eJournal Ilmu Hubungan Internasional, 2013, 1 (2): 325-336 ISSN 0000-0000, ejournal.hi.fisip-unmul.org © Copyright 2013
PERAN JOGYA EKSPOR EXPO (JEE) DALAM MENINGKATKAN EKSPOR INDUSTRI KERAJINAN JOGYA DI PASAR INTERNASIONAL TENNY NOVIANI PATRIA1 06.5608508311.02
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai peran Yogya Ekspor Expo (JEE) dalam meningkatkan ekspor industri kerajinan Gerabah ke pasar Internasional. Tujuan Penelitian untuk melihat dan memberikan deskripsi mengenai peran JEE dalam meningkatkan Ekspor kerajinan Jogya. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Untuk mengetahui dan mendeskripsikan Peran Jogja Ekspor Expo (JEE) Dalam Meningkatkan Ekspor industri Kerajinan Jogja di Pasar Internasional. Hasil penelitian penulis adalah Yogyakarta sebagai kota yang akan diteliti karena mengalami kenaikan signifikan sejak tahun 2009, sejak tahun 2002 daerah Istimewa Yogyakarta mencapai 2.4 juta dollar Amerika Serikat (AS) untuk Ekspor, dengan tujuan negara utama yaitu Amerika dan Australia, sedangkan ditahun 2010 terdapat kenaikan hingga 12.9 juta dollar Amerika Serikat (AS) dikarenakan meluasnya lagi pasar ekspor dari 2 negara tujuan utama menjadi 5 negara tujuan utama yaitu, Amerika Serikat, Australia, Cina, India dan Kanada Jogja Export Expo (JEE) merupakan Pameran Produk Ekspor Daerah (PPED) pameran yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Provinsi DIY, bekerjasama dengan Kamar Dagang&Industri Provinsi DIY, Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Provinsi DIY, serta Elemen Swasta lainnya. Dengan adanya Pameran JEE ini maka merupakan peluang bisnis bagi UKM Gerabah, yang mana dapat meningkatkan taraf ekonomi anggotanya. Hasil kerajinan koperasi & UKM di DIY salah satunya adalah Gerabah yang memiliki harga yang cukup tinggi. Produk - produk hand made tersebut memiliki pangsa pasar tersendiri dan diharapkan mendapat perhatian pembeli dari mancanegara. Kata kunci: Jogya Expo Ekspor (JEE), Kerajinan Keramik Yogyakarta
1
Mahasiswa Program S1 Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email :
[email protected]
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 1, Nomor 2, 2013: 325-336
Pendahuluan Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu faktor kepentingan dalam proses pembangunan di sebuah negara. Peningkatan pertumbuhan ekonomi bermakna bahwa kebutuhan ekonomi di sebuah negara semakin meningkat. Tingkat Perekonomian yang semakin tinggi kepada suatu skala aktivitas yang mencakup ke semua sektor. Ini bermakna lebih banyak peluang pekerjaan dapat diwujudkan dari waktu ke waktu. Mewujudkan peluang pekerjaan yang dapat membantu sebuah negara mencapai ekonomi yang semakin meningkat. Jika tahap ini dapat dicapai, maka tidak akan ada lagi masalah seperti pengangguran di kalangan penduduk sebuah negara. Secara umum, apabila tidak ada pengangguran maka tidak ada lagi kemiskinan. Oleh sebab itu, tujuan utama pembangunan, adalah untuk menghapuskan kemiskinan. Indonesia perlu melakukan kerjasama dalam perdagangan internasional kepada negara lain untuk tujuan pembangunan dan untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya. Ada beberapa faktor suatu negara melakukan kerjasama dalam melakukan perdagangan internasional kepada negara lain, sebagai salah satunya yaitu untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri. Bahkan Indonesia sendiri masih perlu meningkatkan pertumbuhan eknominya. Sehingga Indonesia berupaya untuk memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri dari negara lain. Berdasarkan Badan Pusat Statistik yang bekerjasama dengan Kementrian Perdagangan Republik Indonesia. Memperlihatkan peningkatan dan penurunan dari tahun ketahun dari beberapa provinsi di Indonesia. Tabel 1.1 Tabel Ekspor Berdasarkan Provinsi 2002 -2012 N o
rovinsi .
