PERANAN KREDIT USAHA DALAM MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN SOSIAL EKONOMI PEDAGANG DI SENTRA BISNIS DRIYOREJO Prasetya Budi Denis Herlambang dan Retno Mustika Dewi Prodi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya e-mail :
[email protected] Abstract Sentra Bisnis Driyorejo is one of the market in Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik. Sentra bisnis driyorejo be a chance for the seller to sell many things which are apropriated with civil’s taste. By selling goods they can get a profit and finally seller’s social economic welfare in sentra bisnis driyorejo created. But not all seller’s have enough capital to expand their selling. So they need trade credit for them. This research purpose to analyze role of trade credits to create seller’s social economic welfare and factors that encourage seller to take a trade credit. This type of research used in this study is a descriptive research with a qualitative approach. This method of collecting data using interviews, observations, and documentation. Analysing of the data using Miles’s and Huberman’s model namely data reduction, data display, and conclusion. The conclusion is 1) trade credit can create seller’s social economic walfare in Sentra Bisnis Driyorejo; 2) Lack of capital, facilities, and marketing knowledge be a motivating factor to take a trade credit. Keywords : Trade Credit, Social Economic Welfare, Seller Abstrak Sentra Bisnis Driyorejo merupakan salah satu pasar yang berada di Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik. Keberadaan Sentra Bisnis Driyorejo menjadi peluang bagi para pedagang untuk menjual berbagai macam barang dan jasa sesuai selera masyarakat dengan tujuan memaksimalkan laba dan akhirnya kesejahteraan sosial ekonomi pedagang dapat terwujud. Akan tetapi tidak semua pedagang memiliki modal yang cukup untuk mengembangkan usahanya. Sehingga dibutuhkan bantuan permodalan bagi pelaku usaha mikro yaitu kredit usaha. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peranan kredit usaha dalam mewujudkan kesejahteraan sosial ekonomi dan faktor-faktor yang mendorong pedagang di Sentra Bisnis Driyorejo dalam mengambil kredit usaha. Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data menggunakan metode wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan tahapan model alir Miles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Kesimpulan penelitian menunjukkan: 1) Kredit usaha mampu mewujudkan kesejahteraan sosial ekonomi pedagang di Sentra Bisnis Driyorejo; 2) Kurangnya modal, sarana dan prasarana, dan pengetahuan tentang pemasaran menjadi faktor pendorong pedagang dalam mengambil kredit usaha. Kata Kunci : Kredit Usaha, Kesejahteraan Sosial Ekonomi, Pedagang
masyarakat, salah satunya dilakukan dengan
PENDAHULUAN
cara berdagang. Indonesia berkembang
adalah yang
termasuk
negara
kesejahteraan
sosial
ekonomi penduduknya tergolong rendah. Meskipun jika dilihat berdasarkan data statistik yang dilaporkan oleh World Bank, Indonesia terus mencatat pertumbuhan yang signifikan dengan meningkatnya pendapatan nasional perkapita US$2.200 pada tahun 2000 menjadi US$3.563 pada tahun 2012. Akan tetapi dengan pendapatan perkapita sejumlah itu Indonesia masih diklasifikasikan sebagai negara
berpendapatan
menengah
rendah
(lower middle income) yaitu negara yang memiliki
pendapatan
nasional
perkapita
US$1.026 hingga US$4.035. Melihat keadaan ekonomi Indonesia yang sedang memasuki masa
pertumbuhan
tersebut
maka
kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat juga
sangat
perlu
untuk
ditingkatkan.
Masyarakat menginginkan kehidupan yang layak
dan
mereka
mencari
lapangan
pekerjaan dan bekerja untuk mencukupi kehidupan mereka. Dari hasil masyarakat mencari lapangan pekerjaan dan bekerja, mereka
mengharapkan
pendapatan
yang
layak, dikarenakan dari pendapatan yang layak maka kebutuhan keluarga juga akan terpenuhi.
Banyak
usaha
mikro
yang
bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan sosial
ekonomi
yang
dapat
dilakukan
Perumnas Kotabaru Driyorejo menjadi salah satu perumahan yang masuk dalam wilayah Kecamatan Driyorejo Kabupaten Gresik dan berada di posisi yang strategis dikarenakan berbatasan langsung dengan wilayah Kota Surabaya yang berjarak hanya 13 Km jika dihitung dari pusat Kota Surabaya. Perumnas Kotabaru Driyorejo memiliki luas 203 Hektar dengan dihuni lebih dari 7600 keluarga dan dalam pengelolaannya menjadi
kewenangan
Perum
Perumnas
Cabang Gresik. Berbagai fasilitas seperti sarana pendidikan, lapangan olahraga, listrik PLN, air bersih PDAM, dan pasar dapat dengan mudah ditemukan disana. Fasilitas umum seperti pasar yang mengakomodir kebutuhan sehari-hari masyarakat menjadikan Perumnas
Kotabaru
Driyorejo
memiliki
setidaknya lebih dari satu pasar dan salah satu nya adalah Sentra Bisnis Driyorejo yang berkonsep pasar modern. Keberadaan Sentra Bisnis Driyorejo tidak hanya menguntungkan warga masyarakat sekitar yang berada di Perumnas Kotabaru Driyorejo saja, akan tetapi para pedagang juga sangat menikmati adanya Sentra Bisnis Driyorejo
tersebut.
Para
pedagang
memanfaatkan fasilitas di Sentra Bisnis Driyorejo sebagai objek untuk meningkatkan kesejahteraan
sosial
ekonomi
mereka.
