DIKLAT TEKNIS SUBSTANTIF SPESIALISASI
PENILAIAN PROPERTI DASAR
MODUL
Penyusunan Laporan Penilaian
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN PUSDIKLAT KEUANGAN UMUM 2008
IDENTITAS MODUL
Judul Penulis Penilai Edisi
: Penyusunan Laporan Penilaian : Satriotomo, SH, M.Ec.Dev : Qoswara, SE, Msi : Tahun 2008
Dikeluarkan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Umum Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan untuk DTSS Penilaian Properti Dasar.
Dilarang keras mengutip, menjiplak, atau menggandakan sebagian atau seluruh isi modul ini, serta memperjualbelikan tanpa izin tertulis dari Pusat Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Umum BPPK.
KATA PENGANTAR Proses pendidikan dan pelatihan merupakan salah satu sarana yang senantiasa diperlukan oleh setiap orang, termasuk mereka yang tengah bekerja dalam rangka meningkatkan karir kerja dalam kehidupannya, karena proses pembelajaran pada hakekatnya adalah salah satu cara untuk terjadinya peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia dalam rangka mengantisipasi permasalahan dan pemenuhan kebutuhan kerja di masa depan. Modul ‘Penyusunan Laporan Penilaian’ yang ditulis oleh Satriotomo, SH, M.Ec.Dev ini disusun dan digunakan dalam Diklat Teknis Substantif Spesialisasi (DTSS) Penilaian Properti Dasar yang diselenggarakan oleh Pusdiklat Keuangan Umum bagi pegawai dari Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Departemen Keuangan, dan dirancang untuk memberi bekal pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan bagi pegawai DJKN dalam bidang kekayaan negara guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia guna memperlancar pelaksanaan tugas di lingkungan kerja DJKN. Modul ini sudah mendapatkan masukanmasukan dari berbagai pihak, diantaranya Saudara Qoswara SE, Msi (dari DJKN). Kami menghargai dan berterima kasih atas upaya penulis dan pereview dalam mempersiapkan dan menyusun modul ini sehingga turut membantu memberikan kemudahan bagi peserta pendidikan dan pelatihan di lingkungan Pusdiklat Keuangan Umum Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Departemen Keuangan.
Jakarta, Desember 2008 Pj. Kepala Pusdiklat Keuangan Umum,
Ari Wahyuni NIP 060078951
v
DTSS Penilaian Properti Dasar Pusdiklat Keuangan Umum
DAFTAR ISI
Halaman SAMPUL DEPAN .......................................................................................
i
SAMPUL DALAM ......................................................................................
ii
LEMBAR IDENTITAS MODUL ..................................................................
iii
LEMBAR PERSETUJUAN PENILAI ...........................................................
iv
KATA PENGANTAR..................................................................................
v
DAFTAR ISI................................................................................................
vi
PENDAHULUAN ..........................................................................................
1
DESKRIPSI SINGKAT .................................................................
1
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM ..........................................
1
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS .......................................
1
KEGIATAN BELAJAR..................................................................................
2
PENGERTIAN LAPORAN............................................................
2
BENTUKBENTUK LAPORAN ...................................................
4
LAPORAN LENGKAP (NARRATIVE REPORT)...........................
6
A. PENDAHULUAN .............................................................. ....
6
B. DASAR PENILAIAN ......................................................... ....
7
C. PRESENTASI DATA ......................................................... ....
9
D. ANALISIS DATA DAN KESIMPULAN ........................... ....
11
E. LAMPIRANLAMPIRAN ................................................. ....
13
CONTOH – CONTOH ..................................................................
15
RANGKUMAN...............................................................................................
37
TEST FORMATIF .......................................................................................
39
UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT..................................................
40
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................
41
KUNCI JAWABAN TEST FORMATIF ......................................................
42
Modul : Penyusunan Laporan Penilaian
vi
DTSS Penilaian Properti Dasar Pusdiklat Keuangan Umum
PENDAHULUAN A. DESKRIPSI SINGKAT/RELEVANSI/PENGANTAR Direktorat Jenderal Kekayaan Negara mempunyai tugas dan fungsi salah satunya sebagai penilai asetaset pemerintah. Hasil dari penilaian tersebut merupakan sebuah data yang penting yang digunakan oleh pemerintah di dalam menyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat. Berdasarkan hal itulah maka modul ini disusun dengan maksud agar peserta diklat dalam hal ini yang akan menjadi seorang penilai dapat membuat laporan penilaian dengan efektif dan efisien sesuai dengan standar dan peraturan yang berlaku, sehingga dapat meningkatkan kompetensi mereka untuk meningkatkan kinerja. B. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Setelah mengikuti mata pelajaran ini peserta diharapkan dapat menyusun laporan penilaian dengan baik dan benar
C. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan mampu: a. Menjelaskan pengertian laporan penilaian b. Menjelaskan tujuan pembuatan laporan penilaian c. Menjelaskan fungsi laporan penilaian d. Menyusun laporan penilaian sesuai dengan bentuk dan format laporan penilaian e. Menyusun isi laporan penilaian f. Menyusun laporan penilaian sesuai dengan sistematika pelaporan penilaian lengkap
Modul : Penyusunan Laporan Penilaian
1
DTSS Penilaian Properti Dasar Pusdiklat Keuangan Umum
KEGIATAN BELAJAR 1. PENGERTIAN LAPORAN Laporan penilaian (valuation report) merupakan sebuah laporan tertulis dari nilai dan atau penilaian yang telah dilaksanakan oleh penilai kepada pihak yang memberi tugas (klien). Tujuan dari laporan penilaian ini adalah agar pembaca (klien) memahami masalah penilaian dari objek yang dinilai melalui alasan dan deskripsi data yang relevan untuk mendukung suatu opini/kesimpulan nilai. Laporan penilaian ini merupakan tahap akhir dari rangkaian proses penilaian. American Institute of Real Estate Appraisers (AIREA), memberi standar bahwa laporan penilaian setidaknya harus mencakup beberapa hal sebagai berikut : 1. Identifikasi dan deskripsi mengenai properti subjek yang dinilai. 2. Spesifikasi kepentingan (interests) yang terdapat dalam properti yang dinilai, yaitu melalui analisis kepemilikan, keuangan (financial), kepentingan legal dan lainlain. 3. Mengidentifikasi opini yang menjadi tujuan penilaian dan sekaligus kegunaan penilaian itu sendiri. 4. Menetapkan tanggal penilaian (date of valuation), tanggal inspeksi lapangan dan tanggal pelaporan. 5. Menentukan kegunaan tertinggi dan terbaik (highest & best use) dari properti yang dinilai (jika dianggap perlu). 6. Menerangkan prosedur penilaian yang digunakan. 7. Menyediakan/menampilkan data pendukung dan alasanalasan yang mendukung analisis, opini dan kesimpulan nilai dalam laporan. 8. Menerangkan semua asumsi dan batasan (limiting condition) yang mempengaruhi analisis, opini dan kesimpulan nilai. 9. Mengidentifikasi personal properti/itemitem yang bukan termasuk dalam real properti. 10. Menerangkan sejarah/riwayat properti, termasuk riwayat penjualan, penyewaan, pendanaan dan lainlain. Sementara itu, menurut Standar Penilaian Indonesia (SPI) 2007, SPI 3 tentang Pelaporan PenilaianTahun 2007, laporan penilaian seharusnya : 1. Menyusun kesimpulan penilaian secara lengkap dan mudah dimengerti serta tidak menimbulkan kesalahpahaman. Modul : Penyusunan Laporan Penilaian
2
DTSS Penilaian Properti Dasar Pusdiklat Keuangan Umum
2. Mengidentifikasi pemberi tugas, maksud dan tujuan penilaian, tanggaltanggal yang relevan dengan penilaian yaitu tanggal penilaian, tanggal laporan penilaian, dan tanggal inspeksi lapangan. 3. Menentukan dasar penilaian, termasuk jenis dan definisi nilai pasar dan nilai selain nilai pasar yang akan dilaporkan secara terpisah dalam hal beberapa komponen properti dalam penilaian dinilai pada dasar selain nilai pasar. 4. Mengidentifikasi dan menjelaskan hak kepemilikan atau kepentingan properti yang dinilai, karakteristik fisik dan legal properti, golongan properti lain yang dinilai selain kategori properti yang utama. 5. Menjelaskan ruang lingkup penugasan penilaian. 6. Menjelaskan seluruh asumsi dan kondisi pembatas yang mendasari kesimpulan nilai. 7. Mengidentifikasi asumsi khusus dan menentukan kemungkinan kondisi tersebut akan terjadi. 8. Memuat deskripsi informasi dan data yang diperiksa, analisis pasar yang dilaksanakan, pendekatan dan prosedur penilaian yang diterapkan, dan alasan yang mendukung analisis, opini dan kesimpulan dalam laporan. 9. Memuat pernyataan yang secara khusus melarang publikasi dari laporan secara keseluruhan atau sebagian, atau referensi didalamnya, atau opini nilai atau nama dan afiliasi profesional dari penilai, tanpa persetujuan tertulis dari penilai. 10. Memuat pernyataan penilai (compliance statement) dimana penilaian telah dilakukan sesuai SPI. Pernyataan penilai tersebut harus mengkonfirmasikan : a. Pernyataan faktual yang dipresentasikan dalam laporan penilaian adalah benar sesuai dengan pemahaman terbaik dari Penilai. b. Analisis dan kesimpulan hanya dibatasi oleh asumsi dan kondisi yang dilaporkan. c. Penilai tidak memiliki kepentingan terhadap properti yang dinilai (jika terdapat kepentingan tertentu harus disebutkan). d. Imbalan jasa penilai tidak berkaitan dengan hasil penilaian yang dilaporkan. e. Penilaian dilakukan dengan memenuhi ketentuan SPI dan KEPI. f. Penilai telah memenuhi syarat pendidikan profesional yang ditentukan dan/atau diselenggarakan oleh asosiasi penilai yang diakui pemerintah. g. Penilai memiliki pemahaman mengenai lokasi dan/atau jenis properti yang dinilai. h. Penilai melakukan inspeksi terhadap properti yang dinilai.
Modul : Penyusunan Laporan Penilaian
3
DTSS Penilaian Properti Dasar Pusdiklat Keuangan Umum
i. Tidak seorangpun, kecuali yang disebutkan dalam laporan penilaian, telah menyediakan bantuan profesional dalam penyiapan laporan penilaian. 11. Mencantumkan nama, kualifikasi profesional, dan tanda tangan penilai. Menurut SPI 2007, penyajian laporan penilaian ditentukan oleh penilai dan pemberi tugas berdasarkan instruksi dan spesifikasi penugasan. Jenis, isi, dan panjangnya laporan tergantung dari maksud dan tujuan pengguna, persyaratan hukum, jenis properti, sifat, dan kompleksitas dari permasalahan penilaian. Dokumentasi yang cukup untuk seluruh laporan penilaian harus disimpan rapi dalam arsip kerja untuk mendukung hasil dan kesimpulan dari penilaian dan harus disimpan dalam jangka waktu setidaknya lima tahun setelah penyelesaian.
