PERAN BAITUL MAAL WAT TAMWIL TUMANG DALAM PEMBINAAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DESA JRAKAH, KECAMATAN SELO, KABUPATEN BOYOLALI
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan kepada Program Studi Hukum Ekonomi Syari’ah Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Syariah (S. Sy.)
Oleh: Yusuf Nur Arifin NIM: I000100001 NIRM: 10/X/02.1.2./T/0489
FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014 1
i
2
3
ABSTRAK PERAN BAITUL MAAL WAT TAMWIL TUMANG DALAM PEMBINAAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DESA JRAKAH, KECAMATAN SELO, KABUPATEN BOYOLALI.
Yusuf Nur Arifin. I000100001. Program Studi Hukum Ekonomi Syari’ah, Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014. Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: (1). Menjelaskan kedudukan dan peran Baitul Maal wat Tamwil (BMT) Tumang ditengah-tengah masyarakat Desa Jrakah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. (2). Menjelaskan proses pembinaan yang dilakukan oleh Baitul Maal wat Tamwil (BMT) Tumang terhadap masyarakat Desa Jrakah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan deskriptif fenomenologi. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis yang digunakan adalah melakukan telaah terhadap fenomena-fenomena secara keseluruhan, maupun terhadap bagian-bagian yang membentuk fenomena tersebut serta hubungan keterkaitan di antara unsur pembentukan fenomena. Hasil penelitian ini adalah BMT Tumang dengan badan hukum Koperasi Serba Usaha (KSU): 242/BH/KDK.11.25/IV/1999, maka BMT Tumang mendapatkan legalitas didalam hukum untuk membantu masyarakat Cepogo dan sekitarnya dalam hal pinjaman/ pembiayaan modal usaha dengan prinsip-prinsip sesuai dengan syari’ah. BMT Tumang dalam hal ini juga mempunyai tanggung jawab sosial, dimana BMT Tumang merupakan perusahaan ekonomi syari’ah yang mencari profit dan mempunyai visi-misi untuk menyejahterakan masyarakat. Adapun pembinaan yang dilakukan adalah Pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang bertujuan agar anggota binaan yang tergabung didalam POKUSMA (Kelompok Usaha Masyarakat) bisa sesuai dengan tujuan bersama yakni menuju masyarakat yang sejahtera dan berakhlak mulia, maka pembinaan yang dimaksud bertumpu pada tiga aspek: Syakhshiyah Islamiyah (kepribadian Islami), skill atau keahlian dan keterampilan, kepemimpinan dan kerjasama timnya. Kata kunci: Peran BMT, pembinaan, kesejahteraan masyarakat 1
A. PENDAHULUAN
operasional lembaga ekonomi Islam
Menurut Raharjo dalam Ridwan (2013:
5)
di masyarakat.2
perkembangan
Sistem
ekonomi
Islam
kontemporer ini, dunia Islam sedang
mengutamakan aspek hukum dan
melewati salah satu fase sejarah
etika,
dunia, yaitu masa krisis global. Di
menerapkan prinsip-prinsip hukum
tengah krisis global dengan sistem
dan etika bisnis yang Islami, antara
kontemporer yang bebas nilai dan
lain
hampa
persamaan (al-musawa), kebebasan
nilai,
dominasi
pusaran
yakni
adanya
prinsip
keharusan
ibadah
(at-tauhid),
paham kapitalis dan sosialis, maka
(al-hurriyat),
Islam sebagai suatu sistem yang
tolong-menolong (at-at’awun), dan
mampu memberikan daya tawar
toleransi (at-tasamuh).3
keadilan
(al-‘adl),
positif, dengan menanamkan prinsip
Banyak ayat dalam Al-Qur’an
tauhid dan menghadirkan nilai-nilai
yang menyeru untuk menggunakan
etik dan moral yang lengkap serta
kerangka
mengajarkan
perekonomian
kehidupan.
semua
dimensi
1
kerja
di
Islam,
dalam
diantaranya
sebagai berikut.