Mereka menjual berbagai macam barang dan
jasa yang tentunya disesuaikan dengan selera
peningkatan usaha pada perekonomian dan
masyarakat khususnya masyarakat Perumnas
selanjutnya
Kotabaru Driyorejo dan sekitarnya untuk
meningkatkan kesempatan kerja, sehingga
memaksimalkan laba yang mereka peroleh.
nantinya akan berpengaruh pada peningkatan
Apabila dilihat pada perkembangannya sebenarnya
para
diuntungkan
dan
pedagang
distribusi
peningkatan
pendapatan
investasi
akan
masyarakat
dan
sangat
peningkatan daya beli atau konsumsi oleh
diberikan
masyarakat pada barang dan jasa dalam
kemudahan dengan adanya Sentra Bisnis
perekonomian. Asumsi tersebut akan berjalan
Driyorejo, akan tetapi tetap saja terdapat
dengan baik jika penggunaan dana kredit
masalah yang harus dihadapi oleh para
dialokasikan untuk sektor ekonomi produktif
pedagang. Tidak semua pedagang memiliki
dan bukan sektor ekonomi konsumtif. Pada
modal yang cukup untuk mengembangkan
fenomena yang terjadi saat ini dana kredit
usahanya.
Masalah permodalan tersebut
usaha yang dikeluarkan lembaga keuangan
sebenarnya adalah masalah yang sangat
justru lebih banyak digunakan untuk sektor
umum dan sering dihadapi oleh pedagang
ekonomi konsumtif.
banyak
tidak hanya di Sentra Bisnis Driyorejo akan
Pada
penelitian
sebelumnya
Yasin
tetapi pedagang-pedagang lain diluar. Tidak
(2010) menyimpulkan bahwa upah atau
semua pedagang memiliki modal yang cukup
pendapatan sangat berpengaruh terhadap
untuk mengembangkan usahanya sehingga
kesejahteraan pekerja. Sedangkan Kornita
dibutuhkan bantuan dari pemerintah dan
dan Anthony (2010) menjelaskan bahwa
pihak-pihak
terdapat
terkait
seperti
Kementerian
peran
yang
signifikan
dari
Keuangan dan Bank Indonesia untuk dapat
penyaluran kredit oleh Perbankan terhadap
mengatasi masalah minimnya permodalan
dunia usaha di Kabupaten Siak terutama
yang dialami para pedagang dan pelaku usaha
kepada Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah
mikro lainnya. Lembaga kredit sangat jelas
(UMKM)
dalam
dibutuhkan untuk membantu para pedagang
Terdapat
beberapa
persamaan
dalam
yang memiliki kesulitan dalam permodalan.
penelitian
ini
dibanding
dengan
penelitian
sebelumnya
Pada dasarnya penggunaan dana kredit
bentuk
jika
modal
yaitu
kerja.
sama-sama
yang digunakan untuk perekonomian secara
membahas tentang kesejahteraan pekerja atau
tidak langsung akan meningkatkan tingkat
jika dalam konteks penelitian ini adalah
pendapatan
asumsi
pedagang dan juga penyaluran kredit usaha.
bahwa dana yang diperoleh dari hasil kredit
Terdapat pula beberapa perbedaan jika
diperuntukkan
dibanding
masyarakat.
sebagai
Dengan
investasi
untuk
penelitian
sebelumnya
yaitu
indikator kesejahteraan hanya dikhususkan
KAJIAN PUSTAKA
pada aspek ekonomi saja yaitu tingkat
1. Kesejahteraan Sosial
pendapatan sedangkan pada penelitian ini
Dunham
(1965)
mengartikan
aspek sosial seperti pendidikan dan kesehatan
kesejahteraan sosial sebagai suatu bidang
juga menjadi indikator kesejahteraan.
usaha
Berdasarkan latar belakang diatas fokus
manusia,
dimana
didalamnya
terdapat berbagai macam badan dan
penelitian yang akan dikaji dalam penelitian
usaha
ini adalah kesejahteraan sosial ekonomi
meningkatkan kesejahteraan dari segi
pedagang di Sentra Bisnis Driyorejo. Untuk
sosial pada bidang-bidang kehidupan
menelaah fokus penelitian tersebut, peneliti
keluarga
ingin melihatnya dari sisi peranan kredit
penyesuaian sosial, waktu senggang,
usaha.
standar kehidupan, dan hubungan sosial.
Dengan
demikian
sub
fokus
sosial
yang
dan
tujuannya
anak,
kesehatan,
penelitiananya adalah sebagai berikut: (1)
Sedangkan
Bagaimanakah peran kredit usaha dalam
mengemukakan
mewujudkan kesejahteraan sosial ekonomi
sosial adalah sistem yang terorganisasi
pedagang di Sentra Bisnis Driyorejo; (2)
dari
Faktor
untuk
lembaga-lembaga yang bertujuan untuk
mendorong para pedagang di Sentra Bisnis
membantu individu dan kelompok untuk
Driyorejo. Berdasarkan fokus penelitian di
mencapai standar hidup dan kesehatan
atas, maka penelitian ini memiliki tujuan
yang memuaskan.
