PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWAMELALUI METODE BERMAIN JAWABAN DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SDN 10 KOTO JUA KECAMATAN BAYANG Alam Suryadi1, Wince Hendri2, Erwinsyah Satria1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta E-mail:
[email protected] Abstrak The purpose of this study was to determine whether the use of the method of playing the answers can increase the participation of students in answering the question, responding to questions and discuss the study of NATURAL SCIENCE. The research is the research action class with the subject grade IV which amounted to 16 people. Research instrument is the observation sheet implementation of the learning process of teachers, student participation, observation sheets and test results of student learning. Results of the research cycle I gained an average of the percentage of participation of students in a discussion ask 46,87% while on cycle II 71,87%, answering questions on a cycle I 53,12%, while on cycle II 71,87%, and respond to questions on the cycle I 40,62% while on cycle II 71,87%. This means the target indicator in this research work and implementation of learning the IPA with the method of play took place with good answers. Based on the results of this research, it is recommended that the teacher can use the method to improve the participation response played learn IPA students. Keywords: participation and the results of learning, Playing defense, IPA A. Pendahuluan Pendidikan
merupakan
usaha
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
sadar dan terencana untuk mewujudkan
menurut
suasana belajar dan proses pembelajaran
Pendidikan (KTSP) tahun 2006, berkaitan
agar
aktif
dengan cara mencari tahu tentang alam
dirinya
secara sistematis, sehingga IPA bukan
sebagaimana dituangkan dalam undang-
hanya penguasaan kumpulan pengetahuan
undang No 20 Tahun 2003. Dalam
yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep,
pengembangan potensi
atau
peserta
didik
mengembangkan
secara
potensi
siswa
Sekolah
Kurikulum
prinsip-prinsip
saja
tetapi
juga
merupakan
studi, yaitu
Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi
Kewarganegaraan Pengetahuan
Sosial
(PKn), (IPS),
Pengetahuan Alam (IPA) serta pelajaran lainnya.
bagi
proses
Satuan
Dasar (SD) dipelajari berbagai bidang Matematika, Pendidikan
suatu
Tingkat
peserta
penemuan.
Ilmu
wahana
didik
untuk
Ilmu
mempelajari diri sendiri dan alam sekitar,
mata
serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan
sehari-hari.
Proses
pembelajarannya
meribut, tidak memperhatikan guru, sering
menekankan pada pemberian pengalaman
keluar masuk kelas, tidak mengerjakan
langsung untuk mengembangkan potensi
latihan.
agar menjelajahi dan memahami alam
mengajukan
sekitar secara alamiah.
diam,
IPA merupakan kajian tentang diri sendiri
dan
alam
sekitar.
Dengan
Dalam
dan
menghiraukan tersebut.
setiap
kali
pertanyaan siswa bahkan
Sewaktu
banyak
mereka
pertanyaan guru
guru
tidak
dari
guru
mengadakan
mempelajari IPA dapat membangkitkan
diskusi kelompok, hanya beberapa orang
kesadaran siswa dan mendorong kepekaan
yang
siswa terhadap diri sendiri dan alam
Selebihnya mereka banyak bermain-main
sekitar. Oleh karena itu, para guru IPA
saat diskusi dilaksanakan. Waktu guru
dituntut untuk mampu merangsang dan
memberikan latihan tidak ada keinginan
merencanakan
siswa untuk mengerjakan latihan
pembelajaran
IPA
sedemikian rupa dengan memperhatikan
aktif
dalam
diskusi
tersebut.
yang
berikan oleh guru tersebut.
prinsip dan karakteristik IPA itu sendiri
Berdasarkan hasil ulangan harian
sehingga tujuan pembelajaran IPA dapat
siswa pada semester 1, terlihat bahwa nilai
tercapai.
