PERAN PUBLIC RELATIONS DALAM MONITORING OPINI PUBLIK MELALUI MEDIA CETAK LOKAL MAUPUN NASIONAL DI PT. PLN (PERSERO) AREA PELAYANAN DAN JARINGAN SURAKARTA
Oleh : DIAN KUSUMAWATI D 1605027
TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Melengkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Sebutan Ahli Madya Bidang Komunikasi Terapan
PROGRAM D III KOMUNIKASI TERAPAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2008
PERSETUJUAN
Tugas Akhir Berjudul : PERAN PUBLIC RELATIONS DALAM MONITORING OPINI PUBLIK MELALUI MEDIA CETAK LOKAL MAUPUN NASIONAL DI PT. PLN (PERSERO) AREA PELAYANAN DAN JARINGAN SURAKARTA Karya : Nama : Dian Kusumawati NIM : D 1605027 Konsentrasi : Public Relations
Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Tugas Akhir Program DIII Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta
Surakarta, 5 Juni 2008 Menyetujui Dosen Pembimbing,
Dra. H. Sofiah, M.Si NIP. 130 803 671
ii
PENGESAHAN
Tugas Akhir ini telah diujikan dan disahkan oleh Panitia Ujian Akhir Program DIII Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta
Hari
:
Tanggal
: Panitia Ujian Tugas Akhir Ketua
(…………………………) DR.Drs. H. Widodo Muktio, M.SE, M.Com NIP. 131 792 193 Anggota
(…………………………) Dra. H. Sofiah, M.Si NIP. 130 803 671
Fakultas Ilu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Dekan
Drs. Supriyadi. SN, SU NIP 130 936 616
iii
MOTTO
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. (Matius 6 : 33)
Pencobaan-pencobaan yang kamu alami adalah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dank arena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekautanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikanmu jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya. (I Korintus 10 : 13)
Bekerja keras demi sesuap nasi dan segenggam berlian.
Orang boleh datang dan pergi dalam hidup, tapi yang namanya sahabat sejati akan selalu tinggal di hati. (Mengejar Matahari)
Segala sesuatu indah pada waktunnya dan terjadi tepat pada waktu- Nya (Glenn Fredly)
iv
PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk…………………………..
Keluargaku ; Papa dan Mama yang selalu tulus menyayangiku
Keluarga besar yang selalu mendukung secara moril dan doa Sahabat-sahabatku & teman-teman almamaterku Pembaca sekalian
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas setiap limpahan berkat dan karunia yang begitu besar, sehingga Penulis dapat menyelesaikan penulisan Tugas Akhir Kuliah Kerja Media (KKM) yang berjudul PERAN PUBLIC RELATIONS DALAM MONITORING OPINI PUBLIK MELALUI MEDIA CETAK LOKAL MAUPUN NASIONAL DI PT. PLN (PERSERO) AREA PELAYANAN DAN JARINGAN SURAKARTA. Laporan ini dibuat untuk melengkapi syarat-syarat dalam meraih Gelar Ahli Madya (Amd) bidang Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Melalui kegiatan praktek Kuliah Kerja Media yang dilakukan, penulis mendapatkan berbagai pengetahuan yang berharga terutama hal mengenai praktek-praktek kehumasan, pelaksanaan monitoring opini publik serta penulis dapat mengetahui betapa kompleksnya aktivitas kehumasan di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Penulis menyadari bahwa tanpa dukungan, bantuan, bimbingan yang tulus dari berbagai pihak, laporan Tugas Akhir ini tidak akan terselesaikan dengan baik. Atas segala sesuatu dan jasa yang tidak ternilai harganya tersebut, penulis ingin menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada : 1. Bapa yang di Sorga yang telah memberikan anugerah yang mengubahkan hidupku. Ucap syukur buat setiap berkat dan malaikat-malaikat yang ditempatkan dalam kehidupanku. Yoe’re my rock of salvation.
vi
2. Bapak Drs. A. Eko Setyanto, M.Si selaku Ketua Program Diploma III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret 3. Ibu Dra. H. Sofiah, M.Si selaku Pembimbing penyusunan Laporan Tugas Akhir, terima kasih atas waktu yang telah disempatkan dan masukan yang diberikan selama bimbingan. 4. Bapak Drs. H. Widodo Muktio, M.SE, M.Com selaku Penguji Tugas Akhir penulis, terima kasih atas kesediaannya menguji karya Tugas Akhir ini. 5. Bapak Koesno, Bapak Sarka Edi dan Bapak Suparman selaku Humas dan Bapak Harmanto dan Ibu Tyas selaku marketing PT. PLN (Persero) Area Pelayanan dan Jaringan Surakarta atas ilmu, bimbingan serta “wejanganwejangan” yang telah diberikan selama KKM. Terima kasih atas bekal moral yang akan sangat berguna dalam menjalani dunia kerja dan masa depan. 6. Seluruh karyawan dan karyawati PT. PLN (Persero) Area Pelayanan dan Jaringan Surakarta yang sangat mendukung dan menerima dengan kekeluargaan penulis selama melaksanakan KKM. 7. Keluarga yang tercinta ; Papa di Sorga dan Mama atas didikan, pengorbanan ketulusan dan doa yang selalu menjadi motivator dalam berkarya; mas Denny dan dek Dicky as my great brothers. Berada di tengah-tengah kalian adalah suatu kesempatan yang Tuhan berikan untuk merasakan Kasih. 8. Keluarga besar Soetomo dan Bambang Setiadi atas setiap dukungan materi maupun moral, doa dan kasih yang tulus yang tidak ternilai.
vii
9. Robinson Gultom, thanks for your love and support. I don't want this moment to ever end where everythings nothing without you. 10. The happy PMK D3 FISIP, PMK FISIP keep rock’in in JC and keep crazy in Him. 11. My gals; Ajeng, Dila, Amalia, Achi, Putri , always makes me laugh when remember of you guys. 12. Sobat-sobatku; Spionong, Suwung, Huek, Guok atas semangat yang diberikan, kangen ma kekonyolan kalian. 13. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu terselesaikannya penulisan Tugas Akhir ini. Penulis menyadari bahwa laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata, semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak yang berkepentingan.
Surakarta, 5 Juni 2008
Dian Kusumawati
viii
DAFTAR ISI
Judul……………………………………………………………….
i
Lembar Persetujuan……………………………………………….
ii
Lembar Pengesahan……………………………………………….
iii
Motto………………………………………………………………
iv
Persembahan………………………………………………………
v
Kata Pengantar…………………………………………………….
vi
Daftar Isi…………………………………………………………..
ix
BAB I PENDAHULUAN…………………………………….….
1
A. Latar Belakang……………………………………………..
1
B. Tujuan……………………………………………………...
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………
6
A. Komunikasi…………………………………………………
6
§
Pengertian Komunikasi…………………………………
6
§
Proses Komunikasi……………………………………..
7
B. Public Relations…………………………………………….
8
§
Definisi Public Relations……………………………….
8
§
Peran & Fungsi Public Relations……………………….
10
C. Peran PR dalam Monitoring Opini Publik melalui Media Cetak Lokal maupun Nasional…………………………………………..
ix
12
§
Opini Publik……………………………………………
12
§
Media Cetak……………………………………………
14
§
Monitoring Opini Publik……………………………….
17
BAB III DESKRIPSI LEMBAGA/INSTANSI…………………
19
A. Sejarah Singkat PLN………………………………………..
19
B. Tujuan PT. PLN (Persero)…………………………………..
23
C. Hak dan Kewajiban Perusahaan……………………………..
24
D. Dasar Hukum Perusahaan……………………………………
25
E. Visi dan Misi PT. PLM (Persero)……………………………
26
F. Filosofi PT. PLN (Persero)…………………………………..
26
G. Nilai-nilai Perusahaan………………………………………..
27
H. Logo PT. PLN (Persero)……………………………………..
27
I. Motto PT. PLN (Persero)…………………………………….
28
J. Falsafah PT. PLN (Persero)………………………………….
28
K. Struktur Organisasi…………………………………………..
29
L. Personalia/Kepegawaian PT. PLN (Persero) APJ Surakarta…
39
BAB IV MONITORING OPINI PUBLIK MELALUI MEDIA CETAK LOKAL MAUPUN NASIONAL………………………………......
43
A. Kegiatan Public Relations PT. PLN (Persero) APJ Surakarta..
43
B. Monitoring Opini Publik……………………………………..
45
C. Peran PR sebagai Fungsi Manajemen………………………..
53
x
BAB V KESIMPULAN……………………………………………
57
A. Kesimpulan………………………………………………….
57
B. Saran…………………………………………………………
58
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………
61
LAMPIRAN
xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Sistem demokrasi yang diterapkan di Indonesia membuka kebebasan bagi masyarakatnya untuk dapat mengemukakan pendapat atau aspirasinya baik positif maupun negatif. Era reformasi ini berdampak pada masyarakat yang semakin kritis dalam menanggapi perubahan keadaan. Pengekspresian kritisnya masyarakat tersebut salah satunya dapat kita lihat melalui maraknya demonstrasi, baik oleh kalangan mahasiswa ataupun masyarakat melalui organisasi masyarakat atau LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat). Demonstarsi dapat berupa orasi di perusahaan atau lembaga pemerintahan, pendudukan bangunan, berbagai aksi pemogokan, dsb. Isu-isu yang berkembang di masyarakat tersebut dapat dikategorikan sebagai opini publik. Opini publik merupakan feed back atas kebijakan suatu perusahaan baik yang bersifat positif atau negatif. Opini publik berpengaruh besar terhadap image perusahaan dan bahkan berpengaruh pada gangguan kinerja operasional perusahaan bila tidak ditanggapi dengan serius. Besarnya pengaruh opini publik terhadap perusahaan, mengharuskan suatu perusahaan mampu memonitoring isu yang berkembang di masyarakat terutama yang berkaitan dengan keberadaan perusahaannya. Tingginya tuntutan publik akan pemenuhan informasi, kritisnya masyarakat, serta kebutuhan monitoring opini publik tersebut menjadi alasan
1
2
perusahaan membutuhkan peran Public Realtions. Namun masih banyak pula pemahaman masyarakat yang salah mengenai profesi Public Relations, banyak yang beranggapan bahawa seorang Public Relations hanya menjual penampilan untuk menjalin komunikasi dengan stakeholders. Padahal seorang Public Relations officer dituntut untuk membangun dan mempertahankan image positif perusahaan serta menjalin komunikasi yang baik dengan stakeholders. Dengan begitu Public Relations menjadi ujung tombak dalam kelangsungan perusahaan dan bukan hanya sebagai ornamen pemanis perusahaan. Dari proses monitoring opini publik tersebut perusahaan dapat mengetahui besarnya respect masyarakat akan keberadaan perusahaan, reaksi masyarakat akan kebijakan perusahaan yang baru, keluhan atau kepuasan akan pelayanan atau bahkan kritik saran untuk perusahaan. Maka seorang Public Realtions officer harus mempunyai kepekaan, kemampuan analisis yang tinggi sehingga tanggap akan informasi yang diterima melalui opini publik. Dalam mengelola opini publik tersebut, seorang Public Relations officer bukan hanya harus mampu menganalisis apakah bersifat negatif atau positif, namun juga menyampaikan dan mendiskusikan dengan bagian manajemen atau bagian yang terkait. Sehingga informasi tidak hanya berhenti untuk sekedar diketahui oleh perusahaan, namun juga diolah agar bermanfaat bagi perusahaan baik untuk meningkatkan pelayanan, bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan atau pembuatan program, penyempurnaan kinerja perusahaan, dsb. Melalui monitoring opini publik ini Public Relatios officers harus menjadi yang pertama kali dan mengetahui apa yang terjadi terhadap perusahaan.
3
Untuk itulah kepekaan sangat dibutuhkan oleh Public Relations officer bukan hanya
untuk
menanggapi
permasalahan
namun
juga
kepekaan
dalam
perkembangan keadaan perusahaan. Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Media (KKM) di PT. PLN (Persero) Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Surakarta.. PT. PLN (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bertanggungjawab dalam penyaluran listrik dari setiap pembangkit listrik hingga sampai kepada pelanggan. Bukan hanya perusahaan swasta saja yang meyadari pentingnya peranan humas dalam monitoring opini publik, namun juga instansi pemerintahan atau BUMN dan termasuk PT. PLN APJ Surakarta Di PT PLN (Persero) APJ Surakarta bagian humas melaksanakan monitoring opini publik salah satunya melalui media cetak lokal maupun nasional. Berita yang berkaitan mengenai kelistrikan atau berhubungan langsung dengan PLN APJ Surakarta dirangkum dalam bentuk kliping, dianalisis isi beritanya, selanjutnya dikonsultasikan dengan bagian manajemen. Berdasarkan alasan-alasan pentingnya peran Public Relations dalam memantau opini publik dan tugas-tugas yang dilakukan penulis selama KKM, maka dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis memilih judul PERAN PUBLIC RELATIONS DALAM MONITORING OPINI PUBLIK MELALUI MEDIA CETAK LOKAL MAUPUN NASIONAL. Penulis tertarik untuk mengangkat topik monitoring opini publik karena penulis menyadari pentingnya fungsi dan dampak dari opini publik bagi penyusunan strategi perusahaan.