2. BENTUKBENTUK LAPORAN Bentuk laporan penilaian tergantung dari kebutuhan dan tujuan penilaian. Secara garis besar bentuk laporan penilaian dibagi menjadi laporan lisan dan laporan tertulis. Namun demikian, bentuk laporan penilaian yang lazim digunakan dalam praktek penilaian properti dikelompokkan menjadi 4 (empat) macam, yaitu : a) Laporan lisan/oral report, yaitu laporan lisan dari penilai. Laporan ini diperlukan jika keadaannya mendesak atau klien tidak memerlukan pelaporan secara tertulis. b) Surat/letter report, yaitu laporan penilaian yang berbentuk surat dan berisikan hasil investigasi dan analisis yang disimpulkan dalam sebuah surat (contoh SPPTPBB). Estimasi nilai disampaikan melalui suatu surat yang disahkan dengan tanda tangan penilai. Surat ini biasanya hanya berisi opini nilai dari properti, tanpa disertai dukungan data, informasi dan analisis. Laporan semacam ini biasanya disiapkan atas permintaan pelanggan (klien), namun setidaknya laporan penilaian berbentuk surat ini berisikan tentang : · Identifikasi yang mencukupi mengenai properti dan hak kepemilikan yang terdapat dalam properti yang dinilai; · Pernyataan mengenai tujuan penilaian; · Deskripsi mengenai bentuk analisis yang dipakai; · Tanggal penilaian, tanggal pelaporan dan semua batasanbatasan masalah (limiting condition). · Sertifikasi nilai/pernyataan tentang kesimpulan nilai
Modul : Penyusunan Laporan Penilaian
4
DTSS Penilaian Properti Dasar Pusdiklat Keuangan Umum
c) Formulir/form report, adalah laporan penilaian dalam bentuk formulir khusus yang disediakan oleh perusahaan penilai dan bentuk formulir tersebut adalah standar. Bentuk laporan ini biasanya digunakan oleh institusi keuangan, asuransi, dan pemerintah. Form report ini merupakan bentuk laporan yang memuat tentang hasil penilaian dari suatu properti secara singkat dan biasanya berisikan informasi berkaitan dengan : · Tanah, yaitu mencakup mengenai luas tanah, bentuk tanah, jenis hak atas tanah, topografi, ada/tidaknya banjir, lebar depan (frontage) dan ciri khusus lainnya yang berkaitan dengan onsite dan offsite improvement. · Bangunan, yaitu mencakup informasi mengenai luas bangunan, jumlah lantai bangunan, kegunaan bangunan, umur bangunan/tahun dibangun, jumlah ruangan, kondisi bangunan secara umum, spesifikasi bangunan (lantai, atap, dinding dan langitlangit), fasilitas bangunan (mekanikal dan elektrikal), desain, bangunan pelengkap, pagar dan taman. · Sertifikasi nilai, yaitu kesimpulan/opini nilai yang dihasilkan melalui sebuah analisis, tandatangan/pengesahan, asumsi dan kondisi pembatas. Dalam pembuatan bentuk laporan ini, hal yang harus diperhatikan adalah ketika form tidak dapat mengakomodir data penilaian yang penting dan krusial maka sebaiknya penilai tetap memasukkan data tersebut ke dalam laporan dengan tidak mengubah struktur form. d) Laporan lengkap/narrative report, adalah laporan penilaian yang disampaikan secara lengkap, disertai deskripsi properti (tanah dan bangunan), datadata pendukung, analisis dan disertai juga dengan datadata pendukung lainnya seperti foto, site plan, building plan, gambar detail dan potongan bangunan, denah/peta yang menunjukkan letak objek dan informasi lain yang mendukung opini nilai. Laporan penilaian bentuk ini harus lengkap, jelas, terperinci dan sistematis sehingga pembaca dapat mengikuti langkahlangkah penilaian hingga sampai pada kesimpulan nilai akhir. Dalam laporan lengkap ini, penilai harus memisahkan bagian deskriptif dengan bagian analisis dan interpretasi. Data faktual dan deskriptif biasanya terletak di awal laporan sehingga memudahkan dalam analisis dan interpretasi. Data faktual tersebut menjadi dasar bagi penilai untuk menganalisis faktorfaktor yang mempengaruhi nilai dan dasar bagi penilai untuk melakukan interpretasi.
Modul : Penyusunan Laporan Penilaian
5
DTSS Penilaian Properti Dasar Pusdiklat Keuangan Umum
3. LAPORAN LENGKAP (NARRATIVE REPORT) Sebagaimana diterangkan di atas bahwa laporan penilaian berbentuk naratif haruslah memuat secara lengkap, jelas, rinci dan sistematis mengenai data dan analisis penilaian yang dilakukan. Untuk itu setiap laporan penilaian berbentuk naratif haruslah memuat beberapa hal, diantaranya adalah A. PENDAHULUAN Bagian pendahuluan dari laporan lengkap ini meliputi beberapa bagian penting, yaitu halaman judul, surat pengantar, daftar isi, sertifikasi/pernyataan nilai dan ringkasan konklusi penting (summary of important conclusion). Secara lengkap bagianbagian tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut : a) Halaman judul. Halaman judul ini sekaligus juga digunakan sebagai halaman sampul laporan. Halaman ini biasanya berisi properti dan alamat properti yang dinilai, nama dan alamat penilai/perusahaan penilai beserta logonya dan bulan/tahun penilaian tersebut dilaksanakan. b) Surat pengantar atau sering disebut sebagai letter of transmital merupakan surat yang dibuat oleh penilai kepada pelanggan (klien) yang menyatakan bahwa penilai telah melakukan penilaian atas objek yang ditunjuk pada tanggal tertentu dan untuk tujuan tertentu serta pernyataan/opini nilai atas objek yang dinilai. Surat pengantar ini berisikan antara lain : · tanggal surat dan pihak yang memberi tugas; · alamat properti; · pernyataan identifikasi kepentingankepentingan yang terdapat dalam properti yang dinilai; · Pernyataan mengenai telah dilaksanakannya inspeksi terhadap properti; · tanggal penilaian efektif; · estimasi nilai; · batasan masalah; · tanda tangan penilai. c) Daftar isi (table of content), yaitu memuat mengenai daftar pokok bahasan yang terdapat dalam laporan penilaian, termasuk daftar tabel, diagram, denah dan foto objek. d) Sertifikasi nilai, yaitu sertifikasi nilai yang disertai dengan pernyataan nilai akhir, tanda tangan penilai, tanggal dan cap/stempel dengan uraian/pernyataan seperti contoh Modul : Penyusunan Laporan Penilaian
6
DTSS Penilaian Properti Dasar Pusdiklat Keuangan Umum
berikut : “Kesimpulan nilai yang terdapat dalam laporan penilaian ini adalah berdasarkan fakta yang benar dan sesuai dengan kenyataan dan pengetahuan penilai…”. e) Rangkuman konklusi penting, rangkuman ini diperlukan bila laporan terlalu panjang dan terdiri dari beberapa objek. Mengawali laporan penilaian, penilai juga harus menyatakan siapa pemberi tugas, untuk siapa laporan tersebut dibuat dan menyatakan bahwa properti telah dilakukan pemeriksaan/inspeksi. Penilai dalam hal ini juga dapat menegaskan batasanbatasan penggunaan laporan penilaian tersebut dan tanggung jawab penilai hanya terbatas pada tujuan sebagaimana dinyatakan dalam laporan, kecuali klien telah meminta izin terlebih dahulu kepada penilai. B. DASAR PENILAIAN Bagian berikutnya dari suatu laporan penilaian adalah dasar penilaian. Dasar penilaian yang dimaksud adalah segala hal yang dipakai sebagai dasar dalam penentuan nilai atau yang dijadikan dasar dalam memberikan opini nilai. Pada bagian ini biasanya merangkumi tentang : a. Asumsiasumsi yang dipakai sebagai dasar pertimbangan dalam memberikan opini nilai dan kondisikondisi yang membatasi validitas opini tersebut. b. Tujuan dan kegunaan penilaian tersebut dilakukan. c. Definisi jenis nilai yang dipakai/diestimasi dan tanggal ditetapkannya nilai. d. Hakhak yang terdapat dalam properti yang dinilai. Secara detail halhal diatas dinyatakan pada bagianbagian dari laporan sebagai berikut : i. Asumsi dan kondisi pembatas Asumsi dan kondisi pembatas ini dinyatakan dalam laporan adalah bertujuan untuk melindungi penilai terhadap kemungkinan penyalahgunaan hasil penilaian yang telah dilakukan. Asumsi dan kondisi pembatas yang sering dimasukkan dalam laporan penilaian adalah asumsi pasar wajar, opini yang berbeda, dasar yang dipakai dalam menentukan nilai tanah/bangunan, tanggal dan tujuan yang spesifik dilakukannya penilaian serta batas tanggung jawab penilai.
Modul : Penyusunan Laporan Penilaian
7
DTSS Penilaian Properti Dasar Pusdiklat Keuangan Umum
ii. Tujuan penilaian (the objective of solution) Tujuan penilaian haruslah dinyatakan dengan jelas pada laporan penilaian apakah untuk tujuan jual beli, agunan bank, asuransi, lelang, pajak, pembebasan tanah dan lain sebagainya. Tujuan penilaian ini perlu dinyatakan dengan jelas karena mempunyai kaitan erat dengan jenis nilai yang dihasilkan dan sejauh mana tanggung jawab penilai terhadap opini nilai yang diberikan. Sebagai contoh, apabila tujuan penilaian adalah untuk tujuan pajak (misalnya Pajak Bumi dan Bangunan), maka jenis yang diestimasi adalah nilai jual objek pajak (NJOP) dimana dalam penentuannya perlu memperhatikan peraturan peraturan yang berlaku seperti kelas tanah dan bangunan, daftar biaya komponen bangunan (DBKB) dan zona nilai tanah (ZNT) serta tanggung jawab penilai hanya sebatas untuk tujuan/kepentingan pajak saja dan bukan untuk tujuan lainnya. iii. Tanggal pemeriksaan (inspection date) Tanggal pemeriksaan adalah tanggal dilakukannya pengecekan fisik, pengukuran dan pengidentifikasian langsung di lapangan terhadap objek yang dinilai. Tanggal pemeriksaan lapangan ini perlu disebutkan dengan lengkap tanggal, bulan dan tahunnya, sesuai dengan waktu inspeksi yang telah dilakukan. Tanggal pemeriksaan lapangan ini dapat berupa suatu tanggal tertentu, misalnya 3 Maret 2001, ataupun dapat berupa suatu periode waktu, misalnya 3 Mei 2001 sampai dengan 10 Mei 2001. iv. Tanggal penilaian (date of valuation) Tanggal penilaian adalah tanggal dimana nilai ditetapkan. Tanggal penilaian ini harus dinyatakan dengan jelas dan lengkap tanggal, bulan dan tahunnya. Mungkin tanggal penilaian ini sama atau mungkin juga berbeda dengan tanggal pemeriksaan lapangan, tergantung dari masingmasing keadaan. Sebagai contoh : tanggal penilaian untuk tujuan pajak (PBB) adalah selalu ditetapkan berdasarkan keadaan objek per tanggal 1 Januari dari tahun pajak yang bersangkutan, jadi apabila pada tanggal 1 Januari tahun pajak yang bersangkutan bangunan tersebut ada dan pada tanggal 10 Januari tahun yang sama bangunan tersebut terbakar, maka Pajak Bumi dan Bangunannya tetap dikenakan berdasarkan tanggal penilaian per tanggal 1 Januari tahun pajak tersebut. Untuk tujuan jualbeli biasanya tanggal penilaian ditetapkan berdasarkan permohonan klien atau ditetapkan sama sesuai tanggal pelaksanaan pemeriksaan lapangan, sedangkan untuk asuransi nilai ganti rugi/penggantian adalah berdasarkan pada nilai objek pada tanggal sebelum terjadinya musibah. Jadi tanggal penilaian biasanya ditetapkan berdasarkan tujuan penilaian tersebut dilakukan.
Modul : Penyusunan Laporan Penilaian
8
DTSS Penilaian Properti Dasar Pusdiklat Keuangan Umum
v. Dokumen kepemilikan Semua item yang berkaitan dengan kepemilikan properti pada bagian ini perlu dinyatakan dengan jelas, yaitu meliputi antara lain : Alamat
:jalan, no, RT/RW, kelurahan, kecamatan, kota/kabupaten.
Jenis hak
: hak milik, hak guna bangunan, hak pakai, hak guna usaha, dan lainlain.
Nama pemilik : nama dari pemegang hak apakah pribadi/badan. Luas tanah
: berapa meter persegi luas tanah yang dimiliki/dikuasai.
Status tanah : apakah sedang dijadikan jaminan bank dikuasai pihak lain dan sebagainya. vi. Deskripsi lokasi Dalam bagian ini perlu dijelaskan tentang alamat properti secara lengkap dan jelas, sehingga pembaca jika menghendaki dapat menemukan properti tersebut hanya dengan berpatokan pada alamat yang disampaikan tersebut. Penilai pada bagian ini juga perlu menguraikan lokasi properti atau objek yang dinilai dari suatu landmark tertentu di suatu kota dimana objek yang dinilai terletak, seperti tugu, alunalun, balai kota, pasar, kantor pos besar (central post office) dan sebagainya. Selain lokasi, penilai juga perlu menguraikan mengenai aksesibilitas menuju ke objek yang dinilai, seperti pencapaian dari jalan besar, sarana transportasi umum yang tersedia, lingkungan sekitar dan halhal lain yang dapat menjelaskan keberadaan properti yang dinilai.
