PENINGKATAN POTENSI PESERTA DIDIK DAN PENDIDIK DALAM DIKLAT Oleh Samsul Hidayat, M.Ed (Widyaiswara Madya BKD & DIKLAT Provinsi NTB)
ABSTRAKSI Peserta didik dalam menempuh pendidikan Pelatihan sangat ditentukan oleh standar kompetensi jenjang diklat yang diikuti dan dikuasai. Peran peserta didik sebagai subyek belajar adalah individu yang terdiri dari berbagai karakter, adat istiadat, lingkungan social, cara mendidik orang tua juga pariatif, dengan tingkat daya nalar serta kecerdasan yang variatif. Pendidik yang memposisikan diri sebagai tenaga professional, memiliki tanggung jawab untuk membentuk bakat, minat serta prestasi peserta didik untuk menguasai Ilmu pengetahuan dan tehnology yang bermanfaat kelak secara tepat dan berdaya guna. Para Pendidik tidak hanya menguasai dan menyampaikan materi pelajaran saja tetapi mereka adalah membimbing , mengarahkan, membina peserta didik sehingga memiliki karakter yang terpuji. Menanamkan nilai-nilai moral yang tidak lepas dari contoh-contoh yang dilakukan sehingga akan menjadi acuan dan suri tauladan bagi peserta didik. Kata kunci : Potensi, Pendidik, Peserta Didik, berkualitas
PENDAHULUAN Berbagai upaya dan terobosan tengah dilakukan oleh pemerintah dewasa ini berkaitan dengan mencari dan mengembangkan potensi-potensi yang harus dikuasai oleh para staf, pemimpin, tenaga pendidik
yang bertindak sebagai Sumber Daya Manusia yang
menjembatani perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi. Transper Ilmu pengetahuan dan Tehnologi kepada peserta didik sangatlah penting untuk dilakukan.. Diharapkan dikemudian hari mampu mengisi kemerdekaan ini dengan berbagai kreasi, inovasi, potensi yang dikuasai sehingga tujuan pembangunan nasional dapat terwujud dengan sempurna, karena di isi oleh SDM yang berkualitas. Pengembangan sumber daya manusia mempunyai peranann yang sangat penting bagi kesuksesan dan keseimbangan pembangunan nasional. Pembangunan serta peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan prioritas yang harus diperhatikan dan dirancang dengan matang untuk mengimbangi lajunya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini. Pendidikan dan Pelatihan memiliki peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Prioritas utama pemerintah untuk membentuk Sumber Daya Manusia yang handal, adalah melalui pengembangan pendidikan yang berkelanjutan dan terencana. Pelayanan Pendidikan dan Pelatihan yang berkualitas dapat mengembangkan Potensi, kompetensi Peserta Didik secara maksimal. Perlu memberikan kesempatan mengembangkan dan memberikan peluang untuk memupuk bakat, minat serta kecakapan yang dikuasai, sehingga peserta didik memiliki kualitas yang sejalan dengan tujuan pembangunan pendidikan nasional.
