PERAN PERPUSTAKAAN MAN RANGKASBITUNG SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
Oleh
MONA NABILA NIM: 107025001159
JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/ 2015 M
i
ii
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya nyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ciputat, Oktober 2014
Mona Nabila
iii
ABSTRAK
Mona Nabila Nim (107025001159) Peran perpustakaan MAN Rangkasbitung sebagai penunjang pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan tentang tiga hal, pertama usaha perpustakaan untuk menunjang pembelajaran kedua peran guru dalam membantu siswa menggunakan perpustakaan, dan ketiga penggunaan perpustakaan bagi siswa. Usaha perpustakaan untuk menunjang pembelajaran adalah dengan menciptakaan proses belajar mengajar yang menarik didalam perpustakaan diantaranya dengan memperbanyak koleksi buku edisi terbaru setiap tiga bulan sekali, melengkapin fasilitas perpustakaan berupa audiovisual dan multimedia. Peran guru dalam membantu siswa menggunakan perpustakaan adalah dengan menganjurkan siswa berkunjung ke perpustakaan untuk tujuan mengerjakan tugas dan berdiskusi kelompok maupun mencari informasi yang dibutuhkan siswa. Penggunaan perpustakaan bagi siswa frekuensi siswa hampir setengah siswa (36,7%) berkunjung ke perpustakaan 2 kali dalam 1 minggu dan hamper setengah siswa (41,7%) siswa sering meminjam buku di perpustakaan dan juga hamper setengah siswa (35%) selalu belajar di perpustakaan. Metode yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah metode deskritif, sedangkan pendekatan penelian skripsi ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan mei sampai September 2014, populasi dalam penelitian ini adalah siswa MAN Rangkasbitung yaitu jumlahnya 240 siswa. Sampel yang di ambil sebayak 25% dari keseluruhan siswa yang berjumlah 60 orang, teknik pengumpulan data menggunakan menggunakan metode kuisioner dan wawancaca kepada kepala perpustakaan. Guna mengetahui seberapa besar peran perpustakaan penulis membuat angket pertanyaan berupa nilai rata-rata siswa pada semester akhir dan 50% siswa mendapat nilai yang cukup memuaskan yaitu (7,6-8,5). Tentang kelengkapan koleksi yang ada 50% siswa menjawab koleksi yang ada di Perpustakaan MAN Rangkasbitung tidak lengkap. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa peran perpustakaan sekolah MAN Rangkasbitung sebagai menunjang pembelajarn bagi siswa mempunyai peran yang sangat penting karena dapat kita lihat dari hasil nilai siswa yang selalu menggunjungi perpustakaan nilai mereka sangat memuakan Kata Kunci: peran perpustakaan, peran guru, penunjang pembelajaran
iv
KATAPENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala karunia yang telah diberikan kepada kita semua khususnya bagi penulis, sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan baik. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, dan semoga terlimpah kanpula kepada para sahabat dan semua insane yang telah mengikuti sunahnya. Amin. Selama mengerjakan skripsi ini penulis mendapatkan banyak pengalaman dan pelajaran berharga, terutama untuk lebih mengenal sekaligus mengetahui kemampuan dan kelemahan penulis dalam banyak hal. Skripsi ini juga masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis mengucapkan permohonan maaf atas kekurangan yang ada pada skripsi ini. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, sangatlah sulit bagi penulis untuk menyelesaikannya. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Prof. Dr. Oman Fathurrahman selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Bapak Pungki Purnomo, MLIS, dan Mukmin Suprayogi, M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi FAH UIN Syarif Hidayatulah Jakarta. 3. Bapak Amran Banurea, M,Si. Selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, arahan dan pemikiran kepada penulis.
v
4. Segenap dosen Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat untuk penulis. 5. Pimpinan dan staff Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 6. Kepala Sekolah, wakil, seluruh guru dan siswa MAN Rangkasbitung yang sangat membantu penulis untuk melakukan penelitian dan mendapatkan informasi. 7. Koordinator dan seluruh staff Perpustakaan MAN Rangkasbitung yang dengan sangat baik hati telah memudahkan penulis untuk melakukan penelitian dan mendapatkan informasi. 8. Untuk teman-teman Ilmu Perpustakaan angkatan 2007 semua, terima kasih buat hari-hari yang kita lalui bersama semoga kita tetap terjaga dalam tali silatur rahmi. 9. Dan semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih buat bantuan dan dukungannya. Penulis berharap dan berdo’a, semoga seluruh pengorbanan yang diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini akan dibalas segala kebaikannya oleh Allah SWT. Semoga karya tulis ini merupakan sebuah refleksi studi S1 dan dapat memberikan sumbangan keilmuan, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca yang berminat dengan tulisan ini. Dan dengan harapan karya tulis ini dapat dijadikan amal bagi penulis, amin Allahummaamin.
Jakarta, 10 Oktober 2014 Penulis
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ...............................................
i
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI SKRIPSI ........................................
ii
LEMBAR PERNYATAAN ...........................................................................
iii
ABSTRAK ......................................................................................................
iv
KATA PENGANTAR ....................................................................................
v
DAFTAR ISI...................................................................................................
vii
DAFTAR TABEL ..........................................................................................
x
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................
xi
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................
1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ........................................
5
C. Tujuan Penelitian ......................................................................
5
D. Manfaat Penelitian .....................................................................
5
E. Metode Penelitian ......................................................................
6
F. Sistematika Penelitian ...............................................................
8
TINJAUAN LITERATUR A. Perpustakaan Sekolah ................................................................
11
1. Pengertian Perpustakaan Sekolah ........................................
11
2. Tugas atau kegiatan perpustakaan .......................................
13
3. Tujuan Perpustakaan Sekolah..............................................
14
vii
4. Fungsi Perpustakaan Sekolah ..............................................
16
5. Peran Perpustakan Sekolah..................................................
18
B. Proses Pembelajaran ..................................................................
20
1. Pengertian pembelajaran .....................................................
20
2. Tujuan Pembelajaran ...........................................................
21
3. Metode Pembelajaran .........................................................
21
4. Sumber Pembelajaran .........................................................
22
C. Prinsip belajar mengajar ............................................................
23
D. Peran perpustakaan sebagai penunjang pembelajaran ................
24
E. Perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar ............................
25
BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN MAN RANGKASBITUNG A. Sejarah Singkat Perpustakaan MAN Rangkasbitung ................
28
B. Visi dan Misi Perpustakaan MAN Rangkasbitung ....................
29
C. Struktur Organisasi Perpustakaan MAN Rangkasbitung ..........
30
D. Layanan Perpustakaan MAN Rangkasbitung ...........................
34
E. Koleksi Perpustakaan MAN Rangkasbitung .............................
35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Peran
guru
dalam
membantu
siswa
menggunakan
perpustakaan .............................................................................
38
1. Anjuran guru untuk datang ke perpustakaan .......................
38
2. Anjuran guru untuk mencari buku tambahan bacaan ..........
39
viii
3. Mengerjakan tugas menggunakan koleksi di Perpustakaan
40
B. Penggunaan perpustakaan oleh siswa ........................................
40
1. Pengetahuan terhadap keberadaan perpustakaan .................
40
2. Frekuensi kunjungan ke perpustakaan .................................
41
3. Meminjam buku ...................................................................
41
4. Belajar bersama di Perpustakaan .........................................
42
5. Frekuensi kunjungan ke perpustakaan .................................
43
6. Frekuensi meminjam............................................................
44
7. Koleksi perpustakaan ...........................................................
44
8. Koleksi perpustakaan membantu siswa mengerjakan
BAB V
Tugas ....................................................................................
45
9. Jam buka perpustakaan ........................................................
46
10. Sikap pustakawan ................................................................
46
11. Bahan pustaka ......................................................................
47
C. Perpustakaan sebagai penunjang pembelajaran .........................
48
PENUTUP A. Kesimpulan .......................................................................
50
B. Saran..................................................................................
50
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL Tabel 1 Jam Buka Perpustakaan ............................................................................ 34 Tabel 2 Koleksi Perpustakaan MAN Rangkasbitung ............................................ 35 Tabel 3 Koleksi Non Buku .................................................................................... 36 Tabel 4 Guru Menganjurkan Siswa Datang Ke Perpustakaan ............................... 38 Tabel 5 Anjuran Guru Untuk Mencari Buku Tambahan Bacaan........................... 39 Tabel 6 Mengerjakan Tugas Menggunakan Koleksi Perpustakaan ....................... 40 Tabel 7 Pengetahuan Terhadap Keberadaan Perpustakaan.................................... 40 Tabel 8 Frekuesi Kunjungan Ke Perpustakaan Dalam 1 Minggu .......................... 41 Tabel 9 Meminjam Buku Di Perpustakaan ............................................................ 42 Tabel 10 Belajar Bersama Di Perpustakaan ........................................................... 42 Tabel 11 Frekuensi Lama Berkunjung Di Perpustakaan ....................................... 43 Tabel 12 Frekuensi Meminjam Bahan Pustaka Selama 1 Minggu ........................ 44 Tabel 13 Koleksi Perpustakaan .............................................................................. 45 Tabel 14 Koleksi Perpustakaan Membantu siswa Mengerjakan Tugas ................. 45 Tabel 15 Jam Buka Perpustakaan .......................................................................... 46 Tabel 16 Sikap Pustakawan Membantu Siswa Untuk Lebih Rajin Ke Perpustakaan .......................................................................................................... 46 Tabel 17 Selalu Mendapatkan Bahan Pustakaan Yang Diinginkan ....................... 47 Tabel 18 Perpustakaan Dapat Membantu siswa Menunjang Perpustakaan ........... 48 Tabel 19 Nilai Rata-Rata........................................................................................ 48
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Struktur Organisasi Perpustakaan MAN Rangkasbitung ...................... 30
xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Salah satu masalah yang dihadapi dalam dunia pendidikan kita adalah masalah lemahnya proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berfikir. Proses pembelajaran yang terjadi terpaku hanya berada di dalam kelas, yaitu proses pembelajaran yang hanya diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi: otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingat itu untuk dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari1. Akibatnya, ketika anak didik telah lulus dari sekolah, mereka pintar secara teoritis, tetapi mereka miskin aplikasi. Terlepas dari kenyataan, masalah-masalah tersebut merupakan sebuah tuntutan bagaimana cara kita untuk mencerdaskan bangsa. Dalam proses pembelajaran, setiap satuan pendidikan formal dan nonformal wajib menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan siswa. Perpustakaan sebagai salah satu sarana pembelajaran dapat menjadi sebuah kekuatan untuk mencerdaskan bangsa, sekaligus menjadi tempat yang menyenangkan dan mengasikkan walaupun hasilnya tidak dapat diusahakan dengan segera. Selain itu perpustakaan merupakan salah satu sarana sumber
1
http://duniaperpustakaan.com/pengembangan/manajemen
1
belajar yang efektif untuk menambah pengetahuan melalui beraneka bacaan. Berbeda dengan pengetahuan dan keterampilan yang dipelajari secara klasikal di sekolah, perpustakaan menyediakan berbagai bahan pustaka yang secara individual dapat diminati oleh peminatnya masing-masing. Tersedianya beraneka bahan pustaka memungkinkan setiap orang memilih apa yang sesuai dengan minat dan kepentingannya, dan jika warga negara itu masing-masing menambah pengetahuannya melalui pustaka pilihannya, maka akhirnya merata pula peningkatan taraf kecerdasan masyarakat itu. Perpustakaan dalam dunia pendidikan keberadaannya sangatlah penting. Karena pentingnya perpustakaan di dunia pendidikan, seluruh lembaga pendidikan memiliki perpustakaan walaupun keberadaannya mungkin berbeda-beda sesuai dengan keberadaan lembaga pendidikan tersebut. Sepanjang sejarah, keberadaan perpustakaan bertindak sebagai penyimpan khasanah hasil pikiran manusia. Hasil pikiran manusia itu dapat dituangkan dalam bentuk cetak maupun non cetak ataupun dalam bentuk elektronik. Hasil pikiran manusia yang dituangkan dalam bentuk buku dalam arti luas (mencakup bentuk cetak atau grafis, non cetak, bentuk elektronik) merupakan salah satu kegiatan belajar. Madrasah
sebagai
lembaga
pendidikan
formal
mempunyai
perpustakaan yang lebih dikenal dengan perpustakaan Madrasah/Sekolah. “Perpustakaan sekolah” muncul karena adanya penyatuan kegiatan belajar antar sekolah dengan perpustakaan. Perpustakaan Madrasah merupakan perpustakaan yang diselenggarakan pada
sebuah
Madrasah,
dikelola
sepenuhnya
oleh
Madrasah
yang
2
bersangkutan, dengan tujuan utama mendukung terlaksananya dan tercapainya tujuan Madrasah dan tujuan pendidikan pada umumnya. Madrasah merupakan tempat
penyelenggaraan
mengembangkan
berbagai
proses nilai,
belajar ilmu
mengajar,
menanamkan
pengetahuan,
dan
dan
teknologi,
keterampilan, seni, serta, wawasan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Dengan demikian keberadaan perpustakaan di madrasah mutlak diperlukan. Perpustakaan Madrasah bukan sekadar tempat penyimpanan bahan pustaka, tetapi terdapat upaya untuk mendayagunakan agar bahan pustaka tersebut dimanfaatkan oleh pemakainya secara maksimal. Keberadaan perpustakaan di madrasah bukan sekadar formalitas dan “asal ada” karena diharuskan ada oleh pemerintah. Perpustakaan di madrasah hendaknya benar-benar dapat berfungsi dalam menjalankan tugasnya mendukung kegiatan belajar mengajar. Untuk dapat menjalankan fungsi itu, pengelolaan perpustakaan Madrasah harus dilakukan secara sungguh-sungguh oleh tenaga yang memang berkompeten untuk itu. Perpustakaan Madrasah merupakan bagian penting dari komponen pendidikan yang tidak dapat dipisahkan keberadaannya dari lingkungan Madrasah. Sebagai salah satu sarana pendidikan, perpustakaan berfungsi sebagai penunjang pembelajaran bagi siswa/siswi. Selain itu, keberadaan perpustakaan sangat membantu guru dalam upaya pencarian bahan-bahan ajar yang diperlukan. Perpustakaan Madrasah harus memungkinkan para guru dan siswa
memperoleh
kesempatan
untuk
memperluas
dan
menambah
pengetahuan dengan membaca bahan pustaka yang diperlukan dalam proses belajar dan mengajar.
