1
KENDALA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI DI SMA NEGERI 7 KERINCI
1
Elin Purwani1, Rahma Wira Nita2, Monalisa2 Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat
[email protected]
ABSTRACT This research is motivated by counselor school constraints in implemeting information services. Since that, this research wanted to find out the constrains by two factors are: 1) Counselor school internal factor which includes counselor school competence and skill. 2) External factors includes the facilitate and times. This Research used qualitative descriptive method. In data collecting, the researcher got the data from one counselor school as the key informant and additional informations such as coordinator and teacher teamwork. The instrument used in this research are depth-interview and documentation. The date analyzed in reduction data, display data, and drawing conclusion. The result showed that some constraints found by counselor school during implementing information services are: 1) Counselor school internal factors are: a) Competence, counselor school haven’t do need assesment yet to know about what the students need. b) Skill, Counselor school haven’t done information service yet as it’s program and wthout evaluation. 2) The external factor are: a) The facilitate, less of facilities made information services do not implement well. b) Times, there in no allocation time for counselor school to do information services. So, it is suggested for counselor school to do need assesment and evaluation in implementing information services program. Keywords: Counselor School , Information Services
tanggungjawab
PENDAHULUAN Bimbingan sebagai
bagian
dan
konseling
integral
bersama
antara
personil sekolah. Layanan bimbingan
dari
dan
konseling
pada
diselenggarakan
satuan
pendidikan untuk memfasilitasi dan
pendidikan
oleh
memandirikan peserta didik dalam
tenaga pendidik profesional yaitu
rangka tercapainya perkembangan
konselor atau guru bimbingan dan
yang utuh dan optimal. Oleh karena
konseling.
itu, proses pelaksanaan pelayanan
Menurut Prayitno (2004:8-
bimbingan dan konseling merupakan
11) pelaksanaan layanan informasi 1
2
memiliki
langkah-langkah
pelaksanaannya, tersebut
klasikal,
langkah-langkah
diolah
rancangan
4. Penguasaan kemampuan melaksanakan berbagai strategi layanan bimbingan dan konseling 5. Penguasaan kemampuan mengembangkan proses kelompok 6. Penguasaan kesadran etik prfessional dan pengembangan profesi 7. Penguasaan pemahaman konteks budaya, agama dan setting kebutuhan khusus.
dalam
dalam
pelaksanaan terdiri
dari
suatu layanan
komponen
identitas, waktu dan tempat, materi layanan,
tujuan
atau
arah
pengembangan, metode dan teknik sarana, penilian hasil layanan dan langkah kegiatan.
Berdasarkan
Menurut Eldawati (2011: 4) Kendala adalah suatu keadaan yang menghalangi
tercapainya
sasaran
atau tujuan dalam suatu pelaksanaan tertentu. Dalam kendala yang dialami Guru BK dalam pelaksanaan layanan informasi dapat dilihat dari dua faktor yaitu: faktor yang berasal dari dalam diri Guru BK tersebut seperti adanya
guru
memiliki
BK
yang
kurang
kompetensi
dalam
pelaksanaan layanan informasi. Menurut Nurihsan (Eldawati, 2011:4)
Kompetensi
dasar
yang
harus dimiliki oleh seorang guru BK dalam
melaksanakan
kurikulum
berbasis kompetensi adalah: 1. Pengawasan dan landasan pendidikan 2. Penguasaan konsep bimbingan dan konseling 3. Penguasaan kemampuan asesmen
penjelasan
di
atas, maka dapat disimpulkan bahwa Guru BK harus memiliki kompetensi dalam
melaksanakan
layanan.
Namun kompetensi saja tidak cukup Guru
BK
juga
harus
memiliki
keterampilan. Hal ini sesuai dengan yang dijelaskan oleh Surya (Sutirna, 2013:60) guru yang baik dan efektif ialah
guru
yang
peranan-peranan
memainkan
tertentu
baik,
peranan-peranan
adalah
sebagai
dengan tersebut
perencang
pem-
belajaran, pengelolaan pengajaran, penilai hasil pembelajaran, pengarah pembelajaran, dan sebagai pembimbing siswa. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri Guru BK tersebut seperti
fasilitas
yang
kurang
memadai dalam pelaksanaan layanan informasi.
3
Menurut Nurihsan (2005:50)
ketika guru bimbingan dan konseling
Fasilitas dan pembiayaan merupakan aspek penting yang harus diperhatikan dalam suatu program bimbingan. Adapun aspek pembiayaan memerlukan perhatian yang lebih luas karena dalam kenyataannya aspek tersebut merupakan aspek penghambat proses pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling sekarang ini. Tanpa adanya pembiayaan yang memadai maka proses pelaksanaan program layanan bimbingan dan konseling cenderung mengalami hambatan.
masuk
kelas
dan
melaksanakan
layanan informasi ada peserta didik yang ribut di kelas dan tidak memperhatikan
materi
yang
diberikan, ada peserta didik yang kurang
aktif
dalam
menjawab
pertanyaan Guru BK, ada Guru BK yang merasa waktu pelaksanaan layanan
terlalu
banyak
sedikit
materi
tersampaikan,
sehingga
yang
tidak
selanjutnya
ada
fasilitas yang kurang memadai dalam melaksanakan layanan informasi, ada
Fasilitas saja tanpa adanya waktu
yang
cukup
dalam
Guru BK yang kurang bekerjasama dengan personil sekolah.
pelaksanaan layanan informasi juga belum
memberikan
hasil
yang
maksimal. Waktu adalah hal yang sangat mendukung berjalan atau tidaknya suatu pelaksanaan, apabila waktu dalam pelaksanaan layanan informasi tidak cukup atau terbatas maka
tujuan
dari
pelaksanaan
tersebut tidak akan tercapai secara optimal. Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan pada saat Praktik Pengalaman Lapangan pada bulan Juli sampai Desember 2016 di SMA Negeri 7 Kerinci, terlihat bahwa
Berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan pada saat Praktik Pengalaman Lapangan pada bulan Juli sampai Desember 2016 di SMA Negeri
7
Koordinator kesimpulan
Kerinci, BK, bahwa
dengan diperoleh
alokasi
jam
masuk kelas bagi bimbingan dan konseling tidak ada, namun Guru BK tetap berusaha memberikan layanan kepada peserta didik dengan cara meminta atau menggunakan jam kosong guru bidang studi yang tidak hadir, selain itu ada Guru BK yang tidak menggunakan media dalam
4
pelaksanaan layanan informasi, ada
dialami
Guru BK yang kurang memiliki
konseling
kompetensi
melaksanakan
layanan informasi. Informan kunci
layanan informasi, selanjutnya ada
dari penelitian ini adalah 1 orang
Guru BK yang kurang memiliki
Guru BK, informan tambahan yaitu
keterampilan dalam melaksanakan
Koordinator BK dan rekan kerja
layanan informasi.
Guru BK. Instrumen penelitian ini
dalam
Sehubungan
dengan
per-
adalah
Guru
bimbingan
dalam
dan
pelaksanaan
wawancara
dan
studi
masalahan tersebut maka penelitian
dokumentasi. Teknik yang digunakan
ini
dalam
bertujuan
untuk
mengetahui
pengolahan
data
melalui
“Kendala Guru Bimbingan dan
reduksi data, penyajian data, dan
Konseling
penarikan kesimpulan.
dalam
Pelaksanaan
Layanan Informasi di SMA Negeri 7 Kerinci”.
HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, adapun hasil dan
METODE PENELITIAN Jenis
penelitian
yang
pembahasan dalam penelitian ter-
digunakan dalam penelitian ini yaitu
sebut adalah:
penelitian kualitatif yang meng-
a. Kendala Internal Guru BK dalam Pelaksanaan Layanan Informasi di SMA Negeri 7 Kerinci 1) Kompetensi
hasilkan
data
deskriptif.
