PENINGKATAN PARTISIPASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DI KELAS IV SDN 01 KINALI Nofrianti1, ErmanHar1,Edrizon1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta. E-mail:
[email protected] Abstract This classroom action research objective was to describe the increased participation of students in learning science. The approach used is a qualitative and quantitative approach to classroom action research. With two cycles each cycle consisting of 2 (two) meetings. Subjects were fourth grade students of SDN 01 Kinali, totaling 19 students, consisting of 9 men and 10 women. The technique used in the data collection in the form of observations, and further processed by means of descriptive research has shown increased participation cycle students from the first cycle (38.15%) with a low category, menjadi67, 1% in the second cycle with the high category, Observations implementation activities learning increased from the first cycle (82.14%) 94.63% in the second cycle with a very good category. It can be concluded from student participation can be improved by using CTL Learning Model can increase student participation in the learning IPA.Untuk it is suggested that the teacher can use CTL Learning Model in learning. Keywords: Participation, Science, Learning CTL IPA. Kurikulum IPA lebih menekankan
Pendahuluan IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di Sekolah Dasar. Menurut dalam
Kurikulum Depdiknas
Pendidikan
Dasar
(2006:283)
Ilmu
agar siswa menjadi aktif dan luwes dalam pembelajaran. Berdasarkan pengalaman peneliti di SDN
01
Kinali,
Kecamatan
Kinali
Pengetahuan Alam adalah: pengetahuan
Kabupaten Pasaman Barat, dimana dalam
yang mengalami uji coba kebenaran melalui
pembelajaran IPA yang dilaksanakan guru
metode ilmiah, dengan ciri: obyektif,
masih bersifat pembelajaran satu arah
metodik, sistimatis, universal, dan segala
dengan
dan tentatif.
konvensional yaitu mengajar dengan teknik
menggunakan
pendekatan
Kurikulum Ilmu Pengetahuan Alam
tertentu saja yang menuntut siswa untuk
(IPA) menyediakan berbagai pengalaman
menghafal serta membaca bahan pelajaran.
belajar untuk memahami konsep dan proses
Guru kurang memberikan porsi kepada
siswa untuk berpartisifasi aktif dalam
melalui model pembelajaran CTL di kelas
pembelajaran. Guru belum menempatkan
IV SDN 01 Kinali.
siswa sebagai subjek belajar. Siswa hanya
Elaine
(2011:65)
mendefinisikan
menerima apa yang disampaikan guru tanpa
Pembelajaran Contextual Teaching and
berusaha untuk menemukan jawaban dari
Learning(CTL) adalah:
permasalahan yang ada. Dalam hal ini guru kurang menggunakan pendekatan tepat
dalam
pembelajaran.
mengakibatkan
siswa
yang
Hal
jenuh
Sebuah sistim yang menyeluruh.CTL terdiri dari bagianbagian yang saling terhubung. Jika bagian-bagian ini terjalin satu sama lain, maka akan dihasilkan pengaruh yang melebihi hasilyang diberikan bagian-bagian,ya secara terpisah. Seperti halnya biola, cello, clarinet, dan alat music lain didalam sebuah orchestra yang menghasilkan bunyi yang berbeda-beda yang secara bersama menghasilkan music, demikian juga bagian-bagian CTL yang terpisah melibatkan prosesproses yang berbeda, yang ketika digunakan secara bersama-sama, memampukan para siswa membuat hubungan yang menghasilkan makna. Setiap bagian CTL yang berbeda-beda ini memberikan sumbangan dalam menolong siswa memahami tugas sekolah.Secara bersama-sama, mereka membentuk suatu sistim yang memungkinkan para siswa melihat makna di dalamnya, dan mengingat materi akademik. Ada beberapa langkah yang
ini
dalam
belajar,siswa kurang termotivasi untuk ikut berpartisipasi dalam pembelajaran. Menurut
Sastroputro
(dalam
Novianti, 2009:21)mengatakan, “Partisipasi adalah keterlibatan mental dan emosi seseorang dalam situasi kelompok yang mendorongnya sumbangan
untuk kelompok
memberikan dalam
usaha
mencapai tujuan serta tanggungjawab usaha bersangkutan.” Kurangnya partisipasi siswa dalam pembelajaran IPA, terlihat pada rendahnya keikutsertaan siswa dalam proses belajar mengajar. Rendahnya partisipasi siswa dalam
menjawab
dan
menanggapi
pertanyaan yang diberikan guru. Untuk
mencapai
dilaksanakan dalam pemecahan masalah
sasaran
yang
sesuai langkah pembelajaran CTL yakni:
diinginkan pada rumusan masalah di atas,
(1)
maka
alternatif
Bertanya; (4) Masyarakat belajar; (5)
pemecahan masalah untuk meningkatkan
Pemodelan; (6) Refleksi; (7) Penilaian
partisipasi siswa dalam pembelajaran IPA
sebenarnya (Kunandar, 2007:311).
peneliti
memberikan
Konstruktivisme;
(2)
Inquiri;
(3)
Penelitian
ini
meningkatkan
bertujuan
partisipasi
siswa
untuk
instrument penilaian RPP, dan lembar tes
dalam
kemampuan siswa.
pembelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan
Contextual
Teaching
And
Indikator keberhasilan dalam proses pembelajaran diukur dengan ketercapaian
Learning di kelas IV SDN 01 Kinali..
persentase partisipasi siswa yakni: 1)
Metodologi Pelitian
Partisipasi
Sesuai dengan masalah yang diteliti,
siswa
dalam
menjawab
pertanyaan guru >65%. 2) Partisipasi siswa
maka jenis penelitian ini adalah Penelitian
dalam menanggapi pendapat teman >65%.