Islam mengajarkan nilai-nilai
ﻃﻴﱢﺒ ًﺎ َو َﻻ َ ﻼ ًﻻ َﺣ َ ض ِ س ُآﻠُﻮ ْا ِﻣﻤﱠﺎ ﻓِﻲ ا َﻷ ْر ُ ﻳَﺎ َأ ﱡﻳﻬَﺎ اﻟﻨﱠﺎ
dasar ekonomi yang bersumber pada
ﻦ ٌ ﻋ ُﺪ ﱞو ﱡﻣﺒِﻴ َ ن ِإﻧﱠ ُﻪ َﻟ ُﻜ ْﻢ ِ ﺸ ْﻴﻄَﺎ ت اﻟ ﱠ ِ ﻄﻮَا ُﺧ ُ َﺗ ﱠﺘ ِﺒﻌُﻮ ْا
ajaran
tauhid.
sekedar
Islam
nilai-nilai
ekonomi,
seperti
kesatuan,
lebih dasar
tetapi
(١٦٨ : )اﻟﺒﻘﺮة
etika
Artinya: ”Wahai manusia! Makanlah
keseimbangan,
dari (makanan) yang halal dan baik
tanggungjawab,
keadilan,
4
dari
juga
dan
memuat
yang terdapat di bumi dan janganlah kamu
mengikuti
langkah-langkah
keseluruhan nilai yang fundamental
setan. Sungguh, setan itu musuh
serta norma-norma yang substansial
yang nyata bagimu”. (QS. Al-
agar
Baqarah (2): 168)
dapat
diterapkan
dalam
2
1
Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal wat Tamwil (Bandung: CV Pustaka Setia, 2013), hlm. 5.
Ibid., hlm. 5. 3 Ibid., hlm. 6. 4 Kementerian Agama Republik Indonesia. 2010. Syaamil Al-Qur’an Terjemah Tafsir Per Kata. Bandung: Sygma Publishing. QS. Al Baqarah (2): 168.
2
Islam mempunyai tujuan untuk membentuk
masyarakat
dengan
daerah, karena disamping sebagai lembaga keuangan Islam, BMT juga
tatanan sosial yang solid. Dalam
memberikan
tatanan itu, setiap individu diikat
pengetahuan agama pada masyarakat
oleh persaudaraan dan kasih sayang
yang
seperti satu keluarga.5 Di dalam
pemahaman agama yang rendah.7
Islam, konsep keadilan Islam dalam mendistribusikan
pendapatan
kekayaan
konsep
serta
ekonomi,
keadilan
menghendaki
individu
mendapatkan
dan
setiap imbalan
pengetahuan-
tergolong
mempunyai
Realitas menunjukkan, adanya BMT di daerah sangat membantu masyarakat
dalam
rangka
pemenuhan kebutuhan ekonomi yang saling
menguntungkan
dengan
sesuai dengan amal dan karyanya.
memakai sistem
Ketidaksamaan
pendapatan
samping itu juga ada bimbingan atau
dimungkinkan dalam Islam karena
pembinaan yang bersifat pemberian
kontribusi
pengajian kepada masyarakat dengan
masing-masing
orang
kepada masyarakat berbeda-beda.6 Perkembangan ekonomi Islam
bagi hasil. Di
tujuan sebagai sarana transformatif untuk lebih mengakrabkan diri pada
tidak hanya berhenti pada tingkatan
nilai-nilai
ekonomi makro, tetapi telah mulai
bersentuhan
menyentuh
kehidupan sosial masyarakat.8
sektor
bawah
yaitu
mikro. Lahirnya lembaga keuangan mikro
Islam
yang
berorientasi
agama
Islam
langsung
yang dengan
BMT Tumang dirintis dengan semangat
awal,
mengentaskan
sebagai lembaga sosial keagamaan,
masyarakat Tumang Boyolali, dari
kemudian populer dengan istilah
jeratan rentenir. Kondisi masyarakat
BMT (Baitul Maal wat Tamwil).
