TESIS PENYELESAIAN SENGKETA TANAH ADAT YANG DIJADIKAN TEMPAT PENDIDIKAN OLEH PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Desa Pakraman Bale Agung Tenaon,Alasangker Kecamatan Buleleng Kabupaten Buleleng)
LUH GEDE SOEARNINGSIH
PROGRAM MAGISTER KENOTARIATAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA 2015
PENYELESAIAN SENGKETA TANAH ADAT YANG DIJADIKAN TEMPAT PENDIDIKAN OLEH PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Desa Pakraman Bale Agung Tenaon, Alasangker Kecamatan Buleleng Kabupaten Buleleng)
LUH GEDE SOEARNINGSIH NIM. 129 246 2027
PROGRAM MAGISTER KENOTARIATAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA 2015 i
PENYELESAIAN SENGKETA TANAH ADAT YANG DIJADIKAN TEMPAT PENDIDIKAN OLEH PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Desa Pakraman Bale Agung Tenaon, Alasangker Kecamatan Buleleng Kabupaten Buleleng)
Tesis ini dibuat untuk memperoleh Gelar Magister Kenotariatan Pada Program Magister Kenotariatan Program Pascasarjana Universitas Udayana
LUH GEDE SOEARNINGSIH NIM. 1292462027
PROGRAM MAGISTER KENOTARIATAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015 ii
Lembar Persetujuan Pembimbing NASKAH TESIS INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL :21 Agustus 2015
KOMISI PEMBIMBING
PEMBIMBING I
PEMBIMBING II
Prof. Dr. I Nyoman Sirtha, SH.,MS NIP.19440929 197302 1 001
Dr.I Gede Yusa, SH.,MH NIP. 19610720 198609 1 001
Mengetahui :
Direktur Program Pascasarjana
Program Studi Magister Kenotariatan Universitas Udayana
Universitas Udayana
Ketua
DesSudewi,Sp.S(K) Prof.Dr.dr.A.A.Dr. Raka NIP. 19590215 198510 2 001
Dr. Desak Putu Dewi Kasih, SH.M.Hum NIP. 19640402 198911 2 001
iii
Lembar Penetapan Panitia Penguji Tesis
TESIS INI TELAH DIUJI PADA TANGGAL : 21 Agustus 2015
Panitia Penguji Tesis Berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Udayana Nomor : 2591/UN 14.4/HK/2015 Tanggal 13 Agustus 2015
Ketua Sekretaris Anggota
: Prof. Dr. I Nyoman Sirtha, SH, MS : Dr. I Gede Yusa, SH, MH : 1. Prof. Dr. I Gusti Agung Ariani, SH, MS 2. Dr. Ni Ketut Sri Utari, SH, MH 3. Dr. I Ketut Sudantra, SH, MH
iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN Dengan ini penulis menyatakan bahwa karya ilmiah/penulisan hokum/tesis ini merupakan hasil karya asli penulis, tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh suatu gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi manapun, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh penulis lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila karya ilmiah/penulisan hukum/tesis ini terbukti merupakan duplikasi ataupun plagiat dari hasil karya penulis lain, maka penulis bersedia menerima sanksi akademik dan/atau sanksi hukum yang berlaku. Demikian surat pernyataan ini penulis buat sebagai pertanggungjawaban ilmiah tanpa ada tekanan maupun paksaan dari pihak lain.