DKI1 Jakarta
P 002
.
2 005
2 006
2 007
2 008
2 009
2 010
2 011
2 012
2
3
3
3
4
4
2 9.3
2 8.2
2 4.5
2 7.1
2 1.2
3 5.2
1.9
5.8
6.4
4.7
1 58.7
1 97.4
1 55.3
2 78.6
2 87,7
2 83,1
1 53,6
2 72,1
3 75,4
3 80.2
3
55.3
2 6.1
2 5.1
1 2.2
1 7.9
2 5.6
5
8
9
9
7 3.55
6
5.3
2
2
2
2
2
2
1
.3
.5
.7
.6
NAD3 .
2 004
7.5
BALI 2 .
2 003
DIY4 .4
,5
6.4
0,4 2
,7
,7
4,9
7,3
3
1
1
2,9
2,6
3.4
*nilai : U$ dollar Disini penulis tertarik mengambil kota Yogyakarta sebagai kota yang akan diteliti karena mengalami kenaikan signifikan sejak tahun 2009, sejak tahun 2002 daerah Istimewa Yogyakarta mencapai 2.4 juta dollar Amerika Serikat (AS) untuk Ekspor, dengan tujuan negara utama yaitu Amerika dan Australia, sedangkan ditahun 2010 terdapat kenaikan hingga 12.9 juta dollar Amerika Serikat (AS) dikarenakan meluasnya lagi pasar ekspor dari 2 negara tujuan utama menjadi 5 negara tujuan utama yaitu, Amerika Serikat, Australia, Cina, India dan Kanada
326
Peran Jogya Ekspor Expo (JEE) Dalam Meningkatkan Ekspor Jogya (Tenny Noviani.P)
Hal ini dapat terlihat pada tabel 1.2 yaitu kenaikan Ekspor dari 5 negara utama yaitu Amerika Serikat, Australia, Cina, India dan Kanada pada tahun 2010, dengan total nilai expors 12.9 US dollar pertahunnya. Tabel 1.2 5 Negara Utama Export Gerabah Dari Yogyakarta – Indonesia Tahun 2012 . 4 3
2010
2
2011
1
2012
0 AS
Australia
Cina
India
Kanada
Salah satu strategi pemasaran yang digunakan dalam pameran adalah promosi yang sering digunakan para pengusaha untuk mengenalkan produk mereka yaitu dengan mengikuti pameran. Pameran merupakan ajang untuk mengenalkan produk dan ajang untuk meningkatkan penjualan dengan menjaring konsumen sebanyak – banyaknya
Rumusan masalah Adapun rumusan masalah penelitian ini adalah : Bagaimana Peran Jogja Ekspor Expo (JEE) Dalam Meningkatkan Ekspor industri Kerajinan Jogja di Pasar Internasional ?
Tujuan penelitian Untuk mengetahui dan mendeskripsikan Peran Jogja Ekspor Expo (JEE) Dalam Meningkatkan Ekspor industri Kerajinan Jogja di Pasar Internasional Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian adalah sebagai berikut : a. Sebagai informasi atau bahan kajian untuk membuka pandangan terhadap peningkatan ekspor kerajinan jogja. b. Manfaat ilmiah penelitian ini diharapkan menjadi referensi bagi peneliti lain yang memiliki permasalahan yang sejenis. Metodologi Penelitian Untuk menganalisis permasalahan dalam penelitian ini, menggunakan tipe penelitian deskriptif analitik yang dimaksudkan untuk memberikan ramalan mengenai permasalahan yang diteliti. Metode penelitian deskriptif berusaha mendeskripsikan Bagaimana Peran Jogja Ekspor Expo (JEE) Dalam Meningkatkan Ekspor industri Kerajinan Jogja di Pasar Internasional
327
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 1, Nomor 2, 2013: 325-336
Fokus Penelitian Untuk mengetahui secara jelas mengenai indikator-indikator yang akan diukur, maka perlu merumuskan fokus penelitian dalam penelitian ini. Adapun fokus penelitian sebagai berikut : 1. Peran Jogya Ekspor Expo 2. Kerajinan Gerabah Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah, tinjauan pustaka ( library research ) dengan mengumpulkan data-data sekunder yang bersumber dari buku-buku, artikel, dan data-data dari internet yang tingkat kapabilitasnya terhadap permasalahan yang dihadapi dan validitasnya