3
Dalam hal ini seharusnya siswa dapat memanfaatkan perpustakaan sebagai salah satu sumber belajar yang baik, dan ini sepenuhnya bukan merupakan tanggung jawab dari seorang guru saja melainkan seluruh komponen yang ada di sekolah. Apabila siswa dapat diarahkan untuk memanfaatkan perpustakaan secara maksimal, maka bisa diharapkan seluruh siswa akan mempunyai prestasi belajar dan pengetahuan yang lebih baik. Prestasi belajar siswa merupakan suatu masalah yang tetap dan selalu dibicarakan dalam pembahasan pendidikan dan pengajaran. Sulistyo-Basuki menjelaskan bahwa salah satu penunjang prestasi belajar tersebut adalah perpustakaan sekolah.2 Pentingnya perpustakaan sebagai unit penunjang pendidikan, maka diharapkan dengan pembelajaran berbasis perpustakaan sekolah (library based-learning) dapat memberi bekal kepada pengelola perpustakaan sekolah dalam peningkatan sistem dan materi pengajaran berbasis perpustakaan. Perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Rangkasbitung sebagai salah satu sarana mendukung pembelajaran yang berperan penting dalam menunjang pembelajaran. Karena peran perpustakaan di MAN Rangkasbitung memberikan layanan guna mendukung tercapainya pembelajaran yang optimal dan berhasil sesuai dengan tujuannya. Oleh karena itu, perlu ada sebuah kajian berdasarkan penelitian yang dapat mengungkap peran perpustakaan untuk menunjang pembelajaran di MAN Rangkasbitung. Berdasarkan paparan di atas penulis berminat untuk melakukan penelitian
dengan
judul:
PERAN
PERPUSTAKAAN
MAN
RANGKASBITUNG SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN 2
Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1991), h. 51
4
B. Batasan dan Rumusan Masalah Berdasarkan judul yang diajukan maka penulis membatasi masalah pada peran perpustakaan sebagai penunjang pembelajaran di MAN Rangkasbitung. Adapun rumusan masalah yang diajukan adalah: 1. Bagaimana usaha Perpustakaan MAN Rangkasbitung untuk menunjang pembelajaran? 2. Bagaimana peran Guru MAN Rangkasbitung dalam membantu siswa menggunakan koleksi perpustakaan ? 3. Bagaimana tingkat penggunaan perpustakaan oleh siswa?
C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetetahui usaha Perpustakaan MAN Rangkasbitung sebagi penunjang pembelajaran. 2. Mengetahui peran Guru MAN Rangkasbitung dalam membantu siswa menggunakan perpustakaan 3. Mengetahui tingkat penggunaan perpustakaan oleh siswa.
D. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini di antaranya: Manfaat Teoris 1. Menambah pengetahuan dan pengalaman dalam hal penelitian, bagi penulis 2. Memperluas dan memperdalam pengetahuan penulis tentang peran perpustakaan yang ada di Madrasah dalam menunjang pembelajaran.
5
3. Diharapkan dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi khazanah Ilmu Perpustakaan di Perpustakaan MAN Rangkasbitung Manfaat Praktis 1. Memberikan pemahaman kepada siswa tentang pentingnya peran perpustakaan Madrasah sebagai penunjang pembelajaran. 2. Sebagai
bahan pertimbangan untuk
meningkatkan pengembangan
penggunaan perpustakaan MAN Rangkasbitung 3. Memberikan masukan kepada petugas perpustakaan guna meningkatkan kinerja perpustakaan MAN Rangkasbitung dalam menunjang kegiatan belajar mengajar. E. Metode Penelitian Metode
yang digunakan
dalam
penelitian
skripsi
ini
adalah
menggunakan metode penelitian deskriptif. Metode deskriptif yaitu “metode penelitian yang menuturkan dan menafsirkan data yang berkenaan dengan fakta, keadaan, variabel, dan fenomena yang terjadi saat penelitian berlangsung dan menyajikannya apa adanya”.3Sedangkan pendekatan penelitian skripsi ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif yaitu “penelitian yang bertujuan untuk mendefinisikan masalah dan pemecahannya.4 Metode pengumpulan data yang dipakai dalam penulisan skripsi ini adalah: 1. Penelitian kepustakaan (library research),yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mencari dan mempelajari teori-teori dari buku-buku dan sumber yang lain sesuai dengan topik skripsi. 3 4
Subana. M, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung: Pustaka Setia, 2005), h. 89 Mardelis, Metodelogi Suatu Pendekatan proposal, (Jakarta : Bumi Aksara, 1990), cet. Ke-
2, h.67
6
2. Penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara: Observasi, Wawancara, Kuesioner, dan Dokumentasi. Pengertian dari jenis-jenis penelitian ini dijelaskan oleh Suharsimi sebagai berikut: a. “Observasi, biasanya diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan statistik fenomena-fenomena yang diselidiki. Dalam arti yang luas observasi sebenarnya tidak hanya terbatas pada pengamatan yang dilakukan, baik secara langsung maupun tidak langsung.5 Dalam hal ini penulis menggunakan observasi partisipasif, pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan langsung ditempat penelitian dengan cara mengunjungi MAN Rangkasbitung, diantaranya pengamatan terhadap keadaan sekolah, guru, siswa dan pengamatan terhadap prosedur kerja, cara kerja karyawan serta observasi partisipasif yang dilakukan oleh penulis. Observasi yang digunakan antara lain: 1) Untuk mendapatkan data yang lebih obyektif, jika dilakukan pengamatan secara langsung. 2) Mengamati data secara langsung akan memudahkan dalam menganalisa data-data tersebut. b. Wawancara, yaitu kegiatan tanya jawab langsung dengan narasumber yang dianggap berkompeten dengan topik penelitian skripsi ini. Metode ini digunakan untuk melengkapi data yang dianggap perlu, sehingga lebih meyakinkan data yang diperoleh dari sumber-sumber lainya. Penulis mengadakan komunikasi langsung dengan kepala sekolah, staf-staf perpustakaan, guru, dan siswa.
5
Sutrisno Hadi, Metodologi Reseach, (Yogyakarta: Andi Offet, 1991), cet. Ke 10, h. 136
7
c. Kuesioner, adalah suatu daftar yang berisikan suatu rangkaian pertanyaan yang disusun secara tertulis mengenai suatu hal atau dalam suatu bidang.6 Teknik ini diperlukan untuk mencari data melalui penyebaran angket yang berisikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden. d. Dokumentasi, yaitu dilakukan untuk mencari data yang berupa catatan, brosur, arsip, notulen rapat, agenda dan sebagainya.”7 3. Populasi dan Sample Populasi pada dasarnya adalah kesatuan atau keseluruhan yang terdiri dari unit-unit. Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pemustaka khususnya para siswa MAN Rangkasbitung yang ketika ditemui sedang melakukkan pencarian informasi. Sedangkan sampel adalah wakil dari populasi yang mewakili daftar aktual elemen-elemen yang mungkin dalam populasi.8 Kerangka pengambilan sampel, merupakan daftar dari unit-unit yang ada dalam populasi sebagai acuan untuk memilih sampel. Sampel dalam metode deskritif minimal 10% untuk populasi relatif kecil minimal 20% populasi.9
F. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam skripsi ini diuraikan secara sistematis bab per bab. Bab yang satu dengan lainnya merupakan rangkaian saling berkaitan.
6
Koentjara Nigrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat, (jakarta: Gramedia, 1989) h.
173 7
Suharsimi, Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Cet. 8, (Jakarta: Rineka Cipta, 1992), h. 200 8 Emzir. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008, hal. 39 9 Husein Umar. Metode penelitian Untuk skripsi dan Tesis Bisnis : kuantitatif & kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1999, hal 79
8
Adapun sistematika penulisan dalam skripsi ini dibagi menjadi 5 (lima) bab dengan rincian sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi, latar belakang masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN LITERATUR Bab ini membahas masalah perpustakaan yang meliputi, pengertian, fungsi, manfaat, macam-macam, sistem pelayanan, sarana pendukung, dan perpustakaan sekolah/madrasah. Selain perpustakaan dibahas juga tentang pembelajaran
yang
meliputi:
pengertian,
perencanaan,
dan
sumber
pembelajaran. Selain itu, masalah perpustakaan sebagai sarana belajar. BAB III GAMBARAN UMUM Pada bab ini dipaparkan data berupa profil MAN Rangkasbitung, keberadaan perpustakaan MAN Rangkasbitung yang meliputi, sejarah singkat, struktur pengelola, sarana prasarana dan bahan pustaka. Selain itu diungkapkan pula yang berkaitan dengan perpustakaan MAN Rangkasbitung sebagai penunjang pembelajaran yang meliputi, bentuk layanan, ketersediaan bahan pustaka, pemanfaatan bahan pustaka oleh siswa, dan persepsi siswa terhadap keberadaan perpustakaan MAN Rangkasbitung. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini dikemukakan tentang hasil penelitian dan analisa penelitian tentang koleksi, pemanfaatan koleksi dan peran guru dalam ikut serta aktif di perpustakaan
9
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini dikemukaan berupa kesimpulan dari hasil pembahasan bab-bab sebelumnya dan saran yang berhubungan dengan hasil penelitian yang didapat.
