PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA ANALISA SISTEM NERACA SOSIAL EKONOMI
MUHAMMAD MUSYAFFAK FAUZI
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA ANALISA SISTEM NERACA SOSIAL EKONOMI
MUHAMMAD MUSYAFFAK FAUZI
Disertasi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor pada Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009
ABSTRACT
MUHAMMAD MUSYAFFAK FAUZI. The Role of Agricutural Sector in Indonesian Economic : Social Accounting Matrix Model. (ARIEF DARYANTO as Chairman. SJAFRI MANGKUPRAWIRA and ERWIDODO as Members of Advisory Committee) The attention of government to the agricultural development during this time is large enough, but from the amount of the policies that be released often less of touch and to accelerate to the performance of agricultural sector so that the role of agricutural sector in national economy is not optimal yet. The objective of this study is in order to analize the role of agricultural sector in national economy to identify the effect of income path of agriculture sector to the housing income and to formulate the agricultural development policy that have the most highest of influence to the housing income, the labor, production and economy sector entirely. In order to answer all of such purpose in this study used social accounting matrix model (SAM). Some important findings be concluded from this research namely (1) base on the quality of multiplier numbering side (VM, HM, FM, OSM, PM and GM) to 39 prodution sectors show nine production sectors that have level between first to ten come from agricultural sector and agro industry sector namely paddy milling industry sub sector, paddy, sugar cane, livestock cattle beef sector, corn, livestock and its production, godds plant agicultural, wood industry and the production of plantation, (2) Agricultural sector have the multiplier effect that be reflected more to the agriculture businessman housing industrial, (3) the elementary path of agriculture sector that ends in the housing which have the low income and the labor of agriculture in general only through the channel of production sector, labor and ends in housing, some the Agricultural sectors that have the basic path such as namely corn, food, beverage and tobacco, Forestry industry and hunting industry, oil industry and fat and also paddy milling industry and (4) The best policy of agricultural development that motivate the economy aggregately and to repair the income distribution is the policy in production and price sector. Both of these policies have the abilities to increase the income, the production factor, houshold institution and the better production sector. Key words : role of agricultural sector, agricultural development policy, income path effect, social accounting matrix.
ABSTRAK
MUHAMMAD MUSYAFFAK FAUZI. Perananan Sektor Pertanian Dalam Perekonomian Indonesia; Analisis Sistem Neraca Sosial Ekonomi (ARIEF DARYANTO sebagai Ketua, SJAFRI MANGKUPRAWIRA dan ERWIDODO sebagai Anggota Komisi Pembimbing) Perhatian pemerintah terhadap pembangunan pertanian selama ini cukup besar, namun dari sejumlah kebijkan yang dikeluarkan seringkali kurang menyentuh dan mengakselerasi kinerja sektor pertanian, sehingga peran sektor pertanian dalam perekonomian nasional belum terlihat optimal. Studi ini bertujuan untuk menganilisis peranan sektor pertanian dalam perekonomian nasional, mengidentifikasi efek jalur pendapatan sektor pertanian terhadap pendapatan rumahtangga, dan merumuskan kebijakan pembangunan pertanian yang memiliki pengaruh paling besar terhadap pendapatan rumahtangga, tenaga kerja, sektorsektor produksi dan perekonomian secara menyeluruh. Untuk menjawab semua tujuan tersebut digunakan model Sistem Neraca Sosial Ekonomi (SNSE). Beberapa temuan penting disimpulkan dari penelitian ini yakni : (1) berdasarkan pembobotan dari sisi angka value added multiplier (VM), houshold multiplier (HM), Firm multiplier (FM), OSM, PM dan gross multiplier (GM) terhadap 39 sektor produksi, menunjukan sembilan sektor produksi yang menduduki peringkat 1 sampai dengan 10 berasal dari sektor pertanian dan sektor agroindustri yaitu subsektor industri penggilingan padi, padi, tebu,industri pemotongan ternak, jagung, peternakan dan hasil-hasilnya, pertanian tanaman pangan, industri kayu dan tanaman perkebunan, (2) sektor pertanian mempunyai efek pengganda yang lebih banyak dipancarkan kepada rumahtangga pengusaha tani, (3) jalur dasar sektor pertanian yang berakhir pada rumahtangga berpendapatan rendah dan buruh tani umumnya hanya melalui alur dari sektor produksi, tenaga kerja, dan berakhir pada rumahtangga, untuk pengusaha tani dan rumahtangga di perkotaan, sebagian besar jalur dasarnya dimulai dari sektor pertanian, kemudian tenaga kerja, modal, produksi, dan terakhir rumahtangga. Beberapa sektor pertanian yang memiliki jalur dasar seperti ini antara lain subsektor jagung, kehutanan dan perburuan, industri makanan, minuman dan tembakau, industri minyak dan lemak, serta industri penggilingan padi, dan (4) kebijakan pembagunan pertanian yang paling baik mendorong perekonomian secara agregat dan memperbaiki distribusi pendapatan adalah kebijakan di sektor produksi dan harga. Kedua kebijakan ini secara merata mampu menaikkan pendapatan faktor produksi, institusi rumahtangga, dan sektor produksi lebih baik. Kata kunci : peran sektor pertanian, kebijakan pembangunan pertanian, efek jalur pendapatan, Sistem Neraca Sosial Ekonomi
