PERAN USTAD ABU DEEDAT SYIHAB DALAM MENGANTISIPASI GERAKAN PEMURTADAN MELALUI FAKTA (Forum Anti Gerakan Pemurtadan) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I)
Oleh
Ratna Sari
NIM: 104051001873
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDA YATULLAH JAKARTA 1429 H. I 2008 M.
LEMBARPERNYATAAN
Dengan ini saya nyatakan bahwa:
I.
Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata I di UIN Syarif I-Iidayatullah Jakarta.
2.
Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN SyarifHidayatullah Jakarta.
3.
Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ciputat, 03 Maret 2008
Ratna Sari
PERAN USTAD ABU DEEDAT SYIHAB DALAM MENGANTISIPASI GERAKAN PEMURT ADAN MELALUI FAKTA (Forum Anti Gerakan Pemurtadan)
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.1)
Oleh Raina Sari NIM: 104051001873
Di Bawah Bimbingan
Dr. Murodi, MA NIP 150254102
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H. / 2008 M.
ABSTRAK
Ratna Sari Peran Ustad Abu Deedat Syihab Dalam Menghadapi Gerakan Pemurtadan Melalui FAKTA (Forum Anti Gerakan Pemurtadan) Upaya pemurtadan melalui kristenisasi bukan merupakan isu, tetapi sebuah fakta. Telah banyak umat Islam yang berhasil di murtadkan, mulai dengan cara menikahi wanita muslimah dengan berpura-pura masuk Islam, menulis buku, artikel, brosur dan lain sebagainya yang berisikan penyesatan aq id ah dengan memotong ayat-ayat Al-Qur'an, hingga mengaku sebagai mantan ustad dan meniru tata cara beribadah umat Islam. Strategi pemurtadan ini di ungkapkan oleh seorang missionaris keturunan Yahudi bernama Samuel Zwemer yang mengatakan bahwa untuk memurtadkan untuk Islam harus digunakan dua cara, yaitu melalui pembinaan dan penghancuran. Berdasarkan fakta-fakta gerakan pemurtadan yang ada, maka seorang da'i dituntut untuk dapat membentengi akidah umat. Untuk mengatasi ha! ini, diperlukan para da'i yang menguasai bidang kristologi (ilmu tentang Kristen). Salah satu da'I yang berusaha untuk mengantisipasi gerakan pemurtadan adalah Ustad Abu Deedat Syihab, beliau adalah ketua umum FAKTA (Forum Anti Gerakan Pemurtadan). Penelitian ini ingin mengetahui peranan, metode, dan materi dakwah ustad Abu Deedat Syihab dalam mengantisipasi gerakan pemurtadan melalui FAKTA (Forum Anti Gerakan Pemurtadan). Melalui observasi, wawancara dan dokumentasi, diketahui bahwa peran ustad Abu Deedat adalah melakukan pembinaan untuk membentengi akidah umat Islam, metode yang digunakan adalah Mauizhatil Hasanah dan Mujadalah dalam bentuk Bil Lisan dan Bil Qalam. Adapun materi dakwah yang digunakan adalah Keislaman dan Kristologi, dalam materi tersebut mencakup pesan akidah dan syari'ah.
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah Rabbul Izzati yang telah memberikan nikmat kasih sayang-Nya, yang dengannya penulis memiliki kekuatan dan kesabaran untuk dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad saw, keluarganya, sahabatnya, dan para generasi penerus hingga akhir zaman. Selama penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Do'a, perhatian, semangat atau dalam bentuk apapun adalah suatu ha! yang sangat berharga bagi penulis dalam meraih cita. Dalam kesempatan kali ini, penulis mengucapkan untaian terima kasih kepada: I.
Bapak Dr. Murodi, MA. selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi dan Dasen Pembimbing yang dengan tekun dan sabar dalam memberikan nasihat dan menyempatkan waktu untuk membimbing penulis.
2.
Ketua dan Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Bapak Drs. Wahidin Saputra, M.Ag dan !bu Umi Musyarrofah, MA atas segala perhatian dan nasihat yang sangat berharga bagi penulis.
3.
Pimpinan dan seluruh staf Perpustakaan Utama UIN SyarifHidayatullah dan Fakultas Dakwah dan Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan dan fasilitas buku-buku referensi.
4.
Seluruh Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi, atas kesabaran selama memberikan ilmu yang sangat berharga.
5.
Ustad Abu Deedat Syihab beserta !bu Hidayati Qurtubi, atas waktu, kesabaran, dan dukungan yang diberikan, untuk Zahra, Sabrina, Deedat dan Nazwa, semoga menjadi anak sholeh dan sholehah.
6.
Keluarga besar FAKTA (Forum Anti Gerakan Pemurtadan), H.Abu Sufyan dan istri, Ustad Mulyadi, Ustad Syaikhu, !bu Rosita, serta jajaran pengurus lainnya, yang telah mmberikan kesempatan, dan kemudahan dalam penyelesaikan skripsi ini.
7.
Kedua orangtua tercinta, Bapak Bakri dan !bu Zubaedah.tercinta, kakakku Murliana dan Darmayanti serta adikku tersayang Kamal dan Bari, atas doa dan dukungan yang diberikan unluk mewujudkan cila-cila.
8.
Seluruh teman-teman KP! A,B,C,D,E Angkalan 2004, alas dukungan dan semangatnya.
9.
Keluarga Besar Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Syahid UIN Jakarta, RAMA Al-Hidayah dan RISKA (Remaja Islam Sunda Kelapa), anugerah yang begilu indah dapal mengenal dan bersama kalian di jalan dakwah.
10.
Keluarga Besar PSBR (Panli Sosial Bina Remaja) Cawang, para pengasuhku !bu Upi, Pak Johan, !bu Sili, !bu Poni dan !bu Rini, alas kesabaran dalam memberi bimbingan, dukungan, dan motivasi. Serta sahabatku Damay, Amel, dan Erva, banyak kisah selama bersama yang menjadi bagian dari perjalanan hidup penulis.
11.
Sahabal berbagi cerita Melly, semoga Allah meridhoi persahabalan kita.
12.
Sahabal yang selia menemani dihari-hari perkuliahan Ulufia, Ulfa, Yuli, Nida, Eka, Dede, Dian, Irfa, Arul, Alif, dan masih banyak lagi yang lidak dapat diluliskan satu per satu.
13.
Sahabat-sahabal "Falhinah Mujahidah" yang lelah menjadi keluarga dalam meraih ilmu dan menyatukan hati di jalan-Nya
Semoga Allah swt meridhoi setiap detik waktu, langkah dan pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesaian skripsi ini. Amiin.
Jakarta, 03 Maret 2008
Ratna Sari
DAFTARISI
ABSTRAK. ...................................................................................................... v KATA PENGANTAR .................................................................................... vi DAFTAR 181 ................................................................................................... ix
BABI
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masai ah ........................................................... I B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ....................................... 3 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................ .4 D. Metodologi Penelitian .............................................................. 5 E. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 7 F. Sistematika Penulisan ............................................................... 8
BAB II
TINJAUAN TEORITIS A. Da'i dan Peran Da'i ................................................................. I 0 B. Dakwah ..................................................................................... 14 I. Pengertian Dakwah ............................................................. 14 2. Unsur-unsur Dakwah .......................................................... 16 C. Aktivitas Dakwah ..................................................................... 23 D. Organisasi Dakwah ................................................................... 24 E. Murtad dan Pemurtadan ........................................................... 25
BAB III
PROFIL USTAD ABU DEEDAT 1$YIHAB DAN FAKTA A. Sekilas Tentang Ustad Abu Deedat Syihab .............................. 29 1. Latar Belakang Keluarga .................................................... 29
2. Latar Belakang Pendidikan ................................................. 30 3. Aktifitas Dakwah Ustad Abu Deedat Syihab ..................... 31 4. Karya-karya Ustad Abu Deedat Syihab .............................. 32
B. Sekilas Tentang FAKTA .......................................................... 33 I. Sejarah Berdirinya FAKTA ................................................ 33 2. VisidanMisiFAKTA ........................................................ 38 3. Struktur Organisasi FAKTA ............................................... 39 4. Kegiatan Umum FAKTA ................................................... 41
BAB lV DAKWAH DAN FORUM ANTI GERAKAN PEMURTADAN
(Analisis Gerakan dakwah Ustad Abu Deedat) A. Peran Ustad Abu Deedat Syihab Dalam Mengantisipasi Gerakan Pemurtadan Melalui FAKTA ..................................... 44 B. Metode Dakwah Ustad Abu Deedat Syihab ............................. 47 C. Materi Dakwah Ustad Abu Deedat.. ......................................... 58
BAB V
PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................... 64 B. Saran-saran ............................................................................... 65
DAFTARPUSTAKA .................................................................................... 66 LAMPIRAN
BABI PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah Dewasa ini, tantangan dakwah semakin beragam. Salah satunya banyak
aliran sesat yang mengatasnamakan Islam bermunculan. Munculnya aliran-aliran sesat yang mengacak-acak ajaran Islam, serta upaya penghancuran akidah, mengindikasikan adanya usaha memperburuk citra Islam, baik dari dalam maupun dari luar. Pencitraan negatif dari pihak luar biasanya dilakukan oleh kelompok tertentu, bisa dalam bentuk kristenisasi ataupun bentuk lainnya. Hal inilah yang menjadi problem dam tantangan umat Islam dewasa ini. Problematika umat saat ini tidak hanya sebatas akidah, tetapi juga masalah sosial, ekonomi, politik, budaya, dan lain sebagainya. Karena itu, kegiatan dakwah tidak hanya sebatas tabligh, tetapi lebih dari itu, aktivitas dakwah harus menyentuh ke persoalan-persoalan subtansial, aktivitas ini sering disebut sebagai dakwah bil-hal. Untuk itu, seorang da'i tidak cukup hanya menyampaikan apa yang dipahami, juga hams memiliki wawasan pengetahuan dan keterampilan yang luas, sehingga ia dapat menjalankan tugas dakwahnya dengan baik. Menurut Hamka dalam Tafsir Al-Azhar, 1 seorang da'i dikatakan dapat menjalankan tugasnya dengan baik, apabila telah memenuhi beberapa syarat.
Pertama, juru dakwah hams memiliki pengetahuan yang sempurna, dan memahami sepenuhnya kemana umat akan· diarahkan. Paham sepenuhnya tentang al-Qur'an, sunah Rasulullah, sejarah para sahitbat dan tabi'in. Kedua, juru dakwah
1
Hamka, Tafsir al-Azhar Vll, (Jakarta: Pustaka Panji Mas, 2005), h. 50
2
harus memiliki pengetahuan tentang pendidikan dan tingkat pemahaman masyarakat.. Ketiga, seorang juru dakwah harus memiliki pengetahuan tentang ilmu jiwa, agar dapat memahami psikologi masyarakat. Keempat, seorang juru dakwah harus memiliki pengetahuan tentang sosiologi dan sebagainya. Dengan kata lain, seorang da'i harus mamahami apa yang menjadi kebutuhan masyarakat, sehingga dakwah yang disampaikan mudah dimengerti dan dapat di terima. Bila demikian, maka persoalan-persoalan yang dihadapi masyarakat, baik persoalan akidah, sosial, ekonomi, politik, dan sebagainya, dapat dengan mudah di atasi. Oleh karena itu, sekali lagi dikatakan disini, bahwa persoalan-persoalan yang dihadapi umat harus diselesaikan secara komprehensif malalui kegiatan dakwah bi/ ha/, bi/ lisan dan bi/ qalam, dengan pendekatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Dengan demikian, akan dapat menangkal upaya pendangkalan aqidah akidah umat Islam oleh kelompok lain. Maraknya upaya pendangkalan akidah melalui Kristenisasi, tampaknya semakin gencar dilakukan para missionaris. Oleh karena itu, diperlukan peran da'i yang benar-benar fokus untuk mengatasi upaya kristenisasi tersebut. Maka peran da'i dalam pembinaan umat harus dilakukan secara intensif agar umat agar menjadi orang-orang yang kuat iman, taqwa, dan
keislamannya.
Dengan demikian, aktifitas dakwah dapat menghimpun mejadi sebuah kekuatan yang mengusung tugas dakwah di tengah umat manusia serta mampu memutar roda dakwah agar manusia mau tunduk kepada syariat Allah SWT. Hal ini berarti bahwa kegiatan dakwah tidaklah dapat dilakukan tanpa program yang baik, yang dihimpun dari seluruh potensi yang ada, termasuk potensi yang ada pada diri seorang da'i.
3
Salah seorang da' i yang sangat peduli terhadap upaya kristenisasi adalah ustad Abu Deedat. Beliau adalah ketua umum FAKTA (Forum Anti Gerakan Pemurtadan). Hampir sebagian besar aktifitas dakwahnya difokuskan untuk menghadang gerakan pemurtadan yang dilakukan oleh kelompok lain, dalam bentuk kristenisasi. Meskipun tidak sedikit tantangan yang dihadapi, ustad Abu Deedat tetap pada pendiriannya bahwa umat Islam harus di bentengi akidahnya dari upaya-upaya pemurtadan, yang sering dilakukan oleh kelompok-kelompok non muslim. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka judul yang akan penulis angkat
dan
diteliti
adalah:
"Peran
Ustad
Abu
Deedat
Syihab
Dalam
Mengantisipasi Gerakan Pemurtadan Melalui Fakta (Forum Anti Gerakan Pemurtadan)".
B.
Pembatasan dan Pernmusan Masalah I. Pembatasan Masalah Melihat banyak ha! yang terkait dengan Ustad Abu Deedat Syihab dan organisasi FAKTA, maka agar penelitian ini dapat lebih fokus, penulis hanya meneliti dakwah ustad Abu Deedat Syihab dalam mengantisipasi gerakan pemurtadan melalui FAKTA yang mencakup peran, metode, dan strategi dakwah. 2. Perumusan Masalah Dari pembatasan masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
4
a) Bagaimana peranan Ustad Abu Deedat Syihab dalam mengantisipasi gerakan pemurtadan melalui FAKTA? b) Metode dakwah apa saja yang digunakan ustad Abu Deedat Syihab melalui FAKTA dalam mengatasi kristenisasi? c) Materi dakwah apa saja yang dipakai ustad Abu Deedat Syihab?
C.
Tuj uan dan Manfaat Penelitian I. Tujuan Penelitian
a) Tujuan Khusus I). Mengetahui
peran yang dilakukan ustad Abu Deedat Syihab
dalam mengantisipasi gerakan pemurtadan melalui FAKTA. 2). Mengetahui metode dakwah ustad Abu Deedat Syihab dalam mengatasi upaya kristenisasi melalui FAKTA. 3). Mengetahui materi yang dipakai ustad Abu Deedat dalam berdakwah. b) Tujuan Umum Memberikan informasi kapada para mahasiswa Dakwah dan Komunikasi khususnya, dan umat Islam pada umumnya mengenai kip rah salah satu da' i di Indonesia. 2. Manfaai Penelitian a) Segi Teoritis Sebagai bahan rujukan, tambahan referensi atau perbandingan penelitian selanjutnya bagi bidang studi dakwah dan komunikasi mengenai aktifitas da'i di Indonesia.
5
b) Segi Praktis Sebagai
inforniasi
mengenai
aktifitas
dakwah
da'i,
serta
gambaran metode dakwah yang cocok untuk mengantisipasi bahaya Kristenisasi.
D.
Metodologi Penelitian I. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui pendekatan keilmuan antropologi sosial. Pendekatan ini penting, mengingat tokoh yang akan dikaji merupakan salah seorang da'i yang memiliki wawasan penetahuan dan keterampilan berdakwah dalam bentuk bi/ /isan, bi/ qalam, dan bi/ ha/. 2. Subjek, Objek dan Sumber data Penelitian a) Subjek dalam penelitian ini adalah profil ustad Abu Deedat Syihab b) Objek penelitian ini adalah metode dakwah ustad Abu Deedat Syihab melalui organisasi FAKTA. c) Sumber Data Penelitian pada penelitian ini adalah kata-kata dan kegiatan Ustad Abu Deedat Syihab dalam berdakwah, data tertulis seperti arsip, dokumen pribadi maupun karya-karya beliau. 3. Tehnik Pengumpulan Data a) Wawancara Wawancara bertujuan untuk memperoleh
informasi secara
langsung dari ustad Abu Deedat Syihab dan beberapa pengurus FAKTA. Penulis memberkan beberapa pertanyaan, dan akan dijawab langsung oleh ustad Abu Deedat Syihab dan pihak-pihak terkait.
6
b) Observasi Dalam penelitian ini penulis mengamati langsung objek yang akan diteliti, adapun hal-hal yang diperlukan dalam observasi ini adalah Tape Recorder, Kamera, yang akan digunakan selama observasi berlangsung. c) Dokumentasi Dokumentasi dapat diartikan sebagai bahan tertulis, flim maupun foto, penulis menggunakan dokumentasi untuk memperoleh data yang tidak didapat melalui catatan hasil wawancara. 4. Tehnik Analisis Data Analisis Data Kualitatif menurut Bogdan & Biklen, seperti dikutip Lexi J. Moeleong, adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi saham yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kapada orang lain.2 Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) yang diterbitkan oleh CeQDA Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode deskriptif, dengan cara menggambarkan hasil temuan di lapangan mengenai peran, metode, dan materi dakwah yang dipakai ustad Abu Deedat Syihab dalam berdakwah melalui FAKTA untuk mengantisipasi
2
h. 248
Prof. Dr. Lexy J. Moeleong, M.A, Metodo/ogi Penelitian Kua/itatif, (Bandung: ROSDA),
7
gerakan pemurtadan. Penulis mencoba memaparkan semua data yang diperoleh dari berbagai literatur, wawancara langsung yang kemudian data-data yang terkumpul dianalisa yang berpedoman pada sumbersumber tertulis.
E.
Tinjanan Pustaka Dalam penelitian ini, penulis mengkaji beberapa penelitian sebelumnya
terkait peranan dan strategi dakwah yang dilakukan FAKTA (Forum Anti Gerakan Pemurtadan). Penelitian sebelumnya berupa skripsi yang ditulis oleh: I) Edi
Kusnadi,
Strategi Dakwah da/am
Menghadapi Kristenisasi
Terhadap Umat Islam: Studi Kasus di FAKTA, (Bogor Jurusan manajemen Dakwah Islam, Fakultas Studi Islam, Universitas Djuanda, 2004) 2) Misnan, Peranan FAKTA dalam menghadapi Kristenisasi Berkedok
Islam di Indonesia, (Jakarta: Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Sekolah Tinggi Ilmu Oa'wah Mohammad Natsir, 2005) Dari penelitian yang ditulis oleh Edi Kusnadi, dengan judul "Strategi
Dalovah dalam menghadapi Kristenisasi Terhadap Umat Islam, Studi Kasus di FAKTA", membahas mengenai konsep dakwah, konsep lcristenisasi berkedok Islam, strategi dakwah FAKTA dalam menghadapi kristenisasi berkedok Islam, berbagai terapi terhadap orang yang dimurtadkan, serta dampak negatif dari kristenisasi berkedok Islam. Pada penelitian selanjutnya, yang ditulis oleh Misnan, dengan judul
"Peranan FAKTA Dalam Mengantisipasi Pemurtadan Berkedok Islam di
8
Indonesia". Penelitian tersebut meneliti peranan FAKTA dalam mengantisipasi pemurtadan berkedok Islam, program-program yang dilakukan FAKTA, terapi yang dilakukan FAKTA dalam menyadarkan murtadin, serta faktor penghambat dan pendukung dakwah FAKTA. Berdasarkan analisis penulis, antara penelitian yang dilakukan Edi Kusnadi dan Misnan tidak jauh berbeda. Kedua penelitian tersebut hampir sama, mengungkapkan beberapa fakta kristenisasi berkedok Islam, strategi dan peranan FAKTA dalam menghadapi kristenisasi berkedok Islam, serta terapi bagi orangorang yang di murtadkan. Berbeda dengan penelitian sebelumnya, yang lebih fokus kepada Organisasi FAKTA, maka pada kali ini penulis meneliti salah satu da'i di dalam FAKTA (Forum Anti Gerakan Pemurtadan), yaitu ustad Abu Deedat Syihab sebagai ketua umum FAKTA. Penelitian ini membahas mengenai peranan ustad Abu Deedat dalam mengantisipasi gerakan pemurtadan melalui organisasi FAKTA, dan meneliti metode apa yang dipakai ustad Abu Deedat, serta meneliti materi yang digunakan dalam berdakwah. Oleh sebab itu, penelitian yang dilakukan penulis kali ini berjudul "Peran ustad Abu Deedat Syihab dalam mengantisipasi gerakan
pemurtadan Melalui FAKTA (Forum Anti Gerakan Pemurtadan)".
