PERANAN GURU DALAM MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK DI TK NABILA MARAPALAM PADANG Reni Farlina Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat
[email protected] ABSTRACT This research background overshadow by fact of field in developing ability tell a story child of TK, teacher use various media in submitting story to child, like using break even picture media animal, plant, environmental, and ownself. Target of this research is to know picture of (1) Role of teacher in developing ability of child Ianguage picture media, (2) Role of teacher in developing ability tell a story child media draw TK Nabila Marapalam Field. This researc descriptive approach qualitative that is depicting symptoms, and fact of realita exist in field are there him about role of teacher in developing child Ianguage picture media. As for becoming research informan: Teacher of B1, B2, pupil and kepsek of B2. Instrument which researcher use in this research interview and observation, technique which used in data processing data discount, displayed data, withdrawal of conclusion, improving authenticity of result, and narasi result of analysis. Result of research the obtained: (1) Role of teacher in developing ability tell a story child media draw that is ( a) child can repeat teacher, ( b) child can tell a story about provided ganbar or which made self, (c) child interest with given picture media teacher. (2) Role of teacher in developing ability enquire child media draw that is: (a) in course of learning child will enquire simply, (a) child can question of teacher simply, (b) teacher of draw the picture less taken a fancy to child, (c) teacher will give reword to child which will tell a story and enquire to the fore, teacher will invite child play at game if child have started to tire of Keyword: Role of teacher, telling of story, picture media, enquiring PENDAHULUAN Guru merupakan salah seorang yang dapat mempengaruhi perkembangan bahasa anak. Guru TK harus dapat menguasai strategi pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan bahasa anak. Karena itu untuk mencapai salah satu dari tujuan pendidikan TK di atas, guru perlu menyusun dan merancang suatu bentuk kegiatan pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan berbahasa anak. Menurut Zaman (2009:4.3) kegiatan pembelajaran merupakan proses komunikasi. Dalam proses koumunikasi tersebut, guru bertindak sebagai komunikator yang bertugas menyampaikan pesan pembelajaran kepada anak. Agar pesan tersebut sampai kepada anak maka dalam proses komunikasi pembelajaran tersebut diperukan wahana penyalur pesan
yang disebut media pembelajaran media yang digunakan guru yaitu media gambar, karena pada masa ini anak berada pada masa konkret artinya anak mempelajari sesuatu yang nyata. Menurut Dhieni (2005:3.1) perkembangan bahasa sebagai salah satu dari dasar yang harus dimiliki anak. Perkembangan adalah suatu perubahan yang berlangsung seumur hidup dan dipengaruh oleh berbagai faktor yang saling berinteraksi seperti biologis, kognitif, dan sosio-emosional. Seiring dengan perkembangan teknologi, media gambar merupakan media untuk menyampaikan materi pembelajaran yang dapat diterima anak melalui indera pendengaran dan penglihatan. Media gambar digunakan untuk tujuan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar yang diharapkan dapat mengembangkan kemampuan anak.