Dalam
penelitian ini yang akan diungkap oleh
peneliti
adalah
deskripsi
Berdasarkan
mengenaikendala Guru Bimbingan dan Konseling dalam pelaksanaan layanan informasi di SMA Negeri 7 Kerinci. Penelitian dilaksanakan dari tanggal 26 Juli 2017 sampai dengan 5 Agustus 2017. SMA Negeri 7 Kerinci
ini
dijadikan
lokasi
penelitian mengingat bahwa peneliti menemukan
ada
kendala
yang
penelitian
tentang
hasil kendala
Guru BK dalam pelaksanaan layanan informasi pada aspek kompetensi terungkap bahwa kendala
Guru
BK
dalam
menetukan peserta didik yang akan
diberikan
informasi
yaitu
layanan tidak
5
berdasarkan need assesment,
peserta didik. Sebagaimana
kendala
yang
lainnya
adalah
dikemukan
kurangnya keterbukaan antara
Nurihsan
Guru BK dengan wali kelas
kompetensi dasar yang harus
dan guru bidang studi dalam
dimiliki oleh seorang guru
mengungkap
BK dalam melaksanakan ku-
peserta
permasalahan
didik
sehingga
informasi peserta didik tidak dapat terungkap sepenuhnya. Guru
BK
juga
tidak
melaksanakan need assement kepada peserta didik karena keterbatasan wawasan dan pengetahuan Guru BK dalam melaksanakan
need
assesment, selain itu Guru BK juga tidak membuat alat need
assesment
seperti
angket, sosiometri, pedoman observasi,
pedoman
wawancara
dan
lain
sebagainya.
Pelaksanaan
evalusi dalam pelaksanaan layanan
informasi
tidak
dilaksanakan sesuai dengan prosedur
evaluasi
direncanakan sesuai dengan program dan laiseg, sehingga pelaksanaan evaluasi hanya sekedar tanya jawab dengan
2008:10)
rikulum berbasis kompetensi adalah: 1) Pengawasan dan landasan pendidikan 2) Penguasaan konsep bimbingan dan konseling 3) Penguasaan kemampuan asesmen 4) Penguasaan kemampuan melaksanakan berbagai strategi layanan bimbingan dan konseling 5) Penguasaan kemampuan mengembangkan proses kelompok 6) Penguasaan kesadran etik prfessional dan pengembangan profesi 7) Penguasaan pemahaman konteks budaya, agama dan setting kebutuhan khusus.
dan
rencana evaluasi yang sudah
(Sari,
oleh
Berdasarkan diatas,
kompetensi
hasil yang
dimiliki guru bimbingan dan konseling sebab
masih
Guru
mengalami
kurang,
BK
masih
kendala
dalam
6
melaksanakan need assement
untuk
kepada peserta didik karena
masalahan
tidak di-laksanakannya need
selanjutnya dalam pemelihan
assement untuk mengungkap
dan penentuan materi guru
kebutuhan dan permasalahan
BK
peserta
program
didik.
Selanjutnya
mengungkap
per-
peserta
yaitu
didik,
sesuai dan
dengan
RPL
yang
diharapakan kepada Guru BK
dibuat, namun program dan
tetap
RPL
melaksanakan
assesment didik
kepada sebab
need
yang
peserta
sekedar
setelah
pelaksanaan
dibuat
dibuat
hanya
sedangkan dan
pe-
melakukan need assesment
ngisiannya Guru BK tidak
Guru
sesuai
BK
baru
akan
dengan
rencana
mengetahui kebutuhan dan
program yang dibuat. Selain
permasalahan tentang peserta
itu
didik. Guru BK juga dapat
informasi selama ini belum
membuat instrumen seperti
pernah
angket, sosiometri, pedoman
narasumber
dalam
observasi
pelaksanaan
layanan
dan
wawancara
pelaksanaan
layanan
mengundang
sehingga guru BK tau siapa
informasi.
yang akan diberikan layanan
yang dijelaskan oleh Surya
informasi dan membutuhkan
(Sutirna, 2013:60) guru yang
informasi.
