PERANAN SEKTOR AKOMODASI DALAM UPAYA MEMPROMOSIKAN OBJEK DAN DAYA TARIK WISATA Arthur Anderson Samalam1*, Dianne O. Rondunuwu2,Robert D. Towoliu3 Bagian Penghubung SETDA Kabupaten Kepulauan Sangihe , Prodi D IV Perhotelan, Jur. Pariwisata, Politeknik Negeri Manado Email:
[email protected] 1
2.3
Abstract : Role of Accommodation Sector as an Effort to Promote Tourism. As a part of marketing which has a particularly important role, promotion consists of various activities undertaken by the company whose primary objectives are to inform, persuade, influence and remind consumers to buy the products. Sangihe Islands Regency is currently developing tourism objects and attractions but has not yet optimized promotional strategy. The aims of this study were to determine the role of accommodation sector in promoting tourism objects and attractions and to identify the factors that affect the promotion of accommodation.The method used is qualitative research by using observation and interview and interview guide. The sample in this study is Tahuna hotel, Madina hotel, National hotel and Bintang Utara hote. The research results show that the local tourism promotion undertaken by the hotel has not been maximal or is still inadequate. Besides, Sangihe Islands regency tourism agency has not had a good cooperation to make accommodation a strategic means of promotion. Hotel accommodation facility is a strategic part of promoting the local tourism objects and attractions, because the hotel is the tourism stakeholders whose function is to sell services Keywords : promotions, hotel, tourism Abstrak : Peranan Sektor Akomodasi Dalam Upaya Mepromosikan Objek dan Daya Tarik Wisata. Promosi merupakan bagian dalam pemasaran yang memiliki peranan yang sangat penting, merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan dengan tujuan utama promosi untuk menginformasikan, membujuk, mempengaruhi dan mengigatkan konsumen agar membeli produk yang di hasilkan.Kabupaten Kepulauan Sangihe saat ini sedang mengembangkan objek dan daya tarik wisata namun belum mengoptimalkan srategi promosi, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran sektor akomodasi untuk mempromosikan objek dan daya tarik. Wisata dan mengetahui faktor–faktor apa saja yang mempengaruhi promosi akomodasi. Adapun metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan melakukan pengamatan dan wawancara serta mengunakan pedoman wawancara, yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah hotel Tahuna, hotel Madina, hotel Nasional dan hotel Bintang Utara.Hasil penelitian menunjukkan bahwa promosi pariwisata daerah yang dilakukan oleh pihak hotel masih belum maxsimal atau masih kurang, selain itu dinas pariwisata kabupaten kepulauan Sangihe belum melakukan kerja sama yang baik untuk menjadikan akomodasi sebagai sarana promosi yang strategi. Sarana akomodasi hotel merupakan bagian yang strategis untuk mempromosikan objek dan daya tarik wisata daerah, sebab hotel merupakan stakeholder pariwisata yang bekerja menjual jasa. Kata Kunci: Strategi, Promosi, Hotel dan Dinas Pariwisata Pariwisata adalah salah satu sektor yang berdampak pada bertambahnya kesempatan kerja yang dapat mengurangi tingkat pengangguran, meningkatkan penerimaan pendapatan nasional, semakin besarnya penghasilan
pajak serta keadaan sosial masyarakat yang terlibat dalam sektor pariwisata semakin baik. Bagi pemerintah daerahkabupaten kepulauan Sangihe, pariwisata merupakan salah satu sektor unggulan yang sedang dikembangkan 30
31 Jurnal Hospitaliti dan Pariwisata Volume 3, Nomor 1, Januari 2016, hlm, 01 - 113
dalam upaya untuk mewujudkan masyarakat kabupaten kepulauan Sangihe yang sejahtera dan bermartabat. Beragam destinasi yang sangat menarik, unik, spesifik dan langka, diharapkan dapat menjadi salah satu kontributor penting dan “prime mover” pengembangan ekonomi masyarakat daerah ini. Potensi objek dan daya tarik wisata seperti misalnya wisata alam, budaya, sejarah, adventure, kuliner dan sebagainya tersedia dan memiliki prospek untuk dikembangkan. Selain itu faktor – faktor yang menjadi pendukung prospek industri pariwisata daerah yang dimiliki utamanya adalah letak geografisnya berdekatan dengan Negara tetangga seperti: Korea Selatan, Jepang, China, Malaysia, negara–negara Pasifik dengan mengembangkan merupakan potensi yang besar untuk dikembangkan letak geografis ini menjadikan kabupaten kepulauan Sangihe menjadi perlintasan baik laut maupun udara antar negara–negara tersebut di atas. Namun semua potensi tersebut tidak ada artinya apabila tidak dikenal dan dikunjungi. Berbagai macam upaya yang dilakukan untuk memacu pembangunan kepariwisataan, secara khusus karena keinginan pemerintah kabupaten kepulauan Sangihe ingin menjadikan Sangihe sebagai kabupaten Bahari yang sejahtera dan bermartabat. Pendukung pariwisata seperti, transportasi dan keikutsertaan pihak swasta membangun sarana penunjang pariwisata yaitu akomodasi. Hotel merupakan suatu bentuk akomodasi bangunan yang menggunakan sebagian atau seluruh bangunan yang menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman serta fasilitas lainnya yang dikelola secara komersial. Sebagai industri jasa setiap hotel harus memberikan pelayanan yang maksimum bagi para tamu. Keberadaan hotel dipengaruhi beberapa hal seperti manajemen sumber daya manusia, teknologi, promosi, pelayanan dan masih banyak faktor yang dapat menunjukan karakteristik ataupun keunikan hotel. Dalam perkembangan sekarang ini jumlah fasilitas akomodasi semakin meningkat dari tahun ke tahun dengan dibangunya hotel berbintang dan non bintang di hampir seluruh kota Indonesia. Sebagai salah satu kawasan ekonomi khusus (KEK) kabupaten kepulauan Sangihe perkembangan suatu daerah biasanya
juga mendorong perkembangan industri akomodasi, namun di kabupaten kepulauan Sangihe sendiri perkembangan akomodasi belum sebanyak seperti yang ada di kota lainnya dan rata–rata akomodasi yang ada masih berupa kelas melati. Dari pengamatan awal akomodasi yang tersedia di kabupaten kepulauan Sangihe masih belum dapat memenuhi kebutuhan pengunjung secara maksimal tetapi untuk kebutuhan kamar sudah dapat terpenuhi. Dari uraian beragam potensi tersebut diatas dikaitkan dengan kondisi faktual saat ini maka sangat jelas terlihat bahwa sektor pariwisata masih kurang berperan dalam percepatan pengembangan ekonomi masyarakat di daerah. Minimnya kedatangan wisatawan baik mancanegara maupun domestik didaerah kepulauan Sangihe sangat dipengaruhi dua faktor yang menonjol yaitu: kurangnya kegiatan promosi pariwisata daerah baik dalam negeri maupun luar negeri. Terbatasnya fasilitas infrastruktur dilokasi obyek daya tarik wisata. Promotion (promosi) merupakan bagian dalam pemasaran yang memiliki peran yang sangat penting, seperi manurut Angipora (2002:28) promotion (promosi) merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan dengan tujuan utama untuk menginformasikan, membujuk, mempengaruhi dan megingatkan konsumen agar membeli produk yang dihasilkan.Kegiatan promosi pariwisata dan pembangunan infrastruktur adalah langkah strategis yang harus diseriusi dan dilaksanakan secara sistematis, terpadu, produktif dan berkelanjutan sehingga pengembangan sektor kepariwisataan di kabupaten Sangihe, diharapkan mampu menjadi sala satu kekuatan pembangunan yang dapat diandalkan. Mengingat kabupaten kepulauan Sangihe sangat potensial dengan berbagai objek dan daya tarik wisata khususnya wisata Bahari.Penelitian ini berfokus pada Peranan Sektor Akomodasi dalam Upaya Mempromosikan Objek Daya Tarik Wisata di Kabupaten Kepulauan Sangihe. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi dan menjelaskan peran sektor akomodasi dalam pengembangan kepariwisataan dalam hal mempromosikan objek dan daya tarik wisata sehingga dapat meningkatkan pendapatan daerah.Penelitian ini merujuk kepada beberapa
Arthur Anderson, dkk, Peran Sektor Akomodasi........ 32