siswa masih banyak di bawah Kriteria
Keberhasilan dalam proses belajar mengajar dipengaruhi oleh
Ketuntasan Minimal (KKM). Dari hasil
beberapa
wawancara dengan guru kelas IV yaitu
adalah
Bapak Asrial. Di peroleh informasi bahwa
pendidik (guru), peserta didik (siswa),
rendahnya hasil belajar siswa disebabkan
kurikulum,
dan
oleh beberapa faktor di antaranya siswa
lingkungan. Siswa sebagai subjek dalam
kurang berpartisipasi dalam proses belajar
proses tersebut juga sangat berperan dalam
mengajar, guru memakai metode ceramah,
keberhasilan kegiatan belajar mengajar
dan memakai buku paket yang ada, pada
(Sudjana, 2002:2).
waktu guru memberikan pertanyaan, hanya
unsur.
Unsur-unsur
tersebut
pengajaran,
Berdasarkan
tes,
observasi
yang
satu atau dua orang yang menjawab
peneliti lakukan pada tanggal 10 Januari
pertanyaan
2013 di SDN 10 Koto Jua Kecamatan
menjelaskan pelajaran di depan kelas,
Bayang, di peroleh gambaran bahwa
masih ada siswa yang mengobrol dengan
proses pembelajaran IPA masih mengalami
temannya dan ada yang bermenung. Siswa
kendala-kendala
adalah
kesulitan karena IPA banyak menuntut
yang masih
siswa untuk banyak ikut serta dalam
partisipasi
belajar
diantaranya siswa
rendah. Dalam pembelajaran siswa banyak
pembelajaran.
guru.
Sewaktu
guru
Keadaan seperti ditunjukkan di
Berdasarkan hal di atas maka
atas tentu sangat mengkhawatirkan karena
peneliti melakukan penelitian dengan judul
dapat menyebabkan suasana belajar tidak
“Peningkatan Partisiasi dan Hasil Belajar
menyenangkan,
partisipasi
Siswa Melalui Metode Bermain jawaban
siswa dalam belajar, sehingga hasil belajar
dalam Pembelajaran IPA di kelas IV SDN
siswa rendah. Salah satu upaya yang dapat
10 Koto Jua Kecamatan Bayang“.
dilakukan
kurangnya
guru
partisipasi
untuk
belajar
pembelajaran
kooperatif
siswa
yaitu
menggunakan
dengan
model
dalam
proses pembelajaran berlangsung adalah:
cara
(1) Partisipasi belajar siswa yang masih
pembelajaran
Bermain
Masalah yang peneliti amati dalam
rendah
dalam
bertanya,
menjawab
Jawaban.
pertanyaan, dan berdiskusi, (2) dalam
Pembelajaran kooperatif metode Bermain
pembelajaran siswa banyak meribut, tidak
Jawaban
yang
memperhatikan guru, (3) siswa sering
materi
keluar masuk kelas, tidak mengerjakan
pembelajaran oleh guru dan siswa dibagi
latihan, (4) waktu guru memberikan latihan
menjadi beberapa kelompok yang mana
tidak
dari
mengerjakan latihan
didahului
tipe
meningkatkan
adalah
pembelajaran
dengan
penyajian
masing-masing
kelompok
diberi
ada
keinginan
siswa
untuk
yang berikan oleh
beberapa buah pertanyaan, pertanyaan
guru tersebut, (5) Guru masih dominan
yang diberikan pada setiap kelompok
menggunakan
berjumlah sama, dan guru menyiapkan
konvensional.
model
pembelajaran
beberapa buah jawaban yang disimpan
Mengingat luasnya ruang lingkup
guru pada kantong-kantong yang terdapat
permasalahan serta kemampuan peneliti
di depan kelas, jawaban yang disiapkan
yang terbatas, maka penelitian ini dibatasi
lebih
dengan
pada: (1) Peningkatan partisipasi siswa
pertanyaan yang telah disediakan, setiap
dalam bertanya pembelajaran IPA melalui
anggota dari masing-masing kelompok
metode Bermain Jawaban di kelas IV SDN
membahas pertanyaan yang telah diberikan
10 Koto Jua Kecamatan Bayang, (2)
oleh guru, kemudian perwakilan dari
menjawab pertanyaan pembelajaran IPA
masing-masing
harus
melalui metode Bermain Jawaban di kelas
menyocokkan pertanyaan dengan jawaban
IV SDN 10 Koto Jua Kecamatan Bayang,
yang terdapat di depan kelas dan setelah
(3) siswa berdiskusi dalam pembelajaran
jawaban selesai dibacakan, kelompok yang
IPA melalui metode Bermain Jawaban di
lain boleh memberi komentar atas jawaban
kelas IV SDN 10 Koto Jua Kecamatan
tersebut.
