1
Ade Heryana, Epidemiology Lecture Notes
PENYAJIAN DAN INTERPRETASI DATA PADA EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF (EPIDEMIOLOGY LECTURE NOTE) Ade Heryana, SST, MKM
TABEL Tabel adalah sekumpulan data yang disusun dalam baris dan kolom. Hampir semua data informasi kuantitatif bisa diorganisasi ke dalam tabel. Penyajian tabel haruslah sesederhana mungkin dan dapat menjelaskan dirinya sendiri (selfexplanatory). Manfaat tabel: -
Menampilkan: pola-pola, eksepsi, perbedaan Menyiapkan penyajian visual grafik dan chart
Langkah-langkah pembuatan tabel yang self-explanatory: 1. 2. 3. 4. 5.
Gunakan judul yang jelas dan ringkas, yang menjelaskan Apa, Dimana, dan Bila Mana Labeli dengan jelas setiap baris dan kolom, termasuk unit pengukuran Perlihatkan total baris dan kolom Jelaskan berbagai kode, singkatan atau lambang dalam catatan kaki Catat sumber data dalam caatatan kaki, jika bukan data original
TABEL SATU VARIABEL Tabel ini merupakan tabel yang paling dasar dalam epidemiologo deskriptif, dan merupakan tabel Distribusi Frekuensi yang sederhana. Kolom pertama pada tabel menunjukkan nilai-nilai atau kategori dari variable. Kolom kedua menunjukkan jumlah orang atau peristiwa, sedangkan Kolon Ketiga menunjukkan persentase orang atau peristiwa. Sel-sel tabel berisi means, rates, years of potential lifes, Resiko Relatif, dan ukuran lainnya. Contoh Tabel Satu Variabel: Education of father Number of live births - High school graduate 50.684 - Less than 12 years of school 31.774 TOTAL 82.458 Sumber: “Vital Statistics of the United States” 1968, volume 1. Hal. 81
2
Ade Heryana, Epidemiology Lecture Notes
TABEL DUA ATAU TIGA VARIABEL TABEL ini dikenal sebagai Tabel Kontinjensi. Tipe umum dari tabel ini adalah Tabel 2x2 Contoh Tabel Dua Variabel:
Contoh Tabel Shell
3
Ade Heryana, Epidemiology Lecture Notes
Contoh Tabel lebih dari satu variable:
GRAFIK Grafik adalah metode untuk menyajikan data kuantitatif dengan sistem koordinat, pada dasarnya terdiri dari 2 garis sumbu berpotongan tegak lurus. Setiap sumbu memiliki skala ukuran dan label petunjuk. Sumbu X menunjukkan klasifikasi (umur, waktu) dan sumbu Y menyajikan frekuensi kejadian. Prinsip pembuatan Grafik: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Lengkap dan mampu menerangkan sendiri Sederhana, sedikit garis dan simbol Beri keterangan jika garis banyak Judul atas/bawah grafik harus konsisten Frekuensi diletakkan pada skala vertical, sedangkan Klasifikasi pada skala horizontal Peningkatan skala juga harus jelas Jarak (unit numeric) sama
Contoh Grafik:
4
Ade Heryana, Epidemiology Lecture Notes
GRAFIK SKALA ARITMATIK -
Sumbu Y memiliki nilai yang sama untuk tiap jarak Panjang sumbu jangan melebihi nilai yang ditampilkan Kelas Interval sama dengn yang digunakan pada tabel
Contoh:
GRAFIK GARIS SKALA SEMILOGARITMIK -
Sumbu Y mempunyai ukuran unit logaritmik, sumbu X ukuran aritmatik Membandungkan beberapa seri data, menonjolkan perubahan relative daripada angka absolut Efektif menggambarkan perubahan tingkat perubahan tingkat mobiditas dan mortalitas Sumbu Y menggunakan rate
5
Ade Heryana, Epidemiology Lecture Notes
Keuntungan Grafik Semilogaritmik: 1. Kecuraman (Slope) menunjukkan meningkat atau menurun 2. Dapat menunjukkan perbedaan yan besar dalam angka di grafik yang relative kecil Yang perlu diperhatikan dalam pembuatan grafik semilogaritmik: -
Pada sumbu Y, jarak 0,01 dan 0,1 sama dengan jarak Skala logaritmik tiap nilai kelipatan 10 dengan jarak yang sama
HISTOGRAM -