F.
Sistematika Penulisan Sebagai gambaran mengenai penelitian ini, penulis telah menyusun
penulisan ini dalam lima bab. Masing-masing bab terdiri dari beberapa sub bab. Diawali dengan pendahuluan dan diakhiri dengan kesimpulan serta saran-saran. Adapun sistematika penulisan ini sebagai berikut:
9
BAB!
PENDAHULUAN Memuat: latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka, sistematika penulisan.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS Memuat: da'i dan peran da'i dalam dakwah, aktifitas dakwah, unsur-unsur dakwah, dan
organisasi dakwah, serta murtad dan
pemurtadan. BAB Ill
PROFIL USTAD ABU DEEDAT SYIHAB DAN FAKTA Memuat: profil ustad Abu Deedat Syihab mulai dari latar belakang keluarga, pendidikan, aktifitas dakwah serta karya-karya beliau, dan profil organisasi FAKTA mulai dari sejarah berdirinya, visi dan misi, struktur organisasi, hingga kegiatan umumnya.
BABIV
DAKWAH USTAD ABU DEEDAT SYIHAB MELALUI FAKTA Memuat: peran dakwah Abu Deedat Syihab, metode dakwah yang digunakan ketika berdakwah.melalui FAKTA.
BAB V
PENUTUP Memuat: kesimpulan dan saran-saran.
BABII
TINJAUAN TEORITIS
A.
Da'i dan Peran Da'i Da'i ialah penyeru dakwah, sebagai penyambung dakwah yang dilakukan
Rasul, serang da'i memiliki tugas dan amanah untuk mengajak umat kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran. Untuk menjadi seorang da'i yang handal, diperlukan beberapa persiapan, seperti: I). Persiapan Seorang Dai Mengingat pentingnya pelaksanaan dakwah, seorang dai memerlukan persiapan dan persenjataan yang kuat, antara lain : a. Memahami secara mendalam ilmu, makna-makna, serta hukumhukum yang terkandung dalam Al Quran dan As Sunnah. Bentuk pemahaman ini dapat dirinci lagi ke dalam tiga hal, yakni : a) Pemahaman terhadap akidah Islam dengan baik dan benar, berpegang teguh pada dalil-dalil Al Quran, Sunnah, dan ljma ulama Ahlus Sunnah Wal Jama' ah. b) Pemahaman terhadap tujuan hidup dan posisinya diantara manusia. c) Pemahaman terhadap ketergantungan hidup untuk akhirat dengan tidak meninggalkan urusan dunia. b. Iman yang dalam yang melahirkan cinta kepada Allah takut pada siksa-Nya, optimis akan rahmat-Nya, dan mengikuti segala petunjuk Rasul-Nya. c. Selalu berhubungan dengan Allah dalam rangka tawakal ataupun meminta pertolongan. Selain itu, juga harus ikhas dan jujur, baik dalam perkataan maupun perbuatan. 1 Dengan ad an ya bekal dan persiapan sebelum berdakwah, seorang da' i dapat menyampaikan dakwah lebih tersusun dan tertata rapi, karena telah memiliki bekal dan kesiapan yang matang sebelum berdakwah. 1
Al-Said Ali Bin Wahif Al-Qhathani, Da'wah Islam Da ·wah Bijak. (Jakarta: GIP, 1994),
cet. Ke- I, h. 96
I1
2). Sifat Seorang Dai Sebagai gambaran umum, ada beberapa sifat yang harus dimiliki oleh seorang dai, sifat-sifat tersebutl adalah sebagai berikut : a) Pertama dan paling utama adalah sifat ikhlas, sebab tanpa keikhlasan segala amal dan usaha akan sia-sia b) Harus dapat memperkirakan besarnya tu gas yang akan diemban sehingga dapat memberikan perhatian secara proporsionala dengan tetap mengharapkan balasan-Nya yang agung. c) Bersikap hati-hati dalam memilih metode pendekatan, memberi nasehat yang baik dan beragumentasi dengan ahsan (cara yang terbaik) d) Bersikap lembut dan berakhlak mulia ; penyabar, dapat menahan diri (tidak emosional), dan terhadap segala kesulitan di jalan dakwah, perhitungannya langsung diserahkan kepada Allah SWT demikian ini, karena meneladani Rosulullah SAW dan orang-orang yang mengikutinya di jalan dakwah. e) Hendaknya memiliki pengetahuan yang komprehensif tentang masyarakat tempat dan aktivitas dakwahnya berlangsung. Mengetahui segala permasalahan dan aliran yang berkembang ditengah-tengahnya dan berusaha mengetahui lebih banyak tentang orang yang didakwahi. f) Dai harus memiliki pemahaman agama yang mendalam dan senantiasa menimba ilmu agar pemberiannya dapat sempurna. g) Hendaknya mengkaji sirah Rosulullah SAW dan sahabat-sahabatnya yang mulia, juga mengkaji tarikh Islam secara mendalam agar dapat dijadikan bekal dan bantuan ketika ada permasalahan di jalan dakwah. Demikianlah sikap para pelopor dakwah pendahulu kita. h) Hendaklah menghafal Al Quran sesuai dengan kemampuan agar dapat digunakan sebagai dasar-dasar dalam dakwahnya. Bahkan metode penceritaan Al Quran mempunyai kesan yang kuat dalamjiwa manusia. i) Dalam pembicaraanya jangan hanya bermuatan rasional tetapi harus dipadukan dengan muatan emosional, karena sentuhan terhadap unsur emosi dapat mempersiapkan jiwa manusia menerima apa yang diterima oleh aka!, uahkan kesannya mendalam. 2 Dari penjelasan diatas, menurut penulis, hendaknya setiap da'i harus memiliki sifat ikhlas, Jemah kmbut, bijaksana, memiliki pengetahuan yang Juas, baik ilmu agama maupun umum, serta hafal ayat-ayat al-Qur'an.
2
Syaikh Musthafa Masyhur, Fiqh Dakwah, (Jakarta: Al-l'tishom, 2000), h. 274
12
Peran dalam kamus ilmiah popular mempunyai arti sebagai fungsi; kedudukan. 3 Untuk pengertian peranan, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti sebagai perangkat tingkah yang dihadapkan oleh orang yang mempunyai kedudukan di masyarakat. 4 Dalam perspektif ilmu sosial, peranan diartikan dengan suatu prilaku atau tindakan yang diharapkan oleh orang lain dari seseorang yang memiliki suatu status di dalam kelompok tertentu. 5 Dari beberapa definisi di atas, peran dapat diartikan sebagai suatu prilaku yang harus dilakukan karena memiliki sebuah kedudukan dalam sebuah kelompok masyarakat, tindakan yang dilakukan sesuai dengan harapan semua yang terlibat di dalam kelompok, tentunya harapan tersebut merupakan hasil dari kesepakatan bersama. Berikut adalah bentuk-bentuk dari sebuah peran, antara lain:
I. Role Position: ialah kedudukan social yang sekaligus menjadikan status atau kedudukan dan berhubungan dengan rendahnya pisisi orang tersebut dalam struktur sosial tertentu; 2. Role Behavior: adalah cara seseorang memainkan perannya; 3. Role Perception: ialah bagaimana seseorang memandang peranan sosialnya, serta bagaimana dia harus bertindak dan berbuat atas dasar pandangannya tersebut. 4. Role expection: adalah peranan seseorang terhadap peranan yang dinamakan bagi sebagian besar warga masyarakat. 6 Peran seorang da'i dalam dakwah adalah sebagai penyeru, penyampai dan pengajak kepada ajaran agama Islam, agar objek dakwah dapat menerima dan mengikuti seruan dakwah yang ia sampaikan, seorang dai harus melaksanakan kegiatan sesuai dengan tugas yang telah ditentukan. 3
Pios A Partanto, Kamus //miah Populer, (Surabaya: Arkola, 1996), h. 585 Departemcn Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakaita: Balai Pustaka, 2002), h. 854 'W.AGcrungan, Psiko/ogi Sosial, (Bandung: PT Ercsso, 1998), h. 135 6 Ahmad Sutannadi, Al-Tirn1idzi; Peranannya dalam Pengan1bangan fladits dan Fiqh, (Ciputat: PT Logos Wacana Ilmu, 1998), eel. Ke-I, h. 27 4
13
Peran seorang da'i ialah meneruskan dakwah yang disampaikan Rasulullah dan para sahabat, menyeru dan mengajak manusia untuk menerima kebenaran Islam sebagai satu-satunya agama yang diridhoi Allah, serta mau mengikuti segala aturan agama. Dalam konteks ini, al Qhathani mengatakan bahwa umat Islam saling membantu para Rasul dalam menjalankan tugas dakwah di jalan Allah SWT. Ayat-ayat yang memerintahkan Nabi Muhammad saw untuk berdakwah, tidak terbatas hanya untuk kaumnya saja, melainkan untuk seluruh kaum muslimin. Pada dasarnya kitab Allah ditujukan pada Rosul, maka kitab tersebut juga ditujukan untuk seluruh umatnya, kecuali hal-hal yang memang dikhususkan untuk Rasul saja. Namun perintah yang tidak mengandung pengecualian. Allah SWT berfirman: ,. ,.
,.
•
~
J
~
,.
"
;)~ .../&ii .Y-1 :;1~ )J ;.\!~ ;)t.j;.J ,,
,
,.
.,.
,.
,.
•
,,.
l"
'
§'.::ii j- ~.) ._:..Jf:J~ ;)J~t , ,. ,. ,, )
,..
.
,,.
,.
A
i
\1"8! ~}-I ,.
,..,.
,.
."
r:K .J .J
:C:I ;.;;. ,.
~\;)\~;s's ~_\j1 ~ ~ 9Artinya
"Kamu adaiah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik." ( Q.S Ali Imron : I I 0 )7
Menurut Quraish Shihab 8, bahwa umat Nabi Muhammad dari dulu hingga yang akan
datang, adalah umat terbaik, karena adanya sifat-sifat yang
menghiasinya. Si fat yang terus mengajak kepada yang makruf dan mencegah yang mungkar, sesuai dengan cara dan kandungan yang diajarkan Allah dan Rasul. Namun, bukan berarti Allah pilih kasih, karena jika Ahlul kitab, yaitu Yahudi dan
7
Al-Said Bin Ali lbn Wahf Al-Qhathani, Menjadi dai Yang Sukses, (Jakarta: Qisthi Press, 2005), h. 97 8 M. Quraish Shihab, Tafsir Al Misbah Vol. 2, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), h. 184-185
14
Nasrani beriman, sebagaimana orang Islam beriman, tenntulah itu baik untuk mereka, sehingga meraih kebaikan untuk menyeru kepada yang makruf dan mencegah kemungkaran, dan menjadi bagian dari sebaik-baik umat, tetapi jumlah mereka yang beriman sedikit, kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik, yaitu keluar dari ketaatan kepada Allah.
B.
Dakwah 1. Pengertian Dakwah
Kata "dakwah" berasal dari bahasa Arab yang berarti ajakan, panggilan, undangan, jadi definisi dakwah secara umum ialah suatu ilmu pengetahuan yang berisi cara-cara dan tuntunan, bagaimana seharusnya menarik perhatian manusia untuk menganut, menyetujuai, melaksanakan suatu ideologi pendapat-pendapat 9 . ekerJaan tertentu.
Dakwah menurut Islam ialah mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan, untuk kemaslahatan dan kebahagiaan mereka didunia dan akhirat. 10 Dakwah menurut Islam ialah mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan, untuk kemaslahatan dan kebahagiaan mereka didunia dan akhirat. Dari pengertian di atas, makna dakwah adalah aktifitas menyeru dan mengajak ke dalam ajaran Islam, yang sesuai dengan tuntunan yang telah dicontohkan. oleh Rasululah dan para sahabat. Sebagaimana tujuan dakwah adalah untuk kemaslahatan dan kebahagiaan dunia akhirat.
9
Toha Yahya Omar, Islam dan Dakwah, (Jakarta: Al-Mawardi Prima, 2004) cel.ke-1, h. 67 Ibid
IO
15
Menurut Jasiman, dalam buku Syarah Tarbiyah, secara bahasa dakwah berasal dari kata da'a -yad'u- du'aan-dakwah berarti mengudang, mengajak, atau menyeru. Secara terminologi, dakwah berari mengajak orang kepada Allah dengan hikmah dan nasihat yang baik hingga mereka rneninggalkan taghut dan beriman kepada Allah, agar mereka keluar dari kegelapan jahiliyah menuju cahaya Islam. 11 Selain itu, Jum'ah Amin Abdul Azis dalam bukunya Fikih Dakwah, menuliskan pengertian dakwah adalah : a. An-nida artinya memanggil : da'!! Fulanun iii! Fulanah, artinya si fulan mengundang si fulanah b. Ad - du 'g i/g Syai 'i, artinya menyeru dan mendorong pada sesuatu. c. Ad - da 'wat ilg qadhiyat, artinya menegaskannya atau membelanya, baik terhadap yang hak atau yang batil, yang positif maupun yang negatif. 12 Dakwah merupakan amanah yang harus dilakukan oleh setiap da'i, maka agar dakwah yang dilakukan dapat berjalan sesuai dengan target, ada beberapa unsur prinsip yang harus dipenuhi dalam dakwah :
a. Dakwah, bermakna aktifitas mengajak. Dakwah identik dengan para aktifis dakwah untuk melakukan kebaikan. Dakwah dilakukan dengan pendekatan persuasive menggunakan argumentasi yang jelas agar orang menerima dakwah dengan kesadaran alas dasar pengetahuan. b. Annas, manusia sebagai objek dakwah. Dakwah ditujukan kepada seluruh manusia tanpa kecuali baik yang sudah menerima dakwah (mukminin) maupun yang belum (kafirin dan musyrikin) c. Ila Allah, kepada Allah. Lafazh ini mengandung orientasi dakwah yaitu untuk mendapat ridho Allah, tidak diorientasikan kepada selain Allah. Termasuk disorientasi dalam dakwah adalah apabila dimaskudkan mendapatkan materi, menanamkan fanatisme pribadi I golongan, atau seseorang yang dicintai. d. Metodelogi yang dipakai adalah dengan hilanah (kebenaran manhaj, arif dalam pendekatan, metodelogi, sarana, porsi, dan pentahapan) dan Mau 'izhah (nasehat) yang baik. Lafazh ini mengandung makna ketulusan para aktifis dalam menyampaikan nilai-nilai dakwah kepada
11 12
Jasiman, Syarah Tarbiyah, (Solo: Au Ii ya Press,2005), cct. Kc- I, h.3 I 0 Jum'ah Amin Abdul Azis, Fiqih Dakwah, (Solo: Era Intcnmcdia,2005), h.24
16
para mad'u sehingga mereka menerima dakwah dengan senang hati dan lapang dada. e. Target dakwah yaitu agar mad'u memiliki sikap yang jelas dalam menolak thagut dan beriman kepada Allah sebagaimana kandungan dua kalimat syahadat. Hasilnya dalah mereka terbebas dari kegelapan 13 jahiliyah dan mendapat cahaya Islam yang terang benderang. Dengan dipenuhi beberapa prinsip diatas, diharapkan setiap da'i dapat lebih siap dalam menjalankan amanah dakwah, karena apabila da'i belum memenuhi prinsip-prinsip dakwah, maka dakwah yang dilakukan akan sulit diterima oleh objek dakwah.
2. Unsur-Unsur Dakwah Sebelum dakwah dilakukan, seorang da'i hendaknya terlebih dahulu memahami beberapa unsur-unsur dalam dakwah, hal ini dapat membantu seorang da'i ketika akan melakukan dakwah, agar dakwah yang dilakukannya dapat berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan. Allah swt berfirman dalam alQur' an surat Yusuf ayat I 08 :
Artinya: Katakanlah: "lnilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha suci Allah, dan aku tiada Termasuk orang-orang yang musyrik". Seorang dai harus memahami siapa dirinya, objek dakwahnya, sarana apa yang akan digunakan untuk menunjang kegiatan dakwahnya, serta metode dan materi dakwah apa yang akan digunakan dalam berdakwah, berikut adalah beberapa unsur-unsur dakwah, antara lain:
a. Materi Dakwah Materi dakwah menurut al-Qhathani, adalah aJaran agama islam. Seperti yang telah dijelaskan dalam sebuah hadits secara lengkap bahwa rukun-rukun 13
Ibid. Jasiman, Le., h,310-311
17
Islam ialah kita bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad utusan Allah, mendirikan shalat, melaksanakan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan menunaikan ibadah haji jika mampu. Sedangkan rukun-rukun iman ialah kita percaya kepada Allah, malaikatNya, Kitab-kitabNya, RasulRasulNya, hari akhir dan percaya dengan ketentuan baik dan buruk. Ihsan adalah kita menyembah Allah seakan-akan kita melihatNya. Jika kita tidak dapat melihatNya maka sesungguhnya Dia melihat kita.
14
Dari keterangan di alas, dapat disimpulkan bahwa materi dakwah juga mencakup rukun Islam yang mengajarkan aspek ketauhidan, ibadah, muamalah, ibadah, dan lain sebagainya. Seorang da'i juga dituntut untuk mengerti tentang tujuan-tujuan ajaran agama Islam. Serang da'i dituntut untuk mengerti tentang tujuan-tujuan ajaran agama Islam, adapun tujuan dari ajaran agama Islam ialah mewujudkan kemaslahatan umat, menghindari kemudharatan, serta meminimalisirnya. Secara garis besar, Syariat Islam tepusat pada tiga kemaslahatan, yaitu menolak kerusakan, mendatangkan kemaslahatan, dan menetapkan akhlak mulia. Hali ini seperti yang diktakan leh al-Qhathani di dalam buku Dakwah Islam dakwah Bijak, sebagai berikut: Seorang dai seharusnya memahami tujuan-tujuan Islam yang telah dijelaskan oleh syariat Islam itu sendiri. Diantara tujuan-tujuan tersebut ialah menciptakan kemashalatan umat dan menghindari segala kemudharatan dan bahaya dari mereka, baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. lbnu Taimiyah mengatkan, Syariat Islam datang untuk meraih kemashalatan dan menyempurnakannya serta menghind&ri kemudharatan dan meminimalisirnya. 15 Secara garis besar, syariat Islam terpusat dalam tiga kemashalatan : Pertama, menolak kerusakan demi memelihara ; agama, jiwa, akal, keturunan, kehormatan diri, dan harta. Kedua, mendatangkan kemashalatan. Al Quran adalah pembawa 14 Al-Said Bin Ali Jbn Wahf Al-Qahthani, Menjadi Dai Yang Sukses, (Jakarta:Qisthi Press, 2005), cet.ke-1, h. 81-82 15 Ibid, h.83
18
kemashalatan dan penangkal kerusakan. Ketiga, menetapkan akhlak mulia dan mentradisikan kebaikan. Al Quran menawarkan pemecahan segala problema yang tidak mampu diatasi manusia. Tidak ada satu aspek kebutuhan manusia di dunia dan akhirat yang diabaikan Al Quran. Kitab Allah ini memberikan kaidah-kaidah dan petunjuk dengan cara paling bijak dan lurus. 16 Dengan kata lain, bahwa ajaran Islam telah mengatur berbagai urusan dalam kehidupan manusia. Dalam kitab suci al-Qur'an, terdapat solusi dari berbagai permasalahan kehidupan manusia. Oleh karena itu, semua materi dakwah ada di dalam al-Qur'an. b. Dai Da'i ialah penyeru dakwah, sebagai penyambung dakwah yang dilakukan Rasul, serang da' i memiliki tugas dan amanah untuk mengajak umat kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran. Selengkapnya mengenai da'i telah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya. c.Metode Dakwah Ada beberapa metode yang dapat dilakukan oleh seorang da'i di dalam berdakwah, di antaranya yaitu hikmah, Mau 'izatil Hasanah dan Mujadalah. Hal ini dapat kita lihat pada al-Qur'an surat An-Nahl ayat 125 sebagai berikut: ·.r~1 !'"'"'