Bayang, (4) hasil belajar siswa dalam
banyak
dibandingkan
kelompok
pembelajaran IPA melalui metode Bermain
peningkatkan partisipasi berdiskusi siswa
Jawaban di kelas IV SDN 10 Koto Jua
dalam pembelajaran IPA di kelas IV SD
Kecamatan Bayang.
Negeri 10 Koto Jua Kecamatan Bayang
Berdasarkan
uraian
dari
latar
melalui metode Bermain Jawaban, (4)
belakang tersebut di atas, maka rumusan
peningkatkan hasil belajar siswa dalam
masalah
dalam
pembelajaran IPA di kelas IV SD Negeri
sebagai
berikut:
penelitian ini adalah (1)
Bagaimanakah
10 Koto Jua Kecamatan Bayang melalui
peningkatan partisipasi bertanya siswa
metode Bermain Jawaban.
dalam pembelajaran IPA di kelas IV SD
Penelitian
tindakan
kelas
ini
Negeri 10 Koto Jua Kecamatan Bayang
mempunyai manfaat yang cukup banyak,
melalui metode Bermain Jawaban?, (2)
dan hasil penelitian dapat digunakan
bagaimanakah
partisipasi
sebagai umpan balik dalam memperbaiki
menjawab siswa dalam pembelajaran IPA
kegiatan pembelajaran di SD, adapun
di kelas IV SD Negeri 10 Koto Jua
manfaat penelitian ini adalah sebagai
Kecamatan
metode
berikut: (1) Bagi peneliti, menambah
Bermain Jawaban?, (3) bagaimanakah
pengetahuan penulis tentang penggunaan
peningkatan partisipasi berdiskusi siswa
metode Bermain Jawaban pada pelajaran
dalam pembelajaran IPA di kelas IV SD
IPA, (2) bagi sekolah dan guru SD, sebagai
Negeri 10 Koto Jua Kecamatan Bayang
pedoman
melalui metode Bermain Jawaban?, (4)
Bermain
bagaimanakah peningkatan hasil belajar
pembelajaran,
siswa dalam pembelajaran IPA di kelas IV
membantu menumbuhkan kepercayaan diri
SD Negeri 10 Koto Jua Kecamatan Bayang
untuk berpartisipasi dalam belajar sehingga
melalui metode Bermain Jawaban?
dapat mengikuti pembelajaran dengan
peningkatan
Bayang
melalui
Penelitian mendeskripsikan: partisipasi
ini (1)
bertanya
bertujuan Peningkatkan
penggunaan
Jawaban (3)
metode
dalam bagi
proses
siswa
SD,
baik. B. METODE PENELITIAN
dalam
Jenis penelitian yang digunakan
pembelajaran IPA di kelas IV SD Negeri
peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas
10 Koto Jua Kecamatan Bayang melalui
(PTK). Secara etimologis, ada tiga istilah
metode
yang berhubungan dengan PTK, yakni
Bermain
siswa
dalam
Jawaban,
(2)
peningkatkan partisipasi menjawab siswa dalam pembelajaran IPA di kelas IV SD
penelitian, tindakan, dan kelas Penelitian
tindakan
kelas
ini
Negeri 10 Koto Jua Kecamatan Bayang
dilakukan di SDN 10 Koto Jua Kecamatan
melalui metode Bermain Jawaban, (3)
Bayang,
dengan
mempertimbangkan
bahwa sekolah tersebut mau menerima
digunakan untuk mengumpulkan data,
inovasi pendidikan terutama dalam proses
yaitu:
pembelajaran
1.
untuk
peningkatan
Lembar Aktivitas Guru
partisipasi siswa pada pembelajaran IPA.
