PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN PENDEKATAN PMRI PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA UNTUK SISWA KELAS II SDN PLAOSAN 2
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: Vani Novianto NIM: 121134184
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada: Allah SWT yang senantiasa membimbing, melindungi dan mendampingiku dalam setiap kegiatanku. Kedua orang tuaku: Bapak Supani dan Ibu Juminah yang selalu memberi dukungan, semangat dan mendoakanku. Kakakku tersayang Vani Wirawan yang telah menyemangati dan mendoakanku. Sahabat-sahabatku Terimakasih atas semangat, dukungan dan bantuan kalian. Almamaterku tercinta Universitas Sanata Dharma
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO “Hendaklah kau menjadi orang yang rendah hati tanpa harus menjadi hina, rendah, dan lemah. Dan hendaklah kamu menuntut posisi yang lebih rendah dari martabatmu agar kau dapat mencapai martabatmu yang sesungguhnya” (Hassan Al Banna)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Vani Novianto NIM
: 121134184
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN PENDEKATAN PMRI PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA UNTUK SISWA KELAS II SDN PLAOSAN 2”
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian surat ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 29 Februari 2016
Yang Menyatakan,
Vani Novianto
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana karya ilmiah.
Yogyakarta, 29 Februari 2016
Penulis,
Vani Novianto
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Abstrak Novianto, Vani. 2016. Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Menggunakan Pendekatan PMRI pada Mata Pelajaran Matematika untuk Siswa Kelas II SDN Plaosan 2. PGSD. Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sanata Dharma Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya minat dan prestasi belajar siswa kelas II SDN Plaosan 2 pada ulangan harian materi pengukuran waktu, panjang, dan berat mata pelajaran matematika. Penelitian ini bertujuan: 1) menjelaskan pelaksanaan pendekatan PMRI dalam upaya meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa, 2) meningkatkan dan mengetahui peningkatkan minat siswa melalui penerapan pendekatan PMRI, 3) meningkatkan dan mengetahui peningkatkan prestasi belajar siswa melalui penerapan pendekatan PMRI. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas II SDN Plaosan 2 yang berjumlah 19 siswa. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Ada empat kegiatan utama dalam penelitian ini yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Pada tahap pelaksanaan peneliti membagi penelitian dalam 2 siklus. Peningkatan minat siswa dapat dilihat pada kondisi awal persentase jumlah siswa yang termasuk dalam katagori minimal berminat 42,11% dengan rata-rata nilai minat siswa 46,74 dalam katagori kurang berminat meningkat pada siklus I yaitu 78,95% dengan rata-rata nilai minat siswa 71,53 dalam katagori berminat dan pada siklus II mencapai 89,47% dengan rata-rata nilai minat siswa 90,13 dalam katagori sangat berminat. Persentase siswa lulus KKM pada kondisi awal sebesar 47,06% dengan nilai rata-rata 62,94 meningkat pada siklus I menjadi 57,89% dengan nilai rata-rata 69,42, dan pada siklus II meningkat menjadi 94,74% dengan nilai rata-rata 78,63. Peneliti menyimpulkan bahwa penggunaan pendekatan PMRI dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa menggunakan alat ukur panjang tidak baku dan baku yang digunakan pada siswa kelas II SDN Plaosan 2 tahun ajaran 2015/2016. Kata kunci: minat, prestasi belajar, dan Pendekatan PMRI.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Abstract Novianto, Vani. 2016. The improvement of students’ interest and learning achievement using PMRI Approximation in Mathematics Subject for second grade student of SDN Plaosan 2. PGSD. Thesis. Elementary School Education Study Program. Teacher and Education Faculty. Sanata Dharma University. The research background is the lack of students’ interest and learning achievement in second grade student of Plaosan 2 State Elementary School in daily test of measurement time, length, and wide Mathematics subject. The aims of this research are: 1) to explain the accomplishment of PMRI approximation in order to increase students’ interest and learning achievement, 2) to increase and to know the increasing students’ interest by the implementation of PMRI approximation, 3) to increase and to know the increasing of students’ learning achievement by the implementation of PMRI approximation. The participants of this research were 19 students of second grade student in Plaosan 2 State Elementary School. This research employed Classroom Action Research. There are four main activities in this research, there are planning, accomplishment, observation, and reflection. In accomplishment stage, the researcher divided the research in 2 cycles. The increasing of students’ interest can be seen in first percentage conditionof the students included in minimal categorized 42,11% with value’s average 46,74 in not interesting category. In first cycle, the students’ interest increase become 78,95% with value’s average 71,53 in interesting category and in second cycle reach 89,47% with value’s average 90,13 in very interesting category. The percentage of students who can pass the examination in first condition were 47,06% with value’s average 62,94 can increase in first cycle become 57,89% with value average 69,42. In second cycle increase become 94,74% with value’s average 78,63. The researcher conclude that the use of PMRI approximation in learning process can increase students’ interest and learning achievement use measurement length tool that used in second grade students of Plaosan 2 State Elementary School 2015/2016 year. Key words: interest, learning achievement, PMRI approximation.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya yang melimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Peningkatan Minat Dan Prestasi Belajar Menggunakan Pendekatan PMRI Pada Mata Pelajaran Matematika Untuk Siswa Kelas II SDN Plaosan 2” Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan (S.Pd) pada program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selama masa studi dan penyusunan skripsi, penulis mendapat dukungan baik secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., selaku Ketua Program
Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar. 3. Ibu Elisabeth Desiana Mayasari S.Psi., M.A., selaku Dosen Pembimbing Akademik. 4. Bapak Drs. Paulus Wahana, M.Hum., selaku Dosen Pembimbing I, yang telah memberikan dorongan, motivasi, dan perhatian sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 5. Ibu Andri Anugrahana S.Pd., M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II, yang telah memberikan saran dan mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi ini. 6. Seluruh dosen dan staf PGSD, terima kasih atas bantuannya. x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Ibu Sudarini, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SDN Plaosan 2 yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian. 8. Ibu Diah Ismayati, S.Pd., selaku guru kelas 2 SDN Plaosan 2 yang telah membantu dalam melaksanakan penelitian dan kerjasamanya. 9. Teman-teman PPL yang telah membantu dalam melaksanakan dalam melaksanakan penelitian. 10. Siswa-siswi SDN Plaosan 2 yang telah menyambut dengan baik dan dapat bekerja sama. 11. Orang tuaku yang tercinta, yang telah memberikan dukungan, cinta kasih, dan menunjang segala kebutuhan. 12. Kakakku yang tersayang yang telah memberikan semangat dan bantuannya. 13. Sahabat-sahabatku: Yosafat, Dika, Deni, Ade, Didit, Christo, Debora, Defirra, Eni, Epri, Mira, dan semua teman-teman kelas D angkatan 2012 terima kasih atas dorongan, semangat dan bantuannya. 14. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga karya penelitian ini dapat memberikan manfaat dan berguna bagi banyak pihak. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan baik dari segi isi, bahasa, dan penyusunannya, untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik demi penyempurnaan tulisan ini. Yogyakarta, 29 Februari 2016 Penulis
Vani Novianto
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI .............................................................................................................................. Halaman HALAMAN JUDUL............................................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................ii HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................................. iii HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................................... iv HALAMAN MOTTO ............................................................................................................ v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ...............vii ABSTRAK ......................................................................................................................... viii ABSTRACT ............................................................................................................................ ix KATA PENGANTAR ........................................................................................................... x DAFTAR ISI ........................................................................................................................xii DAFTAR TABEL ............................................................................................................... xvi DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... xviii DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................................... xix BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................................. 1 1.2 Batasan Masalah......................................................................................................... 6 1.3 Rumusan Masalah ...................................................................................................... 7 1.4 Batasan Pengertian ..................................................................................................... 7 1.5 Tujuan Penelitian ....................................................................................................... 8 1.6 Pemecahan Masalah ................................................................................................... 9 1.7 Manfaat Penelitian .................................................................................................... 9 BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................................. 10 2.1 Kajian Teori ............................................................................................................. 10 2.1.1
Minat Belajar................................................................................................ 10 2.1.1.1 Pengertian Minat Belajar .................................................................. 10 2.1.1.2 Indikator Mengukur Minat Belajar ................................................... 11 2.1.1.3 Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar....................................... 14
2.1.2
Prestasi Belajar ............................................................................................. 15 2.1.2.1 Pengertian Prestasi Belajar ............................................................... 15 xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.1.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ......................... 16 2.1.3
Pengertian Matematika................................................................................. 17
2.1.4
Pengukuran Panjang ..................................................................................... 18 2.1.4.1 Pengukuran Panjang Satuan Tidak Baku ........................................ 18 2.1.4.2 Pengukuran Panjang Satuan Baku ................................................... 20
2.1.5
Pendidkan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) .................................... 20 2.1.5.1 Pengertian PMRI .............................................................................. 20 2.1.5.2 Prinsip-prinsip PMRI........................................................................ 21 2.1.5.3 Karakteristik PMRI .......................................................................... 23 2.1.5.4 Kelebihan PMRI ............................................................................... 24
2.1.6
Karakteristik Siswa Sekolah Dasar .............................................................. 24
2.2 Penelitian yang Relevan ............................................................................................ 25 2.3 Kerangka Berpikir ..................................................................................................... 27 2.4 Hipotesis Tindakan .................................................................................................... 29 BAB III Metode Penelitian .................................................................................................. 30 3.1 Jenis Penelitian ......................................................................................................... 30 3.1.1
Perencanaan.................................................................................................. 31
3.1.2
Pelaksanaan .................................................................................................. 32
3.1.3
Pengamatan .................................................................................................. 32
3.1.4
Refleksi ........................................................................................................ 32
3.2 Setting Penelitian ..................................................................................................... 33 3.2.1
Tempat Penelitian......................................................................................... 33
3.2.2
Subjek Penelitian.......................................................................................... 33
3.2.3
Objek Penelitian ........................................................................................... 33
3.2.4
Waktu Penelitian dan Tahun Ajaran ............................................................ 33
3.3 Persiapan .................................................................................................................. 33 3.4 Desain Penelitian ...................................................................................................... 35 3.4.1 Siklus I .......................................................................................................... 35 3.4.2 Siklus II ......................................................................................................... 39 3.5 Teknik Pengumpulan Data ....................................................................................... 43 3.5.1 Tes ................................................................................................................. 43 3.5.2 Non Tes ......................................................................................................... 43
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.5.2.1 Wawancara ........................................................................................ 43 3.5.2.2 Kuisioner ........................................................................................... 44 3.5.2.3 Dokumentasi ..................................................................................... 45 3.6 Instrumen Penelitian................................................................................................. 46 3.6.1 Tes ................................................................................................................. 46 3.6.1.1 Kisi-kisi Soal Siklus I ....................................................................... 46 3.6.1.2 Kisi-kisi Soal Siklus II ...................................................................... 47 3.6.2 Non Tes ......................................................................................................... 48 3.6.2.1 Lembar Kuisioner.............................................................................. 48 3.6.2.2 Pedoman Wawancara ........................................................................ 50 3.6.3 Tabel Instrumen Pengumpulan Data ............................................................. 51 3.7 Validitas, reabilitas, dan IK Soal.............................................................................. 51 3.7.1 Validitas ........................................................................................................ 51 3.7.1.1 Validitas Isi ....................................................................................... 52 1. Validasi Silabus............................................................................. 53 2. Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .................... 54 3. Validasi Lembar Kerja Siswa (LKS) ............................................ 55 4. Validasi Materi Ajar ...................................................................... 56 5. Validasi Soal Evaluasi................................................................... 57 6. Validasi Kuisioner......................................................................... 58 3.6.1.2 Validitas Konstruk ............................................................................ 59 3.7.2 Reliabilitas .................................................................................................... 62 3.7.3 Indeks Kesukaran Soal .................................................................................. 64 3.8 Teknik Analisis Data ................................................................................................ 67 3.8.1 Analisis Minat Siswa ..................................................................................... 67 3.8.2 Analisis Prestasi siswa .................................................................................. 69 3.9 Indikator Keberhasilan .............................................................................................. 70 BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan .......................................................................... 73 4.1 Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ............................................................................. 73 4.1.1 Siklus I ............................................................................................................ 73 4.1.2 Siklus II ........................................................................................................... 75 4.2 Hasil Penelitian ........................................................................................................ 77
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.2.1
Minat Siswa.................................................................................................. 77
4.2.2
Prestasi Belajar Siswa .................................................................................. 84
4.3 Pembahasan .............................................................................................................. 90 4.3.1
Minat dan Prestasi Belajar ........................................................................... 91
4.3.2
Penerapan Pendekatan PMRI ....................................................................... 92 4.3.2.1 Pelaksanaan Siklus I......................................................................... 92 4.3.2.2 Pelaksanaan Siklus II ....................................................................... 99
BAB V................................................................................................................................ 107 5.1 Kesimpulan ............................................................................................................ 107 5.2 Keterbatasan .......................................................................................................... 110 5.3 Saran ....................................................................................................................... 111 Daftar Pustaka .................................................................................................................... 112 Riwayat Hidup ................................................................................................................... 234
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I............................................................................ 47 Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II .......................................................................... 48 Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuisioner ............................................................................................... 49 Tabel 3.4 Pedoman Wawancara ........................................................................................... 50 Tabel 3.5 Variabel Penelitian dan Pengumpulan Data ........................................................ 51 Tabel 3.6 Hasil Validasi Silabus .......................................................................................... 53 Tabel 3.7 Hasil Validasi RPP ............................................................................................... 54 Tabel 3.8 Hasil Validasi LKS .............................................................................................. 55 Tabel 3.9 Hasil Validasi Materi Ajar ................................................................................... 56 Tabel 3.10 Hasil Validasi Soal Evaluasi .............................................................................. 57 Tabel 3.11 Hasil validasi Kuisioner ..................................................................................... 58 Tabel 3.12 Hasi validasi SPSS Soal Evaluasi Siklus I ......................................................... 60 Tabel 3.13 Hasil validasi SPSS Soal Evaluasi Siklus II ...................................................... 61 Tabel 3.14 Kriteria Koefisien Reliabilitas ........................................................................... 63 Tabel 3.15 Reliabilitas Soal Siklus I .................................................................................... 63 Tabel 3.16 Reliabilitas Soal Siklus II................................................................................... 64 Tabel 3.17 Klasifikasi indeks kesukaran .............................................................................. 65 Tabel 3.18 Indeks Kesukaran Soal Evaluasi Siklus I........................................................... 65 Tabel 3.19 Indeks Kesukaran Soal Evaluasi Siklus II ......................................................... 66 Tabel 3.20 Kriteria Penilaian PAP II ................................................................................... 68 Tabel 3.21 Kriteria Penilaian Minat Siswa .......................................................................... 68 Tabel 3.22 Indikator Keberhasilan Minat dan Prestasi Belajar Siswa ................................. 71 Tabel 3.23 Jadwal Penelitian................................................................................................ 71 Tabel 4.1 Hasil Penilaian Kuisioner Minat Kondisi Awal .................................................. 78 Tabel 4.2 Hasil Penilaian Kuisioner Minat Siswa Siklus I ................................................. 79 Tabel 4.3 Hasil Penilaian Kuisioner Minat Siswa Siklus II ................................................ 80 Tabel 4.4 Hasil pengukuran minat siswa siklus I dan siklus II ............................................ 81 Tabel 4.5 Nilai Kondisi Awal Prestasi Belajar .................................................................... 84 Tabel 4.6 Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I ....................................................................... 85
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.7 Rata-rata dan Persentase Prestasi Belajar Siswa Siklus I .................................... 86 Tabel 4.8 Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II ..................................................................... 87 Tabel 4.9 Rata-rata dan Persentase Prestasi Belajar Siswa Siklus II ................................... 88 Tabel 4.10 Perbandingan Capaian Peubah Penelitian .......................................................... 91
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Mengukur menggunakan satuan tidak baku .................................................. 19 Gambar 2.2 Mengukur menggunakan satuan baku ........................................................... 20 Gambar 2.3 Literature Map penelitian-penelitian Relevan ............................................... 27 Gambar 3.1 Model penelitian menurut Kemmis dan Mc. Taggart ................................... 31 Gambar 4.1 Grafik persentase peningkatan jumlah siswa tergolong kriteria minimal berminat pada siklus I dan siklus II .................................................................... 82 Gambar 4.2 Grafik peningkatan rata-rata nilai minat siswa siklus I dan siklus II ............. 83 Gambar 4.3 Grafik persentase peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM siklus I dan siklus II........................................................................................................... 89 Gambar 4.4 Grafik peningkatan nilai rata-rata siswa siklus I dan siklus II ....................... 90 Gambar 4.5 Interaksi siswa dengan guru saat pembelajaran ............................................ 93 Gambar 4.6 Penggunaan model ........................................................................................ 97 Gambar 4.7 Pemanfaatan hasil konstruksi siswa ............................................................ 102 Gambar 4.8 Penggunaan konteks “dunia nyata” sehari-hari ........................................... 106
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1 Surat Ijin Lampiran Surat Ijin Penelitian ........................................................................................ 117 Lampiran Surat Keterangan Sudah Melakukan Penelitian ............................................. 118 Lampiran 2 Silabus Lampiran Silabus ............................................................................................................ 120 Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Lampiran RPP Siklus 1 pertemuan 1 .............................................................................. 126 Lampiran RPP Siklus 1 pertemuan 2 .............................................................................. 135 Lampiran RPP Siklus 2 pertemuan 1 .............................................................................. 144 Lampiran RPP Siklus 2 pertemuan 2 .............................................................................. 154 Lampiran 4 Lembar Kuisioner Lampiran Lembar Kuisioner Siap Disebar ..................................................................... 166 Lampiran 5 Daftar Kondisi Awal Prestasi Belajar Lampiran Nilai Ulangan Harian Materi Pengukuran ...................................................... 169 Lampiran 6 Hasil Validasi Instrumen Penelitian Lampiran Validasi Perangkat Pembelajaran Validator I ................................................. 171 Lampiran Validasi Perangkat Pembelajaran Validator II ............................................... 177 Lampiran Validasi Perangkat Pembelajaran Validator III .............................................. 183 Lampiran Validasi Kuisioner .......................................................................................... 189 Lampiran 7 Validitas Soal Evaluasi Siklus I dan Siklus II Lampiran Nilai r Product Moment .................................................................................. 197 Lampiran Validitas Soal Evaluasi Siklus I ..................................................................... 198 Lampiran Validitas Soal Evaluasi Siklus II .................................................................... 199 Lampiran 8 Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus I dan Siklus II Lampiran Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus I .................................................................. 201 Lampiran Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus II ................................................................ 201 Lampiran 9 Contoh Hasil Pekerjaan Lembar Kerja Siswa Lampiran LKS Siklus I Pertemuan I ............................................................................... 203 Lampiran LKS Siklus I Pertemuan II ............................................................................. 204
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran LKS Siklus II Pertemuan I.............................................................................. 205 Lampiran LKS Siklus II Pertemuan II ............................................................................ 206 Lampiran 10 Contoh Hasil Pekerjaan Soal Evaluasi Siklus I dan Siklus II Lampiran Hasil Pekerjaan Soal Evaluasi Siklus I ........................................................... 208 Lampiran Hasil Pekerjaan Soal Evaluasi Siklus II ......................................................... 211 Lampiran 11 Contoh Hasil Kuisioner Minat Awal, Siklus I,, dan Siklus II Lampiran Hasil Kuisioner Minat Awal ........................................................................... 214 Lampiran Hasil Kuisioner Minat Siklus I ....................................................................... 216 Lampiran Hasil Kuisioner Minat Siklus II ...................................................................... 218 Lampiran 12 Data Minat Kondisi Awal Lampiran Tabel Daftar Skor Minat Kondisi Awal Siswa ............................................... 221 Lampiran Observasi Minat Kondisi Awal ...................................................................... 222 Lampiran 13 Data Hasil Kuisioner Minat Siklus I dan Siklus II Lampiran Tabel Daftar Skor Minat Siklus I ................................................................... 224 Lampiran Tabel Daftar Skor Minat Siklus II .................................................................. 225 Lampiran 14 Daftar Nilai Evaluasi Siklus I dan Siklus II Daftar Nilai Evaluasi Siklus I dan Siklus II .................................................................... 227 Lampiran 15 Hasil Wawancara Kondisi Awal Lampiran Tabel Hasil Wawancara .................................................................................. 229 Lampiran 16 Foto-foto Pelaksanaan Penelitian Foto-foto Pelaksanaan Penelitian .................................................................................... 232
xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah upaya yang terorganisasi, berencana, dan berlangsung
secara terus-menerus sepanjang hayat untuk membina siswa menjadi manusia yang dewasa dan berbudaya. Upaya ini berorientasi pada asas pendidikan yang mengembangkan seluruh aspek potensi siswa, diantaranya aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik (Susanto, 2013: 85). Matematika merupakan salah satu mata pelajaran penting di sekolah dasar. Matematika adalah salah satu disiplin ilmu pasti yang mengungkapkan ideide abstrak yang berisi simbol-simbol yang terdapat aktivitas berhitung dan mampu meningkatkan kemampuan berpikir dan berpendapat dalam memecahkan masalah dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari (Susanto, 2013: 185). Matematika diajarkan pada setiap jenjang pendidikan. Salah satunya pada jenjang sekolah dasar. Mata pelajaran matematika pada jenjang Sekolah Dasar merupakan modal atau dasar bagi siswa untuk melanjutkan pengetahuan ke tingkat berikutnya. Mata pelajaran matematika mengajarkan kita untuk dapat mengenal angka dan mengoperasikannya. Disamping itu, mata pelajaran matematika berkaitan dengan dunia sekitar kita. Kita mampu mengukur benda yang ada di sekitar kita dengan matematika. Menurut Cockroft (dalam Abdulrahman, 2009: 253) matematika perlu diajarkan kepada siswa karena mempunyai peran; 1) selalu digunakan dalam segala segi kehidupan; 2) semua bidang studi memerlukan keterampilan
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
matematika yang sesuai; 3) merupakan sarana komunikasi kuat, singkat, dan jelas; 4) dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara; 5) meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian, dan kesadaran keruangan,
dan; 6)
memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan
masalah yang menantang. Berdasarkan hal tersebut maka matematika perlu diajarkan kepada setiap siswa sejak dini. Guru dan siswa bersama-sama menjadi pelaku terlaksananya tujuan pembelajaran matematika di sekolah dasar. Tujuan pembelajaran akan mencapai hasil yang maksimal apabila pembelajaran berjalan dengan efektif. Pembelajaran efektif adalah pembelajaran yang mampu melibatkan seluruh siswa secara aktif (Susanto, 2013: 187-188). Pembelajaran matematika adalah suatu proses belajar mengajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreativitas berpikir siswa yang dapat meningkatkan kemampuan mengkonstruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi matematika (Susanto, 2013: 186). Pembelajaran matematika tidak hanya cukup dengan membaca, tetapi kita harus menyediakan tenaga yang lebih untuk memahami definisi, rumus, berlatih soal, berlatih kemampuan analisis, dan sebagainya (Nurhidayati, 2013: 42). Sanjaya (2006: 1) juga mengungkapkan bahwa siswa dalam proses pembelajaran di dalam kelas perlu diarahkan pada kemampuan memahami informasi yang diperolehnya lalu dihubungkan dengan kehidupan nyata sehari-hari. Siswa dapat menggunakan pengalaman yang didapat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sarana untuk belajar. Salah satu cara untuk menumbuhkan minat dan prestasi belajar matematika disini adalah dengan menghadapkan siswa pada realitas dunia nyata sebagai titik awal dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
pembelajaran. Pembelajaran realistik yaitu penggunaan lingkungan dunia nyata yang ada di lingkungan sekitar agar lebih mudah dipahami siswa guna memperlancar dan mempermudah proses pembelajaran matematika. Banyak siswa yang kurang bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran. Salah satu hal yang mempengaruhi semangat siswa adalah minat siswa pada penyajian materi yang disampaikan. Hasil wawancara antara peneliti dengan guru kelas II SDN Plaosan 2, Mlati, Sleman, Yogyakarta pada tanggal 5 Juni 2015 mengatakan bahwa rendahnya prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran matematika dikarenakan oleh siswa yang sering bermalas-malasan, ribut sendiri ketika guru sedang menerangkan dan siswa kurang berminat terhadap pelajaran yang diberikan guru. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan juga lebih banyak menggunakan metode ceramah tanpa di dukung metode pembelajaran yang bervariasi, sehingga pembelajaran tampak monoton dan kurang melibatkan siswa secara aktif. Siswa tidak dihadapkan pada realitas yang memuat masalah matematika atau hitungan dalam pembelajaran matematika. Guru enggan melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga maupun metode yang lebih menyenangkan atau membantu siswa menemukan proses belajarnya. Menurut guru kelas II SDN Plaosan 2 salah satu materi pada pembelajaran Matematika kelas II SDN Plaosan 2 adalah pengukuran. Pengukuran dalam hal ini mengukur menggunakan alat ukur panjang tidak baku dan baku. Pemahaman siswa pada materi pengukuran menggunakan alat ukur panjang tidak baku dan baku pada siswa kelas II masih kurang, di lain sisi pelajaran matematika dipandang sebagai mata pelajaran yang sulit dipelajari khususnya pada materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
mengukur menggunakan alat ukur panjang tidak baku dan baku. Hasil observasi dokumen yang dilakukan oleh peneliti di SDN Plaosan 2 Mlati, Sleman, Yogyakarta pada tanggal 5 Juni 2015 yaitu hasil rata-rata nilai ulangan harian SDN Plaosan 2 kelas II tahun 2013/2014 sebagai kondisi awal adalah 62,94. Jumlah siswa yang mencapai KKM adalah 8 siswa dari 17 siswa (47,06%), sedang KKM nilai matematika yang ditetapkan adalah 65. Hasil observasi kelas yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 30 Juli 2015, peneliti menemukan rendahnya minat siswa terhadap pembelajaran matematika yang sedang berlangsung di kelas. Dari 19 orang siswa di kelas II SDN Plaosan 2 yang diamati, terdapat 6 orang anak atau sebanyak 31,59% anak yang mau atau berani bertanya kepada guru. Siswa yang berani mengangkat tangan ada 9 orang anak atau sekitar 47,37% siswa. Adapun siswa yang berani menjawab pertanyaan dari guru hanya 9 orang anak atau bila hitung dalam persen sekitar 47,37% siswa. Hanya 21,1% atau 4 orang siswa yang berani menuliskan jawaban mereka pada papan tulis di depan kelas. Siswa yang tidak memperhatikan ini mencapai 15 siswa, atau sekitar 78,95% dari keseluruhan jumlah siswa. Ini menunjukkan sangat rendahnya minat yang ada pada siswa kelas II SDN Plaosan 2 Tahun Ajaran 2015/2016. Selain melakukan wawancara, pengambilan data dokumen hasil belajar siswa, dan observasi kelas, peneliti juga melakukan penyebaran kuisioner pada tanggal 3 Agustus 2015 untuk memperkuat data kondisi awal siswa. Berdasarkan kuisioner yang telah disebar, diperoleh data rata-rata semua siswa yang berdasarkan ciri-ciri minat siswa yang dijadikan sebagai indikator yang mempengaruhi minat siswa. Indikator pertama yang menunjukkan perasaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
senang siswa berada pada rata-rata 1,53 dari skala angka 1 sampai 5, hal ini menunjukkan bahwa siswa kurang senang pada pembelajaran matematika. Indikator yang kedua yaitu siswa terfokus dalam proses pembelajaran berada pada rata-rata 1,48, hal ini menunjukkan siswa tidak terfokus dalam proses pembelajaran matematika. Indikator yang ketiga yaitu siswa tertarik pada materi pembelajaran berada pada rata-rata 1,74, hal ini menunjukkan siswa tidak tertarik pada materi pembelajaran matematika. Indikator yang terakhir adalah siswa yang menunjukkan keikutsertaan dalam pembelajaran, rata-ratanya adalah 1,68, hal ini menunjukkan siswa kurang aktif pada keikutsertaannya dalam pembelajaran matematika. Berdasarkan data keempat indikator minat tersebut, dapat disimpulakan bahwa siswa tidak berminat terhadap pembelajaran matematika. Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) merupakan suatu pendidikan matematika yang dihasilkan dari adaptasi Realistic Mathematic Education (RME) yang disesuaikan dengan kondisi budaya, geografi dan kehidupan masyarakat Indonesia sehari-hari (Suryanto, 2010: 37). Menurut Supinah (2008: 14) RME adalah landasan filosofi PMRI. RME teori ini
pembelajaran berangkat
dari
matematika
yang dikembangkan
di
merupakan
Belanda.
Teori
pendapat Fruedenthal bahwa matematika merupakan
aktivitas insani dan harus dikaitkan dengan realitas. Menurut Wijaya (2012: 20) Pendidikan Matematika Realistik adalah suatu pendekatan mata pelajaran matematika yang selalu menggunakan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Peneliti memilih menggunakan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) untuk mengatasi rendahnya minat siswa terhadap pembelajaran matematika. Pendekatan ini dipilih karena pendektan PMRI adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
suatu teori pembelajaran yang dikembangkan khusus untuk matematika. Konsep PMRI sejalan dengan kebutuhan untuk memperbaiki pendidikan matematika di Indonesia yang didominasi oleh persoalan bagaimana meningkatkan pemahaman siswa tentang matematika dan mengembangkan daya nalar (Daryanto dan Tasrial, 2012: 151). Pendekatan PMRI belum pernah diterapkan dalam pembelajaran matematika di kelas II SDN Plaosan 2. Untuk pembelajaran selanjutnya peneliti akan melakukan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan PMRI, karena dengan pembelajaran yang lebih bervariasi dapat meningkatkan peran serta siswa dan minat siswa dalam pembelajaran matematika di kelas. Oleh karena itu peneliti akan melaksanakan penelitian dengan judul “Peningkatan minat dan prestasi belajar menggunakan pendekatan PMRI pada mata pelajaran matematika untuk siswa kelas II SDN Plaosan 2”.
