eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
Peranan PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) dalam Menumbuhkan Minat Baca Warga Belajar Deny Firmansyah Sutisna1,Dian Sinaga2, Efi Rosfiantika3 Departemen Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Corresponding Author :
[email protected]
ABSTRAK Inti dari penelitian ini adalah mengenai peranan sebuah lembaga pendidikan nonformal, yang salah satunya adalah PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) dalam menumbuhkembangkan minat membaca warga belajar Paket C setara SMA. Penelitian dilaksanakan di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Jembar Kabisa Dusun Selaawi RT 02/RW 07, Desa Sukahayu, Kecamatan Rancakalong Kabupaten Sumedang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan PKBM Jembar Kabisa dalam menumbuhkan minat baca warga belajar, khususnya untuk kelompok belajar Paket C. Penelitian ini dilakukan di PKBM Jembar Kabisa mulai dari bulan April hingga Juni 2012. Sumber utama dalam penelitian ini adalah kelompok belajar (kejar) Paket C dari kelas 1, 2, dan 3 yang seluruhnya berjumlah 34 orang. Minat membaca warga belajar khususnya di PKBM Jembar Kabisa didukung oleh beberapa komponen, yang sangat berperan dalam menumbuhkan minat baca tersebut. Komponen- komponen tersebut antara lain adalah bagaimana proses kegiatan belajar mengajar yang diterapkan, kemudian dari fasilitas penunjang yang ada serta bagaimana peran pengelola kegiatan belajar mengajar di PKBM ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari proses kegiatan belajar, sebanyak 76,5% responden menyatakan bahwa kurikulum pembelajaran yang diterapkan di PKBM ini sudah sesuai. Hal ini sangat berkaitan dengan kesepakatan penggunaan kurikulum yang digunakan dalam pembelajaran yang mencakup standar pencapaian kompetensi. Kemudian dilihat dari segi fasilitas penunjang seperti terdapatnya Taman Bacaan Masyarakat (TBM), mayoritas responden menyatakan sebanyak 50% bahwa TBM membantu serta mendukung dalam proses pembelajaran dan kegiatan lainnya seperti membaca. Untuk pengelola dalam hal ini adalah guru/tutor, sebanyak 79,4% responden menyatakan bahwa guru/tutor selalu merekomendasikan bahan- bahan bacaan yang harus dipelajari dan dibaca oleh warga belajar. Dari hasil penelitian diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa PKBM Jembar Kabisa memiliki peranan yang sangat penting dalam menumbuhkan minat baca warga belajar. Kata kunci: peranan PKBM, pendidikan nonformal, kegiatan belajar mengajar, fasilitas, guru/tutor, minat membaca warga belajar.
1
Penulis Pembimbing Utama 3 Pembimbing Pendamping 2
Deny Firmansyah Sutisna - Peranan PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) dalam ... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 1 of 17
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
ABSTRACT Core of this research is role of nonformal education institute, either one is Society Activity Study Center in fostering an interest of read to citizen Paket C that equal Senior High School. This research has done in Jembar Kabisa Society Activity Study Center, Sukahayu Village, Rancakalong Subdistrict-Sumedang. This research aims to know role of Jembar Kabisa Society Activity Study Center to foster an interest of read to citizen, specially for Paket C study group. This research was done begin April until June 2012 with main resources are students of Paket C study group in 1, 2, and 3 class with 34 students. An interest of read from citizen is encouraged by several components, that are teaching and learning process that has applied, facilities and role of employees. Result of this research has shown that from learning process, as much as 76,5% of respondens said that the curriculum was applied in Society Activity Study Center been appropriate with competence standard. 50% of respondens said that Taman Bacaan Masyarakat (TBM) encourages learning process and other activity like reading. For employees (teachers), 79,4% of respondens said that teachers always recomend kind of literatures which can be learn and read by citizen. The research can be conclution that PKBM or Jembar Kabisa Society Activity Study Center have important role in fostering an interest of read to citizen.