4
B. Tujuan Selain sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya bidang Komunikasi Terapan, tujuan yang ingin dicapai penulis dalam proses Kuliah Kerja Media (KKM) dan pembuatan Tugas Akhir antara lain : 1. Mengaplikasikan ilmu mengenai Public Relations yang diterima di bangku kuliah untuk dapat diterapkan dalam dunia kerja yang sebenarnya. 2. Penulis ingin mengetahui langsung tugas dan peran Public Relations di PT. PLN (Persero) APJ Surakarta yang merupakan BUMN. Menarik untuk mengetahui peran dan tugas Public Realtions di BUMN karena akan menambah wawasan yang selama ini hanya seputar perusahaan bisnis swasta. 3. Melalui pelaksanaan tugas di bidang humas, penulis juga ingin mengetahui kendala-kendala
yang
dialami
oleh
seorang
humas
dan
cara
penyelesaiannya.
Hal tersebut berkaitan dengan penerapan teori dalam
dunia kerja yang nyata. 4. Melatih kepercayaan diri dalam melaksanakan tugas, mengasah dan meningkatkan
daya
kreativitas
serta
meningkatkan
kemampuan
bersosialisasi dan beradaptasi dengan banyak orang dari berbagai kalangan dalam dunia kerja.
5
5. Memperoleh pengalaman nyata yang tergolong non-akademis dalam dunia kerja yang akan menjadi bekal dan nantinya berguna dalam menghadapi tantangan global dunia kerja. 6. Melalui judul “PERAN PUBLIC RELATIONS DALAM MONITORING OPINI PUBLIK MELALUI MEDIA CETAK LOKAL MAUPUN NASIONAL” diharapkan dapat menambah wawasan pembaca, bahwa tugas kliping yang biasanya dilakukan oleh seorang humas tidak disepelekan karena sangat penting. Karena melalui analisa kliping merupakan bentuk nyata dalam peran PR dalam monitoring opini publik yang berhubungan dengan image perusahaan, dan penyusunan strategi atau kebijakan perusahaan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. KOMUNIKASI 1. Pengertian Komunikasi Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari kata Latin communication, dan bersumber pada kata communis yang berarti sama. Sama di sini maksudnya adalah sama makna. Untuk memahami pengertian komunikasi sehingga dapat dilancarkan secara efektif, para peminat komunikasi seringkali mengutip paradigma yang dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam karyanya, The Structure and Function of Communication in Society. Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi ialah menjawab pertanyaan : Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect? (Siapa Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa Kepada Siapa dan Dengan Efek Apa). (Onong Uchjana Effendy,2005) Dari paradigma Lasswell tersebut, maka dapat diketahui 5 (lima) unsur dalam komunikasi sebagai jawaban dari pertanyaan tersebut, yakni : ·
Who
:
Komunikator
(communicator,
source,
sender) ·
Says What
: Pesan (message)
·
In Which Channel
: Media (channel, media)
·
To`Whom
: Komunikan (communicant, communicate,
receiver,recipient)
6
7
·
With What Effect
: Efek (effect, impact, influence)
2. Proses Komunikasi Proses komunikasi terbagi menjadi 2 tahapan, yakni secara primer dan secara sekunder : 1. Proses komunikasi secara primer Adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambing (symbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, kial, isyarat, gambar,
warna
dan
lain
sebagainya
yang
secara
langsung
mampu
“menerjemahkan” pikiran dan atau perasaan komunikator kepada komunikan. 2. Proses komunikasi secara sekunder Adalah proses penyampaian pesan oleh seorang kepada orang lain dalam menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang pada media pertama. Surat, telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio, televise, film dan masih banyak lagi yang lainnya merupakan media kedua yang sering digunakan daloam komunikasi. Unsur -unsur dalam proses komunikasi : ·
Sender
: komunikator yang menyampaikan pesan kepada seorang
atau sejumlah orang ·
Encoding
: penyandian, yakni proses pengalihan pikiran kedalam
bentuk lambang
8
·
Message
: pesan yang merupakan seperangkat lambang bermakna
yang disampaikan oleh komuikator ·
Media
: saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari
komunikator pada komunikan ·
Decoding
: pengawasandian,
yaitu proses dimana komunikan
menetapkan makna dan lambang yang disampaikan oleh komunikator kepadanya ·
Receiver
: komunikan yang menerima pesan dari komunikator
·
Feedback
: umpan balik, tanggapan komunikasi apabila tersampaikan
atau disampaikan kepada komunikator ·
Noise
: gangguan tak terencana yang terjadi dalam proses
komunikasi sebagai akibat diterimanya pesan lain oleh komunikan yang berbeda dengan pesan yang disampaikan oleh komunikator kepadanya
B. PUBLIC RELATIONS 1. Definisi Public Relations Banyak sekali definisi atau pengertian Public Relations (PR) yang dikemukakan para pakar untuk memberikan gambaran fungsi humas. Beberapa definisi PR yang disampaikan antara lain : ·
Definisi PR menurut pendapat Scott M. Cutlip, Allen H. Center dan Glen
M. Brown menyebutkan : “ Public Relations is thedistinctive management function which help establish and mutual lines of communications, understanding, acceptance and cooperation between and its public.”
9
“ 1(Public Relations adalah fungsi manajemen secara khusus yang mendukung terbentuknya saling pengertian dalam komunikasi, pemahaman, penerimaan dan kerjasama antara organisasi dengan berbagai publiknya)” 1 ·
International Public Relations Association (IPRA) memberi definisi PR
karena pada tahun 1960 sudah muncul ribuan definisi. Jumlahnya tidak kurang dari 2000 buah definisi yang tercatat. Justru karena begitu banyak definisi akan bisa mengaburkan pengertian PR itu sendiri. Pada bulan Mei 1960 anggota IPRA berkumpul di Den Haag Belanda. Mereka bersepakat untuk menerima rumusan definisi PR sebagai berikut : “ Public Relations is a management function, of a continuing and planned character, through which public and private organizations and institutions seek to win and retain the understanding, sympathy and support of those with whom there are or maybe concerned by evaluating public opinion about themselves, in order to correlate, as far as possible their own policies and procedures, to achieve by planned and widespread information more productive cooperation and more efficient fulfillment of their common interest” “ (Public Relations merupakan fungsi manajemen dari siakp budi yang direncanakan dan dijalankan secara berkesinambungan oleh organisasiorganisasi, lembaga-lembaga umum dan pribadi dipergunakan untuk memperoleh dan membina saling pengertian, simpati dan dukungan darim mereka yang ada hubungan dan diduga akan ada kaitannya, dengan cara menilai opini publik mereka, dengan tujuan sedapat mungkin menghubungkan kebijaksanaan dan ketatalaksanaan, guna mencapai kerjasama yang lebih produktif dan untuk memenuhi kepentingan bersama yang lebih efisien, dengan kegiatan penerangan yang terencana dan tersebar luas)” 2 ·
Fraser P. Seitel, Senior Vice President dan Director of Public Affairs
The Chase Manhattan Bank, dalam bukunya The Practise of Public Relations mengemukakan pada tahun 1975 Yayasan Pendidikan dan Penelitian PR, telah melibatkan 65 pimpinan PR turut serta dalam suatu penelitian yang menganalisis 472 definisi yang berminat dan merangkumnya dalam 88 kata, yaitu : 1
Soleh Sumirat, Dasar-dasar Public Relations,( Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2004), Hal.14 2 Maria Assumpta Rumanti, Dasar-dasar Public Relations Teori dan Praktik, (Jakarta : PT Grasindo, 2004) Hal. 12
10
“ Public Relations is a distinctive management function which help establish and maintain mutual lines of communications, understanding, acceptance, and cooperation between and organization and its publics; involves the management of problem or issues; helps management tokeep informed on and responsive to public opinion; defines emphasiszesteh responsibility of management to serve the public interest helps management keep abreast of and effectively utilize chage, serving as an early warning system to help anticipate trends; and uses research and sound and ethical communiocation techniques as its principal tool’s “ “ (Public Relations merupakan fungsi manajemen yang membantu menciptakan dan saling memelihara alur komunikasi, pengertian, dukungan, serta kerjasama suatu organisasi/perusahaan dengan publiknya dan ikut terlibat dalam menangani masalah-masalah atau isu-isu manajemen. PR membantu manajemen dalam menyampaikan informasi dan ta2nggap terhadap opini publik. PR secara efektif membantu manajemen memantau berbagai pertubahan) “ (Seitel, 1992:8) 3
2. Peran dan Fungsi PR Seperti halnya definisi PR, penjelasan mengenai fungsi PR dalam suatu organisasi banyak disampaikan oleh beberapa pakar PR. Secara umum Bertrand R.Canfiel (1956 : 19) dalam bukunya Public Relations, Principles Cases and Problems, mengemukakan fungsi PR adalah : ·
It should serve the public’s interest
·
Maintain good communication
·
Stress good morals and manners
Menurut pendapat Bertrand R. Canfiel tersebut, pada pokoknya kegiatan Public Relations bertujuan untuk mempengaruhi pendapat, sikap, sifat dan tingkah laku publik dengan jalan menumbuhkan penerimaan dan pengertian dari publik. Fungsi humas menurut Cutlip & Center dan Canfield, yaitu : 1.
Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama (fungsi melekat pada manajemen lembaga atau organisasi)
3
Soleh Sumirat, Dasar-dasar Public Relations,( Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2004), Hal.13
11
2.
Membina hubungan yang harmonis antara badan dan organisasi dengan pihak publiknya sebagai khalayak sasarannya
3.
Mengidentifikasi yang menyangkut opini, persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap badan atau organisasi yang diwakilinya atau sebaliknya
4.
Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbang saran kepada pimpinan manajemen demi untuk tujuan dan manfaat bersama
5.
Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dan mengatur arus informasi, publikasi serta pesan dari badan atau organisasi ke publiknya atau terjadi sebaliknya demi tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak
Dari
berbagai definisi-definisi mengenai pengertian PR, secara implisit
terdapat 3 (tiga) fungsi pelaksana PR : 1. To ascertain and evaluate public opinion as relates to his organization (mengetahui secara pasti dan mengevaluasi pendapat umum yang berkaitan dengan organisasinya). 2. To consel executives on ways to dealing with public opinion as it exists (menasihati para eksekutif mengenai cara-cara menangani pendapat umum yang timbul) 3. To use communication to influence public opinion (menggunakan komunikasi untuk mempengaruhi pendapat umum)
12
Peranan PR tersebut diharapkan menjadi “mata”dan “telinga” serta “tangan kanan” bagi top manajemen dari organisasi atau lembaga, yang ruang lingkup tugasnya antara lain meliputi aktivitas : ·
Membina hubungan ke dalam (publik internal) Yang dimaksud dengan publik internal adalah publik yang menjadi bagian
dan unit atau badan atau perusahaan atau organisasi itu sendiri. Dan mampu mengidentifikasi atau mengenali hal-hal yang menimbulkan gambaran negative di dalam masyarakat, sebelum kebijaksanaan itu dijalankan oleh organisasi. ·
Membina hubungan keluar (publik eksternal) Yang dimaksud publik eksternal adalah publik umum (masyarakat).
mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran yang positif publik terhadap lembaga yang diwakilinya. Jadi peran PR tersebut bersifat dua arah seperti dijelaskan yaitu berorientasi ke dalam (inward looking) dan keluar (outward looking).
C. Peran PR dalam Monitoring Opini Publik Melalui Media Cetak Lokal Maupun Nasional 1. Opini Publik Opini Publik berasal dari dua kata berbahasa Latin, yaitu opinari dan publicus. Opinari berarti berpikir atau menduga. Kata opinion sendiri mengandung akar kata onis yang berarti harapan. Kata opinion sendiri dalam bahasa Inggris berhubungan erat dengan kata opinion dan hope, yang berasal dari bahasa Latin optio yang artinya pilihan atau harapan. Sedangkan kata publicus
13
mempunyai arti, “milik masyarakat luas”. Dengan demikian, hubungan anatara kedua kata itu, opini publik, menyangkut hal seperti dugaan, perkiraan, harapan dan pilihan yang dilakukan orang banyak. Menurut Djoenaesih S. Soenarjo, dalam bukunya Opini Publik
dalam
bahasa Indonesia sering diterjemahkan dengan “pendapat umum”, dengan demikian
public
diterjemahkan
dengan
“umum”
sedangkan
opinion
dialihbahasakan dengan “pendapat”. Menurut Leonard W. Doob, pengertian opini publik adalah sikap orangorang mengenai sesuatu soal, dimana mereka merupakan anggota dari masyarakat yang sama. (Sunarjo, 1984). Definisi ini menyebutkan bahwa opini publik itu berhubungan erat dengan sikap manusia yaitu sikap secara pribadi maupun sebagai anggota suatu kelompok. Doob lebih jauh mengemukakan bahwa yang membentuk opini publik adalah sikap pribadi seseorang ataupun sikap kelompoknya Komunikasi persuasi bila dihubungkan dengan opini publik, Doob mempunyai pendapat bahwa opini publik itu sifatnya akan tetap latent (terpendam) dan baru memperlihatkan sifatnya yang aktif apabila issue itu timbul dalam sesuatu kelompok atau lingkungan. Suatu issue itu timbul kalau terdapat konflik, kegelisahan atau frustasi. Opini publik adalah kumpulan pendapat individu terhadap masalah tertentu yang mempengaruhi suatu kelompok orang-orang (masyarakat). Pendapat lain menyebutkan bahwa opini publik mewakili suatu kesepakatan, dan kesepakatan dimulai dengan sikap orang-orang terhadap issue yang masih tanda tanya.
14
Mencoba untuk mempengaruhi suatu sikap yang dimiliki individu – bagaimana tanggapan terhadap suatu pokok permasalahan yang dihadapi merupakan suatu fokus utama dari kegiatan Public Relations.
