SKRIPSI
PENINGKATAN PENGUASAAN MATERI AQIDAH AKHLAK MELALUI STRATEGI INDEX CARD MATCH (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa SD N Banjaragung
Kajoran Magelang Tahun 2010) Disusun Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana S-1 Pendidikan Agama Islam
Disusun Oleh : ROFIATUN 11408214
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2010
DEPARTEMEN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721 Website: www.stainsalatiga.ac.id Email:
[email protected]
PENGESAHAN Skripsi Saudari: Rofiatun dengan Nomor Induk Mahasiswa: 11408214 yang berjudul: "PENINGKATAN PENGUASAAN MATERI AQIDAH AKHLAK MELALUI STRATEGI INDEX CARD MATCH (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SD N Banjaragung Kajoran Magelang Tahun 2010)", Telah dimunaqasahkan dalam sidang panitia ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga pada tanggal 28 Agustus 2010 hari: Jum‟at yang telah diterima sebagai bagian dari syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu Tarbiyah Pendidikan Agama Islam. 01 September 2010 M Salatiga, 22 Ramadhan 1429 H Panitia Ujian Ketua Sidang
Sekretaris Sidang
Dr. Imam Sutomo, M.Ag NIP. 19580827 198303 1 002
Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd NIP. 19670112 199203 1 005
Penguji I
Penguji II
Prof. Dr. H. Mansur,M. Ag NIP. 19680613 199403 1 004
Winarno, M.Pd NIP. 19730526 199903 1 004 Pembimbing
Dra. Djamiatul Islamiah, M.Ag NIP. 19570812 198802 2 001
DEPARTEMEN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721 Website: www.stainsalatiga.ac.id Email:
[email protected]
DEKLARASI Bismilahirrahmanirrahim Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Rofiatun
Nim
: 11408214
Program Studi : Pendidikan Agama Islam (PAI) Jurusan
: Tarbiyah S1
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya buat ini benarbenar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasanringkasan yang semuanya telah saya jelaskan sumbernya. Apabila di kemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup mempertanggungjawabkan keaslian skripsi ini di hadapan sidang munaqasah skripsi. Demikian deklarasi ini dibuat oleh peneliti untuk dapat dimaklumi.
Salatiga, 23 Juli 2010 Penulis
Rofiatun NIM. 11408214
MOTTO Barang siapa yang menginginkan dunia, maka hendaklah ia berilmu, dan barangsiapa yang menginginkan akhirat, maka hendaklah berilmu. Dan barangsiapa menginginkan keduanya, maka hendaklah berilmu. (H.R Tarmidi Ibnu Khibban)
“Kejarlah ilmu setinggi-tingginya, karena ilmu adalah masa depan kita”
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada: 1.
Ibu dan Bapak yang telah mencurahkan pengorbanan dan do’a restunya
2.
Spesial untuk suami tercinta
3.
Anak-anak yang penulis sangat cintai dan sayangi
4.
Orang-orang yang terdekat di hati
5.
Semua sahabat yang secara langsung maupun tidak langsung telah memberikan semangat
6.
Motivasi yang tidak henti-hentinya keberhasilan studi penulis
7.
Semoga Allah SWT membalas jasa-jasa kebaikan dengan kebahagiaan baik di Dunia maupun di Akhirat. Amin...
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan nikmat-Nya yang tiada terhingga kepada seluruh makhluk, zat tempat bergantung dan memohon segala hal dalam kehidupan. Sholawat dan salam kita sanjungkan kepada beliau Nabi Agung Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya yang telah menghantarkan manusia pada jalan yang benar sesuai dengan perintah dan petunjuk Allah SWT. Penulisan skripsi ini tidak mungkin dapat terselesaikan dengan baik tanpa ada bantuan, dorongan serta bimbingan dari pihak-pihak tertentu yang terkait. Namun, kebahagiaan tentu tidak dapat di sembunyikan dari terselesaikannya penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, tiada kata ataupun apa saja yang kami berikan kepada pihak-pihak yang telah membantu terselesaikannya penulisan skripsi ini yang berjudul, "Penguasaan Materi Aqidah Akhlak Melalui Strategi Index Card Match (Kelas V SD N Banjaragung Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang)" , kecuali ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya dan setulusnya atas semua bantuan, bimbingan dan partisipasinya, khususnya kepada: 1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag selaku Ketua STAIN Salatiga. 2. Bapak Drs. Joko Sutopo selaku Ketua Jurusan Tarbiyah Ekstensi. 3. Bapak Dra. Djami‟atul Islamiyah, M.Ag selaku pembimbing dalam penulisan skripsi ini yang telah memberikan bimbingan dengan penuh perhatian dan kesabaran. 4. Bapak dan Ibu Dosen yang dengan tulus mendidik dan memberikan jasanya dalam menuntut ilmu di STAIN Salatiga.
5. Bapak RM. Saifur ranchman, S.Pd selaku Kepala SDN Banjaragung Kec Kajoran Kab. Magelang 6. Tak
lupa
kepada
teman-teman
yang
juga
telah
membantu
dalam
menyelesaikan skripsi ini. 7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah berjasa dalam penulisan skripsi ini. Akhirnya penulis hanya dapat berdoa kepada Allah SWT, semoga semua amal baik dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis senantiasa mendapat balasan yang berlipat ganda dan selalu mendapatkan hidayah serta ridho dari-Nya. Amin. Dengan berbagai keterbatasan pengetahuan dan lainnya yang dimiliki penulis, tentunya dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun senantiasa penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat membawa manfaat, barokah bagi penulis khususnya dan segenap pembaca pada umumnya, serta bermanfaat bagi nusa, bangsa dan negara. Amin – amin yarobbal 'alamin
Salatiga, 27 Juli 2010 Penulis
Rofiatun NIM : 11408214
ABSTRAK Rofiatun, 2010. Peningkatan Penguasaan Materi Aqidah Akhlak Melalui Strategi Index Card Match (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa SD N Banjaragung Kajoran Magelang Tahun 2010). Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra. Djamiatul Islamiah, M.Ag. Kata Kunci: peningkatan penguasaan pembelajaran siswa melalui strategi index card match. Upaya penulis melakukan penelitian ini adalah sebuah implikasi dari pemikiran kemajuan anak bangsa dalam mengembangkan cita-cita mereka. Salah satunya dengan langkah awal yaitu meningkatkan penguasaan siswa dalam memahami materi pembelajaran (dalam penelitian adalah Aqidah Akhlak) melalui strategi index card match (strategi aktif) agar terbentuk insane-insan penerus bangsa yang berkualitas. Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah: (1) bagaimana penguasaan siswa terhadap materi Aqidah Akhlak yang telah dipelajari di SD N Banjaragung Kajoran Magelang Tahun 2010?, dan (2) apakah strategi index card match dapat meningkatkan penguasaan materi Aqidah Akhlak pada siswa SD N Banjaragung Kajoran Magelang Tahun 2010?. Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (actin research). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat respon yang bagus dari responden dalam menanggapi strategi yang diterapkan oleh peneliti. Dari setiap siklus, siswa mengalami tambahan semangat dan menimbulkan dampak positif yang membuat nilai pemahaman siswa sangat tinggi. Sampai pertemuan terakhir peneliti merasa cukup berhasil dalam menggunakan strategi active yang diterapkan dalam penelitiannya.
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN SAMPUL…………………………………………………… HALAMAN JUDUL.................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .........................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ...........................................
iii
HALAMAN DEKLARASI .......................................................................
iv
HALAMAN MOTTO ...............................................................................
v
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................
vi
KATA PENGANTAR...............................................................................
vii
ABSTRAK................................................................................................
ix
DAFTAR ISI ............................................................................................
x
DAFTAR TABEL .....................................................................................
xii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................
xiii
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ......................................................
1
B. Rumusan Masalah ...............................................................
5
C. Tujuan Penelitian ................................................................
5
D. Hipotesis Penelitian .............................................................
6
E. Kegunaan Penelitian ............................................................
6
F. Definisi Orasional ..............................................................
8
G. Metode Penelitian ..............................................................
9
1. Tempat dan Waktu Penelitian ..........................................
10
2. Rancangan Penelitian ......................................................
10
3. Subjek Penelitian.............................................................
11
4. Langkah-langkah Penelitian ............................................
11
5. Instrumen Penelitian ........................................................
13
6. Metode Pengumpulan Data .............................................
14
7. Teknik Analisis Data.......................................................
14
H. Sistematika Penulisan Skripsi ..............................................
17
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Materi Aqidah Akhlak .........................................................
18
1. Pengertian Materi Aqidah Akhlak ..................................
18
2. Tujuan Pembelajaran Materi Aqidah Akhlak ..................
26
3. Ruang Lingkup Materi Aqidah Akhlak ..........................
27
B. Strategi Index Card Match ..................................................
31
1. Perbedaan Strategi, Model, Pendekatan, Metode, dan Teknik Pembelajaran .......................................................
31
2. Pengertian Strategi Index Card Match .............................
33
3. Langkah-langkah Pelaksanaan Strategi Index Card Match .. 34 4. Manfaat Index Card Match ..............................................
36
C. Peningkatan Penguasaan Materi Aqidah Akhlak Melalui Strategi Index Card Match ..................................................
39
1. Faktor Internal ................................................................
40
2. Faktor Eksternal..............................................................
44
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Keadaan umum SD N Banjaragung .....................................
45
1. Identitas Sekolahan ........................................................
46
2. Sejarah Berdiri ...............................................................
46
3. Letak Geografis .............................................................
47
4. Struktur Organisasi .........................................................
48
B. Keadaan Guru dan Siswa SD N Banjaragung ........................
49
1. Keadaan Guru ................................................................
50
2. Keadaan Siswa ...............................................................
50
C. Keadaan Responden dan Penyajian Data………………… ...
51
1. Keadaan Responden ........................................................
51
2. Penyajian Data ................................................................
52
D. Deskripsi Pelaksanaan Strategi Index Card Match ................
52
1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ........................................
52
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ......................................
56
3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III .....................................
59
E. Sumber Data Dan Cara Pengumpulan Data ..........................
62
1. Sumber Data ...................................................................
62
2. Cara Pengambilan Data ...................................................
63
3. Tolak Ukur Keberhasilan.................................................
64
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi PersiklusI ..............................................................
65
1. Hasil Penelitian Siklus I ..................................................
65
2. Hasil Penelitian Siklus II .................................................
70
3. Hasil Penelitian Siklus III ...............................................
75
B. Pembahasan Hasil Penelitian ...............................................
81
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .........................................................................
82
B. Saran-saran ..........................................................................
83
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….
84
Lembar Konsultasi Skripsi ........................................................................
i
Permohonan Izin Penelitian .......................................................................
ii
Surat Keterangan Melaksanaan Penelitian .................................................
iii
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran...........................................................
iv
Riwayat Hidup Peneliti..............................................................................
v
DAFTAR TABEL
TABEL I
STRUKTUR ORGANISASI SD NEGERI
48
BANJARAGUNG TABEL II
DAFTAR TENAGA KEPENDIDIKAN SD NEGERI
50
BANJARAGUNG 2009/2010 TABEL III
DAFTAR SISWA SD NEGERI BANJARAGUNG
51
2009/2010 TABEL IV
DAFTAR NAMA SISWA-SISWI KELAS V
51
TABEL V
NILAI HASIL PEMBELAJARAN SIKLUS I
66
TABEL VI
HASIL NILAI LATIHAN EVALUASI
67
TABEL VII
HASIL PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA PADA SIKLUS I
TABEL VIII
68
NILAI HASIL PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH SIKLUS II
72
TABEL IX
HASIL JAWABAN EVALUASI SIKLUS II
73
TABEL X
HASIL PENGAMATAN AKTIFITAS SISWA PADA SIKLUS II
74
TABEL XI
HASIL PEMBELAJARAN SIKLUS III
77
TABEL XII
HASIL JAWABAN EVALUASI SIKLUS III
78
TABEL XIII
HASIL PENGAMATAN AKTIFITAS SISWA PADA SIKLUS III
79
DAFTAR LAMPIRAN
Rencana Pelaksanaan Pendidikan Gambar Pelaksanan Persiklus Riwayat Hidup Penulis
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sesuatu yang harus diikuti oleh semua orang. Dengan pendidikan yang memadai seseorang akan mampu menjawab tantangan-tantangan global dalam kehidupan. Dengan pendidikan ini pula harkat dan martabat seseorang akan terangkat, semakin rendah tingkat pendidikan seseorang, martabat di lingkungannya juga rendah. Namun apabila seseorang memiliki pendidikan yang tinggi, akan semakin tinggi pula martabat orang tersebut. Hal ini juga akan berlaku pada bangsa dan negara. Harkat dan martabat bangsa Indonesia dimata dunia juga dipengaruhi oleh pendidikan penduduknya. Negara/bangsa yang pendidikan penduduknya rata-rata rendah maka dimata dunia martabat bangsa tersebut juga rendah. Namun sebaliknya apabila pendidikan penduduk suatu bangsa semakin tinggi, maka martabat bangsa tersebut juga tinggi. Bahkan bangsa-bangsa lain akan bermartabat dan memperhitungkan bangsa tersebut. Oleh sebab itu dalam rangka meningkatkan harkat/martabat bangsa, Indonesia tak henti-hentinya berupaya agar seluruh penduduknya mengenyam pendidikan. Dalam dunia era modern saat ini, akhlak yang menjadi ukuran baik buruknya harkat/martabat bagi umumnya masyarakat kini telah terasa semakin kropos dimakan budaya-budaya asing. Bahkan mereka seakan bangga memplokamatirkan akhlak yang rusak sebagai akhlak yang modern dimata
mereka. Dengan keadaan seperti itu, khususnya pendidikan agama islam sangat tergugah untuk bisa menuntun dan memperbaiki akhlak dan moral mereka ke jalan yang sesuai dengan ajaran-ajaran agama islam. Dengan tujuan agar akhlak yang mahmudah bisa menjadi kebiasaan yang benar dan menjadi kebudayaan yang menciptakan keindahan dalam kehidupan masing-masing individunya. Sesuai dengan “tujuan Pendidikan Agama Islam (PAI) yaitu untuk meningkatkan keimanan, penghayatan dan pengalaman siswa tentang agama Islam sehingga menjadi muslim yang beriman dan bertakwa kepada Allah
SWT, serta
berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi,
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara” (Sabri, 1999:75). Dari tujuan Pendidikan Agama Islam yang punya makna mulia, Semua elemen pendukung pendidikan bergerak agar bisa menciptakan suasana untuk membangun tujuan tersebut. Dari sektor guru yaitu sosok yang paling berpengaruh kedua setelah orang tua dalam pembentukan akhlak siswa, mereka menjadi pengajar sekaligus pembimbing akhlak siswa. Guru dituntut untuk lebih kreatif dalam mengajar dan memberi arahan kepada siswasiswanya. Biasanya, yang sering dilakukan guru untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan membuat beberapa strategi pembelajaran aktif. Terdapat pula kata beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
dan
berbudi pekerti yang luhur dalam rumusan tujuan Pendidikan
Nasional tersebut, menunjukkan bahwa Pendidikan Agama sangat diharapkan berperan langsung dalam upaya pencapaian tujuan Pendidikan Nasional. Karena itu Pendidikan Agama Islam mempunyai peran dan kedudukan
yang penting dalam sistem Pendidikan Nasional dan memiliki tanggung jawab moral untuk memberikan pendidikan akhlak secara utuh. Namun dalam hal ini Pendidikan Agama Islam yang akan penulis bahas adalah mata pelajaran Aqidah Akhlak,
di SD N Banjaragung.