C. PRESENTASI DATA Pada bagian presentasi data ini biasanya terdiri dari bagianbagian yang membahas secara lebih rinci mengenai : · Identifikasi properti. · Identifikasi personal properti/items yang bukan termasuk real properti. · Data luas area dan persekitaran (neighborhood). · Zoning. · Ukuran data. · Deskripsi mengenai bangunan (improvement). · Studi pemasaran (jika diperlukan). i. Identifikasi properti Identifikasi properti yang dimaksud adalah meliputi dua hal, yaitu identifikasi terhadap tanah dan identifikasi terhadap pengembangan yang ada di atas tanah tersebut. Modul : Penyusunan Laporan Penilaian
9
DTSS Penilaian Properti Dasar Pusdiklat Keuangan Umum
Jika properti yang dinilai berupa tanah kosong, maka identifikasi hanya dilakukan terhadap tanah saja, sedangkan bila properti yang dinilai berupa tanah yang sudah dikembangkan/dibangun, maka selain terhadap tanah, identifikasi dilakukan juga terhadap bangunan, bangunan pelengkap, fasilitas dan semua pengembangan yang dilakukan di atas tanah properti subjek. Deskripsi mengenai tanah adalah menjelaskan mengenai keadaan fisik tanah, yaitu meliputi luas, bentuk tanah, kontur tanah, elevasi, lebar depan (frontage), daya dukung tanah, lokasi tanah (kebaikan dan kekurangannya) dan view. Deskripsi terhadap bangunan dalam hal ini adalah meliputi deskripsi mengenai kualitas fisik/ material bangunan, desain, fungsi, fasilitas bangunan dan keadaan bangunan. Secara lengkap deskripsi mengenai tanah dan bangunan ini akan diterangkan pada bab selanjutnya. ii. Lingkungan sekitarnya (neighborhood) Lingkungan sekitarnya merupakan bagian penting yang harus diterangkan juga dalam laporan, karena bagaimanapun juga nilai suatu properti sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan sekitar. Beberapa item yang biasa diterangkan adalah fasilitas lingkungan sekitar seperti : sekolah, toko/mal, terminal, stasiun, bandara, tempat rekreasi dan sebagainya. Fasilitas lingkungan ini dapat berdampak positif dan dapat pula berdampak negatif. Sebagai contoh apabila properti terletak berdekatan dengan kampus, pusat perbelanjaan, bandara atau terletak dengan jalan besar maka otomatis akan berpengaruh positif terhadap nilai properti. Sebaliknya, apabila suatu properti terletak berdekatan dengan kuburan, tempat penimbunan sampah (TPA) atau terletak dekat dengan kawasan kumuh, maka otomatis akan berpengaruh negatif terhadap nilai properti. iii. Perencanaan kota/zoning Untuk melakukan penilaian beberapa properti tertentu, penilai perlu menyatakan apakah zoning yang ditetapkan pemerintah pada kawasan di mana properti tersebut berada. Dari informasi zoning tersebut maka penilai perlu menganalisis apakah penggunaan properti sesuai dengan zoning yang ditetapkan oleh pemerintah dan bagaimana kaitannya dengan nilai properti. Nilai suatu properti akan mencapai suatu nilai yang tertinggi dan terbaik apabila memenuhi kriteria the highest dan best use, yaitu bahwa properti tersebut harus memenuhi 4 (empat) kelayakan, yaitu kelayakan secara fisik, kelayakan secara legalitas/peraturan, kelayakan secara finansial dan menghasilkan keuntungan yang maksimal. Dari keempat syarat di atas, zoning merupakan bagian syarat penting bagi suatu properti untuk dapat menghasilkan nilai yang tertinggi dan terbaik.
Modul : Penyusunan Laporan Penilaian
10
DTSS Penilaian Properti Dasar Pusdiklat Keuangan Umum
iv. Ukuran data Ukuran data disini penting untuk dikemukakan supaya tidak terjadi salah penafsiran dan untuk memudahkan pemahaman. Ukuran data biasanya menggunakan ukuran yang lazim digunakan pada kawasan dimana properti tersebut terletak, apakah menggunakan meter persegi, kaki persegi, yard, tombak, hektar, accre dan sebagainya. v. Deskripsi mengenai bangunan/pengembangan Deskripsi mengenai bangunan/pengembangan ini penting untuk memberikan informasi mengenai identifikasi gambaran fisik dari bangunan yang akan dinilai. Dalam melakukan identifikasi ini penilai perlu membagi bangunan menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu : bangunan utama, yaitu bangunan yang mempunyai luas paling besar dan mempunyai kegunaan yang utama dan paling dominan; bangunan tambahan dan pengembangan lainnya (others land improvement/OLI). Beberapa hal yang penting untuk diuraikan dalam deskripsi bangunan ini antara lain meliputi : § Fungsi bangunan/jenis penggunaan bangunan; § Luas bangunan; § Jumlah lantai bangunan; § Tahun dibangun; § Tahun renovasi; § Struktur utama bangunan; § Komponen penutup bangunan, yaitu komponen/material yang menjadi penutup atap, dinding, lantai dan langitlangit; § Komponenkomponen khusus bangunan, seperti relief dinding, bentuk atap, meterial khusus bangunan dan sebagainya; § Fasilitas pelengkap bangunan, yaitu listrik, telepon, sistem pendingin udara, sound system, sistem pemadam kebakaran, pasokan air bersih, sistem pembuangan air kotor, sistem pemanas air dan lift/eskalator; § Pengembangan tanah lainnya, yaitu meliputi ada tidaknya kolam renang, taman, lapangan tenis, jalan lingkungan, perkerasan halaman dan pagar.
D. ANALISIS DATA DAN KESIMPULAN Bagian analisis data dan kesimpulan ini biasanya terdiri dari beberapa bagian analisis, yaitu analisis : Modul : Penyusunan Laporan Penilaian
11
DTSS Penilaian Properti Dasar Pusdiklat Keuangan Umum
· Penggunaan tertinggi dan terbaik bilamana properti berupa tanah kosong (vacant land) ataupun telah dikembangkan. · Dasar penilaian. · Nilai tanah. · Pendekatan perbandingan. · Pendekatan biaya. · Pendekatan pendapatan. · Rekonsiliasi nilai/indikasi nilai akhir properti. i. Analisis kegunaan tertinggi dan terbaik Analisis kegunaan tertinggi dan terbaik ini diperlukan untuk melihat apakah kegunaan dan keberadaan properti subjek/properti yang dinilai telah memenuhi kriteria sebagai kegunaan tertinggi dan terbaik, yaitu mempunyai kelayakan secara fisik, kelayakan secara legalitas, kelayakan secara finansial dan memberikan keuntungan yang paling maksimal. Analisis kegunaan tertinggi dan terbaik ini dapat dilakukan baik kepada objek berupa tanah kosong/tanah yang dianggap kosong maupun terhadap tanah yang sudah terdapat pengembangan diatasnya. ii. Dasar penilaian Dalam item dasar penilaian ini ada dua hal yang harus dijelaskan, yaitu definisi nilai dan metodemetode penilaian yang digunakan dalam penilaian tersebut. Dalam penjelasan tentang metode penilaian, penilai menguraikan secara jelas metode penilaian apa yang digunakan dalam mengestimasi nilai properti. Selain menjelaskan metode penilaian yang dipakai, pada bagian ini juga perlu dijelaskan pula datadata pendukung yang diperoleh untuk penerapan masingmasing metode. Sebagai contoh, datadata harga jual properti pembanding disertakan jika pendekatan data pasar (market data approach) digunakan dalam penilaian properti tersebut dan jika digunakan pendekatan pendapatan (income approach) maka perlu diuraikan mengenai datadata yang berkaitan dengan perbandingan sewa properti sejenis di lingkungan sekitarnya, tingkat hunian (occupancy rate) properti sejenis, trend pasar dan sebagainya. iii. Nilai tanah Pada bagian ini diuraikan mengenai dasar dan metode yang dipakai dalam menentukan nilai tanah, apakah berdasarkan pada analisis perbandingan data pasar ataukah berdasar pada metode penentuan nilai tanah yang lain seperti metode alokasi, metode ekstraksi, metode subdivision of development, metode residual ataukah metode
Modul : Penyusunan Laporan Penilaian
12
DTSS Penilaian Properti Dasar Pusdiklat Keuangan Umum
pengkapitalisasian sewa dasar tanah. Metode perbandingan data pasar adalah metode terbaik dan paling umum digunakan, karena metode ini lebih mencerminkan kondisi pasar yang sebenarnya dari properti sejenis. Namun dalam penentuan nilai tanah untuk tujuan pajak, seringkali penentuan nilai tidak mendasarkan secara murni metode perbandingan data pasar, tetapi sudah terdapat unsur kebijakan yang tertuang dalam klasifikasi tanah sebagaimana saat ini dipakai dalam penentuan NJOPPBB untuk bumi. iv. Penilaian (valuation) Dalam bagian ini penilai menguraikan secara ringkas semua metode dalam penilaian yang digunakan, baik secara pendekatan biaya (cost approach), pendekatan pendapatan (income approach) maupun pendekatan perbandingan data pasar (market data approach) yang sesuai dengan tujuan penilaian tersebut dilakukan. Selain menguraikan mengenai metode penilaian yang digunakan adalah cukup penting juga untuk menyatakan bagaimana proses dan hasil penilaian yang dihasilkan serta rekonsiliasi nilai dari metode metode penilaian yang dipakai. v. Kesimpulan Nilai (Statement of Value) Dari berbagai indikasi nilai yang dihasilkan dari tiap metode yang dipakai serta setalah melakukan rekonsiliasi nilai, maka selanjutnya dalam bagian ini penilai menyampaikan keputusan tentang opini nilai yang dihasilkannya. Kesimpulan nilai properti ini harus disertai tandatangan asli dari penilai dan sebaiknya antara halaman kesimpulan nilai dan tanda tangan penilai tidak terdapat pada halaman yang terpisah, yaitu untuk tujuan keamanan dan guna menghindari adanya pemalsuan.
E. LAMPIRANLAMPIRAN Datadata pendukung yang perlu diketahui oleh pembaca perlu disertakan dalam laporan penilaian, yaitu pada bagian lampiran. Datadata yang dilampirkan tersebut antara lain meliputi : § Plot plan, yaitu peta (plan) yang menunjukkan letak dari tiaptiap unit bangunan yang dinilai pada tanah properti subyek. § Plan and elevation of building, yaitu peta (plan) yang menunjukkan denah/pembagian ruang tiap unit bangunan serta gambar tampak bangunan, baik dari depan maupun dari samping, yang berguna bagi pengidentifikasian dan penghitungan biaya reproduksi baru pada pendekatan biaya. § Photo/gambar, yaitu berguna untuk memberi gambaran riil mengenai kondisi bangunan, sebagai media untuk mengingat keadaan bangunan yang sebenarnya dan Modul : Penyusunan Laporan Penilaian
13
DTSS Penilaian Properti Dasar Pusdiklat Keuangan Umum
sekaligus sebagai barang bukti sekiranya pada suatu ketika diperlukan sebagai alat bukti di pengadilan. § Peta kota, kawasan dan petapeta lainnya. Hal ini berguna untuk memberi gambaran mengenai lokasi/letak properti. § Bagan dan grafik. § Abstraksi mengenai sewa/penyewaan. § Data pendapatan dan pengeluaran. § Spesifikasi bangunan. § Estimasi detail mengenai biaya bangunan baru (RCN). § Data penjualan/data pembanding. § Analisis pasar (trend and occupancy).