2. Media Cetak Media Massa (Mass Media) merupakan channel of mass communication, yakni saluran, alat atau sarana yang dipergunakan dalam proses komunikasi massa. Komunikasi massa sendiri artinya penyampaian pesan, gagasan, atau informasi yang ditujukan kepada orang banyak (massa, publik). Adapun karakteristik media massa itu sendiri meliputi : 1.Publisitas, disebarluaskan kepada khalayak. 2.Universalitas, pesannya bersifat umum. 3.Perioditas, tetap atau berkala. 4.Kontinuitas, berkesinambungan. 5.Aktualitas, berisi hal-hal baru. (Romly, 2003 : 5) Isi media massa secara garis besar terbagi dalam tiga kategori : berita, opini, feature, karena pengaruhnya terhadap massa (dapat membentuk opini publik), media massa disebut “kekuatan keempat” (the fourth estate) setelah lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif (Romly, 2003 : 5). Berbicara mengenai media massa dalam bukunya jurnalistik terapan, Asep Syamsul Romly (2003 : 5) berpendapat : “Media yang termasuk kedalam kategori media massa adalah surat kabar, majalah, radio, TV dan film. Kelima media
15
tersebut dinamakan “The Big Five Of Mass Media” (lima besar media massa), media massa sendiri terbagi dua macam, media massa cetak (printed media), dan media massa elektronik (electronic media). Sifat media cetak khususnya surat kabar diabandingkan dengan media elektronik yang menyiarkan pemberitaan seperti radio dan televisi, ditinjau dari ilmu komunikasi sifat surat kabar adalah sebagai berikut : Ø Terekam Ini berarti bahwa berita-berita yang disiarkan oleh surat kabar tersusun dalam alinea, kalimat dan kata-kata yang terdiri atas huruf-huruf yang dicetak pada kertas. Dengan demikian, setiap peristiwa atau hal yang diberitakan terekam begitu rupa sehingga dapat dibaca setiap saat dan dapat diulangkaji, bisa dijadikan dokumentasi dan bisa dipakai sebagai bukti untuk keperluan tertentu. Ø Menimbulkan perangkat mental secara aktif Karena berita surat kabar yang dikomunikasikan kepada khalayak menggunakan bahasa dengann huruf yang tercetak “mati” di atas kertas, maka untuk dapat mengerti artinya maknannya pembaca harus menggunakan perangkat mentalnya secara aktif. Ø Pesan menyangkut kebutuhan komunikan Dalam proses komunikas, pesan yang akan disampaikan kepada komunikan menyangkut teknik transmisinya agar mengenai sasasrannya dan mencapai tujuannya. Perlu diingat sifat media massa dan termasuk media cetak adalah satu arah (one way traffic communication) dan tidak
16
memungkinkan diketahuin ya tanggapan pembaca pada saat wartawan menyampaikan pesannya. Sehingga umpan balik terjadi secara tertunda (delayed feedback) Ø Efek sesuai dengan tujuan Efek yang diharapkan dari pembaca surat kabar bergantung pada tujuan si wartawan sebagai komunikator. Media cetak sebenarnya memiliki beberapa karakteristik dan kelebihan yang tidak bisa ditandingi oleh media elektronik. Menurut Sutrianto, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Riau Sutrianto Az-Zumar, salah satu kelebihan media cetak dapat merangsang orang untuk berinteraksi dengan aktif berpikir dan mencerna secara reflektif dan kreatif, sehingga lebih berpeluang membuka dialog dengan pembaca atau masyarakat konsumennya. Disamping itu memungkinkan untuk menghalus permasalahan secara lebih mendalam dan lebih spesifik. Surat kabar merupakan media yang paling permulaan dihubungi, yang hamper merupakan bentuk publikasi masyarakat yang paling mapan dan tradisional. Surat kabar dapat dibagi dalam 2 (dua) kelompok utama, yang berskala Nasional dan setempat / lokal. ·
Surat kabar Nasional, berguna dalam menciptakan iklim opini sebagai dasar pencapaian tujuan tertentu. Mereka juga berguna dalam menarik perhatian sekelompok besar pembaca kepada keadaan berimplikasi Nasional.
17
·
Surat kabar lokal lebih banyak dibaca oleh masyarakat karena lebih akrab dengan sebagian besar yang mereka baca karena terjadi di lingkungan mereka.
3. Monitoring Opini Publik Dengan munculnya opini publik bisa dicermati, siapakah yang memiliki keterbukaan itu dan sejauh mana keterbukaan tersebut bisa nampak pada kualitas opini publik itu. Semakin publik mempunyai kepercayaan dan keterbukaan dalam menyampaikan opininya, akan semakin jujur dan objektif dengan motivasi memperbaiki produk atau jasa yang selam ini dinikmati. Opini publik tersebut akan menunjukkan kualitas dan akan mempunyai arti untuk mengadakan perbaikan, sekaligus perkembangan organisasi. Apabila PR menggunakan metode yang tepat dan berkualitas, opini yang muncul akan terbuka dan penyampaian yang menyenangkan. Metode yang tepat merupakan dorongan publik yang mudah dan terbuka untuk menyampaikan opini secara jujur. Dengan metode yang tepat merupakan jalan yang terbuka untuk menyampaikan ide, pendapat, usulan yang negative maupun positif yang merupakan masukan bermanfaat bagi perkembangan organisasi. PR perlu mengetahui segmen publik yang menyampaikan opini, dengan begitu membantu dalam cara pendekatan, cara pemberian penjelasan, cara menginformasikan sehingga tepat dalam menciptakan kepercayaan publik. Dalam melaksanakan fungsinya dalam mengetahui secara pasti dan mengevaluasi pendapat umum yang berkaitan dengan organisasinya, maka
18
masukan atau input dari publik yang bersifat positif maupun negative itu sangatlah penting. Opini publik tersebut perlu diciptakan. Demikian juga perlu dicari keseimbangan dalam relasi ke luar maupun ke dalam yang dapat menumbuhkan reaksi atau output guna menciptakan opini publik yang sangat berarti dan diperlukan bagi perkembangan organisasi.. Dari situlah muncul 3 (tiga) aspek yang merupakan kekuatan : 1. Opini publik itu merupakan faktor yang sangat relevan bagi perkembangan
atau
kemajuan
organisasi,
kelangsungan
hidup
organisasi yang bersangkutan 2. Setelah dianalisis dan diolah dalam organisasi, selanjutnya dijadikan institusi atau sarana bagi kelompok, yang merupakan kerjasama antara direksi dan lingkungan organisasinya 3. Kedua faktor di atas diintegrasikan bersama dengan strategi dan struktur organisasi guna membentuk kerjasama dalam relasi internal maupun eksternal yang merupakan bentuk manajemen organisasi tersebut.
19
BAB III DESKRIPSI LEMBAGA / INSTANSI
A.
Sejarah Singkat PLN Kelistrikan di Indonesiadimulai pada akhir abad ke-19, pada saat
beberapa perusahaan Belanda, antara lain pabrik gula dan pabrik the listrik untuk keperluan sendiri. Kelistrikan untuk kemanfatn umum mulai ada pada saat perusahaan swasta Belanda yaitu NV NIGN yang semula bergerak di bidang gas memperluas usahanya di bidang listrik untuk kemanfaatan umum. Pada tahun 1927 Pemerintah Belanda membentuk s’Lands Waterkracht Bedrijven (LB) yaitu
20
perusahaan listrik Negara yang mengelola PLTA Plengan, PLTA Lamajan, PLTA Bengkok Dago, PLTA Ubrug dan Kracak di Jawa Barat, PLTA Giringan di Madiun, PLTA Tes di Bengkulu, PLTA Tonsea Lama di Sulawesi Utara dan PLTU di Jakarta. Selain itu di beberapa Kotapraja dibentuk perusahaanperusahaan listrik Kotapraja. Dengan menyerahnya pemerintah Belanda kepada Jepang dalam perang Dunia II maka Indonesia dikuasai Jepang, oleh karena itu perusahaan listrik dan gas yang ada diambil alih oleh Jepang dan semua personil dalam perusahaan listrik tersebut diambil alih oleh orang-orang Jepang. Dengan jatuhnya Jepang ke tangan Sekutu dan diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, maka kesempatan yang baik ini dimanfaatkan oleh pemuda serta buruh listrik dan gas untuk mengambil alih perusahaan-perusahaan listrik dan gas yang dikuasai Jepang. Setelah berhasil merebut perusahaan listrik dan gas dari tangan kekuasaan Jepang, kemudian pada bulan September 1945, Delegasi dari Buruh / Pegawai Listrik dan Gas yang diketuai oleh Kobarsjih menghadap Pimpinan KNI Pusat yang waktu diketuai oleh Mr. Kasman Singodimejo untuk melaporkan hasil perjuangan mereka. Selanjutnya delegasi Kobarsjih bersama-sama dengan Pimpinan KNPI Pusat menghadap Presiden Soekarno, untuk menyerahkan perusahaan-perusahaan listrik dan gas kepada Pemerintah Republik Indonesia. Penyerahan tersebut diterima oleh Presiden Soekarno dan kemudian dengan Penetapan Pemerintah tahun 1945 No. 1 tertanggal 27 Oktober 1945 maka
21
dibentuklah Jawatan Listrik dan Gas di bawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga. Dengan adanya Agresi Belanda I dan II sebagian besar perusahaanperusahaan listrik dikuasai kembali oleh Pemerintah Belanda atau pemiliknya semula. Pegawai-pegawai yang tidak mau bekerjasama kemudian mengungsi dan menggabungkan diri pada kantor-kantor Jawatan Listrik dan Gas di daerah-daerah Republik Indonesia yang bukan daerah pendudukan Belanda untuk meneruskan perjuangan. Para pemuda kemudian mengajukan mosi yang dikenal dengan Mosi Kobarsjih tentang Nasionalisasi Perusahaan Listrik dan Gas Swasta kepada Pemerintah. Selanjutnya kristalisasi dari semangat dan jiwa mosi tersebut tertuang dalam Ketetapan Parlemen RI No 163 tanggal 3 Oktober 1953 tentang Nasionalisasi Perusahaan Listrik milik bangsa asing di Indonesia, jika waktu konsensinya habis. Sejalan dengan meningkatnya perjuangan bangsa Indonesia untuk membebaskan Irian Jaya dari cengkeraman penjajah Belanda maka dikeluarkan Undang Undang No 86 tahun 1958 tertanggal 27 Desember 1958 tentang Nasionalisasi semua perusahaan Belanda dan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1958 tentang nasionalisasi listrik dan gas milik Belanda. Dengan Undangundang tersebut, maka seluruh perusahaan listrik Belanda berada ditangan bangsa Indonesia. Berdasarkan Undang-Undang No. 86 Tahun 1958, Perusahaan Listrik dan Gas berubah menjadi Perusahaan Listrik Negara (PLN). Sehingga pertengahan tahun 1960 dikeluarkan Perpu No. 19 Tahun 1950 tentang
22
Perusahaan Negara. Untuk mengarahkan pelaksanaan pasal 33 ayat 2 UUD 1945 yang berbunyi “Cabang-cabang produksinyang penting bagi Negara dsn menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara”. Berdasarkan bunyi pasal diatas untuk mencapai masyarakat adil dan makmur maka perlu segera diusahakan adanya keseragaman dalam cara mengurus, mengurus serta bentuk dari Perusahaan Negara di kawasan ini dan perlu disinkronisasikan dengan baik dan bijaksana guna mempersingkat waktu yang dibutuhkan untuk meningkatkan hidup rakyat. Untuk maksud dan tujuan tersebut diatas, dengan ketentuanketentuan dalam produksi dan distribusi harus dikuasai sedikit-dikitnya diawasi oleh pemerintah, sedangkan modal dan tenaga yang terbukti progresif diikutsertakan dalam pembangunan Indonesia. Untuk melaksanakan UU No. 19 Perpu Tahun 1960 khususnya pasal 20 ayat 1 UUD 1945 yang berbunyi
“Tiap-tiap Undang-Undang menghendaki
persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat”, maka pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 67 Tahun 1961 tentang pendirian Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara yang diserahi tugas untuk menyelenggarakan penguasaan dan pengurusan atas atas perusahaan-perusahaan milik Negara yang berusaha di bidang listrik dan gas milik Belanda yang telah dikenakan Nasionalisasi berdasarkan UU No. 86 Tahun 1959. Pada pertengahan tahun 1965 pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 1965 tentang : 1. Pembubaran Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara yang dibentuk berdasarkan PP No. 67 tahun 1961
23
2. Pendirian Perusahaan Listrik Negara dan Perusahaan Gas Negara Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 1 Tahun 1969 tentang bentuk-bentuk usaha Negara yang kemudian dijadikan Undang-Undang No. 9 Tahun 1960. Pada tahun 1962 pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1972 tentang Perusahaan Umum Listrik Negara berdasarkan UU No. 19 Prp Tahun 1965 dengan berdasarkan pada PP No. 18 Tahun 1972, ini ditetapkan statusnya menjadi Perusahaan Umum Listrik Negara (PERUM PLN) dan diubah pula
anggaran
dasarnya
mengenai
status,
hak,
dan
wewenang
serta
tanggungjawab. Setelah banyak mengalami perubahan bentuk usaha sejalan dengan waktu, tepatnya pada tahun 1974 sampai sekarang berdasarkan PP No. 23 Tahun 1994 dan Akta Notaris Soetjipto, SH Tahun 1994 No. 169 tertanggal 30 Juli 1994 di Jakarta, status PLN berubah dari Perusahaan Umum (PERUM) menjadi Perseroan Terbatas (PERSERO). Dalam kelanjutannya, Akta Notaris tersebut diubah dengan Akta Notaris Ny. Indah Fatmawati, SH No. 70 tanggal 27 Januari 1998 dan status perusahaan ketenagalistrikan di Surakarta bernama PT. PLN (Persero) Cabang Surakarta. Pada tanggal 10 April 2001 berdasarkan Keputusan General Manajer PT. PLN
(Unit)
Bisnis
388.K/021/PD.II/2001,
Distribusi tentang
Jawa
Tengah
pembentukan
dan
organisasi
Yogyakarta Area
No.