Berdasarkan hasil obervasi yang peneliti lakukan pada tanggal 10-13 Januari 2014 kepada anak TK dan guru saat proses belajar mengajar berlangsung, ditemukan di lapangan ternyata masih ada anak yang tidak berkonsentrasi terhadap gambar yang disampaikan oleh guru, anak kurang percaya diri dalam mengulang cerita yang telah disampaikan guru, masih rendahnya kemampuan anak dalam bercerita terutama berbicara lancar dengan kalimat sederhana, dan pada saat guru bertanya tidak ada anak yang menaggapi atau merespon, kurang menariknya media gambar yang di ceritakan guru. Sehubungan dengan hal di atas, peneliti mencoba untuk meneliti “Peranan Guru dalam Mengembangkan Kemampuan Bahasa Anak Melalaui Media Gambar di TK Nabila Marapalam Padang". Rumusan masalah dalam penelitian inio adalah (1) Ada anak yang belum mampu menceritakan kembali tentang gambar yang diberikan guru,(2) Ada anak yang tidak mau bertanya secara sederhana tentang gambar yang di berkan guru, (3) Ada anak yang tidak merespon atau menanggapi saat guru bertanya tentang cerita yang disampaikan.(4) Ada anak yang tidak berkonsentrasi penuh terhadap cerita yang disampaikan oleh guru. Adapun fokus masalahnya adalah: (1) Peran guru dalam menggunakan media gambar untuk mengembangkan kemampuan bercerita anak di TK Nabila Marapalam Padang, (2) Peran guru dalam menggunakan media gambar untuk mengembangkan kemampuan bertanya Anak di TK Nabila Marapalam Padang. Berdasarkan fokus penelitian di atas, peneliti dapat merumuskan masalahnya yaitu ”Bagaimana peranan guru dalam mengembangkan kemamapuan bahasa anak melalui media gambar di TK Nabila Marapalam Padang?” Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan tentang: Peranan guru dalam menggunakan media gambar untuk mengembangkan kemampuan bercerita anak di TK Nabila Marapalam Padang dan Peranan guru dalam menggunakan media gambar untuk
mengembangkan kemampuan bertanya anak di TK Nabila Marapalam Padang. Waktu pelaksanaan penelitian ini adalah tanggal 11 Agustus 2014 di TK Nabila Marapalam Padang dan yang menjadi informan penelitian adalah guru B 1, B2, Kepsek dan murid B1 4 oarang berjumalah 2 orang. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara dan teknik analisis data yang digunakan reduksi data, display data, penarikan kesimpulan, meningkatkan keabsahan hasil, dan narasi hasil analisis. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sebagaimana yang diungkapkan Moleong (2007:11) data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Menurut Arikunto (1990:310) bahwa penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimasudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai suatu gejala yaitu gejala apa adanya pada saat penelitian. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Peranan Guru dalam Menggunakan Media Gambar untuk Mengembangkan Kemampun Bercerita Anak di TK Nabila Marapalam Padang. a. Nana / 6 tahun Hasil wawancara dengan Ibu Sarah yaitu Setiap anak memiliki perkembangan bahasa yang berbeda begitu juga dengan Nana, walapun perkembangan bahasanya sudah mulai berkembang, tapi Nana tetap mau belajar. Banyak usaha yang dilakukan guru mengatasi media yang tidak disukai anak khususnya Nana mulai dari mengajak anak bernyanyi, tepuk tangan sampai menyusun Puzzel. Hasil wawancara dengan Ibu Nada yaitu setiap anak memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda. Tidak ada istilah anak yang bodoh setiap anak memiliki perkembangan yang berbeda pula, menurut Bu Nada.
a.Budi Hasil wawancara dengan Ibu Maya yaitu kepercayaan diri Budi kurang, Budi termasuk anak yang pemalu. Padahal dia mengerti dengan cerita yang guru sampaikan karena pada saat guru bercerita Budi konsentrasi mendengarkanya. Hasil wawancara dengan Ibu Sarah adalah Budi terkadang mampu mengulang cerita yang disampaikan terkadang tidak padahal Budi mampu untuk menceritakan kembali apa yang guru ceritakan. Dia konsentrasi jika guru bercerita, fokus dengan apa yang guru ceritakan, Budi sebetulnya mampu untuk mengulang cerita, karena pemalu makanya dia tidak mau. kata Bu Sarah upaya yang dilakukan untuk mengatasi. b. Sari Hasil wawancara dengan Ibu Maya adalah kemampuan bercerita Sari sudah bagus. Sari bisa mengulang cerita yang disampaikan walau terkadang bercampur dengan bahasa minang. Sama dengan Nana guru juga harus membantu Sari mengeja kata-kata dalam cerita, terkadang Sari sering lupa dengan kelanjutan cerita yang akan disampaikan. Maka dari itu guru membantu dengan mengawali dari kata kunci cerita tersebut.
