PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN Marya Dalva1, Gusmaweti 2, Ashabul Khairi 3. 1) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Bung Hatta HP: 085274257000 Abstrak This study aimed to describe the increase in activity and learning outcomes of students in learning science using inquiry methods in SDN 27 Sago. This study is a Class Action Research conducted in the second semester of the academic year 2014/2015 in SDN 27 Sago South Coastal District. Subjects were fourth grade students of SDN 27 Sago South Coastal District totaling 16 students. The study was conducted in two cycles and each cycle consisting of two meetings. The research instrument in the form of text matter in the form of objective, essays and observations of student activity sheets and aspects of the teacher. The results showed an increase in activity of the first cycle students first meeting and 52.08% at the second meeting has risen 64.58%. With an average of 58.33% of student activity. Cycle II 85.42% the first meeting and the second meeting has risen 93.75% and an average of 89.58% of student activity. The average results of student learning first cycle completeness 64.6 with 43.75% and in the second cycle is 79.4 to 87.5%. Based on the results of this study concluded that the use of inquiry method can improve the activity and learning outcomes in science learning in class IV SDN 27 Sago South Coastal District. It is therefore recommended to teachers to be able to use the method of inquiry in science teaching in elementary school. Keywords: Activity, Learning Outcomes, Inquiry Method
A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang melakukan inovasi atau perubahan kearah Persoalan
peningkatan
kualitas yang lebih baik. Jadi, untuk meningkatkan
pendidikan pada dasarnya terletak pada kualitas
pendidikan
para
pengelola
kesedian para pengelola pendidikan untuk pendidikan harus memiliki semangat untuk melakukan perubahan. Apapun kebijakan
yang ditetapkan apabila proses pembelajaran
yang diperoleh siswa. Jika guru mengajukan
yang dirancang dan dilaksanakan oleh guru
pertanyaan, siswa tidak berani menjawab,
tidak berubah, maka kualitas pendidikan
jika ada itu hanya 2 sampai 3 orang siswa
tidak akan pernah mengalami perubahan.
saja. Jika ada kendala siswa tidak berani
Untuk
dorongan
bertanya, selain itu rendahnya aktivitas
terhadap guru untuk melakukan perubahan,
siswa belajar kelompok. Hal ini disebabkan
salah satunya adalah perubahan dalam
oleh
penggunaan strategi pembelajaran.
cenderung kurang memperhatikan tingkat
itu,
perlu
dilakukan
pembentukan
kelompok
guru
Kenyataan di lapangan yang peneliti
akademik siswa, kebanyakan guru membagi
alami khususnya dalam pembelajaran IPA di
kelompok berdasarkan absen atau tempat
kelas IV SD 27 Sago, belum sepenuhnya
duduk.
melibatkan siswa secara aktif. Peneliti
Berdasarkan permasalahan di atas,
melihat aktivitas siswa dalam belajar IPA
maka upaya peningkatan hasil belajar siswa
masih rendah. Rendahnya aktivitas siswa
dalam pembelajaran IPA di SDN 27 Sago
dalam pembelajaran IPA dapat dilihat dari
merupakan
sikap siswa yang tidak mau bertanya kepada
ditanggulangi.
guru
dalam
pembelajaran yang dapat merangsang siswa
pembelajaran, menjawab pertanyaan, dan
untuk aktif dan terlihat secara langsung
mengerjakan tugas. Selama ini penggunaan
dalam pembelajaran. Karena pembelajaran
metode ceramah lebih banyak dilakukan dan
berpusat
dipandang lebih efektif. Siswa lebih banyak
pembelajaran lebih bermakna. Pendekatan
mendengarkan,
yang
pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil
dilakukan guru di depan kelas. Hal ini
belajar siswa adalah pendekatan Inkuiri,
diduga menyebabkan rendahnya hasil belajar
pembelajaran dengan pendekatan Inkuiri
jika
mengalami
melihat
kesulitan
kegiatan
masalah
pada
Guru
siswa
yang harus
akan
harus memberi
membuat
dapat melibatkan siswa secara aktif dalam
melakukan
mengembangkan
“Peningkatan
pengetahuan
sehingga
penelitian
dengan
judul
Aktivitas dan Hasil Belajar
yang dipelajari lebih bermakna bagi dirinya
Siswa Melalui Pendekatan Inkuiri Pada
dan orang lain di sekelilingnya.
Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 27 Sago
Pendekatan
inkuiri
dapat
Kabupaten Pesisir Selatan”.
mengembangkan kemampuan berfikir siswa
2. Tujuan Penelitian
serta berorientasi pada hasil belajar dan juga
Penelitian ini bertujuan untuk:
berorientasi pada proses belajar. Karena itu,
a. Mendeskripsikan
peningkatan aktivitas
kriteria keberhasilan strategi inkuiri bukan
bertanya siswa dalam pembelajaran IPA
ditentukan oleh sejauh mana siswa dapat
dengan menggunakan Pendekatan inkuiri
menguasai materi pelajaran, akan tetapi
di kelas IV SDN 27 Sago Kabupaten
sejauh mana siswa beraktivitas mencari dan
Pesisir Selatan.
menemukan sesuatu. Maka peran guru
b. Mendeskripsikan peningkatan aktivitas
dalam pembelajaran lebih memungkinkan
menjawab
tercapainya kondisi belajar yang kondusif,
pembelajaran IPA dengan menggunakan
seperti
Pendekatan inkuiri di kelas IV SDN 27
memberikan
siswa
kesempatan
berperan lebih aktif dalam melakukan percobaan atau eksprimen, berfikir kritis. Melalui
pendekatan
inkuiri
pertanyaan
siswa
dalam
Sago Kabupaten Pesisir Selatan. c. Mendeskripsikan peningkatan aktivitas mengerjakan
tugas
siswa
dalam
diharapkan setiap anggota kelompok lebih
pembelajaran IPA dengan menggunakan
mudah dan leluasa dalam menyampaikan
Pendekatan inkuiri di kelas IV SDN 27
masalah yang dihadapi, sehingga siswa yang
Sago Kabupaten Pesisir Selatan.
bersangkutan terpacu semangatnya untuk belajar. Oleh karena itu penulis ingin
d. Mendeskripsikan belajar
IPA
peningkatan dengan
hasil
menggunakan
Pendekatan inkuiri di kelas IV SDN 27
pada siswa, sebab dengan adanya aktivitas
Sago Kabupaten Pesisir Selatan.
siswa dalam proses pembelajaran terciptalah
B. KAJIAN TEORI
situasi belajar aktif. Keaktifan siswa selama
1. Aktivitas Belajar
proses belajar mengajar merupakan salah
Menurut
Sardiman
(2011:100),
satu
indikator
adanya
aktivitas artinya kegiatan-kegiatan yang
motivasi untuk belajar.
terjadi baik bersifat fisik maupun mental.
2. Pendekatan Inkuiri
Sedangkan menurut
Hamalik (2008:27)
Menurut
keinginan
Sudjana
atau
(2004:154)
belajar adalah modifikasi atau memperteguh
menyatakan bahwa “pendekatan inkuiri
kelakuan melalui pengalaman. Menurut
merupakan
pendekatan
pengertian ini, belajar bukan suatu tujuan
berusaha
meletakkan
tetapi
mengembangkan
merupakan
suatu
proses
untuk
cara
mengajar dasar berfikir
yang dan
ilmiah”.
mencapai tujuan. Jadi merupakan langkah-
Pendekatan ini lebih menuntut siswa untuk
langkah atau prosedur yang ditempuh. Jadi
lebih
aktivitas belajar adalah kegiatan yang terjadi
mengembangkan
baik fisik ataupun mental yang menciptakan
pemecahan
suatu pengalaman untuk mencapai suatu
sebagai subjek belajar. Menurut Hamalik
tujuan.
