Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 8 ISSN 2354-614X
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Kegunaan Daun Pada Tumbuhan Melalui Metode Inkuiri Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Bobalo Ruslan, Sarjan N. Husain, dan Ritman Ishak Paudi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA pada materi Kegunaan daun pada Tumbuhan dengan menggunakan metode Inkuiri. Data kuantitatif didapatkan dari hasil observasi dan dari nilai tugas, data dianalisis secara kualitatif yaitu dengan cara mereduksi data, penyajian data, verivikasi data dan dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan rumus untuk menentukan ketuntasan belajar secara individu dan klasikal. Hasil penelitian ini yaitu siswa mengalami peningkatan dalam hal hasil belajar mereka dibandingkan sebelum menggunakan metode Inkuiri. Hasil belajar sangat rendah ditunjukan oleh dari 20 siswa peserta tes yang tuntas belajar hanya 6 orang, setelah di terapkan metode Ingkuiri atau pada siklus I mengalami peningkatan sebesar 25% dari kegiatan awal menjadi 55% yaitu 11 orang siswa yang tuntas belajar. Pada siklus II hasil belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 30% dari sebelumnya yaitu menjadi 85% atau siswa yang tuntas belajar 17 orang dari 20 siswa. Kata Kunci: Metode Inkuiri, Hasil Belajar, Kegunaan daun. I.
PENDAHULUAN Pada hakekatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses interaksi atau
hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam suatu pembelajaran. Guru sebagai salah satu komponedalam proses belajar mengajar merupakan pemegang peran yang sangat penting. Guru bukan hanya sekedar menyampaikan materi saja, tetapi lebih dari itu guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran. Berhasilnya tujuan pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor, diantaranya adalah faktor guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Guru secara langsung dalam pembelajaran dapat mempengaruhi, membina dan meningkatkan kecerdasan serta keterampilan siswa. Oleh karena itu diharapkan guru memiliki
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 8 ISSN 2354-614X keterampilan memilah dan menerapkan model atau metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan konsep-konsep mata pelajaran yang siswa dapat ditingkatkan. Sehubungan hasil belajar pada siswa SDN 1 Bobalo masih rendah, khususnya mata pelajara matematika mereka mengalami kesulitan. Hal ini terlihat pada hasil perolehan nilai tugas harian siswa, ulangan harian, dan nilai raport masih rendah jika dibandingkan dengan nilai beberapa mata pelajaran lainnya. Siswa SDN 1 Bobalo khususnya di kelas IV, hasil belajar siswa pada materi “ kegunaan daun “ sangatlah rendah. Siswa kesulitan dalam menyelesaikan soal yang diberikan guru, hal ini dapat dilihat dari hasil tes. Dalam pembelajaran matematika di SDN 1 Bobalo, Khususnya di kelas IV. Peneliti masih menggunakan paradigma pembelajaran lama, yaitu dalam arti komunikasi dalam pembelajaran IPA. Cenderung berlangsung satu arah yang umumnya dari guru ke siswa, guru lebih mendominasi pembelajaran. Maka dengan demikian pembelajaran cenderung menonton sehingga mengakibatkan siswa merasa jenuh dan bosan. Hal ini menyebabkan rendahnya kemauan untuk bertanya saat siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi. Hal yang paling tampak adalah pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung, sikap siswa seperti layaknya siswa yang sudah memahami materi yang di ajarkan, tetapi pada saat diberikan tugas latihan sebagian besar siswa kesulitan dalam menyelesaikannya. Berdasarkan masalah di atas peneliti mencoba menerapkan model pembelajaran Inkuiri melalui penelitian yang berjudul “ Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang Kegunaan Daun pada Siswa Kelas IV SDN 1 Bobalo “ dengan harapan agar siswa: (1) aktif dalam pembelajaran; (2) kerja sama dalam kelompok berjalan dengan baik; (3) hasil belajar siswa dapat meningkat. II. METODE PENELITIAN Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu melalui penelitian tindakan (action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran dikelas. Penelitian ini juga termasuk deskriptif, sebab menggambarkan
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 8 ISSN 2354-614X bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat tercapai. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 1 Bobalo. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 1 Bobalo dengan jumlah 20 orang, terdiri dari 12 orang laki-laki dan 8 orang perempuan. Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart (1997:6), yaitu berbentuk spiral dari siklus meliputi Planning (rencana), Action (tindakan), Observation (pengamatan) dan Reflection (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah rencana yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus I dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa indentifikasi masalah. Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu lembar observasi dan tes. Data yang dikumpulkan dari penelitian ini yaitu berupa data kuantitatif dan data kualitatif yang bersumber dari siswa, guru dan observer. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui hasil dari observasi terhadap proses pembelajaran dan hasil tes siswa. Analisis data dilakukan dengan mengacu pada analisis data kuantitatif model Mile dan Huberman dalam Muslich (2010:337-345) yaitu (1) reduksi (data reduction), (2) penyajian data (data display), dan (3) penarikan kesimpulan/verifikasi (conclusion drawing/verification). Ketuntasan belajar siswa secara individu berdasarkan nilai akhir siswa dalam pelajaran dengan rumus sebagai berikut: x N=
x 100 y
Dimana :
N = Nilai akhir siswa X = Skor perolehan Y = Skor Maksimal
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 8 ISSN 2354-614X Sedangkan ketuntasan belajar klasikal berdasarkan hasil belajar secara klasikal dengan rumus sebagai berikut : N KBK =
x 100% S
Dimana : N = Banyak siswa yang tuntas S = Jumlah seluruh siswa KBK = Ketuntasan Belajar Klasikal Penetapan ketuntasan belajar siswa secara individu berdasarkan penetapan nilai KKM yaitu 60, sedangkan ketuntasan secara klasikal jika 75% siswa telah mencapai nilai KKM. Tahapan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pra penelitian dan kemudian dilanjutkan dengan tindakan dengan menggunakan metode yang telah direncanakan. III.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada pra tindakan, dapat dilihat
bahwa banyaknya siswa yang tuntas adalah 6 siswa dari 20 siswa dengan persentase 30%
dengan jumlah skor yang dicapai 1220 dari jumlah skor maksimal 2000.