Tumang
Kelahiran menunjang
BMT
sistem
yang
sebagian
besar
sangat
berusaha di sektor industri kerajinan
perekonomian
logam dan perdagangan, dengan
pada masyarakat yang berada di 5
Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah Dari Teori ke Praktik (Jakarta: Gema Insani, 2001), hlm. 13. 6 Ibid., hlm. 16.
7
Ahmad Sumiyanto, BMT Menuju Koperasi Modern ( Yogyakarta: ISES Publishing PT. ISES Consulting Indonesia, 2008), cet. 1, hlm. 23. 8 Ibid., hlm. 24.
3
kemampuan secara
modal
umum
terbatas
belum
dan
bankable,
DALAM
PEMBINAAN
KESEJAHTERAAN
rentenir menjadi alternatif terakhir
MASYARAKAT DESA JRAKAH,
dalam usaha memenuhi kebutuhan
KECAMATAN
modal usaha.9 Selain itu, BMT
KABUPATEN BOYOLALI”.
Tumang
melakukan
B. METODE PENELITIAN
pembinaan
1. Jenis Penelitian
juga
pendampingan
dan
SELO,
terhadap anggota-anggotanya yang
Untuk mendapatkan data yang
melakukan bisnis, dimana bisnis
lengkap dalam penelitan ini, jenis
tersebut dibiayai oleh BMT Tumang
penelitian yang digunakan adalah
dengan akad yang telah disepakati
penelitian
oleh kedua belah pihak.
research).10 Dalam hal ini melalui
lapangan
(field
Dengan diadakannya penelitian
hasil penelitian lapangan, peneliti
yang dilakukan oleh penulis, yang
ingin mengetahui hal-hal yang
bertujuan
prinsip-
berkaitan dengan Peran Baitul
prinsip bermu’amalah sesuai dengan
Maal Wat Tamwil Tumang Dalam
ajaran Islam serta bagaimana BMT
Membina
dalam memahami kesejahteraan dan
Masyarakat
meningkatkan
Kecamatan
melaksanakan
pembinaan
masyarakat yang berfungsi sebagai kelembagaan
pemberdayaan
dan
Kecamatan Boyolali.
di
Desa
Selo, Berangkat
belakang
tersebut,
Desa Selo,
Jrakah, Kabupaten
Boyolali. 2. Pendekatan Penelitian
pembinaan untuk mensejahterakan masyarakat
Kesejahteraan
Pendekatan
Jrakah,
digunakan
penelitian adalah
yang
deskriptif
Kabupaten
fenomenologi.
dari
deskriptif merupakan penelitian
latar penulis
untuk
Penelitian
memberikan
uraian
mengambil judul “PERAN BAITUL
mengenai fenomena atau gejala
MAAL WAT TAMWIL TUMANG
sosial
mendeskripsikan
9
http://ekonomisyariah.info/blog/2013/ 12/03/bmt-tumang-boyolali/ (diakses hari Senin, tanggal 30 Desember 2013, pukul 15.00 WIB).
diteliti tentang
dengan nilai
10
Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007), cet. 24, hlm. 26.
4
yang
variabel
mandiri,
baik
satu
C. Tempat dan Penentuan Subjek Penelitian
variabel atau lebih (independent) berdasarkan
indikator-indikator
1. Tempat Penelitian
dari variabel yang diteliti tanpa membuat
perbandingan
Peneliti
mengambil
tempat
atau
penelitian di kantot Pusat BMT
menghubungkan antara variabel
Tumang, Kecamatan Cepogo dan
yang diteliti guna untuk eksplorasi
di Desa Jrakah, Kecamatan Selo,
dan
Kabupaten
klasifikasi
dengan
mendeskripsikan
Boyolali.
