perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERANAN TOURIST INFORMATION CENTRE (TIC) DALAM PENYEDIAAN LAYANAN INFORMASI BERBAHASA CHINA di BANDARA INTERNASIONAL ADI SOEMARMO
LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajad Ahli Madya pada Diploma III Bahasa China FSSR Universitas Sebelas Maret Oleh Alifian Firmansyah Z C9608004
PROGRAM DIPLOMA III BAHASA CHINA FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2011 commiti to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commitiito user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commitiiito user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
“Temukanlah dominasi kecerdasanmu yang paling besar dan berprestasilah di situ. Karena di situlah duniamu. Dunia bagi seseorang adalah di mana dia bisa menjadi nomor satu di sana.”
commitivto user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Tugas akhir ini penulis persembahkan untuk : 1. Keluarga tersayang 2. Almamater
commit to user i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Kata Pengantar Assalamu’alaikum Wr.Wb Puji Syukur kehadirat Allah Swt atas segala rahmat dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul : Peranan Tourist Information Centre (TIC) dalam penyediaan layanan informasi berbahasa China di Bandara Internasional Adi Soemarmo guna memenuhi tugas dan syarat memperoleh gelar Ahli Madya Jurusan Bahasa China Fakultas Sastra dan Seni Rupa Unversitas Sebelas Maret Surakarta. Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis banyak menerima bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada. 1. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Dra. Endang Tri Winarni, M.Hum., selaku Ketua Program Studi Diploma III Bahasa China Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Drs. Yohanes Suwanto, M.Hum., selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Bahasa China Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta. 4. Feng Huai Zhong, selaku Pembimbing Utama yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis hingga tersusunnya tugas akhir ini. 5. M. Bagus Sekar Alam, SS, M.Si., selaku Pembimbing kedua yang telah mengarahkan dan membimbing penulis dalam penyusunan tugas akhir. 6. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Diploma III Bahasa China yang telah banyak memberikan ilmu dan wawasan yang sangat commitberguna to user bagi penulis. ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
7. Seluruh Staf TIC (Tourist Information Centre) Bandara Internasional Adi Soemarmo Surakarta yang telah memberikan motivasi kepada penulis. 8. Bagi bapak ibu yang telah mendoakan dan menyanyangiku, maaf
aku sering
mengecewakan kalian, serta adikku Fahrizal Firmansyah yang menjadi penyemangatku. 9. Nanik Ambarini yang telah memberi banyak inspirasi, yang mampu membuat penulis untuk tetap semangat menyelesaikan tugas akhir ini. 10. Untuk teman-teman seperjuangan di Program Diploma III Bahasa China, terima kasih atas arahan, motivasinya selama masa kuliah dan proses penyelesaian tugas akhir ini. 11. Teman-teman kost edelweiis yang telah memberikan motivasi dan dukungan untuk terus berjuang dalam proses penyelesaian tugas akhir ini. 12. Semua pihak yang telah membantu penulis, namun tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penulisan tugas akhir, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan tugas akhir. Akhirnya penulis berharap semoga tugas akhir ini dapat berguna bagi semua pihak Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Surakarta, Juli 2011
Penulis
commit to user iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Alifian Firmansyah Zaelan.C9608004.2011.Peranan Tourist Information Centre (TIC) dalam Penyediaan Layanan Informasi Berbahasa Mandarin di Bandara Internasional adi Soemarmo. Program Diploma III Bahasa China Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulisan laporan Tugas Akhir ini dilatarbelakangi permasalahan di tempat magang penulis di Tourist Information Centre Penyediaan layanan informasi berbahasa Mandarin di TIC masih belum mampu meningkatkan pelayanan pariwisata di Bandara Adi Soemarmo Surakarta. Pelaksanaan komunikasi dengan penguasaan bahasa asing khususnya bahasa China yang baik dalam pemberian informasi wisata, akan memberikan dampak atau pengaruh yang besar terhadap peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung, Dalam penulisan laporan Tugas Akhir ini Metode yang digunakan yaitu metode observasi, metode wawancara dan metode studi pustaka. Hasil dari penyusunan Tugas Akhir ini pelaksanaan tugas TIC masih mengalami kendala khususnya yang berkaitan dengan penguasaan bahasa China. Berbagai langkah telah di lakukan, diantaranya dengan penguasaan bahasa China. Berbagai langkah telah dilakukan, diantaranya dengan mengikuti kursus Bahasa China dan mengikuti berbagai langkah telah dilakukan diantaranya dengan mengikuti khususnya dalam bidang guide, untuk peningkatan mutu layanan yang diberikan kepada wisatawan khususnya yang menggunakan bahasa China. Dan hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa TIC memegang peranan penting dalam peningkatan jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung di Bandara Adi Soemarmo.
commit to user iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
提要
中国语言在机场信息服务中心扮演的角色,作有在 Adi Soemarmo 机场 旅游信息中心实习了两个月。
现在说汉语的外国旅游客来 Adi Soemarmo 机场也越来越多。 他们常常来机场旅游信息中心求助 。
中 国语言在机场旅游信息中心解决这些外国游客的困难,困些 他的对机场信息服务中心很满意。
commit to user v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI Hal HALAMAN JUDUL ..............................................................................................
i
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ....................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN UJIAN ...................................................................
iii
HALAMAN MOTTO ............................................................................................
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................
v
KATA PENGANTAR ...........................................................................................
vi
ABSTRAK .............................................................................................................
ix
提要 ........................................................................................................................
x
DAFTAR ISI ..........................................................................................................
xi
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................
1
A. Latar Belakang ......................................................................................
1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................
4
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................
4
D. Manfaat Penelitian .................................................................................
5
E. Teknik Pengumpulan Data .....................................................................
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................
8
A. .................................................................................................... Tourist Information Centre (TIC) ...................................................................... commit to user vi
8
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. ..................................................................................................... Komunikasi Informasi ................................................................................................
10
C. ..................................................................................................... Pelayanan dan Kepuasan Pelanggan ..............................................................................
12
D. .................................................................................................... Pengertian Pariwisata ...............................................................................................
14
E. ..................................................................................................... Bahasa China Pariwisata ..............................................................................................
21
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ...............................................................
23
A. Gambaran Umum Instansi .....................................................................
23
B. Berdirinya Tourist Information Centre (TIC) ........................................
25
C. Syarat Petugas Tourist Information Centre (TIC) .................................
27
D. Teknik Pelayanan ..................................................................................
29
E. Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ....................................................
30
F. Hambatan Selama Praktik Kerja Lapangan ...........................................
47
BAB IV PENUTUP ...............................................................................................
49
A. Simpulan ...............................................................................................
49
B. Saran .....................................................................................................
50
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................
51
LAMPIRAN ...........................................................................................................
commit to user vii
PERANAN TOURIST INFORMATION CENTRE (TIC) DALAM PENYEDIAAN LAYANAN INFORMASI BERBAHASA CHINA di BANDARA INTERNASIONAL ADI SOEMARMO Alifian Firmansyah Zaelan1 Feng Huai Zhong2 M. Bagus Sekar Alam, SS, M.Si3
ABSTRAK 2011. Program Diploma III Bahasa China Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulisan laporan Tugas Akhir ini dilatarbelakangi permasalahan di tempat magang penulis di Tourist Information Centre Penyediaan layanan informasi berbahasa Mandarin di TIC masih belum mampu meningkatkan pelayanan pariwisata di Bandara Adi Soemarmo Surakarta. Pelaksanaan komunikasi dengan penguasaan bahasa asing khususnya bahasa China yang baik dalam pemberian informasi wisata, akan memberikan dampak atau pengaruh yang besar terhadap peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung, Dalam penulisan laporan Tugas Akhir ini Metode yang digunakan yaitu metode observasi, metode wawancara dan metode studi pustaka. Hasil dari penyusunan Tugas Akhir ini pelaksanaan tugas TIC masih mengalami kendala khususnya yang berkaitan dengan penguasaan bahasa China. Berbagai langkah telah di lakukan, diantaranya dengan penguasaan bahasa China. Berbagai langkah telah dilakukan, diantaranya dengan mengikuti kursus Bahasa China dan mengikuti berbagai langkah telah dilakukan diantaranya dengan mengikuti khususnya dalam bidang guide, untuk peningkatan mutu layanan yang diberikan kepada wisatawan khususnya yang menggunakan bahasa China.
1
Mahasiswa Jurusan D III Bahasa China dengan NIM C9608004 Dosen Pembimbing I 3 Dosen Pembimbing II 2
Dan hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa TIC memegang peranan penting dalam peningkatan jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung di Bandara Adi Soemarmo.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Kepariwisataan dapat diharapkan memegang peranan penting untuk meningkatkan pendapatan negara dan juga menumbuhkan sektor usaha yang berhubungan
dengan
pariwisata.