Keyword: role of PKBM, nonformal education, teaching and learning activity, facilities, teacher, an interest of read to citizen.
Deny Firmansyah Sutisna - Peranan PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) dalam ... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 2 of 17
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
1.1. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan kebutuhan mendasar untuk kehidupan yang manusiawi dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Salah satu kegiatannya adalah belajar yang merupakan kegiatan paling pokok dalam proses pendidikan. Pendidikan nonformal sebagai sebuah bagian dari sistem pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam rangka pengembangan dan implementasi belajar sepanjang hayat
(lifelong
learning). Membahas pendidikan nonformal bukan berarti hanya membahas pendidikan nonformal sebagai sebuah pendidikan alternatif bagi masyarakat, akan tetapi berbicara pendidikan nonformal adalah berbicara tentang konsep, teori, dan kaidah-kaidah pendidikan yang tidak dibatasi oleh waktu, usia, jenis kelamin, ras (suku, keturunan), kondisi sosial budaya, ekonomi, agama, dll. Pendidikan, baik itu formal maupun nonformal tentu tidak dapat lepas dari kegiatan belajar mengajar dan membaca. Belajar dapat dijadikan sebagai suatu kegiatan untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan serta sikap yang diperlukan oleh setiap orang. Selain itu belajar juga dapat dilakukan untuk memperoleh jawaban dari suatu masalah. Belajar selalu melekat pada kehidupan, karena setiap orang selalu dihadapkan oleh persoalan-persoalan baru di dalam kehidupannya. Oleh karena itu, setiap orang
dituntut
untuk
selalu
meningkatkan
kemampuannya
untuk
menganalisis dan memperbaiki cara-cara mempelajari sesuatu. Untuk
dapat
meningkatkan
kemampuan
menganalisis
dan
memperbaiki cara-cara mempelajari sesuatu itulah, maka membaca menjadi sarana utama yang perlu dikelola secara sistematis dan konsisten berdasarkan berbagai pandangan dan praktikal sepanjang waktu sesuai lingkungan manusia itu sendiri. Melalui membaca cakrawala pengetahuan akan berkembang, bahkan dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia membaca merupakan kegiatan yang produktif serta bersifat relasional. Minat baca lebih dipengaruhi karena kebiasaan dan latihan. Kebiasaan dan
Deny Firmansyah Sutisna - Peranan PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) dalam ... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 3 of 17
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
latihan ini dapat dilakukan di lingkungan pendidikan, baik pendidikan formal maupun nonformal. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keberadaan Pendidikan Nonformal di Indonesia. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) merupakan wadah yang dibentuk dari, oleh, dan untuk masyarakat dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemandirian warga belajar. Salah satu program di PKBM adalah pendidikan kesetaraan Paket C setara SMA/MA. Penyelenggaraan program belajar Paket C dalam pembelajaran dirancang dengan
beberapa
materi/kurikulum
komponen, pembelajaran,
diantaranya
tujuan
tutor/pendidik,
pembelajaran,
warga
belajar,
fasilitas/sarana dan parasarana pembelajaran, dan waktu pembelajaran. Sejalan dengan tugas utamanya sebagai penyelenggara kegiatan belajar mengajar, PKBM Jembar Kabisa sebagai salah satu penyelenggara pendidikan nonformal yang memiliki beberapa program untuk pendidikan kesetaraan. Program yang digalakkan adalah program PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), Paket B setara SMP/MTs, dan Paket C setara SMA/MA dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional, serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional peserta didik. Semua kegiatan tersebut sangat terkait dengan upaya peningkatan minat peserta didik melalui proses belajar mengajar dan membaca. Yang menjadi permasalahan serta terkait dengan pelaksanaan program kegiatan belajar mengajar di PKBM ini antara lain : 1.
Proses kegiatan belajar mengajar di PKBM Jembar Kabisa dalam menumbuhkan minat baca warga belajar.