apa
saja
yang
dominan
Friedlander bahwa
(1960)
kesejahteraan
pelayanan-pelayanan
sosial
dan
untuk mendeskripsikan kesejahteraan sosial
Kesejahteraan sosial menurut Khan
ekonomi pedagang di Sentra Bisnis Driyorejo
dalam Sumarnugroho (1987) yaitu terdiri
yang dapat dilihat dari sisi peranan kredit
atas
usaha. Sesuai dengan sub fokus penelitian,
selain yang tercakup dalam kriteria pasar
maka penelitian ini memiliki tujuan sebagai
untuk
berikut (1) Untuk mendeskripsikan peran
kesehatan,
kredit
mewujudkan
dengan
kesejahteraan sosial ekonomi pedagang di
derajat
Sentra
berfungsinya
usaha
Bisnis
dalam
Driyorejo;
(2)
Untuk
program-program
menjamin
yang
suatu
pendidikan
tujuan
tindakan
kesejahteraan,
untuk
kehidupan
tersedia
meningkatkan komunal
individual,
menggunakan
agar
dan dapat
mengetahui faktor yang dominan untuk
mudah
mendorong para pedagang di Sentra Bisnis
pelayanan
Driyorejo dalam mengambil kredit usaha.
yang ada pada umumnya serta membantu
maupun
pelayanan-
lembaga-lembaga
mereka yang mengalami kesulitan dan
pendidikan dan kesehatan. Seseorang bisa
dalam pemenuhan kebutuhan mereka.
dikatakan
Kesejahteraan sosial juga dapat
mencapai
kesejahteraan
sosialnya jika telah memenuhi standar
dilihat dari peningkatan kualitas hidup
kualitas
manusia. Berdasarkan UNDP (1995),
adalah terjamin dan terhindarkannya
peningkatan kualitas hidup manusia dapat
seseorang
digambarkan
berhubungan dengan pendidikan dan
melalui
Indeks
Pembangunan Manusia (IPM). Konsep IPM
dipublikasikan
UNDP
melalui
Human Development Report pada tahun
hidup
manusia
dari
diantaranya
masalah
yang
kesehatan. 2. Kesejahteraan Ekonomi Menurut Nurachmad dalam Yasin
1996 dan berlanjut setiap tahunnya.
(2010)
Dalam publikasi ini manusia selalu
kesejahteraan adalah suatu pemenuhan
berlaku “a process of enlarging people’s
kebutuhan atau keperluan yang bersifat
choices” atau proses yang meningkatkan
jasmaniah dan rohaniah, baik di dalam
aspek kehidupan masyarakat. Indikator
maupun diluar hubungan kerja, yang
peningkatan kualitas hidup manusia yang
secara langsung maupun tidak langsung
diusung oleh IPM berkaitan dengan
dapat mempertinggi produktivitas kerja
kesejahteraan sosial adalah dilihat dari
dalam lingkungan yang aman dan sehat.
hidup yang sehat dan tingkat pendidikan yang memadai. Terdapat
mengemukakan
UNDP
(1995)
bahwa
mempublikasikan
konsep Indeks Pembangunan Manusia beberapa
definisi
dari
(IPM) dengan menetapkan empat elemen
kualitas produk antara lain menurut
utama
American society of quality ( dalam
peningkatan kualitas hidup manusia salah
Isjianto, 2009:22 ) kualitas adalah ciri-
satunya adalah elemen produktivitas.
ciri dan karakteristik dari suatu produk
Secara ringkas elemen produktivitas ini
atau layanan menyangkut kemampuan
mengandung prinsip bahwa penduduk
untuk
harus dimampukan untuk meningkatkan
memenuhi kebutuhan-kebutuhan
yang telah ditentukan.
bahwa
pembangunan
dan
produktivitas dan berpartisipasi penuh
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan
dalam
yang
dimaksud
dengan kesejahteraan sosial adalah suatu
dalam proses penciptaan pendapatan dan nafkah. Apabila dilihat dari beberapa teori
kondisi atau keadaan sejahtera yang
diatas
maka
dilihat dari beberapa indikator yaitu
menjelaskan
dapat pada
mengarah
dan
pengertian
kesejahteraan
ekonomi.
Dikarenakan
pada dasarnya pemenuhan kebutuhan
untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.
yang pada akhirnya dapat mempertinggi produktivitas
kerja
di
Indonesia Nomor 7/2/PBI/2005 tentang
stimulus oleh pendapatan, upah, atau gaji.
Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum
Dengan
kenaikan
periode
sebelumnya
menstimulus
hanya
dapat
Sedangkan menurut Peraturan Bank
pendapatan
dari
(selanjutnya disebut PBI 7/2005), Pasal 1
tentunya
akan
angka 5 pengertian kredit adalah sebagai
seseorang
untuk
berikut:
meningkatkan tingkat produktivitasnya
Kredit adalah penyediaan uang atau
dan
tagihan yang dapat dipersamakan dengan
akhirnya
pendapatan
tersebut
menjadi indikator paling penting dalam
itu,
berdasarkan
kesejahteraan ekonomi.
kesepakatan
persetujuan
pinjam-meminjam
atau antara
Berdasarkan pernyataan diatas bisa
bank dan pihak lain yang mewajibkan
disimpulkan bahwa tingkat pendapatan
pihak peminjam untuk melunasi utangnya
atau upah menjadi indikator paling
setelah jangka waktu tertentu dengan
penting
tingkat
pemberian bunga termasuk: (a) Cerukan
kemakmuran atau kesejahteraan ekonomi
(overdraft), yaitu saldo negatif pada
para pekerja. Semakin besar pendapatan
rekening giro nasabah yang tidak dapat
yang diterima oleh pekerja maka tingkat
dibayar lunas pada akhir hari; (b)
kesejahteraan ekonominya juga akan
Pengambil alihan tagihan dalam rangka
meningkat, sebaliknya jika pendapatan
kegiatan anjak piutang; (c) Pengambil
pekerja semakin kecil maka tingkat
alihan atau pembelian kredit dari pihak
kesejahteraan ekonomi pekerja juga akan
lain.
dalam
menentukan
semakin rendah pula.