dapat dipertanggung jawabkan. Teknik Analisa Data Data-data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini dapat dikategorikan sebagai content analysis. Oleh karena itu, teknik analisis data yang digunakan dalam menganalisis data yang diperoleh dari penelitian, menggunakan metode analisis kualitatif. Dalam menganalisis permasalahan digambarkan berdasarkan fakta-fakta yang ada dan kemudian menghubungkan fakta yang satu dengan fakta yang lainnya Pembahasan Jogja Export Expo merupakan pameran yang tepat bagi perusahaan yang ingin meningkatkan ekspor dengan biaya yang efektif dan efisien. Pada kegiatan dimaksud melibatkan berbagai pihak terkait dari unsur - unsur pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten / Kota, BUMN/BUMD dan mitra binaan, perusahaan swasta nasional yang akan membawa pembeli dari manca negara. Kegiatan ini juga dalam rangka mempromosikan potensi produk unggulan yang dimiliki daerah, Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional ( Dirjen PEN ) bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Pameran diikuti Disperindagkop diseluruh nusantara antara lain DIY, Magelang, Wonogiri, Temanggungm Pati, Boyolali, Gunungkidul, Probolinggo, Banten, Jambi, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Papua, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulteng dan taman Wisata Candi, dan Kemendag. Saat ini terjadi batasan atau kelompok antara ekspor dan impor Indonesia. Ekspor Indonesia turun hingga 5,5 %, Ditahun 2011 neraca ekspor mencapai US 19 miliar dollar. Ditahun 2012 hanya US 2 miliar dollar. Tugas pemerintah daerah dan pemerintah propinsi memperkecil perbedaan atau kesenjangan agar ekspor tidak terbebani. Pihak Kementerian Perdagangan RI menargetkan pencapaian ekspor sebesar US 230 miliar dollar ditahun 2013. Produk unggulan yang masih diandalkan adalah kelapa sawit, furnitur, dan karet. Soal impor, pemerintah juga tidak bisa membatasi. Apalagi ada kesepakatan Asean - China Free Trade Area.
328
Peran Jogya Ekspor Expo (JEE) Dalam Meningkatkan Ekspor Jogya (Tenny Noviani.P)
Jogjakarta juga mulai membuka pasar baru nontradisional. Selama ini, 70 % komoditi ekspor DIJ didominasi ke Amerika, Jepang, dan Korea. Supaya tidak hanya bergantung ke negara yang telah menjadi langganan ekspor, sehinga memerlukan prospek negara-negara yang lain. Peran JEE disini yaitu sebagai salah satu langkah dalam upaya untuk bisa meningkatkan volume ekspor kerajinan, hasil dari olahan sejumlah pengrajin usaha kecil menengah (UKM) di wilayah Jogjakarta dan sekitarnya. JEE yang setiap tahun mempunyai program pameran yang mengangkat kerajinankerajinan kecil hingga menengah, agar mengangkat nama daerah dan nilai jual yang dapat dari pameran JEE. Sedangkan menurut Siswanto Sutojo dan F. Kleinsteuber (2002) dalam bukunya Strategi Manajemen Pemasaran, keempat komponen marketing mix, yakni : 1. Strategi Produk Strategi yangdilakukan oleh Pengrajin gerabah di Yogyakarta untuk meningkatkan pengembangan dan penjualan ekspor antara lain : a. Pengembangan Produk Baru Pengrajin Gerabah memberikan desain naru yang dapat menjadi perkembangan gerabah tradisional Yogyakarta. Desain atau rancangan gerabah yang baru menjadi perhatian pemerintah, melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi, dan juga