2.
Penunjang kegiatan belajar mengajar di PKBM Jembar Kabisa dalam menumbuhkan minat baca warga belajar.
3.
Pengelola kegiatan belajar mengajar di PKBM Jembar Kabisa dalam menumbuhkan minat baca warga belajar.
Deny Firmansyah Sutisna - Peranan PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) dalam ... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 4 of 17
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
1.2. KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka pemikiran sebagai asumsi dasar yang akan dikemukakan dalam penelitian adalah peranan PKBM dalam menumbuhkan minat baca warga belajar. Kerangka pemikiran pada hakikatnya adalah kristalisasi atau pembulatan dari konsep-konsep atau teori-teori yang mendukung penelitian yang dilakukan. Dibawah ini adalah kerangka berpikir dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti.
a. b. c. d. e.
Model pembelajaran Media pembelajaran Tutor/pendidik Kurikulum Kondisi lingkungan warga belajar
Sumber: Analisis Peneliti, 2012
Variabel Y Minat Baca
Input program : 1. Kegiatan belajar mengajar 2. Penunjang kegiatan belajar mengajar 3. Pengelola kegiatan belajar mengajar
Variabel X PKBM
Gambar 1.1 Kerangka Berpikir Penelitian
a. Perasaan dan emosi b. Kesadaran akan manfaat membaca c. Frekuensi membaca d. Jumlah buku yang dibaca
Output : 1. Senang membaca tanpa dibatasi frekuensi membaca 2. Keingintahuan informasi melalui membaca 3. Memanfaatkan bahan bacaan sebagai salah satu alat pemecahan masalah 4. Memiliki beberapa bahan bacaan
Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) merupakan wadah yang dibentuk dari, oleh, dan untuk masyarakat dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dengan memanfaatkan sarana, prasarana dan potensi yang ada di sekitar lingkungannya. Penyelenggaraan
Deny Firmansyah Sutisna - Peranan PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) dalam ... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 5 of 17
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
pendidikan baik formal maupun nonformal merupakan suatu sistem dan sekaligus suatu prosedur. Sebagai suatu sistem, pada hakikatnya penyelenggaraan pendidikan merupakan
suatu
keseluruhan
yang
meliputi
komponen-komponen
masukan, proses, dan kelulusan. Komponen masukan meliputi unsur-unsur peserta didik, tenaga kependidikan, sumber material dan biaya, dan sumber informasi. Komponen proses meliputi unsur-unsur pembinaan kurikulum, strategi pembelajaran, media pembelajaran, pengajaran lapangan, praktek kerja dan pengabdian kepada masyarakat. Komponen produk meliputi jumlah dan mutu kelulusan, terutama kemampuan akademik dan/atau kemampuan profesional. Komponen-komponen dan unsur-unsur yang terkandung saling berhubungan, saling mempengaruhi, dan saling bergantung, serta saling menerobos satu dengan yang lainnya dalam rangka mencapai tujuan pendidikan tinggi, dalam hal ini adalah proses kegiatan belajar mengajar. Upaya peningkatan minat belajar peserta didik difokuskan pada pelaksanaan proses belajar mengajar, dengan mengasumsikan bahwa untuk meningkatkan minat belajar, metode mengajar perlu diperbaiki dan lebih profesional. Hasil pembelajaran yang optimal dapat diperoleh bila pengelola pengajaran di sekolah dilakukan secara profesional, termasuk kemampuan para guru melakukan berbagai pendekatan yang variatif dalam mengajar sehingga peserta didik merasa tertarik dan terpanggil untuk lebih giat belajar khususnya membaca. Pada
dasarnya
minat
dan
kebiasaan
membaca
merupakan
keterampilan yang diperoleh seseorang dilahirkan dan bukan merupakan keterampilan bawaan, melainkan perlu dipupuk, dibina, dan dikembangkan. Minat dan kegemaran membaca tidak dengan sendirinya dimiliki seseorang. Minat baca dapat tumbuh dan berkembang dengan cara dibentuk. Secara teoritis minat baca seseorang dapat diartikan sebagai kecenderungan hati yang tinggi orang tersebut kepada suatu sumber bacaan tertentu (Sutarno, 2006: 27).