konsep dan teori yaitu: Akomodasi: Akomodasi adalah suatu yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan misalnya tempat menginap atau tempat tinggal sementara bagi orang yang berpergian. Dalam kepariwistaan akomodasi merupakan suatu industri, jadi pengertian industri akomodasi adalah suatu komponen industri pariwisata, karena akomodasi dapat berupa suatu tempat atau kamar dimana orang – orang atau pengunjung atau wisatawan dapat beristirahat atau menginap atau tidur, mandi, makan dan minuman serta menikmati jasa pelayanan dan hiburan yang tersedia. Akomodasi secara umum dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu: 1. Akomodasi komersil yaitu akomodasi yang dibangun dan dioperasikan sematamata untuk mencari keuntungan yang sebesar-besarnya. 2. Akomodasi semi komersil yaitu akomodasi yang dibangun dan dioperasikan bukan semata-mata untuk tujuan sosial (masyarakat yang kurang mampu) 3. Akomodasi non komersil yaitu akomodasi yang dibangun dan dioperasikan sematamata untuk tujuan sosial atau bantuan secara cuma-cuma, namun khusus untuk golongan atau kalangan tertentu dan juga untuk tujuan tertentu. Promosi: Promosi merupakan sala satu variabel pemasaran yang mengkomunikasikan produk dengan calon pembeli melalui berbagai unsur yang terdapat dalam program promosi. Pesan dikomunikasikan dengan saran iklan, penjualan tatap muka, promosi penjualan, hubungan masyarakat dengan publisitas. Program promosi merupakan saluran komunikasi utama terhadap calon pembeli potensial dapat dijangkau, dipengaruhi, dibujuk dan diberi pengetahuan mengenai kebaikan dan kelebihan produk perusahaan.Promosi merupakan kegiatan perusahaan yang sangat penting dalam meningkatkan dan memperluas area pemasaran untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai promosi, berikut dikemukakan pengertian promosi menurut beberapa ahli. Buchari Alma (2004:179) mengatakan promosi adalah sejenis komunikasi yang memberi penjelasan yang meyakinkan calon konsumen
tertarik untuk membelinya.Promosi menurut Murti Sumarni (2000:296) mencakup semua kegiatan perusahaan untuk memperkenalkan dan bertujuan agar konsumen tertarik untuk membelinya.Ratih Hurriati (2005:54) promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran yang merupakan aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi mempengaruhi atau membujuk dan atau mengigatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan membayar produk – produk yang ditawarkan perusahaan yang ditawarkan. Hendri Simamora (2000:754) mengatakan promosi adalah pengkomunikasikan informasi antara penjual dan pembeli potensial atau pihak – pihak lain dalam saluran distribusi guna mempengaruhi sikap dan perilakunya.Menurut Sadomo Sukirno (2004:235) promosi adalah memperkenalkan barang supaya konsumen menyukainya dan kemudian membelinya. Pada dasarnya kegiatan mempromosikan barang atau barang-barang yang dihasilkan perusahaan meliputi 3 aspek: 1) Memberi informasi mengenai suatu barang; 2) Membujuk para konsumen untuk membeli barang tersebut; 3) Mempengaruhi para konsumen. Selain itu dijelaskan pula bahwa tugas dan tanggung jawab bagian promosi adalah: 1) Menyiapkan iklan-iklan yang diperlukan perusahaan dengan kualitas yang baik; 2) Memilih media yang sesuai sasaran pasar perusahaan; 3) Menyiapkan jadwal bulanan dan tahunan pemasangan iklan; 4) Mengatur bahan-bahan promosi; 5) Membina hubungan dengan percetakan sehingga kualitas bahan promosi akan terjaga. Dari semua pengertian promosi yang telah dibahas maka dapat disimpulkan bahwa promosi pada dasarnya adalah merupakan upaya untuk menjadikan produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan dapat dikenal orang melalui komunikasi pemasaran dengan tujuan agar konsumen tertarik untuk membelinya. Marketing Mix (8P) Bidang Usaha Jasa: Menurut Kotler (2005:17) bahwa Bauran Pemasaran (Marketing Mix) adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran”. Berdasarkan definisi tersebut diatas bahwa bauran pemasaran adalah kombinasi beberapa elemen bauran
33 Jurnal Hospitaliti dan Pariwisata Volume 3, Nomor 1, Januari 2016, hlm, 01 - 113
pemasaran untuk memperoleh pasar, pangsa pasar yang lebih besar, posisi bersaing yang kuat dan citra positif pada pelanggan sehingga dapat kita artikan bahwa tujuan pemasaran adalah untuk meningkatkan jumlah pelanggan, meningkatkan hasil penjualan, serta dapat memberikan keuntungan untuk perusahaan dan stakeholdernya. Product (Produk): Definisi produk menurut Philip Kotler adalah: “A product is a thing that can be offered to a market to satisfy a want or need”. Produk adalah sesuatu yang bisa ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, pembelian, pemakaian, atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan. Produk merupakan suatu hasil dari proses yang dipengaruhi oleh kekuatan pasar (supply vs demand) yang diperankan oleh fungsi operation dalam menciptakan atau pengadaan barang dan jasa pada basis biaya (cost) dan oleh fungsi marketing dalam hal memahami kebutuhan dan keinginan customer (consumer behavior). Price (Harga): Definisi harga menurut Philip Kotler adalah: “Price is the amount of money charged for a product or service. More broadly, price is the sum of all the value that consumers exchange for the benefits of having or using the product or service”. Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan untuk sebuah produk atau jasa. Secara lebih luas, harga adalah keseluruhan nilai yang ditukarkan konsumen untuk mendapatkan keuntungan dari kepemilikan terhadap sebuah produk atau jasa.Sedangkan Stanton mendefinisikan harga: “Price is the amount of money and or goods needed to acquire some combination of another goods and its companying services”. Pengertian di atas mengandung arti bahwa harga adalah sejumlah uang dan atau barang yang dibutuhkan untuk mendapatkan kombinasi dari barang yang lain yang disertai dengan pemberian jasa. Harga merupakan elemen dari bauran pemasaran yang bersifat fleksibel, dimana suatu saat harga akan stabil dalam waktu tertentu tetapi dalam seketika harga dapat juga meningkat atau menurun dan juga merupakan satu-satunya elemen yang menghasilkan pendapatan dari penjualan.
Perusahaan menetapkan suatu harga dengan melakukan pendekatan penetapan harga secara umum yang meliputi satu atau lebih diantara tiga perangkat perimbangan berikut ini yakni: 1. Cost-Based Pricing (penetapan harga berdasarkan biaya) a. Cost-plus-pricing (penetapan harga biaya plus): Metode ini merupakan metode penelitian harga yang paling sederhana, dimana metode ini menambah standar mark-up terhadap biaya produk. b. Break even analysis and target profit pricing (Analisis Peluang pokok dan penetapan harga laba sasaran): Suatu metode yang digunakan perusahaan untuk menetapkan harga apakah akan breakeven atau membuat target laba yang akan dicari. 2. Value-Based Pricing (penetapan harga berdasarkan nilai). Metode ini menggunakan satu persepsi nilai dari pembeli (bukan dari biaya penjualan) untuk menetapkan suatu harga. 3. Competition-Based Pricing (penetapan harga berdasarkan persaingan) a. Going-rate pricing (penetapan harga berdasarkan harga yang berlaku): Perusahaan mendasarkan harganya pada harga pesaing dan kurang memperhatikan biaya dan permintaannya. Perusahaan dapat mengenakan harga yang sama, lebih tinggi atau lebih rendah dan pesaing utamanya. b. Scaled-Bid Pricing (Penetapan harga penawaran tertutup): Perusahaan menetapkan pesaing dan bukan berdasarkan hubungan yang kaku atas biaya atau permintaan perusahaan. Place (Distribusi): Kotler (2005) menjelaskan bahwa berbagai kegiatan dilakukan perusahaan untuk membuat produknya mudah diperoleh dan tersedia untuk konsumen sasaran. Keputusan penentuan lokasi dan saluran yang digunakan untuk memberikan jasa kepada pelanggan melibatkan pemikiran tentang bagaimana cara mengirimkan atau menyampaikan jasa kepada pelanggan dan dimana hal tersebut akan dilakukan. Ini harus dipertimbangkan karena dalam bidang jasa sering kali tidak dapat ditentukan tempat dimana akan diproduksi dan dikonsumsi pada saat bersamaan. Saluran distribusi dapat dilihat sebagai kumpulan
Arthur Anderson, dkk, Peran Sektor Akomodasi........ 34