Denpasar 21Agustus2015 Yang membuat Pernyataan
( Luh Gede Soearningsih) NIM . 1292462027
v
UCAPAN TERIMAKASIH
Puji syukur penulis panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas Asung Kerta Wara Nugraha-Nya penulis dapat menyelesaikan
penulisan Tesis ini guna memperoleh gelar Magister Kenotariatan pada Program Studi Kenotariatan, Program Pascasarjana Universitas Udayana. Pada kesempatan ini perkenankan penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Prof. Dr. I Nyoman Sirtha, SH., MS., selaku pembimbing pertama dan Dr. I Gede Yusa, SH., MH, selaku pembimbing kedua yang telah memberikan bimbingan, perhatian, dan saran kepada penulis dalam proses penyelesaian Tesis ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Rektor Universitas Udayana Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, SP. DD-KEMD atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Magister Universitas Udayana,
kepada Direktur Program Pascasarjana
Universitas Udayana Prof. DR. dr. A.A. Raka Sudewi, SP.S(K) atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menjadi mahasiswa Program Magister pada Program Pascasarjana Universitas Udayana, kepada Dekan Fakultas Hukum Universitas Udayana Prof Dr. I Gusti Ngurah Wairocana, SH.,MH.,atas izin yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti Program Magister Kenotariatan Universitas Udayana. Penulis
juga
mengucapkan terimakasihyang sebesar-besarnya kepada Ketua Program Magister Kenotariatan
Universitas Udayana Dr. Desak Putu Dewi Kasih, SH.,M.Hum. dan
terimakasih kepada Prof.DR. I Made Arya Utama ,SH,M.Hum, atas kesempatan dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan pada Program Studi Magister Kenotariatan Universitas Udayana. Tidak lupa juga penulis mengucapkan terimakasih banyak kepada Bapak dan Ibu Dosen
dan Staf Pengajar serta Pegawai di Program Studi Magister Kenotariatan vi
program Pascasarjana Universitas Udayana atas ilmu dan bantuan yang telah diberikan. Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibunda tercinta Ni Made Sari,Keluarga Besar I Ketut Karsa(Alm) yang terkasih, Ibu Komang Rastini,SE, Made Sulastri,SH, Keluarga Ronggo Bagus Mulyadi, Keluarga I Made Carik, Keluarga I Wayan Cekog, Ananda tercinta Putu Yuliari Arya, Kadek Puspita Dewi,S.Sn dan Khisora Deeva Bhavani, serta terimakasih pula kepada IMI Denpasar&Singaraja yang telah memberikan dukungan dan doa kepada penulis. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada Pemda Buleleng yang telah memberikan izin dalam penelitian Tesis ini, Kepala Desa Alasangker, Bendesa Adat Desa Pakraman Bale Agung Tenaon, serta seluruh Masyarakat Desa Alasangker Kecamatan Buleleng Kabupaten Buleleng, yang telah banyak membantu penulis dalam penelitian ini, terimakasih juga kepada Keluarga Besar Magister Kenotariatan Angkatan V atas kebersamaannya selama menuntut ilmu di Universitas Udayana dan semua pihak yang telah membantu memberikan semangat dan masukan dalam menyelesaikan penulisan Tesis ini. Akhir kata penulis berharap semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan kebahagiaan dan kesejahteraan kepada kita semua dan semoga Tesis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.
Denpasar, 21Agustus 2015
Penulis
vii