Deny Firmansyah Sutisna - Peranan PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) dalam ... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 6 of 17
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
Berdasarkan pengertian teori diatas maka minat baca seseorang merupakan ketertarikan seseorang terhadap sumber bacaan tertentu dan sebagai sikap positif dari adanya rasa keterikatan dalam diri terhadap aktivitas membaca. Aspek minat membaca meliputi perasaan senang terhadap buku bacaan, kesadaran akan manfaat membaca, frekuensi membaca, dan jumlah buku bacaan yang pernah dibaca (Sinambela dalam Rahayu, 2009: 16). Dari beberapa uraian, definisi dan pendapat para ahli diatas maka dapat diklasifikasikan beberapa indikator untuk mengukur minat baca warga belajar sebagai berikut : 1.
Perasaan dan emosi Suatu perhatian yang kuat dan mendalam disertai dengan perasaan senang terhadap kegiatan membaca sehingga mengarahkan seseorang untuk membaca dengan keamauannya sendiri.
2.
Kesadaran akan manfaat membaca Warga belajar sadar akan manfaat dari membaca di antaranya menambah ilmu dan wawasan.
3.
Usaha yang dilakukan Warga belajar mencari bahan bacaan yaitu dengan cara membeli atau meminjam bahan bacaan dari taman bacaan masyarakat (TBM) atau perpustakaan.
4.
Frekuensi membaca Waktu yang dibutuhkan warga belajar untuk menyelesaikan bahan bacaan serta frekuensi membaca bahan bacaan.
1.3. METODOLOGI Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Yakni penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan suatu keadaan yang sementara berjalan pada saat penelitian dilakukan dengan mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data pokok (Singarimbun, 1989: 3). Selain itu, penelitian
Deny Firmansyah Sutisna - Peranan PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) dalam ... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 7 of 17
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
deskriptif dimaksudkan untuk memberi gambaran yang lebih jelas tentang situasi-situasi sosial tertentu (Nasution, 1982: 32). Dengan metode ini, diharapkan akan mendapatkan gambaran yang tepat mengenai peranan PKBM Jembar Kabisa dalam menumbuhkan minat baca warga belajarnya. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa/siswi kelompok belajar Paket C yang bersekolah di PKBM Jembar Kabisa dari kelas 1, 2, dan 3 yang berjumlah 34 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah non probability sampling, artinya teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2010: 66). Sampel yang digunakan adalah sensus, dimana semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2010: 68). Alasan penulis menjadikan sebagai teknik pengambilan data, karena jumlah populasi kurang dari yang diharapkan. Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data mengenai peranan PKBM Jembar Kabisa dalam menumbuhkan minat baca warga belajarnya, dilakukan dengan menggunakan kuesioner, wawancara, observasi, dan kajian pustaka.
1.4. HASIL DAN PEMBAHASAN A.
Kegiatan Belajar Mengajar Hasil penelitian mengenai peranan PKBM Jembar Kabisa dalam menumbuhkan minat baca warga belajar dengan sampel sebanyak 34 orang, berikut hasil penelitian yang diuraikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.
