Peranan Kegiatan Kehumasan Terhadap Pencitraan Positif anggota DPRDSU M. Fattahilla Siregar ABSTRAK Penelitian ini berjudul Peranan Kegiatan Kehumasan Terhadap Pencitraan PositifAnggota DPRDSU. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana hubungan antara kegiatan kehumasan Bagian Informasi dan Protokol Sekretariat DPRDSU terhadap pencitraan positif anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan, seberapa besar hubungan tersebut dan berarti tidaknya hubungan antara kegiatan kehumasan Bagian Inpro Sekretariat dengan pencitraan positif anggota DPRDSU. Populasi dalam penelitian ini adalah Pegawai Negeri Sipil pada Bagian Informasi dan Protokol Sekretariat DPRD Provinsi Sumatera Utara, Anggota DPRDSU dan wartawan yang bertugas di kantor DPRDSU. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa tabel tunggal, analisa tabel silang dan uji hipotesa melalui rumus Koefisien Korelasi Tata Jenjang (Rank Order) oleh Spearman, dengan menggunakan aplikasi Statistical Product and System Solution (SPSS) 16. Para responden yang merupakan Bagian Informasi dan Protokol Sekretariat DPRD Provinsi Sumatera Utara, Anggota DPRDSU dan wartawan yang bertugas di kantor DPRDSU, mayoritas berpendapat bahwa keberadaan Bagian Inpro dalam organisasi Sekretariat DPRDSU penting, dan mayoritas responden menyambut baik kinerja Bagian Informasi dalam pembentukan citra positif anggota DPRDSU. Meskipun demikian sesungguhnya citra positif anggota DPRDSU bukanlah menjadi tanggung jawab Bagian Inpro. Kegiatan Bagian Inpro lebih kepada tugas keprotokolan, informasi dan layanan masyarakat. Kata Kunci: Kegiatan Kehumasan, Pencitraan, DPRDSU PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Humas merupakan sebuah proses yang terus menerus dari usaha-usaha manajemen untuk memperoleh kemauan baik dan pengertian dari pelanggan, pegawai, dan publik yang luas. Dalam pekerjaannya, seorang humas membuat analisis ke dalam dan perbaikan diri, serta membuat pernyataan-pernyataan keluar. Pada umumnya kesan yang jelek datang dari ketidak-pedulian, prasangka buruk, sikap melawan, dan apatis. Seorang humas harus mampu untuk mengubah hal-hal mi menjadi pengetahuan dan pengertian, penerimaan dan ketertarikan. Humas memiliki peran penting dalam membantu menginformasikan pada publik internal (dalam organisasi) dan publik eksternal (luar organisasi) dengan menyediakan informasi akurat dalam format yang mudah dimengerti sehingga ketidak-pedulian akan suatu organisasi, produk, atau tempat yang dapat diatasi melalui pengetahuan dan pengertian. Humas juga harus dapat menciptakan
ketertarikan publik dalam suatu situasi atau serial situasi, yang bisa jadi berpengaruh besar dalam suatu organisasi atau sekelompok orang. Menggunakan strategi humas dalam hal ini bisa menjadi sangat efektif. Hubungan Masyarakat (Public Relations) menurut Jefkins (2004) adalah suatu bentuk komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian. Dalam mengejar suatu tujuan, semua hasil atau tingkat kemajuan yang telah dicapai harus bisa diukur secara jelas, mengingat humas merupakan kegiatan yang nyata. Kenyataan ini dengan jelas menyangkal anggapan keliru yang menyatakan humas merupakan kegiatan yang abstrak. Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah di atas, peneliti merumuskan masalah dalam penelitian, yakni sebagai berikut: "Bagaimanakah peranan humas di Sekretariat DPRD Provinsi Sumatera Utara Terhadap Pencitraan Positif Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara?" Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah: 1. Mengetahui bentuk kegiatan kehumasan di Bagian Humas Sekretariat DPRD Provinsi Sumatera Utara. 2. Mengetahui sejauhmana peranan humas dalam pencitraan positif anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara. KAJIAN LITERATUR Setiap penelitian memerlukan teori sebagai landasan kerangka berpikir yang mendukung pemecahan masalah secara sistematis. Untuk itu perlu disusun kerangka teori yang akan memuat pokok-pokok pikiran yang dapat menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian akan dibahas (Nawawi, 1995:39). Kerangka teori adalah bagian dari penelitian tempat peneliti memberikan penjelasan tentang hal-hal yang berhubungan dengan variable pokok, sub variable, atau pokok masalah yang ada dalam penelitiannya (Arikunto, 2005:72). Berdasarkan pengertian tersebut di atas, maka teori yang digunakan dalam penelitian ini guna menjawab permasalahan yang sudah dirumuskan adalah: komunikasi, hubungan masyarakat, media relations dan citra dan pencitraan. Metodologi Penelitian Metode korelasional adalah metode yang meneliti hubungan atau pengaruh sebab akibat. Keuntungan metode ini adalah kemampuan memberikan bukti nyata mengenai hubungan sebab akibat yang langsung bisa dilihat (Kriyantono, 2006:
62). Metode penelitian ini bertujuan untuk menentukan ada tidaknya hubungan, dan apabila ada, seberapa erat hubungannya dan berarti atau tidaknya hubungan tersebut (Arikunto, 2005: 251). Populasi Populasi adalah keseluruhan objek dan penelitian yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, gejala, nilai test atau peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian (Nawawi, 1995: 141). Sampel Sampel adalah sebagian dari populasi untuk mewakili seluruh populasi (Nawawi, 1995:144). Namun mengingat keterbatasan waktu dan biaya, tidak mungkin untuk meneliti seluruh populasi. Teknik Analisis Data Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan dipresentasikan (Singarimbun, 2006:263). Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisis dan diintrepetasikan. Analisis Tabel Tunggal Merupakan suatu analisis yang dilakukan dengan membagikan variabel penelitian ke dalam kategori - kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi dan presentase. Tabel tunggal merapakan langkah awal dalam menganalisa data yang terdiri dari dua kolom, sejumlah frekuensi dan presentase untuk setiap kategori (Singarimbun, 2006:226). Data - data yang terkumpul diproses sesuai dengan tahapan - tahapan yang telah ditetapkan, kemudian ditabulasi dan dianalisis. Selanjutnya peneliti akan melakukan pembahasan dan mengintrepetasikannya. Analisis Tabel Silang Teknik ini digunakan untuk menganalisis dan mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan variabel lainnya sehingga dapat diketahui apakah variabel tersebut bernilai positif atau negatif (Singarimbun, 2006:273). Uji Hipotesis Uji hipotesis adalah pengujian data statistik untuk mengetahui apakah data hipotesa yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Untuk menguji hubungan antara kedua variabel yang dikorelasikan, maka digunakan rumus Korelasi RankOrder (Spearman's Rho Rank-Order Correlations).
HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN Analisa Tabel Tunggal Karakteristik Responden Karakteristik responden perlu disajikan untuk lebih mengetahui latar belakang responden. Adapun karakteristik umum yang dianggap relevan dengan penelitian ini meliputi usia responden, jenis kelamin, pekerjaan responden di Sekretariat DPRDSU dan lama respondent bekerja atau bertugas di Sekretariat DPRDSU. Selengkapnya data tersebut dapat dilihat pada tabel yang dimulai dari tabel 2 sampai dengan tabel 5. Tabel 5 Usia Responden No Usia Responden F 1 20-30 7 2 31-40 12 3 41-50 12 4 51-60 8 Jumlah 39 (Sumber:P3/FC5) Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa responden yang berusia diantara usia 20 hingga 30 tahun ada sebanyak 7 orang. Yang berusia di antara 31 bingga 40 tahun ada sebanyak 12 orang responden. Sementara ada 12 orang responden yang umurnya berkisar di antara 41 hingga 50 tahun, dan yang berusia di kisaran umur 51 bingga 60 tahun ada sebanyak 8 orang responden, Tabel 6 Jenis Kelamin Responden No Jenis Kelamin F % 1 Laki-laki 28 71,8 2 Perempuan 11 28,2 Jumlah 39 100,0 (Sumber:P3/FC5) Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa yang menjadi responden pada penelitian ini didominasi oleh responden laki-laki yakni sebanyak 28 orang (71,8%)-dan perempuan sebanyak 11 orang (28,2%) dari total keseluruhan 39 orang responden. Jumlah pembagian sampel atas perempuan dan laki-laki ini tidak disengaja oleh penulis, melainkan secara acak sebagaimana yang ditemui di kantor Sekretariat DPRD Provinsi Sumatera Utara. Responden terdiri dari staf Bagian Informasi dan Protokol Sekretariat DPRD Provinsi Sumatera Utara, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara, dan wartawan media cetak, elektronik dan online yang bertugas untuk meliput di Gedung DPRD Provinsi Sumatera Utara.
