Peran SDM dan IPTEK untuk Mendukung Pengembangan Koridor Ekonomi
HAKTEKNAS 2011
TIGA STRATEGI UTAMA MASTERPLAN 2025 Sistim Perencanaan dan Penganggaran UU 25/2004 – UU 17/2003
RPJPN 2005-2025
RPJM 2010-2014
RKP/RAPBN
KIN
Visi Inovasi Indonesia 2025
MP3EI
Program (Rencana Aksi/Proyek)
• Pengkuatan koridor Ekonomi Indonesia • Pengkuatan Konektivitas Nasional • Mempercepat kemampuan IPTEKNAS (SDM, Inovasi)
RAN-GRK REDD RTRWN
Investasi Swasta Dan PPP
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS MENUJU KEUNGGULAN KOMPETITIF Warisan
Ciptaan
Kompetitif
Keunggulan Negara
Kekayaan Negara
Komparatif
• Sumber Daya Alam • Capital and Technology • Labor intensive • Skilled Labor intensive
• Innovation • Human Capital intensive
Peningkatan Kemampuan Ekonomi Ekonomi Berbasis SDA
Ekonomi Berbasis Industri
Ekonomi Berbasis Inovasi
Factor Driven
Investment Driven
Innovation Driven Dimodifikasi dari bahan BKPM
PENGEMBANGAN KLASTER INOVASI INDONESIA Sentra Produksi dan Pengolahan Hasil Bumi Dan Lumbung Energi Nasional
"Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil Tambang & Lumbung Energi Nasional"
''Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan, Perikanan, MIGAS dan Pertambangan Nasional''
Koridor Sulawesi Koridor Kalimantan
Koridor Sumatera
Koridor Jawa
"Pendorong Industri dan Jasa Nasional"
Koridor Papua - Maluku Koridor Bali - Nusa Tenggara ''Pintu Gerbang Pariwisata Nasional dan Pendukung Pangan Nasional''
“Pusat Pengembangan Pangan, Perikanan, Energi, dan Pertambangan Nasional"
INISIATIF INOVASI : 1-747 7 Langkah Perbaikan Ekosistem Inovasi
1% dari GDP per tahun
Untuk menunjang program inovasi melalui skema 747 diperlukan dana R&D hingga 1% dari GDP per tahun s/d tahun 2014. Peningkatan tersebut dapat dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan daya dukung pemerintah, BUMN dan partisipasi swasta
INPUT
1.
Sistem Insentif dan Regulasi yang mendukung inovasi dan budaya penggunaan produk dalam negeri
2.
Peningkatan Kualitas dan Fleksibilitas perpindahan sumber daya manusia
3.
Pembangunan Pusatpusat Inovasi untuk mendukung IKM
4.
Pembangunan Klaster Inovasi Daerah
5.
Sistem Remunerasi Peneliti
6.
Revitalisasi infrastruktur R&D
7.
Sistem dan Manajemen Pendanaan Riset yang mendukung inovasi
4 Wahana Percepatan Pertumbuhan Ekonomi 1. Industri kebutuhan dasar (pangan, obatobatan, energi dan air bersih) 2. Industri kreatif (berbasis budaya dan digital content) 3. Industri berbasis daya dukung daerah (S & T Park & Industrial Park) 4. Industri strategis (pertahanan, transport asi dan ICT)
PROSES
7 Sasaran Visi Indonesia 2025 1. Meningkatkan jumlah HaKI dari penelitian dan industri yang langsung berhubungan dengan pertumbuhan ekonomi 2. Meningkatkan infrastruktur S&T berstandar internasional 3. Mencapai swasembada pangan, obat-obatan, energi dan air bersih yang berkesinambungan 4. Meningkatkan ekspor produk industri kreatif menjadi dua kali lipat 5. Meningkatkan jumlah produkproduk unggulan dan nilai tambah industri dari berbagai daerah 6. Mencapai swasembada produk dan sistem industri pertahanan, transportasi dan ICT 7. Mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan, kemakmura n yang merata, dan memperkokoh NKRI
OUTPUT
MODEL SISTEM INOVASI INDUSTRI
Rp
Produksi
Teknologi & Manajemen
Lembaga IPTEK & PT