Tindakan Kelas yang dilakukan dengan
Hasil Penelitan dan Pembahasan
mengacu
pada
yang
Hasil belajar akan tercermin dalam
dirumuskan Arikunto, dkk. (2010:16) yang
indikator-indikator tersebut. Agar indikator
terdiri
dapat
dari
desain
empat
perencanaan,
PTK
komponen
pelaksanaan
yaitu:
tindakan,
obervasi atau pengamatan, dan refleksi.
tercapai,
maka
pembelajaran
dilaksanakan dengan menggunakan model pembelajaran CTL.
Sabjek penelitian ini adalah siswa kelas IV
Materi pembelajaran yang akan
SDN 01 Kinali tahun ajaran 2012/2013,
dilaksanakan
terhitung dari waktu perencanaan sampai
siklus I ini adalah penyebab perubahan
penulisan
lingkungan fisik.
laporan
hasil
penelitian.
Sedangkan pelaksanaan tindakannya adalah
Pada
pada
tahap
pertemuan
pengamatan
pertama
yang
tanggal 20 Mei sampai dengan 7 Juni
dilakukan oleh observer yaitu guru kelas VI
2013.Penelitian ini dilakukan dalam dua
SDN
siklus, masing-masing siklus dilakukan dua
kegiatan yang dilakukan guru sebagai
kali pertemuan.Dalam pelaksanaan tindakan
peneliti dan siswa.
penelitian ini, peneliti bertindak sebagai
01
Hasil
Kinali.Pengamat
analisis
pengamat
terhadap
sebagai observer.
pembelajaran IPA menunjukkan bahwa Penelitian
guru
dalam
peneliti
guru, sedangkan teman sejawat bertindak
Instrumen
aktivitas
mengamati
proses
yang
pembelajaran belum berlangsung dengan
digunakan untuk pengumpulan data yaitu
baik. Begitu juga dengan halnya dengan
lembar observasi aktivitas guru, lembar
partisifasi siswa dalam pembelajaran belum
observasi kegiatan tentang partisipasi siswa,
optimal.
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh,
siklus I sebagaimana yang telah diuraikan
dijelaskan
sebelumnya. Pada indikator
bahwa
rata-rata
persentase
I. Diketahui
partisipasi siswadalam pembelajaran pada
bahwa partisipasi siswa masih belum sesuai
bagian yang diamati dan penjelasannya
seperti yang diharapkan. Hal ini terlihat dari
sebagai berikut: 1) Rata-rata persentase
kedua indikator, belum ada mencapai
pada indikator (A) yaitu 44,73%dalam
target,
kategori sedikit, yang mana hanya beberapa
pertanyaan dari guru hanya mencapai rata-
siswa
mampumenjawab
rata 44,73%, kemudin untuk indikator siswa
pertanyaan guru. 2) Pada indikator (B) rata-
berani menanggapi pendapat teman hanya
rata persentase yaitu 31,57%% dalam
mencapai
kategori sedikit sekali, yang mana hanya
Selain itu guru kurang siswa dalam
beberapa
berdiskusi; sehingga masih ada siswa yang
saja
yang
siswa
saja
yang
mampu
yaitu siswa
rata-rata
yang menjawab
persentase
menanggapi pendapat temannya. 3) Rata-
kurang
rata persentase partisipasi siswa pada siklus
kelompok.dapat
I adalah 38,15%.
penelitian pada siklus pertama masih jauh
Persentase
aktivitas
guru
dalam
mengelola pembelajaran memiliki rata-rata
berperan
31,57%.
dalam
diskusi
disimpulkan
bahwa
dari indikator yang telah ditetapkan, terlihat pada rata-rata keseluruhan yaitu 38,15%.