Deny Firmansyah Sutisna - Peranan PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) dalam ... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 8 of 17
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
Tabel 4.6 Penilaian Terhadap Metode/Model Kegiatan Belajar Mengajar No
Penilaian
Frekuensi
Persentase
1
Sangat Tepat
5
14,7%
2
Tepat
24
70,6%
3
Tidak Ada Pendapat
3
8,8%
4
Tidak Tepat
2
5,9%
5
Sangat Tidak Tepat
0
0%
34
100%
Jumlah Sumber : Pengolahan Data 2012
Berdasarkan tabel diatas dari 34 responden, sebanyak 5 orang (14,7%) menyatakan bahwa model/metode pembelajaran yang diterapkan di PKBM Jembar Kabisa sangat tepat. kemudian sebanyak 24 orang (70,6%) menyatakan tepat, dan sebanyak 3 orang (8,8%) menyatakan tidak ada pendapat. Sedangkan responden yang menyatakan tidak tepat adalah 2 orang (5,9%). Dengan demikian, mayoritas responden menyatakan model/metode pembelajaran yang diterapkan adalah sudah tepat sehingga mempermudah siswa dalam memahami materi. Metode pembelajaran merupakan langkah operasional dari strategi pembelajaran yang dilakukan. Metode pembelajaran yang dilaksanakan di PKBM telah berjalan efektif dan dapat dirasakan hasilnya, baik oleh warga belajar sendiri maupun oleh tutor. Hal ini terlaksana dengan memandang prosedur yang sistematis didasarkan pada susunan perencanaan dan pedoman tutor untuk melaksanakan strategi pembelajaran. Metode/model pembelajaran yang digunakan di PKBM Jembar Kabisa adalah metode ceramah/kuliah, metode diskusi dan tanya jawab, serta metode penugasan dan belajar mandiri. Berdasarkan pengamatan dilapangan, pelaksanaan pembelajaran kejar Paket C di PKBM Jembar Kabisa adalah sebagai berikut : 1.
Tutor menyampaikan salam pembuka.
2.
Tutor menjelaskan materi yang telah terjadwal.
Deny Firmansyah Sutisna - Peranan PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) dalam ... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 9 of 17
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
3.
Tutor memberikan tugas yang dibagi menjadi beberapa kelompok untuk belajar mandiri. Tutor dan warga belajar membuat kesepakatan belajar yaitu : a) waktu belajar ditentukan, b) kegiatan belajar kelompok dilakukan di lingkungan sekolah, c) sumber belajar dapat dicari di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) yang berada di PKBM Jembar Kabisa.
4.
Warga belajar melakukan kegiatan belajar mandiri di luar lingkungan sekolah, melalui modul Paket C, dan buku-buku sumber lainnya yang ada. Kegiatannya dilakukan oleh warga belajar dengan cara mendatangi TBM dan mencari bahan belajar modul Paket C yang tersedia. Kemudian kelompok melakukan diskusi yang membahas apa yang ditugaskan oleh tutor serta mencatat hasil yang akan disampaikan kepada tutor.
5.
Setelah selesai melaksanakan diskusi, kemudian tutor memberikan kesempatan kepada tiap kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi kelompok.
6.
Tutor menerima hasil laporan tugas diskusi kelompok serta memberikan sedikit ulasan tentang pencapaian materi belajarnya. Kemudian tutor memberikan informasi meteri selanjutnya yang akan diberikan pada pertemuan selanjutnya untuk dipelajari sebagai tugas.
Tabel 4.9 Peran Fasilitas TBM dalam Membantu Proses Belajar Mengajar No
Penilaian
Frekuensi
Persentase
1
Sangat Membantu
15
44,1%
2
Membantu
17
50%
3
Tidak Ada Pendapat
2
5,9%
4
Tidak Membantu
0
0%
5
Sangat Tidak Membantu
0
0%
34
100%
Jumlah Sumber : Pengolahan Data 2012
Deny Firmansyah Sutisna - Peranan PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) dalam ... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 10 of 17
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
Berdasarkan tabel diatas dari 34 responden sebanyak 15 orang (44,1%) menyatakan bahwa peranan TBM dalam proses belajar mengajar adalah sangat membantu. Berikutnya sebanyak 17 orang (50%) menyatakan membantu. Sedangkan yang menyatakan tidak ada pendapat adalah 2 orang (5,9%). Dengan demikian, mayoritas responden menyatakan peranan TBM dalam proses belajar mengajar adalah membantu proses belajar mengajar. Berdasarkan analisis diatas bahwa tersedianya sumber informasi/ perpustakaan/ taman bacaan masyarakat/ pusat dokumentasi dan informasi yang memadai, mudah terjangkau dan representatif, turut serta membantu dan mendukung proses kegiatan belajar mengajar. Dalam hal ini pengguna merasa membutuhkan informasi yang ada di TBM/perpustakaan dan TBM/perpustakaan juga dapat memenuhi kebutuhan pengguna.