No
Tabel 7 Pekerjaan Responden Pekerjaan F
%
1 Staf Bag. Inpro Sekt. DPRDSU 6 15,4 2 Anggota DPRDSU 15 38,5 3 Wartawan 18 46,2 Jumlah 39 100,0 (Sumber: P 3/ FC 5) Penulis membagi jumlah responden kedalam tiga kategori pekerjaan yang ada di Sekretariat DPRD Provinsi Sumatera Utara. Ketiganya memiliki perannya masing-masing yang tentu saja ketiganya saling berpengaruh dalam pembentukan citra postif DPRD Provinsi Sumatera Utara. Karena keterbatasan waktu dan biaya dalam penelitian ini, tidak memungkinkan peneliti untuk meneliti keseluruhan populasi yang terdiri dari Staf Bagian Informasi dan Protokol Sekretariat DPRD Provinsi Sumatera Utara yang berjumlah 32 orang, Anggota DPRDSU yang total berjumlah 100 orang, dan wartawan yang bertugas di kantor Sekretariat DPRD Provinsi Sumatera Utara yang tercatat tak kurang dari 120 orang wartawan. Sehingga responden membatasinya menjadi 39 orang saja untuk menunjang data yang dibutuhkan untuk memperkuat isi penelitian ini. 40 orang responden ini kemudian dibagi dalam tiga jenis pekerjaan, yakni 6 orang yang merupakanstaf Bagian Inpro Sekretariat DPRD Provinsi Sumatera Utara, 15 orang Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara, dan wartawan yang bertugas di Sekretariat DPRD Provinsi Sumatera Utara sebanyak 18 orang. Tabel 8 Lama Bertugas/ Bekerja di Sekretariat DPRDSU No Pekerjaan F % 1 < 5 tahun 14 35,9 2 5 -10 tahun 14 35,9 3 > 10 tahun 11 28,2 Jumlah 39 100,0 (Sumber: P3/FC 5) Responden pada penelitian ini memiliki lama pengalaman bekerja di Sekretariat DPRDSU yang beragam. Sebanyak 14 orang responden lama bekerjanya kurang dari 5 tahun. Staf Bagian Inpro yang lama bekerjanya di Skeretariat DPRDSU kurang dari 5 tahun merupakan PNS yang berpindah tugas dari dinas lain, atau ada juga yang baru masuk PNS dan ditempatkan di Sekretariat DPRDSU. Anggota DPRDSU yang lama menduduki bangku parlemen kurang dari 5 tahun adalah anggota dewan yang baru mendapat pertama kali mendapat kursi di parlemen periode 2009-2014, sehingga masa kerianya belum lebih dari 5 tahun.