Dari pengertian diatas antara UU 10 Tahun 1998 tentang Perbankan Pasal 1
3. Kredit Usaha Menurut Perbankan
UU Pasal
10/1998 1
tentang
angka
11
angka 11 dan Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/2/PBI/2005 tentang Penilaian
menerangkan bahwa pengertian kredit
Kualitas
Aktiva
adalah penyediaan uang atau tagihan
(selanjutnya disebut PBI 7/2005) pada
yang dapat dipersamakan dengan itu,
dasarnya
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan
kesamaan yang signifikan dan dapat
pinjam-meminjam antara bank dan pihak
disimpulkan bahwa pengertian kredit
lain yang mewajibkan pihak peminjam
usaha adalah suatu pembiayaan oleh
terdapat
Bank
kemiripan
Umum
dan
bank, lembaga keuangan, atau individu
waktu dan syarat-syarat yang telah
dengan pihak lain yang membutuhkan
disetujui
suatu bantuan dalam bentuk pemberian
Sedangkan
modal kerja dan investasi yang didukung
merupakan unsur yang tidak bisa lepas
fasilitas
dari
penjaminan
untuk
usaha
oleh
kedua
unsur
unsur
belah
pihak.
tenggang
waktu
kepercayaan
dikarenakan
produktif dan terdapat kewajiban pihak
pihak penyalur kredit akan memberikan
yang membutuhkan selaku peminjam
masa
untuk melunasi hutangnya setelah jangka
pinjaman
waktu tertentu dengan pemberian bunga.
dengan motif kepercayaan pada saat
(2010)
waktu
sesuai
pengembalian
perjanjian
tentunya
pemberian pinjaman. Dalam pemberian
4. Unsur-Unsur Kredit Usaha Hariyani
tenggang
menerangkan
pinjaman, lembaga penyalur kredit juga
bahwa unsur kredit yang paling esensial
akan selalu memperhatikan unsur degree
adalah kepercayaan dari kreditor atau
of
lembaga
terhadap
mengantisipasi kemungkinan terjadinya
nasabah peminjam/debitur. Kepercayaan
kredit macet. Selain itu terdapat unsur
tersebut
dipenuhinya
prestasi atau objek kredit yang dapat
segala ketentuan dan persyaratan untuk
dilihat dari pihak debitur dimana dalam
memperoleh kredit dari kreditor antara
pengembalian pinjaman diusahakan tidak
lain jelasnya tujuan peruntukan kredit,
melebihi batas waktu dari perjanjian awal
adanya benda jaminan atau agunan dan
yang telah ditentukan.
penyalur
timbul
kredit
karena
lain-lain.
risk
(tingkat
resiko)
untuk
Menurut Djumhana (2000) dalam
Selain itu Drs. Thomas Suyatno
sektor perbankan yang lebih luas, unsur-
mengemukakan unsur-unsur kredit terdiri
unsur kredit meliputi organisasi dan
atas: (a) Kepercayaan, (b) Tenggang
manajemen perkreditan, dokumen dan
waktu, (c) Degree of risk (tingkat resiko),
administrasi kredit, perjanjian kredit,
(d) Prestasi atau objek kredit (Hariyani,
agunan, penyelesaian kredit macet, dan
2010:11).
unsur lainnya.
Unsur
kepercayaan
dalam
pemberian kredit dimaksudkan untuk
Berdasarkan beberapa unsur kredit
mendapatkan keuntungan, maka pihak
usaha yang telah dikemukakan diatas
penyalur kredit hanya boleh menyalurkan
pada dasarnya memiliki kemiripan antara
kredit jika ia benar-benar yakin bahwa
satu dengan yang lainnya. Dari beberapa
debitur akan mengembalikan pinjaman
unsur
yang diterimanya sesuai dengan jangka
kepercayaan menjadi unsur yang paling
yang
telah
dijabarkan
unsur
utama dan menjadi sangat penting dalam
kedua orang sebelumnya. Begitu seterusnya
kegiatan perkreditan dikarenakan tanpa
sehingga jumlah subyek menjadi bertambah
kepercayaan praktik perkreditan tidak
banyak. Dalam penelitian ini terdapat 11
akan berjalan dengan baik.
subjek penelitian yaitu: (1) Bapak Norman (31) selaku Staff Administrasi, Umum, dan Keuangan;
METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif
melalui
pendekatan
(2)
Ibu
Cicik
(48)
selaku
pedagang di Sentra Bisnis Driyorejo; (3)
kualitatif.
Bapak Hendra (45) selaku pedagang di Sentra
Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk
Bisnis Driyorejo; (4) Bapak Qomar (41)
penelitian
untuk
selaku pedagang di Sentra Bisnis Driyorejo;
mendeskripsikan fenomena-fenomena yang
(5) Ibu Mursini (38) selaku pedagang di
ada,
maupun
Sentra Bisnis Driyorejo; (6) Ibu Astuti (45)
fenomena buatan manusia (Sukmadinata,
selaku pedagang di Sentra Bisnis Driyorejo;
2006:72). Sedangkan menurut Bogdan dan
(7) Bapak Sunarto (54) selaku pedagang di
Biklen (dalam Sugiyono, 2008), pendekatan
Sentra Bisnis Driyorejo; (8) Ibu Karti (52)
kualitatif adalah prosedur penelitian yang
selaku pedagang di Sentra Bisnis Driyorejo;
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
(9) Bapak Suroso (45) selaku pedagang di
tertulis atau lisan yang digambarkan dengan
Sentra Bisnis Driyorejo; (10) Bapak Dadang
kata-kata
(35) selaku pedagang di Sentra Bisnis
yang
baik
ditujukan
fenomena
tertulis
alamiah
dari
orang-orang
dan
perilaku yang diamati. Subjek
dalam
Driyorejo; (11) Bapak Firman (41) selaku penelitian
adalah
pedagang di Sentra Bisnis Driyorejo.
