KARYA TULIS
PENTINGNYA KONTEN E-LEARNING PADA MATA KULIAH SITOGENETIKA
OLEH : DIANA SOFIA H, SP, MP NIP 132231813
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2007
1 Diana Sofia : Pentingnya Konten E-Learning Pada Mata Kuliah Sitogenetika, 2007 USU Repository c 2007
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah, kami panjatkan kehadlirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini. Karya tulis yang berjudul : PENTINGNYA KONTEN E-LEARNING PADA MATA KULIAH SITOGENETIKA. Semoga karya tulis ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan. Kritik dan saran untuk penyempurnaan karya tulis ini sangat penulis harapkan.
Medan, Juli 2007
Penulis
2 Diana Sofia : Pentingnya Konten E-Learning Pada Mata Kuliah Sitogenetika, 2007 USU Repository c 2007
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................... ............. i Daftar Isi ........................................................................... ............. ii Pendahuluan ...................................................................... ............. 1 Sitogenetika ....................................................................... ............. 5 Pembelajaran di Perguruan Tinggi ......................................... ............. 6 Media Pembelajaran ............................................................ ............. 8 Media Berbasis Komputer ..................................................... ............. 9 Komputer Multimedia .......................................................... ............. 10 Internet dan Multimedia Kit .................................................. ............. 11 Manajemen Mutu Terpadu (MMT) dalam Pembelajaran ............. ............. 12 Bibliography
3 Diana Sofia : Pentingnya Konten E-Learning Pada Mata Kuliah Sitogenetika, 2007 USU Repository c 2007
PENDAHULUAN
Dengan teknologi yang berkembang pesat dewasa ini, pemanfaatan komputer dalam proses pembelajaran tidak hanya dapat digunakan secara stand alone tetapi dapat pula dimanfaatkan dalam suatu jaringan. Jaringan komputer atau computer network telah memungkinkan proses belajar menjadi lebih luas, lebih interaktif dan lebih fleksibel. Mahasiswa dapat melakukan proses belajar tanpa dibatasi faktor ruang dan waktu, artinya apabila fasilitas jaringan tersedia, mahasiswa dapat melAkukan proses belajar dimana saja dan kapan saja (Benny A.P. dan Dewi P.P., 2005). Media sebagai alat bantu mengajar tidak perna luput dibicarakan sebagai bagian yang seharusnya imanfaatkan oleh guru dalam proses pembelajaran. Pada kenyataannya bagian inilah yang kerap kali terabaikan dengan berbagai alasan Sitogenetika adalah ilmu yang mempelajari tentang genetika sel. Ilmu sitogenetika berhubungan dengan ilmu dasar seperti biologi, genetika, kimia dan ilmu lain yang berkaitan seperti bioteknologi dan biologi molekuler. Pada sitogenetika, terutama dipelajari mengenai kromosom dan perubahan yang terjadi pada kromosom serta senyawa kimia yang terkandung di dalamnya yaitu ADN, dimana senyawa ini dapat dimanipulasi dan direkayasa sehingga nantinya akan memperbaiki sifat/karakter serta produktifitas suatu tanaman dalam mendapatkan suatu varietas unggul dan menentukan perkembangan genetika modren. Dengan mempelajari sitogenetika diharapkan anda dapat mengetahui dan mengerti mengenai peranan sel yang mengatur hereditas dari suatu individu, terutama pada tumbuhan dalam menentukan berbagai
4 Diana Sofia : Pentingnya Konten E-Learning Pada Mata Kuliah Sitogenetika, 2007 USU Repository c 2007
karakter sifat yang diturunkan pada keturunannya dan hubungannya di bidang pertanian. Mata kuliah ini merupakan pengantar bidang bahasan ruang lingkup sitogenetika
yang
membahas
mekanisme
keturunan,
mengenai
kromosom,
ruang
perubahan
lingkup
sitogenetika,
struktur
kromosom,
perubahan jumlah kromosom, dan pewarisan sitoplasmatis.