MENGEMBANGKAN POTENSI PESERTA DIDIK SECARA MAKSIMAL Mengingat keberadaan sumber daya manusia merupakan syarat utama bagi keberhasilan pembangunan pendidikan dewasa ini, kualitas pendidikan pelatihan harus mendapat perhatian khusus dari pemerintah secara berkesinambungan yang relevan dengan dinamika kebutuhan pembangunan dewasa ini. Keberhasilan peserta didik dalam menempuh pendidikan Pelatihan sangatlah ditentukan oleh standar kompetensi pada setiap jenjang diklat yang diikuti dan dikuasai. Peran peserta didik sebagai subyek belajar adalah individu yang terdiri dari berbagai karakter, adat istiadat, lingkungan social, cara mendidik orang tua juga pariatif, dengan tingkat daya nalar serta kecerdasan yang tentu saja berbeda. Hal ini merupakan acuan serta bahan pertimbangan bagi tenaga pendidik untuk lebih mengenal lagi keberadaan peserta didik sebagai individu Dalam diri peserta didik ada syaraf yang memiliki fungsi rasional dan secara reflex menggerakan tingkah laku intelektual sebagai makhluk social, secara individu peserta didik memiliki potensi dan kompetensi walaupun dalam keterbatasan. Yang perlu diperhatikan pula kebutuhan-kebutuhan peserta didik seperti: (1) Kebutuhan jasmani dan rokhani; (2) Kebutuhan sosial; dan (3) Kebutuhan intelektual. Untuk mempermudah transper ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang akan disampaikan kepada peserta didik maka seyogyanya para pendidik memperhatikan keberadaan individu peserta didik, dengan cara mengenal lebih dekat hal-hal yang berkaitan dengan :(1) Latar belakang pengetahuan dan taraf pengetahuan; (2) Cara belajar peserta didik; (3) Usia Peserta didik; (4) Tingkat Kematangan; (5) Spektrum dan ruang lingkup minat; (6) Lingkungan
social ekonomi; (7) Hambatan-hambatan lingkungan dan kebudayaan; (8) Inteligenesia; (9) Keselarasan dan sikap; (10) Prestasi belajar; dan (11) Motivasi. Dengan mengenal hal-hal tersebut diatas, dapat mempermudah para pendidik dalam menjalankan tugas mengajar dan mendidik. Yang tidak kalah pentingnya juga adalah para pendidik mengembangkan metode pembelajaran yang dinamis, adaftif, kreatif sehingga peningkatan kualitas peserta didik dapat tercapai sesuai yang diharapkan.
PERAN TENAGA PENDIDIK SEBAGAI TENAGA PROFESIONAL. Tenaga pendidik adalah merupakan bagian yang berperan terpenting dalam pemberdayaan peserta didik. Dengan memposisikan diri sebagai tenaga professional para pendidik memiliki tanggung jawab untuk membentuk bakat, minat serta prestasi peserta didik untuk menguasai Ilmu pengetahuan dan tehnology yang bermanfaat kelak secara tepat guna. Adapun profesinya tenaga pendidik memiliki kriteria seperti: 1) seorang pendidik / widyaiswara harus berwawasan luas, dan berkeakhlian khusus yang handal, memiliki hak otonomi jabatan, serta merupakan karya bakti seumur hidup, 2) diakui masyarakat sebagai pekerjaan yang terhormat serta memiliki dedikasi tinggi, 3) mendapat pengesahan dan perlindungan hukum, 4) memiliki status pekerjaan yang jelas dan sehat serta, 5) memiliki jaminan hidup yang layak. Kriteria profesi diatas, akan membawa konsekuensi yang fundamental terhadap lajunya program diklat yang berlangsung, terutama sekali yang berkaitan dengan tenaga kependidikan, hal ini mengandung arti bahwa keberhasilan program pendidikan tidak lepas dari peran serta aktif masyarakat secara keseluruhan, baik sebagai sumber asal, sumber daya dan sebagai yang berkepentingan dengan kelangsungan keberhasilan peserta didik.