Peneliti
sejumlah
memulai penelitian lapangan pada
variabel yang berkenaan dengan
bulan Maret 2014 sampai dengan
masalah variabel yang diteliti. Sedangkan
11
bulan Agustus 2014.
penelitian
2. Subjek Penelitian a. Situasi Sosial
fenomenologi berorientasi untuk dan
Situasi sosial yang terdiri
menafsirkan arti dari peristiwa-
atas tiga elemen yaitu: tempat
peristiwa,
(place), pelaku (actors), dan
memahami,
menggali
fenomena-fenomena
dan hubungan dengan orang-
aktivitas
orang yang biasa dalam situasi
berinteraksi secara strategis.
tertentu. Ini biasa disebut dengan
Pada situasi sosial atau obyek
penelitian
dengan
penelitian ini, peneliti dapat
pengamatan
mengamati secara mendalam
terhadap fenomena-fenomena atau
aktivitas (activity), orang-orang
gejala-gejala sosial yang alamiah
(actors), yang ada pada tempat
(nature),
(place) tertentu.13
kualitatif
menggunakan
sumber
digunakan data,
berdasarkan
sebagai
pendekatan
ini
kenyataan
di
(activity)
yang
b. Informan Menurut Moleong (1985)
lapangan (empiris).12
dalam Iskandar menyatakan strategi dasar teknik bola salju
11
Iskandar, Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial, (Jakarta, Referensi, 2013), cet. 5, hlm. 62. 12 Ibid, hlm. 206.
13
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, (Bandung, Alfabeta, 2013), cet. 18, hlm. 215.
5
(snowball) ini dimulai dengan
Metode ini dilakukan oleh
menetapkan satu atau beberapa
Peneliti untuk melihat peran BMT
orang informan kunci (key
Tumang
informants) dan mengadakan
kesejahteraan untuk masyarakat di
interview
terhadap
mereka
Desa Jrakah, Kecamatan Selo
secara
bertahap
atau
yang
berproses.14
dalam
menjadi
Tumang.
akan menetapkan 14 orang sebagai
pembinaan
informan
yang
yaitu
1
orang
dari
anggota
Peneliti
observasi
Dalam penelitian ini, peneliti
pembinaan
melakukan
tentang dan
BMT
proses
pendampingan
dilakukan
oleh
BMT
perangkat Desa Jrakah Selo, 3 orang
Tumang terhadap anggota binaan
dari
POKUSMA dalam meningkatkan
pegawai
BMT
Tumang
(Manajer Maal dan Pendamping
usaha
POKUSMA serta Kepala Personali)
menuju kesejahteraan masyarakat
dan
di Desa Jrakah.
10
orang
POKUSMA
anggota
binaan
(Kelompok
Usaha
untuk
Adapun jenis wawancara yang digunakan
Dalam hal ini peneliti akan data-data
mikro
2. Wawancara
Masyarakat) di Desa Jrakah.
mengungkap
ekonomi
bebas
tentang
adalah
wawancara
terpimpin,
dimana
pembinaan kesejahteraan masyarakat
pertanyaan sudah dipersiapkan,
di Desa Jrakah, Kecamatan Selo
tetapi juga sesuai dengan situasi
yang menjadi anggota BMT Tumang
dan kondisi selama tidak keluar
melalui
wawancara
dari pokok permasalahan yang
dengan
Manajer
Pendamping sepuluh
orang
mendalam
dipertanyakan.15
Maal
dan
akan
POKUSMA,
dan
melakukan
anggota
binaan
wawancara
Peneliti yang
intinya tentang kedudukan dan
POKUSMA di Desa Jrakah.
peran BMT Tumang, serta proses
D. Metode Pengumpulan Data
pembinaan
1. Observasi
yang
dan
dilakukan
pendampingan oleh
BMT
14
Iskandar, Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial, hlm. 257.
15
Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek), (Jakarta, PT. Rineka Karya, 1993), hlm. 128.