10
BAB II TINJAUAN LITERATUR
A. Perpustakaan Sekolah 1. Pengertian Perpustakaan Sekolah Perpustakaan berasal dari kata pustaka. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pustaka artinya kitab, buku (Depdikbud: 1980). Dalam bahasa Inggris dikenal istilah library. Istilah ini berasal dari kata liber atau libri, yang artinya buku dari kata latin tersebut terbentuklah istilah librarius; tentang buku. Dalam bahasa Belanda, perpustakaan disebut bibliotheca,yang juga berasal dari bahasa Yunani, biblio yang artinya tentang buku, atau kitab. Yang kita ketahui istilah perpustakaan itu sendiri adalah sebuah ruangan, bagian sebuah gedung, ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainya yang biasa disimpan menurut tata susunan tertentu untuk digunakan pembaca, bukan untuk dijual. Pada hakikatnya perpustakaan adalah pusat sumber belajar dan sumber informasi belajar bagi warga sekolah. Perpustakaan sekolah merupakan sumber belajar untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan sekolah yang bersangkutan. Perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar dan merupakan bagian integral dari lembaga sekolah bersama-sama dengan sumber belajar lainnya, bertujuan mendukung proses kegiatan belajar-mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan sekolah yang bersangkutan.
11
Di sekolah, perpustakaan dapat pula diartikan sebagai tempat kumpulan buku atau tempat buku dihimpun dan terorganisasi sebagai media belajar siswa. Dalam Harrolds Librarians Glossary dijelaskan bahwa perpustakaan sekolah adalah “setumpuk koleksi yang tertata rapi yang ditempatkan di sekolah untuk dipergunakan oleh guru dan murid”.10 Perpustakaan sekolah sebagai salah satu sarana pendidikan penunjang kegiatan belajar siswa memegang peranan penting dalam memacu tercapainya tujuan pendidikan. Mengenai definisi perpustakaan sekolah yang komprehensif, menurut Rasinah Gobel sebagai berikut: “secara fisik perpustakaan sekolah adalah suatu tempat dimana buku-buku atau koleksi lain yang tercetak dan terekam disusun dan diatur menurut sistem tertentu supaya dapat ditemukan kembali dengan cepat dan tepat.
Sedangkan
secara
konseptual
perpustakaan
sekolah
mengembangkan misi pendidikan yaitu sebagai sarana belajar mengajar. Perpustakaan sekolah adalah bagian yang tidak terpisahkan dari suatu proses penyelenggaraan pendidikan di sekolah, suatu sumber daya yang berfungsi sebagai pusat kegiatan mengajar. Pusat penelitian sederhana, pusat informasi, ilmu pengetahuan dan rekreasi sehat”.11 Sedangkan menurut C. Larasati Milburga, pengertian perpustakaan sekolah adalah suatu unit kerja dari sebuah lembaga persekolahan yang berupa tempat penyimpanan koleksi bahan pustaka penunjang bahan proses pendidikan, yang diatur secara sistematis untuk digunakan secara 10
Pay Prytherch, Horrolds Librarians Glossary, (England Gower: Publishing Company Limited, 1995), h. 568 11 Rasinah Gobel, Bimbingan Perpustakaan Sekolah. ( Jakarta: Depdikbud, 1988) h. 3
12
berkesinambungan sebagai sumber informasi untuk memperkembangkan dan memperdalam pengetahuan, baik oleh pendidik maupun yang dididik di sekolah tersebut.12 Dari beberapa definisi perpustakaan sekolah di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang didirikan oleh sekolah atau yayasan sekolah yang dikelola oleh pihak sekolah. Sebagai sarana penunjang kegiatan belajar disekolah, dengan tujuan utama didirikannya perpustakaan sekolah adalah untuk membantu tercapainya tujuan pendidikan yang diselenggarakan oleh sekolah, dimana Perpustakaan Sekolah itu bernaung. 2. Tugas atau kegiatan perpustakaan sekolah Sesuai dengan pengertian perpustakaan sekolah yang berintikan tiga kegiatan
utama
yaitu
kegiatan
menghimpun,
pengolahan,
dan
penyebarluasan segala macam informasi pendidikan kepada para siswa dan guru, maka secara gamblang perpustakaan sekolah bertugas inti yaitu: a. Menghimpun atau mengumpulakan, mendayagunakan, memelihara, dan membina secara terus menerus bahan koleksi atau sumber informasi (bahan pustaka) dalam bentuk apa saja, seperti misalnya buku, majalah, surat kabar, jenis koleksi lainya. b. Mengelola sumber informasi tersebut yang telah dijelaskan di atas dengan menggunakan sistem dan cara tertentu, sejak dari bahan-bahan tersebut datang ke perpustakaan sampai kepada siap untuk disajikan atau dilayankan kepada para penggunanya yakni para siswa dan guru 12
C. Larasati Milburga, Membina Perpustakaan Sekolah, (Yogyakarta: Kanisius, 1996), h.
54
13
di lingkungan sekolah yang bersangkutan. Kegiatan ini antara lain meliputi
pekerjaan
penginventarisasian,
pengklasifikasian
atau
penggolongan koleksi, pengkatalogan, pelabelan, membuat alat pinjam,dan lain-lain. c. Menyebarluaskan sumber informasi atau bahan-bahan pustaka kepada segenap
anggota
yang
membutuhkannya
sesuai
dengan
kepentingannya yang berbeda satu dengan yang lainnya termasuk kedalam
kegiatan
ini
adalah
pelayanan
referensi,
pelayanan
peminjaman koleksi.13 3. Tujuan Perpustakaan Sekolah Aktivitas utama dari perpustakaan sekolah adalah menghimpun informasi dalam berbagai bentuk guna menumbuhkan kemampuan siswa untuk mengembangkan imajinasi serta mendidik siswa agar menggunakan dan memelihara bahan pustaka secara baik. Menurut Darmono bahwa: “Tujuan perpustakaan sekolah adalah untuk menyerap dan menghimpun informasi, mewujudkan suatu wadah pengetahuan yang terorganisasi, menumbuhkan kemampuan menikmati pengalaman imajinatif, membantu perkembangan kecakapan bahasa dan daya pikir, mendidik murid agar dapat menggunakan dan memelihara bahan pustaka secara efisien, serta memberikan dasar ke arah studi mandiri”.14 Penyelenggaraan
perpustakaan
sekolah
harus
mampu
merealisasikan dan ikut mewujudkan tujuan penyelengaraan perpustakaan untuk itu perpustakaan harus bisa meyakinkan para siswa bahwa 13
Pawit, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, h. 7 Darmono, Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja, (Jakarta: Grasindo, 2007), h. 88 14
14
perpustakaan dapat menolong dan menunjang belajar mereka. Serta membantu menumbuhkan minta baca siswa agar siswa semangat berkunjung ke perpustakaan sekolah. Dibawah ini ada beberapa tujuan lain dari perpustakaan sekolah, sebagaimana yang di ungkap dalam DPMU sebagai berikut: a. Memupuk minat dan semangat para siswa sebagai generasi muda dan generasi penerus untuk gemar membaca. b. Menumbuhkan keyakinan para siswa bahwa perpustakaan adalah sumber ilmu pengetahuan yang autentik. c. Meyakinkan para siswa bahwa perpustakaan dapat menolong dan menunjang materi pelajaran yang mereka dapatkan dari guru-guru. d. Menyediakan tempat dan wadah para siswa sebagai teman akrab yang selalu memberi informasi apa saja yang mereka perlukan, dan terampil mencarinya. e. Melatih para siswa untuk berdisiplin melakukan kegiatan teratur dan bermanfaat. f. Mengembangkan aktivitas dan kreativitas yang menggairahkan para siswa untuk berbuat hal-hal positif. g. Memupuk pemakai bahasa yang baik. h. Membina kegemaran membaca samapai mereka dewasa dan tua.15 Jadi tujuan utama penyelenggaraan perpustakaan sekolah adalah meningkatkan mutu pendidikan bersama-sama dengan unsur-unsur sekolah
lainnya.
Sedangkan
tujuan
lainnya
adalah
menunjang,
15
Direktorat Pendidikan Menengah Umum, Kebijakan Sistem Pembinaan Perpustakaan SMU, (Jakarta Depdiknas, Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, 1992), h. 3
15
mendukung, dan melengkapi semua kegiatan baik kurikuler, dan ekstra kurikuler, di samping itu dapat membantu menumbuhkan minat dan mengembangkan bakat murid serta memantapkan strategi pembelajaran. 4. Fungsi perpustakaan sekolah Perpustakaan sekolah mempunyai empat fungsi umum, yaitu fungsi edukatif, informatif, rekreasi, dan riset penelitian. Yang pertama fungsi edukatif, secara keseluruhan segala fasilitas dan sarana yang ada pada perpustakaan sekolah, terutama koleksi yang dikelolah banyak membantu para siswa sekolah untuk belajar dan memperoleh kemampuan dasar dalam mentransfer konsep-konsep pengetahuan, sehingga dikemudian hari para siswa memiliki kemampuan untuk mengembangkan dirinya lebih lanjut. Semua anggota masyarakat yang berada di sekolah tempat perpustakaan sekolah tersebut bernaung mempunyai hak yang sama untuk memanfaatkan segala fasilitas yang disediakan oleh perpustakaan sekolah. Kedua
fungsi
informatif,
berkaitan
dengan
mengupayakan
penyediaan koleksi perpustakaan yang bersifat memberi tahu akan hal-hal yang berhubungan dengan kepentingan para siswa dan guru. Melalui membaca
berbagai
media
bahan
bacaan
yang
disediakan
oleh
perpustakaan sekolah, para siswa dan guru akan banyak tahu tentang segala hal yang terjadi didunia ini. Melalui membaca seseorang dapat menembus batas ruang dan waktu. Fungsi
yang ketiga adalah fungsi rekreasi,
yaitu dengan
disediakannya koleksi yang bersifat ringan seperti surat kabar, majalah umum, buku-buku fiksi dan sebagainya, diharapkan dapat menghibur
16
pembaca disaat yang memungkinkan. Fungsi rekreasi ini memang bukan yang utama dari dibangunnya perpustakaan sekolah, namun hanya sebagai pelengkap saja guna memenuhi kebutuhan sebagian anggota masyarakat sekolah akan hiburan intelektual. Keempat adalah fungsi riset atau penelitian, maksudnya adalah koleksi perpustakaan sekolah bisa dijadikan bahan untuk dilakukannya kegiatan penelitian. Segala jenis informasi tentang pendidikan setingkat sekolah bersangkutan sebaiknya disimpan di perpustakaan ini sehingga dengan demikian jika ada orang atau peneliti yang ingin mengetahui tentang informasi tertentu tinggal membacanya di perpustakaan. Dalam manifesto IFLA/UNESCO tentang perpustakaan sekolah disebutkan bahwa perpustakaan sekolah memiliki misi atau tanggung jawab atas penyediaan informasi dan gagasan atau ide-ide yang penting atau diperlukan dalam mewujudkan suatu tatanan masyarakat yang berbasis pengetahuan dan informasi. Di samping itu, perpustakaan sekolah juga dituntut untuk dapat membekali para siswa dengan berbagai kemampuan dan dapat mengembangkan daya imajinasi yang berguna bagi pendidikan seumur hidup, dan dapat menjadikannya sebagai warga negara yang bertanggung jawab. Perpustakaan sekolah menurut Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 0103/O/1981, tanggal 11 Maret 1981, mempunyai fungsi sebagai berikut: a. Pusat kegiatan belajar-mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan seperti tercantum dalam kurikulum sekolah.