2. Lembar Observasi Partisipasi Siswa
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa
3. Tes Hasil Belajar
kelas IV SDN 10 Koto Jua Kecamatan
Data pemilihan ini dkumpulkan
Bayang yang berjumlah 16 orang, yang
dengan
menggunakan,
observasi,
terdiri dari 10 laki-laki dan 6 perempuan.
wawancara dan hasil tes. Untuk masing-
Penelitian ini dilaksanakan pada semester
masingnya diuraikan sebagai berikut:
II Tahun Ajaran 2012/2013, terhitung
1. Observasi mengamati apa yang terjadi
mulai dari waktu perencanaan sampai
dalam proses pembelajaran ditandai
pembuatan laporan hasil penelitian.
dengan
Penelitian ini dilakukan dengan mengacu
pada
disain
PTK
yang
dirumuskan Arikunto, dkk. (2010:16) yang terdiri
dari
empat
perencanaan,
komponen
pelaksanaan
yaitu:
tindakan,
observasi/pengamatan, dan refleksi
memberikan
ceklis
pada
kolom yang terdapat pada lembar observasi. 2. Wawancara
digunakan
memperkuat data
untuk
observasi
yang
terjadi di kelas baik dari unsur guru maupun siswa.
Sumber data penelitian ini adalah
3. Tes
yang
digunakan
untuk
proses pembelajaran IPA yang meliputi
memperkuat data
perencanaan pembelajaran, perilaku guru
terjadi dalam kelas terutama dalam
dan
butir penguasaan materi pembelajaran
siswa
sewaktu
pembelajaran
berlangsung. Data diperoleh dari: 1.
2.
Bayang,
Siswa
dikatakan tuntas belajar
untuk
apabila telah mencapai acuan standar
mendapatkan data tentang partisipasi
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang
siswa dalam mengikuti pembelajaran.
ditetapkan oleh sekolah tempat penelitian
Observer,
yaitu
untuk
melihat
tingkat
keberhasilan pembelajaran IPA. 3.
yang
dari unsur siswa.
Siswa kelas IV SDN 10 Koto Jua Kecamatan
observasi
Guru
yang
bersangkutan,
untuk
siswa maupun guru. penelitian
Sedangkan
indikator
pada
partisipasi siswa adalah:
melihat implementasi PTK baik dari
Dalam
65.
1. Partisipasi
siswa
dalam
bertanya
meningkat menjadi 70% atau lebih. 2. Partisipasi siswa dalam menjawab
ini,
peneliti
menggunakan beberapa instrumen yang
pertanyaan meningkat menjadi 70% atau lebih.
3. Partisipasi
siswa
dalam
diskusi
2. Siswa yang menjawab pertanyaan pada
meningkat menjadi 70% atau lebih.
pertemuan 1 berjumlah 7 orang dengan
4. Ketuntasan hasil belajar siswa secara
persentase 43,75%, sedangkan pada
klasikal meningkat menjadi 70% atau
pertemuan
lebih di atas nilai KKM.
pertanyaan berjumlah 10 orang dengan
5. Kemampuan
guru
pembelajaran
melaksanakan
meningkat
mencapai
nilai 70% atau lebih.
2
persentase
siswa
43,75%.
menjawab
Sehingga
diperoleh rata-rata persentase 53,12 % dalam kategori kurang. 3. Siswa yang menanggapi pertanyaan
C. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran
pada pertemuan 1 siklus I berjumlah 6 orang dengan persentase 37,50 %,
Siklus I a. Data Hasil Observasi Pelakasanaan
sedangkan pada pertemuan 2 siklus I siswa yang menanggapi pertanyaan
Proses Pembelajaran Guru Metode Bermain Jawaban dalam
berjumlah 10 orang dengan persentase
pembelajaran IPA pada siklus pertama
43,75%. Sehingga diperoleh rata-rata
persentase 80% dan pertemuan kedua 80%.
persentase 40,62% dalam kategori
Dapat disimpulan kalau kriteria dalam
kurang.
pengamatan
Pelaksanaan
Proses
c. Data Hasil Belajar
pembelajaran guru mendapatkan nilai baik.