ABSTRAK PENYELESAIAN SENGKETA TANAH ADATYANG DIJADIKAN TEMPAT PENDIDIKAN OLEH PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Desa Pakraman Bale Agung Tenaon, Desa Alasangker Kecamatan Buleleng Kabupaten Buleleng) HukumAdat memandang tanah mempunyai kedudukan yang sangat penting,karena tanah merupakan sumber kehidupan dan penghidupan mereka.Demikian pentingnya arti tanah bagi kehidupan manusia,sehingga apapun akan dilakukan untuk memiliki ataupun menguasai tanah tersebut,dan hal ini sering menimbulkan sengketa di antara mereka. Semakin sempitnya lahan untuk pembangunan menyebabkan lahan-lahan adat milik masyarakat hukum adat ,menjadi perhatian Pemerintah sebagai alternative dalam Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Demi Kepentingan Umum,hususnya yang akan digunakan sebagai tempat pendidikan.Seperti sengketa yang terjadi antara masyarakat Desa Alasangker,khususnya Desa Pakraman Bale Agung Tenaon, yang tanahnya akan digunakan sebagai tempat pendidikan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng. Dari latar belakang ini dapat ditarik Rumusan Masalah antara lain :Bagaimanakah Penyelesaian Sengketa Tanah Adat Yang Dijadikan Tempat Pendidikan Oleh Pemerintah Daerah? dan Apa upaya-upaya yang dilakukan untuk menyelesaikan Sengketa Tanah Adat Yang Dijadikan Tempat Pendidikan Oleh Pemerintah Daerah? Lokasi penelitian ini adalah di Desa Pakraman Bale Agung Tenaon Alasangker,Kecamatan Buleleng Kabupaten Buleleng. Lokasi penelitian ditentukan secara purposive sampling,yaitu dengan sengaja memilih lokasi penelitian dengan pertimbangan bahwa di Desa Pakraman Bale Agung Tenaon ,Alasangker memang terjadi sengketa dan jugasampai saat ini, belum ada yang meneliti kasus ini. Penelitian ini menggunakan penelitian hukum Empiris(yuridis empiris),untuk menjawab permasalahan mengenai Penyelesaian sengketa tanah adat yang dijadikan tempat pendidikan oleh Pemerintah Daerah di Desa Pakraman Bale Agung Tenaon, Alasangker Kecamatan Buleleng Kabupaten Buleleng. Menganalisa penyelesaian sengketa tanah adat dan menganalisa faktor-faktor penyebab terjadinya sengketa,serta upaya-upaya yang dilakukan untuk menyelesaikan sengketa tanah adat yang dijadikan tempat pendidikan oleh Pemerintah Daerah. Dalam penelitian ini menggunakan Teori Konflik dari sarjana Ralf Dahendrof,dan juga Teori Badan Hukum di antaranya Teori Fiksi,Teori Orgaan dan Teori Kekayaan Bersama serta Teori Kepastian Hukum dari Thomas Hobbes. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sengketa tanah adat antara masyarakat Desa Pakraman Bale Agung Tenaon, Alasangker dengan Pemerintah Kabupaten Buleleng dapat diselesaikan dengan caraMediasi yaitu menggunakan pihak ketiga sebagai Mediator. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.Data primer diperoleh langsung dari lapangan/obyek yang menjadi lokasi sengketa dan data sekunder diperoleh dari perpustakaan ,buku-buku ataupun artikel. Data yang sudah terkumpul kemudian diolah dengan teknik pengolahan data kualitatif,kemudiansemua data yang diperoleh tersebut diedit. Data yang telah diedit kemudian dianalisis dengan teknik deskriptifyaitu menguraikan apa adanya dari suatu kondisi atau realita hukum dan non hukum yang dikaji dengan teori-teori atau asas-asas umum di bidang hukum. Semua data yang diperoleh dan keseluruhan hasil penelitian ini disajikan secara viii
deskriptif analisis,yaitu dengan memaparkan secara rinci dan lengkap segala persoalan yang terkait dengan masalah yang diteliti disertai dengan usulan-usulan sesuai dengan teori-teori yang dipergunakan dalam penelitian. Kata kunci : Tanah Adat, Sengketa, Pendidikan,Pemerintah Daerah.