Tabel 4.10 Penilaian Guru/tutor dalam Merekomendasikan Bahan Bacaan yang Berkaitan dengan Tugas Pembelajaran No
Penilaian
Frekuensi
Persentase
1
Selalu
27
79,4%
2
Sering
5
14,7%
3
Tidak Ada Pendapat
1
2,9%
4
Kadang-kadang
1
2,9%
5
Tidak Pernah
0
0%
Jumlah
34
100%
Sumber : Pengolahan Data 2012 Berdasarkan tabel diatas dari 34 responden sebanyak 27 orang (79,4%) menyatakan bahwa guru/tutor selalu merekomendasikan bahanbahan bacaan yang harus dipelajari dan dibaca oleh warga belajar. Deny Firmansyah Sutisna - Peranan PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) dalam ... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 11 of 17
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
Berikutnya sebanyak 5 orang (14,7%) menyatakan sering. Sedangkan yang menyatakan tidak ada pendapat dan kadang-kadang, masing-masing adalah 1 orang (2,9%). Dengan demikian, mayoritas responden menyatakan bahwa guru selalu merekomendasikan bahan-bahan bacaan yang harus dibaca oleh warga belajar yang dikaitkan dengan tugas-tugas pembelajaran. Berdasarkan analisis diatas terlihat bahwa guru/tutor selalu berupaya merekomendasikan bahan-bahan bacaan yang harus dibaca oleh warga belajar yang dikaitkan dengan tugas-tugas pembelajaran. Hal ini sangat berhubungan dengan perpustakaan/TBM agar pengelola menyediakan bahan bacaan yang direkomendasikan sehingga warga belajar dengan sendirinya akan mencari dan membaca bahan bacaan di perpustakaan/TBM.
B.
Minat Baca Tabel 4.14 Jumlah Koleksi TBM yang Dimanfaatkan Dalam Seminggu No
Penilaian
Frekuensi
Persentase
1
1-2 Buku
18
52,9%
2
3-4 Buku
10
29,4%
3
Lebih dari 4 Buku
6
17,6%
34
100%
Jumlah Sumber : Pengolahan Data 2012
Berdasarkan tabel diatas, 34 tanggapan responden tentang jumlah koleksi yang dimanfaatkan dalam seminggu menyatakan sebanyak 1-2 buku adalah 18 orang (52,9%), yang menyatakan 3-4 buku sebanyak 10 orang (29,4%), dan yang menyatakan lebih dari 4 buku hanya 6 orang (17,6%). Dengan demikian, mayoritas jumlah koleksi TBM yang dimanfaatkan dalam seminggu adalah sebanyak 1-2 buku. Jumlah bahan bacaan yang dimanfaatkan responden masih sedikit, yaitu berkisar 1-2 buku seminggu. Meskipun hanya membaca 1-2 buku dalam seminggu, kegiatan ini
Deny Firmansyah Sutisna - Peranan PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) dalam ... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 12 of 17
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
merupakan langkah awal untuk membiasakan kegiatan membaca sehingga dapat menumbuhkan minat baca di kalangan warga belajar.