manajemen dan pedagang di Sentra Bisnis
Objek dalam penelitian ini adalah
Driyorejo. Penentuan subjek penelitian ini
peranan kredit usaha dan kesejahteraan sosial
menggunakan metode snowball sampling.
ekonomi
Menurut Sugiyono (2011) snowball sampling
Driyorejo, Gresik, Jawa Timur
adalah teknik penentuan subjek yang mulamula
jumlahnya
kecil
dan
kemudian
pedagang
Menurut
Bungin
di
Sentra
(2008),
Bisnis
metode
pengumpulan data kualitatif melalui metode
membesar. Dalam penentuan subjek, pertama
wawancara,
metode
observasi,
dipilih satu dua orang, tetapi karena dengan
dokumenter,
metode bahan
dua orang ini belum merasa lengkap terhadap
metode penelusuran data online. Namun tidak
data yang diberikan, maka peneliti mencari
semua metode pengumpulan data harus
orang lain yang dipandang lebih tahu dan
diterapkan
dapat melengkapi data yang diberikan oleh
peneliti menggunakan metode penelitian
dalam penelitian.
metode
visual,
Untuk
dan
itu
sebagai berikut: (1) Metode wawancara
abstraksi data kasar tersebut menjadi uraian
mendalam. Dalam melakukan wawancara,
singkat atau ringkasan.
peneliti
membawa
instrumen
penelitian
Pada penyajian data dilakukan penyajian
berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis; (2)
informasi melalui bentuk teks naratif yang
Metode
menggambarkan data yang diperoleh setelah
observasi
partisipasi
partisipasi.
yang
Observasi
dimaksud
adalah
melalui tahap reduksi data.
pengumpulan data melalui observasi terhadap
Pada tahap kesimpulan dilakukan uji
objek pengamatan dengan langsung hidup
kebenaran setiap makna yang muncul dari
bersama, merasakan serta berada dalam
data. Setiap data yang menunjang hasil
aktivitas
pengamatan
penelitian, diklarifikasi kembali baik dengan
(Sugiyono, 2008); (3) Metode dokumentasi.
informan di lapangan, dokumen maupun
Metode
metode
melalui diskusi-diskusi (uji keabsahan data)
pengumpulan data dengan menelusuri data
yang biasa disebut trianggulasi data. Apabila
historis. Data historis ini dapat berupa surat-
hasil klarifikasi memperkuat simpulan atas
surat, catatan harian, cinderamata, laporan,
data, pengumpulan data untuk komponen
dan sebagainya. (Moleong, 2010:217)
tersebut siap dihentikan.
kehidupan
objek
dokumentasi
Analisis berlangsung
data
adalah
dalam penelitian
bersamaan
Namun
ketiga
tahapan
tersebut
proses
berlangsung secara simultan. Oleh karena itu,
pengumpulan data atau melalui tiga tahapan
teknik bongkar pasang dalam menyusun
model alir dari Miles dan Huberman (dalam
laporan hasil penelitian terpaksa dilakukan
Sugiyono,
manakala ditemukan fakta atau pemahaman
2008),
dengan
ini
yaitu
reduksi
data,
penyajian data, dan verifikasi.
baru yang lebih akurat. Dalam penelitian ini,
Pada reduksi data dilakukan pemusatan
uji
keabsahan
data
dilakukan
dengan
perhatian pada data lapangan yang telah
trianggulasi data. Trianggulasi data adalah
terkumpul.
tersebut
teknik pemeriksaan keabsahan data yang
selanjutnya dipilih, dalam arti menentukan
memanfaatkan sesuatu yang lain (Moleong,
derajat
2010). Dalam penelitian ini menerapkan
Data
lapangan
relevansinya
dengan
maksud
penelitian. Selanjutnya, data yang terpilih
pemeriksaan
disederhanakan,
arti
Trianggulasi dalam penelitian ini ditempuh
mengklasikfikasikan data atas dasar tema-
melalui 4 cara yaitu: (1) Membandingkan
tema,
tersebar,
data hasil pengamatan dengan data hasil
menelusuri tema untuk merekomendasikan
wawancara; (2) Membandingkan apa yang
data
dikatakan orang (sumber wawancara) di
memadukan
tambahan,
dalam
data
yang
kemudian
melakukan
melalui
sumber
lainnya.
depan umum dengan apa yang dikatakannya
saat ini dikarenakan biaya kesehatan dan
secara pribadi; (3) Membandingkan apa yang
pendidikan
dikatakan
orang-orang
tentang
sosial terus mengalami peningkatan.
penelitian
dengan
yang
apa
situasi dikatakan
selaku
kriteria
kesejahteraan
Sedangkan sebanyak 1 orang atau 10%
sepanjang waktu; (4) Membandingkan hasil
pedagang
wawancara dengan isi suatu dokumen
tentang
tidak
memberikan
komentar
kondisi
kesejahteraan
sosialnya
setelah mendapatkan alokasi kredit usaha. Pedagang tersebut tidak mengungkapkan
HASIL DAN PEMBAHASAN
jawaban mereka sehingga tidak bisa kondisi Peranan
Kredit
Mewujudkan Ekonomi
Usaha
dalam
Kesejahteraan
Pedagang
di
Sosial
Sentra
Bisnis
Driyorejo
diketahui bahwa sebanyak 7 orang atau 70% pedagang yang diwawancarai menyatakan ada peningkatan dari kesejahteraan sosial pedagang setelah mendapat kredit usaha. Dengan alokasi kredit usaha mengakibatkan usaha
para
pedagang
meningkat dari sebelumnya serta ditunjang dengan faktor pendidikan dan kesehatan yang terjamin bagi pedagang dan keluarganya, maka sebanyak 70% pedagang tersebut sudah merasa cukup dengan kondisi kesejahteraan sosial mereka saat ini.