Modul : Penyusunan Laporan Penilaian
14
DTSS Penilaian Properti Dasar Pusdiklat Keuangan Umum
4. CONTOHCONTOH a. Contoh Surat Pengantar yang memuat secara lengkap informasi mengenai Letter of Transmital Surabaya, 15 Agustus 2007 Nomor Surat : ................................................... Sifat : Penting/segera Lampiran : Satu set Perihal : Penilaian Properti ...................... Yth. Pemerintah Kota Sby Jalan ................ Nomor................. ........................ Dengan Hormat, Berdasarkan kontrak Perjanjian Kerja Nomor: ...................... tertanggal ...................., kami telah melakukan peninjauan lokasi dan fisik, pemeriksaan, analisis dan penilaian terhadap sebuah properti yang terletak di Jalan Tunjungan Nomor 3, Kelurahan Genteng, Kecamatan Genteng, Kota Surabaya, Propinsi Jawa Timur, sesuai dengan datadata fisik dan legal (dokumendokumen), pernyataanpernyataan, dan keteranganketerangan yang diberikan Pemberi Tugas. Tujuan penilaian adalah sesuai dengan yang telah dinyatakan dalam Kontrak Perjanjian Kerja Nomor: ....................... tertanggal .................., yaitu untuk menentukan Nilai Pasar atas properti sebagaimana dimaksud di atas untuk Dasar Negosiasi Penentuan Bagi Hasil dan Kerjasama Operasi antara Pemerintah Kota Surabaya dan PT.X berdasarkan sisa BOT sampai 31 Maret 2009 dan renovasi yang akan dilakukan PT.X Laporan penilaian ini tidak direkomendasikan untuk tujuan penilaian lainnya. Berdasarkan Standar Penilaian Indonesia (SPI) 2007, dan sesuai dengan hasil peninjauan lokasi dan fisik, pemeriksaan, analisis, dan penilaian serta dengan mempertimbangkan segala data dan informasi yang objektif, maka dengan asumsiasumsi, syaratsyarat dan/ atau pembatasanpembatasan tertentu sebagaimana dinyatakan dalam laporan penilaian ini, kami berpendapat bahwa Nilai Pasar Properti yang terletak di Jalan Tunjungan Nomor 3 Kelurahan Genteng, Kecamatan Genteng, Kota Surabaya, Propinsi Jawa Timur pada tanggal 15 Agustus 2007 adalah sebagai berikut: Rp 59.527.961.000,00 (Lima puluh sembilan milyar limaratus dua puluh tujuh juta sembilan ratus enam puluh satu ribu rupiah) Nilai pasar tersebut merupakan nilai dari properti yang harus dianggap sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Kami menyatakan bahwa kami tidak memiliki kepentingan apapun dan dalam bentuk apapun, baik sekarang maupun dimasa yang akan datang terhadap properti yang dinilai maupun pendapat nilai properti yang kami nyatakan dalam laporan penilaian ini. Demikian penilaian properti ini dilakukan secara objektif dan bebas dari konflik kepentingan sesuai kapasitas kami sebagai Perusahaan Penilai. Kami ucapkan terimakasih atas kepercayaan yang telah Saudara berikan kepada kami. Hormat kami, Appraisal Nama lengkap Pimpinan Ijin Penilai: Modul : Penyusunan Laporan Penilaian
15
DTSS Penilaian Properti Dasar Pusdiklat Keuangan Umum
b. Contoh Daftar Isi yang lengkap Daftar Isi Halaman Surat Pengantar Daftar Isi Pernyataan Penilai Ringkasan Nilai AsumsiAsumsi dan SyaratSyarat Pembatasan Umum I. Pendahuluan I.1. Dasar Penugasan dan Ruang Lingkup Penilaian I.2. Tujuan Penilaian I.3. Tanggal Inspeksi dan Penilaian I.4. Pengertian dan definisi I.5. Pendekatan dan Metode Penilaian I.6. Profil Objek Penilaian I.7. Data/Dokumen yang Diberikan II. Penilaian Plasa dan Parkir II.1. Penjelasan Umum Properti II.1.1. Lokasi dan Identitas II.1.2. Fasilitas dan Keadaan Lingkungan II.1.3. Kondisi dan Pasar Properti II.1.4. Analisa Dampak Lingkungan II.1.5. Data Kepemilikan Tanah II.1.6. Peruntukan Lahan (Town Planning) II.1.7. Pemanfaatan Tertinggi dan Terbaik II.2. Proses Penilaian II.2.1. Pendekatan Biaya II.2.2. Pendekatan Pendapatan II.2.3. Rekonsiliasi (Kesimpulan) Nilai LampiranLampiran Apendik A : Tabel Perhitungan Apendik B : Peta Lokasi Apendik C : FotoFoto Apendik D : Gambar Situasi Tanah
Modul : Penyusunan Laporan Penilaian
16
DTSS Penilaian Properti Dasar Pusdiklat Keuangan Umum
c. Contoh General Assumptions and Limiting Conditions yang Lengkap AsumsiAsumsi dan SyaratSyarat Pembatasan Umum (General Assumptions and Limiting Conditions) Penilaian properti ini berdasarkan pada asumsiasumsi dan syaratsyarat pembatasan sebagai berikut: 1. Bahwa kami bertindak sebagai penilai tidak mempunyai kepentingan finansial terhadap properti yang dinilai dan hasil dari penilaian yang dilakukan; 2. Bahwa dengan dilandasi itikad baik, semua dokumen asli yang diberikan atau diperlihatkan oleh Pemberi Tugas dan pihak ketiga kepada kami dalam rangka penilaian properti ini adalah sah, lengkap dan sesuai dengan kenyataan sebenarnya dan bahwa dokumendokumen yang diberikan kepada kami dalam bentuk fotocopy, turunan dan/atau salinan adalah sesuai dengan dokumen asli yang dianggap sah, lengkap serta sesuai dengan kenyataan sebenarnya; 3. Bahwa dokumendokumen, pernyataanpernyataan dan keteranganketerangan yang diberikan oleh Pemberi Tugas atau pihak ketiga kepada kami untuk tujuan penilaian properti ini adalah benar, akurat, lengkap dan sesuai dengan keadaan sebenarnya, serta tidak mengalami perubahan sampai dengan tanggal diberikannya penilaian properti ini; 4. Bahwa semua tanda tangan, materai, coretan dan tanda yang terdapat dalam setiap dokumen asli yang diberikan dan/atau diperlihatkan oleh Pemberi Tugas kepada kami adalah benar, termasuk surat tanah, materai, coretan dan tanda yang terdapat dalam setiap dokumen foto copy, turunan dan/atau salinan yang diberikan oleh Pemberi Tugas kepada kami; 5. Bahwa instansi pemerintah dan/atau pihak yang mengeluarkan dan/atau menerbitkan izin, persetujuan, lisensi dan/atau bukti tanda pendaftaran kepada Pemberi Tugas adalah pejabat dan /atau pihak yang berwenang untuk melakukan tindakantindakan tersebut dan diwakili oleh orang(orang) yang berhak dan mempunyai izin, persetujuan, lisensi, dan/atau bukti tanda pendaftaran yang bersangkutan; 6. Bahwa dalam melakukan penilaian properti ini, kami tidak memberikan legalitas atas suatu transaksi dimana Pemberi Tugas menjadi pihak atau mempunyai kepentingan didalamnya atas properti yang terkait; 7. Bahwa dalam melakukan penilaian properti ini, kami tidak memeriksa kelengkapan/syaratsyarat yang harus dipenuhi layaknya sebgai jaminan pengikatan hak tanggungan dan oleh karenanya jika laporan ini bertujuan sebagai dasar kebijakan pemberian kredit oleh bank, maka pihak bank bersangkutan berkewajiban memeriksa dan memastikan terpenuhinya syaratsyarat tersebut termasuk di dalamnya aspek legalitas; 8. Kecuali dinyatakan secara tegas dalam penilaian properti ini, tidak dapat diasumsikan bahwa kami berkewajiban dan telah melakukan pemeriksaan legalitas atas properti yang dinilai; 9. Bahwa semua sengketa dalam bentuk perkara pidana maupun perdata (baik di dalam maupun di luar pengadilan) yang berkaitan dengan properti yang dinilai tidak menjadi tanggung jawab kami;
Modul : Penyusunan Laporan Penilaian
17
DTSS Penilaian Properti Dasar Pusdiklat Keuangan Umum
10. Bahwa nilai diberikan dalam bentuk rupiah; 11. Bahwa biaya penilaian ditentukan berdasarkan hari – orang (manday) dan bukan ditentukan berdasarkan besarnya nilai yang diberikan dalam Laporan Penilaian; 12. Bahwa Laporan Penilaian ini dianggap sah apabila terdapt cap (seal) dan tanda tangan asli dari pihak kami; 13. Bahwa perubahanperubahan yang dilakukan oleh pihak Pemerintah maupun swasta yang berkaitan dengan kondisi properti, dalam hal ini rezoning, pelebaran jalan, market conditions dan sebagainya bukan menjadi tanggung jawab kami; 14. Bahwa tanggung jawab kami terbatas kepada Pemberi Tugas dimaksud dan kami tidak bertanggung jawab terhdap pihak lain yang menggunakan Laporan Penilain ini; 15. Bahwa kami mempertimbangkan kondisi properti dimaksud, namun demikian tidak berkewajiban untuk memeriksa struktur bangunan ataupun bagianbagian dari properti yang tertutup, tidak terlihat maupun tidak terjangkau dan kami tidak memberikan jaminan jika terdapat pelapukan rayap, kerusakan serta gangguan lain yang tidak terlihat; 16. Bahwa dalam penilaian ini, mesinmesin dirincikan sebagai satu unit kerja lengkap, yaitu termasuk semua bagian (part) dan perlengkapan (accessories) yang secara teknis tergabung dalam unit tersebut; 17. Bahwa tanggung jawab material dalam penilaian ini adalah sebatas fee yang sudah kami terima; 18. Laporan penilain ini baik sebagian maupun seluruhnya bersifat rahasia dan tidak dapat disebarluaskan secara umum melalui iklan, berita, penjualan atau media lainnya tanpa ijin dari kami; 19. Penilaian properti ini hanya ditujukan untuk tujuan sebagaimana disebutkan dalam tujuan penilaian dalam laporan ini serta menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan penilai tidak bertanggungjawab terhdap penggunaan untuk tujuan lainnya.