Tabel 4.15 Lama Waktu yang Digunakan Setiap Kali Membaca Koleksi No
Penilaian
Frekuensi
Persentase
1
5-10 Menit
8
23,5%
2
10-15 Menit
16
47,1%
3
15-20 Menit
6
17,6%
4
Lebih Dari 20 Menit
4
11,8%
34
100%
Jumlah Sumber : Pengolahan Data 2012
Berdasarkan tabel diatas, dari 34 tanggapan responden tentang lama waktu yang digunakan setiap kali membaca koleksi sebanyak 8 orang (23,5%) menyatakan 5-10 menit, berikutnya sebanyak 16 orang (47,1%) menyatakan 15-20 menit, dan sebanyak 4 orang (11,8%) menyatakan lebih dari 20 menit. Dengan demikian, mayoritas lama waktu yang digunakan responden setiap kali membaca koleksi di TBM adalah 10-15 menit. Dari tabel diatas diketahui bahwa lamanya berkunjung ke TBM hanya berkisar antara 10 sampai 15 menit, tentunya ini masih relatif sebentar untuk kegiatan mencari informasi.
1.5. KESIMPULAN A. Peranan proses kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan di PKBM Jembar Kabisa mempunyai kemampuan untuk menarik dan menumbuhkan minat baca warga belajar Paket C. Hal ini menunjukkan bahwa kurikulum pembelajaran yang diterapkan sudah sesuai dengan yang diharapkan. Selain itu, metode/model yang diterapkan untuk kegiatan belajar mengajar sudah tepat dan telah berjalan efektif sehingga hasilnya dapat dirasakan, baik oleh warga belajar sendiri maupun oleh guru/tutor. Dengan menerapkan kurikulum dan metode pembelajaran yang tepat, kemudian Deny Firmansyah Sutisna - Peranan PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) dalam ... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 13 of 17
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
adanya motivasi baik dari tutor atau warga belajarnya merupakan salah satu langkah dalam pencapaian program pembelajaran dan menumbuhkan minat baca. B. Fasilitas/sarana dan prasarana untuk mendukung proses pembelajaran, sebagai salah satu contoh unsur penunjangnya adalah terdapat fasilitas Taman Bacaan Masyarakat (TBM). Peranan TBM yang dimiliki oleh PKBM Jembar Kabisa mempunyai kemampuan untuk menarik minat baca warga belajarnya. Ini terbukti dari penelitian yang dilakukan yang menunjukkan
bahwa
keberadaan
TBM
memiliki
manfaat
dalam
menumbuhkan minat baca warga belajarnya, dan jawabannya adalah penunjang (fasilitas/saranan dan prasarana) di PKBM Jembar Kabisa memang bermanfaat dalam menumbuhkan minat baca warga belajarnya. C. Pengelola (guru/tutor) PKBM Jembar Kabisa dalam menumbuhkan minat baca warga belajarnya selalu merekomendasikan bahan-bahan bacaan yang harus dipelajari dan dibaca oleh warga belajarnya yang dikaitkan dengan tugas-tugas pembelajaran. Dari data tersebut, dapat menjawab pertanyaan penulis tentang peranan pengelola kegiatan belajar mengajar di PKBM Jembar Kabisa dalam menumbuhkan minat baca warga belajarnya, dan jawabannya adalah pengelola (guru/tutor) di PKBM Jembar Kabisa memang sangat berperan dalam menumbuhkan
minat baca warga
belajarnya.