Responden yang lama bertugas atau lama bekerja di Sekretariat DPRDSU selama 5 hingga 10 tahun ada sebanyak 14 orang. Anggota dewan yang menjadi Anggota DPRDSU sejak periode sebelumnya yakni periode 2004-2009 hingga periode 2009-2014 maka masa bekerjanya dikategorikan dalam lama bertugas selama 5 hingga 10 tahun. Sementara ada sebanyak 11 orang responden yang telah bertugas atau bekerja di Sekretariat DPRDSU selama lebih dari 10 tahun. Ini artinya ada beberapa anggota dewan yang menjadi responden yang memasuki periode ke tiga mennjadi anggota DPRDSU. Juga staf Bagian Inpro yang telah ditempatkan atau bekerja di Sekretariat DPRDSU, meski Bagiannya berpindahpindah. Ada responden yang merupaka staf Bagian Inpro yang sebelumnya berada di Bagian Umum namun mengalami perpindahan ke Bagian Inpro. Sedangkan wartawan yang bertugas di Sekretariat DPRDSU ada yang bahkan bertugas meliput di gedung dewan tersebut selama 15 tahun. Peranan Humas di Sekretariat DPRD Provinsi Sumatera Utara Pada bagian mi, data yang disajikan yakni segala sesuatu yang berhubungan dengan peranan Bagian hifromasi dan Protokol di Sekretariat DPRD Provinsi Sumatera Utara dilihat dari perspektif staf Bagian Inpro, wartawan yang bertugas di Sekretariat DPRDSU dan anggota DPRDSU. Selengkapnya data tesebut dapat dilihat pada tabel yang dimulai dari tabel 8 sampai dengan tabel 10. Tabel 9 Pentingnya Bagian Inpro di Sekretariat DPRDSU No Bagian Inpro F % 1 Tidak Penting 4 10,3 2 Ragu-ragu 11 28,2 3 Penting 24 61,5 Ju m1ah 39 100,0 (Sumber: P 8/FC 10-13) Ketika ditanyakan kepada para responden terkait pentingnya adanya Bagian Informasi dan Protokol dalam susunan organisasi di Sekretariat DPRD Provinsi Sumatera Utara, kebanyakan responden menyatakan bahwa Bagian hipro sangat dibutuhkan. Selain pencitraan yang dilakukan untuk membentuk imej positif anggota DPRDSU, Bagian Inpro tentunya dibutuhkan untuk mengurus segala tugas keprotokolan pada kegiatan anggota DPRDSU, melayani delegasi yang datang berunjukrasa, membuat press release, meng-update berita kegiatan anggota DPRDSU, dan lain sebagainya. Sehingga ada sebanyak 24 orang responden yang menyatakan bahwa Bagian Inpro di Sekretariat DPRDSU penting sebagai bagian dalam susunan organisasi di Sekretariat DPRDSU. Namun ada pula responden yang ragu-ragu akan pentingnya Bagian Inpro sebagai bagian dalam susunan organisasi. Sementara ada 4 orang saja responden yang menyatakan bahwa Bagian hipro tidak perlu untuk ada. Menurut responden yang menjawab bahwa Bagian hipro tidak perlu ada, bagian Inpro hanya fokus di tugas
keprotokolan dan layanan masyarakat saja, tanpa memperdulikan pencitraan anggota DPRDSU. Tabel 10 No Sambutan Terhadap Kinerja F % Bagian Inpro 1 Tidak 6 15,4 2 Ragu-ragu 11 28,2 3 Parting 22 56,4 JumIah 39 100,0 (Sumber: P IO/FC 15) Dari label 9 dapat dilihat bahwa ada sebanyak 22 orang responden yang berpendapat bahwa tugas kehumasan yang dijalankan oleh Bagian Inpro Sekretariat DPRD Provinsi Sumatera Utara disambut baik oleh anggota dewan, wartawan dan masyarakat. 