Pelayanan
Pelanggan, mulai 1 Juni 2001 PT. PLN (Persero) yang dulu menggunakan nama PT PLN (Persero) Cabang Surakarta berubah menggunakan nama PT. PLN
24
(Persero) Area Pelayanan Pelanggan. Dan untuk selanjutnya mulai bualn Agustus 2004 berubah anma lagi menjadi PT. PLN (Persero) Area Pelayanan dan Jaringan Surakarta yang berlaku hingga saat ini.
B.
Tujuan PT. PLN (Persero) Adapun sifat, maksud dan tujuan PT. PLN (Persero) berdasarkan
Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 1994 yaitu :sahaan. 1. Menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum adan sekaligus memupuk keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan 2. Mengusahakan penyediaan tenaga listrik dalam jumlah dan mutu yang memadai dengan tujuan untuk : a. Meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata serta mendorong peningkatan kegiatan ekonomi b. Mengusahakan
keuntungan
agar dapat
membiayai
pengembangan
penyediaan tenaga listrik untuk melayani kebutuhan masyarakat 3. Merintis kegiatan-kegiatan usaha penyediaan tenaga listrik 4. Menyelenggarakan usaha-usaha lain yang menunjang usaha p[enyediaan tenaga listrik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
C.
Hak dan Kewajiban Perusahaan Sedangkan hak dan kewajiban PT. PLN (Persero) Area Pelayanan dan
Jaringan Surakarta diatur melalui keputusan Direksi PT. PLN (Persero) Nomor :
25
097.K/010/DIR/1999 tanggal 11 Mei 1999 tentang Peraturan Perusahaan PT. PLN (Persero) dalam pasal 8 sebagai berikut : Perseroan berhak : a. Memberikan pekerjaan atau perintah yang layak kepada pegawai sesuai tugas dan tanggung jawabnya. b. Menugaskan untuk bekerja lembur dengan memperhatikan ketentuan yang ditetapkan oleh Direksi. c. Menuntut suatu prestasi/hasil kerja sesuai dengan target yang ditetapkan dalam Rencanan Kerja Perseroan. d. Menempatkan pegawai di unit kerja manapun yang terdapat di wilayah kerja Perseroan. e. Menempatkan/menugas karyakan pegawai ke instansi lain di luar perseroan baik dalam negeri maupun luar negeri. f. Memberi sangsi kepada pegawai yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan yang berlaku. g. Memutuskan
hubungan
kerja/memberhentikan
pegawai
dengan
memperhatikan ketentuan yang ditetapkan oleh Direksi dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Perseroan berkewajiban : a. Memberikan gaji, uang lembur, dan tunjangan-tunjangan lain sesuai dengan ketentuan yang diterapkan oleh Direksi. b. Memperhatikan, memelihara keselamatan dan kesehatan kerja.
26
c. Memberikan penghargaan bagi pegwai yang berjasa dan setia kepada Perseroan. d. Memberikan hak-hak kepegawaian lainnya sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Direksi. e. Menaati ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
D.
Dasar Hukum Perusahaan
· Anggaran Dasar PLN tahun 1998. · Peraturan pemerintah No.23 Tahun 1994 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum (Perum) Listrik Negara menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). · Peraturan Pemerintah No.12 Tahun 1998 tentang Perusahaan Perseroan (Persero). · Peraturan Pemerintah No.50 Tahun 1998 tentang Pengalihan kedudukan, Tugas. · Instruksi Presiden No. 15 Tahun 1998 tentang Pengalihan Pembinaan terhadap Perusahaan Perseroan (Persero) dan Perseroan Terbatas yang sebagian sahamnya dimiliki Negara Republik Indonesia kepada Menteri Negara Pendayagunaan BUMN.
E.
Visi dan Misi PT. PLN (Persero)
Ø Visi
27
Menjadi Perusahaan Listrik Regional setara kelas dunia yang berorientasi pada pelanggan, unggul dan mandiri Ø Misi ·
Melakukan usaha penjualan tenaga listrik dan usaha lainnya bagi masyarakat berdasarkan suatu kaidah perusahaan yang sehat dan menjamin keberadaan serta pengembangan perusahaan yang mandiri.
·
Berorientasi pada kepuasan pelanggan didukung teknologi yang mutkhir dengan selalu memperhatikan lingkungan.
·
Memberikan kesejahteraan kepada karyawan dan hasil yang baik (keuntungan) kepada stakeholder.
F.
Filosofi PT. PLN (Persero) ·
Secara actual menciptakan dan mempertahankan keunggulan bersaing dengan menciptakan nilai / manfaat bagi pelanggan.
G.
Nilai-nilai Perusahaan ·
Saling percaya
·
Peduli
·
Sadar biaya
·
Peka dan tanggap
·
Terbuka
·
Integritas
·
Pembelajar
28
H.
Logo PT. PLN (Persero)
Ø Filosofi logo : Listrik alami adalah berasal dari petir. Petir dapat terjadi karena adanya pemadatan udara. Sebenarnya udara di sekitar kita mengandung magnet-magnet listrik. Bumi mengandung unsur negative sedangkan udara mengandung unsur positif. Pada saat mendung terjadi pemadatan udara, jarak antara bumi dan awan mendung yang relative dekat, mengakibatkan ledakan yang menimbulkan percikan api yang kita kenal dengan petir. Ø Makna warna dan symbol : Petir
: lambang listrik dari alam
Udara
: mengartikan proses pembentukan listrik alami melalui media udara
Kuning (background) : cahaya, saat terjadinya petir dapat dilihat kilatan cahaya Merah
: percikan api
Biru
: udara
I.
Motto PT. PLN (Persero)
29
“Listrik Untuk Kehidupan yang Lebih Baik” (Electricity for a better life)
J.
Falasafah PT. PLN (Persero)
“Pembawa Kecerahan dan Kegairahan dalam Kehidupan Masyarakat yang Produktif” Kita, warga PLN yakin bahwa : 1. Perusahaan kita bukan sekedar penyedia energi akan tetapi juga berkontribusi pada pengembangan masyarakat yang produktif dan peningkatan kualitas kehidupan masyarakat. 2. Keberhasilan perusahaan bukan sekedar ditentukan oleh besarnya laba tapi juga oleh kemampuan perusahaan memberikan pelayanan terbaik kepada para pelanggan, sehingga mereka mampu ikut serta aktif dalam kegiatan produktif dan memperoleh khidupan sejahtera. 3. Pekerja PLN bukan factor produksi, tetapi adalah manusia bermartabat yang memiliki potensi, yang dapat dikontribusikannya untuk mewujudkan keberhasilan perusahaan. 4. Kegiatan Usaha dan Proses Kerja tidak sekedar dijalankan untuk mengejar efisiensi melainkan juga untuk memungkinkan terjadinya kerjasama cerdas pembaruan perusahaan secara berkesinambungan, dalam menyelenggarakan bisnis secara etikal.
K.
Struktur Organisasi
30
Dalam arti luas pengorganisasian dapat dipandang sebagai proses penyesuaian struktur organisasi dengan tujuan, fungsi, dan perannya masingmasing. Struktur organisasi dapat diartikan sebagai susunan dan hubungan antar keseluruhan komponen bagian-bagian serta posisi dalam suatu perusahaan. Untuk mencapai tujuan perusahaan dibutuhkan suatu organisasi yang baik, karena dalam suatu organisasi terdapat hubungan antar orang-orang yang menjalankan aktivitas organisasi yang menggambarkan hubungan masing-masing kegiatan atau fungsi. Struktur organisasi yang diterapkan di PT. PLN (Persero) APJ Surakarta adalah organisasi garis dan dalam melaksanakan tugas-tugasnya Manajer dibantu oleh Asisten Manajer memberi perintah yang sesuai dengan keahliannya. Sedangkan untuk kegiatan operasionalnya, Asisten Manajer memberi perintah kepada tiap-tiap bagian secara langsung, namun demikian Manajer merupakan penanggungjawab tertinggi di perusahaan. Adapun struktur organisasi yang dimiliki PT. PLN (Pesrero) APJ Surakarta dapat dilihat melalui bagan yang terlampir dan diuraikan sebagai berikut : Manajer APJ Fungsional Ahli yang terdiri dari : a. Ahli Penekanan Losses b. Ahli Kinerja dan Korporat c. Ahli Hukum, Humas dan PKBL Bagian Pemasaran
31
Bagian ini dipimpin oleh seorang Asisten Manajer yang membawahi 1 (satu) Atmu dan 3 (tiga) seksi, yaitu : a. Atmu Riset Pasar b. Seksi Penjualan c. Seksi Peningkatan Pelayanan d. Seksi Peneraan dan Perakitan Bagian Niaga Bagian ini dipimpin oleh seorang Asisten Manajer yang membawahi 4 (empat) seksi, yaitu : a. Seksi Tata Usaha Langganan b. Seksi Pengolahan Data c. Seksi Pembacaan Meter d. Seksi Penagihan Bagian Distribusi Bagian ini dipimpin oleh seorang Asisten Manajer yang membawahi 4 (empat) dan 2 (dua) seksi, yaitu : a. Atmu Mutu dan Keandalan b. Atmu Proteksi dan Pengukuran c. Atmu Perencanaan Pengembangan Jaringan Distribusi d. Atmu Regu PDKB (Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan) e. Seksi Operasi Distribusi f. Seksi Pemeliharaan dan Konstruksi Distribusi Bagian Keuangan
32
Bagian ini dipimpin oleh seorang Asisten Manajer yang membawahi 4 (empat) seksi, yaitu : a. Seksi Pengendalian Anggaran b. Seksi Pengawasan Pendapatan c. Seki Akutansi d. Seksi Pembekalan Bagian SDM dan Administrasi Bagian ini dipimpin oleh seorang Asisten Manajer yang membawahi 2 (dua) seksi dan 1 (satu) regu satpam, yaitu : a. Seksi SDM b. Seksi Sekretariat dan Umum c. Regu Satpam PT. PLN (Persero) APJ Surakarta mempunyai 12 kantor unit yang merupakan wilayah kerjanya yang tersebar se-eks karisidenan Surakarta. Tabel Kantor PLN Wilayah Kerja Area Pelayanan dan Jaringan Surakarta No.
Kantor PLN
Alamat
No. Telepon
1.
APJ Surakarta
Jln. Slamet Riyadi 468 Surakarta
(0271) 722091, 123
2.
UPJ Surakarta Kota
Jln. Arifin No.11 Surakarta
(0271) 641123
3.
UPJ Manahan
Jln. MT Haryono No.29 Surakarta
(0271) 712913, 723237
4.
UPJ Kartasura
Jln. Indronoto No.20 Ngabean,
(0271) 780758
33
Kartasura 5.
UPJ Grogol
Jln. Langenharjo No. 462
(0271) 622265
Sukoharjo 6.
UPJ Sukoharjo
Jln. Jakgung R. Suprapto No.5
(0271) 593038,
Sukoharjo
590266
7.
UPJ Wonogiri
Jln. Prof Dr.Ir. Sutami Wonogiri
(0273) 321613
8.
UPJ Jatisrono
Pandean Rt. 02/06 Jatisrono
(0271) 411431
9.
UPJ Karanganyar
Jln. Cik Di Tiro, Cangakan
(0271) 5890658
Karanganyar 10.
11.
UPJ Palur
UPJ Sragen
Jln. Nusa Indah No.47 Perumnas
(0271) 825951,
Palur
825953
Jln. RA Kartini No.47 Sragen
(0271) 891134, 892361
12.
UPJ Sumberlawang
Jln. Raya Solo-Purwodadi Km.28
(0271)
Sumberlawang Sumber : Brosur “Info PLN” tahun 2008
Berikut ini adalah tugas pokok dan fungsi masing-masing jabatan di PT. PLN (Persero) APJ Surakarta : Manajer Area Pelayanan dan Jaringan Tugas pokok Manajer Area Pelayanan dan Jaringan adalah bertanggungjawab atas pengelolaan usaha secara efisien dan efektif serta menjamin penerimaan hasil penjualan tenaga listrik, peningkatan kualitas pelayanan, pelaksanaan pengelolaan
34
jaringan tegangan menengah (JTM), jaringan tegangan rendah (JTR), sambungan rumah (SR), alat pembatas dan pengukur (APP), pengelolaan keuangan serta pengelolaan SDM dan administrasi, membina hubungan kerja, kemitraan dan komunikasi yang efektif guna menjaga citra perusahaan serta mewujudkan Good Corporate Governance. Untuk melaksanakn tugas pokok sebagaimana tersebut di atas, Manajer Area Pelayanan dan Jaringan mempunyai fungsi : a. Menyusun prakiraan kebutuhan tenaga listrik b. Menyusun dan menerapkan program penjualan tenaga listrik c. Memantau perkembangan jumlah pelanggan dan jenis tariff d. Menyusun program peningkatan kualitas pelayanan pelanggan e. Mengkoordinir dan mengendalikan pengoperasian jaringan tegangan menengah (JTM) dan jaringan tegangn rendah (JTR), sambungan rumah (SR) dan APP –nya f. Melaksanakan kegiatan pengelolaan PUKK g. Menangani permasalahan hokum yang terjadi di lingkungan area h. Melaksanakan pengelolaan SDM, keuangan dan administrasi i. Membuat evaluasi secara berkala terhadap kegiatan pengelolaan Pemasaran, Niaga, Distribusi, Keuangan, SDM dan Administrasi j. Melaporkan kegiatan yang berhubungan dengan tugas pokok sesuai prosedur yang ditetapkan. Ahli Hukum , Humas dan PKBL a. Bidang hukum :
35
menyelesaikan segala permasalahan yang menyangkut hokum, misalnya kontrak kerja antara PT. PLN (Persero) dengan pelanggan yang biasanya terdapat dalam SPJBTL (Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik). b. Bidang Humas dan PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) §
Kemitraan : - Melaksanakan analisa proposal dari pengusaha kecil dan memberikan bantuan berupa pinjaman modal kerja dengan bunga lunak (kurang dari 10 juta dikenakan bunga 6 % pertahun dan lebih dari 10 juta dikenakan 38 % pertahun). Contohnya industri batik, industri tahu, industri jamu, industri kerajinana tangan, perkayuan untuk kusen dan pintu, mebeler, dll. - Membantu sarana promosi untuk pemasaran hasil produksinya. Contohnya mengikuti Pekan Raya Jakarta, Pameran di Singapura dan Jerman.