perguruan Tinggi dalma usaha peningkatan kualitas desain dan perajin. Dinas ini dibentuk untuk merumuskan kebijakan pengembangan, implementasi program dan penyediaan fasilitas di sektor industri, perdagangan dan koperasi serta melakukan pembinaan bagi UKM. b. Peningkatan Promosi atau Pemasaran melalui Pasar Seni Gabusan, Pembuatan Website dan Kawasan Wisata Sejak awal dibangun, Gabusan dirancang untuk membuka akses pengrajin ke pasar internasional. Karenanya, tak seperti pasar lain, desain pasar yang menampung sekitar 444 pengrajin ini juga bertaraf internasional. Pasar Seni Gabusan menjual kerajinan dari ragam bahan dasar, mulai dari kulit, logam, kayu, tanah liat hingga eceng gondok. Usaha promosi lain melalui Kantor Pengolahan Data dan Elektronik (KPDE) yang bertugas melakukan penyusunan, ketatalaksanaan dan pengendalian informasi di daerah Yogyakarta, pemerintah membuat sebuah website sebagai sarana pemsaran baru dan usaha promosi yang terakhir adalah menjadikan Kasongan sebagai kasawan wisata. Pembagian jenis produk akan mempermudah pembeli dalam mencari produk yang mereka inginkan, hal ini juga yang membuat pembeli tertarik dengan produk yang ditawarkan. Hasil Produk yang dipamerkan sebaiknya yang unik, agar produk kreasi bisa jadi trademark dan dikenal orang atau diingat orang karena ada sesuatu yang beda baik dari segi kemasan,bentuk,warna. Walaupun produk bervariasi banyak macam sebaiknya memiliki satu jenis produk unggulan yang bisa menarik calon konsumen . Dimana produk unggulan tersebut bisa produk baru yang belum pernah ada dipasaran, ataupun mencontoh produk yang ada dipasaran tapi dimodifikasi dengan tampilan yang berbeda
329
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 1, Nomor 2, 2013: 325-336
2. Strategi Harga Penyusunan strategi harga yang efektif perusahan wajib mempertimbangkan berbagai macam faktor intern dan ekstern, strategi harga juga menjadi strategi yang di lakukan di JEE, hal ini mebuat pengarajin lebih bersemangat lagi karena karya dan hasil keras mereka akan di jualan dengan harga yang pantas. Kualitas yang terjamin menjadikan harga yang ditawarkan sesuai dengan produk yang di jual. Manajemen harga menjadi salah satu kebijakan penting sebuah perusahaan yang akan mempengaruhi tingkat penjualan produksi dari perusahaan. Penetapan harga jual merupakan salah satu poin penting di dalam manajemen harga. Pada prinsipnya, harga jual merupakan angka yang sudah menutupi biaya produksi secara utuh dan ditambahkan dengan laba atau keuntungan dalam jumlah yang wajar. Kemampuan untuk menentukan harga jual yang tepat akan sangat menentukan nasib penjualan produk di pasaran. Upaya menentukan harga jual di pasaran sebagai salah satu bagian dari manajemen harga perlu dilakukan dengan memperhatikan banyak faktor. Hal tersebut tentunya untuk mencegah tidak lakunya barang produksi di pasaran. Tabel 4.1 Harga Barang Ekspor Kasongan di Pameran JEE 2012 Harga Jual No Nama Barang Satuan (@) Lusinan (12 Pcs) 1 Gerabah KSN DN 01 45.00 $ 520.00 $ 2 Gerabah KSN DN 02 50.00 $ 575.00 $ 3 Gerabah KSN DN 03 60.00 $ 700.00 $ 4 Gerabah KSN DN 04 65.00 $ 750.00 $ 5 Gerabah KSN DN 05 75.00 $ 870.00 $ 6 Gerabah KSN DN 06 85.00 $ 1.010 $ 7 Gerabah KSN DN 07 101.00 $ 1.200 $ 8 Gerabah KSN DN 08 150.00 $ 1.780 $ 9 Gerabah KSN DN 09 165.00 $ 1.960 $ 10 Gerabah KSN DN 10 180.00 $ 2.100 $ *) Harga dengan Dollar Amerika Barang-barang yang dijual di JEE Yogjakarta 2012, diatas masih lebih banyak lagi, tetapi penulis mengambil sampel 10 barang Gerabah kasongan yang mengalami penjualan cukup tinggi pada saat pameran JEE 2012 berlangsung. Jumlah hasil ekspor pada pameran JEE 2012, terdapat pada tabel dibawah ini :