·.J'>· di'..) '·.1 u
,_. • ! ·<# <.Y=-
r.r--.1v:.1~s.: - ('1t". • J
;i,L;J\ :\be.' .·.1rJ :i.klw 1.: . ~ • :,1 . . . .,,.... . . . ~-. .) U#'"' CS") t
'-
'r.·c· .J'> J .u.u:.,·.. ,,. UC CJ.'-" ()A!.
,'.'.'.IL,'.r~t"·
Ll:!-4-"' - !'"'"'
Artinya : "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orangorang yang mendapat petunjuk." ( QS. An-Nahl : 125 ) Perkataan
hikmah
dalam
bahasa
Indonesia
berarti
bijaksana
atau
kebijaksnaan. Para ahli dalam mendefinisikan hikmah ini bermacam-macam, antara lain Syeikh Muhammad Abduh dalam tafsir Al-Manar memberikan definisi
" Ibid, Al-Qhathani, Da 'wah Islam Da 'wah Bijak, h.96
19
hikmah adalah memahamkan rahasia dan faedah tiap-tiap sesuatu. Ditempat lain dalam tafsir Al-Manar itu juga Syeikh Muhammad Abduh memberikan pengertian hikmah sebagai Ilmu yang shahih (benar dan sehat) yang menggerakkan kemauan untuk melakukan sesuatu perbuatan yang bermanfaat. Didalam kamus "Lisanul Arab", hikmah diartikan sebagai hakim, adalah seorang yang paham benar tentang seluk beluk kaifiat (tehnik) mengerjakan sesuatu dan dia mahir didalamnya.
17
Dari pengertian diatas, dapatlah disimpulkan bahwa perkataan hikmah berarti memahami rahasia sesuatu secara mendalam, sehingga menjadi pendorong untuk langkah yang tepat. Jadi, yang dimaksud dengan da'wah bi/ hilanah adalah dakwah yang dilakukan dengan terlebih dahulu memahami secara mendalam segala persoalan yang berhubungan dengan proses da'wah, yang meliputi persoalan sasaran da'wah, tindakan-tindakan yang akan ciilakukan, masyarakat yang menjadi objek da'wah situasi tempat dan waktu dimana da'wah akan dilaksanakan dan lain sebagainya. 18 Dari uraian diatas, dapat dikatakan bahwa dakwah bi/ hikmah adalah segala hal yang mencakup proses kegiatan dakwah, yang membutuhkan sebuah pemahaman yang mendalam mengenai apapun yang berhubungan dengan dakwah. Beberapa faktor yang mempengaruhi dan menentukan cara-cara da 'wah, diantaranya yaitu sasaran dakwah, tindakan-tindakan atau kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan serta situasi dan kondisi masyarakat. Cara berdakwah untuk setiap lingkungan, golongan, usia, latar belakang pendidikan, atau pada setiap objek dakwah, pastilah berbeda-beda. Hal ini dikarenakan keberagaman pada diri 17
Abd. Rosyad Shaleh, Manajemen Da 'wah Islam, (Jakaita: Bulan Bintang, 1997) cet. Ke-
1, h. 73
"Ibid, h. 73
20
manusia, setiap orang memiliki sesuatu hal yang membedakan dengan orang lain. Oleh sebab itu, dakwah yang dilakukan pada suatu lingkungan masyarakat tertentu dan pada waktu tertentu, akan berbeda caranya bilamana dilaksanakan pada masyarakat yang lain pula, meskipun misalnya sasaran yang hendak dicapai adalah sama. Untuk dapat menentukan metode dakwah yang tepat memang diperlukan pengetahuan yang mendalam tentang objek dakwah yang dihadapi, baik mengenai alam pikirannya, kepercayaan yang dianutnya, latar belakang pendidikan dan kehidupan sosial ekonominya, dan sebagainya.
19
Al-mau'idzatil Hasanah, kata mau'izhah berasal dari kata wa'adza-ya'idzu-
wa 'dzan- 'idzatan yang berarti; nasihat, bimbingan, pendidikan dan peringatan, sementara hasanah merupakan kebalikan dari sayyi 'ah yang artinya kebaikan lawannya kejelekan. 20 Mau' idzatil Hasanah, dapat diartikan kata-kata yang masuk kedalam kalbu dengan penuh kasih sayang dan kedalam perasaan dengan penuh kelembutan; tidak membongkar atau membeberkan kesalahan orang lain sebab kelemahlembutan dalam menasehati seringkali dapat meluluhkan hati yang keras dan menjinakkan kalbu yang liar, ia lebih mudah melahirkan kebaikan dari pada larangan dan ancaman. 21 Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa Mau 'idzatil Hasanah adalah sebuah nasihat dan bimbingan yang baik, yang mengarahkan kepada kebaikan. Metode selanjutnya, yaitu Al-mujadalah Bi-al-lati Hiya Ahsan, dari secara bahasa lafazh mujadalah terambil dari kata ''jadala" yang bermakna memintal,
me/i/it. Jika ditambahkan alif pada huruf jim yang mengikuti wazan faa ala, "ajaa dala" dapat bermakna berdebat, dan "Mujadalah" Perdebatan. 22
19
20 21
22
Ibid, h.73-74 M. Munir, Met ode Dakwah (Jakarta: Prenada Media, 2003) eel. Ke- I, h. 16 Ibid, h. 18 Ibid, h. 18
21
Sedangkan pengertian dari segi istilah, Mzljadalah (al-Hiwar) berarti upaya tukar pendapat yang dilakukan oleh dua pihak secara sinergis, tanpa adanya suasana yang
mengharuskan
lahirnya permasalahan di
antara keduanya.
Sedangkan menurut Dr. Sayyid Muhammad Thantawi ialah, sesuatu upaya yang bertujuan
untuk
mengalahkan
pendapat
lawan
dengan
cara
menyajikan
argumentasi dan bukti yang kuat. 23
d. Objek Dakwah (Mad'u) Objek dakwah adalah target yang akan diberikan pemahaman, serta diajak kepada ajaran Islam yang sempurna, ada beberapa objek dakwah yang berbeda, oleh karena itu diperlukan suatu metode yang tepat ketika berdakwah, seperti yangtelah dijelaskan pada metode dakwah diatas. Mad'u adalah isim maf'ul dari da 'a, berarti orang yang diajak, atau dikenakan perbuatan dakwah. Mad'u adalah objek dan sekaligus subjek dalam dakwah yaitu seluruh manusia tanpa terkecuali. Siapapun mereka, laki-laki maupun perempuan, tua maupun muda, seorang bayi yang baru lahir ataupun orang tua menjelang ajalnya, semua adalah mad'u dalam dakwah Islam. Dakwah tidak hanya ditujukan kepada orang Islam, tetapi orang-orang diluar Islam, baik mereka atheis, penganut aliran kepercayaan, pemeluk agama-agama lain, semua adalah mad'u. 24 Hal ini disebabkan oleh karena misi kedatangan Islam adalah sebagai rahmat bagi alam semesta. Islam tidak akan terealisir sebagai rahmat bagi semesta alam apabila dakwah dibatasi hanya pada kalangan tertentu saja. Allah Ta'ala berfirman
Artinya
"Dan Tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. (Qs. Al-Anbiya: I 07) 25
Demikian pula firman Allah swt mengenai misi kerasulan:
23
Ibid, h. 19
24
Cahyadi Takariawan, Yang Tegar di Ja/an Dakwah, (Talcnta, ), h. 33
25
Ibid, h. 34
22
·UY""':! ..'.~-·. ll LI"WI .y-; ·""I '·.
l c.;J.
~ur.;.)
"Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui." (Qs. Saba':28).
Quraish Shihab dalam tafsir Al-Misbah, menjelaskan ayat diatas, bahwa Allah mengutus Nabi Muhammad dengan membawa bukti kebenaran yaitu alQur'an, kemudian Allah mengarahkan firman-Nya kepada Nabi Muhammad saw dengan menyatakan bahwa Allah swt telah menganugerahkan keutamaan kepada Nabi Daud, dan Allah pun menganugerahkan kepada Nabi Muhammad dengan banyak keutamaan, antara Iain berdakwah untuk seluruh umat manusia sebagai pembawa berita gembira bagi yang mau mengikuti dan pemberi peringatan bagi ynag enggan mengikuti. Tetapi sebagian besar manusia tidak mengetahuinya. 26 Objek dakwah adalah semua manusia, tanpa terkecuali. Ajaran Islam yang sempurna merupakan rahmat bagisemesta alam, setiap orang berhak mendapat kesempatan untuk menerima seruan dakwah.
e. Media Dakwah Peran media sangatlah penting dalam dakwah, media sebagai penyampai pesan-pesan dakwah agar dapat dengan mudah diterima oleh objek dakwah. Dilihat dari asal katanya, media berasal dari bahasa latin yaitu median yang berarti "alat perantara". Sedangkan kata media merupakan jamak dari kata median tersebut. Pengertian semantik media berarti segala sesuatu yang dapat dijadikan sebagai alat (perantara) untuk mencapai tujuan tertentu.
26 27
1, h.163
27
Ibid. Quraish Syihab, vol 11, h.386 Asmuni Syukir. Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Al-lkhlas, 1983 ), cet.ke-
23
Jika dilihat dari segi sifatnya, media dakwah dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu: I). Media tradisional, yaitu berbagai macam seni dan pertunjukan yang secara tradisional dipentaskan didepan umum terutama sebagai hiburan yang memiliki sifat komunikasi seperti: drama, pewayangan, ketoprak humor, dan lain-lain. 2). Media modern, yaitu media yang dihasilkan dari teknilogi yang antara lain: televisi, radio, surat kabar, majalah, dll. 28 Hendaknya, media yang digunakan dalam dakwah lebih kreatif dan canggih lagi, agar dapat bersaing untuk melawan pengaruh-pengaruh negatif yang ditimbulkan oleh pihak-pihak yang ingin merusak moral masyarakat.
C.
Aktivitas Dakwah
Aktivitas dalam kamus Besar bahasa Indonesia, yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan Nasional. Aktifitas berarti kreatifitas; kegiatan; kerja; atau salah satu kegiatan kerja yang dilaksanakan dalan tiap bagian. 29 Menurut ilmu sosiologi, aktivitas diartikan sebagai segala bentuk kegiatan yang ada di masyarakat seperti; gotong royong atau kerja bakti disebut sebagai aktivitas-aktivitas sosial, baik yang berdasarkan tetangga ataupun hubungan kekerabatan. 30 Sedangkan aktifitas dakwah adalah salah satu aktivitasyang berkaitan dengan agama yaitu dakwah yang bertujuan untuk menyeru dan mengajak orang lain ke arah yang sesuai dengan tuntunan Islam.
28
Adi Sasono, Solusi lslatn atas Problematika Un1at: Ekonon1, Pendidikan, dan Dalovah, (Jakarta: Gema lnsani Press, 1998), cet. Ke-I, h. 154 29 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kan1us Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1990), cet. Ke 3, h.17 30 Soyogyo dan Pujiawati Sayogyo, Sosiologi Pedesaan Kiunpulan Bacaan, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1999), cet. Ke-12,jilid I, h. 28
24
D.
Organisasi Dakwah Organisasi dakwah ialah wadah berkumpul para aktivis dakwah yang
memiliki tujuan, mereka menyatukan visi dan misi, dan merancang langkahlangkah untuk mencapai mjuan tertentu. Di dalam dakwah, organisasi· merupakan sarana mempererat ukhuwah, tali ikatan, sebagai penguat antara satu dengan yang lainnya. Seperti halnya dengan organisasi pada umumnya, dalam organisasi dakwah terdapat beberapa struktur jabatan dan aturan-aturan yang harus di patuhi oleh setiap masing-masing individu. Dalam konteks ini, Zaini Muchtaram, mengatakan bahwa organisasi berasal dari kata "organisme" yang berarti bagian-bagian yang terpadu dimana hubungan satu sama lain diatur oleh hubungan terhadap keseluruhannya. Oleh karena itu organisasi terdiri dari dua orang atau lebih yang bekerjasama untuk mencapai tujuan, tentu didorong oleh kehendak atau motif untuk mencapai tujuan yang telah disepakati. 31 Organisasi dakwah merupakan alat untuk pelaksanaan dakwah agar dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan secara efoktif dan efisian. Mengorganisir dakwah berarti menghimpun dan mengatur sumber daya dan tenaga ke dalam suatu kerangka stuktur dan hubungan menurut pola tertentu sehingga dapat melakukan kegiatan dakwah bersama-sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 32 Setiap kegiatan dakwah betapapun sederhananya mengandung unsur-unsur organisasi yang lengkap, yaitu sekurang-kurangnya terdiri dari da'i atau mubaligh (pihak yang menyampaikan seruan), mad'u (pihak penerima seruan),penyedia sarana dan fasilitas melalui pembagian fungsi dan tugas kesemuanya berkehendak bekerjasama untuk menampilkan pesan dakwah kearah tercapainya tujuan berupa aktualisasi isi pesn dakwah. Dengan demikian organisasi dakwah baik disadari atau tidak selalu hadir (inherent) dalam setiap kegiatan dakwah, karenanya berlangsung kegiatan dakwah melibatkan banyak orang yang melakukan berbagai
31
Zaini Muchtarom, Dasar~dasar Manaje111en Dakwah, (Yogyaka11a: lkatan Keluarga
Fakultas Adab, 1996), cet.ke-1, h. 11 32
Ibid,, h. 15
25
jenis pekerJaan baik pada tahap persiapan, pelaksanaan maupun tindak lanjut kemudian. 3 Saal ini, organisasi dakwah di luntut agar semakin mengembangkan segala program-program dakwah, menjadi sebuah lembaga yang professional dalam mengalasi masalah umat. Memperluas jaringan dengan organisasi dakwah lainnya maupun organisasi umum, agar dakwah dapat masuk ke berbagai sendi kehidupan. Hal ini merupakan lantangan bagi para aktivis dakwah yang tergabung dalam organisasi dakwah, unluk dapal lebih krealif dan lerbuka dalam berdakwah. Organisasi dakwah semakin akan menjadi semakin kompleks apabila pelaksanaan dakwah ilu memerlukan dukungan sarana komunikasi dan publikasi serta alal perlengkapan lainnya sehingga diperlukan banyak fungsi dan lugas pekerjaan yang saling lerkait. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan leknologi yang membawa kemajuan kehidupan masyarakal yang pada gilirannya menunlul adanya organisasi dakwah yang semakin kompleks. Oleh karena itu keberadaan organisasi dakwah merupakan keharusan dalam setiap pelaksanaan dakwah. 34
E.
Murtad dau Pemurtadau
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, murtad ialah berbalik, kafir, membuang iman berganli menjadi ingkar. Sedangkan pemurtadan ialah proses, cara, perbualan memurtadkan. 35 Menurul Hartono, murtad adalah orang yang meninggalkan agama Islam keiiada agama lain, seperti nasrani, Yahudi, atau beralih kepada aliran yang bukan agama, seperti mulhid (mengingkari agama) dan komunisme atas dasar keinginan sendiri. 36 Dari pengertian di alas, dapal simpulkan pengertian murtad adalah keluar, berbalik dari keyakinan lerhadap ajaran Islam kepada keyakinan di luar Islam, Ibid,, h. 16 Ibid,, h. 15-16 35 Kamus Besar bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), h. 765 36 Hartono Ahmad jaiz, Ada Pemurtadan di IAIN, (Jakarta: Pustaka al Kautsar, 2005), cet 3,
n
34
h. 155
26
sehingga menyembah tuhan selain Allah swt. Sedangkan pemurtadan adalah perbuatan mengajak orang lain keluar dari keyakinan Islam kepada keyakinan di luar Islam. Untuk mengetahui beberapa indikasi seseorang dapat di katakan murtad, ad a Iah sebagai berikut3 7 : 1. Mencaci Allah, Rasul dan Malaikat. 2. Mengingkari
Rububiyyah
(hanya
Allah
yang
menciptakan
dan
memelihara alam semesta), atau uluhiyyah (hanya Allah dzat yang berhak di sembah), atau mengingkari risalah dari salah satu Rasul Allah, atau mempunyai keyakinan bahwa akan ada Nabi setelah Nabi Muhammad saw. 3. Mengingkari salah satu ha! yang telah diwajibkan, seperti shalat, zakat, puasa, haj i, dan berbuat baik kepada kedua rang tua, jihad, dan lain sebagainya. 4. Membolehkan segala macam yang telah diharamkan agama, seperti zina, minuman keras, mencuri, membunuh, dan sihir. 5. Mengingkari salah satu surat, ayat, atau huruf dalam a!Qur'an. 6. Mengingkari
salah satu
sifat Allah,
seperti
sifat hidup,
Maha
mengetahui, Maha mendengar, maha melihat, dan Maha penyayang. 7. Meremehkan
ajaran
agama
Islam,
mempermainkan,
menghina,
melempari a!Qur'an dengan kotoran, menginjak untuk menghina dan merendahkannya.
37
Ibid, h. 155
28
5. Membantu korban pemurtadan agar kembali kepada !slam 6. Menyemarakan kegiatan keislaman di berbagai tempat. Sebagai sikap reaksi positif atas gerakan kristenisasi yang sangat gencar di lakukan, maka para da'i dituntut untuk lebih meningkatkan kualitas dan kuantitas dakwah.
BABllI PRO FIL USTAD ABU DEEDA T SYIHAB DAN FAKT A
A.
Sekilas Tentang Ustad Abu Deedat Syihab
1. La tar Belakang Keluarga Ustad Abu Deedat Syihab, memiliki nama asli Abud Syihabbuddin Ahmad. Akrab disapa Abud. Lahir di Tasikmalaya 28 Juni 1960. Sebagai anak ketujuh dari 13 bersaudara dari pasangan Mahfudz dan Hanafiyah. Abud memiliki latar belakang keluarga yang mengerti tentang ilmu-ilmu keislaman, dibesarkan di Pesantren Al-Hikmah, salah satu pesantren milik NU (Nahdatul Ulama), dari SD (Sekolah Dasar) hingga SMP (Sekolah Menengah Pertama) di Tasikmalaya. Tetapi beliau lebih condong pada Persis, karena orang tuanya sering berinteraksi dengan aktivis Persis. Abud banyak berguru dan menambah pengalaman dari para aktivis Persis, terutama mengenai cara berdialog. Hal ini disebabkan karena wilayah tempat tinggalnya berada diantara Persis dan Ahmadiyah. Orang tua Abud adalah tokoh agama di daerah, yang memiliki beberapa Pondok Pesantren. Sejak orang tua Abud meninggal dunia, Pondok Pesantren banyak diteruskan oleh adik-adiknya. 1 Ustad Abu Deedat pindah ke Jakarta sekitar tahun 1982. Meskipun begitu, beliau tetap melanjutkan menuntut ilmu khususnya dibidang keagamaan. Pada bulan Oktober 1989, ustad Abu Deedat menikah dengan seorang akhwat, puteri dari salah seorag Guru agama di SMUN I Tanggerang, bernama Hidayati Qurtubi. Setelah menikah dikaruniai anak, namun anak pertama dan kedua mcninggal, dan 1
Bekasi.
Abu Deedat, Ketua Umum FAKTA, Waivancara Pribadi, Tanggal 23 Desember 2007, di
30
kini beliau memiliki empat orang putera dan puteri, di antaranya; Tazkia Azzahra Syihab, Ahmad Deedat Haqqani Syihab, Nur Shabrina Hassyati Syihab, dan Nazwa Fauziah Syihab. Ustad Abu Deedat memiliki harapan anaknya yang keempat Ahmad Deedat, dapat meneruskan perjuangannya dalam membentengi aqidah umat khususnya di bidang Kristologi, mengikuti jejak Kristolog terkenal asal Afrika, yaitu Ahmed Deedat.