Menurut pengetahuan penulis, mata pelajaran aqidah akhlak sebagai salah satu rumpun pelajaran Agama dan berkaitan secara langsung dengan tingkah laku siswa. Oleh karena itu dibutuhkan suatu metode yang memadai dalam rangka meningkatkan penguasaan materi tersebut. Dalam hal ini penulis mencoba menggunakan strategi pembelajaran Index Card Match. Diharapkan dengan metode tersebut, tercipta suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan penguasaan materi pembelajaran. Hubungan aqidah dan akhlak sangat erat. Aqidah adalah dasar yang diyakini oleh setiap muslim dan disebut keimanan, sedang akhlak merupakan pancaran dari aqidah itu dalam diri seseorang. Maka aqidah dan akhlak mempunyai satu tujuan yaitu: “Mata pelajaran aqidah akhlak bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan peserta didik yang diwujudkan dalam akhlaknya yang terpuji, melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang aqidah dan akhlak Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dan meningkat kualitas keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah SWT. Serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi” (Depag RI, 2004:TH). Kompetensi mata pelajaran aqidah akhlak berisi sekumpulan kemampuan minimal yang harus dikuasai peserta. Kompetensi ini berorientasi pada perilaku afektif dan psikomotorik dengan dukungan pengetahuan kognitif
dalam rangka memperkuat aqidah serta meningkatkan kualitas akhlak sesuai dengan ajaran Islam. Namun pembentukan akhlak itu bukan suatu hal yang sekali jadi, melainkan berlangsung secara berangsur-angsur dan mangalami proses perkembangan secara sistematis. Oleh karena itu, pembentukan akhlak merupakan suatu proses, dan akhir dari perkembangan itu berlangsung secara baik pula atau dengan kata lain akhlak yang menumbuhkan kepribadian yang harmonis. Sebagaimana firman Allah swt, QS. Al-Baqarah (2):143.
Terjemahnya: “Dan demikian (pula) kami telah menjadikan kamu (ummat Islam), ummat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu.” Dari hasil pembelajaran aqidah akhlak di sekolah, siswa dapat memahami, menghayati serta memiliki sikap dan perilaku sebagai orang yang beriman kepada Allah dan mengamalkan akhlak terpuji terhadap lingkungan sosial atau sesama manusia dalam masyarakat. Dengan melihat manfaat, tujuan, dan pentingnya pendidikan aqidah dan akhlak diberikan kepada siswa, maka ada beberapa hal yang mendorong penulis
melakukan
“PENINGKATAN
tindakan
penelitian
PENGUASAAN
kelas
MATERI
dengan
pembahasan
AQIDAH
AKHLAK
MELALUI STRATEGI INDEX CARD MATCH (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa SD Negeri Banjaragung Kajoran Magelang Tahun 2010).” B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana penguasaan siswa terhadap materi aqidah akhlak yang telah dipelajari di SD N Banjaragung Kajoran Magelang Tahun 2010? 2. Apakah dengan strategi index card match dapat meningkatkan penguasaan materi aqidah dan akhlak pada siswa SD Negeri Banjaragung Kajoran Magelang Tahun 2010? C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi aqidah akhlak yang telah dipelajari di SD N Banjaragung Kajoran Magelang Tahun 2010. 2. Mengetahui dengan strategi index card match dapat meningkatkan penguasaan materi aqidah akhlak pada siswa SD Negeri Banjaragung. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan memberi manfaat kepada beberapa pihak antara lain: 1. Manfaat Teoritis
Peneliti kemudian dapat mengetahui tingkat respon atau tingkat keberhasilan strategi index card match yang dijadikan sebagai upaya peningkatan penguasaan materi aqidah akhlak pada siswa SDN Banjaragung. 2. Manfaat Praktis a. Manfaat Bagi Peneliti Dengan
penelitian
ini,
penulis
mulai
mengerti
begitu
pentingnya materi aqidah akhlak, sehingga perlu ada upaya guru-guru membuat jalan (strategi/metode) guna meningkatkan motivasi siswa agar dapat menguasai materi aqidah akhlak yang diajarkan. b. Manfaat Bagi Sekolahan Dengan hasil penelitian ini, isi dari permasalahan penelitian dapat digunakan sebagai data dasar untuk menentukan pengembangan maju sekolah di masa mendatang. Menyadarkan semua pihak sekolah (langsung/tidak langsung) bahwa aqidah akhlak sebagai bagian dari pendidikan agama islam, perlu dapat perhatian penting. Melihat
dari manfaat dan tujuan pendidikan untuk melahirkan insan yang berakhlak karimah. c. Manfaat Bagi Guru Hasil tulisan ini dapat dijadikan sebuah pacuan atau motivasi bagi guru untuk lebih mengembangkan kreatifitasnya dalam upaya mencerdaskan anak bangsa dan mendidik mereka menuju akhlak yang mahmudah melalui beberapa jalan (metode/strategi). E. Definisi Operasional Judul penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah Peningkatan Penguasaan Materi Aqidah Akhlak Melalui Strategi Index Card Match Pada Siswa SD N Banjaragung Kajoran Magelang Tahun 2010. Supaya tidak terjadi sebuah kekeliruan dalam pengertian dan penafsiran dibawah penulis cantumkan penjelasan dari beberapa istilah judul tersebut, yaitu: 1. Peningkatan “Peningkatan berasal dari kata dasar tingkat mendapat awalan pe dan akhiran an yang berarti keadaan yang menjadi meningkat dari tidak tahu menjadi tahu dari pasif menjadi aktif atau dari jelek menjadi baik dan sebagainya” (Poerwadarminto, 1990:995). 2. Penguasaan Poerwadarminto (2006:622), “Perbuatan (hal dsb) menguasai atau menguasakan.”
3. Materi Aqidah akhlak Adapun pengertian mata pelajaran aqidah akhlak sebagaimana yang terdapat dalam Kurikulum Madrasah 2004 hlm. 21 adalah: “Mata pelajaran Aqidah Akhlaq adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan mengimani Allah SWT. Dan merealisasikannya dalam perilaku akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan pengalaman, keteladanan dan pembiasaan. Dalam kehidupan masyarakat yang majemuk dalam bidang keagamaan, pendidikan ini juga diarahkan pada peneguhan aqidah disatu sisi dan peningkatan toleransi serta saling menghormati dengan penganut agama lain dalam rangka mewujudkan kesatuan dan persatuan bangsa”. 4. Strategi Index Card Match Strategi ini adalah strategi untuk mengatasi masalah belajar dengan mencocokkan kartu indeks. Dalam tulisan Silberman (2009:240), “Index Card Match adalah cara menyenangkan lagi aktif untuk meninjau ulang materi pelajaran, ia membolehkan peserta didik untuk berpasangan dan memainkan kuis dengan kawan sekelas”. F. Kerangka Berfikir Pembelajaran Aqidah Akhlak menekankan pada pemberian tatanan moral langsung untuk mengembangkan kompetensi agar siswa mampu memahami dan mengamalkan bagaimana siswa melakukan dirinya dalam kehidupan sehari-hari dimanapun dan dengan siapapun mereka berada. Untuk mencapai arahan tersebut di atas, perlu diterapkan berbagai metode/srategi pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran aqidah akhlak supaya siswa mampu menguasai dan menerapkan materi aqidah akhlak
dengan menyenangkan dan siswa lebih dapat menguasainya. Salah satunya strategi pembelajaran dengan Index card match yang diasumsikan sesuai dengan mata pelajaran aqidah akhlak. Sebelum diterapkannya strategi Index card match, terlebih dahulu guru memberi tahu siswa tentang cara main atau langkah-langkah dalam menerapkan strategi ini. Hal ini diharapkan agar siswa tidak mengalami kesulitan
dalam
menerapkannya.
Dengan
diterapkanya
strategi
ini
pembelajaran menjadi sangat menyenangkan, siswa tidak merasa bosan terhadap materi yang diajarkan. Karena strategi ini mengajak siswa untuk bermain sambil belajar. Setelah menggunakan strategi Index card match, diharapkan siswasiswi SDN Banjaragung dapat meningkatkan penguasaan materi Aqidah akhlak. G. Hipotesis Tindakan Menurut Suharsimi (1987:67), “Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul”. Berdasarkan pengertian di atas, maka yang menjadi Hipotesis dalam penelitian ini adalah melalui strategi index card match dapat meningkatkan penguasaan materi aqidah akhlak pada siswa SD Negeri Banjaragung. H. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di
kelas.
Penelitian
ini
juga
termasuk
penelitian
deskriptif,
sebab
menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai. Penelitian tindakan kelas ini menggunakan bentuk guru sebagai peneliti, penanggung jawab penuh penelitian tindakan adalah praktisi (guru). Tujuan utama dari penelitian tindakan ini adalah meningkatkan hasil pembelajaran di kelas di mana guru secara penuh terlibat dalam penelitian mulai dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Dalam penelitian ini peneliti tidak bekerjasama dengan siapapun, kehadiran peneliti sebagai guru di kelas sebagai pengajar tetap dilakukan seperti biasa, sehingga siswa tidak tahu kalau sedang diteliti. Dengan cara ini diharapkan didapatkan data yang subjektif demi kevalidan data yang diperlukan. Penelitian akan dihentikan apabila ketuntasan penguasaan meningkat secara klasikal sampai mencapi 85% atau lebih. Jadi dalam penelitian ini, peneliti tidak tergantung pada jumlah siklus yang harus dilalui. a. Tempat, Waktu Dan Subjek Peneitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan, penelitian ini bertempat di SD N Banjaragung Kajoran Magelang Tahun 2010.
2. Waktu Penelitian Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat penelitian dilakukan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei semester genap tahun pelajaran 2009/2010. 3. Subjek Penelitian Subjek Penelitian adalah siswa-siswi SD N Banjaragung Kajoran Magelang Tahun 2010. b. Rancangan Penelitian Menurut Supardi (2007:102), “Rancangan penelitian yang ditetapkan berupa Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), yaitu sebagai bentuk penilaian refleksi yang dilakukan oleh pendidik
sendiri
terhadap
kurikulum
pengembangan
sekolah,
meningkatkan prestasi belajar, pengembangan keahlian mengajar dan sebagainya.” Dan menurut Arikunto (2007:104), “Penelitian Tindakan Kelas adalah merupakan suatu penelitian yang akar permasalahannya muncul di kelas, dan dirasakan langsung oleh guru yang bersangkutan sehingga sulit dibenarkan jika ada anggapan bahwa permasalahan dalam PTK diperoleh dari persepsi atau lamunan seseorang ahli.” Adapun tujuan utama dari PTK adalah untuk memperbaiki atau meningkatkan proses pembelajaran secara berkesinambungan, sedangkan
tujuan penyertaannya adalah menumbuhkan budaya meneliti dikalangan guru. Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka penelitian ini menggunakan penelitian tindakan yang terbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Sebagaimana dalam tulisan Arikunto (2007:104): “Setiap siklus meliputi perencanaan tindakan (planning), penerapan tindakan (action), mengobservasi dan mengevaluasi proses dan hasil tindakan (observation and evaluation), dan melakukan refleksi (reflecting), dan seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan dicapai.”
c. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: 1. Silabus Yaitu rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran pengelolahan kelas, serta penilaian hasil belajar. 2. Rencana Pembelajaran (RP) Merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap putaran. Masing-masing RP berisi kompetensi dasar, indikator pencapaian hasil belajar, tujuan pembelajaran khusus, dan kegiatan belajar mengajar. 3. Lembar Kegiatan Siswa
Lembar kegiatan ini yang dipergunakan siswa untuk membantu proses pengumpulan data hasil eksperimen. 4. Lembar Observasi Kegiatan Belajar Mengajar a. Lembar observasi pengolahan strategi index card match atau mencocokkan kartu indeks, untuk mengamati kemampuan guru (peneliti) dalam mengelola pembelajaran yang aktif. b. Lembar observasi aktifitas siswa dan guru, untuk mengatasi aktivitas guru (peneliti) dan siswa selama proses pembelajaran. 5. Tes Formatif Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Tes formatif ini akan diberikan setiap akhir putaran, bentuk soal yang diberikan adalah uraian/jawaban singkat. d. Metode Pengumpulan Data 1. Dokumentasi Untuk melihat penguasaan materi aqidah akhlak sebelum penerapan tindakan kelas (strategi index card match). Sehingga dapat mengelompokkan siswa menjadi tiga kelompok: tinggi, sedang, rendah. 2. Tes
Untuk melihat nilai dan peningkatan penguasaan materi aqidah akhlak, maka digunakan lembar tes yang akan dikerjakan oleh siswa, baik berupa tes awal maupun tes akhir.
3. Pengamatan Dalam pengambilan data dipandu dengan lembar pengamatan yang dilakukan langsung oleh peneliti untuk memperoleh data penelitian, aktifitas siswa dan data ketrampilan guru selama proses pembelajaran berlangsung e. Teknik Analisis Data Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran perlu
diadakan analisis
data.
Pada
penelitian
ini
menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitaian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar yang dicapai siswa. Dan juga untuk memperoleh respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta aktifitas siswa selama proses pembelajaran. Untuk
menganalisis
tingkat
penguasaan
atau
presentase
keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar, setiap putarannya
dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran. Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu:
1. Untuk menilai ulangan atau tes formatif Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata dengan rumus sebagai berikut:
= Dengan:
= Nilai rata-rata ∑X = Jumlah semua nilai siswa ∑N = Jumlah siswa
2. Untuk tingkat penguasaan Depdikbud (1994:TH), “Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar kurikulum 1994, yaitu seorang siswa telah tuntas belajar bila telah mencapai sekor 65% atau nilai 65, dan
kelas disebut tuntas belajar bila kelas tersebut terdapat 85% yang telah mencapai daya serap lebih dari sama dengan 65%.” Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut:
P= I. Sistematika Penulisan Skripsi Penelitian Tindakan Kelas Sistematika yang dipakai dalam penulisan skripsi ini adalah dimulai dari bab muka skripsi yang meliputi : halaman judul, nota pembimbing, halaman pengesahan, kata pengantar, motto, dan daftar isi. Selanjutnya bab isi atau batang tubuh skripsi meliputi: BAB I
: Pendahuluan Berisi pendahuluan yang terdiri belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, kerangka berfikir,
hipotesis tindakan, metode penilitian dan
sistematika penulisan skripsi. BAB II : Kajian pustaka Membahas definisi penguasaan materi aqidah akhlak, definisi strategi index card match, prosedur dan variasi strategi index card match. BAB III : Laporan hasil penelitian Data peningkatan penguasaan yang telah terkumpul. BAB IV : Berisi analisis data tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
BAB V : Berisi penutup yang terdiri dari kesimpulan, dan saran-saran. Bagian akhir terdiri dari daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan riwayat hidup penulis.
BAB II LANDASAN TEORI A. Materi Aqidah Akhlak 1. Pengertian Materi Aqidah Akhlak Pengertian aqidah akhlak terdiri dari dua kata yaitu aqidah dan akhlak yang mempunyai pengertian secara terpisah. a. Aqidah Dalam penjelasan Kamus Arab-Indonesia, Aqidah berasal dari kata aqoid ()عقبئذ, bentuk jamak dari kata ( )عقيذةyaitu sesuatu yang wajib dipercayai atau diyakini hati tanpa keraguan (Yunus, 1973:275). Aqidah menurut syaraí ialah: iman yang kokoh terhadap segala sesuatu yang disebut dalam Al-Qurían dan Hadits shahih yang berhubungan dengan tiga sendi Aqidah Islamiyah, yaitu: 1) Ketuhanan, meliputi sifat-sifat Allah SWT, nama-namaNya yang baik dan segala pekerjaan-Nya. 2) Kenabian, meliputi sifat-sifat Nabi, keterpeliharaan mereka dalam menyampaikan risalah, beriman tentang kerasulan dan mukjizat yang diberikan kepada mereka. Dan beriman dengan kitab-kitab yang diturunkan kepada mereka.