No 1 2 3
330
Tabel 4.2 Hasil Ekspor pada Pameran JEE 2012 Hasil Ekspor Nama Barang Amerika Australia Cina Serikat Gerabah KSN DN 01 3.500 $ 3.700 $ 2.500 $ Gerabah KSN DN 02 2.750 $ 2.150 $ 2.350 $ Gerabah KSN DN 03 3.450 $ 3.550 $ 2.750 $
India
Kanada
2.800 $ 2.475 $ 1.800 $
2.950 $ 2.650 $ 1.975 $
Peran Jogya Ekspor Expo (JEE) Dalam Meningkatkan Ekspor Jogya (Tenny Noviani.P)
4 Gerabah KSN DN 04 2.750 $ 5 Gerabah KSN DN 05 1.775 $ 6 Gerabah KSN DN 06 1.350 $ 7 Gerabah KSN DN 07 2.750 $ 8 Gerabah KSN DN 08 1.550 $ 9 Gerabah KSN DN 09 1.675 $ 10 Gerabah KSN DN 10 1.775 $ *) Harga dengan Dollar Amerika
2.150 $ 1.805 $ 1.010 $ 2.250 $ 1.450 $ 1.965 $ 2.100 $
2.150 $ 1.785 $ 1.250 $ 2.250 $ 1.650 $ 1.999 $ 2.220 $
2.500 $ 1.795 $ 1.110 $ 2.150 $ 1.750 $ 1.875 $ 2.350 $
1.475 $ 1.675 $ 1.115 $ 2.115 $ 1.850 $ 1.975 $ 2.150 $
Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam menetapkan harga jual di pasaran sebagai bagian dari manajemen harga diantaranya adalah sebagai berikut: a. Strategi pemasaran yang dijalankan oleh perusahaan Faktor pertama yang mempengaruhi manajemen harga adalah soal strategi pemasaran. Semakin baik strategi pemasaran yang dilakukan oleh sebuah perusahaan, akan memungkinkan pihak perusahaan untuk menyajikan tawaran harga yang lebih ramah kepada konsumen. Sebab laba akan tertutupi dari kemampuan dan strategi pemasaran kreatif yang dijalankan oleh pihak perusahaan. Kreativitas merupakan modal Anda untuk mampu bersaing lebih baik di tengah pasar. Namun apabila pemasaran yang dilakukan tidak maksimal dan tidak menggunakan cara-cara baru, langkah yang dilakukan adalah dengan upaya peningkatan harga jual. Hal ini tentunya akan sedikit berdampak kepada minat konsumen terhadap produk atau layanan jasa yang dia tawarkan. b. Kualitas dan inovasi produk Di dalam manajemen harga, faktor kualitas dan inovasi produk perusahaan menjadi salah satu faktor penting yang akan mempengaruhi kebijakan dalam menetapkan harga jual. Apabila yakin bahwa kualitas produk berada di atas ratarata dengan tawaran inovasi yang cukup baik, maka bisa menetapkan harga jual yang lebih tinggi dari harga pasar. Hal tersebut tentunya juga bertujuan untuk menutupi biaya produksi yang dikeluarkan untuk menghasilkan sebuah produk berkualitas. c. Harga pesaing Faktor yang mempengaruhi manajemen harga jual yang selanjutnya adalah harga dari produk saingan. Semakin tinggi tingkat persaingan harga, maka akan semakin sulit menetapkan harga yang menguntungkan bagi perusahaan. Akibatnya dituntut lebih kreatif untuk mencari market-market baru dengan tingkat pesaing yang masih rendah. Harga pesaing jika tidak diperhatikan maka akan berdampak pada tidak lakunya produk Anda di pasaran. Harga pesaing diluar pameran JEE di tahun 2012 untuk 10 barang yang sama di pamerkan antara lain :
331
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 1, Nomor 2, 2013: 325-336
Tabel 4.3 Harga Pesaing di tempat produksi Gerabah Harga Jual ( Rupiah ) No Nama Barang Pameran Diluar Pameran ( Rupiah ) (Rupiah) 1 Gerabah KSN DN 01 Rp. 175.000 Rp. 150.000 2 Gerabah KSN DN 02 Rp. 205.000 Rp. 180.000 3 Gerabah KSN DN 03 Rp. 275.000 Rp. 250.000 4 Gerabah KSN DN 04 Rp. 350.000 Rp. 300.000 5 Gerabah KSN DN 05 Rp. 400.000 Rp. 375.000 6 Gerabah KSN DN 06 Rp. 550.000 Rp. 515.000 7 Gerabah KSN DN 07 Rp. 700.000 Rp. 650.000 8 Gerabah KSN DN 08 Rp. 850.000 Rp. 700.000 9 Gerabah KSN DN 09 Rp. 975.000 Rp. 850.000 10 Gerabah KSN DN 10 Rp. 1.500.000 Rp. 1.300.000 *) Harga dengan Rupiah Harga diluar pameran didapat pada tempat pengolahan Gerabah atau Pabrik Gerabah besarnya, sedangkan untuk harga pameran sudah dinaikkan untuk keperluan administrasi dan sewa tempat pameran JEE 2012 d. Ketersediaan serta jumlah harga dari produk pengganti Hal lain yang perlu diperhatikan dalam manajemen harga penjualan adalah ketersediaan serta jumlah harga dari produk pengganti yang ada. Semakin banyak tingkat ketersediaan jumlah barang pengganti serta harganya yang juga terjangkau oleh konsumen, artinya harus semakin bisa menekan harga jual agar mampu bersaing dengan produk-produk di pasaran. 3. Strategi Distribusi Distribusi barang dan jasa dari produsen sampai ke lokasi pembeli atau konsumen pemakai dapat dilakaukan secara langsung (direct marketing), melalui pedagang atau distributor (indirect marketing) ataupun melalui kombinasi dari kedua sistem tersebut. Menentukan target pasar yang sudah tertentu merupakan strategi pemasaran agar tidak salah menjual produk pada orang yang tidak tepat. Salah satu permasalahan usaha kecil adalah kesulitan untuk untuk menentukan segmen pasar dari hasil produknya, apakah diperuntukkan bagi masyarakat kelas menengah atas atau untuk menengah bawah. Bisnis Usaha kecil sejak awal harus menentukan bisnisnya diarahkan untuk kelas mana. Dengan menentukan target pasar yang dituju, perusahaan bisa memberikan satu nilai tambah yang menjadi pembeda dibandingkan dengan para pesaingnya. Nilai tambah inilah yang disebut sebagai differensiasi. Dengan differensiasi yang kuat, bisa menjadi senjata dalam menghadapi berbagai persaingan. 4. Strategi Promosi Kegiatan pemasaran yang satu ini dilakukan untuk memberitahu pembeli tentang keberadaan produk di pasar atau kebijaksanaan pemasaran tertentu yang baru ditetapkan perusahaan.
332
Peran Jogya Ekspor Expo (JEE) Dalam Meningkatkan Ekspor Jogya (Tenny Noviani.P)
Salah satu faktor yang penting dalam pemasaran sebagai P yang terakhir dari 4P yaitu promosi. Promosi adalah usaha-usaha sadar untuk melakukan sosialisasi, penerangan, dan pemberitahuan kepada masyarakat tentang berbagai informasi, yang biasanya mengenai berbagai produk yang ditawarkan. Aktivitas promosi melibatkan berbagai bentuk dan variasi yang sangat beragam. Tinggal bagaimana para pengelola melakukan berbagai promosi kreatif sesuai dengan kebutuhan dan anggaran promosi yang disediakan. Membuat kemasan produk yang baik dan menarik merupakan salag satu bentuk promosi yang cukup baik dan efektif. Bentuk promosi yang paling tradisional adalah iklan. Iklan adalah pemasangan informasi produk di berbagai media dan penerbitan mulai dari koran, majalah, tabloid, televisi, dan juga radio. Iklan memang efektif menjangkau khalayak yang luas, tetapi dari sisi biaya memang membutuhkan anggaran yang besar. Jika terasa bahwa biaya iklan di media massa cukup besar, bisa dicoba bentuk lain yaitu dengan brosur, leaflet, dan juga spanduk yang dipasang di sekitar wilayah di mana konsumen berada. Dengan demikian, informasi lengkap tetap bisa didapatkan oleh target konsumen kita. Cara lain yang efektif adalah melalui promosi dari mulut ke mulut (word of mouth) di mana satu orang memberikan penjelasan kepada orang lain karena merasa mendapatkan manfaat yang baik dari produk atau jasa yang digunakan. Promosi ini sangat efektif karena biasanya orang lebih percaya kepada apa yang dikatakan oleh saudara ataupun teman-teman yang sudah merasakan terlebih dahulu. Pada akhirnya, aktifitas promosi apapun dalam perusahaan tidak bisa berjalan efektif jika secara internal tidak memperhatikan faktor kualitas sebuah perusahaan. Dengan kualitas produk yang baik, ditambahkan komunikasi yang mengena, maka aktifitas perusahaan bisa berjalan dengan baik Peranan JEE dalam meningkatkan Exspor Gerabah sangat menjanjikan, hal ini dapat terlihat dalam tabel pendapatan pengarajin yang mengikuti pameran JEE tahun 2012 di tabel 4.4 dibawah ini : Tabel 4.4 Penjualan Exspor barang Kerajinan JEE 2012 Keterangan No
Stan
Total Stan
1
Stan Batik
Bali
$
5,715.02
Jawa Barat
$
11,906.29
Jawa Tengah
$
3,968.76
Pekalongan
$
3,810.01
Magelang
$
4,286.27
Kalimantan
$
4,286.27
Yogyakarta
$
4,445.02
333
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 1, Nomor 2, 2013: 325-336
2
3
Stan Ukiran
Stan Gerabah
Jawa Tengah
$
4,286.27
Jawa Barat
$
4,445.02
Jawa Timur
$
4,286.27
Bali
$
3,810.01
Irian Jaya
$
3,492.51
Jogyakarta
$
3,333.76
Bali
$
4,762.52
Madiun
$
5,556.27
Jawa Barat
$
4,127.51
Jawa Timur
$
3,651.26
Jogyakarta
$
7,937.53
$
88,106.86
Total Penjualan Harian Ekspor
Sumber ( Depkerinkop Yogyakarta 2012) Dari hasil penjualan Exspor dapat terlihat Stan Gerabah Yogyakarta mendapatkan nilai exspor sebesar $ 7,937.53, lebih tinggi daripada stan milik propinsi lain yang mengikuti pameran JEE 2012, Untuk stan batik yang mendapatkan nilai tertinggi Ekspor diperoleh Provinsi Jawa Barat dengan nilai sebesar $ 11,906.29. sedangkan Yogyakarta mendapatkan $ 4,445.02, hal ini mendapatkan pengakuan bahwa batik masih menjadi produk unggulan utama ekspor. Hal ini berpengaruh atas kebijakan pemerintah dalam program memakai kain batik untuk setiap hari Sabtu untuk kalangan PNS, siswa dan pegawai. Sesuai konsep yang penulis angkat yaitu tentang liberiliasi perdagangan dan kebijakan ekspor yang tergantung atas kemampuan daya saing yang dihasilkan oleh pengarajin yang mengikuti Pameran JEE 2012. Kebijakan negara dalam perdagangan ekspor kedunia menjadikan Indonesia masih merupakan negara yang mampu bertahan atas banyaknya kebijakan-kebijakan yang saling tumpang tindih sehingga semakin membuat terpuruknya usaha kecil menengah seperti kerajinan daerah, hal ini dapat terlihatnya dalam sistem perpajakan yang dibebankan oleh pemerintah kepada pihak Industri kerajinan usaha kecil dan menengah. Hal ini jugalah yang membuat pemerintah Yogyakarta mengeluarkan kebijakan untuk merangkul dan menjadikan satu para pengusaha kecil yang memiliki omset dibawah 3 juta sebulan dalam sebuah wadah koperasi yang akan menyalurkan dan menjualkan barang-barang kerajinan milik pengrajin.