RINGKASAN Sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia, baik itu pada pertumbuhan ekonomi, penerimaan devisa negara, pemenuhan kebutuhan pangan, maupun penyerapan tenaga kerja. Pada Tahun 2006 kontribusi sektor pertanian dalam pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB), menyumbang sekitar 14.15 persen, dan menyerap 95,5 juta penduduk yang bekerja atau setara 42.05 persen dari keseluruhan tenaga kerja serta menyumbang surplus neraca perdagangan sebesar 10 041.01 juta US $ (BPS 2006). Sektor pertanian mempunyai pengaruh paling besar terhadap peningkatan pendapatan masyarakat, khususnya yang berada di daerah pedesan dan memiliki keterkaitan yang paling tinggi dengan penigkatan produksi di sektor-sektor kegiatan produksi lainnya sehingga pembangunan di sktor pertanian memberikan dampak paling besar terhadap perekonomian nasional. Terkait dengan kenyataan di atas serta adanya kebijakan dari pemerintah mengenai strategi pembangunan ekonomi di Indonesia ke depan yang dikenal dengan triple-track strategy dengan misinya (1) menigkatkan pertumbuhan ekonomi di atas 6.5 persen per tahun melalui penciptaan investasi dan ekspor (2) mengerakan sektor riil untuk menyerap angkatan kerja dan menciptakan lapangan kerja baru, dan (3) revitalisasi sektor pertanian dan pedesaan untuk pengentasan kemiskinan. Melalui ketiga track-strategy tersebut diharapkan sektor pertanian bisa menjadi prime mover pertumbuhan ekonomi negara Indonesia di masa mendatang, maka perlu untuk mengkaji kembali dan menelaah lebih jauh mengenai peranan sektor pertanian di Indonesia. Sektor pertanian saat ini hanya dipandang dan diposisikan sbagai pendukung (buffer sector) bagi pertumbuhan sektor-sektor lainnya, terutama industri dan jasa. Pandangan tersebut telah mengakibatkan dan mendorong terjadinya berbagai paradoks dalam pembangunan. Peningkatan produktivitas sektor pertanian berjalan sangat lambat dibandingkan dengan sektor-sektor lainnya sementara proporsi tenaga kerja pada berbagai kegiatan produktif di pertanian masih cukup besar, sehingga sisi negatif yang sangat tampak dominan adalah masih rendahnya tingkat pendapatan riil petani, lambatnya pertumbuhan kegiatan ekonomi berbasis pertanian dan pedesaan, serta kesenjangan produktivitas tenaga kerja dan earning capacity sektor pertanian dibandingkan dengan sektor lain. Program dan langkah nyata untuk mengintegrasikan kegiatan ekonomi pertanian primer dengan kegiatan industri pengolahan (agroindustri) perlu dilakukan segera untuk menigkatkan produktivitas dan pendapatan masyarakat, mengingat nilai tambah yang tinggi berada di industri pengolahan. Tumbuhnya sektor pertanian bersama-sama dengan industri pengolahannya dapat mendorong transformasi penyerapan tenaga kerjayang semula terkonsentrasi di sektor pertanian primer secara bertahap dapat beralih ke sektor industri pengolahan (agroindustri). Akan tetapi masalahnya, banyak faktor yang menghambat untuk menciptakan kondisi semacam itu, terutama karena persoalan teknis budidaya, pasca panen, permodalan, akses pasar, kebijakan kelembagaan, perdagangan dan pengembangan industri pengolahan masih dirasakan lamban. Jika kondisi ini dibiarkan berlarut-larut, dapat dipastikan akan melemahkan petani dan
agroindustri, serta mendorong peningkatan impor komoditi pertanian dan produk olahannya ke pasar domestik. Pembangunan pertanian yang dijalankan selama ini tampaknya belum sepenuhnya berhasil mengangkat kesejahteraan masyarakat pedesaan. Untuk itu sangat diperlukan adanya program terobosan yang dapat mentransformasikan tenaga kerja pertanian ke sektor industri yang terkaitdengan sumberdaya pertanian. Kebijakan untuk mengembangkan usaha kecil dan menengah yang terkait dengan agro manufacuring (agroindustri) di banyak negara berkembang termasuk Indonesia masih rendah dikarenakan kementerian pertanian tidak memiliki mandat menyangkut kebijakan perbaikan iklim investasi yang terkait dengan lembaga keuangan, asuransi, perpajakan, dukungan dalam pembentukan jaringan agroindustri serta perbaikan infrasturktur di pedesaan, sementara kementerian lain yang memiliki mandat dalam hal kebijakan ekonomi kurang perduli terhadap rantai nilai pertanian di daerah-daerah pedesaan. Oleh karena itu, untuk menjelaskan seberapa besar peran penting pertanian dalam tulisan ini dengan mengkaji ulang dan menelaah, sejauh mana pengaruh langsung dan pengaruh global dari pembangunan sektor pertanian dan