PERAN PENDIDIK DAN PEMBIMBING. Seseorang dengan sebutan Penaga Pendidik/Widyaiswara, tidak cukup hanya menguasai materi pelajaran saja, dalam hal ini Widyaiswara hendaknya mampu secara maksimal meunjukan kepribadian dan kedewasaan yang matang, serta mampu memposisikan diri sebagai orang tua kedua bagi peserta didik, teman, sahabat, juga lawan bicara yang menyenangkan sehingga peserta didik akan merasa nyaman bila berhadapan dengan pendidik/widyaiswara. Di lapangan Pendidik tidak hanya menguasai dan menyampaikan materi pelajaran saja tetapi mereka adalah membimbing , mengarahkan, membina peserta didik sehingga memiliki karakter yang terpuji. Menanamkan nilai-nilai moral yang tidak lepas dari contohcontoh yang dilakukan sehingga akan menjadi acuan dan suri tauladan bagi peserta didik. Pendidik adalah suatu profesi yang memiliki warna dan nuansa, dimata peserta didik, masyarakat atau lingkungan social tempat dimana guru itu bertempat tinggal. Dalam kaitannya dengan fungsinya sebagai pendidik maka sosok Widyaiswara/Pendidik adalah merupakan sosok dari pribadi yang berintegritas. Pada pelaksanaan proses pembelajaran dilapangan, yang berlangsung di dalam kelas maupun di luar kelas, pendidik/guru memiliki dua fungsi yaitu fungsi moral dan fungsi kedinasan. Sebagai abdi Negara, Tenaga Pendidik harus senantiasa memperhatikan hal-hal sebagai berikut :1) pekerjaan sebagai panggilan hati nurani, 2) Senantiasa menyayangi dan mencintai peserta didik, 3) menerima peserta didik dengan segala kekurangan dan kelemahannya, 4) tidak discriminasi, 5) Menjalankan tugas dan fungsi dengan penuh tanggung jawab dan menyadari sepenuhnya akan tugas dan fungsi sebagai tenaga pendidik.
KESIMPULAN Pendidik memiliki kompetensi yang memang harus dikuasai dalam menyampaikan ilmu pengetahuan, ketrampilan dan kepada peserta didik, seperti, 1) pribadi yang dewasa dan matang, 2) Mengenal peserta didik dengan segala kekurangan serta kelebihannya dengan tidak membedakan status sosialnya, 3) Memiliki kecakapan yang handal dalam memberi bimbingan, 4) Pendidik harus memiliki dasar pengetahuan yang tentang tujuan pendidikan nasional yang telah digariskan dalam Undang Undang, 5) Pendidik hendaknya mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan tehnologi. Berkaitan dengan peran dan fungsinya sebagai, pendidik, pembimbing, mitra, teman, penasehat, maka tenaga pendidik memiliki peran ganda dalam memposisikan diri dilapangan manakala berhadapan dengan peserta didik. Kepiawaian pendidik/guru dalam mentranfer ilmu pengetahuan, ketrampilan serta nilai-nilai moral yng harus di kembangkan akan membekas pada diri peserta didik. Pendidik hendaknya berusaha secara maksimal menciptakan suasana yang nyaman bagi peserta didik. Tenaga Pendidik adalah orang tua ke dua, sahabat, dan yang nyaman di ajak bicara sehingga pergaulan antara guru dan peserta didik akan tampak harmonis, dan ini bermanfaat untuk mncetak peserta didik sesuai dengan tujuan pendidikan nasional dan organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Darmastuti Suetrisno. Ir., M.Ed., Peningkatan Mutu Pendidikan Di Sekolah Dasar : Pendekatan Menyeluruh dan Desentralistis tentang Pola dan Strategi Peningkatan Mutu Pendidikan. Departemen Pendidikan Nasional. Direktorat Jendral Pendidikan Dasar Dan Menengah Direktorat Taman Kanak-Kanak Dan Sekolah Dasar Jakarta 2001.
2. Darmastuti Suetrisno. Ir., M.Ed., Manajemen Berbasis Sekolah Untuk Sekolah Dasar. Departemen Pendidikan Nasional. Direktorat Jendral Pendidikan Dasar Dan Menengah Direktorat Taman Kanak-Kanak Dan Sekolah Dasar Jakarta 2001.
3. Dimyati. Dr., Mudjiono. Drs., Belajar dan Pembelajaran.Rineka Cipta Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta 1985.
4. Sardiman A.M., Interaksi dan Motivasi Bekajar Mengajar. _Ed. I, Cet. II._ Jakarta : PT Raja Grafindo Persada Jakarta 2004.