Persentase skor yang tercapai yaitu 61%, persentase tersebut masuk kedalam kategori cukup. Setelah melakukan tahapan pra tindakan, kemudian masuk ke tahap pelaksanaan tindakan yaitu siklus I dengan hasil observasi guru pada siklus I aspek perolehan skor diperoleh sebesar 32 dari jumlah skor maksimal 52 sehingga presentase skor yang diperoleh hanya mencapai 61,5% . Hal ini menunjukkan taraf keberhasilan aktivitas guru menurut pengamatan berada dalam ketegori kurang. Sedangkan hasil observasi pada siswa menunjukan pada siklus I aspek perolehan skor diperoleh sebesar 16 dari jumlah skor maksimal 40 sehingga presentase skor yang diperoleh hanya mencapai 40%. Hal ini menunjukkan taraf keberhasilan aktivitas siswa menurut pengamatan berada dalam ketegori kurang. Hasil tes formatif siswa pada siklus I yaitu, banyaknya siswa yang tuntas adalah 11 siswa dari 20 siswa
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 8 ISSN 2354-614X dengan persentase 55% yang tergolong ke dalam kategori cukup ; dengan jumlah skor yang dicapai 1310 dari jumlah skor maksimal 2000. Persentase skor yang tercapai yaitu 65,5%, persentase tersebut masuk kedalam kategori baik dan telah mengalami peningkatan dari hasil belajar pada pra tindakan. Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan pada siklus I, dapat dilihat bahwa penggunaan metode Inkuiri dalam proses pembelajaran meningkatkan hasil belajar siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil tes siswa, persentase pencapaian skor siswa mencapai 65,5%. Persentase pencapaian skor siswa tersebut meningkat dari sebelumnya. Tetapi hasil tersebut belum mencapai standar ketuntasan yang diharapkan. Berdasarkan hasil tersebut, perlu dilakukan tindakan selanjutnya yaitu siklus II. Berdasarkan hasil penelitian siklus II di dapatkan hasil observasi guru pada siklus II aspek perolehan skor diperoleh sebesar 45 dari jumlah skor maksimal 52 sehingga presentase skor yang diperoleh hanya mencapai 86,5% . Hal ini menunjukkan taraf keberhasilan aktivitas guru menurut pengamatan berada dalam ketegori sangat baik. hasil observasi guru pada siklus II aspek perolehan skor diperoleh sebesar 32 dari jumlah skor maksimal 40 sehingga presentase skor yang diperoleh mencapai 80% . Hal ini menunjukkan taraf keberhasilan aktivitas siswa menurut pengamatan berada dalam baik. Sedangkan hasil tes formatif didapatkan pada siklus II, banyaknya siswa yang tuntas adalah 11 siswa dari 20 siswa dengan persentase 85% yang tergolong ke dalam kategori cukup ; dengan jumlah skor yang dicapai 1710 dari jumlah skor maksimal 2000. Persentase skor yang tercapai yaitu 85,5%, persentase tersebut masuk kedalam kategori baik dan telah mengalami peningkatan dari hasil belajar pada Siklus I. Penelitian mengenai meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 1 Bobalo pada materi kegunaaan daun pada tumbuhan melalui metode inkuri merupakan suatu metode yang diterapkan peneliti dalam proses pembelajaran siswa. Penelitian ini menitik beratkan pada peningkatan hasil belajar siswa. Melalui observasi, penulis
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 8 ISSN 2354-614X melakukan pengamatan awal keadaan siswa pada proses pembelajaran IPA yaitu pada materi materi kegunaaan daun pada tumbuhan di kelas IV SDN 1 Bobalo. Berdasarkan observasi tersebut peneliti mendapatkan hasil yang kurang memuaskan karena pada tes pra tindakan atau sebelum menerapkan metode inkuri peneliti mendapatkan hasil dibawah standar yang diharapkan. Dimana pada kegiatan awal tersebut peneliti mendapatkan 6 dari 20 siswa atau 30% dari siswa IV SDN 1 Bobalo yang tuntas. Dapat dilihat masih banyak siswa yang masih kurang memahami materi pelajaran yang diberikan Guru. Setelah melakukan perlakuan pertama yaitu pra tindakan, peneliti melakuakan tindakan berikutnya yaitu siklus I. Pada perlakuan ini, peneliti menggunakan metode pembelajaran yang telah direncanakan yaitu metode inkuri. Dalam metode ini, peneliti melakukan proses pembelajaran dengan teknik inkuri. Hasil observasi yang dilakukan oleh teman sejawat pada proses pembelajaran menunjukkan peningkatan pada keaktifan siswa. Siswa mulai menunjukkan keseriusan dalam memperhatikan materi yang