Modul : Penyusunan Laporan Penilaian
18
DTSS Penilaian Properti Dasar Pusdiklat Keuangan Umum
d. Contoh Pernyataan Penilai yang Lengkap Pernyataan Penilai Kami sebagai penilai yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa kesimpulan nilai dalam penilaian properti dimaksud adalah: § Berdasarkan pengetahuan kami dan berdasarkan data yang kami percaya; § Berdasarkan pernyataan atas fakta yang dinyatakan dalam laporan ini dan fakta tersebut adalah benar; § Berdasarkan atas analisis, opini, dan kesimpulan yang dibatasi oleh asumsi dan kondisi yang membatasi dan hal ini merupakan hasil analisis, opini, dan kondisi profesional penilai; § Berdasarkan pada kondisi bahwa kami tidak memiliki kepentingan khusus atau pribadi baik sekarang maupun pada masa yang akan datang atas properti yang dinilai; § Telah disiapkan, dibuat, disusun sesuai dan tunduk pada Standar Penilaian Indonesia (SPI) 2007 dan Kode Etik Penilai Indonesia (KEPI). Penilai, Appraisal
Nama Lengkap Pimpinan Ijin Penilai: Anggota MAPPI:
Modul : Penyusunan Laporan Penilaian
19
DTSS Penilaian Properti Dasar Pusdiklat Keuangan Umum
e. Contoh Laporan Penilaian Yang Lengkap
Untuk memberi gambaran tentang laporan penilaian yang lengkap, maka disampaikan contoh laporan penilaian sebagai berikut : Contoh Laporan Penilaian yang Lengkap I.Pendahuluan I.1. Dasar Penugasan dan Lingkup Penilaian a. Sesuai dengan Kontrak Perjanjian Kerja Nomor ................. tertanggal ..............., penilaian ini dilakukan atas permintaan Pemerintah Kota Sby sebagai Pemberi Tugas. b. Pendekatan penilaian yang digunakan adalah sesuai dengan Standar Penilaian Indonesia (SPI) 2007, dengan ruang lingkup meliputi peninjauan lokasi dan fisik, pemeriksaan, investigasi datadata pembanding, penilaian dan menyampaikan Laporan Penilaian. c. Objek penilaian adalah: Properti, terletak di Jalan Tunjungan Nomor 3, Kelurahan Genteng, Kecamatan Genteng, Kota Surabaya, Propinsi Jawa Timur. Properti ini meliputi sebidang tanah dengan luas 4.130 m2, diatasnya berdiri bangunan plasa, gedung parkir, perkantoran bertingkat, dan sarana pelengkap lainnya dengan luas kurang lebih 31.244 m2, berikut mesinmesin dan peralatannya. Alas hak properti objek penilaian adalah berupa Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 295 atas nama PT. W, Surat Ukur No. 437/1989 tanggal 02 Mei 1989 dan berakhir haknya pada tanggal 30 April 2009. Sertifikat mana berdiri diatas Sertifikat Hak Pengelolaan Tanah Nomor : 1 atas nama Pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat II Sby diterbitkan pada tanggal 23 Sepetember 1988, Surat Ukur No. 1037/1988 tanggal 22 September 1988. I.2. Tujuan Penilaian Penilaian ini dibuat untuk tujuan menentukan Nilai Pasar atas properti sebagaimana dimaksud diatas untuk Dasar Negosisasi Penentuan Bagi Hasil dan Kerjasama Operasi antara Pemerintah kota Surabaya dan PT. X berdasarkan sisa BOT sampai 31 Maret 2009 dan renovasi yang akan dilakukan PT.X. I.3. Tanggal Inspeksi dan Penilaian Inspeksi lapangan dilakukan pada tanggal 8 Juni – 28 Juli 2007. Penilaian dibuat per tanggal penilaian 01 Agustus 2007, dengan asumsi tidak ada perubahan sejak tanggal inspeksi di lapangan. I.4. Pengertian dan Definisi a. Harga
Modul : Penyusunan Laporan Penilaian
20
DTSS Penilaian Properti Dasar Pusdiklat Keuangan Umum
Harga adalah istilah yang digunakan untuk sejumlah uang yang diminta, ditawarkan, atau dibayarkan untuk sesuatu barang atau jasa. Hubungannya dengan penilaian, harga merupakan faktor historis, baik yang diumumkan secara terbuka maupun dirahasiakan. Karena kemampuan finansial, motivasi, atau kepentingan khusus dari seorang penjual atau pembeli, harga yang dibayarkan atas suatu barang atau jasa dapat berhubungan atau tidak berhubungan dengan nilai barang atau jasa yang bersangkutan. Meskipun demikian, harga biasanya merupakan indikasi atas nilai relatif dari barang atau jasa oleh pembeli tertentu dan atau penjual tertentu dalam kondisi yang tertentu pula (SPI 2007 Konsep dan Prinsip Umum Penilaian butir 4.2). b. Nilai Nilai adalah konsep ekonomis yang merujuk kepada harga yang sangat mungkin disepakati oleh pembeli dan penjual dari suatu barang atau jasa yang tersedia untuk dibeli. Nilai bukan merupakan fakta, tetapi lebih merupakan harga yang sangat mungkin dibayarkan untuk barang atau jasa pada waktu tertentu sesuai dengan definisi tertentu dari nilai. (SPI 2007 Konsep dan Prinsip Umum Penilaian butir 4.5). c. Nilai Pasar Nilai pasar dari suatu real estat lebih mencerminkan kegunaannya menurut pasar dan bukan status fisiknya secara murni. Kegunaan atas suatu aset bagi pihak tertentu dapat saja berbeda dengan kegunaan aset di pasar atau industri tertentu. ( SPI 2007 Konsep dan Prinsip Umum Penilaian butir 4.9). d. Penggunaan Tertinggi dan Terbaik, Highest and Best Use Penggunaan tertinggi dan terbaik (HBU) didefinisikan sebgai penggunaan yang paling mungkin dan optimal dari suatu properti, yang secara fisik dimungkinkan, telah dipertimbangkan secera memadai, secara hukum diijinkan, secara finansial layak, dan menghasilkan nilai tertinggi dari properti tersebut (SPI 2007 Konsep dan Prinsip Umum Penilaian butir 6.3). I.5. Pendekatan dan Metode Penilaian Terdapat beberapa pendekatan yang lazim digunakan dalam penilaian suatu properti. Prinsipnya semua pendekatan dapat diaplikasikan terhdap semua jeinis properti, tetapi pada kenyataannya ada beberapa pendekatan yang kurang sesuai atau terpaksa tidak dapat digunakan sehubungan dengan datadata yang disyaratkan oleh pendekatan bersangkutan tidak terpenuhi atau lebih disebabkan oleh tujuan dari penilaian itu sendiri. Untuk kasuskasus tertentu, penilaian suatu properti dapat melibatkan beberapa pendekatan sebelum hasil akhir diperoleh. Keputusan mengenai dasar metodologi yang akan digunakan dalam penilaian ini akan diuraikan pada masing masing penilaian aset bersangkutan. Metodologi yang umum digunakan dalam penilaian ini dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Pendekatan Data Pasar Pendekatan ini mempertimbangkan penjualan dari properti sejenis atau pengganti dan data pasar yang terkait, serta menghasilkan estimasi nilai melalui proses perbandingan. Pada umumnya, properti yang dinilai (obyek penilaian) dibandingkan dengan transaksi properti yang sebanding, baik yang telah terjadi
Modul : Penyusunan Laporan Penilaian
21
DTSS Penilaian Properti Dasar Pusdiklat Keuangan Umum
maupun properti yang masih dalam tahap penawaran penjualan dari suatu proses jual beli. (SPI 2007 Konsep dan Prinsip Umum Penilaian butir 9.2.1.1). Pendekatan Data Pasar atau Pendekatan Perbandingan Data Pasar disebut juga Perbandingan Langsung. Konsep dasar dari pendekatan penilaian ini adalah pada prinsip supply and demand, yaitu keseimbangan antara penawaran dan permintaan serta prinsip substitusi, yaitu adanya kecenderungan minat yang tinggi pada properti/ aset yang ditawarkan lebih murah dibanding properti/ aset sejenis (identik) yang lebih mahal. Dengan pendekatan ini, penilaian atas suatu properti/aset dilakukan dengan membandingkan secara langsung dengan properti/ aset lain yang sejenis atau hampir sama yang terdapat di pasar. Pendekatan ini akan menghasilkan penilaian yang akurat apabila properti/ aset yang dinilai dengan properti/ aset yang menjadi pembanding mempunyai perbedaan yang relatif kecil atau masih dalam toleransi yang wajar. Varian dari pendekatan ini dapat menggunakan teknik perhitungan tambah kurang baik dalam bentuk prosentase maupun dalam bentuk satuan jumlah uang atau dengan teknik perhitungan pasangan berganda dalam bentuk penyelesaian persamaan simultan. Perhitungan dilakukan dengan membandingkan data pasar berupa penawaran atau transaksi yang terjadi atas beberapa properti/aset sejenis dan kemudian melakukan analisa hubungan korelasi dari faktorfaktor yang berpengaruh untuk menentukan nilai properti yang menjadi objek penilaian. Apabila properti/ aset yang dinilai mempunyai faktor yang lebih baik dari data, maka penyesuaiannya berupa nilai (positif), sebaliknya bila properti/ aset yang dinilai mempunyai faktor yang kurang dari data, maka penyesuaiannya adalah pengurangan nilai (negatif). Besarnya penyesuaian tersebut akan sangat tergantung pada jenis properti dan datadata pembanding yang tersedia. Faktorfaktor yang menjadi pertimbangan dalam melakukan penyesuaian akan berbedabeda pada tiap jenis properti. Faktorfaktor yang menjadi pertimbangan dalam penilaian dijelaskan pada masingmasing penilaian objek. Jika jumlah properti/ aset yang dinilai relatif banyak, maka asumsi penjualannya harus dilakukan secara bertahap dengan memperhatikan daya serap pasar properti/ aset bersangkutan. Harga jual dapat diproyeksikan mengalami kenaikan sesuai dengan kondisi riil pasar. Hasil penjualan dikurangi biaya yang timbul dalam proses penjualannya merupakan laba bersih (net income operational) masingmasing tahap yang kemudian didiskon (present value) dengan discount rate tertentu untuk mendapatkan nilai sekarang yang sebanding. Jumlah keseluruhan nilai sekarang dari masingmasing tahap penjualan merupakan Indikasi Nilai Pasar dari properti/ aset bersangkutan. b. Pendekatan Biaya Pendekatan ini mempertimbangkan kemungkinan bahwa, sebagai substitusi dari pembelian suatu properti, sesseorang dapat membuat properti yang lain baik berupa replika dari properti asli atau substitusinya yang memberikan kegunaan yang sebanding. Dalam konteks real estat, seseorang biasanya dianggap tidak wajar untuk membeli suatu properti lebih daripada biaya untuk membeli tanah yang sebanding dan membuat suatu pengembangan alternatif, kecuali akan melibatkan jangka waktu yang lebih panjang, ketidaknyamanan dan resiko yang lebih tinggi. Dalam prakteknya, pendekatan ini juga melibatkan estimasi Modul : Penyusunan Laporan Penilaian
22
DTSS Penilaian Properti Dasar Pusdiklat Keuangan Umum
depresiasi untuk properti yang lebih tua dan/atau memiliki keusangan fungsional dimana estimasi biaya baru secara tidak wajar melampaui harga yang mungkin dibayarkan untuk properti yang dinilai. (SPI 2007 Konsep dan Prinsip Umum Penilaian butir 9.2.1.2) Pendekatan ini digunakan untuk menentukan suatu nilai properti/ aset berdasarkan perhitungan seluruh biayabiaya yang diperlukan untuk pengadaan, pembangunan/ pengganti properti/ aset yang identik dengan properti/ aset yang dinilai. Perhitungan dilakukan seolaholah properti yang dinilai masih dalam keadaan baru sehingga nilai yang dihasilkan disebut sebagai Biaya Penggantian Baru. Setelah Biaya Penggantian Baru tersebut diketahui baru kemudian melakukan penyesuaianpenyesuaian dengan memperhitungkan penyusutanpenyusutan yang terjadi sesuai kondisi fisik, kapasitas dan tingkat pelayanan serta kondisi lingkungan sekitar yang berpengaruh dari properti/ aset yang dinilai. Umumnya penyusutan dapat dikatagorikan sebagai berikut : § Kerusakan fisik (Physical Deterioration) Rusak, lapuk, retak, mengeras atau kerusakan pada struktur yang pertimbanganpertimbangannya disesuaikan dengan umur dan kondisi fisik yang ada. § Kemunduran fungsional (Functional Obselesence) Yaitu suatu penyusutan yang diakibatkan oleh faktor internal perencanaan yang kurang baik yang dapat meliputi bentuk, model/desain, ketidakseimbangan yang bertalian dengan ukuran, kekuatan struktur, fasilitas serta kemajuan teknologi dan lainlain. § Kemunduran ekonomi (Economic Obsolescense) Faktorfaktor luar yang mengakibatkan penurunan nilai serta kondisi lingkungan, peraturanperaturan pemerintah seperti zoning dan peraturan peraturan lain yang membatasi penggunaan suatu properti/ aset. Nilai yang diperoleh setelah Biaya Penggantian Baru dikurangi dengan penyusutanpenyusutan yang terjadi merupakan indikasi Nilai Pasar dari properti/ aset tersebut. c. Pendekatan Pendapatan Pendekatan ini mempertimbangkan pendapatan dan biaya yang berhubungan dengan properti yang dinilai dan mengestimasi nilai melalui proeses kapitalisasi. Kapitalisasi menghubungkan pendapatan (biasanya merupakan pendapatan bersih) dengan suatu definisi jenis nilai melalui konversi pendapatan menjadi estimasi nilai. Proses ini mungkin menggunakan kapitalisasi atau tingkat diskonto (menggambarkan tingkat pengembalian investasi), atau keduanya. Pada umumnya, prinsip substitusi mengandung pengertian bahwa arus pendapatan yang menghasilkan tingkat pengembalian tertinggi adalah sebanding dengan tingkat resiko yang diambil dan akan menghasilkan nilai yang paling mungkin terjadi. (SPI 2007 Konsep dan Prinsip Umum Penilaian butir 9.2.1.3). Dasar pemikiran dari Pendekatan Pendapatan adalah bahwa nilai pasar suatu properti sangat tergantung potensi suatu properti untuk menghasilkan pendapatan.