agroindustri terhadap perubahan pendapatan rumah tangga di pedesaan dan rumah tangga lainnya yang tergolong rendah, dan dampaknya dalam mempengaruhi kenaikan pendapatan rumah tangga di pedesaan dan rumah tangga lainnya yang tergolong rendah, penerimaan upah tenaga kerja , sektor-sektor produksi dan nilai tambah dari sektor produksi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peranan sektor pertanian dan agroindustri pada perekonomian nasional serta melakukan analisis efek jalur pendapatan sektor pertanian dan agroindustri yang paling besar mempengaruhi pendapatan rumah tangga di pedesaan, dan rumahtangga lainnya. Diharapkan dari penelitian ini diperoleh saran kebijakan pembangunan pertanian dan agroindustri yang tepat di Indonesia. Metedologi penelitian yang digunakan adalah meliputi pengumpulan data sekunder dari berbagai sumber yang dapat dipertanggungjawabkan, melakukan konstruksi SNSE 2003 dengan memasukan subsektor padi, jagung, sawit, dan gula, dengan maksud untuk melakukan analisis yang lebih mendalam. Data yang digunakan dalam penelitian berupa tabel Input-Output Indonesia 2003. Tabel SNSE Indonesia 2000, PDB Indonesia 1993-2006, Jumlah Tenaga Kerja Indonesia yang bekerja (1993-2006), Jumlah Penduduk Indonesia (1993-2006), Neraca Pedagangan Ekspor-Impor1993-2003, Statistik Pertanian tahun 20022006, Sensus pertanian tahun 2003, Survei Khusus Tabungan dan Investasi Rumahtangga (SKTIR). Atas dasar kontruksi SNSE 2003 tersebut dilakukan analisis terhadap struktur perekonomian Indonesia terhadap nilai tambah, neraca perdagangan luar negeri dan struktur tenaga kerja dari masing-masing sektor perekonomian. Disamping itu, analisis dilakukan berdasarkan angka pengganda (multiplier) meliputi value added multiplier (VM), household induced income multiplier (HM), firm income multiplier (FM), other sector income multiplier (OSM), production multiplier (PM) dan gross output multiplier (GM). Atas hasil analisis tersebut agar dapat memotret alur dampak sektor pertanian terhadap perekonomian nasional yang lebih rinci maka digunakan metode structural path analysis atau SPA. Melalui SPA dapat dilakukan identifikasi seluruh jaringan
yang berisi jalur yang menghubungkan pengaruh suatu sektor pada sektor lainnya dalam suatu sistem sosial ekonomi. Pengaruh dari suatu sektor ke sektor lainnya dapat melalui sebuah jalur dasar (elementary path) atau sirkuit (circuit). Selain itu pengaruh yang diukur bukan hanya mencangkup pengaruh langsung, namun juga termasuk pengaruh tidak langsung, pengaruh total dan pengaruh global. Beragam analisis ini untuk mengetahui bagaimana peranan dan dampak sektor pertanian dalam perekonomian Indonesia. Hasil penelitian menunjukan peranan sektor pertanian terhadap nilai tambah atau pendapatan faktor-faktor produksi adalah yang paling besar bila dibandingkan dengan sektor-sektor ekonomi lainnya. Terutama subsektor padi, subsektor industri penggilingan padi, dan subsektor tebu. Ketiganya merupakan subsektor pertanian dan agroindustri yang paling tinggi peranannya dilihat dari sisi multiplier nilai tambah (VM) dan terhadap perubahan pendapatan rumahtangga serta keterkaitannya dengan sektor perekonomian lain dalam perekonomian Indonesia. Analisis struktur ekonomi Indonesia memperlihatkan sektor pertanian masih merupakan pengguna tenaga kerja tertinggi dalam menghasilkan nilai tambah (value added), hal ini merupakan suatu petunjuk peranan penting sektor pertanian sebagai penyerap tenaga kerja nasional terbesar. Ditilik dengan SPA, jalur dasar sektor pertanian yang berakhir pada rumahtangga berpendapatan rendah dan buruh tani umumnya hanya melalui jalur mulai dari sektor produksi, kemudian tenaga kerja, dan berakhir pada rumahtangga. Sedangkan untuk pengusaha tani dan rumahtangga di perkotaan, sebagian besar jalur dasarnya dimulai dari sektor pertanian, kemudian tenaga kerja, modal, produksi (padi, jagung, kelapa sawit, perkebunan, dan perdagangan), dan terakhir rumahtangga. Kebijakan pembangunan pertanian yang paling besar mendorong kenaikan pendapatan tenga kerja pertanian adalah kebijakan dalam bidang produksi, harga dan perdagangan. Sedangkan pada rumahtangga petani yakni buruh tani dan petani pemilik modal, diluar kebijakan transfer pendapatan secara langsung, maka kebijakan harga merupakan kebijakan pembangunan pertanian yang dapat meningkatkan pendapatan kedua institusi rumahtangga tersebut. Atas kondisi tersebut, ke depan diperlukan kebijakan pemerintah yang lebih efektif dalam menigkatkan produksi pertanian melalui proses intensifikasi seperti akses ke sumber-sumber input berkualitas, informasi, penyuluhan dan pendampingan, teknologi tepat guna, kredit, maupun pasar output, yang kesemuanya ini merupakan acces reform yang tujuan utamanya adalah meningkatkan nilai tambah bagi petani, dan ekstensifikasi melalui pembukaan lahan pertanian baru (land reform) mengingat masih tersedianya lahan yang belum termanfaatkan seluas 10 juta hektar.
PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi Peranan Sektor Pertanian dalam Perekonomian Indonesia : Analisis Sistem Neraca Sosial Ekonomi merupakan gagasan atau hasil penelitian disertasi sendiri dengan arahan dari Komisi Pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir disertasi ini.
Bogor,
Januari 2009
MUHAMMAD MUSYAFAK FAUZI NRP. A5460141514
© Hak Cipta milik IPB, tahun 2008
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan yang wajar IPB Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada tanggal 31 Desember 1961 di desa Temor Lorong Kecamatan Burneh, Kabupaten Bangkalan Jawa Timur, sebagai anak pertama dari tujuh bersaudara dari pasangan Haji Mohammad Fauzi dengan Hajjah Siti Syafi’ah. Penulis memulai pendidikan sekolah dasar (SD) pada Sekolah Dasar Negeri Burneh I Bangkalan tahun (1968 – 1973), sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP) pada Sekolah Menegah Pertama Negeri II Bangkalan (1974 -1976), dan sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA) pada Sekolah Menegah Atas Negeri I Bangkalan tahun (1977 – 1980). Pendidikan Strata I (S-1) penulis ditempuh di Sekolah Tinggi Pertanian (Stiper) Yogyakarta tahun 1980 – 1987 dan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada pada tahun 1982 – 1988. Penulis menempuh pendidikan pascasarjana (strata 2 / S-2 pada Program Pascasarjana studi notariat dan Pertanahan Universitas Indonesia di Jakarta pada tahun 1990-1995 dan pada Program Studi Ekonomi Pembangunan Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta pada tahun 1998 – 2000 (tugas belajar /beasiswa OTO Bappenas Jakarta). Penulis mempunyai pengalaman bekerja sebagai staf pembela umum pada LBH Yogyakarta pada tahun 1987 – 1988, Corporate Lawyer PT Morelly Makmur di Subang Jawa Barat dan PT Katheta di Kuningan Jawa Barat pada tahun 1990 – 1999. Pekerjaan penulis sebagai Pegawai Negeri Sipil Departemen Pertanian dimulai tahun 1990 sampai sekarang, dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Bagian Umum Balai Besar Karantina Pertanian Belawan, Badan Karantina Pertanian, Departemen Pertanian. Penulis menikah pada tahun 1998 dengan seorang wanita bernama Hayyin Farichah, puteri ke-3 dari pasangan K.H. Nur Muhammad dengan Hajjah Maulidlatul Ummayah dan dari pernikahan tersebut telah dikaruniai 6 orang putera dan puteri : Nurmilla ’Izzati, Namira Fauzia, Rizka Azkia, Muhammad ’Izzul-islam, Muhammad Mufawwizul-Kaunain dan Muhammad Aghis Nasli Wifqo.
KATA PENGANTAR
Penulis memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang mana karena berkah, rahmat serta karuniaNya penulis dapat menyelesaikan penulisan disertai ini, yang merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan program doktor (S-3) pada Sekolah Pascasarjana di Institut Pertanian Bogor. Disertai dengan judul:” Peranan Sektor Pertanian Dalam Perekonomian Indonesia : Analisis Sitem Neraca Sosial Ekonomi”, adalah suatu tulisan yang mencoba membahas peran sektor pertanian dilihat dari kontribusinya dalam perekonomian nasional dilihat dari nilai tambah yang dihasilkan, penyediaan lapangan kerja, multiplier yang ditimbulkan, perdagangan luar negeri dan keterkaitan dengan sektor lain. Beberapa kebijakan disimulasikan pada penelitian ini, dikaitkan dengan peranan sektor pertanian terhadap pendapatan rumahtangga (khususnya di pedesaan), produksi nasional, perdagangan luar negeri dan pendapatan pemerintah sendiri, serta alur proses aliran perubahan dari suatu sektor ke sektor lainnya, dalam Sistem Neraca Ekonomi Indonesia. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada : 1.