Berdasarkan hasil data di lapangan dapat
diwawancarai
diwawancarai, 8 diantaranya menyatakan bahwa pendapatan yang diperoleh meningkat setelah mendapatkan kredit usaha meskipun jumlah kredit usaha yang diajukan berbedabeda. Delapan informan tersebut merasa pendapatan yang meningkat dari sebelumnya sudah
mewakili
kondisi
kesejahteraan
ekonomi mereka. Delapan pedagang tersebut mengungkapkan bahwa mereka sudah puas dengan pendapatan yang mereka peroleh saat ini meskipun keinginan untuk memperoleh pendapatan yang lebih tinggi juga masih tetap ada. Selain itu terdapat 2 informan yang
Sebanyak 2 orang atau 20% pedagang yang
deskripsikan.
dijelaskan bahwa dari 10 informan yang telah
Dari hasil data di lapangan dapat
perkembangan
kesejahteraan sosial mereka tidak bisa di
menyatakan
setelah
mendapat dana kredit usaha tetap tidak ada peningkatan kesejahteraan sosial bagi mereka atau masih sama dengan sebelumnya. Para pedagang tersebut merasa belum cukup puas dengan kondisi kesejahteraan sosial mereka
menyatakan bahwa kondisi kesejahteraan ekonominya dikarenakan
masih pendapatan
belum
tercapai,
yang
diperoleh
cenderung sama dengan sebelum mereka mendapatkan kredit usaha. Mereka masih belum
merasa
cukup
pendapatannya saat ini.
dengan
kondisi
Realisasi kredit usaha yang disalurkan oleh
lembaga
kredit
ataupun
lembaga
keuangan yang diprioritaskan kepada pelaku Usaha
Kecil
Mikro
(UKM)
bersifat konsumtif dan jauh dari usaha untuk mengembangkan kapasitas produksi usaha mereka.
termasuk
Secara umum tingkat
kesejahteraan
pedagang yang terdapat di Sentra Bisnis
masyarakat Driyorejo yang secara geografis
Driyorejo ternyata secara garis besar dapat
merupakan wilayah tempat Sentra Bisnis
membangun
meningkatkan
Driyorejo berdiri pun juga terbilang cukup
pendapatan para pedagang yang merupakan
baik. Hal ini diperkuat dengan data yang
kriteria kesejahteraan ekonomi. Dari tingkat
diambil
pendapatan yang naik ternyata juga dapat
kesejahteraan
meningkatkan derajat kesejahteraan sosial
Driyorejo. Data tersebut menjelaskan bahwa
para pedagang tersebut dikarenakan dengan
sebagian besar penduduk di Kecamatan
tambahan
daripada
Driyorejo adalah masyarakat yang tergolong
sebelumnya maka otomatis kriteria-kriteria
dalam keluarga sejahtera III yaitu 584 kepala
kesejahteraan sosial seperti aspek pendidikan
keluarga atau 40,17%. Sedangkan keluarga
dan kesehatan bagi para pedagang maupun
yang tergolong dalam keluarga pra sejahtera
keluarga pedagang juga lebih terjamin. Bukan
sebanyak 91 kepala keluarga atau 6,26%;
tanpa alasan, pendapatan para pedagang di
keluarga sejahtera I sebanyak 201 kepala
Sentra Bisnis Driyorejo meningkat setelah
keluarga atau 13,82%; keluarga sejahtera II
mendapat alokasi dana kredit usaha dari
sebanyak 571 kepala keluarga atau 39,27%;
Lembaga
dan keluarga sejahtera III plus sebanyak 7
dan
tingkat
Keuangan
juga
pendapatan
bersangkutan.
Hal
tersebut terjadi dikarenakan para pedagang
dari
BPS
mengenai
masyarakat
tingkat
Kecamatan
kepala keluarga atau 0,4%.
memanfaatkan kredit yang diterima secara
Berdasarkan
data
tersebut
efisien dan menggunakan dana tersebut
menyimpulkan bahwa dari 1454 kepala
benar-benar untuk aspek produktif bukan
keluarga yang ada di Kecamatan Driyorejo,
konsumtif. Untuk para pedagang yang tidak
hanya 91 kepala keluarga atau 6,26% saja
mengalami
yang tergolong dalam keluarga pra sejahtera.
peningkatan
penghasilan
meskipun telah menerima alokasi dana kredit
Hal
usaha terjadi dikarenakan penggunaan dana
Kecamatan Driyorejo pada umumnya dan
kredit yang tidak produktif. Dana kredit yang
pedagang di Sentra Bisnis Driyorejo pada
seharusnya digunakan untuk mendukung
khusunya
pengembangan usaha milik pedagang akan
membangun kesejahteraan sosial mereka
tetapi justru digunakan sebagai kegiatan yang
ini
bisa
sudah
dikarenakan
mulai
masyarakat
memahami
dan
sendiri dan ini terbentuk secara alami dan
langsung maupun tidak langsung dapat
tanpa paksaan dari pihak luar.