Modul : Penyusunan Laporan Penilaian
23
DTSS Penilaian Properti Dasar Pusdiklat Keuangan Umum
Ada empat metodologi yang lazim digunakan dalam pendekatan pendapatan, diantaranya ialah Gross Income Multiplier (GIM), Direct Capitalization, Discounted Cash Flow (DCF) dan Residual Technique. Jika pendapatan bersih pertahun dianggap stabil selama masa operasional dan bersifat tak terhingga atau terus menerus, maka pendapatan bersih yang dihasilkan pada tahun tertentu oleh suatu properti dapat dikapitalisasi langsung menjadi nilai dari properti bersangkutan selama tingkat kapitalisasi yang digunakan adalah tingkat kapitalisasi (yield) yang berlaku umum di pasar properti bersangkutan dan metode ini disebut Kapitalisasi Langsung. Apabila pendapatan dari properti yang dinilai tidak dapat dianggap tetap, maka penilaian dapat menggunakan Metode Arus Kas yang didiskontokan atau lebih dikenal dengan istilah Discounted Cash Flow (DCF). Dengan pendekatan ini nilai pasar dari suatu properti adalah sejumlah nilai kini dari Net Operational Income yang akan diperoleh dari hasil operasional properti. Hasil penilaian dengan Pendekatan Pendapatan merupakan nilai dari keseluruhan bagian aset yang mempunyai kontribusi langsung delam operasional seperti tanah, gedung, sarana pelengkap, mesinmesin dan peralatan dan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. I.6. Profil Objek Penilaian Properti Jalan Tunjungan Nomor 3 Surabaya Properti ini berupa bangunan plasa, gedung parkir dan gedung perkantoran yang terletak di Jalan Tunjungan Nomor 3, Kelurahan Genteng, Kecamatan Genteng Kota Surabaya Propinsi Jawa Timur. Pada mulanya, aset ini dibangun di atas lahan bekas kebakaran sesuai dengan Surat Perjanjian No.511.3/3/03/411.12/1985 tanggal 16 Januari 1985 oleh PT. Y dengan peruntukan plasa dan gedung parkir untuk parkir kendaraan pengunjung pertokoan di Jalan Tunjungan dengan sistem BOT dangan diberi Hak Guna Bangunan selama 20 tahun dan menerima pembayaran atas penjualan hak pakai stan pertokoan serta menerima penghasilan lain yang timbul dari hak yang diberikan dengan tetap membayar retribusi kepada Pemerintah Kota, dengan membayar sumbangan investasi sebesar Rp.170,000,000.00 (seratus tujuh puluh juta rupiah) yang harus dibayar pada saat penandatanganan kontrak. (lihat Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 295 atas nama PT.W, Surat Ukur No. 437/1989 tanggal 02 Mei 1989 (berakhir haknya pda tanggal 30 April 2009). Sertifikat mana berdiri di atas Sertifikat Hak Pengelolaan Tanah No. 1 atas nama Pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat II Sby, Surat Ukur No. 1037/1988 tanggal 22 September 1988). Dalam perjalanannya, pada tahun 1996 atas persetujuan Pemerintah Kota Sby pengelolaannya telah diambil alih oleh PT.W. Berdasarkan Surat Permohonan PT.X No..........tertanggal 27 September 2005 perihal Permohonan Penyerahan Kembali kepada PemKot Sby dan Perpanjangan Kerjasama Pengelolaan Gedung Tunjungan Center dengan PT. X Menurut zoning tata ruang wilayah Kotamadya Surabaya, obyek berada di kawasan komersial dengan KDB tinggi, KLB tinggi, aksesibilitas baik, sarana infrastruktur PLN, Telkom dam saluran air telah tersedia.
Modul : Penyusunan Laporan Penilaian
24
DTSS Penilaian Properti Dasar Pusdiklat Keuangan Umum
Penggunaan tanah obyek tersebut saat ini telah sesuai dengan peruntukan tata ruang kotamadya setempat. I.7. Data/Dokumen yang diberikan Data/dokumen berupa fotocopy yang kami terima dari Pemkot Sby (Pemilik aset yang dinilai) adalah berdasarkan dokumen yang diberikan pada penilaian sebelumnya sebagai berikut : 1. Sertifikat tanah. 2. Lay out Denah Gambar Tanah dan Bangunan. 3. Rekening listrik dan air. 4. IMB. 5. SPPT dan Bukti Pembayaran PBB tahun 2005. 6. Perjanjian Pembangunan Gedung Parkir, Pertokoan dan Perkantoran Bertingkat. 7. Addendum Perjanjian Pembangunan Gedung Parkir, Pertokoan dan Perkantoran Bertingkat. 8. Permohonan penyerahan kembali dan perpanjangan kerjasama pengelolaan Gedung Tunjungan Center. 9. Perincian Biaya Renovasi. 10. Closing Advice dari Asuransi PT. A. 11. Daftar luas stand dan masa penyewaan. 12. Biaya Pegawai (ditunjukan). 13. Struktur Organisasi. II. Penilaian Properti II.1. Penjelasan Umum Properti I.1.1. Lokasi dan Identitas Properti ini berupa bangunan plasa yang terletak di Jalan Tunjungan Nomor 3 dan Jalan Gentengkali yang dikenal sebagai pusat penjualan elektronik berada di Kelurahan Genteng, Kecamatan Genteng, Kotamadya Surabaya, Propinsi Jawa Timur. Untuk menuju Lokasi ini dapat dicapai dari arah Utara kearah Selatan melalui Jalan Gemblongan, dari arah Barat ke Selatan melalui Jalan Praban, maupun dari arah Timur ke Selatan melalui Jalan Gentengkali. Lokasi properti terletak sekitar 35 meter dari pertemuan antara Jalan Gemblongan dengan Jalan Praban, Jalan Gentengkali dan Jalan Tunjungan dan berjarak radial sekitar 1,14 km ke arah Selatan dari pusat kota (Tugu Pahlawan). Bangunanbangunan di sekitar obyek yang dapat dijadikan petunjuk antara lain : § Siola.
Modul : Penyusunan Laporan Penilaian
25
DTSS Penilaian Properti Dasar Pusdiklat Keuangan Umum
§ Gita Tamtama. § Bank Mandiri. § Perhutani. Batasbatas properti ditandai dengan : § Sebelah Utara
: Siola dan Jalan Gentengkali.
§ Sebelah Timur
: Jalan Genteng Arnowo.
§ Sebelah Selatan
: Tunjungan Electronic Center.
§ Sebelah Barat
: Siola dan Jalan Tunjungan.
Kami juga mengidentifikasi beberapa faktor penambah dan faktor pengurang dari lokasi properti yang dinilai. Faktor Penambah : Properti tersebut terletak di pusat kota (CBD). Faktor Pengurang : Pembangunan awalnya digunakan untuk mendukung lahan parkir di Jalan Tunjungan sehingga jumlah luas yang dapat disewakan relatif kecil dan dalam pengelolaannya kurang diminati oleh penyewa/pedagang. I.1.2. Fasilitas dan Keadaan Lingkungan Objek ini terletak di lokasi yang strategis, yaitu jalan utama pusat kota, jalan terbuat dari perkerasan aspal hotmix dengan lebar badan jalan lebih kurang 12 m, jalan ini dilengkapi saluran air tertutup di kedua sisinya. Topografi objek datar, dengan elevasi tanah kurang lebih 1 m dari permukaan jalan exsisting. Fasilitas infrastruktur yang sudah tersedia di sekitar obyek adalah jaringan listrik, jaringan telepon, saluran air, fasilitas umum yang tersedia di sekitar lokasi antara lain pasar Genteng, Kantor PemKot, sekolahsekolah, tempat ibadah dan sebagainya. Angkutan penumpang umum dapat ditemui di depan lokasi dengan jenis angkutan berupa bis kota, angkot dan taksi yang lewat di depan lokasi. Kondisi lingkungan objek aman dan bebas banjir. I.1.3. Kondisi Pasar Properti Lokasi obyek merupakan salah satu area untuk kawasan komersial berupa perdagangan, bank, perkantoran dan sebagainya yang cukup diminati investor maupun pengguna langsung (user) dengan harga cukup tinggi dan terletak di tepi jalan utama dengan aksesibilitas baik dan kondisi lingkungan aman, ramai dan bebas banjir. Waktu yang diperlukan untuk penjualan adalah sekitar 1 sampai dengan 1,5 tahun, pendekatan yang terbaik untuk penjualan melalui agen properti, dijual langsung melalui media massa cetak maupun oleh penjual. I.1.4. Analisa Dampak Lingkungan
Modul : Penyusunan Laporan Penilaian
26
DTSS Penilaian Properti Dasar Pusdiklat Keuangan Umum
Dalam melaksanakan penilaian ini kami mengasumsikan bahwa properti tersebut tidak pernah digunakan dalam kegiatan berkaitan dengan kontaminasi, pencemaran dan polusi lingkungan. Kami tidak melakukan penelitian perihal penggunaan masa lalu maupun saat ini, baik di properti yang bersebelahan untuk kemudian menetapkan ada atau tidaknya kontaminasi maupun polusi lingkungan, sehingga kami beranggapan tidak adanya masalah tersebut. Namun demikian apabila ternyata ditemukan adanya kontaminasi maupun potensi kontaminasi lingkungan di properti tersebut ataupun properti yang bersebelahan, kami menyatakan bahwa penilaian ini dengan sendirinya tidak berlaku dan perlu segera dilakukan penilaian ulang. I.1.5. Data Kepemilikan Tanah Berdasarkan informasi dan dokumen yang kami terima, data kepemilikan atas tanah objek ini adalah sebagai berikut : No. Hak Kepemilikan 1.
Luas (m2)
Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 295, Surat Ukur No. 437/1989
4.130
Berdiri di atas :
4.130
Sertifikat Hak Pengelolaan No.1, Surat Ukur No. 1037/1988
Atas Nama
Tanggal Penerbitan Berakhir
PT. W
06/05/1989 30/04/2009
Pemkot Surabaya
22/09/1988 Selama dipergunakan
Tanah tersebut mempunyai bentuk huruf L, dengan panjang bagian depan (frontage) yang memanjang pada Jalan Tunjungan kurang lebih 37 meter, panjang ke belakang kurang lebih 76 meter, panjang bagian depan yang memanjang pada Jalan Gentengkali kurang lebih 47,5 meter, panjang ke belakang kurang lebih 53 meter. Kami tidak melakukan pengukuran menyeluruh, melainkan dengan mengambil sampling ukuran yang ditunjukkan oleh Pemberi Tugas (diwakili Bapak ........). Kami mengasumsikan bahwa besaran luas yang digunakan dalam penilaian ini sesuai dengan besaran luasan yang dinyatakan dalam salinan surat tanah tersebut di atas. Dalam penilaian ini, kami mengasumsikan bahwa perpanjangan masa berlaku Sertifikat Hak Guna Bangunan atas objek penilaian dapat diberikan oleh Kantor Pertanahan Kota Surabaya. Selain itu, kami tidak meneliti secara detail aspek hukum dari surat tanah di atas dan menyarankan kepada Pemberi Tugas agar menunjuk konsultan hukum independent untuk melakukannya. Untuk penilaian ini, kami beranggapan bahwa properti objek penilaian telah dilengkapi dengan surat tanah yang sah secara hukum, dapat dialihkan dan bebas dari ikatan, tuntutan atau halangan apapun selain dikemukakan dalam laporan ini. Modul : Penyusunan Laporan Penilaian
27
DTSS Penilaian Properti Dasar Pusdiklat Keuangan Umum
I.1.6. Peruntukan Lahan, Town Planning Berdasarkan informasi lisan dari Dinas Tata Kota mengenai Rencana Tata Ruang Pemerintah Kota Surabaya, objek penilaian terletak di atas zoning komersial dengan batasanbatasan sebagai berikut : Koefisien Dasar Bangunan (KDB)
: 60%
Jumlah lantai maksimum
: 10 lantai
I.1.7. Pemanfaatan Tertinggi dan Terbaik (Zoning Highest and Best Use) Ditinjau dari aspek fisik, legal, finansial, pasar dan zona peruntukan yang ditetapkan oleh Pemerintah Kota Sby, maka pemanfaatan yang tertinggi dan terbaik dari objek ini adalah sebagai kawasan komersial. Dengan demikian, penggunaan saat ini atas objek properti telah mencerminkan penggunaan yang tertinggi dan terbaik. II.2. Proses Penilaian Untuk memudahkan proses dan kesesuaian pendekatan, penilaian objek ini dikelompokkan ke dalam beberapa bagian sesuai dengan karakteristik dan fungsi masingmasing dari bagian objek sebagai berikut : Objek yang dinilai
Pendekatan yang digunakan
(1) Penilaian Tanah
Pendekatan Data Pasar
(2) Penilaian Bangunan
Pendekatan Biaya
(3) Fasilitas pelengkap lainnya
Pendekatan Biaya
(4) Mesin dan peralatannya
Pendekatan Biaya
Properti keseluruhan
Metode DCF
II.2.1. Pendekatan Kalkulasi Biaya (1) Penilaian Tanah a. Faktor Justifikasi Sehubungan dengan penilaian tanah dengan Metode Perbandingan Data Pasar, faktorfaktor yang menjadi pertimbangan dalam melakukan justifikasi perbandingan adalah : 1. Faktor Waktu, yaitu kemungkinan perbedaan harga antara waktu penawaran/ transaksi dengan indikasi harga pada saat penilaian. 2. Faktor Lokasi, meliputi pertimbangan pada aksesibilitas, fasilitas infrastruktur, prospek pengembangan, tingkat hunian dan keadaan lingkungan secara keseluruhan. Modul : Penyusunan Laporan Penilaian
28
DTSS Penilaian Properti Dasar Pusdiklat Keuangan Umum
3. Faktor Luas, sehubungan dengan liquiditas (tingkat kemudahan)penjualan. 4. Faktor Bentuk, meliputi denah, frontage dan posisi tanah. 5. Faktor Kondisi Fisik, meliputi keadaan fisik tanah secara keseluruhan. 6. Faktor Status Kepemilikan dengan perbandingan antara Hak Milik, Hak Guna Bangunan, Petok D, Girik atau lainlainnya. 7. Dan lainlain faktor yang dapat mempengaruhi nilai, seperti adanya keterpaksaan atas suatu transaksi dan lainlain. b. Data Pembanding Tanah Data transaksi atau penawaran yang digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penilaian ini, adalah sebagai berikut : No.