Peranannya
yang
cukup
besar
untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Maka kepariwisataan di suatu tempat perlu direncanakan pertumbuhannya dan meningkatkan kualitas pelayanan obyek wisata. Usaha untuk meningkatkan kualitas pariwisata dengan meningkatkan cara pemasaran dan promosi
kepariwisataan tersebut digalakkan. Mutu pelayanan
terus ditingkatkan, kemampuan sumber daya manusia dikembangkan supaya tujuan yang diinginkan dapat tercapai. Indonesia mempunyai potensi yang besar untuk menjadi kawasan tujuan wisata dunia. Karena Indonesia secara geografis dan strategis memiliki obyekobyek yang menarik. Untuk mendukung peningkatan pariwisata di Indonesia, dibutuhkan infrastruktur yang memadai. Adanya bandara, hotel berbintang, penguatan stabilitas keamananan dan perbaikan kualitas pelayanan informasi. Sarana dan prasarana ini sangat diperlukan untuk menarik wisatawan mancanegara. Semakin lengkapnya sarana dan prasarana pendukung yang ada dalam obyek wisata, maka wisatawan bisa merasakan kenyamanan dari obyek wisata tersebut. commit to user 1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Kota Surakarta secara geografis diapit dua gunung, yaitu Gunung Lawu dan Gunung Merapi. Di bagian timur dan selatan wilayah kota Surakarta dibatasi oleh Sungai Bengawan Solo. Dilihat dari aspek lalu lintas perhubungan di Pulau Jawa, posisi Surakarta berada pada jalur strategis yaitu pertemuan atau simpul yang menghubungkan Semarang dengan Yogyakarta (JOGLOSEMAR), dan jalur Surabaya dengan Yogyakarta. Dengan posisi yang strategis ini maka tidak heran kota Surakarta menjadi pusat bisnis yang penting dan wisata bagi daerah di sekitarnya. Selain itu yang terpenting Kota Surakarta memiliki obyek wisata yang menarik untuk dikunjungi seperti Keraton Surakarta, Pura Mangkunegaran, Kampung Batik Laweyan dan Museum Radiapustaka. Salah satu aspek yang diperhatikan dalam menunjang meningkatnya dunia kepariwisataan, keberadaan Bandar Udara Internasional. Bandara Adi Soemarmo pertama kali dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1940 untuk penerbangan darurat. Pada tahun 1942, bandara itu dibangun kembali oleh pemerintah Jepang dan digunakan untuk basis militer. Bandara Adi Soemarmo berada pada sekitar 14 kilometer ke arah Barat dari kota Surakarta, yang dibangun di area seluas 13.000 meter. Bandara Adi Soemarmo yang kini berstatus internasional dilengkapi sarana bertaraf internasional seperti landasan pacu untuk pesawat berbadan lebar, serta fasilitas internasional seperti penukaran uang asing, unit pelayanan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan pusat informasi bagi wisatawan asing yang lebih dikenal dengan Tourist Information Centre (TIC). Pada masa mendatang Bandara Adi Soemarmo diproyeksikan menjadi Gerbang Udara Utama commit“The to user (Premiere Gateway) sekaligus sebagai Centre of Regional Development” 2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
bagi kegiatan pariwisata, industri dan perdagangan di wilayah Jawa tengah dan sekitarnya. Tourist
Informatiom
Centre
(TIC)
yang
bertempat
di
Bandara
Internasional Adi Soemarmo. Mempunyai fungsi mampu berperan mengantisipasi kebutuhan wisatawan baik yang datang langsung (walking guest) ataupun yang menghubungi lewat telepon (calling guest). Tourist Information Centre(TIC) sebagai pusat informasi bagi wisatawan yang membutuhkan informasi mengenai obyek-obyek wisata. Seiring dengan meningkatnya jumlah wisatawan yang berkunjung melalui jalur udara (penerbangan). Tourist Information Centre (TIC) juga memberikan layanan informasi tentang keberadaan hotel berbintang, jadwal keberangkatan dan kedatangan pesawat. Kepariwisataan di bandara untuk saat ini sangat dibutuhkan mengingat jumlah wisatawan asing yang berkunjung terusmenerus meningkat. Di samping itu penyediaan layanan informasi berkembang semakin baik dari tahun ke tahun. Seiring dengan kesepakatan global antara Asia Tenggara dengan negara China, memungkinkannya banyak warga negara China yang berkunjung ke Indonesia. Menyingkapi hal itu Tourist Information Centre (TIC) menyediakan layanan informasi berbahasa China, meskipun masih bersifat umum yang berbentuk lisan dan tulis. Akan tetapi kualitas layanan informasi beberbahasa China masih banyak di pengaruhi berbagai faktor. Sejauh ini penyediaan layanan informasi berbahasa China selalu melakukan upaya untuk meningkatkan pelayanan kedatangan wisatawan. commit to user 3
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Melihat pentingnya penyediaan layanan informasi berbahasa China di Tourist Information Centre (TIC) Bandara Internasional Adi Soemarmo bagi wisatawan dari China yang sedang mengunjungi Kota Surakarta. Membuat penulis tertarik untuk membuat laporan mengenai penyediaan layanan informasi berbahasa China di Tourist Information Centre (TIC) Bandara Internasional Adi Sumarmo.
B. Rumusan Masalah Sesuai dengan uraian dalam latar belakang masalah diatas maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : Apakah penyediaan layanan informasi berbahasa China, mampu meningkatkan pelayanan pariwisata bagi wisatawan di Bandara Internasional Adi Soemarmo?
C. Tujuan Penulisan Tugas Akhir Adapun penuliasan laporan Tugas Akhir ini untuk mengetahui apakah penyediaan layanan informasi berbahasa China, mampu meningkatkan pelayanan pariwisata bagi wisatawan di Bandara Internasional Adi Soemarmo.
commit to user 4
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
D. Manfaat Penulisan Laporan Tugas Akhir Dari hasil praktek kerja lapangan yang di lakukan di harapkan nantinya akan dapat memberikan manfaat. 1. Manfaat Teoristis Hasil penulisan tugas akhir ini diharapkan
memberikan
peningkatan pelayanan, mengenai jasa layanan informasi berbahasa China di Bandara Internasional Adi Soemarmo.
2. Manfaat Praktis a. Bagi pemerintah daerah diharapkan penulisan tugas akhir ini dijadikan dasar membuat kebijakan, mengenai peningkatan kualitas pelayanan kepariwisataan di Surakarta. b. Bagi pengelola Bandara di harapkan penulisan tugas akhir ini dapat memperbaiki citra, pelayanan yang bertaraf Internasional. c. Bagi pelaku pariwisata laporan tugas akhir ini bisa mempermudah jaringan informasi, bagi pelaku pariwisata di Surakarta.
commit to user 5
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
E. Teknik Pengumpulan Data Dalam penulisan laporan tugas akhir ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data. Melalui : Observasi, Wawancara, Studi Pustaka dan Dokumen. 1. Observasi Teknik pengumpulan data ini dengan cara melakukan pengamatan secara langsung dengan objek penelitian, teknik observasi yang dilakukan penulis bertujuan untuk mendapatkan informasi yang di butuhkan 2. Wawancara Teknik pengumpulan data ini dilakukan melalui wawancara dengan informan yang berkaitan dengan tema. Teknik wawancara yang penulis pilih
ialah menggunakan metode wawancara terstruktur. Teknik
wawancara terstruktur adalah proses kegiatan wawancara dimana penulis, telah menyusun daftar yang sistematis dan terstruktur. Adapun informan yang penulis wawancarai sebagai berikut : 1. Assiten Manager Bandara Internasional Adi Soemarmo 2. Pengawas Toursit Information Centre (TIC) 3. Pegawai money changer 4. Wisatawan
commit to user 6
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Studi Pustaka Teknik pengumpulan data melalui buku-buku referensi sesuai dengan tema penulisan tugas akhir. Penulis memanfaatkan perpustakaan Program Diploma III Bahasa China, perpustakaan Fakultas Sastra dan Seni Rupa dan perpustakaan pusat Universitas Sebelas Maret Surakarta. 4. Dokumen Teknik pengumpulan data menggunakan arsip yang berkaitan dengan penulisan tugas akhir. Adapun dokumen yang penulis gunakan sebagai berikut : a. Arsip jumlah kedatangan wisatawan di Bandara Internasional Adi Soemarmo. b. Arsip
prosedur
pelayanan
Soemarmo.