2
2. Latar Belakang Pendidikan Ustad Abu Deedat mendapat pendidikan formal dari SD (Sekolah Dasar) hingga Perguruan Tinggi. Beliau bersekolah di salah satu sekolah dasar di wilayah Tasikmalaya, lulus tahun 1973. Beliau juga tinggal di Pondok Pesantren dibawah yayasan milik NU (Nahdatul Ulama) yaitu pesantren Al-Hikmah. Setelah itu, melanjutkan ke sekolah menengah pertama di SMP (Sekolah Menengah Pertama) Galunggung, mandapatkan ijazah pada tahun 1977. Semenjak SMP beliau memiliki prestasi yang dapat dibanggakan, hal ini dapat dibuktikan dengan seringnya beliau mewakili sekolah dalam perlombaan-perlombaan seperti lomba pelajar teladan, karya tulis ilmiah dan sebagainya. Karena prestasi dan keaktifannya di sekolah, seperti di OSIS (Organisas Siswa) dan ROHIS (Rohani Islam), Ustad Abu Deedat sering mewakili sekolah untuk mengikuti berbagai perlombaan. Setelah tamat SMP, beliau melanjutkan ke SMU swasta di Tasikmalaya, dan tamat pada tahun 1980. Ketika duduk di kelas satu hingga dua SMU, beliau masih mempunyai prestasi yang menonjol, namun saat di kelas tiga prestasi beliau menurun. Saal itu kegiatan Ustad Abu Deedat sangat banyak, mulai
2
Ibid
31
dari ekstrakulikuler hingga berbagai kursus beliau ikuti. Setelah tamat SMU, beliau melanjutkan ke Perguruan Tinggi lnstitut Agama Islam Al-Ghuraba (IAIA) Jurusan Penyiaran Agama, di Fakultas Ushuluddin, dan mendapatkan ijazah tahun 1995.3 Selain pendidikan formal, Ustad Abu Deedat mengikuti berbagai kursus mulai dari keterampilan, seperti mengetik, akuntansi, dakwah, al-kitab dan sebagainya. Ustad Abu Deedat mengikuti kursus-kursus dan pelatihan dakwah di antaranya di Ibnu Sina pada tahun 1983 di Kampung Melayu Jakarta Timur, Yayasan Akbar pada tahun 1992 di Pulo Asem Jakarta Timur, kemudian sempat juga di Islamic College pada tahun 1991, di Cipondoh Tanggerang, dan masih banyak lagi diberbagai tempat lainnya. 4 Untuk kursus-kursus al-Kitab (Bibel), Ustad Abu Deedat pernah mengikuti kursus di Pelita Hidup, pada tahun 1992 di Solo, PA (Pendalaman Kitab di Adventis) tahun 1995 di MT. Hartono. Kemudia Yayasan Jalan ar-Rahmat pada tahun 1985.
5
3. Aktivitas Dakwah Ustad Abu Deedat Syihab. MH Aktivitas dakwah ustad Abu Deedat dimulai sejak remaja, terutama di Masjid Al-Amin di Bekasi, hingga membawa Remaja Masjid Al-Amin mengikuti perlombaan hingga tingkat Jabotabek. Setelah itu, beliau menjadi pengurus Masjid (DKM), beliau mengajar mengaji di berbagai tempat dan bergabung di lembaga-lembaga keislaman lainnya, seperti Korps Mubaligh Akbar, mengajar
3 4
Ibid Abu Deedat, Ketua Umum FAKTA, Wawancara Pribadi, Tanggal 23 Januari 2008, di
Bekasi 5
Ibid
32
sebagai dosen di berbagai Perguruan Tinggi antara Jain Sekolah Tinggi Agama Akbar, !AJA (Institut Agama Islam al-Ghuraba), dan Al-Hikmah untuk ilmu-ilmu perbandingan agama. Kemudian beliau pun aktif di Bina JMTAQ (Iman dan Taqwa) dan termasuk salah satu dewan pendiri, kemudian di Birrul Ummah dan Dewan Dakwah lslamiyah Indonesia (DDII) Bekasi. Namun saat ini beliau Jebih fokus di FAKTA (Forum Anti Gerakan Pemurtadan), Komisi Dakwah MUI (Majelis Ulama Indonesia), dan menjadi narasumber pada seminar-seminar, dialog-dialog tentang Orientalisme, Kristologi, baik itu di kampus-kampus hampir di seluruh Indonesia maupun di berbagai perkantoran dan instansi pemerintah. Ustad Abu Deedat juga sering meiayani konsultasi untuk kasus-kasus pemurtadan di rumahnya. 6 Selain
itu,
beliau
aktif dalam membentuk
Jembaga-lembaga
untuk
membentengi aqidah umat yang merupakan bagian dari program FAKTA, mengisi rublik-rublik di majalah seperti Sabili, Tabliq, Ghaib, dan Radio seperti Multhazam (sekarang tidak lagi) dan Radio Dakta I 07 FM Bekasi. 7
4. Karya-karya Ustad Abu Deedat Syihab Dari banyaknya aktivitas yang dilakukan Ustad Abu Deedat, menghasilkan beberapa karya tulis, baik dalam bentuk makalah maupun buku. Karya-karya dalam bentuk makalah dapat dilihat di internet berupa artikel-artikel maupun dalam bentuk makalah untuk acara seminar dan pelatihan. Karya ustad Abu Deedat dalam bentuk buku, hingga saat ini kurang Jebih berjumlah 13 buah buku, diantaranya: Pemurtadan dan Pengenalan Al-Kitab (ada 6
Walvancara Pribadi, Tanggal 23 Desember 2007
'Ibid
33
dua seri), Isa Al-Masih bukan Pulera Allah, Kontroversi Penyaliban Yesus, Nubuat Nabi Muhammad di Dalam Bibel, Membongkar Gerakan Salibiyah di Indonesia, Membongkar Gerakan Pemurtadan Umat Islam, Bibel dalam Sorotan Al-Qur'an, Dialog Islam VS Kristen, Agresifitas Gerakan Salibiyah, Kristologi sebagai Alat Meluruskan Kesalahpahaman Ajaran, Madu dan Racun Dalam AlKitab ( ditulis bersama TIM FAKTA), Senjata Menghadapi Pemurtadan Berkedok Islam (ditulis bersama TIM FAKTA), Dialog Islam Kristen, Siapa Anak Ibrahim yang Dikorbankan, Ismail or lshaq?, dan Al-Qur'an Mengoreksi Bibel.
B.
8
Sekilas Tentang FAKTA 1. Sejarah Berdirinya FAKTA FAKTA (Forum Anti Gerakan Pemurtadan) adalah forum umat Islam yang
berfungsi sebagai fasilisator dan penggerak dakwah dari berbagai lembaga dakwah,
majelis
ta'lim,
aktivis
masjid,
kampus,
dan
lain-lain
untuk
mengantisipasi berbagai aktivitas pemurtadan dan pendangkalan akidah, baik dari dalam maupun dari luar. FAKTA bekerjasama dengan seluruh anggota forum untuk mengembangkan institusi secara lebih professional dengan spesialisasi dalam penanganan kasus-kasus pemurtadan dan penyebaran kajian perbandingan agama (Comparative religion) dalam perspektif Al-Qur'an untuk kepentingan dakwah. Akhir-akhir ini gerakan pemurtadan yang dilancarkan oleh para missionaris semakin agresif, mulai dari cara yang halus sampai kepada cara yang kasar yaitu dengan menggunakan dalil-dalil Al-Qur'an maupun Hadist yang dipotong-potong atau dipenggal-penggal dengan tujuan untuk meyakinkan kepada
8
Abu Deedat, Hasi/ Survey Lapangani, di Bekasi Tanggal 29 Januari 2008
34
kaum muslimin bahwa Al-Qur'an maupun Hadist Nabi itu membenarkan dan mendukung kebenaran Alkitab Bibel. 9 Maka missionaris dalam menyampaikan "dakwahnya" itu adalah dengan cara melunturkan akidah Islam terlebih dahulu, yaitu harus meragukan keyakinan umat Islam terhadap Al-Qur'an, baru kemudian diarahkan kepada pemahaman mereka (Kristen). Sebagaimana pernah diungkapkan oleh seorang missionaries dunia asal Amerika keturunan Yahudi, seperti dikutip FAKTA, yaitu Samuel Zwemer yang mengatakan untuk memurtadkan umat Islam harus digunakan dengan dua cara yaitu pembinaan dan penghancuran. Yang dimaksud dengan pembinaan adalah bagaimana umat Islam itu supaya masuk ke dalam agama Kristen, dengan cara diberikan bantuan sembako, beasiswa, pengobatan secara gratis, pembukaan Japangan pekerjaan dan lain-lain. Konsepnya yaitu diciptakan hutang budi terlebih dahulu, sedangkan yang dimaksud penghancuran adalah sebagaimana melepaskan akidah umat Islam yaitu jauhkan umat Islam dari ajaran Islam dengan cara dirusak pola pikirnya dan dirusak akhlaknya supaya tercabutnya budi pekerti yang dimiliki. 10 Berawal dari maraknya pemurtadan berkedok Islam yang sudah menasional, maka gerakan ini sudah pada tingkatyang membahayakan. Indonesia adalah bangsa dengan komunitas muslim terbesar di dunia. Dengan kebesaran kuantitas yang disandangnya, umat Islam dihadapkan kepada permasalahan yang sangat serius, yaitu gerakan pemurtadan. Di tengah semarak dan kemajuan aktivitas dakwah oleh lembaga, yayasan, organisasi massa, individu dan instansi baik
9
Tim FAKTA, Compani Profile
IO
Ibid
35
pemerintah maupun swasta, gerakan pemurtadan dan pendangkalan akidah senantiasa menjadi ganjalan dakwah yang belum pernah terselesaikan.
11
Gerakan pemurtadan terhadap umat Islam Indonesia dilancarkan oleh para missionaries (avangelis) secara gencar dan agresif. Tak terbilang sudah, berapa banyak tumpukan pengaduan kasus gerakan pemurtadan, baik melalui buku-buku bacaan, brosur, majalah, leaflet, televisi, internet, maupun melalui pacaran dan nikah beda agama. 12 Ditambah lagi dengan maraknya pemurtadan berkedok Islam yang sudah menasional, maka gerakan ini sudah pada tingkat yang membahayakan. Strategi pemurtdan
denganberkedok
Islam
ini
sangat efektif dan
telah
banyak
memurtadkan umat Islam dari agamanya. Ancaman serius bagi aqidah umat Islam. 13 Di satu sisi, SKB dua menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri No. 01/1979 sudah tidak diabaikan bahkan diserang untuk tidak diberlakukan lagi. Di sisi lain umat Islam belum memiliki organisasi yang secara khusus dan serius menspesialisasikan diri untuk menghadang gerakan pemurtadan dan pendangkalan aqidah.
14
Sementara itu, umat Islam termasuk juga pada da'inya, sedikit sekali yang mcnguasai wawasan perbandinagan agama, suatu kajian tentang agama lain dalam perspektif Al-Qur'an. Padahal wawasan ini sangat diperlukan untuk jembatan
!I
Ibid
12
Ibid
ll 14
!bid !bid
36
dialog dalam rangka membentebgi diri dan umat dari bahaya pemurtadan dan pendangkalan aqidah. 15 Kenyataan ini menghadirkan tantangan bagi umat Islam untuk segera mencetak dai-dai plus yang memiliki wawasan perbandingan agama. Untuk itu sangatlah
sangat
dibutuhkan
suatu
institusi
professional
yang
mengkaji
perbandingan agama dalam perspektif Al-Qur'an dan mengkader dai untuk menjadi dai-dai plus, dan yang pada gilirannya nanti akan mendakwahkan pengetahuannya kepada masyarakat luas. Berangkat dari keprihatinan terhadap maraknya gerakan pemurtadan, maka para tokoh dan aktivis Islam berkumpul dan bermusyawarah di Cimanggis pada hari Selasa tanggal 25 April 1998 M, bertepatan dengan 28 Dzul-Hijjah 1418 H. maka sejak diikrarkan pendirian FAKTA (Forum Antisipasi Kegiatan Pemurtadan), untuk jangka waktu yang tidak ditentukan lamanya. 16 Berdasarkan hasil keputusan musyawarah Pusat FAKTA bersama Dewan Pendiri yang diadakan di Jakarta pada tanggal 15 Rajab 1426 H (20 Agustus 2005)
kepanjangan
FAKTA
dirubah,
dari
"Forum
Antisipasi
Kegiatan
Pemurtadan" menjadi "Forum Anti Gerakan Pemurtadan". Hadir pula dalam musyawarah ini pengurus dari daerah. Hasil keputusan musyawarah ini kemudian ditanfidzkan dalam Surat Keputusan Forum Antisipasi Kegiatan Pemurtadan (Fakta) Pusat nomor: 008/KEP/I.O/B/1426-2005 tentang: Perubahan Nama "Forum Antisipasi Kegiatan Pemurtadan (FAKTA)" Menjadi "Forum Anti
JS 16
!bid !bid
37
Gerakan Pemurtadan (FAKTA)" tertanggal 24 Rajab 1426 H bertepatan dengan tanggal 29 Agustus 2005 M. 17 Alasan yang paling menonjol pada perubahan tersebut adalah pertimbangan terminologis kata "antisipasi" dan kata "kegiatan." Kata "antisipasi" secara bahasa mengandung pengertian ganda, bisa berarti menyambut secara positif, dan bisa juga berarti sambutan secara negatif (melawan, menentang, menolak) terhadap sesuatu hal. Sedangkan kata "kegiatan" konotasinya adalah aktivitas yang biasabiasa saja, padahal "pemurtadan" adalah aktivitas yang berkonotasi jahat, sistematis dan sarat gesekan antarumat beragama. Maka kata "kegiatan" diganti menjadi "gerakan". Dengan pertimbangan bahwa kata "Forum Antisipasi Kegiatan Pemurtadan" sudah tidak relevan, maka diganti dengan kata "Forum Anti Gerakan Pemurtadan," yang dalam bahasa Arab dipakai nama: "al-Hay 'ah
al-Islaamiyyah li-muqaawamati al-Harakaat at-Tanshiiriyyah. Secara resmi, perubahan nama tersebut mulai berlaku sejak dikeluarkannya Surat Keputusan, yaitu tanggal 24 Rajab 1426 H (29 Agustus 2005 M). Perkembangan berikutnya, secara legal formal nama FAKTA dibakukan dalam sebuah lembaga bernama "Badan Dakwah lslamiyah FAKTA" pada akte notaris Achmad Sulomo SH nomor 13 pada tanggal 17 Desember 2007.
Forum
Antisipasi Kegiatan Pemurtadan belum pernah dinotariatkan. Untuk aturan forum pada waktu itu, cukup dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang disepakati oleh Musyawarah Pusat bersama para Dewan Pendiri. 18
17 18
Ibid Ibid
38
2. Visi dan Misi FAKTA (Forum Anti Gerakan Pemurtadan) a. Visi Para pendiri dan pengurus FAKTA (Forum Anti Gerakan Pemurtadan) menyadari dan terpanggil untuk membentengi aqidah umat Islam dari bahaya pemurtadan dan menegakkan dakwah baik internal maupun eksternal kapada Ahli Ki tab kepada kalimat Tauhid dengan Hikmah, pelajaran yang baik (mau 'izhah
hasanah), dialog/debat yang baik (mujadalah allatii hiya ahsan) sesuai dengan perintah Allah dalam Al-Quran:
Artinya: "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk" (Qs. An-Nahl 125).
Artinya: "Katakanlah: Hai Ahli Kitab, marilah berpegang kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan anatar kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu pun tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: Saksikanlah, bahwa kami dan yang diturunkan kepadamu; Tujan kami dan Tuhanmu adalah satu; dan kami hanya kepada-Nya berserah diri" .(Qs. Ali Imran 64).
40
Syarifuddin Djosan Indra L. Soepono
Dewan Penasehat
KH. Kholil Ridwan KH. Abdullah Wasi'an
DewanPakar
Masyhud SM. M. Zahir Khan Adian Husaini 1-Iartono Ahmad J aiz
Dewan Pengurus Harian Ketua Umum
: Abud Syihabuddin Ahmad
Ketua I
Eddy Rosnaedi
Ketua II
Abd. Rohman
Sekretaris
Mulyadi Abdul Gani
Bendahara
Rosita Amellia
DIVISI-DIVISI Keorganisasian
Syariffuddin
Pendidikan, pelatihan dan
Ahmad Syaikhu
Pengkaderan
Saepul 1-lidayat A wang Mahmud
Penelitian & Pengembangan (Litbang)
: Widiarto Trisno Widodo Nurdin M. Jordan
Publikasi dan Penerbitan
Komaruddin Awang Mahmud
Pembinaan Muallaf
: Ors. Baharuddin
41
Muhammad Azhari Divisi Khusus
M. Shofwan Abu Iqbal El-Gumanty Darmawan Hamzah
Advokasi
Ayu Fadlun Shahab
Med is
AbuAqila Udin Syamsuddin Dr. Hendra Hj. Nelfida
Divisi Muslimah
Hj. Endang Pujiastuti Aisyah Kamilah
4.
21
Kegiatan Umum FAKTA Lembaga FAKTA mempunyai bentuk kegiatan yang menjadi tujuan utama
yaitu: a). Melakukan pembinaan umat Islam secara terpadu dengan membentengi aqidah umat Islam dari perilaku menyimpang. b). Mengungkap fakta dan menginformasikan tentang proses pemurtadan dan kemurtadan. c). Melakukan konseling untuk masalah keagamaan. d). Membina korban-korban pemurtadan yang sempat disadarkan kembali menjadi Muslim. e). Membina dan menyantuni kaum Mu'allaf yang mendapat tekanan dari pihak-pihak tertentu. f). Mengislamkan terhadap orang-oarang yang ingin memeluk agama Islam tanpa paksaan. 21
Tim FAKTA, Akta Notaris Pendirian FAKTA
42
g). Melakukan penyiaran atau penyingkapan tabir terhadap hal-hal yang dipandang pantas dan perlu untuk dipublikasikan, utamanya dalam geliat kemurtadan. h). Membuka jejaring social (social networking) dengan institusi keislaman di dalam dan di luar negeri. i). Melakukankerjasama internal kalangan Da'i, Assatidz dan pihak-pihak terkait dalam proses penyiaran dakwah Islamiyah di tanah air, termasuk dialog-dialog keumatan. j). Melakukan kegiatan syi'ar ke Masjid, Majelis Ta'lim, Perkantoran, Sekolah-sekolah, dan lain-lain. k). Melakukan kegiatan secara aktif dalam rangka menyelamatkan generasi muda bangsa dari praktek-praktek pornografi, pornoaksi, dan narkoba. 22 Se lain dari kegiatan utama seperti yang tel ah disebutkan d iatas, FAKTA (Forum Anti Gerakan Pemurtadan) memiliki beberapa kegiatan lain untuk menunjang kegiatan utama. Adapun kegiatan yang telah dan akan dilakukan FAKTA adalah sebagai berikut : I) Menerbitkan media cetak: Buletin Dakwah dan Surat Kabar atau majalah Keislaman. 2) Menerbitkan buku-buku bacaan. 3) Memproduksi dan mengedarkan media pembelajaran bagi masyarakat seperti: CD, VCD, DVD, bermuatan pengetahuan tentang keislaman dan kemasyarakatan.
22
Ibid
43
4) Menyelenggarakan
pendidikan
dengan
mendirikan
Sekolah
Pesantren. 5) Menyelenggarakan pelatihan/kursus dakwah. 6) Mendirikan perpustakaan. 7) Menjalain kerjasama untuk egiatan perekonomian rakyat (keumatan). 8) Membuka Klinik kesehatan. 9) Menyelenggarakan program konseling untuk: a. Pembinaan Rumah Tangga Jslami b. Pencegahan penyalahgunaan narkoba c. Kekerasan dalam rumah tangga d. Pembinaan anak-anak terlantar dan yatim piatu e. Korban tindak pemurtadan I 0) Pengembangan wakaf dan pengelola Zakat, Jnfaq dan Shadaqah. 23
23
Akta Notaris Pendirian FAKTA
dan
BAB IV DAKWAH DAN FORUM ANTI GERAKAN PEMURTADAN (ANALISIS GERAKAN DAKWAH USTAD ABU DEEDAT SYIHAB)
1.