Karakteristik/Data Pembanding Lokasi
Data Pembanding 1
2
Jl. Tunjungan No.5 Surabaya
3
Jl. Pemuda Jl. B. Rachmat No.23 Surabaya 80 Surabaya
1.
Luas Tanah
2.415 m2
2.950 m2
3.780 m2
2.
Surat Tanah
SHGB
SHGB
SHGB
6.
Peruntukan
Komersial
Komersial
Komersial
Indikasi harga tanah/m2
7.618.305
6.750.000
6.500.000
Mei 2005
Juli 2004
Tanggal Transaksi No Faktor Penyesuaian
Data 1 Luas %
1 Lokasi
Data 2 2.415 Luas
7.618.305 % 0%
0
Data 3 2.950 Luas
3.780
6.750.000 %
6.500.000
5%
337.500
5%
325.000
(190.458) 2,5%
(168.750)
0%
0
2 Luas tanah
2,5%
3 Surat tanah
0%
0
0%
0
0%
0
4 Peruntukan
0%
0
0%
0
0%
0
5 Tanggal transaksi
0%
0
5%
(337.500)
5%
(325.000)
(190.458) 2,5%
(168.750)
0%
0
7.237.390
6.412.500
0%
6.500.000
Jumlah penyesuaian
2,5%
Nilai setelah penyesuaian
5%
Pembobotan
30% 2.171.217
Nilai indikasi Properti Nilai Pasar
Modul : Penyusunan Laporan Penilaian
5%
30% 1.923.750
40% 2.600.000 100%
6.694.967
4.130 27.650.213.710
29
DTSS Penilaian Properti Dasar Pusdiklat Keuangan Umum
c. Indikasi Nilai Pasar Tanah Setelah mempertimbangkan semua data dan informasi yang berkaitan dengan nilai dan penilaian secara obyektif, maka kami berpendapat bahwa indikasi nilai pasar tanah seluas 4.130 meterpersegi ini pada tanggal penilaian adalah sebesar : Rp. 27.650.213.710,00 (Dua puluh tujuh milyar enam ratus lima puluh juta dua ratus tiga belas ribu tujuh ratus sepuluh rupiah) (2) Penilaian Bangunan a. Biaya Penggantian Baru atau Biaya Reproduksi Baru Bangunanbangunan yang diperhitungkan hanya yang berada di atas tanah yang dinilai. Bangunanbangunan atau instalasiinstalasi bangunan yang tidak dapat diestimasi secara visual, atau bagian yang tertanam akan diperhitungkan secara wajar sesuai dengan fungsinya. Karakteristik Bangunan berdasarkan Surat Keputusan Walikota Kepala Daerah Tingkat II Sby No.188.45/647.91/411.59/89 yang dikeluarkan An. Walikotamadya Kepala Daerah Tinggkat II di Sby tanggal 31 Mei 1989 adalah sebagai berikut : Uraian
Properti
Tahun dibangun
1989
Konstruksi Rangka Bangunan
Beton Bertulang
Ukuran Bangunan Tinggi Bangunan
36 m
Pondasi
Tiang Pancang & Batu Kali
Luas Lantai (m2)
31.244 m2
Atap
Dak Beton
Plafon
Akustik, Gypsum, Triplek & Expose.
Dinding/ Partisi
Bata diplester dan dicat kaca rangka aluminium.
Lantai
Teraso, Keramik & Rabat Beton.
Pintu
Harmonika, kaca rangka aluminium, double plywood rangka kayu & PVC.
Jendela
Kaca rangka aluminium, kaca rangka kayu, jalusi.
Penggunaan Ruangan
Plasa dan Parkir.
Sanitair
Washtafel, kloset duduk dan urinoir.
Fasilitas
Lift, Escalator, Tangga.
Kondisi Bangunan
Sedang.
Biaya Reproduksi Baru
68.738.800.000
Modul : Penyusunan Laporan Penilaian
30
DTSS Penilaian Properti Dasar Pusdiklat Keuangan Umum
b. Penyusutan Data penyusutan yang digunakan dalam penilaian ini adalah sebagai berikut : Data Pembanding No. Karakteristik/Data Pembanding 1.
Tahun dibangun
2.
1
2
3
1990
1998
1985
Umur efektif
16 tahun
8 tahun
21 tahun
3.
Umur ekonomis
30 tahun 35 tahun
25 tahun
4.
Kondisi
5
Penyusutan
sedang
baik
buruk
(1) Kerusakan Fisik
23%
13%
30%
(2) Kemunduran Fungsional
20%
10%
26%
(3) Kemunduran Ekonomi
13%
5%
18%
6.
Total Penyusutan
56%
28%
74%
7.
RataRata Penyusutan
3,50%
3,50%
3,52%
c. Indikasi Nilai Bangunan Setelah mempertimbangkan semua data dan informasi yang berkaitan dengan nilai dan penilaian secara obyektif, maka kami berpendapat bahwa indikasi nilai bangunan seluas 31.244 meterpersegi dengan akumulasi penyusutan pasar sebesar 59,75% pada tanggal penilaian adalah sebesar : Rp 27.666.600.600,00 (Dua puluh tujuh milyar enam ratus enam puluh enam juta enam ratus ribu enam ratus rupiah) (3) Penilaian Fasilitas Pelengkap Lainnya a. Karakteristik Fasilitas Pelengkap Lainnya Sarana pelengkap yang diperhitungkan hanya yang berada di atas tanah yang dinilai. Kami tidak melakukan inspeksi terhadap sarana atau instalasiinstalasi yang tertutup, tidak dapat dijangkau, tidak dapat diestimasi secara visual atau bagian yang tertanam dengan kondisi yang masih dapat berjalan dan akan diperhitungkan secara wajar sesuai dengan fungsinya. Kami tidak dapat memberikan pendapat ataupun saran atas kondisi bagian properti yang tidak diinspeksi dan laporan ini tidak dimaksudkan untuk memberi gambaran ataupun pernyataan atas bagian bangunan tersebut.
Modul : Penyusunan Laporan Penilaian
31
DTSS Penilaian Properti Dasar Pusdiklat Keuangan Umum
No. Karakteristik
1.
Sumber Tenaga
Sarana pelengkap Sumber Listrik
Air Bersih
Sistem Komunikasi
Jaringan PLN
Jaringan PDAM
Jaringan Telkom
Sumur bor 2.
Kapasitas Terpasang
2 x 1,000 KVA
9 line PABX 8 line 32 extension
3.
Pelengkap
Transformator 2 x 1,000 KVA
Pompa Tandom air piping, Peralatan standar untuk kerja normal
2 MCCB 1000 Amp Panel Induk 10 Panel distribusi cable try, dll 4.
Kondisi
cukup
cukup
cukup
5.
Tahun Pembelian
1999
1989
1999
6.
Penyusutan Pasar
49,86%
49,50%
48,13%
b. Rekapitulasi Biaya Penggantian Baru Fasilitas Pelengkap Lainnya Rekapitulasi Biaya Penggantian Baru sarana pelengkap lainnya adalah sebagai berikut : No. Fasilitas 1.
Sumber Listrik
2.
Sumber Air Bersih
3.
Telepon 10 line + PABX Jumlah
Biaya Reproduksi Baru (Rp.) Indikasi Nilai Pasar 1.215.500.000
606.066.000
207.000.000
102.456.000
33.750.000
16.245.000
1.456.250.000
724.767.000
c. Indikasi Nilai Fasilitas Pelengkap Lainnya Setelah mempertimbangkan semua data dan informasi yang berkaitan dengan nilai dan penilaian secara obyektif, maka kami berpendapat bahwa indikasi nilai sarana pelengkap lainnya pada tanggal penilaian adalah sebesar : Rp.724.767.000,00 (Tujuh ratus dua puluh empat juta tujuh ratus enam puluh tujuh ribu rupiah)
Modul : Penyusunan Laporan Penilaian
32
DTSS Penilaian Properti Dasar Pusdiklat Keuangan Umum
(4) Penilaian MesinMesin dan Peralatannya No. Uraian
Jml.
Biaya Pengganti Baru (Rp.)
Indikasi Nilai Pasar (Rp.)
1.
Electric Generator Set
2
2.019.270.000
858.180.000
2.
Fire Hydrant System
1
1.468.740.000
560.590.000
3.
Pasengger Lift
2
1.207.800.000
233.510.000
4.
Escalator
8
2.214.300.000
357.240.000
5.
Sewage Treatment Plant
1
275.000.000
81.130.000
6.
AC System & Fan
1
3.548.200.000
1.508.000.000
10.733.310.000
3.598.650.000
Jumlah
Rincian lengkap mengenai spesifikasi dan sebagainya mengenai mesinmesin dan peralatnnya tersebut adalah sebagaimana yang terdapat dalam laporan penilaian sebelum perbaikan dengan asumsi nilai yang dihasilkan telah mencerminkan nilai pasar dari mesinmasin dan peralatannya. (5) Indikasi Nilai Tunjungan Center berdasarkan Pendekatan Biaya Berdasarkan asumsiasumsi dan pendekatan penilaian ini, maka kami berpendapatan bahwa Nilai Pasar atas Gedung Tunjungan Center pada tanggal penilaian adalah sebagai berikut : No. Uraian
Biaya Reproduksi Baru Indikasi Nilai Pasar (Rp.) (Rp.)
1.
Tanah
27.650.213.710
27.650.213.710
2.
Bangunan
68.736.800.000
27.666.600.600
3.
Fasilitas pelengkap lainnya
1.456.250.000
724.767.000
4.
Mesinmesin dan peralatannya
10.733.310.000
3.598.650.000
108.576.573.710
59.640.231.310
Jumlah II.2.2. Pendekatan Pendapatan
Karena properti yang dinilai menghasilkan pendapatan (income producing properti) dan pembagian keuntungan didasarkan atas pendapatan yang akan diperoleh selama masa umur ekonomis dibangun maka digunakan metode penilaian pendapatan (income approach). (1) Analisis Pasar Properti Komersial di Surabaya Berdasarkan informasi dari beberapa lembaga penelitian tentang pasar properti komersial di Surabaya dapat digambarkan bahwa secara umum, perkembangan tingkat pasokan, tingkat permintaan dan tingkat hunian, harga sewa dan harga jual tahun 2006 dapat dideskripsikan sebagai berikut : Modul : Penyusunan Laporan Penilaian
33
DTSS Penilaian Properti Dasar Pusdiklat Keuangan Umum
a. Tingkat Hunian (Occupancy Rate) No. Nama Pusat Pebelanjaan
Tingkat Hunian
1.
Hi Tech Mall, Jl. Kusuma Bangsa
90% 100%
2.
World Trade Centre Surabaya
90% 100%
3.
Pusat IT Plasa Marina Jl. Margorejo
92%
4.
Tunjungan Electronic Centre Gentengkali
80%
b. Tingkat Sewa dan Service Charge No. Nama Pusat Pebelanjaan
Ratarata sewa/m2/bulan
Service Charge/m2/bulan
1.
Hi Tech Mall, Jl. Kusuma Bangsa
105.000
25.000
2.
World Trade Centre Surabaya
122.000
50.000
3.
Pusat IT Plasa Marina Jl. Margorejo
125.000
40.000
4.