Dr. Ir. Arief Daryanto, M.Ec. selaku Ketua Komisi Pembimbing, Prof. Dr. Ir. Tb. Sjafri Mangkuprawira dan Dr. Ir. Erwidodo, MS. selaku Anggota Komisi Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan masukan, arahan, nasehat dan bimbingan dalam penulisan disertai ini.
2.
Para guru atau dosen pengajar selama penulis menempuh pendidikan S-3 di Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, yang telah membimbing dan mengajar penulis sehingga dapat membuka pengetahuan dan wawasan penulis dalam ilmu ekonomi khususnya ekonomi pertanian.
3.
Prof. Dr. Ir. Bonar M. Sinaga, MA., selaku ketua program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian,, yang telah banyak memberikan dorongan, arahan dan bimbingan yang sangat berharga bagi terselesaikannya disertasi ini.
4.
Rektor Institut Pertanian Bogor, Dekan Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor dan Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian Institut Pertanian Bogor yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk
mengikuti program doktor pada sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. 5.
Kepala Badan Karantina Pertanian Departemen Pertanian (Dr. Ir. Delima Azhari, MS. dan Dr. Drh. Sofyan Darajat, MS.) yang telah memberikan izin kepada penulis untuk dapat mengikuti jenjang pendidikan Strata 3 pada Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.
6.
Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Belawan, Suparno, SA. SH. yang telah memberikan kesempatan, dorongan dan bantuan kepada penulis untuk menyelesaikan disertasi ini.
7.
Orang tua penulis Ayahanda H. Moh. Fauzi (Alm), dan ibunda Hajjah Syafi’ah Fauzi yang mana berkat doa, ridho, dan jasa kedua orang tua yang saya muliakan. Penulis dapat mengikuti pendidikan dan menyelesaikan disertasi pada Sekolah Pascasarjana di Institut Pertanian Bogor.
8.
Isteri penulis yang mana dengan penuh kesabaran dan tidak bosan-bosannya mendorong serta memberikan dukungan bagi terselesaikannya disertasi ini. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan maaf yang teramat dalam dan terima kasih karena dalam menyelesaikan disertasi ini banyak waktu yang tersita untuk penyelesaian disertasi ini, yang seharusnya tersedia untuk para anakku tercinta. Serta juga tidak lupa untuk adik-adik penulis : Hajjah Siti Mudhiatussyari”ah, Haji Ir. Mohammad Toha Fauzi MT, Dra. Afifatul Anwariyah M.Si., Dra. Hajjah Shofiyah, Dra. Anisah Fauziah dan Dra. Afifatul Anawariyah M.Si. yang mana berkat sindirannya secara tidak langsung mendorong penulis untuk menyelesaikan disertasi ini.
9.
Seluruh
keluarga
penulis,
terutama
keluarga
Pondok
Pesantren
Asshomadiyah di Burneh Bangkalan Madura dan keluarga besar Pondok Pesantren Mojosari Loceret Nganjuk, paguyuban keluarga besar Kiyai Bagus Harun (Kiyai Ageng Basyariyah Sewulan Madiun), yang telah memberikan dorongan moral dan spritual bagi terselesaikannya disertasi ini. 10.
Teman-teman penulis terutama dari Program Study EPN Khusus IPB angkatan pertama (tahun 2002), teman-teman Program S-3 EPN Reguler angkatan tahun 2000, dan teman-teman lain yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang selalu setia untuk memberikan semangat agar tidak
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL .................................................................................
iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................
vi
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................
viii
I. PENDAHULUAN..................................................................................
1
1.1. Latar Belakang .................................................................................
1
1.2. Perumusan Masalah .........................................................................
8
1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................
14
1.4. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian ...................................
15
1.5.Kegunaan Penelitian .........................................................................
15
TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................
17
2.1. Pembangunan Sektor Pertanian.......................................................
17
2.2. Sistem Neraca Sosial Ekonomi ........................................................
28
2.3. Tinjauan Studi-Studi Terdahulu .......................................................
34
2.3.1. Peranan Sektor Pertanian .......................................................
34
2.3.2. Penerapan Sistem Neraca Sosial Ekonomi ...........................
41
III. KERANGKA PEMIKIRAN ................................................................
53
3.1. Kerangka Konseptual Penelitian ......................................................
53
3.2. Kerangka Analisis Penelitian ...........................................................
56
3.3. Kebijakan Pembangunan Pertanian .................................................
57
3.3.1. Subsidi dan Dukungan Harga. ...............................................
62
3.3.2. Stabilisasi Harga ....................................................................
66
3.3.3. Kebijakan Tarif dan Kuota ....................................................
69
IV. METODE PENELITIAN .....................................................................
72
4.1. Kerangka Konstruksi Sistem Neraca Sosial Ekonomi .....................
72
4.1.1. Struktur Sistem Neraca Sosial Ekonomi Indonesia 2003 ......
72
4.1.2. Tahapan Penyusunan Sistem Neraca Sosial Ekonomi 2003 ..
75
II.