(2012:220) menyatakan bahwa : Pendekatan
banyak
menemukan
masalah,
sendiri
keaktifan siswa
dan dalam
diharapkan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan
inkuiri adalah pendekatan pembelajaran
bahwa aktivitas belajar merupakan segala
yang berpusat pada siswa dimana kelompok
kegiatan yang dilakukan dalam proses
siswa inkuiri dalam suatu isu atau mencari
interaksi (guru dan siswa) dalam rangka
jawaban-jawaban terhadap isi pertanyaan
mencapai tujuan belajar. Aktivitas yang
dari suatu prosesdur yang dipahami secara
dimaksudkan disini penekanannya adalah
jelas.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan
Seorang
peserta
didik
dapat
bahwa pendekan inkuiri harus berpusat
dikatakan telah mencapai hasil belajar jika
kepada siswa dimana siswa yang harus
pada dirinya telah terjadi perubahan tertentu
mencari
jawaban-jawaban
melalui proses pembelajaran. Dengan kata
terhadap isi pertanyaan dari suatu prosedur
lain, apabila terjadi perubahan tingkah laku
yang dipahami. Siswa akan lebih memahami
ke arah yang lebih baik pada diri seseorang
proses belajar dengan mencari tahu atas
peserta didik, maka peserta didik tersebut
petanyaan yang sudah ada.
dapat dikatakan telah berhasil dalam belajar.
3. Hasil Belajar
Sebagaimana
tahu
tentang
Menurut Slameto (2013:15), “Hasil belajar
mencakup
afektif,
dan
dikemukakan
oleh
Slameto (2013:2) “belajar ialah suatu proses
kognitif
usaha yang dilakukan seseorang untuk
Berdasarkan
memperoleh suatu perubahan tingkah laku
pengertian hasil belajar diatas, disimpulkan
yang baru secara keseluruhan sebagai hasil
bahwa hasil belajar adalah kemampuan-
pengalamannya
kemampuan yang dimiliki siswa setelah
dengan lingkungannya”.
menerima
kemampuan
yang
psikomotorik.
pengalaman
Kemampuan-kemampuan mencakup
aspek
kognitif,
belajarnya. tersebut afektif
dan
sendiri
Berdasarkan
dalam
pendapat
interaksi
beberapa
ahli di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah pengetahuan, tingkah laku,
psikomotorik. Hasil belajar dapat dilihat
keterampilan
atau
melalui kegiatan evaluasi yang bertujuan
diperoleh peserta didik setelah menerima
untuk mendapatkan data pembuktian yang
pengalaman
akan menunjukan tingkat kemampuan siswa
menerapkannya dalam kehidupan.
dalam mencapai tujuan pembelajaran.
C. METODE PENELITIAN
belajar
kemampuan
dan
yang
mampu
Jenis penelitian yang peneliti lakukan
adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
1.
Lembar observasi
Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SD
2.
Tes Hasil Belajar
Negeri 27 Sago Kabupaten Pesisir Selatan.
3. Dokumentasi
Subjek penelitian berjumlah 16 orang yang
Analisis Data
terdiri dari siswa laki-laki sebanyak 9 orang
1.
Analisis format observasi
serta siswa perempuan 7 orang. Penelitian
Jumlah
skor
dihitung
ini dilaksanakan pada semester genap tahun
dikalkulasikan
ajaran 2014/2015, yaitu pada bulan Januari
persentase aktifitas guru. Rumus yang
dengan
dipakai
materi
yang
sejalan
dengan
kurikulum dan silabus yang ada. Penelitian
dilakukan
untuk
untuk
dan
mendapatkan
menghitung
persentase
aktifitas guru menurut Desfitri, (2008:40) dengan
mengacu pada Model Arikunto yang terdiri dari empat komponen yaitu: perencanaan,
adalah: P = Jumlah skor yang didapatkan x 100% Jumlah skor Maksimal Kriteria Keberhasilan
pelaksanaan tindakan, observasi/pengamatan
80% - 100% = Sangat baik
dan refleksi. Indikator keberhasilan dalam
70% - 79%
= Baik
proses
60% - 69%
= Cukup
<59%
= Kurang
pembelajaran
diukur
dengan
menggunakan persentase aktivitas siswa dan kriteria ketuntasan minimal (KKM). KKM
2.
Analisis Tes Hasil Belajar
pada mata pelajaran IPA adalah 65 dan
Analisis tes hasil belajar siswa
indikator keberhasilan pada aktivitas yang
dapat dihitung dengan rumus dari Sudjana
akan dicapai adalah 70%.