3) Alam kebangkitan; a) Alam rohani, membahas alam yang tidak dapat dilihat oleh mata. b) Alam barzah, membahas tentang kehidupan di alam kubur sampai bangkit pada hari kiamat. c) Kehidupan
di alam akhirat, meliputi tanda-tanda
kiamat, huru-hara, pembalasan amal perbuatan (Yunus, 1973:275). Aqidah adalah suatu hal yang pokok dalam ajaran Islam, karena itu merupakan suatu kewajiban untuk selalu berpegang teguh kepada aqidah yang benar. Aqidah mempunyai posisi dasar yang diibaratkan sebuah bangunan yang mempunyai pondasi yang kokoh maka bangunan itu akan berdiri tegak. Pengertian aqidah secara terminologi (istilah) dikemukakan oleh para ahli diantaranya: Menurut Imam Al-Ghazali (1970:117) menyatakan, “apabila aqidah telah tumbuh pada jiwa seorang muslim, maka tertanamlah dalam jiwanya rasa bahwa hanya Allah sajalah yang paling berkuasa, segala wujud yang ada ini hanyalah makhluk belaka”. Menurut Azzam (1993:17), “aqidah adalah iman dengan semua rukun-rukunnya yang enam”. Berarti menurut pengertian ini
iman yaitu keyakinan atau kepercayaan akan adanya Allah SWT, Malaikat-malaikat-Nya,
Kitab-kitab-Nya,
Nabi-nabi-Nya,
hari
kebangkitan, serta Qadha dan Qadar-Nya. Aqidah berarti pula keimanan. Keimanan menurut Yasin terdiri dari tiga unsur: “Pengikraran dengan lisan, Pembenaran dengan hati, dan Pengamalan dengan anggota badan” (Azzam, 1993:17). Hal tersebut sesuai dengan ucapan Sayyidina Ali bin Abi Thalib, beliau mengatakan iman ialah ucapan dengan lidah, berhubungan dengan hati, dan amalan dengan anggota badan (Nasution, 1976:137). Dari pengertian di atas diketahui bahwa iman terdiri dari ucapan (lidah, pembenaran hati) dan amal perbuatan. Dan tidak ada iman tanpa amal perbuatan. Firman Allah AWT dalam surat Thoha ayat 112:
Artinya: “Dan Barangsiapa mengerjakan amal-amal yang saleh dan ia dalam Keadaan beriman, Maka ia tidak khawatir akan perlakuan yang tidak adil (terhadapnya) dan tidak (pula) akan pengurangan haknya”.
Keimanan dan kepercayaan akan timbul karena adanya dalil aqli, artinya sesuatu yang dapat diterima oleh akal yang sehat,
misalnya melihat bintang, bulan, matahari, bumi, langit, siang, malam, tumbuh-tumbuhan, binatang, manusia, angin, hujan, dan seluruh isi alam menjadi dalil yang kuat bahwa alam ini ada penciptanya. Dia menghidupkan, mengatur dan mengurus ciptaan-Nya. Keimanan juga dapat tumbuh dengan adanya dalil naqli yang menyeru manusia untuk beriman kepada keesaan Allah SWT. Dan faktor hidayah (petunjuk) dari Allah sangat menentukan keimanan seseorang . Firman Allah:
Artinya: “Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk” (QS. Al-Qashash:56).
Iman akan selalu bertambah dengan adanya ketaatan dan akan selalu berkurang dengan adanya kemaksiatan. Kemantapan iman dapat diperoleh dengan menanamkan kalimat tauhid La ilaha illa al-Allah (tiada Tuhan selain Allah). Al-Maududi mengemukakan beberapa pengaruh kalimat tauhid dalam kehidupan manusia diantaranya:
1) Manusia percaya kalimat tauhid ini tidak mungkin berpandangan sempit dan berakal pendek. 2) Keimanan ini mengangkat manusia ke derajat yang paling tinggi dalam harkatnya sebagai manusia. 3) Keimanan mengalirkan kesederhanaan dan kesahajaan (Asmaran, 1994:98). Dalam pelajaran Aqidah dipelajari tentang keesaan Allah SWT, berarti pula tentang keimanan. Keimanan kepada wujud dan keesaan Allah menjadi prinsip pokok dalam agama Islam. Tanpa beriman orang tidak dianggap beragama. b. Akhlaq Akhlak dilihat dari segi bahasa adalah berasal dari bahasa Arab, jamak dari kata Khuluk ( (خُلُقyang artinya perangai atau tabiat (Tatapangsara, 1982:7).
Namun menurut Mas‟ari (1990:1), “kata
“ ”خُلُقatau “ُ ”الخُلُقmengandung segi-segi yang sesuai dengan “
ُ”الخَلْقyang bermakna kejadian”. Dalam ensiklopedi pendidikan dikatakan bahwa akhlak ialah budi pekerti, watak, kesusilaan yaitu kelakuan baik yang merupakan akibat dari sikap jiwa yang benar terhadap khalik-Nya dan terhadap sesama manusia (Purwakartja, 1976:9).
Pengertian akhlak secara istilah dikemukakan oleh beberapa ahli: Ibn Miskawaih memberikan
definisi tentang akhlak, yang
dikutif oleh Mahjudin (1991:3) sebagai berikut:
ٍالخُلُقُ حَبلٌ لِلّنَفْسِ دَاعِ َيتُ لَهَب إِلَى اَفْعَبلِهَب مِنْ غَيْرِ فِكْرٍ وَرُؤْ َيت Artinya: “Keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa melalui pertimbangan pikiran terlebih dahulu”. Dalam konsep yang ditulis oleh Ardani (2005:27) akhlak adalah suatu sikap mental (halun lin-nafs) yang mendorong untuk berbuat tanpa pikir dan pertimbangan. Keadaan atau sikap jiwa ini terbagi dua: ada yang berasal dari watak (tempramen) dan ada yang berasal kebiasaan dan latihan. Sementara itu Imam Al-Ghazali dalam bukunya “Ihya „Ulumuddin” menyatakan:
ٍعّنْهَب َتصْذُر األفْعَبلُ بِسُ ُهىْلَتٍ َويُسْر َ ٍعبَبرَةُ عَنْ َه ْيئَتِ فِى الّنَفْسِ رَاسِخَت ِ ُالخُلُق ٍغيْرِ حَبجَتٍ إِلَى فِكْرٍ وَ ُر ْؤيَت َ ْمِن Artinya: “Akhlak adalah sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa, yang menimbulkan segala perbuatan dengan gampang dan mudah,
tanpa memerlukan pikiran dan pertimbangan” (Thaib, 1984:2). Akhlak dalam konsepsi Al Ghazali tidak hanya terbatas pada apa yang dikenal dengan “teori menengah” dalam keutamaan seperti yang disebut oleh Aristoteles, dan pada sejumlah sifat keutamaan yang bersifat pribadi, tapi juga menjangkau sejumlah sifat keutamaan akali dan amali, perorangan dan masyarakat. Semua sifat ini bekerja dalam suatu kerangka umum yang mengarah kepada suatu sasaran dan tujuan yang telah ditentukan. Akhlak menurut Al Ghazali mempunyai tiga dimensi: 1) Dimensi diri, yakni orang dengan dirinyadan
Tuhannya,
seperti ibadah dan shalat. 2) Dimensi
sosial,
yakni
masyarakat,
pemerintah
pergaulannya dengan sesamanya. 3) Dimensimetafisis, yakni aqidah dan pegangan dasarnya. Dengan demikian, akhlak itu mempunyai empat syarat : 1) Perbuatan baik dan buruk 2) Kesanggupan melakukannya 3) Mengetahuinya
dan
4) Sikap mental yang membuat jiwa cenderung kepada salah satu dan sifat tersebut, sehingga mudah melakukan yang baik atau yang buruk (Ardani, 2005:27). Tetapi Amin menyebutkan bahwa “akhlak sebagai kehendak yang dibiasakan”. Berarti bahwa kehendak itu bila membiasakan sesuatu maka kebiasaannya itu disebut akhlak (Amin, 1993:62). Pada dasarnya hakekat akhlak bisa dibina dan dibentuk sebagaimana ucapan Al Ghazali yang dikutip oleh Nata (1996:162) dalam bukunya:
“bahwa kepribadian
itu pada dasarnya dapat
menerima segala usaha pembentukan dan pembiasaan”. Jadi kedua pengertian di atas yaitu “aqidah” dan “akhlak” dapat diketahui bahwa keduanya mempunyai hubungan yang erat, karena aqidah atau iman dan akhlak berada dalam hati. Dengan demikian tidak salah kalau pada sekolah tingkat Tsanawiyah kedua bidang bahasan ini dijadikan satu mata pelajaran yaitu “Aqidah Akhlaq”. Jadi mata pelajaran aqidah akhlak mengandung arti pengajaran yang membicarakan tentang keyakinan dari suatu kepercayaan dan nilai suatu perbuatan baik atau buruk, yang dengannya diharapkan tumbuh suatu keyakinan yang tidak dicampuri keragu-raguan serta perbuatannya dapat dikontrol oleh ajaran agama. Adapun pengertian mata pelajaran aqidah akhlak sebagaimana yang terdapat dalam Kurikulum Madrasah 2004 adalah:
“Mata pelajaran Aqidah dan Akhlaq adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan mengimani Allah SWT. Dan merealisasikannya dalam perilaku akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan pengalaman, keteladanan dan pembiasaan. Dalam kehidupan masyarakat yang majemuk dalam bidang keagamaan, pendidikan ini juga diarahkan pada peneguhan aqidah di satu sisi dan peningkatan toleransi serta saling menghormati dengan penganut agama lain dalam rangka mewujudkan kesatuan dan persatuan bangsa” (Depag RI, 2004:21-24). Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa mata pelajaran aqidah akhlak dengan mata pelajaran lainnya merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan bahkan saling membantu dan menunjang, karena mata pelajaran
lainnya secara keseluruhan berfungsi
menyempurnakan tujuan pendidikan. Namun demikian bahwa tuntutan mata pelajaran aqidah akhlak agak berbeda dengan yang lain, sebab materinya bukan saja untuk diketahui, dihayati dan dihafal, melainkan juga harus diamalkan oleh para siswa dalam kehidupan sehari-hari. 2. Tujuan Pembelajaran Aqidah Akhlak Banyak yang menjadi tujuan dari pengajaran aqidah akhlak di Sekolah Dasar, yaitu: a. Siswa memiliki pengetahuan,
penghayatan dan keyakinan
yang benar terhadap hal-hal yang harus diimani sehingga keyakinan itu tercermin dalam sikap dan tingkah lakunya sehari-hari agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.
b. Siswa memiliki pengetahuan, penghayatan dan kemauan yang kuat untuk mengamalkan akhlak yang baik dan meninggalkan akhlak yang buruk dalam hubungannya dengan Allah, dengan dirinya sendiri, dengan
sesama manusia maupun dengan
lingkungannya, sehingga menjadi
manusia yang berakhlak
mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dari
beberapa tujuan
aqidah akhlak
tersebut,
ternyata
tujuan
pengajaran
di Sekolah Dasar pada hakikatnya adalah agar siswa
mampu menghayati nilai-nilai aqidah akhlak supaya siswa dapat merealisasikannya dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan
demikian,
maka
jelaslah
bahwa
tujuan
dari
pendidikan/pengajaran aqidah akhlak merupakan bagian dari penjabaran tujuan Pendidikan Islam.
3. Ruang Lingkup Materi Pelajaran Aqidah Akhlak Sasaran perbuatan manusia pada hakikatnya terbagi dua, yaitu sasaran vertikal yang bersifat ilahiyah dan sasaran horizontal yang bersifat sosiologis. Dari dua sasaran tadi berkembanglah menjadi berbagai aspek hubungan. Ada hubungan manusia dengan Tuhan melalui ibadah, ada hubungan manusia dengan manusia melalui muamalah, ada hubungan manusia dengan dirinya sendiri melalui penjagaan diri dan ada hubungan manusia dengan binatang atau makhluk Allah lainnya melalui pelestarian.
Maka ruang lingkup pelajaran aqidah akhlakpun tidak terlepas dari sasaran tersebut. Secara garis besar, mata pelajaran aqidah akhlak berisi materi pokok sebagai berikut: a. Hubungan
vertikal
antara
manusia
dengan
khalik-Nya
mencakup dari segi aqidah yang meliputi: keimanan kepada Allah (sifat wajib, mustahil dan jaiz Allah) keimanan kepada Kitab-kitabnya, keimanan kepada Rasul-rasul-Nya (sifat-sifat dan mu‟jizatnya), keimanan pada hari akhir. b. Hubungan horizontal antara manusia dengan manusia, materi yang dipelajari meliputi: akhlak dalam pergaulan hidup sesam manusia, kewajiban membiasakan berakhlak yang baik terhadap diri sendiri dan orang lain, serta menjauhi akhlak yang buruk. c. Hubungan manusia dengan lingkungannya, materi yang dipelajari
meliputi
akhlak
manusia
terhadap
alam
lingkungannya, baik lingkungan dalam arti luas, maupun makhluk hidup selain manusia, yaitu binatang dan tumbuhan. Materi pokok atau ruang lingkup pelajaran aqidah akhlak satu persatu sebagai berikut: 1) Hubungan manusia dengan Allah
Dalam kurikulum hubungan manusia dengan Allah merupakan materi pertama yang harus ditanamkan terhadap siswa yang menjadi dasar Aqidah Islam, agar mereka meyakini keagungan dan ke-Esaan Allah sebagai Tuhan yang mencipta alam ini. Manifestasi rasa iman kepada Allah adalah tercermin dalam bentuk kehidupan sehari-hari. Dalam kurikulum 2004 materi yang terdapat dalam ruang lingkup ini meliputi Aqidah Islam yaitu:
rukun iman yang terdiri dari
beberapa aspek: keimanan kepada Allah (sifat wajib, mustahil dan jaiz Allah), keimanan kepada Malikat-malaikat-Nya, keimanan Kitab-kitabnya,
kepada
keimanan kepada Rasul-rasul-Nya (sifat-sifat dan
mu‟jizatnya), keimanan kepada hari akhir. Maka sangatlah tepat dalam materi aqidah akhlak bahasan utamanya adalah masalah
Ketuhanan/Ilahiyah. Dengan demikian
sejak dini siswa sudah dikenalkan terhadap tugasnya di dunia, yaitu membina hubungan yang harmonis dengan penciptanya, dengan jalan menjalankan perintah-Nya dan menjauhkan larangan-Nya. 2) Hubungan Sesama Manusia Hubungan aqidah
akhlak
sesama manusia merupakan materi
pelajaran
yang ditanamkan kepada siswa, yang merupakan
kelangsungan dan manifestasi dari bentuk hubungannya dengan Allah, dengan maksud agar mereka kelak mampu menjadi manusia yang taat kepada Allah, dan mampu pula berhubungan dengan sesama
manusia secara baik dan hidup berdampingan secara wajar. Hal ini perlu ditanamkan kepada siswa karena manusia adalah makhluk sosial yang setiap saat memerlukan bantuan dan selalu berhubungan dengan manusia lainnya. 3) Hubungan Manusia dengan Alam Lingkungannya Manusia disamping taat kepada Allah, mampu bergaul sesama manusia dengan baik,
juga diharapkan
mampu mengelola
dan
memanfaatkan alam untuk kesejahteraan hidupnya, antara binatang dan tumbuhan serta manusia terdapat hubungan timbal balik yang saling membutuhkan satu dengan yang lain. Timbal balik antara manusia dengan
binatang dan tumbuh-tumbuhan
keseimbangan dan kesinambungannya. Apabila
harus dijaga keseimbangan
hubungan antara ketiganya tidak terjaga, maka akan menimbulkan kerusakan dan bencana. Aspek hubungan manusia dengan alam ini dimaksudkan agar siswa mencintai, menyelidiki dan mampu mengolah
alam
dan
memanfaatkannya untuk beribadah kepada Allah. Ajaran ini dimaksudkan agar siswa dapat menambah rasa syukur terhadap nikmat-nikmatnya yang telah diberikan Allah kepada manusia, sehingga akan mempertebal rasa iman kepada Allah. Ketiga hal atau materi pokok di atas merupakan hal penting dalam mewujudkan aktifitas yang serasi, penuh dengan nilai-nilai
agama. Terlaksananya hubungan manusia dengan Allah, hubungan manusia dengan manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya dapat menciptakan kehidupan yang sejahtera, penuh kebahagiaan dan sarat dengan keseimbangan materi dan rohani. Sehingga terciptalah lingkungan yang bersih dari caci maki dan perbuatan jelek
lainnya,
dengan demikian akan terbentuklah
masyarakat yang saling menolong dan perbuatan baik lainnya di bawah satu ikatan Aqidah Islam. B. Strategi Index Card Match 1. Perbedaan Strategi, Model, Pendekatan, Metode, dan Teknik Pembelajaran Banyak yang tidak paham dengan perbedaan antara strategi, model, pendekatan, metode, dan teknik. Nah berikut ini ulasan singkat yang didapat
peneliti
dari
wawasan
pencarian
dalam
internet
(www.klubguru.com) tentang perbedaan istilah tersebut. Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru di kelas. Dalam model pembelajaran terdapat strategi pencapaian kompetensi siswa dengan pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. Pendekatan adalah konsep dasar yang mewadahi,menginsipi rasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.