Peran Ustad Abu Deedat Syihab Dalam Mengantisipasi Gerakan Pemurtadan Melalui FAKTA Peran ustad Abu Deedat dalam berdakwah untuk membentengi akidah umat
yang dilakukan melalui FAKTA (Forum Anti Gerakan Pemurtadan) sebagai ketua umum FAKTA Pusat adalah bekerjasama dengan seluruh tim FAKTA dalam menyusun program-program kerja yang akan dilakukan dan menjalin kerjasama dengan seluruh element organisasi Islam untuk membentengi akidah umat dari upaya kristenisasi. Di dalam FAKTA, ustad Abu Deedat pun berperan sebagai motivator dan penggerak bagi para anggota tim FAKTA. Usaha yang dilakukan ustad Abu Deedat dalam mengantisipasi pemurtadan melalui FAKTA (Forum Anti Gerakan Pemurtadan) secara garis besar, yaitu dengan terus berusaha mencetak da'i-da'i yang memiliki bekal Kristologi, diawali dengan meyakinkan para aktivis dakwah tentang betapa pentingnya mempelajari Krist<:llogi, sebagai bekal dalam berdakwah untuk membentengi aqidah umat, karena Kristologi adalah salah satu senjata dakwah yang terlupakan, padahal mempelajari Kristologi merupakan bagian dari memahami ajaran Islam. Para missionaris sangat gemar melakukan kristenisasi, sementara para aktivis dakwah banyak yang belum memahami Kristologi. Ketika berinteraksi dengan para penginjil, hanya dapat mempertahankan diri, belum dapat menyerang balik
45
argumentasi para penginjil. Hal ini seperti yang dikatakan ustad Abu Deedat saat wawancara dengan penulis: " ... belajar kristologi itu adalah bagian dari memahami is lam itu sendiri, karena dalam Islam itu kita mengenal Rukun Iman, termasuk Iman kepada kitabkitab Allah, terus iman kepada Nabi-Nabi Allah ... "
1
Seperti telah dijelaskan di awal, bahwa peran ustad Abu Deedat sebagai ketua umum FAKTA Pusat adalah bekerjasama dengan seluruh tim FAKTA dalam menyusun program-program kerja yang akan dilakukan dan menjalin kerjasama dengan seluruh element organisasi Islam untuk membentengi akidah umat dari upaya kristenisasi. Ada beberapa strategi yang dilakukan ustad Abu Deedat bersama dengan tim FAKTA dalam menghadang Kristenisasi, antara lain: 1).
Memahami serta mempelajari strategi dan gerakan musuh (kaum Kristen dan Y ahudi).
2).
Membuat dan melakukan pemetaan dalam upaya meningkatkan kualitas umat.
3).
Melakukan pembinaan dan perlawanan. 2
4).
Meningkatkan semangat ukhuwah Islamiyah dan memperkuat aqidah
5).
Melaksanakan lima tugas muslim, diantaranya: a. Wajib mengkaji Islam b. Wajib mengamalkan Islam c.
Wajib mengajarkan Islam
d. Wajib memperjuangkan Islam e. Wajib membela lslam.3
1 2
Abu Dcedat, Wmvancara Pribadi, Tanggal 23 Desember 2007, Bckasi Abu Deedal Syihab, "Strategi Menghadang Gerakan Kristenisasi", dalam Maka/ah
46
Selain itu ada beberapa program dalam menghadang kristenisasi, yaitu dengan cara: I).
Membentuk jaringan kerja antar organisasi dalam lembaga serta memetakan aktivitas kegiatan dalam upaya memnghambat serta menghancurkan kekuatan lawan.
2).
Pembinaan umat melalui aktivitas dakwah dengan pendekatan yang informatif dan persuasif serta melibatkan berbagai unsur lembaga dan perorangan.
3).
Melakukan kajian intensiftentang kristologi bagi para aktivis dakwah.
4).
Memanfaatkan sarana media: a. Elektronik
: Radio
b. Cetak
: Koran, Tabloit, Majalah
c. Luar Ruang
: Spanduk, leaflet, sticker 4
Dalam berdakwah khususnya pada bidang Kristologi, banyak hal yang telah dialami ustad Abu Deedat. Menurutnya, ketika kita berdakwah pasti akan ada hambatan-hambatan yang harus dilalui, baik itu dari dalam maupun hambatan yang datang dari luar. Hambatan dari dalam biasanya datang dari beberapa kalangan da'i dan aktivis dakwah sendiri, yang masih menganggap Kristologi sebagai suatu yang tidak perlu dibahas, karena masih banyak persoalan yang tidak kalah penting. Hal ini terjadi dikarenakan beberapa kalangan da'i dan aktivis dakwah tersebut belum memahami pentingnya Kristologi, yang bukan hanya sebagai bahan perbandingan antara Islam dengan Kristen, namun sebagai bekal
3
Abu Oeedat Syihab, Membongkar Gerakan Sa/ibiyah di Indonesia, (Jakarta: Pustaka Tazkia az-Zahra, 2005) cet. Ke-3. h. 82 4 Abu Deedat, dalam maka/ah
47
berdialog dengan para penginjil dan murtadin, agar seorang da'i dapat memberikan penjelasan secara konkrit melalui pendekatan Al Quran dan bibel. Seperti yang dikutip dari wawancara dengan penulis: " ... Hambatan dari dalam itu adalah masih dianggapnya kajian kristologi suatu yang tidak perlu, anggapan ini muncul dari sebagian kalangan da'i-da'i sendiri. Mungkin ini berangkat dari ketidakpahaman saja. Padahal mempelajari kristologi adalah ha! yang sangat penting sebagai bekal saat melakukan dakwah untuk menyelamatkan aqidah umat Islam ... " 5 Sedang hambatan dari luar, datang dari oknum-oknum yang tidak menyukai kiprah dakwah ustad Abu Deedat, biasanya para misionaris. Ustad Abu Deedat pernah mengalami terror melalui telepon dan surat kaleng, seperti halnya tulisantulisan yang bernada mengkritik maupun melecehkan, bahkan salah satu surat kaleng yang diterima berisikan beberapa halaman Al Qur' an yang disobek dan dibakar. Berbagai kritikan serta ancaman atas dakwah yang dilakukannya, ustad Abu Deedat menanggapi hal tersebut sebagai tabi'at jalan dakwah yang apabila kita memilih jalan itu maka akan mememukan duri-duri yang akan menghalangi jalan dakwah.
2.
Metode Dakwah Ustad Abu Deedat Ada beberapa metode yang dilakukan seorang da' i dalam berdakwah, antara
lain: Hikmah, Mau 'idzatil Hasanah, dan Mujadalah. Adapun metode yang dilakukan ustad Abu Deedat dalam berdakwah adalah sebagai berikut:
5
Abu Deedat, Wmvancara Pribadi, Tanggal 19 Januari 2008, Jakarta
48
1). Mau'idzatil Hasanah
Al-Mau 'idzatil a/-Hasanah adalah cara berdakwah yang disenangi, dengan cara mendekatkan mad'u kepadanya dan tidak menjerakan, memudahkan dan tidak menyulitkan. Singkatnya, adalah suatu metode yang mengesankan sasaran dakwah bahwa peran da'i sebagai teman dekat yang menyayanginya, dan yang mencari segala ha! yang bermanfaat baginya dan membahagiakannya. 6
Mau 'idzatil a/-Hasanah dapat diartikan juga sebagai ha! yang dapat masuk kedalam kalbu dengan penuh kasih sayang dan kedalam perasaan yang penuh kelembutan; tidak berupa larangan terhadap sesuatu yang tidak harus dilarang; tidak menjelek-jelekkan atau membongkar kesalahan. Sebab, kelemah-lembutan dalam menasehati (al-mauizhah) dapat meluluhkan ha! yang keras.' Bentuk dakwah yang dilakukan ustad Abu Deedat dalam berdakwah, salah satunya dalam bentuk bil-/isan dan bil-qalam. Dakwah dalam bentuk bil-lisan dapat dibuktikan dari seringnya beliau menjadi narasumber untuk kajian-kajian Kristologi, dan perbandingan agama. Ustad Abu Deedat juga melakukan dakwah
bil-lisan, dengan menggunakan media radio. Salah satunya adalah radio Dakta 107 FM Bekasi. Beliau menjadi pengasuh tetap kajian Kristologi dalam program Mutiara Hikmah, yang disiarkan setiap hari selasa sore, pukul 16.00 WIB. Melalui radio Dakta, ustad Abu Deedat dapat menyampaikan dakwahnya, sehingga mudah diterima oleh masyarakat luas. Melalui media radio juga, ustad Abu Deedat dapat dengan mudah memperoleh informasi-informasi dari para pendengar tentang kasus-kasus pemurtadan yang sedang terjadi. Hal ini seperti yang di ungkapkan ustad Abu Deedat saat wawancara pribadi: ' Muhammad Husain Fatullah, Metodologi dakwah Da/am Al-Qur 'an, (Jakaita: LENTERA, 1997), cet. Ke-I, h. 48-49 7 Ibid
49
" ... hingga saat ini di Radio Dakta 107 Fm Bekasi, dimana dari sini saya banyak mendapat informasi dari pendengar tentang kasus-kasus pemurtadan ... "
8
Beliau juga menggunakan media VCD antara lain: Membongkar Tantangan Umat Islam dan Membongkar Gerakan Pemurtadan Terhadap Umat Islam. Selain itu, ustad Abu Deedat berdakwah dalam bentuk bil-qalam. Dakwah
bil-Qa/am, yaitu dakwah yang di Iakukan melalui tulisan, yaitu dakwah yang dengan menggunakan keterampilan tulis-menulis berupa artikel atau naskah yang dimuat didaiam majaiah, artikeI, atau surat kabar. 9 Banyak karya ustad Abu Deedat meiaiui tulisan seperti artikel tentang Kristologi yang dapat dilihat di Internet maupun makaiah-makalah untuk acara kajian-kajian, seminar, dan sebagainya. Ustad Abu Deedat-pun memiliki beberapa karya dalam bentuk buku-buku, seperti: 10 a). Pemurtadan dan Pengenaian AI-Kitab Karya ini merupakan buku seri pertama dari pembahasan Urgensi Pemahaman
Kristologi,
teiah
dicetak tiga kali,
sebanyak
I 200
eksemplar. Cetakan pertama bulan Mei 2004, kedua Desember 2006 dan ketiga pada bulan Oktober 2007. Diterbitkan oleh Pustaka Tazkia AzZahra di Jakarta. Buku ini mengungkapkan bagaimana al-Qur'an berfungsi sebagai korektor terhadap aI-Kitab Bibel, yang sudah banyak penyimpangan. Dan mengungkap sepak terjang kaum ahlul kitab (Yahudi dan Nasrani) di daiam upaya memurtadkan umat Islam.
8
Abu Deedat, Wawancara Pribadi, Tanggal 23 Januari 2007, Bekasi Rafi'udin-Maman Abdul Djaliel, Prinsip dan Strategi daJ...t1 1ah, (Bandung: Pustaka Selia, 2001), h. 24 10 Abu Deedat, Hasil Survey,Tanggal 29 Januari 2008, Bekasi 9
50
b). Isa Al-Masih bukan Putera Allah Karya ini merupakan buku seri kedua dari pembahasan Urgensi pemahaman Kristologi. Diterbitkan oleh Pustaka tazkia Az-Zahra, Jakarta. Baru di cetak satu kali, pada bulan Mei 2004. penulis mencoba untuk meluruskan kesalahpahaman terhadap agama Islam. Buku ini dapat dijadikan bahan untuk berdialog dengan para missionaris yang menggunakan Al-Qur'an sebagai alat misi kepada kaum muslimin yamg awam. Melalui
buku ini, ustad Abu Deedat mencoba mendudukkan
kesalahpahaman melalui Al-Qur'an. Buku ini di buat secara empat serial, agar mudah untuk dipahami. Di antaranya, Permurtadan dan Pengenalan al-Kitab Bibel, Isa al-Masih Bukan Putera Allah, Kontroversi Penyaliban Yesus, dan Nubuat Nabi Muhammad di dalam Bibel. c). Kontroversi Penyaliban Yesus Karya
ini
menjelaskan
tentang
bermacam-macam
versi
dalam
penyaliban Yesus, berdasarkan Al-Kitab maupun Al-Qur'an. Diterbitkan oleh Pustaka Tazkia Az-Zahra, Jakarta. Baru di cetak satu kali, sebanyak 3500 eksemplar. d). Nubuat Nabi Muhammad di Dalam Bibel Di terbitkan oleh Pustaka Tazkia Az-Zahra di Jakarta, pada tahun 2004. telah dicetak sebanyak 3500 eksemplar. Buku ini menjelaskan tentang akan datangnya Nabi Muhammad yang telah di jelaskan dalam Taurat dan lnjil.
51
e). Membongkar Gerakan Pemurtadan Umat Islam Karya ini merupakan dokumen kristenisasi. Di terbitkan oleh Pustaka Tazkia Az-Zahra, Jakarta. Telah di cetak sebanyak lima kali. Di antaranya, cetakan bulan Februari 2005, Juli 2005, September 2005, Desember 2005, dan Desember 2006. di dalam buku ini di ungkapkan beberapa fakta gerakan salibiyah di Indonesia, agar tidak mudak terjebak oleh ulah sebagian para missionaris, yang datang ke rumah-rumah kaum muslimin. Mereka berusaha menggoyahkan akidah umat Islam.
f). Membongkar Gerakan Salibiyah di Indonesia Karya ini telah di cetak sebanyak tiga kali, pada bulan Februari 2005, Juli 2005 dan September 2005. di terbitkan oleh Pustaka Tazkia AzZahra, Jakarta. Buku ini menjelaskan fakta-fakta gerakan salibiyah di Indonesia,dan di persembahkan hanya untuk kaum muslimin dalam rangka menjaga dan menyelamatkan akidah. g). Bibel dalam Sorotan Al-Qur'an Karya ini menjelaskan fungsi Al-Qur'an sebagai korektor krhadap kitabkitab sebelumnya, yaitu Taurat, Zabur dan Injil. Diterbitkan oleh Pustaka Da'i, Surabaya. Telah di cetak sebanyak tiga kali, yaitu pada bulan Februari 2003, Mei 2003, dan Januari 2004. h). Dialog Islam VS Kristen Di terbitkan pada tahun 2001, oleh Pustaka Tazkia Az-Zahra, sebanyak 2000 eksemplar. Buku ini merupakan dialog antara !slam dengan Kristen, seperti tentang siapakah anak nabi Ibrahim yang dikorbankan, Ismail atau lshaq.
52
i). Agresifitas Gerakan Salibiyah Karya ini menjelaskan tentang misi Kristen, dan mengungkapkan sepak terjang misi Kristen. Di terbitkan oleh Pustak Tazkia Az-Zahra, Jakarta. Pada tahun 2000. j)
Kristologi sebagai Alat Meluruskan Kesalahpahaman Ajaran Karya ini menjelaskan beberapa kesalahpahaman tentang ajaran agama Islam.
Misalnya tuduhan-tuduhan
pihak Kristen
terhadap
Islam,
mengenai poligami, haramnya babi, minuman keras, dan sebagainya. Di terbitkan oleh Pustaka Tazkia Az-Zahra, pada tahun 1999 di Jakarta. k) Madu dan Racun Dalam Al-Kitab Karya ini ditulis Bersama dengan Tim FAKTA, yaitu Abu Deedat, Ramli Nawai, lhsan Mokoginta dan Ahmad Hizbullah. Di terbitkan oleh Pustaka Tazkia Az-Zahra, Jakarta. Pada tahun 200 I, sebanyak 178 halaman. I)
Senjata Menghadapi Pemurtadan Berkedok Islam Karya
ini mengungkap fakta dan data gerakan pemurtadan, serta
berbagai trik untuk berdialog menghadapi para missionaris, yang berusaha merusak Islam, dengan memenggal ayat-ayat al-Qur'an dan hadits. Serta mengungkapkan lembaga-lembaga Kristen yang melakukan kristenisasi berkedok Islam. Diterbitkan oleh Pustaka Al-Kautsar, Jakarta. Pada tahun 2002, sebanyak 199 halaman. Di tulis oleh Tim FAKTA, yaitu Abu Deedat, Ramli Nawai, Ihsan Mokoginta dan Ahmad Hizbullah.
53
m) Al-Qur'an Mengoreksi Bibel Di terbitkan oleh Pustaka Tazkia Az-Zahra, pada tahun 2000, di Jakarta. Buku ini dilengkapi dengan fungsi al-Qur'an sebagai Mushaddeq, yaitu membenarkan akan kitab-kitab terdahulu, seperti Taurat, Zabur dan lnjil. Serta mengoreksi kitab-kitab tersebut. Sedangkan dalam bentuk VCD, antara lain : a). Membongkar Tantangan Umat Islam Di
Terbitkan
oleh
Tim
FAKTA,
pada
tahun
200 I.
lsinya
mengungkapkan beberapa tantangan yang di hadapi umat Islam. b). Membongkar Gerakan Pemurtadan Terhadap Umat Islam. Di terbitkan oleh Tim FAKTA, pada tahun 2002. tentang pemaparan bahaya kristenisasi yang melanda umat Islam. Khususnya di Indonesia. Sekaligus mengajak umat Islam bertindak waspada dan meningkatkan ilmu
pengetahuan
untuk
menutup
pintu-pintu
pemurtadan
dan
kristenisasi. c). Parasit Akidah Di terbitkan oleh Tim FAKTA, pada tahun 2004. d). Pengaruh Budaya Terhadap Akidah Umat/ Keberagaman Umat Islam. Di terbitkan oleh Tim FAKTA, pada tahun 2007.