(2009:109) yaitu:
Dalam
penelitian
ini,
peneliti
menggunakan beberapa instrumen untuk mengumpulkan data yaitu:
a. Rata-rata Hasil Belajar X = ∑x N X = Nilai rata-rata siswa
∑x = Jumlah nilai siswa N = Jumlah siswa
Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa dengan Pendekatan Inkuiri pada Siklus I Pertemuan I II
b. Ketuntasan Belajar TB = S X 100% N S = Jumlah siswa yang mencapai
persentase 52,08 64,58 58,33
2) Data Hasil Observasi Kegiatan Guru
Hasil Observasi Proses Pelaksanaan Pembelajaran pada Siklus I
tuntas
Pertemuan Jumlah Skor I 14 II 15 Rata-rata
N = Jumlah seluruh siswa D. HASIL DAN PEMBAHASAN 1.
Indikator A B C 8 7 10 10 9 12 Rata-rata
Persentase 70% 75% 72,5%
Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I Hasil dari pengamatan direfleksikan
3) Data Hasil Belajar siswa pada siklus I Berdasarkan hasil tes siklus I dapat
untuk perencanaan tindakan beriktunya. Untuk lebih jelasnya berikut rincian dari pengamat
selama
proses
pembelajaran
dengan menggunakan pendekatan inkuiri. 1) Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran
diketahui ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus sebagai berikut:
Hasil Tes dan Ketuntasan Hasil Belajar IPA dengan Menggunakan Pendekatan Inkuiri pada siklus I N o
Jumlah Siswa
Rata-rata nilai tes
Data hasil observasi ini didapat melalui lembar observasi aktivitas siswa, dan digunakan untuk melihat proses dan
1.
2.
16
kedua obsever peneliti terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran dapat dilihat pada tabel berikut:
7 orang 43,75
9 orang 56,25
Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II
perkembangan aktivitas yang terjadi selama pembelajaran berlangsung. Hasil analisis
64,6
Persentase Tidak Tuntas Tuntas
Hasil terhadap
pengamatan
aktivitas
pengajaran pembelajaran
guru yang
siswa
observer
dan
aktivitas
menunjukkan peneliti
bahwa
laksanakan
sudah berlangsung dengan baik dan dirasa
sudah maksimal. Untuk lebih jelasnya hasil
diketahui ketuntasan hasil belajar siswa pada
pengamatan observer
siklus sebagai berikut:
siswa
dan
terhadap
pengajaran
guru
aktivitas dengan
menggunakan pendekatan inkuiri dan tes berupa ulangan harian (UH) di uraikan
Hasil Tes dan Ketuntasan Hasil Belajar IPA dengan Menggunakan Pendekatan Inkuiri pada siklus II N o
Jumlah Siswa
Rata-rata nilai tes
1.
16
79,4
sebagai berikut:
Persentase Tidak Tuntas Tuntas
14 orang 2 orang 87,5 12,5
1) Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Data hasil observasi ini didapat
E. Pembahasan
melalui lembar observasi aktivitas siswa
Berdasarkan hasil pengamatan siklus
yang digunakan untuk melihat proses dan
I yang diperoleh, maka direncanakan untuk
perkembangan aktivitas yang terjadi selama
melakukan perbaikan pada pembelajaran
pembelajaran berlangsung. dapat dilihat
siklus berikutnya. Pada siklus II nantinya
pada tabel barikut.