ix
ABSTRACTEDLY SOILED DISPUTE WORKING OUT CUSTOM WHICH IS MADE EDUCATION PLACE BY LOCAL GOVERNMENT (Case study at Silvan Alasangker, Buleleng's district Buleleng's Regency) Common law sees earth have position that momentously,since earth constitutes life and subsistence source them. Such the importance for earth mean for man life,so whatever will be done to have or even gain control that earth,and it often evoke dispute between them. Progressively its narrow farm for development causes custom farm belong to common law societies,as Government attention as alternative in Soiled Procurement Management For Development For The Benefit Common, hususnya who will be utilized as place of education. As dispute that happening among Alasangker's Village society,one that its earth will be utilized as place of education by Buleleng's Regency Local Government. Of this background gets to be pulled by Problem Formula for example: How is Soiled dispute Working Out Custom Which made by Education Place By Local Government? and What effort those are done to solve Custom Earth dispute That made by Education Place By Local Government? This observational location is at Alasangker's Village,Buleleng's district Buleleng's Regency. Prescribed observational location ala purposive is sampling, which is witting choose research location with consideration that at Alasangker's Village really dispute happening and also until now, haven't available one analyzes this case. This research utilize Empirical law research (empirical judicial formality),to answer about problem about soiled dispute Working Out custom which made by education place by Local Government at Silvan Alasangker Buleleng's district Buleleng's Regency. Analysing soiled dispute working out custom and analyses its happening causal factors disputes,and effort those are done to solve custom earth dispute that made by education place by Local Government. In this research utilize Conflict Theory of Ralf Dahendrof's master,and also Legal Body Theory amongst those Cognitive Fictious,Orgaan's theory and wealth Theory with and rule of law Theory from Thomas Hobbes. Result of this research points out that customs soiled dispute among Alasangker's Silvan society with Commanding Regency Buleleng can be solved by Mediasi which is utilize third party as Mediator. Data type that is utilized in this research is primary data and secondary data. Acquired primary data direct of field / object that becomes dispute location and secondary data be gotten of library,books or article even. Data already collected then at o with kualitatif's data processing tech,then all that acquired data is editted. Data already being editted then dianalisis with tech descriptive which is describes what mark sense of a condition or realita sentences and non law which assessed by theory or common ground at jurisdictional area. All data which is gotten and entirely usufructs this research is presented ala analisis is descriptive, which is with explain rinci's ala and fledged all problem which concerning with problem that analyzes to be espoused by proposal corresponds to theory those are us Key word: Custom Earth, Dispute, Education,Local government
x
RINGKASAN TESIS Tesis ini menganalisis mengenai Penyelesaian SengketaTanah Adat Yang Dijadikan Tempat Pendidikan oleh PemerintahDaerah.Tesis ini terdiri dari 5 (lima) Bab yang dapat diuraikan sebagai berikut : Bab I menguraikan Latar Belakang Masalah, yang berawal dari adanya keinginan Pemerintah Daerah yang akan mendirikan Sekolah Menengah Pertama di Desa Pakraman Bale Agung Tenaon,Alasangker,Kecamatan Buleleng Kabupaten Buleleng.Dalam kasus yang diteliti ini, menyangkut peralihan Tanah Adat yang digunakan oleh Pemda sebagai tempat pendidikan. Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, maka pada sub-sub Bab ini diuraikan mengenai Rumusan Masalah,Tujuan dan Manfaat Penelitian, Landasan Teoritis, Kerangka Pemikiran, serta Metode Penelitian yang digunakan. Bab II menguraikan,TinjauanUmumTentangTanah Adat yang terdiri dari empat sub bahasan, Pertama membahas mengenaiTinjauan Tentang Tanah Adat, sub bahasan Kedua, membahas Macam-macam Tanah Adat. Pada sub bahasan Ketiga membahas mengenai Kedudukan dan Fungsi Tanah Adat, dan sub bahasan Keempat membahas mengenaiDesa Pakraman Bale Agung Tenaon Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng. Bab III merupakan hasil penelitian dan pembahasan terhadap rumusan masalah yang pertama, yang terdiri dari empat sub bahasan. Pada sub bahasan Pertama membahas tentang Terjadinya Sengketa Tanah Adat di Desa Pakraman Bale Agung Tenaon. Pada sub bahasan yang Kedua membahas tentang Alternatif dalam Penyelesaian Sengketa Tanah Adat di Desa Pakraman Bale Agung Tenaon. Pada sub bahasan yang Ketiga membahas