Tunjungan Electronic Centre Gentengkali
100.000
22.500
(2) Kondisi Properti Pada saat penilaian properti ini dilaksanakan, umur efektif bangunan mencapai 17 tahun. Penilaian didasarkan pada nilai kini dari pendapatan properti selama sisa umur ekonomis. Penggunaan ruang sejak properti dibangun sampai masa kerjasama tidak berubah, yaitu : Basement : Peralatan utilitas gedung. Lantai 1 : Electronic, house hold dan audio visual. Lantai 2 : Game, DVD/VCD. Lantai 3 : IT Mart. Lantai 4 : Hiburan (Club Deluxe). Lantai 5 : Hiburan (Hot Shot), Kantor Operasional & Parkir. Lantai 6 : Hiburan (Hot Shot), Kantor Operasional & Parkir. Lantai 7 : Gudang, Kantor Operasional & Parkir. Lantai 8 : Gudang, Kantor Operasional & Parkir. Lantai 9 : Rumah Lift & Mesin (Radiator, cooling tower, tangki, dll). (3) Asumsi Penilaian Data dan asumsiasumsi yang kami gunakan sehubungan dengan Pendekatan Pendapatan dalam penilaian ini adalah sebagai berikut : a. Tingkat hunian dalam masa renovasi diasumsikan pada tahun 2006 adalah 80% dan tahun 2007 meningkat 5% menjadi 85% dan selanjutnya tetap menjadi 90%. b. Pendapatan diasumsikan diperoleh dari pendapatan sewa, service charge, parkir dan ruang iklan. Modul : Penyusunan Laporan Penilaian
34
DTSS Penilaian Properti Dasar Pusdiklat Keuangan Umum
c. Penyewa diasumsikan dikenakan harga sewa sesuai dengan tarif sewa masing masing lantai. d. Pendapat service charge didasarkan pada service charge yang berlaku pada properti sejenis dengan dilakukan penyesuaian. e. Pendapatan diasumsikan mengalami pertumbuhan sebesar 10% setiap tahunnya dan menjadi pertumbuhan konstan setelah periode BOT berakhir. f. Biaya PBB dan asuransi yang digunakan didasarkan atas SPPT PBB dan Insurance Policy tahun 2006 yang kemudian diproyeksikan mengalami kenaikan 10% tiap tahunnya. g. Discount Rate diperhitungkan sesuai dengan asumsi dari : Modal
Komposisi
Rate
Jumlah
Bank
65%
14%
9%
Sendiri
35%
17%
6%
Discount Rate
15%
h. Capitalization Rate diperhitungkan sesuai dengan asumsi Discount Rate pada tahun yang bersangkutan dikurangi dengan pertumbuhan nilai properti yang dipengaruhi oleh pertumbuhan income dan recapture rate bangunan dan sarana. Tingkat capitalization rate yang diasumsikan pada akhir tahun tersebut adalah 15%. (4) Penghitungan dengan Metode Discounted Cash Flow Tabel perhitungan terlampir (5) Indikasi Nilai Properti berdasarkan Pendekatan Pendapatan Berdasarkan asumsiasumsi dan pendekatan penilaian ini, maka kami berpendapat bahwa Nilai Pasar atas Gedung Kantor Properti pada tanggal penilaian adalah sebagai berikut : Rp. 59.415.691.472,00 (Lima puluh sembilan milyar empat ratus lima belas juta enam ratus sembilan puluh satu ribu empat ratus tujuh puluh dua rupiah) II.2.3. Rekonsiliasi (kesimpulan) nilai Untuk memutuskan kesimpulan nilai pasar properti, kami melakukan rekonsiliasi nilai dari dua besaran nilai yang dihasilkan dari 2 (dua) pendekatan penilaian dengan tetap memprioritaskan informasi transaksi yang terjadi di pasar saat ini. Dengan mempertimbangkan properti yang dinilai telah memenuhi kriteria Highest and Best Use, dan kedua pendekatan penilaian yang digunakan ternyata dapat memberikan indikasi Nilai Pasar yang sesungguhnya, maka rekonsiliasi nilai dilakukan dengan cara pembobotan terhadap dua nilai dari kedua pendekatan penilaian sebagai berikut :
Modul : Penyusunan Laporan Penilaian
35
DTSS Penilaian Properti Dasar Pusdiklat Keuangan Umum
No. Pendekatan Penilaian Indikasi Nilai Pasar (Rp.)
Bobot
Rekonsiliasi Nilai (Rp.)
1.
Biaya
59.640.231.310
50%
29.820.115.655
2.
Pendapatan
59.415.691.472
50%
29.707.845.736
Nilai Pasar Properti
Modul : Penyusunan Laporan Penilaian
59.527.961.391
36
DTSS Penilaian Properti Dasar Pusdiklat Keuangan Umum
RANGKUMAN Laporan penilaian (valuation report) adalah sebuah laporan tertulis dari nilai dan atau penilaian yang telah dilaksanakan oleh penilai kepada pihak yang memberi tugas (klien). Bentuk laporan ada 4 macam: a. Laporan lisan/oral report b. Surat/letter report c. Formulir/form report d. Laporan lengkap/narrative report Bagian pendahuluan dari laporan lengkap ini meliputi beberapa bagian penting, yaitu halaman judul, surat pengantar, daftar isi, sertifikasi/pernyataan nilai dan ringkasan konklusi penting (summary of important conclusion). Dasar penilaian yang dimaksud adalah segala hal yang dipakai sebagai dasar dalam penentuan nilai atau yang dijadikan dasar dalam memberikan opini nilai. Pada bagian ini biasanya merangkumi tentang : 1. Asumsiasumsi yang dipakai sebagai dasar pertimbangan dalam memberikan opini nilai dan kondisikondisi yang membatasi validitas opini tersebut. 2. Tujuan dan kegunaan penilaian tersebut dilakukan. 3. Definisi jenis nilai yang dipakai/diestimasi dan tanggal ditetapkannya nilai. 4. Hakhak yang terdapat dalam properti yang dinilai. Pada bagian presentasi data ini biasanya terdiri dari bagianbagian yang membahas secara lebih rinci mengenai : 1. Identifikasi properti. 2. Identifikasi personal properti/items yang bukan termasuk real properti. 3. Data luas area dan persekitaran (neighborhood). 4. Zoning. 5. Ukuran data. 6. Deskripsi mengenai bangunan (improvement). 7. Studi pemasaran (jika diperlukan).
Bagian analisis data dan kesimpulan ini biasanya terdiri dari beberapa bagian analisis, yaitu analisis :
Modul : Penyusunan Laporan Penilaian
37
DTSS Penilaian Properti Dasar Pusdiklat Keuangan Umum
1. Penggunaan tertinggi dan terbaik bilamana properti berupa tanah kosong (vacant land) ataupun telah dikembangkan. 2. Dasar penilaian. 3. Nilai tanah. 4. Pendekatan perbandingan. 5. Pendekatan biaya. 6. Pendekatan pendapatan. 7. Rekonsiliasi nilai/indikasi nilai akhir properti.
Modul : Penyusunan Laporan Penilaian
38
DTSS Penilaian Properti Dasar Pusdiklat Keuangan Umum
TEST FORMATIF Jawablah Pertanyaan di bawah inidengan ringkas dan jelas! 1. Sebutkan dan jelaskan beberapa hal yang Saudara ketahui yang setidaknya harus tercantum dalam laporan penilai menurut American Institute of Real Estate appraisers (AIREA). 2. Sebutkan dan jelaskan bentukbentuk laporan penilaian secara umum yang Saudara ketahui ! 3. Sebutkan dan jelaskan informasi apa saja yang berkaitan dengan tanah yang Saudara cantumkan dalam laporan penilaian! 4. Sebutkan dan jelaskan informasi apa saja yang berkaitan dengan bangunan yang harus Saudara cantumkan dalam laporan penilaian! 5. Sebutkan dan jelaskan datadata pendukung apa saja yang Saudara ketahui yang perlu disertakan dalam lampiran laporan penulisan!
Modul : Penyusunan Laporan Penilaian
39
DTSS Penilaian Properti Dasar Pusdiklat Keuangan Umum
UMPAN BALIK Periksalah jawaban Saudara dengan kunci jawaban test formatif yang ada di bagian belakang modul ini. Hitunglah jumlah jawaban Saudara yang sesuai dengan kunci jawaban, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Saudara terhadap materi.
Rumus =
Jumlah Jawaban yang sesuai kunci Jumlah semua soal
X 100
Penjelasan tingkat kepuasan 90% 100% = sangat baik 80% 89%
= baik
70% 79%
= cukup
0% 69%
= kurang
Kalau Saudara mencapai tingkat penguasaan 80% ke atas, Saudara dapat meneruskan dengan materi selanjutnya. Tetapi kalau nilai Saudara kurang dari 80% maka Saudara harus mengulangi materi ini terutama yang Saudara belum kuasai.
Modul : Penyusunan Laporan Penilaian
40
DTSS Penilaian Properti Dasar Pusdiklat Keuangan Umum
DAFTAR PUSTAKA Appraisal Institute, 2001, “The Appraisal of Real Estate”, 12th Edition, Chicago, Illinois, USA.
Hidayati, Wahyu dan Harjanto, Budi, 2003, “Konsep Dasar Penilaian Properti”, Edisi Pertama, BPFE Yogyakarta, 3748.
Standar Penilaian Indonesia (SPI) 2007
Supardi, Untung, Modul Mata Kuliah Penilaian Aset Sektor Publik, MEPUGM, Yogyakarta.
Modul : Penyusunan Laporan Penilaian
41
DTSS Penilaian Properti Dasar Pusdiklat Keuangan Umum
KUNCI JAWABAN TEST FORMATIF 1. Yang harus minimal tercantum di dalam laporan adalah: a. Identifikasi dan deskripsi mengenai properti subjek yang dinilai. b. Spesifikasi kepentingan (interests) yang terdapat dalam properti yang dinilai, yaitu melalui analisis kepemilikan, keuangan (financial), kepentingan legal dan lain lain. c. Mengidentifikasi opini yang menjadi tujuan penilaian dan sekaligus kegunaan penilaian itu sendiri. d. Menetapkan tanggal penilaian (date of valuation), tanggal inspeksi lapangan dan tanggal pelaporan. e. Menentukan kegunaan tertinggi dan terbaik (highest & best use) dari properti yang dinilai (jika dianggap perlu). f. Menerangkan prosedur penilaian yang digunakan. g. Menyediakan/menampilkan data pendukung dan alasanalasan yang mendukung analisis, opini dan kesimpulan nilai dalam laporan. h. Menerangkan semua asumsi dan batasan (limiting condition) yang mempengaruhi analisis, opini dan kesimpulan nilai. i. Mengidentifikasi personal properti/itemitem yang bukan termasuk dalam real properti. j. Menerangkan sejarah/riwayat properti, termasuk riwayat penjualan, penyewaan, pendanaan dan lainlain.
2. Bentuk laporan penilaian secara umum ada 5 antara lain: e. Laporan lisan/oral report f. Surat/letter report g. Sertifikasi nilai/pernyataan tentang kesimpulan nilai h. Formulir/form report i. Laporan lengkap/narrative report
3. Informasi yang berkaitan dengan tanah yang harus dicantumkan di dalam penilaian adalah : a. Faktor justifikasi b. Data pembanding tanah c. Indikasi nilai pasar tanah Modul : Penyusunan Laporan Penilaian
42
DTSS Penilaian Properti Dasar Pusdiklat Keuangan Umum
4. Informasi yang berkaitan dengan bangunan yang harus dicantumkan di dalam penilaian adalah : a. Biaya pengganti baru/biaya reproduksi baru b. Penyusutan c. Indikasi nilai bangunan
5. Datadata yang mendukung di dalam lampiran penulisan penilaian adalah a. Plot plan. b. Plan and elevation of building. c. Photo/gambar. d. Peta kota, kawasan dan petapeta lainnya. Bagan dan grafik. e. Abstract mengenai sewa/penyewaan. f. Data pendapatan dan pengeluaran. g. Spesifikasi bangunan. h. Estimasi detail mengenai biaya bangunan baru (RCN). i. Data penjualan/data pembanding. j. Analisis pasar (trend and occupancy).
Modul : Penyusunan Laporan Penilaian
43
DTSS Penilaian Properti Dasar Pusdiklat Keuangan Umum
DAFTAR PUSTAKA
American Institute of Real Estate Appraisers, 1987, The Appraisal of Real Estate, Nineth Edition, Chicago, Illinois, USA. Hidayati, Wahyu dan Harjanto, Budi, 2003, “ Konsep Dasar Penilaian Properti”, Edisi Pertama, BPFE Yogyakarta, 3748. Supardi, Untung, Modul Mata Kuliah “Penilaian Aset Sektor Publik”, MEPUGM Yogyakarta.
Modul : Penyusunan Laporan Penilaian
27