2). Mujadalah Menurut Muhammad Husain, Al-Qur'an telah memprediksi bahwa parajuru dakwah akan saling berbenturan dengan orang-orang kafir, karena kontradiksi keyakinan mereka dengan dakwah, baik karena perbedaan pemikiran mereka y_;
t
-
54
dengan dakwah maupun karena dakwah yang berlawanan dengan aqidah atau keyakinan mereka. Al-Qur'an telah mengetahui akibat yang akan dialami oleh para juru dakwah bersama orang-orang yang sesat, bila tabiat mereka dibiarkan begitu saja. Boleh jadi metode yang biasa digunakan orang-orang kafir dalam mempertahankan diri bisa mempengaruhi para juru dakwah. Disini, dakwah akan menghadapi kendala yang semakin rumit dan berbagai agitasi emosional yang luar biasa. Di dalam terdapat upaya untuk melatih pribadi da'i dan memperluas wawasan pemikiran. Al-Qur'an mengajak da'i untuk keluar dari kerangka dirinya menuju kerangka realitas yang lebih luas. Al-Qur'an juga mengajak para da'i untuk menjauhkan diri dari sifat sombong, yang sangat membahayakan dirinya sendiri. Al-Qur'an menyuruh para da'i mengikuti watak penuh toleran dan memperhatikan kondisi orang lain, serta memperhatikan keadaan psikologis dan tingkat pemahamannya. 11 Metode mujadalah ialah metode dakwah yang dilakukan melalui dialog atau debat. Namun, debat yang dilakukan seorang da'i ialah debat dengan cara bijaksana, bukan dengan cara yang kasar, keras, dan sebagainya yang tidak sesuai dengan ajaran Islam, tentu ha! ini tidak akan memecahkan permasalahan, bahkan bisa jadi objek dakwah (mad'u) akan semakin jauh dan tidak mau menerima seruan dakwah. Menurut pengamatan penulis, ustad Abu Deedat lebih sering berdakwah melalui dialog. Dari dialog ini, maka dakwah ustad Abu Deedat menggunakan metode mujadalah dalam bentuk dakwah bil-lisan. Ustad Abu Deedat telah banyak berdialog dengan para pendeta d:m murtadin, sudah banyak pula yang
11
Muhammad Husain Fatullah, Metodoiogi Dakwah, h. 49-50
55
berhasil disadarkan dan kembali kepada Islam. Namun, banyak juga pendeta yang masih belum menerima kebenaran al-Qu'ran, walupun sudah jelas terbukti bahwa ajaran mereka keliru dan banyak sekali penyimpangan-penyimpangan. Sebagai contoh, al-Qur'an sendiri menyatakan, telah terjadi percampuradukan antara yang benar dan yang bathil dalam ajaran ahlul kitab. Ini berarti menunjukkan ada juga kebenarannya. Hanya saja memang madu dan racun itu sudah digabung menjadi satu. Seperti ayat-ayat tauhid dalam Matius pasal 12 ayat 25 Yesus berkata, "Dengarlah wahai Bani Israel, Tuhan kita adalah Tuhan Esa." lni menunjukkan Tuhan mereka adalah Esa disamping memang ajaran mereka khusus hanya kepada golongan Bani Israel. Tapi ada juga racunnya, apa yang dikatakan Paulus dalam Roma pasal sembilan ayat lima misalnya, "Yesus adalah Allah yang harus disembah." Datanglah ayat al-Qur'an sebagai korektor bagi mereka, misalnya surah al-Maidah ayat 72 menyebutkan, "Te/ah kafir orang yang mengatakan al-Masih adalah Tuhan." 12 Saat berdialog dengan murtadin, ha! pertama dilakukan berbicara dengan tenang, sehingga objek dakwah dapat nyaman dalam berdialog. Kedua, dengan stategi komperatif, yaitu memerangkan bagaimana Islam memandang sesuatu dan bagaimana pula Kristen memandang sesuatu hal tersebut. Maksudnya adalah sebagai studi perbandingan al-Qur'an dengan Bibel. Sehingga mutadin ragu akan keyakinannya yang keliru. Hal selanjutnya yang dilakukan yaitu dengan melihat dari sisi Psikologis, mencoba mencari apa yang menyebabkan orang tersebut murtad. Setelah itu menggunakan pendekatan Laailaaha Jlallah, dengan cara menjelaskan konsep-konsep ketauhidan. Kemudian dengan pendekatan Al-Qur'an agar objek dakwah semakin yakin akan kebenaran Al-Qur'an. Seperti dikutip dalam wawancara: " ... pertama lihat dari sisi psikologisnya, apa yang menyebabkan ia murtad? Misalnya faktor ekonomi. Setelah itu kita coba untuk meragukan mereka terhadap Al_kitab dengan pendekatan dialog komparatif, yaitu perbandingan Islam dengan Kristen. Bagaimana sih, pandangan Islam? Dan bagaimana pula pandangan Kristen? Sehingga seorang murtadin bisa meninggalkan betul keyakinan yang
", Sumber: hllp:llwww: ka(fah. web. id!rubliklartike/1011080 /.shtml, Diakses Tanggal Januari 2008
15
56
keliru itu. Kemudian selanjutnya dengan pendekatan "Laalllaaha 1/lallah" 13 mengungkap makna yang tekandung dalam kalimat tauhid tersebut. .. " Berikut ini, contoh ketika ustad Abu Deedat berdialog dengan murtadin, yang telah di tulis dalam bentuk artikel, yang mengisahkan seorang pemuda berusia 19 tahun, bernama Gunawan. Pemuda lulusan Madrasah Tsanawiyah, yang kemudian menjadi penginjil, atas ajakan seorang pendeta. "Apa aktivitas Anda di Gereja?" Tanya Abu Deedat. Gunawan mengaku mengajar gitar di sekolah Kristen dan melakukan pelayanan dengan cara menyampaikan kesaksian di gereja dan KKR. "Apa ajaran pendeta tentang Islam?' selidik Abu Deedat. "Islam tak menjamin keselamatan, Nabinya saja belum selamat karena masih di doakan dengan shalawat. Jika nabinya tak selamat, bagaimana dengan umatnya?" jawab Gunawan polos. "Apa lagi doktrin pendeta tentang Islam?" Lanjut Abu Deedat. "Islam itu teroris yang suka ngebom Gereja dan mengajarkan poligami," jawabnya. Setelah itu, Abu Deedat mulai melakukan terapi, "Jika Kristen menjamin keselamatan, coba baca Kisah Para Rasul 13:23." Gunawan pun membaca ayat itu, "Dan dari
keturunannyalah, sesuai dengan yang telah di janjikan Nya, Allah telah membangkitkan Juru selamat bagi orang Israel, yaitu Yesus." "Anda Asal dari mana?"Tanya Abu Deedat, "Lampung!" jawab Gunawan singkat. "Menurut ayat itu, Anda tak di selamatkan Yesus, karena Yesus hanya menyelamatkan orang Israel," jelas Abu Deedat. Gunawan menganggukkan kepala tanda setuju. Abu Deedat menambahkan beberapa dalil, "Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-dombayang hilang dari umat Israel," {Matius 15:24)". Bahkan Kudus pun melarang penginjilan ke Asia. Karena Roh kudus mencegah mereka urituk memberitakan Injil ke Asia (Kisah Para Rasul 16:6). Gunawan diam saja, pandangannya terpaku pada AIKitab di pangkuannya. "Apakah Anda masih meyakini Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamat?' Tanya Abu Deedat. "Ya!" jawab Gunawan mantap. "Jika begitu, silahkan baca Injil Markus 12:29."saran Abu Deedat. Gunawan membacanya: "Jawab Yesus: "Hukum yang terutama
ialah: Dengarlah, Hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu Esa." Kemudian Abu Deedat berkata, ·jelas kan? Di ayat itu Yesus mengakui dirinya bukan Tuhan, karena ia bertuhan pada Allah. Karena Yesus punya Tuhan, maka ia bukan Tuhan. Silahkan baca Injil Lukas 6:12." Dengan cepat Gunawan menemukan ayat itu, tampak jelas ia terbiasa mengkaji Bibel, "Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa kepada Allah." "Makin jelas kan, bahwa Yesus bukan Tuhan, bukan juru selamat dan penebus dosa. Sebab, Yesus sendiri berdoa kepada Allah. Dalam Lukas 22:42 dan Matius 6: 13 Yesus kesclamatan pada Allah. Jika Yesus juru selamat, seharusnya ia tak minta keselamatan pada siapapun," tegas Abu Deedat. Pemuda itu terperangah, pandangannya kosong. Tanpa membuang waktu, Abu Deedat melanjutkan, "Memang di AIKitab ada ayat yang menyatakan, Yesus mati dan hidup kembali supaya menjadi Tuhan. Tapi ini bukan sabda Yesus, silahkan baca Kitab Roma 14:9." Gunawan pun membacanya, "Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya la menjadi Tuhan, baik atas orang- orang hidup." "Ayat inilah yang jadi landasan bahwa Yesus adalah Tuhan. Tapi ini bukan sabda Yesus, melainkan 13
Wcrwancara Pribadi, Tanggal 19 Januari 2008, di Jakarta.
57
tulisan Paulus pada jemaatnya di Roma. Ayat ini bertentangan dengan sabda Yesus dan firman Allah, coba baca firman Allah dalam kita Ulangan 4:35-39," lanjut Abu Deedat.Gunawan membacanya: "Engkau diberi me/ihatnya untuk mengetahui, bahwa Tuhanlah Allah, tidak ada yang lain kecuali Dia ... Sebab itu ketahuilah pada hari ini dan camkanlah, bahwa Tuhanlah Allah yang di langit di alas dan di bumi di bawah, tidak ada yang lain." "Perhatikanlah baik-baik, Allah berfirman bahwa Tuhanlah Allah, tidak ada yang lain kecuali Dia. lnilah syahadat Laai/aaha Jlallah. 14 Setelah berdialog, ustad Abu Deedat melanjutkan terapinya, tentang makna dan hakikat ajaran agama Islam, serta menyarankan para korban untuk memohon ampun kepada Allah, meminta maaf pada orang tua serta beristigfar. Selanjutnya metode yang digunakan saat berdialog dengan pendeta, tidak jauh berbeda ketika berdialog dengan murtadin. Yang pertama dilakukan adalah, melalui konsep "kesamaan", yaitu mengangkat ha! yang pada dasarnya sama seperti mengenai Nabi Ibrahim as. Karena agama Kristen menganggap Nabi Ibrahim adalah Bapak orang-orang beriman, dan Islam menganggap Nabi Ibrahim sebagai bapak para Nabi, setelah itu dialog terus berlanjut. Langkah selanjutnya, melalui
pendekatan
Pararelisasi
Islam-Kristen.
Misalnya,
agama
mengajarkan tauhid, mengharamkan babi, melarang minuman
Islam
keras, dan
sebagainya. Sebagai salah satu contoh, dalam Kristen pun ternyata Al-Kitab (Bibel) mengharamkan minuman keras, seperti yang tertulis dalam kitab Imamat 10: 8-1 I, yang berbunyi: " .. .Janganlah engkau minum anggur atau minuman
keras .. .." Tetapi mengapa orang Kristen tetap memakan babi. Hal ini seperti yang d ikatakan us tad Abu Deedat saat wawancara: " ... Pertama lewat kesamaan terlebih dahulu, misalnya kita tarik tentang Nabi Ibrahim. Karena Nabi Ibrahim itu diakui tiga agama sebagai tokoh central, yaitu Yahudi, Kristen, dan Islam. Orang Kristen menganggap Ibrahim sebagai bapak orang-orang beriman, Islam menganggap Nabi Ibrahim sebagai bapak para Nabi. Nah,. .. berangkat dari sini kita tanyakan kenapa ko' bisa berbeda pemahamannya? Padahal sumbernya satu. Misalnya siap anak Ibrahim yang di korbankan? Dalam 14
Abu Deedat, "Kisah Taubatnya Sang Penginjil'', dalam Artike/, h. 1-3
58
kitab Kejadian ayat 22 di tuliskan bahwa yang dikorbankan adalah lshaq bukan Ismail. Sebenarnya ini dalah rekayasa, karena mereka tahu Ismail nantinya akan mempunyai keturunan yaitu Nabi Muhammad saw. Setelah itu kita coba dengan titik temu ajaran ketahuidan, yaitu yang meng-Esa-kan Allah, bagaimana menjelaskan bahwa Al-Qur'an itu adalah sebagai korektor terhadap kitab-kitab sebelumnya. Kemudian melakukan pendekatan paralelisasi Islam-Kristen. Misalnya Islam mengajarkanTauhid, mengharamkan babi, mengharamkan minuman khamar, dan ternyata Al-Kitab pun mengharamkan babi, coba Iihat Kitab Imamat I I Ayat 7, tetapi kenapa orang Kristen tetap memakan Babi? .... " 15 Dalam berdialog dan berinteraksi dengan para missionaris, ustad Abu Deedat memberikan saran, bahwa seorang da'i jangan hanya mengatakan kitab injil salah atau sudah tidak asli, namun lebih baik jika ditunjukkan hal-hal yang menyimpang dan salah didalam injil tersebut.
3.
Materi Dakwab Ustad Abu Deedat Syibab Menurut E Hasan Saleh di dalam buku Studi Islam di Perguruan Tinggi,
secara garis besar ajaran Islam atau materi dakwah ada tiga, yaitu: akidah, Syari'ah dan akhlak. 16 Akidah adalah keyakinan atau kepercayaan, akidah merupakan unsur yang paling esensial dan paling utama dalam Islam, yang meliputi segala ha! yang berkaitan dengan kepercayaan atau keimanan seorang muslim. Di dalam alQur'an, akidah di sebut dengan istilah iman. 17 Dalam buku mengupas Sunnah Membedah Bid'ah, Al-Qhathani menuliskan pengertian akidah secara bahasa, yaitu dari kata "aqacf' yang berarti ikatan dan buluhan yang kuat, dapat juga berarti teguh, permanen, saling mengikat dan rapat. Sedangkan secara istilah akidah adalah iman yang teguh, kokoh dan kuat yang 15
Wmvancara Pribadi, Tanggal 19 Januari 2008, di Jakarta E Hasan Saleh, Studi Js/a111 di Perguruan Tinggi; Pe111binaan IJ\1TAQ dan Pengernbangan Wawasan, (Jakarta: ISTN, 2002) 17 Tim Penyusun IAIN Syarif Hidayatullah, Ensik/opedi Islam, (Jakarta: lchtiar Vant Hoeven, 1999), h. 24 16
59
tidak akan terasuki oleh keragu-raguan. Yakni keyakinan yang menyebabkan seseorang dapat di beri jaminan keamanan, hati nuraninya terikat pada keyakinan itu, kemudian menjadi agamanya. 18 Syari'ah ialah ketentuan (norma) Tuhan, yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan (ibadah) dan hubungan manusia dengan sesamanya. 19 Dengan kata lain, Syari;ah adalah materi dakwah yang berisikan pesan untuk mentaati peraturan atau hukum Allah swt, bagaimana caranya berhubungan dengan Tuhan
(hablumminallah) dan pergaulan hidup sesama manusia (hablumminannaas). Akhlak yaitu pesan dakwah berupa budi pekerti seseorang yang menjadi penyempurnaan keimanan dan keislaman. Berdasarkan analisis penulis, materi dakwah yang di pakai ustad Abu Deedat dalam berdakwah adalah materi dakwah yang mencakup pesan akidah dan syariah, melalui studi perbandingan agama yaitu Kristologi dan lslamologi. Materi yang mengandung pesan akidah, dapat di lihat dari pesan yang disampaikan saat berdialog, menjadi narasumber maupun dari berbagai tulisan dalam bentuk buku atau makalah. Sebagai contoh, berikut adalah salah satu materi yang ditulis melalui buku Pemurtadan dan Pengenalan Al-Kitab: " ... bagi muslim akan menambah keyakinan bahwa Al-Qu'an itu benarbenar wahyu bukan bikinan manusia, sedangkan bagi pengikut Kristiani akan menyadari bahwa Al-Kitab Bibel telah mengalami distorsi (perubahan). Seperti doktrin Paulus yang mengajarkan Nabi lsa'alaihissalam itu Tuhan, adalah keliru. Nabi Isa as bukanlah Tuhan, dan bukan pula anak Tuhan, melainkan sebagai utusan Tuhan hanya untuk Bani Israel saja bukan untuk kaum atau bangsa yang lain .. ." 20
18
Said bin Ali Wahf Al-Qhathani, Mengupas Sunnah Membedah Bid'ah (Jakaita: Darul Haq, 2002), h. 9-10 19 Hasan Saleh, Studi Islam di Perguruan Tinggi, h. 55 20
Abu Deedat Syihab, Pe111urtadan dan Pengena/an Al-Ki/ab, (Jakarta: Pustaka Tazkia Az-
Zahra, 2004), cct. Ke 2, h. vi
60
Pada pesan di atas, mengartikan bahwa Tuhan yang berhak disembah hanyalah Allah yang telah menurunkan kitab Al-Qur'an, Al-Qur'an akan selalu terjaga
kemurniannya
yang
berfungsi
sebagai
korektor
bagi
kitab-kitab
sebelumnya, seperti Bibel yang telah banyak dirubah oleh Paulus agar umat Kristiani menyembah Isa sebagai Tuhan. Selain itu, dapat juga dilihat dari tulisan dalam bentuk makalah Introduksi Al-Kitab (Bibel), yang berisi: "Beriman
kepada
kitab-kitab
Allah,
maksudnya
membenarkan
dan
mempercayai dengan yakin bahwa Allah swt telah menurunkan kitab-kitab suci kepada para nabi dan rasul untuk di sampaikan kepada umatnya sebagai pedoman hidup agar dapat membedakan antara yang benar (haq) dan yang bathil, mana yang baik dan mana yang buruk". 21 Pesan di atas bermakna bahwa umat Islam harus mempercayai dan meyakini bahwa Allah swt telah menurunkan kitab Al-Qur'an sebagai pedoman hidup bagi manusia, agar dapat membedakan antar yang benar dan yang salah sehingga tidak tersesat pada keyakinan selain Islam. Adapun materi dakwah yang mengandung pesan syari'ah, dapat dilihat dari berbagai isi ceramah , dialog dan dalam bentuk tulisan, seperti yang tertulis dalam buku Pemurtadan dan Pengenalan Al-Kitab, yaitu: "Islam mengajarkan kepada umatnya akan beberapa bentuk larangan, yaitu segala sesuatu yang wajib dihindari dan tidak diperbuat oleh para hamba, antara lain tentang makanan dan minuman. Didalam AlQur'an surat Al-Maaidah ayat 90 "Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminwn) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, ada/ah perbuatan keji, termasuk perbuatan Syaitan ... " sedangkan untuk makanan, secara tegas disebutkan dalam Al-qur'an: "Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih alas nama selain Allah swl ...". 21
Abu Deedat, "lntroduksi Al-Kitab (Bibel)", dalam Maka/ah, h. I
61
Dalam Kristen pun sesungguhnya terda~at perintah larangan untuk beberapa hal sebagaimana termaktub di dalam Bibel"2 Dari teks di atas, mengartikan bahwa adanya perintah untuk menjauhi segala larangan, seperti yang terdapat dalam Al-Qur'an surat Al-Maaidah ayat 3 dan 90, bahwa umat Islam dilarang meminum khamar, berjudi, berkorban untuk berhala, meramal nasib berbuat keji, memakan bangkai, darah, daging babi, dan daging hewan yang di sembelih selain alas nama Allah. Hal ini menunjukkan pesan yang berisikan aturan dalam agama atau yang di sebut sebagai pesan syari'ah.
Materi lain yang mengandung pesan syari'ah, dapat di lihat dari buku Pemurtadan dan Pengenalan Al-Kitab, seperti yang dikutip berikut ini: "... secara ideainya, jawaban yang paling ampuh untuk menghadang dan memotong perjalanan gerakan mereka adalah dengan ditegakkannya syari'at Islam secara konsisten, agar simpuI-simpul keumatan yang dibangun atas dasar tauhid yang disemangati rasa ukhuwah dan jam'ah terjalin sebagimana mestinya ... kita tidak boleh lengah dan asyik daiam bersiap-siap memasuki era Islamisasi kehidupan bermasyarakat dan memasyarakatkan kehidupan Islami melalui penegakkan syariat Islam, namun tanpa sadar secara sistematis dan terprogram rapi mereka melakukan penghancuran aqidah umat Islam ... " 23 Dari pesan diatas, mengandung arti bahwa strategi untuk menghadapi gerakan pemurtadan adalah dengan cara menegakkan syari'at Islam, syariat Islam ialah sebuah aturan hidup yang paling ideal bagi kehidupan manusia, melainkan sebagai rambu-rambu dalam menjalani hidup, agar mencapai kesuksesan di dunia dan akhirat. Dalam menyampaikan dakwahnya, ustad Abu Deedat memberikan materi bahwa seorang da'i dalam berdakwah kepada Ahlul kitab dilengkapi dengan pendekatan Injili, agar dapat memberikan penjelasan dan jawaban-jawaban konkret. Oleh karena itu, seorang dai dianjurkan memiliki pemahaman tentang 22 23
Abu Deedat, Pemurtadan dan Pengenalan Al-Kitab, h. 59 Abu Deedat, Pemurtadan dan Pengenalan Al-Kitab, h. 34-35
62
Kristologi. Adapun landasan untuk mempelajari al-Kitab (Bibel), adalah sebagai berikut: I). Landasan al-Qur'an
"Dia te!ah menurunkan kepadamu al-Kitab (a/-Qur'an) dengan sebenarnya, membenarkan apa-apa (kitab-kitab) yang diturunkan sebelumnya dan Dia telah menurunkan Taurat dan Jnjil. Sebe/um (alQur'an), menjadi petunjuk bagi manusia. Dan Dia telah menurunkan a!Furqan (al-Qur'an)." (Qs. Ali Imran 3-4). "Rasul (Muhammad) te/ah beriman kepada apa yang ditunmkan kepadanya dari Tuhannya, dan (demikian pula) orang-orang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, kepada malaikat-malaikat-Nya, kepada kitab-kitab-Nya dan kepada rasul-rasul-Nya, (seraya mereka berkata), "Kami tidak membeda-bedakan anatara seorang dengan yang lain dari pada para Rasul-Nya." (Qs. Al-Baqarah 285). 2). Landasan Hadits Nabi Rasulullah saw, mengajarkan kepada umat Islam untuk bersikap hatihati: "Janganlah kamu benarkan begitu saja dan jangan kamu
dustakan." 24 Untuk memanamkan semangat dalam mempelajari Kristologi, sebagai salah satu bekal dalam berdakwah, menurut ustad Abu Deedat maka seorang aktivis dakwah harus mengetahui urgensi mempelajari al-Kitab (Bibel), diantaranya: I). Seruan untuk berdakwah dan berdialog:
"Dan serulah kepada jalan Tuhanmu dengan cara bijaksana dan nasehat yang baik. Dan debatlah mereka dengan cara yang lebih baik (halus)." (Qs. An-Nahl 125). "Janganlah kamu berdebat dengan ahli Kitab, kecuali dengan cara yang lebih baik, kecuali terhadap orang-orang yang zalim diantara mereka." ( Qs. al 'Ankabuut 46)
"Mari/ah kita menuju kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan diantara kami dan kamu." (Qs. Ali Imran 64) 2). Kitab-kitab suci sebelum al-Qur'an dan telah mengalami perubahan: a. Banyaknya ayat yang disembunyikan, sebagimana dijelaskan alQur'an:
"Dan mereka tidak memuliakan Allah dengan kemuliaan yang sebenarnya ketika mereka berkata, Allah tidak menurunkan sesuatu apapun kepada manusia .. ." (Qs. Al-an'am 51) contoh ayat-ayat yang disembunyikan: nubuat kedatangan Nabi Muhammad saw dalam Taurat dan lnjil (Qs. As-Shaff 6, al A'raaf 157 dan injil Yohanes 16: 7-14). b. Banyaknya ayat-ayat yang dirubah: 24
Abu Deedat Syihab, "lntroduksi Al-Kitab (Bibel)", h. 2
63
"Sebagian dari orang-orang Yahudi mengubah kalimat-kalimat dari tempatnya" (Qs. An Nisaa 46). Contoh ayat-ayat yang dirubah: Nabi Isa as. Mengajarkan tauhid, bahwa Allah itu Esa (Markus 12:29), dan bahwa dirinya hanyalah utusan Allah untuk bani Israel (Matius 10: 5-6 dan Markus 15:24). Tetapi para theolog Kristen mengajarkan Trinitas, bahwa Tuhan itu ada tiga, yaitu Allah Bapa, Allah anak dan Allah Roh Kudus, yang ketiga-tiganya adalah sama, serupa dan satu hakekat, yaitu hakekat Illahi. Kesalahan ini diluruskan oleh alQur'an dalam surat al-Maaidah 17, 72, dan 73. c. Banyaknya ayat-ayat yang bercampur aduk antara yang Haqq dan yang Bathil:
"Hai Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani), mengapa kamu campur adukan antara yang benar dan yang salah dan kamu menyembunyikan yang benar, padahal kamu mengetahuinya?" (Annisaa: 46). d. Adanya ayat-ayat palsu yang dikatakannya sebagai ayat Allah:
"Maka kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang menu/is AlKitab dengan tangan mereka sendiri, /a/u mereka katakana, "Ini/ah dari sisi Allah", karena mereka ingin mendapatkan sedikit keuntungan dari hasil perbuatannya. Dan celaka/ah mereka akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka" (Qs. Al-Baqarah 79). Tetapi al-Quran telah dijamin keasliannya oleh Allah swt: "Sesungguhnya Kami telah menurunkan al-Qur'an dengan sesungguhnya Kami yang akan menjaganya" (Qs. al Hijr 9). 25 Dengan demikian, dalam menyampaikan dakwah ustad Abu Deedat menggunakan keilmuan perbandingan agama (Islam-Kristen), yang di dalamnya mengandung pesan akidah dan syari'ah., seperti yang telah dicontohkan diatas.