commit to user 7
Bandara
Internasional
Adi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II TINJUAN PUSTAKA A. Tourist Information Centre Komunikasi erat kaitannya dengan profesi petugas Tourist Information Information Centre (TIC) karena dalam menjalankan tugasnya mereka selalu berhubungan dengan wisatawan, baik itu wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. Tentunya dalam melaksanakan tugasnya, fungsi bahasa mutlak diperlukan disamping sarana-sarana lain yang mendukung lancarnya aktifitas
untuk
mencapai tujuan yang diharapkan. bahasa China untuk saat sekarang bisa dikatakan sebagai bahasa internasional kedua setelah bahasa Inggris, sehingga perlu kiranya penguasaan dari bahasa tersebut para petugas TIC, sehingga nantinya dapat memperlancar tugas-tugasnya terkhusus lagi dalam memberikan layanan informasi kepada wisatawan mancanegara yang menggunakan bahasa China. Oleh sebab itu sudah keharusan apabila petugas TIC menguasai bahasa asing khususnya bahasa Inggris dan China, apalagi saat sekarang wisatawan yang berasal dari China sudah mulai banyak berkunjung di Indonesia. 1. Pengertian Tourist Information Centre (TIC) Tourist Inforamation Centre adalah suatu bentuk public service yang commit to user berada dibawah wewenang pemerintah daerah yang bertugas memberikan
8
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
layanan informasi mengenai segala hal yang menyangkut kepariwisataan. Khususnya di Tourist Infomation Centre berada, kepada wisatawan baik asing maupun lokal dan masyarakat luas dengan tujuan meningkatkan arus wisatawan yang masuk ke daerah yang dimaksud. 2. Tugas Tourist Information Centre Tourist Information Centre mempunyai tugas memberi informasi selengkapnya mungkin mengenai segala sesuatu yang menyangkut masalah kepariwisataa, terutama tentang seputar kota Surakarta dan sekitarnya. Tourist Information Centre merupakan salah satu pelayanan yang tidak bernilai komersial baik dari segi pelayanan maupun dari segi organisatoris Tourist Information Centre. 3. Teknik Berkomunikasi dalam Layanan Tourist Information Centre (TIC) Tahap komunikasi tidak terlepas dari perencanaan tentang bagaimana
mengkomunikasikan
dan
apa
yang
dikomunikasikan.
Efektifitas komunikasi selain ditentukan oleh isi pesan, juga ditentukan khususnya oleh teknik penyampaian komunikasi. Pelayanan petugas TIC sangat berpengaruh terhadap kesan dan kepuasan wisatawan. Oleh sebab itulah diperlukan suatu teknik berkomuniaksi yang baik dalam melayani wisatawan yang berkunjung. Komunikasi cenderung merupakan suatu teknik dari sikap. Dengan komunikasi dapat dihasilkan suatu Namun betapapun jelasnya commit to kepuasan. user
9
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
suatu keputusan tanpa adanya komunikasikan menghasilkan suatu yang kurang bermanfaat. Agar komunikasi dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan yang diinginkan wisatawan, ada beberapa hal yang harus dikuasai oleh petugas TIC, antara lain : a. Tanyakan pada wisatawan tentang maksud kunjunganya. b. Memilih bahan atau pesan tertentu yang paling tepat dan diperlukan untuk disampaikan. c. Perjelas informasi anda sebelum anda komunikasikan d. Uji kebenaran setiap tujuan berkomunikasi e. Ambil setiap kesempatan yang ada untuk memuji atau bercanda dengan wisatawan f. Lanjutkan komunikasi anda g. Pastikan bahwa gaya anda menopang komunikasi yang dilakukan B.Komunikasi Informasi Istilah komunikasi berasal dari bahasa latin, yaitu Communicatio yang berarti
“sama makna”. Secara etimologis atau menurut asal
katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communis. Dalam kata communis ini memiliki commit to user makna „berbagi‟ atau „menjadi milik bersama‟ yaitu suatu usaha yang
10
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna. Suatu komunikasi dapat terjadi bila antara orang-orang yang berhubungan memiliki kesamaan makna pengenal permasalahan yang disampaikan. Wiliam C Himstreet mengatakan komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antara individu-individu melalui suatu sistem biasa baik dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal maupun prilaku (Euis,2004 :13). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, komunikasi adalah pengiriman atau penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih, sehingga yang dimaksud dapat dipahami (Euis,2004 : 13) Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan komunikasi dapat terjadi bila ada orang yang menyampaikan pesan atau komunikator dan yang menerima pesan atau komunikan. Komunikasi memiliki peranan penting dalam kehidupan sehari-hari. Melalui komunikasi, seseorang atau lembaga dapat saling mengadakan interaksi satu dengan lainya. Komunikasi juga dapat diartikan sebagai “membuat orang lain menjadi tahu”. Maka dengan komunikasi orang semula tidak tahu menjadi tahu. Apabila komunikasi yang kita lakukan berhasil, maka dapat mendorong konsumen untuk melakukan pembelian atau jasa. Adapun manfaat komunikasi antara lain. menumbuhkan keinginan yang baru, mempercepat omset penjualan, dan mempercepat proses pembelian. Akan tetapi tidak semua komunikasi berjalan dengan baik. Komunikasi juga memiliki commit to mengenai user hambatan. Salah satunya adalah penafsiran pesan, kesalahan
11
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
menafsirkan pesan dapat terjadi karena latar belakang, perbedaan bahasa, dan penyataan emosi. Dalam dunia pariwisata komunikasi memegang peranan penting. Penguasan bahasa menjadi salah satu kunci utama dalam keberhasilan usaha tersebut, karena dengan menguasai berbagai bahasa, akan meningkatkan omset penjualan pariwisata tersebut. Masalah yang sering dihadapi dalam bidang pariwisata adalah bahasa akan tetapi di tinjau dari aspek ekonomi penguasaan bahasa merupakan kunci utama. Maka dalam bidang ini, penguasaan berbagai bahasa untuk memperlancar
komunikasi
sangat
perlu
dikembangkan
(Ayu
Riandriani, 2007) C. Pelayanan dan Kepuasan Pelanggan Pelayanan diberikan sebagai tindakan atau perbuatan seseorang atau organisasi untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan. Pelayanan (service) ialah S, Smile (Senyum) E, Enthusiation (kegembiraan) R, Repeatedly (berulangulang) V, Velocity (bekerja sama) E, Eficinty (kerapian). Sedangkan pengertian yang diperuntukkan bagi staf yang bergerak didalam industri jasa khususnya bidang kepariwisataan (Service To Staff Personal Of Tourism) adalah sebagai berikut. S = Smile for everyone (selalu tersenyum pada setiap orang) E = Excellent in everyting we do ( kita harus melakukan hal yang diutamakan) commit to user
12
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
R = Reacting out with every guest with hospitality (menyambut tamu penuh rasa keramah tamahan) V = Viewing every guest as special (anggaplah setiap tamu itu yang paling penting) I = Inviting guest to return (mengundang tamu untuk kembali lagi) C = Creating a warm atmosphere ( menciptakan suasana yang hangat di sekitar linggkungan kerja) E = Eye contect that so we ( kepedulian dengan apa yang kita lihat ) (Endar Sugiarto, 1999:42) Pemberian pelayanan yang baik kepada pelanggan bukan merupakan hal yang mudah mengingat banyak kendala yang akan dihadapi, baik dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan. Upaya memberikan pelayanan yang optimal kepada pelanggan harus dilakukan dengan sungguh-sungguh. Pelayanan yang baik berarti menyiapkan sumber daya yang handal dengan segala kelebihannya. Kesiapan sumber daya ini harus didukung dengan sarana dan prasana yang memadai. Fandy Tjiptono (1996) dalam bukunya yang berjudul “Manajemen Jasa” mengatakan bahwa pelayanan atau jasa merupakan hal yang bersifat personal,artinya dilakukan oleh individu tertentu kepada individu yang lain. Oleh commit to user sebab itu setiap pelanggan harus dilayani secara personal sesuai dengan
13