Rp QC dan Pemasaran Teknologi & Manajemen
Produk Industri Komponen DN/LN
Investasi
Investasi
Investasi
BUMN, Swasta, FDI
Rp
Teknologi & Manajemen
Pemerintah
Tax Insentif
Pasar DN/LN
MANAJEMEN R&D LINTAS SEKTORAL Meningkatkan Akuntabilitas
Manajemen R&D Lintas Kementerian
Analisa Kebijakan: Grant Nasional untuk pembiayaan R&D
Menteri KIN, Ristek, DRN
Data Proyek Lembaga Keuangan
1. Memonitor penelitian yang tertunda 2. Menghilangkan overlapping penelitian dan penumpukan penelitian di satu institusi
Data Riset Data Institusi
Lembaga Riset
Peneliti
Peneliti
Peneliti
Lembaga Riset: Manajemen R&D Peneliti: Aplikasi lewat internet Mudah memperoleh informasi grant Industri Swasta: Dapat mengakses jenis teknologi yg dibutuhkan
Bagaimana SDM dan IPTEK dapat mendukung 8 program utama – 22 Aktivitas Ekonomi
MODEL INOVASI PANGAN BIOFERTILIZER
• Semakin meluasnya lahan kritis di Indonesia sebagai akibat penggunaan pupuk in-organik yg berlebihan (meningkat dari 26 juta Ha (2009) menjadi 112 juta Ha (2011)) • Salah satu penanggulangan lahan kritis yang terbaik adalah melalui penggunaan biofertilizer (menggunakan keunggulan komparatif mikro organisme lokal) • Sustainable agriculture berbasis biofertilizer ini dapat diterapkan di seluruh koridor ekonomi MP3EI
SINERGI
IPB Jaringan gabungan kelompok tani
LIPI
Identifikasi & Biofertilizer Sosialisasi untuk molekuler difusi mikroba swasembada pangan &
perbaikan lahan kritis
Bioteknologi mikroba
Pupuk, benih kedelai
Uji lapang nasional Pelepasan produk
Balitkabi
Model Coopetition IPB-UNCEN Kasus Sagu (Metroxylon Sagu)
SDMTerbaik Peralatan R&D lengkap
Bahan Dasar pangan Dana Penelitian DN&LN
Daya dukung habitat
Inovasi Sarana Informasi lengkap Teknologi Akses Industri bagus
Budaya (local knowledge) Tersedia SDM lokal
KLASTER INOVASI AGROINDUSTRI JAWA TIMUR Berdiri sejak th 1989. Luas Kebun: - 320 Hektar : Mangga Chokanan - 100 Hektar : Mangga Arumanis Jenis mangga yang dikembangkan saat ini adalah Mangga Chokanan, yaitu varietas introduksi dari Thailand, melalui BEE VALLEY Corporation sejak th 2003, baik dalam bidang peningkatan Produksi serta Pengembangan dan Pemasaran. 12
BIOFARMA SEBAGAI HUB INOVASI VAKSIN GLOBAL S-IPV WHO IVR PATH IVI BMGF NVI
TR-7 Cell Line
Seasonal Flu
Pam2Cys + HC + Malaria
VARIOUS UNIVERSITY
QC dev HiB FD
HiB aP
Lipovaxin + New Tb Rotavirus
KONSORSIUM VAKSIN ROTAVIRUS PT Bio Farma clinical trial
BPOM - registrasi P2PM - kebijakan
UGM & Melbourne - seed vaksin
Litbangkes - epidemiologi
Tantangan: 1. Mobilitas peneliti 2. HaKI 3. Sistem manajemen riset
KOTA ENERGI MANDIRI
Home Energy System
Model Bottom Up untuk Penciptaan Budaya Inovasi
Masyarakat Berbasis Inovasi Pertumbuhan ekonomi berbasis inovasi yang berkesinambungan Adopsi hasil Inovasi dalam negeri sehingga menjadi Budaya
Lahirnya Inovasi (Innovate in Indonesia) R&D Inovasi dan Sarana Pendukung Market Oriented R&D dan Kerjasama riset multinasional, ICT
Sumber Daya Alam Unggulan Nasional & Daerah
IKM
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kemudahan & fleksibilitas penggunaan dana publik; Minimalisasi rintangan birokrasi; Produk berorientasi publik demand
Pendidikan dan pelatihan, formal dan non formal
DUKUNGAN PEMERINTAH (Peraturan Perundang-undangan yang mendukung aktifitas R&D Inovasi, Insentif, Inisiatif, Kebijakan, dll.)
