PENYIAPAN OBAT KANKER Hansen N,SSi, Apt.SpFRS
The four basic components of cancer control • prevention • early detection
• diagnosis & treatment • palliative care
Death rates by leading causes of death per 100,000 population, Thailand 2000-2004
100 Malignant
80 60
ac c ident, poisonings
40 c ardiac
20 0 20
00
20
01
20
02
20
03
20
04
HT , c erebrov asc ular
SITOSTATIKA • BERBAHAYA/ TIDAK? DALAM PENYIAPANNNYA • KENAPA?
PENYIAPAN SITOSTATIKA INTRAVENA • TUGAS DOKTER? • TUGAS PERAWAT? • TUGAS FARMASIS?
• Kanker: Proliferasi abnormal dari sel jaringan tubuh manusia dengan kecenderungan menyebar ke tempat-tempat di luar tempat sel/jar tubuh tadi
asal
Kanker
Bahan Penyebab Kanker
Terapi Sitostatika • • • •
Pembedahan Radioterapi Khemoterapi Terapi lain yang belum mapan (eksperimental)
Sitostatika :bersifat sitotoxic,artinya bersifat toxic pada sel normal.
Penyiapan Sitostatika • Apakah Ruangan Sudah Memenuhi Prinsip Keamanan sesuai standar ? • Keamanan Petugas?
Beberapa Penelitian yang pernah dilakukan
• Falck dkk, th.1979 melaporkan bahwa perawat yang bekerja pada ward kemoterapi tanpa perlindungan yang memadai menunjukkan aktivitas mutagenik yang signifikan lebih besar dari pada control subject. • Tahun 1983 Sotaniemi, dkk. Melaporkan adanya kerusakan liver pada 3 orang perawat yang bekerja pada ward oncology. • Di dua rumah sakit di Italy telah dilakukan penelitian ditemukan cyclophosphamide dan ifosfamide dalam urine perawat dan staf farmasi yang tidak mengikuti peraturan khusus dalam menangani obat-obat kanker.
Surface contamination with antineoplastic agents in six cancer treatment centers in Canada and the United States
Thomas H. Connor, Roger W. Anderson, Paul J. M. Sessink, Larry Broadfield, Luci A. Power
Objective: This study was designed to demonstrate the presence of ctyotoxic drugs in the workplace. Source: AJHP 1999. 56:1427-32.
15
Evaluation of Surface Contamination Study was conducted at six cancer treatment centers – 3 in the United States and 3 Canadian centers – Wipe samples analyzed for
• Cyclophosphamide and ifosfamide by GC-MS-MS • Fluorouracil by reverse-phase HPLC with UV-light detection
– All pharmacies used class II Biological Safety Cabinets (BSCs)
Source: AJHP 1999. 56:1427-32.
16
Teratogenicity • Conflicting opinion on exposure during 2nd and 3rd trimesters
• Greatest danger during 1st trimester • Hemminki case control study of Finish oncology nurses actively handling chemotherapy during 1st trimester
• Demonstrated statistically significant increase in risk for malformations • Odds ratio of 4.7 (p=0.02) Source: Hemminki K, Kyyronen P, Lindbohm ML. J Epidemiol Community Hlth 1985
17
Modes of Contact for Drug Exposure to Healthcare Worker
• Dermal* – Direct contact – Contaminated surfaces • Ingestion – Food, gum – Hand-to-mouth • Inhalation – Aerosols – Vapors
• Injection – Sharps – Breakage
*Most common source of exposure (NIOSH, 2004) 18
Evidence of Exposure • Positive florescent scans (Valanis, 1998)
• Positive urine tests for drug exposure – 18 Published studies • 16 detected drugs in urine • In 4 studies, drugs were found in the urine of workers with no direct HD contact
• Contaminated vials - 12 studies since 1992 • Surface contamination - 14 studies since 1994 19
Evaluation of Surface Contamination • Measurable levels of antineoplastic agents were detected in – 75% of the pharmacy samples
• Top area of BSC airfoil • Floor in prep room and in front of BSC • Work surface inside BSC
– 65% of the administration samples • Floor around chair and patient bed • Top of preparation area
Source: AJHSP 1999. 56:1427-32.