82,14% sehingga belum dapat dikatakan
Berdasarkan memperbaiki kelemahan
baik. Hal ini disebabkan karena guru belum
dan mempertahankan kelebihan yang telah
terbiasa menyajikan pembelajaran dengan
dicapai pada siklus I, maka diberikan solusi
menggunakan mode CTL.
untuk memperbaiki pembelajaran pada
Mencermati ketuntasan dan rata-rata hasil
siklus II sebagai berikut: 1) Guru harus
belajar siswa pada siklus I, terlihat bahwa
memotivasi siswa dengan cara member
rata-rata hasil belajar siswa sudah cukup
penguatan kepada anak seperti pujian dan
baik tetapi persentase ketuntasan klasikal
hadiah;
tergolong rendah. Persentase ketuntasan
hendaklah diberikan petunjuk yang jelas
belajar siswa baru capai 63,15%, sedangkan
agar siswa tidak bingung dan bertanya-
target persentase yang harus dicapai adalah
tanya lagi, guru hendaklah membimbing
70%.
dan mengarahkan siswa dalam berdiskusi,
Kegiatan refleksi dilakukan pada akhir siklus, berdasarkan hasil observasi pada
agar
2)
siswa
sebelum
siswa
benar-benar
berdiskusi
aktif
dalam
mengerjakan diskusi; 3) Guru harus bisa
membagi
waktu
untuk
masing-masing
siklus II ini jauh lebih baik.Hal ini terlihat
langkah sehingga siswa tidak kekurangan
pada persentase ketuntasan belajar dan rata-
waktu dalam diskusi
rata skor tes. Pada siklus I terdapat 63,15%
Berdasarkan data yang diperoleh pada
pertemuan
dapat
skor tes 69,73. Sedangkan pada siklus II,
dikemukakan persentase partisipasi siswa
siswa sudah dapat dikatakan tuntas belajar
dalam pembelajaran pada bagian yang
secara klasikal dan rata-rata skor tes juga
diamati dan penjelasannya sebagai beikut
meningkat dari siklus I ke siklus II. Hal ini
tabel diatas dapat dijelaskan hal sebagai
menunjukkan
berikut:
pembelajaran yang diinginkan.
1)
II
siklus
Rata-rata
II
siswa yang tuntas belajar dengan rata-rata
persentase
pada
indikator (A) yaitu 71,04% dalam kategori
tercapainya
Berdasarkan
Pengamatan,
sedikit, yang mana sudah banyak yang
pembelajaran
mampu menjawab pertanyaan dari guru,
baik.Siswa yang menjawab pertanyaan dari
siswa yang malu-malu untuk menjawab
guru sudah mencapai rata-rata persentase
pertanyaan dari guru, pada siklus II ini
71,04%, kemudian untuk indikator siswa
mereka sudah berani menjawab pertanyaan
berani menanggapi pendapat teman sudah
dari guru baik pertemuan pertama maupun
mencapai rata-rata persentase 63,15%, dan
yang kedua. 2) Pada indikator (B) rata-rata
untuk
persentase
yaitu 63,15% dalam kategori
mengeluarkan pendpat dalam kelompok
sedikit, yang mana sudah ada peningkatan
sudah mencapai rata-rata persentase 67,1%.
dari siswa untuk menanggapi pendapat
sudah
hasil
target
indikator
Dilihat
dari
terlaksana
siswa
data
dengan
mampu
persentase
temannya. Pada siklus I masih ada siswa
partisipasi dan hasil tes siklus II siswa,
malu-malu menanggapi pendapat temannya
maka sudah tercapai target yang ditetapkan
dan
dan keberhasilan belajar sangat
pada
peningkatan
siklus sedikit
II
ini
dari
sudah siswa
ada untuk
baik.
Sedangkan data pengamatan aktivitas guru
menanggapi pendapat temannya. 3) Rata-
dalam
rata persentase partisipasi siswa pada siklus
mengalami peningkatan dibandingkan pada
I adalah 67,1%dalam kategori banyak.
siklus I, dan dapat dikatakan cukup baik.
Mencermati hasil tes siklus II, dan apabila dibandingkan dengan siklus I, maka
mengelola
pembelajaran
susah
Tabel 1: Perbandingan hasil penelitian siklus I dan siklus II
No Komponen Siklus I 1 Partisipasi 38,15% siswa 2 Aktivitas guru 82,14% 3 Rata-rata hasil 69,73% belajar Berdasarkan analisis data
Siklus II 67,1% 94,63% 81,31% yang telah
diuraikan di atas, maka disimpulkan bahwa peningkatan proses pembelajaran IPA di kelas IV pada siklus II sudah meningkat, dan karena itu diputuskan untuk tidak melanjutkan
penelitian
pada
siklus
berikutnya. Dengan demikian penelitian ini telah selesai. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan selama dua siklus di atas, maka pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Learning
Contextual (CTL)
dapat
Teaching
And
meningkatkan
partisipasi siswa dalam pembelajaran IPA di kelas IV SDN 01 Kinali. Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi. 2010.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Prakti. Jakarta: Rineka Cipta. Depdiknas. 2006. Kurikulum Satuan Pendidikan. Depdiknas.
Tingkat Jakarta:
Kunandar. 2007. Guru Propesional. Jakarta: Grafindo Persada.
Jonson Elaine B. 2011. CTL Contextual Teaching & Learning Menjadikan Belajar Mengajar Mengasikkan dan Bermakna, Bandung: Kaifa. Novianti, Desi. 2010. Peningkatan Partisipasi Siswa Kelas IV Dalam Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Pendekatan CTL Di SDN 08 Ranah Batahan.Pasaman Barat: UNP.