4.2. Jenis dan Sumber Data .....................................................................
80
4.3. Analisis Kuantitatif dalam Model Sistem Neraca Sosial Ekonomi .
80
4.3.1. Analisis Angka Pengganda ....................................................
80
4.3.2. Structural Path Analysis .......................................................
85
4.4. Aplikasi Model Sistem Neraca Sosial Ekonomi ..............................
89
4.4.1. Analisis Struktur Ekonomi .....................................................
89
4.4.2. Pengganda Sistem Neraca Sosial Ekonomi ...........................
89
4.4.3. Transfer terhadap Kelompok Rumahtangga ..........................
91
4.4.4. Analisis Jalur Struktural .........................................................
91
4.4.5. Simulasi Kebijakan ................................................................
91
V. DESKRIPSI SEKTOR PERTANIAN BERDASARKAN KAJIAN SISTEM NERACA SOSIAL EKONOMI .........................................
95
5.1. Struktur Nilai Tambah .....................................................................
95
5.2. Perdagangan Luar Negeri ............................................................... 103 5.4. Penggunaan Tenaga Kerja................................................................ 110 VI. DAMPAK SEKTOR PERTANIAN BERDASARKAN ANALISIS SISTEM NERACA SOSIAL EKONOMI........................................... 114 6.1. Dampak Multiplier Sektor Pertanian terhadap Perekonomian......... 114 6.2. Dampak Sektor Pertanian terhadap Pendapatan Tenaga Kerja dan Modal, Rumahtangga dan Sektor-Sektor Produksi ................... 125 6.3. Dekomposisi Multiplier Sektor Pertanian ........................................ 139 6.4. Jalur Struktural Sektor Pertanian ke Rumahtangga ......................... 145 VII. SIMULASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN TERHADAP PEREKONOMIAN .............................. 157 7.1. Dampak Kebijakan di Sektor Perekonomian terhadap Pendapatan Tenaga Kerja dan Rumahtangga ...................................................... 160 7.2. Dampak Kebijakan Pembangunan Pertanian terhadap Pendapatan Sektoral dan Output Nasional ......................................................... 170 7.3. Dampak Pembangunan Pertanian terhadap Perekonomian Dirinci Menurut Kelompok Kebijakan......................................................... 178
ii
VIII. IMPLIKASI KEBIJAKAN ………………………………………….. 183 IX. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 189 9.1. Kesimpulan ...................................................................................... 189 9.2. Saran................................................................................................. 191 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 194 LAMPIRAN ........................................................................................... 204
iii
DAFTAR TABEL Nomor
Halaman
1. Neraca Ekspor Impor Komoditas Pertanian Tahun 2003-2007 ................
2
2. Rata-Rata Produktivitas Relatif Tenaga Kerja Per Tahun Selama Periode 1993-1997 dan Tahun 1998-2006 Dirinci Menurut Sektor Produksi …..
3
3. Kontribusi Relatif Sektor Pertanian dalam Penyerapan Tenaga Kerja ......
4
4. Kerangka Dasar Sistem Neraca Sosial Ekonomi .......................................
33
5. Struktur Sistem Neraca Sosial Ekonomi Komoditi Pertanian Indonesia Tahun 2003 (44 x 44) .................................................................................