Hasil wawancara dengan Ibu Nada adalah sari mampu bercerita dan mengulang cerita yang guru sampaikan. c.Andi Hasil wawancara dengan Ibu Maya adalah antara Nana, Sari dan Budi. Andilah anak yang bercerita menggunakan ekspresi, dia mampu menirukan bagaimana cara guru bercerita tentang media yang digunakan. Menurut bu Maya jika media yang digunakan tidak dapat menarik perhatian Andi seperti yang juga dilakukan kepada Nana, Sari, dan Budi, maka guru akan mengajak anak B1 untuk bemain game dulu, pemainan yang paling disukai adalah menyusun puzzel sederhana. Hasil wawancara dengan Ibu Sarah tanggal 23 Agustus 2014 tentang usaha guru mengembangkan kemampuan bercerita Andi adalah menurut bu Sarah perkembangan bahasa Andi sudah mulai baik. Dia sudah
mampu mengulang cerita yang guru sampaikan sama dengan anak yang lainya. Kepercayaan diri Andi saat mengulang cerita yang disampaikan guru bagus. Hasil wawancara dengan Ibu adalah guru melihat kalau Andi memang agak nakal di lokal dan suka menjahili teman yang lain, tapi pada saat media gambar yang digunakan dapat menarik perhatinaya, maka dia akan konsentrasi mengikuti cerita sampai selesai. a. Peranan Guru dalam Menggunakan Media Gambar untuk Mengembangkan Kemampun Bertanya Anak di TK Nabila Marapalam Padang Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan pada tanggal 11-16 Agustus dengan responden sebanyak 4 anak, tentang Peranan guru dalam menggunakan media gambar untuk mengembangkan kemampun bertanya anak di TK Nabila Marapalam Padang. Hasil observasi dan wawancara terhadap responden sebagai berikut: a. Nana Hasil wawancara dengan Ibu Maya tentang usaha guru mengembangkan kemampuan bertanya Nana adalah: setiap anak memiliki rasa ingin tahu yang berbeda. Menurut bu Maya, jika ada anak B1 yang tidak mau bertanya maka guru akan memancing dengan pertanyaan sederhana untuk mengetahui sejauh mana pemahaman anak tentang cerita yang disampaikan guru Hasil wawancara dengan Ibu Sarah adalah biasanya setelah bercerita guru akan memberikan beberapa pertanyaan sederhana kepada anak B1 untuk mengetahui sejauh mana pemahaman mereka tentang media gambar yang diberikan. Hasil wawancara dengan Ibu adalah menurut bu Nada, Nana mampu menjawab pertanyaan apa, mengapa, dimana, berapa. Nana juga mau bertanya jika ada cerita yng tidak dimengertinya.
b. Budi Hasil wawancara dengan Ibu Sarah adalah Budi terkadang mau bertanya terkadang tidak. Padahal Budi belum mengerti tentang media gambar yang diberikan. Hasil wawancara dengan Ibu Nada yaitu: guru melihat Budi anak yang pintar, tidak ada istilah anak yang bodoh disini. Yang membedakan Budi dengan yang lain adalah cara anak menangkap atau memahami cerita dan keingintahuanya dalam mengetahui segala hal yang mereka anggap masih baru. c. Sari Hasil wawancara dengan Ibu Maya adalah menurut bu Maya, kemampuan bertanya Sari sudah bagus. Sari mampu menjawab pertanyaan yang diberikan guru secara sederhana. Hasil wawancara dengan Ibu Nada tanggal saat guru masuk ke kelas B1 guru melihat kepercayaan diri Sari saat menjawab pertanyaan guru sudah bagus. Dia mampu menjawab pertanyaan apa, mengapa, berapa, dan Sari juga mampu mengajukan pertanyaan secara spontan jika ada yang tidak dimengertinya. d. Andi Hasil wawancara dengan Ibu Maya adalah menurut bu Maya, kemampuan bertanya Andi sudah bagus, dia mampu menjawab pertanyaan apa, mengapa dan bagimana. untuk melihat konsentrasi Andi setelah bercerita guru memberikan tugas untuk mewarnai gambar yang telah guru ceritakan, dari hasil tugas tersebut guru dapat melihat seberapa jauh anak dapat memahami isi cerita yang guru sampaikan. Hasil wawancara dengan Ibu Sarah tanggal 23 Agustus 2014 tentang usaha guru mengembangkan kemampuan bertanya Andi adalah menurut bu Sarah kemampuan bertanya Andi sudah mulai berkembang. Dia sudah mampu menjawab pertanyaan secara sederhana. Dia juga mampu bertanya secara sederhana kepada guru. Hasil wawancara dengan Ibu Nada tanggal 25 Agustus 2014 tentang usaha guru mengembangkan kemampuan bertanya Andi adalah di lokal B1 banyak perbedaan yang