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kebutuhannya masing-masing. Secara garis besar ada empat unsur pokok dalam pelayanan yaitu kecepatan, ketepatan, keramahan dan kenyamanan. Keempat komponen tersebut merupakan atau kesatuan pelayanan yang terintegrasi, maksudnya pelayanan atau jasa menjadi tidak optimal bila ada komponen yang kurang. Untuk mencapai tingkat yang optimal setiap karyawan harus memiliki suatu kerampilan tertentu, diantaranya berpenampilan baik dan rapi, bersikap ramah,tenang dalam bekerja, dan lain sebagainya. Dengan demikian upaya untuk mencapai tingkat yang paling optimal bukan pekerjaan yang mudah. Akan tetapi bila hal tersebut dilakukan, maka perusahaan atau instansi yang bersangkutan akan dapat meraih manfaat besar terutama berupa kepuasan dan loyalitas pelanggan yang besar. Semakin baik pelayanan yang diberikan, semakin puas para pelanggan. Kepuasan pelanggan sendiri adalah tingakat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan harapanya (Kotler,2000) D.Pariwisata 1. Pengertian Pariwisata Istilah pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari dua suku kata yaitu : pari yang berarti berkali-kali, berputar-putar dan wisata yang berarti perjalanan, bepergian yang sinonimya. Pari berarti berulang-ulang, sedangkan wisata berarti perjalanan atau berpergian. Orang yang melakukan commit to user
14
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perjalanan disebut traveler, sedangkan orang yang melakukan untuk tujuan wisata disebut wisatawan (tourist) Salah Wahab dalam bukunya Manajemen Pariwisata
memberikan
pengertian bahwa pariwisata adalah suatu aktifitas manusia yang dilakukan secara sadar mendapatkan pelayanan secara bergantian diantara orang-orang dalam suatu negara itu sendiri. Meliputi tempat tinggal orang-orang lain di daerah lain untuk sementara waktu dalam mencapai kepuasan yang beraneka ragam dan berbeda dengan waktu yang dialami dimana ia memperoleh pekerjaan tetap ( Salah Wahab, 1875:9) Pariwisata merupakan rangkaian yang dilakukan oleh manusia baik secara perorangan maupun kelompok di dalam wilayah negara sendiri atau di negara lain. Kegiatan tersebut dengan menggunakan kemudahan jasa dan faktor penunjang lainya yang diadakan oleh pemerintah atau masyarakat, agar dapat mewujudkan keinginan wisatawan. Kemudahan dalam batasan pariwisata maksudnya antara lain berupa fasilitas yang memperlancar arus kunjungan wisatawan. Misalnya dengan bebas visa prosedur pelayanan yang cepat di pintu-pintu masuk dan pintu keluar, tersedianya transportasi dan akomodasi yang cukup. Faktor penunjangnya adalah prasarana dan fasilitas umum, seperti jalan raya, penyediaan air minum, listrik, tempat penukaran uang, pos dan telekomunikasi dan sebagainya. (Hari Karyono,1997) Sedangkan menurut UU No. 9 tahun 1990 secara jelas dan tegas menyatakan bahwa wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan commit to user
15
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
tersebut, yang dilakukan secara sukarela dan bersifat sementara untuk menikmati obyek dan daya tarik wisata. Bagi suatu negara yang menganggap pariwisata sebagai suatu industri yang menghasilkan produk yang dikonsumsi di tempat tujuan, maka ini dapat dianggap sebagai suatu ekspor yang tidak kentara (invisible exports). Dan manfaat yang diperoleh dapat berpengaruh positif dalam perekonomian, kebudayaan dan kehidupan sosial masyarakat (Oka, 1996) Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain, dengan maksud bukan untuk berusaha (business) atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata untuk menikmati perjalanan tersebut
guna berekreasi untuk
memenuhi keinginan yang beraneka ragam.(Oka, 1996) Pengertian kepariwisataan secara umum adalah semua kegiatan dan urusan yang ada kaitanya dengan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan pariwisata baik yang dilakukan pemerintah swasta dan masyarakat. Sedangkan secara khusus pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusaha obyek, dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang berhubungan dengan penyelenggaran pariwisata. Bertambahnya pergaulan berbagai bangsa dan kelas dalam masyarakat. Manusia sebagai hasil perkembangan perniagaan, industry dan perdagangan serta penyempurnaan alat-alat pengangkutan (Nyoman S. Pendit, 1994:37) commit to user
16
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Menurut World Association of Travel Agents (WATA), pariwisata adalah perlawatan keliling yang memakan waktu lebih dari tiga hari yang diselenggarakan oleh suatu agen perjalanan (travel agent) disuatu kota dengan acara mengunjungi beberapa tempat atau beberapa kota di dalam negeri atau di luar negeri. Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah (UU no 10 2009). Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pariwisata. Merupakan kegiatan perjalanan seseorang dari tempat asalnya kesuatu tempat atau lingkungan yang berbeda dengan kondisi lingkungan asalnya untuk suatu tujuan.Serta memanfaatkan unsur-unsur pendukung
kepariwisataan seperti:
transportasi, akomodasi, rumah makan, hiburan. 2. Pengertian Obyek Wisata Menurut Musanef, pengertian obyek wisata adalah tempat atau keadaan alam yang meliputi sumber daya wisata yang dibangun dan dikembangkan sehingga mempunyai daya tarik dan diusahakan sebagai tempat yang dikunjungi wisatawan. Sumber daya yang dimaksud adalah unsur-unsur-unsur lingkungan hidup yang terdiri dari sumber daya alam yang dapat dikembangkan dan dimanfaatkan sebagi obyek wisata (Musanef,1995 :190)
commit to user
17
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Obyek wisata atau “tourist attracon” istilah yang lebih sering digunakan, yaitu segala sesuatu yang menjadi daya tarik bagi orang yang mengunjungi suatu daerah tertentu.(Oka A.Yoeti: 1985) Dalam dunia kepariwisata, segala sesuatu yang menarik dan bernilai untuk dikunjungi dan dilihat atraksi atau lazim pula dinamakan obyek wisata (Nyoman S. Pendit,1994) Obyek dan daya tarik wisata adalah suatu kreatifitas dan fasilitas yang berhubungan, dapat menarik minat wisatawan untuk datang ke suatu dareah tertentu. Daya tarik yang belum dapat dikembangkan semata-mata hanya merupakan sumber data potensial dan belum dapat disebut sebagai daya tarik wisata
sampai
adanya
pengembangan
tertentu.
Misalnya
penyediaan
fasilitas,sarana dan prasarana. 3. Pengertian Wisatawan Menurut R.G Sukadijo, wisatawan adalah orang yang mengadakan perjalanan dari tempat kediamannya tanpa menetap di tempat yang di datanginya. Menurut Nyoman S.Pendit, wisatawan meliputi: a. Orang-orang yang sedang melakukan perjalanan untuk bersenang-senang, untuk keperluan pribadi, untuk keperluan kesehatan dan sebagainya. b. Orang-orang yang sedang melakukan perjalanan dengan maksud bisnis
commit to user
18
perpustakaan.uns.ac.id
c. Orang-orang
digilib.uns.ac.id
yang
sedang
melakukan
perjalanan
untuk
maksud
menghadiri pertemuan, konfrensi, musyawarah atau di dalam hubungan sebagai utusan berbagai badan atau organisasi Menurut IUTO (International Union of Official Travel Organizations). Istilah wisatawan pada prinsipnya harus diartikan sebagai orang-orang yang sedang mengadakan perjalanan dalam jangka waktu minimal 24 jam dan maksimal 3 bulan di dalam suatu negara yang bukan merupakan negara di mana biasanya ia tinggal. Mereka ini meliputi : a. Orang-orang yang sedang mengadakan perjalanan untuk bersenang-senang untuk keperluan pribadi, kesehatan, dan sebagainya. b. Orang-orang yang seadang mengadakan perjalanan untuk maksud menghadiri pertemuan, konferensi, musyawarah, atau di dalam hubungan sebagai utusan berbagai badan atau organisasi (ilmu pengetahuan, administrasi, diplomatik, olahraga, keagamaan, dan sebagainya) a. Orang-orang yang sedang mengadakan perjalanan dengan maksud bisnis. b. Pejabat pemerintah dan orang-orang militer beserta keluarganya yang diposkan di suatu negara lain hedaknya jangan dimasukkan dalam katagori ini, tetapi apabila mereka mengadakan perjalanan ke negara lain, maka hal itu dapat digolongkan sebagai wisatawan (Oka,1996)
commit to user
19
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Menurut WTO (Word Tourism Organization) wisatawan adalah seorang pengunjung untuk sekurang-kurangnya satu malam tetapi tidak lebih dari satu tahun dan dimaksud utama kunjungannya adalah tidak lain dari melaksanakan suatu kegiatan yang medatangkan penghasilan dari negeri yang dikunjungi (Gamal,2004) 4. Bentuk-bentuk Wisata Bentuk-bentuk wisata meliputi : a. Wisata mancanegara (asing, internasional) dan wisata domestik (dalam negeri). Di Indonesia disebut wisata nusantara. Wisata mancanegara ialah wisatawan yang dalam perjalanan memasuki daerah negara yang bukan negaranya sendiri. Wisatawan domestik ialah yang dalam perjalanannya tidak keluar dari batas-batas negara sendiri. Wisata nusantara terdiri dari regional dan wisata lokal. b. Wisata respetif (pasif) dan wisata aktif Wisata respetif ialah kedatangan orang asing ke negara kita dan dapat menghasilkan devisa. Wisata aktif ialah perjalanan warga negara ke luar negeri.