6
Tumang terhadap anggota binaan
fakir miskin, laporan keuangan
POKUSMA dalam usaha mikro di
divisi
Desa Jrakah.
POKUSMA BMT Tumang, foto
3. Dokumentasi
kegiatan
Dokumen merupakan catatan
bisa
dalam
bentuk
Dalam
hal
ini
penulis
menggunakan metode ini untuk mendapatkan data-data informasi dari dokumen-dokumen dan arsiparsip berupa catatan programprogram
dan
kegiatan
yang
dilakukan BMT Tumang dalam pembinaan
kesejahteran
masyarakat sebagai
Desa alat
Jrakah bukti
dan dalam
penelitian.
program
pertemuan
anggota
Desa Jrakah. E. Metode Analisis Data
tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.16
maal,
POKUSMA dan softfile profil
peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen
baitul
Melakukan
analisis
berarti
melakukan kajian untuk memahami struktur suatu fenomena-fenomena yang berlaku di lapangan. Analisis dilaksanakan
dengan
melakukan
telaah terhadap fenomena-fenomena secara keseluruhan, maupun terhadap bagian-bagian
yang
membentuk
fenomena tersebut serta hubungan keterkaitan
di
antara
unsur
pembentukan fenomena.17 F. ANALISIS DATA Dari
Dokumentasi yang diperoleh
hasil
penelitian
peneliti adalah sebagai berikut:
dilakukan,
Brosur
dari
Tumang,
beberapa poin yang penting untuk
hardfile
proposal
POKUSMA,
dijadikan bahan analisis kedudukan
buletin
POKUSMA
dan peran BMT Tumang dalam
beberapa
BMT
peneliti
yang
mendapatkan
SOP
membina masyarakat Desa Jrakah
tentang struktur organisasi dan
dalam mengembangkan usaha mikro
visi-misi BMT Tumang, softfile
untuk
tentang beasiswa dhuafa, santunan
anggota binaan, agar bisa menuju
BMT
Tumang,
hardfile
16
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, hlm. 240.
pendapatan
17
Iskandar, Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial, hlm. 257-258.
7
meningkatkan
kearah
kesejahteraan
Agar
masyarakat.
binaan yang tergabung didalam
dalam
Kelompok Usaha Masyarakat
memudahkan
menganalisis, maka penulis membagi
(POKUSMA)
menjadi
menggunakan bunga dan tanpa
beberapa
bagian
sesuai
juga
tidak
adanya nisbah.
dengan tujuan penelitian. 1. Kedudukan dan Peran BMT
BMT
Tumang
Tumang
mempunyai
tanggung
juga jawab
hukum
sosial, dimana BMT Tumang
Koperasi Serba Usaha (KSU)
merupakan perusahaan ekonomi
Nomor
syari’ah yang mencari profit
Bermodalkan
badan
Badan
Hukum:
242/BH/KDK.11.25/IV/1999,
(keuntungan)
BMT
mendapatkan
keberlangsungan BMT tersebut,
legalitas didalam hukum untuk
akan tetapi BMT Tumang juga
membantu masyarakat Cepogo
mempunyai
dan
menyejahterakan
Tumang
sekitarnya
pinjaman/
dalam
pembiayaan
hal
untuk
visi-misi
untuk
masyarakat,
agar masyarakat bisa mandiri
modal
usaha. Hal ini mendapat respon
dalam
yang positif dari
masyarakat,
dalam hal perekonomian dan
karena dengan berdirinya BMT
tidak selalu tergantung pada
Tumang ini, masyarakat Cepogo
pertolongan orang lain.
dan sekitarnya menjadi terbantu
2.
BMT Tumang memberikan
prinsip
syariah,
yaitu
tanpa
adanya
bunga.
