3 kriteria dan tidak dapat menambahkan kriteria lain, akan lebih baik lagi jika sistem kriteria yang ada sewaktu-waktu dapat dimodifikasi. 3. Untuk penyempurnaan sistem ini perlu pengembangan sistem penambahan kriteria, sehingga ketika kriteria baru ditambahkan proses perhitungan berubah sesuai dengan kriteria-kriteria yang dibuat dalam sistem. 4. Aplikasi yang dibangun dapat dikembangkan dengan interface yang lebih baik dan menarik lagi agar terlihat tidak monoton.
Perlu pemeliharaan sistem secara teratur dan berkala, agar tidak terjadi kemungkinan yang tidak diinginkan seperti virus yang bisa merusak program.
14
DAFTAR PUSTAKA Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta: ANDI. E, Turban, dkk. 2005. Decision Support System and Intelegent systems.Yogyakarta: Andi Offset. Jogiyanto, H.M. 1990. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: ANDI. Kusrini.2007 .Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan, Yogyakarta: Andi Offset. Kusrini. 2007. Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data. Yogyakarta: ANDI. Kurniawan, Hendra. EriMardiani, danNurRahmansyah. 2013. AplikasiInventory Menggunakan Java Netbeans, XAMPP, daniReport. Jakarta: Elex Media Komputindo Utami, E. 2006.RDBMS using Ms SQL 2000.Yogyakarta: nrar.net Publisher.
15