commit to user
20
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c. Wisata kecil dan wisata besar Wisata kecil ialah jangka pendek, yang waktunya satu sampai beberapa hari. Kalau memakan 1 hari tanpa menginap disebut ekskursi. Wisata besar ialah wisata dalam waktu beberapa minggu sampai beberapa bulan. d. Wisata individual dan wisata terogranisir Wisata individual ialah wisata yang tidak ditangani oleh perusahaan perjalanan. Wisata terorganisir ialah perjalanan dimana wisatawan hanya membayar satu kali jumlah uang tertentu untuk segalanya. E. Bahasa China Pariwisata Secara umum bahasa terbagi menjadi dua, yaitu verbal maupun nonverbal sebagai bentuk pesan yang digunakan oleh manusia untuk mengadakan kontak dengan realitas lingkunganya, mempunyai persamaan dalam keduanya : a. Menggunakan sistem lambang atau simbol b. Merupakan sesuatu yang dihasilkan oleh individu manusia c. Orang lain juga memberikan arti pada simbol Bentuk yang paling umum dari bahasa verbal manusia ialah terucapkan. Bahasa tertulis adalah sekedar cara untuk merekam bahasa terucapkan dengan membuat tanda-tanda pada kertas commit maupuntopada userlembaran dan lain-lain
21
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Bahasa China adalah bahasa tonel, yaitu bahasa yang mengedepankan intonasi sebagai pembeda arti. Secara amnya, kesemuanya variasi bahasa China bersifat sebutan ton dan analitik. Namun bahasa ini ada keistimewaannya karena bagian di dalamnya yang meluas. Variasi mengikuti kawasan di antara variasi atau dialek yang berbeda boleh dibandingkan keluarga bahasa Romance (keturunan bahasa latin), kebanyakan variasi bahasa China ditutur cukup banyak kelainannya sehingga tidak dapat saling dipahami antara satu sama lain. Terdapat di antara satu sama lain. Terdapat di antara 6-12 kumpulan kawasan yang utama (berbantung kepada skema klasifikasi), yang mana Mandarin Wu (Shanghai) dan Kantonis paling ramai penuturnya. Pengenal pastian variasi-variasi bahasa China ini sebagai bahasa atau dialek menimbulkan pertikaian. Meluas bahasa China menampilkan susunan kata Subjek Kerja Objek, seperti kebayakan bahasa-bahasa Asia Timur lain. Penggolongan perkembangan bahasa China adalah subjek pembahasan yang akademik. Salah satu sistem pemahaman mengenai perkembangan bahasa China pertama direka oleh pakar linguistik Sweden Bernhard Karlgern pada awal abad ke-20 Bahasa ini di gunakan penduduk terbanyak di dunia, karena negara China mempunyai penduduk paling besar. Bahasa China masuk ke beberapa negara di dunia melalui kerjasama ekonomi.
commit to user
22
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Bandara Internasional Adi Soemarmo 1.Profil Singkat Bandara Adi Soemarmo Bandara Adi Sumarmo pertama kali dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda Pada 1940 untuk lapangan Terbang Darurat. Bandar Udara Internasional Adi Sumarmo yang dibangun di area seluas 13.000 meter2 atau delapan kali lebih luas dari bandara lama. Bandara Adi Sumarmo yang kini berstatus internasional dilengkapi pelayanan Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Bandara baru ini juga dilengkapi sarana Internasional seperti landasan pacu untuk pesawat berbadab lebar, serta fasilitas internasional lain seperti penukaran mata uang asing, pelayanan Tourist Information Center (TIC). Bandara Internasional Adi Sumarmo diharapkan dapat mendongkrak jumlah wisatawan ke Surakarta serta meningkatkan perekonomian wilayah sekitarnya. Panjang runway Bandara Internasional Adi Sumarmo Solo mencapai 2.600 m dan lebar 45 m, sementara apron mampu menampung sembilan pesawat berbadan lebar sejenis airbus. Dengan gambaran sekilas tersebut bandara yang menempati lahan di atas tanah seluas 13.000 m2 itu dinilai paling luas dibanding dua bandara Internasional lainnya, yakni Bandara Adisucipto Yogyakarta dan Bandara commitAhmad to userYani di Semarang.
23
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Bangunan terminal bandara baru yang belantai tiga itu terbagi dalam beberapa ruang. Lantai dasar untuk pelayanan penumpang yang dibedakan antara penumpang domestik dan internasional. Demikian pula lokasi kedatangan penumpang, juga dibedakan lantai dua untuk perkantoran dan beberapa fasilitas umum. Misalnya, tempat khusus bagi ibu yang menyusui, serta ruang komersial yang luasnya mencapai 10 persen dari total luas bangunan. Di lantai atas untuk ruang tunggu dengan kapasitas enam ratus. Ruang tunggu juga dibedakan untuk domestik dan internasional. Bandara Adi soemarmo yang ditunjang peralatan navigasi keselamatan penerbangan itu landasanya bisa menampung sembilan pesawatan berbadan lebar jenis boeing 737, airbus, serta boeing 747 dengan beban terbatas untuk angutan haji. Terminal Bandara Adi Soemarmo mampu menampung 2,5 juta penumpang per tahun. Arus penumpang di bandara tersebut saat ini mencapai 800 ribu orang dengan jumlah penerbangan domestik per minggu sebanyak sepuluh penerbangan dan dua penerbangan internasional. Berbagai ornamen dan arsitektur Jawa menambah kelebihan bandara yang secara geografis belokasi kini dipinggir Kabupaten Boyolali itu. Ornamen batik dan tokoh wayang yang selama ini menjadi ciri khas budaya Jawa menghiasi dinding dan pilar banggunan terminal bandara. Di pilar salah satu banggunan sengaja di pasang ornamen sayap tokoh wayang Gatutkaca yang terbuat dari tembaga. Gatutkaca adalah maskot penerbangan nasional. Ada pula tulisan “The City of Batik “ di bawah nama Bandara Internasional Adi commit to user Sumarmo. 24
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Ornamen, arsitektur, dan tulisan yang menonjolkan nilai-nilai lokal budaya Jawa itu sebagai pencitraan baru lagi bandara. Tidak hanya itu,nilai lokal juga ditampilkan pada berbagai cidera mata, oleh-oleh, bahkan makanan yang dipajang dan diperuntukan bagi para penumpang pesawat. Bandara Adi Soemarmo merupakan Bandara Enclave Sipil, yaitu disamping berfungsi sebagai lapangan udara militer, juga digunakan untuk kegiatan pelayanan angkutan udara komersial, baik domestik maupun internasional. 2. Visi dan Misi Perusahaan a. Visi Menjadi penyelenggara jasa kebandar-udaraan yang dapat diandalkan oleh pengguna jasa, mitra kerja dan mitra usaha di kawasan Asia. b. Misi Memantapkan peran sebagai infrastruktur trasportasi aktif bagi perkembangan investasi,perdagangan dan pariwisata
di wilayah Jawa Tengah & Daerah
Istimewa Yogyakarta.
B. Berdirinya Tourist Information Centre (TIC) Tourist Information Centre berdiri pada tahun 1980 yang hanya memiliki satu orang pegawai atau staff setelah pemerintah melihat bahwa commit to user
25
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
masa yang akan datang dunia pariwisata akan berkembang pesat kemudian pemerintah mendirikan kantor dinas pariwisata di Surakarta yang dikelola oleh pemerintah. Pemerintah
dalam
memanfaatkan
potensi
modal
dasar
pembangunan telah melibatkan semua departemen diantaranya adalah departemen perhubungan, yang pada tahun 1969 melalui Menteri Perhubungan mengeluarakan surat keputusan tentang Tugas Organisasi dan Wewenang Direktorat Jendral Pariwisata di Surakarta. Awal dari keberadaan pariwisata di Surakarta, ditandai oleh keluarnya surat keputusan Walikota kepada Daerah Kota Madya Surakarta, tanggal 2 Agustus 1971 No 1328/MI/Kp,71 tentang pembentukan urusan Protokol Pemerintah Umum Kotamadya Surakarta. Perkembangan yang penting terjadi tahun 1976 dengan keluarnya surat keputusan Walikota kepala Daerah Tingkat II Surakarta Nomor 439/kep1/kp-70 menetepapkan membentuk Dinas Pariwisata kota madya Daerah Tingkat II Surakarta.Kantor Dinas Pariwisata Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta berada di Jalan Slamet Riyadi No. 275 Solo 57141, Phone (0271) 711435. Tourist Information Centre (TIC) merupakan bagian dari sub Dinas Pemasaran Wisata dan seksi pelayanan dan informasi pariwisata sebagai suatu bentuk layanan masyarakat (Public Service) sama sekali tidak bernilai komersial baik dari segi pelayanan itu sendiri, ataupun dari segi pelayanan itu sendiri, ataupun dari segi organisatoris Tourist Information Centre (TIC). commit to user
26
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tourist Information Centre (TIC) tidak memiliki struktur organisasi karena Tourist Information Centre (TIC) merupakan bagian dari seksi pemasaran wisata dan hanya satu orang pegawai atau staf yang kemudian harus bertanggungjawab kepada kepala seksi pelayanan dan informasi pariwisata.
C. Syarat Petugas Tourist Information Centre (TIC) Syarat menjadi petugas Tourist Information Centre (TIC) harus memahami hal-hal sebagai berikut: 1.
