Penelitian Tindakan Kelas
TEKHNIK PENYUSUNAN LAPORAN PTK Tim Redaksi Pusat Studi Kependidikan (PSKp) FITK UNSIQ Jawa Tengah adalah lembaga studi yang bergerak dalam bidang penelitian, pengkajian, pelatihan, dan pendampingan pendidikan yang dinafasi oleh nilai-nilai dasar ajaran Islam.
Pendahuluan PTK telah menjadi bagian penting dari pekerjaan guru karena mereka terbiasa menemukan masalah-masalah dalam pembelajaran yang dilaksanakan. Sebelumnya mereka dianggap orang yang mempunyai masalah tetapi tidak merasa, bahwa dirinya mempunyai masalah. Menurut Koesoema (2009:172) ketika guru masuk dalam kelas, guru sudah terlibat dalam proses penelitian/analisis kelas. Guru mendengarkan, mengamati, membuat hipotesis, dan menganalisis situasi kelas. Dengan tindakan pengamatan di kelas ini, guru mengharapkan ada perubahan dan perbaikan dalam kualitas pembelajaran di kelas. Dengan adanya PTK guru dapat menerapkan hasil temuan guru lain yang setting atau konteks penelitiannya mirip dengan setting kelasnya. PTK Sebagai suatu problem solving, maka penelitian tindakan harus mulai dari identifikasi (meneliti, mencermati, mendata) masalah yang dihadapi. Guru (di kelasnya) mencermati ada masalah apa saja yang muncul di kelasnya. Setelah menemukan masalah untuk dilakukan tindakan dan penelitian terhadapnya, selanjutnya guru mencoba memikirkan cara-cara yang akan dijadikan tindakan mengatasi masalah tersebut. Tentu cara tersebut diperkirakan yang paling efektif dan efisien. Dengan demikian maka langkah-langkah yang harus dilakukan guru dalam PTK sebagai berikut: Pertama, mencari (temukan) masalah yang problematik; Kedua, Membaca literature; Ketiga, mencari/temukan alternatif tindakan yang akan dilakukan (yang diperkirakan paling baik), Keempat; merencanakan (merancang) tatacara atau prosedur melakukan tindakan. Dan Kelima, Merancang pelaksanaan tindakan. Untuk mempertegas lagi terkait dengan sistematika penulisan proposal PTK dan Laporan PTK, adalah sebagai berikut:
Sistematika Proposal PTK A.
Judul Penelitian Judul PTK hendaknya dinyatakan dengan akurat dan padat permasalahan serta bentuk tindakan yang dilakukan peneliti sebagai upaya pemecahan masalah. Formulasi judul hendaknya singkat, jelas, dan sederhana namun secara tersirat telah menampilkan sosok PTK bukan sosok penelitian formal. Disamping itu, Judul PTK hendaknya memenuhi kriteria; ada masalah yang akan diteliti
56 | Jurnal Kependidikan Al-Qalam.Vol. iX TH.2012
(variabel Y), ada tindakan untuk cara mengatasi masalah (variabel X), dan ada subjek dan lokasi yang spesifik. Pola judul yang digunakan PTK, misalnya:
B.
1.
Penerapan X untuk Meningkatkan Y pada….
2.
Upaya Meningkatkan Y melalui X pada….
3.
Optimalisasi X untuk Meningkatkan Y pada….
4.
Peningkatan Y melalui X pada….
Latar Belakang Masalah Latar belakang permasalahan hendaknya diuraikan urgensi penanganan permasalahan yang diajukan itu melalui PTK. Untuk itu, harus ditunjukkkan fakta-fakta yang mendukung, baik yang berasal dari pengamatan guru selama maupun dari kajian pustaka. Dukungan berupa hasil penelitian-penelitian terdahulu apabila ada akan lebih mengokohkan argumentasi mengenai urgensi serta signifikansi permasalahan yang akan ditangani melalui PTK. Karakteristik khas PTK yang berbeda dari penelitian formal hendaknya tercermin dalam uraian di bagian ini. Pada dasarnya, latar belakang masalah berupa dua hal besar yaitu sesuatu yang diharapkan dengan sesuatu yang terjadi. Secara rinci, latar belakang masalah berisi:
C.
1.
Masalah nyata yang dijumpai di kelas
2.
Pentingnya masalah tersebut dipecahkan
3.
Penyebab timbulnya masalah
4.
Alternatif tindakan untuk mengatasi masalah
5.
Argumen/ alasan dipilihnya tindakan itu.