20
Personal Protective Equipment to Prevent Exposure in Healthhcare • Gloves: tested withWorkers hazardous drugs, powder-free, latex, nitrile, neoprene – Double gloves – 30-min wear time
• Gowns: tested with hazardous drugs, disposable, single-use, cuffs, back closure • Eye protection: – when splashing is possible
• Respirator/mask: – for aerosols & spill clean-up
• Close System Transfer Device (CSTD) 21
Tujuan Safe Handling Cytostatic
• •
•
Produk terlindung dari kontaminasi microba ( teknik aseptis ) Mutu terjamin Personal dan lingkungan yang terlibat, terlindung dari paparan bahan berbahaya Efisiensi biaya dan efisiensi waktu perawat
Cara terpaparnya obat sitostatika kedalam tubuh
• Inhalasi Terhirup pada saat rekonstitusi • Absorpsi Masuk dalam kulit jika tertumpah • Ingestion Kemungkinan masuk jika tertelan
Prinsip Terapi • Berdasarkan stadium • Organ yang terpapar • Kondisi Pasien
Fase S :Fase sintesis DNA • Obat sitostatika bekerja dengan menghambat metabolisme DNA,contoh Golongan anti metabolit (MTX)
Fase :M • Setelah Sintesis DNA dan pengaturan genegene selesai ,Penduakalian sel mulai dilakukan ,yang disebut fase Mitosis (Fase M).Sitostatika bekerja dengan menghambat mitosis pada metafase Contoh Sitostatika yang bekerja pada fase ini : Alkaloid Vinca (Vincristine)
Gol Antibiotika Sitostatika: Mengganggu kerja DNA dengan membentuk ikatan komplek dengan DNA, cont:doxorubisin,asparagine.
Alkilating Agent • Bekerja dengan alkilasi DNA yang mengakibatkan kegagalan transkripsi DNA sehingga mengakibatkan kematian sel. contoh:Cyclofosfamid,cisplatin
Dosis yang tepat : • MTD (Maximum Tolerable Dosis),efek (hasil pengobatan) yang maksimal,namun efek samping yang tolerable.
Dosis yang ada di buku =dosis ancer-ancer untuk memulai terapi.
Cyclofospamid • Merupakan seny. yg tidak aktif, metabolitnya berupa acrolen & phospamid mustard yang berperan sebagai alkilating agent • Metabolit dimediasi oleh sitokrom p-450 • Leukopenia berat bisa terjadi pada hari ke 1012 paska pemberian
Cyclofospamid • Mual & muntah cukup berat bisa terjadi • Lebih dari 50 % pasien yg mendapat obat ini menderita alopesia yg umumnya bersifat reversible, pada dosis besar bisa universal • Metabolit bersifat iritatif, untuk menghindari kerusakan kandung kemihdiajurkan untuk minum banyak dan mengosongkan kandung kemih sesering mungkin
Cyclofospamid • Digunakan luas pd banyak jenis kanker spt. Lymphoma, sar. Jar. Lunak dan tulang, leukimia • Merupakan obat primer neuroblastoma pada anak, juga dilaporkan bisa menyembuhkan pasien dengan burkitt lympoma pada penggunaan tunggal dgn dosis besar
mtx • Merupakan antagonis as. Folat • ESO , terutama mengenai sal. Cerna, sumsum tulang dan mukosa mulut • Perhatian pada penderita gangguan ginjal karena obat bersifat nefrotoxic dan hanya dieliminasi melalui ginjal • Untuk mengurangi citotoxic pd pemberian iv, dapat diiringi penggunaanya dgn as. Folinat/ calsium leucoforin
doxorubisin • Spesifik cardiotoxic • Obat tdk boleh diberikan pd penderita jantung • Gangguan pd jtg dapat tjd dalam beberapa menit setelah pemberian iv, dan bertahan selama beberapa minggu, meliputi takkkardi sinus, pendataran gel. T • Digunakan sec. Luas dlm btk kombinasi dgn obat sitostatika lain pd kasus hematological dan tumor solid
Pemeriksaan Laboratorium pada petugas 1. Complete blood count 2. Liver Function Test 3. Renal Function Test
Pemeriksaan laboratorium harus dilakukan secara periodik setiap 6 bulan, jika terdapat kelainan hasil pemeriksaan harus diteliti lebih dalam .
Pemeriksaan laboratorium juga harus dilakukan jika terjadi paparan obat sitostatik. Semua hasil harus didokumentasikan
Prevensi Kanker