organisasi yang saling bergantungan satu sama lainnya yang terlibat dalam proses penyediaan sebuah produk atau pelayanan untuk digunakan atau dikonsumsi. Penyampaian dalam perusahaan jasa harus dapat mencari agen dan lokasi untuk menjangkau populasi yang tersebar luas. Sebagai salah satu variabel marketing mix, place atau distribusi mempunyai peranan yang sangat penting dalam membantu perusahaan memastikan produknya, karena tujuan dari distribusi adalah menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen pada waktu dan tempat yang tepat. Process: Process mutu layanan jasa sangat bergantung pada proses penyampaian jasa kepada konsumen. Mengingat bahwa penggerak perusahaan jasa adalah karyawan itu sendiri, maka untuk menjamin mutu layanan (quality assurance), seluruh operasional perusahaan harus dijalankan sesuai dengan sistem dan prosedur yang terstandarisasi oleh karyawan yang berkompetensi, berkomitmen, dan loyal terhadap perusahaan tempatnya bekerja. People: People merupakan aset utama dalam industri jasa, terlebih lagi people yang merupakan karyawan dengan performance tinggi. Kebutuhan konsumen terhadap karyawan berkinerja tinggi akan menyebabkan konsumen puas dan loyal. Kemampuan knowledge (pengetahuan) yang baik, akan menjadi kompetensi dasar dalam internal perusahaan dan pencitraan yang baik di luar. Faktor penting lainnnya dalam people adalah attitude dan motivation dari karyawan dalam industri jasa. Moment of truth akan terjadi pada saat terjadi kontak antara karyawan dan konsumen. Attitude sangat penting, dapat diaplikasikan dalam berbagai bentuk, seperti penampilan karyawan, suara dalam bicara, body language, ekspresi wajah, dan tutur kata. Sedangkan motivasi karyawan diperlukan untuk mewujudkan penyampaian pesan dan jasa yang ditawarkan pada level yang diekspetasikan. Physical Evidence: Building merupakan bagian dari bukti fisik, karakteristik yang menjadi persyaratan yang bernilai tambah bagi konsumen dalai perusahaan jasa yang memiliki karakter. Perhatian terhadap interior, perlengkapan bangunan, termasuk lightning system, dan tata ruang yang lapang menjadi perhatian penting dan dapat mempengaruhi
mood pengunjung. Bangunan harus dapat menciptakan suasana dengan memperhatikan ambience sehingga memberikan pengalaman kepada pengunjung dan dapat membrikan nilai tambah bagi pengunjung, khususnya menjadi syarat utama perusahaan jasa dengan kelas market khusus. Productivity and Quality: Produktivitas adalah sejauh mana efisiensi masukan-masukan layanan ditransformasikan ke dalam hasilhasil layanan yang dapat menambah nilai bagi pelanggan, sedangkan kualitas adalah derajat suatu layanan yang dapat memuaskan pelanggan karena dapat memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan. Dalam jasa juga ada komponen biaya yang dihitung berdasarkan aktivitas, makanya kita mengenal istilah activity based accounting. Sementara itu kualitas sangat penting pada jasa ketimbang pada produk. Jika produk kualitas rendah masih bisa laku di pasar, tidak demikian halnya dengan jasa. METODE Penelitian ini menerapkan metode penelitian kualitatif. Bogdan dan Taylor dalam Moleong (2011) mendefinisikan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilakunya yang dapat diamati. Indriantoro dan Supomo (2009) paradigma kulitatif merupakan paradigma penelitian yang menekankan pada pemahaman mengenai masalah–masalah dalam kehidupan sosial berdasarkan realitas atau setting yang holitis, kompleks dan rinci. Penelitian kualitatif merupakan tradisi dalam ilmuwan sisoal yang secara fundamental bergantung pada pengamatan manusia dalam kawanannya sendiri dan berhubungan dengan orang–orang tersebut menurut bahasa dan peristilihannya (Kirk dan Miller dalam Moleong, 2011). Dalam penelitian ini yang diteliti adalah peran akomodasi untuk mempromosikan pariwista daerah di Kabupaten Kepulauan Sangihe. Jenis dan Sumber data: Sumber data adalah subjek darimana data diperoleh. Sumber data yang dimaksud adalah satu organisasi atau lebih yang dipilih untuk menjadi narasumber atau responden dan sebagai informan dari peristiwa yang terjadi (Arikunto, 1998:4).Data primer adalah data yang dapat diperoleh dari
35 Jurnal Hospitaliti dan Pariwisata Volume 3, Nomor 1, Januari 2016, hlm, 01 - 113
sumber asli atau pertama. Dalam hal ini data yang di didapat langsung dari hasil observasi dan wawancara dengan pemilik dan karyawan hotel serta dengan kepala bidang promosi pada dinas kebudayaan dan pariwisata. Sedangkan data sekunder diperoleh peneliti secara tidak langsung antara lain: Data tamu yang menginap baik tamu dari mancanegara dan tamu lokal, dan bahan-bahan serta peralatan–peralatan yang digunakan untuk mempromosikan pariwisata daerah sebagai sarana promosi antara lain brosur, leaflet, booklet, CD atau DVD. Metode Pemgumpulan Data : Sebagaimana telah diuraikan di atas, bahwa penelitian ini menggunakan metode deskritif kualitatif, yaitu menggambarkan ataumelukiskan keadaan yang sebenar-benarnya di lapangan. Teknik pengumpulan data yang digunakan sebagai berikut: Observation (pengamatan langsung): Peneliti melakukan pengamatan pada sarana akomodasi hotel untuk memperoleh data: jumlah akomodasi yang ada di kabupaten kepulauan Sangihe, jumlah ketersediaan kamar hotel yang ada di kabupaten kepulauan Sangihe, tingkat hunian selama satu tahun terakhir, tingkat kunjungan wisatawan selama satu tahun terakhir, kegiatan apa saja yang dilakukan oleh pihak akomodasi dalam mempromosikan objek dan daya tarik wisata daerah, destinasi wisata dan atraksi wisata yang ada di kabupaten kepulauan Sangihe Interview (wawancara): peneliti melakukan wawancara dengan informan yang telah dipilih. Informan dalam penelitian ini adalah kepala dinas kebudayaan dan pariwsata kabupaten Sangihe, kepala bidang promosi pemasaran pariwisata, kepala bidang destinasi pariwisata, pemilik akomodasi serta karyawan hotel yang ada. Merekalah yang dianggap oleh penulis mampu memberikan informasi tentang data penelitian ini.Adapun teknik wawancara dilakukan dengan berpedoman pada daftar pertanyaan yang telah disiapkan oleh peneliti. Selanjutnya data dan informasi yang diperoleh dari informan akan memperoleh data. Pertanyaan wawancara meliputi: kegiatan promosi apa saja yang dilakukan oleh dinas pariwisata dalam rangka promosi pariwisata daerah, program-program dan pengembangan
apa saja yang dilakukan oleh dinas pariwisata di lokasi wisata, sejauh mana kerja sama antara dinas pariwisata dengan industri akomodasi yang ada di kabupaten kepulauan Sangihe, kegiatan promosi apa saja yang sudah dilakukan oleh pihak hotel dalam rangka promosi pariwisata daerah. Dokumentasi: Peneliti melakukan pencatatan dari dokumen-dokumen tertentu yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Beberapa dokumen yang diperoleh peneliti dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut: data karyawan, data tentang daya tarik wisata, data guide hotel, alat-alat promosi yang digunakan, data kunjungan tamu Metode Analisis: Peneliti menggunakan metode anlisis kualitatif.Bogdan dan Taylor dalam Moleong (2011) menjelaskan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilakan data deskriptif berupa kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilakunya yang dapat diamati. Miles and Huberman (1984) menyatakan, analisis data kualitatif adalah suatu proses yang meliputi: 1) Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri; 2) Mengumpulkan memilah–milah, mengklasifikasikan, mensintesikan, membuat ikhtisar dan membuat indeksnya; 3) Berpikir dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna, mencari dan menemukan pola, hubungan–hubungan dan temuan-temuan umum.Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama dilapangan dan setelah selesai dilapangan.Menurut Nasution (1988), analisis telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun kelapangan dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Analisis data menjadi pegangan bagi peneliti selanjutnya sampai mingkin. Namun dalam penelitian kualitatif, anlisis data lebih difokuskan selama dalam penelitian. Dalam penelitian ini peneliti mencatat serta mengamati kegiatan kerja karyawan pada hotel Tahuna. Dari penelitian inilah peneliti dapat menyimpulkan mengenai promosi-promosi yang dilakukan oleh karyawan hotel apakah sesuai dengan harapan untuk mempromosikan pariwisata kepada tamu-tamu hotel.