§
Program Bina Lingkungan :
Memberikan bantuan secra Cuma-Cuma / gratis kepada lingkungan seputar PLN dan asset PLN (tiang listrik, jaringan listrik, travo) serta ingin menggugah partisipasi kesadaran masyarakat untuk peduli dan ikut membantu mengamankan instalansi jaringan listrik, bangunan / peralatankantor PLN dari gangguan pencurian karena lokasinya sangat jauh dari jangkauan pengawasan personil PLN. §
Menjalin kerjasama dengan pers (media cetak dan elektronik)
Media cetak
: Solopos, Suara Merdeka, Jawapos, Kompas
Media elektronik
: RRI Surakarta, Solopos FM, Radio Jimbaran, TATV
36
Asisten Manajer Pemasaran Tugas pokok Asisten Manajer Pemasaran adalah bertanggungjawab atas kajian penetapan harga listrik, prakiraan kebutuhan tenaga listrik, usulan pengembangan produk dan jasa baru, penyusunan potensi pasar, petunjuk pelaksaan segmentasi pasar dan promosi, penerangan, humas dan penyuluhan. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut di atas, Asisten Manajer Pemasaran mempunyai fungsi : a. Memberi masukan untuk penetapan harga listrik b. Menyusun prakiraan kebutuhan energi c. Membuat usulan pengmbangn produk dan jasa baru d. Melaksanakan riset pasar e. Menyusun metode dan petunjuk pelaksaan promosi f. Menyusun metode dan petunjuk pelaksanaan promosi g. Mengelola peneraan dan pengujian peralatan distribusi h. Melaksanakan kegiatan kehumasan dan penyuluhan ketenagalistrikan dan prosedur pelayaanan kepada pelanggan / masyarakat i. Membuat evluasi triwulanan atas kegiatan pemasaran dan rencana perbaikannya Asisten Manajer Niaga Tugas pokok Asisten Manajer Niaga adalah bertanggungjawab atas pelaksanaan dan pengembangan pelayanan pelanggan atau calon pelanggan, penyelesaian klaim, manajemen baca meter, sistem informasi, pengelolaan
37
piutang, pelaksanaan P2TL. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut di atas, Asisten Manajer Niaga mempunyai fungsi : a. Mengkoordinir proses administrasi Pasang Baru dan Perubahan Daya pada konsumen selektif. b. Secara aktif membantu unit dalam menyelesaikan klaim c. Secara aktif membantu unit dalam manajemen baca lstrik d. Mengelola dan mengkoordinir hasil penjualan tenaga listrik e. Memonitor pengelolaan piutang f. Mengkoordinir pemutusan dan penyambungan pelanggan yang menunggak g. Mengkoordinir pelaksaan P2TL pada unit di bawahnya h. Mengoperasikan dan memelihara system informasi i. Membuat evaluasi triwulanan atas kegiatan niaga dan rencana perbaikannya Asisten Manajer Distribusi Tugas pokok Asisten Manajer Distribusi adalah bertanggungjawab atas pelaksanaan pelaksanaan pembuatan desain konstruksi, rencana dan SOP untuk operasi dan pemeliharaan distribusi, perbekalan dan evaluasi pengelolaan distribusi yang dikelola unit. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut di atas, Asisten Manajer Distribusi mempunyai fungsi : a. Membuat desain konstruksi berdasarkan desain standar b. Menyusun usulan pengembangan distribusi c. Membuat analisis kerja jaringan distribusi
38
d. Menyusun rencana operasi dan pemeliharaan jaringan distribusi e. Menyusun SOP pelaksanaan operasi dan pemeliharaan jaringan distribusi f. Membantu pelaksaan Pasang Baru dan Perubahan Daya pada konsumen selektif g. Melaksanakan pembangunan jaringan distribusi dan sarana lainnya h. Melaksanakan administrasi pembangunan i. Melaksanakan tata laksana perbekalan j. Melaksanakan pemutakhiran peta jaringan distribusi k. Membuat evaluasi triwulanan atas kegiatan operasi dan pemeliharaan distribusi serta rencana perbaikannya Asisten Manajer Keuangan Tugas pokok isten Manajer Keuangan adalah bertanggungjawab atas penyususnan RKAP dan cash flow, melaksanakan pengelolaan pendanaan dan arus kas secara akurat serta kegiatan perbeknalan. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut di atas, Asisten Manajer Keuangan mempunyai fungsi : a. Menyusun RKAP dan cash flow b. Menyusun dan memantau anggaran belanja dan pendapatan APJ, Unit Pelayanan (UP), Unit Jaringan (UJ), dan Unit Pelayanan Jaringan (UPJ) c. Membuat laporan hasil penjualan tenaga listrik dan pendapatan lainnya d. Memonitor laporan keuangan secar berkala e. Melaksanakan dan mengkoordinir pembiayaan operasi dan investasi f. Membuat evaluasi triwulanan atas kegiatan keuangan dan rencana perbaikannya
39
Asisten Manajer SDM dan Administrasi Tugas pokok Asisten Manajer SDM dan Administrasi adalah bertanggungjawab atas pelaksanaan pengelolaan dan pengembangan SDM, tata usaha, secretariat, rumah tangga, keamanan, keselamatan dan kesehatan lingkungan kerja dan kegiatan umum lainnya, pelaksanaan bidang kehumasan serta penanganan masalah hukum. Untuk pelaksanaan tugas pkok sebagaimana tersebut di atas, Asisten Manajer SDM dan Administrasi mempunyai fungsi : a. Menyusun dan mengusulkan Formasi Tenaga Kerja (FTK) b. Melaksanakan program pendidikan dan pelatihan pegawai c. Melaksanakan pengembangan karir pegawai d. Melaksanakan updating data pegawai e. Melaksanakan penilaian kinerja pegawai f. Menyusun dan mengusulkan mutasi pegawai g. Memproses pelanggaran disiplin pegawai h. Mengelola penyusunan anggaran pegawai dan pembayaran penghasilan pegawai i. Mengelola kesekretarisan dan rumah tangga kantor j. Melaksanakan pembinaan keamanan dan K3 k. Membuat evaluasi triwulanan atas kegiatan SDM dan Administrasi serta rencana perbaikannya.
L.
Personalia / Kepegawaian PT. PLN (Persero) APJ Surakarta
1. Jumlah Karyawan
40
Dalam penempatannya secara kuantitatif bila dilihat dari posisi jabatan atau bidang kerja PT. PLN (Persero) APJ Surakarta dapat diketahui jumlah karyawannya adalah 312 (tiga ratus dua belas) orang. Terkait dari jumlahn ya tersebut maka dapat dilihat melalui table berikut ini. Tabel Komposisi Karyawan Berdasarkan Bidang Kerja Di PT. PLN (Persero) Area Pelayanan dan Jaringan Surakarta NO.
UNIT
JUMLAH
1.
Manajer APJ Surakarta
1
2.
Fungsional Ahli APJ Surakarta
16
3.
Pemasaran
8
4.
Niaga
13
5.
Distribusi
43
6.
Keuangan
12
7.
SDM dan Administrasi
14
8.
UPJ Karanganyar
18
9.
UPJ Sukoharjo
17
10.
UPJ Grogol
19
11.
UPJ Wonogiri
19
12.
UPJ Sragen
18
13.
UPJ Palur
18
14.
UPJ Kartasura
17
15.
UPJ Jatisrono
17
41
16.
UPJ Sumberlawang
20
17.
UPJ Manahan
20
18.
UPJ Surakarta Kota
22
Jumlah Keseluruhan
312
Sumber : Data Kepegawaian PT. PLN (Persero) APJ Surakarta Maret 2008 2. Jam Kerja Waktu / jam kerja karyawan pada PT. PLN (Persero) APJ Surakarta secara umum diatur sesuai dengan kebutuhan dan peraturan perundangan yaitu 8 jam sehari atau 40 jam semingu. Jumlah tersebut
dalam pelaksanaannya diatur
sebagai berikut : a. Senin – Kamis : pukul 07.00-16.00 WIB, termasuk istirahat 1 jam. b. Jumat
: pukul 06.30-14.30 WIB, termasuk istrihat 1,5 jam.
c. Sabtu
: buka khusu loket pembayaran rekening dan buka pesta
pukul 08.00-12.00 WIB. d. Minggu
: libur.
e. Khusus untuk pelayanan gangguan buka selama 24 jam. 3. Rekruitmen Sejalan dengan perkembangan yang terjadi di lingkungan PT. PLN (Persero), khususnya di lingkungan PT. PLN (Persero) APJ Surakarta telah banyak dilakukan perubahan manajemen dan rekruitmen karyawan. Adapun yang dimaksud karyawan adalah pegawai dan pekerja. Pegawai adalah mereka yang setelah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan, diangkat dan diberi penghasilan
42
menurut ketentuan yang berlaku di Perseroan. Sedangkan pekerjan adalah mereka yang depekerjakan perseroan berdasarkan perjanjian kerja. Dalam hal pengadaan pegawai dilakukan untuk mengisi formasi tenaga kerja berdasarkan kebutuhan perseroan. Pelamar yang telah dinyatakan memenuhi syarat sesuai ketentuan yang berlaku harus menjalani masa percobaan paling lama 3 (tiga) bulan dan berstatus sebagai pegawai dalam masa percobaan atau calon pegawai. Perusahaan dalam merekrut tenaga kerja atau karyawan baru untuk mengisi formasi dengan penentuan tingkat golongan ruang gaji bagi karyawan yang bersangkutan dan sekaligus untuk mengetahui kualitasnya. Apabila dilihat dari latar belakang pendidikannya, maka karyawan PT. PLN (Persero) APJ Surakarta memiliki karyawan yang bervariatif jenjang pendidikannya yaitu meliputi Sekolah Dasar (SD), Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA), Sarjana Muda, dan Sarjana. Disamping karyawan yang bersifat tetap atau pegawai, di PT. PLN (Persero) APJ Surakarta juga menggunakan pekerja. Pekerja adalah mereka yang dipekerjakan oleh Perseroan berdasarkan Surat Perjanjian Kerja. Dalam hal pengadaan pekerjaan ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga kerja selama jangka waktu tertentu dan dipekerjakan berdasarkan perjanjian kerja. Lamanya surat perjanjian kerja adalah paling lama 2 tahun dan dapat diperpanjang untuk paling lama 1 tahun.
43
BAB IV MONITORING OPINI PUBLIK MELALUI MEDIA CETAK LOKAL MAUPUN NASIONAL
A. Kegiatan Public Relations PT. PLN (Persero) APJ Surakarta Peran Public Relations pada masing-masing perusahaan atau organisasi berbeda-beda tergantung pada seberapa besar perusahaan tersebut menyadari pentingnya peran Public Relations dalam kelangsungan perusahaan. Pemahaman perusahaan tersebut dapat dilihat melalui seberapa besar perusahaan tersebut memberi ruang gerak dan pendelegasian tugas bagi divisi Public Relations. PT. PLN (Persero) APJ Surakarta menyadari pentingnya peran Public Relations dalam
44
pembentuk image positif dan yang merupakan jembatan antara perusahaan dan masyarakat. Kegiatan komunikasi PR di PT. PLN (Pesrero) APJ Surakarta dapat dikategorikan menjadi 2 (dua), yaitu ekstern dan intern. Kegiatan PR dalam menjaga kelancaran informasi dan komunikasi PT. PLN (Pesrero) APJ Surakarta antara lain melalui media mading yang selalu di up-date mengenai berita seputar kelistrikan dan PT. PLN (Persero), kebijakan-kebijakan direksi, undangan, tips. Selain melalui mading, cara PR dalam membina komunikasi internal perusahaan adalah adanya acara sharing seteleah senam setiap Jumat. Acara yang biasaya dipandu oleh bagian Pemasaran ini, diisi langsung oleh Manajer PT. PLN (Persero) APJ Surakarta. Sharing mengenai topik yang diangkat seputar penghargaan yang diterima perusahaan, kebijakan yang baru atau Tanya jawab mengenai perusahaan. Walau materi yang di share seputar kondisi perusahaan, namun dibawakan dengan suasana santai, sehingga meningkatkan keakraban antar karyawan. Selain membina komunikasi internal, PR PT. PLN (Persero) APJ Surakarta juga membina komunikasi dengan eksternal stakeholders yang salah satu cara untuk membangun citra positif perusahaan. Beberapa kegiatan realisasi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan adalah melalui Pinjaman Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK), pemberian bantuan secara cuma-cuma kepada masyarakat sekitar kantor PLN atau asset PLN yang jauh dari pengawasan petugas. PR PT. PLN (Persero) APJ Surakarta juga membangun relasi yang baik dengan media massa, baik melalui media cetak maupun radio. PR yang mewakili
45
PT. PLN (Persero) APJ Surakarta menjadi narasumber dalam talkshow yang rutin diadakan di RRI Surakarta dan Radio Jimbaran. Hubungan baik dengan media cetak, yang juga termasuk stakeholders perusahaan sangat dibutuhkan karena juga membantu dalam penyampaian pengumuman, kebijakan perusahaan dan bahkan sosialisasi kebijakan yang baru. Bukan
hanya
melaksanakan
kegiatan-kegiatan
yang
sifatnya
mengkomunikasikan maksud perusahaan pada masyarakat saja, namun PR PT. PLN (Persero) APJ Surakarta juga berusaha aktif dalam mencari tahu feed back masyarakat atau yang disebut dengan monitoring. Monitoring perlu dilakukan agar diketahui opini publik mengenai perusahaan, yang mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi kelangsungan perusahaan baik kearah positif maupun negatif
B. Monitoring Opini Publik Dalam melaksanakan tugas monitoring opini publik, PR PT. PLN (Persero) APJ Surakarta mengumpulkan opini publik melalui media massa. Salah satu media yang digunakan dalam monitoring opini publik adalah media cetak baik lokal maupun Nasional. Dalam pelaksanaan KKM di bagian Humas PT. PLN (Persero) APJ Surakarta, penulis terlibat langsung dalam tugas monitoring opini publik. Tugas rutin yang didelegasikan pada penulis adalah mengkliping berita yang berhubungan dengan kelistrikan atau PT. PLN (Persero). Media cetak yang dijadikan sumber berita antara lain adalah Solospos, Jawapos, Suara Merdeka dan Kompas.