17
b. Pusat
Penelitian
sederhana
yang
memungkinkan
para
siswa
mengembangkan kreativitas dan imajinasinya. c. Pusat membaca buku-buku yang bersifat rekreasi dan mengisi waktu luang (buku-buku hiburan). 5. Peran Perpustakaan Sekolah Peran perpustakaan sekolah adalah sebagai salah satu pendidikan yang bersifat teknis edukatif yang ikut menentukan berlangsungnya proses pendidikan. Karena pentingnya peranan Perpustakaan Sekolah. Maka Perpustakaan
Sekolah
diharapkan dapat
membantu
meningkatkan
pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap peserta didik, tenaga pengajar, serta warga sekolah lainnya dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan yang telah tercantum dalam kurikulum sekolah. Perpustakaan Sekolah hanya akan menjadi bagian yang efektif dan penting dari proses pendidikan jika pendidikan dilihat sebagai sarana yang memungkinkan setiap individu menggunakan informasi dan ide untuk proses pengembangan diri. Informasi dan ide ini disediakan oleh perpustakaan sekolah untuk menyeimbangkan proses pendidikan di sekolah. Agar dapat menjalankan peran yang baik, perpustakaan sekolah harus dikelola dengan baik pula sehingga perpustakaan sekolah dapat dijadikan sumber informasi untuk menunjang proses pendidikan. Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa perpustakaan sekolah memiliki peran penting dalam membantu meningkatkan pengetahuan serta memudahkan pencapaian tujuan di sekolah apabila seluruh warga sekolah ini menggunakan informasi yang tersedia di perpustakaan.
18
Secara umum perpustakaan Madrasah/Sekolah harus berperan dalam hal-hal sebagai berikut: a. “Sarana yang menyediakan sumber-sumber dan media pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru dan murid dalam proses belajar mengajar (Learnign teaching support). b. Sarana yang dapat membimbing para siswa dalam memilih, dan menggunakan sumber- sumber informasi yang sesuai untuk keperluan proses pembelajaran secara mandiri (Information skill). c. Sarana pengembangan dan peningkatan kebiasaan membaca di kalangan siswa (Reading Promotion). d. Sarana pembinaan kemampuan dan sikap, baik yang bersifat fisik, intelektual, sosial, dan moral keagamaan dalam rangka mempersiapkan para siswa untuk hidup dimasyarakat”.16 Sedangkan
menurut
Murgono
perpustakaan
sebagai
sarana
penunjang pelaksanaan kurikulum, peranan perpustakaan akan sangat tergantung dari kemampuannya dan kualitas pelayanan perpustakaan serta keakraban peserta didik terhadap perpustakaan. Kemampuan pelayanan perpustakaan ditunjukan antara lain oleh ketersediaan dan kesesuian koleksi, tempat belajar (membaca), dan waktu pelayanan. Kualitas pelayanan perpustakaan dapat ditandai dengan kemudahan memperoleh sumber informasi yang dibutuhkan. Sedangkan keakraban peserta didik terhadap perpustakaan dapat di tandai adanya kecintaan mereka berkunjung dan memanfaatkan perpustakaan. 16
Sudarnoto Abdul Hakim, Perpustakaan Pendidikan: Pemetaan Peran Serta Perpustakaan Dalam Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta, 2007), h. 13
19
B. Proses Pembelajaran 1. Definisi Pembelajaran Sebagian orang beranggapan bahwa belajar adalah semata-mata mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk informasi/materi pelajaran. Biasanya siswa merasa bangga ketika telah mampu menyebutkan kembali secara lisan sebagian besar informasi yang terdapat dalam buku teks atau yang dianjurkan guru. Istilah pembelajaran berhubungan erat dengan pengertian belajar dan mengajar. Belajar dapat terjadi tanpa guru atau kegiatan mengajar dan pembelajaran formal lain, sedangkan mengajar meliputi segala hal yang guru lakukan di dalam kelas. Sementara itu pembelajaran melibatkan dan menggunakan pengetahuan profesional yang dimiliki guru untuk mencapai tujuan kurikulum.Dalam pengertian luas Arif S. Sardiman berpendapat bahwa “pembelajaran adalah segala macam sumber yang ada diluar seseorang dan yang memungkinkan terjadinya proses belajar”.17 Dari kesimpulan di atas dapat ditarik titik kesamaan tentang belajar dan mengajar yaitu proses interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadinya proses pemerolehannya ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada siswa. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu siswa agar dapat belajar dengan baik. 17
Sardiman, Arif S, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 1996), cet. Ke-6, h. 23
20
Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan atau nilai yang baru. Proses pembelajaran pada awalnya meminta guru untuk mengetahui kemampuan dasar yang dimiliki oleh siswa meliputi kemampuan dasarnya, motivasinya, latar belakangnya, akademisnya, dan lain-lain. 2. Tujuan Pembelajaran Tujuan belajar yang positif serta dapat dicapai secara efektif hanyalah mungkin terjadi dalam proses belajar mengajar. Menurut Winarno Surachmad, tujuan belajar itu untuk mencapai a. Pengumpulan pengetahuan b. Penanaman konsep dan kecekatan/keterampilan c. Pembentukan sikap dan perbuatan. Menurut Bloom dalam Eveline Siregar bahwa tujuan belajar siswa diarahkan untuk mencapai ketiga unsur: kognitif, efektif, dan psikomotor. Tujuan belajar kognitif untuk memperoleh pengetahuan fakta/ ingatan, pemahaman, aplikasi, dan kemampuan berfikir analisis, sintesis, dan evaluasi. Tujuan belajar efektif untuk memperoleh sikap, apreasi, dan karakterisasi.
Sedangkan
tujuan
psikomotorik
untuk
memperoleh
keterampilan gerak maupun keterampilan ekspresi verbal dan non verbal.18 3. Metode belajar Manusia memiliki beragam potensi, karakter, dan kebutuhan dalam belajar. Ada yang menggunakan berbagai macam metode dalam belajar karena masing-masing manusia mempunyai berbagai daya, masing-masing daya mempunya fungsi yang berbeda-beda. Ada yang menggunakan daya ingatnya ada pula yang menggunakan daya imajinasi meraka. 18
Siregar Eveline dan Nara Hartini, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Ghalia Indonesia, cet II, 2011), h. 8
21
Metode belajar menurut ahli psikologi itu dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu: a. Metode Belajar menurut Ilmu Daya Jiwa. Menurut metode ini jiwa manusia itu terdiri dari berbagai daya masing-masing daya itu mempunyai fungsinya sendiri. Daya ingatan, daya berfikir, daya fantasi dan lain sebagainya. b. Metode Belajar menurut Ilmu Jiwa Asosiasi berpendirian bahwa keseluruhan itu merupakan perjumlahan dari unsur-unsurnya, metode belajar berdasarkan Ilmu Jiwa itu tampaknya lebih menekankan kepada segi hubungan yang erat antara stimulasi dan respon. c. Metode Belajar menurut Ilmu Jiwa Gestalt yaitu metode yang berpendirian bahwa keseluruhan itu lebih penting dari bagian-bagian/ unsur-unsurnya. Dan bahwa manusia itu adalah organisme yang aktif berusaha mencapai tujuan, bahwa individu itu bertindak atas berbagai pengaruh baik dari dalam maupun dari luar individu. 4. Sumber Belajar Terdapat beberapa pengertian sumber belajar yang dikemukakan oleh para praktisi pendidikan, yaitu sebagai berikut: a. Sumber belajar adalah sekumpulan bahan atau situasi yang diciptakan dengan sengaja dan dibuat agar memungkinkan siswa belajar sendiri secara indivdual b. Semua sumber belajar yang dapat digunakan oleh siswa baik secara terpisah maupun dalam bentuk gabungan untuk memberikan fasilitas belajar.
22
Dengan demikian maksud dari sumber berlajar meliputi segala sesuatu yang digunakan untuk memfasilitasi belajar tersebut. Untuk lebih memberikan gambaran rincian tentang macam-macam sumber belajar, berikut akan dijabarkan satu per satu: a. Person (manusia): Yaitu sumber belajar yang memiliki kemampuan dalam bidang masing-masing. b. Massage (pesan): yaitu sumber-sumber belajar seperti pesanpesan/ajaran yang diterima antara lain. c. Berupa bahan/materi seperti, buku koran, brosur, paplet, poster, tabloid, dan lain-lain. d. Sumber belajar seperti tv, radio, film, tape recorder dan lain-lain e. Lingkungan/setting: dimana pesan itu diterima oleh pembelajar f. Teknik/Acuan: yaitu sumber belajar dengan cara menyampaikan pesan seperti ceramah/kuliah, tanya jawab, diskusi, demonstrasi, kuis, dan seminar19
C. Prinsip Belajar Mengajar Menurut Zainal Abidin menguraikan prinsip-prinsip belajar mengajar yang perlu dijadikan acuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut: 1. Belajar senantiasa bertujuan yang selaras dengan perkembangan perilaku siswa. 2. Belajar didasarkan atas kebutuhan dan motivasi siswa.
19
Siregar Eveline dan Nara Hartini, Teori Belajar Dan Pembelajaran, Ghalia Indonesia, cet II, 2011, h. 128
23
3. Belajar dilaksanakan dengan latihan daya-daya untuk membentuk hubungan asosiasi melalui penguatan. 4. Belajar bersifat keseluruhan dan menitik beratkan pemahaman, berpikir kritis dan organisasi pengalaman. 5. Belajar membutuhkan bimbingan, baik secara langsung oleh guru, maupun secara tidak langsung melalui bantuan pengalaman pengganti. 6. Belajar dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal siswa. 7. Belajar sering dihadapkan pada masalah atau kesulitan yang perlu dipecahkan. 8. Hasil belajar dapat ditransfer ke dalam situasi lain.20
D. Peran Perpustakaan Sekolah Dalam Menunjang Kegiatan Belajar Perpustakaan sekolah sebagai satu unit yang terdapat di sekolah menjadi unsur pendamping dalam proses belajar mengajar. Perpustakaan sekolah memiliki peranan yang sangat penting sebagai salah satu pusat sumber belajar. Menurut James Thompson perpustakaan memiliki peran yang sangat besar dalam membantu keberhasilan pendidikan. Oleh karena itu perpustakaan menjadi suatu hal yang mutlak keberadaannya di suatu sekolah karena peranannya yang sangat vital sebagai pusat informasi dan sumber belajar. Perpustakaan sekolah memberikan sumbangan yang sangat berharga dalam upaya meningkatkan aktivitas siswa serta meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran. Melalui perpustakaan sekolah siswa dapat beriteraksi dan terlibat secara langsung baik fisik maupun mental dalam proses pembelajaran. 20
Zainal Abidin, “Jurnal Alternatif Kependidikan: Layanan Bimbingan Belajar sebagai Upaya Peningkatkan Kualitas Proses Belajar Mengajar,” Artikel diakses pada 24 agustus 2014 dari http://ejournal.stainpurwokerto.ac.id/index.php/insania/artcle/viewFile/64/64.
24
Joseph Mbulu menyatakan bahwa perpustakaan sekolah sangat penting dan diperlukan keberadaannya dengan pertimbangan bahwa: 1. “Perpustakaan sekolah merupakan sumber belajar di sekolah. 2. Perpustakaan
sekolah
merupakan
salah
satu
komponen
sistem
pembelajaran. 3. Perpustakaan sekolah merupakan sumber belajar untuk menunjang kualitas pendidikan dan pengajaran 4. Perpustakaan sekolah laboratorium yang memungkinkan peserta didik dapat mempertajam dan memperluas pemikiran peserta didik untuk membaca, menulis, berfikir, dan komunikasi”.21 Oleh karena itu perpustakaan sekolah mempunyai peranan yang sangat penting dalam menunjang proses pembelajaran. Oleh karena itu, perpustakaan sekolah harus dikembangkan dengan sebaik-baiknya demi tercapainya pendidikan yang berkualitas dan memiliki sumber daya manusia yang berkualitas pula.