Ciri-ciri Objek Wisata Pengenal cri-ciri khas yang menonjol dari suatu objek wisata seperti nama (arti dan asalnya), lokasi (gambaran georafis,prasarana dan sarana yang tersedia, sifat dan ciri-ciri yang lain), nilai arkeologi, artistic dan keadaan sosial serta jika perbandingan dengan objek wisata di tempat lain.
2. Sejarah objek wisata Penguasaan tentang sejarah dari suatu objek wisata seperti bilamana atau bagaimana terjadinya objek wisata, siapa yang mendirikan dan pengaruhnya terhadap masyrakat sekitar. 3. Sejarah kebudayaan dan kepercayaan yang berhubungan
dengan
objek wisata. Diperlukan pengetahuan tentang kepercayaan yang hidup di masyarakat sekitar objek wisata, misalnya yang berkaitan dengan commit to user
27
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pariwisata penting seperti upacara adat tradisional, festival rakyat, ataupun jadwal waktu upacara serta bagaimana tata cara upacara tersebut diselenggarakan. 4. Peraturan-peraturan yang berlaku tentang objek wisata untuk menjaga kelestarian lingkungan biasanya disetiap objek wisata terdapat pengumuman yang mencantumkan hal-hal yang dilarang, karenanya seorang petugas Tourist Information Centre (TIC) harus mengetahui peraturan-peraturan yang belaku seperti: a. Ketentuan-ketetentuan tentang cara memasuki dan cara selama berada di objek wisata. b. Hari-hari dan waktu berkunjung. c. Sanksi atas pelanggaran ketentuan yang tertulis ataupun tidak tertulis. Petugas Tourist Information Centre (TIC) juga diharuskan: a.
Meningkatkan pengetahuan secara detail tentang kawasan pariwisata di Surakarta.
b.
Menambah kecakapan berbahasa asing dalam arti tidak hanya berbahasa Inggris saja, hal ini juga seharusnya menjadi tanggung jawab Dinas Pariwisata.
c.
Tourist Information Centre (TIC) hendaknya mengenakan atribut atau seragam yang sama disamping memudahkan wisatawan mengenali Tourist Information Centre (TIC) ini juga akan menjadi nilai plus bagi objek wisata. commit to user
28
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
D. Teknik Pelayanan Pelayanan petugas Tourist Information Centre (TIC) sangat berpengaruh terhadap kesan dan kepuasan wisatawan. Oleh karena itu diperlukan suatu teknik pelayanan yang baik dalam melayani wisatawan yang dimaksud dengan teknik pelayanan adalah suatu seni kemahiran melaksanakan pelayanan yang harus dilakukan secara terampil, luwes dan profesional. Petugas Tourist Information Centre (TIC) dalam melayani para wisatawan diharuskan mempersiapkan dirinya sebaik mungkin yang meliputi: 1. Persiapakan mental termasuk daya pikir : a. Keramahtamahan, keringanan, kepercayaan diri. b. Berperasaan humor c. Kecapakan untuk menerima kritik serta mempelajari krtik tersebut. d. Berinisiatif e. Mampu mengadaptasikan masalah dengan cara berpikir yang sistematis.
2. Persiapan fisik atau jasmani a. Penampilan diri yang segar, bersemangat dan selalu tampak gembira dalam mengahadapi wisatawan, merupakan kunci sukses dalam melaksanakan tugas. commit to user
29
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Penampilan diri antara lain berpakain yang rapi, sikap badan, dan paras muka jangan cemberut dan usahakan selalu kelihatan gembira dan tersenyum. c. Bahasa dan Kata-kata Bahasa adalah alat komunikasi yang vital, kesalahan memilih dan
menggunakan kata-kata bisa menimbulkan salah
pengertian bahkan menimbulkan kesan buruk. Pengusaan bahasa asing terutama bahasa Inggris dan bahasa China yang akan mempengaruhi citra kepariwisataan daerah tersebut.
E. Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan 1. Lokasi Praktik Kerja Lapangan Bandar Undara Internasional Adi Soemarmo telepon (0271) 780400
Fax
(0271)780058
Surakarta
57108
E-mail
:
(
[email protected]). Kantor Tourist Information Centre (TIC) di dalam komplek Bandara Internasional Adi Soemarmo, tepatnya
dibagian
sebelah
timur
depan
pintu
kedatangan
Internasional Bandara Adi Soemarmo Surakarta. Dengan lokasi yang strategis tersebut, diharapkan Tourist Information Centre (TIC) dapat memberikan layanan yang prima dan memuaskan bagi semua pihak, terutama dalam memberikan layanan berbagai informasi yang dapat disampaikan kepada wisatawan.
commit to user
30
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Pelaksanaan PKL di Tourist Information Centre (TIC) Penulis melaksanakan Kegiatan Praktik Kerja Lapangan Mahasiswa Program Diploma III Bahasa China Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta dari 1 Februari 2011 sampai dengan 31 Maret 2011. Penulis melaksanakan tugas di Tourist Information Centre (TIC) Bandara Internasional Adi Soemarmo dengan masuk mulai pukul 08.00 dan pulang pukul 13.00.
Adapun rincian pelaksanakan tugas sebagai berikut : no
Tanggal
1
Minggu I
Kegiatan a. Pengenalan
1-5 Februari 2011
Lapangan
lokasi
Praktik
dilanjutkan
Kerja dengan
perkenalan dengan para staf Bandara Adi Soemarmo. b. Mengentry
database
mengenai
pengadaan berbagai sarana yang ada di Tourist Information Centre (TIC)
2
Minggu II
a. Memberi informasi mengenai calender
7-12 Februari 2011
event, brosur-brosur wisata dan paket commit towisata user
31
kepada
para
pengunjung
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
sekaligus
membantu
Staf
Tourist
Information Centre (TIC) b. Mengentry
database
mengenai
calender event, brosur-brosur wisata dan
paket
wisata
yang
akan
TIC
saat
diselenggarakan. 3
Minggu III
a. Membantu
14-18 Februari 2011
petugas
memberikan
informasi
kepada
wisatawan tentang jadwal kedatangan pesawat dari Kuala Lumpur. b. Memberikan informasi keberadaan hotel berbintang kepada wisatawan dari Singapore. c. Menata ulang penempatan brosur, booklet serta sarana promosi wisata lainya
untuk
lebih
memudahkan
dalam pencarian saat di gunakan. 4
Minggu IV
a. Membantu
21-26 Februari 2011
petugas
TIC
dalam
berkomunikasi dengan menggunakan bahasa
China
saat
kedatangan
wisatawan yang berasal dari Malaysia yang commit to user
32
menginginkan
peta
kota
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Surakarta. b. Membatu
petugas
memberikan
TIC
informasi
saat
pariwisata
kepada wisatawan Perancis. c. Memberikan
informasi
kepada
wisatawan tentang fasilitas apa saja yang berada di Bandara Internasional Adi Soemarmo. 5
Minggu V
a. Mengentry
database
mengenai
28 Februari-5 Maret
calender event, brosur-brosur wisata
2011
dan
paket
wisata
yang
diselenggarakan. b. Memberi informasi mengenai paket wisata
kepada
pengunjung
dari
Jakarta. c. Menerima Perwakilan dari Provinsi yang berkunjung ke kantor TIC.
commit to user
33
perpustakaan.uns.ac.id
6
Minggu VI
digilib.uns.ac.id
a. Melakukan
7-12 Maret 2011
pendataan
wisatwan
mancanegara yang berkunjung ke kota Surakarta. b. Membantu
petugas
memberikan
TIC
informasi
saat
pariwisata
kepada wisatawan yang berasal dari India. 7
Minggu VII
a. Menata ulang penempatan brosur, leaflt
14 -19 Maret 2011
dan booklet serta sarana pemasaran yang ada di Tourist Informartion Centre (TIC). b. Membantu
petugas
memberikan kepada wisatawan
informasi
wisatawan dari
ke
saat
pariwisata kedatangan
China,
mengenai jadwal menuju
TIC
khususnya
kereta api yang
Yogyakarta
dengan
penggunaan bahasa China. c. Membantu mempromosikan
petugas
TIC
tempat
pariwisata
ysang berada di kota Surakarta.
commit to user
34
perpustakaan.uns.ac.id
8
Minggu VIII
digilib.uns.ac.id
a. Membantu
21-26 Maret 2011
petugas
pendokumentasian
TIC
dalam
surat-surat
baik
yang masuk maupun keluar. b. Membantu tugas TIC memberikan informasi
berkaitan
paket
wisata
Kereta Uap Jaladara kepada wisatawan yang berasal dari Belanda. 9
Minggu IX
a. Membatu Guide dari Asia Voyage saat
28-31 Maret 2011
kedatangan
wisatawan
memberikan
informasi
untuk berkaitan
dengan Pura Mankunegaraan yang berasal dari Perancis, Jerman.