Gambaran
umum ruang lingkup materi perkuliahan terdapat pada Gambar 1. Tujuan Instruksional mata kuliah Sitogenetika adalah Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan anda akan dapat menjelaskan peranan sitogenetika di bidang pertanian. Metode pembelajaran dan strategi perkuliahan yang dilakukan pada proses belajar mengajar mata kuliah Sitogenetika, untuk setiap pertemuan dosen
memberikan kuliah
yang kemudian
dilanjutkan
diskusi
dengan
mahasiswa. Diskusi dapat berupa pertanyaan dan sumbang saran dari mahasiswa dan dosen membantu membahas dan mencoba mengidentifikasi alternatif pemecahannya. Bila dalam perkuliahan mahasiswa belum jelas mengenai materi kuliah yang diberikan, mahasiswa dapat bertanya dan dosen dapat menjelaskan kembali secara singkat mengenai materi kuliah tersebut. Pada pertemuan ke 3 dan 6 serta pertemuan ke 10 dan 13 dosen akan mengadakan evaluasi berupa kuis. Jumlah mahasiswa yang mengambil mata kuliah Sitogenetika ini berjumlah 45 orang mahasiswa PS Pemuliaan Tanaman semester VI. Proses
belajar
mengajar
pada mata
kuliah
Sitogenetika
belum
memuaskan. Masalah yang dihadapi antara lain, partisipasi mahasiswa dalam kegiatan belajar mengajar masih rendah walaupun diadakan diskusi. Strategi penyampaian
materi
dengan
menggunakan
media
yang
ada,
belum
5 Diana Sofia : Pentingnya Konten E-Learning Pada Mata Kuliah Sitogenetika, 2007 USU Repository c 2007
meningkatkan
partisipasi mahasiswa dalam kegiatan belajar mengajar.
Selanjutnya mahasiswa masih kesulitan memahami dengan baik materi perkuliahan dan terjadi kesalahpahaman. Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan antara apa yang terjadi dengan apa yang diharapkan. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengembangkan konten mata kuliah dan meneliti proses pembelajaran melalui multimedia, diantaranya melalui e-learning sehingga mahasiswa akan dapat memahami materi perkuliahan dan penyampaian materi diharapkan dapat menciptakan proses pembelajaran yang menarik, menyenangkan dan memotivasi mahasiswa.
6 Diana Sofia : Pentingnya Konten E-Learning Pada Mata Kuliah Sitogenetika, 2007 USU Repository c 2007
Menjelaskan mengenai perubahan struktur kromosom
Menjelaskan mengenai perubahan jumlah kromosom
Menjelaskan mengenai pewarisan sitoplasmatis
Menjelaskan mengenai kromosom
Menjelaskan mekanisme keturunan
Menjelaskan ruang lingkup sitogenetika
Gambar 1. Skema materi perkuliahan Sitogenetika
7 Diana Sofia : Pentingnya Konten E-Learning Pada Mata Kuliah Sitogenetika, 2007 USU Repository c 2007
SITOGENETIKA
Sitogenetika atau Genetika Sel berasal dari kata Sitologi (=ilmu hal sel) dan Genetika, sehingga Sitologi dapat diibaratkan hibrid antara Sitologi dan Genetika (Suryo, 1995). Jika ilmu pengetahuan Genetika Dasar mempelajari karakter atau sifat makhluk hidup secara kuantitatif maupun
kualitatif
beserta
pewaisannya,
maka
Sitogenetika
mengutamakan hibrid antara Sitologi dan Genetika. Oleh karena kromosom diketahui menjadi tempat utama dari bahan genetik DNA, maka bentuk dan struktur kromosom, serta evolusi kromosom, menjadi dasar sitogenetika. Berhubung dengan itu tak salah kirany untuk mengibaratkan Sitogenetika sebagai Arsitektur Kromosom. Lewat Sitogenetika, berbagai macam kelainan kromosomal yang akhirakhir ini sering timbul pada anak dapat diketahui sebab-sebabnya, dan diusahakanuntuk menghindarinya (Suryo, 1995). Pembuatan tanaman mandul-jantan yang sangat penting untuk pemberantasan hama secara biologis, dan pembuatan berbagai jenis tanaman hibrida, juga menggunakan pengetahuan Sitogenetika. Tak boleh dilupakan pula hasilnya para ahli pemuliaan tanaman dalam menciptakan
tanaman
diliipatgandakan,
gandum
sehingga
dengan
tanaman
jumlah gandum
kromosom yang
yang
sekarang
dibudidayakan dapat menghasilkan tepung gandum yang lebih enak rasanya jika dibuat roti (Suryo, 1995).
8 Diana Sofia : Pentingnya Konten E-Learning Pada Mata Kuliah Sitogenetika, 2007 USU Repository c 2007
PEMBELAJARAN DI PERGURUAN TINGGI
Wibowo (2005) menyatakan bahwa dalam proses pembelajaran, tugas dosen adalah sebagai perencana, pelaksana dan sebagai penilai keberhasilan belajar mahasiswa. Semua tugas tersebut dilaksanakan dalam
upaya
untuk
membantu
membelajarkan
mahasiswa
untuk
mendapatkan pengetahuan, kemahiran dan keterampilan serta nilai dan sikap tertentu. Agar mahasiswa mempunyai nilai dan sikap tertentu. Agar mahasiswa mempunyai nilai dan sikap yang diharapkan menurut Wibowo (2005) adalah
sesuai dengan sikap yang diharapkan
dalam arti sesuai dengan standar yang berlaku umum di masrarakat, dosen harus pula melaksanakan tugas berdasarkan standar moral dan etika tertentu. Dalam
hal
membutuhkan
ini,
berbagai
menurut informasi
Irawan
(2005)
tentang
seorang
sesuatu
dosen
agar
proses
perkuliahan yang akan dilakukan berjalan secara optimal. Misalnya seorang
dosen
membuthkan
informasi
yang
cukup
tentang
mahasiswa yang akan diajarkannya, agar dengan demikian
calon
mampu
menentukan pengetahuan awal yang dimiliki mahasiswa atau hal-hal lain secara tepat. Wibowo (2005) menyatakan bahwa pembelajaran yang baik perlu dilakukan oleh para dosen untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di perguruan tinggi. Karena pada beberapa kasus dijumpai dalam proses pembelajaran, antara lain : 1. Dosen dalam membelajarkan mahasiswa kurang menguasai bidang ilmu yang diajarkan dan atau mengajarakn materi yang tidak sesuai dengn bidang keahliannya, sehingga dampaknya adalah dosen kurang
9 Diana Sofia : Pentingnya Konten E-Learning Pada Mata Kuliah Sitogenetika, 2007 USU Repository c 2007
menyediakan
kesempatan
kepada
mahaiswa
untuk
memberikan
balikan terhadap materi pembelajaran yang sedang dipelajari. Selain itu, bila ada mahasiswa yang mengajukan komentar atau pertanyaan terhadap materi yang disampaikan kepada osen, ditanggapi secara emosional.
Di
samping
itu
dosen
juga
membatasi
kesempatan
mahasiswa untuk bertanya dengan alasan waktunya terbatas, sudah habis
atau
menugaskan
untuk
mendiskusikan
masalah
yang
ditanyakan tersebut dengan teman. 2. Dosen dalam membelajarkan mahasiswa secara disadari maupun tidak disadari
memunculkan
kemampuan perasaan
mahasiswa,
mahasiswa
ucapan-ucapan menyudutkan
dan
yang
mahasiswa,
semacamnya
sehingga
merendahkan menyinggung menimbulkan
perasaan tidak senang pada dosen, yang berdampak pada tidak harmonisnya hubungan dosen dan mahasiswa. 3. Dosen dapat dianggap mempermalukan mahasiswa, saat menegur mahasiswa yang dianggap melakukan pelanggaran, dengan bahasa yang cukup keras. Misalnya saat dosen mengajar ada mahasiswa yang berbicara dengan teman sebelahnya dengan suara keras, sehingga dosen menegur mahasiswa tersebut dengan keras. 4. Dosen dapat dianggap menilai rendah disiplin ilmu lainnya, jika hadapan mahasiswa, ia mengatakan bahwa ilmu lain tidak penting. Kompetensi personal ini mencakup kemampuan pribadi yang berkenaan dengan
pemahaman
diri,
penerimaan
diri,
pengarahan
diri
dan
perwujudan diri. Kompetensi professional ialah berbagai kemampuan yang diperlukan agar dapat mewujudkan diri sebagai dosen profesional. Kompetensi profesional meliputi aspek kepakaran atau keahlian dalam bidangnya (Wibowo, 2005).
10 Diana Sofia : Pentingnya Konten E-Learning Pada Mata Kuliah Sitogenetika, 2007 USU Repository c 2007
Drost, Sj.J.