73
6. Skema Sederhana Sistem Neraca Sosial Ekonomi.....................................
81
7. Distribusi Nilai Tambah PDB Tahun 2003 Dalam 5 Sektor ......................
96
8. Distribusi Nilai Tambah PDB Kelompok Sektor Pertanian ....................
96
9. Distribusi Nilai Tambah PDB Kelompok Sektor Pertambangan .............
98
10. Distribusi Nilai Tambah PDB Kelompok Sektor Agroindustri ...............
99
11. Distribusi Nilai Tambah PDB Kelompok Sektor Manufaktur ............... 101 12. Distribusi Nilai Tambah PDB Kelompok Sektor Jasa-Jasa ..................... 103 13. Nilai Ekspor Impor Kelompok Sektor Pertanian Primer ........................... 104 14. Nilai Ekspor Impor Kelompok Sektor Pertambangan ............................... 105 15. Nilai Ekspor Impor Kelompok Sektor Agroindustri ................................. 105 16. Nilai Ekspor Impor Sektor Industri Manufaktur ....................................... 106 17. Nilai Ekspor Impor Kelompok Sektor Industri Jasa .................................. 106 18. Total Ekspor Impor Indonesia Tahun 2003 ............................................... 107 19. Penggunaan Tenaga Kerja untuk Sektor Pertanian Primer ........................ 109 20. Penggunaan Tenaga Kerja untuk Sektor Agroindustri .............................. 111
iv
21. Penggunaan Tenaga Kerja untuk Kelompok Sektor Pertambangan .......... 112 22. Penggunaan Tenaga Kerja untuk Kelompok Sektor Manufaktur .............. 112 23. Penggunaan Tenaga Kerja untuk Kelompok Sektor jasa ........................... 113 24. Angka Multiplier Sektoral Berdasarkan SNSE Tahun 2003................... 117 25. Rangking Sektor-Sektor Ekonomi Berdasarkan Multiplier SNSE ............ 124 26. Disagregasi Dampak Multiplier Sektor Pertanian terhadap Nilai Tambah 126 27. Disagregasi Dampak Multiplier Sektor Pertanian terhadap Pendapatan Rumahtangga ............................................................................................. 130 28. Dampak Konsumsi Rumahtangga terhadap Pendapatan Sektor Pertanian..................................................................................................... 135 29. Disagregasi Multiplier Produksi Sektor Pertanian ..................................... 137 30. Dekomposisi Multiplier Sektor Pertanian .................................................. 141 31. Jalur Dasar Komoditi Padi ke Institusi Rumahtangga .............................. 148 32. Jalur Dasar Sektor Industri Penggilingan Padi ke Rumahtangga............... 153 33. Simulasi Dampak Kebijakan Pembangunan Pertanian terhadap Pendapatan Faktor Produksi....................................................................... 161 34. Simulasi Dampak Kebijakan Pembangunan Pertanian terhadap Pendapatan Institusi ................................................................................... 165 35. Simulasi Dampak Kebijakan Pembangunan Pertanian terhadap Pendapatan Sektor-Sektor Produksi ........................................................... 172 36. Rata-Rata Peningkatan Total Output Kebijakan Sektor Pertanian dengan Non Pertanian ............................................................................................. 176 37. Penyerapan Tenaga Sektoral untuk Masing-Masing Kebijakan ............... 177 38. Dampak Pembangunan Pertanian Menurut Kelompok Kebijakan ........... 179
v
DAFTAR GAMBAR Nomor
Halaman
1. Perubahan Permintaan dan Penawaran pada Produk Pertanian dan Non Pertanian Dalam Pertumbuhan Ekonomi Dilihat dari Hukum Engel. .........................................................................................................
26
2. Diagram Sistem Modular SNSE................................................................
31
3. Peran Sektor Pertanian Dalam Perekonomian Nasional ...........................
54
4. Kerangka Analisis Penelitian ....................................................................
56
5. Subsidi Dipandang Sebagai Pajak Negatif (Keuntungan Subsidi Dibagi Antara Pembeli dan Penjual) ....................................................................
64
6. Dukungan Harga dan Dampaknya ............................................................
65
7. Kebijakan Pemerintah dengan Penetapan Harga Minimum .....................
67
8. Kebijakan Pemerintah dengan Penetapan Harga Maksimum .................
68
9. Kebijakan Pemerintah dengan Pengenaan Tarif atau Kuota ...................
70
10. Contoh Kemungkinan Keterkaitan antara Dua Sektor .............................. .
86
11.
Peranan Sektor-Sektor Produksi dalam Perekonomian Berdasarkan Nilai Multiplier dan Kelompok Sektor
......................................................
118
12. Jalur Dasar Komoditi Padi ke Institusi Rumahtangga ............................... 150 13. Jalur Struktural Industri Penggilingan Padi ke Institusi Rumahtangga ............................................................................................. 154 14. Dampak Kebijakan Pembangunan Pertanian terhadap Pendapatan Faktor Produksi .................................................................................................... 161 15. Dampak Kebijakan Pembangunan Pertanian terhadap Pendapatan Rumahtangga ............................................................................................ 165 16.
Dampak Kebijakan Pembangunan Pertanian terhadap Pendapatan Sektor Produksi Pertanian ................................................................................... 173
17.
Dampak Kebijakan Pertanian terhadap Pendapatan Sektor Produksi Pertambangan dan Penggalian ................................................. 173
vi
18.
