Peningkatan Kompetensi Guru... (Nutrima Lestari ) 753
PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SEKOLAH KECAMATAN SRUMBUNG KABUPATEN MAGELANG
DASAR
DI
(THE ENHANCEMENT OF THE COMPETENCE OF PRIMARY SCHOOL TEACHERS IN SRUMBUNG DISTRICT MAGELANG REGENCY) Oleh: Nutrima Lestari, Jurusan Filsafat dan Sosiologi Pendidikan,Program Studi Kebijakan Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta,
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mutu guru sekolah dasar di Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang dan upaya yang dilakukan serta faktor penghambat dan pendukung dalam upaya meningkatkan mutu guru.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan dalam penelitian ini adalah 12 orang yang terdiri dari Kepala Bidang Tenaga Pendidik dan Kependidikan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Magelang, Kepala UPT DISDIKPORA Kec. Srumbung, Kepala Sekolah, dan guru. Penelitian ini dilakukan di dua sekolah dasar negeri yaitu SDN Jamblangan dan SDN Sikepan 1. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan menggunakan konsep dari Milles dan Hubberman yaitu model analisis deskriptif kualitatif secara interaktif dan berkelanjutan (pengumpulan data, reduksi data,penyajian data, dan penarikan kesimpulan). Uji keabsahan data menggunakan trianggulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) mutu guru sekolah dasar di Kecamatan Srumbung dilihat dari empat standar kompetensi yaitu pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Standar kompetensi pedagogik belum dapat terpenuhi. Hal ini terlihat dari guru belum dapat memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran, metode pembelajaran masih menggunakan metode konvensional, dan hasil UKG yang dilakukan oleh Pihak Dinas mayoritas nilai yang diperoleh juga masih rendah. Standar kompetensi kepribadian sudah dapat terpenuhi. Terlihat dalam sikap (attitude) dan kepribadian (personality). Standar kompetensi sosial guru, mayoritas sudah baik terbukti dari interaksi yang dilakukan guru baik dari pihak dalam maupun luar. Standar kompetensi profesional guru belum terpenuhi secara maksimal. Tebukti dari mayoritas guru bekerja belum sesuai dengan latar belakang pendidikan, RPP hanya mengcopy paste; (2) upaya yang dilakukan untuk meningkatkan mutu guru sekolah dasar di Kec. Srumbung diantaranya : menetapkan berbagai persyaratan saat rekruitmen guru baru, melakukan pembinaan, menyelenggarakan berbagai pelatihan, melaksanakan KKG ; (3) faktor penghambat dalam peningkatan mutu guru adalah sumber dana minimal, etos kerja rendah, keterbatasan sarpras, faktor kedisilinan. Sedangkan faktor pendukungnya yaitu SDM yang memadai, pendapatan tinggi dan lingkungan yang nyaman dan aman. Kata Kunci : Mutu Guru, Sekolah Dasar, Kecamatan Srumbung.
Abstract
This study aimed to describe the quality of primary school teachers in Srumbung district Magelang with and efforts to improve the quality of primary school teachers as well as inhibiting factors and supporting factors efforts to improve the quality of primary school teachers. The research is descriptive research with a qualitative approach. Informants the research is 12 people consisting of head of educators and education department of education youth and sports Magelang with, head of DISDIKPORA Kec.Srumbung, the school principal, and teachers. The research setting located in two public primary schools they are SDN Jamblangan and SDN Sikepan 1. Data collection techniques used by interview, observation and documentation. The analysis used data from Milles and Hubberman namely data collection, data reduction, data presentation, and conclusion. Test the validity of data using trianggulasi sources and technique data collection .The results showed that: (1) The quality of primary school teachers
754 Jurnal Kebijakan Pendidikan Edisi 7 Vol. V Tahun 2016
in srumbung district seen of the four standards: pedagogical competence , personality , social , and professional . Standard pedagogik competence could not be completed. This can be seen from the teacher had not yet can use technology in learning , a method of learning still use a method of conventional , and the results of ukg done by departments the majority value obtained also is still low. Competency standard personality have could be met .Seen in the attitude and personality. Competency standard social teachers , the majority is good as shown from the interaction done teachers of both from the national and international . Competency standard professional teacher have not been in full .Proven from the majority of teachers working its not based on education background , lesson plans only copy paste. ( 2 ) their effort to improve the quality of primary school teachers in kec .Srumbung of them: designating requirements when rekruitmen new teacher , empowering , hold a variety of training , implement the KKG. ( 3 ) the barrier in improving the quality of teachers are financial resources at least , work ethic low , limited sarpras , the discipline .While supporting factors that is adequate resources , high income and environmental feel comfortable and safe. ( 3 ) the inhibiting factors in improving the quality of teachers are financial resources at least , work ethic low , limited sarpras , the discipline .While supporting factors that is adequate resources , high income and environmental feel comfortable and safe Keywords: teachers quality, primary school, Srumbung district.