Arthur Anderson, dkk, Peran Sektor Akomodasi........ 36
Analisis sebelum di lapangan: Miles dan Huberman (1984) mengungkapkan peneliti telah melakukan analisis data sebelum peneliti memasuki lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan atau data skunder, yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Namun demikian fokus penelitian ini masih bersifat sementara, dan akan berkembang setelah peneliti masuk dan selama dilapangan. Dalam penelitian ini peneliti menyusun datadata yang akan di ambil sebelum memasuki lapangan. Data-data yang perlu disiapkan yaitu, beberapa banyak karyawan yang ada di hotel Tahuna, mencari tahu bagaimanacara karyawan untuk mempromosikan pariwisata dan peralatan-peralatan apa yang digunakan untuk mempromosikan pariwista daerah. Hal ini akan diperjelaskan ketika peneliti sudah berada di lapangan. Analisis selama di lapangan: Analisisa data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat wawancara peneliti sudah melakukan anlisis terhadap jawaban yang diwawancarai. Bila jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertayaannya lagi sampai tahap tertentu, diperoleh data yang dianggap kredibel. Miles and Huberman (1984) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus–menerus sampai jenuh. Aktifitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display dan conclusion drawing or verification. Dalam penelitian ini peneliti membuat analisis selama di lapangan yaitu dengan cara: a. Data reduction (reduksi data): Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan oleh Miles and Huberman (1984) makin lama peneliti di lapangan, maka jumlah data akan makin banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal–hal yang pokok, memfokuskan pada hal–hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu.
Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. Dalam penelitian ini peneliti akan memfokuskan pada bidang pengawasan, dengan melihat cara kerja karyawan hotel untuk mempromosikan pariwisata yang ada di daerah kabupaten kepulauan Sangihe.Tujuan utama dalam penelitian kualitatif adalah pada temuan. Oleh karena itu, kalau peneliti dalam melakukan penelitian, menemukan segala sesuatu yang dipandang asing, tidak dikenal, belum memiliki, justru itulah yang harus dijadikan perhatian peneliti dalam melakukan reduksi data. Dalam penelitian ini peneliti menemukan masih kurangnya bahan– bahan yang ada di hotel yang dipakai untuk mempromosi pariwisata daerah, dan masih kurangnya SDM yang ada pada hotel. b. Data display (penyajian data): Setelah data reduksi, maka langka selanjutnya adalah mendisplaykan data.Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles and Huberman (1984) menyatakan yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dengan menyajikan data maka akan membedakan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. c. Conclusion Drawing/Verification: Langka ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan atau verifikasi. Dari hasil penelitian yang ada maka dapat disimpulkan bahwa pentingnya peran hotel untuk mempromosikan pariwisata dan juga pentingnya keterlibatan dari pemerintah daerah untuk kegiatan promosi pariwisata dan pembangunan infrastruktur adalah langkah strategis yang harus diseriusi dan dilaksanakan secara sistematis, terpadu, produktif dan berkelanjutan sehingga pengembangan sektor kepariwisataan di daerah perbatasan semakin meningkat seiring dengan implementasi daerah perbatasan sebagai “poros maritim” yang menjadi salah satu strategi utama percepatan pembangunan nasional oleh Presiden Joko Widodo.
37 Jurnal Hospitaliti dan Pariwisata Volume 3, Nomor 1, Januari 2016, hlm, 01 - 113
HASIL DAN PEMBAHASAN 22 kelurahan. Penduduk kabupaten berjumlah Kabupaten kepulauan Sangihe merupakan seluruhnya 141.075 jiwa atau42.357 KK, terdiri bagian integral dari provinsi Sulawesi Utara atas perempuan 69.031 jiwa (48,93%) dan terletak pada posisi4’13”-04º-44’ 22” Lintang Laki-laki 72.044 jiwa (51,07%). 3 Kecamatan Utara dan 125º 9’28” - 125º 56’ 57” Bujur dan 24 Kampung terletak di pulau-pulau sangat Timur. Batas wilayah Kabupaten sebelah kecil, dengan total penduduk yang mendiami utara kepulauan Sangihe berbatasan dengan sejumlah: 16.188 jiwa (11.47%) atau 4.654 negara Philipina, sebelah timur berbatasan KK (12,34%). Wilayah kabupaten kepulauan dengan kabupaten Talaud dan laut Maluku, Sangihe pada hakekatnya menyimpan sebelah selatan berbatasan dengan kabupaten hamparan panorama bawah laut yang sangat Sitaro, sebelah barat berbatasan dengan luas dan unik, sangat potensial untuk di jadikan laut Sulawesi, Kabupaten ini sesungguhnya loksasi diving seperti Bunaken dan Raja berada antara pulau Sulawesidengan pulau Ampat, selain objek wisata bahari, banyak Mindanao (Philipina) sehingga kabupaten objek wisata lain seperti wisata budaya, wisata Sangihe disebut daerah perbatasan dengan luas agro, wisata alam, dan wisata sejarah dan wilayah 11.863,58 km2. Kabupaten Sangihe dalam mempromosikan wisata Sangihe terbagi adalah daerah Maritim dengan wilayah laut atas tiga zonasi antara lain; Pearls of Border, 11.126 Km2 (93,79 %) dan luas daratan 736,97 Zambruds of Border, Diamons of Border. Km2 (6,21 %).Kepulauan Sangihe sebagai Sala satu visi dan misi Kabupaten Kepulauan kabupaten di wilayah perbatasan paling utara Sangihe yaitu meningkatkan pembangunan negara kesatuan Republik Indonesia, terdiri infrastruktur dilokasi destinasi pariwisata. dariPearls 105 pulau, dimana baru 26 pulau Pentingnya pengelolaan antara lain; of Border, Zambruds ofyang Border, Diamonsakselerasi of Border.Sala satu potensi visi dan misi dihuni sedangkan 97 sisanya merupakan yang jika dioptimalkan dan ditangani secara Kabupaten Kepulauan Sangihe yaitu meningkatkan pembangunan infrastruktur dilokasi pulau kosong, memiliki keindahan alam dan serius, sistematis, terpadu, produktif dan destinasi budaya pariwisata. Pentingnya pengelolaan potensi jika menghasilkan dioptimalkan dan yang beraneka ragam, akselerasi dimana wilayah berkelanjutan. Akanyang mampu ditanganiadministrasi secara serius, sistematis, terpadu, Akan mampu pemerintahan kabupaten terbagi produktif devisa bagi dan negaraberkelanjutan. yang tidak kalah besarnya bagi atas: 15 kecamatan, 145 kampung dan kalah dibanding kontributor devisa lainnya. menghasilkan devisa bagi negara yang tidak besarnya dibanding kontributor devisa
lainnya.
Gambar Gambar 1 Peta Kawasan ODTW (Bappeda Kab.Kepulauan Sangihe, 1 Peta Kawasan ODTW (Bappeda Kab.Kepulauan Sangihe, 2016) 2016) Potensi pariwisata di kabupaten Sangihe Jenis-jenis atraksi wisata yang ada di kabupaten Sangihe Kepulauan Sangihe sebagai kabupaten di wilayah perbatasan paling utara negara kesatuan Republik Indonesia, terdiri dari 105 pulau, dimana baru 26 pulau yang dihuni sedangkan 97
Arthur Anderson, dkk, Peran Sektor Akomodasi........ 38