diajarkan meskipun masih sebagian kecil yang menunjukkan peningkatan tersebut. Kemudian setelah selesai pemberian materi dengan metode inkuri, peneliti melakukan tes terhadap siswa. Tes ini dimaksudkan untuk menguji pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran yang dilakukan dengan metode inkuri dimana tes ini terdiri dari 5 soal dalam bentuk esai dan setiap soal diberi nilai maksimal 20. Dapat dilihat dari tes tersebut mengalami peningkatan hasil yang dicapai oleh siswa. Jumlah siswa yang tuntas bertambah dari 6 orang menjadi 11 orang atau mengalami peningkatan sebesar 25% dari 30% menjadi 55%. Peningkatan tersebut menunjukkan bahwa metode inkuri berhasil pada proses pembelajaran meskipun hasil tersebut belum mencapai standar yang diinginkan yaitu sekitar 75% siswa yang tuntas. Oleh sebab itu peneliti melanjutkan ke tahap selanjutnya yaitu siklus II untuk memperbaiki kekurangan pada siklus I agar mencapai hasil yang diharapkan. Didalam siklus II ini, siswa melakukan proses pembelajaran seperti halnya pada siklus I. Dikarenakan siklus II ini merupakan perbaikan hasil dari siklus I, maka
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 8 ISSN 2354-614X peneliti harus menutupi kekurangan yang terjadi di siklus I dan harus lebih serius dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah bervariasi. Hasil yang didapatkan dari pembelajaran siklus II ini menunjukkan peningkatan yang lebih baik dari siklus I, dimana hampir keseluruhan siswa mengikuti pembelajaran dengan serius dan penuh perhatian. Setelah pembelajaran peneliti melakukan seperti halnya siklus I yaitu memberikan tes akhir. Dari tes tersebut, peneliti mendapatkan hasil yang memuaskan. Siswa sudah sebagian besar mengalami peningkatan hasil belajar mereka dengan persentase peningkatan mencapai 85% siswa yang tuntas atau terdapat 17 orang dari 20 siswa yang sudah tuntas. Hasil tersebut sudah melampaui standar minimum ketuntasan hasil belajar. Berdasarkan hasil tersebut, peneliti menganggap penggunaan metode inkuri telah menunjukkan keberhasilan sesuai yang diharapkan pada proses pembelajaran IPA di kelas IV SDN 1 Bobalo. Peneliti dapat menyimpulkan bahwa penggunaan metode ceramah bervariasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 1 Bobalo pada pembelajaran IPA. Akan tetapi, dari sekian siswa yang tuntas masih terdapat 3 orang siswa yang belum tuntas. Untuk menindaklanjuti hal tersebut peneliti perlu melakukan perlakuan khusus agar mereka dapat memahami materi yang diajarkan. IV.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan Hasil penelitian yang telah dilakukan pada setiap tindakan, dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa : 1) Model pembelajaran inkuiri memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap tindakan 2) Peningkatan pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan hubungan kerjasama yang baik diantara siswa serta dapat melatih siswa dalam menemukan hal-hal baru yang belum mereka ketahui sebelumnya, sehingga mereka menjadi termotivasi untuk belajar.
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 8 ISSN 2354-614X Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, agar proses belajar mengajar IPA lebih efektif dan lebih memeberikan hasil yang optimal bagi siswa, maka disampaikan saran sebagai berikut: 1. Untuk menerapkan model pembelajaran inkuiri memerlukan persiapan yang cukup matang, sehingga guru harus mampu menentukan atua memilih topik yang benarbenar bisa diterapkan dalam model pembelajaran tersebut. 2. Dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa, guru hendaknya lebih sering melatih siswa dengan berbagai model pembelajaran walau dalam taraf yang sederhana, dimana siswa nantinya dapat menemukan pengetahuan baru, memperoleh konsep dan keterampilan, sehingga siswa berhasil atau mampu memecahkan masalah yang dihadapinya. Untuk penelitian yang serupa hendaknya dilakukan perbaikan-perbaikan agar diperoleh hasil yang lebih baik. DAFTAR PUSTAKA Kemmis, S. And Taggart. 1997 The Action Researche Planner. Burwod : Deakin University, Mc Namars T.P. http:/www.menurut paraahli Muslich. 2010. Melakasanakan PTK Itu Mudah. Jakarta: PT Bumi Aksara. http:/www.menurut paraahli