melainkan berbagai komponen harus saling
PENDAHULUAN Dewasa ini pendidikan sangat diperlukan
bekerja sama dan berkesinambungan agar
dan menjadi kebutuhan wajib bagi semua
kedelapan standar dapat terpenuhi. Salah
orang. Undang – Undang No 20 Tahun 2003
satu komponen agar tercapainya mutu
merupakan dasar hukum penyelenggaraan
pendidikan yang maksimal adalah mutu
dan reformasi Sistem Pendidikan Nasional
tenaga pendidik atau guru. Guru merupakan
yang memuat visi, misi, fungsi dan tujuan
salah satu faktor yang paling penting dalam
pendidikan
strategi
pencapaian keberhasilan pembelajaran di
pembangunan pendidikan nasional untuk
sekolah. Peran guru dalam proses belajar
mewujudkan pendidikan yang bermutu serta
mengajar
relevan dengan kebutuhan masyarakat dan
sebagai pengajar, manajer kelas, supervisor,
berdaya saing dalam kehidupan global.
motivator,
Mutu pendidikan merupakan satu- satuya
(Nurfuadi, 2012: 106-107) . Untuk dapat
masalah dasar dalam dunia pendidikan
dikatakan sebagai guru yang bermutu, maka
sekarang ini. Dalam Peraturan Pemerintah
guru harus mempunyai empat kompetensi
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
dasar agar mencapai guru profesional yaitu
Nasional Pendidikan, pencapaian delapan
kompetensi
pedagogik,
standar pendidikan inilah yang dimaksudkan
kepribadian,
kompetensi
sebagai
pendidikan.
kompetensi profesional. Mutu guru juga
Dalam mencapai mutu pendidikan tersebut,
dipengaruhi oleh program penataran dan
tidak hanya dibutuhkan satu komponen saja,
pelatihan yang diikutinya. Untuk memiliki
Nasional,
tercapainya
serta
mutu
meliputi
konsuler
banyak
dan
hal
seperti
eksplanator
kompetensi sosial
dan
Peningkatan Kompetensi Guru... (Nutrima Lestari ) 755
mutu yang baik, guru dituntut untuk
diantaranya mayoritas guru sekolah dasar
memiliki
yang
sudah tua. Hal ini menyebabkan penguasaan
memadai, dan dapat mengaplikasikan ilmu
tekonologi dalam pembelajaran rendah.
yang dimilikinya kepada para siswa untuk
Letak geografis Kec. Srumbung yang berada
kemajuan hasil belajar siswa. Untuk itu guru
di Lereng Gunung Merapi menyebakan
perlu
program-program
akses menuju ke tempat kerja terlalu jauh
penataran. Sekolah dasar merupakan suatu
karena kebanyakan guru justru berasal dari
pendidikan
menyelenggarakan
luar Kab. Magelang. Tidak ada persiapan
pendidikan enam tahun. Sekolah dasar
yag dilakukan oleh guru sebelum PKBM
merupakan bagian dari pendidikan dasar.
berlangsung. juga menghambat guru dalam
Peraturan Pemerintah Repubilk Indonesia
melakukan kerjanya secara profesional.
Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan
Pihak sekolah juga kurang memberikan
dan
di
perhatian kepada guru khususnya kepada
jenjang pendidikan pada
guru yang masih berstatus sebagai guru
jalur pendidikan formal yang melandasi
wiyata untuk mengembangkan karirnya baik
jenjang
yang
lewat keikutsertaan dalam pelatihan maupun
pada satuan pendidikan
penulisan karya ilmiah/jurnal, dan inovasi-
berbentuk Sekolah Dasar dan Madrasah
inovasi dalam pembelajaran belum banyak
Ibtidaiyah atau bentuk lain yang sederajat
dilakukan. Keterbatasan sarana dan prsarana
serta menjadi satu kesatuan kelanjutan
juga menjadi permasalahan. Melihat kondisi
pendidikan pada satuan pendidikan yang
permasalahan
berbentuk
peningkatan mutu khuususnya bagi guru
kemampuan
akademik
mengikuti
yang
Penyelenggaraan
sebutkan bahwa
pendidikan
diselenggarakan
Pendidikan
menengah,
Menengah
Pertama
Madrasah Tsanawiyah, atau
dan
bentuk lain
dirasa
diatas,
sangatlah
upaya
–
dibutuhkan.
upaya
UPT
yang sederajat. Sekolah dasar sebagai awal
DISDIKPORA Kec. Srumbung sebagai
dari pembentukan karakter peserta didik
Lembaga
seharusnya
yang
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
profesional. Hal ini dikarenakan guru di
Kabupaten Magelang memiliki peran yang
sekolah dasar memiliki peran ganda yaitu
cukup dominan dalam meningkatkan mutu
selain menjadi semua guru mata pelajaran
guru sekolah dasar khususnya di wilayah
juga merangkap sebagai guru wali kelas.
Kecamatan Srumbung. Dari hasil paparan
Namun
diatas peneliti tertarik untuk mengkaji dan
mempunyai
kenyataannya
guru
di
lapangan
Pendidikan
dibawah
naungan
756 Jurnal Kebijakan Pendidikan Edisi 7 Vol. V Tahun 2016
meneliti mengenai mutu guru sekolah dasar
–Undang Sistem Pendidikan Nasional No.
beserta
karena
20 Tahun 2003 dalam pasal 10 dan Undang–
dan
Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru
menjelaskan upaya – upaya yang dilakukan
dan Dosen menyatakan bahwa guru harus
oleh UPT DISDIKPORA Kec Srumbung
memilki kualifikasi akademik minimal S1
maupun pihak sekolah dalam meningkatkan
atau D-IV dan memilki empat standar
mutu guru. Mutu dalam pendidikan adalah
kompetensi
guru.
keberhasilan proses dan hasil belajar yang
kompetensi
guru
menyenangkan dan memberikan kenikmatan
dijabarkan dalam Peraturan Pemerintah
(Nurfuadi,
kerangka
No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
manajemen pengembangan mutu terpadu,
Pendidikan. Sebagaimana yang tertuang
usaha
adalah
dalam pasal 28 dan penjelasannya yakni,
merupakan usaha “jasa” yang memberikan
meliputi; (1) kompetensi pedagogik (2)
pelayanan
kompetensi kepribadian (3) kompetensi
upaya
peneliti
yang
ingin
dilakukan
mendeskripsikan
2012:153).
pendidikan
Dalam
tidak
kepada
lain
pelanggannya
yang
tersebut
kemudian
sosial
dalam
Kompetensi Pedagogik adalah kemampuan
pendidikan
tersebut
kompetensi
standar
utamanya yaitu kepada mereka yang belajar lembaga
(4)
Keempat
profesionalisme.
(Nurfuadi, 2012: 157). Dalam pendidikan
mengelola
yang bermutu perlu dikaji mutu dari segi
perancangan dan pelaksanaan pembelajaran,
proses, sebagaimana Popi (2010) dalam Nur
hasil evaluasi belajar dan pengembangan
Zazin (2011, 66) produk maupun sisi
peserta didik untuk mengaktualisasikan
internal dan kesesuaian. Dari segi proses,
berbagai
mutu pendidikan berarti keefektifan dan
Kepribadian
efisiensi seluruh faktor yang berperan dalam
(1980) dalam Nurfuadi (2012 :78) disebut
proses pendidikan. Faktor tersebut adalah
sebagai sesuatu yang abstrak, sukar dilihat
sebagai berikut: (1) Mutu atau kualitas guru,
secara nyata, hanya dapat diketahui lewat
(2) Sarana dan prasarana, (3) Suasana
penampilan, tindakan, dan ucapan ketika
belajar, (4) Kurikulum yang dilaksanakan,
menghadapi suatu persoalan, atau melalui
(5) Pengelolaan sekolah. Salah satu faktor
asbtraknya saja. Kompetensi kepribadian
tersebut
ini
adalah kompetensi yang berkaitan dengan
disebabkan karena guru merupakan faktor
perilaku pribadi guru itu sendiri yang kelak
penentu keberhasilan proses belajar. Undang
harus
adalah
mutu
guru.
Hal
pembelajaran
potensi menurut
memilki
peserta
yang
dimilkinya.
Zakiah
nilai–nilai
didik,
Daradjat
dasar
luhur
Peningkatan Kompetensi Guru... (Nutrima Lestari ) 757
sehingga terpancar dalam perilaku sehari–
meningkatkan mutu guru sekolah dasar
hari. Kompetensi sosial terkait dengan
secara
kemampuan guru sebagai makhluk sosial
pendekatan
alam berinteraksi dengan orang lain. Sebagai
menghasilkan data yang bersifat deskriptif,
makhluk sosial guru berperilaku santun,
sehingga digunakan metode deskriptif.
mampu berkomunikasi dan berinteraksi
Waktu dan Tempat Penelitian
dengan
lingkungan
secara
efketif
dan
deskriptif
kualitatif.
kualitatif
Dengan
ini
mampu
Penelitian ini dilakukan di dua
menarik mempunyai rasa empati terhadap
sekolah
orang lain (Nurfuadi, 2012 : 91-92). Standar
Srumbung yaitu SDN Jamblangan dan SDN
kompetensi profesional menekankan bahwa
Sikepan 1 pada bulan Februari sampai bulan
seorang guru harus memilki pengetahuan
April 2016.
yang luas dan mendalam mengenai bidang
Subjek Penelitian
studi yang akan diajarkan kepada peserta didik
dan
negeri
di
Kecamatan
Subjek dalam penelitian ini yaitu
memiliki
meliputi Kepala Tendik DISDIKPORA Kab.
tentang
Magelang, Kepala UPT DISDIKPORA Kec.
pendidikan, serta memilki ketrampilan yang
Srumbung, Kepala Sekolah SDN Sikepan 1
vital bagi dirinya untuk memilih dan
dan SDN Jamblangan dan guru.
menggunakan berbagai strategi yang tepat
Teknik Pengumpulan Data
pengetahuan
metodologinya,
dasar
yang
fundamental
dalam proses pembelajaran.
Teknik
pengumpulan
data
yang
digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu METODE PENELITIAN
dengan cara wawancara langsung dengan
Jenis Penelitian
informan,
observasi
atau
pengamatan
Penelitian ini merupakan penelitian
langsung, dan dengan dokumentasi. Peneliti
deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
berinteraksi secara langsung dengan Kepala
Peneliti memilih jenis penelitian kualitatif
Tendik DISDIKPORA Kab. Magelang,
karena
Kepala
masalah
peningkatan
mutu
penelitian guru
sekolah
tentang dasar
UPT
DISDIKPORA
Srumbung, Kepala Sekolah SDN Sikepan 1
merupakan penelitian yang lebih berdimensi
dan SDN Jamblangan dan guru.
kualitatif. Penelitian ini berusaha menggali
Instrumen Penelitian
dan mengungkapkan data tentang mutu guru serta
upaya
yang
dilakukan
guna
Kec.
Dalam penelitian ini peneliti sendiri yang merupakan instrumen utama, dimana
758 Jurnal Kebijakan Pendidikan Edisi 7 Vol. V Tahun 2016
peneliti
yang
penelitian,
akan
menetapkan
pemilihan
fokus
pendidikan
(Nur
Zazin,
2011
:66).
informan,
Dalam PP No. 19 Tahun 2005 tentang
mengumpulkan data, menganalisis data,
SNP ditegaskan bahwa pendidikan dapat
menafsirkan data dan membuat kesimpulan
dikatakan
dari hasil penelitian yang telah dilakukan.
memenuhi kedelapan Standar Nasional
Dalam pengambilan data peneliti terjun
Pendidikan. Salah satu dari kedelapan
langsung ke lapangan dengan bantuan
SNP adalah standar kompetensi pendidik
pedoman wawancara, pedoman observasi,
dan tenaga kependidikan (PP No. 16
dan pedoman dokumentasi.
Tahun 2007).