1.2
Batasan Masalah Penerapan
pendekatan
PMRI
dibatasi
pada
standar
kompetensi
menggunakan pengukuran waktu, panjang dan berat dalam pemecahan masalah kompetensi dasar menggunakan alat ukur panjang tidak baku dan baku (cm,m) yang sering digunakan pada siswa kelas II SDN Plaosan 2 Tahun Pelajaran 2015/2016. Pendekatan ini menggunakan media alat ukur yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan pendekatan PMRI digunakan untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa kelas II SDN Plaosan 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
1.3
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.3.1 Bagaimana pelaksanaan pendekatan PMRI dalam upaya meningkatkan minat dan prestasi belajar pada siswa kelas II SDN Plaosan 2? 1.3.2
Apakah penerapan pendekatan PMRI dapat meningkatkan minat pada siswa kelas II SDN Plaosan 2?
1.3.3
Apakah penerapan pendekatan PMRI dapat meningkatkan prestasi belajar pada siswa kelas II SDN Plaosan 2?
1.4
Batasan Pengertian Agar terhindar dari penafsiran-penafsiran yang keliru, maka peneliti memberikan batasan-batasan pengertian dalam penelitian ini sebagai berikut.
1.4.1 Prestasi Belajar Prestasi belajar adalah penguasaan atau kemampuan untuk menguasai pelajaran yang diterima oleh seseorang. Dalam penelitian ini dibatasi pada aspek kognitif. 1.4.2 Pendidikan Matematika Realistik Indonesia ( PMRI ) PMRI merupakan pendekatan pembelajaran matematika yang menyajikan masalah secara kontekstual/realistik, melibatkan peserta didik untuk memecahkan masalah dengan caranya sendiri, atau dalam kelompok. PMRI
menciptakan
suasana
menyenangkan bagi peserta didik
pembelajaran
yang
menarik
dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
1.4.3 Minat Minat merupakan suatu keadaan dalam diri seseorang yang memiliki ketertarikan pada suatu hal yang ditunjukan pada dirinya. Minat dapat dipengaruhi atau dirangsang oleh faktor-faktor lain yang berasal dari luar diri seseorang tersebut. 1.4.4 Alat Ukur Alat ukur merupakan media yang sering digunakan dalam kehidupan seharihari yang digunakan oleh guru dan siswa untuk membantu pemahaman dan penguasaan materi siswa terkait dengan materi pembelajaran alat ukur panjang tidak baku dan baku yang sering digunakan. Alat ukur panjang tidak baku seperti jengkal, depa, hasta, dan langkah, sedangkan alat ukur panjang baku seperti penggaris dan meteran.
1.5
Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut tujuan dari penelitian ini sebagai berikut:
1.5.1 Menjelaskan pelaksanaan pendekatan PMRI dalam upaya meningkatkan minat dan prestasi belajar pada siswa kelas II SDN Plaosan 2. 1.5.2 Meningkatkan dan mengetahui peningkatkan minat pada siswa kelas II SDN Plaosan 2 melalui penerapan pendekatan PMRI. 1.5.3 Meningkatkan dan mengetahui peningkatkan prestasi belajar pada siswa kelas II SDN Plaosan 2 melalui penerapan pendekatan PMRI.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
1.6
Pemecahan Masalah Rendahnya minat dan prestasi belajar siswa kelas II SDN Plaosan 2 pada
kompetensi dasar menggunakan alat ukur panjang tidak baku dan baku (cm,m) yang sering digunakan akan diatasi dengan menggunakan Pendekatan PMRI. 1.7
Manfaat Penelitian Peneliti berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat baik untuk :
1.7.1
Bagi Siswa a. Siswa memiliki pengalaman baru dalam kegiatan belajar, sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar. b. Siswa dapat mengembangkan potensi mereka dengan terlibat aktif dalam pembelajaran.
1.7.2
Bagi Guru Dapat memperoleh inspirasi melakukan PTK dengan pendekatan PMRI. Pendekatan PMRI juga dapat digunakan guru agar dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa.
1.7.3
Bagi Sekolah Sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam menerapkan pendekatan PMRI dalam upaya meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa.
1.7.4
Bagi Peneliti a. Merupakan
pengalaman
yang
dapat
dikembangkan
dalam
pembelajaran b. Menambah wawasan baru bagi peneliti tentang pendekatan PMRI yang
dapat
digunakan
dalam
pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Minat Belajar 2.1.1.1 Pengertian Minat Belajar Menurut Sukardi (dalam Susanto, 2013: 57) menjelaskan bahwa minat dapat diartikan sebagai suatu kegemaran, kesukaan atau kesenangan pada sesuatu hal yang dijumpai. Minat merupakan sifat yang relatif menetap pada diri seseorang. Minat adalah suatu rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas yang berasal dari hubungan antara diri sendiri dengan dengan sesuatu diluar diri tanpa ada yang memerintah ( Slameto, 2010: 180). Minat adalah dorongan dalam diri seseorang yang menimbulkan ketertarikan atau perhatian secara efektif, yang menyebabkan dipilihnya suatu objek atau kegiatan yang menguntungkan,
menyenangkan,
dan
lama-kelamaan
akan
mendatangkan kepuasan dalam dirinya (Susanto, 2013: 58). Minat berpengaruh terhadap kegiatan seseorang yang akan dilakukan, sebaliknya tanpa minat seseorang tidak akan melakukan sesuatu. Minat belajar adalah suatu kerangka mental yang terdiri dari perpaduan gerak dan campuran dari perasaan, kecemasan, dan kecenderungan lainnya yang mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu (Sukardi, 1987: 25). Minat belajar membentuk sikap akademik yang sangat pribadi pada siswa.
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
Dari
pengertian
keempat
tokoh
tersebut,
maka
peneliti
menyimpulkan bahwa minat belajar adalah perpaduan gerak dan campuran perasaan dalam suatu ketertarikan atau kesukaan pada suatu objek atau aktivitas yang menyebabkan dipilihnya suatu objek atau aktivitas menarik yang bersifat menetap pada diri seseorang.
2.1.1.2 Indikator Mengukur Minat Belajar Menurut Hurlock (dalam Susanto, 2013: 62) mengungkapkan beberapa ciri-ciri minat yang dapat dijabarkan sebagai berikut: 1.
Minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik dan mental. Pada dasarnya minat dapat berubah-berubah selama masih terjadi
perubahan fisik dan perubahan mental. Oleh karena itu maka perkembangan fisik dan mental pada setiap siswa akan tumbuh secara bersamaan dengan minatnya. 2.
Minat tergantung pada kesiapan belajar. Ada atau tidak adanya minat siswa dalam pembelajaran tergantung
pada kesiapan belajar. Fisik dan mental siswa berpengaruh pada kesiapan belajar siswa. Jadi perlu persiapan fisik dan mental yang baik sebelum mengikuti pembelajaran. 3.
Minat bergantung pada kesempatan belajar Lingkungan dan minat memiliki pengaruh yang besar pada
kesempatan siswa untuk belajar. Dengan bertambah luasnya interaksi sosial yang mereka lakukan, maka akan tertarik pada minat orang lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
yang baru di kenal. Jadi bisa disampaikan bahwa minat bergantung pada seseorang untuk mencari situasi baru untuk belajar. 4.
Perkembangan minat mungkin terbatas Kurang baiknya fisik dan mental akan membatasi minat anak.
Anak yang mempunyai fisik yang normal memiliki perbedaan minat dengan anak yang memiliki cacat fisik. 5.
Minat dipengaruhi pengaruh budaya Minat akan tergantung pada lingkup budaya yang mereka tekuni
dengan baik. Budaya lingkungan sekitar merupakan pengaruh yang paling besar terhadap kepribadian yang berimbas pada minat siswa. 6.
Minat berbobot emosional Emosi yang tidak menyenangkan akan menghambat atau
melemahkan
minat
siswa.
Pembelajaran
yang
menarik
dan
menyenangkan tidak akan memimbulkan siswa emosi. 7.
Minat itu egosentrism Minat akan menuntun seseorang untuk mencapai tujuan yang
diinginkan. Minat memiliki sifat sangat pribadi. Dari tujuh ciri-ciri minat menurut tokoh Hurlock tersebut, peneliti dan validator ahli bersepakat membuat menjadi empat indikator yang mewakili tujuh ciri-ciri minat belajar tersebut, berikut empat ciri-ciri minat adalah sebagai berikut: 1.
Timbul perasaan senang dalam pembelajaran Setiap orang yang berminat akan menumbuhkan perasaan
senangya terlebih dahulu. Ketika siswa senang akan hal yang dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
ataupun diterimanya, maka minat belajar siswa tersebut akan tumbuh dan akan memunculkan hal-hal baru yang dapat dihasilkan dari perasaan senangnya tersebut. 2.
Sangat terfokus dalam proses pembelajaran. Orang yang dikatakan berminat akan menjadi terfokus pada satu
hal, bukan hanya pada pelajaran. Orang yang berminat akan memberikan perhatian yang penuh kepada apa yang diamatinya, seolah orang tersebut ingin mengetahui tentang keseluruhan yang ada pada hal yang diamatinya tersebut. 3.
Tertarik pada materi pembelajaran. Ketika orang telah berminat pada suatu hal, orang tersebut akan
memberikan seluruh perhatiannya pada hal yang diamatinya, meskipun hal yang diamatinya tersebut adalah hal yang sulit, termasuk pada materi pembelajaran yang sulit. Seorang individu akan menunjukkan minatnya pada hal yang sulit ketika individu menemukan hal yang menarik yang diperolehnya. 4.
Keikutsertaan dalam pembelajaran. Minat mendorong seorang individu akan menjadi aktif pada saat
mengikuti proses pembelajaran. Mulai dari aktif dalam bertanya, menjawab, melakukan aktivitas gerak. Keaktifan ini berunjuk pada rasa ingin tahu akan hal apa yang dipelajarinya selama mengikuti proses pembelajaran. Dari ciri-ciri tersebut dapat dibuat indikator untuk mengukur minat yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
1. Timbul perasaan senang 2. Terfokus dalam proses pembelajaran. 3. Tertarik pada materi pembelajaran 4. Keikutsertaan dalam pembelajaran.
2.1.1.3 Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar Menurut Abdul (2006: 45) minat belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu : a. Objek belajar. Obyek penelitian ini adalah minat dan prestasi belajar pada siswa kelas II SDN Plaosan 2 mata pelajaran matematika Kompetensi Dasar Menggunakan alat ukur panjang tidak baku dan baku (cm, m) yang sering digunakan menggunakan pendekatan PMRI. b. Metode, strategi dan pendekatan pembelajaran yang digunakan oleh guru. Pendekatan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan PMRI. c. Sikap dan perilaku guru. Perilaku guru dalam pembelajaran sangat berpengaruh pada minat siswa untuk mengikuti pembelajaran di kelas. d. Media pembelajaran. Media pembelajarn pada penelitian ini menggunakan beberapa alat ukur. Alat ukur merupakan media yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari yang digunakan oleh guru dan siswa untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
membantu pemahaman dan penguasaan materi siswa terkait dengan materi pembelajaran alat ukur panjang tidak baku dan baku yang sering digunakan. Alat ukur panjang tidak baku seperti jengkal, depa, hasta, dan langkah, sedangkan alat ukur panjang baku seperti penggaris dan meteran. e. Lingkungan belajar. Seorang anak membutuhkan lingkungan yang kondusif untuk untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Siswa dapat menggunakan pengalaman yang didapat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sarana untuk belajar. Penggunaan lingkungan dunia nyata yang ada di lingkungan sekitar agar lebih mudah dipahami siswa guna memperlancar dan mempermudah proses pembelajaran matematika, sehingga dapat tercapai tujuan pendidikan yang lebih baik f. Suara guru Suara guru atau peneliti saat pembelajaran di dalam kelas berlangsung harus lantang dan jelas karena suara guru berpengaruh pada pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran yang diajarkan.
2.1.2 Prestasi Belajar 2.1.2.1 Pengertian Prestasi Belajar Prestasi belajar adalah kemampuan, keterampilan, dan sikap sesorang dalam menyelesaikan suatu hal. Prestasi belajar merupakan suatu masalah yang bersifat berkelanjutan dalam sejarah manusia, karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
sepanjang rentang kehidupannya manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan masing-masing (Arifin, 1988: 3).
2.1.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Prestasi belajar yang telah dicapai siswa merupakan hasil dari interaksi antara faktor dalam diri (faktor internal) dan faktor luar diri (faktor eksternal) Ahmadi dan Supriyono (1991: 130-131). 1. Faktor Internal Faktor internal adalah faktor jasmaniah (fisiologis) baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh, yang termasuk faktor ini misalnya penglihatan, pendengaran dan struktur tubuh. Kedua adalah faktor psikologis seperti prestasi, sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi, penyesuaian diri. 2. Faktor Eksternal Faktor eksternal terdiri dari faktor sosial, budaya, dan lingkungan. Faktor sosial meliputi lingkungan keluarga, sekolah, kelompok, dan masyarakat. Faktor budaya meliputi adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian. Faktor lingkungan meliputi keadaan rumah, fasilitas rumah dan fasilitas belajar, iklim dan lain-lain. Berdasarkan pendapat tokoh tersebut, maka peneliti menemukan beberapa faktor dalam penelitian ini yang kiranya dianggap berpengaruh pada prestasi belajar siswa. Faktor tersebut yaitu minat, motivasi, keluarga, dan lingkungan sekitar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
2.1.3 Pengertian Matematika Matematika adalah bahasa dan aturan yang terdefinisi dengan baik, penalaran yang jelas dan sistematis, dan terstruktur antar konsep yang berkaitan, Depdiknas (dalam Susanto, 2013: 184). Matematika adalah salah satu disiplin ilmu pasti yang mengungkapkan ide-ide abstrak yang berisi simbol-simbol yang terdapat aktivitas berhitung dan mampu meningkatkan kemampuan berpikir dan berpendapat dalam memecahkan masalah dalam kehidupan bermasyarakat seharihari (Susanto, 2013: 185). Matematika adalah sesuatu yang berkaitan dengan ideide/ konsep-konsep abstrak yang tersusun secara hierarki melalui penalaran yang bersifat deduktif (Triharso, 2013: 46). Berikut beberapa prinsip penerapan pembelajaran matematika di usia sekolah menurut Triharso (2013: 47), yaitu : 1.
Matematika diajarkan secara bertahap dalam bentuk permainan, diawali dengan menghitung benda-benda atau hasil pengalaman peristiwa konkret yang dialami siswa melalui pengamatan terhadap lingkungan sekitar.
2.
Pengetahuan dan keterampilan pada permainan matematika diberikan secara bertahap menurut tingkat kesulitannya, misal dari konkret ke abstrak, mudah ke sukar, dan dari tingkat sederhana ke yang lebih kompleks.
3.
Bahasa yang digunakan dalam pengenalan konsep berhitung sebaiknya menggunakan bahasa sederhana yang mudah dipahami siswa.
4.
Proses evaluasi hasil perkembangan anak harus dimulai dari awal sampai akhir kegiatan pembelajaran. Menurut ketiga tokoh tersebut, matematika merupakan salah satu ilmu pasti
yang diajarkan secara bertahap menggunakan bahasa simbolis yang terdapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
aktivitas berhitung dan dapat meningkatkan kemampuan berpikir induktif dan deduktif dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
2.1.4 Pengukuran Panjang 2.1.4.1 Pengukuran Panjang Menggunakan Satuan Tidak Baku Pengukuran
panjang
menggunakan
satuan
tidak
baku
(Purnomosidi, 2008: 49-51) yaitu:
1. Konsep Panjang Ukuran panjang suatu obyek adalah banyaknya satuan panjang yang digunakan untuk menyusun secara berjajar dan berkesinambungan dari ujung obyek ke ujung berikutnya. Pengalaman belajar siswa tentang pengukuran
panjang
dimulai
untuk
mengukur
panjang
dengan
menggunakan satuan tidak baku. Satuan tidak baku yang digunakan harus sesuai dengan benda yang diukur panjangnya. Contoh satuan tidak baku jengkal digunakan untuk mengukur tepi suatu meja, klip digunakan untuk mengukur panjang suatu pensil.
2. Pada kegiatan pengukuran panjang ini penekanan yang harus diperhatikan adalah: a. Benda yang diukur b. Satuan ukuran tidak baku yang tepat digunakan untuk mengukur panjang benda. c. Cara mengukur d. Hasil dari pengukuran tergantung satuan yang digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
3.
Pada awal kegiatan untuk penanaman konsep, yang perlu diperhatikan adalah: a. Tersedianya satuan ukuran yang digunakan sesuai dengan panjang obyek. b. Hasil pengukuran ditunjukkan dengan banyaknya satuan ukuran yang berjejer pada obyek yang diukur. c. Pensil yang sama panjang diukur dengan 2 satuan panjang tidak baku yang tidak sama panjang. d. Pada tahap berikutnya satuan yang digunakan untuk mengukur cukup 1 saja, yaitu dengan cara memberi tanda setiap kali habis mengukur.
Gambar 2.1 Mengukur menggunakan satuan tidak baku 4.Pada akhir kegiatan siswa memperoleh pemahaman sebagai berikut. a. Suatu benda diukur dengan menggunakan satuan ukuran yang berbeda akan diperoleh hasil yang berbeda. Oleh karena itu apabila kita menghendaki hasil pengukuran yang sama untuk suatu obyek, maka satuan yang digunakan harus sama panjang. Hal ini akan menuju pada penggunaan satuan baku. b. Banyaknya satuan ukuran yang digunakan cukup 1 saja. Untuk setiap kali melakukan pengukuran, kemudian obyek yang diukur diberi tanda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
2.1.4.2 Pengukuran Panjang Menggunakan Satuan Baku Pengukuran panjang menggunakan satuan baku (Purnomosidi, 2008: 52-54) yaitu: 1. Penekanan yang harus diperhatikan adalah: Benda yang diukur a. Satuan ukuran baku berupa penggaris dan meteran plastik b. Cara mengukur c. Hasil dari pengukuran d. Pembacaan/pengucapan satuan ukuran yang digunakan misalnya cm (sentimeter), m (meter)
Gambar 2.2 Mengukur menggunakan satuan baku 2.1.5 Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) 2.1.5.1 Pengertian PMRI Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) merupakan suatu pendidikan matematika yang dihasilkan dari adaptasi Realistic Mathematic Education (RME) yang disesuaikan dengan kondisi budaya, geografi dan kehidupan masyarakat Indonesia sehari-hari (Suryanto, 2010: 37). Menurut Supinah (2008: 14) RME adalah landasan filosofi PMRI. RME merupakan Belanda.
teori Teori
pembelajaran ini
berangkat
matematika dari
yang dikembangkan
di
pendapat Fruedenthal bahwa
matematika merupakan aktivitas insani dan harus dikaitkan dengan realitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
Menurut
Supinah
dipisahkan
dari
(2008: 14) pembelajaran matematika tidak dapat sifat
matematika
seseorang memecahkan
masalah,
mencari masalah, dan mengorganisasi atau matematisasi materi pelajaran. Menurut Wijaya (2012: 20) Pendidikan Matematika Realistik adalah suatu pendekatan mata pelajaran Matematika yang yang selalu menggunakan permasalahan sehari-hari. Menurut
Soedjadi
(2001:
2)
pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan realistik pada dasarnya adalah penggunaan lingkungan alam nyata yang ada di sekitar untuk dipahami siswa guna memperlancar dan mempermudah proses pembelajaran matematika, sehingga dapat tercapainya tujuan pendidikan yang lebih baik. Soedjadi juga menjelaskan bahwa realita atau kenyataan adalah hal-hal nyata yang bersifat konkret yang dapat diamati dan dapat dipahami oleh siswa dengan cara membayangkannya. Dari pengertian keempat tokoh tersebut dapat disimpulkan bahwa PMRI adalah pendekatan pada pembelajaran matematika yang mendorong siswa untuk menerapkan hubungan antara materi dengan permasalahan kehidupan sehari-hari. PMRI mengutamakan keaktifan siswa untuk menemukan materi yang berhubungan dengan permasalahan kehidupan nyata. 2.1.5.2 Prinsip-prinsip PMRI Menurut Suryanto (2010: 41-43) prinsip PMRI adalah sebagai berikut:
a. Prinsip penemuan kembali secara terbimbing dan prinsip matematika progresif. Prinsip penemuan kembali secara terbimbing yaitu prinsip yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
menekankan pada “penemuan kembali” secara terbimbing. Penemuan kembali permasalahan yang realistik, yang mengandung topik-topik materi matematika dan memberi kesempatan pada siswa untuk membangun dan menemukan ide-ide gagasan pada konteks matematika. Prinsip matematika progresif adalah prinsip yang menekankan “matematisasi” diartikan sebagai upaya yang mengarahkan pada pemikiran matematis. Dikatakan progresif karena terdiri atas dua langkah yang berurutan, yaitu (i) matematisasi horizontal (berawal dari masalah realistik yang diberikan dan berakhir pada matematika formal), (ii) matematika vertikal (dari matematika formal ke matematika formal yang lebih luas). b. Prinsip fenomologi didaktis, prinsip ini menekankan pada fenomena pembelajaran yang bersifat mendidik dan menekankan pentingnya masalah kontekstual untuk memperkenalkan topik-topik matematika kepada siswa. Masalah kontekstual dipilih dengan mempertimbangkan aspek kecocokan aplikasi yang harus diantisipasi dalam pembelajaran dan kecocokan dengan proses reinvention, yang berarti bahwa konsep, aturan, dan cara model matematis tidak disediakan atau diberitahukan oleh guru, tetapi siswa yang berusaha sendiri untuk menemukan permasalahan kontekstual yang diberikan oleh guru. c. Prinsip membangun sendiri model, yaitu prinsip yang menunjukkan fungsi “jembatan” yang berupa model. Prinsip ini berpangkal pada masalah kontekstual lalu menuju ke matematika formal, serta ada kebebasan pada siswa, maka tidak mustahil siswa mengembangkan model sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
2.1.5.3 Karakteristik PMRI Menurut Suryanto (2010: 44) terdapat 5 karakteristik pendekatan matematika realistik yaitu: 1. Menggunakan Konteks Pembelajaran menggunakan masalah kontekstual, terutama pada taraf penemuan konsep baru, sifat-sifat baru, atau prinsip-prinsip baru. 2. Menggunakan Model Istilah model berkaitan dengan masalah situasi dan model matematika yang dikembangkan sendiri oleh siswa, mengaktualisasikan masalah kebentuk visual sebagai sarana untuk memudahkan pengajaran. 3. Menggunakan Kontribusi Siswa Kontribusi yang besar diharapkan pada proses belajar mengajar datang dari siswa artinya semua pikiran (kontruksi dan produksi) dihasilkan oleh siswa itu sendiri. 4. Menggunakan Format Interaktif Mengoptimalkan proses pembelajaran melalui interaksi siswa dengan guru dan siswa dengan sarana dan prasarana merupakan hal terpenting dalam pembelajaran matematika realistik. 5. Memanfaatkan Keterkaitan Struktur dan konsep matematika saling berkaitan maka dari itu keterkaitan antar topik (unit pelajaran) tersebut harus dieksplorasi agar proses pembelajaran menjadi lebih bermakna.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
2.1.5.4 Kelebihan PMRI Menurut Traffers (dalam Susanto, 2013: 207) kelebihan pembelajaran matematika realistik antara lain: 1. Siswa diperkenalkan untuk masuk ke dalam matematika secara alamiah dan termotivasi. 2. Pembelajaran mengangkat masalah-masalah yang kontekstual bagi siswa (fakta). 3. Siswa mengalami langsung pengalaman belajar.
2.1.6
Karakteristik Siswa Sekolah Dasar Satu hal yang tidak boleh dilupakan oleh guru adalah hendaknya
memahami karakretistik siswa yang akan diajarnya. Anak yang berada di sekolah dasar memiliki potensi yang perlu didorong sehingga dapat berkembang dengan optimal, maka dari itu guru perlu mengetahui tugas-tugas perkembangan (Susanto, 2013: 70). Menurut Havighurst (dalam Susanto, 2013: 72) masa kanakkanak akhir dan anak sekolah, yaitu usia 6-12 tahun memiliki tugas-tugas perkembangan sebagai berikut : 1. Belajar keterampilan fisik untuk olahraga sehari-hari. 2. Membentuk sikap tetap sehat terhadap dirinya sebagai anak yang pada masa pertumbuhan. 3. Belajar berinteraksi dengan teman sebaya. 4. Belajar peranan sosial yang sesuai sebagai pria atau wanita. 5. Mengembangkan konsep yang diperlukan bagi kehidupan sehari-hari. 6. Mengembangkan kata hati, moralitas, dan skala nilai-nilai.
sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
7. Mencapai kebebasan pribadi. 8. Mengembangkan sikap-sikap terhadap kelompok-kelompok belajar ataupun bermaian.
2.2
Penelitian yang Relevan Baskoro (2013) meneliti Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar
Matematika tentang Penjumlahan Pecahan dengan Pendekatan PMRI Siswa Kelas V SD N Glagahombo I. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pendekatan PMRI dapat meningkatkan minat dan kemampuan siswa di kelas VA SDN Glagahombo I pada materi penjumlahan pecahan. Hal ini ditunjukkan pada hasil evaluasi siklus I 45% dari 20 dan meningkat pada siklus II yaitu 85% dari 20 siswa sudah menguasai materi penjumlahan pecahan. Kurnianto (2012) meneliti Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Matematika dengan Menggunakan Pendekatan PMRI Siswa Kelas V Semester Genap SD Kanisius Minggir Tahun Pelajaran 2011/2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pendekatan PMRI dapat meningkatkan minat balajar siswa kelas V SD Kanisius Minggir tahun ajaran 2011/2012 hal ini ditunjukkan dengan kondisi awal minat belajar sebanyak 11 siswa atau 42,31%, pada siklus I mengalami peningkatan yaitu sebanyak 13 siswa atau 50% dan pada siklus II mengalami peningkatan yaitu sebanyak 15 siswa atau sebesar 57,69%. Penggunaan pendekatan PMRI dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas kelas V SD Kanisius Minggir tahun pelajaran 2011/2012 dengan rata-rata kondisi awal sebesar 46,27, rata-rata siklus I sebesar 73,56 dan pada rata-rata siklus II sebesar 74,52.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
Kumalasari (2014) meneliti Peningkatan Kedisiplinan dan Prestasi Belajar Kelas V SDN Adisucipto I Mata Pelajaran Matematika Menggunakan Pendekatan PMRI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedisiplinan meningkat dalam proses belajar matematika di kelas V dengan menerapkan karakteristik PMRI
yang di
dalamnya sudah dimodifikasi dengan adanya kearifan lokal
berupa kedisiplinan. Kemudian hal lain yang digunakan untuk meningkatkan kedisiplinan siswa adalah dengan menetapkan peraturan kelas diawal sebelum pembelajran dimulai. Prestasi belajar siswa kelas V SDN Adisucipto pada mata pelajaran Matematika menggunkan PMRI dapat meningkat. Peningkatan ini
terjadi oleh karena
peneliti
menerapkan karakteristik-karakteristik
menyusun PMRI.
dengan karakteristik PMRI yang pertama Penggunaan konteks
Pada yaitu
pembelajaran
dengan
RPP peneliti memulai “Penggunaan
Konteks”.
disini dilakukan dengan memberikan sebuah masalah
realistik yang dekat dengan kehidupan siswa. Masalah realistik yang diberikan kepada siswa di disusun oleh peneliti agar terdapat keterkaitan dengan materi yang lain terutama materi yang telah dipelajari oleh siswa. Ketiga penelitian tersebut relevan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti karena menggunakan variabel dan pendekatan PMRI dalam pembelajaran matematika. Pada penelitian ini peneliti menggunakan variabel minat dan prestasi belajar pada materi mengukur menggunakan alat ukur tidak baku dan baku, dimana minat belajar siswa didorong menggunakan pendekatan PMRI yang berpengaruh pada hasil prestasi belajar siswa. Berdasarkan ketiga penelitian tersebut pendekatan PMRI dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
Baskoro (2013) “Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Matematika tentang Penjumlahan Pecahan dengan Pendekatan PMRI Siswa Kelas V SD N Glagahombo I”.
Kurnianto (2012) “ Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Matematika dengan Menggunakan Pendekatan PMRI Siswa Kelas V Semester Genap SD Kanisius Minggir Tahun Pelajaran 2011/2012”.
Kumalasari (2014) “Peningkatan Kedisiplinan dan Prestasi Belajar Kelas V SDN Adisucipto I Mata Pelajaran Matematika Menggunakan Pendekatan PMRI”.
Penelitian yang dilakukan: “Peningkatan minat dan prestasi belajar menggunakan pendekatan PMRI pada mata pelajaran matematika untuk siswa kelas II SDN Plaosan 2”
Gambar 2.3 Literature Map penelitian-penelitian Relevan Gambar 2.3 menunjukkan skema penelitian-penelitian yang relevan dengan penelitian ini. Merujuk pada penelitian relevan yang terdahulu milik Baskoro (2013), Kurnianto (2012), dan Kumalasari (2014) peneliti melakukan penelitian dengan judul: “Peningkatan minat dan prestasi belajar menggunakan pendekatan PMRI pada mata pelajaran matematika untuk siswa kelas II SDN Plaosan 2”
2.3 Kerangka Berpikir Setiap anak memiliki bakat dan minat yang tidak sama, baik secara intelektual maupun perilaku. Maka dari itu, penyelenggaraan pendidikan harus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
diorientasikan pada pemenuhan kebutuhan anak, yaitu pendidikan yang berdasarkan pada minat, kebutuhan anak, dan kemampuan sang anak. Seorang anak membutuhkan lingkungan yang kondusif untuk untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Siswa dapat menggunakan pengalaman yang didapat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sarana untuk belajar. Fungsi minat dalam belajar lebih besar sebagai mendorong siswa untuk belajar. dalam
belajar
seorang
siswa
Untuk memperoleh
kekuatan
hasil
yang
yang baik
harus mempunyai minat terhadap pelajaran
sehingga akan mendorong siswa untuk terus belajar. Melihat hal tersebut maka peran guru di dalam kelas adalah untuk menumbuhkan minat belajar dalam diri siswa.