Rumusan Masalah Permasalahan yang ditangani melalui PTK hendaknya masalah yang benarbenar masalah keseharian di sekolah yang memang layak dan perlu diselesaikan melalui PTK. Sebaliknya, permasalahan PTK seyogyanya bukan permasalahan yang secara teknis metodologik di luar jangkauan PTK. Pada bagian ini juga dikemukakan cara yang diajukan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Alternatif pemecahan yang diajukan hendaknya mempunyai landasan teoretik/konseptual yang mantap yang bertolak dari hasil analisis masalah. Masalah penelitian umumnya dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya, bersifat spesifik, mengandung permasalahan utama yang dihadapi, alternatif tindakan yang dipilih, dan variabel penelitian, misalnya: 1.
Apakah melalui X dapat meningkatkan Y pada siswa….
2.
Bagaimana menerapkan X yang dapat menerapkan Y pada siswa….
Pusat Studi Kependidikan FITK UNSIQ | 57
Penelitian Tindakan Kelas 3. D.
Seberapa jauh penerapan X dapat meningkatkan Y pada siswa….
Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan PTK hendaknya dirumuskan secara jelas dipaparkan sasaran antara dan akhir tindakan perbaikan. Perumusan tujuan juga harus konsisten dengan hakekat permasalahan yang dikemukakan dalam bagian sebelumnya. Dengan sendirinya, artikulasi tujuan PTK berbeda dari tujuan formal. Disamping itu tujuan PTK, juga perlu diuraikan kemungkinan kemanfaatan penelitian. Dalam hubungan ini, perlu dipaparkan secara spesifik keuntungan-keuntungan yang dijanjikan, khususnya bagi siswa sebagai pewaris langsung (direct beneficiaries) hasil PTK, bagi guru pelaksana PTK, dan bagi rekan-rekan guru lainnya. Hal penting yang harus diperhatikan, bahwa tujuan penelitian harus sesuai dengan rumusan masalah. Jika rumusan masalahnya, “Apakah penerapan X dapat meningkatkan Y,” maka tujuan penelitiannya adalah, “Meningkatkan Y melalui X.” Contoh manfaat penelitian: 1.
Bagi siswa, dengan diterapkannya teknik vercerita ber;pasangan dapat mengurangi perasaan takut dan malu siswa untuk tampil bercerita di depan kelas sehingga akan lebih lancar dalam menyampaikan cerita di hadapan teman-temannya
2.
Bagi guru, dapat mengembangkan pembelajaran bercerita secara inovatif sehingga kualitas pembelajaran meningkat
3.
Bagi sekolah, hasil pengembangan ini dapat dijadikan acuan dalam upaya pengadaan inovasi pembelajaran bagi para guru yang lain, juga memotivasi mereka untuk selalu melakukan inovasi dengan strategi yang bervariasi.
E.
Kerangka Teoretik Dan Hipotesis Tindakan Pada bagian ini diuraikan landasan substantive dalam arti teoritik atau metodologik yang dipergunakan peneliti dalam menentukan alternative, yang akan diimplementasikan. Untuk keperluan itu, dalam bagian ini diuraikan kajian baik pengalaman peneliti sendiri maupun orang lain yang relevan. Argumentasi logic dan teoretik diperlukan guna menyusun kerangka konseptual. Pada hakikatnya, kajian teori yang dipaparkan adalah teori yang berkaitan langsung dengan variabel X dan Y. Kajian teori tersebut digunakan sebagai pijakan untuk mengatasi masalah yang dirumuskan. Setelah menguraikan teori variabel X dan Y, kemudian menjelaskan kerangka berpikir, yang meyakinkan adanya “hubungan siginifikan” antara variabel X dan Y. Agar lebih jelas, kerangka berpikir itu ditampilkan dalam bentuk diagram.
58 | Jurnal Kependidikan Al-Qalam.Vol. iX TH.2012
F.
Metode Penelitian 1.
Setting penelitian dan karakteristik subjek penelitian Bagian ini menjelaskan dimana penelitian tersebut dilakukan, di kelas berapa dan bagaimana karakteristik dari kelas tersebut seperti komposisi siswa pria dan wanita. Latar belakang sosial ekonomi yang mungkin relevan dengan permasalahan,tingkat kemampuan dan lain sebagainya.
2.
Variabel yang diselidiki Pada bagian ini ditentukan variable-variabel penelitian yang dijadikan titiktitik incar untuk menjawab permasalahan yang dihadapi. Variabel tersebut dapat berupa; 1.
2.
variabel input yang terkait dengan siswa, guru, bahan pelajaran, sumber belajar, prosedur evaluasi, lingkungan belajar, dan lain sebagainya; variabel proses pelanggaran KBM seperti interaksi belajar-mengajar, keterampilan bertanya, guru, gaya mengajar guru, cara belajar siswa, implementasi berbagai metode mengajar di kelas, dan sebagainya, dan
3.
varaibel output seperti rasa keingintahuan siswa, kemampuan siswa mengaplikasikan pengetahuan, motivasi siswa, hasil belajar siswa, sikap terhadap pengalaman belajar yang telah digelar melalui tindakan perbaikan dan sebagainya.