11 orang responden menyatakan ragu-ragu bahwa anggota dewan, wartawan ataupun masayarakat akan menyambut baik tugas kehumasan Bagian Inpro. Sementara hanya 6 orang saja yang menyatakan bahwa tugas kehumasan Bagian Inpro Sekretariat DPRDSU tidak akan disambut baik. Tabel 11 Kemampuan Bagian Inpro Membentuk Citra Positif No Sambutan F % 1 Tidak 10 25,6 2 Ragu-ragu 21 53,8 3 Ya 8 20,5 Jumlah 39 100,0 (Sumber: P8/FC 10-13) Ketika ditanyakan perihal kemampuan Bagian Inpro dalam membentuk citra positif anggota dewan di mata masyarakat, 21 orang responden yakni sebanyak 53,8%, menjawab ragu-ragu kalau Bagian Inpro Sekretariat DPRDSU akan mampu membentuk citra positif anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara. Para responden menjawab ragu-ragu dengan alasan beragam. Ada responden yang berpendapat bahwa citra anggota dewan terbentuk dari sikap dan prilaku dari individu dari setiap anggota dewan, ada pula yang beranggapan bahwa tugas bagian Inpro tidak banyak terfokus pada pencitraan, sehingga tidak akan mampu membentuk citra positif. Namun ada sebanyak 8 orang responden yang yakin bahwa Bagian Inpro akan mampu membentuk citra positif anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara, jika Bagian Inpro menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya. Pencitraan Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara Pada bagian ini, data yang disajikan yakni segala sesuatu yang berhubungan dengan citra positif anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara dengan
adanya program-program kerja oleh Bagian Inpro di Sekretariat DPRD Provinsi Sumatera Utara. Selengkapnya data tersebut dapat dilihat pada tabel yang dimulai dari tabel 12 sampai dengan tabel 14. Tabel 12 Pengaruh Kinerja Bagian Inpro Terhadap Pencitraan No Kinerja Bagian Inpro F % 1 Tidak 12 30,8 2 Ragu-ragu 16 41,0 3 Ya 11 28,2 Jumlah 39 100,0 (Sumber:PIO/FC15) Dari tabel 11 dapat dilihat bahwa ada sebanyak 11 orang responden yang menyatakan setuju jika dikatakan bahwa kinerja Bagian Inpro akan sangat berpengaruh terhadap pencitraan anggota DPRDSU. 16 orang responden juga yang menyatakan bahwa kinerja Bagian Inpro tidak akan berpengaruh terhadap pencitraan anggota DPRDSU. Sementara ada juga responden yang pesimis bahwa kinerja Bagian Inpro akan mambawa pengaruh pada pencitraan positif anggota DPRDSU, yakni sebanyak 12 orang responden. Tabel 13 Citra DPRDSU di Mata Masyarakat No Citra DPRDSU F % 1 Tidak Baik 13 33,3 2 Sedang-sedang 11 28,2 3 Ya 15 38,5 Jumlah 39 100,0 (Sumber: P 8/FC 10-13) Sebanyak 15 orang responden yakin bahwa citra anggota DPRDSU di mata masyarakat sudah cukup baik. Responden yang menjawab ya yang artinya setuju didominasi oleh para anggota DPDRSU sendiri. Mereka cukup yakin bahwa citra mereka di mata masyarakat sudah cukup baik. Sebanyak 11 orang responden menjawab bahwa citra DPRDSU di mata masyarakat sedang-sedang saja. Responden merasa bahwa sebagian besar masyarakat tidak terlalu peduli dengan citra DPRDSU dan tidak terlalu memantau kinerja DPRDSU. Sementara ada 13 orang responden yang mayoritas merupakan wartawan berpendapat bahwa citra anggota DPRDSU di mata masyarakat tidak baik. DPRDSU dianggap merupakan lembaga korup dan berisi wakil rakyat yang hanya memikirkan kepentingan pribadi dan kelompoknya.