baik dan efektif ialah guru yang
2) Keterampilan Berdasarkan penelitian
hasil
tentang
kendala
Sesuai
memainkan peranan-
peranan tertentu dengan baik. Peranan-peranan
yang dialami Guru BK pada
adalah
aspek keterampilan terungkap
pem-belajaran,
bahwa
pengajaran,
Guru
BK
yaitu
dengan
sebagai
tersebut perencang pengelolaan
penilai
hasil
kurangnya keterbukaan dan
pembelajaran,
kerjasama antara wali kelas
pembelajaran, dan sebagai
dan
pem-bimbing siswa.
guru
mata
pelajaran
pengarah
7
Berdasarkan diatas,
maka
simpulkan
hasil
dapat bahwa
Berdasarkan dari
di-
penelitian
ke-
peneliti tentang kendala yang
terampilan Guru BK masih
dialami
kurang sebab kurangnya kerja
pelaksanaan
sama
informasi
Guru
BK
hasil
dengan
Guru
BK
temuan
dalam layanan
yaitu
fasilitas
personil sekolah, selain itu
disekolah kurang memadai,
dalam pelaksanaan layanan
seperti
informasi
sesuai
lengkapan yang dibutuhkan
dengan perencanaan program
seperti LCD, laptop, speaker
yang dibuat oleh Guru BK.
sebagai penunjang layanan
Guru sebagai penilai hasil
informasi pada kenyataannya
pembelajaran,
tidak ada, namun disini Guru
belum
sedangkan
kurangnya
dalam pelaksanaan layanan
BK
informasi
seperti gambar, main map,
tanya
evaluasi
jawab
hanya
sedangkan
menggunakan
per-
dan
buku
media
sebagai
media
memberikan
materi
penialaian jangaka pendek
untuk
dan
yang dibutuhkan oleh peserta
panjang
dilaksanakan.
tidak
Se-lanjutnya
didik.
Sebagaimana
yang
diharapkan kepada Guru BK
dikemukakan oleh Nurihsan
untuk melaksanakan layanan
(2005:50)
informsi
berdasarkan
program yang telah dibuat, program, RPL dan evaluasi tetap harus dilaksanakan.
b. Kendala Eksternal Guru BK dalam Layanan Informasi di SMA Negeri 7 Kerinci 1) Fasilitas
Fasilitas dan pembiayaan merupakan aspek penting yang harus diperhatikan dalam suatu program bimbingan. Adapun aspek pembiayaan memerlukan perhatian yang lebih luas karena dalam kenyataannya aspek tersebut merupakan aspek penghambat proses pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling sekarang ini. Tanpa
8
adanya pembiayaan yang memadai maka proses pelaksanaan program layanan bimbingan dan konseling cenderung mengalami hambatan.
dapat
dipahami
dimengerti oleh peserta didik. 2) Waktu Berdasarkan penelitian
Berdasarkan diatas,
maka
disimpulkan
bahwa
hasil dapat aspek
fasilitas dalam pelaksanaan layanan
informasi
masih
memiliki kendala yaitu belum lengkapnya fasilitas yang ada disekolah
seperti
LCD,
Laptop, Speaker. Guru BK memanfaatkan media seperti gambar, main map dan buku dalam
pelaksanaannya,
sehingga dalam pelaksanaan layanan
informasi
media
dapat digunakan walaupun belum
lengkap
secara
keseluruhan.
dan
hasil
dari
temuan
peneliti tentang kendala Guru BK
dalam
pelaksanaan
layanan informasi pada aspek waktu bahwa kendala yang dialami
Guru BK adalah
Tidak adanya alokasi jam bimbingan
dan
konseling
untuk masuk kelas, tidak adanya
jadwal
yang
terstruktur bagi Guru BK untuk memberikan layanan informasi,
sehingga
pe-
laksanaan layanan informasi dilaksanakan ketika ada guru bidang studi yang tidak hadir, banyaknya
waktu
pe-
laksanaan layanan tergantung
Selanjutnya
di-
harapkan
kepada
pihak
sekolah
untuk
dapat
melengkapi
fasilitas
yang
dibutuhkan Guru BK untuk melaksanakan
layanan
informasi sehinga informasiinformasi yang disampaiakan
kepada berapa banyak jam guru
bidang
mengajar
studi
yang
tersebut.