(1999) mengemukakan bahwa kualita sprofesional
ditunjukkan oleh lima unjuk kerja, yaitu: (1) keinginan untuk selalu menampilkan perilaku yang mendekati standar ideal, (2) meningkatkan dan memelihara citra profesi, (3) keinginan untuk senantiasa mengejar kesempatan pengembangan profesional yang dapat meningkatkan dan memperbaiki kualitas pengetahuan dan keterampilan, (4) mengejar kualitas dan cita-cita profesi, dan (5) memiliki kebanggaan terhadap profesi. Penyikapan pada umumnya mengandung unsur-unsur kognisi, afeksi dan perlakuan terhadap objek yang disikapinya (Prayitno dan Erman Amti, 1999). Unsur kognisi mengacu kepada wawasan, keyakinan, pemahaman,
pertimbangan
dan
pemikiran
dosen
tentang
hakikat
mahasiswa, pengaruh lingkungan dan hakikat pembelajaran.
MEDIA PEMBELAJARAN Media sebagai alat bantu mengajar tidak pernah luput dibicarakan sebagai bagian yang seharusnya dimanfaatkan oleh dosen dalam proses pemeblajaran, namun pada kenyataannya bagian inilah yang kerap kali terabaikan dengan berbagai alasan seperti terbatasnya waktu untuk membuat persiapan mengajar, sulit mecari media yang tepat, baiay yang tidak tersedia dan alasan lain. Hal tersebut sebenarnya tidak perlu muncul,
karena
ada
banyak
jenis
media
yang
dapat
digunakan,
disesuaikan dengan kondisi waktu, keuangan maupun materi yang disampaikan. Setiap jenis media memiliki karakteristik dan kemampuan dalam menayangkan pesan dan informasi (Kemp, 1985). Di
era
informasi
saat
ini,
teknologi
komunikasi
mengalami
perkembangan yang sangat pesat, khususnya media komunikasi. Dampak
11 Diana Sofia : Pentingnya Konten E-Learning Pada Mata Kuliah Sitogenetika, 2007 USU Repository c 2007
dari perkembangan ini dapat dirasakan oleh dunia pendidikan
yaitu
semakin banyaknya media pemeblajaran yang tersedia dan dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dari dosen kepada mahasiswa atau sebaliknya (Benny A.P. dan Dewi P.P., 2005). Benny A.P. dan Dewi P.P. (2005) menyatakan bahwa ketepatan memilih media dalam pembelajaran sangat tergantung pada pengetahuan dan pengalaman dosen tentang ragam media, mulai dari media yang sederhana sampai media yang canggih.
MEDIA BERBASIS KOMPUTER (COMPUTER BASED MEDIA) Komputer dewasa ini tidak lagi merupakan konsumsi mereka yang bergerak dalam bidang bisnis atau dunia kerja, tetapi juga dimanfaatkan secara luas oleh dunia pendidikan. Menurut Hannafin dan Peck (1998) potensi media komputer
yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan
efektivitas proses pembelajaran antara lain : a. Memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara mahasiswa dan materi pembelajaran, b. Proses belajar dapat berlangsung secara individual sesuai kemampuan belajar mahasiswa, c. Mampu menampilkan unsur audio visual untuk meningkatkan minat
belajar,
mahasiswa
d.
Dapat
memberikan
umpan
balik
terhadap
respon
dengan segera, dan e. Mampu menciptakan proses belajar
secara berkesinambungan. Heinrich et. al.
(1996) mengemukakan enam bentuk interaksi yang
dapat diaplikasikan dalam merancang sebuah media pembelajaran yang berbasis komputer, berupa : praktek dan latihan (drill and practice), tutorial permainan
(game),
simulasi
(simulation),
penemuan
dan
pemecahan
masalah (discovery).
12 Diana Sofia : Pentingnya Konten E-Learning Pada Mata Kuliah Sitogenetika, 2007 USU Repository c 2007
Program yang berbentuk drill and practice umumnya digunakan apabila mahasiswa diasumsikan telah mempelajari konsep, prinsip dan prosedur sebagai materi pembelajaran. Tujuan dari bentuk program ini adalah melatih kecakapan dan dan keterampilan. Selanjutnya Benny A.P. dan Dewi P.P. (2005) menyatakan bahwa bentuk lain
dari penyajian program komputer
adalah program tutorial. Program ini menyajikan informasi dan pengethuan dalm topik-topik tertentu diikuti dengan latihan pemecahan soal dan kasus. Permainan (game) selalu menarik dan menyenangkan untuk diikuti, demikian pula halnya dengan program komputer yang mengemas informasi dalam bentuk permainan. Program yang berisi permainan dapat memberi motivasi bagi mahasiswa untuk mempelajari informasi yang ada di dalamnya. Adapun program simulasi
adalah upaya melibatkan mahasiswa dalam
persoalan yang mirip dengan situasi yang sebenarnya namun tanpa resiko yang nyata. Dalam program berbentuk penemuan (discovery) program komputer mampu menayangkan masalah yang harus dipecahkan
oleh
mahasiswa dengan cara trial and error. Bentuk lain dari tayangan komputer interaktif adalah problem solving atau pemecahan masalah (Benny A.P. dan Dewi P.P., 2005).