Hasil belajar siswa pada tes akhir
b. Hasil Observasi Partisipasi Siswa
siklus I siswa yang mengikuti tes hasil belajar adalah 16 orang. Sedangkan siswa
dalam Pembelajaran Data hasil observasi yang didapat
yang tuntas dalam tes adalah 9 orang dan
menggunakan lembar observasi partisipasi
yang
siswa. Digunakan untuk melihat proses dan
Persentase ketuntasan hasil belajar adalah
perkembangan partisipasi yang terjadi
56,25%, sedangkan target ketuntasan hasil
selama pembelajaran.
belajar adalah 70%
1. Siswa yang berdiskusi pada pertemuan
a. Data Hasil Observasi Pelakasanaan
1 berjumlah 6 orang dengan persentase 37,50%, sedangkan pada pertemuan 2 siklus
siswa
yang
tuntas
adalah
7
orang.
Proses Pembelajaran Guru Metode bermain jawaban dalam
berdiskusi
pembelajaran IPA pada siklus kedua
berjumlah 9 orang dengan persentase
persentase 93,33% dan pertemuan kedua
56,25%. Sehingga diperoleh rata-rata
93,33%. Dapat disimpulan kalau kriteria
persentase 46,87 % dalam kategori
dalam pengamatan pelakasanaan proses
kurang.
I
tidak
pembelajaran
guru
mendapatkan
nilai
c. Data Hasil Belajar
sangat baik.
Hasil belajar siswa pada tes akhir
b. Hasil Observasi Partisipasi Siswa
siklus I (terlampir) siswa yang mengikuti tes
dalam Pembelajaran
hasil
belajar
adalah
16
orang.
Data hasil observasi yang didapat
Sedangkan siswa yang tuntas dalam tes
menggunakan lembar observasi partisipasi
adalah 13 orang dan yang tidak tuntas
siswa. Digunakan untuk melihat proses dan
adalah 3 orang. Persentase ketuntasan hasil
perkembangan partisipasi yang terjadi
belajar adalah 81,25%, sedangkan target
selama pembelajaran.
ketuntasan hasil belajar adalah 70%
1. Siswa yang berdiskusi pada pertemuan
A. Pembahasan
1
berjumlah
11
orang
dengan
1. Partisipasi Siswa
persentase 68,75%, sedangkan pada
Data hasil observasi yang didapat
pertemuan 2 siklus I siswa yang
menggunakan lembar observasi partisipasi
berdiskusi berjumlah 12 orang dengan
siswa. Digunakan untuk melihat proses dan
persentase 75%. Sehingga diperoleh
perkembangan partisipasi yang terjadi
rata-rata persentase 71,87 % dalam
selama
kategori baik.
observer terhadap partisipasi siswa dapat
2. Siswa yang menjawab pertanyaan pada
pembelajaran.
Hasil
observasi
dilihat dalam pembelajaran.
pertemuan 1 berjumlah 11 orang
Pembelajaran IPA menggunakan
dengan persentase 68,75%, sedangkan
metode
pada pertemuan 2 siswa menjawab
dilaksanakan dapat terjadi peningkatan
pertanyaan berjumlah 12 orang dengan
partisipasi siswa. Hal ini terbukti dari
persentase
kenaikan
75,00%.
Sehingga
Bermain
rata-rata
Jawaban
persentase
untuk
diperoleh rata-rata persentase 71,87 %
masing-masing
dalam kategori baik.
partisipasi siswa yang telah ditetapkan,
3. Siswa yang menanggapi pertanyaan
indikator
yang
keberhasilan
seperti:
pada pertemuan 1 siklus I berjumlah 10
1. Siswa yang berdiskusi pada siklus 1
orang dengan persentase 32,25 %,
dengan persentase 46,87%, sedangkan
sedangkan pada pertemuan 2 siklus I
pada siklus II siswa yang berdiskusi
siswa yang menanggapi pertanyaan
berjumlah dengan persentase 71,87%.
berjumlah 13 orang dengan persentase
Sehingga dalam kategori baik.