Se-
lanjutnya ketika waktu cukup maka
Guru
BK
dapat
melakukan evaluasi, namun jika
tidak
evaluasi
cukup dalam
maka layanan
informasi tidak dilakukan dan
9
biasanya
evaluasi
melihat
hanya
perkembangan
peserta didik secara individul, sehingga tindak lanjut dalam layanan informasi juga tidak dilakukan.
guru
bimbingan
konseling
Berdasarkan
temuan
peneliti Kendala yang paling dirasakan tidaksediaan bimbingan
adalah
ke-
jam
bagi
dan
konseling
untuk melaksanakan layanan informasi.
Selanjutnya
harapkan
kepada
di-
pihak
sekolah untuk memberikan alokasi jam bimbingan dan konseling,
sehingga
pe-
laksanaan layanan informasi dapat
a. Kendala internal Guru BK dalam pelaksanaan layanan informasi yaitu Guru BK masih mengalami kendala dilihat dari: 1) Kompetensi yang dimiliki
terlaksana
dengan
efektif dan program layanan juga dapat berjalan dengan baik.
sebab
masih
Guru
dan kurang,
BK
kurang
bekerjasama dengan personil sekolah seperti wali kelas dan guru mata pelajaran, sehingga dalam
mencari
terkait
permasalahan
kebutuhan menjadi
informasi dan
peserta
didik
terkendala
karena
kurangnya keterbukaan antara guru BK dengan wali kelas dan guru bidang studi, selain itu
Guru
BK
tidak
melaksanakan
need
assesment untuk mengungkap kebutuhan peserta didik. 2) Keterampilan
guru
bimbingan dan konseling KESIMPULAN
masih kurang sebab dalam
Berdasarkan hasil penelitian tentang kendala guru bimbingan dan konseling
dalam
pelaksanaan
layanan informasi di SMA Negeri 7 Kerinci,
sesuai
dengan
penelitian yang peneliti bahwa:
hasil lakukan
pelaksanaan informasi
layanan Guru
BK
memberikan materi tidak sesuai dengan program yang telah sebelumnya,
direncanakan selanjutnya
Guru BK sebagai penilai
10
hasil
pembelajaran,
sedangkan
dalam
pelaksanaan informasi
evaluasi
masih
kendala
yaitu
fasilitas disekolah kurang memadai, seperti kurangnya perlengkapan
laptop,
yang seperti
speaker
penunjang
LCD, sebagai layanan
informasi
pada
kenyataannya tidak ada. 2) Waktu, Guru BK sangat mengalami kendala dalam waktu pelaksanaan layanan informasi yaitu tidak adanya alokasi jam bimbingan dan konseling
untuk
masuk
kelas, tidak adanya jadwal yang terstruktur bagi Guru BK
untuk
memberikan
layanan informasi, sehingga pe-laksanaan informasi
studi yang tidak hadir.
DAFTAR PUSTAKA
informasi
dibutuhkan
bidang
hanya
b. Kendala eksternal Guru BK dalam pelaksanaan layanan informasi yaitu Guru BK masih mengalami kendala dilihat dari: 1) Fasilitas dalam pelaksanaan
memiliki
ketika ada guru
layanan
tanya jawab.
layanan
ketika ada jam kosong atau
layanan dilaksanakan
Nurihsan, Ahmad Juntika. 2005. Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling. Bandung: Refika Aditama Nurihsan, Ahmad Juntika. 2006. Bimbingan dan Konseling. Bandung: Refika Aditama Prayitno. 2004. L.1-L9. Jurusan Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Padang. Sutirna.
2013.
Bimbingan
dan
Konseling. Yogyakarta: Andi Offset Eldawati. 2011. Kendala Guru Bimbingan dan Konseling dalam Menyalurkan Bakat Peserta Didik Melalui Layanan Penempatan dan Penyaluran. Skripsi. STIKP PGRI Sumatera Barat.