Prosedur Penelitian
berperan
bermutu
apabila
telah
Tenaga pendidik sangat
dalam
meningkatkan
mutu
Teknik analisis data yang digunakan
pendidikan. Hal ini dikarenakan pendidik
dalam penelitian ini menggunakan konsep
merupakan garda terdepan terlaksananya
dari Milles dan Hubberman (Sugiyono,
proses pembelajaran di sekolah. Maka
2007: 246) yang terdiri dari pengumpulan
dari itu seorang pendidik harus memiliki
data, reduksi data, penyajian data, dan
mutu yag berkualitas. Sesuai UU RI No.
penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan
14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
data yang digunakan adalah dengan dan
diatur melalui Permendiknas No. 16
triangulasi sumber dan teknik pengumpulan
Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi
data (Sugiyono, 2007: 273).
dan Kompetensi Guru, tenaga pendidik harus memenuhi 4 standar kompetensi guru yaitu standar kompetensi pedagogik,
HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Mutu
Guru
Kecamatan Magelang
Sekolah
Dasar
Srumbung dilihat
dari
di
Kabupaten
kompetensi
4
kompetensi
standar
sosial
dan
profesional.
standar
Berdasarkan
hasil penelitian yang telah dilakukan di
kompetensi Mutu
standar kompetensi kepribadian, standar
pendidikan
merupakan
lapangan dengan memperhatikan UU RI
standar yang digunakan sebagai acuuan
No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
dalam pendidikan. Menurut Popi (2010)
Dosen diatur melalui Permendiknas No.
dalam segi proses, mutu pendidikan
16
berarti keefektifan dan efisiensi seluruh
Kualifikasi da Kompetensi Guru, dapat
faktor
diketahui
yang berperan
dalam
proses
Tahun
2007
tentang
Standar
bahwa standar kompetensi
Peningkatan Kompetensi Guru... (Nutrima Lestari ) 759
pedagogik guru sekolah dasar di Kec.
mayoritas guru belum memiliki rasa
Srumbung belum dapat terpenuhi.
tanggung jawab atas pelaksanaan tugas
Hal
ini terlihat dari guru dapat memanfaatkan
keprofesionalannya,
teknologi dalam PKBM, hasil UKG maih
mengcopy
rendah, dan belum dapat merefleksikan
berlangsung sehingga mayoritas RPP
hasil
sekolah dasar di Kec Srumbung hampir
pembelajaran.
kepribadian
guru
Kompetensi
sekolah
Kecamatan Srumbung
dasar
saat
KKG
sama. Hal ini belum sesuai dengan UU
telah sesuai
RI No. 14 Tahun 2005 Pasal 7 tentang
menurut
Sanusi (1991) yang menyebutkan bahwa kepribadian
RPP
hanya
di
dengan teori yang dipakai
kompetensi
paste
guru
guru
harus
mencakup sikap, nilai – nilai dan
Guru dan Dosen. 2. Upaya Dalam Meningkatkan Mutu Guru Sekolah Dasar di Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang.
kepribadian sebagai elemen perilaku
Dalam dunia pendidikan, mutu adalah
dalam kaitannya dengan performance
keberhasilan proses dan hasil belajar
yang ideal sesuai dengan bidang kerjanya
yang menyenangkan dan memberikan
yang
belakang
kenikmatan (Nurfuadi, 2012). Upaya agar
pendidikannya. Secara umum, mayoritas
mutu semakin meningkat maka harus
guru sekolah dasar di Kec. Srumbung
selalu
mempunyai standar kompetensi sosial
perbaikan. Salah satu hal yang harus
yang cukup baik. Hal ini terbukti dari
diperbaiki adalah mutu guru. Berbagai
guru selalu melakukan interaksi yang
upaya yang dilakukan baik dari pihak
efektif baik sesama guru, peserta didik
sekolah, pihak UPT
maupun dengan pihak luar. Hal tersebut
Pendidikan guna dapat meningkatkan
telah
Standar
mutu guru sekolah dasar khususnya yang
Kompetensi Sosial menurut Slamet PH
ada di Kecamatan Srumbung, diantaranya
(2006) dalam Nurfuadi (2012 : 91). Guru
dimulai dari tahap rekruitmen calon
sekolah dasar di Kecamatan Srumbung
tenaga
belum memenuhi standar kompetensi
Melakukan pembinaan secara personal
profesional. Hal ini terbukti dari 256 guru
kepada guru yang mengalami kesulitan
hanya 159 yang memiliki kualifikasi
ketika dalam proses pembelajaran. Pihak
akademik sesuai dengan bidang kerjanya,
UPT
dilandasi
sesuai
oleh
dengan
latar
teori
dilakukan
pendidik
berbagai
upaya
maupun Dinas
yag
menyelenggarakan
berkualitas,
diklat,
760 Jurnal Kebijakan Pendidikan Edisi 7 Vol. V Tahun 2016
workshop, dan pelatihan yang bertujuan
ahlinya (Prim Masrokan Mutohar, 2013).