tentang Penyelesaian Sengketa Melalui Mekanisme Hukum Adat. Pada sub bahasan Keempat membahas tentang Kekuatan dan Kelemahan Mekanisme Hukum Adat. Bab IV merupakan hasil penelitian dan pembahasan terhadap rumusan masalah yang kedua terdiri dari tiga sub. Pada sub bahasan Pertama membahas tentang Upaya-Upaya Yang Dilakukan Dalam Penyelesaian Sengketa Tanah Adat Yang Dijadikan Tempat Pendidikan Oleh Pemerintah Daerah. Pada sub bahasan yang Kedua membahas tentang Alternatif Penyelesaian Sengketa Dengan Mediasi. Pada sub bahasan yang Ketiga membahas tentang Tujuan Penyelesaian Sengketa Tanah Adat Melalui Mediasi. Bab V sebagai bab penutup menguraikan mengenai Simpulan dan Saran yang didapat dari hasil uraian analisis yang dilakukan pada bab-bab sebelumnya. Adapun simpulan yang didapatkan dari pembahasan tersebut adalah : Pertama, Penyelesaian sengketa tanah adat yang dijadikan sebagai tempat pendidikan adalah melalui Paruman Desa Adat, Pemerintah Daerah diwakili oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng sedangkan dari Desa Alasangker diwakili oleh Kepala Desa Alasangker, Kaur Pemerintahan , Sekretaris Desa Alasangker, Kaur Sosial Desa Alasangker, tokoh-tokoh adat Desa Alasangker dan pemuka agama Desa Alasangker,Bendesa Adat Bale Agung Tenaon serta masyarakat Desa Pakraman Bale Agung Tenaon yang berhak atas tanah Laba Pura. Dalam pertemuan tersebut diperoleh kesepakatan bahwa tanah Laba Pura yang dipergunakan sebagai tempat pendidikan yaitu untuk pendirian gedung SMP Negeri 7 Singaraja adalah seluas 7000 M2 atau seluas 70 Are. Dalam perjanjian secara tertulis antara Pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng dan Desa Pakraman Bale Agung Tenaon,Alasangker bahwa kompensasi atas pemakaian tanah adat Laba Pura seluas 7000 M2 adalah 50% dari keuntungan kantin yang dikelola sekolah diberikan kepada masyarakat DesaPakraman Bale Agung Tenaon,Alasangker. Kedua ,Upaya penyelesaian sengketa tanah adat antara masyarakat Desa Bale Agung Tenaon, Alasangker dengan Pemerintah Kabupaten Buleleng adalah denganMediasi, yang merupakan proses penyelesaian sengketa melalui pihak ketiga sebagai Mediator, yang berlangsung secara sukarela antara pihakpihak, dengan cara melakukan tatap muka secara langsung untuk memperoleh kesepakatan Xi
yang dapat diterima oleh kedua belah pihak.Mediasi adalah cara untuk mencapai perdamaian. Perdamaian yang terjadi menandai adanya kesepakatan yang telah dicapai oleh kedua belah pihak dan menandakan bahwa selesainya sengketa tanah adat antara Desa Pakraman Bale Agung Tenaon, Alasangker dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng. Adapun Saran yang dapat diberikan yaitu Pertama: Kepada masyarakat khususnya masyarakat adat disarankan jika terjadi sengketa yang menyangkut masalah adat agar dapat kiranya diselesaikan dengan menggunakan mekanisme hukum adat yang berlaku yang selalu mengedepankan asas kekeluargaan,kerukunan dan melalui Paruman Desa dengan memperhatikan Undang-Undang dan Peraturan-peraturan yang berlaku. Kedua :Sebaiknya Pemerintah Daerah agar lebih mensosialisasikan Undang-Undang atau Peraturan –Peraturan yang mengatur tentangTanah Adat/Tanah Ulayat khususnya kepada Masyarakat Hukum Adat agar masyarakat lebih memahami dan mengerti serta lebih mengedepankan Mediasi sebagai alternatif dalam penyelesaian sengketa( UUPA No 5 Tahun 1960 tentang Pokok-Pokok Agraria, KEPPRES Nomor 55 Tahun 1993 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum, UU No 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum, dan UU No 6 Tahun 2012 tentang Desa)
Xii
DAFTAR ISI Isi
Halaman
SAMPUL DEPAN SAMPUL DALAM ........................................................................................................... i PRASYARAT GELAR ..................................................................................................... ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................................... iii LEMBAR PENETAPAN PENGUJI TESIS....................................................................... iv SURAT PERNYATAAN KEASLIAN .............................................................................. v UCAPAN TERIMAKASIH................................................................................................ vi ABSTRAK
................................................................................................................... viii