Akan
tetapi
belah
Tumang
pihak,
dalam
pembiayaan
sebagaimana
tampak
dalam
merupakan bagian integral dari sebuah
BMT
proses
menyeluruh tanggung
anggota 8
manajemen
ruang lingkupnya, sesungguhnya
memberikan
kepada
Yang
sumber daya manusia (SDM)
prinsip-
berdasarkan kesepakatan kepada kedua
terutama
Pembinaan
Pembahasan
pinjaman/ pembiayaan modal berdasarkan
Proses
hal,
Dilakukan BMT Tumang
dalam masalah perekonomian.
usaha
segala
yang jawab
pembinaan menjadi manajemen
perusahaan guna memastikan
tentang Islam dengan baik,
terbentuknya
sebelum para anggota binaan
SDM
yang
kafa’ah, amanah, dan himmatul
POKUSMA
amal.
melakukan
Pembinaan
SDM
anggota
binaan
Jrakah aktivitas
perekonomian.
ini
Tujuan
dilakukan oleh BMT Tumang agar
Desa
dari
pembinaan
Syakhsiyah Islamiyah adalah
yang
tergabung didalam POKUSMA
menjadikan
(Kelompok Usaha Masyarakat)
POKUSMA
bisa
tujuan
menjadi Muslim yang ideal.
menuju
Berikut ini ciri-ciri seorang
sesuai
dengan
bersama
yakni
binaan Desa
Jrakah
masyarakat yang sejahtera serta
muslim yang ideal18:
berakhlak
1) Benar akidahnya (salimul
mulia,
pembinaan bertumpu
maka
yang pada
dimaksud tiga
Syakhshiyah
akidah)
aspek:
2) Benar ibadahnya (shohilul
Islamiyah
ibadah)
(kepribadian Islami), skill atau keahlian
dan
3) Kokoh akhlaknya (matinul
keterampilan,
khuluq)
kepemimpinan dan kerjasama
4) Berwawasan
timnya.
luas
(mutsaqoful fikr)
a. Pembinaan
5) Kuat fisiknya (qowwiyyul
Syakhsiyah (Kepribadian
Islamiyah
jism)
Islami)
6) Mandiri
Pembinaan Islamiyah
ini
pembinaan
kehidupannya/
Syakhsiyah
bisa
merupakan
(qadirun ‘alal kasbi)
yang
sangat
mencari
7) Bermanfaat
penting, karena pembinaan
bagi
nafkah
orang
lain (nafi’un lighairihi)
ini adalah tahapan pembinaan yang mendasar, agar anggota binaan Jrakah
POKUSMA bisa
Desa
memahami
18
http://keydesy.wordpress.com/2011/0 1/12/tarbiyah-islamiyah/ (diakses selasa, 26 Agustus 2014).
9
sebagainya.
8) Menjaga dengan sungguhsungguh
membantu
waktunya
Hal
ini
anggota
binaan
(harishun ‘ala waqtihi)
POKUSMA,
9) Bersunngguh-sungguh
memudahkan
karena
bisa dan
mengendalikan hawa nafsu
memperlancar anggota binaan
(mujahidun linafsihi)
dalam
usahanya, serta
10) Teratur segala urusannya b. Pembinaan Keahlian dan
Desa
Keterampilan
didalam
dan Kerjasama Tim Kepemimpinan
yang
berkelanjutan
BMT
jawab.
dan
Tanggung
jawab
(mas’uliyah)
Tumang
memberikan
selalu
terkait erat dengan tanggung
melalui
pendidikan
pelatihan.
Jrakah
c. Pembinaan Kepemimpinan
dilaksanakan proses
kegiatan
membantu
pembukuan usahanya.
