PERAN MODAL SOSIAL (SOCIAL CAPITAL) Oleh: FAHMI AKBAR IDRIES, SE., MM. Direktur Utama PD. BPR Bank Pasar Kulon Progo
Pendahuluan
Relasi sosial (relasi antar manusia) hampir selalu melibatkan modal sosial (social capital). Di era modern, dimana terjadi perdagangan bebas (free trade) dan migrasi bebas (free migration) keduanya membutuhkan modal sosial. Modal sosial tercipta dari ratusan sampai ribuan interaksi antar orang setiap hari, ia tidak berlokasi pada diri pribadi atau dalam struktur sosial, tapi pada lingkungan dan kehidupan manusia sehari-hari (space between people). Modal sosial berperan sebagai perekat yang mengikat semua orang dalam masyarakat.
Modal Sosial
Pemberdayaan masyarakat merupakan penerapan modal sosial yang paling banyak meskipun sebenarnya modal sosial dapat diterapkan dalam berbagai kebutuhan. Peranan dan implementasi modal sosial khususnya untuk pengentasan kemiskinan mendapat perhatian yang tinggi dan selalu dikaji oleh Word Bank. Sumber : Modal Manusia Dalam Organisasi oleh : Djamaludin Ancok
Kegunaan
Modal sosial pada tingkat mikro berguna untuk memfungsikan pasar. Pada tingkat makro untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Modal sosial terlihat dari bagaimana lembaga, legal framework, dan peran pemerintah dalam organisasi produksi mempengaruhi kinerja ekonomi makro. Sumber : Modal Manusia Dalam Organisasi oleh : Djamaludin Ancok
Peranan Modal Sosial
Beberapa ciri pokok ekonomi tradisional : informal, kecil-kecilan dan keterlibatan perempuan. Dalam keadaan krisis, ekonomi pasar tradisional telah menunjukkan kehandalannya. Masyarakat kecil mampu menemukan akar-akar kekuatan modal sosial. Ekonomi pasar tradisional masih menjadi andalan sistem ekonomi. Sumber : The Role of Social Capital in Agricultural Trade, oleh : Syahyuti.
Nilai Ekonomi
Modal sosial sesungguhnya adalah modal yang digunakan dalam aktivitas ekonomi sebagaimana modal finansial dan sumber daya alam. Modal sosial dapat menjadi sumber kredit ketika kredit formal tidak dapat diakses.
VISI MISI PEMBANGUNAN NASIONAL TAHUN 2004 - 2009
Visi
Terwujudnya kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara yang aman, bersatu, rukun dan damai. Terwujudnya masyarakat, bangsa, dan negara yang menjunjung tinggi hukum, kesetaraan dan hak asasi manusia. Terwujudnya perkenomian yang mampu menyediakan kesempatan kerja dan penghidupan yang layak serta memberikan pondasi yang kokoh bagi pembangunan yang berkelanjutan. Sumber : Kementrian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional / Bappenas
Misi
Mewujudkan Indonesia yang aman dan damai Mewujudkan Indonesia yang adil dan demokratis Mewujudkan Indonesia yang sejahtera.
Sumber : Kementrian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional / Bappenas
MODAL PEMBANGUNAN NASIONAL
N at ur al C ap it a l
MODAL PEMBANGUNAN Ph ys ic al Ca pi
ta l
pi Ca al l ta
Hu m an
ci So
Ca pi ta l
CAPITAL
Sumber : Kewirausahaan, Dr. Hery Margono Program MM STIE IPWIJA
Ph ys Ca ic al pi ta l
al ci l So ita
p Ca
Hu Ca m pi a n ta l
N at ur C ap al ita l
MODAL PEMBANGUNAN
Sumber : Kewirausahaan, Dr. Hery Margono Program MM STIE IPWIJA
BAGAIMANA MEMBANGUN HUMAN CAPITAL DAN SOCIAL CAPITAL
Jiwa Kewirausahaan
Pertumbuhan ekonomi sangat ditentukan oleh jiwa kewirausahaan, karena jiwa kewirausahaan pada pengusaha memiliki kemampuan & keberanian mengaplikasikan penemuan-penemuan baru yang inovatif sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi.
Menurut Schumpeter (1934) dalam Jhingan (2000)
Inovasi
Pengembangan barang baru Pengembangan metode produksi baru Pengembangan pasar baru Pengembangan organisasi / kelembagaan
Sumber : Kewirausahaan, Dr. Hery Margono Program MM STIE IPWIJA
Social Capital
Hubungan saling percaya (relations of trusts) Adanya pertukaran (reciprocity and exchanges) Aturan umum (common rules), norma-norma (norms) dan sanksi-sanksi (sanctions) Keterkaitan (connectedness), jaringan (networks) dan kelompok-kelompok (groups) Sumber : Kewirausahaan, Dr. Hery Margono Program MM STIE IPWIJA
IMPLEMENTASI DI BANK PASAR KULON PROGO
Pemberdayaan Masyarakat
Produk sesuai kebutuhan masyarakat. Fokus kepada UMKM. Mengembangkan sektor riil. Memberikan kemudahan. Dapat menciptakan lapangan kerja. Mendidik masyarakat agar mengenal dan memanfaatkan jasa perbankan.
Kredit Kencana
Kredit usaha yang diberikan kepada kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS). Bekerjasama dengan Dinas Kependudukan Kab. Kulon Progo. Sasarannya adalah keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera I. Tidak dengan agunan fisik, cukup dengan tabungan beku (10% dari plafon pinjaman).
Kredit Binangun
Binangun Artha Niaga (perdagangan) Binangun Artha Tani (pertanian) Binangun Artha Wira (peternakan) Binangun Artha Karya (sarana pertanian) Binangun Artha Mitra (perlu mitra usaha) Contoh : kerjasama dengan pabrik gula untuk tebu rakyat).
Kredit TKI
TKI yang mempunyai keahlian khusus, bukan untuk PRT. Jumlah pinjaman sebesar kebutuhan biaya yang dibutuhkan untuk berangkat bekerja di luar negeri. Kredit dengan sistem potong gaji. Kredit diasuransikan.
Linkage Program
Diberikan kepada BMT, BUKP, LKM, PPK, dan koperasi. Pelayanan kepada masyarakat kecil di pelosok daerah yang jauh dari jangkauan perbankan. Untuk menggairahkan dan menumbuh kembangkan lembaga keuangan mikro. Kerjasama meliputi kredit dan manajemen.
CSR • • • • • • • •
Reboisasi 20.000 pohon Pasar murah Sunatan masal Dropping air bersih Anjangsana ke panti asuhan Beasiswa bagi siswa kurang mampu Pembagian sembako bagi warga sekitar kantor Bank Pasar Kulon Progo. Renovasi gedung sekolah pasca bencana.
Optimalisasi Kelembagaan
Memfasilitasi perolehan sertifikat penyuluhan industri rumah tangga (SP atau PIRT). Peluncuran website sebagai media informasi. Sebagai tempat studi banding BPR, Pemda, Anggota DPRD mengenai pengelolaan BPR. Pilot project dari GTZ.
Kunci Sukses
Reputasi Relasi Tumbuh dari bawah Konsentrasi pada bidang yang disukai Modal hanyalah pelengkap