ditemukan baik kemampuna bertanya maupun kemampuan bercerita anak. Sumua berbeda ada yang kurang, ada yang biasa saja ada juga yang sudah bagus. Itu semua tidak lepas dari peran guru dalam membantu anak B1 dalam mengembangkan kemampuan bertanyanya. B. Pembahasan Berdasarkan penelitian yang telah peneliti lakukan selama ini peneliti melihat bahwa kemampuan bercerita Nana, sari, dan Andi sudah cukup berkembang dengan baik, anak mampu mendengarkan dengan seksama terhadap apa yang disampaikan orang lain, anak dapat bertanya apabila tidak memahaminya, anak dapat menjawab pertanyaan dan dapat menceritakan dan mengekspresikan terhadap apa yang didengarkan dan diceritakannya. Namun ada beberapa orang anak yang belum mampu untuk bercerita di depan kelas yaitu Budi, hal ini dikarenakan kurangnya rasa percaya diri pada anak yang takut ditertawakan oleh teman-temannya Sejalan dengan pendapat Dhieni (2005:6.5) biasanya kegiatan bercerita dapat dilaksanakan pada kegiatan penutup, sehingga ketika anak pulang anak akan menjadi tenang, dan senang setelah mengikuti pembelajaran di TK. Namun demikian pada prakteknnya tidak selalu pada saat kegiatan penutup, bercerita dapat dilakukan pada saat kegiatan pembukaan, kegiatan inti maupun waktuwaktu senggang disekolah misalnya pada saat waktu istirahat, karena mendengarkan cerita adalah sesuatu yang mengasyikan bagi anak TK. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Berdasarkan analisis data yang dilakukan maka disimpulkan hasil penelitian tentang di TK Nabila Marapalam Padang. Hal ini tergambar dari hasil observasi terhadap respoden dan wawancara terhadap informan dapat disimpulkan bahwa: Peranan guru dalam mengembangkan kemampuan bercerita anak di TK Nabila Marapalam Padang
1. Peranan guru dalam mengembangkan kemampuan bertanya anak di TK Nabila Marapalam Padang Anak mampu bertanya secara sederhana tetang gambar yang disamapaikan guru, Anak mampu menjawab pertanyaan yang diberikan guru secara sederhana, guru memfariasikan media yang diberikan agar anak tidak bosan dalam belajar, guru akan memberikan reword kepada anak yang mampu bercerita dan bertanya ke depan, Guru akan memberikan berbagai macam jenis gambar saat bercerita agar anak tidak bosan dalam belajar. 2. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas maka peneliti mengemukakan beberapa saran sebagai berikut: 1. Guru, harus memberikan motivasi atau rangsangan kepada anak yang tidak mau atau kurang inisiatif dalam bercerita, guru juga dapat membetulkan ucapan atau kalimat yang diucapkan anak yang kurang jelas atau tidak dapat dimengerti oleh temannya. 2. Kepala sekolah, diharapkan dapat mendukung dan mengkoordinir pelaksanaan belajar 3. Orang tua, dalam mengembangkan pembelajaran khususnya kegiatan bercerita sebaiknya orang tua melihat perkembangan anak di rumah. 4. Prodi BK STKIP PGRI Sumatera Barat, untuk dapat melahirkan guru BK yang profesional sehingga mampu menerapkan ilmunya baik di sekolah maupun di masyarakat umum. 5. Peneliti selanjutnya, agar dapat melakukan penelitian lebih dalam lagi terhadap perkembangan bahasa anak di TK.
KEPUSTAKAAN Dhieni, dkk. 2005. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Mustakim, M Nuh. 2005. Peranan Cerita dalam Pembentukan Perkembangan Anak TK. Jakarta: Dirjen Dikti. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Zaman, Badru. 2009. Media dan Sumber Belajar TK . Jakarta: Universitas Terbuka.