Tumbuhnya
minat dalam
diri
siswa
terhadap
mata
pelajaran
Matematika khususnya materi menggunakan alat ukur satuan tidak baku dan baku dapat meningkatkan prestasi belajar. Salah satu cara untuk menumbuhkan minat dan prestasi belajar matematika disini adalah dengan menggunakan dunia nyata sebagai titik awal. Pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan realistik yaitu penggunaan lingkungan dunia nyata yang ada di lingkungan sekitar agar lebih mudah dipahami siswa guna memperlancar dan mempermudah proses pembelajaran matematika, sehingga dapat tercapai tujuan pendidikan yang lebih baik. Pendekatan PMRI dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa karena pembelajaran
dengan
kesempatan
siswa
kepada
pendekatan untuk
PMRI
pengembangan
ini ide
memberikan dan
konsep
matematika dengan menggunakan masalah berdasarkan dunia nyata dengan tahap pengalaman dan pengetahuaannya. Dari uraian diatas dapat diduga bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan PMRI meningkatkan minat belajar dan prestasi belajar matematika dibandingkan dengan menggunakan metode ceramah. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan PMRI untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar pada mata pelajaran matematika untuk siswa kelas II SDN Plaosan 2. Materi pembelajaran pada penelitian ini yaitu mengukur menggunakan alat ukur tidak baku dan baku.
2.4 Hipotesis Tindakan Hipotesis tindakan pada penelitian ini sebagai berikut: 2.4.1
Pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) dalam upaya meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa kelas II SDN Plaosan 2 dengan menggunaan 5 karakteristik PMRI yaitu Penggunaan konteks, Penggunaan model, Pemanfaatan hasil konstruksi siswa, Interaktivitas, dan Keterkaitan.
2.4.2
Penerapan pendekatan PMRI dapat meningkatkan minat siswa pada Mata Pelajaran Matematika kelas II SDN Plaosan 2.
2.4.3
Penerapan pendekatan PMRI dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada Mata Pelajaran Matematika kelas II SDN Plaosan 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Bab III Metode Penelitian
3.1
Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian tindakan kelas
(PTK). Penelitian Tindakan Kelas merupakan wahana bagi guru untuk melakukan refleksi dan tindakan secara sistematis dalam pengajarannya untuk memperbaiki proses dan hasil belajar peserta didik, Prendergast (dalam Arifin, 2011: 96). Penelitian Tindakan Kelas merupakan cara guru untuk mengorganisasikan pembelajaran
berdasarkan
pengalamannya
sendiri
atau
pengalamannya
berkolaborasi dengan guru lain, Lewin (dalam Arifin, 2011: 96). Peneliti Tindakan kelas adalah suatu proses penyelidikan ilmiah dalam bentuk refleksi diri yang melibatkan guru dalam situasi pendidikan tertentu dengan tujuan memperbaiki pemahaman situasi atau praktik pendidikan (Arifin, 2011: 98). Jadi dapat disimpulkan bahwa PTK adalah penelitian yang bersifat reflektif (Mereview apa yang telah dilakukan), yang dilakukan oleh guru berdasarkan pengalamannya sendiri atau pengalamannya berkolaborasi dengan guru lain dalam pembelajaran yang bertujuan untuk memperbaiki praktik pendidikan. Penelitian ini menggunakan model penelitian Kemmis dan M. Taggart. Model penelitian ini terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi dalam satu sistem siklus yang saling terkait antara satu langkah dengan langkah berikutnya (Sukardi, 2003: 214). Pada model penelitian Kemmis dan Mc. Taggart terdapat pembagian siklus di setiap pemberian di kelas. Jika rancangan kegiatan pada siklus I belum berhasil, maka penelitian dilanjutkan pada siklus selanjutnya
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
dengan pertimbangan perbaikan atau peningkatan tindakan dari siklus sebelumnya.
Gambar 3.1 Model penelitian menurut Kemmis dan Mc. Taggart (Sumber: Arikunto, 2010: 17) Gambar 3.1 menjelaskan PTK yang diawali dengan perencanaan tindakan (planning), pelaksanaan tindakan (action), mengobservasi dan mengevaluai proses dan hasil tindakan (observation and evaluation), melakukan refleksi (reflection), dan seterusnya sampai dicapai kualitas pembelajaran yang diinginkan (Wiriaatmadja: 2007: 66-67). Sukardi (2003: 212-214) menjelaskan langkahlangkah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebagai berikut: 3.1.1 Perencanaan Perencanaan merupakan suatu kegiatan merencanakan suatu tindakan yang akan dilakukan pada pelaksanaan tindakan. Perencana harus menyadari sejak awal bahwa tindakan sosial pada
kondisi
tertentu
tidak
dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
diprediksi dan mempunyai resiko. Perencanaan yang dikembangkan harus sesuai dan mengadopsi pengaruh yang tidak dapat dilihat dan rintangan yang tersembunyi. 3.1.2 Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan dalam penelitian tindakan kelas dilakukan mengacu pada apa yang direncanakan pada perencanaan. Pelaksanaan tindakan yang paling tepat yaitu mampu memecahkan masalah yang sedang dihadapi. Setelah ditetapkan bentuk pelaksanaan tindakan, maka langkah berikutnya adalah mengimplementasikan tindakan dalam proses pembelajaran yang sesuai dengan perencanaan pembelajaran yang sudah dibuat. 3.1.3 Pengamatan Pengamatan
pada
penelitian
tindakan
mempunyai
fungsi
dokumentasi implikasi tindakan yang diberikan kepada subyek. Observasi yang baik adalah observasi yang fleksibel dan terbuka untuk dapat mencatat gejala yang muncul baik yang diharapkan atau yang tidak diharapkan. 3.1.4 Refleksi Refleksi dalam penelitian tindakan kelas dilakukan untuk mengadakan upaya evaluasi yang dilakukan guru dan tim pengamat dalam penelitian tindakan kelas. Refleksi dilakukan dengan cara berdiskusi terhadap berbagai masalah yang muncul didalam kelas. Berdasarkan masalah yang muncul pada refleksi hasil perlakuan tindakan pada siklus pertama, maka akan ditentukan peneliti apakah tindakan yang dilakukan sudah mencapai tujuan atau belum. Melalui refleksi, peneliti dapat menentukan keputusan untuk menentukan siklus lanjutan ataukah berhenti karena target sudah tercapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
3.2 Setting Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilakukan di SDN Plaosan 2. SD ini terletak di dusun Plaosan, desa Sinduadi, kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Sekolah ini merupakan sekolahyang terletak di desa dan bangunan sekolah berada dekat dengan pemukiman warga. 3.2.2 Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas II SDN Plaosan 2 Tahun Pelajaran 2015/2016. 3.2.3 Objek Penelitian Obyek penelitian ini adalah minat dan prestasi belajar pada siswa kelas II SDN Plaosan 2 mata pelajaran matematika Kompetensi Dasar Menggunakan alat ukur panjang tidak baku dan baku (cm, m) yang sering digunakan menggunakan pendekatan PMRI. 3.2.4 Waktu Penelitian dan Tahun Ajaran Penelitian ini dilakukan pada tanggal 15-29 September 2015 Tahun Ajaran 2015/2016. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini berlangsung selama 3 minggu.
3.3 Persiapan a.
Permintaan izin kepada Kepala SDN Plaosan 2. Permintaan izin kepada Kepala Sekolah agar kegiatan
penelitian
dapat berjalan dengan lancar dan mendapat persetujuan pihak sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
b.
Wawancara. Wawancara
di
sini
dimaksudkan
untuk
mencari
informasi
tentang kondisi awal minat belajar dan prestasi siswa kelas II SDN Plaosan 2. c.
Identifikasi masalah. Setelah diperoleh data dari hasil wawancara maka peneliti dapat mengidentifikasi masalah yang terjadi dan menentukan tindak lanjut. Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa minat siswa dalam belajar matematika masih rendah dan nilai ulangan harian matematika kelas I I semester I masih rendah.
d.
Mengkaji kompetensi dasar dan materi pokoknya. Hal tersebut dilakukan dengan merumuskan isi dan materi dari kompetensi dasar sehingga diperoleh indikator. Kompetensi dasarnya yaitu Menggunakan alat ukur panjang tidak baku dan baku (cm, m) yang sering digunakan.
e.
Menyusun Silabus Silabus disusun dengan mengambil salah satu kompetensi dasar yang ada di dalam kurikulum kelas II semester I yang akan diteliti.
f.
Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Langkah
berikutnya
adalah
menyusun
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). RPP dibuat tiap pertemuan dalam tiap siklus. g.
Menyiapkan media pembelajaran Media yang akan digunakan untuk pelaksanaan pendekatan PMRI yaitu media pembelajaran yang akan digunakan untuk pelaksanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
pembejaran
dan
perlu
dipersiapkan
terlebih
dahulu
sebelum
melaksanakan penelitian.
3.4 Desaian Penelitian Pada
pelaksanaannya
Setelah
dilakukan
penelitian
observasi
ini
awal,
dibagi
berikut
dalam ini
siklus-siklus.
tindakan-tindakan
penelitian yang dirangkum dalam siklus-siklus: 3.4.1 Siklus I a.
Rencana Tindakan Rencana
tindakan
adalah
melakukan
pembelajaran
sesuai
pelaksanaan tindakan. b.
Pelaksanaan Tindakan Pertemuan pertama: 1. Kegiatan Awal a.
Siswa dan guru berdoa bersama dengan dipimpin oleh salah satu siswa
b.
Guru menanyakan kabar siswa
c.
Guru melakukan presensi
d.
Guru memberikan kontrak belajar
e.
Guru menyampaikan tujuan pelajaran
2. Kegiatan Inti Eksplorasi a.
Guru menanyakan pengetahuan siswa mengenai perbedaan ukuran panjang dan tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
b.
Guru memperlihatkan dua buah benda dengan panjang dan tinggi yang berbeda.
c.
Siswa memperhatikan dan mengamati benda tersebut.
d.
Guru
memberikan
pertanyaan
yang
mengarah
pada
materimembandingkan panjang dua benda dengan menuliskan istilah panjang dan tinggi dari, lebih pendek dari, sama panjang dengan. e.
Siswa
melakukan
tanya
jawab
mengenai
materi
yang
disampaikan Elaborasi f.
Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok
g.
Guru memberi pengarahan pada siswa untuk mendiskusikan secara
kelompok
mengenai
benda
sekitar
dengan
membandingkan panjang dan tinggi dua benda dengan menuliskan istilah panjang dari, lebih pendek dari, lebih tinggi dari, sama panjang dengan dan menuliskannya dalam lembar kerja siswa. h.
Siswa mempresentasikan hasil pengamatan mereka kepada teman-temannya di depan kelas.
Konfirmasi i.
Guru dan siswa melakukan penguatan pada materi yang telah diberikan
j.
Guru dan siswa bersama-sama melakukan konfirmasi dan perbaikan mengenai jawaban yang telah dikerjakan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
k. 3.
Siswa diberi kesempatan bertanya
Kegiatan Penutup a.
Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari.
b.
Siswa bersama guru melakukan refleksi mengenai proses pembelajaran yang telah berlangsung.
c.
Siswa dan guru secara bersama-sama menetukan aksi yang akan dilakukan siswa setelah pembelajaran ini.
d.
Guru memberikan tugas kepada siswa dan menyampaikan materi
pembelajaran
pada
pertemuan
berikutnya
untuk
dipelajari di rumah. e.
Salah satu siswa memimpin doa penutup.
f.
Guru dan siswa memberikan salam.
Pertemuan kedua: 1.
Kegiatan Awal a. Guru menanyakan kabar siswa b. Guru melakukan presensi c. Guru memberikan kontrak belajar d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti Eksplorasi e.
Guru menanyakan pengetahuan siswa mengenai apa yang diajarkan dari pertemuan sebelumnya tentang pengukuran panjang menggunakan satuan tidak baku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
f.
Guru menjelaskan materi tentang mengukur panjang benda dengan menggunakan ukuran tidak baku atau jengkal, depa, dan langkah.
g.
Guru memberikan pertanyaan yang mengarah pada materi yang telah dijelaskan.
h.
Siswa
melakukan
tanya
jawab
mengenai
materi
yang
disampaikan. Elaborasi i.
Guru memberi pengarahan pada siswa untuk mendiskusikan secara
kelompok
mengukur
panjang
benda
dengan
menggunakan ukuran tidak baku atau jengkal, depa, langkah dan menuliskannya dalam lembar kerja siswa. j.
Siswa mempresentasikan hasil pengamatan mereka kepada teman-temannya di depan kelas.
Konfirmasi k.
Guru dan siswa melakukan penguatan pada materi yang telah diberikan.
l.
Siswa diberi kesempatan bertanya
3. Kegiatan Penutup m. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari. n.
Salah satu siswa memimpin doa penutup.
c. Pengamatan 1. Mencatat temuan-temuan yang ada di dalam pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
2. Analisis dari hasil yang diperoleh siswa d. Refleksi 1.
Mengidentifikasi kesulitan, hambatan, dan kejadian-kejadian khusus.
2. Merancang dan memodifikasi siklus berikutnya 3.4.2 Siklus II a. Rencana Tindakan Rencana
tindakan
adalah
melakukan
pembelajaran
sesuai
pelaksanaan tindakan. b. Pelaksanaan Tindakan Pertemuan Ketiga 1. Kegiatan Awal a. Siswa dan guru berdoa bersama dengan dipimpin oleh salah satu siswa b. Guru menanyakan kabar siswa c. Guru melakukan presensi d. Guru memberikan kontrak belajar e. Guru menyampaikan tujuan pelajaran 2. Kegiatan Inti Eksplorasi f. Guru menanyakan pengetahuan awal siswa tentang mengukur suatu panjang benda dengan satuan baku. g. Guru menjelaskan materi tentang mengukur panjang benda dengan menggunakan ukuran baku (mistar)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
h. Siswa memperhatikan materi yang dijelaskan. i. Guru memberikan pertanyaan tentang materi yang sudah dijelaskan untuk menggali pemahaman siswa. j. Siswa melakukan tanya jawab mengenai materi yang disampaikan Elaborasi k. Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok l. Guru memberi pengarahan pada siswa untuk mendiskusikan secara kelompok mengukur panjang benda dengan menggunakan ukuran baku (mistar) lalu menulis dalam lembar kerja siswa. m. Guru mengarahkan siswa untuk kembali berada dalam posisi individu. n. Siswa mempresentasikan hasil pengamatan mereka kepada teman-temannya di depan kelas. Konfirmasi o. Guru dan siswa melakukan penguatan pada materi yang telah diberikan. p. Siswa diberi kesempatan bertanya 3. Kegiatan Penutup q. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari. r. Salah satu siswa memimpin doa penutup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
Pertemuan Keempat: 1. Kegiatan Awal a. Siswa dan guru berdoa bersama dengan dipimpin oleh salah satu siswa. b. Guru menanyakan kabar siswa. c. Guru melakukan presensi
2. Kegiatan Inti Eksplorasi d. Guru menanyakan pengetahuan awal siswa pada pertemuan sebelumnya tentang mengukur suatu panjang benda dengan satuan baku. e. Guru menjelaskan materi tentang mengukur panjang benda dengan menggunakan ukuran baku (meteran). f. Siswa memperhatikan materi yang dijelaskan. g. Guru memberikan pertanyaan tentang materi yang sudah dijelaskan untuk menggali pemahaman siswa h. Siswa melakukan tanya jawab mengenai materi yang disampaikan Elaborasi i. Guru memberi pengarahan pada siswa untuk mendiskusikan secara kelompok mengukur panjang benda dengan menggunakan ukuran baku (meteran) dan menuliskannya dalam lembar kerja siswa. j. Siswa mempresentasikan hasil pengamatan mereka kepada temantemannya di depan kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
Konfirmasi k. Guru dan siswa melakukan penguatan pada materi yang telah diberikan. 3. Kegiatan Penutup l. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari. m. Salah satu siswa memimpin doa penutup. c. Pengamatan Pada tahap pengamatan, peneliti mengamati kegiatan siswa dan mencatat
kejadian-kejadian
yang
terjadi
selama
proses
pembelajaran berlangsung. Tahap ini dilakukan bersamaan dengan tahap tindakan di setiap pertemuan.
Hal
yang dilakukan peneliti
seperti mengamati interaksi siswa dalam kegiatan belajar dan juga memfoto menggunakan kamera dibantu oleh rekan peneliti lainnya, mencatat temuan-temuan yang ada di dalam pembelajaran, dan menganalisis dari hasil yang diperoleh siswa.
d.
Refleksi Pada kegiatan refleksi ini peneliti melakukan analisis dan penyimpulan hasil kuisioner dan hasil pembelajaran. Refleksi digunakan untuk mengidentifikasi kesulitan, hambatan, dan keberhasilan siswa dalam kegiatan pembelajaran tersebut. Refleksi mengacu pada hasil evaluasi siklus I dan siklus II. Peneliti lalu membuat tentang minat dan prestasi belajar siswa.
kesimpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
3.5 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari Tes dan non Tes (wawancara, kuisioner, dan dokumentasi). Uraian teknik pengumpulan data yaitu: 3.5.1
Tes Tes adalah instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan
dasar dan pencapaian prestasi. Tes untuk mengukur prestasi belajar siswa yang biasa digunakan di sekolah terdapat dua macam ,yaitu tes buatan guru dan tes terstandar (Arikunto, 2010: 266). Tes diberikan kepada siswa untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar Matematika materi menggunakan alat ukur panjang tidak baku dan baku (cm,m) pada siklus 1 dan siklus 2. Pemberian tes yang berupa butir soal pilihan ganda dilakukan pada setiap akhir siklus. 3.5.2
Non Tes 3.5.2.1 Wawancara Wawancara dapat diartikan sebagai teknik pengumpulan data dengan menggunakan bahasa lisan baik secara tatap muka langsung atau melalui media tertentu (Sanjaya, 2009: 96). Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data oleh peneliti untuk melakukan studi pendahuluan guna menemukan permasalahan yang harus diteliti (Sugiyono, 2011: 188) Wawancara dilihat dari pelaksanaannya dibedakan menjadi dua yaitu wawancara insidental dan wawancara terencana. Wawancara insidental adalah jenis wawancara yang dilaksanakan kapan saja jika dianggap perlu. Wawancara terencana adalah jenis wawancara yang dilaksanakan secara formal dan terencana baik mengenai waktu, tempat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
pelaksanaan, dan topik yang akan dibicarakan (Sanjaya, 2009: 97). Wawancara dilihat dari bentuk pertanyaan dan bentuk jawabannya, wawancara dibedakan menjadi dua, yaitu wawancara tertutup dan wawancara terbuka. Wawancara tertutup yaitu narasumber hanya menjawab dengan kata “ya” atau “tidak”, sedangkan pada wawancara terbuka narasumber dapat menjawab sesuai pendapatnya sendiri berupa uraian kata (Sanjaya, 2009: 97-98). Penelitian ini menggunakan jenis wawancara terencana dan wawancara terbuka, karena wawancara yang dilakukan secara langsung antara pewawancara dan narasumber tanpa melalui perantara dengan jawaban sesuai pendapat narasumber sendiri. 3.5.2.2 Kuisioner Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan atau pernyataan tertulis kepada siswa untuk dijawab (Sugiyono, 2011: 192).
Dilihat dari
penjawab kuisioner, kuisioner dibagi menjadi dua, yaitu kuisioner langsung dan kuisioner tidak langsung. Kuisioner langsung yaitu kuisioner yang dikirim dan langsung dijawab oleh responden, sedangkan kuesioner tidak langsung adalah kuisioner yang dikirimkan melalui pos atau internet (Sudjana, 2009: 71). Dilihat dari bentuk jawaban kuisioner, kuisioner dibagi menjadi dua, yaitu kuisioner tertutup dan kuisioner terbuka. Kuisioner tertutup adalah kuisioner yang disusun dengan menyediakan alternatif pilihan jawaban lengkap sehingga responden hanya memberi tanda pada jawaban yang dipilih. Kuisioner terbuka merupakan kuisioner yang dibuat dengan tidak memberikan pilihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
jawaban sehingga siswa bebas mengisi dengan kata atau jawaban menurut siswa sendiri (Sugiyono, 2011: 193). Penelitian ini menggunakan
jenis
kuisioner
tertutup
yakni
kuisioner berupa pernyataan-pernyataan yang bentuknya tertutup, di mana siswa tinggal memilih jawaban dari alternatif-alternatif jawaban yang
telah
disediakan berupa skala angka.
Lembar
kuisioner ini
memuat pernyataan-pernyataan positif dan negatif untuk mengetahui minat belajar siswa dalam pembelajaran matematika. Lembar kuisioner sebelumnya telah divalidasi oleh dosen ahli
yang bertujuan untuk
menguji kevalidan kuisioner yang dijadikan sebagai alat pengumpulan data. Kuesioner ini terdapat 40 pernyataan yang harus dipilih oleh siswa sesuai dengan apa yang siswa alami dengan cara melingkari skala angka pada kolom jawaban. 3.5.2.3 Dokumentasi Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, dokumen, transkip, agenda, dan lain sebagainya. Dibandingkan dengan teknik lainnya, teknik ini tidak begitu sulit karena jika ada kekeliruan sumber datanya masih tetap (Arikunto, 2010: 274). Dokumentasi pada penelitian ini berupa memperoleh foto-foto selama proses pembelajaran. Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa dokumen untuk memperoleh data tentang prestasi siswa di pembelajaran atau kelas sebelumnya. Hasil penelitian lebih akurat jika diperkuat dengan foto-foto selama proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
3.6 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah tes dan non tes. Instrumen penelitian jenis tes digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa dalam bentuk soal objektif, sedangkan instrumen penelitian jenis non tes digunakan untuk mengukur minat siswa dalam bentuk lembar kuisioner. 3.6.1 Tes Tes adalah alat untuk mengukur kemampuan siswa dalam aspek kognitif untuk mengetahui tingkat penguasaan materi pembelajaran (Sanjaya, 2009: 99). Data yang diperoleh dengan teknik ini adalah data kuantitatif karena berupa nilai angka. Data prestasi belajar siswa diperoleh menggunakan tes tertulis pada akhir siklus I dan akhir siklus II. Penelitian ini menggunakan soal pilihan ganda yang masing-masing siklus divalidasi oleh dosen ahli dan 2 guru sebelum dapat digunakan sebagai alat ukur peningkatan prestasi belajar siswa. Setelah divalidasi, peneliti akan memilih 15 butir soal disetiap siklusnya yang mewakili komponen indikator sebagai soal yang siap untuk diujikan. Berikut akan disajikan kisi-kisi soal akhir dari setiap siklus sebelum dilakukan validasi. Berikut ditampilkan kisi-kisi soal evaluasi siklus I dan siklus II : 3.6.1.1 Kisi-kisi Soal Siklus I Kisi-kisi soal evaluasi siklus I terdiri dari 30 butir soal pilihan ganda. 30 soal ini merupakan soal yang dibuat berdasarkan komponen indikator materi. Indikator materi pada siklus I pertemuan pertama yaitu membandingkan panjang dan tinggi dua benda dengan menuliskan istilah panjang dari, lebih pendek dari,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
sama panjang dengan dan indikator pada siklus I pertemuan kedua yaitu mengukur panjang benda dengan menggunakan alat ukur tidak baku. Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I Satuan Mapel Semester SK KD
: SD Negeri Plaosan 2 : Matematika :I : 2. Menggunakan pengukuran waktu, panjang dan berat dalam pemecahan masalah : 2.2 Menggunakan alat ukur panjang tidak baku dan baku (cm, m) yang sering digunakan.
No
Komponen Indikator
Nomer Soal
Jumlah soal
1
Membandingkan panjang dan tinggi dua benda dengan menuliskan istilah panjang dari, lebih pendek dari, dan samapanjang dengan
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12.
12
2
Mengukur panjang benda dengan menggunakan alat ukur tidak baku
13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30
18
Penskoran yang digunakan oleh peneliti pada siklus I adalah 15 soal yang sudah tervalidasi. Apabila siswa menjawab dengan benar mendapat poin 1, sedangkan menjawab dengan salah mendapat poin 0. Jawaban yang benar dikalikan 2 lalu dibagi 3 ditulis dengan rumus N = (Jumlah benar x 2) : 3. Keterangan: N= Nilai 3.6.1.2 Kisi-kisi Soal Siklus II Kisi-kisi soal evaluasi siklus II terdiri dari 30 butir soal pilihan ganda. 30 soal ini merupakan soal yang dibuat berdasarkan komponen indikator materi pada pembelajaran siklus II. Indikator materi pada siklus II pertemuan pertama yaitu pada mengukur suatu panjang benda dengan menggunakan alat ukur baku (mistar)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
dan pada siklus II pertemuan kedua mengukur suatu panjang benda dengan menggunakan alat ukur baku (meteran). Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II Satuan Mapel Semester SK KD
: SD Negeri Plaosan 2 : Matematika :I : 2. Menggunakan pengukuran waktu, panjang dan berat dalam pemecahan masalah : 2.2 Menggunakan alat ukur panjang tidak baku dan baku (cm, m) yang sering digunakan.
No
Komponen Indikator
Nomer Soal
Jumlah soal
1
Mengukur suatu panjang benda dengan menggunakan alat ukur baku (mistar).
1, 3, 5, 6, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22,
18
2
Mengukur suatu panjang benda dengan menggunakan alat ukur baku (meteran)
2, 4, 7, 9, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30
12
Penskoran yang digunakan oleh peneliti pada siklus II adalah 15 soal yang sudah tervalidasi. Apabila siswa menjawab dengan benar mendapat poin 1, sedangkan menjawab dengan salah mendapat poin 0. Jawaban yang benar dikalikan 2 lalu dibagi 3 ditulis dengan rumus N = (Jumlah benar x 2) : 3. Keterangan: N= Nilai 3.6.2
Non Tes 3.6.2.1 Lembar Kuisioner Pada penelitian ini, peneliti menggunakan lembar kuisioner tertutup untuk mengukur minat siswa. Peneliti sudah
menyediakan
pilihan jawaban yang yang sesuai dengan pilihan siswa dengan skal 1 sampai 5 yang diberikan pada akhir pembelajaran siklus I dan pembelajaran siklus II. Berikut kisi-kisi kuisioner mengacu dari Hurlock :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuisioner No.
Peubah
1
Minat
Indikator Menunjukkan perasaan senang
Menunjukkan terfokus dalam proses pembelajaran.
Pernyataan Favorabel Saya semangat mengikuti pelajaran. Saya mengerjakan tugas dari guru dengan perasaan senang Saya ingin segera mengikuti pelajaran. Saya menyiapkan buku pelajaran sebelum pelajaran Saya merasa senang ketika pelajaran akan dimulai. Saya bertanya pada guru ketika saya tidak mengerti materi yang disampaikan oleh guru. Saya menjawab pertanyaan guru ketika saya memahami materi yang disampaikan oleh guru. Saya menyimak penjelasan guru Saya memperhatikan penjelasan yang disampaikan guru dari awal hingga akhir pembelajaran.
Menunjukkan kertarikan pada
materi
pembelajaran
Menunjukkan
Saya tidak menganggu teman ketika belajar. Saya tertarik membaca buku pelajaran. Saya bertanya ketika merasa kesulitan. Saya membuat catatan mengenai materi yang disampaikan oleh guru Saya mengerjakan tugas(PR) dari guru Saya ingin mendalami materi pelajaran yang disampaikan. Saya menyampaikan pendapat dalam diskusi kelompok
keikutsertaan dalam pembelajaran.
Saya membantu teman mengalami kesulitan belajar
yang
Saya bekerjasama dengan kelompok untuk menyelesaikan tugas kelompok. Saya maju ke depan jika diperintah guru untuk menunjukkan hasil pekerjaan saya. Saya mencatat hal-hal penting pada saat pelajaran tanpa disuruh guru.
Unfavorabel Saya malas mengikuti pelajaran Saya mengeluh ketika diberi tugas dari guru Saya menghindari segera mengikuti pelajaran. Saya malas menyiapkan buku pelajaran sebelum pelajaran Saya merasa sebal ketika pelajaran akan dimulai. Saya malas bertanya pada guru ketika saya tidak mengerti materi yang disampaikan oleh guru. Saya malas menjawab pertanyaan guru ketika saya memahami materi yang disampaikan oleh guru. Saya gaduh saat guru menjelaskan Saya mengabaikan penjelasan yang disampaikan guru dari awal hingga akhir pembelajaran. Saya menggangu teman ketika belajar. Saya malas membaca buku pelajaran. Saya malas bertanya ketika merasa kesulitan. Saya malas membuat catatan mengenai materi yang disampaikan oleh guru Saya malas mengerjakan tugas dari guru Saya malas mendalami materi pelajaran yang disampaikan. Saya malas menyampaikan pendapat dalam diskusi kelompok Saya malas membantu teman yang mengalami kesulitan belajar Saya malas bekerjasama dengan kelompok. Saya menolak maju ke depan jika di perintah guru. Saya mengabaikan hal-hal penting pada saat pelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
3.6.2.2 Pedoman Wawancara Wawancara dilakukan untuk melengkapi hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti sehingga mendapat infromasi yang lebih akurat mengenai minat dan prestasi belajar siswa. Berikut pedoman wawancara diperoleh indikator mengacu dari Hurlock : Tabel 3.4 Pedoman Wawancara No
Indikator Minat
1
Perasaan senang
2
Terfokus atau memiliki perhatian dalam pembelajaran
3
Tertarik pada materi pembelajaran
4
Keaktifan dari siswa sangat baik
Pertanyaan Wawancara 1. Apakah siswa mengikuti pelajaran dengan antusias? 2. Apakah siswa tidak mengeluh ketika diberi tugas dari guru? 3. Apakah siswa datang tepat waktu sebelum pelajaran dimulai? 4. Apakah siswa menyiapkan buku pelajaran sebelum pelajaran dimulai? 5. Apakah siswa duduk dengan tenang siap untuk belajar? 1. Bagaima keaktivan siswa ketika bertanya didalam kelas? 2. Apakah siswa aktif menjawab pertanyaan? 3. Bagaimanakan fokus siswa ketika menyimak penjelasan guru? 4. Apakah siswa tidak melamun di dalam kelas? 5. Apakah siswa tidak mengobrol atau tidak menganggu teman lain ketika belajar? 1. Bagaimanakah siswa ketika membaca buku pelajaran? 2. Apakah siswa aktiv menayakan kesulitan yang dialami kepada guru? 3. Apakah siswa membuat catatan mengenai materi yang disampaikan oleh guru? 4. Bagaimanakah ketika siswa mengerjakan tugas dari guru? 5. Apakah siswa membawa buku atau sumber lain dalam belajar? 1. Bagaimana siswa dalam menyampaikan pendapat dalam diskusi? 2. Apakah siswa mau membantu teman lain yang mengalami kesulitan belajar? 3. Bagaimana siswa bekerjasama dengan kelompok? 4. Bagaimanakah ketika siswa maju ke depan mengerjakan tugas? 5. Bagaimana siswa dalam mengajukan diri untuk menjawab pertanyaan spontan dari guru?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
3.6.3
Tabel Instrumen Pengumpulan Data Berikut tabel variabel dan instrumen pengumpulan data penelitian: Tabel 3.5 Variabel Penelitian dan Pengumpulan Data
No
Peubah
1
Minat Siswa
2
Prestasi Belajar Siswa
Indikator
Minat siswa yang akan diukur mengacu dari pendapat Hurlock yaitu : 1. Perasaan senang. 2. Terfokus atau memiliki perhatian dalam pembelajaran 3. Tertarik pada materi pembelajaran 4. Keaktifan dari siswa sangat baik Soal evaluasi
Jenis Penilaian Non Tes
Tes
Teknik Pengumpulan Data Analisa data kuisioner dan Wawancara
Dokumentasi berupa hasil tes evaluasi
Instrumen Penilaian Lembar Kuisioner
Tes tertulis pilihan ganda
Pada tabel 3.5, peneliti melakukan penelitian terhadap minat dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Matematika dengan menggunakan pendekatan PMRI. Peneliti menggunakan lembar kuisioner untuk melihat peningkatan minat siswa dalam proses pembelajaran di kelas, sedangkan soal tes pilihan ganda di gunakan untuk melihat peningkatan prestasi belajar siswa yang dilakukan pada siklus I dan siklus II.
3.7 Validitas, Reliabilitas, dan Indeks Kesukaran Soal 3.7.1
Validitas Validitas merupakan syarat yang terpenting dalam suatu alat evaluasi.
Validitas adalah kualitas yang menunjukkan hubungan antara suatu pengukuran dengan tujuan kriteria belajar siswa (Purwanto, 2009: 137). Validitas merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian (Sugiyono, 2011: 361). Suatu instrumen dikatakan mempunyai validitas yang tinggi jika instrumen tes itu dapat mengukur apa yang sebenarnya akan diukur (Purwanto, 2009: 137-138). Uji validitas terhadap intrumen tes yaitu untuk mengetahui apakah instrumen tes tersebut dapat menunjukkan sejauh mana item-item dalam tes mencakup keseluruhan kawasan isi yang hendak diukuroleh tes tersebut. Pada penelitian ini peneliti menggunakan 2 jenis validitas menurut (Supratiknya, 2012: 29-33), yaitu: 3.7.1.1 Validitas Isi Validitas isi adalah validitas yang memeriksa sejauh mana tes mengukur ranah isi pengetahuan atau keterampilan di bidang tertentu yang tepat sesuai yang dimaksud . Sebuah tes dinyatakan memiliki validitas isi yang baik jika item-item dalam tes tersebut mewakili secara memadai aspek-aspek yang penting yang terkait dengan materi pelajaran. Pengujian validitas isi dilakukan oleh validator yang ahli dalam bidangnya atau berkompeten. Validitas isi digunakan oleh peneliti untuk seluruh instrumen pembelajaran dan penelitian. Instrumen pembelajaran meliputi silabus, RPP, LKS, bahan ajar, dan soal evaluasi. Instrumen penelitian minat berupa pedoman wawancara dan lembar kuisioner. Kriteria untuk penskoran pada instrumen dapat dilihat pada tabel dibawah. Validitas isi digunakan oleh beberapa validator ahli dalam memvalidasi Instrumen pembelajaran berupa silabus, RPP, LKS, bahan ajar, dan soal evaluasi,
serta instrumen penelitian berupa lembar kuisioner.
Instrumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
pembelajaran divalidasi oleh validator ahli yaitu dosen ahli sebagai validator 1, kepala sekolah sebagai validator 2, guru kelas II sebagai validator 3. 1.
Validasi Silabus Validasi silabus dilakukan oleh tiga validator, yaitu dosen ahli sebagai
validator 1, kepala sekolah sebagai validator 2, guru kelas II sebagai validator 3. Aspek yang dinilai pada validitas silabus terdiri dari 5 komponen. Komponenkomponen tersebut adalah; 1) kelengkapan komponen silabus; 2) kesesuaian SK, KD, dan
indikator;
3)
kesesuaian pemilihan metode pembelajaran;
4)
penggunaan bahasa dan tata tulis baku; 5) kesesuaian antara penilaian dengan indikator yang dirumuskan. Hasil validasi silabus dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.6 Hasil Validasi Silabus Komponen 1 2 1 5 4 2 4 2 3 4 4 Rata-rata keseluruhan Validator
3 4 4 4
4 4 4 4
5 4 4 4
Rata-rata 4,2 3,6 4 3,93
BerdasarkanTabel 3.6 hasil dari validasi silabus diperoleh rata-rata nilai yang diberikan oleh validator yaitu rata-rata nilai yang diperoleh dari validator 1 adalah 4,2: dari validator 2 adalah 3,6; dari validator 3 adalah 4. Rata-rata keseluruhan hasil penilaian silabus yang diperoleh peneliti dari tiga validator yaitu adalah 3,93. Peneliti dan kelompok studi bersepakat menentukan target nilai rata-rata 3. Nilai 3 menunjukkan silabus sudah dianggap cukup layak digunakan dalam penelitian ini. Jika hasil rata-rata yang diberikan validator mendapatkan kurang dari 3 maka perlu dilakukan revisi, namun jika hasil rata rata yang diperoleh lebih dari 3 maka tidak perlu dilakukan revisi. Nilai rata-rata keseluruhan diatas 3 dan validator tidak memberikan komentar maka peneliti tidak perlu melakukan perbaikan pada instrumen silabus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
2. Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Penialain pada RPP dilakukan oleh tiga validator, yaitu dosen ahli sebagai validator 1, kepala sekolah sebagai validator 2, guru kelas II sebagai validator 3. Aspek yang dinilai pada validitas silabus terdiri dari 6 komponen. Komponen-komponen tersebut adalah; 1) perumusan indikator keberhasilan belajar; 2) pemilihan dan pengorganisasian materi pembelajaran; 3) pemilihan sumber belajar/metode pembelajaran; 4) kegiatan pembelajaran; 5) penilaian hasil belajar; 6) penggunaan bahasa tulis. Hasil validasi RPP dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.7 Hasil Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Validator 1 2 3
1 4.33 3,33 3,33
Komponen 2 3 4 4,25 4 4,67 3,75 4,33 3,33 3,75 4,33 4 Rata-rata keseluruhan
5 4 4 3,33
6 4,25 3,5 3,5
Rata-rata 4,25 3,71 3,71 3,89
Berdasarkan tabel 3.7 hasil dari validasi RPP diperoleh rata-rata nilai yang diberikan oleh validator yaitu rata-rata nilai yang diperoleh dari validator 1 adalah 4,25; dari validator 2 adalah 3,71; dari validator 3 adalah 3,71. Rata-rata keseluruhan hasil penilaian silabus yang diperoleh peneliti dari tiga validator yaitu adalah 3,89. Peneliti dan kelompok studi bersepakat menentukan target nilai rata-rata 3. Nilai 3 menunjukkan RPP sudah dianggap cukup layak digunakan dalam penelitian ini. Jika hasil rata-rata yang diberikan validator mendapatkan kurang dari 3 maka perlu dilakukan revisi, namun jika hasil rata rata yang diperoleh lebih dari 3 maka tidak perlu dilakukan revisi. Nilai rata-rata keseluruhan diatas 3 jadi peneliti tidak melakukan revisi dan validator I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
memberikan komentar untuk memperbaiki rubrik penilaian maka peneliti melakukan perbaikan pada instrumen rubrik penilaian RPP.
3.Validasi Lembar Kerja Siswa (LKS) Penilaian lembar kerja siswa (LKS) dilakukan oleh tiga validator, yaitu dosen ahli sebagai validator 1, kepala sekolah sebagai validator 2, guru kelas II sebagai validator 3. Aspek yang dinilai pada validitas silabus terdiri dari 7 komponen. Komponen-komponen tersebut adalah; 1) kelengkapan unsur LKS; 2) kesesuaian indikator/tujuan pembelajaran dengan LKS; 3) rumusan petunjuk pengerjaan LKS sederhana dan mudah dipahami siswa; 4) LKS membantu siswa dalam memahami materi ajar; 5) LKS menunjukkan keruntutan kegiatan belajar; 6) tampilan LKS menarik dan indah; 7) penggunaan bahasa dan tata tulis baku. Hasil validasi LKS dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.8 Hasil Validasi LKS Validator 1 2 3
Komponen 1 2 3 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 Rata-rata keseluruhan
5 4 2 4
6 4 4 4
7 4 4 4
Rata-rata 4,29 3,71 3,71 3,9
Berdasarkan tabel 3.8 hasil dari validasi LKS diperoleh rata-rata nilai yang diberikan oleh validator yaitu rata-rata nilai yang diperoleh dari validator 1 adalah 4,29; dari validator 2 adalah 3,71; dari validator 3 adalah 3,71. Rata-rata keseluruhan hasil penilaian silabus yang diperoleh peneliti dari tiga validator yaitu adalah 3,9. Peneliti dan kelompok studi bersepakat menentukan target nilai rata-rata 3. Nilai 3 menunjukkan LKS sudah dianggap cukup layak digunakan dalam penelitian ini. Jika hasil rata-rata yang diberikan validator mendapatkan kurang dari 3 maka perlu dilakukan revisi, namun jika hasil rata rata yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
diperoleh lebih dari 3 maka tidak perlu dilakukan revisi. Nilai rata-rata keseluruhan diatas 3 dan validator tidak memberikan komentar maka peneliti tidak perlu melakukan perbaikan pada instrumen LKS.
4. Validasi Materi Ajar Penilaian materi ajar dilakukan oleh tiga validator, yaitu dosen ahli sebagai validator 1, kepala sekolah sebagai validator 2, guru kelas II sebagai validator 3. Aspek yang dinilai pada validitas silabus terdiri dari 6 komponen. Komponen-komponen tersebut adalah; 1) materi ajar dengan kompetensi yang akan dicapai; 2) kesesuaian materi ajar dengan karakteristik peserta didik; 3) materi ajar cakupannya luas;dan memadai 4) pengorganisasian materi ajar runtut dan sistematik; 5) kesesuaian alokasi waktu dengan kesesuaian materi ajar; 6) penggunaan bahasa dan tata tulis baku. Hasil validasi materi ajar dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.9 Hasil Validasi Materi Ajar Validator 1 2 3
Komponen 1 2 3 4 5 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 Rata-rata keseluruhan
5 5 4 4
6 4 4 4
Rata-rata 4,33 3,67 3,67 3,89
Berdasarkan tabel 3.9 hasil dari validasi materi ajar diperoleh rata-rata nilai yang diberikan oleh validator yaitu rata-rata nilai yang diperoleh dari validator 1 adalah 4,33; dari validator 2 adalah 3,67; dari validator 3 adalah 3,67. Rata-rata keseluruhan hasil penilaian silabus yang diperoleh peneliti dari tiga validator yaitu adalah 3,89. Peneliti dan kelompok studi bersepakat menentukan target nilai rata-rata 3. Nilai 3 menunjukkan materi ajar sudah dianggap cukup layak digunakan dalam penelitian ini. Jika hasil rata-rata yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
diberikan validator mendapatkan kurang dari 3 maka perlu dilakukan revisi, namun jika hasil rata rata yang diperoleh lebih dari 3 maka tidak perlu dilakukan revisi. Nilai rata-rata keseluruhan diatas 3 dan validator tidak memberikan komentar maka peneliti tidak perlu melakukan perbaikan pada instrumen materi ajar.
5. Validasi Soal Evaluasi Penilaian soal evaluasi dilakukan oleh tiga validator, yaitu dosen ahli sebagai validator 1, kepala sekolah sebagai validator 2, guru kelas II sebagai validator 3. Aspek yang dinilai pada validitas silabus terdiri dari 8 komponen. Komponen-komponen tersebut adalah; 1) kesesuaian indikator dengan butir soal; 2) kalimat yang digunakan sederhana dan tidak berlebihan; 3) bahasa jelas, baku, dan sederhana; 4) keluasan cakupan soal; 5) pilihan jawaban tidak mengandung ambiguitas; 6) urutan alternatif jawaban logis; 7) soal tidak berisi jebakan yang tidak ada jawabannya; 8) pertanyaan mengandung kunci jawaban. Hasil validasi soal evaluasi dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.10 Hasil Validasi Soal Evaluasi Validator 1 2 3
Komponen 1 2 3 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 Rata-rata keseluruhan
6 5 2 2
7 4 4 4
8 5 4 4
Rata-rata 4,5 3,75 3,5 3,92
Tabel 3.10 hasil dari validasi soal evaluasi diperoleh rata-rata nilai yang diberikan oleh validator yaitu rata-rata nilai yang diperoleh dari validator 1 adalah 4,5; dari validator 2 adalah 3,75; dari validator 3 adalah 3,5.Rata-rata keseluruhan hasil penilaian silabus yang diperoleh peneliti dari tiga validator yaitu adalah 3,92. Peneliti dan kelompok studi bersepakat menentukan target nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
rata-rata 3. Nilai 3 menunjukkan soal evaluasi sudah dianggap cukup layak digunakan dalam penelitian ini. Jika hasil rata-rata yang diberikan validator mendapatkan kurang dari 3 maka perlu dilakukan revisi, namun jika hasil rata rata yang diperoleh lebih dari 3 maka tidak perlu dilakukan revisi. Nilai rata-rata keseluruhan diatas 3 dan validator tidak memberikan komentar maka peneliti tidak perlu melakukan perbaikan pada instrumen soal evaluasi.
6. Validasi Kuisioner Penilaian kuisioner dilakukan oleh satu validator yaitu dosen ahli di bidang psikologi sebagai validator 1. Aspek yang dinilai pada validitas silabus terdiri dari 5 komponen. Komponen-komponen tersebut adalah; 1) kelengkapan lembar kuisioner; 2) kesesuaian antara indikator dengan deskripsi; 3) kalimat tidak bermakna ganda; 4) Kualitas perilaku yang dituntut dalam indikator mencerminkan keutuhan perkembangan minat; 5) penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis baku. Kriteria instrumen disepakati oleh dosen ahli dan peneliti. Kriteria intrumen kuisioner dan hasil validasi kuisioner dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.11 Hasil Validasi Kuisioner Komponen
Validator 1
Rata-rata
1
2
3
4
5
3
3
3
4
3
3,2
Tabel 3.11 hasil dari validasi kuisioner diperoleh nilai dari validator ahli dengan nilai rata-rata yaitu 3,2. Peneliti dan kelompok studi bersepakat menentukan target nilai rata-rata 3. Nilai 3 menunjukkan kuisioner sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
dianggap cukup layak digunakan dalam penelitian ini. Jika hasil rata-rata yang diberikan validator mendapatkan kurang dari 3 maka perlu dilakukan revisi, namun jika hasil rata rata yang diperoleh lebih dari 3 maka tidak perlu dilakukan revisi. Nilai rata-rata diatas 3 dan peneliti mendapat masukan untuk lebih memperhatikan penggunaan kalimat negatif, maka peneliti akan melakukan revisi pada kalimat negatif pada lembar kuisioner. 3.7.1.2 Validitas Konstruk Validitas konstruk adalah validitas yang memeriksa sejauh mana tes mengukur suatu konstruk tertentu berupa kemampuan kognitif. Sebuah tes dinyatakan memiliki validitas konstruk yang baik jika tes terbukti memiliki hasil yang sejalan dengan imajinasi masyarakat luas yang dapat dinalar. Peneliti melakukan validitas konstruk secara empiris karena data yang didapat dari data lapangan. Validitas ini digunakan untuk instrumen pembelajaran, yaitu soal evaluasi. Peneliti melakukan uji validitas soal evaluasi pada siswa kelas 3 di salah satu Sekolah Dasar Negeri di daerah Kabupaten Sleman. Menurut Sugiyono (2011: 613), nilai produck moment pada r tabel memiliki taraf signifikan 5%. Untuk r tabel pada uji validitas soal evaluasi siklus I dengan jumlah siswa 45 adalah 0,294. Sedangkan r hitung diperoleh dari perhitungan menggunakan SPSS 20. Soal dikatakan valid bila r hitung lebih besar atau sama dengan r tabel. Hasil validasi SPSS 20 untuk soal evaluasi siklus I dapat dilihat pada tabel berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
Tabel 3.12 Hasil Validasi SPSS Soal Evaluasi Siklus I No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
r tabel 0,294 0,294 0,294 0,294 0,294 0,294 0,294 0,294 0,294 0,294 0,294 0,294 0,294 0,294 0,294 0,294 0,294 0,294 0,294 0,294 0,294 0,294 0,294 0,294 0,294 0,294 0,294 0,294 0,294 0,294
r hitung 0,101 0,400** 0,148 0,252 0,139 0,456** 0,454** 0,101 0,441** 0,375* 0,399** 0,260 0,093 0,330* 0,139 0,310* 0,328* 0,341* 0,285 0,202 0,481** 0,409** 0,546** 0,651** 0,189 0,319* 0,218 0,627** 0,559** 0,684**
Keterangan Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid
Tindak Lanjut Tidak digunakan Digunakan soal no. 1 Tidak digunakan Tidak digunakan Tidak digunakan Digunakan soal no. 2 Digunakan soal no. 3 Tidak digunakan Digunakan soal no. 4 Tidak digunakan Digunakan soal no. 5 Tidak digunakan Tidak digunakan Digunakan soal no. 6 Tidak digunakan Tidak digunakan Digunakan soal no. 7 Digunakan soal no. 8 Tidak digunakan Tidak digunakan Digunakan soal no. 9 Digunakan soal no. 10 Digunakan soal no. 11 Digunakan soal no. 12 Tidak digunakan Digunakan soal no. 13 Tidak digunakan Digunakan soal no. 14 Digunakan soal no. 15 Tidak digunakan
Dari data tabel 3.12 uji validitas menunjukkan data hasil perhitungan validitas soal evaluasi siklus I. Peneliti menggunakan program SPSS 20 untuk menghitungnya. Pada SPSS 20 terdapat tanda yang menandakan soal tersebut valid atau tidak. Tanda tersebut dinamakan simbol asterik (*). Simbol asterik satu (*) menandakan bahwa soal tersebut valid dilihat pada taraf signifikansi 0,05. Sedangkan pada simbol asterik (**) soal tersebut valid namun pada taraf signifikansi 0,01. Diketahui dari 30 soal pilihan ganda yang diujikan, terdapat 18 soal yang bernilai valid. Soal untuk uji evaluasi siklus I peneliti mengambil 15 soal saja dari 18 soal yang valid karena 15 soal tersebut sudah mewakili komponen indikator materi siklus I dan dalam penilaian akhir agar dapat diperoleh nilai angka bulat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
Setelah uji validasi soal evaluasi siklus I, peneliti kemudian melakukan uji validasi soal evaluasi siklus II. Peneliti melakukan uji soal di salah satu sekolah dasar negeri di kabupaten Sleman. Menurut Sugiyono (2011: 613), nilai produck moment pada r tabel memiliki taraf signifikan 5%. Untuk r tabel pada uji validitas soal evaluasi siklus II dengan jumlah siswa 44 adalah 0,297. Sedangkan r hitung diperoleh dari perhitungan menggunakan SPSS 20. Soal dikatakan valid bila r hitung lebih besar atau sama dengan r tabel. Berikut hasil dari uji validasi siklus II dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.13 Hasil Validasi SPSS Soal Evaluasi Siklus II No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
r table 0,297 0,297 0,297 0,297 0,297 0,297 0,297 0,297 0,297 0,297 0,297 0,297 0,297 0,297 0,297 0,297 0,297 0,297 0,297 0,297 0,297 0,297 0,297 0,297 0,297 0,297 0,297 0,297 0,297 0,297
r hitung 0,494** 0,182 0,334* 0,161 0,025 0,349* 0,153 0,170 0,069 0,474** 0,489** 0,289 0,426** 0,429** 0,581** 0,552** 0,567** 0,552** 0,543** 0,564** 0,178 0,415** 0,413** 0,522** 0,551** 0,311* 0,408** 0,267 0,538** 0,543**
Keterangan Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid
Tindak Lanjut Digunakan soal no. 1 Tidak digunakan Tidak digunakan Tidak digunakan Tidak digunakan Digunakan soal no. 2 Tidak digunakan Tidak digunakan Tidak digunakan Digunakan soal no. 3 Digunakan soal no. 4 Tidak digunakan Tidak digunakan Digunakan soal no. 5 Digunakan soal no. 6 Tidak digunakan Digunakan soal no. 7 Digunakan soal no. 8 Tidak digunakan Digunakan soal no. 9 Tidak digunakan Digunakan soal no. 10 Tidak digunakan Digunakan soal no. 11 Digunakan soal no. 12 Tidak digunakan Digunakan soal no. 13 Tidak digunakan Digunakan soal no. 14 Digunakan soal no. 15
Berdasarkan data tabel 3.13 uji validitas menunjukkan data hasil perhitungan validitas soal evaluasi siklus II. Peneliti menggunakan program SPSS 20 untuk menghitungnya. Pada SPSS terdapat tanda yang menandakan soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
tersebut valid atau tidak. Tanda tersebut dinamakan simbol asterik (*). Simbol asterik satu (*) menandakan bahwa soal tersebut valid dilihat pada taraf signifikansi 0,05. Sedangkan pada simbol asterik (**) soal tersebut valid namun pada taraf signifikansi 0,01. Diketahui dari 30 soal pilihan ganda yang diujikan, terdapat 21 soal yang bernilai valid. Soal untuk uji evaluasi siklus II peneliti mengambil 15 soal saja dari 21 soal yang valid karena 15 soal tersebut sudah mewakili komponen indikator materi siklus II dan dalam penilaian akhir agar dapat diperoleh nilai angka bulat.
3.7.2
Reliabilitas Reliabilitas adalah ketetapan atau ketelitian suatu tes evaluasi (Purwanto,
2009: 139). Suatu tes yang reliabel akan menunjukkan ketepatan dan ketelitian pada hasil pengukuran tes. Taraf reabilitas suatu tes dinyatakan dalam suatu koefisien yang disebut koefisien reabilitas (r11) atau reliabilitas instrumen (Masidjo, 1995: 209). Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui reliabilitas instrumen pembelajaran berupa soal evalusi. Cara mencari reliabilitas soal evaluasi dapat menggunakan metode Alpha Cronbach (Purwanto, 2009: 175). Rumus uji reliabilitas adalah sebagai berikut: 2 k b r11 1 , Vt 2 k 1
Keterangan :
r11 =
reliabilitas instrumen
k
=
banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
2 b
=
jumlah varian butir/item
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
Vt 2 =
varian total
Penentuan kriteria koefisien relabilitas dapat dilihat pada tabel berikut ini (Masidjo, 1995: 209) : Tabel 3.14 Kriteria Koefisien Reliabilitas Koefisien Korelasi 0.91 - 1,00 0,71 - 0,90 0,41 - 0,70 0,21 - 0,40 Negatif – 0,20
Kualifikasi Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Reliabilitas soal dihitung dengan rumus Cronbach’s Alpha. Soal-soal yang telah di uji empiris dan dihitung validitas akan dilihat soal-soal yang valid. Setelah itu dapat dihitung reliabilitasnya dari soal siklus 1 dan siklus 2. Penghitungan reliabilitas menggunakan program komputer SPSS 20. Berikut adalah hasil reliabilitas dari siklus I: Tabel 3.15 Reliabilitas Soal Siklus I Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.787
18
Berdasarkan tabel 3.15 dapat dilihat bahwa hasil uji reliabilitas soal siklus I menunjukkan angka 0,787. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat reliabel 18 soal siklus I termasuk dalam katagori tinggi. Peneliti juga melakukan uji realibilitas soal siklus II yang dapat dilihat pada tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
Tabel 3.16 Reliabilitas Soal Siklus II Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.813
21
Berdasarkan tabel 3.16 dapat dilihat bahwa hasil uji reliabilitas soal siklus II menunjukkan angka 0,813. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat reliabel 21 soal siklus II termasuk dalam katagori tinggi.
3.7.3
Indeks Kesukaran Soal Indeks kesukaran soal adalah mengkaji soal-soal tes dari segi kesulitan,
sehingga diperoleh soal-soal mana yang termasuk soal, mudah, sedang, dan sukar (Sudjana, 2009: 135). Tingkat kesukaran soal diperoleh dari kemampuan siswa menjawabnya, bukan dilihat dari segi guru yang sebagai pembuat soal. Rumus yang digunakan untuk menghitung kesukaran soal menurut Sudjana (2009: 137) sebagai berikut : I=
Keterangan : I
= Indeks kesukaran untuk setiap butir soal
B
= Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal
N
= Banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada butir soal
Semakin kecil hasil indeks yang diperoleh maka soal tersebut dikategorikan semakin sulit, sedangkan semakin besar indeksnya maka soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
tersebut dapat dikategorikan semakin mudah. Kriteria indeks kesukaran menurut Sudjana (2009:137) sebagai berikut : Tabel 3.17 Klasifikasi indeks kesukaran Indeks Kesukaran 0 – 0,30 0,31 – 0,70 0,71 – 1,00
Kategori Sukar Sedang Mudah
Berdasarkan tabel 3.17 tersebut kriteria indeks kesukaran ada tiga. Ketiga kriteria tersebut adalah sukar, sedang dan mudah. Soal evaluasi siklus I yang dihitung indeks kesukarannya adalah soal yang siap diujikan untuk penelitian yang berjumlah 15 soal. Diperoleh perhitungan kriteria kesukaran soal siklus I dapat dilihat dari tabel hasil indeks kesukaran berikut : Tabel 3.18 Indeks Kesukaran Soal Evaluasi Siklus I No
B
N
I
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
23 33 38 38 33 19 25 31 35 28 30 35 18 35 33
45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45
0,51 0,73 0,84 0,84 0,73 0,42 0,56 0,69 0,78 0,62 0,67 0,78 0,4 0,78 0,73
Tingkat kesukaran Sedang Mudah Mudah Mudah Mudah Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Mudah Sedang Mudah Mudah
Keterangan: B = Banyaknya siswa yang menjawab benar pada butir soal N = Banyaknya siswa yang jawaban pada butir soal I = Indeks kesukaran untuk setiap butir soal
Hasil perhitungan tabel 3.18 dari data indeks kesukaran siklus I diatas dapat dikategorikan menjadi 3 jenis soal, yaitu soal mudah, sedang, dan soal sukar. Dari 15 butir soal sebanyak 53% atau 8 butir soal masuk kategori mudah dan 7 butir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
soal atau 47% masuk kategori sedang. Soal yang termasuk dalam kategori mudah yaitu soal pada nomor 2, 3, 4, 5, 9, 12, 14, 15. Sedangkan soal-soal dalam kategori sedang yaitu pada nomor 1, 6, 7, 8, 10, 11, 13. Soal yang dihitung indeks kesukaran pada siklus II adalah soal yang siap diujikan untuk penelitian yang berjumlah 15 soal. Berikut hasil siklus II dilihat dari tabel hasil indeks kesukaran berikut : Tabel 3.19 Indeks kesukaran Soal Evaluasi Siklus II No
B
N
I
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
30 16 30 34 38 27 26 22 30 9 14 15 20 20 22
44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
0,68 0,36 0,68 0,77 0,86 0,61 0,59 0,5 0,68 0,2 0,32 0,34 0,45 0,45 0,5
Tingkat kesukaran Sedang Sedang Sedang Mudah Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sukar Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang
Keterangan: B = Banyaknya siswa yang menjawab benar pada butir soal N = Banyaknya siswa yang jawaban pada butir soal I = Indeks kesukaran untuk setiap butir soal
Berdasarkan tabel 3.19 hasil perhitungan dari data indeks kesukaran diatas dapat dikategorikan menjadi 3 jenis soal, yaitu soal mudah, sedang, dan soal sukar. Dari 15 butir soal sebanyak 13,3% atau 2 butir soal masuk kategori mudah, 12 butir soal atau 80% masuk kategori sedang dan 1 soal atau 6,7% masuk dalam kategori sukar. Soal yang termasuk dalam kategori mudah yaitu soal bernomor 4 dan 5. Sedangkan soal-soal dalam kategori sedang yaitu pada nomor 1, 2, 3, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 15. Adapun soal yang masuk kategori sukar yaitu pada soal nomor 10.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
3.8
Teknik Analisis Data Analisis data dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat dilakukan
dengan analisis data kuantitatif dan data kualitatif (Sanjaya, 2009: 106). Analisis data kuantitatif digunakan untuk menentukan peningkatan hasil belajar siswa sebagai pengaruh dari tindakan yang dilakukan oleh guru, sedangkan analisis data kualitatif digunakan untuk menentukan peningkatan proses belajar mengajar yaitu berbagai tindakan yang dilakuan guru. (Sugiyono, 2010: 333) juga menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan tindakan kelas, ada 2 jenis data yang dikumpulkan oleh peneliti yaitu data kuantitatif merupakan teknik analisis data menggunakan metode statistik yang sudah tersedia. Sedangkan data kualitatif merupakan data yang diperoleh dari berbagai sumber dengan menggunakan penggunaan data yang bermacam-macam yang dilakukan secara terus-menerus dan berkelanjutan. 3.8.1 Analisis Minat Siswa Pada analisis minat siswa, hasil kuisioner dianalisis dengan menggunakan cara diskriptif untuk mengetahui peningkaran minat siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika pada kompetensi dasar menggunakan alat ukur satuan tidak baku dan baku (cm,m) di dalam kelas dengan menggunakan rumus Penilaian Acuan Patokan (PAP) menurut Arifin (2011: 236). Menurut Arifin (2011: 235) tujuan dari penilaian acuan patokan adalah untuk mengukur secara pasti tujuan atau kompetensi yang telah ditetapkan sebagai kriteria keberhasilannya. Untuk mengetahui
peningkatan
kualitas
minat
siswa,
dilakukan
dengan
cara
membandingkan nilai pada keadaan awal sebelum tindakan dengan sesudah mendapatkan tindakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
Penghitungan nilai akhir minat belajar siswa dilakukan peneliti dengan cara menghitung jumlah skor yang diperoleh siswa yang kemudian dibagi dengan skor maksimal yaitu 200 dan dikalikan 100 supaya memperoleh skor akhir maksimal 100. Berikut rumus yang digunakan oleh peneliti untuk menilai minat belajar siswa.