Dampak Kebijakan Pembangunan Pertanian terhadap Pendapatan Sektor Produksi Industri ...................................................................................... 174
19. Dampak Kebijakan Pembangunan Pertanian terhadap Pendapatan Sektor Produksi Jasa-Jasa ..................................................................................... 174 20. Dampak Kebijakan Pembangunan Pertanian terhadap Pendapatan Sektor Produksi Jasa-Jasa Menurut Kelompok Kebijakan ................................... 180 21. Dampak Kebijakan Pembangunan Pertanian terhadap Pendapatan Rumahtangga Menurut Kelompok Kebijakan .......................................... 180 22. Dampak Kebijakan Pembangunan Pertanian terhadap Pendapatan SektorSektor Produksi Menurut Kelompok Kebijakan ....................................... 181
vii
DAFTAR LAMPIRAN Nomor
Halaman
1. Laju Inflasi selama tahun 1994-2006 ........................................................ 205 2. Produk Domestik Bruto Indonesia Tahun 1993 -2006 Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku ............................................. 206 3. Produk Domestik Bruto Indonesia Tahun 1993 -2006 Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku ............................................. 208 4. Laju Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 1994-2006 ....................... 210 5. Kontribusi Sektor Produksi terhadap Perekonomian Indonesia Tahun 993-2006 ....................................................................................... 211 6. Penduduk Berumur 15 Tahun Ke atas yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha Tahun 1993-2006 .......................................................... 212 7. Produktivitas Relatif Penduduk Berumur 15 Tahun Ke atas Yang Bekerja menururt Lapangan Usaha Tahun 1993-2006 .................... 213 8. Jumlah Tenaga Keja Persektor Ekonomi Tahun 2003 .............................. 214 9. Nilai Tambah Persektor Dilihat Dari Kelompok Tenaga Kerja ................ 215 10. Kontribusi Kelompok Tenaga Kerja terhadap Penciptaan Nilai Tambah dan Produktivitas Tenaga Kerja Persektor Produksi .......... 216 11. Jumlah Tenaga Kerja dalam Per sektor Produksi ..................................... 217 12. Simulasi dan Dampaknya terhadap Pendapatan Rumah Tangga Dan Perolehan Tenaga Kerja .................................................................... 218 13. Simulasi dan dampaknya terhadap 27 sektor Produksi ............................. 220 14. Simulasi dan Dampaknya terhadap Total Produksi, Pendapatan Rumah Tangga, Upah Tenaga Kerja, Neraca Kapital, Penerimaan Pemerintah dan Impor ............................................................................... 222 15. Ranking Pengaruh Simulasi Kebijakan terhadap Pendapatan Tenaga Kerja, Rumah Tangga dan Total Produksi ................................. 223
16. Ranking Pengaruh Simulasi Kebijakan terhadap Produksi Berdasarkan Persentase ............................................................................ 224
viii
17. Ranking Pengaruh Simulasi Kebijakan terhadap Produksi Berdasarkan Pertambahan Jumlah Produksi ............................................. 225 18. Pengaruh Simulasi Kebijakan terhadap Penyerapan Tenga Kerja ............ 226 19. Ranking Pengaruh Simulasi Kebijakan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja ............................................................................................. 227 20. Pengaruh Simulasi Kiebijakan terhadap Rata-rata Peningkatan Total Output, Penerimaan Pemerintah, Ekspor dan Subsidi ..................... 228 21. Matrik Koefisien Sistem Neraca Sosial Ekonomi Indonesia Tahun 2003 ............................................................................................... 229 22. Matriks Angka Pengganda Sistem Neraca Sosial Ekonomi Indonesia Tahun 2003 .............................................................................. 235 23. Matriks Transfer Multiplier Sistem Neraca Sosial Ekonomi Indonesia Tahun 2003 ............................................................................... 241 24. Matriks Open Loop Multiplier Sistem Neraca Sosial Ekonomi Indonesia Tahun 2003 ............................................................................... 247 25. Matriks Closed Loop Multiplier Sistem Neraca Sosial Ekonomi Indonesia Tahun 2003 ............................................................................... 253 26. Jalur Dasar Sektor Pertanian dan Agroindustri Ke Rumahtangga ............ 259 27. Hasil Simulasi Dampak Kebijakan Pembangunan Pertanian .................... 282
ix
menyerah dan maju terus.untuk segera menyelesaikan disertasi ini, terima ksih atas perhatian dan dukungannya. 11.
Dr. Ir. Yundi, MS. yang telah banyak membantu penulis dalam mengolah data yang berkaitan dengan analisis jalur struktural (Structural Path Analysis/SPA) dan telah membagi pengetahuannya tersebut kepada penulis.
12.
Dr. Rusman Heriawan, Kepala Badan Pusat Statistik dan saudari Nina Suri, Kepala Seksi SNSE BPS Jakarta, yang telah membantu penyediaan data bagi tersusunnya SNSE Indonesia tahun 2003 yang telah dimodifikasi.
13.
Semua pihak yang telah membantu penulis untuk menyelesaikan disertasi ini, yang pada kesempatan ini tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Sebagai manusia biasa sebagaimana disebutkan dalam suatu hadits : Al Insaanu makhallul-khotho’ wa-nisyan yang mempunyai arti ” manusia adalah tempat bersemayamnya kesalahan dan kelupaan”. Namun demikian dari disertasi ini penulis sangat berharap dapat memberi manfaat terhadap banyak kalangan baik pemerintah, akademisi, mahasiswa atau siapa saja sehingga dari manfaat ini dapat menjadi amal jariyah bagi penulis, guru-guru penulis yang nantinya dapat menjadi bekal kelamatan dalam mengahadap sang Khalik di alam masa yang kekal.
Jakarta, Januari 2009
Penulis