guru
Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa dengan Pendekatan Inkuiri pada Siklus II
selama proses pembelajaran pada siklus I
Pertemuan I II
Indikator A B C 13 12 16 15 14 16 Rata-rata
persentase 85,42 93,75 89,58
harus
memperhatikan
kekurangan
dan memperbaikinya pada siklus II. 1. Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Persentase rata-rata aktivitas siswa
2) Data Hasil Observasi Kegiatan Guru
pada
Hasil Observasi Proses Pembelajaran pada Siklus II Pertemuan Jumlah Skor I 19 II 20 Rata-rata
Pelaksanaan
mengalami
Persentase 95% 100% 97,5%
melalui
pembelajaran
pada
peningkatan. pendekatan
umumnya Pembelajaran
inkuiri
dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa kearah yang lebih baik. Hal ini dapat dilihat
3) Data Hasil Belajar siswa pada siklus II presentase rata-rata aktivitas siswa pada Berdasarkan hasil tes siklus II dapat tabel di bawah ini:
Perbandingan Observasi Aktivitas Belajar Siswa dengan Pendekatan Inkuiri Siklus I dan II Presentase Rata-rata Siklus I Siklus II % % 56,25 87,5 50 81,25 68,75 100 58,33 89,58 73,95
dari siklus I ke siklus II pada tabel di bawah ini: Perbandingan Hasil Belajar IPA dengan Menggunakan Pendekatan pada Siklus I dan II Siklus I Rata-rata 64,6
II 79,4
Nilai tertinggi
85
100
Nilai terendah
50
60
Jumlah siswa tuntas
7
14
Presentase rata-rata aktivitas guru
Jumlah siswa tidak tuntas
9
2
dalam proses pelaksanaan pembelajaran
Persentase ketuntasan (%)
43,75
87,5
terjadi
Jumlah Persentase Peningkatan
Indikator Bertanya Menjawab pertanyaan Mengerjakan tugas Jumlah Rata-rata
2. Aktivitas Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran
peningkatan
melalui
Proses
pendekatan
inkuiri. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
43,75
F. KESIMPULAN DAN SARAN
Perbandingan Observasi Proses Pembelajaran Aspek Guru pada Siklus I dan II I
Jumlah skor yang didapat 29
Rata-rata persentase 72.5
II
39
97,5
Siklus
Siswa Inkuiri
1. Kesimpulan Dari hasil penelitian di papar kan data dalam bab IV, maka peneliti dapat menarik kesimpulan yaitu:
3. Hasil Belajar Data mengenai hasil belajar siswa diperoleh melalui tes hasil belajar di akhir pertemuan dari setiap siklus. Dalam hal ini terlihat peningkatan ketuntasan hasil belajar
1. Aktivitas siswa dengan menggunakan pendekatan inkuiri pada pembelajaran IPA di kelas IV siklus I 58,33 ke siklus II 89,58 dengan rata-rata aktivitas siswa adalah 73,95. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa
penggunaan
pendekatan inkuiri dapat meningkatkan
2. Bagi guru SD, dalam pembelajaran IPA
aktivitas belajar IPA di kelas IV SDN 27
dapat menerapkan pendekatan inkuiri
Sago.
pada materi yang sesuai menurut tahap-
2. Hasil belajar siswa pada siklus I adalah
tahap pembelajarannya.
64,6 dengan ketuntasan siswa sebanyak
DAFTAR PUSTAKA
7 orang dengan persentase (43,75%) dan
Desfitri, Rita, Zulfa Amrina, Wince Hendri, Nuryasni dan Netriwati. 2008. Peningkatan Aktivitas, Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII2 MTSN Model Padang Melalui Pendekatan Kontekstual: Padang. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 79,4 dengan ketuntasan 14 orang dengan
persentase
demikian
(87,5%).
Dengan
dapat disimpulkan bahwa
Hamalik. Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Akasara.
penggunaan pendekatan inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar IPA di kelas IV SDN 27 Sago. 2. Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah dicantumkan
di
atas,
maka
peneliti
mengajukan beberapa saran sebagai berikut: 1. Bagi
peneliti,
dengan
Hamalik. Oemar. 2012. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Novianti, Selly. 2012. Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Peserta Didik melalui Pendekatan Inkuiri pada kelas IV SDN 14 Rajo Dani Kabupaten Tanah Datar. Skripsi. Padang: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Universitas Bung Hatta Sardiman . 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali.
melakukan
penelitian dapat menambah pengetahuan
Slameto.2013. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta
tentang bentuk pendekatan yang inovatif yang
dapat
bermanfaat
untuk
Sudjana, Nana. 2004. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
meningkatkan pembelajaran yang akan datang
Suharsimi. Arikunto, dan Suhardjono, Supardi. 2012. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara.