PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MEMBANTU PEMBENTUKAN NILAI KARAKTER SIKAP HORMAT DAN TANGGUNG JAWAB PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 7 KERINCI Oleh: Santa Maria* Fitria Kasih**, Rahma Wira Nita** *) Mahasiswa Program Studi BK STKIP PGRI Sumatera Barat **) Dosen Pembimbing Program Studi BK STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT This research is conducted by researchers discovered a phenomenon that is still found in the field, who was twice learners have problems related to value and respect the character does not have the value of responsibility. So the researchers raised the issue of research on the role of teachers in helping to establish the value of BK respect the character and responsibilities of students at SMAN 7 Kerinci. This research is descriptive research that seeks to describe the situation for what it is. The study population was all students at SMAN 7 Kerinci, amounts 713 people. Techniques used in sampling was multistage random sampling ie sampling using a sampling technique or method. The samples in this study were 73 respondents. The instrument used in this study was a questionnaire. As for the use of data analysis techniques percentage.The research results revealed that : (1) The role of counselors in helping to establish the value of BK comity character, ie treat others nicely categorized quite well, good manners towards others considered good enough , listen to what other people are categorized quite well, not insulting or making fun of other people categorized quite well, never threatened or forced on people requested category is quite good, and do not judge people before knew him pretty well categorized. (2) The role of counselors in helping to establish the value of responsibility characters, which is considered quite good reliable, do a good job is categorized something good, do not blame others well categorized and classified using mind before acting is quite good. Keywords : characters, honourables, responsibility PENDAHULUAN
dalam
menciptakan
SDM
yang
Pendidikan merupakan hak bagi semua
berkualitas dan berkarakter. Pendidikan
warga negara Indonesia. Pendidikan
yang berkualitas diharapkan mampu
memiliki peran yang sangat penting
mencetak peserta didik yang memiliki
potensi,
dan
karsanya. Hal demikian agar ia dapat
keterampilan. Untuk itu sangatlah tidak
hadir di lingkungan sosialnya. Pintar
mungkin
dan
Sekolah
punya
kemampuan
tanpa
proses
harus
pendidikan.
dapat
hati
yang
lembut,
menghasilkan
sepenuhnya
peserta didik yang memiliki karakter
memberikan
mulia,
memiliki
sekitarnya. Sedangkan olah kinestetik,
kemampuan akademik dan keterampilan
diperlukan agar seseorang memiliki
yang memadai.
keterjagaan fisik. Dengan sehat secara
disamping
Salah mewujudkan
itu
satu
cara
peserta
berkarakter
didik
adalah
berguna
belum
jika
belum
kemanfaatan
bagi
untuk
fisik, maka ketiga potensi sebelumnya,
yang
otak, hati, dan rasa, dapat dimanfaatkan
dengan
secara
optimal.
Bayangkan,
jika
mengintegrasikan pendidikan karakter
seseorang yang pintar otaknya, lembut
dalam setiap pembelajaran. Nilai–nilai
hatinya, banyak karsanya, namun sakit-
karakter utama yang harus terwujud.
sakitan maka ia tidak akan memberikan
Menurut Mulyasa (2012:235), dalam
dampak
sikap dan perilaku peserta didik sebagai
lingkungan sekitar dan kehidupannya.
yang
maksimal
bagi
hasil dari proses pendidikan karakter
Menurut Mulyasa (2011:235),
adalah jujur dan tanggung jawab, (olah
Karakter adalah nilai-nilai yang unik-
hati), cerdas,kreatif, dan inovatif (olah
baik (tahu nilai kebaikan, mau berbuat
pikir), tangguh (olah raga/kinestetika),
baik, dan nyata berkehidupan baik)
peduli, menghargai, dan sikap hormat
yang
(olah rasa dan karsa).
terejawantahkan dalam perilaku.
Kesempurnaan seseorang tidak
terpateri Karakter
dalam
diri
secara
dan
koheren
hanya pintar saja (olah pikir). Apa
memancar dari hasil olah pikir, olah
artinya jika kepandaian tidak memiliki
hati, olah raga, olah rasa dan karsa
sifat-sifat
seseorang
atau
Karakter
merupakan
kesosialan,
ketuhanan, dan
kemanusiaan,
kewarganegaraan.
kelompok ciri
orang. khas
Karena itu perlu olah hati. Tentu saja
seseorang atau sekelompok orang yang
hatinya perlu berkembang, manusia
mengandung
juga
perlu
berkembang
raga
dan
nilai,
kemampuan,
kapasitas moral, dan ketegaran dalam
(masalah seksual: homo, gay: masalah
menghadapi kesulitan dan tantangan.
kesehatan); degradasi perilaku dan
Penjelasan
di
atas
menyimpulkan bahwa karakter adalah
perilaku agresif (sindiran, menjatuhkan orang lain).
dimensi hati, pikir, raga atau kinestetik,
Pemberitaan
di
televisipun
serta rasa dan karsa. Karakter tersebut
menyuguhkan
dapat dimaknai sebagai pendidikan
tindakan amoral peserta didik seperti
nilai,
pemerkosaan
pendidikan
budi
pekerti,
tayangan yang
korban
pelakunya
yang
pencurian, perampokan, geng motor
kemampuan
mengembangkan
peserta
didik
untuk
yang
berakhir
didik
dan
pendidikan moral, pendidikan watak, bertujuan
peserta
tentang
sekolah,
perkelahian
dengan
memberikan keputusan baik buruk,
senjata tajam. Belum lagi kasus video
memelihara
porno yang dibuat dan dilakukan oleh
apa
mewujudkan
yang
kebaikan
baik, itu
dan dalam
remaja yang masih berstatus pelajar.
kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang penulis lakukan pada
Namun dunia pendidikan akhirakhir
ini
digoncangkan
tanggal 12 November 2012 dengan
dengan
guru, peserta didik, dan masyarakat
fenomena yang tidak mengembirakan.
sekitar masih banyak peserta didik di
Berbagai
muncul
SMA N 7 Kerinci yang melakukan
memberikan pengaruh pada kehidupan
tindakan yang tidak bermoral seperti:
peserta didik dalam hal perilaku yang
berbohong,
menyimpang seperti penggunaan obat
sekolah, melihat gambar porno atau
terlarang, pelecehan seksual, sikap
menonton video porno, mengendarai
agresif, tawuran, bullying dan lain-lain.
kendaraan bermotor tanpa SIM, kebut-
Perilaku ini merupakan manifestasi
kebutan dijalanan, merokok, pacaran
marah terhadap diri sendiri dan pihak
secara bebas, memalak atau meminta
lain dalam cara-cara destruktif seperti
uang
depresi,
kelasnya, naik truk secara ugal-ugalan,
peristiwa
adiksi
yang
(narkoba,
minum-
minuman keras, judi); manifestasi fisik
secara
dan tawuran.
keluyuran,
paksa
membolos
kepada
adik
Pendidikan karakter merupakan upaya yang dirancang dan dilaksanakan
Sikap Hormat dan Tanggung Jawab Peserta Didik di SMA N 7 Kerinci”.
secara sistematis untuk menanamkan
Dari
penjelasan
yang
telah
nilai-nilai perilaku peserta didik yang
dikemukakan
berhubungan
dengan
Yang
masalah dalam penelitian ini adalah: (1)
Maha
diri
sesama
peran guru BK dalam membantu
Esa,
Tuhan
sendiri,
di atas maka batasan
manusia, lingkungan, dan kebangsaan
pembentukan
yang terwujud dalam pikiran, sikap,
hormat peserta didik, dan (2) peran
perasaan, perkataan, dan perbuatan
guru
berdasarkan
pembentukan nilai karakter tanggung
norma-norma
agama,
hukum, tata krama, budaya, dan adat
nilai
BK
karakter
dalam
sikap
membantu
jawab peserta didik.
istiadat.
Tujuan penelitian ini untuk
Proses pendidikan karakter akan
mendeskripsikan: (1) peran guru BK
melibatkan ragam aspek perkembangan
dalam membantu pembentukan nilai
peserta didik, seperti kognitif, konatif,
karakter sikap hormat peserta didik,
afektif, serta psikomotorik sebagai
dan
suatu keutuhan (holistik) dalam konteks
membantu pembentukan nilai karakter
kehidupan
tanggung jawab peserta didik.
ideologi
kultural. bangsa
Sesuai
dengan
Indonesia
adalah
Pancasila yang mengutamakan nilainilai
yang
guru
BK
dalam
METODE PENELITIAN Berdasarkan permasalahan dan
kemerosotan bangsa tergantung dengan
tujuan penelitian yang telah ditetapkan,
generasi mudanya. Oleh karena itu guru
maka
BK perlu membantu peserta didik agar
penelitian deskriptif. Populasi adalah
menjadi berkarakter. Terkait dengan
keseluruhan dari objek penelitian baik
fenomena
berupa karakteristik, nilai-nilai, jumlah
di
atas
Kamajuan
peran
dan
bermaksud
baik.
(2)
maka
mengadakan
peneliti penelitian
maupun
penelitian
jenisnya
ini
dari
merupakan
penelitian.
dengan judul “Peran Guru BK dalam
Populasi penelitian ini adalah seluruh
Membantu Pembentukan Nilai Karakter
peserta didik di SMA Negeri 7 Kerinci
sebanyak 713 orang yang terdaftar pada
HASIL DAN PEMBAHASAN
tahun ajaran 2012-2013.
Berdasarkan analisis data yang
Teknik penarikan sampel yang dipakai
adalah
telah dilakukan terungkap bahwa:
random
1. Peran guru BK dalam membantu
sampling yaitu pengambilan sampel
pembentukan nilai karakter sikap hormat
dengan menggunakan beberapa teknik
peserta didik sebanyak 53.42% tergolong
atau cara pengambilan sampel. Sampel
pada
dalam
penjelasan tersebut dapat disimpulkan
multistage
penelitian
ini
sebanyak
73
responden.
kategori
cukup
baik.
Dari
bahwa peran guru BK dalam membantu pembentukan nilai karakter sikap hormat
Sampel Penelitian
peserta didik di SMA Negeri 7 Kerinci
No
Kelas
Peserta Didik
Jumlah Sampel
1
XI IA2
28
24
(2013:70),
2
XI IS3
35
24
menunjukkan
3
XII IS1
35
25
Jumlah
98
73 Orang
adalah cukup baik. Menurut
Thomas
sikap
Lickona
hormat
berarti
penghargaan
kita
terhadap harga diri orang lain ataupun hal lain selain diri kita. Penghormatan tersebut
merupakan
penghormatan
terhadap diri sendiri, penghormatan Jenis data dalam penelitian ini
terhadap orang lain, dan penghormatan
adalah data interval. Sedangkan sumber
terhadap semua bentuk kehidupan dan
data adalah data primer dan sekunder.
lingkungan yang saling menjaga satu
Alat
adalah
sama lain. Bentuk lain dari sikap
dilakukan
hormat adalah: (1) rasa hormat terhadap
setelah data terkumpul melalui angket.
sesuatu yang dimiliki, (2) rasa hormat
Kemudian data diolah dengan rumus
terhadap
persentase.
pemahaman
bahwa
legitimasi
wewenang
angket.
pengumpulan Pengolahan
datanya data
kewenangan
muncul
dari
gambaran
dari
merupakan
pengalihan bentuk kepedulian kepada orang lain, (3) kesopanan umum juga
merupakan
bentuk
lain
dari
penghormatan terhadap orang lain. Menurut
Agus
jawab berorientasi terhadap orang lain, memberikan
bentuk
perhatian,
dan
Wibowo,
secara aktif memberikan respon terhadap
(2012:102) ”sikap hormat merupakan
apa yang diinginkan. Tanggung jawab
tindakan yang mendorong seseorang
menekankan pada kewajiban positif
untuk
untuk saling melindungi satu sama lain.
menghasilkan
sesuatu
yang
berguna bagi masyarakat, mengakui
Menurut
Agus
Wibowo,
dan menghormati keberhasilan orang
(2012:104) tanggung jawab merupakan
lain”.
sikap dan perilaku seseorang untuk
2. Peran guru BK dalam membantu
melaksanakan tugas dan kewajibannya,
pembentukan nilai karakter tanggung
yang seharusnya dia lakukan, terhadap
jawabpeserta didik sebanyak 69.85%
diri sendiri, masyarakat, lingkungan
tergolong pada kategori cukup baik.
(alam, sosial dan budaya), Negara dan
Dapat disimpulkan bahwa peran guru
Tuhan Yang Maha Esa.
BK dalam membantu pembentukan nilai
Menurut
Hawari
karakter tanggung jawab peserta didik di
(2012:199),
SMA Negeri 7 Kerinci adalah cukup
perilaku yang menentukan bagaimana
baik.
kita bereaksi setiap hari, apakah kita Menurut
Thomas
Lickona
cukup
tanggung
bertanggung
jawab
adalah
untuk
(2013:70), tanggung jawab merupakan
memegang
suatu bentuk lanjutan dari sikap hormat.
sumber daya, menjadi toleran dan sabar,
Jika kita menghormati orang lain, berarti
menjadi
kita menghargai orang tersebut. Jika kita
keberian, serta menunjukkan kerja sama.
menghargai orang tersebut, berarti kita
Menurut Burhanuddin Salam (2000:43-
merasakan sebuah ukuran dari rasa
44), tanggung jawab adalah: (1) harus
tanggung jawab kita untuk menghormati
ada kesanggupan untuk menentukan
kesejahteraan hidup orang lain.
sikap terhadap sesuatu perbuatan, (2)
Tanggung jawab secara literal berarti “kemampuan untuk merespon atau menjawab”. Itu artinya tanggung
komitmen,
jawab
Aka
jujur,
adil,
menggunakan membangun
harus ada kesanggupan untuk memikul resiko dari sesuatu perbuatan.
Menurut
Saleh
1. Peran guru BK dalam membantu
atau
pembentukan nilai karakter sikap
responsibility, bias berartirespons to
hormat peserta didik di SMA
(2012:321),
Muwafik
tanggung Dapat
ability.
jawab
dipahami
bahwa
Negeri 7 Kerinci termasuk pada
tanggung jawab sejalan dengan tingkat kemampuan peran
seseorang
tertentu
untuk
dalam
suatu
kategori cukup baik. 2. Peran guru BK dalam membantu
menunjukan
pembentukan
nilai
karakter
respond an kepeduliannya atas apa yang
tanggung jawab peserta didik di
menjadi
SMA Negeri 7 Kerinci termasuk
peran
yang
dimainkannya.
Tanggung jawab adalah perbuatan yang
pada kategori cukup baik.
kita lakukan sehari-hari dan merupakan kewajiban. Tanpa tanggung jawab, maka
SARAN
kehidupan akan kacau, dengan tanggung
Berdasarkan uraian di atas maka
jawab orang akan memiliki simpati dan
peneliti menyarankan kepada:
sikap hormat yang besar pada kita,
1.
Peserta Didik, diharapkan untuk
dengan sendirinya derajat dan kualitas
selalu
kita dimata orang lain akan tinggi karena
menghormati
memiliki tanggung jawab yang besar.
bertanggung jawab atas segala
Hingga Albert Einstein (1879-1955)
sesuatu yang telah diamanahkan
mengatakan, “The price of greatness is
sebagai kewajiban
responsibility”. (harga sebuah kebesaran
dipertanggung jawabkan.
ada ditanggung jawab.)
2.
Orang
menghargai
Tua,
orang
dan lain
dan
yang harus
diharapkan
untuk
dapat mengajarkan dan melatihkan anaknya sejak dini sehingga anak
KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian peran guru
BK
pembentukan
dalam nilai
membantu
karakter
sikap
terbiasa
menunjukkan
kinerja terbaik sebagai pemenuhan sikap hormat dan tanggung jawab
hormat dan tanggung jawab peserta
yang
didik di SMA Negeri 7 Kerinci dalah
dirinya.
sebagai berikut:
untuk
telah
diembankan
atas
3.
Guru
BK,
diharapkan
mampu
suasana
yang
menciptakan nyaman,
aman,
memberikan
tenteram,
peringatan
pada
KEPUSTAKAAN Aka
Hawari.
2012.
Guru
yang
atau bertengkar dengan orang lain.
Berkarakter Kuat. Jogjakarta:
Karena tindakan kekerasan seperti
Laksana.
memaksa, memalak, mengancam
Mulyasa,
E.
2011.Manajemen
orang lain adalah perbuatan yang
Pendidikan Karakter. Jakarta:
melanggar hukum.
Bumi Aksara.
Kepala
Sekolah
dan
personil
Lickona,
Thomas.
2012.
Mendidik
sekolah lainnya agar dapat bekerja
Untuk membentuk Karakter.
sama
Jakarta: Bumi Aksara.
dalam
membantu
pembentukan nilai karakter peserta
Saleh, Muwafik. 2012. Membangun
didik, karena sekolah tidak hanya
Karakter dengan Hati Nurani.
membentuk peserta didik yang
Malang: Erlangga.
pintar saja tetapi juga dalam
Wibowo,
Agus.
2012.
Pendidikan
bertingkah laku sesuai dengan
Karakter. Yogyakarta: Pustaka
aturan
Belajar.
yang
berlaku
karena
keberhasilan peserta didik dalam bertingkah
laku
juga
mencerminkan kualitas yang ada di sekolah. 5.
peserta didik di sekolah.
dan
peserta didik agar tidak berkelahi
4.
membantu pembentukan karakter
Peneliti selanjutnya, agar dapat menggali hambatan
apa guru
yang BK
menjadi dalam