No
Tabel 14 Program Kerja Bagian Inpro Program Kerja Bagian Inpro F
%
1 Tidak 9 23,1 2 Ragu-ragu 13 33,3 3 Ya 17 43,6 Jumlah 39 100 (Sumber: P10/FC 15) Sebanyak 17 orang responden yang beranggapan bahwa program kerja Bagian Inpro di Sekretariat DPRDSU sudah cukup baik. Responden yang menjawab bahwa program kerja DPRDSU sudah cukup baik mayoritas adalah staf Bagian Inpro sendiri. Sementara 13 orang responden menyatakan ragu-ragu bahwa program kerja Bagian Inpro di Sekretariat DPRDSU cukup baik, karena mereka berpendapat bahwa program kerja Bagian Inpro kurang berorientasi pada pembentukan citra. Dan ada 9 orang responden yang menyatakan bahwa program kerja Bagian Inpro Sekretariat DPRDSU tidak cukup baik. Analisa Tabel Silang Analisa tabel silang pada bagian ini akan memuat tentang penilaian dan data dalam satu tabel. Analisis tabel silang merupakan salah satu teknik yang dipergunakan untuk menganalisis dan mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan yang lam, sehingga dapat diketahui apakah variabel tersebut bernilai positif atau negatif. Namun analisis tabel ini bukanlah dapat disajikan sebagai penentu utama untuk melihat hubungan variabel yang diteliti, tetapi ditujukan untuk melihat bagaimana penilaian data yang satu dan hubungannya dengan data yang lain. Kumpulan data yang akan disajikan dan di analisa dalam tabel silang ini terdiri dari: 1. Hubungan Antara Pentingnya Bagian Inpro di Sekretariat DPRDSU dengan Pengaruh Kinerja Bagian Inpro Terhadap Pencitraan DPRDSU (Tabel 15) 2. Hubungan Antara Sambutan Terhadap Kinerja Bagian Inpro dengan Citra DPRDSU di Mata Masyarakat (Tabel 16) Pembahasan Setelah menganalisis setiap data dari kuesioner, maka dilanjutkan dengan menguji hipotesis yaitu pengukuran tingkat hubungan di antara dua variabel yang linear dengan menggunakan rumus Koefisien Korelasi oleh Spearman. Spearman rs menjelaskan hubungan antara variabel x dan y yang tidak diketahui sebaran data dan sebaran tidak normal. Dengan hipotesa yang diajukan, diharapkan dapat menunjukkan apakah terdapat hubungan antara kegiatan kehumasan Bagian Inpro Sekretariat DPRDSU
terhadap pencitraan positif anggota DPRDSU. Pengujian hipotesa dimulai dengan membuat ranldng dari nilai-nilai jawaban responden pada kuesioner, yang telah dibeli skor terlebih dahulu untuk setiap pertanyaan. Berdasarkan analisa SPSS, maka diperoleh koefisien korelasi rs sebesar 0,731. Berdasarkan pernyataan rs > 0, maka hipotesis diterima. Karena probabilitas lebih b dari 0,005 maka hal hii menunjukkan signifikansi, artinya hipotesis yang diterima dalam penilitian mi adalah Ha (Hipotesa Alternatif), yaitu terdapat hubungan antara kegiatan kehumasan Bagian Inpro Sekretariat DPRDSU terhadap pencitraan positif anggota DPRDSU. Sekaligus juga menolak hipotesis yang menyatakan tidak terdapat hubungan antara kegiatan kehumasan Bagian Inpro Sekretariat DPRDSU terhadap pencitraan positif anggota DPRDSU. Hal ini berarti kegiatan kehumasan. Bagian Inpro Sekretariat DPRDSU dapat mempengaruhi pencitraan positif anggota DPRDSU. Kemudian untuk mengetahui tingkat signifikan hasil hipoitesis tersebut, dilakukan dengan membandingkan probabilitas dengan nilai probablitias 0,005. Maka diperoleh hasil 0,001 < 0,005 yang menunjukkan signifikansi, yang menyatakan hubungan signifikan. Artinya ada pengaruh antara kegiatan kehumasan Bagian Inpro Sekretariat DPRDSU terhadap pencitraan positif anggota DPRDSU. Kegiatan kehumasan Bagian Inpro Sekretariat DPRDSU dapat mempengaruhi citra positif anggota DPRDSU. Selanjutnya untuk mengetahui kuat lemahnya hubungan digunakan skala Guilford. Dengan hasil rs = 0,731. Yang tertera pada skala 0,71 - 0-,90. Hal ini menunjukkan makna hubungan yang berarti atau kuat antara kegiatan kehumasan Bagian Inpro Sekretariat DPRDSU terhadap pencitraan positif anggota DPRDSU. Kemudian tahap selanjutnya adalah mencari besarnya kekuatan hubungan antara variabel x dan y, yaitu dengan rumus: Kp = (rs)2 x 100% 2 Kp = (0,731) x 100% Kp = 0,534 x 100% Kp = 53% Hal ini berarti bahwa kekuatan hubungan antara variabel x dan y dalam penelitian ini adalah sebesar 53%. Ini berarti kegiatan kehumasan Bagian Inpro mempengaruhi citra postif anggota DPRDSU sebanyak 53%, dan selebihnya sebanyak 47% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hasil uji hipotesis ini merupakan akhir dari keseluruhan analisa data. Setelah seluruh nilai-nilai diperoleh, maka akan dilanjutkan dengan membuat kesimpulan dan saran pada BAB V.