3.
Pemberian Informasi kepada Wisatawan Mancanegara khususnya yang menggunakan bahasa China. Dalam rangka pemberian layanan kepada para wisatawan khususnya yang berasal dari mancanegara, keberadaan Tourist Information Centre sangatlah diperlukan sebaggai tempat informasi khususnya yang berkaitan dengan dunia pariwisata. Dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan yang penulis laksanakan selama kurang lebih dua bulan tersebut, penulis telah berusaha untuk dapat memberikan hal yang to terbaik commit user khususnya dalam hal pemberian
35
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
informasi kepada para wisatawan
yang berasal dari China. Dengan
demikian secara tidak langsung penulis dapat mempraktikkan pelajaran yang diterima dibangku kuliah khususnya dalam pemahaman bahasa China. Dalam kurun waktu tersebut penulis dua kali mendapati tugas untuk memberikan informasi wisata kepada dua wisatawan yang berbahasa China yaitu : Mr Alex Wang berasl dari Malaysia yang menginginkan peta Kota Surakarta untuk mempermudah rute-rute wisata yang dia inginkan. Adapun hasil percakapan dengan Mr. Alex Wang adalah sebagai berikut : Alifian
: 先生 中午好(Selamat siang Tuan) Zhōngwǔ hǎo xiānshēng
Tuan Alex W : 中午好 (Selamat siang) Zhōngwǔ hǎo Alifian
: 先生, 有什么需要我帮忙的? Xiānshēng,Yǒu shé me shì xūyào wǒ bāngmáng de? (Tuan , ada yang bisa saya bantu?)
Tuan Alex W :我需要一张梭椤 地图。你可以给我? Wǒ xūyào yìzhǎng suōluó dìtú. Nǐ kěyǐ gěi wǒ? (Tolong beri saya selembar peta kota solo?)
Alifian
: 好这是一张梭椤地图。 commit to user
36
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Hǎo zhè shì yī zhāng suōluó dìtú (baik, ini selembar peta kota Solo)
Tuan Alex
: 谢谢
Xièxiè (terima kasih) Wisatawan kedua adalah seorang perempuan yang berasal dari China. Perempuan tersebut menginginkan informasi tentang transportasi yang diperlukan untuk dapat sampai ke kota Yogyakarta. Dalam percakapanya, perempuan ini memiliki nama Nicole Wu .
Alifian
: 早上好!
Zǎoshang hǎo (selamat pagi)
Nicole Wu
: 早上好
Zǎoshang hǎo (selamat pagi)
Alifian
: 姑娘, 有什么事需要我帮忙的? commit to user
37
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gūniang,Yǒu shé me shì xūyào wǒ bāngmáng de?
( nona, ada yang bisa saya bantu?)
Nicole Wu
: 请问, 去日惹怎么走呢?
Qǐngwèn,Wǒ xiāngqù rì rě zěnme zǒu ne?
(Boleh tanya, saya ingin pergi ke Yogyakarta bagaimana caranya?)
Alifian
: 如果您想坐火车, 您可以去“Balapan”火车站 买票 Rúguǒ nín xiǎng zuò huǒchē , Nín kěyǐ qù “Balapan” huǒchē zhàn mǎi piào 坐 “prameks”号火车到日惹
Zuò “Prameks” hào huǒchē dào rì rě。
(jika anda ingin pergi naik kereta api,anda pergi ke stasiun commit to user balapan, membeli tiket kereta Prameks ke Yogyakarta)
38
perpustakaan.uns.ac.id
Nicole Wu
digilib.uns.ac.id
: 火车几点出发呢?
Huǒchē jǐ diǎn chūfā ne?
(jam berapa kereta berangkat?) : 您可以坐八点四十五分或者十点的火车
Alifian
Nín kěyǐ zuò bā diǎn sì shí wǔ fēn huòzhě shí diǎn de huǒchē (Anda naik kereta jam 8.45 atau jam 10 )
Nicole Wu
: 好,谢谢 (baik terima kasih)
Hǎo xièxiè 4.
Peran Tourist Information Centre (TIC) dalam penyediaan layanan informasi berbahasa China Saat ini banyak wisatawan yang menggunakan bahasa China berkunjung ke Surakarta untuk melihat tempat-tempat bersejarah dan kekayaan alam daerah ini. Sayangnya, saat para wisatawan itu datang ke
tempat-tempat
bersejarah
banyak
yang
kecewa
karena
pemanduanya tidak mampu menerangkan objek-objek yang dikunjungi commit to user karena terkendala bahasa.
39
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Pada saat perkembangan dan kebangkitan perekonomian China yang merupakan negara dengan penduduk terbesar di dunia, kedudukan bahasa China sebagai bahasa pergaulan internasional semakin penting. Banyak peluang yang gagal diraih karena kendala bahasa. Untuk itu selain belajar bahasa Inggris tapi juga bahasa China. Dalam pelaksanaan peran dan tugasnya dalam pemberian informasi pariwisata kepada para wisatawan khususnya yang berasal dari mancanegara, peran TIC tidak bisa dilepaskan begitu saja. Pelayanan yang diberikan oleh petugas TIC dengan sikap ramah tamah dan penyampaian informasi dalam berbagai bahasa sesuai dengan asal wisatawan dapat memberikan dampak yang positif bagi perkembangan dunia pariwisata di Kota Surakarta khususnya dan Indonesia pada umumnya. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta secara struktural sudah memenuhi kriteria dengan kelengkapan sarana dan prasarana yang mendukung. Namun demikian khususnya untuk TIC, masih banyak kendala yang dihadapi dalam penguasaan bahasa asing khususnya bahasa China. Berbagai langkah yang dapat dilakukan oleh Tourist Information Centre (TIC) dalam pemberian pelayanan yang memuaskan kepada para wisatawan mancanegara khususnya dari China, agar komunikasi dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan yang dinginkan commit to user
40
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
wisatawan, ada beberapa hal yang harus dikuasai oleh petugas TIC antara lain : 1. Mengikuti berbagai pelatihan atau diklat khususnya dalam bidang guide. 2. Mengikuti kursus bahasa China Pelaksanaan
kursus bahasa China ini diharapkan akan
menambah skill petugas Tourist Information Centre (TIC) dalam penguasaan bahasa China. Selain pengasaan dalam bidang komunikasi khususnya dalam bidang bahasa China, petugas TIC juga harus menguasai hal lainya yang berkaitan dengan dunia pariwisata, diantaranya :
1. Mengenal objek-objek wisata. Hal ini dimaksudkan dengan para wisatawan yang ingin berkunjung ke tempat tersebut akan memperoleh data yang komplit dan memuaskan. 2. Hotel dan akomodasi Pengenalan akan berbagai hotel baik berbintang maupun melati dengan lokasi dan bianyanya akan semakin mempermudah wisatawan dalam menentukan keinginannya untuk menginap. Selain penguasaan berbagai bahasa untuk commit to useryang dibutuhkan oleh wisatawan penyampaian informasi
41
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
khususnya yang berasal dari mancanegara, petugas TIC juga harus melakukan berbagai persiapan khusus yang berkaitan dengan dirinya sendiri, baik itu dari segi fisik maupun dari segi mental.Dari segi fisik, petugas TIC harus terlihat segar, ceria bersemangat dan mudah tersenyum. Selain itu penampilan dirinya yang baik harus ditunjang dengan sikap badan yang tegap, dalam artian saat melayani tamu petugas harus berada dalam sikap berdiri. Begitu pula dengan pakaian yang dikenakan, harus selalu rapi dan bersih. Dari segi mental seorang petugas TIC harus cakap dalam menerima kritik dari wisatawan, ramah-tamah, riang dan mempunyai rasa percaya diri yang tinggi, berinisatif dan mempunyai sense of humor yang tinggi. 5. Upaya Peningkatan Wisatawan yang menggunakan bahasa China oleh Tourist Information Centre (TIC) Berbagai upaya yang dapat dilakukan oleh Tourist Information Centre (TIC) dibawah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta dalam usahanya untuk meningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung, khususnya wisatawan yang menggunakan bahasa China, antara lain sebagai berikut : a.
Brosur dan Leafleat Pembuatan brosur dan leafleat atau panduan wisata lainnya dengan menggunakan bahasa China oleh Dinas Kebudayaan dan commit to user
42
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Pariwisata Kota Surakarta dapat memberikan kemudahan dalam penyampaian berbagai informasi berkaitan dengan produk dan objek wisata kepada wisatawan yang menggunakan bahasa China.