untuk
agar
Namun kenyataannya masih sedikit guru
memilki ilmu dan wawasan tentang
yang memiliki etos kerja tinggi; (3)
pendidikan semakin luas. Pelaksanaan
sarana dan prasarana yang minimal.
KKG (Kelompok Kerja Guru). Dalam
Bahkan mayoritas sekolah dasar di Kec.
kegiatan ini guru dapat memanfaatkan
Srumbung masih belum memiliki sarana
KKG untuk sharing dan bertukar pikiran
dan
tentang permasalahan
yang dihadapi
beberapa ruang kelas di SDN Jamblangan
ketika proses pembelajaran di kelas.
dan SDN Sikepan 1 yang rusak serta
KKG di Kec. Srumbung dilaksanakan 4
tidak
kali dalam sebulan.
pembelajaran; (4) faktor kedisiplinan.
membekali
guru–guru
3. Faktor Penghambat dan Pendukung dalam
Meningkatkan
Sekolah
Dasar
tersedia
alat
memadai.
Ada
perlengkapan
Dalam rangka memperbaiki mutu maka
Guru
diperlukan prosedur atau mekanisme
Kecamatan
yang jelas, bahwa setiap jenis pekerjaan
Mutu
di
prasaranayang
memilki prosedur yang sudah ditentukan,
Srumbung Kabupaten Magelang Ada beberapa hal yang menjadi
sehingga menumbuhkan sikap tanggung
faktor penghambat dan pendukung dalam
jawab dan jadwal waktu penyelesaian
upaya meningkatkan mutu guru sekolah
secara tepat (Nanang Fattah, 2012).
dasar. Faktor penghambat diantaranya (1)
Namun kenyataannya masih banyak guru
sumber dana yang minimal; (2) etos kerja
yang terlambat saat pelatihan ataupun
yamg rendah. Peran guru dalam aktivitas
dalam proses pembelajaran. Sedangkan
pembelajaran sangat kompleks. Guru
faktor
tidak
ilmu
meningkatkan mutu guru sekolah dasar
pengetahuan kepada anak didiknya, akan
adalah sebagai berikut (1) sumber daya
tetapi
sekedar
guru
menyampaikan
dari
upaya
dituntut
untuk
manusia yang memadai. Sumber daya
peran
yang
manusia sebagai tentor atau pelatih
bertujuan untuk mengembangkan potensi
merupakan salah satu faktor pendukung
anak didiknya secara optimal. Maka dari
dalam upaya meningkatkan mutu guru
itu dibutuhkan guru yang memiliki
sekolah dasar di Kecamatan Srumbung.
komitmen tinggi dan disertai dengan
Sumber daya yang baik juga merupakan
kemampuan
salah satu unsur penting keberhasilan
memainkan
juga
pendukung
berbagai
sesuai
dengan
bidang
Peningkatan Kompetensi Guru... (Nutrima Lestari ) 761
suatu pelatihan. Pihak Dinas dan UPT
khususnya
memiliki SDM yang berkualitas; (2)
kepribadian (personality). mayoritas guru
pendapatan yang tinggi. Berdasarkan
sekolah dasar di Kec. Srumbung mempunyai
Peraturan Pemerintah RI No. 34 tahun
standar kompetensi sosial yang cukup baik.
2014 mengenai Perubahan Keenambelas
Hal ini terbukti dari guru selalu melakukan
atas Peraturan Pemerintah No.7 tahun
interaksi yang efektif baik sesama guru,
1977
Peraturan Gaji Pegawai
peserta didik maupun dengan pihak luar.