Metode pembelajaran adalah prosedur, urutan,langkah- langkah, dan cara yang digunakan guru dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Dapat dikatakan bahwa metode pembelajaran merupakan jabaran dari pendekatan. Satu pendekatan dapat dijabarkan ke dalam berbagai metode pembelajaran. Dapat pula dikatakan bahwa metode adalah prosedur pembelajaran yang difokuskan ke pencapaian tujuan. Dari metode, teknik pembelajaran diturunkan secara aplikatif, nyata, dan praktis di kelas saat pembelajaran berlangsung. Teknik adalah cara kongkret yang dipakai saat proses pembelajaran berlangsung. Guru dapat berganti- ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama. Satu metode dapat diaplikasikan melalui berbagai teknik pembelajaran. Bungkus dari penerapan pendekatan,
metode, dan teknik
pembelajaran tersebut dinamakan model pembelajaran. Sebagai ilustrasi, saat ini banyak remaja putri menggunakan model celana Jablai yang terinspirasi dari lagu dangdut dan film Jablai. Sebagai sebuah model, celana jablai berbeda dengan celana model lain meskipun dibuat berdasarkan pendekatan, metode, dan teknik yang sama. Perbedaan tersebut terletak pada sajian, bentuk, warna, dan disainnya. Kembali ke pembelajaran, guru dapat berkreasi dengan berbagai model pembelajaran yang khas secara menarik, menyenangkan, dan bermanfaat bagi siswa.
Model guru tersebut dapat pula berbeda dengan model guru di sekolah lain meskipun dalam persepsi pendekatan dan metode yang sama. Oleh karena itu, guru perlu menguasai dan dapat menerapkan berbagai strategi yang di dalamnya terdapat pendekatan, model, dan teknik secara spesifik. Dari uraian di atas, dapat dikatakan bahwa sebenarnya aspek yang juga paling penting dalam keberhasilan pembelajaran adalah penguasaan model pembelajaran. 2. Pengertian Strategi Index Card Match Mengajar bukan semata persoalan menceritakan dan belajar bukan merupakan konsekuensi otomatis dari penuangan informasi ke dalam benak siswa. Belajar memerlukan keterlibatan mental dan kerja siswa sendiri, penjelasan dan pemeragaan semata tidak akan membuahkan hasil belajar yang optimal, karenanya diperlukan suatu strategi yang dapat mendukung atau meningkatkan keberhasilan dalam proses pembelajaran. Menurut Sanjaya (2006:99), “dalam konteks pembelajaran strategi dapat dikatakan sebagai pola umum yang berisi tentang rentetan kegiatan yang dapat dijadikan pedoman (petunjuk umum) agar kompetensi sebagai tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal”. Dalam Memilih suatu strategi menurut Zaini (2008:xvii), “hendaknya dapat mengajak peserta didik untuk belajar secara
aktif.
Ketika peserta didik pasif atau hanya menerima pelajaran dari guru, ada kecenderungan untuk cepat melupakan pelajaran yang telah diberikan”.
Salah satu bentuk pembelajaran aktif adalah pembelajaran yang menggunakan strategi Index Card Match. Pembelajaran aktif (active learning) sendiri merupakan suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif. Ketika peserta didik belajar dengan aktif, berarti mereka yang mendominasi aktivitas pembelajaran. Dengan ini mereka secara aktif menggunakan otak, baik untuk menemukan ide pokok dari materi, memecahkan persoalan atau mengaplikasikan apa yang mereka pelajari ke dalam satu persoalan yang ada dalam kehidupan nyata. Dengan belajar aktif ini, peserta didik diajak untuk turut serta dalam proses pembelajaran, tidak hanya mental tetapi juga melibatkan fisik. Dengan cara ini biasanya peserta didik akan merasakan suasana yang lebih menyenangkan sehingga hasil belajar dapat dimaksimalkan (Silberman, 2004:198). Metode,…Index Card Match merupakan sebuah strategi pembelajaran yang membantu siswa untuk mendapat pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara aktif serta menjadikan belajar tidak terlupakan (Silberman, 2004:121).
3. Langkah- langkah Pelaksanaan Strategi Index Card Match Strategi Index Card Match merupakan suatu strategi pembelajaran yang merupakan bagian dari active learning. Strategi ini didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa secara mandiri dan menuntut saling komunikasi yang positif antar teman untuk menguasai materi pelajaran yang telah ditentukan.
Adapun langkah-langkah pelaksanaan strategi Index Card Match diterangkan Silberman (2004:269), adalah sebagai berikut: a. Pada kartu indeks yang terpisah, tulislah pertanyaan tentang apapun yang diajarkan di kelas. Buatlah kartu pertanyaan dengan jumlah yang sama dengan setengah jumlah siswa. b. Pada kartu yang terpisah, tulislah jawaban atas masing-masing pertanyaan itu. c. Campurkan dua kumpulan kartu itu dan kocoklah beberapa kali agar benar-benar tercampuraduk. d. Berikan satu kartu untuk satu siswa. Jelaskan bahwa ini merupakan latihan pencocokan. Sebagian siswa mendapatkan pertanyaan tinjauan dan sebagian lain mendapatkan kartu jawabannya. e. Perintahkan siswa untuk mencari kartu pasangan mereka. Bila sudah terbentuk pasangan, perintahkan siswa yang berpasangan itu untuk mencari tempat duduk bersama. (katakan pada mereka untuk tidak mengungkapkan kepada pasangan lain apa yang ada di kartu mereka). f. Bila semua pasangan yang cocok telah duduk bersama, perintahkan tiap pasangan untuk memberikan kuis kepada siswa yang lain dengan membacakan keras-keras pertanyaan
mereka dan menantang siswa lain untuk memberikan jawabannya. Strategi ini bisa di tambahi dengan berbagai variasi, salah satunya adalah sebagai berikut: a. Susunlah kartu yang berisi sebuah kalimat dengan bebrapa kata yang dihilangkan untuk dicocokkan dengan kartu yang berisi kata-kata
yang
hilang
itu.
Misalnya,
”Presiden
merupakan______ angkatan bersenjata. (panglima tetinggi).” b. Buatlah kartu yang berisi pertanyaan-pertanyaan dengan beberapa kemungkinan jawabannya. Misalnya, “apa sajakah cara-cara untuk meredam konflik?” cocokkan kartu itu dengan kartu yang berisi kumpulan jawaban yang relevan. Ketika tiap pasangan memberikan kuis kepada kelompok, perintahkan mereka untuk mendapatkan beberapa jawaban dari siswa lain. Dengan beberapa langkah strategi index card match di atas siswa diajak untuk belajar secara aktif dengan melibatkan mental dan fisik, baik di dalam maupun di luar kelas. Dengan demikian peserta didik akan merasakan pengalaman belajar yang menyenangkan sehingga termotivasi untuk belajar dan hasil belajar dapat dimaksimalkan. 4. Manfaat Strategi Index Card Match
Belajar bukanlah konsekuensi otomatis dari penuangan informasi ke dalam benak siswa. Belajar memerlukan keterlibatan mental dan kerja siswa sendiri. Penjelasan dan pemeragaan semata tidak akan membuahkan hasil belajar yang langgeng. Guru yang hanya bercerita dan ceramah tidak akan memberikan hasil yang maksimal kepada siswa karena pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang mengajak siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran yaitu dengan mendengarkan, melihat, mengajukan pertanyaan dan membahasnya dengan orang lain. Bukan Cuma itu, siswa perlu menggambarkan sesuatu dengan cara mereka sendiri, menunjukkan contohnya, mencoba mempraktikkan keterampilan dan mengerjakan tugas yang menuntut pengetahuan yang telah atau harus mereka dapatkan. Index Card Match adalah salah satu bentuk pembelajaran aktif (active learning). Dengan strategi Index Card Match siswa diajak untuk turut aktif dalam proses pembelajaran. Adapun manfaat dari strategi Index Card Match adalah: a. Otak bekerja secara aktif Dengan strategi Index Card match siswa diajak belajar secara aktif, mereka diberi kesempatan untuk mengembangkan pemahaman materi ajar melalui keaktifan mereka. Dan mereka juga mempunyai tanggung jawab menguasai pelajaran untuk berdiskusi atau tanya jawab kepada temannya.
Ketika peserta didik belajar dengan aktif, berarti mereka mendominasi aktivitas pembelajaran. Dengan ini mereka secara aktif menggunakan otak, baik untuk menemukan ide pokok dari materi pelajaran, memecahkan persoalan atau mengaplikasikan apa yang baru mereka pelajari ke dalam persoalan yang ada dalam kehidupan nyata (Zaini, 2008:xvi). b. Hasil belajar yang maksimal Dengan strategi Index Card Match peserta didik dapat belajar secara aktif, sehingga mendorong mereka untuk lebih giat belajar baik secara mandiri maupun kelompok. Dengan demikian hasil belajar akan lebih maksimal. Penelitian menunjukkan bahwa memberi pertanyaan kepada peserta didik atau menyuruh mereka untuk mencari pasangan jawaban dari pertanyaan yang mereka miliki, mampu meningkatkan motivasi dan pemahaman yang lebih bagus. c. Tidak mudah melupakan materi pelajaran Menurut Zaini ( 2008:xvii), “Ketika peserta didik pasif atau hanya menerima dari guru, ada kecenderungan untuk cepat melupakan apa yang telah diberikan”.
Dan dalam strategi Index Card Match ini siswa diajak serta untuk aktif dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Dengan demikian akan membuahkan hasil belajar yang langgeng. d. Proses pembelajaran yang menyenangkan Diterangkan oleh Zaini (2008:xvi), “Strategi Index Card Match merupakan strategi pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar secara aktif. Dengan belajar aktif ini peserta didik diajak untuk turut serta dalam semua proses pembelajaran, tidak hanya mental tetapi juga melibatkan fisik. Dengan cara ini biasanya peserta didik akan merasakan suasana menyenangkan”. e. Otak dapat memproses informasi dengan baik Menurut Zaini (2008:xviii) Otak dapat memproses informasi dengan baik apabila: “Otak tidak akan dapat memproses informasi yang masuk kalau otak itu tidak dalam kondisi on, maka otak memerlukan sesuatu yang dapat dipakai untuk menghubungkan antara informasi yang baru diajarkan dengan informasi yang telah dimiliki. Jika belajar itu pasif, otak tidak akan dapat menghubungkan antara informasi yang baru dengan informasi yang lama. Selanjutnya otak perlu beberapa langkah untuk dapat menyimpan informasi. Langkah-langkah itu bisa berupa pengulangan informasi, mempertanyakan informasi atau mengajarkannya kepada orang”.
C. Peningkatan Penguasaan Materi Aqidah Akhlak Melalui Strategi Index Card Match.
Dalam Kamus Besar Indonesia diketahui bahwa, “Peningkatan berasal dari kata dasar tingkat mendapat awalan pe dan akhiran an yang berarti keadaan yang menjadi meningkat dari tidak tahu menjadi tahu dari pasif menjadi aktif atau dari jelek menjadi baik dan sebagainya” (Poerwadarminto, 1990:995). Sedangkan “Perbuatan (hal dsb) menguasai atau menguasakan” Poerwadarminto (2006:622). Menurut Sudjana (tt:2), “belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan dan lain-lain aspek yang ada pada diri individu”. Sedangkan akidah akhlak adalah mata pelajaran yang diberikan kepada peserta didik untuk mengenal, menghayati dan mengimani Allah SWT dan merealisasikannya dalam perilaku akhlak mulia dalam kehidupan sehari -hari berdasarkan Al-Qur'an dan Hadits. Dari beberapa pengertian di atas peningkatan penguasaan materi aqidah akhlak dalam skripsi ini adalah hasil yang dicapai atau didapat dari kegiatan atau aktivitas belajar siswa berupa pengetahuan (ilmu), pemahaman, penghayatan dan keimanan kepada Allah SWT dengan usaha menggunakan strategi Index Card Match. Melalui strategi tersebut diharapkan dapat meningkatkan penguasaan pemahaman siswa dalam materi aqidah akhlak.
Namun upaya peningkatan penguasaan materi aqidah akhlak tidak semudah hanya dengan menggunakan salah satu strategi pembelajaran aktif. Keberhasilan upaya peningkatan pembelajaran tersebut dipengaruhi pula dengan beberapa faktor, secara umum faktor tersebut dibedakan menjadi dua faktor yaitu faktor eksternal dan internal. 1. Faktor internal Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu faktor internal ini meliputi faktor fisiologis dan psikologis. a. Faktor fisiologis Menurut Usman (1993:10) Faktor fisiologis adalah: “faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik individu. Baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini ialah panca indera yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya seperti mengalami cacat tubuh atau perkembangan yang tidak sempurna, berfungsinya kelenjar tubuh yang membawa kelainan tingkah laku”. b. Faktor psikologis “Beberapa
faktor
psikologis
yang
utama
yang
mempengaruhi proses dan hasil belajar yaitu kecerdasan siswa, motivasi, minat, sikap dan bakat” (Baharudin dan Wahyuni, tt:20-25). 1) Kecerdasan/intelegensi siswa
Kecerdasan merupakan faktor psikologis yang paling penting dalam proses belajar siswa, karena itu menentukan kualitas belajar siswa. semakin tinggi tingkat intelegensi seorang individu,
semakin besar peluang
individu tersebut meraih sukses dalam belajar. Sebaliknya semakin rendah tingkat intelegensi individu semakin sulit individu itu mencapai kesuksesan belajar. 2) Motivasi Motivasi memengaruhi
adalah
salah
keberhasilan
satu
faktor
pembelajaran
yang siswa.