3.
Prosedur Tindakan setiap Siklus Prosedur Tindakan setiap Siklus (rancangan ini bersifat sementara). Pada prinsipnya, rancangan tindakan siklus kedua dibuat setelah siklus pertama dilakukan, rancangan siklus ketiga dibuat setelah siklus kedua dilakukan, dan seterusnya. Pada bagian ini digambarkan rencana tindakan untuk meningkatkan pembelajaran, seperti : 1)
Perencanaan, yaitu persiapan yang dilakukan sehubungan dengan PTK yang diprakarsai seperti penetapan entry behavior. Pelancaran tes diagnostic untuk menspesifikasi masalah. Pembuatan scenario pembelajaran, pengadaan alat-alat dalam rangka implementasi PTK, dan lain-lain yang terkait bdengan pelaksanaan tindakan perbaikan yang telah ditetapkan sebelumnya. Disamping itu juga diuraikan yang telah ditetapkan sebelumnya.
2)
Tindakan yaitu deskripsi tindakan yang akan di gelar. Scenario kerja tindakan perbaikan dan prosedur tindakan yang akan diterapkan.
Pusat Studi Kependidikan FITK UNSIQ | 59
Penelitian Tindakan Kelas 3)
Observasi dan Interpretasi yaitu uraian tentang prosedur perekaman dan penafsiran data mengenai proses dan produk dari implementasi tindakan perbaikan yang dirancang.
4)
Analisis dan Refleksi yaitu uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil pemantauan dan refleksi berkenaan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan yang akan digelar, personel yang akan dilibatkan serta kriteria dan rencana bagi tindakan daur berikutnya.
4.
Teknik pengumpulan data Bagian ini ditunjukkan dengan jelas jenis data yang akan dikumpulkan yang berkenaan dengan proses maupun dampak tindakan perbaikan yang di gelar, yang akan digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan atau kekurang berhasilan tindakan perbaikan pembelajaran yang dicobakan. Format data dapat bersifat kualitatif, kuantitatif, atau kombinasi keduanya. Di samping itu teknik pengumpilan data yang diperlukan juga harus diuraikan dengan jelas seperti melalui pengamatan partisipatif, pembuatan jurnal harian, observasi aktivitas di kelas (termasuk berbagai kemungkinan format dan alat bantu rekam yang akan digunakan) penggambaran interaksi dalam kelas (analisis sosiometrik), pengukuran hasil belajar dengan berbagai prosedur asesmen dan sebagainya.
5.
Indikator kinerja Pada bagaian ini tolak ukur keberhasilan tindakan perbaikan ditetapkan secara eksplisit sehingga memudahkan verifikasinya untuk tindak perbaikan melalui PTK yang bertujuan mengurangi kesalahan konsep.
G.
Tim peneliti dan tugasnya Bagian mencantumkan nama-nama anggota tim peneliti dan uraian tugas peran setiap anggota tim peneliti serta jam kerja yang dialokasikan setiap minggu untuk kegiatan penelitian, namun jika penelitian dilakukan sendiri maka cukup mencantumkan nama peneliti saja.
H.
Jadwal Penelitian Jadwal kegiatan penelitian disusun dalam matriks yang menggambarkan urutan kegiatan dari awal sampai akhir.
I.
Daftar Pustaka
Sistematika Laporan PTK Menulis laporan penelitian merupakan bentuk karya ilmiah yang berisi tentang segala macam yang telag dilakukan serta hasil yang diperoleh dalam kegiatan PTK. Dalam laporan PTK ada tiga hal yang penting diperhatikan: Pertama, PTK merupakan
60 | Jurnal Kependidikan Al-Qalam.Vol. iX TH.2012
penelitian yang mengikutsertakan secara aktif peran guru dan siswa dalam berbagai tindakan; Kedua, Kegiatan refleksi (perenungan/pemikiran) dilakukan berdasarkan pertimbangan rasional (menggunakan konsep ilmiah dan ada dasar teorinya) yang mantap dan valid guna melakukan perbaikan tindakan dalam upaya memecahkan masalah yang muncul. Ketiga, Tindakan perbaikan terhadap situasi dan kondisi pembelajaran dilakukan dengan segera dan dilakukan secara praktis (dapat dilakukan di kelas). Secara Umum penyusun laporan penelitian tindakan kelas (PTK) terbagi menjadi Lima bagian penting yakni; Bagian Pembuka, Bagian Pendahuluan, Bagian Isi, bagian penutup, dan daftar pustka. Adapun rincian laporan sebagai berikut: A.
Bagian Pembuka 1.