46
Opini publik yang terangkum dalam kliping merupakan tanggapan masyarakat pada perusahaan dapat berupa kritik, pengaduan, masukan atau bahkan pandangan mengenai kebijakan baru perusahaan. Misalnya melalui berbagai rubrik yang disediakan media cetak sebagai suara konsumen yang disampaikan melalui sms biasanya berisi kritik, masukan atau pertanyaan seputar pelayanan. Opini publik yang berkaitan dengan pelayanan PT. PLN (Persero) adalah seputar pemadaman listrik, penanggulangan gangguan. Melalui rubrik ini, dari monitoring dapat diketahui mengenai seberapa efektif pengumuman atau penyampaian informasi yang dikeluarkan perusahaan diterima oleh masyarakat. Sebagai contoh, dalam beberapa sms masyarakat menyampaikan kekesalan mengenai tidak ada pemberitahuan bila terjadi pemadaman. Padahal pihak PLN selalu memberitahukan melalui pengumuman di media cetak maupun radio. Dari kasus tersebut dapat diketahui bahwa tidak semua pelanggan menerima informasi tersebut, sehingga dapat diketahui seberapa efektif pengumuman yang disampaikan. Opini publik yang disampaikan melalui media cetak selain melalui sms konsumen juga menyampaikan aspirasi mereka dalam bentuk artikel. Misal seperti rubrik Gagasan dalam Kompas. Materi opini yang disampaikan tentu berbeda dengan materi melalui sms. Opini masyarakat dalam bentuk artikel biasanya berisi mengenai tanggapan atas kebijakan baru yang dikeluarkan oleh pemerintah misal pemberlakuan tarif subsidi dan non-subsidi. Sebagai contoh, opini publik atau tanggapan mengenai kebijakan yang dikeluarkan pemerintah untuk dilakukan penghematan listrik di perkantoran, dapat dilihat dalam harian
47
Jawapos tanggal 25 April 2008 yang ditulis oleh Haryanto Imadha asal Bojonegoro. Dari artikel yang ditulis, pengirim menyambut dengan kesetujuan akan kebijakan pemerintah tersebut sekaligus memberi masukan pada instansi pemerintah untuk mempelopori sebagai contoh instansi lain. Melalui monitoring opini publik dalam bentuk artikel ini, maka PR dapat mengetahui tanggapan atau penerimaan masyarakat mengenai kebijakan yang berlaku dan seperti contoh kasus tersebut, opini publik juga merupakan masukan dalam penyempurnaan pelaksanaan program. Dari monitoring tanggapan masyarakat mengenai kebijakan yang berlaku juga dapat diketahui seberapa besar pemahaman masyarakat mengenai kebijakan yang bersangkutan. Dalam menyusun kliping sebagai pelaksanaan monitoring opini publik, selain mengumpulkan berita yang berkaitan dengan opini publik, PR juga dapat mengikuti perkembangan PT. PLN (Persero) secara global. Perkembangan yang dimaksud disini adalah seperti berita mengenai persetujuan pemberian pinjaman Bank untuk proyek Pembangkit Listik (PL), rencana pembangunan PL yang baru, tender batu bara, dsb. Dengan begitu PT. PLN (Persero) APJ Surakarta mengetahui kondisi global PT. PLN bukan hanya APJ Surakarta yang menjadi wilayah kerjanya. Berita yang telah dikumpulkan dan disusun dalam kliping dijadikan arsip bagi PR PT. PLN (Persero) APJ Surakarta. Rician kliping yang merupakan hasil karya penulis selama melaksanakan KKM telah direkap dalam table berikut. Berikut merupakan berita mengenai kelistrikan dan PT. PLN (Persero) pada bulan
48
April yang diambil dari media cetak lokal maupun Nasional, yaitu Solopos, Jawapos, Suara Merdeka dan Kompas.
REKAPITULASI KLIPING BULAN APRIL 2008
Tanggal
Kompas
Suara Merdeka
Solopos
Jawapos
Radar Solo
49
1.
2. 3.
4.
§ Listrik § Masih Nonsubsidi Padam, Berlaku Listrik di Hari Ini Karangdad ap-Doro § Panel Listrik Energi Surya Buatan SMK Armada
§ Biaya Pasang Listrik Baru § PT. PLN akan lakukan pemadaman
§ Pengenaan § Jangan § Aliran air Tarif Perlu PLN PDAM di Nonsubsidi Swasta Jebres untuk § Perizinan terganggu Tekan Listrik Konsumsi Swasta Listrik Dipermuda § Kakek dan h Cucu § Tenaga Tewas Mikro Tersengat Hidro Listrik Manfaatka n Sungai Brantas § Benahi Lampu, Tewas Kesetrum § Dua Warga Tewas Kesetrum § Energi Konstan Tenaga Dinamo § 2.000 RSH § Menggiring § Pengumuman § Ganti Belum Angin, Penghematan MFO, Berlistrik Mencipta Pemakaian PLN § Mahasiswa Listrik Tenaga Kejar Tolak Listrik Hemat Rp PLTN di Melalui Tarif 5T Kalbar Non Subsidi § Mulus, § PLN lakukan Program
§ Pelatihan Bagi Petugas JagaKU D PT PLN
50
pemadaman listrik § DPR setujui tarif listrik nonsubsidi § Terjatuh dari pohon, warga Banyuanyar tewas 5. 6. 7.
8.
9. 10. 11.
§ PLN Gunakan Batu Bara Kalori Rendah untuk PLTU § Sistem Jawa-Bali Kembali Siaga
12. 13. 14. 15.
16.
§ KTNA Minta Lokasi PLTN Muria Dipindah § Uap Panas di Randusari Kejutkan Warga § Rumah Terbakar saat Pemilik Kerja di Kantor
§ Rakornas Ristek,
§ Perlu Dipikirkan Dampak PLTU Bunton § PLN peroleh
Listrik Nonsubsi di
§ Pedagang pertanyakan penyegelan listrik
§ 3.246 Pelanggan bakal kena tariff baru
§ Tender Batu Bara Kembali Dibuka
§ Subsidi Listrik & BBM Rp. 187,1 T
§ PLN Teken Kontrak Rp 24 Triliun
§ PLN akan lakukan pemadaman
§ PLN Dukung Power Plant di Berau
§ Meteran listrik
§ Konslet, 4 Lokal Rumah Terbakar
51
Krisis Energi di Jawa Dapat Teratasi § Lampu Hemat Energi
17. 18.
19.
20.
21.
pinjaman Rp 5,7 Triliun § PLN diminta beri tariff khusus untuk petani § Kelompok Anti-PLTN Tagih PBNU
§ Dicari § Warga Lokasi Duduki Lain Untuk Lahan PLTN PLTU § Warga Usir Petugas PLN yang Akan Ganti Meteran § Pinjaman § Program Proyek Tarif PLN Listrik Selesai § Lima Bank § Gaya Beri Kredit Hidup, Proyek Kulit Listrik 10 Jagung dan Ribu MW Hemat Energi
diganti, Warga Kwaren adang petugas PLN § 1.021 Pelanggan PLN dikenai sanksi
§ Kriiing § Berkat Solopos, Guru, sering Swasemb pemadaman ada daerah Listrik Mangkuyuda n (Hary, Mangkuyuda n) § Crash Program Tuntas 2009 § Mandiri Kucurkan Rp 1,1 T ke PLN § Kriiiing Solopos, pertanyaan tariff menggeser meter (Farhan, Solo)
§ Tegangan PLN sangat rendah § Pemda Bisa Berperan Atasi Krisis
§ Korsleting, kios di Pasar Karangpanda n hamper terbakar
52
22.
23.
24.
25.
Energi § PLN NTT § PLN § Kriiiing § Listrik Rugi Rp Menungga Solopos, Konslet, 300 Miliar k PPJU Rp keluhan akan Kos dan Per Tahun 4 Miliar pemadaman Rumah § PLN § Biaya (Defi, Palur) Ludes Siapkan BBM Proyek Listrik Bisa 10.000 Ditekan MW Tahap II § Pemerintah § Arus § Kriing § PLN Stop Akan Pendek, Solopos, Subsidi Awasi Rumah keluhan tidak Sejuta Penggunaa Terbakar ada Pelanggga n Listrik di pemberitahua n Kantor n sebelum pemadaman (Tiana, Mangkuyuda n) § Krisis § Gubernur § PLN Solo Energi, Minta Terapkan Tambang Bupati Tarif Subsidi Nikel Rembang Terkendala Selidiki Listrik Perubahan Harga Ganti Rugi § Ayo Hemat Listrik § Terima Kasih PLN § SUTET § Warga § Mei, PLN § Kontrak Hambat Diminta kenakan tarif Batu Bara Pembangu Hentikan nonsubsidi PLN nan Banjir Aksi Ditinjau Kanal Ulang Timur § Gerakan § Suara Nasional Konsumen, Hemat pertanyaan Energi tindak lanjut kasus pencurian
53
kabel listrik di Wonosobo 26. 27. 28.
§ Batu Bara untuk Dalam Negeri Dulu § Krisis Listrik Akibatkan Ekonomi Biaya Tinggi
29.
§ PLN Perbaiki Barang Elektronik § Sepuluh Pedukuhan Belum Berlistrik
30.