Motivasilah yang mendorong siswa ingin melakukan kegiatan belajar. Para ahli psikologi mendefinisikan motivasi sebagai proses di dalam diri individu yang aktif, mendorong, memberikan arah dan menjaga perilaku setiap individu. Motivasi
juga diartikan sebagai
pengaruh
kebutuhan-kebutuhan dan keinginan terhadap intensitas dan arah perilaku seseorang. 3) Minat Secara sederhana, minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Jika seseorang tidak memiliki minat untuk belajar, ia tidak akan semangat bahkan tidak mau belajar. Oleh
karena itu, dalam konteks belajar di kelas, seorang guru perlu membangkitkan minat siswa agar tertarik terhadap materi pelajaran yang dipelajarinya. 4) Sikap Dalam proses belajar, sikap individu adalah salah satu yang dapat memengaruhi keberhasilan pembelajaran. Sikap adalah gejala internal yang berdimensi efektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang relatif tetap terhadap obyek, orang peristiwa dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif. Sikap siswa dalam belajar dapat dipengaruhi oleh perasaan senang atau tidak senang pada performan guru, pelajaran atau lingkungan sekitarnya. karenanya guru harus berusaha untuk menyajikan pelajaran yang diampunya dengan baik dan menarik sehingga membuat siswa dapat mengikuti pelajaran dengan senang dan tidak menjemukan, meyakinkan siswa bahwa bidang studi yang dipelajari bermanfaat bermanfaat bagi diri siswa. 5) Bakat Secara umum bakat didefinisikan sebagai kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Berkaitan dengan belajar bakat
dapat didefinisikan sebagai kemampuan umum yang dimiliki seorang siswa untuk belajar. Apabila bakat seseorang sesuai dengan bidang yang sedang dipelajarinya, maka bakat itu akan mendukung proses belajarnya sehingga kemungkinan besar ia akan berhasil.
2. Faktor eksternal Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar individu dan dapat memengaruhi hasil belajar individu . Menurut Dalyono (1997:59-60), faktor eksternal tersebut adalah: a. Keluarga Keluarga adalah ayah, ibu, dan anak-anak serta famili yang menjadi penghuni rumah. Faktor orang tua sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan anak dalam belajar. Tinggi rendahnya pendidikan orang tua, besar kecilnya penghasilan, cukup atau kurang perhatian orang tua, rukun atau tidaknya kedua orang tua, akrab atau tidaknya situasi di dalam rumah, semuanya itu turut memengaruhi pencapaian hasil belajar anak. b. Sekolah Kualitas guru, strategi dalam mengajarnya, kesesuaian kurikulum dengan kemampuan anak, keadaan fasilitas atau perlengkapan di sekolah, keadaan ruangan, jumlah murid tiap
kelas, pelaksanaan tata tertib sekolah dan sebagainya, semua itu turut memengaruhi keberhasilan belajar anak. c. Masyarakat Keadaan masyarakat juga menentukan keberhasilan pembelajaran. Bila di sekitar lingkungan tempat tinggal keadaan masyarakatnya terdiri dari orang-orang berpendidikan, terutama
anak-anaknya
rata-rata
bersekolah
tinggi dan
moralnya baik. Hal ini akan mendorong anak lebih giat belajar. d. Lingkungan sekitar Keadaan lingkungan tempat tinggal, juga sangat penting dalam mempengaruhi prestasi belajar. Keadaan lingkungan, bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalu lintas, iklim dan sebagainya. Misalnya bila bangunan rumah penduduk sangat rapat, akan mengganggu belajar. Keadaan lalu lintas yang membisingkan, suara hiruk pikuk orang sekitar, suara pabrik, polusi udara, iklim yang terlalu panas, semuanya ini akan memengaruhi kegairahan belajar. Sebaliknya, tempat yang sepi dengan iklim yang sejuk, ini akan menunjang proses belajar. Faktor-faktor seperti yang telah di jelaskan di atas merupakan salah satu pendukung upaya peningkatan penguasaan materi aqidah akhlah tehadap siswa disamping dari dukungan strategi yang diterapkan oleh guru guna menciptakan pembelajaran aktif, seperti strategi Index Card Match.
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Keadaan Umum Sekolah Dasar Negeri Banjaragung 1. Identitas Sekolahan a. Nama Sekolah
: SD Negeri Banjaragung
b. Alamat Sekolah
: Dusun Tuguran, Desa Banjaragung Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang
c. Dibuka Tahun
: 1984
d. Luas Tanah
: 8800 m2
2. Sejarah Berdiri Di sebuah kampung yang jauh dari keramaian ibukota kabupaten tepatnya terletak di kaki gunung Sumbing, ada sebuah perkampungan yakni Dusun Tuguran, Desa Banjaragung Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang. Pada waktu itu warga masyarakat Dusun Tuguran sangat kurang peduli terhadap pendidikan, sehingga Dusun Tuguran termasuk dusun yang paling tertinggal diantara dusun-dusun yang lainnya, termasuk Desa Banjaragung. Pada tahun 1982, pemerintah memberikan perhatian kepada Desa Banjaragung. Kepala Desa Banjaragung mendapat informasi bahwa Desa Banjaragung akan didirikan SD Impres, dan tergeraklah hati Kepala Desa Banjaragung beserta semua perangkatnya yang dengan senang hati menerima perhatian tersebut. Kemudian mereka mencari tempat/lokasi
untuk SD Impres tersebut. Namun dalam waktu yang cukup lama mereka belum mendapatkan tanah untuk lokasi tersebut. Sebelumnya berharap mendapatkan tanah strategis untuk lokasi sekolahan yaitu di tengah-tengah Desa Banjaragung atau antara dusun-dusun wilayah Desa Banjaragung, supaya mudah mendapat siswa dari dusun-dusun di Desa Banjaragung. Kemudian dengan besar hati Kepala Desa merelakan tanah bengkoknya untuk didirikan SD Negeri tersebut. Namun kendalanya, tempat itu kurang strategis karena letaknya di pojok desa jauh dari dusun yang lain, sehingga mendapat kendala sulit mendapatkan siswa. Pada tahun 1983 berdirilah SD Negeri Banjaragung di Desa itu, di atas tanah seluas 8800
dengan lokasi 3 ruang kelas 1 rumah Kepala
Sekolah 1 rumah penjaga dan 2 WC. Namun bangunan sekolahan masih beratapkan “Seng”,
sehingga pada waktu musim hujan aktifitas
pembelajaran belum bisa berjalan dengan sempurna. Pada tahun 1984 tepatnya pada tahun ajaran baru, SD Negeri Banjaragung memulai langkah karirnya dengan membuka pendaftaran perdana untuk penerimaan siswa baru dengan kepala sekolah Bapak Pradoto dan 1 guru baru yaitu tidak lain adalah peneliti sendiri. Ternyata dari pembukaan perdana tersebut, SD Negeri Banjaragung mendapatkan siswa kurang lebih 45 siswa, namun terdiri dari berbagai macam umur yaitu 5-12 tahun, karena kebanyakan mereka dari siswa-siswa yang drop out.
Setiap proses pembelajaran selesai, peneliti dan Kepala Sekolah mengadakan kunjungan silaturahmi kepada warga Dusun Tuguran dan dusun Banjaragung. Dengan kesabaran peneliti dan Kepala Sekolah mencoba memasuki pintu ke pintu dan minta ijin agar anaknya disekolahkan di SD N Banjaragung, ahirnya selang waktu kemudian SD N Banjaragung mulai bertambah siswa-siswi baru. 3. Letak Geografis SD Negeri Banjaragung berlokasi di Desa Desa Banjaragung Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang. Adapun batas-batasnya adalah sebagai berikut: a. Sebeleh Utara
: Tanah Sawah (Bpk. Tohir)
b. Sebelah Selatan
: Tanah Sawah (Bpk. Broto)
c. Sebelah Barat
: Tanah Sawah (KH. Baquh)
d. Sebelah Timur
: Jalan Raya
Berdasarkan batas-batas wilayah di atas, maka dapat kita lihat bahwa tempat ini kurang strategis untuk proses belajar mengajar, karena lokasinya yang kurang bisa dijangkau oleh umum dan alat transportasi. 4. Struktur Organisasi Dalam melaksanakan tugas agar bisa berjalan dengan baik, maka diperlukan beberapa komponen yang saling mendukung dan bekerja sama. Pelaksanaan tugas sehari-hari tersusun dalam bentuk struktur organisasi sebagai berikut:
TABEL I STRUKTUR ORGANISASI SD NEGERI BANJARAGUNG
Keterangan: Kepala Sekolah
: RM. Saifur Rachman, S. Pd
Komite Sekolah
: Sugeng Supangat
Unit Perpustakaan
: Siti asiyah, S. Pd
Tata Usaha
: Tri Andriyani A. m
Guru Kelas I
: Sumartijati
Guru kelas II
: Kasinah
Guru Kelas III
: Jamaludin
Guru Kelas IV
: Tri Andriyani
Guru Kelas V
: Landung yudyantoko S. Pd
Guru Kelas VI
: Siti Asiyah S. Pd
Guru Agama Islam
: Rofiatun
Guru Penjaskes
: Imdarwati
Guru Bhs. Inggris
: Maratul Khofifah
Penjaga
: Muhyar
Dari struktur organisasi tersebut masing-masing mendapatkan tanggung jawab yang harus dilaksanakan guna mencapai visi dan misi SD Negeri Banjaragung, sebagai berikut: Visi: Menciptakan sumber daya manusia yang bertaqwa, beriman, trampil dan unggul dalam prestasi. Misi: 1. Memberi
pembelajaran
yang
efektif,
kreatif
dan
menyenangkan. 2. Menjalin hubungan kerjasama dengan masyarakat dalam pendidikan. 3. Menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman. 4. Membina generasi muda yang berakhlak mulia dan menghargai budaya bangsa. B. Keadaan Guru dan Siswa SD Negeri Banjaragung 1. Keadaan Guru Jumlah guru yang ada di Sd Negeri Banjaragung sebanyak 9 orang terdiri dari Guru Kelas, Guru Pendidikan Agama Islam, Guru Bahasa
Inggris, dan Guru Penjaskes. Adapun data-data Guru SD Negeri Banjaragung dapat di lihat dalam tabel sebagai berikut:
TABEL II DAFTAR TENAGA KEPENDIDIKAN SD NEGERI BANJARAGUNG 2009/2010
No
Nama
NIP
Ijazah/status Perangkat/Golongan Mengajar
195108071 1
Sumartijati
D II/ PNS
Pembina/ IV a
Kelas I
2
Kasimah
196128031 983042003
DII/ PNS
Pembina/ IV a
Kelas II
3
Tri Andriyani
196207091 992112001
D II/ PNS
Penata Muda/ III b
Kelas III
4
Jamaludin
1961103061 987021003
D II/ PNS
Penata Muda/ III c
Kelas IV
5
Landung Yudyantoko
197009271 993031007
S 1/ PNS
Penata Muda/ III b
Kelas V
6
Siti Asiyah
196502101 993102001
S 1/ PNS
Penata Muda/ III a
Kelas VI
7
Rofiatun
196102031 984051007
D II/ PNS
Guru PAI/ III d
Agama Islam
8
Indarwati
196102031 984051007
D II/ PNS
Guru Penjaskes/ III c
Penjaskes
9
Maratul Khofifah
S.pd/Wiyata Bakti
Guru Bhs. Inggris
Bhs. Inggris
974022005
2. Keadaan Siswa Adapun jumlah siswa SD Negeri Banjaragung Tahun ajaran 2009/2010 adalah 123 siswa, laki-laki: 65, perempuan 58 yang dapat dilihat pada tabel berikut:
T ABEL III DAFTAR SISWA SD NEGERI BANJARAGUNG 2009/2010 No
Kelas
1
I
9
12
21
2
II
7
11
18
3
III
13
10
23
4
IV
16
8
24
5
V
11
9
20
6
VI
9
8
17
65
58
123
JUMLAH
Laki-Laki Perempuan
Jumlah
C. Keadaan Responden dan Penyajian Data 1. Keadaan Responden Adapun responden dalam penelitianini yang penulis ambil sebagai sampel dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas V, sebagai berikut: TABELIV DAFTAR NAMA SISWA-SISWI KELAS V No 1
Nama Siswa Urip Darsih
L/P P
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 No 14 15 16 17 18 19 20
Umi Khasanah Pujo Hartono Nanang Ari Wibowo Sarah Nur Alifah Sulistiyono Arif Budiman Fahrudi Banatul Asih Muntolip Andi Fatahilah Evi Rahayu Adi Saputra Nama Siswa Indah Wahyuningsih Sri Sulastri Asnah Susanti Edi Triyono Ivania Siti Zainab Isnanto Wahyu Hapsoro Irfan Nur Fajar
P L L P L L L P L L P L L/P P P P L P L L
2. Penyajian Data Untuk mengetahui data tentang tingkat penguasaan materi akidah akhlak oleh siswa-siswi kelas V, penulis menggunakan data nilai yang sudah ada sebelum penelitian berlangsung. Nilai tersebut digunakan sebagai acuan bagaimana strategi Index Card Match yang akan diterapkan dapat berjalan dengan baik dan membawa siswa-siswi lebih menguasai materi akidah akhlak dengan benar. Setelah mendapatkan nilai materi tersebut, kemudian strategi ini dijalankan dengan beberapa kali pertemuan untuk lebih mendapatkan hasil yang baik dan realitas.
D. Deskripsi Pelaksanaan Strategi Index Card Match 1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I Peneliti disini sekaligus menjadi guru dari siswa-siswi kelas V, dan dalam setiap pertemuan peneliti mendapat waktu 2x35 menit untuk melaksanakan pengajaran dua materi Aqidah dan Akhlak dengan menggunakan strategi Index Card Match. Kemudian penelitian ini direncanakan dalam tiga siklus, tiap siklus memuat empat tahap yaitu: perencanaan,
pelaksanaan,
pengamatan
dan
refleks.
Dan
untuk
pelaksanaannya tiap pertemuan dibagi atas 4 kelompok yang masingmasing kelompok terdiri 5 siswa, namun dalam setiap pertemuan diadakan pergantian anggota kelompok tersebut. Maka dari itu guru melakukan langkah-langkah sebagai berikut: a. Perencanaan 1) Guru menentukan materi yang akan diberikan. 2) Guru mempersiapkan rencana pengajaran (RPP). 3) Guru mempersiapkan lembar observasi/pengamatan dan foto untuk dokumentasi. 4) Guru merancang dan membuat kartu indek. 5) Guru merancang soal-soal/latihan. 6) Mempersiapkan siswa mengikuti pengajaran. b. Pelaksanaan Siklus
Siklus I dilaksanakan pada hari rabu tanggal 5 Mei 2010. Setiap pertemuan dilaksanakan selama 2x35 menit, dengan perincian 50 menit digunakan untuk persiapan dan pelaksanaan, 20 menit digunakan untuk melaksanakan test individual dan penerimaan tugas pekerjaan rumah. Langkah-langkah ini meliputi: 1) Kegiatan Awal Guru mengucapkan salam dan berdo‟a, kemudian guru melakukan pre test tentang pengetahuan/gambaran siswa tentang materi pembelajaran yang akan diterangkan dalam pertemuan, sebagai stimulus atau rangsangan pembangkit motivasi siswa. 2) Kegiatan Inti Setelah melihat siswa dalam keadaan yang dianggap siap, guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok setiap kelompok yang terdiri dari beberapa siswa, masing-masing dibagi kartu index dengan genap yang artinya sebagian memegang kartu pertanyaan dan sebagian yang lain memegang kartu jawaban sehingga setiap siswa bisa mencari pasangan kartu yang mereka terima dalam satu kelompoknya. Kemudian
siswa
dalam
setiap
kelompok
saling
memasangkan kartu indeknya. Dan kelompok yang paling cepat berpasangan akan mendapatkan poin, selanjutnya kelompok yang paling banyak mengumpulkan poin akan menjadi pemenang. Untuk siswa yang saling berpasangan membacakan keras hasil
pasangan kartu indek tersebut guna menilai apakah pasangan tersebut benar atau salah. Bagi pasangan yang benar mendapat poin untuk menambah poin dalam kelompoknya, untuk pasangan yang salah tidak mendapatkan poin. Langkah selanjutnya, guru menjelaskan pasangan yang salah agar siswa dapat mengetahui pasangan mana yang seharusnya benar. Setelah itu, guru secara bersama membahas dan saat dirasa cukup guru memberikan latihan tanya jawab secara bebas kepada siswa. 3) Kegiatan Akhir Kegiatan akhir berupa evaluasi, pada kegiatan ini siswa mengerjakan tes esay dan diakhiri dengan penugasan berupa pekerjaan rumah. Kemudian guru mengucapkan salam dan menutup dengan bacaan Hamdalah. c. Pengamatan Peneliti atau guru mengamati jalannya pembelajaran aktif dengan
strategi
index
card
match,
dan
mencatat
jalannya
pembelajaran. Kemudian dari pengamatan tersebut dimasukkan dalam lembar pengamatan guna pengumpulan data penelitian. d. Refleksi
Hasil pengamatan pembelajaran pada tahap siklus pertama dikumpulkan untuk dianalisis dan di evaluasi oleh peneliti, yang dapat disimpulkan: 1) Perhatian siswa dalam proses pembelajaran meningkat. 2) Masih banyak siswa yang senang melakukan kegaduhan. 3) Terdapat siswa yang masih sering bertanya-tanya bagaimana cara mencocokkan kartu index. Setelah itu peneliti merefleksikan berhasil atau tidaknya pembelajaran yang dilakukan pada siklus ini. Kemudian Hasil dari siklus pertama digunakan untuk landasan upaya perbaikan pada siklus ke II.
2. Deskripsi Pelaksanaan Strategi Index Card Match Siklus II a. Perencanaan Berdasarkan analisis hasil evaluasi siklus I, pembelajaran Aqidah dan akhlak mendapatkan respon yang masih kurang sempurna, oleh karena itu peneliti merancang perbaikan pembelajaran siklus I pada siklus II. Kegiatan inti pembelajaran tetap menggunakan strategi index card match
dengan kartu-kartu indek.
Namun dalam
penyampaiannya guru memberikan stimulus kepada setiap anggota kelompok dengan memberikan hadiah dibebaskan dari tugas rumah bagi kelompok yang mendapatkan poin yang paling banyak. Dan tidak lupa guru mempersiapkan kartu indek, lembar pengamatan dan foto sebagai dokumentasi untuk memperlengkap data yang diperlukan dalam penelitian. b. Pelaksanaan Siklus II dilaksanakan pada minggu berikutnya yaitu hari rabu tanggal 12 Mei 2010. Pertemuan dilaksanakan seperti pada pertemuan siklus I yaitu selama 2x35 menit, dengan perincian 50 menit digunakan sebagai persiapan dan pelaksanaan, 20 menit digunakan untuk melaksanakan tes secara individual dan pemberian tugas pekerjaan rumah. Langkah-langkah pada siklus II sebagai berikut:
1) Kegiatan Awal Untuk pembukaan, guru seperti biasa mengucapkan salam dan do‟a. Setelah itu guru memberikan pre test tentang penguasaan siswa mengenai materi pembelajaran minggu lalu. 2) Kegiatan Inti Guru memberikan penjelasan untuk materi yang akan di bahas dan dijadikan materi dalam permainan strategi index card match. Setelah itu, guru melanjutkan pertemuan siklus pertama disiklus II ini dengan perubahan anggota kelompok, supaya setiap siswa dapat secara menyeluruh seimbang dalam penguasaan materi. Kemudian setiap kelompok diberikan kartu indek seperti pada pertemuan pertama. Siklus II ini menerapkan sistem reward/hadiah, yaitu dibebaskan
dari
pekerjaan
rumah
bagi
kelompok
yang
mendapatkan nilai paling banyak. Guru memberikan sanjungan kepada kelompok yang lebih cepat memasangkan kartu indek mereka. Langkah selanjutnya, guru menyuruh setiap kelompok yang sudah berpasangan untuk menjelaskan kartu pasangan yang tersusun. Siswa dari kelompok lain memberikan komentar benar atau salah pasangan kartu indek yang dibacakan. Dan memberikan jawaban yang benar untuk pasangan indek yang salah.
Setelah dirasa cukup, maka untuk lebih memberikan penjelasan kepada siswa, guru memberikan pertanyaan terbuka sebagai latihan diskusi bersama. Dan siswa pun diberi kesempatan untuk bertanya kembali kepada guru. Setelah latihan tersebut dirasakan cukup, maka dilanjutkan evaluasi. 3) Kegiatan Akhir Kegiatan akhir ini diberikan evaluasi kepada siswa sebagai tolak ukur besarnya respon siswa dalam pembelajaran yang telah berlalu. Dan kemudian diakhiri dengan penugasan berupa pekerjaan rumah kecuali bagi kelompok yang mendapatkan poin tertinggi. Sebagai penutup pertemuan, guru mengucapkan salam dan doa bersama. c. Pengamatan Sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu untuk meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi Aqidah dan Akhlak, maka penelitian difokuskan pada perubahan yang terjadi saat proses pembelajaran dengan strategi index card match yang telah berlangsung. d. Refleksi Hasil pengamatan pembelajaran pada setiap tahap siklus II dikumpulkan untuk dianalisis dan di evaluasi oleh peneliti, dari pengamatan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Siswa mulai berlomba untuk mendapatkan poin yang lebih banyak.
2) Siswa yang tingkat cerdasnya menengah, terkadang putus semangat dalam mencari pasangannya. Kemudian peneliti merefleksikan berhasil atau tidaknya pembelajaran yang dilakukan. Hasil dari siklus II digunakan untuk landasan upaya perbaikan pada siklus ke III.
3. Deskripsi Pelaksanaan Strategi Index Card Match Siklus III a. Perencanaan Berdasarkan analisis hasil evaluasi siklus II, pembelajaran Aqidah dan akhlak menunjukkan perkembangan namun belum maksimal. Oleh karena itu, peneliti merancang perbaikan pembelajaran siklus II pada siklus III. Langkah perencanaan pada siklus ke-III sebagai berikut:
1) Guru mengidentifikasikan permasalahan berdasarkan perencanaan siklus II.
2) Berdasarkan refleksi perencanaan siklus II, guru menyiapkan rencana pengajaran melalui strategi Index Card Match dengan membawa peserta didik untuk lebih aktif.
3) Mempersiapkan kartu indek pertanyaan-jawaban, lembar observasi dan lembar kerja siswa.
4) Merancang kembali soal-soal individu untuk mengukur tingkat keberhasilan penguasaan materi melalui strategi Index Card Match.
b. Pelaksanaan Siklus III dilaksanakan pada hari rabu tanggal 19 Mei 2010. Setiap pertemuan dilaksanakan seperti setiap pertemuan siklus sebelumnya yaitu selama 2x35 menit, dengan perincian 50 menit digunakan sebagai persiapan dan pelaksanaan, 20 menit digunakan untuk melaksanakan tes secara individual dan pemberian tugas pekerjaan rumah. Langkah-langkah pada siklus III sebagai berikut: 1) Kegiatan Awal Guru memasuki kelas kemudian mengucapkan salam dan do‟a. Melakukan pre test seperti biasa untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa pada materi siklus sebelumnya dan juga untuk mengetahui hasil kesuksesan strategi index card match yang dijalankan. 2) Kegiatan Inti Pada siklus III ini, siswa dibagi kembali dalam kelompok yang anggotanya beda dengan kelompok yang sudah lalu. Setelah itu seperti dalam siklus sebelumnya, masing-masing mencari pasangan kartu yang mereka dapat. Namun untuk memperbaiki pertemuan pada siklus II, maka pada siklus ini strategi index card match dilakukan dengan membagikan kartu index secara acak pada semua kelompok, namun dalam pelaksanaan siswa diajak keluar ruangan kelas yaitu di taman bawah pohon yang rindang dengan
tujuan agar siswa lebih segar dalam mengikuti pembelajaran kelompok. Setelah
semua
siswa
saling
berpasangan
dalam
kelompoknya dan menjelaskan kartu index mereka, guru mengajak siswa untuk kembali ke kelas. Kemudian kelompok yang paling mendapatkan
poin
terbanyak
maju
kedepan
kelas
untuk
memberikan pengalaman yang telah mereka dapatkan. 3) Kegiatan Akhir Setelah semua siklus telah selesai, siklus ini dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan strategi yang dilaksanakan dalam penelitian. Guru memberikan evaluasi sebagai pelatihan semua siswa. Untuk menutup pertemuan ini, peneliti memberikan sedikit stimulus kepada siswa untuk kedepan agar siswa selalu semangat dalam menggali ilmu setinggi mungkin. Kemudian peneliti mengucapkan salam dan do‟a untuk menutup pertemuan. c. Pengamatan Melihat dari tujuan penelitian ini, yaitu untuk meningkatkan penguasaan materi Aqidah Akhlak dengan strategi index card match pada siswa, maka pengamatan dari setiap siklus mutlak difokuskan untuk mendapatkan data pelengkap penelitian yang telah dijalankan. d. Refleksi
Hasil pengamatan pembelajaran pada setiap tahap Siklus I, II, III dikumpulkan untuk dianalisis dan dievaluasi oleh peneliti. Untuk mendapatkan suatu kesimpulan, diharapkan setelah selesai siklus ke III ini dengan melalui strategi Index Card Match anak didik lebih bisa menguasai materi akidah akhlak dengan baik sampai batas yang diinginkan peneliti yaitu 70% penguasaan, sehingga anak didik bisa lebih aktif dan meningkatkan kemampuan pembelajaran yang diberikan oleh guru. Data yang terkumpul dari pengamatan siklus I, II, dan III telah dianalisis dan dievaluasi, pada akhirnya peneliti mendapatkan kesimpulan sebagai berikut: 1) Perhatian serta minat siswa dalam pembelajaran Aqidah dan Akhlak mengalami peningkatan. 2) Keaktifan siswa mengikuti pembelajaran Aqidah dan Akhlak lebih antusias yaitu dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang belum dipahami. 3) Kemampuan siswa dalam pembelajaran Aqidah dan Akhlak meningkat. Dengan demikian penggunaan strategi index card match pada kelompok pembelajaran dapat meningkatkan minat, perhatian dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran Aqidah dan Akhlak. E. Sumber Data dan Cara Pengambilan Data
1. Sumber Data Sesuai dengan obyek Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang penulis lakukan, maka sumber data diambil dari Sekolah Dasar Negeri Banjaragung kelas V tahun pelajaran 2009/2010 dengan focus pengamatan meliputi: a. Keaktifan Siswa 1) Motifasi dan kesiapan siswa menerima pelajaran. 2) Keseriusan siswa dalam memperhatikan penjelasan dari guru. 3) Kerjasama dalam kelompok. 4) Keberanian dalam bertanya. 5) Keberanian dalam menjawab. 6) Kemampuan dalam menjelaskan materi yang terkandung dari penjodohan kartu indek. 7) Keaktifan dalam mengikuti pembelajaran. 8) Mengerjakan soal. b. Hasil Belajar Siswa 1) Penguasaan materi. 2) Perhatian dalam mengikuti materi meningkat. 3) Nilai bertambah.