Pembinaan keahlian dan
sebagai
bisnis
anggota binaan POKUSMA
(munazham fii syu’unihi)
keterampilan
menjalankan
tersebut
didasarkan atas kewenangan
pelatihan
tentang berternak sapi dan
(shalahiyah)
kambing, pembibitan sayur,
pengambilan
pembuatan dodol, dan lain
(taqrir)
sebagainya,
kepada seseorang pemimpin.
sehingga
serta
hak
keputusan
yang
diamanatkan
anggota
Pembinaan kepemimpinan
binaan dalam meningkatkan
dan kerjasama tim ini juga
hasil
sangat penting. Di dalam
membantu
Tumang
para
usahanya. juga
BMT
pembinaan
memberikan
kepemimpinan,
pembinaan
tentang
anggota binaan POKUSMA
keterampilan
didalam
Desa
memasarkan
usahanya,
penteng
memanajemen
keuangan
seorang pemimpin harus bisa
usaha,
mengelola
dengan
baik,
dan
diajarkan
kepemimpinan,
usaha
mengayomi yang dipimpin,
lain
bijak dalam memimpin, tegas, 10
Jrakah
cermat didalam menghadapi
komunikasi
persoalan, berani mengambil
saling tolong menolong, dan
resiko. Hal-hal seperti ini
ikatan ukhuwah yang solid.
yang
dibutuhkan
didalam
menjalankan usaha/ bisnis,
peluang
pasar,
mengambil
lancar,
G. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Dari uraian yang sudah dibahas
dimana anggota binaan harus cermat didalam mengambil
yang
didalam
bab-bab
sebelumnya,
maka
penulis
mengambil
berani resiko
berdasarkan perhitungan yang cermat, dan lain sebaginya.
kesimpulan tentang kedudukan dan peran BMT Tumang dalam
Selain itu, BMT Tumang juga memberikan pembinaan dalam
hal
kerjasama
tim
untuk mencapai tujuan dan
membina anggota POKUSMA di Desa Jrakah, Kecamatan Selo, Kabupaten
Boyolali
menuju
cita-cita bersama. Pembinaan kerjasama
tim
bermanfaat
ini
bagi
sangat anggota
kesejahteraan masyarakat sebagai berikut;
binaan POKUSMA di Desa
BMT
Tumang
mempunyai
Jrakah, karena para anggota diajarkan cara bekerjasama tim
yang
baik
untuk
mencapai tujuan dan cita-cita bersama.
Tanpa
dan cita-cita bersama sulit dicapai.
yang
pembinaan
bermanfaat
bagi
kesejahteraan masyarakat Desa
adanya
kerjasama tim, maka tujuan
untuk
program-program
Dalam
Jrakah,
Kecamatan
Selo,
Boyolali
adalah
Kabupaten
sebagai berikut:
membangun kerjasama tim yang baik, maka dibutuhkan
a. Pendidikan
adalah ikhlas dalam bekerja, totalitas
dalam
Program
bekerja,
dalam bidang pendidikan telah 11
kesejahteraan
membantu siswa yang kurang
bantuan dari BMT Tumang,
mampu
maka
dalam
biaya
pendapatan
anggota
pendidikan sekolah, sehingga
binaan
para siswa yang kurang mampu
Jrakah bisa meningkat kearah
bisa
yang lebih baik.
menyelesaikan
wajib
belajar 9 tahun dan mereka
POKUSMA
Desa
c. Sosial
bisa melanjutkan pendidikan
Program
kesejahteraan
ke jenjang selanjutnya, serta
dalam
mereka
bisa berprestasi di
banyak membantu fakir miskin
sekolah.
Munculnya
dan anak yatim. Masjid yang
ustad-
bidang
ustad baru yang siap untuk
terenovasi
berdakwah di masyarakat Desa Jrakah. b. Ekonomi
sosial
telah
dengan
baik,
sehingga
nyaman
untuk
digunakan
untuk
beribadah.