mempertinggi
Kesejahteraan sosial dapat dilihat dari
produktifitas
kerja
dalam
lingkungan yang aman dan sehat.
peningkatan kualitas hidup manusia. Jika dilihat dari teori IPM yang ditetapkan oleh
Faktor-Faktor
UNDP
Pedagang di Sentra Bisnis Driyorejo
(1995)
maka
terdapat
beberapa
indikator dalam peningkatan kualitas hidup manusia
berkaitan
dengan
yang
Mendorong
Para
dalam Mengambil Kredit Usaha
kesejahteraan
Berdasarkan hasil wawancara dengan
sosial yaitu kesehatan dan tingkat pendidikan
beberapa
yang memadai. Dari 10 informan yang
diperoleh beberapa faktor yang mendorong
diwawancarai, diketahui sebanyak 7 orang
para pedagang pada akhirnya mengajukan
pedagang
Driyorejo
kredit usaha. Dari hasil wawancara diperoleh
menyatakan bahwa kesejahteraan sosial para
faktor-faktor yang paling utama yaitu faktor
pedagang dapat terwujud setelah mendapat
pertama adalah kurangnya
kredit usaha. Mereka sudah merasa cukup
dimiliki para pedagang yang ada di Sentra
dengan kondisi kesejahteraan sosial mereka
Bisnis Driyorejo untuk mengembangkan
saat ini dikarenakan alokasi kredit usaha yang
usahanya. Hal tersebut merupakan masalah
ditujukan untuk pedagang secara efektif
umum
mampu meningkatkan perkembangan usaha
mayoritas pedagang tidak hanya di Sentra
mereka. Dari perkembangan usaha tersebut
Bisnis
dapat berperan dalam memenuhi kebutuhan-
mendorong para pedagang mencari solusi dan
kebutuhan diri sendiri dan keluarga seperti
akhirnya kredit usaha menjadi solusi paling
tingkat pendidikan anak dan uang berjaga-
utama bagi para pedagang khususnya di
jaga jika terdapat gangguan kesehatan.
Sentra Bisnis Driyorejo.
di
Sentra
Bisnis
Upaya meningkatkan pendapatan juga merupakan
salah
satu
upaya
untuk
informan
yang
disertai
biasanya
Driyorejo.
observasi
modal yang
dirasakan
Permasalahan
oleh
tersebut
Faktor kedua adalah kurangnya sarana dan
prasarana
yang
menunjang
para
meningkatkan kesejahteraan sosial. Hal ini
pedagang dalam mengembangkan usahanya.
sesuai
Berdasarkan
dengan
Nurahmad
teori
dalam
yang
wawancara
dengan
beberapa informan, ditemukan juga bahwa
pemenuhan
kredit usaha menjadi alat bagi para pedagang
kebutuhan atau keperluan yang bersifat
di Sentra Bisnis Driyorejo untuk menambah
jasmaniah dan rohaniah, baik di dalam
dan melengkapi sarana prasarana yang tidak
maupun diluar hubungan kerja, yang secara
disediakan oleh pihak Manajemen Sentra
adalah
(2010)
hasil
bahwa
kesejahteraan
Yasin
diungkapkan
suatu
Bisnis Driyorejo. Sarana prasarana tersebut
observasi, dan dokumentasi. Untuk lebih
digunakan para pedagang untuk mendukung
memfokuskan
kelancaran usaha dan pengaruhnya terhadap
dilakukan
perkembangan usaha mereka.
penelitian.
Kurangnya
pada
triangulasi
masing-masing
fokus
tentang
Berdasarkan hasil observasi di Sentra
pemasaran menjadi faktor terakhir pedagang
Bisnis Driyorejo, terdapat satu lembaga
di Sentra Bisnis Driyorejo dalam mengambil
keuangan
kredit usaha. Pemasaran merupakan suatu
mengkoordinir dan bekerja sama dengan
kegiatan yang tak kan pernah bisa lepas dari
manajemen Sentra Bisnis Driyorejo untuk
kegiatan perdagangan. Bisa dikatakan bahwa
penyaluran kredit usaha bagi para pedagang.
pemasaran
suatu
Kemudian peneliti membandingkan hasil
perusahaan untuk meningkatkan pendapatan.
observasi tersebut dengan hasil wawancara
Begitu pula dengan para pedagang di Sentra
kepada
Bisnis Driyorejo. Pada dasarnya pedagang
Administrasi dan Keuangan di Sentra Bisnis
yang ada di Sentra Bisnis Driyorejo juga
Driyorejo tentang keabsahan data tersebut.
telah menyadari betapa pentingnya proses
Informan tersebut mengatakan hal yang
pemasaran dalam mengenalkan usahanya
sama.
kepada
pengetahuan
penelitian,
merupakan
konsumen.
senjata
Mereka
berupaya
yaitu
Bapak
Berdasarkan
Teras
Norman
laporan
selaku
prestasi
dan
dengan usaha yang dimiliki. Akan tetapi tidak
Driyorejo dapat dilihat perkembangan usaha
semua pedagang mempunyai modal khusus
para pedagang. Perkembangan usaha para
yang
pemasaran.