Potensi pariwisata di kabupaten Sangihe Jenis-jenis atraksi wisata yang ada di kabupaten Sangihe Kepulauan Sangihe sebagai kabupaten di wilayah perbatasan paling utara negara kesatuan Republik Indonesia, terdiri dari 105 pulau, dimana baru 26 pulau yang dihuni sedangkan 97 sisanya merupakan pulau kosong. Kepulauan Sangihe memiliki keindahan alam dan budaya yang beraneka ragam (culturai, desitination, and culinary). Potensi tersebut merupakan anugerah Tuhan bagi masyarakat Sangihe yang bagaikan mutiara tersebar dan memberi keindahan pada beranda depan bagian utara Indonesia namun potensi ini akan menjadi lebih bercahaya jika keindahan dan keunikan ini diberi warna oleh pemerintah daerah dan pemerintah pusat dengan bantuan program dan kegiatan, serta pembangunan infrastruktur. Sala satu dilokasi unggulan dan ikon Kabupaten Kepulauan Sangihe adalah Gunung Berapi dibawah Laut (Undersea Volcano) di Pulau Mahengetang, selain itu masih ada objek wisata lain terdapat di kabupaten kepulauan Sangihe seperti taman laut pulau Mendaku dan Dakupang, spot diving
di pulau Bukide, Bird waching di hutan lindung Sahendarumang, wisata Pantai Pananualeng dan Pantai Kasaraeng, wisata minat khusus kampung Lenganeng, wisata air terjun, wisata kuliner dan wisata budaya. Pentingnya akselerasi dan optimalisasi pengelolaan potensi dan optimalisasi jika ditangani secara serius, sistematis, terpadu, produktif serta berkelanjutan akan mampu menghasilkan devisa bagi negara yang tidak kalah besarnya dibanding kontribusi devisa lainnya.Tabel 1 menguraikan potensi, atraksi atau objek daya wisata yang ada di Kabupaten Sangihe terdiri dari 8 wisata alam atau pantai, 10 wisata selam atau bahari, 2 wisata minat khusus,9 wisata budaya, 8 wisata religi dan ada banyak jenis wisata kuliner. Dengan beragamnya potensi pariwisata yang ada di Kabupaten Sangihe seperti: wisata alam, wisata bahari (selam, snorkling), wisata minat khusus (bird waching), wisata agro, wisata budaya, wisata religi dan wisata kuliner. Maka akan semakin banyak minat kunjungan wisatawan yang datang, jika potensi pariwisata tersebut di kemas dan di promosikan dengan baik dengan melibatkan seluruh stakeholder pariwisata yang ada di daerah. Tabel 1: Data Objek Wisata di Kabupaten Sangihe No
Nama Objek
Jenis Objek Wisata
Alamat
Fasilitas yang tersedia
1
Pantai Ria-Kolongan Beha
Wisata alam/Pantai
Kel, Kolongan Beha, Kec. Tahuna Barat
Kolam Renag, panggung pertunjukan
2
Pantai Pananualeng
Wisata alam/pantai
Kampung Tariang Baru, Kec. Tabukan Tengah
Panggung pertunjukan, lap olah raga, shelter, pasir putih
3
Pantai Embuhanga
Wisata alam/pantai
Kampung Embuhanga, Kec. Tabukan Utara
Pantai Pasir Putih
4
Pantai Sapaeng
Wisata alam/pantai
Kampung Kuma, Kec. Tabukan Tengah
Pantai Pasir Putih
5
Pantai Kasaraeng
Wisata alam/Pantai
Kampung Bukide, Kec. Nusa Tabukan
Pantai Pasir putih
6
Puncak Pusunge
Wisata minat khusus, Wisata Agro
Kampung Lenganeng, Kec. Tabukan Utara
Pemandangan atau view puncak, Kedai minum
7
Gunung Api Bawah Laut
Wisata Selam/Bahari
Kampung Mahengetang, Kec. Tatoareng
Home Stay,Cottage, Scuba Diving
8
Spot Diving Pulau Nitu
Wisata Selam/Bahari
Kampung Para, Kec. Tatoareng
9
Spot Diving Pulau Kahakitang
Wisata Selam/Bahari
Kampung Kahakitang, Kec. Tatoareng
10
Spot Diving Pulau Kalama
Wisata Selam/Bahari
Kampung Kalama, Kec. Tatoareng
11
Spot Diving Pulau Dakupang
Wisata Selam/Bahari, Wisata Snorkling
Pulau Dakupang dan Mandaku
Peralatan Scuba Diving
12
Spot Diving Pulau Bebalang
Wisata Selam/Bahari
Kampung Bebalang
Peralatan Scuba Diving
13
Spot Diving Pulau Batunderang
Wisata Selam/Bahari
Kampung Batunderang
14
Spot Diving Pulau Bukide
Wisata Selam/Bahari
Pulau Bukide, Kecamatan Nusa Tabukan
15
Spot Diving Pulau Poa dan Liang
Wisata Selam/Bahari
Kecamatan Nusa Tabukan
16
Spot Diving Kapal Karam (Shewreek)
Wisata Selam/Bahari
Tahuna
17
Gunung Api Awu
Wisata Alam
Kabupaten Kepl Sangihe
18
Air Terjun Pempanikiang dan Sura
Wisata Alam
Kecamatan Kendahe
19
Air Terjun Kadadima
Wisata Alam
Kampung Laine, Kec. Manganitu selatan
20
Gunung Sahendarumang
Wisata Minat Khusus ( Bird waching)
Kec. Tamako
21
Tarian Tradisional, (6 Jenis tarian)
Wisata Budaya
Kabupaten Kepulauan Sangihe
22
Musik Tradisional, (3 jenis music traditional)
Wisata Budaya
Kabupaten Kepulauan Sangihe
23
Makam – Makam Raja, (8 Kuburan Raja – raja)
Wisata Religi
Kabupaten Kepulauan Sangihe
24
Masakan Tardisional
Wisata Kuliner
Kabupaten Kepulauan Sangihe
Peralatan Scuba Diving Dive Center Banua Wuhu
Rainbow Losmen, Guide Bird Waching
Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kepulauan Sangihe, 2016
39 Jurnal Hospitaliti dan Pariwisata Volume 3, Nomor 1, Januari 2016, hlm, 01 - 113
Jumlah Hotel dan Fasilitas yang ada Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang penulis temukan di lapangan baik dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata maupun pihak akomodasi, penulis mendapatkan data bahwa pada tahun 2016 terdapat 10 akomodasi yang ada di kabupaten kepulauan Sangihe. Jumlah ini tentu sangat signifikan bila dibandingkan pada empat tahun lalu yakni pada tahun 2010 dimana akomodasi hanya berjumlah 8.Dari pemaparan diatas telah menjelaskan jumlah dan jenis akomodasi di kabupaten kepulauan Sangihe. Adapun data sarana akomodasi sabagaimana terurai dalam Tabel2.
Perkembangan jumlah sarana Akomodasi dari sisi fungsinya tentu sangat berperan dan telah membantu sebagai penyedia tempat fasilitas jasa menginap bagi pengunjung atau tamu maupun masyarakat yang memanfaatkannya, baik itu masyarakat lokal maupun mancanegara, baik itu pemerintah dan swasta maupun pengunjung yang dikategorikan sebagai wisatawan maupun visitor. Selain itu, akomodasi di kabupaten kepulauan Sangihe dimanfaatkan tidak hanya untuk pengunjung atau tamu yang melakukan perjalanan kunjungan wisata, tetapi juga di manfaatkan oleh pemda dan swasta dalam acara-acara tertentu.
Tabel 2 Data fasilitas akomodasi yang ada di Kabupaten Kepulauan Sangihe No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nama Komersil
Alamat
Kapasitas Kamar/Bed
Email
25 kmr/40 bed
Amt_nasionalmandiri@yahoo. co.id
0432-21185
Indratandayu_rain@yahoo. com
0432-22100
Hotel” Nasional
Jln. Makaampo no. 8Kec. Tahuna
Hotel” Tahuna
Jln. Makaampo no. 47 Kec. Tahuna
15 kmr/25 bed
Hotel” Bintang Utara
Jln. Pahlawanno. 46 Kec. Tahuna Timur
20 kmr/35 bed
Hotel”Madina
Jln. Tidore AtasKec. Timur
50 kmr/50 bed
Wisma” Melia
Jln. Makaampono. 45 Kecamatan Tahuna
20 kmr/25 bed
Penginapan Setia
Jln.Dr. Sam Tahuna
9 kmr/18 bed
Tahuna
Ratulangi
Kec.
Penginapan Sederhana Jln. Baru TonaKec. Tahuna Timur Penginapan Vania
Jln. MakaampoKec. Tahuna
Penginapan Anggrek
Jln.Dr. Soetomo 35Kec. Tahuna
Penginapan Beringin
Jln. Tidore AtasKec. Timur
Tahuna
No. tel/fax
0432 -21357
[email protected]
0432-23008, 082191218444 0432- 21175 0432-21072 0432-21340
10 kmr/20 bed
0432-23465
6 kmr/12 bed 8 kmr/16 bed
Penginapan47anggrek@ 0 4 3 2 - 2 1 2 0 4 , yahoo.co.id 085340033615
10 kmr/20 bed
0432-21860, 085398421658
Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Kepl. Sangihe 2016
Tabel 2 menggambarkan bahwa jumlah sarana akomodasi di kabupaten kepulauan Sangihe ada 10. Terdiri dari hotel dengan kelas melati sebanyak 4, penginapan 5 dan wisma berjumlah 1. Sedangkan jumlah seluruh kamar akomodasi
yang ada di kabupaten kepulauan Sangihe sebanyak 173 kamar. 1. Jumlah kunjungan yang menginap dihotelSTEVE kase rapihnakang ini tabel..so pusing ndak jadi2..