Kegiatan-kegiatan pelajar dan
Program
kesejahteraan
masyarakat
yang
sudah
dalam bidang ekonomi telah
terlaksana dengan baik, dimana
menciptakan berbagai macam
BMT Tumang salah satu yang
usaha dari anggota POKUSMA
menjadi donatur dan sponsor
Desa Jrakah, dimana anggota
kegiatan-kegiatan tersebut.
binaan mendapatkan pinjaman
d. Pusat Informasi Kerajinan
modal
usaha
sekaligus
Program
kesejahteraan
pendampingan dan pembinaan
dalam bidang Pusat Informasi
usaha,
Kerajinan
sehingga
dengan
12
belum
bisa
maksimal,
karena
program
tersebut baru perintisan. Respon Jrakah
kesejahteraan
Desa
pembinaan
yang
diberikan
oleh
BMT
Tumang.
masyarakat terhadap
yang
dilakukan
Masyarakat
Desa
Jrakah
merasa senang dengan adanya BMT
Tumang,
karena
BMT
BMT Tumang adalah sebagai
Tumang mampu memberdayakan
berikut:
masyarakat Desa Jrakah untuk
BMT
Tumang
termasuk
kedalam
Lembaga
Keuangan
Syari’ah
yang
masyarakat umumnya,
mengembangkan usaha mikronya, sehingga
pendapatan
anggota
sudah
dikenal
binaan POKUSMA BMT Tumang
Boyolali
pada
bisa mengalami peningkatan. Hal
oleh
ini
dan
dikenal
bisa
meningkatkan
masyarakat Desa Jrakah pada
kesejahteraan masyarakat Desa
khususnya. Karena BMT Tumang
Jrakah.
melakukan
2. Saran
pelayanan
dan
a. Kepada BMT Tumang tetap
pembinaan dengan sepenuh hati
semangat dalam membina kepada
anggotanya,
sehingga
masyarakat untuk menuju
memunculkan rasa kekeluargaan.
masyarakat yang sejahtera.
Sikap yang ramah-tamah dari pegawai BMT Tumang, membuat masyarakat
menjadi
Kepada
BMT
Tumang,
tambah
lagi
kelompok
binaannya,
nyaman
banyak
agar
semakin
orang
yang
terberdayakan
dengan pelayanan dan pembinaan
program-program Tumang. 13
Salah
melalui BMT satu
contohnya
adalah
POKUSMA
(Kelompok
Usaha
Masyaraka)
yang
sangat
bermanfaat
bagi
masyarakat. b. Untuk
anggota
POKUSMA
binaan khususnya
anggota binaan POKUSMA di Desa Jrakah, tetaplah bersemangat
dalam
berkarya
untuk
mengembangkan
usaha
mikro kalian. Semoga bisa menjadi masyarakat Islami yang
berakhlak
mulia,
mandiri dan sejahtera. c. Untuk masyarakat yang belum bergabung menjadi anggota
binaan
POKUSMA, mari segera bergabung
menjadi
anggota binaan. Karena dengan bergabung menjadi anggota
binaan
POKUSMA, masyarakat
Antonio, Muhammad Syafi’i. 2001. Bank Syariah Dari Teori ke Praktik. Jakarta: Gema Insani. Arikunto, Suharsini. 1993. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek). Jakarta: Pustaka Setia. Iskandar. 2013. Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial. Jakarta: Referensi. Kementerian Agama Republik Indonesia. 2010. Syaamil AlQur’an Terjemah Tafsir Per Kata. Bandung: Sygma Publishing. Moleong. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Ridwan, Ahmad Hasan. 2013. Manajemen Baitul Mal wat Tamwil. Bandung: CV Pustaka Setia. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta . Sumiyanto, Ahmad. 2008. BMT Menuju Koperasi Modern. Yogyakarta: ISES Publishing PT. ISES Consulting Indonesia.
maka bisa
terberdayakan
lebih dengan
baik, sehingga masyarakat menjadi mandiri usaha dan lebih Islami.
http://ekonomisyariah.info/blog/2013 /12/03/bmt-tumang-boyolali/ (diakses hari Senin, tanggal 30 Desember 2013, pukul 15.00 WIB). http://keydesy.wordpress.com/2011/ 01/12/tarbiyah-islamiyah/ (diakses selasa, 26 Agustus 2014).
DAFTAR PUSTAKA 14