Langkah-Langkah Pembuatan Brosur Berbahasa China Brosur adalah salah satu bentuk media yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang cukup banyak dan detail, dan biasanya bersifat promotif. Brosur biasanya memuat data yang cukup lengkap disertai dengan gambar yang mendukung. Pembuatannya pun detail, karena media ini merupakan media yang langsung diperhatikan dalam jarak dekat sehingga sedikit cacat saja yang mempengaruhi performance. Dalam membuat desain brosur berbahasa China, ada beberapa langkah untuk menyiapkan halaman, membuat background brosur, membuat background teks, penambahan obyek lain. 1. Membuat Halaman Brosur Halaman
brosur
Keraton
Kasunanan
Surakarta
menggunakan format kertas A3 yang dibuat landscape dan ditekuk menjadi 2 bagian , gambar halamannya adalah sebagai berikut : Pertama mengatur halaman menjadi format A3 dengan mengatur ukuran panjang dan lebar halaman yang terdapat pada property bar, klik landscape. Kemudian membuat dua buah garis bantu dengan klik drag pada ruler sebelah kiri. commit to user
43
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Membuat Background Teks Untuk pembuatan background dilakukan dengan mengubah warna background dengan klik pada menu layout kemudian page background dengan mode warna solid. Kemudian untuk membuat background agar lebih bagus dapat diubah gambar dari format bitmap dan digunakan efek bitmap. Gambar yang diimpor adalah gambar dengan format JPG/JPEG. Warna background yang digunakan
dalam pembuatan brosur berbahasa China yaitu
menggunakan warna yang terang contoh, warna biru, merah, hijau untuk menambah menariknya suatu brosur.
3. Memasukkan Teks Masukkan teks yang akan dibuat brosur berbahasa China, teks menggunakan Chinese (PRC) dengan theme fonts simsum, Fz KangTi-so7s pada halaman pertama atau sampul yaitu berisi Keraton Kasunanan Surakarta, halaman kedua mengenai profil Keraton Kasunanan Surakarta mengenai sejarah dan bentuk bangunan. Pada halaman ketiga berisi waktu kunjungan , isi dari Keraton Kasunanan Surakarta. Setelah selesai membuat teks, untuk terakhir klik file export kemudian save as type JPG-JPEG kemudian klik export confert to bitmap klik colur mode RGB colour (24-bit) klik oke JPEG export, sub format standard (4:2:2) klik oke, brosur berbahasa China siap dicetak. commit to user
44
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Berikut ini adalah contoh pembuatan brosur berbahasa China Keraton Kasunanan Surakarta : 宫殿 Kasunanan 梭罗 Keraton Kasunanan Surakarta 宫殿 Kasunanan 梭罗 Pakoe Boewono 两个在 1745 年成立,以取代在 Kartosura 古老 的宫殿,这是从梭罗到西约十二公里。 Keraton Kasunanan Keraton Kasunanan Surakarta di bangun oleh Pakoe Boewono II pada tahun 1745 Masehi. Sebelumnya ibukota Keraton berada di Kartosura, yang berjarak lebih kurang 12 km barat ke kota Surakarta. 有一个在 Kasunanan 皇宫的艺术画廊,保持从过去的帝国像
Kereta Kencana(金色的车),各种传统的武器,皮革木偶和 许多其他具有审美和历史价值的古董收藏提醒。
Di Keraton Kasunanan
Surakarta terdapat art gallery yang
menyimpan bermacam benda-benda bersejarah yang mempunyai nilai seni dan sejarah yang tinggi. Beberapa koleksi yang ada commit to user
45
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
antara lain kereta kencana, bermacam-macam senjata, wayang kulit dan benda-benda peninggalan jaman dulu lainnya. 宫殿 Kasunanan 梭罗是开放供市民 : 从星期一到星期天 08.30-14.00 WIB 但是星期五关闭。 Keraton Kasunanan Surakarta dibuka untuk umum : Hari Senin sampai hari minggu buka pukul 08.30-14.00. Tetapi khusus hari Jum’at libur.
b.
Dialog Pelaksanaan dialog dimaksudkan untuk menambah wacana dan
pengetahuan bahasa China serta untuk memperlancar kemampuan berkomunukasi dalam bahasa China. Pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Surakarta, peningkatan kemampuan bahasa China bagi para staf khususnya di bagian Tourist Information Centre (TIC) dilaksanakan dengan mengikutsertakan dalam kursus bahasa China. Dengan penguasaan bahasa China oleh staf Tourist Information Centre (TIC) komunikasi yang terjalin akan semakin lancar utamanya dengan wisatawan yang menggunakan bahasa China. c.
Website Globalisasi yang telah merambah semua aspek kehidupan menjadikan Tourist Information commit to user Centre (TIC) dibawah Dinas
46
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Kebudayaan dan Pariwisata Surakarta terus berupaya untuk meningkatkan mutu pelayanannya. Dengan pembuatan website dengan bahasa China yang berisi kekayaan budaya dan pariwisata Surakarta yang mudah diakses dengan tampilan yang menarik, sehingga Surakarta sebagai kota Budaya akan semakin terkenal di dunia internasional
F. Hambatan Selama PKL Dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan pada Tourist Information Centre (TIC) dibawah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta, penulis mengalami hambatan yaitu : 1. Seringnya penulis mendapat komplain mengenai informasi pariwisata yang tertera dalam brosur wisata maupun calender event yang masih menggunakan data lama atau sudah tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, dari para wisatawan. Untuk itu penulis memberitahukan kepada petugas TIC agar brosur yang sudah kadaluwarsa hendaknya diganti dengan brosur yang sudah kadaluwarsa hendaknya diganti dengan brosur ataupun calender event yang baru sesuai dengan agenda dan jadwal serta tempat pelaksanaan kegiatan yang terbaru. 2. Penulis kurang memahami berbagai hal mengenal objek pariwisata yang ada di kota Surakarta, terutama mengenai rute mengenai rute yang harus dilalui dan jenis transportasi yang digunakan. Dengan commit to user kendala tersebut, penulis berupaya untuk terus menambah pengetahuan 47
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
mengenai berbagai hal baik mengenai rute perjalanan maupun alat transportasi yang digunakan, sehingga penulis dapat membatu kinerja Dinas dalam pelayanan informasi yang diberikan kepada wisatawan. 3. Pada saat penyampaian informasi wisata kepada turis yang menggunakan bahasa China, penulis masih sedikit mengalami kesulitan apabila kata-kata yang diucapkan oleh wisatawan terlalu cepat. Menghadapi permasalahan tersebut, penulis telah berusaha untuk lebih giat lagi belajar bahasa China secara langsung, agar nantinya dapat semakin memperlancar dialog saat menghadapi wisatawan mancanegara bahasa China.
commit to user
48
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 49
BAB IV PENUTUP A. Simpulan
Dari pembahasan dibab III
mengenai Peran Tourist Information
Centre (TIC) dalam Penyedian Layanan
Informasi berbahasa China di
Bandara Internasional Adi Soemarmo Surakarta, penulis mengambil simpulan, yaitu : Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara ke kota Solo selain dikarenakan kekayaan budaya dan obyek yang menarik, faktor lain yang medukung yaitu adanya jasa pelayanan informasi wisata yang diemban Tourist Information Centre di Bandara Internasional Adi Soemarmo yang telah dilaksanakan dengan baik. Berbagai informasi wisata yang dapat diperoleh di Torist Information Centre (TIC) yaitu : brosur wisata, calendar event, map kota Surakarta, serta layanan
informasi lainnya yang dibutuhkan baik wisatawan domestik
maupun
mancanegara.
Peningkatan
jumlah
wisatawan
mancanegara
khususnya yang menggunakan bahasa China. Membuat tugas yang diemban oleh Tourist Information Centre (TIC) di Bandara Internasional Adi Soemarmo Surakarta telah mengupayakan adanya peningkatan kemampuan
commit to user
49
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
berbahasa China, khususnya staf Tourist Information Centre (TIC), dengan mengikuti berbagai kursus maupun pelatihan-pelatihan bahasa China. B. Saran Dalam rangka meningkatkan pelayanan informasi berbahasa China. Penulis memberikan masukan dan saran yang bersifat membangun kepada instansi terkait sebagai berikut : 1. Bagi pihak Bandara Internasional Adi Soemarmo sistem kerja sudah baik pada Tourist Information Centre (TIC) perlu untuk dipertahankan, bahkan bila perlu lebih ditingkatkan lagi peningkatan mutu layanan yang diberikan demi tercapainya kota Surakarta sebagai kota Budaya. 2. Bagi Progam Diploma III bahasa China hendaknya mahasiswa yang akan melakukan praktek kerja lapangan dibekali dengan pembekalan magang yang lebih mumpuni dan penguasan bahasa China harus lebih ditingkatkan. 3. Bagi
pihak Tourist Information Centre (TIC) penguasaan berbagai jenis
bahasa asing, selain bahasa Inggris pada staf Tourist Information Centre (TIC) perlu ditingkatkan lagi. Penyediaan sarana informasi wisata baik berupa brosur, leaflet, maupun calendar event, hendaknya tampilan yang lebih menarik dengan informasi terbaru.
commit to user 50 49
diwujudkan dalam