Mengingat
Sentra
Staf
keaktifan
digunakan
di
yang
melakukan strategi pemasaran yang cocok
hanya
pedagang
BRI
Bisnis
untuk
biaya
pedagang yang menerima alokasi kredit
biaya
yang
usaha kebanyakan mengalami peningkatan
dikhususkan untuk pemasaran juga tidak
dan
berperan
dalam
sedikit maka para pedagang di Sentra Bisnis
kesejahteraan
Driyorejo memanfaatkan kredit usaha untuk
Kemudian peneliti membandingkan dengan
menutup biaya pemasaran yang sedang
hasil wawancara kepada beberapa pedagang
dilakukan.
di Sentra Bisnis Driyorejo tentang keabsahan
sosial
mewujudkan
ekonomi
mereka.
data tersebut. Para informan mengatakan hal Keabsahan Data (Triangulasi Data) Keabsahan data dapat dilihat melalui perbandingan beberapa sumber data. Sumber data yang dipakai meliputi wawancara,
yang
sama
bahwa
kesejahteraan
ekonomi mereka terwujud dengan baik.
sosial
PENUTUP
efisien lagi dalam memanfaatkan alokasi
Kesimpulan
dana
Berdasarkan
hasil
penelitian
kredit
usaha,
sehingga
dapat
dapat
meningkatkan kapasitas produksi yang pada
disimpulkan sebagai berikut: (1) Kredit usaha
akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan
yang dialokasikan kepada para pedagang
sosial ekonomi pedagang pada khususnya dan
aktif di Sentra Bisnis Driyorejo mampu
juga keluarga pedagang pada umumnya. Serta
mewujudkan kesejahteraan sosial ekonomi
diharapkan para pedagang di Sentra Bisnis
pedagang. Hal tersebut terbukti dari 10
Driyorejo juga lebih aktif dalam menjalankan
informan yang diwawancarai, sejumlah 8
usahanya, dikarenakan dengan aktifnya para
orang
mereka
pedagang dalam berjualan tentunya akan
mengalami peningkatan pendapatan. Dari
menjadi magnet bagi para konsumen untuk
peningkatan pendapatan tersebut tentunya
berkunjung. Selain itu jika ingin mengajukan
berimplikasi kepada pemenuhan kebutuhan-
kredit usaha untuk mengembangkan usaha
kebutuhan para pedagang dan juga keluarga
maka
pedagang seperti dana pendidikan untuk anak
manajemen Sentra Bisnis Driyorejo akan
sekolah dan uang berjaga-jaga bila terdapat
memberikan rekomendasi untuk pengajuan
gangguan kesehatan. (2) Faktor-faktor yang
kredit usaha bagi para pedagang yang aktif
mendorong para pedagang di Sentra Bisnis
menjalankan usahanya. (2) Bagi manajemen
Driyorejo dalam mengambil kredit usaha
Sentra Bisnis Driyorejo diharapkan agar lebih
adalah
yang dimiliki
mengetahui permasalahan-permasalahan para
pedagang yang ada di Sentra Bisnis Driyorejo
pedagang yang berada di Sentra Bisnis
untuk mengembangkan usahanya, kurangnya
Driyorejo. Setelah mengetahui permasalahan-
sarana dan prasarana yang menunjang para
permasalahan para pedagang diharapkan
pedagang dalam mengembangkan usahanya,
pihak manajemen Sentra Bisnis Driyorejo
dan
juga memberikan solusi demi kelancaran
mengungkapkan
kurangnya
kurangnya
bahwa
modal
pengetahuan
pedagang
tentang pemasaran.
akan
lebih
mudah
dikarenakan
usaha para pedagang. Selain itu pendidikan pemasaran dan promosi juga wajib diberikan kepada para pedagang sebagai bekal ilmu
Saran Berdasarkan
pembahasan
dan
kesimpulan hasil penelitian, maka penulis mengajukan saran-saran sebagai berikut: (1) Bagi
para
pedagang
di
Sentra
Bisnis
Driyorejo diharapkan agar lebih efektif dan
para pedagang untuk lebih meningkatkan produksinya.
DAFTAR PUSTAKA Djumhana, Muhammad. 2000. Hukum Perbankan di Indonesia. Bandung : Citra Aditya Bakti Dunham, Arthur. 1965. Community Welfare Organization. New York : Thomas Y Crowell Co Friedlander. 1961. Introduction to Social Welfare. New Jersey : Prentice Hall Hasibuan, Malayu. 2004. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta : Bumi Aksara Hariyani,
Iswi. 2010. Restruksi dan Penghapusan Kredit Macet. Jakarta : Elex Media Komputindo Kompas Gramedia
Kornyta dan Anthony, Jurnal Ekonomi, Volume 18, Nomor 1 Maret 2010 Moleong, Lexy. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Rosda Nurdin,
Fadhil. 1990. Pengantar Studi Kesejahteraan Sosial. Bandung : Angkasa
PBI (Peraturan Bank Indonesia) Nomor 7/2/PBI/2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum Sumarnonugroho. 1984. Sistem Intervensi Kesejahteraan Sosial. Yogyakarta : Hasnindita Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta Sukirno,
Sadono. 2010. Ekonomi Pembangunan Proses Masalah dan Dasar Kebijakan. Jakarta : Kencana Prenada
Todaro, Stephen Smith. 2006. Pembangunan Ekonomi. Jakarta : Erlangga
Tim
Penyusun. 2011. Menulis Ilmiah. Surabaya : Unesa University Press
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan Yasin, Jurnal Pendidikan Ekonomi, Vol.3, No 2, Oktober 2010 SK Direksi BI Nomor 27/162/KTP/DIR tanggal 31 Maret 1995 http://www.worldbank.org/in/country/indones ia/overview diakses pada tanggal 19 Januari 2014