Arthur Anderson, dkk, Peran Sektor Akomodasi........ 40
Tabel 3 data jumlah kunjungan wisatawan Nusantara dan Mancanegara TAHUN Year JENIS Kind 2011 2012 2013 NUSANTARA Local MANCANEGARA Foreign EROPA BARAT West Of Europe AMERIKA America AUSTRALIA Australy
2014
2015
20215
33267
45000
46500
46800
275
313
500
525
625
70
85
192
200
245
40
45
53
56
56
40
43
47
50
56
ASEAN
85
90
95
98
101
JEPANG Japan LAINNYA Others JUMLAH Total
15
17
53
60
68
25
33
60
61
71
20490
33580
45500
47025
47125
Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Kepl Sangihe 2016 Dari tabel 3 ini menunjukkan jumlah kunjungan wisatawan nusantara maupun mancanegara yang datang ke kabupaten kepulauan Sangihe pada tahun 2015 sejumlah 47.125 orang, yang terdiri dari wisatawan lokal 46.800 orang, wisatawan mancanegara 625 orang terdiri dari: Eropa Barat 245, Amerika 56 orang, Australia 56 orang, Asean 101 orang, Jepang 68 orang dan lainnya berjumlah 71 orang. Dari data tabel di atas menunjukan bahwa masih wisatawan lokal yang banyak bekunjung ke kabupaten kepulauan Sangihe dan juga wisatawan yang berasal dari negara Eropa Barat. Kegiatan Promosi Akomodasi di Kabupaten Kepulauan Sangihe Untuk mempromosikan objek dan daya wisata di suatu daerah bukan saja diperlukan koordinasi, tetapi diperlukan kerja sama yang baik antara organisasi yang bertanggung jawab dalam pengembangan pariwisata dengan pihak akomodasi. Hal tersebut disebabkan karena promosi merupakan sala satu bagian kegiatan akomodasi, dimana secara langsung
berhubungan dengan konsumen atau tamu. Akomodasi yang ada di kabupaten Sangihe sudah memiliki beberapa bentuk kegiatan promosi yakni: 1. Booklet 2. Leaflet 3. CD/DVD 4. Website 5. Rool baner dan X baner Bentuk promosi melaluileaflet dan booklet tersebut di buat untuk menggambarkan objek wisata serta fasilitas yang ada, guna menarik minat pengguna fasilitas, brosur-brosur ini ditaruh di ruang lobi hotel dan didalam kamar hotel dan brosur tersebut diberikan kepada tiap orang yang datang menginap dan mengunjungi hotel tersebut sedangkan booklet menjadi panduan bagi karyawan hotel untuk mejelaskan objek–objek wisata kepada tamu hotel. Selain promosi melalui brosur, ada pula hotel di kabupaten Sangihe telah menyediakan fasilitas wifi. Wifi selain digunakan sebagai sarana promosi tentang hotel juga dimaksudkan untuk memudahkan akses bagi pengguna fasiltas hotel tersebut.
41 Jurnal Hospitaliti dan Pariwisata Volume 3, Nomor 1, Januari 2016, hlm, 01 - 113
Namun demikian dari kegiatan promosi tersebut, tampaknya yang berkaitan dengan masalah promosi pariwsata daerah masih kurang. Dari hasil pengamatan dan wawancara penulis selama penelitian, diperoleh informasi bahwa untuk promosi pariwisata daerah yang dilakukan melalui akomodasi belum nampak dikarenakan selama ini belum ada akomodasi yang membuat atau mencetak brosur atau bookletnya sendiri yang mengambarkan tentang promosi wisata daerah, karena selama ini pihak akomodasi mengunakan alat promosi yang di buat oleh dinas pariwisata kemudian dibagikan ke hotel–hotel dan penginapan lainnya. Selain itu, lembaga promosi daerah, atau kabupaten khususnya dinas yang terkait masih kurangnya kerjasama dengan pihak akomodasi sebagai salah satu tempat yang strategis untuk memperkenalkan sejumlah informasi kepariwisataan di kabupaten kepulauan Sangihe ke pengunjung atau tamu. Demikian pula tidak adanya kegiatan-kegiatan yang melibatkan pihak akomodasi dalam melakukan promosi pariwisata baik di daerah maupun di luar daerah. Namun demikian, peran akomodasi di kabupaten Sangihe relatif belum menyentuh aspek promosi pariwisata daerah secara maksimal, hal ini dapat diketahui dari kegiatan akomodasi hanya mencakup lingkup akomodasi semata, sedangkan jaringan kerjasama dalam rangka mempromosikan destinasi pariwisata kabupaten Sangihe belum ada. Hal tersebut dapat ditemukan pada sejumlah akomodasi tidak memiliki bahan promosi pariwisata daerah untuk menjadi bahan informasi kepada pengunjung atau tamu yang disediakan oleh pihak akomodsi itu sendiri. Namun bahan promosi yang tersedia di tiap-tiap akomodasi berasal dari Dinas Pariwisata dalam jumlah yang terbatas. Dari hasil penelitian diperoleh informasi bahwa minimya ketersediaan bahan promosi berupa booklet dan brosur dan bahan promosi lainnya disebabkan karena masih kurangnya bahan promosi yang diadakan oleh dinas pariwisata, sehingga instansi terkait belum maksimal melakukan kerjasama promosi dengan pihak akomodasi yang ada di kabupaten Sangihe
ANALISIS Analisis peran akomodasi terhadap promosi objek dan daya tarik wisata daerah Akomodasi atau perusahaan yang menyediakan pelayanan bagi masyarakat umum dengan fasilitas jasa penginapan, penyedia makanan dan minuman, jasa layanan kamar, serta jasa pencucian pakaian. Fasilitas ini diperuntukan bagi mereka yang menginap ataupun mereka yang hanya menggunakan fasilitas tertentu yang dimiliki akomodasi itu sendiri.Perlu diketahui bahwa keberadaan akomodasi yang ada di kabupaten Sangihe sudah menjalankan fungsinya yakni sebagai penyedia fasilitas penginapan, dan penyediaan beberapa kebutuhan yang berkaitan kebutuhan pengguna jasa akomodasi seperti penyediaan fasilitas meeting dan catering walaupun masih terbatas. Dalam perkembangannya jasa akomodasi tampaknya menjadi kebutuhan bagi setiap pengunjung yang datang baik dari dalam daerah maupun luar daerah, hal itu dapat diketahui bahwa minat pengguna fasilitas jasa akomodasi cukup tinggi, hal itu menunjukan pengguna fasilitas akomodasi mengalami peningkatan tiap tahun. Kondisi demikian pun mengkomfirmasi bahwa akomodasi di kabupaten Sangihe hampir memiliki tingkat hunian rata-rata memuaskan dalam pengertian bahwa jasa akomodasi memiliki tinggkat hunian yang baik sehingga dapat dihuni oleh pengunjung ataupun tamu sebagai pengguna fasilitas. Dari pemaparan tersebut diatas maka dapat dikatakan bahwa pihak akomodasi telah melaksanan fungsi dengan baik dalam hal penyediaan jasa penginapan dan beberapa bentuk kegiatan yang dilaksanakan dihotel seperti rapat, pesta dan sebagainya. Tingginya tingkat penggunaan jasa akomodasi di kabupaten Sangihe tentu tidak terlepas dengan tingginya mobilitas manusia, jumlah penduduk, dan menariknya kabupaten Sangihe berbatasan langsung dengan negara Philipin dan kabupaten Sangihe sekarang ini sudah menjadi destinasi alternatif bagi para yatch (perahu layar) yang jalur pelayarannya dari Australia, Malaysia dan Philipin, oleh karena itu maka dari sisi peluang promosi tentu dapat dipandang sebagai suatu peluang strategis, dimana diketahui bahwa apabila akomodasi dengan tingkat hunian
Arthur Anderson, dkk, Peran Sektor Akomodasi........ 42
normal dapat dimanfaatkan sebagai peluag promosi pariwisata kepada pengunjung hotel maka akan sangat mungkin para pengunjung dan pengguna jasa akomodasi akan lebih banyak mengetahui sejumlah informasi pariwisata di kabupaten Sangihe pada umumnya. Akomodasi dapat memainkan perannya selain penyedia fasilitas jasa penginapan disisi lain akan menjadi strategi apabila akomodasi dilibatkan oleh pemda dalam hal ini dinas pariwisata yakni sebagi salah satu sarana promosi pariwisata daerah. Untuk meningkatkan peluang akomodasi maka meningkatkan perannya tentu bukan menjadi tanggung jawab akomodasi melainkan tanggung jawab badan promosi daerah atau instasi promosi yang dapat menilai akomodasi sebagai salah satu tempat promosi yang strategis dalam memberikan informasi tentang potensi pariwsiata yang ada di kabupaten kepulauan Sangihe. Dengan memanfaatkan tingkat kunjungan tamu, tentu akan sangat penting akomodasi dapat memberi suguhan informasi promosi pariwisata daerah ke pengguna atau pengunjung. Selain itu, perlu diketahui bahwa strategi promosi melalui buklet, brosur dan CD senantiasa menjadi penting oleh karena akan membantu bagi mereka yang tidak terbiasa mencari informasi melalui internet, kemudian melalui brosur tersebut akan mempermudah bagi siapa pun yang telah berada di hotel untuk mendapatkan informasi mengenai informasi pariwisata daerah. Disatu sisi bahwa suatu promosi tentu tidak hanya ditujukan pada masyarakat nusantara maupun mancanegara, tetapi dimaksudkan agar setiap potensi pariwisata suatu daerah dapat diketahui oleh seluruh masyarakat, baik lokal, nasional maupun internasional, sebab dengan begitu peluang berwisata pada setiap orang akan terbuka dan dapat memilih pada jenis wisata dan atraksi apa saja yang dipromosikan pada setiap daerah. Berkaitan dengan itu maka aspek objek dan daya tarik wisata daerah merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari upaya menarik minat pengunjung lokal, nusantara dan mancanegara. Berkaitan dengan itu maka badan promosi pariwisata daerah maupun instansi dinas pariwisata dapat meningkatkan kerjasama promosi dengan pihak akomodasi melalui