§ Tewas tersengat listrik
§ PLN Klaten razia PJU liar § Tarif multiguna akan diperluas ke pengusaha § Kriiing Solopos, himbauan kewaspadaan penipuan oleh petugas palsu (Rudi, Polsek Kedawung Sragen) § Kesetrum, § Tarif warga Energi Glesungrejo Panas tewas Bumi § Kriing Diteken Solopos, Pekan Ini permohonan § PLN perbaiakn Ngotot tiang listrik Minta (Ulis, Batu Bara Boyolali) CIF § Bantu usaha kecil, PLN siapkan kredit lunak Rp 196 juta
§ Menyaru Petugas PLN, Dimassa
54
C. Peran PR Sebagai Fungsi Manajemen Dalam melaksanakan tugas monitoring opini publik, maka tugas tidak berhenti sampai kliping berita saja tapi opini publik yang ada harus di follow-up sebagai perwujudan PR sebagai pelaksana fungsi manajemen. Untuk itu, setelah penulis menyusun klping, maka opini publik tersebut dianalisa. Analisa kliping yang dilakukan oleh penulis antara lain seputar sumber berita tersebut, point penting berita serta tanggapan atas berita atau opini publik tersebut. Analisa ini bertujuan untuk dapat lebih memahami berita dan dapat menentukan langkah manajemen dalam menanggapi opini tersebut. Pada awalnya penulis dijelaskan terlebih dahulu mengenai pengetahuan seputar PT. PLN (Persero) dan mengenai kelistrikan. Pengetahuan seputar kelistrikan antara lain seperti teknis dan alur distribusi listrik dari Pembangkit Listrik (PL) sampai kerumah pelanggan. Pembekalan ini bermanfaat untuk memahami berita yang biasanya berhubungan dengan gangguan jaringan. Setelah melakukan analisa opini publik, penulis menyerahkan pada Tim Kehumasan yaitu pada Bagian Hukum dan Bagian Humas. Pada saat menyerahkan materi kliping dan analisa di bagian Humas, maka dilakukan pembahasan atas opini yang masuk. Pada saat pembahasan ini bagian Humas banyak memberikan klarifikasi mengenai berita yang mungkin karena kesalahpahaman serta menjelaskan berita yang kurang dipahami penulis. PR. PT PLN (Persero) APJ Surakarta menjelaskan bahwa opini publik yang diketahui melalui proses monitoring harus di follow-up. Apabila opini publik
55
tidak ditanggapi biasanya opini publik tersebut akan muncul lagi di media dengan begitu akan berpengaruh pada citra perusahaan. Dalam menanggapi berita yang berisi pertanyaan, komplain atau berita yang perlu diklarifikasi, maka PR PT. PLN (Persero) APJ Surakarta melakukan follow-up melalui media massa, yaitu : 1. Media cetak Opini publik yang timbul dari Koran langsung ditanggapi oleh PR PT. PLN (Persero) APJ Surakarta dengan mengirim release atau klarifikasi. Walau memang tidak semua tanggapan yang dikirim akan dimuat di surat kabar tersebut, tapi selalu ada tanggapan yang dikirim sebagai klarifikasi. Misalnya seperti kecemasan atau kesimpangsiuran informasi mengenai tarif subsidi dan non-subsidi yang beredar di masyarakat ditanggapi dengan mengundang wartawan untuk wawancara dan dapat dimuat di media cetak. 2. Siaran radio Opini publik yang timbul selain ditanggapi melalui media cetak, PR PT. PLN (Persero) APJ Surakarta juga menyampaikan di radio saat talkshow interaktif. Talkshow interaktif rutin dilaksanakan di beberapa radio yang telah bekerja sama dengan PR PT. PLN (Persero) APJ Surakarta antara lain RRI Surakarta, Solopos FM dan Radio Jimbaran. Pada saat talkshow interaktif disampaikan himbauanhimbauan yang biasanya berkaitan dengan opini publik yang timbul. Misalnya opini publik yang timbul adalah pertanyaan mengenai pasang baru, biaya yang dikenakan, prosedur pemangkasan pohon yang berdekatan dengan jaringan, selalu disampaikan pada masyarakat untuk langsung menghubungi kantor pelayanan
56
terdekat untuk informasi yang lengkap dan resmi sehingga tidak merugikan pelanggan sendiri. Opini publik juga menjadi materi dalam sosialisasi yang dilaksanakan di beberapa daerah yang telah ditunjuk atau pada pelanggan potensial. Dalam langkah ini PR bekerjasama dengan bagian Pemasaran yang merupakan pelaksana kegiatan sosialisasi tersebut. Seperti halnya penyampaian tanggapan melalui siaran radio, pada saat sosialisasi disampaikan himbauan mengenai opini publik yang sering muncul. Selain PR yang menanggapi opini publik melalui media massa dan sosialisasi, materi kliping dan analisa yang telah diketahui bagian Humas disampaikan pada Manajer PT PLN (Persero) APJ Surakarta dan diedarkan pada masing-masing bagian di PT PLN (Persero) APJ Surakarta. Hal ini dimaksudkan agar seluruh bagian dapat mengikuti perkembangan berita PT. PLN (Persero) dan bila ada berita mengenai spesifikasi bagian bisa langsung ditanggapi. Misalnya ada berita mengenai gangguan jaringan maka bagian pelayanan dapat langsung melakukan tindakan. Opini publik yang tidak berhubungan langsung dengan PT. PLN (Persero) APJ Surakarta tapi seperti peristiwa yang terjadi di kantor layanan lain juga dapat dimanfaatkan. Seperti contoh berita yang dimuat dua kali yaitu Solopos tanggal 16 April halaman VII dan Suara Merdeka tanggal 18 April halaman E mengenai warga Dusun Kwaren, Klaten yang menolak penggantian soket oleh petugas PLN. Pada saat konsultasi dengan PR PT. PLN (Persero) APJ Surakarta dijelaskan memang beberapa daerah susah dalam proses negosiasi dan masalah dengan
57
warga Kwaren adalah sosialisasi yang kurang efektif atau mungkin juga warga tidak pernah hadir dalam sosialisasi yang diadakan. Walaupun bukan merupakan masalah bagi PT. LN (Persero) APJ Surakarta namun PR harus dapat memanfaatkan sebagai gambaran dan melalui contoh kasus dapat menentukan langkah antisipasi. Dan langkah antisipasinya adalah serius dalam pendekatan pada masyarakat pada sosialisasi penertiban meteran listrik. Dengan adanya pendekatan dan informasi yang lengkap, maka akan menekan isu yang memprovokasi. Opini publik yang sifatnya positif atau mendukung perusahaan, dapat sebagai pengukur kepuasan pelanggan atas pelayanan dari segala segi yang diberikan PT. PLN (Persero) APJ Surakarta pada masyarakat. Opini positif yang ada juga menjadi semangat bagi masing-masing bagian untuk lebih berprestasi yang meningkatkan pelayanan. PR PT. PLN (Persero) APJ Surakarta benar-benar menanggapi serius setiap opini publik yang timbul di media cetak baik positif maupun negative, mengingat pentingnya dan besarnya pengaruh opini publik terhadap perusahaan. Tanggapan atas opini publik selain langsung disampaikan melalui media cetak maupun radio maka pengelolaan opini publik juga sebagai penentuan langkahlangkah strategis perusahaan. Tapi PR PT. PLN (Persero) APJ Surakarta tidak menanggapi berita seputar PLN yang berbau politik karena PLN sebagai perusahaan milik pemerintah tidak ikut berpolitik.
58
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan PT. PLN (Persero) APJ Surakarta menyadari pentingnya peran dan fungsi Public Relations bagi perusahaan, yang dapat dilihat melalui kepercayaan dan pendelegasian tugas yang diberikan. Public Relations PT. PLN (Persero) APJ Surakarta mempunyai peran penting dalam membina hubungan baik stakeholders dan memelihara komunikasi timbal balik yang lancar dengan publiknya. PR PT. PLN (Persero) APJ Surakarta menyadari besarnya pengaruh opini publik bagi kelangsungan perusahaan, maka sangat menanggapi serius setiap masukan dari publik.. Dalam menjalankan perannya dalam memantau opini publik, PR PT. PLN (Persero) APJ Surakarta mengumpulkan berita dari media cetak lokal maupun nasional dengan kliping. Sebagai pelaksana fungsi manajemen, PR PT. PLN (Persero) APJ Surakarta menganalisa opini publik dalam materi kliping dan menyampaikan masukan kepada manajemen masingmasing divisi yang bersangkutan. Demi kelancaran komunikasi timbal balik dengan publik, maka PR PT. PLN (Persero) APJ Surakarta bertanggungjawab melakukan tanggapan komunikasi
59
pada publik dalam klarifikasi berita, pengumuman, sosialisasi kebijakan atau program melalui media cetak atau siaran radio. Dalam hal ini PR PT. PLN (Persero) APJ Surakarta juga memperhatikan pentingnya membangun hubungan baik dengan pers. Berbagai usaha yang dilakukan PR PT. PLN (Persero) APJ Surakarta adalah juga dalam menjaga dan meningkatkan kepercayaan publik. Melalui setiap keterbukaan yang diberikan oleh PT. PLN (Persero) APJ Surakarta, maka akan mendapat opini publik yang benar-benar membangun perusahaan.
B. Saran Pelaksanaan KKM sangat memberikan manfaat bagi mahasiswa untuk lebih mengenal, mengetahui, beradaptasi dan mengembangkan interaksi pada dunia kerja yang nyata sehingga dapat menyiapkan mahasiswa menjadi tenaga ahli yang handal dan professional di bidang Public Relations. Namun dalam pelaksanaan KKM tidak terlepas dari beberapa kekurangan. Sebagai akhir dari penulisan Tugas Akhir ini, penulis ingin memberikan saran baik kepada Program D III FISIP UNS maupun bagi PT. PLN (Persero) APJ Surakarta. 1. Saran bagi PT. PLN (Persero) APJ Surakarta ·
Penataan ruangan di ruangan kantor PT. PLN (Persero) APJ Surakarta harus lebih diperhatikan. Terutama penataan ruang di bagian Humas, dimana sering digunakan untuk menerima tamu baik pers maupun klien. Ruangan yang sudah ada khusus untuk bagian humas dari segi kerapian
60
dirasa kurang memadai dalam menerima tamu atau klien. Penataan, kerapian dan kenyamanan ruangan humas yang sering digunakan untuk menemui tamu dapat menghilangkan image “asal-asalan” yang sering melekat pada perusahaan milik Negara sekaligus menciptkan image keseriusan dalam mengutamakan dan menghargai stakeholders. ·
Penyimpanan dan penataan arsip di ruangan yang disediakan untuk peserta PKL (Praktek Kerja Lapangan) dapat difasilitasi dengan lemari penyimpanan. Penyediaan ruangan untuk peserta PKL sudah cukup baik, namun kurangnya tempat penyimpanan arsip yang selama ini hanya ditaruh di meja kerja membuat ruangan menjadi kurang rapi.
·
Fasilitas komputer yang disediakan untuk peserta PKL dapat diperbaharui agar mempercepat dan memudahkan tugas yang dilaksanakan.
2. Saran bagi Program DIII Komunikasi Terapan FISIP Universitas Sebelas Maret ·
Mengadakan seminar-seminar yang mendatangkan
para praktisi yang
dapat memperbanyak pengetahuan dan wawasan mengenai bidang kerja komunikasi terapan. ·
Pihak fakultas lebih membangun hubungan langsung kepada instansiinstansi berkaitan dengan pelaksanaan KKM, sehingga dalam pelaksanaan KKM mahasiswa/i benar-benar mendapat ilmu praktek sesuai dengan jurusannya.
61
·
Dosen pengajar benar-benar maksimal dalam pemberian materi dan dalam mengajar. Sehingga persepsi dosen pengajar di Universitas Negeri yang dianggap kurang disiplin memang tidak terbukti.
3. Saran bagi Panitia KKM ·
Kerjasama antara panitia dan peserta KKM dirasa sudah cukup kompak dan membantu dengan mengembalikan system penentuan tempat magang pada masing-masing jurusan. Untuk panitia KKM yang selanjutnya dapat selalu belajar dari kekurangan tiap-tiap angkatan sehingga semakin sempurna pelaksanaannya.
·
Untuk panitia selanjutnya tetap menjaga keterbukaan dengan peserta KKM agar mengurangi kesalahpahaman. Demikian saran yang dapat penulis sampaikan, semoga dapat menjadi
masukan yang bermanfaat untuk perbaikan ke depan bagi semua pihak yang terkait dalam kegiatan KKM.
LAMPIRAN
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIPLOMA III PROGRAM STUDI KOMUNIKASI TERAPAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET Alamat : Jln. Ir. Sutami 36 A Surakarta 57126 Tel. 0271-632478 Fax. 0271-663483 e-mail :
[email protected]
LAPORAN PERIODIK PERKEMBANGAN KEGIATAN KULIAH KERJA MEDIA (Magang) 2008
Nama
: DIAN KUSUMAWATI
NIM
: D1605027
Jurusan
: HUMAS
LAPORAN MINGGU
: PERTAMA (I)
PERIODE
: Tanggal 1 – 4 April 2008
1. TUGAS-TUGAS YANG TELAH DILAKUKAN : -
Mengkliping berita yang berhubungan dengan PLN di beberapa media cetak (Solopos, JawaPos, Radar Solo, Kompas).
-
Membuat analisa berita yang sudah dibuat kliping yang berhubungan dengan PLN APJ Surakarta.
-
Mengupdate mading yang berhubungan dengan PLN APJ Surakarta.
-
Menjadi notulen daolam talk show “Solusi” tentang kelistrikan di radio RRI Surakarta.
-
Mempelajari cara menghitung energi listrik yang digunakan pada perabot rumah tangga.
2. KESULITAN/ KENDALA YANG DIHADAPI : -
Fasilitas computer yang kurang lengkap sehingga sedikit kesulitan dalam mentransfer atau menyimpan data di (flashdisk atau disket).
-
Kurang berpengalaman dalam memfotocopy.
-
Kurang adanya fasiliytas internet, sehingga membuat sedikit kesulitan di dalam mencari informasi dari internet.
-
Kurang cepat dalam mengumpulkan tugas kliping, karena masih adaptasi dengan tata caranya dalam penyediaan file kliping dan mading.
-
Analisa yang kurang tepat atau pas pada kliping karena kurangnya pemahaman mengenai PLN.
3. CARA
YANG
TELAH
DILAKUKAN
UNTUK
MENGATASI
KESULITAN : -
Bertanya kepada pembimbing PKL tentang hal yang belum diketahui seputar PT. PLN APJ Surakarta, Pembangkit Listrik, krisis energi, ketentuan tariff yang baru, dsb.
-
Bertanya kepada anak PKL lain yang sedang magang maupun yang telah magang pada bulan sebelumnya.
4. KEMAJUAN YANG TELAH DICAPAI : -
Mampu mengoperasikan mesin foto copy.
-
Mampu mengikuti perkembangan informasi berita karena setiap hari selalu mengkliping dari media cetak.
-
Mampu menganalisa berita lebih dalam karena pemahaman mengenai kelistrikan maupun PT. PLN (Persero) lebih luas.
-
Bisa menghitung bagaiman cara mengetahui energi listrik yang digunakan pada perabot rumah tangga. Surakarta, 4 April 2008
Mengetahui, AM KHUMAS & PKBL
Peserta KKM
PLN APJ Surakarta
Sarka Edi
Dian Kusumawati NIM. D1605027
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIPLOMA III PROGRAM STUDI KOMUNIKASI TERAPAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET Alamat : Jln. Ir. Sutami 36 A Surakarta 57126 Tel. 0271-632478 Fax. 0271-663483 e-mail :
[email protected]
LAPORAN PERIODIK PERKEMBANGAN KEGIATAN KULIAH KERJA MEDIA (Magang) 2008
Nama
: DIAN KUSUMAWATI
NIM
: D1605027
Jurusan
: HUMAS
LAPORAN MINGGU
: KEDUA (II)
PERIODE
: Tanggal 7 – 11 April 2008
1. TUGAS YANG TELAH DILAKUKAN : -
Mengkliping berita yang berhubungan dengan PLN di beberapa media cetak (Solopos, Jawapos, Radar Solo, Suara Merdeka dan Kompas)
-
Membuat analisa berita yang sudah dibuat kliping yang berhubungan dengan PLN APJ Surakarta.