" Abu Oeedat, "lntroduksi Alkitab (Bibel)'', h.2-3
BABY
PENUTUP
A.
Kesimpulan Peran ustad Abu Deedat dalam mengantisipasi gerakan kristenisasi melalui
FAKTA (Forum Anti Gerakan Pemurtadan), diantaranya melakukan pembinaan untuk memperkuat akidah dan perlawanan. Pembinaan dengan cara mengadakan secara riutin kajian-kajian kristologi untuk para aktivis dakwah dan masyarakat pada umumnya, agar tidak mudahterjebak tipu daya para missionaris. Membentuk beberapa jaringan organisasi di berbagai wilayah di Indonesia agar dapat menghambat dan menghentikan upaya kristenisasi. Perlawanan dengan cara mempersiapkan para da'i yang memiliki bekal keislaman dan kristologi, agar siap berdakwah untuk mengatasi berbagai kasus kristenisasi. Metode dakwah yang dilakukan ustad Abu Deed at ad al ah Mau 'izhatil
hasanah dalam bentuk bi! lisan dan bi! qalam. Dakwah melalui bi! lisan dengan cara ceramah, menjadi narasumber di berbagai seminar dan melayani konsultasikonsultasi kasus pemurtada, narasumber tetap di berbagai media elektronik maupun cetak. Dakwah dalam bentuk bil qalam dengan cara menulis berbagai buku kristologi, artikel-artikel, dan makalah. Kemudian ustad Abu Deedat, juga memakai metode Mujadalah dalam melakukan dakwahnya terhadap ahli kitab dan para korban pemurtadan. Dalam metode mujadalah ini, dilakukan dalam bentuk
bi! lisan. Ustad Abu Deedat sering melakukan dialog-dialog dan debat dengan para pendeta dan murtadin, agar dapat meyakiki kebenaran al-Qur'an dan mengakui akan keagungan Allah swt, sehingga dapat kembali kepangkuan Islam.
65
Berdasarkan analisis penulis, materi dakwah yang di pakai ustad Abu Deedat dalam berdakwah adalah materi perbandingan agama yaitu Kristologi dan lslamiologi, dalam materi tersebut mencakup pesan akidah dan syari'ah.
B.
Saran-Saran I.
Mengenai peran ustad Abu Deedat dalam mengantisipasi pemurtadan melalui FAKTA, adalah agar lebih intensif dan variatif lagi dalam memberikan kajian-kajian kristologi, agar dapat terus mencetak para juru dakwah yang memiliki pemahaman kristologi selain dari ilmu keislaman.
2. Metode yang telah dilakukan yaitu mau'izhatil Hasanah dan Mujadalah, agar lebih memperluas jalinan kerjasama dengan berbagai media Islam maupun umum. 3. Materi dakwah yang digunakan agar dapat lebih mudah dimengerti oleh semua aspek mad'u, sehingga mudah diterima mulai dari kalangan remaja hingga dewasa.
DAFTAR PUSTAKA A. Buku
Abdul Aziz, Jum'ah Amin. Fiqih Dakwah, Solo: Era lntermedia 2005. AI-Qhathani, Al-Said Bin Ali Ibn Wahf. Menjadi Dai yang Sukses, Jakarta: Qishti Press, 2005.
-------. Mengupas Sunnah Membedah Bid'ah, Jakarta: Darul Haq, 2002. -------. Da 'wah Islam Da 'wah Bijak, Jakarta: GIP, 1994. Aulia, M. Lili Nur. Beginilah Jalan Da 'wah Mengajarkan Kami, Jakarta: Pustaka Da'watuna. 2006. Deedat, Ahmed. The Chaise; Dialog Islam-Kristen, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 1999. Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2002 Djaliel, Rafi'udin-Maman Abdul. Prinsip dan Strategi dakwah, Bandung: Pustaka Setia, 200 I. Fatullah, Muhammad Husain. Metodologi dakwah Dalam Al-Qur 'an, Jakarta: LENTERA, 1997. Gerungan, W .A. Psikalogi Sosia/, Bandung: PT Eresso, 1998 Hamka. Tafsir al-Azhar VII. Jakarta: Pustaka Panji Mas, 2005. Jaiz, 1-Iartono Ahmad. Ada Pemurtadan di JAIN, Jakarta: Pustaka al Kautsar,2005. Jasiman, Syirah Torbiyah, Surakarta: Auliya Press, 2005. Masyhur, Syaikh Mushthafa, Fiqh Dakwah, Jakarta: Al-l'tishom, 2000. Moeleong, Lexy, J, Metodologi Penelitian Kua/itatif, Bandung: ROSDA
67
Muchlarom, Zaini. Dasar-dasar Manajemen Dakwah, Yogyakarta:
Ikalan
Keluarga Fakullas Adah, 1996. Munir, M. Metode Dakwah, Jakarta: Prenada Media, 2003. Nuh, Sayid Muhammad. Dakwah Fardiyah, solo: Era lnlermedia, 2000. Noor, M, Hs. Himpunan Istilah Psikologi, Surabaya: Pedoman Ilmu Jaya, Surabaya I 997. Omar, Taha Yahya. Islam dan Dakwah, Jakarta: Al-Mawardi Prima, 2004. Partanto, Pios A. Kamus Ilmiah Populer, Surabaya: Arkola, 1996. Prayilno, lrwan. Kepribadian Dai, Bekasi: Puslaka Tarbiatuna, 2002. Ridha, Akrim. Menjadi Pribadi Sukses, Bandung: As Syamill, 2002. Saleh, E Hasan. Studi Islam di Perguruan Tinggi; Pembinaan IMTAQ dan
Pengembangan Wawasan, Jakarta: ISTN, 2002. Sasono, Adi. Solusi Islam alas Problematika Umat: Ekonom, Pendidikan, dan
Dakwah, Jakarta: Gema lnsani Press, 1998. Shaleh, Abd. Rosyad. Manajemen Da 'wah Islam, Jakarta: Bulan Bin tang, 1997. Shihab, M. Quraish. Taftir Al Misbah Vol. 2, Jakarta: Lenlera Hali, 2002.
-------. Taftir Al Misbah Vol. 11, Jakarta: Lenlera Hali, 2002. Soyogyo dan Pujiawati Sayogyo. Sosiologi Pedesaan Kumpulan Bacaan, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1999. Sutarmadi, Ahmad. Al-Tirmidzi; Peranannya dalam Pengambangan Hadits dan
Fiqh, Ciputat: PT Logos Wacana Ilmu, 1998. Syihab, Abu Deedat. Membongkar Gerakan Sa!ibiyah di Indonesia, Jakarta: Pustaka Tazkia az-Zahra, 2005.
68
-------. Pemurtadan dan Pengena/an Al-Kitab, Jakarta: Pustaka Tazkia Az-Zahra, 2004.
-------.Isa Al-Masih Bukan Pulera Allah, Jakarta: Pustaka Tazkia Az-Zahra, 2004. -------. Kontroversi Penyaliban Yesus, Jakarta: Pustaka Tazkia Az-Zahra. -------. Nubuat Nabi Muhammad di Dalam Bibel, Jakarta: Pustaka Tazkia AzZahra, 2004.
-------. Membongkar Gerakan Pemurtadan Umat Islam, Jakarta: Pustaka Tazkia Az-Zahra, 2006.
-------. Bibel Dalam Soro/an Al-Qur 'an, Surabaya: Pustaka Dai, 2004. -------.Dialog Islam-Kristen, Jakarta: Pustaka Tazkia Az-Zahra, 2001. -------. Agresifitas Gerakan Salibiyah, Jakarta: Pustaka Tazkia Az-Zahra, 2000. -------. Kristologi Sebagai A/at Meluruskan Kesalahpahaman Ajaran, Jakarta: Pustaka Tazkia Az-Zahra, 1999.
-------. Al-Qur'an Mengoreksi Bibel, Jakarta: Pustaka Tazkia Az-Zahra, 2000. Syukir, Asmuni. Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, Surabaya: Al-lkhlas, 1983. Takariawan, Cahyadi. Yang Tegar di Jalan Dakwah, Talenta Tim FAKTA, Senjata Menghadapi Pemurtadan Berkedok Islam, Jakarta: Pustaka Al Kautsar, 2002.
-------. Madu dan Racun Dalam Al-Kitab, Jakarta: Pustaka Tazkia Az-Zahra, 2001. Tim Penyusun IAIN Syarif Hidayatullah. Ensik/opedi Islam, Jakarta: lchtiar Vant Hoeven, 1999.
69
B. Makalah, artikel
Idris, M. "Mengenal Ayat-ayat Dakwah", 2005. Syihab, Abu Deedat Syihab "Strategi Menghadang Gerakan Kristenisasi" Di akses tanggal 15 Januari 2008 Sum ber:/J!Jp_ :Ilwww: ka(fah. web. idlrubliklan ike 110I10801.s html, Syihab, Abu Deedat. "Kisah Taubatnya Sang Penginjil". -------. "lntroduksi Al-Kitab (Bibel)". Tim FAKTA, "Compani Profile".
C. Wawancara Wawancara Pribadi dengan Ustad Abu Deedat Syihab, Ketua Umum FAKTA, Bekasi, 23 Desember 2007, pukul 20.00 WIB -------. Tanggal 19 Januari 2008, pukul I 6.00 WIB -------. Tanggal 23 Januari 2008, pukul 20.00 WIB -------. Tanggal 29 Januari 2008, pukul 20.00 WIB
LAMPIRAN
WAWANCARA
Narasumber
: Ustad Abu Deedat Syihab
Jabatan
: Ketua Umum FAKTA
Waktu
: 23 Desember 2008, puknl 20.00 WIB
Tempat
: Bekasi
Tanya : Dapat Ustad ceritakan secara singkat mengenai latar belakang keluarga? Jawab : Keluarga orang tua saya itu sebagai tokoh agama di daerah, dan keluarga memang banyak memiliki pondok Pesantern, terutama dari keluarga ayah saya. Memang, orang tua sebagai salah satu tokoh agama, lalu karena meninggal, diteruskan oleh adik-adik saya. Dan saya hijrah ke Jakarta sekitar tahu 1982, tetapi walupun hijrah ke Jakarta, tetap melanjutkan belajar keagamaan dan mengajar ilmu perbandingan agama di Al-Ghuraba, Rawamangun. Kemudian di STADI Al-Hikmah, juga saya pernah mengajar. Kemudian, Jakarta ini bertemu dengan istri saya (ha .. ha ... ha .. ), yang ayahnya itu ... Guru agama di SMU I Tangerang. Alhamduillah, saya mendapatkan anaknya! Dan saya menikah tahun I 989 di bulan Oktober, anak pertama saya meninggal, yang kedua keguguran, dan ketiga Zahra, keempat Deed at, Ke! ima N ur Sabrina, Keenam Nazwa. Jadi anak saya semuanya enam, tapi yang ada empat.
Tanya : Di mana saja ustad mendapatkan pendidikan formal manpun non formal? Jawab : Saya SD di Tasikmalaya lulus tahun 1973, SMP sambil di Pesantern di bawah naungan Yayasa NU, yaitu SMP Galunggung, tetapi ijazah saya bukan dari SMP Galunggung, tapi dari SMPN 3, karena saya alhaindulillah .... termasuk yang memiliki prestasi yang bagus, saya sering mewakili sekolah mengikuti perlombaan-perlombaan apa saja. Contohnya, dalam hal lomba pelajar teladan, dulu sering ada perlombaan karya tulis, nah ... saya sering mewakili sekolah. Serhingga sekolah saya
dapat prioritas secara khusus dan saya mendapat ijazah SMPN 3 tahun I 997. dari SMP saya sering baca buku-buku, dan ketika SMP juga aktif di RO HIS dan OSIS di sekolah. Jadi yah ... Alhamdulillah, masih punya prestasi yang Jumayan !ah .... Setelah selesai dari situ, saya melanjutkan SMU di Tasikmalaya, namun juga ijazah saya di SMU I Tasikmalaya. SMU kelas dua saya masih punya prestasi yang menonjol, tapi di kelas tiga prestasi saya menurun (ha ... ha ... ha ... ), saya rontok di kelas tiga, karena saya banyak juga ikut kegiatan-kegiatan seperti mengetik, akuntansi, untuk agama saya ikut kegiatan Pl!. Saya kan Background pendidikan agama yaitu NU, tapi saya lebih kepada Persis. Karena orang tua saya itukan dekat dengan persis, sehingga orang tua saya tidak takliq buta lah... dan saya juga banyak berguru untuk menambah ilmu pengalaman dari para aktivis persis, terutama kiat-kiat berdialog, berdiskusi, karena kebetulan tempat tinggal saya ini diapit oleh dua kekuatan, sebelah kiri ada pondok pesantern Persis, sebelah kanan ada Ahmadiyah, jadi saya ada di tengah-tengah wilayah yang sering terjadi perdebatan, dan saya banyak mengambil pengalaman-pengalaman dari situ.
Tanya : Mengapa ustad memilih kristologi uutuk berdakwah, dan sejauh mana pentingnya mempelajari kristologi menurut ustad? Jawab: Pertama, saya melihat da'i-da'i kita harus punya spesialisasi, sama seperti seorang dokter, kalau semua harus dokter umum lean kurang fokus, jadi harus ada dokter-dokter spesialis, seperti jatung, mata dan lain-lain. Nah, seorang juru dakwah atau da'i itu juga harus menguasai bidang tertentu. Nah, mengapa saya lebih ke bidang kristologi ini, karena menurut hemat saya, kristologi ini penting, terutama dalam kerangka dakwah kepada kaum Ahlul kitab. Mereka kaum penginjil mengatakan bahwa Al-Qur'an mengadobsi, padahal justru Al-Qur'an sebagai korektor terhadap Bibel yang sudah banyak mengalamai penyimpanganpenyimpangan. Dan itu sudah kita praktekan ketika penginjil sanagt beraninya menghadapi para aktivis dakwah, karena para aktivis dakwah
sendiri tidak menguasai tentang kristologi, dan diserang melalui keislaman dan para aktivis dakwah hanya memberikan bantahanbantahan atau meluruskan saja, sementara tidak dapat memukul balik. Dan akhirnya kristologi ini saya keluti betul. Kedua, belajar kristologi itu adalah bagian dari memahami isl am itu send iri, karena dalam Islam itu kita mengenai Rukun Iman, termasuk Iman kepada kitab-kitab Allah, terus iman kepada Nabi-Nabi Allah. Artinya, umat Islam juga harus mengakui bahwa sebeium Ai-Qur'an ada kitabTaurat, Injil, Zabur, nah ... pertanyaannya adaiah apakah Al_kitab Kristen ini sama seperti Injil yang di turunkan kepada Nabi Isa? kita harus buktikan ! "Wahai Ahlui Kitab jangan kamu campur adukan haq dan bathil" artinya, melihat hal ini bahwa Al-Kitab mereka ini bercampur antar yang haq dan yang saiah, dan tinggal bagaimana kita mengatakan kepada mereka itu, inilah yang
benar.
Nah...
sehingga
kita
dapat
mengarahkan
serta
menyampaikan sepert dalam Quran surat Ali-Imran ayat 64. oieh karena itu kita tunjukkan mereka itu harus menyembah Allah bukan Isa, kita tunjukkan ayatnya di kitab uiangan pasai 34: 39 " ... bahwa Tuhanlah Allah, tidak ada yang lain kecuaii Dia ... " nah, inikan menunjukkan mereka harus bersyahadat, tidak ada Tuhan kecuaii Allah. Inilah barangkali berangkat dari situ untuk mengajak mereka kembaii kepada Islam. Ketiga, dengan mengkaji kristoiogi ni saya merasa akan Iebih yakin akan kebenaran Al-Qur'an sebagai satu-satunya kitab suci yang di jaga Ailah. Karena nyatanya Ai-Kitab itu banyak yang berubah, seperti bahasa. Iniiah yang saya rasakan dengan menguasai bidang ini, sehingga sekaiigus bisa memberikan jawaban kepada kaum yang mengusung paham bahwa semua agama sama. Mereka mengatakan Islam dengan Ktisten sama, padahai Al-Qur'an dengan Bibel itu saja berbeda. Di dalam Kristen tidak ada doktrin semua agam sama, tetapi ia di doktrinkan bahwa yang benar hanyaiah al-Kitab, lihat di Yohanes !4 ayat 6 " ... Tidak akan sampai kepada bapak kecuaii melaiui Aku ... ", jadi mereka yakin betul bahwa penyaliban Yesus di tiang salib. Jadi dengan menguasai kristologi ini kita semakin yakin terhadap ajaran Islam.
Sehingga tidak bisa di benarkan orang yang punya pandangan semua agama sama, setelah kita dapat membuktikan sendiri Bibel tidak sama dengan Al-Qur' an. Jadi saya merasa perlu menularkan ilmu kristologi ini kepada teman-teman lewat dikembangkan dengan kajian-kajian, seminar di kampus-kampus seperti ldk dan sebagainya.
Tanya : Awai tertarik pada bidang kristologi? Jawab : Saya pernah bekerja di salah satu perusahaan, dimana pimpinan dan staffnya para aktivis gereja, banyak terjun-terjun ke bawah. Para bawahan itu digarap betul oleh teman-teman kerja di kantor, sehingga teman ada yang melaporkan ke saya, dan saya mencoba diskusi. Nah, memang diskusi yang saya lakukan memakai pendekatan-pendekatan perbandingan Al-Qur'an dan Al-Kitab, dari situ saya berdialog, mengungkapkan argumentasi-argumentasi.
Tanya: Dari mana saja nstad mempelajari kristologi? Jawab: Belajar kristologi dari buku-buku yang banyak di tulis oleh kristologkristolog kita, dari VCD-VCD, dan sempat meng.ikuti beberapa kursus Al-Kitab. Usia SMP sudah sering melihat perdebatan, misalnya Persis dengan Ahmadiyah jadi dari sini terus berlanjut dan saya lihat para missionaries banyak melakukan penginjilan lewat ayat-ayat Al-Qur'an dan hadits Nabi. Maka saya punya prinsip, kita harus menggagalkan tujuan-tujuan mereka yang ingin merusak Islam dan menyerang balik argumen-al'gumen
mereka,
seperti dunia
pertinjuan
kalau
hanya
menangkis saja itu tidak ada nilainya, maka kita harus menyerang balik. Nah, kemudian terhadap missionaris yang menyerang Al-Qur'an, saya menggunakan Bibel itu sendiri, yang saya pelajari dari mengikuti kursus-kursus. Teman-teman di kantor yang aktivis gereja tidak berani lagi karena memang banyak penyimpangan-penyimpangan dari kitab mereka.