334
Peran Jogya Ekspor Expo (JEE) Dalam Meningkatkan Ekspor Jogya (Tenny Noviani.P)
Kesimpulan Dengan adanya Pameran JEE ini maka merupakan peluang bisnis bagi UKM Gerabah, yang mana dapat meningkatkan taraf ekonomi anggotanya. Hasil kerajinan koperasi & UKM di DIY salah satunya adalah Gerabah yang memiliki harga yang cukup tinggi. Produk - produk hand made tersebut memiliki pangsa pasar tersendiri dan diharapkan mendapat perhatian pembeli dari mancanegara. Dengan produkproduk kreatif-inovatif, diharapkan bisa siap bermain di percaturan perdagangan global dan Ekspor karena memiliki keunggulan daya saing. Oleh sebab itu, usahausaha penetrasi pasar ekspor, hendaknya juga didukung oleh produk yang bermutu global sesuai karakteristik segmen pasar yang dituju. Dampak dari adanya Pameran JEE ini terhadap hasil Ekspor Gerabah Di Yogyakarta adalah naiknya angka penjualan Ekspor ke Mancanegara seperti Amerika Serikat, Cina, Kanada, India dan Australia. Besarnya kenaikan penjualan ekspor akan semakin mensejahterakan pengrajin gerabah Yogyakarta yang mengandalkan kemampuan dan keahlian mereka yang sudah lama mereka kerjakan. Saran Kegiatan Pameran JEE Yogyakarta harus semakin meningkatkan pelayanan terhadap para pembeli yang telah lama bekerja sama dalam perdagangan dan membuat hubungan yang baik dengan pembeli yang baru melakukan perdagangan. Apalagi kerajinan Gerabah kasongan sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya. Hal ini harun membuat para pengarajin Gerabah memacu semakin baik dalam kualitas produk yang ditawarkan sehingga tidak membuat kecewa para ekportir dan pembeli yang jauh-jauh datang ke Jogyakarta. DAFTAR PUSTAKA Buku : Boediono. 2000, Ekonomi Moneter, edisi 3, Penerbit BPFE: Yogyakarta Coplin, William. D & Mercedes Marbun, 2003, Pengantar Politik International “ Suatu Telaah Teoritis, Penerbit Sinar Baru Algesindo: Bandung Hady, Hamdy, 2004, Teori dan Kebijakan Perdagangan Internasional, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta Irawati Singarimbun, 1989, Metode Penelitian Sosial, Penerbit LP3ES, Jakarta Perwita, Anak Agung & Yanyan Mochamad Yani, 2005, Pengantar Ilmu Hubungan Internasional, Penerbit PT. Remaja Rosdakarya: Bandung Riyadi dan Deddy Supriyadi Bratakusumah. 2005. Perencanaan Pembangunan Daerah. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama: Jakarta Jurnal : Haggard, Stephan and Beth A. Simmons. 1987, "Theories of International Regimes." International Organization:London Olson William C. & A.J.R. Groom, 1991, International Relations Then and Now: Origins and trends in interpretation, Harper Collins Academic, London Ricardo David, 1817, Principles of Political Economy and Taxation:London Wolfer Loreen, Real Research, 2007, Conducting and Evaluating Research in the Social Sciences, Pearson Education Inc, Boston
335
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 1, Nomor 2, 2013: 325-336
Young R Oran, 2003, ” Regime dynamics: The Rise And Fall Of International Regimes, Cornell University Press, London Situs Internet : http://widyagama.ac.id/iwan-nugroho/2012/09/wilayah-perbatasan-dan-daya-saingekonomi/ http://klikheadline.com/in/berita/berita.asp?id=news552012125950rpf2czruxr942hl27 762457 Krisnapw.blogspot.com/.../normal-0-false-false-false-in-x-none-x.htm http://www.indag-diy.go.id/search.php?search=pameran&offset=1 http://www.indag-diy.go.id/informasi_d.php?id=25&cat=0 http://www.antaranews.com/view/?i=1159942225&c=EKU&s Kemendagkop, dalam http://www.kemendag.go.id/statistik_perkembangan _ekspor_nonmigas_%28provinsi%29/, diakses pada tanggal 27 Februari 2012 Statistik perkembangan ekspor tiap provinsi, dalam http://www.kemendag.go.id/statistik_perkembangan_ekspor_nonmigas_%28provinsi %29/, diakses pada tanggal 27 februari 2012
336