Deny Firmansyah Sutisna - Peranan PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) dalam ... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 14 of 17
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, Mulyono. 1999. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Abror, Rachman. 1993. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Tiara Wacana. Albertus Heriyanto, B. Sandjaja. 2006. Panduan Penelitian. Jakarta: Prestasi Pustaka. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Azhari. 2002. Pengukuran Hasil Belajar. Jakarta: LAN. Data Personalia PKBM Jembar Kabisa Maret 2012, Dusun Selaawi RT 02/RW 07 Desa Sukahayu, Kecamatan Rancakalong, Kabupaten Sumedang. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2003. Kurikulum Sekolah Menengah Umum: Landasan, Program dan Pengembangan. Jakarta: Depdikbud. Effendi, E. Usman dan Juhaya S. Praja. 1985. Pengantar Psikologi. Bandung: Angkasa. Gunarso, Singgih D. 1995. Psikologis Praktis Anak Remaja dan Keluarga. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hamalik, Oemar. 1994. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran : Dasar dan Strategi Pelaksanaannya di Perguruan Tinggi. Jakarta: Trigenda Karya. Hasibuan, J. J. dan Moedjiono. 2004. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Jensen, Klaus Bruhn dan Jankowski Nicholas W. 1991. A Handbook of Qualitative Methodologis for Mass Communication Research. London and New York: Routledge. Kamil, Mustofa. 2009. Pendidikan Nonformal: Pengembangan Melalui Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) di Indonesia (Sebuah Pembelajaran dari Kominkan di Jepang). Bandung: Alfabeta. Kamisa. 1997. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Kartika. Nasution, S. 1982. Metoda Research. Bandung: Jemmars. . 1995. Didaktif dan Asas-asas Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Nawawi, Hadari. 2001. Perencanaan Sumber Daya Manusia untuk Organisasi Profit yang Kompetitif. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Pasaribu, I. L. dan Simandjuntak. 1983. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Tarsito. Purwanto, Heri. 1994. Pengantar Statistik Keperawatan. Jakarta: EGC.
Deny Firmansyah Sutisna - Peranan PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) dalam ... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 15 of 17
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
Purwanto, M. Ngalim. 1995. Ilmu Pendidikan: Teoritis dan Praktis. Bandung: Remaja Rosdakarya. Rahayu, Linda. 2009. Meningkatkan Minat Membaca Pada Anak yang Mengalami Kesulitan Membaca Melalui Permainan Konstruktif. Skripsi. Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang. Rakhmat, Jalaluddin. 1995. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remadja Karya. Republik Indonesia. 2005. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. . 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2007 Tentang Standar Isi untuk Program Paket A, Program Paket B, dan Program Paket C. Sardiman. 1985. Didaktif Asas-asas Mengajar. Bandung: Jemmars. . 1986. Interaksi RajaGrafindo Persada.
dan Motivasi
Belajar
Mengajar. Jakarta:
. 1992. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press. Setiadi, Hari. 2000. Studi Perbandingan Kemampuan Warga Belajar Paket B dengan Kemampuan Siswa SLTP Menggunakan Analisis Teori Tes Modern (Item Response Theory). Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Vol. 6, No. 23, 2000. Hlm. 26-39. Sevilla, Consuelo G. 1993. Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press). Singarimbun, Masri. 1989. Metode Penelitian Survai. Jakarta: Pustaka LP3ES. Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. . 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sudjana, Nana. 1991. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. . 1999. Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah: Makalah-Skripsi-TesisDisertasi. Bandung: Sinar Baru Algensindo. . 2000. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. . 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. . 2007. Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Deny Firmansyah Sutisna - Peranan PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) dalam ... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 16 of 17
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
Sudjoko, et. al. 2011. Pendidikan Lingkungan Hidup. Jakarta: Universitas Terbuka. Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. . 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sukmadinata. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya. Sukirman. 2007. Matematika. Jakarta: Universitas Terbuka. Sutarno. N. S. 2006. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Sagung Seto. Sutini. 2010. Upaya Meningkatkan Minat Baca Siswa Kelas III Sekolah Dasar. Jurnal Kependidikan Interaksi. Tahun 5, No. 5 Juni 2010, 56-64. Syah, Muhibbin. 2004. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya. Tarigan, Henry Guntur. 1979. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. . 1990. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. . 1990. Pengajaran Pragmatik. Bandung: Angkasa. Warsito, Hermawan. 1992. Pengantar Metodologi Penelitian. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Winkel, W. S. 1989. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia.
Deny Firmansyah Sutisna - Peranan PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) dalam ... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 17 of 17