penyediaan sarana promosi pariwisata yang ada di setiap akomodasi, baik melaui brosur, audiovisual untuk disajikan kepada pengguna fasiltas. Selain itu kerjasama pun dibangun dalam bidang peningkatan sumber daya manusia di bagian hospitality. Jika demikian tentu hubungan kerjasama dapat terbangun dengan baik, terlebih lagi bahwa akomodasi merupakan salah satu stakeholder pariwisata. Oleh karena itu meningkatkan fungsi dan peran akomodasi merupakan salah satu strategi yang dapat dimanfaatkan oleh dinas kebudayaan dan pariwisata di Kabupaten Kepulauan Sangihe. Gambaran strategis peningkatan promosi pariwsata melalui akomodasi tersebut masih kurangnya kerja sama dengan instansi pemerintah daerah dalam hal ini dinas kebudayaan dan pariwisata Kabupaten Kepulauan Sangihe. Dari kondisi ini akhirnya akomodasi belum dapat memainkan perannya sebagai salah satu stakeholder strategi promosi pariwisata daerah. Analisis kontribusi akomodasi terhadap dampak promosi ODTW Peningkatan peran dan fungsi hotel semestinya merupakan salah satu metode yang ditempuh oleh pemerintah daerah ditengah upaya pemerintah yang gencar melaksanakan promosi kepariwisataan daerah. Namun dewasa ini beragam promosi yang dilakukan oleh instansi pemerintah daerah melalui bidang promosi pariwsata hanya lebih sering melakukan promosi pariwisata melalui media brosur, leaflet, booklet untuk kepetingan pameran dan kunjungan lainnya. Dan adapula bentuk promosi pariwisata yang dilakukan melalui media internet.Namun demikian, dalam prakteknya upaya promosi dinas kebudayaan dan Kabupaten Kepulauan Sangihe maupun lembaga promosi lainnya melalui penyediaan sarana promosi sudah adanya kerja sama dengan hotel sebagai salah satu alternatif dan strategi untuk mempromosikan kepariwisataan daerah. Dari hasil penelitin diketahui bahwa hampir setiap akomodasi di Kabupaten Sangihe sudah memiliki brosur, leaflet,booklet dan CD promosi daerah, dan ini sudah diberikan ke masing-masing akomodasi. Karena dari akomodasi inilah senantiasa mendapat kunjungan dari banyak kalangan, baik itu
43 Jurnal Hospitaliti dan Pariwisata Volume 3, Nomor 1, Januari 2016, hlm, 01 - 113
bagi yang menginap maupun bagi pemerintah yang memanfaatkan akomodasi untuk sebuah kegiatan.Karena sudah adanya bahan promosi yang disebarkan oleh dinas kebudayaan dan pariwisata ke setiap akomodasi tentu telah menunjukan bahwa kontribusi akomodasi terhadap upaya kerjasama promosi pariwisata daerah sudah ada walaupun belum maksimal. Oleh karena itu, pemerintah daerah harus dapat tanggap serta dapat memanfaatkan peluangpeluang promosi pariwsata daerah tersebut salah satunya dapat meningkatkan peran akomodasi untuk menjadi salah satu wadah promosi pariwisata sebab akomodasi memiliki sejumlah pengunjung. Para pengunjung sarana akomodasi tersebut tentu akan dapat membaca informasi yang telah di sediakan. Dengan demikian maka para pengguna fasilitas sarana akomodasi tersebut dapat mengetahui ragam informasi pariwsata daerah Sangihe, maka jika kondisi ini dapat diterapkan, kedepan akan berdampak pada meningkatknya pengetahuan sejumlah orang untuk mengetahui pariwisata daerah. Dari sejumlah orang ini tentu akan ada yang tertarik untuk berwisata dan ada pula yang membawa informasi ini ke tempat orang itu bepergian. Promosi pariwisata merupakan rangkaian kegiatan menyajikan dan mengkomunikasikan sejumlah daya tarik wisata di Sangihe kepada berbagai pihak dengan tujuan agar para peminat wisata dapat berkunjung kesejumlah tempat– tempat destinasi wisata di kabupaten kepulauan Sangihe. Seiring dengan penataan sejumlah kawasan wisata, masyarakat pengelola destinasi dapat meningkatkan kesejahteraannya dari hasil tingkat kunjungan wisata. Mempromosikan potensi pariwisata tidak terbatas pada masyarakat internasional melainkan masyarakat lokal pun penting mendapat informasi tentang kepariwsataan daeranya. Akomodasi tentu menjadi salah satu sarana strategis dalam mengembangkan dan mempromosikan potensi pariwisata daerah. Sarana akomodasi dapat menyuguhkan informasi kepariwisataan pada setiap penggunjung atau tamu yang datang, sebab pengunjungnya relatif banyak, dan karakteristik pengunjung yang beragam, baik dari masyarakat lokal, masayarakat pendatang maupun para wisatawan tentu sangat efektif.
Apabila Akomodasi dapat ditingkatkan perannya tentu akan memberi dampak yang baik bagi informasi dan pemahaman serta pengetahuan pengguna fasilitas jasa akomodasi terhadap sejumlah informasi potensi pariwsata Sangihe. Dengan demikian apabila pemerintah daerah dapat membaca peluang ini maka dapat kembali menjadikan dan meningkatkan fungsi dan peran akomodasi sebagai salah satu sarana promosi objek dan daya tarik wisata di kabupaten kepulauan Sangihe. PEMBAHASAN Optimalisasi peran dan fungsi akomodasi di Kabupaten Kepulauan Sangihe Akomodasi tentu memiliki peran strategis dalam usaha-usaha pelayanan dimaksud, hal itu dapat dijelaskan oleh karena akomodasi dapat melayani seluruh jenis pelayanan dan fasilitas yang disediakan dan relatif memuaskan sebab sarana akomodasi memiliki faslitas yang dapat melayani pengunjung dengan jenis klasifikasi yang berbeda-beda ,hal ini pula yang membedakan dengan layanan pada setiap akomodasi yang ada. Selain itu, akomodasi memiliki sejumlah fasilitas tambahan diantaranya adalah layanan makanan, laundry dan layanan ruang meeting hal tersebut sebagaiamana telah diuraikan bahwa definisi hotel menurut Bagyono (2006:5) mengemukakan bahwa hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas kamar untuk tidur kepada orang-orang yang sedang melakukan perjalanan dan mampu membayar dengan jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tanpa adanya perjanjian khusus. Menurut Agung Parmana (2013:2) hotel adalah salah satu usaha yang bergerak di bidang jasa untuk mencari keuntungan melalui suatu pelayanan kantor depan, tata graha, manakanan dan minuman, MICE, serta rekreasi.Lebih jauh menurut kamus webster (2009) mengemukakan bahwa defenisi hotel adalah suatu bangunan atau lembaga yang menyediakan kamar untuk menginap, makanan, minuman serta pelayanan lainnya untuk umum. Dari pengertian diatas maka pengertian atau definisi hotel secara umum adalah badan usaha akomodasi atau perusahaan yang menyediakan pelayanan bagi masyarakat
Arthur Anderson, dkk, Peran Sektor Akomodasi........ 44