Komputer Multi Media
Perkembangan teknologi yang luar biasa telah mampu mewujudkan suatu bentuk media yang dinamakan multi media. Multi media merupakan jnis media yang memadukan perangkat keras dan perangkat lunak yang berbasis kepada pengunaan teknologi komputer.
Komputer multi media
adalah pengabungan teknologi komputer dengan berbagai sumber materi
13 Diana Sofia : Pentingnya Konten E-Learning Pada Mata Kuliah Sitogenetika, 2007 USU Repository c 2007
baik dalam bentuk teks, gambar, grafik dan suara yang ditampilkan melalui layar komputer (Heinrich, 1996). Heinrich (1996) menyatakan bahwa teknologi komputer memungkinkan konfigurasi bentuk penyajian dalam sebuah multi media memunculkan penamaan yang berbeda misalnya hypermedia, vidoe interactive, CD-ROM, digital video interactive dan virtual reality. Hypermedia merupakan komputer software yang menggunakan teks, grafik, video dan audio yang saling terkait dan dihubungkan sedemikian rupa sehingga informasi yang ada dapat dengan mudah digunakan sesuai dngan keinginan penguna. Vidoe interactive merupakan salah satu bentuk multi media yang memadukan rekaman video
yang disajikan secara interkatif
dengan menggunakan teknologi komputer. CD-ROM adalah bentuk disc yang berkapasitas lebih dari 650 megabytes mampu menyimpan berbagai bentuk informasi digital seperti : teks, grafik, photo dan animasi (Heinrich, 1996). Adapun virtual realitymerupakan bentuk terbaru penggunaan teknologi komputer
dalam
tiga
dimensi
yang
memungkinkan
penggunanya
berpartisipasi aktif.
Internet dan Multi Media Kit Dengan teknologi yang berkembang pesat dewsa ini, pemanfaatan komputer dalam proses pembelajaran tidak hanya dapat digunakan secara stand alone tetapi dapat pula dimanfaatkan dalam suatu jaringan. Jaringan komputer atau computer network telah memungkinkan proses belajar menjadi lebih luas, lebih interaktif dan lebih fleksibel. Mahasiswa dapat melakukan proses belajar tanpa dibatasi faktor ruang dan waktu, artinya apabila fasilitas jaringan tersedia, mahasiswa dapat mealkukan proses belajar dimana saja dan kapan saja (Benny A.P. dan Dewi P.P., 2005).
14 Diana Sofia : Pentingnya Konten E-Learning Pada Mata Kuliah Sitogenetika, 2007 USU Repository c 2007
Menurut Benny A.P. dan Dewi P.P. (2005) kelebihan lain dari jaringan komputer sebagai media pendidikan adalah memungkinkan bagi mahasiswa untuk melakukan interaksi dengan sesama mahasiswa dan dengan dosen di luar ruang kuliah. Kemampuan interaktif ini mampu membuat proses belajar menjadi
efeki
yang
memungkinkan
dosen
memberikan
umpan
balik
(feedback) terhadap proses dan hasil belajar mahasiswa. Jaringan komputer yang paling umum digunakan adalah internet. Pemanfaatan komputer dapat digunakan bervariasi, perkuliahan dapat dilakuan secara penuh dengan komputer namun dapat dikombinasikan dengan tatap muka yang telah menjadi bagian proses pembelajaran. Kombinasi antara pemanfaatan komputer dengan tatap muka lebih feasible. Multi media kit diartikan sebagai paket bahan ajar
yang terdiri dari
beberapa jenis media yang digunakan untuk menjelaskan suatu topik/materi tertentu, yang dilengkapi dengan study guide, lembar kerja yang moduler (Heinrich, 1996). Penggunaan multi media kit yang dirancang oleh dosen perlu memperhatikan tujuan utama dari penggunaannya yaitu : memberikan kesempatan mahasiswa untuk belajar secara langsung untuk engamati, melakukan eksperimen, meningkatkan rasa ingin tahu dan memberikan kepuasan terhadap apa yang telah diujicobakan.