Grafik yang menggambarkan Distribusi Frekuensi Lebar Bar horizontal sama dengan interval kelas Tinggi bar sebanding dengan frekuensi kejadian pada interval Sel yang berdekatan (pada sumbu X) tidak terpisah Skala pemutus (break) tidak dapat dipakai
Contoh:
6
Ade Heryana, Epidemiology Lecture Notes
POLIGON FREKUENSI -
Untuk menyajikan lebih dari dua rangkaian data Menggambarkan Distribusi Frekuensi Dibentuk dengan cara menghubungkan titik tengah masing-masing interval kelas Peru ditutp dengan menghubungkan titik data pertama dan terakhir dengan tititk tengah interval sebelum dan sesudahnya
Contoh:
7
Ade Heryana, Epidemiology Lecture Notes
SCATTER DIAGRAM -
Scatter Diagram / Scatter Plot / Scatter Gram digunakan untuk mem-plot hubungan antara dua variable kontinu Interpretasi scatter diagram melihat pola secara keseluruhan Pola yang kompak, menunjukkan derajat korelasi yang tinggi
Bentuk Korelasi pada Scatter Diagram:
8
Ade Heryana, Epidemiology Lecture Notes
Contoh:
DIAGRAM (CHART) -
Mentode untuk menggambarkan data statistic dengan satu koordinat Paling tepat untuk membandingkan data dari klasifikasi yang berbeda
Contoh:
9
Ade Heryana, Epidemiology Lecture Notes
DIAGRAM BATANG -
Lebar sel harus sama dan terpisah satu sama lain dengan jarak yang sama Jika terdapat lebih dari satu balok, perlu diberi keterangan Panjang balok, merupakan perbandingan proporsional jumlah kejadian dalam interval Posisi balok dapat horizontal/vertikal Pemotongan skala tidak dianjurkan
Jenis Diagram Batang: -
Simple Bar Chart Group Bar Chart Stacked Bar Chart Deviasion Bar Chart 100% Component Bar Chart
Contoh Simple Bar Chart:
10
Ade Heryana, Epidemiology Lecture Notes
Contoh Group Bar Chart:
11
Ade Heryana, Epidemiology Lecture Notes
Contoh Stacked Bar Chart
Contoh Deviation Bar Chart
12
Ade Heryana, Epidemiology Lecture Notes
Contoh 100% Component Bar Chart:
PIE CHART
BOX PLOT
DIAGRAM KOORDINAT GEOGRAFIK
13
Ade Heryana, Epidemiology Lecture Notes
-
Menyajikan gambaran kejadian dengan peta (Spot Map) Menunjukkan kejadian dengan titik/Simbol tempat tertentu Menggambarkan Distribusi Geografi suatu kejadian menurut golongan atau jenis kejadian Mengabaikan Populasi, tidak menggambarkan resiko
Contoh Spot Map:
14
Ade Heryana, Epidemiology Lecture Notes
PEMILIHAN PEMBUATAN TABEL, GRAFIK DAN DIAGRAM NO TIPE GRAFIK / DIAGRAM 1 Grafik Garis Skala Aritmatik 2 Grafik Garis Skala Semilogaritmik 3
Histogram
4
Poligon Frekuensi
5 6 7
Frekuensi Kumulatif Diagram Tebar (Scatter Diagram) Diagram Bar Sederhana
8
Diagram Bar Group
9
Diagram Bar Stacked
10
Diagram Bar Deviasi
11
Diagram Bar Komponen 100%
12 13 14 15
Diagram Pie Spot Map Area Map Box Plot
DIGUNAKAN BILA Terdapat kecenderungan dalam jumlah atau Rate 1. Menekankan perubahan rate sepanjang waktu 2. Menyajikan nilai kisaran yang berbeda jauh besarannya 1. Distribusi Frekuensi variable kontinu 2. Jumlah kasus terjadi selama epidemic (kurve epidemic) atau waktu pengamatan Distribusi Frekuensi variable continue, terutama untuk menunjukkan komponen Frekuensi Kumulatif untuk variable continue Melakukan plot hubungan antara dua variable Membandingkan besar atau frekuensi perbedaan kategori dari satu variable tunggal Membandingkan besar atau frekuensi perbedaan kategori dari 2-4 serial data Membandingkan total dan menggambarkan bagian komponen dari total di antara grup yang berbeda Menggambarkan perbedaan positif dan negative dari garis dasar Membandingkan bagaimana komponen berkontribusi pada keseluruhan dalam grup yang berbeda Menunjukkan komponen dari keseluruhan Menunjukkan lokasi kasus atau peristiwa Menyajikan kejadian atau rate secara geografis Mem-visualisasikan karaketristik statistik (median, kisaran, kemencengan) dari suatu variabel