umum dengan fasilitas jasa penginapan, penyedia makanan dan minuman, jasa layanan kamar, serta jasa pencucian pakaian. Fasilitas ini diperuntukan bagi mereka mereka yang bermalam di hotel tersebut ataupun mereka yang hanya menggunakan fasilitas tertentu. Perkembangan sarana akomodasi tersebut di atas, tentu tidak dapat dilepaskan dari jumlah mobilitas penduduk di kabupaten Sangihe dan juga tingkat hunian tiap akomodasi yang cukup membanggakan karena kabupaten Sangihe merupakan jalur perdagangan barang dan jasa di provinsi Sulawesi Utara karena berbatasan langsung dengan negaranegara tetangga apalagai dalam menghadapi MEA dan kabupaten Sangihe sekarang ini sudah menjadi kawasan ekonomi khusus (KEK) di sentra perikanan dan pariwisata. Kondisi ini akan sangat menguntungkan pada industri akomodasi di daerah ini, akomodasi ini akan dapat memainkan perannya guna menjadi pelayan terbaik bagi para pengguna ataupun tamu. Dengan demikian maka sarana akomodasi di kabupaten kepulauan Sangihe segera mempersiapkan sarana penunjang baik kesiapan sumber daya manusia (SDM) agar mampu memberikan pelayana terbaik bagi para pengunjung dan tamu ataupun dari sisi fasilitas akomodasi itu sendiri, selain sumber daya manusia juga akomodasi senantiasa memperhatiakan berbagai ketersediaan fasiltas kenyamanan di dalam serta secara kreatif dapat memainkan daya saing kompetitifnya masingmasing dan serta menciptakan pelayanan prima agar para peminatnya senantiasa terus-menerus diperhatikan. Dari sekian jumlah pengunjung dan tamu akomodasi yang datang berkunjung, baik itu dari dalam negeri maupun luar negeri tentu pengunjung akan memperoleh banyak informasi tentang potensi pariwisata daerah terlebih kemasan sejumlah informasi promosi tersebut menarik dan benar maka akan mudah dipahami oleh para pengunjung dan dalam kurun waktu satu tahun akan banyak pengguna akomodasi yang dapat mengetahui sejumlah informasi yang disampaikan. Selain itu dikatahui bahwa pengguna sarana akomodasi dari hari-kehari, bulan kebulan saling silih berganti oleh karena itu mereka ini akan semakin banyak, orangorang yang memperoleh informasi tetang
pariwisata yang ada di kabupaten kepulauan Sangihe. Dengan demikian dapat dibayangkan bahwa apabila mereka yang pernah datang dan mengetahui informasi tentang pariwisata yang diperoleh melalui alat promosi dari hotel kemudian tertarik untuk datang berwisata ke Sangihe dan atau mereka yang pernah datang ini memberi informasi kepada keluarga, teman dan kepada siapa saja tentang informasi pariwsata maka bukan hal yang mustahil akan terjadi peningkatan jumlah kunjungan wisata ke objek wisata yang ada di Sangihe hal ini akan dapat diketahui setelah satu atau dua tahun promosi dilaksanakan kemudian dilakukan efaluasi melalui suatu studi di setiap akomodasi untuk mengukur sepeberapa besar pengunjung atau tamu akomodasi tersebut telah mengatahui informasi pariwisata daerah dan kemudian datang untuk berwisata di Sangihe. Maka dari hasil evaluasi ini dapat diakukan untuk mengetahui seberapa jauh akomodasi telah berkontribusi atas kunjungan wisata ke kabupaten Sangihe. Dengan demikian tentu akomodasi telah memainkan perannya untuk mempromosikan daerah ini. Dari aspek inilah yang semestinya dibaca oleh pemerintah daerah khususnya dinas pariwisata untuk memanfaatkan sarana akomodasi sebagai bagian dari strategi promosi pariwisata daerah. Bentuk Kerja Sama Pemerintah Daerah dengan Swasta Pengembangan destinasi tidak dapat berdiri sendiri, namun melibatkan beberapa stake holder seperti masyarakat lokal, pemerintah lokal, pengusaha, LSM dan masyarakat akademik. Dalam kaitan pengembangan pariwisata yang ada dikabupaten kepulauan Sangihe, yang dihubungkan dengan kegiatan promosi daerah. Pemerintah Sangihe telah melakukan beberapa bentuk kerja sama dengan pengusaha swasta sebagai partner pemerintah dalam rangka pengembangan destinasi wisata daerah.Bentuk kerja samadengan pihak swasta antara lain: 1. Dengan hotel yaitu pemberian potongan harga khusus bagi setiap penggunaan atau penyewaan fasilitas hotel ketika, terdapat event pemerintah seperti pertemuan (meeting) atau kedatangan tamu pemerintah. Contoh event pemerintah yaitu ditahun 2015, pemerintah
45 Jurnal Hospitaliti dan Pariwisata Volume 3, Nomor 1, Januari 2016, hlm, 01 - 113
Sangihe menyelenggarakan festival Sangihe kedatangan kapal Yacth (perahu layar) dan Paragliding yang berlokasi di teluk Tahuna. Pemerintah Sangihe menjalin kerjasama dengan pihak hotel di Tahuna untuk memberikan harga khusus bagi para tamu dan peserta paragliding dari luar kota Tahuna yang datang memeriahkan kegiatan tersebut 2. Swasta dalam hal ini hotel berperan mempromosikan atraksi wisata berupa yaitu lokasi wisata maupun atraksi budaya masyarakat. Bentuk promosi yang dilakukan adalah, pemerintah menyediakan brosur, leaflet dan standing poster yang menggambarkan atraksi wisata daerah dan ditempatkan di hotel. 3. Dengan pihak maskapai penerbangan selama ini hanya pada level travel agent, yaitu pemerintah juga memberikan website (www. sangihespice.com), untuk informasi wisata dan juga menyediakan brosur, leaflet dan standing poster, yang menggambarkan berbagai kegiatan yang berhubungan wisata daerah untuk ditempatkan di biro perjalanan wisata. Bahkan untuk kegiatan atraksi wisata yang berskala besar seperti Perayaan Tulude (tutup tahun), dan festival Sangihe yang biasa dilakukan disetiap tahun pemerintah Sangihe bekerja sama dengan pihak travel agent yang ada diluar daerah Sangihe yaitu dengan swasta di kota Manado untuk membantu mempromosikan wisata atraksi budaya daerah Sangihe. KESIMPULAN Optimalisasi peran dan fungsi hotel akan dapat terlaksana apabila pihak pemerintah serius untuk menjadikan industri akomodasi sebagai bagian dari sebuah strategi dalam rangka peningkatan peran hotel. Untuk membangun jaringan promosi tersebut tentu harus didahulukan adanya suatu kerjasama yang baik. Membangun kerjasama dengan industri perhotelan bukan hal baru sebab hotel merupakan bagian dari stakeholder pariwisata daerah, telah terbukti bahwa kemajuan pariwisata suatu daerah tentu tidak hanya ditentukan oleh instansi pemerintah semata melainkan peran stakeholdersyang berkontribusi secara besar membangun dan mengembangkan kepariwsataan daerah. Pihak pemerintah menjadi fasilitataor dan pembuatan regulasi.Dengan demikian maka peran stakeholder adalah menjadi penting,
salah satunya adalah peran akomodasi sebagai salah satu stakeholder pariwisata daerah. Dalam membangun kerjasama dengan sarana akomodasi tersebut, bidang promosi dapat membuat program-program kerjasama melalui kegiatan perhimpunan hotel dan restaurant Indonesia (PHRI), mengadakan pertemuan evaluasi antara dinas pariwisata dengan stakeholder akomodasi senantiasa membangun jaringan komunikasi yang bertujuan untuk mengetahui jumlah pengunjung, membuat program dinas yang mengarah pada terciptanya sumber daya manusia di bidang bidang pariwisata lebih khusus bagian hospitality, melibatkan pihak akomodasi dalam beberapa kegiatan pameran agar pihak akomodasi dapat menganalisis dan mengetahui perkembangan daerah lain dalam hal mempromosikan objek dan daya tarik wisata daerah tersebut serta yang tidak kalah pentingnya pula membangun kerjasama dibidang promosi pariwisata dengan akomodasi lain dimana pihak pemerintah daerah dapat membuat sejumlah brosur maupun CD atau DVD yang memuat sejumlah informasi pariwisata untuk dapat disalurkan ke sejumlah hotel-hotel. Dari proses kerjasama tersebut maka dimasa yang akan datang tentu akan bernilai tambah terutama bagi informasi pariwisata dan bagi tingkat kunjungan wisata, dan untuk mengukur ini akan dilakukan suatu evaluasi pengukuran melalui tabel data kunjungan sehingga dapat menganalisis perkembangan-perkembangan yang ada.Upaya kerja sama dengan pemerintah daerah dan pihak swasta harus menyediakan bahan promosi seperti brosur, leaflet dan CD promosi. Daya tarik wisata yang ada di kabupaten kepulauan Sangihe sangat banyak hanya saja belum dikenal oleh banyak orang, terutama dari luar daerah. Pihak penyedia akomodasi seperti hotel dan penginapan lainya belum terlibat aktif dalam melakukan promosi objek wisata di daerah kabupaten kepulauan Sangihe DAFTAR RUJUKAN Alma H. Buchari. 2004. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, cetakan keenam Edisi Revisi.Bandung :Alfabeta. Hurriaty R. 2005. Bauran Pemasaran dan loyalitas konsumen, cetakan pertama , Bandung : Alfabeta.
Arthur Anderson, dkk, Peran Sektor Akomodasi........ 46
Kotler P. 2005. Manajemen Pemasaran, jilid satu, cetakan kelima. PT. Intan Sejati Selatan. _______. 2002. Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium. Jakarta : Prenhallindo. Simamora H. 2000. Manajemen Pemasaran International, Jilid dua. Jakarta : Salemba Empat
Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran di Indonesia : Analisis Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. BAPEDA Kab. Kepl. Sangihe. 2015. Sangihe Dalam Angka. BAPEDA Kab. Kepl. Sangihe. 2013. Indeks Pembangunan Manusia dan Indikator Sosial.