1. Pengukuran dan Besaran a. Mengukur adalah mebandingkan sesuatu dengan sesuatu yang lain yang yang ditetapkan sebagai satuan Contoh : Mengukur panjang pensil dengan menggunakan penggaris Pensil adalah sesuatu yang diukur panjangnya Penggaris adalah sebagai acuan yang ditetapkan sebagai satuan b. Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan mempunyai nilai yang dinyatakan dengan angka dan memiliki satuan Contoh : Panjang pensil 5 cm 5 adalah nilai besaran panjang dari pensil cm adalah satuan dari besaran panjang
2. Besaran dan Dimensi a. Besaran Pokok adalah besaran yang tidak diturunkan dari besaran lain Ada tujuh besaran pokok Panjang, massa, waktu kuat arus listrik, suhu, jumlah zat dan intensitas cahaya b. Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan atau didapat dari besaran pokok Contoh : Luas satuannya adalah m! merupakan turunan dari satuan panjang m c. Dimensi suatu besaran menunjukkan cara besaran itu tersusun dari besaran pokok Besaran Pokok Satuan Lambang Dimensi Panjang meter m L Massa kilogram kg M Waktu sekon s T Kuat Arus Listrik ampere A I Suhu kelvin K θ Jumlah Zat mole mol N Intensitas Cahaya candela cd J
3. Alat Ukur dan Ketelitiannya a. Ketelitian Alat Ukur adalah setengah dari skala terkecil yang dimiliki oleh alat ukur b. Macam macam alat ukur i. Mistar / Penggaris Skala terkecil penggaris adalah 1 mm Tingkat ketelitiannya 0,5 mm atau 0,05 cm ii. Jangka Sorong Skala terkecil jangka sorong adalah 0,1 mm Tingkat ketelitiannya 0,05 mm atau 0,005 cm iii. Mikrometer Sekrup Skala terkecil micrometer sekrup adalah 0,01 mm Tingkat ketelitiannya 0,005 mm atau 0,0005 cm c. Penulisan Hasil Pengurkuran Penulisan hasil pengukuran jumlah desimalnya harus sesuai dengan tingkat ketelitian dari alat ukur Contoh : Hasil pengukuran panjang pensil dengan penggaris adalah 15,2 cm Tingkat ketelitian penggaris adalah 0,05 cm (dua digit dibelakang koma) maka harus ditulis 15,20 cm (dua digit dibelakang koma) Angka 15,2 adalah angka pasti sedang angka nol dibelakang angka 2 adalah angka taksiran/diragukan sesuai dengan ketelitian alat yang digunakan
4. Angka Penting dan Operasinya Semua angka yang didapat dari hasil pengukuran adalah angka penting dan memiliki angka pasti dan satu angka taksiran/diragukan a. Aturan Angka Penting i. Semua angka bukan nol adalah angka penting Contoh : Panjang pensil 15,2 cm Ada 3 angka penting yaitu 1 , 5 dan 2 ii. Angka nol yang terletak di antara dua angka bukan nol adalah angka penting Contoh : Tinggi pohon 102 cm Ada 3 angka penting yaitu 1 , 0 dan 2 iii. Angka nol disebelah kanan tanda desimal dan mengikuti angka bukan nol adalah angka penting Contoh : Panjang pensil 15,02 cm Ada 4 angka penting yaitu 1 , 5 , 0 dan 2 iv. Bilangan desimal antara −1 dan 1, angka nol di kiri dan kanan tanda desimal bukan angka penting Contoh : Panjang pensil 0,015 m Ada 2 angka penting yaitu 1 dan 5. Dua angka nol bukan angka penting v. Angka yang ditulis dengan notasi garis bawah berakhir pada angka yang diberi garis bawah dan angka selanjutnya bukan angka penting Contoh: Panjang pensil 1250 mm Ada 2 angka penting yaitu 1 dan 2 (garis bawah) angka 5 dan 0 setelah garis bawah bukan angka penting
b. Penjumlahan dan Pengurangan Angka Penting Pada operasi penjumlahan atau pengurangan, hasilnya hanya boleh memiliki satu angka taksiran/diragukan Contoh : 52,324 4 Angka Taksiran 7,954 5 Angka Taksiran _________ + 60,278 7 dan 8 Angka Taksiran Hasilnya hanya boleh 1 angka taksiran sehingga ditulis 60,28 dibulatkan ke atas c. Perkalian dan Pembagian Angka Penting Pada operasi perkalian atau pembagian, hasilnya hanya boleh memiliki jumlah angka penting yang sama dengan jumlah angka penting paling sedikit dari bilangan yang dikalikan atau dibagi Contoh: 625 3 Angka Penting 14 2 Angka Penting _________ × 8750 4 Angka Penting Jumlah angka penting paling sedikit dari dua bilangan yang dikalikan adalah 2 maka hasilnya hanya boleh memiliki 2 angka penting yaitu 87
d. Pemangkatan dan Penarikan Akar Angka Penting Pada operasi pemangkatan atau penarikan akar, hasilnya hanya boleh memiliki jumlah angka penting yang sama dengan bilangan yang dipangkatkan atau ditarik akarnya Contoh: 2,5 2 Angka Penting ! 2,5 = 6,25 3 Angka Penting Karena angka yan dipangkatkan hanya memiliki 2 angka penting maka hasilnya harus memiliki hanya 2 angka penting ditulis 6,2 e. Notasi Ilmiah Untuk mempersingkat penulisan angka yang sangat besar atau sangat kecil dibuat aturan penulisan secara ilmiah dengan aturan sebagai beikut Bilangan ditulis sebagai hasil kali bilangan 𝑥 dimana 1 ≤ 𝑥 < 10 dikalikan dengan 10! yang disebut orde Contoh: 905 = 9,05×10! 0,905 = 9,05×10!!