WAWANCARA
Narasumber
: Ustad Abu Deedat Syihab
Jabatan
: Ketua Umum FAKTA
Waktu
: 19 Januari 2008, pukul 16.00 WIB
Tern pat
: Jakarta
Tanya: Hambatan apa saja yang di temui selama berdakwah melalui FAKTA? Jawab: Ya ... hambatan kan pasti ada, yang merupakan bagian dari perjuangan dalam dakwah. Jadi hambatan itu ada yang datang dari luar dan dari dalam. Hambatan dari dalam itu adalah masih dianggapnya kaj ian kristologi suatu yang tidak perlu, anggapan ini muncut dari sebagian katangan da'i-da'i sendiri. Mungkin ini berangkat dari ketidakpahaman saja. Padahal mempelajari kristologi adalah ha! yang sangat penting sebagai bekal saat melakukan dakwah untuk menyelamatkan aqidah umat Islam. Walaupun banyak tantangan, saya tetap jalankan dan tangani.
Misalnya,
salah
satu
anak
kyai
yang
di
kristenkan,
Alhamdulillah bisa di lslamkan kembali dan korban-korban pemurtadan banyak sekali yang kita tangani baik di sekitar Jabodetabek, Kalimantan dan berbagai wilayah lainnya, walaupun penanganannya bisa sempat larut malam, di rumah yang kecil ini dan mereka juga sempat menginap di rumah kita, bahkan ada yang punya anak, tentu ada resiko-resiko seperti dianggap simpanan Abu Deedat (ha ... ha ... ha ... ) Alhamdulillah, saya punya istri memahami ha! ini. Kemudian belum lagi saat menangani
korban-korban
lainnya
yang
tidak
mengenal
waktu,
katakanlah setengan dua malam masih suka ada kasus dan hampir be1tahun-tahun saya jarang tidur di bawah jam 12, jadi habis bekerja, saya mengajar, terns di rumah tidak bisa langsung tidur sambil baca buku-buku, dan itu bertahun-tahun dan ini berdampak pada fisik saya, yang juga sempat di rawat di Rumah Sakit karena tidak seimbang antara aktifitas dan istirahat.
Tanya : Metode apa yang dipakai ketika berdakwah dcngan murtadin? Jawab : Metode yang digunakan kepada korban pemurtadan atau yang kita kenal dengan murtadin adalah dengan cara dialog, karena di dalam Al-Qur'an surat Al-Ankabuut ayat 46 di ajarkan "Jangalah kamu berdebat dengan ahli kitab, kecuali dengan cara yang baik, kecuali terhadap orang-orang zalim di antara mereka". Adapun tahapan dal.am dakwah yang dilakukan dengan dialog adalah yang pertama lihat dari sisi psikologisnya, apa yang menyebabkan ia murtad? Misalnya faktor ekonomi. Setelah itu kita coba untuk meragukan mereka terhadap Al_kitab dengan pendekatan dialog komparatif, yaitu perbandingan Islam dengan Kristen. Bagaimana sih, pandangan Islam? Dan bagaimana pula pandangan Kristen? Sehingga seorang murtadin bisa meninggalkan betul keyakinan yang keliru itu. Kemudian selanjutnya dengan pendekatan "Laalllaaha Illallah" mengungkap makna yang tekandung dalam kalimat tauhid terse but.
Tanya: Apa tindakan selanjutnya setelah kembali kepada Islam? Jawab: Selanjutnya kita melakukan pembit)aan secara continue, misalnya dengan mengajak mereka mengikuti kajian-kajian rutin yang diadakan oleh Tim FAKTAjika memangjaraknya dekat.
Tanya: Kalau berdakwah dengan pendeta, metode apa yang dipakai? Jawab: Sebenarnya hampir sama saja· saat dakwah dengan murtadin, yaitu dengan dialog. Pertama lewat kesamaan terlebih dahulu, misalnya kita tarik tentang Nabi Ibrahim. Karena Nabi Ibrahim itu diakui tiga agama sebagai tokoh central, yaitu Yahudi, Kristen, dan Islam. Orang Kristen menganggap Ibrahim sebagai bapak orang-orang beriman, Islam menganggap Nabi Ibrahim sebagai bapak para Nabi. Nah, ... berangkat dari sini kita tanyakan kenapa ko' bisa berbeda pemahamannya? Padahal sumbernya satu. Misalnya siapa anak Ibrahim yang di korbankan? Dalam kitab Kejadian ayat 22 di tuliskan bahwa yang dikorbankan adalah Ishaq bukan Ismail. Sebenarnya ini dalah rekayasa, karena
mereka tahu Ismail nantinya akan mempunyai keturunan yaitu Nabi Muhammad saw. Setelah itu kita coba dengan titik temu ajaran ketahuidan, yaitu yang meng-Esa-kan Allah, bagaimana menjelaskan bahwa Al-Qur'an itu adalah sebagai korektor terhadap kitab-kitab sebelumnya.
Kemudian melakukan pendekatan
paralelisasi lslam-
Kristen. Misalnya Islam mengajarkanTauhid, mengharamkan babi, mengharamkan
minuman
khamar,
dan
ternyata
Al-Kitab
pun
mengharamkan babi, coba lihat Kitab lmamat I I Ayat 7, tetapi kenapa orang Kristen tetap memakan Babi?
Tanya : Kira-kira sudah berapa banyak yang berhasil di kembalikau kepada Islam? Jawab : Waah ... Alhamdulillah, sudah banyak sekali.
WAWANCARA
Narasumber
: Ustad Abu Deedat Syihab
Jabatan
: Ketua Umum FAKTA
Waktu
: 23 Januari 2008, pukul 20.00 WIB
Tempat
: Bekasi
Tanya: Dimana Ustad memperdalam ilmu keislaman dan mempelajari kristologi? Jawab: Saya di Jakarta banyak ikut kursus-kursus dakwah, seperti pelatihan dakwah di Ibnu Sina tahun 1983 di Kampung Melayu, Yayasan Akbar di Pulo Asem tahun 1992, sempat juga di Islamic College tahun 1991 di Cipondoh Tangerang. saya juga belajar otodidak dan saya belajar di Fakultas Ushuluddin di IAIA (Institut Agama Islam Al-Ghuraba). Selain saya berdakwah, saya kuliah sambil bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga setelah menikah. Saya juga mengikuti kursus Al Kitab di Pelita Hid up, Solo tahun I 992 kemudian di Pendalaman Al -Kitab Adventis di MT. Haryono tahun 1995 dan tahun 1985 di Yayasan Jalan Ar-Rahmat.
Tanya: Karya-karya apa saja yang pernah ustad di hasilkan? Jawab: Saya banyak menjadi narasumber di berbagai kesempatan, seminarseminar, dialog-dialog khusus tentang orientalisme,
kristologi di
kampus-kampus hampir di seluruh Indonesia, kemudian di perkantoranperkantoran dan lnstansi pemerintah. Saya konsen untuk membentuk lembaga-Iembaga untuk membentengi akidah umat dan merupakan kepanjangan tangan dari FAKTA, mengisi rublik-rublik di berbagi majalah seperti Tabliq, Sabili, dan sebagainya, kemudian di majalahmajalah Islam sering di wawancarai.di Radio juga mengisi seperti di Radio Multazam, dan yang masih hingga saat ini di Radio Dakta 107 Fm Bekasi, dimana dari sini saya banyak mendapat informasi dari pendengar tentang kasus-kasus pemurtadan. Selain itu karya tulis berupa makalah untuk seminar, internet, kalau dalam bentuk buku itu ada Pemurtadan
dan Pengenalan Al-Kitab (ada dua seri), Isa Al-Masih bukan Pulera Allah, Kontroversi Penyaliban Yesus, Nubuat Nabi Muhammad di Dalam
Bibel,
Membongkar
Gerakan
Salibiyah
di
Indonesia,
Membongkar Gerakan Pemurtadan Umat Islam, Bibel dalam Sorotan AlQur' an, Dialog Islam VS Kristen, Agresifitas Gerakan Salibiyah, Kristologi sebagai Alat Meluruskan Kesalahpahaman Ajaran, Madu dan Racun Dalam Al-Kitab (ditulis bersama TIM FAKTA), Senjata Menghadapi
Pemurtadan
Berkedok Islam
(ditulis
bersama TIM
FAKTA), Dialog Islam Kristen, Siapa Anak Ibrahim yang Dikorbankan, Ismail or Ishaq?, dan Al-Qur'an Mengoreksi Bibel.
Tanya: Aktifitas dakwah apa saja yang nstad lakukan? Jawab: Dari saat sebelum menikah, saya aktif di Remaja masjid Al-Amin, kemudian menjadi pengurus DKM, mengajar mengaji, mengikuti kursus-kursus mubaliq dan sempat aktif di berbagai lembaga dakwah Islam. Seperti, Akbar, Bina Imtaq, disana ada korps mubaliq, Ketua lembaga beasiswa Yayasan Al-Manar, Sekretaris umum LDPI Birrul Ummah, Pengasuh tetap kristologi di Radio Dakta, Direktur Pustaka Tazkia Az-zahra, pengurus di Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDll) kota Bekasi, pernah sebagai wakil ketua Komite Nasional MUI Pusat, mengajar di STAID! Al-Hikmah, sekarang aktif di FAKTA sebagai ketua umum, komisi dakwah di MUI dan di MTDK PP Muhammadiyah.
WAWANCARA
Narasumber
: Ahmad Syaikhu
Jabatan
: Divisi Pcndidikan, Pelatihan, dan Pengkaderan
Waktu
: 19 Januari 2008, 17.00 WIB
Tempat
: Bekasi
Tanya : Sudah berapa lama mengenal ustad Abu Deedat? Jawab : Saya pertama kali mengenal ustad Abu Deedat, saat di Korps Mubaliq di Bina IMTAQ, pada waktu itu dan sampai sekarang, sudah cukup lama, jadi kira-kira sudah lima tahunan.
Tanya : Menurut Anda bagaimana sosok ustad Abu Deedat sebagai seorang da'i? Jawab : Dalam pandangan saya, ustad Abu Deedat tegas dalam berbagai ha! terutama masalah umat, beliau seorang yang prinsipilsebagi contoh ada pihak yang menawarkan untuk bekerjasama dalam penjualan VCD dialog-dialog Islam-Kristen, yang hasilnya dibagi rata dengan pihak gereja. Dan itu beliau menolak sekali, karena beliau memiliki prinsip.
Tanya: Apa peran Ustad Abu Deedat di dalam FAKTA? Jawab : Yah, tentu saja karena beliau sebagai ketua, jadi merupakan orang terpenting di FAKTA. Kita tidak bisa bayangkan jika ustad Abu Deedat tidak ada di FAKTA. Bahkan orang-orang bisa mengatakan bahwa FAKTA itu bagian dari Ustad Abu Deedat, karena perannya yang sangat banyak, sekaligus salah satu perintis FAKTA bersama dengan Ustad Edi, Ustad Mulyadi dan lain sebagainya. Beliau juga termasuk orang yang sangat sederhana, kita lihat saja rumahnya sederhana, di penuhi banyak buku-buku. Sebagai seorang da'i, sangat tepat sekali karena tidak bergelimang dalam
kemewahan. Jadi
lebih
memikirkan
masalah
keumatan, kalu masalah pribadi itu bukan nomor satu, itu yang saya ketahui selama berhubungan dengan beliau.
Tanya : Bagaimana reaksi ustad Abu Deedat yang Anda ketahui, saat beliau menerima kritikan? Jawab : Jadi begini, kalau masalah kritikan kepada beliau, jika kritikan masalah pribadi yaitu mungkin tidak pernah beliau jadikan kejengkelan. Jadi sebenarnya banyaknya kritikan kepada ustad Abu Deedat itu bukan masalah pribadi, namun masalah yang lain dari pihak-pihak yang tidak suka dakwah beliau, termasuk dari kalangan liberal, misalnya kritikan lewat sms dari pihak yang tidak suka, yah ... tidak terlalu ditanggapi. Tetapi jika menyinggung agama Islam hams di perjuangkan.
Tanya : Apa harapan Anda untuk ustad Abu Deedat? Jawab: Harapan saya untuk ustad Abu Deedat ialah karena beliau seorang da'i, mudah-mudahan beliau tetap istiqomah di atas prinsipnya itu, tidak menoleh ke kiri dan ke kanan. Mungkin itu harapan saya yang paling besar, karena istiqomah itu sangat penting.
DEP ARTEMEN AG AMA UNIVERSITAS ISLAM NE GERI SY ARIF HIDA YATULLAH JAKARTA FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI r. H. Juanda No. 95 Ciputat 15412
j
Jr : Un.01/F5.1/KM.01.3/ 1 (satu bundel) Penelitian/Wawancara
rt\.
Telepon: 7432728
Jakarta, 10 Desember 2007
/2007
Kepada Yth. Ketua Umum FAKTA (Forum Anti Gerakan Pemurtadan) di Tempat
Assalamu'alaikum Wr. Wb. Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menerangkan bahwa mahasiswa di bawah ini, Na ma Nomor Pokok Jurusan /Semester Program
Ratna Sari 104051001873 Komunikasi dan Penyiaran Islam ( KPI ) I VII S1
bermaksud melaksanakan. penelitian/wawancara untuk bahan penulisan skriosi vang berjudul Peran Ustad Abu Deedat Syihab Dalam.Mengantisipasi Gerakan 1
Pemurtadan Melalui FAKTA (Forum Anti Gerakan Pemurtadan). Untuk melengkapi data yang berkaitan dengan judul skripsi di atas, kami memohon kepada Bapak kiranya dapat menerima mahasiswa kami tersebut dalam pelaksanaan penelitian/wawancara dimaksud. Atas perhatian dan perkenan Bapak kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu'a/aikum Wr. Wb.
tbusan: embantu Dekan I etua Jurusan KPI ultas Dakwah dan Komunikasi
Dekan,
-
-~ 1 Dr. Murodi, M.A "NIP. 150254102~
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI H. Juanda No. 95 Ciputat 15412
: Un.01/F5.1/KM.01.3/ (, 1 ( satu) bundel Bimbingan Skripsi
77
Telepon: 7432728
12007
Jakarta, 20 Nopember 2007
"·
Kepada Yth. Dr. Murodi, MA Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Bersama ini kami kirimkan kepada Bapak sebuah out line skripsi yang diajukan oleh mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai berikut, Nama Nomor Pokok Jurusan /Semester Program Judul Skripsi
Ratna Sari 104051001873 .Komunikasi dan Penyiaran Islam ( KPI) I VII 81
Peran Ustad Abu Deedat Syihab dalam Meng~tisipasi Gerakan Pemurtadan Melalui FAKTA
Penuh harapan kami kiranya Bapak bersedia untuk membimbing mahasiswa tersebut dalam penyusunan dan penyelesaian skripsinya dalam waktu yang tidak terlalu lama. Atas perhatian dan kesediaan Bapak kami sampaikan terima kasih. Wassalamu'a/aikum Wr. Wb.
/;: · ,<.··,·
.:;.
.
an. Pekan, : · Pe:mbantu Dekan Bidang Akademik
.··,: ....,,~-~~.·1.::-.~.;....:·:·\, ':•'''·
·:
--1
.
~,;ig; \:• ... •. i:.r\-.,.~·.·..,_.;-+J.
i:-/;\ ...
'·•.,.,on/Ar·
Subhan MA \'.!:.:;·:::::.A:'Nr?.:tso2a2442 °0!
1san: an ia Jurusan KPI is Dakwah dan Komunikasi
·-.'-":-.·; t:':: -~::~--~:':_~:.._,. ::·. /
tor : 002/I.O/B/2008-14 28 piran: -
ial
Jakarta, 10 Muharram 1428 H. 19 Januari 2008 M.
: Surat Keterangan
Kepada Yth.
Dekan Fakultas Dak:wah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta
Dengan mengharap ridha Allah SWf, kami berdoa semoga Bapak beserta staff senantiasa dalam keadaan sehat wal afiat dalam bimbingan-Nya, sukses dalam tugas sehari-hari. Amien. Dengan ini Kami sampaikan bahwa mahasiswa: Nama : Ratna Sari NIM
: 104051001873
Telah melakukan wawancara dan penelitian di FAKTA. Sebagai bahan rujukan dalam penulisan sripsi Peran Ustad Abu Deedat Syihab Dalam Mengantisipasi Gerakan Pemurtadan Melalui FAKTA Demikian surat keterangan ini dibuat, agar dapat digunakan dengan semestinya.
DOKUMENTASI PENELITIAN
Ust. Abu Deedat Syihab
Perpustakaan FAKTA
Pengecekan Dokumentasi oleh Penulis
DOKUMENTASI PROSES DIALOG DENGAN MURTADIN BERSAMA USTAD ABU DEEDAT DAN DDII BEKASI
Karban Pemurtadan
CONTOH KARYA -KARYA USTAD ABU DEEDAT SYIHAB
~IODATA
PENUUS
fama
Ors. Abu Deedat Syihab MH
!mpat & Tgl Lahir
Tamala, 28 Juni 1960
'atus
Berkeluarga I lstri dan 5 anak
dimilila oleh
lamat
Komp. LKBN ANTARA II Kel. Bintara Jaya Timur Jakarta Hp. 0818-844-393
setiap Muslim
[email protected]
• •
periu dimiliki don dffohomi agar umat Islam tidak terkecoh oleh uloh sebagion
ktivitas
•
Buku·buku ini menjelaskan fakta-fakto gerakon salibiyoh di lndonesia,untuk itu
nail • • •
, Penting,Untuk
para mlsionaris/penginjil yang ingin
menggoyahk.an alcidah umot Islam.
DIREKTUR PustakaTazkia Az-Zahra Ketua Umum FAKTA Pusat (Forum Anti Gerakan Pemurtadan) Anggota Komisi Dakwah MUl-Pusat Anggota MTDK PP. Muhammadiyah Dosen Perbandingan Agama STAIDl-ALHIKMAH Jakarta Ketua Lembaga Beasiswa Yayasan Al-Manar Jakarta Sekum LDPI (Lemb. Da'wah & Pend. Islam "BIRRUL UMMAH'Jakarta Pengasuh Tetap Kristologi "Radio DAKTA - I07 FM" Pimp. Umum Majalah BIDIK
Pustoko Tazldo Az·Zahra menyojikon Buku-buku bennutu yong berkotton dengon hol tersebut dengan haropan
kiranya dapot membantu Ando dalam rongka memperkokoh diri serto keluorgo kito dori hol-hol yang dopot
menggayohkon akidah don keimanan.
'tto Hidup "lstiqomah di Jalan Alloh" (QS. 41: 30)
75251
. ""'.':!B;~,.,_.,,Ji""'''''"'·''''·' >
Membongkar Gi!rakan Salibiyah Di Indonesia
MAKALAH DAN CERAMAH PENULIS .N TIM FAKTA YANG TELAH DITERBITKAN Buku-buku ini untuk menjawab tuduhan dan .ahan para Misionaris terhadap Islam dan Kaum slimin, dan menyadarkan para korban pemurtadan r kembali kedalam pangkuan Islam.
urtadan & Pengenalan Alkitab Deedat Syihab
r Abu
Senjata mcnghadapi Penturtadan Berkedok Islam Oleh Tim FAKTA
Dokumen Pemalsuan AlKitab Oleh Molyadi Samuel AM. TimFAKTA
l Masih Bukan Putera Allah Abu Deedat Syihab
Milikilah Buku-buku Kristologi Terbitan Pustaka Tazkia Az-Zahra
Bibel Dalam Sorotan Al Qur'an Oleh Abu Deedat . MH.
Membongkar Gerakan Pemurtadan Umat Islam Dokumen Kristenisasi Oleh Abu Deedat Syihab
Dialog Islam VS Kristen Siapakah yanz. di Kurbankan Ishak or Ismail Oleh Abu Dcedat Syihab
BULLETIN DAN VCD TERBITAN TIM FAKTA
•As y 1,,, _p
~
.~
•
--s::; .
ii•).
ID-DA'
Tegas
Menyatakan Identitas
disi 01/Th, 1/05 Rama.dhan 1424 H/Oktober 2003·M
/I Pendeta, Teroris dan Tukang Fitnah /I Berohat dengan Puasa /I Vatikan Kagumi Puasa Umat Islam /I Kitah Suci yang Dipalsukan /I Amanat
:fifilnjM@ftdSmtlUMSi§·E''@anmmrt
"
'