PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI-EKSPERIMEN DALAM MATA PELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN CONGKRANG 1 MUNTILAN MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun oleh : WIASRI 101132055 PROGRAM SARJANA (S1) KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
MOTTO
Kebahagiaan terbesar dalam hidup adalah berhasil melakukan apa yang orang katakan bahwa kamu tak akan mampu melakukannya. (Anonim)
Gunung–gunung dan jurang–jurang dalam tak mungkin berhasil kau lalui
hanya dengan lompatan–lompatan kecil. (Anonim)
Hidup bagaikan alunan musik, yang lebih dibangun dengan jiwa dan rasa dari pada sekedar dengan akal dan logika. (Khalil Gibran)
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
HALAMAN PERSEMBAHAN Skripsi ini penulis persembahkan kepada : 1. Siswa–siswi kelas V SD N Congkrang I Muntilan
2. Segenap pembaca, semoga dapat menambah wawasan untuk penelitian selanjutnya.
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama
: WIASRI
Nomor Mahasiswa
: 101132055
Demi pengembangan ilmu pengetahuan saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
“PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI-EKSPERIMEN DALAM MATA PELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN CONGKRANG 1 MUNTILAN MAGELANG”
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada) Dengan demikian saya memberikan kepada Universitas Santa Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 19 November 2012 Yang menyatakan
WIASRI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
ABSTRAK Materi daur air dan peristiwa alam berhubungan erat dengan kehidupan siswa karena sejak kecil siswa sudah melakukan kegiatan yang berhubungan dengan air dan alam. Walaupun demikian kebanyakan siswa di SDN Congkrang 1 Muntilan masih banyak yang kesulitan memahami daur air dan peristiwa alam melalui percobaan. Berdasarkan dari permasalahan diatas, maka penulis menentukan tujuan penelitian untuk mengetahui apakah metode demonstrasi-eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SDN Congkrang 1 Muntilan. Prosedur pelaksanaan penelitian berdasarkan informasi tentang kondisi awal prestasi siswa dan banyaknya kendala-kendala yang dialami oleh guru dalam menyampaikan materi ajar. Informasi diperoleh dari hasil wawancara guru kelas V. Berdasarkan wawancara tersebut maka didapatkan data nilai kelas V tentang daur air dan peristiwa alam. Dari refleksi diketahui bahwa dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran guru sudah menerapkan metode eksperimen tetapi guru kurang memberikan motivasi kepada siswa, peran guru masih dominan, siswa belum semuanya aktif dalam proses pembelajaran. Dari langkah perbaikan siklus I diperoleh temuan prestasi siswa bertambah. Kemudian perbaikan siklus pada siklus II memfokuskan penggunaan metode demonstrasi-eksperimen dengan media nyata. Ternyata dengan menggunakan penerapan metode demonstrasieksperimen untuk menyampaikan materi daur air dan peristiwa alam, dapat meningkatkan pemahaman dan prestasi siswa terhadap materi pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum diambil tindakan dengan menggunakan metode Demostrasi-Eksperimen nilai rata-rata siswa kelas V pada tahun ajaran 2011/2012 berada dibawah KKM yaitu 70 dan persentase siswa yang mencapai KKM masih rendah, yaitu 26%. Setelah dilakukan tindakan, terjadi peningkatan nilai rata-rata pada siklus I meningkat menjadi 67,65 dengan persentase 43% dan pada siklus II nilai rata-rata siswa meningkat 80,62 dengan persentase 90%. Kata kunci prestasi belajar, metode Demonstrasi-eksperimen.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
ABSTRACT Cycle of water and natural phenomena materials are losely related to student’s life since childhood because students are engaged in activities related to water and nature. Nevertheless, most students in State Elementary School of Congkrang 1 in Muntilan still have many lacks and difficulties in understanding the material on the cycle of water and natural phenomena through a trial. Based on the above issues, the author determines the purpose of study to determine whether demonstrative experiment method can improve V grade of Congkrang 1 Elementary School student’s achievement or not. Procedures for implenting the research is based on information about the initial conditions of student’s achievement and many obstacles that experienced by the theacher in grade V of Congkrang 1 Elementary School. Based on the interview data obtained about the value of fifth grader in learning the cycle of water and natural phenomena. From the result, the researcher knew that the teacher had implemented experiment method in doing the reflection in the teaching and learning process but the teacher is less motivating the students. The teacher acted dominantly in the teaching and learning process so not all students learned and practiced actively. From the first cycle of corrertive measures had findings that the students’ achievement had increase. Later, improvments in cycle II focuses on demonstrative experiment method using real media. Apparently, by using this method for delivering the cycle of water and natural phenomena can increase the students’ understanding and students’ achievement. The result showed that before doing demonstrative experiment method, the mean of students score of grade V were under the minimum result scores (KKM). The percentage was 26% but after the researcher did the demonstrative experiment method the student score percentage increased into 67,65%. The increasing happened in cycle I. The student minimum result scores also increased into 43%. In cycle II increase into 80,62%. Whereas the students who reached the minimum scores result (KKM) increased into 90%. The keys of this study are students result in studying and demonstrative experiment method.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi penelitian tindakan kelas yang
berjudul
Peningkatan
Prestasi
Belajar
Menggunakan
Metode
Demonstrasi-Eksperimen Mata Pelajaran IPA Kelas V SD N Congkrang I Muntilan Kabupaten Magelang dapat terlaksana dengan baik. Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih setulus–tulusnya kepada : 1. Bapak Rohandi Ph. D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah memberi ijin dalam pelaksanaan skripsi 2. Rm. Gregorius Ari Nugrahanta, SJ, SS, BST, M.A selaku Ketua Program
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar 3. Bapak YB. Adimassana, MA selaku Koordinator program SKGJ program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 4. Dra. Haniek Sri Pratini, M. Pd selaku dosen pembimbing, atas pemberian
waktu luangnya mendampingi serta membimbing peneliti dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini 5. Semua Dosen Program Sarjana Kependidikan Bagi Guru Dalam Jabatan
dan segenap karyawan FKIP Universitas Sanata Dharma yang telah membantu penyusunan skripsi ini 6. Kepala Sekolah SD N Congkrang I Muntilan yang memberikan ijin
kepada peneliti untuk menempuh perkuliahan dan penelitian 7. Seluruh Dewan Guru SD N Congkrang I Muntilan yang telah memberikan dukungan dan bantuannya dalam pelaksanaan penelitian ini. 8. Teman–teman Guru yang ikut PPKHB khususnya kelompok Muntilan
9. Orang Tua, walaupun saat itu sedang sakit tetap memberi restu agar penulis terus maju 10. Semua pihak yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi penelitian tindakan kelas ini masih jauh dari sempurna serta masih banyak kekurangan. Maka penulis dengan senang hati menerima masukan yang berupa kritik maupun saran yang bersifat membangun sehingga penulisan–penulisan selanjutnya lebih meningkat. Penulis berharap semoga skripsi penelitian tindakan kelas ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan terutama sebagai inovasi dalam bidang pendidikan. Yogyakarta, 19 November 2012 Penulis
Wiasri NIM.101132055
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL........................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN..........................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................
iii
MOTTO............................................................................................................
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN.......................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS...............................................
vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH..............
vii
ABSTRAK........................................................................................................ viii KATA PENGANTAR......................................................................................
x
DAFTAR ISI.....................................................................................................
xii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ xiv DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................
xv
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.......................................................................
2
1. Identifikasi Masalah........................................................................
3
2. Analisis Masalah.............................................................................
4
B. Perumusan Masalah..............................................................................
4
C. Batasan Masalah...................................................................................
5
D. Batasan Pengertian................................................................................
5
E. Tujuan Penelitian..................................................................................
6
F. Manfaat Penelitian................................................................................
6
BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Landsan teori.........................................................................................
8
1. Pengertian Prestasi Belajar.............................................................
8
2. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa.......................
10
B. Metode Pembelajaran............................................................................
12
1. Pengertian Metode Demonstrasi-Eksperimen.................................
12
2. Langkah-langkah Metode Demonstrasi-Eksperimen......................
13
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
3. Kelebihan dan Kelemahan Metode Demonstrasi-Eksperimen.......
15
C. Kompetensi Dasar Dalam Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam....
17
1. Hakekat IPA....................................................................................
17
2. Peristiwa Alam di Indonesia...........................................................
20
3. Tujuan Pembelajaran IPA di Sekolah dasar....................................
27
D. Penerapan Metode Demonstrasi-Eksperimen dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam........................................................................
28
E. Penelitian yang Relevan........................................................................
29
F. Kerangka Berpikir.................................................................................
30
G. Hipotesis tindakan.................................................................................
30
BAB III. PELAKSANAAN PERBAIKAN A. Jenis Penelitian......................................................................................
31
B. Setting Penelitian..................................................................................
32
C. Langkah-langkah Penelitian..................................................................
33
D. Pengumpulan Data dan Instrumennya..................................................
38
E. Analisis Data.........................................................................................
39
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kegiatan Penelitian...............................................................
41
B. Hasil Penelitian.....................................................................................
43
C. Pembahasan ..........................................................................................
46
1. Siklus I............................................................................................
46
2. Siklus II...........................................................................................
47
BAB V. KESIMPULAN DAN TINDAK LANJUT A. Kesimpulan ..........................................................................................
49
B. Saran ....................................................................................................
49
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................
51
LAMPIRAN......................................................................................................
53
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Hasil Evaluasi Sebelum Perbaikan................................................
43
Gambar 2. Hasil Evaluasi Perbaikan Pembelajaran Siklus I...........................
44
Gambar 3. Hasil Evaluasi Perbaikan Pembelajaran Siklus II.........................
45
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Silabus.............................................................................................................
53
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Siklus I)...............................................
55
Lembar Kerja Siklus I.....................................................................................
59
Evaluasi Siklus I..............................................................................................
61
Kunci Jawaban Evaluasi Siklus I....................................................................
64
Kisi-kisi Siklus I..............................................................................................
65
Lembar Penilaian Siklus I...............................................................................
66
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Siklus II)..............................................
67
Lembar Kerja Siklus II....................................................................................
71
Kisi-kisi Siklus II............................................................................................
74
Evaluasi Siklus II............................................................................................
75
Kunci Jawaban Evaluasi Siklus II...................................................................
78
Lembar Penilaian Siklus II..............................................................................
79
Daftar Nilai Siklus I........................................................................................
80
Daftar Nilai Siklus II.......................................................................................
81
Rekapitulasi Nilai Siklus I dan II....................................................................
82
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada jenjang pendidikan sekolah dasar. Materi di dalam pelajaran ini memiliki keterkaitan dengan kehidupan sehari–hari para siswa. Lingkungan sebagai salah satu sumber yang nyata memberikan suatu manfaat yang dapat digunakan sebagai sarana untuk memperdalam materi dalam mata pelajaran IPA. Kebanyakan materi dalam pelajaran IPA berhubungan erat dengan kehidupan sehari-hari, salah satunya adalah daur air dan peristiwa alam yang terjadi di sekitar kita. Peristiwa alam seperti gunung meletus, tanah longsor maupun banjir kadang dialami sendiri oleh siswa. Sehingga secara tidak langsung para siswa ini dapat mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di sekitarnya. Materi
daur air serta peristiwa alam dan dampaknya dalam Ilmu
Pengetahuan Alam ( IPA ) di sekolah dasar dapat dikatakan sebagai salah satu materi dasar bagi materi pengetahuan alam selanjutnya. Dalam tiap tingkat pendidikan, materi ini akan terus digunakan. Oleh sebab itu, siswa harus benar–benar mampu memahami peristiwa alam dan dampaknya
yang
diterima di sekolah dasar sehingga pada jenjang pendidikan berikutnya, siswa
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
dapat dengan mudah menguasai materi yang berhubungan dengan peristiwa alam dan dampaknya pada tingkat yang lebih rumit. Kebanyakan siswa di SDN Congkrang 1 Muntilan mengalami kesulitan dalam memahami materi Kompetensi Dasar 7.6 mengenai daur air serta peristiwa alam dan dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungannya. Hal ini dapat dilihat dari kondisi awal studi dokumentasi nilai siswa pada KD 7.6 pada siswa yang menunjukkan dari 34 siswa hanya 9 siswa yang mencapai penguasaan materi dengan tingkat tuntas 26,47%, nilai rata-rata 58,67 dan nilai KKM 70. Kemungkinan penyebab dari keadaan tersebut adalah kegiatan pembelajaran yang hanya dilakukan dengan metode ceramah saja. Hal ini dapat diketahui melalui wawancara dengan guru pengajar kelas V sebelumnya. Siswa hanya menghafal materi tanpa memahami materi yang disampaikan oleh guru. Serta guru tidak memberikan contoh secara konkret mengenai materi yang disampaikan yang dapat diamati dan dipelajari oleh siswa secara langsung. Sehingga siswa cenderung bersikap pasif ketika pelajaran berlangsung. 1. Identifikasi masalah
Dari
data
yang
diperoleh,
masalah
dalam
pembelajaran
diidentifikasikan sebagai berikut : a. Rendahnya daya serap siswa terhadap materi pelajaran. b. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran. c. Metode ceramah yang selama ini digunakan kurang sesuai.
dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
2. Analisis masalah Berdasarkan pada identifikasi masalah diatas, refleksi diri, dan kaji literatur,
maka analisis masalah tentang faktor penyebab timbulnya
masalah diatas adalah. a. Metode yang digunakan kurang tepat. b. Penjelasan guru kurang dipahami siswa. c. Kurangnya pengalaman nyata siswa berkaitan dengan materi ajar yang diberikan oleh guru. d. Guru kurang melibatkan siswa secara aktif dalam proses pelajaran. e. Penjelasan guru masih bersifat verbalisme karena hanya menggunakan metode ceramah. Dalam usaha peningkatan prestasi belajar siswa di SDN Congkrang 1 pada mata pelajaran IPA, peneliti akan mencoba mempergunakan metode demonstrasi-eksperimen.
Penggunaan
Metode
ini
diharapkan
dapat
meningkatkan proses dan hasil belajar siswa.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan analisis masalah diatas, masalah dapat dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana pembelajaran dengan metode Demonstrasi-Eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
C. Batasan Masalah Mengingat banyaknya permasalahan yang dialami oleh siswa, serta untuk memfokuskan perhatian maka lalu penelitian ini dibatasi. Adapun pembatasan masalah yaitu pada penerapan metode Demonstrasi-Eksperimen untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Congkrang I Muntilan dalam kegiatan belajar IPA tentang daur air serta peristiwa alam dan dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungannya.
D. Batasan Pengertian 1. Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai siswa dalam kegiatan
pembelajaran, dapat dilihat dari nilai yang diperoleh siswa dalam setiap mata pelajaran. 2. Metode demonstrasi-eksperimen merupakan salah satu cara (yang
dilakukan oleh guru maupun siswa) dalam menyajikan bahan pelajaran dengan menunjukan secara langsung mengenai cara melakukan sesuatu atau suatu proses kepada siswa, kemudian siswa mencoba untuk mengerjakan sesuatu serta mengamati proses dan hasil percobaan itu (Surakhmad, 1973: 106). 3. Daur air merupakan siklus (perputaran) air secara terus menerus dari bumi ke atmosfer dan kembali lagi ke bumi. Daur air ini terjadi melalui proses evaporasi (penguapan), presipitasi (pengendapan) dan kondensasi (pengembunan).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
4. Peristiwa alam merupakan semua jenis aktivitas alam meliputi gempa bumi, gunung meletus, banjir, tanah longsor dan topan badai.
E. Tujun Penelitian Berdasarkan latar belakang di atas, agar penulisan ini memiliki arah yang jelas, sehingga ditetapkan tujuan sebagai berikut: Mengetahui bagaimana penerapan Metode Demonstrasi-Eksperimen dapat meningkatkan proses belajar dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA.
F. Manfaat Penelitian Diharapkan penulisan ini juga dapat memberikan manfaat: 1. Bagi guru a. Dalam memperbaiki kinerjanya sehingga dapat berkembang secara profesional. b. Meningkatkan rasa percaya diri.
c. Untuk memudahkan proses pembelajaran. 2. Bagi siswa a. Untuk meningkatkan proses dan hasil belajarnya. b. Dapat bersikap dan berpikir kritis terhadap pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
3. Bagi sekolah a. Untuk meningkatkan kendali mutu dan citra kelulusannya. b. Peningkatan kemampuan pada diri guru dan pendidikan di sekolah pada umumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan teori 1. Pengertian prestasi belajar
Prestasi belajar terdiri dari dua kata, yaitu prestasi dan belajar. Masing-masing memiliki arti tersendiri. Berikut ini berbagai definisi mengenai prestasi dan belajar. a. Pengertian Prestasi Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:101) menyatakan bahwa prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dsb). b. Pengertian Belajar Kata belajar identik dengan kegiatan menghafalkan catatan, membaca
buku,
bahkan
mengingat-ingat
materi
pelajaran/
pengetahuan. Sehingga apa yang akan dipelajari mudah hilang setelah pengetahuan itu dipergunakan. Pemahaman tentang belajar tersebut hanyalah makna sempit saja. Jika dicermati, kata belajar tidak hanya berhenti pada kegiatan mengingat ataupun menghafal. Belajar merupakan suatu proses atau kegiatan yang ditandai dengan perubahan tingkah laku yang positif dari orang yang belajar. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
(2008:23), belajar berarti berusaha memperoleh kepandaian atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Di dalam bukunya, Syah (2003:68) mendefinisikan bahwa belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Perubahan tingkah laku individu yang timbul akibat dari adanya proses kematangan fisik, keadaan mabuk, lelah, dan jenuh bukan merupakan proses belajar. Howard L. kingsley (dalam Ahmadi dan Supriyono, 1991:120) mendefinisikan bahwa learning is the proses by which behavior (in the boarder sense) is originated or changed through practice or training. Belajar adalah proses di mana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan. Dari beberapa pendapat tersebut, dapat dirumuskan belajar adalah suatu proses kognitif yang terjadi secara aktif untuk memperoleh pengetahuan atau pengalaman atau pengalaman baru sehingga menimbulkan perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku yang diharapkan dari proses belajar tentunya adalah perilaku yang positif menuju kemajuan yang baik dari seorang individu. Perilaku yang negative tidak dapat disebut sebagai proses belajar, misalkan malas, mencuri, membolos, mabuk, dan sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
c. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai yang diberikan oleh guru (KBBI, 2008:1011). Sedangkan Suratunah Tirtonegoro (1984:43) menyatakan bahwa pencapaian hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu. Pernyataan tersebut hampir sama dengan pendapat Zahri Jas (1987) dalam (Triantoko,1999) yang menyatakan bahwa prestasi belajar bisa dinyatakan sebagaimana yang tercantum dalam raport / ijazah. Di dalam bukunya, Mahmud (1990) menerangkan bahwa tes hasil belajar dan lamanya bersekolah. Dari
beberapa
pengertian
di
atas,
maka
peneliti
dapat
menyimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai siswa dalam kegiatan pembelajaran, dapat dilihat dari nilai yang diperoleh siswa dalam setiap mata pelajaran.
2. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa Prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internal) dan dari luar diri siswa (eksternal) itu sendiri. Keduanya berpengaruh pada tinggi-rendahnya prestasi
belajar
siswa.
Ahmadi
dan
Supriyono
(1991:130-131),
menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
a. Faktor Internal, yang meliputi: 1) Faktor Jasmaniah (fisiologis) baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini adalah penglihatan, pendengaran, struktur tubuh, dan sebagainya. 2) Faktor Psikologis, baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh, terdiri atas: a) Faktor intelektif yang meliputi: i.
Faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat.
ii.
Faktor kecakapan nyata, yaitu prestasi yang telah dimiliki.
b) Faktor non-intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi, penyesuaian diri. 3) Faktor kematangan fisik maupun psikis.
b. Faktor Eksternal 1) Faktor sosial yang terdiri atas: a) Lingkungan keluarga. b) Lingkungan sekolah. c) Lingkungan masyarakat. d) Lingkungan kelompok. 2) Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan dan
teknologi, dan kesenian. 3) Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, dan
iklim.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
4) Faktor lingkungan spiritual dan keamanan.
B. Metode Pembelajaran 1. Pengertian Metode Demontrasi-Eksperimen
Metode demonstrasi-eksperimen merupakan salah satu cara (yang dilakukan oleh guru maupun siswa) dalam menyajikan bahan pelajaran dengan menunjukan secara langsung mengenai cara melakukan sesuatu atau suatu proses kepada siswa, kemudian siswa mencoba untuk mengerjakan sesuatu serta mengamati proses dan hasil percobaan itu (Surakhmad, 1973: 106). Dalam melakukan demonstrasi, guru dapat digantikan oleh siswa. Dengan petunjuk yang telah diberikan oleh guru, siswa dapat melakukan demonstrasi didepan teman-temannya, kemudian siswa lain melakukan eksperimen masing-masing. Pasaribu (1986:13) menyatakan bahwa Metode demonstrasieksperimen adalah suatu cara mengajar / teknik mengajar dengan mengkombinasikan lisan dengan suatu perbuatan serta dipergunakan suatu alat untuk membuktikan suatu prinsip yang telah diajarkan dan melihat apa yang telah terjadi kemudian membandingkan dengan teori yang telah diajarkan kepada siswa. Eksperimen tidak hanya terbatas di dalam kelas saja. Eksperimen dapat dilakukan di luar kelas, baik di pekarangan sekolah, sawah, maupun tempat yang lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
Sudirman (1987:37) mengatakan bahwa Metode demonstrasieksperimen
merupakan
suatu
cara
penyajian
pelajaran
dengan
menggunakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya maupun tiruan, yang disertai penjelasan lisan yang kemudian siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang telah dipelajari. Dalam hal ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau mengalami sendiri proses yang telah diamati. Dari beberapa pengertian diatas, dapat disampaikan bahwa Metode demonsterasi-eksperimen adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran dengan menunjukan secara langsung mengenai cara melakukan sesuatu atau suatu proses kepada siswa, kemudian siswa mencoba untuk melakukan proses yang telah diamati. Hasil dari proses yang telah dilakukan tersebut berguna unuk mencapai tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 2. Langkah-langkah Metode Demonstrasi-Eksperimen Ada beberapa langkah yang harus ditempuh agar pelaksanaan Metode demonstrasi-eksperimen dapat berjalan dengan baik, yaitu (Sudirman, 1987:40) : a. Perencanaan dan Persiapan demonstrasi-eksperimen 1) Menetapkan tujuan demonstrasi-eksperimen yang akan dilakukan. 2) Mempersiapkan fasilitas yang menunjang demonstrasi-eksperimen, misalkan alat, bahan percobaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
3) Mempersiapkan tempat melakukan demonstrasi-eksperimen. 4) Mempertimbangkan ketersediaan alat dan bahan yang ada (apakah alat, bahan dan tempat sudah memadai atau belum). 5) Memperhatikan keamanan dan kesehatan agar dapat memperkecil resiko yang merugikan atau membahayakan. 6) Memperhatikan disiplin dan tata tertib dalam menjaga peralatan dan bahan yang akan digunakan. 7) Memberikan penjelasan tentang apa yang harus diperhatikan siswa dan tahapan yang mesti dilakukan, termasuk yang dilarang atau yang membahayakan. b. Pelaksanaan demonstrasi-eksperimen 1) Memulai demonstrasi dengan seksama. 2) Menyampaikan pokok-pokok materi yang didemonstrasikan agar demonstrasi mencapai sasaran. 3) Pada waktu demonstrasi berjalan, sesekali memperhatikan kepada siswa, apakah semua mengikuti dengan baik atau tidak. 4) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut tentang apa yang di lihat dan di dengar dalam bentuk pengajuan pertanyaan, membandingkan dengan yang lain atau dengan pengalaman lain. 5) Setelah demonstrasi selesai dilakukan, siswa memulai eksperimen sesuai dengan proses yang dicontohkan oleh guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
6) Pada waktu percobaan dilakukan siswa, guru mendekati siswa dalam melakukan proses percobaan, memberikan bantuan atau dorongan terhadap kesulitan yang dihadapi oleh siswa sehingga percobaan dapat diselesaikan. 7) Selama percobaan berlangsung, guru hendaknya memperhatikan situasi
secara
keseluruhan,
barangkali
ada
sesuatu
yang
menghambat kelancaran percobaan. Sehingga dapat diatasi atau dihindarkan sedini mungkin. c. Tindak lanjut demonstrasi-eksperimen 1) Meminta siswa mengumpulkan laporan hasil percobaan untuk diperiksa guru. 2) Mendiskusikan
masalah-masalah
yang
ditemukan
selama
demonstrasi-eksperimen. 3. Kelebihan dan kelemahan Metode Demonstrasi-Eksperimen
Penerapan Metode demonstrasi-eksperimen dalam pembelajaran di sekolah dasar memiliki beberapa kelebihan dan ada juga kekurangan. Berikut ini merupakan kelebihan penerapan Metode demonstrasieksperimen menurut Sudirman (1987:133-165): a. Membuat pengajaran menjadi jelas dan lebih konkret karena siswa belajar dengan mengalami dan mengamati sendiri suatu proses atau kejadian sehingga dapat menghindarkan verbalisme. b. Proses pengajaran akan lebih menarik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
c. Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antar teori dengan kenyataan, dan mencoba melakukannya sendiri. d. Melalui metode ini, dapat disajikan materi pelajaran yang tidak mungkin sesuai atau kurang sesuai dengan menggunakan metode lain. e. Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya menerima kata guru atau buku. f. Mengembangkan
sikap
untuk
mengadakan
studi
eksploratoris
(menjelajahi) tentang sains dan teknologi, suatu sikap yang dituntut dari seorang ilmuwan dari Metode ini, diharapkan akan terbina manusia yang dapat membawa terobosan baru dengan penemuan sebagai hasil percobannya, yang diharapkan dapat membawa manfaat bagi kesejahteraan hidup manusia. g. Memperkaya pengalaman dengan hal yang bersifat obyektif atau realitis, dan h. Hasil belajar akan terjadi dalam bentuk retensi (tahan lama diingat) dan internalisasi (menyatu dengan jiwa raga siswa) Di samping memiliki beberapa kelebihan, penerapan metode demonstrasi-eksperimen juga tak luput dari beberapa kelemahan di dalam proses pembelajarannya, yakni: a. Tahap
persiapan
dalam
Metode
demontrasi-eksperimen
memerlukan waktu yang cukup lama sehingga jika dipaksa dapat mengambil waktu pada mata pelajaran lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
b. Tidak semua mata pelajaran dapat diajarkan dengan metode ini. c. Suatu eksperimen tidak selalu berhasil seperti yang diharapkan. d. Mahalnya alat-alat praktikum di sekolah sering merupakan
hambatan
untuk
melakukan
eksperimen-eksperimen
di
laboratorium sekolah maupun di kelas. e. Hasil percobaan hanyalah usaha untuk mendekati kebenaran, bukan berupa kebenaran mutlak.
C. Kompetensi Dasar dalam Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam 1. Hakekat Ilmu Pengetahuan Alam Dari asal katanya, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berasal dari bahasa Inggris “Natural Science”. Natural berarti alamiah, berhubungan dengan alam atau bersangkut paut dengan alam. Sedangkan science artinta Ilmu Pengetahuan (Srini, 1997:2). Seacara harfiah, IPA berate ilmu pengetahuan yang alamiah, berhubungan dengan alam. Webster’s New Collegiate Dictionary (1981) dalam Srini (1997:2) mengungkapkan bahwa science is knowledge conderned with the physical world and its phenomena”. IPA adalah pengetahuan tentang alam dan gejala-gejalanya. Kejadian yang berhubungan dengan alam merupakan salah satu obyek kajian dari IPA. Fisher (1975) dalam Amien (2987:4) menyatakan bahwa IPA adalah
suatu
kumpulan
pengetahuan
yang
diperoleh
dengan
mengguanakan metode-metode yang berdasarkan observasi. Masih dalam buku yang sama, Carin (1985) juga menyatakan bahwa IPA adalah suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis, yang di dalam penggunaannya
secara
umum
terbatas
pada
gejala-gejala
alam.
Perkembangan IPA tidak hanya diyunjukkan oleh kumpulan fakta saja (produk ilmiah), tetapi juga oleh timbulnya metode ilmiah dan sikap ilmiah. Secara umum, IPA meliputi tiga bidang ilmu dasar, yaitu biologi, fisika, dan kimia. Ketiganya memiliki bidang kajian tersendiri yang meskipun berbeda tetapi masih saling berhubungan satu dengan lainnya. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah suatu ilmu pengetahuan tentang alam yang diperoleh melalui proses ilmiah dan didasari oleh sikap ilmiah. Menurut Srini, ada tiga hakekat dari IPA, yaitu: a. IPA sebagai produk Bentuk IPA sebagai produk terdiri dari fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, hukum-hukum, serta teori-teori. Fakta merupakan salah satu hasil kegiatan empirik dalam IPA. Sedangkan konsep, prinsip, hukum, serta teori merupakan hasil kegiatan analitik dalam IPA. 1) Fakta dalam IPA Fakta dalam IPA merupakan pernyataan-pernyataan tentang benda yang benar-benar ada, atau peristiwa yang betul-betul terjadi dan sudah dikonfirmasi secara obyektif. Contoh fakta dalam IPA adalah: atom hydrogen memiliki satu electron, air mendidih pada suhu 100°C tekanan 1 atm, meja adalah benda padat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
2) Konsep IPA Konsep dalam IPA adalah suatu ide yang mempersatukan fakta-fakta IPA atau penghubung antar fakta-fakta yang ada hubungannya. Contoh konsep dalam IPA, misalnya zat yang tersusun atas partikel, materi akan berubah tingkat wujudnya bila menyerap atau melepaskan energi. b. IPA sebagai proses Hakekat IPA sebagai suatu proses adalah suatu metode yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan. Metode yang biasa digunakan disebut metode ilmiah atau metode keilmuan. Metode ilmiah atau keilmuan merupakan perpaduan antara pengetahuan yang didapat melalui pikiran (rasionalisme) dan pengetahuan melalui pengalaman (empirisme). Adapun langkah-langkah dalam metode ilmiah adalah : 1) Sadar akan adanya masalah dan perumusan masalah. 2) Pengalaman dan perumusan yang relevan.
3) Penyusunan dan klasifikasi data. 4) Perumusan hipotesis. 5) Deduksi dan hipotesis. 6) Tes dan pengujian kebenaran hipotesis. c. IPA sebagai sikap Hakikat IPA sebagai sikap adalah mengenai berbagai keyakinan, pendapat, dan nilai-nilai yang harus dipertahankan oleh seorang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
ilmuwan khususnya ketika mencari atau mengembangkan pengetahuan baru. Misalnya: rasa ingin tahu, rasa tanggung jawab, disiplin, tekun, jujur, dan terbuka terhadap pendapat orang lain. Ciri-ciri sikap ilmiah diantaranya adalah: 1) Obyektif terhadap fakta Obyektif terhadap fakta adalah menyatakan fakta apa adanya tanpa mengubahnya misalnya jika fakta itu menunjuk pada sesuatu yang merah, maka ia harus mengatakan sesuatu mengatakan sesuatu itu merah walaupiun menurutnya pendapatnya putih. 2) Tidak tergesa-gesa mengambil keputusan. 3) Berhati terbuka.
Berhati terbuka berarti mau menerima pendapat orang lain, meskipun pendapat orang lain berbeda dengan pendapatnya. 4) Tidak mencampuradukkan fakta dengan pendapat. 5) Bersifat hati-hati. 6) Ingin menyelidiki. 2. Peristiwa alam di Indonesia
•
Daur air Daur air merupakan siklus (perputaran) air secara terus menerus
dari bumi ke atmosfer dan kembali ke bumi. Daur air ini terjadi melalui proses evaporasi (penguapan), presipitasi (pengendapan) dan kondensasi (pengembunan).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
Air dilaut, sungai dan danau menguap karena pengaruh panas dari sinar matahari. Tumbuhan juga mengeluarkan uap air ke udara proses penguapan ini disebut evaporasi. Uap air naik dan berkumpul di udara. Lama kelamaan, udara tidak dapat lagi menampunguap air (jenuh). Proses ini disebut presipitasi (pengendapan). Jika suhunya turun, uap air akan berubah menjadi titik –titik air. Titik –titik air ini membentuk awan. Proses ini disebut kondensasi (pengembunan). Titik – titik air di awan kemudian akan turun menjadi hujan. Air hujan akan turun di darat maupun di laut. Air hujan itu akan jatuh ke tanah atau perairan. Air hujan yang jatuh di tanah akan meresap menjadi air tanah. Selanjutnya air tanah akan keluar melalui sumur. Air tanah juga akan merembes ke danau atau sungai. Air hujan juga ada yang jatuh ke perairan, misalnya sungai atau danau. Kondisi in akn menambah jumlah air di tempat tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
Air di sungai akan mengalir ke laut. Di lain pihak sebagian air sungai dapat menguap kembali. Air sungai yang menguap membentuk awan bersama dengan uap air dari laut dan tumbuhan.
Evaporasi
Uap Air
Air
Hujan
Presipitasi
Udara jenuh uap air
Awan
Kondensasi
Air yang turun ke tanah ada yang masuk dan bergerak ke dalam tanah melalui celah – celah dan pori – pori tanah serta batuan. Air yang masuk ke dalam tanah ini kemudian menjadi air cadangan (sumber air). Air cadangan akan selalu ada apabila daerah peresapan air biasa terdapat di hutan – hutan. Tumbuhan hutan mampu memperkokoh struktur tanah. Saat hujan turun, air tidak langsung hanyut. Tapi akan teresap dan tersimpan di dalam tanah. Air yang tersimpan di dalm tanah akan menjadi air tanah. Air akan lebih mudah meresap jika terdapat benyak tumbuhan. Air yang meresap akan diserap oleh akar tumbuhan tersebut. Adanya air dan akar di dalam tanah menjadi kokoh dan tidak mudah longsor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
Cara – cara menghemat air : Tutuplah keran air setelah menggunakannya. Jika kita lupa menutup keran air, air bersih dapat terbuang percuma. Usahakan mencuci pakaian setelah mencapai jumlah cukup banyak. Semakin sering kita mencuci pakaian sedikit demi sedikit, semakin banyak air yang kita gunakan. Gunakan air bekas mencuci beras atau sayuran untuk menyiram tanaman. Selain menghemat air bersih, tanaman dapat tumbuh subur dengan air bekas itu. Usahakan tidak mencuci kendaraan setiap hari. Jika hanya kotor karena debu, kendaraan cukup di lap saja. •
Peristiwa alam di Indonesia Secara alami, alam selalu aktif melakukan aktivitas. Alam memang
mempunyai kekuatan lebih dasyat daripada makhluk hidup. Aktivitas alam berbentuk gempa bumi, gunung meletus, banjir, tanah longsor dan topan badai. Semua jenis aktivitas alam ini disebut juga peristiwa alam. Peristiwa alam membawa dampak bagi kehidupan makhluk hidup dan lingkungan. Peristiwa alam memang sering kali mengakibatkan kerusakan disana sini. a. Gempa bumi mengakibatkan pohon – pohon tumbang, bangunan runtuh, tanah terbelah dan makhluk hidup menjadi korban.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
Gempa bumi mengakibatkan bangunan runtuh Gempa bumi dibedakan menjadi tiga, yaitu gempa vulkanik, runtuhan dan tektonik. Gempa yang paling hebat yaitu gempa tektonik. Gempa tektonik terjadi karena pergeseran kerak bumi. Sebagian besar gempa tektonik terjadai ketika dua lempeng saling bergesekan. Gempa bumi mempunyai kekuatan yang berbeda – beda. Kekuatan gempa diukur menggunakan satuan skala Richter. Alat untuk mengukur gempa yaitu seismograf. Terjadinya gempa tektonik dimulai dari sebuah tempat yang disebut pusat gempa. Pusat gempa terdapat di darat maupun lautan. Pusat gempa yang berada di lautan dapat menyebabkan gempa bumi di bawah laut. Gempa seperti ini bisa menyebabkan gelombang hebat yang disebut tsunami. b. Gunung meletus memuntahkan lava (lahar) dan awan panas ke sekitarnya. Lava adalah cairan panas yang dikeluarkan gunung berapi saat meletus. Jika bercampur dengan air hujan, dapat mengakibatkan banjir lahar dingin. Muntahan gunung yang meletus mengakibatkan kerusakan yang cukup parah. Gunung meletus sering disertai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
gempa bumi. Gempa bumi yang disebabkan gunung meletus disebut gempa bumi vulkanik. Misalnya, saat Gunung Krakatau meletus mengakibatkan gelombang laut yang sangat dasyat dan gempa bumi. Letusan gunung api dapat mengakibatkan dampak yang merugikan. Lava pijar yang dimuntahkan oleh gunung api dapat membakar kawasan hutan yang dilaluinya. Berbagai jenis tumbuhan dan hewan mati terbakar. Apabila lava pijar ini mengalir sampai ke permukiman penduduk, dapat memakan korban jiwa manusia dan menyebabkan kerusakan yang cukup parah. c. Banjir dapat disebabkan oleh berbagai hal. Banjir diawali dengan curah hujan yang sangat besar. Jika tidak mendapat cukup tempat untuk menampung atau mengalir, air hujan dapat mengakibatkan banjir. Sering kali sungai tidak mampu menampung air hujan sehingga meluap menjadi banjir. Sungai di kota menjadi dangkal dan sempit akibat banyak sampah yang dibuang ke dalamnya. Bencana banjir mengakibatkan kerugian yang sangat besar. Rumahrumah dan ribuan hektare sawah yang ditanami padi rusak. Jalan-jalan terputus tidak bisa dilewati. Korban banjir pun dapat terancam penyakit seperti diare, kolera dan penyakit-penyakit kulit. Peranan manusia yang dapat menyebabkan banjir antara lain seabagai berikut : Pembakaran hutan, lahan, dan perkebunan yang bertujuan mencari lahan baru guna kepentingan sekelompok manusia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
Penebangan hutan tanpa memperhitungkan reboisasinya sehingga menyebabkan daerah menjadi tandus dan berkurangnya curah hujan. Perusakan cagar alam yang menyebabkan pepohonan mati. Membuang sampah pada selokan, parit atau pada fasilitas pembuangan akhir. Penggalian bahan-bahan tambang pada lokasi rawan erosi.
d. Tanah longsor sering kali diawali dengan hujan yang deras. Akibat penggundulan hutan, tanah tidak sanggup menahan terjangan air hujan. Tanah longsor meruntuhkan benda yang ada diatasnya. e. Topan badai ditimbulkan oleh angin kencang yang tejadi bersama-sama
dengan hujan. Topan badai sanggup menerbangkan atap rumah, mobil dan benda-benda berat lainnya. Beberapa peristiwa alam tidak dapat kita cegah. Gunung meletus, gempa bumi dan topan badai dapat terjadi begitu saja. Kita hanya bisa memperkirakan kapan peristiwa alam itu terjadi. Pemerintah Indonesia membentuk Badan Meteorologi dan Geofisika antara lain untuk dapat mengetahui peristiwa alam yang akan terjadi. Kemudian, informasi itu diumumkan
kepada
masyarakat
sehingga
masyarakat
dapat
menyelamatkan diri. Namun demikian, ada peristiwa alam yang masih dapat kita cegah. Yaitu banjir dan tanah longsor. Usaha yang dapat kita lakukan antara lain sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
a. Selalu membuang sampah di tempatnya. Jangan membuang sampah di sungai, selokan atau saluran air lainnya. b. Tidak mendirikan bangunan di sepanjang tepi sungai. Hal ini dapat mempersempit sungai. c. Melakukan penanaman pohon, khususnya di lereng bukit atau lahan miring lainnya. Dapat pula dibuat sengkedan (teras) agar tanah tidak longsorditerjang air hujan.
Banjir dapat dicegah 3. Tujuan Pengajaran IPA di Sekolah Dasar Sebagai salah satu mata pelajaran yang diajarkan di Sekolah Dasar, mata pelajaran IPA bertujuan agar peserta didik (Depdiknas, 2007: 189): a. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaannya. b. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
c. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang
adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara A, lingkungan, tekhnologi dan masyarakat. d. Mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan. e. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan alam. f. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan. g. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan ketrampilan IPA sebagai
dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP / MTS.
D. Penerapan Metode Demonstrasi-Eksperimen Dalam Pembelajaran IPA Dengan menggunakan metode Demonstrasi-Eksperimen, siswa dapat terbantu dalam mempelajari materi tentang daur air dan peristiwa alam. Dengan mempraktikkan angin topan yaitu menyalakan kipas angin dan terjadinya erosi dengan membuat gundukan tanah yang diberi rerumputan kemudian disiram air (seakan terjadi erosi). Siswa dapat berinteraksi secara langsung dengan anggota dalam suatu kelompok dalam memecahkan masalah. Dengan metode demonstrasi-eksperimen siswa menjadi lebih tertarik dan termotivasi serta ikut terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Selain memiliki pengetahuan tentang materi yang diajarkan, siswa juga memiliki pengalaman belajar secara langsung dari proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
pembelajaran tersebut. Sehingga dengan pembelajaran seperti ini, materi akan membekas dalam ingatan siswa dan menjadi bekal yang bermakna bagi siswa serta dapat meningkatkan prestasi belajar.
E. Penelitian yang Relevan Penelitian yang berkaitan dengan penggunaan metode Demonstrasieksperimen sudah banyak dilakukan. Diantaranya adalah penelitian oleh Kurniawan, Nursidik (2007) yang melihat hubungan penggunaan Metode Demonstrasi-eksperimen dengan hasil belajar IPA dan menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara Metode Demonstrasi-eksperimen dengan hasil belajar pada materi pembiakan tumbuhan. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Safniharti (2010) yang meneliti
dalam
penggunaan
model
Demonstrasi-eksperimen
dalam
meningkatkan hasil belajar pada materi mencangkok. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode Demonstrasi-eksperimen memberikan perubahan pada hasil belajar siswa. Data itu adalah diambil dari 35 siswa yang mempelajari materi mencangkok dengan menggunakan metode Demonstrasi-eksperimen hampir 95% tingkat kelulusan yang dicapai oleh siswa. Dari Kriteria Kelulusan Minimal 65 dan nilai yang berhasil dicapai oleh siswa melebihi kriteria kelulusan itu. Metode Demonstrasi-eksperimen diterapkan semaksimal mungkin dalam proses pembelajaran, dengan cara menerapkan Metode Demonstrasi-eksperimen dalam materi mencangkok. Metode ini diterapkan ketika pembelajaran materi mencangkok itu dilaksanakan. Siswa diminta untuk menjelaskan dan mendemonstrasikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
materi yang dipelajari di depan kelas. Terlebih dulu siswa memperoleh materi pemahaman dari hasil dan penjelasan guru terhadap materi tersebut. Setelah itu barulah guru meminta lagi pada siswa untuk menjelaskan kembali di depan kelas dihadapan guru dan teman-temannya. Sehingga siswa memperoleh pemahaman dan pengalaman dari materi tersebut. Dari dua penelitian diatas mendukung peneliti yang akan dilakukan tentang penerapan Metode Demonstrasi-eksperimen pada siswa kelas V SDN Congkrang 1 kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang.
F. Kerangka Berpikir Pembelajaran IPA ini akan sangat menarik jika siswa ikut mengalami pembelajaran itu sendiri dan mendapat pengalaman. Sehingga akan memberikan kesan pembelajaran tersendiri bagi siswa. Dalam pembelajaran daur air dan peristiwa alam dengan menggunakan metode demonstrasieksperimen memiliki beberapa keunggulan yaitu siswa dapat ikut aktif dalam pembelajaran, karena siswa dapat ikut mempraktikkan materi peristiwa alam dan daur air dengan media yang disediakan siswa dan guru.
G. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan penggunaan Metode Demonstrasi-Eksperimen dapat dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut : Pembelajaran dengan Metede Demonstrasi-Eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SDN Congkrang I Muntilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan jenis pendekatan deskiptif kualitatif untuk mengukur tingkat prestasi belajar siswa. Menurut Nina Syaodih (2008:54) penelitian deskriptif adalah suatu metode penilitian yang ditunjukkan untuk menggambarkan fenemena yang ada yang berlangsung pada saat ini atau saat yang lampau. Penelitian deskriptif ini tidak mengadakan manipulasi pada variabel bebas, tapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya. Penggambaran kondisi ini dapat secara individual atau kelompok dan mnggunakan angka-angka. Penggunaan
metode
demonstrasi-eksperimen
diharapkan
dapat
meningkatkan ketertarikan siswa untuk mengikuti pembelajaran IPA sehingga dapat meningkatkan prestasi. Dengan metode ini siswa juga dapat ikut aktif dalam proses pembelajaran. Kegiatan perbaikan ini dilakukandalam dua siklus terdiri dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Menurut Kasbalah (2001:10) tahapan dalam setiap siklus dapat digambarkan sebagai berikut:
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
Rencana Tindakan
Rencana Tindakan Pelaksanaan Tindakan
Refleksi
Pelaksanaan Tindakan
Refleksi
Observasi
Observasi
Siklus 1
Siklus 2
Gambar desain siklus B. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN Congkrang 1
Kecamatan
Muntilan, Kabupaten Magelang. 2. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah semua siswa kelas V SD Negeri Congkrang 1 Kecamatan Muntilan. 3. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah peningkatan prestasi belajar pada mata pelajaran IPA tentang materi daur air dan peristiwa alam siswa kelas V SD Negeri Congkrang 1 Muntilan Tahun Pelajaran 2011/2012. 4. Waktu Penelitian Pengambilan data dilakukan antara bulan April sampai Oktober tahun pelajaran 2011/2012.
Jadwal kegiatan dalam penelitian adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian N o 1 2 3 4 5 6 7 8
Kegiatan
April
Mei
Juni
Bulan Juli Agst Sept
Okt
Nop
Des
Pengumpulan data Observasi Ijin pengambilan data Pengambilan data Analisis Data Penyusunan laporan Ujian skripsi Revisi laporan skripsi C. Langkah-langkah Penelitian Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan beberapa langkah persiapan. Langkah ini dilakukan agar peneliti dapat berjalan sesuai dengan harapan. Langkah tersebut diantaranya: 1. Persiapan a. Permintaan ijin kepada Kepala SDN Congkrang 1 Muntilan.
Permintaan ijin disini dimaksudkan agar kegiatan penelitian dapat berjalan
dengan
lancar
oleh
persetujuan
pihak
sekolah
dan
mendapatkan data yang sesuai. b. Wawancara Wawancara disini dimaksudkan untuk mencari informasi tentang kondisi awal prestasi siswa dan kendala-kendala yang dialami guru dalam menyampaikan materi belajar. Informasi-informasi diperoleh
Jan
Feb
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
dengan hasil wawancara dari guru kelas V. Berdasarkan wawancara tersebut maka didapatkan data nilai siswa kelas V. c. Identifikasi masalah Setelah diperoleh data dari hasil wawancara maka peneliti dapat mengidentifikasi masalah yang terjadi dan menentukan tindak lanjutnya. d. Mengkaji kompetensi dasar dan materi pokoknya.
Hal tersebut dilakukan dengan merumuskan isi dan materi dari KD yang bermasalah sehingga diperoleh indikator. e. Menyusun rencana siklus.
Rencana selanjutnya adalah dengan menentukan rencana tindakan yang akan dilakukan dalam PTK. f.
Menyiapkan sumber bahan pengajaran.
g. Menyusun silabus, RPP, dan LKS. h. Membuat kisi-kisi dan soal untuk tes atau evaluasi pada siklus I dan
siklus II. 2. Rencana tindakan Setiap Siklus a. Siklus I 1) Rencana tindakan a) Kegiatan pembelajaran diawali dengan apersepsi. b) Menyampaikan tujuan pembelajaran
c) Siswa dibagi dalam kelompok, tiap kelompok terdiri dari empat orang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
d) Siswa memperhatikan demonstrasi tentang penghematan air. e) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang alat dan bahan
yang digunakan serta langkah kerjanya dalam melakukan kegiatan tersebut. f)
Siswa melakukan eksperimen tentang penghematan air dengan alat dan bahan yang telah disediakan oleh guru secara kelompok.
g) Siswa diberi LKS untuk dikerjakan dalam kelompok kemudian dikumpulkan. 2) Pelaksanaan tindakan Kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai dengan rencana tindakan. 3) Observasi a) Mengamati kegiatan pembelajaran kemudian mencatat hal-hal penting yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran pada lembar observasi. b) Memeriksa LKS. 4) Refleksi a) Mengidenifikasi kendala yang dihadapi, kekurangan dan
temuan-temuan lain selama kegiatan pembelajaran. b) membicarakan dengan teman sejawat atau guru kelas tentang kendala yang dihadapi kekurangan dan temuan-temuan lain selama kegiatan pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
c) Membandingkan hasil yang sudah dicapai dengan indikator
keberhasilan yang telah ditetapkan untuk merencanakan kegiatan pembelajaran pada pertemuan selanjutnya. b. Siklus II
1) Rencana tindakan a) Kegiatan pembelajaran diawali dengan mengingat kembali pelajaran pada pertemuan sebelumnya. b) Siswa
masuk
dalam
kelompok,
jumlah
dan
anggota
kelompoknya sama seperti kelompok pertemuan sebelumnya. c) Siswa diberi tanya jawab tentang materi pada pertemuan sebelumnya pada tiap kelompok. d) Menyampaikan tujuan pembelajaran tentang materi peristiwa
alam dan dampaknya bagi makhluk hidup. e) Siswa memperhatikan demonstrasi tentang materi peristiwa
alam dan dampaknya bagi makhluk hidup yang dilakukan oleh guru didepan kelas. f) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang alat dan bahan yang akan digunakan serta langkah kerjanya dalam melakukan kegiatan tersebut. g) Siswa melakukan eksperimen tentang erosi dengan alat dan
bahan yang telah disediakan sesuai dengan demonstrasi yang telah dilakukan oleh guru secara berkelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
h) Siswa mengisi lembar kerja dalam kelompok kemudian dikumpulkan. i) Siswa mengerjakan soal-soal tes yang sudah disiapkan oleh guru secara individual. 2) Pelaksanaan tindakan Kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai dengan rencana tindakan. 3) Observasi a) Mengamati kegiatan pembelajaran kemudian mencatat hal-hal penting yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran pada lembar observasi. b) Memeriksa LKS. 4) Refleksi a) Mengidentifikasi kendala yang dihadapi, kekurangan dan temuan-temuan lain selama kegiatan pembelajaran. b) Membicarakan dengan teman sejawat atau guru kelas tentang kendala yang dihadapi, kekurangan serta temuan-temuan lain selama kegiatan pembelajaran. c) Membandingkan hasil yang sudah dicapai dengan indikator
keberhasilan yang telah ditetapkan maka siklus II dihentikan.
D. Pengumpulan Data dan Instrumennya Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk memperoleh data yaitu berupa data kondisi awal, hasil prestasi belajar siswa kelas V
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
semester 2 SDN Congkrang 1 tahun ajaran 2011/2012. Data kondisi awal prestasi belajar siswa kelas V, terlampir dalam lampiran. Menurut Nana Syaodih (2008:222) teknik pengukuran bersifat mengukur
karena
menggunakan
instrumen
standar
yaitu
atau
distandarisasikan dan menghasilkan data hasil pengukuran yang berbentuk angka-angka. Instrumen yang bersifat mengukur secara umum dapat dibedakan dalam dua macam yaitu kuantitatif dan kualitatif. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pengukuran dengan tes. Tes yang digunakan dalam pendidikan biasa dibedakan antara tes hasil belajar yang dicapai siswa selama kurun waktu tertentu, misalnya tes akhir pertemuan, tes mingguan, tes akhir pokok bahasan, tes tengah semester, tes semester, tes jenjang pendidikan dan tes-tes lainnya. Tes hasil belajar yang dilakukan peneliti adalah tes akhir pertemuan. Tabel pengumpulan data Peubah Prestasi belajar siswa
Indikator a. nilai ratarata kelas b. persentase
jumlah siswa yang mencapai KKM
Data Pengumpulan Skor nilai a. ulangan pada tes tiap akhir siklus Jumlah b. menghitung siswa banyak siswa yang yang tuntas mencapai KKM
Instrumen Soal tes
Dalam kegiatan pengukuran ini peneliti menguunakan tes tertulis untuk mengukur prestasi siswa kelas V semester 2 SDN Congkrang 1 Muntilan tahun ajaran 2010/2011. Jumlah soal tes tertulis tersebut adalah 20 soal terdiri dari soal pilihan ganda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
1. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (terlampir) 2. Penyusunan LKS (terlampir) 3. Penyusunan soal-soal LKS
E. Analisa Data 1. Kriteria keberhasilan Kondisi awal prestasi belajar siswa dan kondisi akhir yang diharapkan adalah sebagai berikut : Kriteria Keberhasilan Peubah Prestasi
Indikator Rata-rata nilai siswa dalam
Belajar
mengerjakan soal-soal ulangan tentang peristiwa alam dan dampaknya Presentase jumlah siswa yang mencapai KKM
Kondisi Awal
Kondisi Akhir
58,67
75
26,47%
75%
2. Langkah-langkah analisis a. Penyekoran Benar : 1
Salah : 0
b. Menghitung jumlah skor setiap siswa
c. Menghitung skor rata-rata kelas, dengan rumus : SR =
jumlah skor seluruh siswa jumlah siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
d. Menghitung persentase ketuntasan siswa. Jumlah siswa yang tuntas x 100 Jumlah siswa e. Membandingkan tingkat prestasi pada akhir setiap siklus dengan kondisi awal, untuk menyimpulkan apakah terjadi peningkatan prestasi atau tidak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Kegiatan Penelitian Dari hasil refleksi siklus I, diketahui bahwa dalam melaksanakan Perbaikan Pembelajaran guru sudah menerapkan metode demonstrasieksperimen dengan baik. Tetapi dalam menerapkan metode demonstrasieksperimen guru kurang memberikan motivasi kepada siswa. Peran guru masih terlihat dominan, siswa belum aktif dalam proses pembelajaran. Tugas yang diberikan guru kepada siswa untuk menunjukkan peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungannya. Dari langkah perbaikan siklus I diperoleh temuan pada siswa. Yaitu prestasi siswa dalam proses pembelajran bertambah. Hasil yang dicapai oleh siswa lebih meningkat dan sudah banyak siswa yang berani mengutarakan pendapatnya. Dengan adanya variasi seperti tugas untuk menunjukkan peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungannya. Dari uraian tersebut dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran pada siklus I dengan menerapkan metode demonstrasieksperimen dan media nyata cukup berhasil. Selanjutnya dari refleksi pada siklus I, peneliti melaksanakan perbaikan pembelajaran siklus II yang memfokuskan pada penggunaan metode demonstrasi-eksperimen, dengan media nyata. Peran guru tidak
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
terlalu dominan, banyak siswa aktif bermain benda nyata dalam proses pembelajaran ini. Pengaruh yang nyata terlihat dari penggunaan metode demonstrasieksperimen dengan media nyata pada siklus II, yaitu prestasi siswa lebih bertambah. Siswa sudah terlihat aktif dalam proses pembelajaran. Banyak siswa yang sudah berani mengutarakan pendapatnya untuk menarik kesimpulan dan interpretasi siswa lebih banyak yang muncul sehingga hasil evaluasi belajar yang dicapai siswa pun lebih meningkat. Dengan demikian, proses pembelajaran siklus II secara garis besar sudah berhasil. Hasil perolehan data sebelum tindakan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam diperoleh dari data nilai kelas V. Keterangan : - Jumlah nilai dari 34 siswa
: 1995
- Rata-rata
: 58,67
- Siswa yang memperoleh nilai tuntas
:9
- Siswa yang memperoleh nilai tidak tuntas
: 25
- Persentase siswa yang nilainya tuntas: 26% - Persentase siswa yang nilainya tidak tuntas : 73% Lebih jelasnya berikut ini disajikan diagram batang hasil analisis nilai berdasarkan data diatas :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
Gambar 1. Diagram Batang Hasil Evaluasi Sebelum Perbaikan
14 12 10
Gam bar 1. Diagram Batang Has il Evaluas i Sebelum
8 6 4 2 0 40
45
50
55
60
65
70
75
80
85
B. Hasil Penelitian Dalam kegiatan perbaikan pembelajaran IPA di kelas V siswa SD Negeri Congkrang I Kecamatan Muntilan dengan menggunakan metode Demonstrasi-Eksperimen diperoleh data analisis hasil evaluasi pada perbaikan pembelajaran siklus I adalah sebagai berikut : - Jumlah nilai siswa
: 2165
- Rata-rata nilai siswa
: 67,65
- Siswa yang memperoleh nilai tuntas
: 14
- Siswa yang memperoleh nilai tidak tuntas
: 18
- Persentase siswa yang nilainya tuntas: 43% -
Persentase siswa yang nilainya tidak tuntas : 56% Data yang diperoleh dari analisis hasil evaluasi pada perlakuan
perbaikan pembelajaran siklus I adalah dari 32 siswa, yang mendapat nilai 50 sebanyak 5 siswa, yang mendapat nilai 60 sebanyak 8 siswa, yang mendapat nilai 70 sebanyak 5 siswa, yang mendapat nilai 75 sebanyak 1 siswa, yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
mendapat nilai 80 sebanyak 5 siswa, yang mendapat nilai 85 sebanyak 5 siswa, yang mendapat nilai 95 sebanyak 3 siswa. Untuk lebih jelasnya berikut ini disajikan diagram batang tentang data hasil analisis nilai berdasarkan tabel diatas :
Gambar 2. Diagram Batang Hasil Evaluasi Perbaikan Pembelajaran Siklus I
9 8 7
Gam bar 2. Diagram Batang Has il Evaluas i Perbaikan
6 5 4 3 2 1 0 50
55
60
65
70
75
80
85
90
95
100
Dan analisis hasil evaluasi pada perbaikan pembelajaran siklus II diperoleh data sebagai berikut : - Jumlah nilai siswa
: 2580
- Rata-rata nilai siswa
: 80,62
-
Siswa yang memperoleh nilai tuntas
: 29
-
Siswa yang memperoleh nilai tidak tuntas
:3
-
Persentase siswa yang nilainya tuntas: 90%
-
Persentase siswa yang nilainya tidak tuntas : 9% Dari analisis hasil evaluasi pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran
siklus II diperoleh data jumlah siswa yang mendapat nilai 60 sebanyak 2 siswa, yang mendapat nilai 70 sebanyak 1 siswa, yang mendapat nilai 75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
sebanyak 13 siswa, yang mendapat nilai 85 sebanyak 8 siswa, yang mendapat nilai 90 sebanyak 5 siswa, yang mendapat nilai 95 sebanyak 3 siswa. Untuk lebih jelasnya berikut ini disajikan diagram batang tentang data hasil analisis nilai berdasarkan tabel diatas : Gambar 3. Diagram Batang Hasil Evaluasi Mata Pelajaran IPA Pada Perbaikan Siklus II 14 12 Gam bar 3. Diagram Batang Has il Evaluas i Mata Pelajaran IPA Pada
10 8 6 4 2 0 60
65
70
75
80
85
90
95
100
REKAPITULASI HASIL SIKLUS I DAN II a. Pada kondisi awal siswa yang tuntas belajar hanya 9 siswa dari 34 siswa atau sebesar 26%. b. Pada siklus pertama siswa yang tuntas belajar sebanyak 14 siswa dari 32 siswa atau sebesar 43%. c. Pada siklus kedua siswa yang tuntas belajar sebanyak 29 siswa dari 32
siswa atau sebesar 90%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
C. Pembahasan Pelaksanaan penelitian dalam mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungannya. Dengan menggunakan metode demonstrasi-eksperimen dan media nyata pada pelajaran IPA siswa kelas V SD Negeri Congkrang 1 Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang tahun ajaran 2011/2012 ini dapat berhasil dengan baik. Hal ini dikarenakan kerjasama peneliti dengan teman sejawat, konsultasi dengan pembimbing dan mengkaji berbagai sumber yang memuat teori belajar mengajar dan berkaitan dengan tindakan yang peneliti ambil dalam proses perbaikan pembelajaran, tindakan perbaikan pembelajaran yang peneliti laksanakan pada setiap siklus yang terkait dengan teori belajar dari para ahli adalah sebagai berikut : 1. Siklus I Fokus peneliti pada siklus I adalah penerapan metode demonstrasieksperimen. Dalam pelaksanaannya, guru sudah menerapkan metode ini dengan baik. Metode demonstrasi-eksperimen diartikan sebagai penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada peserta didik mengenai suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik dalam bentuk-bentuk tiruan yang dipertunjukkan oleh guru atau sumber belajar lain (Udin S. Winata Putra, 2004:4:24) Dalam penerapan metode ini guru juga sudah memberikan tugas yang bervariasi, yaitu denganmemberi contoh benda-benda nyata. Dengan percobaan tersebut, siswa menjadi aktif dan pengetahuan siswa pun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
bertambah. Hal ini juga terkait dengan beberapa teori, yaitu kebutuhan aktualisasi diri yang dikemukakan oleh Maslow. Kebutuhan aktualisasi diri ini merupakan keinginan untuk mengembangkan diri semaksimal mungkin. Perwujudannya terlihat dari keinginan untuk mempelajari halhal baru. Motivasi ini terlihat dari sikap siswa yang menyenangi belajar mandiri. Ternyata dengan menggunakan penerapan metode demonstrasieksperimen untuk menyampaikan materi peristiwa alam dan dampaknya bagi lingkungan dapat meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran. Terbukti pada pertemuan sebelum perbaikan, siswa yang tuntas belajar hanya 9 siswa = 26%. Pada perbaikan siklus I yang tuntas belajar meningkat menjadi 14 siswa = 43% dari 32 siswa. Setelah guru menggunakan media yang tepat yaitu benda nyata dengan demikian harus dilaksanakan perbaikan pembelajaran pada siklus II. 2. Siklus II Melaksanakan proses pembelajaran dengan media nyata untuk menyampaikan materi peristiwa alam di Indonesia dapat meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran, terbukti pada pertemuan sebelum perbaikan, siswa yang tuntas belajar hanya 9 siswa = 26%. Pada pertemuan perbaikan pembelajaran siklus I yang tuntas belajar meningkat menjadi 14 siswa = 43%, dan pertemuan perbaikan pembelajaran siklus II siswa yang tuntas 29 siswa = 90%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
Penggunaan metode ini dapat menigkatkan peguasaan siswa terhadap materi pembelajaran, penggunaan metode ini sesuai dengan teori riarso yaitu segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan anak didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa. Fungsi media pembelajaran dalam proses pembelajaran antara lain : a. Sebagai sarana bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang lebih efektif b. Bagian integral dari keseluruhan situasi mengajar c. Meletakkan dasar-dasar yang konkret dari konsep abstrak sehingga dapat mengurangi pemahaman yang bersifat verbalisme d. Membangkitkan motivasi belajar peserta didik e. Mempertinggi kemauan belajar mengajar (Udins Winataputra, dkk,
2004:59)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan 1. Penggunaan
Metode
Demonstrasi-Eksperimen
dapat
meningkatkan
keaktifan siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Kompetensi Dasar : mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungannya pada siswa kelas V SDN Congkrang 1 semester genap Tahun Ajaran 2011/2012. 2. Penggunaan
Metode
Demonstrasi-Eksperimen
dapat
meningkatkan
prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Kompetensi Dasar : mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungannya pada siswa kelas V SDN Congkrang 1 semester genap Tahun Ajaran 2011/2012. Hal ini tampak dari prestasi siswa pada kondisi awal sebesar 58,67 dan 75 pada akhir siklus II. Dan nilai KKM mencapai 75a.
B. Saran Saran yang dapat diberikan dalam rangka peningkatan prestasi belajar dengan menggunakan metode demonstrasi-eksperimen adalah : 1. Bagi guru, dalam melaksanakan pembelajaran harus diusahakan model pembelajarannya yang berpusat pada siswa, agar siswa mengalami
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
langsung dan pengalaman siswa bertahan lama. Salah satunya adalah menggunakan metode demonstrasi-eksperimen dengan media nyata. 2. Bagi peneliti lain, diharapkan juga melaksanakan metode demonstrasieksperimen dalam pembelajaran terutama apabila mengadakan penelitian dalam pembelajaran mata pelajaran IPA. 3. Bagi sekolah, sekolah harus mendukung proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru terutama pembelajaran yang berpusat pada siswa salah satunya dengan metode demonstrasi-eksperimen. Dengan metode demomstrasi-eksperimen ini siswa memperoleh pengalaman langsung dari ia melakukan dan pengalaman itu dapat bertahan lama atau membekas di pikiran siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Abu dan widodo Supriyono. 1991. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Amien, Moh. 1987. Mengajarkan Ilmu Pengetahuan Alam dengan Menggunakan Metode “Discovery” dan “Inquiry”. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Arikunto, Suharsimi. 2006. Evaluasi Program Pendidikan: Pedoman Teoretis Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Azmiyawat, Choiril. 2008. IPA Salingtemas: untuk SD / MI kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Azwar, Saiffudin. 2000. Realitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Budi, Kartika. 1992. Makalah-makalah Bidang Studi IPA. Yogyakarta: IKIP Sanata Dharma. Depdiknas. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk Satuan Pendidikan Dasar SD/ MI (Semester I dan II). Jakarta: Cipta Jaya. Furchan, H. Arief.2007. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Haryanto. 2004. Sains untuk SD kelas V. Jakarta : Erlangga
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
Iskandar, Srini. 1997. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Bandung: CV Maulana. Mahmud, Dimyati. 1990. Psikologi Pendidikan: Suatu Pendekatan Terapan. Yogyakarta: BPFE. Masidjo, Ign. 2010. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius. Simanjutak, B. dan Pasaribu. 1986. Didaktik dan Metodik. Bandung: Tarsito. Sudirman, N., dkk. 1987. Ilmu Pendidikan. Bandung: Remadja Karya. Sudjana, Nana.1989. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru. Surakhmad, Winarno.1973. Dasar dan Teknik Interaksi Mengajar dan Belajar. Bandung: Tarsito. Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Tim Redaksi KBBI Pusat Bahasa Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia. Tirtonegoro, Suratinah, 1984. Anak Super Normal dan Program Normal Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara. Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam Kurikilum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Bumi Aksara. Triyantoko, Albertus Sigit. 1999. Hubungan Antara Sikap Terhadap Disiplin Siswa dan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar pada Siswa Kleas II Sekolah Menengah Kejuruan 2 Depok Sleman Yogyakarta.Yogyakarta: Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
SILABUS PEMBELAJARAN Satuan Pendididkan Mata Pelajaran Kelas / Semester Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Daur air dan peristiwa alam
Kegiatan pembelajaran 1. Mengamati gambar proses daur air
: Sekolah Dasar : Ilmu Pengetahuan Alam : 5 (lima) / 2 : Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan Sumber Daya Alam : Mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup Indikator 1. Kognitif Produk : menyebutkan proses daur air Proses : menggambarkan daur air dengan diagram anak panah
2. Dengan 1. menggunakan 2. Afektif gambar, siswa a. Melaporkan cara menghemat air dapat b. Melaporkan kegiatan yang mengidentifikasi mempengaruhi daur air. daur air
Penilaian 1. Kognitif Produk : tertulis Proses: Praktik 2. Afektif a. Pengamatan saat berwudhu dengan kran b. Tertulis
3. Psikomotorik 3. Psikomotorik Mendiskripsikan proses daur air dan2. Tertulis kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya
Alokasi waktu 2 x 35 menit
Sumber Belajar A. Media Gambar daur air B. Buku Sumber Haryanto. 2004. Sains untuk SD kelas V. Jakarta : Erlangga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Siklus I
Satuan Pendidikan : SDN Congkrang 1 Mata Pelajaran
: IPA
Kelas / Semester
:V/2
Alokasi waktu
: 2 x 35 menit (2 JP)
Hari / Tanggal
: Selasa, 15 Mei 2012
A. Standar Kompetensi Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan Sumber Daya Alam B. Kompetensi Dasar 7.6 Mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup C. Indikator 1. Kognitif -
Produk : menyebutkan proses daur air
-
Proses : menggambar proses daur air
2. Afektif -
Melaporkan cara menghemat air
-
Menulis kegiatan yang mempengaruhi daur air
3. Psikomotorik Mendiskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
D. Tujuan pembelajaran 1. Kognitif -
Produk : siswa dapat menyebutkan proses daur air
-
Proses : siswa dapat menggambar proses daur air
2. Afektif -
Siswa dapat melaporkan cara menghemat air
-
Siswa dapat menulis kegiatan yang dapat mempengaruhi daur air
3. Psikomotorik Siswa dapat mendiskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya E. Materi pokok
Daur air dan peristiwa alam F. Model dan metode pembelajaran
Model pembelajaran
: kooperatif tipe
Metode pembelajaran : diskusi, tanya jawab, pemberian tugas G. Kegiatan pembelajaran •
Kegiatan awal (10 menit) a. Apersepsi Guru mengucapkan salam pembuka dan menanyakan kehadiran/absensi siswa b. Orientasi Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan c. Motivasi Memotivasi siswa agar bersemangat mengikuti pembelajaran
•
Kegiatan inti (50 menit) a. Eksplorasi Guru
mengkondisikan
berdikusi tentang daur air
siswa
membentuk
kelompok
untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
Guru memberi tugas pada masing-masing kelompok Guru membagi LKS secara kelompok dan siswa berdiskusi secara kelompok Siswa mengamati gambar daur air yang ditempel di papan tulis Siswa mengerjakan LKS secara berkelompok dengan berdiskusi b. Elaborasi Siswa mempresentasikan hasil tugas kelompok secara bergantian Kelompok lain memberi tanggapan secara lisan c. Konfirmasi Mengklarifikasi hasil diskusi bila terjadi kesalahan Menyimpulkan hasil diskusi kelas dibawah bimbingan guru Memberi apresiasi terhadap kelompok yang paling aktif dan baik Memberi teguran terhadap peserta didik yang kurang aktif Menyampaikan topik penilaian per kelompok •
Penutup (10 menit) a. Membimbing siswa merangkum hasil pembelajaran b. Guru mengulas kembali materi dengan bahasa yang sederhana c. Guru memberi penghargaan bagi siswa yang hasilnya bagus d. Mengerjakan soal latihan dirumah
H. Alat dan bahan •
Alat
Gambar siklus air •
Sumber bahan
Haryanto. 2004. Sains untuk SD (halaman 212-223). Jakarta : Erlangga Sarjan, Purwo Susanto, handayani. 2004. Sains 5. Jakarta : CV. Sahabat KTSP untuk SD I. Penilaian hasil belajar a. Tes tertulis Non tes
: pilihan ganda
: produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
Satuan Pendidikan : SDN Congkrang 1 Mata Pelajaran
: IPA
Kelas / Semester
:V/2
Alokasi waktu
: 90 menit (2 x JP)
LEMBAR KERJA SISWA siklus 1 Lengkapi titik-titik pada gambar siklus air dibawah ini dengan benar!
a. ...................... b. ...................... c. ...................... d. ...................... e. ......................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
KUNCI JAWABAN Lembar Kerja Siswa siklus 1
a. Uap air laut b. Awan c. Mendung d. Hujan e. Tanaman / pepohonan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
Satuan Pendidikan : SDN Congkrang 1 Mata Pelajaran
: IPA
Kelas / Semester
:V/2
Alokasi waktu
: menit (2 x JP)
LEMBAR EVALUASI siklus 1 Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang benar! 1. Air di bumi tidak pernah habis walaupun terus menerus digunakan. Hal ini disebabkan air mengalami . . . . a. penambahan
c. pencampuran
b. perputaran
d. pengurangan
2. Air hujan dapat menjadi air tanah karena proses . . . . a. penguapan
c. pengendapan
b. pengembunan
d. peresapan
3. Uap air akan ke udara berbentuk . . . . a. awan
c. air
b. pelangi
d. es
4. Uap air yang suhunya turun akan berubah menjadi air. Air ini akan berkumpul di angkasa kemudian turun menjadi . . . . a. hujan
c. angin
b. kabut
d. pelangi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
5. Air di permukaan bumi mengalami penguapan karena mendapat . . . . a. panas bumi
c. tipuan angin
b. panas matahari
d. terpaan hujan
6. Air di bumi selalu tersedia karena adanya . . . . a. lautan
c. mata air
b. hujan
d. daur air
7. Pohon-pohon mempunyai arti penting dalam daur air. Pohon-pohon tersebut berfungsi untuk . . . . a. menyimpan air hujan
c. menghasilkan air hujan
b. menurunkan penguapan air
d. mengendapkan air hujan
8. Kegiatan manusia berikut yang berdampak positif terhadap daur air di bumi yaitu . . . . a. terasering
c. penggundulan hutan
b. reboisasi
d. pembuatan bendungan
9. Betonisasi jalan-jalan dapat mengganggu daur air karena . . . . a. mengurangi peresapan air
c. dapat mencegah banjir
b. membuat jalan terasa panas
d. air dapat merembes dengan cepat
10. Salah satu contoh tindakan penghematan air yaitu . . . . a. mencuci pakaian tiap hari dalam jumlah sedikit b. mencuci kendaraan rutin tiap hari c. menyirami tanaman dengan air keran d. mematikan keran setelah selesai digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
11. Kelompok bencana alam yang dapat kita cegah yaitu . . . . a. banjir dan gunung meletus b. gempa bumi dan tanah longsor c. banjir dan tanah longsor d. puting beliung dan gunung meletus 12. Pembuatan teras di lereng bukit bertujuan . . . . a. memperbaiki susunan tanah b. mencegah tanah longsor c. menyuburkan lapisan tanah d. mencegah banjir 13. Adanya pergseran kerak bumi dapat menyebabakan terjadinya bencana . . . . a. tanah longsor
c. gempa bumi tektonik
b. gempa bumi vulkanik
d. angin puting beliung
14. Alat yang digunakan untuk mengukur getaran gempa yaitu . . . . a. barometer
c. termometer
b. hidrometer
d. seismograf
15. Gempa bumi yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan terjadinya gelombang air laut yang sangat besar. Gelombang air laut ini sering disebut . . . . a. episentrum
c. vulkanik
b. tsunami
d. tektonik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
16. Cairan air panas yang dikeluarkan gunung api saat meletus disebut . . . . a. magma
c. lava
b. vulkanik
d. kawah
17. Gempa bumi vulkanik disebabkan oleh . . . . a. bergesernya kerak bumi
c. tanah longsor
b. letusan gunung api
d. getaran permukaan bumi
18. Tindakan yang benar untuk mencegah banjir yaitu . . . . a. membuang smpah di sungai
b. mendirikan bangunan di tepi sungai c. menebangi pohon-pohon yang tidak berguna d. melakukan reboisasi 19. Angin kencang yang bergerak memutar disebut angin . . . . a. puting beliung
c. laut
b. topan
d. darat
20. Bencana alam yang pada dasarnya disebabkan oleh adanya penggundulan hutan yaitu . . . . a. gempa bumi dan tsunami b. gunung meletus dan banjir c. banjir dan tanah longsor d. angin puting beliung dan tsunami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
KUNCI JAWABAN EVALUASI Siklus 1 1. B
11. C
2. D
12. D
3. A
13. C
4. A
14. D
5. B
15. B
6. D
16. C
7. C
17. B
8. B
18. D
9. A
19. A
10. D
20. C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
KISI-KISI SOAL SIKLUS I
NO 1
2
Mendiskripsikan
Bentuk Soal Tes Jawaban
proses daur air
singkat
Mendiskripsikan
Jawaban
perlunya
singkat
Indikator
Aspek Pengetahuan -
Pemahaman
-
-
-
-
Komposisi Penerapan -
Mudah -
Sedang
Sukar -
-
-
-
-
-
Jumlah Soal
No Soal
2
1, 2
1
3
1
4
penghematan air 3
Mengidentifikasi kegiatan
manusia
yang mempengaruhi daur air
Uraian
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Siklus II Satuan Pendidikan : SDN Congkrang 1 Mata Pelajaran
: IPA
Kelas / Semester
:V/2
Alokasi waktu
: 2 x 35 menit (2 JP)
Hari / Tanggal
: Selasa, 22 Mei 2012
A. Standar Kompetensi Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan Sumber Daya Alam B. Kompetensi Dasar 7.6 Mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup C. Indikator 1. Kognitif -
Produk : menyebutkan peristiwa alam yang terjadi terhadap kehidupan manusia, hewan dan lingkungan
-
Proses : menulis peristiwa alam yang terjadi terhadap kehidupan manusia, hewan dan lingkungan
2. Afektif -
Melaporkan hasil diskusi siswa
3. Psikomotorik -
Mempraktikan erosi karena air hujan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
D. Tujuan pembelajaran 1. Kognitif -
Produk : siswa dapat menyebutkan gambar peristiwa alam
-
Proses : siswa dapat menulis peristiwa alam
2. Afektif -
Siswa dapat melaporkan hasil diskusi tentang peristiwa alam
3. Psikomotorik Siswa dapat mempraktikkan erosi yang disebabkan air hujan E. Materi pokok
Daur air dan peristiwa alam F. Model dan metode pembelajaran
Model pembelajaran
: kooperatif tipe
Metode pembelajaran
: demonstrasi, diskusi, tanya jawab, pemberian tugas
G. Kegiatan pembelajaran •
Kegiatan awal (10 menit) a. Apersepsi Guru mengucapkan salam pembuka dan absensi siswa b. Orientasi Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan c. Motivasi Memotivasi siswa agar bersemangat mengikuti pembelajaran
•
Kegiatan inti (50 menit) a. Eksplorasi Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok Dalam kelompoknya siswa mengamati peristiwa gambar peristiwa alam Siswa berdiskusi secara kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
Siswa menulis hasil diskusi pada LKS b. Elaborasi Siswa melaporkan hasil diskusi kelompok Siswa mempresentasikan di depan kelas secara bergantian c. Konfirmasi Mengklarifikasi hasil diskusi bila terjadi kesalahan Menyimpulkan hasil diskusi kelas dibawah bimbingan guru Memberi apresiasi terhadap kelompok yang paling aktif dan baik Memberi teguran terhadap peserta didik yang kurang aktif Menyampaikan topik penilaian per kelompok •
Penutup (10 menit) a. Membimbing
siswa
merangkum
dan
menyimpulkan
pembelajaran b. Guru memberi penghargaan bagi siswa yang hasilnya bagus c. Mengerjakan soal latihan dirumah H. Alat dan bahan •
Alat
Nampan, pasir, rumput, air •
Sumber bahan
Haryanto. 2004. Sains untuk SD. Jakarta : Erlangga Sarjan, Purwo Susanto, handayani. 2004. Sains 5. Jakarta : CV. Sahabat KTSP untuk SD I. Penilaian hasil belajar a. Tes tertulis Non tes
: isian
: produk
b. Instrumen (terlampir) -
Soal dan kunci jawaban
-
Tugas dan rubrik penilaian
hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
LEMBAR KERJA Siklus II • No 1.
2.
3.
4.
5.
Kerjakan soal dibawah ini dengan benar! Gambar
Nama Peristiwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
KUNCI JAWABAN Lembar Kerja Siswa Siklus II
1. Gempa bumi 2. Gunung meletus 3. Banjir 4. Tanah longsor 5. Topan badai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
• KEGIATAN BELAJAR 1. Alat dan bahan a. Nampan b. Pasir c. Air d. Rumput 2. Langkah kegiatan a. Masukkan pasir secukupnya dalam nampan / bak pasir b. Buatlah berbentuk kerucut menyerupai gunung c. Letakkan rumput disekitarnya (anggaplah sebagai pohon dalam hutan) d. Aliri air dari arah atas e. Amatilah apa yang terjadi 3. Hasil pengamatan a. Apa yang terjadi dengan gundukan pasir tersebut dan pohon – pohon yang ada di sekitarnya. b. Apa
kesimpulanmu
mencegahnya
dari
percobaan
ini
dan
bagaimana
cara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
SOAL EVALUASI SIKLUS II Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang benar! 1. Air di permukaan bumi, apabila terkena panas matahari akan berubah menjadi . . . . a. uap air
c. hujan
b. awan
d. butiran air
2. Gempa bumi yang disebabkan oleh gunung meletus disebut gempa . . . . a. tektonik
c. vulkanik
b. mekanik
d. hipotonik
3. Badan yang dibentuk oleh pemerintah Indonesia untuk mengetahui peristiwa alam yang akan terjadi adalah . . . . a. Badan Meteorologi Nasional b. Badan Penelitian dan Pengembangan teknologi c. Badan Usaha Milik Negara d. Badan Meteorologi dan Geofisika 4. Makhluk hidup memerlukan udara untuk . . . . a. bernafas
c. berproduksi
b. berkembang biak
d. beraktifitas
5. Air di permukaan bumi mengalami penguapan karena menerima . . . . a. tiupan angin
c. panas bumi
b. panas matahari
d. terpaan ombak
6. Berikut ini yang tidak termasuk bahan bakar fosil adalah . . . .
a. energi matahari
c. bensin
b. minyak tanah
d. batu bara
7. Berikut ini yang bukan merupakan contoh tindakan menghemat air adalah . . . a. menutup keran air setelah menggunakannya b. mencuci kendaraan apabila kendaraan kotor saja c. menggunakan air bekas mencuci beras untuk menyiram tanaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
d. mencuci kendaraan setiap hari 8. Kelompok bencana alam yang tidak dapat kita cegah adalah . . . . a. topan badai, gunung meletus, tanah longsor b. topan badai, gempa bumi, banjir c. banjir, tanah longsor, gunung meletus d. gunung meletus, gempa bumi, topan badai 9. Pembuatan teras di lereng bukit atau lahan miring lainnya agar tanah tidak longsor di terjang air hujan disebut . . . . a. sengkedan
c. penghijauan
b. reboisasi
d. hutan kota
10. Berikut ini yang bukan termasuk olahraga yang memanfaatkan air adalah . . . .
a. ski air
c. lari lintas alam
b. selancar
d. arung jeram
11. Kelompok bencana alam yang dapat kita cegah yaitu . . . . a. banjir dan gunung meletus b. gempa bumi dan tanah lonsor c. banjir dan tanah longsor d. puting beliung dan gunung meletus 12. Pembuatan teras di lereng bukit bertujuan untuk . . . . a. memperbaiki susunan tanah b. mencegah tanah longsor c. menyuburkan lapisan tanah d. mencegah banjir 13. Adanya pergeseran kerak bumi dapat menyebabkan terjadinya bencana . . . . a. tanah longsor b. gempa bumi vulkanik c. gempa bumi tektonik d. angin puting beliung 14. Alat yang digunakan untuk mengukur getaran gempa yaitu . . . . a. barometer
c. termometer
b. hidrometer
d. seismograf
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
15. Gempa bumi yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan terjadinya gelombang air laut yang sangat besar. Gelombang air laut ini sering disebut . . . . a. episentrum
c. vulkanik
b. tsunami
d. tektonik
16. Cairan panas yang dikeluarkan gunung api saat meletus disebut . . . . a. magma
c. lava
b. vulkanik
d. kawah
17. Gempa bumi vulkanik disebabkan oleh . . . . a. bergesernya kerak bumi b. letusan gunung api c. tanah longsor d. getaran pemukaan bumi 18. Tindakan yang benar untuk mencegah banjir yaitu . . . . a. membuang sampah di sungai b. mendirikan bangunan di tepi sungai c. menebangi pohon-pohon yang tidak berguna d. melakukan reboisasi 19. Angin kencang yang bergerak memutar disebut angin . . . . a. puting beliung
c. laut
b. topan
d. darat
20. Bencana alam yang pada dasarnya disebabkan oleh adanya penggundulan hutan disebut . . . . a. gempa bumi dan tsunami b. gunung meletus dan banjir c. banjir dan tanah lngsor d. angin puting beliung dan tsunami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus II
1. A
11. C
2. C
12. B
3. D
13. C
4. A
14. D
5. B
15. B
6. A
16. A
7. D
17. B
8. D
18. D
9. A
19. A
10. C
20. C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
TABEL 1 ANALISIS HASIL EVALUASI MATA PELAJARAN IPA PADA PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS I No Nama Siswa 1 Marsandi 2 Jihan Novitasari 3 Rini Febrianti 4 Sholikin 5 Ahmad Ihsanudin 6 Ahmad Irfan A 7 Ahmad Syaifudin 8 Aisya Lu’lu Al Janah 9 Bungsu Idiatul F 10 Cindy Dilla P 11 Lailatul Musabbikah 12 Lukman Al K 13 M. Abdul Aziz 14 M. Afifudin 15 M. Nuril Arif 16 M. Risqi Afdhali 17 Nita Lestari 18 Rangga Restu 19 Risqi Wulan Sari 20 Safriatun Janah 21 Siti Fitriyani 22 Siti Nur Aisyah 23 Syarif Nur S 24 Umi Latifah 25 B. Dwipa Wikra W 26 Bayu Aji P 27 Maulidia A. S 28 Cholida Oktafia 29 Wiji Rahmatul A 30 Khusnia Azizah 31 Muhammad Agal Bima 32 Lufi Armas Jumlah nilai Rata-rata Persentase
Nilai 70 70 50 50 75 70 85 95 80 80 95 70 70 60 50 60 60 85 85 85 50 85 60 80 60 80 95 80 60 60 50 60 2165 67,65
T/TT TT TT TT TT T TT T T T T T TT TT TT TT TT TT T T T TT T TT T TT T T T TT TT TT TT 14 43%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
TABEL 2 ANALISIS HASIL EVALUASI MATA PELAJARAN IPA PADA PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS II No Nama Siswa 1 Marsandi 2 Jihan Novitasari 3 Rini Febrianti 4 Sholikin 5 Ahmad Ihsanudin 6 Ahmad Irfan A 7 Ahmad Syaifudin 8 Aisya Lu’lu Al Janah 9 Bungsu Idiatul F 10 Cindy Dilla P 11 Lailatul Musabbikah 12 Lukman Al K 13 M. Abdul Aziz 14 M. Afifudin 15 M. Nuril Arif 16 M. Risqi Afdhali 17 Nita Lestari 18 Rangga Restu 19 Risqi Wulan Sari 20 Safriatun Janah 21 Siti Fitriyani 22 Siti Nur Aisyah 23 Syarif Nur S 24 Umi Latifah 25 B. Dwipa Wikra W 26 Bayu Aji P 27 Maulidia A. S 28 Cholida Oktafia 29 Wiji Rahmatul A 30 Khusnia Azizah 31 Muhammad Agal Bima 32 Lufi Armas Jumlah nilai Rata-rata Persentase
Nilai 85 75 70 60 85 85 90 95 90 85 95 75 75 75 60 75 75 85 85 85 75 95 75 90 75 90 90 85 75 75 75 75 2580 80,62
T/TT T T TT TT T T T T T T T T T T TT T T T T T T T T T T T T T T T T T 29 90%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
TABEL 3 REKAPITULASI NILAI HASIL EVALUASI SEBELUM PERBAIKAN, SESUDAH PERBAIKAN SIKLUS I DAN II NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 JUMLAH RATA-RATA Ketuntasan
NILAI YANG DIPEROLEH SISWA SIKLUS I SIKLUS II 70 85 70 75 50 70 50 60 75 85 70 85 85 90 95 95 80 90 80 85 95 95 70 75 70 75 60 75 50 60 60 75 60 75 85 85 85 85 85 85 50 75 85 95 60 75 80 90 60 75 80 90 95 90 80 85 60 75 60 75 50 75 60 75 2165 2580 67,65 8062 43% 90%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82