2. Cara Pengambilan Data Cara pengambilan data Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah sebagai berikut:
a. Hasil dari pengamatan peneliti yang sudah dicatat dalam lembar pengamatan. b. Melalui tes soal-soal dari setiap siklus. c. Tes akhir pertemuan siklus. 3. Tolak Ukur Keberhasilan Sebagai tolak ukur bahwa penalitian ini berhasil yang artinya tingkat penguasaan peserta didik meningkat baik ialah: a. Keaktifan Siswa Jika dapat memenuhi minimal 4 dari 6 indikator keaktifan siswa, meliputi: 1) Motifasi dan kesiapan siswa menerima pelajaran. 2) Keseriusan siswa dalam memperhatikan penjelasan dari guru. 3) Kerjasama dalam kelompok. 4) Keberanian dalam bertanya dan menjawab pertanyaan. 5) Kemampuan dalam menjelaskan pasangan kartu indek materi yang terkandung. 6) Mengerjakan soal-soal latihan. b. Ketrampilan atau Kemampuan 1) Siswa dikatakan marnpu jika dapat mengerjakan 75% soal yang telah diberikan. 2) Siswa dapat mendemonstrasikan kartu indeknya dengan baik. c. Hasil Belajar
Penelitian ini dilaksanakan untuk mendapat respon yang baik,dimana penguasaan materi peserta didik kelas V SD N Banjaragung mengalami peningkatan. Upaya penelitian ini dianggap berhasil ketika peningkatan penguasaan materi akidah akhlak pada responden mencapai angka 70%, yang bisa diartikan bahwa peserta didik mulai bisa menemukan pembelajaran yang menyenangkan hingga membuat lebih mengingat materi-materi yang disampaikan dalam pembelajaran.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Persiklus 1. Hasil Penelitian Siklus I Pada proses perencanaan, peneliti menentukan materi pada siklus I yaitu materi Aqidah: Iman Kepada Rosul, materi Akhlak: Mentauladani sikap baik ulul azmi dan rosul, kemudian dilanjutkan dengan membuat rencana pembelajaran tentang materi tersebut, merancang dan membuat kartu indek sebagai media, membuat soal-soal sebagai latihan kemampuan penangkapan materi oleh siswa. Menerangkan materi sebagai bekal pemahaman buat siswa sebelum dijalankan strategi index card match. Kemudian membagi siswa menjadi berkelompok dan berkumpul berhadapan melingkari meja belajar. Dengan bimbingan guru siswa memulai mencari pasangan kartu yang sudah dibagikan, bagi yang sudah mendapatkan pasangan mengangkat jari sebagai petunjuk.setelah semua berpasangan, guru mengajak siswa untuk membahas kartu pasangan yang mereka dapatkan. Dilanjutkan dengan siswa diberi tugas individual tentang materi yang baru dibahas sebagai rangsangan daya tangkap siswa-siswi. Pada proses pengamatan peneliti mengamati jalannya strategi dengan seksama sebagai data observasi siklus tersebut. Peneliti
memberikan bantuan bagi siswa yang masih kesulitan dalam mengerjakan tugas yang telah diberikan. Peneliti mengadakan pengamatan terhadap kerja dan hasil belajar siswa serta memberikan penilaian terhadap lembar kerja siswa dan soalsoal yang telah dikerjakan sebagai analisis hasil belajar siklus I. Selanjutnya analisis aktifitas dan ketrampilan siswa dalam materi yang dijalankan melalui strategi index card march pada siklus I, yang masih perlu perbaikan akan diperbaiki pada siklus II. Adapun aktifitas dan ketrampilan siswa cukup efektif 69 %. Hasil belajar siklus I dengan nilai rata-rata nilai 67,5 %. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut: TABEL V NILAI HASIL PEMBELAJARAN SIKLUS I
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Nama Siswa Urip Darsih Umi Khasanah Pujo Hartono Nanang Ari Wibowo Sarah Nur Alifah Sulistiyono Arif Budiman Fahrudi Banatul Asih Muntolip Andi Fatahilah Evi Rahayu
Kelamin L P P P L L P L L L P L L P
Nilai 80 80 70 60 70 70 70 80 50 70 60 60
Tuntas Ya Tidak √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
13 14 15 16 17 18 No
Adi Saputra Indah Wahyuningsih Sri Sulastri Asnah Susanti Edi Triyono Ivania Siti Zainab Nama Siswa Isnanto Wahyu Hapsoro Irfan Nur Fajar
19 20
JUMLAH
L P P P L P Kelamin L P
√
40 70 80 80 60 70 Nilai
√ √ √ √ √ Tuntas Ya Tidak √
L
60
L
70
√
1350
13
11
9
7
Jumlah siswa : 20 Tuntas
: 13
= 65 %
Tidak tuntas
:7
= 35 %
Rata-rata nilai : 67,5 %
TABEL VI HASIL NILAI LATIHAN EVALUASI
No 1 2 3 4 5 6
Nama Siswa Urip Darsih Umi Khasanah Pujo Hartono Nanang Ari Wibowo Sarah Nur Alifah Sulistiyono
1 20 20 10 10 20 10
Nilai Jawaban Soal 2 3 4 20 10 20 0 20 20 20 20 10 10 20 10 20 10 10 20 20 10
5 10 20 10 10 10 0
Jum lah 80 80 70 60 70 70
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Arif Budiman Fahrudi Banatul Asih Muntolip Andi Fatahilah Evi Rahayu Adi Saputra Indah Wahyuningsih Sri Sulastri Asnah Susanti Edi Triyono
20 20 10 10 20 10 0 20 20 20 10
20 10 10 20 10 10 10 10 10 10 20 20 20 10 0 10 0 20 10 0 20 20 20 10 10 20 20 10 20 20 20 0 20 Nilai Jawaban Soal 1 2 3 4 10 10 20 20
No
Nama Siswa
18
Ivania Siti Zainab Isnanto Wahyu 20 Hapsoro Irfan Nur Fajar 20 Jumlah 300
19 20
10 20 10 10 10 20 10 0 10 10 10 5 10
70 80 50 70 60 60 40 70 80 80 60 Jum lah 70
10
10
10
10
60
20 290
10 260
0 270
20 220
70 1350
Keterangan: Tiap item jawaban benar = 20 Tiap item jawaban kurang lengkap = 10 Tiap item jawaban salah = 0 Jumlah siswa = 20 Rata-rata nilai = 67,5 %
TABEL VII HASIL PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA PADA SIKLUS I
AKTIFITAS No
1
2
3
4
5
Persen tase(%)
Nama Siswa
1
Urip Darsih
√
√
−
√
√
80
2
Umi Khasanah
√
√
√
√
−
80
3
Pujo Hartono
√
√
−
√
−
60
4
Nanang Ari Wibowo
−
−
√
√
√
60
5
Sarah Nur Alifah
√
−
−
√
√
60
6
Sulistiyono
√
√
−
√
√
80
7
Arif Budiman
−
−
√
√
√
60
8
Fahrudi
√
√
√
√
−
80
AKTIFITAS No
1
2
3
4
5
Persen tase(%)
Nama Siswa
9
Banatul Asih
−
−
√
√
√
60
10
Muntolip
√
√
√
√
−
80
11
Andi Fatahilah
−
√
√
√
−
60
12
Evi Rahayu
√
√
−
√
√
80
13
Adi Saputra
−
−
√
√
√
60
14
Indah Wahyuningsih
√
√
−
√
−
60
15
Sri Sulastri
√
√
−
√
√
80
16
Asnah Susanti
√
√
√
√
−
80
17
Edi Triyono
√
√
−
√
√
80
18
Ivania Siti Zainab
√
√
−
√
√
60
19
Isnanto Wahyu Hapsoro
√
√
√
−
−
60
20
Irfan Nur Fajar
√
−
−
√
√
60
15
14
10
19
12
1380
Jumlah
Keterangan:
Setiap item nilai 20 1. Motifasi
4. Mengerjakan soal
2. Perhatian
5. Menerangkan
3. Kerjasama Dari tabel pengamatan di atas ditemukan tingkat aktifitas siswa dalam pembelajaran adalah = 69 %. Setelah dilaksanakan pengamatan atas tindakan pembelajaran di dalam kelas. Selanjutnya diadakan refleksi terhadap kegiatan yang telah dilakukan. Hasil refleksi siklus I adalah sebagai berikut: terdapat siswa dari sebuah kelompok yang masih bingung dalam mencari pasangan kartu indeknya sehingga cenderung putus asa untuk mencari pasangannya, dan menghambat kegiatan dalam kelompok tersebut. Kekompakkan kelompok masih kurang disebabkan tidak terbiasa laki-laki dan perempuan dalam satu kelompok. Bagi pasangan yang mendapat giliran untuk mendemonstrasikan kartu pasangan, masih ditemukan malu ataupun tidak mau karena belum terbiasa juga, kekompakan yang kurang dalam kelompok, ada sebagian siswa yang over sehingga menyebabkan pelaksanaan jadi gaduh. Untuk mengatasi hal-hal tersebut di atas maka langkah yang akan ditempuh adalah mengkondisikan pelaksanaan yang intensif pada siklus II. Kemudian membimbing siswa dengan lebih telaten, sabar dan memberikan
motivasi kepada semua siswa agar lebih bersemangat dalam mencari pasangan kartu indek yang baru dan mengerjakan tugas yang diberikan dengan baik. 2. Hasil Penelitian Siklus II Pada siklus II dalam proses perencanaan, peneliti menentukan materi materi Aqidah: Manfaat Iman Kepada Rosul, materi Akhlak: Manfaat Mentauladani sikap baik ulul azmi dan rosul, kemudian dilanjutkan dengan membuat rencana pembelajaran tentang materi tersebut, merancang dan membuat kartu indek baru sebagai media, dan membuat soal-soal sebagai latihan kemampuan penangkapan materi tersebut oleh siswa. Kemudian guru membuka pembelajaran, mengingatkan dan mempersiapkan siswa mengikuti pembelajaran pada siklus II, agar siswa lebih terkondisi dan semua kelompok kompak tidak gaduh lagi dalam proses pembelajaran, sehingga diharap proses pembelajaran ini bisa mengalami perkembangan dari siklus I. Dalam pelaksanaan siklus II dengan reward/hadiah sebagai acuan, yaitu untuk kelompok tercepat dalam mencari pasangan kartu indek mendapatkan poin terbanyak dibebaskan tugas rumah. Tujuan dari reward tersebut supaya kelompok yang kurang cepat mendapatkan dorongan untuk pertemuan selanjutnya lebih semangat dan konsentrasi dalam mencocokkan kartu indek. Guru memberikan penilaian kepada setiap
keaktifan siswa dan mengadakan pengamatan terhadap setiap pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Memberikan bantuan kepada siswa/kelompok yang masih mengalami kesulitan dalam mendiskusikan dan mengerjakan soalsoal, sambil mengamati aktifitas dan ketrampilan siswa. Secara umum siklus II berjalan dengan baik dan kondusif. Hasil belajar siswa dengan ketuntasan 70 % dan rata-rata nilai siswa 70 %, dalam penelitian ini dapat dikatakan sudah memenuhi target untuk meningkatkan kemampuan siswa melalui strategi pembelajaran. Lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut:
TABEL VII NILAI HASIL PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH SIKLUS II
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Nama Siswa Urip Darsih Umi Khasanah Pujo Hartono Nanang Ari Wibowo Sarah Nur Alifah Sulistiyono Arif Budiman Fahrudi Banatul Asih Muntolip Andi Fatahilah Evi Rahayu Adi Saputra Indah Wahyuningsih Sri Sulastri Asnah Susanti Edi Triyono Ivania Siti Zainab Isnanto Wahyu Hapsoro Irfan Nur Fajar JUMLAH
Kelamin L P P P L L P L L L P L L P L P P P L P
: 20
Tuntas
: 14
= 70 %
Tidak tuntas
:6
= 30 %
70 80 80 70 70 80 70 80 60 70 60 60 60 70 80 60 60 70
Tuntas Ya Tidak √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
L
70
√
L
80 1400
√ 14
11
Jumlah siswa
Nilai
9
6
Rata-rata nilai
: 70 %
TABEL VIII HASIL JAWABAN EVALUASI SIKLUS II
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Nama Siswa Urip Darsih Umi Khasanah Pujo Hartono Nanang Ari Wibowo Sarah Nur Alifah Sulistiyono Arif Budiman Fahrudi Banatul Asih Muntolip Andi Fatahilah Evi Rahayu Adi Saputra Indah Wahyuningsih Sri Sulastri Asnah Susanti Edi Triyono Ivania Siti Zainab Isnanto Wahyu Hapsoro Irfan Nur Fajar Jumlah
1 20 20 10 10 20 10 20 20 10 10 20 10 0 20 20 20 10 10
Nilai Jawaban Soal 2 3 4 5 20 10 20 10 0 20 20 20 20 20 10 10 10 20 10 10 20 10 10 10 20 20 10 0 20 10 10 10 20 10 10 20 10 10 10 10 10 20 20 10 20 10 0 10 10 0 20 20 10 0 20 10 20 20 10 0 10 20 20 10 10 20 20 10 20 0 20 10 10 20 20 10
20
10
10
20 300
20 290
10 10 20 260 270 220
Keterangan: Tiap item jawaban benar = 20 Tiap item jawaban kurang lengkap = 10
10
10
Jum lah 70 80 80 70 70 80 70 80 60 70 60 60 60 70 80 60 60 70 70 80 1400
Tiap item jawaban salah = 0 Rata-rata nilai = 70 % TABEL IX HASIL PENGAMATAN AKTIFITAS SISWA PADA SIKLUS II
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Nama Siswa Urip Darsih Umi Khasanah Pujo Hartono Nanang Ari Wibowo Sarah Nur Alifah Sulistiyono Arif Budiman Fahrudi Banatul Asih Muntolip Andi Fatahilah Evi Rahayu Adi Saputra Indah Wahyuningsih Sri Sulastri Asnah Susanti Edi Triyono Ivania Siti Zainab Isnanto Wahyu Hapsoro Irfan Nur Fajar Jumlah
Keterangan:
1 − √ √ − √ √ − √ − √ − √ − √ √ √ √ √
AKTIFITAS 2 3 4 √ − √ √ √ √ √ − √ − √ √ √ − √ √ − √ − √ √ √ √ √ − √ √ √ √ √ √ √ √ √ − √ − √ √ √ − √ √ − √ √ √ − √ − √ √ − √
5 √ − √ √ √ √ √ − √ − − − √ √ √ − − √
√
√
√
−
−
60
√
√
−
√
√
80
14
16
10
18
12
1400
Persen tase(%) 60 80 80 60 80 80 60 80 60 80 60 60 60 80 80 60 60 80
Setiap item nilai 20 1. Motifasi
4. Mengerjakan soal
2. Perhatian
5. Menerangkan
3. Kerjasama Dari tabel pengamatan di atas ditemukan tingkat aktifitas siswa dalam pembelajaran adalah = 70 %. Dapat disimpulkan semangat siswa meningkat dalam pertemuan siklus II ini. Setelah proses pengamatan atas aktifitas pembelajaran di dalam kelas. Selanjutnya diadakan refleksi terhadap kegiatan yang telah dilakukan. Hasil refleksi siklus II adalah sebagai berikut: seluruh siswa dalam kelompok telah mengerjakan tugas masing-masing dengan mencocokkan kartu indek dengan tidak menimbulkan gaduh lagi. Terdapat siswa yang masih menggantungkan kepada siswa lain dalam mengerjakan soal, namun hal ini akan diatasi dengan bimbingan yang intensif dan terkontrol. Pembelajaran pada siklus ini sudah nampak tutor sebaya, sehingga kerjasama dalam kelompok sangat baik. Ketika diberi tanya jawab antara siswa dengan guru, terdapat siswa yang masih bingung. Kemudian guru memberikan tugas rumah sebagai jalan pengingat materi yang telah diajarkan. Kecuali kepada kelompok yang mendapatkan poin terbanyak yaitu urip darsih, asnah susanti, fahrudi, muntolip, evi rahayu. 3. Hasil Penelitian Siklus II
Pada proses perencanaan peneliti menentukan materi pada siklus III yaitu tentang keseluruhan pembahasan pada siklus I dan II, sehingga pada siklus ini peneliti mengulang materi untuk lebih memperdalam ingatan maeri oleh siswa. Guru merancang rencana pembelajaran yang berhubungan dengan materi tersebut. Selanjutnya dalam pelaksanaan strategi pembelajaran, guru sebelumnya memberikan sebuah motifasi kepada semua siswa dengan menunjuk salah satu siswa yang dianggap mampu untuk menerangkan sedikit ingatan materi yang telah diterangkan pertemuan sebelumnya. Dan memberikan tiga siswa untuk mengajukan pertanyaan kepada guru sebelum strategi pembelajaran dimulai. Pada saat proses strategi pembelajaran berjalan, guru memberikan catatan kepada siswa yang aktif atau tidak. Dan memberikan bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam mencocokkan kartu maupun mengerjakan soal. Secara umum pelaksanaan siklus III berjalan denga baik, kondusif dengan hasil belajar siswa yang sangat baik yaitu diperoleh rata-rata 80 %. Salah satu pendukung keberhasilan siklus III karena pada siklus ini siswa hanya dituntut untuk membangunkan ingatan materi yang telah diterangkan sebelumnya. Namun dalam kelompok masih terdapat yang bekerjasama untuk dapat menemukan pasangan kartu indeknya. Dan bagi kelompok yang mendapat reward berupa bebas dari tugas evaluasi karena
konsekuensi mereka mendapatkan poin terbanyak, mereka mendapat tuntutan terhadap siswa lain untuk membantu mengerjakan tugas evaluasi mereka. Lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
TABEL X HASIL PEMBELAJARAN SIKLUS III
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Nama Siswa Urip Darsih Umi Khasanah Pujo Hartono Nanang Ari Wibowo Sarah Nur Alifah Sulistiyono Arif Budiman Fahrudi Banatul Asih Muntolip Andi Fatahilah Evi Rahayu Adi Saputra Indah Wahyuningsih Sri Sulastri Asnah Susanti Edi Triyono Ivania Siti Zainab Isnanto Wahyu Hapsoro Irfan Nur Fajar JUMLAH
Jumlah siswa : 20
Kelamin L P P P L L P L L L P L L P L P P P L P L L 11
9
80 80 80 80 80 80 80 100 80 80 60 80 60 80 80 80 80 100
Tuntas Ya Tidak √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
80 80 1600
√ √ 18
Nilai
2
Tuntas
: 18
= 90 %
Tidak tuntas
:2
= 10 %
Rata-rata nilai : 80 % Dalam siklus ini terdapat kelompok yang paling mendapatkan poin terbanyak, mereka berhak mendapatkan hadiah dibebaskan dari tugas evaluasi yaitu: Umi khasanah, Fahrudi, Sri sulastri, Ivania siti zainab, dan Irfan nur fajar. TABEL XI HASIL JAWABAN EVALUASI SIKLUS III
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Nama Siswa
1 20 10 10 20 10 20 20 10 20 10 10 20 20 10
Urip Darsih Pujo Hartono Nanang Ari Wibowo Sarah Nur Alifah Sulistiyono Arif Budiman Banatul Asih Muntolip Andi Fatahilah Evi Rahayu Adi Saputra Indah Wahyuningsih Asnah Susanti Edi Triyono Isnanto Wahyu 20 Hapsoro Jumlah 230
Nilai Jawaban Soal 2 3 4 20 10 20 20 20 10 10 20 20 20 10 10 20 20 10 20 10 10 10 20 10 10 20 20 10 10 10 10 10 20 10 10 20 20 10 10 10 20 20 20 10 10
5 10 10 10 20 10 10 10 10 10 20 10 10 10 10
Jum lah 80 70 70 80 70 70 70 70 60 70 60 70 80 70
10
20
10
10
70
220
220
210
170
1060
Keterangan: Tiap item jawaban benar = 20 Tiap item jawaban kurang lengkap = 10 Tiap item jawaban salah = 0 Rata-rata nilai dari 15 siswa = 70,6 %
TABEL XII HASIL PENGAMATAN AKTIFITAS SISWA PADA SIKLUS III
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Nama Siswa Urip Darsih Umi Khasanah Pujo Hartono Nanang Ari Wibowo Sarah Nur Alifah Sulistiyono Arif Budiman Fahrudi Banatul Asih Muntolip Andi Fatahilah Evi Rahayu Adi Saputra Indah Wahyuningsih Sri Sulastri Asnah Susanti
1 − √ √ − √ √ − √ − √ − √ − √ √ √
AKTIFITAS 2 3 4 √ − √ √ √ − √ − √ − √ √ √ − √ √ − √ − √ √ √ √ − √ √ √ √ √ √ √ √ √ − √ − √ √ √ − √ √ √ √ √ −
5 √ √ √ √ √ √ √ √ √ − − − √ √ √ −
Persen tase(%) 80 80 80 80 80 80 80 100 80 80 60 80 60 80 80 80
17 18
Edi Triyono Ivania Siti Zainab Isnanto Wahyu Hapsoro Irfan Nur Fajar Jumlah
19 20
√ √
√ √
− √
√ -
− √
√
√
√
−
−
√ 14
√ 16
√ 13
13
√ 14
80 100 80 80 1600
Keterangan: Setiap item nilai 20 1. Motifasi
4. Mengerjakan soal
2. Perhatian
5. Menerangkan
3. Kerjasama
Setelah mendapatkan hasil pengamatan pada siklus III ini, peneliti mengambil kesimpulan bahwa penelitian ini berhasil dan mendapatkan respon yang baik dari semua siswa. Dari setiap siklus yang mendapatkan hasil meningkat hingga mendapat nilai rata-rata siswa 75 % pada siklus terakhir atau siklus III dan keaktifan siswa mencapai 80 % jauh dari sebelum adanya strategi pembelajaran yang peneliti lakukan. Maka dari itu strategi ini dapat disimpulkan peneliti bahwa siklus dengan strategi Index card match mendapatkan respon yang baik dan berhasil. B. Pembahasan Hasil Penelitian
Uraian pada setiap siklus lebih banyak pada pengamatan dan refleksi dan didapatkan data antara lain dari setiap siklus siswa mengalami kondisi beradaptasi pada strategi baru dalam pembelajaran yang dilaksanakan oleh peneliti. Maka dari itu dari siklus I yang terkesan siswa masih canggung dengan strategi pembelajaran sehingga kebanyakan hambatan pada siklus tersebut. Dari kelompok sendiri belum ditemukan tutor sebaya yang dapat membantu kesulitan teman pada satu kelompoknya. Dan didapat hasil rata-rata nilai siswa dalam pertemuan siklus ini adalah 67,5 %. Pada siklus II, siswa mulai mendapatkan motifasi dengan guru memberikan stimulus bagi kelompok yang mendapatkan poin terbanyak dibebaskan tugas rumah. Pelaksanaan pembelajaran siklus ini lebih terkondisi dibandingkan dengan siklus sebelumnya. Siswa mulai bisa bekerjasama dengan siswa lain dalam kelompoknya, dan lebih bisa semangat untuk berkonsentrasi dalam pembelajaran. Kemudian peneliti mendapatkan data hasil rata-rata nilai pada siklus ini adalah 70 %. Maka pada siklus II mendapatkan poin perkembangan tingkat perhatian dan motifasi siswa. Dalam siklus III, materi yang diulang dari siklus sebelumnya memacu siswa untuk lebih berkompetisi dalam kegiatan pembelajaran siklus ini, ditambah guru memberikan stimulus lebih yaitu bagi kelompok yang mendapatkan poin terbanyak dibebaskan dari tugas evaluasi dalam kelas, karena angapan guru bagi kelompok yang mendapatkan poin terbanyak mempunyai semangat, perhatian, dan keaktifan lebih. Akhir pertemuan, peneliti mendapatkan nilai rata-rata siswa yang meningkat drastis yaitu 80 %.