Negeri Sipil penghasilan yang didapatkan
Mayoritas guru sekolah dasar di Kecamatan
oleh guru yang sudah berstatus PNS
Srumbung
sudah cukup tinggi; (3) lingkungan yang
kompetensi profesional. Terlihat dari guru
aman dan nyaman merupakan lingkungan
bekerja belum sesua dengan bidang kerja,
yang
proses
RPP hanya mengcopy paste.Upaya dalam
pembelajaran semakin kondusif. Dengan
meningkatkan mutu guru sekolah dasar di
lingkungan
kondusif
kecamatan srumbung kabupaten magelang
diharapkan kualitas pendidikan akan
dilakukan dengan berbagai cara diantaranya
semakin meningkat. Mayoritas sekolah
sebagai
dasar di Kecamatan Srumbung berada di
rekruitmen,
tengah desa. Hal ini justru dianggap
menyelenggarakan
menguntungkan dikarenakan lingkungan
melaksanakan KKG. Faktor penghambat
sekolah tidak terganggu akan kebisingan
dan pendukung yang dihadapi oleh UPT
suara ramai jalan raya.
DISDIKPORA
tentang
dapat
menjadikan
sekolah
yang
dalam
sikap
belum
berikut
(attitude)
memenuhi
dimulai
melakukan
standar
dari
tahap
pembinaan,
pelatihan
Kec.
dan
Srumbung.
da
Faktor
penghambat dalam meningkatkan mutu guru KESIMPULAN DAN SARAN
yaitu sumber dana yang minimal, etos kerja
Kesimpulan
yang
Mayoritas guru sekolah dasar Kec. Srumbung
belum
dapat
memanfaatkan
rendah,
keterbatasan
sarana
prasarana,
dan
faktor
Sedangkan
faktor
pendukungnya
dan
kedisiplinan. yaitu
teknologi dala pembelajaran, metode PKBM
sumber daya manusia
masih konvensional, dan Hasil UKG maish
pendapatan yang tinggi, dan lingkungan
rendah.
yang aman dan nyaman.
Kompetensi
kepribadian
guru
sekolah dasar di Kecamatan Srumbung telah sesuai dengan teori yang dipakai
yang memadai,
762 Jurnal Kebijakan Pendidikan Edisi 7 Vol. V Tahun 2016
Saran Berdasarkan kesimpulan diatas maka dapat diberikan beberapa saran kepada instansi terkait peningkatan mutu guru sekolah dasar adalah sebagai berikut: a. Bagi pihak lebih
pemerintah
efektif
dan
hendaknya
efisien
ini dikarenakan durasi pelatihan yang dilaksanakan terlalu singkat sehingga guru tidak dapat menerima secara maksimal dari hasil pelatihan. b. Bagi pihak sekolah hendaknya lebih memberikan kesempatan kepada guru – guru untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya. Hal ini dikarenakan ada beberapa sekolah yang kurang memberi kesempatan kepada guru untuk mengikuti pelatihan.
bukan
sebagai
kewajiban. Hal ini dikarenakan selama ini mayoritas guru hanya sekedar mengajar
bukan
Dwi
mendidik
dan
membimbing peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA Arcaro, Jerome S.(2006). Pendidikan Berbasis Mutu Prinsip – Prinsip Perumusan dan Tata Langkah Penerapan. Penerjemah: Yosal Iriantara. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Siswoyo, dkk. ( 2007). Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press
Jonathan Sarwono. ( 2006). Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu. Marselus R. Payong. (2011). Sertifikasi Profesi Guru ( Konsep Dasar, Problematika, dan Implementasinya ). Jakarta: Indeks Nurfuadi. (2012). Profesionalisme Guru. Purwokerto: STAIN Press Nur Zazin. (2011). Gerakan Menata Mutu Pendidikan ( Teori dan Aplikasi). Yogyakarta: Ar- Ruzz Media. Prim
c. Bagi guru hendaknya menganggap pekerjaan
Djama’an Satori & Komariah, Aan. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif. Cetakan Ketiga. Bandung: Alfabeta.
dalam
pelaksanaan berbagai pelatihan. Hal
suatu
Burhan Bungin. (2001). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Masrokan Mutohar.(2013). Manajemen Mutu Sekolah ( Strategi Peningkatan Mutu dan Daya Saing Lembaga Pendidikan Islam). Yogyakarta : Ar- Ruzz Media.