-
Mengkupdate mading ,yang berhubungan dengan PLN APJ Surakarta.
-
Membuat Tips Kesehatan yang dicantumkan di mading sebagai info kesehatan.
-
Mengedit dan mencetak kwitansi PUKK (Program Usaha Kecil dan Koperasi)
-
Mengedit TMP Triwulan II Tahun 2008
2. KESULITAN / KENDALA YANG DIHADAPI : -
Kurang teliti dalam memasukkan data dalam TMP.
-
Belum bisa mencetak desain tips untuk mading dengan tepat, sehingga hasilnya ada yang terpotong.
-
Kurang ide untuk menambahkan variasi untuk mading agar lebih menarik.
-
Fasilitas internet yang masih belum ada sehingga belum bisa browsing di kantor untuk mencari informasi untuk mading.
-
Masih bingung mengenai program atau topik yang akan diangkat judul sehingga belum ada materi yang akan ditanyakan kepada pembimbing PKL.
3. CARA
YANG
TELAH
DILAKUKAN
UNTUK
MENGATASI
KESULITAN : -
Bertanya dan meminta bantuan pada anak PKL yang lebih senior untuk mengajar cara mencetak yang benar.
-
Banyak membaca majalah dan browsing di internet untuk mencari inspirasi untuk menambah informasi yang dapat dicantumkan di mading.
-
Bertanya pada pembimbing PKL maupun kepada Humas atau bagian Marketing mengenai kegiatan kehumasan sehingga membuka wawasan lebih lagi untuk menentukan judul.
4. KEMAJUAN YANG TELAH DICAPAI : -
Dapat menambah variasi dalam mading.
-
Mengetahui mengenai TMP (Tingkat Mutu Pelayanan) yang ada di tiaptiap UPJ PLN, PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) dan PUKK (Pinjaman Usaha Kecil dan Koperasi)
-
Mengetahui sedikit mengenai teknis distribusi listrik. Surakarta, 11 April 2008
Mengetahui, AM KHUMAS & PKBL
Peserta KKM
PLN APJ Surakarta
Sarka Edi
Dian Kusumawati NIM.D1605027
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIPLOMA III PROGRAM STUDI KOMUNIKASI TERAPAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET Alamat : Jln. Ir. Sutami 36 A Surakarta 57126 Tel. 0271-632478 Fax. 0271-663483 e-mail :
[email protected]
LAPORAN PERIODIK PERKEMBANGAN KEGIATAN KULIAH KERJA MEDIA (Magang) 2008
Nama
: DIAN KUSUMAWATI
NIM
: D1605027
Jurusan
: HUMAS
LAPORAN MINGGU
: KETIGA (III)
PERIODE
: Tanggal 14 – 18 April 2008
1. TUGAS-TUGAS YANG TELAH DILAKUKAN : -
Mengkliping berita yang berhubungan dengan PLN di beberapa media cetak (Solopos, Jawapos, Suara Merdeka, Radar Solo dan Kompas)
-
Membuat analisa berita yang sudah dibuat kliping yang berhubungan dengan PLN APJ Surakarta.
-
Mengupdate mading yang berhubungan dengan PLN APJ Surakarta.
-
Mengedit dan membuat format baru kwitansi PUKK dari bulan April sampai Desember 2008.
-
Mengkoreksi dan mengentri data proposal pemohon PUKK yang baru.
-
Membuat format Berita Acara Survey Lokasi PKBL.
2. KESULITAN / KENDALA YANG DIHADAPI : -
Printer tipe Epson LQ 1170 yang digunakan untuk mencetak kwitansi rusak, sehingga harus menggunakan printer biasa dan memformat ulang data. Sedikit kesulitan dalam mengepaskan cetakan pada kertas khusus.
-
Dalam pencarian data dalam proposal sedikit kesulitan karena kurang paham.
3. CARA
YANG
TELAH
DILAKUKAN
UNTUK
MENGATASI
KESULITAN : -
Berusaha sendiri dengan rekan magang dengan mencoba-coba mengedit walau agak sedikit lama.
-
Bertanya kepada pembimbing magang mengenai PUKK.
4. KEMAJUAN YANG TELAH DICAPAI : -
Lebih menguasai Microsoft excel karena banyak mencoba dalam mengedit kwitanasi.
-
Lebih
mengetahui
mengenai
PUKK
seputar
syaratnya,
proses
pemberiannya, pembayarannya, dsb.
Surakarta, 18 April 2008 Mengetahui, AM KHUMAS & PKBL
Peserta KKM
PLN APJ Surakarta
Sarka Edi
Dian Kusumawati NIM. D1605027
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIPLOMA III PROGRAM STUDI KOMUNIKASI TERAPAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET Alamat : Jln. Ir. Sutami 36 A Surakarta 57126 Tel. 0271-632478 Fax. 0271-663483 e-mail :
[email protected]
LAPORAN PERIODIK PERKEMBANGAN KEGIATAN KULIAH KERJA MEDIA (Magang) 2008
Nama
: DIAN KUSUMAWATI
NIM
: D1605027
Jurusan
: HUMAS
LAPORAN MINGGU
: KEEMPAT (IV)
PERIODE
: Tanggal 21 – 25 April 2008
1. TUGAS-TUGAS YANG TELAH DILAKUKAN : -
Mengkliping berita yang berhubungan dengan PLN di beberapa media cetak (Solopos, Jawapos, Suara Merdeka, Radar Solo dan Kompas)
-
Membuat analisa berita yang sudah dibuat kliping yang berhubungan dengan PLN APJ Surakarta.
-
Mengupdate mading yang berhubungan dengan PLN APJ Surakarta
-
Mengkonsultasikan analisa kliping kepada pembimbing magang.
-
Berbelanja keperluan mading dan merombak background mading dengan bahan sintetis dan menata ulang mading.
-
Membuat format Berita Acara Penyerahan Kembali Jaminan Pinjaman Program Kemitraan.
-
Mengikuti senam setiap Jumat.
-
Wawancara untuk menambah data bahan Tugas Akhir.
2. KESULITAN / KENDALA YANG DIHADAPI : -
Adanya tugas tambahan membuat kurang maksimal pengerjaaan tugas kliping (tidak dianalisa, karena banyaknya berita dan batas pengumpulan waktu kliping)
3. CARA
YANG
TELAH
DILAKUKAN
UNTUK
MENGATASI
KESULITAN : -
Bertanya kepada pembimbing magang mengenai prioritas pengerjaan tugas yang harus dikerjakan dahulu.
4. KEMAJUAN YANG TELAH DICAPAI : -
Lebih teliti dalam mencetak kwitansi PUKK.
-
Memperbaharui tampilan mading dengan mengganti lapisan background mading.
-
Mendapat masukan mengenai susunan pengumpulan kliping yang diedarkan. Surakarta, 25 April 2008
Mengetahui, AM KHUMAS & PKBL
Peserta KKM
PLN APJ Surakarta
Sarka Edi
Dian Kusumawati NIM. D1605027
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIPLOMA III PROGRAM STUDI KOMUNIKASI TERAPAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET Alamat : Jln. Ir. Sutami 36 A Surakarta 57126 Tel. 0271-632478 Fax. 0271-663483 e-mail :
[email protected]
LAPORAN PERIODIK PERKEMBANGAN KEGIATAN KULIAH KERJA MEDIA (Magang) 2008
Nama
: DIAN KUSUMAWATI
NIM
: D1605027
Jurusan
: HUMAS
LAPORAN MINGGU
: KELIMA (V)
PERIODE
: Tanggal 28 – 30 April 2008
1. TUGAS-TUGAS YANG TELAH DILAKUKAN : -
Mengkliping berita yang berhubungan dengan PLN di beberapa media cetak (Solopos, Jawapos, Suara Merdeka, Radar Solo dan Kompas)
-
Membuat analisa berita yang sudah dibuat kliping yang berhubungan dengan PLN APJ Surakarta.
-
Mengupdate mading yang berhubungan dengan PLN APJ Surakarta.
-
Konsultasi dengan pembimbing magang mengenai materi dan analisa kliping.
-
Mengumpulkan data untuk kelengkapan lampiran Tugas Akhir.
-
Mengikuti kunjungan pelanggan potensial di rumah makan “Ayam Goreng Bu Mul” di Sukoharjo.
2. KESULITAN / KENDALA YANG DIHADAPI : -
Fasilitas computer yang digunakan untuk penyimpanan data kurang sehingga mempersulit dalam mentransfer data.
-
Kondisi fisik yang kurang fit sedikit mengganggu dan menghambat dalam melaksanakan pekerjaan.
3. CARA
YANG
TELAH
DILAKUKAN
UNTUK
MENGATASI
KESULITAN : -
Mencoba mentransfer data lewat cd atau disket.
-
Meminta ijin masuk setengah hari untuk beristirahat.
4. KEMAJUAN YANG TELAH DICAPAI : -
Mengetahui mengenai struktur organisasi di PLN APJ Surakarta melalui data yang diambil.
-
Mendapat masukan mengenai berita apa saja yang perlu dianalisis.
Surakarta, 30 April 2008 Mengetahui, AM KHUMAS & PKBL
Peserta KKM
PLN APJ Surakarta
Sarka Edi
Dian Kusumawati NIM. D1605027
PT PLN (PERSERO) AREA PELAYANAN DAN JARINGAN SURAKARTA LAMPIRAN – 2.B
BERITA ACARA PENYERAHAN KEMBALI JAMINAN PINJAMAN PROGRAM KEMITRAAN Nomor : 001.BA/ PK/ APJ - SKA/ VII/ 2008 Pada hari ini.................... tanggal .......... bulan .................... tahun Dua Ribu Delapan (...-...-2008) yang bertanda tangan di bawah ini : 1.
Nama Jabatan Alamat
: H. MARDANI, ST : ASISTEN MANAJER SDM DAN ADM : Jln. Brigjend Slamet Riyadi No. 468, Surakarta Selanjutnya disebut: PIHAK PERTAMA
2.
Nama Pemillik : ........................................................................................ Jabatan : ......................................................................................... Alamat : ......................................................................................... Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA
Berdasarkan : 1. Surat Keputusan General Manager PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah & DI Yogyakarta No.156.K/ GM-DJTY/ 2005 tanggal 06 Desember 2005. 2. Surat perjanjian No. ..../ 060/APJ-SKA/ 2008 tanggal ......................... 2008 tentang peminjaman modal kerja dan investasi tahun – 2008 3. Berita Acara Penerimaan Jaminan Program Kemitraan No. ..... BA/ PK/ APJ-SKA/ I/2008 tanggal .................. 2008.
Oleh karena PIHAK KEDUA telah melunasi semua pinjaman pokok ditambah bunga serta denda (kalau ada) sesuai dengan suran perjanjian di atas, maka selanjutnya PIHAK PERTAMA menyerahkan kembali pada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima kembali penyerahan dari PIHAK PERTAMA, Surat
Jaminan Asli berupa sertifikat pemilikan tanah atas nama : ........................................... adalah calon mitra binaan tersebut di atas, untuk menjamin pinjaman modal kerja dan investasi program kemitraan, berupa : § Sertifikat tanah : a) Nomor/ tanggal sertifikat : ................................................................ b) Lokasi / terletak di :..............................Kel............................. Kec........................................Kab....................................................... ...
Demikian Berita Acara Serah Terima ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dipergunakan seperlunya.
PIHAK KEDUA
PIHAK PERTAMA ASISTEN MANAJER SDM
&ADM
................................
H. MARDANI, ST Mengetahui :
PT PLN (PERSERO) APJ SURAKARTA MANAJER,
Ir. J. Wahjono
PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH CABANG SURAKARTA
K W I T A N S I Diterima dari
:
Alamat : Tarip/Daya/PP :
Drs. SUPANDRI Ds. Laban Kec. Mojolaban, Sukoharjo
SATU JUTA SERATUS TIGA PULUH RIBU ENAM RATUS DELAPAN PULUH DUA RUPIAH ********* Uang sebanyak
:
Untuk pembayaran Angsuran PUKK sebagai berikut
Nama Mitra Binaan No. Kontrak PUKK Tgl. Kontrak PUKK
: Drs. SUPANDRI : 001.PJ/041/APJ.SKA/2007
Jumlah Angsuran
: 8/15/2007
Angsuran Ke
Terbilang Rp 1.130.682,-
Foto 1 (Siaran interaktif dengan Solopos FM yang dilaksanakan di kantor PT. PLN (Persero APJ Surakarta)
Foto 2 (Siaran interaktif di RRI Surakarta)
Kunjungan Pelanggan Potensial
Foto 3 (Kunjungan Pelanggan Potensial di Rumah Makan Ayam Goreng Mbak Mul di daerah Taman Sari, Sukoharjo)
Foto 4 (Wawancara dan pencatatan survey)
Majalah Dinding di PT. PLN (Persero) APJ Surakarta
Foto 5 (Mading eksternal di loby depan kantor)
Foto 6 (Mading internal di lantai 1)
Foto 7 (kegiatan senam yang diikuti seluruh karyawan PT. PLN (Persero)APJ Surakarta setiap hari Jumat)
Brosur Pemadaman Listrik
Brosur Pemasangan Listrik Baru
Brosur Penerangan Jalan Umum (PJU)
Brosur Meter kwh