Hasil ini sekaligus memberikan kesimpulan bahwa setiap siklus mnengalami perkembangan dan strategi index card match yang dijalankan guru mendapatkan respon yang baik dan dinyatakan berhasil. Atas dasar uraian di atas maka benar hipotesis penelitian bahwa melalui strategi index card match dapat meningkatkan penguasaan materi Aqidah Akhlak pada siswa kelas V SD N Banjaragung Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang tahun 2009/2010.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Kesimpulan hasil penelitian selama proses kegiatan
belajar
mengajar pada siklus I, siklus II dan siklus III dapat disebutkan sebagai berikut: 1. Selama proses kegiatan pembelajaran Aqidah Akhlak khususnya pada pokok bahasan Iman Kepada Rosul dan Menauladani sifat Rosul dan Ullu Azmi
dengan menerapkan model pembelajaran
Index card
match, prestasi hasil belajar siswa kelas V SD N Banjaragung Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang dapat ditingkatkan, yaitu rata-rata kelasnya meningkat melampaui 80 %. Dengan demikian penerapan model pembelajaran Index card match cukup efektif. 2. Melalui penggunaan model pembelajaran Index card match pada pembelajaran Aqidah Akhlak khususnya pada pokok bahasan Iman Kepada Rosul dan Menauladani sifat Rosul dan Ullu Azmi, aktivitas belajar siswa kelas V SD N Banjaragung Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang mengalami peningkatan. Hal ini ditandai adanya keberanian siswa lebih aktif mengajukan pertanyaan baik secara individu maupun kelompok. B. Saran-saran
1. Untuk meningkatkan prestasi hasil belajar siswa pada pokok bahasan Aqidah Akhlak khususnya pada pokok bahasan Iman Kepada Rosul dan Menauladani sifat Rosul dan Ullu Azmi dalam melaksanakan kegiatan
belajar
mengajar
hendaknya
menggunakan
model
pembelajaran aktif seperti Index card match dan lainnya. 2. Untuk menghilangkan adanya kesan bahwa pelajaran Aqidah Akhlak adalah satu-satunya pelajaran yang sulit dan menakutkan dalam pembelajaran agama dikalangan peserta didik hendaknya seorang guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dapat memilih modelmodel pembelajaran yang menarik dan dapat meningkatkan prestasi hasil belajar siswa. 3. Dengan mengetahui adanya keterbatasan pengetahuan Aqidah Akhlak yang dimiliki oleh peserta didik yang sangat beragam, diharapkan seorang guru dapat bertindak
lebih bijaksana, sabar, dapat
mengidentifikasi tingkat kesulitan yang dialami oleh peserta didik, dan mampu memberikan bimbingan secara berkesinambungan.
DAFTAR PUTAKA Amin, Ahmad, 1993, Etika, Jakarta: Bulan Bintang. Al-Ghazali, Imama, 1970, Khulul Al Islam, Kwait: Dar Al-Bayan. Ardani, Mohammad, 2005, Akhlak-Tasawuf, Jakarta: CV. Karya Mulia. Arikunto, Suharsimi, 1987, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, Suharsimi, 2007, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara. Asmaran AS, 1994, Pengantar Studi Akhlak, , Jakarta: PT. Grafindo Persada. Azzam, Abdullah, 1993: Akidah Landasan Pokok Membina Umat, Jakarta: Gema Insani Press. Baharudin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran. Dalyono, 1997, Psikologi Pendidikan, Jakarta: P.T Rineka Cipta. Depag RI, 2004, Kurikulum 2004, Jakarta: Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam. Depag RI, 2004, Standar Kompetensi Madrasah Tsanawiyah, Jakarta: Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam. Mahjudin, 1991, Kuliah Akhlak Tasawuf, Jakarta: Kalam Mulia. Mas‟ari, Anwar, 1990, Akhlak Al-Qur’an, Surabaya: PT Bina Ilmu. Mahmud , 1973, Kamus Arab Indonesia, Jakarta: Hidayat Karya Agung. Nasution, Yunan, 1976, Pegangan hidup, Jakarta: Publicita. Nata, Abudin, 1996, Akhlak Tasawuf, Jakarta: Raja Grafindo. Poerwadarminta, W. J. S, 1976, Kamus besar bahasa indonesia, Jakarta: Balai Pustaka. Purwakartja, Soegarda, 1976, Ensiklopedi Pendidikan, Jakarta: Gunung Agung.
Sabri, Alisuf, 1999, Ilmu Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya. Sanjaya, Wina, 2006, Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Silberman, Melvin L, 2004, Active Learning, Bandung: Nusa Media dan Nuansa. Supardi, Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Beserta Yunus, Tatapangsara, Humaidi, 1982, Pengantar Kuliah Akhlak, Surabaya: PT Bina Ilmu. Thaib, Ismail, 1984, Risalah akhlak, Yogyakarta: CV. Bina Usaha. Usman, Moh. Uzer, 1993, Upaya
Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar,
Bandung: Remaja Rosdakarya. www.klubguru.com Zaini, Hisyam, Bermaug Munthe dan Sekar Ayu, Strategi Pembelajaran Aktif, Pustaka insan madani, Yogyakarta.
GAMBAR AKTIFITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE INDEX CARD MATCH
SIKLUS I
SIKLUS II
SIKLUS III
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu
: : : :
SD N Banjaragung PAI V / II 9 jam pelajaran, 3x pertemuan/9 x 35 menit
A. STANDAR KOMPETENSI Aqidah : Mengenal Rasul-Rasul Allah swt Akhlak : Meneladani perilaku Rosul dan Rosul Ulul Azmi B. KOMPETENSI DASAR 1. Menyebutkan nama-nama Rasul Allah swt 2. Menyebutkan nama-nama Ulul azmi dari para Rasul 3. Membedakan Nabi dan Rasul 4. Meneladani perilaku Rasul dan ulul azmi C. INDIKATOR KOMPETENSI 1. Siswa dapat menyebutkan nama-nama Rasul Allah swt 2. Siswa dapat menyebutkan nama-nama Ulul azmi dari para Rasul 3. Siswa dapat membedakan Nabi dan Rasul 4. Siswa dapat menunjukkan sikap meneladani Rasul dan Rasul Ulul Azmi D. METODE PENGAJARAN Metode pengajaran yang digunakan adalah metode bervariasi yang terdiri dari: 1. indek card match 2. pemberian tugas 3. tanya jawab E. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN 1. Buku Akhlakul Karimah Pendidikan Agama Islam untuk kelas 5 penerbit: Ar-Rahman 2. Buku PAI kelas V penerbit: Grahadi F. STRATEGI PEMBELAJARAN Langkah-langkah Pertemuan I A. Kegiatan Awal 1. Salam pembuka
2. Mengadakan Pre test tentang pengetahuan/gambaran siswa tentang materi sebagai stimulus/rangsangan siswa B. Kegiatan Inti 1. Membagi siswa dalam beberapa kelompok 2. Membagi kartu index yang berisi soal dan index yang lain berisi jawaban 3. Menjelaskan cara kerja siswa dengan mencari pasangan yang sesuai kartu index yang dimiliki 4. Dan yang cepat mendapatkan pasangan akan mendapatkan poin 5. Pasangan yang salah akan mendapatkan hukuman berupa tambahan soal 6. Menjelaskan pasangan yang benar dan yang salah 7. Mengadakan Tanya jawab
C. Kegiatan Akhir 1. Evaluasi cara mengerjakan test esay 2. Memberikan tugas rumah dalam salam penutup Pertemuan II A. Kegiatan Awal 1. Salam pembuka 2. Absensi dan Apresepsi/pre test materi yang akan disampaikan B. Kegiatan Inti 1. Memberi penjelasan tentang materi 2. Merubah kelompok yang telah dibentuk minggu lalu supaya seimbang dan merata 3. Membagi kartu index yang berisi soal dan index yang lain berisi jawaban 4. Guru memberikan reword/hadiah yaitu bebas dari pekerjaan rumah 5. Siswa yang telah mendapatkan pasangan untuk menjelaskan kartu yang telah mereka susun 6. Siswa dari kelompok lain memberikan komentar benar atau salah 7. Tanya jawab 8. Evaluasi C. Kegiatan Akhir 1. Siswa mengerjakan Evaluasi 2. Pembahasan evaluasi 3. Salam penutup dan do‟a
Pertemuan II A. Kegiatan Awal 1. Salam pembuka dan do‟a 2. Absensi dan Apresepsi/pre test materi yang akan disampaikan B. Kegiatan Inti 1. Memberi penjelasan tentang materi 2. Merubah kelompok yang telah dibentuk minggu lalu 3. Membagi kartu index yang berisi soal dan index yang lain berisi jawaban 4. Siswa mencari pasangan kartu index mereka C. Kegiatan Akhir 1. Siswa mengerjakan Evaluasi 2. Pembahasan evaluasi 3. Salam penutup dan do‟a G. PENILAIAN (EVALUASI) 1. Jenis tagihan : Tes Tertulis dan Hasil Laporan Kelompok 2. Bentuk soal : Uraian 3. Soal/ instrument Pertemuan 1: a. Apa arti Nabi? b. Apa arti Rasul? c. Ada berapa rukun iman? Dan sebutkan rukun iman yang keempat! d. Ada berapa jumlah Rasul yang wajib diketahui? Sebutkan 10 saja! e. Apa arti Rasul Ulul Azmi?
Jawaban: a. Orang laki-laki yang dipilih Allah, diberi wahyu untuk dirinya sendiri tidak diwajibkan menyampaikan kepada umatnya b. Orang laki-laki yang dipilih Allah, diberi wahyu dan diwajibkan menyampaikan kepada umatnya c. Enam, iman kepada Rasul
d. 25, Adam as, Idris as, Nuh as, Hud as, Saleh as, Ibrohim as, Luth as, Ismail as, Ishak as, Ya‟kub as e. Rasul yang mempunyai ketabahan kesabaran yang luar biasa untuk melawan tantangan dari orang-orang kafir 4. Soal/ instrument Pertemuan 2: a. Rukun iman ada…..dan iman kepada rasul Allah termasuk rukun iman yang ke….. b. Sifat mustahil Rasul “Baladah” artinya…Jelaskan! c. Mukjizat Nabi Muhammad SAW yang paling sempurna ialah…dan apa gunanya mukjizat tersebut? d. Lawan dari sifat Tablig adalah…Jelaskan! e. Sebutkan mukjizat Nabi Musa as yang kamu ketahui!
Jawaban: a. Enam, keempat b. Bodoh, maksudnya tidak mungkin para Rasul itu bersifat bodaoh c. alQur‟an, sebagai pedoman hidup umat islam seluruh dunia agar selamat dunia sampai akhirat d. Kitman,
seorang
nabi
dan
Rasul
tidak
mungkin
menyembunyikan wahyuyang diterima oleh Allah e. Tongkatnya bias berubah menjadi ular yang besar, dan bias membelah laut merah 5. Soal/ instrument Pertemuan 3: a. Perbedaan Nabi dan Rasul b. Kitab Taurat da Injil c. Sifat mustahil para Rasul artinya d. Raja yang berkuasa pafda waktu Nabi Ibrahim, dan Mukjizatnya e. Sifat wajib para Rasul dan artinya
Jawaban: a. Kalau Nabi belum tentu Rasul, kalu Rasul pasti nabi, maksudnya sama-sama manusia pilihan b. Nabi Musa as dan Nabi Isa as c. Kizib
→ Benar
Khianat → Tidak dapat dipercaya Kitman
→ Menyembunyikan
Baladah → Bodoh d. Raja Namrud kebal terhadap api e. Sidiq
→ Benar
Amanah → Dapat dipercaya Tablig
→ Menyampaikan
Fatonah → Cerdas
Salatiga,
Agustus 2010
Mengetahui, Kepala Sekolah
RM. Saifur Rachman, S. Pd NIP. 150223794
Peneliti
Rofi’atun NIM 11106013