N=
x 100
Skor akhir yang diperoleh siswa selanjutnya dianalisis oleh peneliti menggunakan PAP II. Berikut pedoman kriteria skor minat siswa: Tabel 3.20 Kriteria Penilaian PAP II Rentang Persentase Penilaian 81% - 100% 66% - 80% 56% - 65% 46% - 55% < 46%
Kriteria Sangat Berminat Berminat Cukup Berminat Kurang Berminat Sangat Kurang Berminat
Dalam menentukan kriteria penilaian minat siswa membutuhkan dasar yang tepat yang digunakan sebagai patokan untuk menentukan minat siswa. Adapun penskoran yang digunakan adalah penskoran PAP II menurut Arifin (2011: 236). Analisis minat pada kuisioner penelitian ini menggunakan skala angka 1 sampai 5, maka peneliti melakukan penyetaraan rentang presentase nilai menjadi rentang nilai 20 – 100 sebagai berikut: Tabel 3.21 Kriteria Penilaian Minat Siswa Rentang Persentase Nilai 81% - 100% 66% - 80% 56% - 65% 46% - 55% < 46%
Rentang Nilai 81 – 100 66 – 80 56 – 65 46 – 55 20 – 45
Kriteria Sangat Berminat Berminat Cukup Berminat Kurang Berminat Sangat Kurang Berminat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
Pada tabel 3.21 kriteria penskoran minat siswa menunjukkan bahwa ratarata skor 0 – 45 terdapat pada kriteria tidak berminat. Rata-rata skor 46 – 55 terdapat pada kriteria kurang berminat. Rata-rata skor 56 – 65 terdapat pada kriteria cukup berminat. Rata-rata skor 66 – 80 terdapat pada kriteria berminat. Rata-rata skor 81 - 100 terdapat pada kriteria sangat berminat. Persentase minat belajar siswa diperoleh dengan cara membagi jumlah siswa yang termasuk dalam kriteria minimal berminat dengan jumlah seluruh siswa lalu dikalikan 100%. Berikut rumus penghitungan presentase jumlah siswa yang tergolong kriteria minimal berminat : x100%
Untuk menghitung nilai rata-rata minat siswa dengan rumus :
3.8.2
Analisis Prestasi Siswa Data prestasi belajar didapat dari hasil tes yang dilakukan peneliti.
Kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan oleh SDN Plaosan 2 pada mata pelajaran matematika adalah 65. Adapun indikator yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah siswa yang mencapai nilai mencapai KKM dan rata-rata kelas yang ditargetkan oleh peneliti. Berikut perhitungan prestasi belajar siswa : 3.8.2.1 Penskoran Tes yang digunakan peneliti berupa pilihan ganda sehingga penyekoran dilakukan dengan cara jawaban benar mendapatkan skor satu sedangkan jawaban salah mendapatkan skor nol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
3.8.2.2 Menghitung nilai akhir setiap siswa dengan menggunakan rumus:
3.8.2.3 Menghitung nilai rata–rata kelas dengan rumus :
3.8.2.4 Menghitung persentase ketuntasan belajar siswa dengan rumus x 100 %
3.7.2.5 Membandingkan tingkat nilai prestasi belajar siswa pada siklus I dan siklus II dengan kondisi awal. Kegiatan membandingkan ini dilakukan untuk mengetahui ada peningkatan prestasi siswa atau tidak.
3.9
Indikator keberhasilan Penelitian ini menggunakan dua variabel yang berdasarkan judul yaitu
minat dan prestasi belajar. Suatu siklus dapat dinyatakan berhasil apabila telah tercapainya indikator-indikator yang telah ditentukan berdasarkan data yang dikumpulkan. Disamping itu, keberhasilan ini juga dapat dilihat berdasarkan ketuntasan siswa dalam belajar. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada mata pelajaran matematika di SDN Plaosan 2 adalah 65. Kriteria keberhasilan minat dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika menggunakan alat ukur satuan panjang tidak baku dan baku yang sering digunakan pada kelas II SDN Plaosan 2 tahun pelajaran 2015/2016 yaitu sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
Tabel 3.22 Indikator Keberhasilan Minat dan Prestasi Belajar Siswa Peubah
Kondisi Awal 62,94
Kondisi akhir setiap siklus Siklus I Siklus II 72
75
63,16%
78,95%
46,74
66
75
42,11%
65%
80%
Prestasi Belajar 47,06%
Minat
Deskriptor Nilai rata-rata kelas diperoleh dari jumlah nilai siswa dibagi jumlah siswa Persentase siswa yang mencapai KKM diperoleh dari jumlah siswa yang mencapai target dibagi jumlah siswa dikali 100% Nilai rata-rata minat siswa didapat dari jumlah nilai minat siswa dibagi dengan jumlah siswa Persentase siswa yang tergolong dalam kriteria berminat diperoleh dari jumlah siswa yang mencapai kriteria berminat dibagi jumlah siswa dikali 100%
Tabel 3.22 menunjukkan target yang ingin dicapai peneliti dengan melihat kondisi awal siswa dari prestasi belajar dan minat yang ingin ditingkatkan. Data minat pada kondisi awal adalah 42,11%, target keberhasilan variabel minat siklus I adalah 65% dan siklus II adalah 80%. Sementara variabel prestasi belajar, siswa tuntas KKM pada kondisi awal adalah 47,06%, target keberhasilan siklus I 63,16% dan siklus II 78,95%. Sedangkan rata-rata nilai kelas II pada kondisi awal adalah 62,94. Target rata-rata yang ingin dicapai pada siklus I yaitu 72 dan pada siklus II yaitu 75. Peneliti menentukan target persentase indikator keberhasilan siklus I dan siklus II berdasarkan kesepakatan antara peneliti dengan guru kelas II dengan melihat kondisi kelas dan kemampuan siswa dalam proses pembelajaran. Siklus dihentikan jika target akhir siklus II sudah tercapai.
Tabel 3.23 Jadwal Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016. Berikut ini jadwal penelitian yang akan dilaksanakan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
8.
Kegiatan Penyusunan proposal skripsi Pengajuan proposal skripsi Pengajuan rancangan penelitian Pelaksanaan penelitian Penyusunan laporan hasil penelitian Ujian skripsi Revisi Pengesahan dokumen skripsi oleh dosen pembimbing dan dekan dan penggandaan.
Jul
Ags
Tahun Ajaran 2015/2016 Jan Sep Okt Nov Des
Feb
Mar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas tentang deskripsi kondisi awal, hasil penelitian, dan pembahasan dari penelitian. 4.1 Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas II SDN Plaosan 2 dengan jumlah siswa 19 anak yang terdiri dari 10 siswa putra dan 9 siswa putri. Penelitian ini dilaksanakan selama dua siklus dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar sama, namun indikator di setiap pembelajaran dan tindakan yang berbeda. Masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan. Penelitian diawali dari perencanaan tindakan, pelaksanaan, hasil penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 15 sampai 29 September 2015. 4.1.1 Siklus I 4.1.1.1 Perencanaan Perencanaan yang dilakukan peneliti pada pertemuan ini adalah mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dan dibutuhkan dalam penelitian. Persiapan tersebut meliputi materi pelajaran tentang menggunakan alat ukut panjang tidak baku, menyiapkan silabus, RPP dan LKS, menyiapkan lembar kuisioner, soal evaluasi siklus 1 yang sudah dipersiapkan sebelumnya. 4.1.1.2
Pelaksanaan Siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa,
tanggal 15 September 2015 materi membandingkan panjang dan tinggi
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
dua benda dengan menuliskan istilah panjang dari, lebih pendek dari, sama panjang dengan, pertemuan kedua pada hari selasa, 22 September 2015 materi mengukur panjang benda dengan menggunakan alat ukur baku.
Pembelajaran
pelaksaan pembelajaran.
berlangsung
sesuai
Peran
pada
siswa
dengan siklus
I
tidak
rencanaan yaitu
siswa
berdiskusi di dalam kelompok untuk mengerjakan lembar kerja siswa secara kelompok. Pada kegiatan akhir siswa mengerjakan soal evaluasi pembelajaran. Peneliti juga menyebarkan kuisioner minat pada siswa untuk melihat peningkatan minat siswa selama mengikuti pembelajaran. 4.1.1.3 Pengamatan/Observasi Pelaksanaan
pengamatan
dilakukan
selama
pembelajaran
berlangsung. Adapun hal yang didapat oleh peneliti dalam pengamatan selama pembelajaran berlangsung adalah respon atau tanggapan siswa serta minat siswa yang terlihat pada diri siswa dalam menerima pembelajaran matematika ini dengan menggunakan pendekatan PMRI. Peneliti telah melaksanakan
pembelajaran
sesuai
dengan
rencana
pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan PMRI. Namun, peneliti mengamati pada sikap setiap siswa, pada siklus I ini peneliti mengamati minat siswa belum terlalu terlihat terutama pada kegiatan kelompok. Berdasarkan pengamatan peneliti pada dua pertemuan di siklus I ini, kelompok terlihat kurang berdinamika dengan baik karena siswa berkelompok sesuai dengan keinginan masing-masing. 4.1.1.4 Refleksi Berdasarkan hasil pembelajaran pada siklus I, ternyata siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
belum mencapai dengan indikator keberhasilan, maka peneliti
akan
melanjutkan pada siklus II. Hal ini dikarenakan bahwa siswa belum berminat mengikuti pembelajaran, serta masih banyak siswa yang belum mencapai KKM. Oleh karena itu, sebelum peneliti melanjutkan
pada
siklus II peneliti merevisi perangkat pembelajaran yang digunakan dalam penelitian yang meliputi RPP, bahan ajar, dan LKS. Peneliti akan berkonsultasi
dengan
guru
untuk
melaksanaan pembelajaran pada
siklus II dengan menggunakan pendekatan PMRI. Upaya perbaikan pada siklus ke II nanti adalah melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran yang berlangsung dengan mampu berinteraksi dengan baik dengan teman satu kelompoknya. 4.1.2 Siklus II 4.1.2.1 Perencanaan Perencanaan yang dilakukan peneliti pada pertemuan ini adalah mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dan dibutuhkan dalam penelitian. Persiapan tersebut meliputi materi pelajaran tentang menggunakan alat ukut panjang tidak baku, menyiapkan silabus, RPP dan LKS, menyiapkan lembar kuisioner, soal evaluasi siklus II yang sudah dipersiapkan sebelumnya. 4.1.2.2 Pelaksanaan Siklus II pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Kamis, 24 September 2015 membahas materi mengukur panjang benda dengan menggunakan alat ukur baku penggaris (cm),
selanjutnya
pertemuan
keempat dilaksanakan pada hari Selasa, 24 September 2015 membahas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
materi mengukur panjang benda dengan menggunakan alat ukur baku meteran
(m)
berlangsung
dengan
jumlah
sesuai
dengan
siswa
sebanyak
19.
Pembelajaran
perencanaan pembelajaran
dengan
menggunakan media alat ukur penggaris dan meteran yang berasal dari sekolah dan juga dari siswa masing-masing. Buku sumber yang digunakan adalah buku paket yang dimiliki siswa. Pada akhir siklus II dilakukan evaluasi
untuk
mengetahui
tingkat
pemahaman
siswa
setelah
mengikuti pembelajaran. 4.1.2.3 Pengamatan/Observasi Pengamatan yang dilakukan oleh peneliti selama pembelajaran adalah siswa terlihat aktif dan bersemangat serta merasa senang dalam megikuti pembelajaran. Hal ini terlihat pada kegiatan pembelajaran dimana kelompok diskusi siswa ditentukan oleh peneliti selaku guru. Kegiatan diskusi dalam kelompok menjadi lebih berdinamika karena siswa yang kemampuannya kurang menunjukkan semangat dan menunjukkan rasa ingin tahu dengan bertanya kepada tema kelompok yang dirasa mampu. Ini menunjukkan siswa sudah terlihat berminat dalam pembelajaran. 4.1.2.4 Refleksi Pada tindakan siklus II siswa dalam proses pembelajaran sudah mampu menunjukkan minat mereka dalam pembelajaran matematika. Siswa sudah berinteraksi secara aktif dalam bekerja kelompok dan tidak gaduh serta memperhatikan guru saat menerangkan materi pembelajaran. Dengan demikian minat siswa sudah mencapai kriteria indikator keberhasilan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
4.2 Hasil Penelitian Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti merujuk pada dua variabel peneliti yaitu minat dan prestasi belajar siswa yang berjudul “Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Menggunakan Pendekatan PMRI pada Mata Pelajaran Matematika untuk Siswa Kelas II SDN Plaosan 2”. Berikut hasil penelitian yang diperoleh peneliti : 4.2.1 Minat Siswa Data minat siswa didapat peneliti melalui penyebaran kuisioner pada waktu sebelum dan sesudah penelitian. Penyebaran kuisioner dilakukan sebelum pembelajaran siklus I, setelah pembelajaran pada pertemuan kedua siklus I, dan setelah pembelajaran pada pertemuan kedua siklus II. Berikut ini hasil perhitungan siswa untuk memperoleh skor minat siswa dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II: 4.2.1.1 Kondisi Awal Minat Peneliti menggunakan kuisioner untuk mengetahui kondisi awal minat siswa. Penyebaran kuisioner minat awal siswa ini dilakukan sebelum siklus I pertemuan pertama dilakukan. Ada empat indikator pada kuisioner ini yaitu; 1)Timbul perasaan senang; 2)Terfokus dalam proses pembelajaran; 3)Tertarik pada materi pembelajaran; 4)Keikutsertaan dalam pembelajaran. Kuisioner diberikan pada akhir siklus I yaitu pada akhir pertemuan kedua. Berikut hasil perhitungan kuisioner kondisi awal minat siswa :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
Tabel 4.1 Hasil Penilaian Kuisioner Minat Kondisi Awal No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.
Nama PDA RA RPK ATA APR BET DKR GND GPK HTK KM NW NS OF ODF PN RDW RDS RAP
Nilai 31,5 33 30,5 32 31 67,5 69,5 30,5 32 69 68,5 68 22,5 32 69,5 29,5 69,5 68 34
Keterangan Sangat Kurang Berminat Sangat Kurang Berminat Sangat Kurang Berminat Sangat Kurang Berminat Sangat Kurang Berminat Berminat Berminat Sangat Kurang Berminat Sangat Kurang Berminat Berminat Berminat Berminat Sangat Kurang Berminat Sangat Kurang Berminat Berminat Sangat Kurang Berminat Berminat Berminat Sangat Kurang Berminat
Keterangan: = Belum mencapai kriteria berminat = Sudah mencapai kriteria berminat
Berdasarkan tabel 4.1 menyebutkan bahwa dari 19 siswa terdapat 11 (57,89%)
siswa tergolong sangat kurang berminat dan 8 (42,11%) siswa
tergolong berminat pada pembelajaran matematika. Jadi, hasil dari kuisoner kondisi awal yang tergolong siswa dalam kriteria minimal berminat sebanyak 8 (42,11%) siswa.
4.2.1.2 Siklus I Siklus I ini peneliti menggunakan kuisioner untuk mengetahui peningkatan minat siswa berdasarkan dari hasil pengedaran kuisioner pada kondisi awal siswa. Ada empat indikator pada kuisioner ini yaitu; 1)Timbul perasaan senang; 2)Terfokus dalam proses pembelajaran; 3)Tertarik pada materi pembelajaran; 4)Keikutsertaan dalam pembelajaran. Kuisioner diberikan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
akhir siklus I yaitu pada akhir pertemuan kedua. Berikut hasil perhitungan kuisioner minat pada siklus I berdasarkan kriteria minat PAP II : Tabel 4.2 Hasil Penilaian Kuisioner Minat Siswa Siklus I No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.
Keterangan:
Nama PDA RA RPK ATA APR BET DKR GND GPK HTK KM NW NS OF ODF PN RDW RDS RAP
Nilai 72,5 79 63,5 69 75,5 75 75,5 75,5 77,5 65 67 77,5 67,5 78,5 72 78 78 56,5 56
Keterangan Berminat Berminat Cukup Berminat Berminat Berminat Berminat Berminat Berminat Berminat Cukup Berminat Berminat Berminat Berminat Berminat Berminat Berminat Berminat Cukup Berminat Cukup Berminat
= Belum mencapai kriteria berminat = Sudah mencapai kriteria berminat
Berdasarkan tabel 4.2 didapat hasil minat siswa yaitu skor yang diperoleh siswa pada pengisian kuisioner. Berdasarkan kriteria minat PAP II siswa yang mendapat skor ≤ 45 tergolong dalam kategori siswa tidak berminat. Siswa yang mendapat skor antara rentang 46 – 55 tergolong pada siswa kurang berminat. Skor 56 – 65 adalah golongan siswa yang memiliki cukup minat. Siswa yang mendapat skor 66 – 80 tergolong siswa yang berminat, dan siswa yang memiliki skor antara 81 - 100 adalah tergolong siswa yang sangat berminat. Tabel 4.1 menyebutkan bahwa dari 19 siswa terdapat 4 (21,05%) siswa tergolong cukup berminat pada pembelajaran matematika dan 15 (78,95%) siswa tergolong berminat pada pembelajaran matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
4.2.1.1 Siklus II Pada siklus II ini peneliti melakukan penyebaran kuisoner untuk mengetahui minat siswa, kuisoner yang digunakan sama seperti yang diujikan pada siswa untuk mengetahui kondisi awal dan pada siklus I. Ada empat indikator pada kuisioner ini yang sama seperti siklus I yaitu; 1) Timbul perasaan senang; 2) Terfokus dalam proses pembelajaran; 3) Tertarik pada materi pembelajaran; 4) Keikutsertaan dalam pembelajaran. Berikut hasil perhitungan kuisioner siklus II berdasarkan kriteria minat PAP II :
Tabel 4.3 Hasil Penilaian Kuisioner Minat Siswa Siklus II No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.
Keterangan:
Nama PDA RA RPK ATA APR BET DKR GND GPK HTK KM NW NS OF ODF PN RDW RDS RAP
Nilai 84 100 95 98 100 95 91,5 100 99,5 66 80,5 93 83,5 93 100 90,5 93,5 65,5 84
Keterangan Berminat Sangat Berminat Sangat Berminat Sangat Berminat Sangat Berminat Sangat Berminat Sangat Berminat Sangat Berminat Sangat Berminat Cukup Berminat Berminat Sangat Berminat Berminat Sangat Berminat Sangat Berminat Sangat Berminat Sangat Berminat Cukup Berminat Berminat
= Belum mencapai kriteria berminat = Sudah mencapai kriteria berminat
Berdasarkan tabel 4.3 menyebutkan bahwa dari 19 siswa terdapat 2 (10,53%) siswa tergolong cukup berminat, 4 (21,05%) siswa tergolong berminat pada pembelajaran matematika, dan 13 (68,42%) siswa tergolong sangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
berminat pada pembelajaran matematika. Jadi, hasil dari kuisoner siklus II yang tergolong siswa dalam kriteria minimal berminat sebanyak 17(89,47%) siswa. Berdasarkan data tabel hasil kuisioner minat siklus I dan siklus II diperoleh hasil peningkatan minat siswa pada siklus I dan siklus II yang dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.4 Hasil pengukuran minat siswa siklus I dan siklus II SIKLUS I Kondisi awal Target
Capaian
Deskriptor
Presentase jumlah siswa yang tergolong dalam kriteria berminat. Nilai rata-rata minat siswa.
42,11%
65%
78,95%
Siswa yang mencapai kriteria berminat dibagi jumlah siswa dikali 100%
46,74
66
71,53
Jumlah nilai minat siswa dibagi dengan jumlah siswa
Presentase jumlah siswa yang tergolong dalam kriteria berminat. Nilai rata-rata minat siswa.
42,11%
89,47 %
Siswa yang mencapai kriteria berminat dibagi jumlah siswa dikali 100%
90,13
Jumlah nilai minat siswa dibagi dengan jumlah siswa
Peubah
Indikator
Minat
Minat
46,74
SIKLUS II 80%
75
Pada tabel 4.4, siklus I kondisi awal dalam jumlah presentase tentang minat siswa melalui kuisoner yaitu 42,11% siswa yang tergolong dalam kriteria minimal berminat. Sedangkan peneliti membuat indikator ketercapaian sebesar 65%. Dari hasil yang diperoleh pada siklus I dapat dilihat bahwa target sudah tercapai sesuai dengan yang diinginkan. Hasil dari kuisoner siklus I yang tergolong siswa dalam kriteria minimal berminat sebanyak 78,95% atau dalam jumlah siswa sebanyak 15 siswa dari 19 siswa keseluruhan dalam satu kelas. Pencapaian minat pada siklus I tersebut sudah mencapai target yang telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
ditetapkan oleh peneliti. Akan tetapi peneliti melanjutkan penyebaran kuisioner pada siklus II untuk mengetahui minat siswa dapat ditingkatkan lagi atau tidak berdasarkan hasil minat pada siklus I. Pada tabel 4.4 siklus II kondisi awal dalam jumlah presentase tentang minat siswa melalui kuisoner yaitu 42,11% siswa yang tergolong dalam kriteria minimal berminat. Sedangkan peneliti membuat indikator ketercapaian sebesar 85%. Dari hasil yang diperoleh pada siklus II dapat dilihat bahwa target sudah tercapai sesuai dengan yang diinginkan. Hasil dari kuisoner siklus II yang tergolong siswa dalam kriteria minimal berminat sebanyak 89,47%. Hal ini berarti terdapat peningkatan yang signifikan minat belajar siswa yang pada kondisi awalnya sebanyak 42,11% atau dalam jumlah siswa sebanyak 8 siswa menjadi 89,47% atau dalam jumlah siswa sebanyak 17 siswa. Peningkatan berdasarkan minat siswa dari kondisi awal sampai hasil minat siklus II sebesar 47,36%. Berikut grafik dibawah ini disajikan oleh peneliti untuk mengetahui peningkatan minat yang dicapai siswa pada siklus I dan siklus II :
100,00%
78,95% 65%
80,00% 60,00%
89,47% 80% Kondisi awal
42,11%
40,00%
Target
20,00%
Capaian siklus
0,00% Kondisi awal
Siklus I
Siklus II
Gambar 4.1 Grafik persentase peningkatan jumlah siswa tergolong kriteria minimal berminat pada siklus I dan siklus II
Berdasarkan grafik 4.1 tersebut terlihat peningkatan jumlah siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
tergolong kriteria minimal berminat pada siklus II ditunjukkan dengan jumlah siswa yang termasuk kriteria berminat pada siklus II mencapai 89,47% yaitu berarti mengalami peningkatan sebesar 47,36% dari kondisi awal 42,11%. Berdasarkan hasil minat pada siklus II dapat diketahui bahwa jumlah siswa tergolong kriteria minimal berminat siswa dapat ditingkatkan lagi berdasarkan hasil minat pada siklus I yang mencapai 78,95%. Dari grafik diatas juga membuktikan bahwa pendekatan PMRI dapat meningkatkan presentase siswa yang tergolong dalam kriteria minimal berminat siswa terhadap pembelajaran matematika.
100 6671,53
80 60
90,13 75 Kondisi Awal
46,74
40
Target
20
Capaian Siklus
0 Kondisi Awal
Siklus I
Siklus II
Gambar 4.2 Grafik peningkatan rata-rata nilai minat siswa siklus I dan siklus II
Berdasarkan grafik 4.2 tersebut terlihat peningkatan rata-rata nilai minat pada siklus II ditunjukkan dengan rata-rata nilai siswa yang termasuk kriteria berminat pada siklus II mencapai 90,13 berarti mengalami peningkatan sebesar 43,39 dari kondisi awal 46,74. Berdasarkan hasil minat pada siklus II dapat diketahui bahwa rata-rata nilai minat siswa dapat ditingkatkan lagi berdasarkan hasil rata-rata nilai minat pada siklus I yang mencapai 71,53. Dari grafik diatas juga membuktikan bahwa pendekatan PMRI dapat meningkatkan rata-rata nilai minat siswa terhadap pembelajaran matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
4.2.2
Prestasi Belajar Siswa Data prestasi belajar siswa didapat peneliti melalui pengujian soal
evaluasi pada akhir pertemuan siklus I dan akhir pertemuan siklus II. Berikut ini hasil perhitungan soal evaluasi siswa untuk memperoleh skor prestasi belajar siswa dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II: 4.2.2.1 Kondisi Awal Prestasi Belajar Peneliti menggunakan hasil ulangan harian siswa kelas II semester 1 tahun ajaran 2013/2014 pada mata pelajaran matematika dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 65 sebagai kondisi awal prestasi belajar siswa. hasil ulangan harian siswa kelas II semester 1 tahun ajaran 2013/2014 pada mata pelajaran matematika dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut : Tabel 4.5 Nilai Ulangan Harian Matematika Kelas II Semester 1 Tahun Pelajaran 2013/2014. No
KKM
1 65 2 65 3 65 4 65 5 65 6 65 7 65 8 65 9 65 10 65 11 65 12 65 13 65 14 65 15 65 16 65 17 65 Rata-rata Jumlah siswa yang lulus KKM Persentase siswa yang lulus KKM
Nilai 30 80 50 60 70 40 60 90 55 70 55 85 50 80 70 75 50 62,94
Lulus KKM Tuntas √
√
√ √ √ √ √ √
8 47,06%
Tabel 4.5 menunjukkan nilai ulangan harian siswa kelas II pada mata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
pelajaran matematika tahun ajaran 2013/2014 yang dijadikan sebagai kondisi awal oleh peneliti. Rata-rata nilai siswa pada mata pelajaran matematika adalah 62,94. Presentase siswa yang mencapai KKM hanya 47,06% yaitu 8 siswa dari 17 siswa kelas II SDN Plaosan 2, sedangkan presentase siswa yang belum tuntas atau belum mencapai KKM ada 52,94% yaitu 9 siswa. 4.2.2.2 Siklus I Hasil prestasi belajar siswa pada siklus I diukur dengan soal evaluasi yang berbentuk pilihan ganda 15 soal dikerjakan selama 20 menit. Nilai rata-rata yang ingin dicapai adalah 70 dengan nilai KKM 65. Indikator ketercapaian pada prestasi belajar yaitu presentase siswa yang mencapai KKM. Berikut ini adalah hasil presentasi belajar siswa siklus I : Tabel 4.6 Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I
No.
KKM
Nilai
PDA 65 RA 65 RPK 65 ATA 65 APR 65 BET 65 DKR 65 GND 65 GPK 65 HTK 65 KM 65 NW 65 NS 65 OF 65 ODF 65 PN 65 RDW 65 RDS 65 RAP 65 Rata-rata Jumlah siswa yang lulus KKM Persentase siswa yang lulus KKM
60 73 87 8 93 6 47 6 8 73 87 8 73 4 60 73 60 6 73 69,42
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.
Nama
Lulus KKM Tuntas √ √ √ √
√ √ √ √ √
√
√ 11 57,89%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
Berdasar tabel 4.6 yaitu hasil tes belajar siswa diatas dapat dilihat rata-rata nilai kelas 2 adalah 69.42. Jumlah siswa yang memenuhi KKM sebanyak 11 siswa, sedangkan dalam persentase yaitu 57,89% siswa yang lulus KKM. Berdasarkan data tabel diatas diperoleh analisis data ketuntasan belajar siswa siklus I sebagai berikut : Tabel 4.7 Rata-rata dan Persentase Prestasi Belajar Siswa Siklus I SIKLUS I Variabel Prestasi belajar
Persentase
Kondisi awal
Target
Capaian
62,94
72
69,42
47,06%
63,16%
57,89%
Keterangan
Deskriptor
Tidak tercapai
Skor seluruh siswa dibagi jumlah siswa Siswa yang memenuhi KKM dibagi jumlah siswa dikali 100%
Dari tabel 4.7 dapat dilihat bahwa prestasi belajar siswa yang mencapai KKM dari kondisi awal 47,06% dan peningkatan siswa yang telah mencapai KKM pada siklus I adalah 57,89%, namun target yang ingin dicapai adalah 63,16%. Dengan demikian pada siklus I belum mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan, maka perlu diadakan Siklus II. Nilai rata-rata kelas juga belum mencapai target yang diharapkan. Kondisi awal rata-rata kelas adalah 62,94. Capaian rata-rata siklus I yaitu 69,42, sedangkan target yang ingin dicapai yaitu 72. Prestasi belajar siswa mengalami peningkatan siswa yang sudah mencapai KKM dibandingkan dengan kondisi awal siswa, namun target yang ditetapkan oleh peneliti belum terpenuhi dengan hasil pada siklus I. Pada siklus I ini belum mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan, jadi peningkatan prestasi siswa belum berhasil karena belum mencapai target yang sudah ditetapkan. Untuk itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
peneliti perlu melanjutkan pada siklus II untuk mencapai target yang ditetapkan yaitu pensentase pencapaian KKM.
4.2.2.2 Siklus II Hasil prestasi belajar siswa pada siklus II diukur dengan soal evaluasi yang berbentuk pilihan ganda 15 soal dikerjakan selama 20 menit. Soal prestasi belajar siswa ini diberikan pada akhir pertemuan kedua siklus II. Nilai rata-rata yang ingin dicapai adalah 70 dengan nilai KKM 65. Indikator ketercapaian pada prestasi belajar yaitu presentase siswa yang mencapai KKM (Kriteria ketuntasan minimal). Berikut ini adalah hasil persentase belajar siswa pada siklus II : Tabel 4.8 Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.
Nama
KKM
PDA 65 RA 65 RPK 65 ATA 65 APR 65 BET 65 DKR 65 GND 65 GPK 65 HTK 65 KM 65 NW 65 NS 65 OF 65 ODF 65 PN 65 RDW 65 RDS 65 RAP 65 Rata-rata Jumlah siswa yang lulus KKM Persentase siswa yang lulus KKM
Nilai
Lulus KKM Tuntas
60 80 93 67 100 87 80 67 87 87 93 80 67 67 73 80 73 73 80 78,63
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
18 94,74%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
Berdasar tabel 4.8 hasil belajar siswa dapat dilihat rata-rata nilai kelas 2 adalah 69.42 Jumlah siswa yang memenuhi KKM sebanyak 18 siswa dalam jumlah persentase yaitu 94.74% siswa yang lulus KKM. Sehingga diperoleh analisis data sebagai berikut : Tabel 4.9 Rata-rata dan Persentase Prestasi Belajar Siswa siklus II SIKLUS II Variabel
Kondisi awal
Target
Capaian
Prestasi belajar
62,94
75
78,63
Persentase
47,06%
78,95%
94,74%
Keterangan
Deskriptor
Tercapai
Skor seluruh siswa dibagi jumlah siswa Siswa yang memenuhi KKM dibagi jumlah siswa dikali 100%
Dari tabel 4.9 dapat dilihat bahwa prestasi belajar siswa yang mencapai KKM dari kondisi awal 47,06% dan peningkatan siswa yang telah mencapai KKM pada siklus II adalah 94,74%, dan target yang ingin dicapai adalah 78,95%. Pada siklus II ini presentase pencapaian KKM sudah tercapai maka tidak perlu diadakan penelitian pada siklus selanjutnya. Dengan demikian pendekatan PMRI dapat meningkatkan prestasi belajar siswa yang telah mencapai KKM terhadap pembelajaran Matematika. Untuk dapat melihat peningkatan prestasi belajar siswa pada siklus I dan siklus II dengan jelas maka peneliti menyajikan dalam bentuk grafik dibawah ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
94,74%
100,00% 90,00%
78,95%
80,00% 70,00%
63,16% 57,89%
60,00% 50,00%
Kondidi Awal
47,06%
Target
40,00%
Capaian Siklus
30,00% 20,00% 10,00% 0,00% Kondisi Awal
Siklus I
Siklus II
Gambar. 4.3 Grafik persentase peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM siklus I dan siklus II
Berdasarkan grafik 4.3 terlihat peningkatan persentase peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM pada siklus II ditunjukkan dengan jumlah siswa yang mencapai KKM pada siklus II mencapai 94,74% yaitu berarti mengalami peningkatan sebesar 47,68% dari kondisi awal 47,06%. Berdasarkan peningkatan persentase peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM pada siklus II dapat diketahui bahwa peningkatan persentase peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM siswa dapat ditingkatkan lagi berdasarkan hasil prestasi belajar pada siklus I yang mencapai 57,89%. Hasil peningkatan persentase peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM pada siklus II ini sudah mencapai target yang sudah diharapkan, maka peneliti tidak melanjutkan penelitian lagi pada siklus berikutnya. Dari grafik diatas juga membuktikan bahwa pendekatan PMRI dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada peningkatan persentase peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM terhadap pembelajaran Matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
7269,42
62,94
78,63 75
Kondisi Awal Target Capaian Siklus
Kondisi Awal
Siklus I
Siklus II
Gambar. 4.4 Grafik peningkatan nilai rata-rata siswa siklus I dan siklus II Berdasarkan grafik 4.4 tersebut terlihat peningkatan nilai rata-rata siswa pada siklus II mencapai 78,63 berarti mengalami peningkatan sebesar 15,69 dari kondisi awal 62,94. Berdasarkan hasil nilai rata-rata siswa pada siklus II dapat diketahui bahwa nilai rata-rata siswa dapat ditingkatkan lagi berdasarkan hasil nilai rata-rata siswa pada siklus I yang mencapai 69,42. Dari grafik diatas juga membuktikan bahwa pendekatan PMRI dapat meningkatkan nilai rata-rata siswa terhadap pembelajaran matematika.
4.3
Pembahasan Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus pembelajaran dan masing-
masing siklus ada dua pertemuan. Pembelajaran kedua siklus ini menggunakan Kompetensi Dasar (KD) 2.2 Menggunakan alat ukur tidak baku dan baku (cm,m) yang sering digunakan. Peneliti memilih kompetensi dasar ini dikarenakan berdasarkan
nilai siswa terdahulu, prestasi
belajar
siswa
dalam
dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
kompetensi dasar ini sangat rendah. Selain itu, peneliti juga melihat permasalahan pada minat siswa yang rendah. Kurangnya minat siswa terhadap pembelajaran tersebut dapat menjadi salah satu penyebab rendahnya prestasi belajar siswa. Oleh karena itu, selain melakukan penelitian terhadap prestasi belajar siswa, peneliti juga melakukan penelitian terhadap minat siswa.
4.3.1 Minat dan Prestasi Belajar Berikut perbandingan capaian peubah pada kondisi awal, siklus I dan siklus II pada variabel minat dan prestasi belajar siswa :
Tabel 4.10 Perbandingan Capaian Peubah Penelitian Peubah
Minat
Indikator keberhasilan Presentase jumlah siswa yang mencapai target berminat Nilai rata-rata minat siswa
Prestasi Belajar
Kondisi awal 42,11%
46,74
Siklus I
78,95%
71,53
Siklus II
Deskriptor
89,47 %
Siswa mencapai kriteria berminat dibagi jumlah siswa dikali 100%
90,13
Jumlah nilai minat siswa dibagi dengan jumlah siswa
Presentase jumlah siswa yang mencapai KKM
47,06%
57,89%
94,74%
Siswa memenuhi KKM dibagi jumlah siswa dikali 100%
Nilai rata-rata kelas
62,94
69,42
78,63
Jumlah nilai siswa dibagi jumlah siswa
Berdasarkan tabel 4.10 tersebut dapat dilihat bahwa pencapaian jumlah siswa yang termasuk kriteria berminat pada siklus I mencapai 78,95%, yaitu mengalami peningkatan sebesar 36,84% dari kondisi awal 42,11%, sedangkan pada sikus II mencapai 89,47 % yaitu berarti mengalami peningkatan sebesar 47,36% dengan kondisi awal 42,11%. Dapat dilihat pula peningkatan prestasi belajar siswa yang
mencapai KKM pada siklus I mencapai 57,89%, yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
mengalami peningkatan sebesar 10,83% dari kondisi awal 47,06%, sedangkan pada siklus II mencapai 94,74% meningkat 47,68% dari kondisi awal 47,06%. Seluruh data yang telah terkumpul, peningkatan minat dan prestasi belajar siswa kelas II SDN Plaosan 2 dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Penerapan pendekatan PMRI dapat meningkatkan minat siswa pada pembelajaran matematika kelas II SDN Plaosan 2. b. Penerapan pendekatan PMRI dapat meningkatkan prestasi siswa yang telah mencapai KKM pada pembelajaran matematika kelas II SDN Plaosan 2.
4.3.2 Penerapan Pendekatan PMRI Pada permasalahan ini peneliti memilih menggunakan pendekatan PMRI yang berdasarkan teori-teori dan berdasarkan penelitian-penelitian relevan sebelumnya yang menunjukkan
bahwa
pendekatan PMRI ini mampu
meningkatkan minat dan prestasi belajar matematika siswa. Pendekatan PMRI memiliki 5 karakteristik yang diterapkan pada penelitian ini oleh peneliti. 5 karakteristik PMRI tersebut yaitu : Penggunaan konteks, Penggunaan model, Pemanfaatan hasil konstruksi siswa, Interaktivitas, dan keterkaitan. 4.3.2.1 Pelaksanaan Siklus I Pada siklus I peneliti telah melakukan perencanaan pelaksanaan tindakan dengan menyiapkan segala perangkat pembelajaran seperti Silabus, RPP, Bahan
Ajar, Media, dan LKS.
Selain
itu
peneliti
juga
telah
mempersiapkan instrumen penelitian berupa lembar kuisioner dan juga soal evaluasi. Setelah melakukan perencanaan dan telah disetujui oleh Dosen dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
Guru ahli untuk mengadakan tindakan penelitian, peneliti kemudian melakukan tindakan di kelas II SDN Plaosan 2 dengan pelaksana pembelajaran yaitu peneliti sendiri. Pelaksanaan tindakan dilakukan dalam 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu 4 JP. Materi pada siklus I ini adalah menggunakan alat ukur tidak baku yang sering digunakan. Dalam pelaksanaan tindakan ini peneliti menyebar kuisioner minat siswa di setiap akhir siklus. 1. Siklus I Pertemuan I Pada pertemuan pertama siklus I ini peneliti mengajarkan siswa cara membandingkan panjang dan tinggi dua benda dengan menuliskan istilah lebih panjang dari, lebih pendek dari, dan sama panjang dengan. Pada pertemuan ini peneliti menggunakan media sekitar kelas diantaranya alat tulis, buku, dan penghapus. Pada kegiatan awal pembelajaran siswa dan peneliti berdoa bersama. Peneliti menanyakan kabar siswa. Peneliti melakukan presensi. Peneliti dan siswa melakukan
kesepakatan
kontrak
belajar.
Peneliti
menyampaikan
tujuan
pembelajaran. Sebelum masuk ke pembelajaran, peneliti menggali pengetahuan awal siswa tentang materi membandingkan panjang dan tinggi dua benda dengan menuliskan istilah lebih panjang dari, lebih pendek dari, dan sama panjang dengan (Pemanfaatan hasil kontruksi), pemanfaatan hasil konstruksi siswa dengan menggali pendapat siswa apa yang mereka peroleh yaitu seperti membandingkan lebih panjang mana antara dua benda seperti pensil dan pengapus dari pengetahuan sehari-hari dan mengungkapkannya dalam diskusi kelas. Siswa diberi perintah untuk memperlihatkan dua buah benda dengan panjang dan tinggi yang berbeda (Penggunaan Konteks), penggunaan konteks pada media yang dperlihatkan oleh peneliti yaitu pensil dan penghapus. Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
memerintahkan salah satu siswa menunjukkan dua buah benda seperti penghapus dan pensil (Penggunaan model), penggunaan model pada kegiatan ini yaitu media penghapus dan pensil. Peneliti lalu memberi pertanyaan siswa lainnya untuk manjawab dan menumbuhkan minat siswa dengan aktif menjawab panjang mana antara pensil dan penghapus. Dalam kerja kelompok yang terdiri tiga sampai empat anggota, siswa membandingkan beberapa benda sekitar kelas dengan membandingkan panjang, tinggi, dan sama panjang. Siswa melakukan tanya jawab mengenai materi yang disampaikan (Pemanfaatan hasil konstruksi), pemanfaatan hasil konstruksi pada kegiatan ini dengan mengungkapkan pendapat antar sesama anggota kelompok menurut pemahamannya sendiri terhadap materi yang disampaiakan. Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok. Peneliti mengarahkan siswa untuk kembali berada dalam posisi individu. Setiap kelompok lalu melakukan presentasi di depan kelas hasil diskusi kelompok dan apabila ada kesalahan dalam menjawab soal, peneliti dan anggota kelompok lainnya membenarkannya secara bersama-sama (Interaktivitas), apabila ada salah satu kelompok mempresentasikan di depan kelas dengan membandingkan dua buah benda antara penggaris tiga puluh cm dengan pensil dan hasil kerja kelompok menunjukkan pensil lebih panjang dari pada penggaris, maka pernyataan ini salah dan siswa yang tidak presentasi serta peneliti membenarkannya bahwa penggaris lebih panjang dari pada pensil. Peneliti dan siswa melakukan penguatan pada materi yang telah diberikan (Keterkaitan), keterkaitan pada kegiatan ini peneliti membahas kembali secara singkat tentang materi yang sudah disampaikan dengan hasil kerja diskusi kelompok dan mempresentasikannya di depan kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
Peneliti dan siswa bersama-sama melakukan konfirmasi dan perbaikan mengenai jawaban yang telah dikerjakan siswa. Pada kegiatan penutup siswa bersama peneliti menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari (Keterkaitan), keterkaitan pada kegiatan ini yaitu penyimpulan persamaan pendapat materi membandingkan dua buah benda seperti pada kegiatan sehari-hari yaitu membandingkan dua buah benda pensil dan penggaris dengan pemahaman materi yang disampaiakan oleh peneliti. Siswa bersama peneliti melakukan refleksi mengenai proses pembelajaran yang telah berlangsung. Siswa dan guru secara bersama-sama menetukan aksi yang akan dilakukan siswa setelah pembelajaran ini. Peneliti memberikan tugas kepada siswa dan menyampaikan materi pembelajaran pada pertemuan berikutnya untuk dipelajari di rumah. 5 karakteristik PMRI telah disebutkan pada kegiatan tersebut, berikut perwakilan 5 karakteristik PMRI yang pertama interaktivitas. Interaktivitas yang dimaksud adalah interaksi guru dengan siswa ataupun siswa dengan siswa saat pembelajaran berlangsung. Interaksi serimg dilakukan adalah saat kerja kelompok berlangsung seperti saling berpendapat antar anggota kelompok, siswa menanyakan pemahaman soal pada guru, siswa berpendapat saat pembelajaran berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
Gambar 4.5 Interaksi siswa dengan guru saat pembelajaran Selain interaktivitas, penggunaan model juga terlihat pada pertemuan ini diantaranya penggunaan media sekitar dalam pembelajaran, media tersebut diantaranya alat tulis, buku tulis, dan buku cetak. Karakteristik yang ketiga yaitu penggunaan konteks, penggunaan lingkungan sekitar dalam menemukan dan menyebutkan media sekitar yang dapat dijadikan media dalam pembelajaran. Karakteristik yang keempat yaitu pemanfaatan konstruksi siswa dintaranya saat siswa berdikusi kelompok siswa saling bertukar pikiran saat menjawab soal lembar kerja siswa. Karakteristik yang kelima adalah keterkaitan, keterkaitan pada pertemuan ini tentang penyamaan pemahaman konsep materi yang diajarkan dalam kegiatan penyimpulan pembelajaran. 2. Siklus I Pertemuan II Pada pertemuan kedua siklus I ini peneliti mengajarkan siswa mengenai mengukur panjang benda dengan menggunakan alat ukur tidak baku. Pada pertemuan ini peneliti menggunakan media sekitar kelas diantaranya sapu, penggaris, buku, pintu, papan tulis, dan lain sebagainya. Pada awal pertemuan ini peneliti menanyakan kabar siswa. Peneliti memberikan kontrak belajar. Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran. Sebelum masuk ke pembelajaran, peneliti menggali pengetahuan awal siswa tentang materi mengukur panjang benda dengan menggunakan alat ukur tidak baku (Pemanfaatan hasil konstruksi), siswa berpendapat hasil dari pengetahuan mereka pada kesehariannya yang dijumpai sehari-hari lalu dikomunikasikan dengan guru dan juga siswa lainnya dalam satu kelas. Peneliti menjelaskan materi tentang mengukur panjang benda dengan menggunakan ukuran tidak baku atau jengkal, depa, langkah (Penggunaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
Konteks), penggunaan konteks dunia nyata dalam kegiatan pembelajaran ini yaitu siswa mengukur panjang meja dalam kelas dengan jengkal tangannya sendiri. Peneliti memberikan pertanyaan yang mengarah pada materi mengukur menggunakan satuan tidak baku (Pemanfaatan hasil konstruksi), pada kegiatan ini siswa diberi pertanyaan oleh peneliti apa yang diketahui siswa pada materi mengukur menggunakan satuan tidak baku. Seperti peneliti bertanya pada siswa apa yang telah diketahui siswa tentang mengukur menggunakan alat ukur tidak baku, lalu salah satu siswa berpendapat hasil konstruksinya yaitu mengukur menggunakan alat yang ditemui di depannya seperti tangan. Siswa melakukan tanya jawab mengenai materi yang disampaikan (Pemanfaatan hasil konstruksi). Ada beberapa siswa berpendapat tentang mengukur menggunakan alat ukur satuan tidak, siswa tersebut berpendapat bahwa mengukur dengan alat-alat seadanya, peneliti lalu memberi umpan balik bahwa alat ukur seperti apakah yang ditemui, siswa menjawab yaitu alat ukur menggunakan pensil, lalu peneliti mengkomunikasikan hasil konstruksi Rendi pada siswa seluruh kelas apakah benar pensil dapat digunakan sebagai alat ukur satuan tidak baku, lalu ada beberapa siswa menjawab benar bahwa pensil dapan digunakan sebagai alat ukur satuan tidak baku. Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok. Siswa mempresentasikan hasil pengamatan mereka kepada teman-temannya di depan kelas
(Interaktivitas),
siswa
dibagi
kedalam
beberapa
kelompok
yang
beranggotakan 3-4 siswa, siswa lalu berinteraktivitas dengan anggota kelompok dalam satu kelompok untuk memecahkan soal lembar kerja siswa yang diberikan oleh peneliti. Peneliti dan siswa melakukan penguatan pada materi yang telah diberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
(Keterkaitan), keterkaitan pada kegiatan pembelajaran ini yaitu peneliti menguatkan pemahaman siswa tentang materi menggunakan alat ukur tidak baku seperti jengkal yang yang dapat digunakan untuk mengukur panjang meja dan papan tulis pada kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan. Peneliti dan siswa bersama-sama melakukan konfirmasi dan perbaikan mengenai jawaban yang telah dikerjakan siswa. Siswa diberi kesempatan bertanya. Pada kegiatan penutup Siswa bersama peneliti menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari. (Keterkaitan), terkait materi yang sudah diajarkan siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang sudah disampaiakan. Siswa bersama peneliti melakukan refleksi mengenai proses pembelajaran yang telah berlangsung. Siswa dan peneliti secara bersama-sama menetukan aksi yang akan dilakukan siswa setelah pembelajaran ini dengan setiap siswa mengeluarkan pendapatnya kepada teman sekelasnya. Peneliti memberikan tugas kepada siswa dan menyampaikan materi pembelajaran pada pertemuan berikutnya untuk dipelajari di rumah. Peneliti dan siswa memberikan salam. 5 karakteristik PMRI telah disebutkan pada kegiatan tersebut, berikut 5 karakteristik yang dapat diwakili oleh 5 kegiatan berikut yaitu yang pertama adalah penggunaan model seperti gambar di bawah ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
Gambar 4.6 Penggunaan model Penggunaan model yang dimaksud adalah penggunaan media dari sekitar lingkungan kelas yaitu sapu yang diukur menggunakan media jengkal tangan yang bertujuan untuk memudahkan dalam mengukur panjang benda-benda yang dijumpai menggunakan alat ukur tidak baku seperti jengkal tangan. Krakteristik yang kedua yaitu penggunaan konteks, penggunaan lingkungan sekitar dalam menemukan dan menyebutkan media sekitar yang dapat dijadikan media dalam pembelajaran. Karakteristik yang ketiga yaitu pemanfaatan konstruksi siswa dintaranya
saat
siswa
memahami
materi
yang
disampaikan
dan
mengungkapkannya kepada temannya serta peneliti. Karakteristik yang keempat adalah keterkaitan, keterkaitan pada pertemuan ini tentang penyamaan pemahaman antara peneliti dan siswa dalam penyimpulan pembelajaran. Karakteristik yang terakhir adalah interaktivitas, interaktivitas pada pertemuan ini seperti pada kegiatan mengkomunikasikan hasil diskusi kelompok pada kelompok lainnya untuk mencapai pemahaman yang sama.
4.3.2.2 Pelaksanaan Siklus II Pada penelitian tahap siklus II sama dengan tahap pada siklus I. Hanya saja pada siklus II perencanaan dalam penyusunan perangkat pembelajaran disesuaikan dengan refleksi pada siklus I, dalam arti lain memperbaiki kekurangan-kekurangan dalam siklus I. Materi yang digunakan dalam siklus II ini yaitu menggunakan alat ukur baku (sentimeter dan meter) yang sering digunakan.
Pelaksanaan tindakan dalam siklus ini dilakukan dalam 2 kali
pertemuan dengan alokasi waktu 4 JP. Pada pelaksanaan
tindakan
tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
peneliti melakukan penyebaran kuisioner pada siswa di akhir siklus. 1. Siklus II Pertemuan I Pada pertemuan pertama siklus II ini peneliti mengajarkan cara mengukur panjang suatu benda dengan menggunakan alat ukur baku satuan sentimeter yaitu dengan menggunakan mistar. Pada pertemuan ini peneliti menggunakan media lingkungan sekitar yaitu mistar atau penggaris. Diawal pertemuan siswa dan peneliti berdoa bersama dengan dipimpin oleh salah satu siswa. Peneliti menanyakan kabar siswa. Peneliti melakukan presensi. Peneliti memberikan kontrak belajar. Peneliti menyampaikan tujuan pelajaran. Pada kegiatan inti peneliti menanyakan pengetahuan awal siswa tentang mengukur suatu panjang benda dengan satuan baku (Pemanfaatan hasil konstruksi), pemanfaatan hasil konstruksi siswa pada kegiatan ini yaitu menggali pengetahuan siswa apa yang diperoleh dari kegiatan sehari-hari, salah satu siswa berpendapat bahwa mengukur menggunakan satuan alat baku yaitu dengan melihat bapaknya membuat meja dengan diukur terlebih dahulu dengan meteran. Peneliti menjelaskan materi tentang mengukur panjang benda dengan menggunakan alat ukur baku yaitu penggaris (Penggunaan model), peneliti menggunakan pemodelan alat ukur yang sering dijumpai pada kehidupan seharihari untuk mengukur yaitu berupa penggaris 30 sentimeter yang sering digunakan oleh siswa guna mempermudah pemahaman siswa karena alat ini setiap hari siswa melihatnya. Siswa memperhatikan materi yang dijelaskan. Peneliti memberikan pertanyaan tentang materi yang sudah dijelaskan untuk menggali pemahaman siswa (Pemanfaatan hasil konstruksi), siswa diberi pertanyaan yang dapat menggali konstruksi pemahan siswa, seperti pada kegiatan peneliti mengukur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
panjang buku tulis menggunakan penggaris, lalu siswa disuruh mengukur benda selain buku tulis seperti siswa disuruh mengukur pensil atau penghapus. Siswa melakukan tanya jawab mengenai materi yang disampaikan (Pemanfaatan hasil konstruksi). Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok. Guru memberi pengarahan pada siswa untuk mendiskusikan secara kelompok mengukur panjang benda dengan menggunakan penggaris dan menuliskannya dalam lembar kerja siswa (Penggunaan model), peneliti menggunakan pemodelan media alat ukur mistar dalam menjawab soal diskusi dalam bentuk lembar kerja siswa. Peneliti mengarahkan siswa untuk kembali berada dalam posisi individu. Siswa mempresentasikan hasil pengamatan mereka kepada teman-temannya di depan kelas (Interaktivitas), dalam mempresentasikan lembar kerja siswa hasil diskusi secara berkelompok, kelompok yang mempresentasikannya di depan kelas melakukan interaktivitas dengan saling bertukar pendapat tentang apa yang telah di presentasikan dengan kelompok lain yang tidak presentasi, seperti saat menjawab panjang buku paket matematika yang panjangnya 25 sentimeter, lalu apakah kelompok lain juga panjangnya 25 sentimeter, apabila semua kelompok sepakat bahwa panjang buku paket adalah 25 sentimeter lalu dibuktikan oleh peneliti bahwa panjangnya adalah 25 sentimeter maka dapat disimpulkan bahwa panjang buku paket matematika adalah 25 sentimeter. Peneliti dan siswa melakukan penguatan pada materi yang telah diberikan (Keterkaitan), terkait materi yang sudah disampaikan maka peneliti melakukan penguatan materi mengukur dengan menggunakan penggaris dengan satuan sentimeter dari pendapat siswa yang diperoleh pada kehidupan sehari-hari dengan materi yang disampaikan peneliti dalam kelas. Peneliti dan siswa bersama-sama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
melakukan konfirmasi dan perbaikan mengenai jawaban yang telah dikerjakan siswa. Siswa diberi kesempatan bertanya. Pada kegiatan penutup siswa bersama peneliti menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari. Siswa bersama peneliti
melakukan refleksi
mengenai
proses pembelajaran
yang
telah
berlangsung. Siswa dan peneliti secara bersama-sama menetukan aksi yang akan dilakukan siswa setelah pembelajaran ini. Peneliti memberikan tugas kepada siswa dan menyampaikan materi pembelajaran pada pertemuan berikutnya untuk dipelajari di rumah. Salah satu siswa memimpin doa untuk pulang. 5 karakteristik PMRI telah disebutkan pada kegiatan tersebut, berikut perwakilan masing-masing satu karakteristik PMRI pada pertemuan ini diantaranya adalah Pemanfaatan hasil konstruksi siswa. Foto di bawah ini adalah pemanfaatan hasil konstruksi siswa yaitu siswa menggunakan pemahamannya sendiri dari penjelasan guru cara mengukur buku dengan penggaris dan guru menyuruh
mempraktekkannya langsung lalu mengungkapkan pendapatnya
kepada guru.
Gambar 4.7 Pemanfaatan hasil konstruksi siswa Karakteristik yang kedua yaitu penggunaan konteks, penggunaan konteks
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
yaitu penggunaan media penggaris dalam kegiatan sehari-hari. Karakteristik yang ketiga yaitu penggunaan model, pada pertemuaan ini penggunaan media penggaris sebagai model alat ukur untuk mengukur satuan sentimeter. Karakteristik yang keempat adalah keterkaitan, keterkaitan pada pertemuan ini tentang pemahaman materi yang diajarkan dikelas dengan pemahan yang dijumpai pada kegiatan sehari-hari. Karakteristik yang terakhir yaitu interaktivitas, interaktivitas pada pertemuan ini yaitu pada saat siswa melakuakan presentasi di depan kelas. Siswa harus mampu mengkomunikasikan hasil presentasinya kepada warga kelas. 2.
Siklus II Pertemuan II Pada pertemuan kedua siklus II ini peneliti mengajarkan cara mengukur
panjang suatu benda dengan menggunakan alat ukur baku satuan meter yaitu dengan menggunakan meteran dan alat penukur tinggi badan. Pada pertemuan ini peneliti menggunakan media meteran dan pengukur tinggi badan. Pada kegiatan awal pertemuan ini peneliti menanyakan kabar siswa. Peneliti melakukan presensi. Peneliti memberikan kontrak belajar. Peneliti menyampaikan tujuan pelajaran Sebelum masuk ke pembelajaran. peneliti menggali pengetahuan awal siswa tentang menggunakan alat ukur baku satuan meter yaitu dengan menggunakan meteran dan alat penukur tinggi badan (Pemanfaatan hasil konstruksi),
peneliti
menggali
pengetahuan
awal
siswa
dengan
siswa
mengungkapkan hasil konstruksi pemikirannya apa yang telah siswa diketahui siswa pada kehidupan sehari-harinya mengenai materi menggunakan alat ukur baku meteran, seperti salah satu siswa berpendapat bahwa mengukur menggunakan meteran adalah mengukur jalan dengan alat meteran yang ia ketahui saat bapaknya sedang mengukur jalan di depan rumahnya untuk diaspal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
Peneliti menjelaskan materi tentang mengukur panjang benda dengan menggunakan meteran (Penggunaan model), peneliti menggunakan pemodelan media alat ukur meteran untuk menumbuhkan pemahaman siswa mengukur menggunakan satuan meter tentang materi mengukur menggunakan alat ukur baku meter. Siswa memperhatikan materi yang dijelaskan. Peneliti memberikan pertanyaan tentang materi yang sudah dijelaskan untuk menggali pemahaman siswa (Pemanfaatan hasil konstruksi), setelah peneliti menjelaskan materi mengukur menggunakan alat ukur meteran merupakan alat ukur satuan meter, siswa berpendapat bahwa mengukur menggunakan alat ukur meteran merupan satuan alat ukur meter. Siswa melakukan tanya jawab mengenai materi yang disampaikan (Pemanfaatan hasil konstruksi), siswa dan peneliti melakukan tanya jawab bahwa apa saja kegunaan alat ukur meteran, salah satu siswa lalu menjawab bahwa kegunaan meteran adalah untuk mengukur jalan dan untuk mengukur panjang sawah. Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok. Peneliti memberi pengarahan pada siswa untuk mendiskusikan secara kelompok mengukur panjang benda dengan menggunakan meteran dan menuliskannya dalam lembar kerja siswa (Penggunaan model), penggunaan model pada kegiatan ini adalah media siswa dalam menggunakan alat ukur peninggi badan untuk mengukur tinggi badan anggota kelompok. Peneliti mengarahkan siswa untuk kembali berada dalam posisi individu. Siswa mempresentasikan hasil pengamatan mereka kepada temantemannya di depan kelas (Interaktivitas), kelompok yang mempresentasikannya di depan melakukan interaksi dengan kelompok lain yang tidak presentasi untuk menyatukan pemahaman mereka. Peneliti dan siswa melakukan penguatan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
materi yang telah diberikan (Keterkaitan), berdasarkan hasil presentasi dan pembahasan materi yang telah dilakukan, peneliti melakukan pengutan materi bahwa meteran menggunakan satuan meter dan apa saja kegunaan meteran tersebut. Peneliti dan siswa bersama-sama melakukan konfirmasi dan perbaikan mengenai jawaban yang telah dikerjakan siswa. Siswa diberi kesempatan bertanya. Pada kegiatan penutup siswa bersama peneliti menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari (Keterkaitan), berdasarka materi yang telah disampiakan di kelas dengan hasil pemahaman siswa dalam kesehariannya tentang mengukur menggunakan alat ukur meteran dan alat ukur untuk mengukur tinggi badan, maka peneliti besetra siswa melakukan penyimpulan dan penyatuan pemahaman materi yang sudah disampaikan selama pembelajaran. Siswa bersama peneliti
melakukan refleksi
mengenai
proses pembelajaran
yang
telah
berlangsung. Siswa dan peneliti secara bersama-sama menetukan aksi yang akan dilakukan siswa setelah pembelajaran ini. Peneliti memberikan tugas kepada siswa dan menyampaikan materi pembelajaran pada pertemuan berikutnya untuk dipelajari di rumah. Salah satu siswa memimpin doa penutup. Siswa memberikan salam. 5 Karakteristik PMRI yang telah disebutkan pada kegiatan pertemuan keduan siklus II ini diantaranya masing-masing satu karakteristiknya yaitu penggunaan konteks. Pada gambar di bawah berikut siswa dilibatkan dalam pencarian dan pemecahan permasalahan sehari-hari dalam konteks dunia nyata yang sering dijumpai seperti “berapa tinggi badan saya, bangaimana cara mengukur tinggi badan saya”. Permulaan pemahaman awal siswa dihadapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
pada permasalahan sehari-hari yang dijumpainya. Karakteristik yang kedua pada pertemuan ini adalah penggunaan model pada pertemuan ini diantaranya penggunaan media sekitar dalam pembelajaran, media tersebut adalah media meteran dan pengukur tinggi badan.
Gambar 4.8 Penggunaan konteks “dunia nyata” sehari-hari
Karakteristik yang ketiga yaitu interaktivitas, interaktivitas pada pertemuan terakhir ini yaitu kegiatan penggunaan media yang telah disediakan yaitu meteran dan pengukur tinggi badan. Pada saat kegiatan kelompok seluruh anggota kelompok
diharapkan
mencoba
media
yang
disediakan
dan
dapan
menggunakannya dengan benar. Karakteristik yang keempat yaitu pemanfaatan konstruksi siswa dintaranya saat siswa berdikusi kelompok siswa saling bertukar pikiran saat menjawab soal lembar kerja siswa. Siswa harus mampu mengungkapkan pendapatnya kepada semua anggota kelompok diskusi. Karakteristik yang kelima adalah keterkaitan, keterkaitan pada pertemuan ini yaitu penyamaan pemahaman konsep materi yang diajarkan dalam kegiatan penyimpulan
pembelajaran
antara
siswa
dan
peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V PENUTUP
Bab V ini akan membahas bagian terakhir dari penelitian yaitu kesimpulan, keterbatasan, dan saran. Berikut ini adalah uraian kesimpulan, keterbatasan, dan saran : 5.1 Kesimpulan Penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bertujuan untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar matematika menggunakan pendekatan PMRI pada siswa kelas II SD Negeri Plaosan 2 tahun pelajaran 2015/2016 dengan jumlah siswa 19. Dengan menggunakan 2 siklus dan masing-masing siklus terdiri dari 2 pertemuan yang dapat disimpulkan sebagai berikut : 5.1.1
Pelaksanaan pembelajaran matematika menggunakan pendekatan
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) dalam upaya meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa kelas II SD Negeri Plaosan 2 tahun pelajaran 2015/2016 dilaksanakan dengan menerapkan karakteristik-karakteristik PMRI yaitu (1) Penggunaan Konteks, (2) Penggunaan Model, (3) Penggunaan Kontruksi Siswa, (4) Interaktivitas dan (5) Keterkaitan. Minat siswa meningkat dengan diterapkannya
karakteristik-karakteristik
PMRI.
Karakteristik-karakteristik
berperan dalam meningkatkan minat siswa antara lain adalah interaktivitas. Interaktivitas yang dilakukan siswa baik interaksi antara siswa dengan siswa maupun antara siswa dengan guru memperlihatkan bahwa minat siswa dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
memahami dan mengikuti pembelajaran dilakukan dengan adanya aktivitas yang menunjukkan ketertarikan dengan pembelajaran. Prestasi belajar siswa meningkat dengan diterapkannya pendekatan PMRI. Karakteristik-karakteristik PMRI yang dominan dalam peningkatan prestasi belajar siswa adalah penggunaan konteks, penggunaan model dan keterkaitan. Penggunaan konteks membuat siswa lebih memahami materi pembelajaran karena menggunakan masalah pada konteks yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari siswa. Pembelajaran dengan mengangkat masalah-masalah realistik yang sering dijumpai siswa sangat tepat guna meningkatkan prestasi belajar siswa. 5.1.2 Penerapan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) dapat meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran matematika kelas II SDN Plaosan 2. Meningkatnya minat siswa dikarenakan penerapan karakteristik PMRI ke dalam pelaksanaan pembelajaran. Data minat siswa diperoleh dari lembar kuisioner yang dibuat peneliti dan telah divalidasi oleh ahli. Adapun data minat pada kondisi awal sebelum dilakukan penelitian sebesar 42,11% siswa dari total siswa yang berjumlah 19 siswa masuk kategori minimal berminat. Setelah diberikan tindakan menggunakan pendekatan PMRI, pada siklus I diperoleh data minat siswa yaitu 78,95%. Minat siswa meningkat sebesar 36,84% dari kondisi awal dan sudah memenuhi target capaian untuk siklus I yaitu 65%. Tetapi peneliti ingin melanjutkan ke siklus II untuk mengetahui apakah ada peningkatan atau tidak dari hasil siklus I. Maka penelitian tetap berlanjut ke siklus II. Pada siklus II diperoleh data minat siswa yaitu 89,47%. Minat siswa meningkat sebesar 47,36% dari kondisi awal dan 10,52% dari hasil siklus I. Pada siklus II ini sudah memenuhi target capaian untuk siklus II yaitu 80%.. Dengan demikian minat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
siswa pada siklus II dapat ditingkatkan lagi berdasarkan hasil dari siklus I yang sudah mencapai target capaian.
5.1.3 Penerapan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika kelas II SDN Plaosan 2. Dengan menerapkan karakteristik-karakteristik PMRI yaitu penggunaan konteks, model, konstruksi siswa, interaktivitas, dan keterkaitan dalam pembelajaran, siswa dapat menemukan pemahamannya sendiri. Beraneka kegiatan siswa dalam pembelajaran seperti diskusi kelas dengan cara melakukan tanya jawab, demonstrasi melakukan pengukuran dan penghitungan di depan kelas, berkelompok mengerjakan tugas LKS, dan presentasi di depan kelas menyampaikan hasil pekerjaannya dapat membuat pembelajaran menjadi lebih menarik. Soal-soal latihan yang terdapat pada LKS, media-media konkret yang terdapat di lingkungan sekitar, dan kegiatan pembelajaran PMRI yang menarik dapat mengembangkan keterampilan siswa dalam memecahkan masalah sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Berdasarkan Data awal ratarata nilai kelas pada pelajaran matematika siswa kelas II adalah 62,94. Peneliti menetapkan target capaian nilai rata-rata kelas pada siklus I sebesar 72 dan target capaian pada siklus II sebersar 75. Setelah dilakukan penelitian, data rata-rata nilai kelas siklus I adalah 69,42 atau meningkat sebesar 6,48 dari kondisi awal. Perolehan nilai tersebut belum mencapai target capaian yaitu 72, maka dari itu peneliti melanjutkan penelitian ke siklus II. Pada siklus II nilai rata-rata kelas mencapai 78,63 atau meningkat sebesar 15,69 dari data kondisi awal data dan 9,21 dari data siklus I. Perolehan nilai rata-rata tersebut sudah mencapai target KKM pada siklus II yaitu 75. Persentase siswa yang mencapai nilai 65 atau setara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) pada kondisi awal menunjukkan sebesar 47,06%. Target capaian untuk jumlah siswa yang memiliki nilai mencapai KKM pada siklus I sebesar 63,16% dan siklus II sebesar 78,95%. Setelah dilakukan tindakan penelitian, didapat data siklus I sebesar 57,89 % atau meningkat sebesar 10,83% dari kondisi awal. Sedangkan data pada siklus II menunjukkan hasil 94,74% atau meningkat sebesar 47,68% dari data kondisi awal dan 36,85 dari data siklus I. Hasil nilai siswa yang sudah mencapai KKM pada siklus II sudah mencapai target capaian yaitu sebesar 78,95%. Maka dari itu peneliti tidak melanjutkan lagi ke siklus berikutnya.
5.2 Keterbatasan Penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti pada siswa kelas II SDN Plaosan 2 tahun pelajaran 2015/2016 ini memiliki beberapa keterbatasan yaitu :
5.2.1 Peningkatan prestasi belajar siswa hanya dilihat berdasarkan soal evaluasi akhir siklus saja, tidak melihat peningkatan berdasarkan soal pada lembar kerja siswa.
5.2.2 Siswa cenderung sulit untuk dikondisikan saat kegiatan kelompok berlangsung.
5.2.3 Peningkatan minat siswa hanya dilihat berdasarkan hasil pengisian lembar kuisioner dan tanpa menggunakan teknik pengumpulan data lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
5.3 Saran
Berdasarkan penelitian yang sudah dilaksanakan, peneliti memberikan saran semoga dapat bermanfaat bagi peneliti selanjutnya. Berikut beberapa saran yang diberikan oleh peneliti :
5.3.1 Peningkatan prestasi belajar siswa sebaiknya dinilai bukan hanya dari soal evaluasi akhir siklus saja, melainkan juga dari latihan soal dan LKS yang di berikan pada setiap pertemuan.
5.3.2 Guru harus mampu mengatasi segala bentuk tindakan siswa agar pembelajaran di kelas berlangsung secara kondusif.
5.3.3 Peningkatan minat siswa sebaiknya dinilai bukan hanya dari hasil lembar kuisioner saja, melainkan dengan menggunakan observasi pengamatan secara langsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
Daftar Referensi
Abdul, Wahid. 1998. Menumbuhkan Minat dan Bakat Anak. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Ahmadi dkk. 1991. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Arifin, Zainal. 1988. Evaluasi Instruksional Prinsip – Teknik – Prosedur. Bandung: CV. Remadja Karya. Arifin, Zainal. 2011. Penelitian Pendidikan , Metode, dan Paradigma Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Ariyadi, Wijaya. 2012. Pendidikan Matematika Realistik. Yogyakarta: Graha Ilmu Djamarah, Syaiful Bahri. 1994. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional. Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Baskoro, Y. A. 2013. Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Matematika tentang Penjumlahan Pecahan dengan Pendekatan PMRI Siswa Kelas V SD N Glagahombo I. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Hadis, Abdul. 2006. Psikologi dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Karso. 1995. Pendidikan Matematika 2. Jakarta: Universitas Terbuka. Kumalasari, M. E. 2014. Peningkatan Kedisiplinan dan Prestasi Belajar Kelas V SDN
Adisucipto
I
Mata
Pendekatan PMRI. Skripsi
Pelajaran
Matematika
Menggunakan
tidak diterbitkan. Yogyakarta: Universitas
Sanata Dharma. Kurnianto, D. W. 2012. Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Matematika dengan Menggunakan Pendekatan PMRI Siswa Kelas V Semester Genap SD Kanisius Minggir Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Masidjo, Ign. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius. Masidjo, Ign. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
Muhibin, Syah. 2001. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Mulyasa. 2006. Kurikulum yang Disempurnakan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Mulyono, Abdurrahman. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan. Jakarta: Rineka Cipta Pasaribu, I.L dan Simanjuntak. 1983. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Tarsito. Purnomosidi dkk. 2008. Matematika untuk SD/MI Kelas 2. Jakarta: Pusat Perbukuan DepDikNas. Purwanto, Ngalim. 2009. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Sanjaya, Wina. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana. Sanjaya, Wina. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana. Sardiman, A. M. 1988. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: CV. Rajawali. Siregar, Evalina. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta. Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara. Supinah. 2008. Pembelajaran Matematika SD dengan Pendekatan Kontekstual dalam Melaksanakan KTSP. Yogyakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
Supratiknya, A. 2012. Penilaian Hasil Belajar dengan Teknik Nontes. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Surya, Mohammad. 2003. Psikolagi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Pustaka Bani quraisy. Suryanto. 2000. Pendidikan Realistik Suatu Inovasi Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Cakrawala Pendidikan. Suryanto. 2010. Sejarah Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). Yogyakarta: Tim PMRI. Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana. Suyono. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Tim Penyusun Kamus Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Triyanto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovaatif Progresif: Konsep, Landasan dan Implementasinya
pada
Kurikulum
Tingkat
satuan
Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana. Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Wijaya, Ariyadi. 2012. Pendidikan Matematika Realistik Suatu Alternatif Pendekatan Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Graha Ilmu. Winkel, W.S. 2014. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Sketsa. Wiriaatmadja, R. 2007. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
Lampiran 2 Silabus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I PERTEMUAN I Satuan Pendidikan
: SDN Plaosan 2
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/ Semester
: II/Ganjil
Pertemuan
:1
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi 2. Menggunakan pengukuran waktu, panjang dan berat dalam pemecahan masalah. B. Kompetensi Dasar 2.2 Menggunakan alat ukur panjang tidak baku dan baku (cm, m) yang sering digunakan. C. Indikator Competence 1. Membandingkan panjang dan tinggi dua benda dengan menuliskan istilah lebih panjang dari, lebih pendek dari, sama panjang dengan Conscience 1. Menunjukkan sikap aktif dan tanggung jawab dalam bekerja kelompok membandingkan panjang dan tinggi dua benda Compassion 1. Terlibat dalam kelompok menentukan panjang dan tinggi antar dua benda. D. Tujuan Pembelajaran Competence 1. Siswa mampu membandingkan panjang dan tinggi dua benda dengan menuliskan istilah lebih panjang dari, lebih pendek dari, sama panjang dengan. Conscience
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127
1. Siswa mampu menyatakan sikap ktif dan tanggung jawab dalam bekerja kelompok membandingkan panjang dan tinggi dua benda Compassion 2. Siswa mampu terlibat dalam kelompok menentukan panjang dan tinggi antar dua benda. E. Materi Pembelajaran Mengukur benda tidak baku F. Pendekatan, Model, Metode dan Strategi Pembelajaran Pendekatan : PMRI ( Pendidikan Matematika Realistik Indonesia) Model
:
Metode
:
Strategi
: Pengamatan, diskusi kelompok, tanya awab.
G. Kegiatan Pembelajaran 4. Kegiatan Awal o. Guru memasuki kelas dan memberi salam p. Menyiapkan siswa secara fisik dan psikis untuk memulai pelajaran q. Siswa dan guru berdoa bersama dengan dipimpin oleh salah satu siswa r. Guru menanyakan kabar siswa s. Guru melakukan presensi t. Guru memberikan kontrak belajar u. Guru menyampaikan tujuan pelajaran 5. Kegiatan Inti Eksplorasi l. Guru menanyakan pengetahuan siswa mengenai perbedaan ukuran panjang dan tinggi. (Pemanfaatan hasil konstruksi) m. Guru memperlihatkan dua buah benda dengan panjang dan tinggi yang berbeda. (Penggunaan Konteks) (Penggunaan model) n. Siswa memperhatikan dan mengamati benda tersebut. o. Guru memberikan pertanyaan yang mengarah pada materi membandingkan panjang dua benda dengan menuliskan istilah panjang dan tinggi dari, lebih pendek dari, sama panjang dengan. (Pemanfaatan hasil konstruksi) p. Siswa melakukan tanya jawab mengenai materi yang disampaikan (Pemanfaatan hasil konstruksi) Elaborasi d. Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
e. Guru memberi pengarahan pada siswa untuk mendiskusikan secara kelompok mengenai benda sekitar dengan membandingkan panjang dan tinggi dua benda dengan menuliskan istilah panjang dari, lebih pendek dari, lebih tinggi dari, sama panjang dengan dan menuliskannya dalam lembar kerja siswa. (Penggunaan model) (Pemanfaatan hasil konstruksi) f. Guru mengarahkan siswa untuk kembali berada dalam posisi individu. g. Siswa mempresentasikan hasil pengamatan mereka kepada teman-temannya di depan kelas. (Interaktivitas) h. Konfirmasi i. Guru dan siswa melakukan penguatan pada materi yang telah diberikan. (Keterkaitan) j. Guru dan siswa bersama-sama melakukan konfirmasi dan perbaikan mengenai jawaban yang telah dikerjakan siswa. k. Siswa diberi kesempatan bertanya 6. Kegiatan Penutup g. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari. (Keterkaitan) h. Siswa bersama guru melakukan refleksi mengenai proses pembelajaran yang telah berlangsung. i. Siswa dan guru secara bersama-sama menetukan aksi yang akan dilakukan siswa setelah pembelajaran ini. j. Guru memberikan tugas kepada siswa dan menyampaikan materi pembelajaran pada pertemuan berikutnya untuk dipelajari di rumah. k. Salah satu siswa memimpin doa penutup. l. Guru dan siswa memberikan salam. H. Refleksi e. Bagaimana perasaanmu setelah mengikuti pelajaran matematika hari ini? f. Apakah kamu terlibat dalam diskusi kelompok? g. Apakah kamu sudah memahami materi yang sudah diajarkan? h. Apakah kamu sudah terlibat aktif dalam diskusi saat pelajaran? i. Kesulitan apa yang kamu temui selama mengikuti pembelajaran kali ini? I.
Aksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130
Lampiran 3. Rubrik Penilaian Competence, Conscience, Compassion RUBRIK PENILAIAN Competence Kriteria
Baik (5)
Cukup (3)
Kurang baik (1)
Membandingkan
Siswa mampu
Siswa mampu
Siswa tidak mampu
panjang dan tinggi
membandingkan
membandingkan
membandingkan
dua benda.
panjang dan tinggi dua panjang dan tinggi
panjang dan tinggi dua
benda tanpa bantuan
dua benda dengan
benda meski
teman dan guru
bantuan teman.
mendapatkan bantuan dari teman.
Conscience Skor Kriteria
Aktif dan tanggung jawab
Sangat Baik
Baik
Cukup
5
4
3
Terlibat aktif dan bertanggung jawab terhadap kerja kelompok
Terlibat dan bertanggung jawab tetapi tidak aktif
Tidak terlibat dalam kerja kelompok
Compassion Skor Kriteria
Baik (5)
Cukup (3)
Kurang baik (1)
Terlibat dalam
Siswa mampu terlibat
Siswa mampu terlibat
Tidak terlibat aktif
kelompok.
aktif dalam kelompok
aktif dalam kelompok
dalam kelompok dan
dengan semangat.
tetapi tidak semangat.
tidak semangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131
Penilaian Total = (Skor Competence + Skor Conscience Skor + Compassion) X 5 Nilai = (20 + 5 + 5) X 5 Nilai = 100 Kriteria
Nilai
Keterangan
A
81 - 100
Sangat baik
B
61 - 80
Baik
C
41 - 60
Cukup
D
21 - 40
Kurang
E
0 - 20
Sangat kurang
Lampiran Materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134
Lembar Kerja Siswa (LKS) Nama: Kelas
:
1. Bandingkan panjang benda berikut dengan “lebih panjang dari”, “lebih pendek dari”, atau “sama panjang dengan”!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I PERTEMUAN II Satuan Pendidikan
: SDN Plaosan 2
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/ Semester
: II/Ganjil
Pertemuan
:2
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi 2. Menggunakan pengukuran waktu, panjang dan berat dalam pemecahan masalah. B. Kompetensi Dasar 2.2 Menggunakan alat ukur panjang tidak baku dan baku (cm, m) yang sering digunakan. C. Indikator Competence 1. Mengukur panjang benda dengan menggunakan alat ukur tidak baku Conscience 1. Menunjukkan sikap aktif dan tanggung jawab dalam bekerja kelompok mengukur panjang benda dengan menggunakan alat ukur tidak baku Compassion 1. Terlibat dalam kelompok mengukur panjang benda dengan menggunakan alat ukur tidak baku . D. Tujuan Pembelajaran Competence 1. Siswa mampu mengukur panjang benda dengan menggunakan alat ukur tidak baku Conscience 1. Siswa mampu menunjukkan sikap aktif dan tanggung jawab dalam bekerja kelompok mengukur panjang benda dengan menggunakan alat ukur tidak baku Compassion 1. Siswa mampu terlibat dalam kelompok mengukur panjang benda dengan menggunakan alat ukur tidak baku E.
Materi Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136
Mengukur benda tidak baku F. Pendekatan, Model, Metode dan Strategi Pembelajaran Pendekatan : PMRI ( Pendidikan Matematika Realistik Indonesia) Model
:
Metode
:
Strategi
: Pengamatan, diskusi kelompok, tanya awab.
G. Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Awal a. Guru memasuki kelas dan memberi salam b. Menyiapkan siswa secara fisik dan psikis untuk memulai pelajaran c. Siswa dan guru berdoa bersama dengan dipimpin oleh salah satu siswa d. Guru menanyakan kabar siswa e. Guru melakukan presensi j. Guru memberikan kontrak belajar k. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 2. Kegiatan Inti Eksplorasi l. Guru menanyakan pengetahuan siswa mengenai apa yang diajarkan dari pertemuan sebelumnya tentang pengukuran panjang menggunakan satuan tidak baku. (Pemanfaatan hasil konstruksi) m. Guru menjelaskan materi tentang mengukur panjang benda dengan menggunakan ukuran tidak baku atau jengkal, depa, langkah. (Penggunaan Konteks) (Penggunaan model) n. Guru memberikan pertanyaan yang mengarah pada materi yang telah dijelaskan. (Pemanfaatan hasil konstruksi) o. Siswa melakukan tanya jawab mengenai materi yang disampaikan. (Pemanfaatan hasil konstruksi) Elaborasi a. Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok Guru memberi pengarahan pada siswa untuk mendiskusikan secara kelompok mengukur panjang benda dengan menggunakan ukuran tidak baku atau jengkal, depa, langkah dan menuliskannya dalam lembar kerja siswa. (Penggunaan model) (Pemanfaatan hasil konstruksi) b. Guru mengarahkan siswa untuk kembali berada dalam posisi individu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137
c. Siswa mempresentasikan hasil pengamatan mereka kepada teman-temannya di depan kelas. (Interaktivitas) Konfirmasi p. Guru dan siswa melakukan penguatan pada materi yang telah diberikan. (Keterkaitan) q. Guru dan siswa bersama-sama melakukan konfirmasi dan perbaikan mengenai jawaban yang telah dikerjakan siswa. r. Siswa diberi kesempatan bertanya 3. Kegiatan Penutup m. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari. (Keterkaitan) n. Siswa bersama guru melakukan refleksi mengenai proses pembelajaran yang telah berlangsung. o. Siswa dan guru secara bersama-sama menetukan aksi yang akan dilakukan siswa setelah pembelajaran ini. p. Guru memberikan tugas kepada siswa dan menyampaikan materi pembelajaran pada pertemuan berikutnya untuk dipelajari di rumah. q. Salah satu siswa memimpin doa penutup. r. Guru dan siswa memberikan salam. H.
Refleksi s. Bagaimana perasaanmu setelah mengikuti pelajaran matematika hari ini? t. Apakah kamu terlibat dalam diskusi kelompok? u. Apakah kamu sudah memahami materi bangun ruang yang sudah diajarkan? v. Apakah kamu sudah terlibat aktif dalam diskusi saat pelajaran? w. Kesulitan apa yang kamu temui selama mengikuti pembelajaran kali ini?
I.
Aksi a. Dapat membedakan panjang antar duan benda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139
Lampiran Rubrik Penilaian Competence, Conscience, Compassion RUBRIK PENILAIAN Competence Kriteria
Baik (5)
Cukup (3)
Kurang baik (1)
Mengukur panjang
Siswa mampu
Siswa mampu
Siswa tidak mampu
benda dengan
mengukur panjang
mengukur panjang
mengukur panjang
menggunakan alat
benda dengan
benda dengan
benda dengan
ukur tidak baku
menggunakan alat
menggunakan alat
menggunakan alat
ukur tidak baku tanpa
ukur tidak baku
ukur tidak baku
bantuan teman dan
dengan bantuan
meski mendapatkan
guru
teman.
bantuan dari teman.
Conscience Skor Kriteria
Aktif dan tanggung jawab
Sangat Baik
Baik
Cukup
5
4
3
Terlibat aktif dan bertanggung jawab terhadap kerja kelompok
Terlibat dan bertanggung jawab tetapi tidak aktif
Tidak terlibat dalam kerja kelompok
Compassion Skor Kriteria
Baik (5)
Cukup (3)
Kurang baik (1)
Terlibat dalam
Siswa mampu terlibat
Siswa mampu terlibat
Tidak terlibat aktif
kelompok.
aktif dalam kelompok
aktif dalam kelompok
dalam kelompok dan
dengan semangat.
tetapi tidak semangat.
tidak semangat
Penilaian Total = (Skor Competence + Skor Conscience Skor + Compassion) X 5 Nilai = (20 + 5 + 5) X 5 Nilai = 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140
Kriteria
Nilai
Keterangan
A
81 – 100
Sangat baik
B
61 – 80
Baik
C
41 – 60
Cukup
D
21 - 40
Kurang
E
0 - 20
Sangat kurang
Lampiran Materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 143
Lembar Kerja Siswa (LKS) Nama: Kelas
:
Ukurlah benda-benda sekitar kelasmu dengan jengkal! No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Benda Panjang meja siswa Lebar meja siswa Lebar almari Lebar jendela Lebar pintu Panjang papan tulis Panjang penghapus Panjang keramik lantai Panjang sapu lidi Tinggi kursi siswa
Jengkal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 144
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II PERTEMUAN I Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/ Semester Pertemuan Alokasi Waktu
: SDN Plaosan 2 : Matematika : II/Ganjil :3 : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi 2. Menggunakan pengukuran waktu, panjang dan berat dalam pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar 2.2 Menggunakan alat ukur panjang tidak baku dan baku (cm, m) yang sering digunakan.
C. Indikator Competence a. Mengukur suatu panjang benda dengan menggunakan alat ukur baku (mistar). Conscience 1. Menunjukkan sikap aktif dan tanggung jawab dalam mengukur suatu panjang benda dengan menggunakan alat ukur baku (mistar).
Compassion 3. Terlibat dalam kelompok menentukan panjang benda dengan menggunakan alat ukur baku (mistar).
D. Tujuan Pembelajaran Competence a. Siswa mampu mengukur suatu panjang benda dengan menggunakan alat ukur baku (mistar). Conscience 1. Siswa mampu menunjukkan sikap aktif dan tanggung jawab dalam mengukur suatu panjang benda dengan menggunakan alat ukur baku (mistar).
Compassion 1. Siswa mampu terlibat dalam kelompok menentukan panjang benda dengan menggunakan alat ukur baku (mistar).
E. Materi Pembelajaran Mengukur benda dengan alat ukur baku (mistar) F. Pendekatan, Model, Metode dan Strategi Pembelajaran Pendekatan : PMRI ( Pendidikan Matematika Realistik Indonesia) Model
:
Metode
:
Strategi
: Pengamatan, diskusi kelompok, tanya awab.
G. Kegiatan Pembelajaran 7. Kegiatan Awal v. Guru memasuki kelas dan memberi salam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 145
w. Menyiapkan siswa secara fisik dan psikis untuk memulai pelajaran x. Siswa dan guru berdoa bersama dengan dipimpin oleh salah satu siswa y. Guru menanyakan kabar siswa z. Guru melakukan presensi aa. Guru memberikan kontrak belajar bb.
Guru menyampaikan tujuan pelajaran
8. Kegiatan Inti Eksplorasi q. Guru menanyakan pengetahuan awal siswa tentang mengukur suatu panjang benda dengan satuan baku. (Pemanfaatan hasil konstruksi)
r. Guru menjelaskan materi tentang mengukur panjang benda dengan menggunakan ukuran baku (mistar). (Penggunaan model)
s. Siswa memperhatikan materi yang dijelaskan. t. Guru memberikan pertanyaan tentang materi yang sudah dijelaskan untuk menggali pemahaman siswa (Pemanfaatan hasil konstruksi)
u. Siswa melakukan tanya jawab mengenai materi yang disampaikan (Pemanfaatan hasil konstruksi) Elaborasi l. Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok m. Guru memberi pengarahan pada siswa untuk mendiskusikan secara kelompok mengukur panjang benda dengan menggunakan ukuran baku (mistar) dan menuliskannya dalam lembar
kerja siswa (Penggunaan model)) (Pemanfaatan hasil konstruksi) n. Guru mengarahkan siswa untuk kembali berada dalam posisi individu. o. Siswa mempresentasikan hasil pengamatan mereka kepada teman-temannya di depan kelas. Interaktivitas) Konfirmasi p. Guru dan siswa melakukan penguatan pada materi yang telah diberikan. (Keterkaitan)
q. Guru dan siswa bersama-sama melakukan konfirmasi dan perbaikan mengenai jawaban yang telah dikerjakan siswa. r. Siswa diberi kesempatan bertanya 9. Kegiatan Penutup s. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari. (Keterkaitan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 146
t. Siswa bersama guru melakukan refleksi mengenai proses pembelajaran yang telah berlangsung. u. Siswa dan guru secara bersama-sama menetukan aksi yang akan dilakukan siswa setelah pembelajaran ini. v. Guru memberikan tugas kepada siswa dan menyampaikan materi pembelajaran pada pertemuan berikutnya untuk dipelajari di rumah. w. Salah satu siswa memimpin doa penutup. x. Guru dan siswa memberikan salam. H. Refleksi x. Bagaimana perasaanmu setelah mengikuti pelajaran matematika hari ini? y. Apakah kamu terlibat dalam diskusi kelompok? z. Apakah kamu sudah memahami materi bangun ruang yang sudah diajarkan? aa. Apakah kamu sudah terlibat aktif dalam diskusi saat pelajaran? bb. I.
Kesulitan apa yang kamu temui selama mengikuti pembelajaran kali ini?
Aksi a. Dapat mengukur benda menggunakan mistar. b.
J.
Alat dan Sumber Media
: Benda-benda sekitar
Alat/ Bahan
: Papan tulis, lembar HVS
Sumber belajar
: Buku BSE Permana, Dian. 2009. Matematika untuk SD dan MI Kelas
2. Jakarta: DepDikNas. K. Penilaian 1. Teknik
: Tes dan Nontes
2. Jenis
: Tertulis dan Observasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 148
Lampiran Rubrik Penilaian Competence, Conscience, Compassion RUBRIK PENILAIAN Competence Kriteria
Baik (5)
Cukup (3)
Kurang baik (1)
Mengukur panjang
Siswa mampu mengukur
Siswa mampu
Siswa tidak mampu
benda dengan
panjang benda dengan
mengukur panjang
mengukur panjang
menggunakan alat
menggunakan alat ukur
benda dengan
benda dengan
ukur baku (mistar)
baku (mistar) teman dan
menggunakan alat
menggunakan alat ukur
guru
ukur baku (mistar)
baku (mistar) meski
dengan bantuan teman.
mendapatkan bantuan dari teman.
Conscience Skor Kriteria
Aktif dan tanggung jawab
Sangat Baik
Baik
Cukup
5
4
3
Terlibat aktif dan bertanggung jawab terhadap kerja kelompok
Terlibat dan bertanggung jawab tetapi tidak aktif
Tidak terlibat dalam kerja kelompok
Compassion Skor Kriteria
Baik (5)
Cukup (3)
Kurang baik (1)
Terlibat dalam
Siswa mampu terlibat
Siswa mampu terlibat
Tidak terlibat aktif
kelompok.
aktif dalam kelompok
aktif dalam kelompok
dalam kelompok dan
dengan semangat.
tetapi tidak semangat.
tidak semangat
Penilaian Total = (Skor Competence + Skor Conscience Skor + Compassion) X 5 Nilai = (20 + 5 + 5) X 5 Nilai = 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 149
Kriteria
Nilai
Keterangan
A
81 – 100
Sangat baik
B
61 – 80
Baik
C
41 – 60
Cukup
D
21 – 40
Kurang
E
0 – 20
Sangat kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 152 Lembar Kerja Siswa (LKS) Nama : Kelas : 1. Ukurlah 5 benda yang ada dalam tasmu dan catat panjangnya dalam sentimeter! No. Benda
Panjang
1
Pensil
. . . cm
2
Pulpen
. . . cm
3
Buku paket matematika
. . . cm
4
Penghapus
. . . cm
5
Buku tulis
. . . cm
2. Buatlah garis menggunakan penggaris! No
Ukuran
1
10 cm
2
3 cm
3
12 cm
4
5 cm
5
7 cm
Garis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 153
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II PERTEMUAN II Satuan Pendidikan
: SDN Plaosan 2
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/ Semester
: II/Ganjil
Pertemuan
:4
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi 3. Menggunakan pengukuran waktu, panjang dan berat dalam pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar 2.2 Menggunakan alat ukur panjang tidak baku dan baku (cm, m) yang sering digunakan.
C. Indikator Competence 1. Mengukur suatu panjang benda dengan menggunakan alat ukur baku (meteran). Conscience 1. Menunjukkan sikap aktif dan tanggung jawab dalam mengukur suatu panjang benda dengan menggunakan alat ukur baku (meteran).
Compassion 1. Terlibat dalam kelompok menentukan panjang benda dengan menggunakan alat ukur baku (meteran).
D. Tujuan Pembelajaran Competence 1. Siswa mampu mengukur suatu panjang benda dengan menggunakan alat ukur baku (meteran). Conscience 1. Siswa mampu menunjukkan sikap aktif dan tanggung jawab dalam mengukur suatu panjang benda dengan menggunakan alat ukur baku (meteran).
Compassion 1. Siswa mampu terlibat dalam kelompok menentukan panjang benda dengan menggunakan alat ukur baku (meteran).
E. Materi Pembelajaran Mengukur benda dengan alat ukur baku (meteran) F. Pendekatan, Model, Metode dan Strategi Pembelajaran Pendekatan : PMRI ( Pendidikan Matematika Realistik Indonesia) Model
:
Metode
:
Strategi
: Pengamatan, diskusi kelompok, tanya awab.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 154
G. Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Awal a. Guru memasuki kelas dan memberi salam b. Menyiapkan siswa secara fisik dan psikis untuk memulai pelajaran c. Siswa dan guru berdoa bersama dengan dipimpin oleh salah satu siswa d. Guru menanyakan kabar siswa e. Guru melakukan presensi f. Guru memberikan kontrak belajar g. Guru menyampaikan tujuan pelajaran 4. Kegiatan Inti Eksplorasi h. Guru menanyakan pengetahuan awal siswa pada pertemuan sebelumnya tentang mengukur suatu panjang benda dengan satuan baku. (Pemanfaatan hasil konstruksi)
i. Guru menjelaskan materi tentang mengukur panjang benda dengan menggunakan ukuran baku (meteran). (Penggunaan Konteks) (Penggunaan model)
j. Siswa memperhatikan materi yang dijelaskan. k. Guru memberikan pertanyaan tentang materi yang sudah dijelaskan untuk menggali pemahaman siswa (Pemanfaatan hasil konstruksi)
l. Siswa melakukan tanya jawab mengenai materi yang disampaikan (Pemanfaatan hasil konstruksi) Elaborasi m. Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok n. Guru memberi pengarahan pada siswa untuk mendiskusikan secara kelompok mengukur panjang benda dengan menggunakan ukuran baku (meteran) dan menuliskannya
dalam lembar kerja siswa. (Penggunaan model) (Pemanfaatan hasil konstruksi) o. Guru mengarahkan siswa untuk kembali berada dalam posisi individu. p. Siswa mempresentasikan hasil pengamatan mereka kepada teman-temannya di depan kelas. (Interaktivitas) Konfirmasi q. Guru dan siswa melakukan penguatan pada materi yang telah diberikan. (Keterkaitan) r. Guru dan siswa bersama-sama melakukan konfirmasi dan perbaikan mengenai jawaban yang telah dikerjakan siswa. s. Siswa diberi kesempatan bertanya 4. Kegiatan Penutup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 155
t. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari. (Keterkaitan) u. Siswa bersama guru melakukan refleksi mengenai proses pembelajaran yang telah berlangsung. v. Siswa dan guru secara bersama-sama menetukan aksi yang akan dilakukan siswa setelah pembelajaran ini. w. Guru memberikan tugas kepada siswa dan menyampaikan materi pembelajaran pada pertemuan berikutnya untuk dipelajari di rumah. x. Salah satu siswa memimpin doa penutup. y. Guru dan siswa memberikan salam. H. Refleksi a. Bagaimana perasaanmu setelah mengikuti pelajaran matematika hari ini? b. Apakah kamu terlibat dalam diskusi kelompok? c. Apakah kamu sudah memahami materi bangun ruang yang sudah diajarkan? d. Apakah kamu sudah terlibat aktif dalam diskusi saat pelajaran? e. Kesulitan apa yang kamu temui selama mengikuti pembelajaran kali ini? I.
Aksi a. Dapat mengukur benda menggunakan meteran.
J.
Alat dan Sumber Media
: Benda-benda sekitar
Alat/ Bahan
: Papan tulis, lembar HVS
Sumber belajar
: Buku BSE Permana, Dian. 2009. Matematika untuk SD dan MI Kelas
2. Jakarta: DepDikNas. K. Penilaian 1. Teknik
: Tes dan Nontes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 157
Lampiran Rubrik Penilaian Competence, Conscience, Compassion RUBRIK PENILAIAN Competence Kriteria
Baik (5)
Cukup (3)
Kurang baik (1)
Mengukur panjang
Siswa mampu mengukur
Siswa mampu
Siswa tidak mampu
benda dengan
panjang benda dengan
mengukur panjang
mengukur panjang
menggunakan alat
menggunakan alat ukur
benda dengan
benda dengan
ukur baku (meteran)
baku (meteran) teman
menggunakan alat
menggunakan alat ukur
dan guru
ukur baku (meteran)
baku (meteran) meski
dengan bantuan teman.
mendapatkan bantuan dari teman.
Conscience Skor Kriteria
Aktif dan tanggung jawab
Sangat Baik
Baik
Cukup
5
4
3
Terlibat aktif dan bertanggung jawab terhadap kerja kelompok
Terlibat dan bertanggung jawab tetapi tidak aktif
Tidak terlibat dalam kerja kelompok
Compassion Skor Kriteria
Baik (5)
Cukup (3)
Kurang baik (1)
Terlibat dalam
Siswa mampu terlibat
Siswa mampu terlibat
Tidak terlibat aktif
kelompok.
aktif dalam kelompok
aktif dalam kelompok
dalam kelompok dan
dengan semangat.
tetapi tidak semangat.
tidak semangat
Penilaian Total = (Skor Competence + Skor Conscience Skor + Compassion) X 5 Nilai = (20 + 5 + 5) X 5 Nilai = 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 158
Kriteria
Nilai
Keterangan
A
81 - 100
Sangat baik
B
61 - 80
Baik
C
41 - 60
Cukup
D
21 - 40
Kurang
E
0 - 20
Sangat kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 159
Lampiran Materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 163
Lembar Kerja Siswa (LKS) Nama: Kelas
:
1. Ukurlah tinggi teman-teman sekelasmu dan catat hasilnya pada tabel di bawah ini! No.
Nama
cm
m
Contoh
Alvi
110
1 m lebih 10 cm
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 164
Lampiran 4 Lembar Kuisioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 165
LEMBAR KUISIONER Nama
:
Kelas / Nomor Presensi
:
Lingkarilah salah satu angka pada kolom skor sesuai dengan sikapmu, dengan kriteria sebagai berikut : Keterangan : 1 = Sangat tidak setuju 2 = Tidak setuju 3 = Kurang setuju 4 = Setuju 5 = Sangat Setuju Kuisioner ini tidak mempengaruhi nilai. Oleh karena itu jawablah sesuai dengan keadaanmu yang sebenarnya. No Pernyataan Skor 1 Saya semangat mengikuti pelajaran 1 2 3 4 2 Saya mengerjakan tugas dari guru dengan perasaan senang 1 2 3 4 3 Saya ingin segera mengikuti pembelajaran 1 2 3 4 4 Saya menyiapkan buku pelajaran sebelum pelajaran 1 2 3 4 5 Saya merasa senang ketika pelajaran akan dimulai 1 2 3 4 6 Saya bertanya pada guru ketika saya tidak mengerti materi yang 1 2 3 4 disampaikan oleh guru. 7 Saya menjawab pertanyaan guru ketika saya memahami materi yang 1 2 3 4 disampaikan oleh guru Saya menyimak penjelasan guru 8 1 2 3 4 9 Saya memperhatikan penjelasan yang disampaikan guru dari awal 1 2 3 4 hingga akhir pembelajaran. 10 Saya tidak menganggu teman ketika belajar 1 2 3 4 11 Saya malas mengikuti pelajaran 1 2 3 4 12 Saya mengeluh ketika diberi tugas dari guru 1 2 3 4 13 Saya menghindari segera mengikuti pelajaran. 1 2 3 4 14 Saya malas menyiapkan buku pelajaran sebelum pelajaran 1 2 3 4 15 Saya merasa sebal ketika pelajaran akan dimulai. 1 2 3 4 16 Saya malas bertanya pada guru ketika saya tidak mengerti materi yang 1 2 3 4 disampaikan oleh guru. 17 Saya malas menjawab pertanyaan guru 1 2 3 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 166
18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Saya gaduh saat guru menjelaskan Saya mengabaikan penjelasan yang disampaikan guru dari awal hingga akhir pembelajaran. Saya menggangu teman ketika belajar Saya tertarik membaca buku pelajaran Saya bertanya ketika merasa kesulitan Saya membuat catatan mengenai materi yang disampaikan oleh guru Saya mengerjakan tugas(PR) dari guru Saya ingin mendalami materi pelajaran yang disampaikan Saya menyampaikan pendapat dalam diskusi kelompok Saya membantu teman yang mengalami kesulitan belajar Saya bekerjasama dengan kelompok untuk menyelesaikan tugas kelompok Saya maju ke depan jika diperintah guru untuk menunjukan hasil pekerjaan saya Saya mencatat hal-hal penting pada saat pelajaran tanpa disuruh guru Saya malas membaca buku pelajaran Saya malas bertanya ketika merasa kesulitan Saya malas membuat catatan mengenai materi yang disampaikan oleh guru Saya malas mengerjakan tugas dari guru Saya malas mendalami materi pelajaran yang disampaikan Saya malas menyampaikan pendapat dalam diskusi kelompok Saya malas membantu teman yang mengalami kesulitan belajar Saya malas bekerjasama dengan kelompok Saya menolak maju ke depan jika di perintah guru Saya mengabaikan hal-hal penting pada saat pelajaran
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5
1 2 3 4 5 1 1 1 1
2 2 2 2
3 3 3 3
4 4 4 4
5 5 5 5
1 1 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2
3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 167
Lampiran 5 Daftar Kondisi Awal Prestasi Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 169
Lampiran 6 Hasil Validasi Instrumen Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 181
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 182
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 183
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 185
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 186
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 187
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 188
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 191
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 193
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 194
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 195
Lampiran 7 Validitas Soal Evaluasi Siklus I dan II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 196
Daftar nilai r Product Moment
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 197
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 198
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 199
Lampiran 8 Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus I dan II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 200
Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus I Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.787
18
Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus II Reliability Statistics Cronbach's Alpha .813
N of Items 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 201
Lampiran 9 Contoh Hasil Pekerjaan Lembar Kerja Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 202
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 203
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 204
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 205
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 206
Lampiran 10 Contoh Hasil Pekerjaan Soal Evaluasi I dan II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 207
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 208
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 209
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 210
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 211
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 212
Lampiran 11 Contoh Hasil Kuisioner Minat Awal, Silkus I, dan II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 213
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 214
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 215
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 216
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 217
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 218
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 219
Lampiran 12 Data Minat Kondisi Awal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 220
Item Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Item 10 Item 11 Item 12 Item 13 Item 14 Item 15 Item 16 Item 17 Item 18 Item 19 Item 20 Item 21 Item 22 Item 23 Item 24 Item 25 Item 26 Item 27 Item 28 Item 29 Item 30 Item 31 Item 32 Item 33 Item 34 Item 35 Item 36 Item 37 Item 38 Item 39 Item 40 Jumlah Nilai Rata-rata
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 3 1 2 2 1 1 2 1 2 1 63 31,5
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 3 2 3 1 2 2 2 2 1 2 2 3 1 3 3 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 66 33
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 61 30,5
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 3 2 2 2 1 1 2 2 2 1 3 2 2 2 1 2 2 2 2 1 64 32
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 3 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 1 2 1 1 2 2 3 1 3 1 2 2 2 62 31
Tabel Daftar Skor Minat Kondisi Awal Siswa Siswa 6 7 8 9 10 11 12 3 4 1 1 2 3 1 4 4 1 1 4 3 4 3 4 1 1 4 3 4 3 4 1 1 2 3 4 3 4 1 1 3 3 4 3 4 1 1 4 3 3 3 4 2 1 2 4 3 3 4 1 1 3 4 4 3 4 1 1 4 4 4 3 3 1 1 3 4 1 4 4 1 2 3 4 4 3 3 2 3 3 3 4 3 4 3 2 4 3 4 2 3 2 3 4 3 4 2 4 1 1 4 3 3 3 3 2 1 4 3 3 3 4 2 2 4 3 3 3 3 1 2 4 4 3 3 4 2 1 4 4 3 3 3 2 3 4 3 4 4 4 1 2 3 4 3 4 4 2 1 3 3 4 4 4 1 2 4 4 4 4 4 2 2 3 1 4 4 4 1 1 3 3 3 3 4 2 2 4 4 4 4 4 2 1 4 4 4 4 4 1 2 3 3 4 4 4 2 2 3 4 4 3 2 1 1 1 4 3 4 3 1 1 3 4 4 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 2 4 4 3 4 3 2 3 4 4 3 3 2 2 2 4 4 4 4 2 1 1 4 3 3 3 2 1 2 4 3 3 4 2 2 2 4 4 3 4 3 1 1 4 3 3 4 4 2 2 4 4 3 135 139 61 64 138 137 136 67,5 69,5 30,5 32 69 68,5 68 46,74
13 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 45 22,5
14 1 1 2 2 1 2 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 3 1 1 2 2 3 2 1 64 32
15 1 3 1 3 1 3 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 139 69,5
16 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 3 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 1 2 1 2 1 59 29,5
17 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 2 3 3 139 69,5
18 4 3 3 3 1 4 1 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 136 68
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 3 1 3 1 2 2 1 2 1 2 2 3 1 3 2 2 1 2 68 34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 221
LEMBAR OBSERVASI MINAT KONDISI AWAL No
Ciri-ciri minat
Jumlah siswa
Persentase
1
Berani bertanya pada guru
6
31,59%
2
Berani mengangkat tangan
9
47,37%
9
47,37%
4
21,1%
15
78,95%
3
4
5
Berani menjawab pertanyaan guru Berani menuliskan jawaban di papan tulis Tidak memperhatikan, bermain, dan ribut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 222
Lampiran 13 Data Hasil Kuisioner Minat Siklus I dan II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 223
Item Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Item 10 Item 11 Item 12 Item 13 Item 14 Item 15 Item 16 Item 17 Item 18 Item 19 Item 20 Item 21 Item 22 Item 23 Item 24 Item 25 Item 26 Item 27 Item 28 Item 29 Item 30 Item 31 Item 32 Item 33 Item 34 Item 35 Item 36 Item 37 Item 38 Item 39 Item 40 Jumlah Nilai Rata-rata
1 4 4 3 4 4 3 3 3 2 4 2 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 145 72,5
2 5 4 5 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 3 4 3 4 5 4 3 4 5 4 4 5 4 5 3 4 4 3 4 4 3 4 158 79
3 2 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 4 4 3 3 3 4 2 3 127 63,5
4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 138 69
5 4 5 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 3 4 151 75,5
Tabel Daftar Skor Minat Siswa Siklus I Siswa 6 7 8 9 10 11 12 4 3 4 2 3 4 4 4 4 4 5 4 3 5 3 5 3 4 4 4 4 3 4 5 3 3 2 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 2 3 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 3 3 5 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 3 3 2 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 2 3 4 3 5 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 5 4 3 3 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 5 4 4 5 3 3 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 2 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 3 3 4 3 2 4 4 3 4 3 4 2 4 4 3 3 4 150 151 151 155 130 134 155 75 75,5 75,5 77,5 65 67 77,5 71,53
13 3 4 4 3 4 3 4 5 2 3 4 3 4 3 2 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 135 67,5
14 3 4 5 4 4 3 4 3 4 3 3 4 5 4 4 4 4 5 4 4 3 4 5 4 4 5 4 4 4 3 3 4 5 4 3 4 4 4 4 4 157 78,5
15 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 5 3 3 4 3 4 5 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 144 72
16 4 4 5 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 5 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 5 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 156 78
17 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 5 4 3 4 4 4 3 4 4 5 3 4 4 4 156 78
18 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 4 2 3 3 3 2 3 4 3 2 3 3 3 2 3 3 4 2 2 3 2 3 3 113 56,5
19 3 3 2 3 3 3 2 4 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 4 3 112 56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 224
Item Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Item 10 Item 11 Item 12 Item 13 Item 14 Item 15 Item 16 Item 17 Item 18 Item 19 Item 20 Item 21 Item 22 Item 23 Item 24 Item 25 Item 26 Item 27 Item 28 Item 29 Item 30 Item 31 Item 32 Item 33 Item 34 Item 35 Item 36 Item 37 Item 38 Item 39 Item 40 Jumlah Nilai Rata-rata
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 5 168 84
2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 200 100
3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 190 95
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 196 98
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 200 100
Tabel Daftar Skor Minat Siswa Siklus II Siswa 6 7 8 9 10 11 12 5 5 5 5 3 4 5 5 4 5 5 3 5 4 4 3 5 5 4 4 5 5 5 5 5 3 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 3 3 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 4 3 4 5 3 4 5 5 3 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 3 4 5 5 4 5 5 3 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 3 4 4 4 5 5 5 3 4 4 5 4 5 5 3 4 5 4 4 5 5 4 3 5 4 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 3 4 4 4 3 5 5 2 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 2 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 3 4 5 4 3 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 3 3 4 5 5 5 5 2 4 4 5 5 5 5 3 4 4 5 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 2 4 4 5 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 2 4 5 5 5 5 5 3 4 5 190 183 200 199 132 161 186 95 91,5 100 99,5 66 80,5 93 90,13
13 5 5 4 5 3 4 4 5 3 4 5 4 3 2 3 4 4 3 4 4 5 3 5 4 4 4 4 5 4 5 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 167 83,5
14 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 186 93
15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 200 100
16 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 181 90,5
17 5 5 3 4 5 3 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 187 93,5
18 3 3 4 3 4 2 4 2 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 2 3 2 4 2 2 3 131 65,5
19 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 5 168 84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 225
Lampiran 14 Daftar Nilai Evaluasi Siklus I dan II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 226
Daftar Nilai Evaluasi Siklus I dan Siklus II No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Nama
PDA RA RPK ATA APR BETP DKR GNDA GPKW HTK KM NW NS OF ODF PN RDW RDS RAP Jumlah Rata-rata
Nilai Siklus I 60 73 87 80 93 60 47 60 80 73 87 80 73 40 60 73 60 60 73 1319 69,42
Keterangan(KKM) Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas
Nilai Siklus II 60 80 93 67 100 87 80 67 87 87 93 80 67 67 73 80 73 73 80 1494 78,63
Keterangan(KKM) Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 227
Lampiran 15 Hasil Wawancara Kondisi Awal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 228
TABEL HASIL WAWANCARA No Pertanyaan 1 Apakah siswa mengikuti pembelajaran dengan antusias? 2
3
4
5
6
7 8
9
10
Apakah siswa tidak mengeluh ketika diberi tugas? Apakah siswa datang tepat waktu sebelum pelajaran dimulai? Apakah siswa menyiapkan buku pelajaran sebelum pelajaran dimulai? Apakah siswa duduk dengan tenang dan siap untuk belajar? Bagaimana keaktifan siswa ketika bertanya di dalam kelas? Apakah siswa aktif menjawab pertanyaan? Bagaimana fokus siswa ketika menyimak penjelasan guru? Apakah siswa tidak melamun di dalam kelas? Apakah siswa tidak mengobrol atau tidak mengganggu teman lain ketika balajar?
Jawaban Antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika dikelas sangatlah rendah. Siswa cenderung ramai sendiri dan tidak memperhatikan guru mengajar Siswa cenderung mengeluh saat akan diberi tugas. Baanyak siswa yang mengeluh dibandingkan siswa yang tidak mengeluh Sebagian besar siswa datang tepat waktu, namun ada juga beberapa siswa yang datang terlambat Sebelum pelajran dimulai siswa menyiapkan buku pelajran namun dengan perintah dari guru
Ada beberapa siswa yang kurang tenang mengikuti pembelajaran dalam kelas dan sering menggangu teman-temannya Saat pembelajaran berlangsung siswa cenderung pasif dan tidak mau bertanya Ada beberapa siswa yang aktif bertanya saat pembelajaran berlangsung. Siswa kurang fokus saat guru sedang menjelaskan materi pembelajaran Pada pagi hari siswa cenderung masi segar, namun pada siang hari siswa cenderung sudah lelah dan suka melamun. Iya, kebanyak siswa mengobrol dengan temannya, jika tidak mereka juga mengganggu teman lain yang sedang memperhatikan guru saat pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 229
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Bagaimanakah siswa ketika membaca buku pelajaran? Apakah siswa aktif menanyakan kesulitan yang dialami kepada guru? Apakah siswa membuat catatan mengenai materi yang disampaikan oleh guru? Bagaimanakah ketika siswa mengerjakan tugas dari guru? Apakah siswa membawa buku atau sumber ketika belajar? Bagaimanakah siswa dalam menyampaikan pendapat dalam diskusi? Apakah siswa mau membantu teman lain yang mengalami kesulitan belajar? Bagaimanakah siswa bekerjasama dengan kelompok? Bagaimanakah ketika siswa maju kedepan mengerjakan tugas? Bagaimana siswa dalam mengajukan diri untuk menjawab pertanyaan spontan dari guru?
Minat siswa untuk membaca buku-buku materi pembelajaran cenderung rendah Siswa kurang aktif untuk bertanya mengenai materi-materi yang diajarkan.
Siswa mau mencatat materi yang disampaikan jika guru menyuruhnya untuk mencatat
Ada beberapa siswa yang tidak atau mengumpul tugas tidak tepat waktu. Ya, mereka membawa sumber belajara sesuai mata pelajaran yang diajarkan pada hari itu. Dalam setiap diskusi kelompok hanya satu atau dua siswa per kelompok yang mau menyampaikan pendapatnya. Siswa mau membantu teman lain hanya yang cocok dengan dia.
Kerjasama siswa dalam kelompok sangat kurang, hanya satu atau dua siswa yang mengerjakan tugas kelompok Siswa mau maju kedepan mengerjakan soal tugas dari guru dengan sedikit dipaksa oleh guru, jika tidak dipaksa siswa tidak mau dan cenderung malu. Dalam satu kelas hanya ada sekitar dua siswa yang mau menjawab pertanyaan guru dengan spontan, siswa lainnya cenderung pemalu dan pasif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 230
Lampiran 16 Foto-foto Pelaksanaan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 231
Foto-foto Pelaksanaan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 232
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 233
Riwayat Hidup
Vani Novianto merupakan anak kedua dari pasangan Bapak Supani dan Ibu Juminah. Lahir di Sri Busono pada tanggal 23 November 1994. Alamat di Sri Busono, Way Seputih, Lampung Tengah, Lampung. Pendidikan awal dimulai di SD N 3 Sri Busono, Way Seputih, Lampung Tengah pada tahun 2000-2006. Kemudian penulis melanjutkan ke SMP N 2 Way Seputih pada tahun 20062009. Setelah menyelesaikan pendidikan SMP penulis melanjutkan ke SMA N Seputih Banyak mengambil jurusan IPA pada tahun 2009-2012. Pada tahun 2012 penulis melanjutkan pendidikanya di Universitas Sanata Dharma. Selama mengikutu perkuliahan di Universitas Dharma penulis mengikuti berbagai kegiatan kampus, seminar, dan kepanitiaan. Penulis mengikuti seminar Kursus Mahir Dasar (KMD) sesuai dengan jurusan. Seminar yang diikuti penulis diantaranya seminar Diseminasi Hasil Magang Dosen : Pendidikan Luar Biasa, Curiculum Cambridge. Kuliah umum dengan tema Mental Health in Children: Theory and Research”,“Family Problems and children’s motivation to learn”. Penulis juga berperan aktif dalam kepanitiaan maupun mengikuti lomba dalam acara kampus. Kegiatan kepanitiaan yang diikuti penulis dalam acara yang diselenggarakan kampus diantaranya menjadi sie. usaha dana pada kegiatan Malam Kreativitas 2014. Lomba yang diikuti penulis yaitu mendapatkan juara pertama stand up comedy, story writting PGSD se-jawa, musikalisasi puisi dalam acara Malam Kreativitas 2013 yang diselenggarakan oleh prodi PGSD Universitas Sanata Dharma.