E. Perpustakaan sekolah sebagai Proses Pembelajaran Pembelajaran sebagai salah satu unsur dalam pengajaran merupakan suatu keharusan, sama dengan unsur-unsur lainnya. Keharusan penerapan ini berkenaan dengan fungsi dan manfaat yang terkandung didalamnya yang dapat meningkatkan keberhasilan proses belajar mengajar. Untuk mempercepat tercapainya tujuan pendidikan diperlukan banyak sarana dan prasarana, salah satunya adalah tersedianya perpustakaan sekolah yang memadai. Perpustakaan sekolah mutlak dibutuhkan oleh siswa sebab di 21
Josep Mbulu, Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah Dalam Kegiatan Belajar, Majalah pendidikan, vol XIX, No 27 (juli 1992), h. 17
25
dalam perpustakaan itulah mereka menemukan banyak pengetahuan dan informasi, sehingga para siswa memiliki wawasan yang luas dan mengembangkan imajinasi. Dalam pasal undang-undang diknas no. 2 tahun 1989, ditegaskan bahwa perpustakaan merupakan salah satu sumber belajar yang sangat penting. Sebagai sumber belajar maka keberadaan perpustakaan di sekolah sangatlah vital.22 Dalam arti luas, sumber belajar (learning resources) adalah segala macam sumber yang ada di luar diri seseorang (peserta didik) dan yang memungkinkan (memudahkan) terjadinya proses belajar. Menurut Oemar Hamalik, sumber belajar adalah semua yang dipakai oleh siswa (sendirisendiri atau bersama-sama dengan para siswa lainnya) untuk memudahkan belajar. Edgar Dale sebagaimana yang dikutip oleh Ahmad Rohani menyatakan bahwa: “Sumber belajar adalah pengalaman-pengalaman yang pada dasarnya sangat luas, yakni seluas kehidupan yang mencakup segala sesuatu yang dapat dialami, yang dapat menimbulkan peristiwa belajar. Maksudnya adalah perubahan tingkah laku ke arah yang lebih sempurna sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan”.23 Berangkat dari pengertian di atas, selanjutnya AECT (Association for Education Communication Technology) adalah berbagai sumber baik itu berupa data, orang atau wujud tertentu yang dapat digunakan oleh siswa dalam belajar baik yang digunakan secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajarnya. Ditinjau 22
Depdikbud, pedoman teknis penyelenggaraan perpustakaan lanjutan tingkat pertama, (Jakarta: depdikbud, 1996,), h. 9 23 Ahmad Rohani, Media Instruksional Edukatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), h. 102
26
dari segi pendayagunaan, AECT membedakan sumber belajar menjadi 2 macam yaitu : 1. Sumber belajar yang dirancang atau disengaja dibuat untuk digunakan dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Sumber belajar yang dirancang tersebut dapat berupa buku teks, buku paket, slide, film, video dan sebagainya yang memang dirancang untuk membantu mencapai tujuan pembelajaran tertentu. 2. Sumber belajar yang tidak dirancang atau tidak sengaja dibuat untuk membantu mencapai tujuan pembelajaran. Jenis ini banyak terdapat disekeliling kita dan jika suatu saat kita membutuhkan, maka kita tinggal memanfaatkanya. Contoh sumber belajar jenis ini adalah tokoh masyarakat, toko, pasar, dan museum.24
24
Darmono, “Pengembangan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar,” Perpustakaan sekolah : kajian, metode, praktik, dan evaluasi perpustakaan sekolah, no. 1 (April 2007) : h. 2
27
BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN MAN RANGKASBITUNG
A. Sejarah Singkat Perpustakaan MAN Rangkasbitung Sejak berdiri dan beroperasinya MAN Rangkasbitung pada tanggal 25 Oktober 1993, Dalam perkembangannya pada saat itu proses belajar mengajar masih minim fasilitas, termasuk perpustakaan, agar proses belajar mengajar lebih efisien dan menambah budaya baca dilingkungan MAN Rangkasbitung. Atas dasar itu, kepala sekolah yang saat itu dijabat oleh Drs. Agus Cholis, beserta dewan guru dan komite sekolah mengadakan musyawarah untuk perancangan pendirian Perpustakaan MAN Rangkasbitung. Atas
kerjasama
seluruh
elemen
sekolah
untuk
didirikannya
Perpustakaan MAN Rangkasbitung, dapat direlisasi dengan baik pada tanggal 10 Februari 1999. Setelah Perpustakaan berdiri, kemudian pihak sekolah kembali bermusyawarah untuk mencari petugas untuk mengurus pengadministrasian perpustakaan, karena sulit sekali pada saat itu mencari orang yang dapat mengurus administrasi perpustakaan karena seluruh Guru dan Staff TU masih sedikit dan mayoritas tugas-tugas mereka sudah cukup banyak, maka kepala sekolah dengan disetujui oleh seluruh guru, menetapkan petugas perpustakaan pertama yaitu Rosmiati yang pada saat itu Menjabat sebagai Staff TU. Dalam Pergantian
Pengurus,
Perpustakaan
MAN
Rangkasbitung
Semakin
menemukan arah untuk lebih maju. Hal ini tak lepas dari peran serta seluruh
28
guru, staff TU, dan juga siswa. Yang selalu bahu membahu demi mengamalkan amanat para pendahulu yang telah memperjuangkan berdirinya Perpustakaan MAN Rangkasbitung, yang mana mereka mengharapkan dengan adanya Perpustakaan di MAN Rangkasbitung dapat lebih mengefisienkan proses belajar, dan menanamkan kebiasaan membaca di lingkungan MAN Rangkasbitung.
B. Visi dan Misi Perpustakaan MAN Rangkasbitung Perpustakaan sebagai sebuah unit kerja, baik yang berdiri sendiri maupun yang tergabung dalam unit organisasi yang membawahinya, harus menetapkan visi, misi, tugas, dan fungsinya. Semua ini merupakan pedoman, arah, dan tuntunan untuk mencapai tujuan akhir. Visi adalah cara memandang tentang kondisi dan situasi masa depan. Secara filosofi, visi adalah sesuatu cita-cita atau angan-angan tentang hal-hal yang ideal, misalnya visi perpustakaan sekolah dikaitkan dengan proses pembelajaran bagi peserta didik untuk menciptakan lulusan=tamatan yang beriman dan bertakwa. Seperti perpustakaan lainnya, perpustakaan MAN Rangkasbitung mempunyai visi sebagai berikut: 1. Visi Mewujudkan Perpustakaan
MAN Rangkasbitung sebagai
wadah
pendidikan dan informasi yang terkemuka. Misi merupakan penjabaran dari visi. Misi juga merupakan pokok-pokok penjabaran kegiatan yang harus dirumuskan agar lebih realistis dalam pencapaian. Dan ini misi dari perpustakaan MAN Rangkasbitung:
29
2. Misi a. Mengusahakan sarana dan prasarana serta koleksi perpustakaan yang lengkap. b. Memberdayakan perpustakaan sebagai center of learning. c. Menumbuhkan dan mengembangkan kecintaan murid-murid terhadap bacaan dan menanamkan kebiasaan belajar mandiri. d. Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang bermoral serta memiliki kemampuan intelektual dan mampu bersaing secara nasional dan internasional.25
C. Struktur Organisasi Pembinaan/Penanggung jawab Drs. Jufri, M. Pd.
Kepala Perpustakaan Ujang Wiraatmaja
Staff Bagian Sirkulasi Asep Zamaludin
Pengadaan dan Pengolahan Ari Prasetyo
anggota
25
Sumber diambil dari brosur perpustakaan MAN Rangkasbitung
30
1. Personalia Untuk
mengimplementasikan
kebijakan
pemerintah
dan
tercapainya tujuan dan fungsi Perpustakaan Sekolah khususnya tujuan dan fungsi perpustakaan MAN Rangkasbitung, maka pengelola perpustakaan dibagi sebagai berikut : Pembinaan / Penanggung Jawab
: Drs. Jufri, M. Pd.
Kepala Perpustakaan
: Ujang Wiraatmaja, SE
Staff Bagian Sirkulasi
: Asep Zamaludin
Pengadaan dan pengolahan
: Aria Prasetyo
a. Tugas Pembina / Penanggung Jawab 1) Bertanggung jawab secara umum agar Perpustakaan dapat berdaya guna dan berhasil guna sesuai dengan Undang-undang No.2 Tahun 1989 Pasal 3 tentang Penyelenggaraan Pendidikan. 2) Memberikan
pembinaan
melalui
kursus-kursus
atau
mengikutsertakan Petugas Perpustakaan dalam Pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh Dinas Pendidikan, Kantor Perpustakaan Daerah untuk meningkatkan Skill petugas perpustakaan. b. Kepala Perpustakaan Sebagai Kepala Perpustakaan bertugas : 1) Membuat Program Perpustakaan baik jangka pendek, menengah dan jangka panjang. 2) Mengadakan kerjasama dengan Perpustakaan Umum baik Kabupaten, Propinsi atau nasional dan Perpustakaan Sekolah lainnya. 3) Membuat Laporan Penanggung jawaban Pelaksanaan Perpustakaan setiap tahunnya.
31
c. Bagian Sirkulasi : 1) Melayani pengguna Perpustakaan baik peminjam/pengunjung/ pembaca perpustakaan. 2) Menyusun bahan pustaka agar sesuai dengan kelasnya. 3) Menghitung
jumlah
Pengunjung/Pembaca/Peminjam
buku
perpustakaan setiap hari. 4) Mendata keluar masuknya Koran/Majalah. 5) Membuat Buku Induk Anggota. 6) Menyusun Buku sesuai dengan Klasifikasinya. 7) Pengecapan, penyampulan buku Perpustakaan. 8) Merapikan dan membersihkan ruang Perpustakaan. 9) Membantu bagian Pelayanan d. Bagian Pengadaan Bahan Pustaka dan Bagian Pengolahan Bahan Pustaka bertugas : 1) Menyusun rencana pengadaan bahan-bahan pustaka. 2) Mengadakan pembelian bahan-bahan pustaka. 3) Mengajukan permohonan penambahan buku baik ke perpustakaan maupun dinas pendidikan. 4) Membuat Buku Induk Perpustakaan. 5) Mengklasifikasi Bahan Pustaka. 6) Membuat katalogisasi Bahan Pustaka. 7) Membuat Grafik Pengunjung, Peminjam dan Buku yang Dipinjam. 8) Membuat layanan Informasi.
32
2. Kerja Rutin Harian : a. Memberi stempel pada buku-buku yang baru. b. Mengklasifikasi buku. c. Memasang Label Buku. d. Memasang kantong buku dan kartu buku. e. Memasang Slip Pengembalian. f. Memasang sampul buku. g. Menginventarisasikan di Buku Induk. h. Mengisi Buku Pengolahan Katalogisasi Deskripsi. i. Membuat Katalogisasi. j. Memasukaan buku pada rak, lemari yang telah ditentukan menurut Sistem DDC. k. Mencatat Statistik Harian. l. Melayani
Sirkulasi
Peminjaman
dan
Pengembalian
Koleksi
Perpustakaan. m. Merawat buku-buku yang rusak dan penjilidan. n. Mengarsip Soal-soal Ulangan Umum Semester I dan II. o. Mengarsip Soal-soal Ujian Nasional dan Ujian Sekolah. p. Mengarsip Karya Tulis siswa. q. Mengarsip Kliping Siswa. 3. Tugas Pokok Perpustakaan MAN Rangkasbitung a. Mengumpulkan,
Pengadaan,
Pengolahan,
Penyimpanan,
dan
Pemanfaatan bahan pustaka guna memenuhi kebutuhan pemakai b. Menyediakan bahan-bahan yang bermanfaat bagi kegiatan rekreasi dan meningkatkan kreatifitas
33
c. Memberikan layanan perpustakaan yang mudah dan menarik para siswa sehingga mereka terbiasa dalam menggunakan perpustakaan. d. Menyediakan sumber sumber rujukan bagi pengguna13
D. Layanan Perpustakaan Dengan sistem layanan terbuka maka pengunjung perpustakaan dengan mudah mencari informasi yang dicari, Perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri Rangkasbitung juga mempunyai berbagai layanan yang diberikan kepada pengguna perpustakaan. Adapun beberapa jenis layanan yang diberikan oleh perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri Rangkasbitung yaitu: 1. Layanan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) yaitu kegiatan yang di isi dengan cara seperti diskusi bersama, atau ada juga story telling biasanya dilakukan saat ada kerja kelompok 2. Layanan Sirkulasi yaitu layanan peminjaman dan pengembalian koleksi yang telah di pinjam, siswa diperbolehkan meminjam koleksi yang ada diperpustakaan maksimal 2 buah buku dalam 1 minggu 3. Layanan Internet atau wifi yaitu komputer yang sudah terhubung dengan internet. Layanan ini hanya khusus untuk anggota perpustakaan dimana setiap anggota diberikan fasilitas gratis internet selama manjadi anggota. Tabel. 1 Jam Buka Perpustakaan Hari
Jam
Senin - Kamis
07.00-15.00
Jum’at
07.00-16.00
Istirahat
12.00-13.00
34
E. Koleksi Perpustakaan MAN Koleksi perpustakaan sekolah adalah semua jenis bahan pustaka yang dikumpulkan/ diadakan, diolah, disimpan, dan dimanfaatkan oleh siswa/ guru untuk menunjang kegiatan proses belajar mengajar di sekolah. Sesuai fungsi perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar untuk mendukung proses belajar mengajar, koleksi perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut: 1. Buku pelajaran pokok sekolah yang bersangkutan semua mata pelajaran. 2. Buku bacaan yang mendukung semua mata pelajaran, dan bacaan yang dapat memberikan hiburan sehat. Tabel 2. Data Koleksi Perpustakaan MAN Rangkasbitung No
Jenis Koleksi
Jumlah Judul
1.
Buku fiksi
72
2.
Buku Teks (Teksbook)
120
3.
Buku Referensi
150
4.
Buku Khusus (Al-qur’an)
84
5.
Buku Khusus (Al-qur’an dan Terjemah)
120
6.
Buku Paket
4310
7.
Surat Kabar / Tabloid
150
8.
Majalah
50
9.
Kliping
250
10.
Karya Tulis
47
Jumlah Koleksi
5403
Koleksi non Buku Tabel dibawah ini berupa koleksi non buku yang ada pada saat ini, untuk jenis koleksi ini tidak bisa dipinjamkan tapi boleh dibaca di
35
perpustakaan dan biasanya jenis koleksi ini biasa dijadikan bahan praktek guru seperti peta, globe dan lain-lain. Table 3 NO
JENIS KOLEKSI
Jumlah Judul
1
Peta
3
2.
Globe
2
3.
Slide Proyektor
1
4.
Mikro Film
1
5.
Kaset
5
6.
Video
3
JUMLAH 15
36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner (angket) kepada responden. Kuesioner merupakan cara pengumpulan data berbentuk pengajuan pertanyaan tertulis melalui sebuah daftar pertanyaan yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Jumlah butir pertanyaan yang dituangkan dalam kuesioner sebanyak 16 pertanyaan. Penyebaran angket dilakukan selama satu hari yaitu dari tanggal 13 september 2014. Dalam penelitian ini populasi diambil dari seluruh siswa yang berjumlah 240 orang. Adapun jumlah sampel adalah 25% dari jumlah populasi siswa 25% x 240 orang = 60 orang. Pengambilan sampel didasarkan pada pendapat Suhartini Arikunto yang menjelaskan jika populasi lebih dari seratus orang, maka sampel dapat diambil 10%-15% atau 20%-25% atau sesuai dengan kemampuan peneliti. Data-data yang diterima melalui kuesioner ini, kemudian diolah dengan menggunakan teknik perhitungan prosentase dengan menggunakan rumus: P = f/n X 100 % Dimana: P = Angka prosentase untuk setiap kategori F = Frekuensi Jawaban Responden N = Jumlah responden Usaha
Perpustakaan
untuk
menunjang
pembelajaran
berdasarkan
wawancara dengan kepala perpustakaan bapak Ujang Wiratmaja sebagai berikut : 1. Menambah koleksi buku 2. Menambah langganan surat kabar
37
3. Menambah langganan majalah Menambah jumlah referensi 4. Peran perpustakaan sebagai penunjang pembelajaran Perpustakaan sekolah memberikan sumbangan yang sangat berharga dalam upaya meningkatkan aktivitas siswa serta meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran. Melalui perpustakaan sekolah siswa dapat berinteraksi dan terlibat secara langsung baik fisik maupun mental dalam proses pembelajaran. Analisis data penelitian dilakukan penulis pada bagian ini merupakan penjabaran berupa pertanyaan-pertanyaan angket yang hasilnya disajikan dalam bentuk tabel dengan rincian dan penjelasan sebagai berikut: Berikutnya mengenai guru menganjurkan siswa datang ke perpustakaan, hasilnya dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini: A. Peran guru dalam penggunaan perpustakaan 1. Anjuran guru untuk datang ke perpustakaan Tabel 4 Guru menganjurkan siswa datang ke perpustakaan Alternatif Jawaban
Siswa F
P
Sering
25
41,7%
Pernah
20
33,3%
Kadang-kadang
10
16,7%
Tidak pernah
5
8,3%
60
100%
Jumlah
Tabel 4 di atas menunjukan bahwa hampir setengah (41,7%) menjawab guru sering menganjurkan siswa datang ke perpustakaan. Hampir setengah (33,3%) menjawab guru pernah mengajurkan siswa datang ke perpustakaan. Sedangkan siswa sebagian kecil (16,7%)
38
menjawab kadang-kadang, dan sebagian kecil (8,3%) menjawab guru tidak pernah menganjurkan siswa datang ke perpustakaan. Dengan demikian dapat diketahui bahwa hampir setengah responden siswa menjawab bahwa guru sering mengajurkan ke perpustakaan (41,7%). 2. Anjuran guru untuk mencari buku tambahan bacaan Tabel 5 Guru mengajurkan untuk mencari buku tambahan yang berkaitan dengan pelajaran Alternatif Jawaban
Siswa F
P
Sering
15
25%
Pernah
30
50%
Kadang-kadang
8
13,3%
Tidak pernah
7
11,7%
Jumlah
60
100%
Berkaitan dengan pertanyaan guru selalu menganjurkan untuk mencari buku tambahan yang berkaitan dengan pelajaran dari tabulasi di atas yaitu, sebagian menjawab sering (25%) dan sebagian besar menjawab pernah (50%), sebagian kecil menjawab kadang-kadang (13,3%) dan sebagian kecil lagi menjawab tidak pernah (11,7%). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa menjawab guru pernah mengajurkan untuk mencari buku tambahan yang berkaitan dengan pelajaran. Tabel berikut menjelaskan tentang tugas yang diberikan guru di kelas sudah dapat dikerjakan dengan bantuan koleksi yang ada di perpustakaan dapat di lihat pada tabel 6 berikut ini.
39
3. Mengerjakan tugas menggunakan koleksi di perpustakaan Tabel 6 Tugas yang diberikan guru di kelas sudah dapat dikerjakan dengan bantuan koleksi yang ada di perpustakaan Siswa Alternatif Jawaban
F
P
Sudah
55
91,7%
Belum
5
8,3%
Jumlah
60
100%
Berkaitan dengan tugas-tugas yang diberikan guru di kelas sudah dapat dikerjakan dengan bantuan koleksi yang ada di perputakaan sekolah. Hampir semua menjawab sudah dapat dikerjakan (91,7%) dan sebagian kecil (8,3%) menjawab belum bisa dikerjakan dengan bantuan koleksi perpustakaan. Dengan demikian dapat diketahui bahwa hampir semua responden siswa menjawab (91,7%) tugas yang diberikan guru di kelas sudah dapat dikerjakan dengan bantuan koleksi yang ada di perpustakaan. B. Penggunaan Perpustakaan MAN Rangkasbitung 1. Pengetahuan terhadap keberadaan perpustakaan Berikutnya
mengenai
pengetahuan
keberadaan
perpustakaan
responden terhadap perpustakaan sekolah, hasilnya dapat dilihat pada tabel 7 berikut ini: Tabel 7 Pengetahuan Terhadap keberadaan Perpustakaan Sekolah Alternatif Jawaban
Siswa F
p
Tahu
60
100%
Tidak tahu
0 Jumlah
60
100%
40
Tabel 4 di atas menunjukan bahwa hampir semua siswa mengetahui keberadaan perpustakaan (100%) dan tidak ada yang menjawab tidak mengetahui (0). 2. Frekuensi kunjungan ke perpustakaan Tabel berikutnya penulis mengajukan pertanyaan tentang frekuensi berkunjung ke perpustakaan dalam satu minggu, dan hasilnya adalah sebagai berikut: Tabel 8 Frekuensi Kunjungan Ke Perpustakaan dalam 1 Minggu Alternatif Jawaban
Siswa F
P
Lebih dari 3 kali
18
30%
2 kali
22
36,7%
1 kali
15
25%
Tidak tentu
5
8,3%
Jumlah
60
100%
Berkaitan dengan pertanyaan frekuensi berkunjung ke perpustakaan sekolah dalam satu minggu dapat diketahui dari tabulasi di atas yaitu, sebagian (30%) yang menjawab lebih dari 3 kali, sebagian besar (36,7%) menjawab 2 kali, sebagian(25%) menjawab 2 kali, dan sebagian kecil (8,3%) menjawab tidak tentu. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa (36,7%) 2 kali dalam 1 minggu berkunjung ke perustakaan. 3. Peminjaman buku Selanjutnya penulis juga mengajukan pertanyaan dalam berkaitan dengan peminjaman buku oleh siswa di perpustakaan, hasilnya dapat dilihat pada tabel 6 berikut ini:
41
Tabel 9 Meminjam Buku Di Perpustakaan Alternatif jawaban
Siswa F
P
Selalu
17
28,3%
Sering
25
41,7%
Kadang-kadang
15
25%
Tidak meminjam
3
5%
Jumlah
60
100%
Dari tabulasi di atas dapat di ketahui bahwa sebagian siswa (28,3%) menjawab selalu meminjam buku di perpustakaan, sebagian besar (41,7%) menjawab sering meminjam buku di perpustakaan, dan sebagian (25%) menjawab kadang-kadang meminjam buku di perpustakaan sebagian kecil (5%) menjawab tidak pernah meminjam buku di perpustakaan. Dari hasil tersebut dapat di simpulkan bahwa sebagian besar responden siswa (41,7%) sering meminjam buku di perpustakaan. 4. Belajar bersama di Perpustakaan Selanjutnya penulis juga mengajukan pertanyaan dalam berkaitan dengan belajar bersama di perpustakaan, hasilnya dapat di lihat pada tabel 10 berikut ini: Tabel 10 Belajar bersama Di Perpustakaan Alternatif jawaban
Siswa F
P
Selalu
21
35%
Sering
18
30%
Kadang-kadang
20
33,3%
Tidak pernah
1
1,7%
Jumlah
60
100%
42
Dari tabulasi di atas dapat diketahui bahwa sebagian siswa (35%) menjawab selalu belajar bersama di perpustakaan, sebagian (30%) menjawab sering belajar bersama di perpustakaan, dan sebagian (33,3%) menjawab kadang-kadang belajar bersama di perpustakaan sebagian kecil (1,7%) menjawab tidak pernah belajar bersama di perpustakaan. Dari hasil tersebut dapat di simpulkan bahwa sebagian besar responden siswa (35%) selalu belajar bersama di perpustakaan. 5. Frekuensi kunjungan ke Perpustakaan Tabel berikutnya penulis mengajukan pertanyaan tentang frekuensi lamanya waktu berkunjung ke perpustakaan dalam setiap kali berkunjung, dan hasilnya adalah sebagai berikut: Tabel 11 Frekuensi lama waktu Kunjungan Ke Perpustakaan Siswa Alternatif Jawaban
F
P
Lebih dari 2 jam
20
33,3%
1-2 jam
15
25%
1 jam
12
20%
30 menit
13
21,7%
Jumlah
60
100%
Berkaitan dengan pertanyaan frekuensi waktu lama berkunjung ke perpustakaan sekolah dapat diketahui dari tabulasi di atas yaitu, sebagian besar (33,3%) yang menjawab lebih dari 2 jam, sebagian (25%) menjawab 1-2 jam, sebagian kecil (20%) menjawab 1 jam, dan sebagian lainnya (21,7%) menjawab 30 menit. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa (33,3%) lebih dari 2 jam waktu berkunjung ke perpustakaan.
43
6. Frekuensi meminjam Tabel berikutnya penulis mengajukan pertanyaan tentang frekuensi meminjam bahan pustaka selama 1 bulan ke perpustakaan dalam satu minggu, dan hasilnya adalah sebagai berikut: Tabel 12 Frekuensi meminjam bahan pustaka selama 1 bulan Alternatif Jawaban
Siswa F
P
Lebih dari 7
15
25%
5-6
25
41,7%
3-4
12
20%
1-2
8
13,3%
Jumlah
60
100%
Berkaitan dengan pertanyaan frekuensi pinjaman bahan pustaka selama 1 bulan dapat diketahui dari tabulasi di atas yaitu, sebagian (25%) yang menjawab lebih dari 7, sebagian besar (41,7%) menjawab 5-6, sebagian (20%) menjawab 3-4, dan sebagian kecil (13,3%) menjawab 1-2. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa (41,7%) lebih dari 7 bahan pustaka yang di pinjam selama satu bulan. 7. Koleksi Perpustakaan Koleksi perpustakaan merupakan salah satu unsur yang penting dalam perpustakaan sekolah, yang pada dasarnya dibutuhkan dan digunakan oleh guru dan siswa dalam mendukung kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu perpustakaan sekolah sebaiknya menyediakan beragam koleksi yang memadai bagi para penggunanya. Penulis memberikan beberapa pertanyaan yang berkaitan koleksi yang ada di
44
perpustakaan dalam kegiatan belajar mengajar dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 13 Pendapat siswa mengenai koleksi perpustakaan Alternatif Jawaban
F
P
Sangat lengkap
4
6,7%
Lengkap
20
33,3%
Kurang lengkap
30
50%
Tidak lengkap
6
10%
Jumlah
60
100%
Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian kecil (6,7%) jawaban koleksi perpustakaan sangat lengkap, sebagian (33,3%) jawaban koleksi lengkap. Sebagian besar (50%)
jawaban kurang lengkap, sebagian
kecil (10%) jawaban tidak lengkap. Dengan demikian dapat diketahui bahwa sebagian besar jawaban (50%) koleksi yang ada di perpustakaan MAN Rangkasbitung tidak lengkap. 8. Koleksi perpustakaan membantu siswa mengerjakan tugas Tabel 14 Koleksi perpustakaan dalam membantu siswa mengerjakan tugas Alternatif Jawaban
F
P
Sangat membantu
24
40%
Membantu
30
50%
Kurang membantu
4
6,7%
Tidak membantu
2
3,3%
Jumlah
60
100%
Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian ( 40%) jawaban sangat membantu dalam mengerjakan tugas, dan hampir setengah (50%) jawaban membantu mengerjakan tugas. Hampir sebagian kecil (6,7%) jawaban
45
kurang membantu, dan sebagian kecil lagi menjawab (3,3%) tidak membantu mengerjakan tugas. Dengan demikian dapat diketahui bahwa hampir sebagian besar siswa (50%) berpendapat bahwa koleksi perpustakaan dapat membantu siswa mengerjakan tugas. 9. Jam buka perpustakaan Tabel 15 Jam buka perpustakaan Alternatif Jawaban
F
P
Sangat cukup
30
50%
Cukup
13
21,7%
Perlu ditambah
15
25%
Perlu dikurang
2
3,3%
Jumlah
60
100%
Tabel di atas menunjukan bahwa hampir semua siswa berpendapat (50%) jawaban jam buka perpustakaan sangat cukup, dan (21,7%) menjawab cukup. Dan ada juga yang berpendapat bahwa jam buka perpustakaan perlu ditambah (6,7%), dan sebagian kecil lagi menjawab (3,3%) perlu dikurang. Dengan demikian dapat diketahui bahwa hampir sebagian besar siswa (50%) berpendapat bahwa jam buka perpustakaan MAN Rangkasbitung sangat cukup. 10. Sikap pustakawan Tabel 16 Sikap pustakawan membantu siswa untuk lebih rajin ke perpustakaan Alternatif Jawaban
F
P
Sangat membantu
27
45%
Membantu
30
50%
Kurang membantu
1
1,7%
Tidak membantu
2
3,3%
Jumlah
60
100%
46
Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian ( 45%) jawaban sikap pustakawan sangat membantu untuk rajin datang ke perpustakaan, dan hampir setengah (50%) jawaban sikap pustakawan membantu siswa untuk rajin ke perpustakaan. Hampir sebagian kecil (1,7%) jawaban kurang membantu, dan sebagian kecil lagi menjawab (3,3%) sikap pustakawan tidak membantu siswa untuk rajin datang ke perpustakaan. Dengan demikian dapat diketahui bahwa hampir sebagian besar siswa (50%) berpendapat bahwa sikap pustakawan membantu siswa untuk lebih rajin datang berkunjung ke perpustakaan. 11. Bahan pustaka Tabel 17 Selalu mendapatkan bahan pustaka yang di inginkan Alternatif Jawaban
F
P
Selalu mendapatkan
20
33,3%
lebih sering mendapatkan
32
53,4%
Lebih sering tidak mendapatkan
5
8,3%
Tidak pernah mendapatkan
3
5%
Jumlah
60
100%
Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian ( 33,3%) jawaban selalu mendapatkan bahan pustaka yang diinginkan, dan hampir setengah (53,4%) jawaban lebih sering mendapatkan bahan koleksi yang diinginkan. Hampir sebagian kecil (8,3%) jawaban lebih sering tidak mendapatkan, dan sebagian kecil lagi menjawab (3,3%) tidak pernah mendapatkan bahan koleksi yang diinginkan. Dengan demikian dapat diketahui bahwa hampir sebagian besar siswa (53,4%) berpendapat lebih sering mendapat bahan pustakan yang diinginkan.
47
C. Perpustakaan sebagai Penunjang Pembelajaran 1. Perpustakaan dapat membantu siswa menunjang prestasi Tabel 18 Perpustakaan dapat membantu siswa menunjang prestasi Alternatif Jawaban
F
P
Sangat membantu
33
55%
Membantu
20
33,3%
Kurang membantu
5
8,3%
Tidak membantu
2
3,3%
Jumlah
60
100%
Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar ( 55%) jawaban sangat membantu menunjang prestasi, dan sebagian (33,3%) jawaban membantu menunjang prestasi. Hampir sebagian kecil (8,3%) jawaban kurang membantu menunjang prestasi, dan sebagian kecil lagi menjawab (3,3%) tidak membantu menunjang prestasi. Dengan demikian dapat diketahui bahwa hampir sebagian besar siswa (50%) berpendapat bahwa perpustakaan MAN Rangkasbitung sangat membantu menunjang prestasi siswa. 2. Nilai rata-rata siswa/siswi MAN Rangkasbitung Tabel 19 Nilai rata-rata siswa/siswi MAN Rangkabitung Alternatif Jawaban
F
P
> 8,6
20
33,3%
7,6 – 8,5
30
50%
6,6 – 7,5
6
10%
< 6,5
4
6,7%
Jumlah
60
100%
48
Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian ( 33,3%) jawaban nilai siswa > 8,6, dan hampir setengah (50%) jawaban nilai siswa 7,6 – 8,5. Hampir sebagian kecil (10%) jawaban nilai rata-rata siswa 6,6-7,5 dan sebagian kecil lagi menjawab (6,7%) nilai rata-rata siswa <6,5. Dengan demikian dapat diketahui bahwa hampir sebagian besar (50%) nilai ratarata siswa 7,6-8,5.
49
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan antara lain: 1. Usaha yang dilakukkan dalam memberikan pelayanan kepada pengguna jasanya, agar para penggunanya termotivasi untuk belajar di antaranya adalah akses pada informasi, meliputi menambah koleksi buku, menambah langganan surat kabar, menambah langganan majalah, menambah jumlah referensi 2. Guru menganjurkan siswa berkunjung ke perpustakaan untuk tujuan mengerjakan tugas maupun menambah informasi, dengan memberi pengarahan tentang koleksi yang akan digunakan dan bekerjasama dengan pihak perpustakaan. 3. Perpustakaan
MAN
Rangkasbitung
bisa
dianggap
menunjang
pembelajaran bagi siswa karena dengan adanya perpustakaan siswa bisa lebih banyak mencari informasi yang didapat, dan dilihat dari nilai siswa yang rata-rata nilai meraka (50%) adalah (7,6-8,5) itu menunjukan peran perpustakaan MAN Rangkasbitung cukup berperan besar bagi siswa
B. Saran 1. Koleksi Perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri Rangkasbitung hendaknya ditambah dan lebih dilengkapi lagi sehingga koleksinya semakin lengkap dan beragam, hal ini juga disarankan oleh siswa agar lebih menunjang kegiatan belajar sekolah.
50
2. Meningkatkan layanan perpustakaan, terutama keramahan kepada setiap pengunjung yang datang keperpustakaan. 3. Pustakawan proaktif memberikan bimbingan kepada para pemustaka tentang cara-cara menggunakan sarana perpustakaan, seperti menggunakan koleksi referensi dan menelusur koleksi melalui OPAC. Perpustakaan aktif melakukan promosi melalui kegiatan-kegiatan yang dapat menarik siswa guru maupun karyawan datang keperpustakaan seperti : nonton bareng di perpustakaan, mengadakan lomba-lomba yang berhubungan dengan perpustakaan, pameran koleksi perpustakaan dll.
51
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suhartini. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. jakarta: Rieneka,1992. Bafadal, Ibrahim. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah.Jakarta: Bumi Aksara, 2006. Belajar, Pembelajaran dan Sumber Belajar, artikel diakses pada 1 November 2013 dari http://wijayalabs.wordpress.com/2008/09/19/belajarpembelajaran-dan-sumber -belajar-2/ Darmono,’’Pengembangan Perpustakaan SekolahSebagai Sumber Belajar,’’Perpustakaan Sekolah : kajian, Metode, Praktik, dan Evaluasi Perpustakaan Sekolah,no.1 (april 2007) ------------Perpustakaan Sekolah :Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja.Jakarta: Grasindo, 2007. Efendi, Rusman. ’’Pengembangan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar dan Minat Baca dalam Rangka meninngkatkan Mutu Pendidikan,’’ jurnal Kepustakawanan dan Masyarakat membaca’’ no.1 (juni 2005) Hasan,
M. Iqbal. Pokok-Pokok Matrei Metodologi Aplikasinya.Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002.
Penelitian
dan
Hardjoprakoso, Mastini. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 1992. Haq, Rizal Saipul. Dkk. Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah. Jakarta: Fakultas adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006. Irawan, Prasetya. Logika dan Prosedur penelitian:Pengantar Teori dan Panduan Praktis Penelitian Sosial Bagi Mahasiswa dan Peneliti Pemuala. Jakarta: STIA-LAN, 1999. Kajian Pengembangan Perpustakaan Sekolah sebagai Sumber Belajar, artikel di akses pada 1 November 2013 dari http://blog.unila.ac.id/sh2008/2009/10/14/Kajian-tentang-pengembanganperpustakaan-sekolah-sebagai-sumber-belajar Kountour, Ronny. Metodologi Penelitian: untuk Penulisan Skripsi dan Tesis. Jakarta: PPM,2003. Martoatmojo,Karmadi.’’Perpustakaan dalam Mendukung Tugas Belajar dan Mengajar ,’’ Berita perpustakaan Sekolah,no.39-44 (Desember1982) Menggali Potensi Guru Dalam Pemberdayaan Perpustakaan Sekolah, diakses Pada 02 Mei 2014 dari http://library.um.ac.id/index.php/artikellepas/menggali-potensi-guru-dalam-pemberdayaan-perpustakaan-
52
sekolah-guna-keberhasilan-proses-belajar-mengajar.html Nasution S. Ditaktik: Asas-asas Mengajar.Jakarta: Bumi Aksara, 1995. Purnomo, Pungki.”Pembekalan “Life Long Learning’’ di Madrasah Melalui Penerapan Pembelajaran Berbasis Perpustakaan,’’ dalam Sudarnoto Abdul Hakim, ed. Perpustakaan Sebagai Center For Learning society: Gagasan Untuk Pengembangan Perpustakaan Madrasah. Jakarta:Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006. Riyanto,Yatim.Paradigma Baru Pembelajaran: Sebagai Referensi Bagi Pendidik Dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas. Jakarta: Kencana, 2009. Sadiman, Arif S. Media Pendidikan:Pengertian, Pemanfaatannya.Jakarta:Rajawali,1986.
Pengembangan,
dan
Sahalessy, Arnold.”Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah Sebagai Sumber Belajar dalam Meningkatkan Hasil Belajar,’’Jurnal Kependidikan :Kajian Teori Konsep hasil Penelitian Pendidikan,no.2 ( November 2004) Slameto.Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester. Jakarta: Bumi Aksara, 1991. Soetminah. Perpustakaan Kepustakawanan dan Pustakawan. Yogyakarta: Kanisius, 1992. Sulistyo-Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1991. ------------------- Periodesasi Perpustakaan Indonesia. Bandung: Remaja Rosda Karya, (199?). Sutarno NS. Manajeman Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Sagung Seto,2006. Sutoyo, Agus. Strategi dan Pemikiran Perpustakaan Visi Henandono. Jakarta: Sagung Seto,2001. Syah, Muhibbin.Psikologi Pendidikan: Dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005. Wasito, Hermawan. Pengantar Metologi Penelitian: Buku Pedoman Mahasiswa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,1992. Yusuf, Pawit M dan Yaya, Suhendar. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Kencana, 2007. Zahara, Zurni.” Pengantar Perpustakaan Sekolah,” diakses Pada 23 April 2014 dari library.usu.ac.id/download/fs/perpus-zurni2.pdf
53
54
Kepada Yth
Sdr. Siswa/i Madrasah Aliyah Negeri Rangkasbitung Di Tempat
Assalamu’alaikum Wr.Wb Dengan hormat, Dalam rangka memenuhi syarat untuk menyelesaikan studi S1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, saya akan menulis skripsi dengan judul: Peran Perpustakaan MAN Rangkasbitung Sebagai Penunjang Pembelajaran. Untuk itu saya meminta waktu adik-adik sekalian untuk mengisi angket guna mengetahui seberapa besar peran perpustakaan dalam menunjang pembelajaran bagi adik-adik sekalian. Atas partisipasinya saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, semoga Allah SWT memberikan balasan.Demikian.Wassalamu’alaiku
Mengetahui penulis
Mona Nabila
55
DATA RESPONDEN Nama : Kelas :
Petunjuk Pengisian 1. Bacalah pertanyaan-pertanyaan ini secara seksama sebelum anda mengisi ini. 2. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai dengan pendapat Anda. 3. Pengisian kuesioner ini tidak akan mempengaruhi prestasi atau nilai Anda di kelas. 4. Kerahasiaan identitas Anda akan dijaga
DAFTAR PERTANYAAN A. Peran guru dalam penggunaan perpustakaan 1. Pernahkah guru anda mengajurkan anda datang ke perpustakaan a. Sering b. Pernah c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 2. Apakah guru selalu menganjurkan untuk mencari buku tambahan yang berkaitan dengan pelajaran, selain buku wajib di perpustakaan sekolah? a. Sering b. Pernah c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 3. Apakah tugas-tugas yang diberikan guru di kelas sudah dapat dikerjakan dengan bantuan koleksi yang ada di Perpustakaan Sekolah? a. Sudah b. Belum B. Penggunaan perpustakaan oleh siswa 4. Apakah anda tahu bahwa di sekolah anda ada perpustakaan ? a. Tahu b. Tidak
56
5. Berapa kali dalam 1 minggu anda berkunjung ke perpustakaan ? a. Lebih dari 2 kali b. 2 kali c. 1 kali d. Tidak tentu 6. Apa anda meminjam bahan pustaka bila berkunjung ke perpustakaan? a. Selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak meminjam 7. Pernahkah anda belajar bersama di perpustakaan a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 8. Berapa lama rata-rata waktu yang anda gunakan diperpustakaan sekolah setiap kali datang? a. Lebih dari 2 jam b. 1-2jam c. 1 jam d. 30 menit 9. Berapa banyak bahan pustaka yang anda pinjam dari perpustakaan selama 1 bulan a. Lebih dari 7 b. 5-6 c. 3-4 d. 1-2 10. Apa pendapat anda mengenai koleksi perpustakaan a. Sangat lengkap b. Lengkap c. Kurang lengkap d. Tidak lengkap
57
11. Apakah koleksi perpustakaan dapat membantu anda mengerjakan tugas anda? a. Sangat membantu b. Membantu c. Kurang membantu d. Tidak membantu 12. Menurut anda apakah jam buka Perpustakaan dirasakan cukup? a. Sangat Cukup b. Cukup c. Perlu ditambah d. Perlu dikurangi 13. Apakah sikap petugas perpustakaan/pustakawan selama ini dapat membantu anda untuk lebih rajin ke perpustakaan a. Sangat membantu b. Membantu c. Tidak membantu d. Sangat Tidak membantu 14. Apakah selama ini anda selalu mendapatkan bahan pustaka yang anda inginkan di perpustakaan sekolah a. Selalu mendapatkan b. Lebih sering mendapatkan c. Lebih sering tidak mendapatkan d. Tidak pernah mendapatkan C. Penunjang pembelajaran siswa 15. Menurut anda apakah perpustakaan dapat membantu anda dalam menunjang prestasi ? a. Sangat membantu b. Cukup membantu c. Kurang membantu d. Tidak membantu 16. Berapa nilai rata-rata anda, pada semester terakhir ini? a. > 8,6 b. 7,6 – 8,5 c. 6,6 – 7,5 d. < 6,5
58
BERITA WAWANCARA
Nama
: Ujang Wiraatmaja.
Hari/Tanggal
: Sabtu Tanggal 13 September 2014
Tempat Wawancara
: MAN Rangkasbitubung
Responden
: Kepala Perpustakaan
1. Fasilitas apa saja yang diperlukan sekolah agar dapat membantu proses belajar mengajar? 2. Menurut bapak seberapa besar kontribusi perpustakaan dalam meningkatkan prestasi belajar? 3. Menurut pendapat bapak seberapa penting peran perpustakaan dalam proses penunjang pembelajaran di MAN Rangkasbitung 4. Usaha apa saja yang telah dilakukan oleh perpustakaan agar layanan perpustakaan dapat menunjang proses pembelajaran 5. Menurut bapak apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang sering mengunjungi perpustakaan sekolah dan siswa yang tidak sering mengunjungi perpustakaan sekolah? 6. Menurut Bapak Faktor-faktor apa saja yang dapat mendukung perpustakaan dalam meningkatkan hasil belajar siswa?
Jawaban hasil wawancara 1. Fasilitas yang diperlukan sekolah agar dapat membantu proses belajar mengajar adalah: Ruang kelas, Ruang belajar terbuka, Kantin sehat, Pelebaran musholah, Ac seluruh ruangan 2. Kontribusi perpustakaan dalam meningkatkan prestasi belajar
59
a. Menciptakan proses belajar mengajar yang menarik di dalam perpustakaan sekolah diantaranya dengan cara mengajak siswa-siswi untuk berkreasi dalam belajar. b. Memperbanyak koleksi buku edisi terbaru setiap 3 bulan sekali agar siswasiswi termotifasi untuk gemar membaca. c. Melengkapi fasilitas perpustakaan sekolah diantaranya audio visual dan multimedia dalam meningkatkan teknologi pendidikan saat ini. d. Selalu mengikut sertakan pelatihan-pelatihan perpustakaan bagi pengelola perpustakaan agar perpustakan semakin berkembang dan digemari 3. Sangat penting sekali. Karena semua mata pelajaran jika metode penugasannya semua siswa mencari bahan di perpustakaan 4. Usaha yang dilakukan dalam memberikan pelayanan kepada pengguna jasanya, agar para penggunanya termotivasi untuk belajar di antaranya adalah: Akses pada informasi, meliputi menambah koleksi buku, menambah langganan surat kabar, menambah langganan majalah, menambah jumlah referensi. 5. saya amati selama menjabat sebagai kepala perpustakaan sekolah MAN Rangkasbitung Rata-rata siswa yang berprestasi sering mengunjungi perpustakaan sekolah dan selalu memanfaatkan fasilitas yang ada di perpustakaan sekolah. Setelah ditelusuri kembali ternyata siswa yang sering mengunjungi perpustakaan aktif di dalam kegiatan pembelajaran dikelas sehingga
keberadaan
perpustakaan
sekolah
yang
membantu
proses
embelajaran di sekolah. Sedangkan bagi siswa yang jarang mengunjungi perpustakaan
sekolah
rata-rata
prestasinya
rendah
karena
hanya
60
menghandalkan guru sebagai sumber pengetahuan tanpa memanfaatkan fasilitas yang ada dimiliki sekolah. 6. Faktor-faktor yang dapat mendukung perpustakaan dalam meningkatkan hasil belajar siswa. a. Menambah koleksi buku-buku pelajaran ataupun buku-buku yang menarik untuk dibaca agar siswa termotifasi untuk berkunjung ke perpustakaan sekolah. b. Menambah fasilitas perpustakaan sekolah mudah mencari referensi bukubuku. c. Meningkatkan kinerja pengelolaan perpustakaan sekolah. d. Terjalinya kerjasama antara guru dan pengelola perpustakaan sekolah dengan cara siswa di ajak untuk belajar di perpustakaan sekol
Rangkasbitung, 13 September 2014
Ujang Wiraatmaja Responden
61