Saran dan Kesimpulan Kesimpulan Berdasarkan penyajian dan analisis data yang telah dilakukan sesuai dengan langkah-langkah yang dituntut dan telah dilaksanakan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Bagian Informasi dan Protokol merupakan salah satu bagian dalam susunan organisasi pada Sekretariat DPRD Provinsi Sumatera Utara. Sekretariat Dewan mempunyai tugas melaksanakan urusan umum, administrasi, keuangan, persidangan dan risalah, informasi, keprotokolan serta hukum dan perundang-undangan untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan menyediakan serta mengoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sesuai Kebutuhan dan kemampuan. 2. Adanya korelasi yang signifikan antara kegiatan kehumasan yang dilaksanakan oleh Bagian Informasi dan Protokol Sekretariat DPRD Provinsi Sumatera Utara terhadap pencitraan positif anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara. 3. Hampur seluruh kegiatan kehumasan yang berisfat pencitraan dilakukan oleh staf Bagian Informasi dan Protokol Sekretariat DPRD Provinsi Sumatera Utara adalah bersifat satu arah, yakni berupa pembuatan majalah triwulan dan pengelolaan website DPRDSU. 4. Pencitraan DPRDSU pada akhirnya tergantung dari kinerja anggota DPRDSU itu sendiri. Skandal, prilaku menyimpang, ataupim prestasi dan kinerja yang baik yang dilakukan oleh masing-masing anggota DPRDSU secara individu ataupun berssama-samalah yang pada akhirnya menjadi penilaian masyarakat terhadap citra positif DPRDSU. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang telah peneliti peroleh selama melakukan penelitian, maka peneliti mengajukan sejumlah saran yang berasal dari responden selama penulis melakukan penelitian sebagai berikut: 1. Bagian Infromasi dan Protokol Sekretariat DPRDSU harus lebih aktif lagi dalam usahanya mengumpulkan informasi, pendapat dan saran anggota dewan, wartawan, instansi lain, masyarakat dan pihak yang terkait lainnya mengenai kinerjanya akan pencitraan anggota DPRDSU yang dapat digunakan sebagai bahan masukan dan pertimbanganBagian Informasi dan Protokol Sekretariat DPRD Provinsi Sumatera Utara 2. Kegiatan-kegiatan lainnya dan juga produk-produk yang dihasilkan oleh bagian Informasi dan Protokol untuk harus ditambah yang sasarannya jelas kepada pencitraan anggota DPRDSU.
Daftar Pustaka Anggoro, M. Linggar. 2002. Teori dan Profesi Kehumasan Serta Aplikasinya di Indonesia. Bumi Aksara, Jakarta. Danandjaja. 2011. Peranan Humas Dalam Perusahaan. Graha Ilmu, Yogyakarta. Effendy,
Onong Uchjana. 2002. Hubungan Masyarakat Komunikologis. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.
Suatu
Studi
_____________. 2003. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. Jefkins, Frank. 2004 . Public Relations. PT. Erlangga, Jakarta. Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran, Edisi Millenium Jilid 1 dan 2, Terjemahan Benjamin Molan. Penerbit Indeks, Jakarta. Lucas, George H. 2004. Marketing Strategy, 2nd Edition. Thomson Learning, South Western. Nurkholis, Hanif. 2004. Pemerintahan dan Otonomi Daerah. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta. Rakhmat, Jalaludin. Bandung.
1998. Psikologi Komunikasi. PT. Remaja Rosdakarya,
Surakhmad, Winarno. 1989. Pengantar Penelitian-Penelitian Ilmiah. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.