PEMBENTUKAN/SOSIALISASI BUDAYA INOVASI (Kebutuhan Publik, Invensi, Inovasi, budaya menghargai dan memanfaatkan hasil inovasi dlm negeri, budaya pola hidup sustainable, pendidikan , dll.)
Sumber Daya Manusia Angkatan Kerja Yang Tersedia
Perkembangan Dunia Usaha di Koridor Ekonomi
Penyesuaian
Kualifikasi Kebutuhan Tenaga Kerja Kompetensi Lulusan yang masuk Pasar Kerja
Perumusan Kebutuhan Kualifikasi: Trainer, Kurikulum, Sarana Standar Kompetensi Sertifikasi Asesor/penguji Tempat Uji Kompetensi
Lembaga Pendidikan dan Pelatihan
Lembaga Sertifikasi
SINERGI QUICK WIN PANGAN • Biofertilizer + Bibit Unggul kedelai (Litbang Pertanian + IPB + LIPI) - kesuburan tanah - swasembada kedelai (impor kedelai 2010 = 1,7 juta ton = Rp 7,14 T) - subtitusi pupuk kimia (impor pupuk Jan-Sep 2010 = Rp. 9,585 T)
• IPB/LIPI/Balitkabi memproduksi biofertilizer/bibit kedelai • Rencana pengujian lapangan di daerah Lampung sudah tersedia • Pendekatan lintas sektoral dilaksanakan melalui model sinergi yang sudah disepakati bersama oleh instansi terkait (terlampir)
Commercial Product
Seed technology Technological platform Master Seed Storage
Output
Genotyping Identification Yield History Purity Selected History Storage
Continuous
A
>3 years
INNOVATION
Comprehensive history Well characterized Safe ‘Green’ High Yield
1 year
B
Obsolete
Surveilence Lab accreditatiion Database / Cataloging History
Continuous
Platform Technology
VACCINE INNOVATION CYCLUS
C
Duration
SEED VACCINE
Seed Develop
Strain Characterization
Identification and Characterization Isolate
Disease Burden
PARTNERSHIP : Establish TRIPLE-HELIX SINERGY Facts : NOT CONNECT EARLY STAGE SEED DEV VACCINE DEV STILL FAR
Tantangan: 1. Mobilitas peneliti 2. HaKI 3. Sistem manajemen riset
Effort: TO ONE PERCEPTION, PARADIGM and VISION
PLAN of ACTION
JEMBATAN SELAT SUNDA
• Proses rekayasa sebaiknya dipercayakan semaksimal mungkin kepada profesional dalam negeri, agar proyek dengan kandungan teknologi yang sangat tinggi ini dapat menjadi salah satu kebanggaan nasional (karya anak bangsa); • Proyek hendaknya dapat mendorong perkembangan industri strategis dalam negeri yang terkait (Contoh: Krakatau Steel)
KLASTER INOVASI AGROINDUSTRI JAWA TIMUR • Investor swasta sudah ada • Pendekatan lintas sektoral dilaksanakan melalui model sinergi yang sudah disepakati bersama oleh Pemprov Jawa Timur, Pemda Gresik, Dirjen Hortikultura • Sistem tata ruang sedang dalam proses penyelesaian • Sistem irigasi sedang dalam pipeline • Sinergi dengan dunia perguruan tinggi dan Litbang sedang dibicarakan • Mencanangkan lahan 10 hektar untuk penelitian tanaman hortikultura • Perlu payung hukum (untuk pengembangan Klaster Inovasi Unggulan Daerah)
Inovator: Kekuatan Rezim Ekonomi Baru Peningkatan Kemampuan Tenaga Kerja
Keunggulan Kompetitif Ekonomi Perburuan
Keunggulan Komparatif
Pendorong Ekonomi
Ekonomi Pertanian
Berbasis Sumberdaya Alam
Padat Modal
Berbasis Teknologi
Faktor Pendukung
Investasi
Inovasi
Berbasis Padat Padat Sumberdaya Manusia Karya/ Tenaga Tenaga Terlatih Pengetahuan
Ekonomi Informasi Ekonomi Hayati