Halaman Judul Singkat, spesifik, menunjukkan gambaran masalah, tindakan, hasil, dan lokasi, maksimal 15 kata
2.
Lembar Pengesahan Memuat apa yang disahkan dan milik siapa yang disahkan tersebut. Memuat siapa yang mensyahkan dan apa jabatan yang mengesahkan tersebut.
3.
Kata Pengantar Kata pengantar yang sederhana minimal memuat ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan ucapan terima kasih kepada sesama manusia ( siapa saja yang membantu penelitian tersebut)
4.
Daftar Isi Dibuat daftar isi yang menggambarkan isi laporan penelitian dari halaman judul sampai lampiran-lampiran.
B.
5.
Daftar Tabel (bila ada)
6.
Daftar Gambar (bila ada)
7.
Daftar Lampiran
8.
Abstrak atau ringkasan
Bab I Pendahuluan Berisi tentang hal yang terjadi di sekolah, bersifat penting, bersifat mendesak, dapat dilakukan, jelas masalahnya atau berupa kondisi ideal, kondisi nyata, gap kondisi ideal dan kondisi nyata serta pemecahan masalah.
Pusat Studi Kependidikan FITK UNSIQ | 61
Penelitian Tindakan Kelas 1.
Rumusan masalah; Dalam bentuk kalimat tanya yang berisi tentang: asumsi, lingkup penelitian, alternatif tindakan, indikator keberhasilan, dan cara penyelesaian masalah.
2.
Pemecahan masalah/identifikasi masalah; Berisi tentang uraian alternatif tindakan berdasarkan prioritas tindakan pemecahan masalah.
3.
Tujuan; Berisi tujuan umum, tujuan khusus atau cukup tujuan berisi tentang tujuan yang dapat diukur ketercapaiannya.
4.
Manfaat; Berupa manfaat bagi siswa, guru, sekolah, atau komponen yang terkait.
C.
BAB II. KAJIAN TEORI Berisi tentang teori yang mendasari penelitian, kajian teori mengungkap tentang: What (apa) berupa definisi atau pengertian, Who (siapa) berupa siapa penemu atau pendapat siapa, Why ( mengapa) mengapa teori itu ada, How (bagaimana) teori itu digunakan atau hasil penelitian terdahulu (yang telah dilakukan orang lain).
D.
BAB III. METODE PENELITIAN 1.
Seting penelitian; Berisikan tentang lokasi sekolah, kelas berapa, jumlah siswa, komposisi siswa laki-laki dan perempuan, situasi lingkungan siswa, berapa lama penelitian dilakukan.
2.
Indikator keberhasilan; Bagian ini berisi indikator keberhasilan yang menjadi acuan keberhasilan dalam setiap tindakan, berupa gradasi seperti : 80-100: sangat berhasil, 60-79 : berhasil, 40-59 : cukup berhasil, 20- 39 : kurang berhasil, 0-19 : tidak berhasil. Kalau kemampuan kognitif yang diukur angka Kriteria Ketuntasan Minimal bisa dijadikan sebagai acuan.
3.
Gambaran umum penelitian (siklus tindakan); Berisikan tentang tindakan-tindakan yang dilakukan setiap siklusnya, yang dalam setiap siklus berupa: kegiatan perencanaan, kegiatan pelaksanaan, kegiatan pengamatan serta kegiatan refleksi. Refleksi pada siklus pertama bisa dijadikan acuan untuk perencanaan tindakan pada siklus kedua dan seterusnya. Instrumen yang digunakan, pedoman observasi, alat perekam dll.
62 | Jurnal Kependidikan Al-Qalam.Vol. iX TH.2012
E.
BAB IV. HASIL PENELITIAN Berisi hasil pengamatan, analisis data dan refleksi dari kegiatan dalam setiap siklus. Hasil refleksi merupakan rencana tindakan dalam tiap siklusnya. Hasil pengamatan berupa tindakan guru dan kegiatan siswa. 1.
Deskripsikan data tiap siklus dalam bentuk tabel, yang meliputi proses maupun hasil.
2.
Jelaskan perubahan yang terjadi setiap siklus.
3.
Yang perlu ditekankan adalah deskripsi proses yang menunjukkan keberhasilan tindakan yang dilakukan.
F.
Bab V PENUTUP Berisi kesimpulan dari penelitian dan saran tindakan perbaikan atas hasil penelitian (bisa berupa rekomendasi).
DAFTAR PUSTAKA
Conny Semiawan.1998.Konsep Penelitian Tindaakan Kelas. Jakarta:Dirjen Dikti Erman, S.A. 2005. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: LPMP Jawa Barat Hopkhines,D. 1992. A Teacher Guide to Classroom Research. Philadelphia: Open Iniversity Press Suharsimi Arikunto. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bina Aksara
Pusat Studi Kependidikan FITK UNSIQ | 63