MANAJEMEN MUTU TERPADU (MMT) DALAM PEMBELAJARAN Paradigma baru manajemen pendidikan tinggi, terdiri dari akreditasi, akuntabilitas, evaluasi, otonomi dan mutu. Mutu sebagai slah satu paradigma yang harus ditata secara terus-menerus dan berkelanjutan (Pulungan, 2005). Pulungan (2005) menyatakan bahwa pengguna jasa pendidikan tinggi (berdasarkan
hubungan
kepentingan
dan
partisipasinya)
dapat
15 Diana Sofia : Pentingnya Konten E-Learning Pada Mata Kuliah Sitogenetika, 2007 USU Repository c 2007
diklasifikasikan menjadi pengguna jasa pendidikan primer, sekunder dan tertier. 1. Pengguna jasa
pendidikan primer
adalah
penerima
dan
pengguna
langsung jasa pendidikan tinggi, yang terdiri dari mahasiswa yang secara langsung menerima dan menggunakan jasa pendidikan tinggi tersebut. 2. Pengguna
jasa
pendidikan
sekunder
adalah
pihak-pihak
yang
berkepentingan atas jasa pengguna jasa pendidikan primer seperti orang tua, mahasiswa, pemerintah, masyarakat, lembaga dan lain-lain. 3. Pengguna jasa pendidikan tertier adalah pihak-pihak yang menerima dan mempergunakan lulusan (keluaran) pendidikan tinggi (dunia kerja). Salah satu upaya untuk memperoleh pembelajaran bermutu menurut Pulungan (2005) adalah melalui perkuliahan yang bermutu. Perkuliahan yang bermutu merupakan jasa kurikuler pendidikan tingi. Proses perkuliahan secara langsung melibatkan mahasiswa untuk berpartisipasi aktif. Dalam perkuliahan bermutu , dosen harus menciptakan situasi M-M (menangmenang), artinya semua yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran merasa senang, diperlakukan adil, diperhatikan dan dilayani dengan baik.
16 Diana Sofia : Pentingnya Konten E-Learning Pada Mata Kuliah Sitogenetika, 2007 USU Repository c 2007
DAFTAR PUSTAKA
Benny, A.P. dan Dewi, P.P. 2005. Ragam Media dalam Pembelajaran. Mengajar di Perguruan Tinggi. PAU Dirjen DIKTI, DEPDIKNAS. Drost, Sj.J. 1999. Proses Pembelajaran sebagai Proses Pendidikan. Jakarta : Grasindo. Glick, B.R. and Pasternak J.J. 1994. Molecular Biotechnology, Principles and Applications of Recombinant DNA. American Society for Microbiology, Press, Washington D.C. Green, L 1986. Creative Slide/Tape Programs. Colorado: Libraries Unlimite, Inc. Littleton. Hannafin, M.J., Peck, L.L. 1998. The design, Development and Evaluation of Instructional Software. New York: Mc.Millan Publ., Co. Heinrich, et. al. 1996. Instructional Media and Technologies for Learning.ew Jersey : Prentice Hall, Engelwood Cliffs. Hillis, D.M., Moritz C., and Mable B.K. (Eds.). 1996. Molecular Systematic, Second Edition. Sinawer Associates, Inc., USA. Irawan, P. 2005. Evaluasi Proses Belajar Mengajar. Mengajar di Perguruan Tinggi. PAU Dirjen DIKTI, DEPDIKNAS. Prayitno dan Erman Amti. 1999. Jakarta: Rineka Cipta.
Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling.
Pulungan, I. 2005. Manajemen Mutu Terpadu. Mengajar di Perguruan Tinggi. PAU Dirjen DIKTI, DEPDIKNAS. Suryo. 1995. Sitogenetika. Gadjah Maa University Press Wibowo, M.E. 2005. Etika dan Moral dalam Pembelajaran. Mengajar di Perguruan Tinggi. PAU Dirjen DIKTI, DEPDIKNAS.
17 Diana Sofia : Pentingnya Konten E-Learning Pada Mata Kuliah Sitogenetika, 2007 USU Repository c 2007