81,25%. Sehingga diperoleh rata-rata
2. Siswa yang menjawab pertanyaan pada
persentase 71,87% dalam kategori
siklus 1 dengan persentase 53,12%,
baik.
sedangkan pada siklus II siswa yang
berdiskusi
berjumlah
dengan
1. Bagi siswa, agar meningkat partisipasi
persentase 71,87%. Sehingga dalam
siswa
kategori baik.
dengan
3. Siswa yang menanggapi pertanyaan pada
siklus
dengan
proses
pembelajaran
berpartisipasi
pertanyaan,
menjawab
menanggapi pertanyaan
persentase
dan berdiskusi karena dengan siswa
40,62%, sedangkan pada siklus II
aktif maka akan menunjang semangat
siswa
belajar.
yang
1
dalam
berdiskusi
berjumlah
dengan persentase 71,87%. Sehingga dalam kategori baik.
2. Bagi
guru
yang
melaksanakan
pembelajaran dengan model bermain jawaban
D. KESIMPULAN DAN SARAN Dari pembahasan yang dijelaskan,
dapat
memberikan
kesempatan bagi siswa dalam proses
maka dapat di simpulkan sebagai berikut:
pembelajaran
1. Terjadinya peningkatan siswa yang
pertanyaan, menjawab pertanyaan dan
berdiskusi
pada
siklus
1
yaitu
mengajukan
dengan
menyimpulkan pelajaran dan dijadikan
persentase 46,87%, menjadi 71,87%
salah satu alternatif variasi dalam
pada siklus 2 yang berada dalam
pelaksanaan pembelajaran.
kategori baik.
3. Bagi peneliti yang mengambil judul ini
2. Terjadinya peningkatan siswa yang
sebaiknya
dalam
menjawab pertanyaan pada siklus 1
variasikan
dengan
dengan persentase 53,12%, menajdi
sehingga siswa tidak monoton atau
71,87% pada siklus 2 yang berada
jenuh dalam pembelajaran.
dalam kategori baik. 3. Terjadinya peningkatan siswa yang menanggapi pertanyaan pada siklus 1 dengan persentase 40,62%, menjadi 71,87% pada siklus 2 yang berada dalam kategori baik.
Sehubungan dengan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti memberikan saran dalam pelaksanaan pembelajaran dengan model bermain jawabam sebagai berikut:
pembelajaran media
di
gambar
E. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Asma, Nur. 2002. Model Pembelajaran Kooperatif. Padang: UNP Press Padang. BSNP. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar. Jakarta: BSNP Diyanto, 2006. Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Melalui Tipe Bermain Jawaban dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Kelas IV SDN 20 Kumango, Kabupaten Tanah Datar. Padang: UNP.
Sanjaya, Wina. 2008. Kurikulum Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media Grup.
Hamalik, Oemar. 2007. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Septiati, Amalia Dkk. 2008. Pembelajaran IPA di SD. Jakarta: Universitas Terbuka
Maslichah Asy’ari. 2006. Penerapan Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Dalam Pembelajaran Sains Di SD. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Mulyasa,E. 2006. Kurikulum Yang Disempurnakan. Bandung: Remaja Rosdakarya Pebriyenni. 2009. Pembelajaran IPS II (Kelas Tinggi). Padang: kerjasama Dikti- Depdiknas dan Jurusan PGSD FKIP Bung Hatta.
Slavin, Robert. E. 2005. Cooperative Learning (Teori Riset dan Praktik). Bandung:Nusamedia. Sudjana, Nana. 2002. Metode Statistik. Bandung: Tarsindo. Taniredja Tukiran, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Alfabeta. Trianto. 2012. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara. Zaini, Hisyam.dkk. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.