ABSTRAK ............................................................................................................................ x RINGKASAN ..................................................................................................................... xi DAFTAR ISI ...................................................................................................................... xiii BAB I PENDAHULUAN................................................................................................. 1 1.1. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1 1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................. 26 1.3. Tujuan Penelitian............................................................................................... 26 1.3.1 Tujuan Umum .......................................................................................... 26 1.3.2. Tujuan Khusus ........................................................................................ 26 1.4. Manfaat Penelitian............................................................................................. 27 1.4.1 Manfaat Teoritis....................................................................................... 27 1.4.2 Manfaat Praktis ........................................................................................ 27 1.5. Landasan Teoritis dan Kerangka Pemikiran ..................................................... 27 1.5.1 Landasan Teoritis ..................................................................................... 27 1.5.2 Kerangka Pemikiran ................................................................................. 34
Xiii
1.6. Metode Penelitian ....................................................................................... 35 1.6.1. Jenis Penelitian .............................................................................. 35 1.6.2. Jenis Pendekatan ............................................................................. 35 1.6.3. Lokasi Penelitian ............................................................................. 35 1.6.4. Jenis dan Sumber Data..................................................................... 36 1.6.5. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 36 1.6.6. Teknik Pengolahan Data / Analisis Data ......................................... 37 BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG DESA ADAT DAN TANAH ADAT BALE AGUNG TENAON............................................. 38 2.1. Tinjauan Umum Tentang Desa Adat ........................................................ 38 2.2. Tinjauan Umum Tentang Tanah Adat Bale Agung Tenaon ....................... 41 2.3. Kedudukan dan Fungsi Tanah Adat ......................................................... 47 2.3.1.Kedudukan Tanah Adat ..................................................................... 47 2.3.2. Fungsi Tanah Adat ............................................................................ 47 2.3.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kedudukan Dan Fungsi Tanah Adat........................................................................ 51 2.4. Desa Pakraman Bale Agung Tenaon ........................................................... 67 2.4.1. Struktur Organisasi Bale Agung Tenaon .......................................... 67 2.4.2. Sistem Keanggotaan Desa Pakraman Bale Agung Tenaon ............... 68 2.4.3. Awig-awig Desa Pakrman Bale Agung Tenaon ................................ 80 2.4.4. Jenis-jenis Tanah Adat di Desa Pakraman Bale Agung Tenaon ....... 96 BAB III PENYELESAIAN SENGKETA TANAH ADAT YANG DIJADIKAN TEMPAT PENDIDIKAN OLEH PEMERINTAH DAERAH .............................................................................................................. 98 3.1. Terjadinya Sengketa Tanah Adat Di Desa Pakraman Bale Agung Tenaon 98
Xiv
3.2. Alternatif Dalam Penyelesaian Sengketa Tanah Adat di Desa Pakraman Bale Agung Tenaon .................................................................................... 102 3.3 .Penyelesaian Sengketa Malalui Mekanisme Hukum Adat ......................... 103 3.4. Kekuatan dan Kelemahan Mekanisme Hukum Adat ................................... 113 BAB IV UPAYA-UPAYA YANG DILAKUKAN DALAM PENYELESAIAN SENGKETA TANAH ADAT YANG DIJADIKAN TEMPAT PENDIDIKAN OLEH PEMERINTAH DAERAH ..................................................................... 116 4..1 Upaya-Upaya Yang Dilakukan Dalam Penyelesaian Sengketa Tanah Adat di Desa Pakraman Bale Agung Tenaon ............................................... 116 4.2. Alternatif Penyelesaian Sengketa Dengan Mediasi .................................... 117 4.3. Tujuan Penyelesaian Sengketa Tanah Adat Dengan Mediasi....................... 127 BAB V PENUTUP ........................................................................................................ 129 5.1 Simpulan ....................................................................................................... 129 5.2 Saran ............................................................................................................. 130 DAFTAR PUSTAKA
Xv