JURNAL PENDIDIKAN DASAR Volume 7 Edisi 2 Desember 2016 PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KOMPETENSI PROFESIONALTERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN CIKARANG UTARA, KABUPATEN BEKASI
Sumarsih Kepala Sekolah SDN Karang Asih Cikarang Utara
[email protected]
Abstract: The objective of this research was to explaine the effect of work motivation and professional competency to job performance of the teachers at primary school in South Cikarang, Bekasi Regency. The research was conducted using survey method and quantitatif approach. Target population of this research as 462 teachers. Research samples were selected using simple random sampling technique as much as 214 teachers. The data were collected through questionnaires and competency test. The data were analyzed using path analysis techniques. Based on the results of this research concluded that: (1) the work motivation have positive direct effect to job performance, improvement of work motivation will lead to increased job performance; (2) the professional competency have positive direct effect to job performance, improvement of professional competency will lead to increased job performance; (3) the professional competency have positive direct effect to work motivation, improvement of professional competency will lead to increased work motivation. The job performance of the teachers can be improved by improvement work motivation and professional competency. Keywords: job performance, work motivation, professional competency Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh motivasi kerja dan kompetensi profesional dengan kinerja guru di sekolah dasar di Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi. Penelitian dilakukan dengan metode survei dan pendekatan kuantitatif. Populasi target penelitian ini sebagai 462 guru. Sampel penelitian dipilih dengan menggunakan teknik simple random sampling sebanyak 214 guru. Data dikumpulkan melalui kuesioner uji kompetensi guru. Data dianalisis dengan menggunakan teknik analisis jalur. Berdasarkan hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa: (1) motivasi kerja berpengaruh langsung positif terhadap kinerja pekerjaan, peningkatan motivasi kerja akan menyebabkan kinerja pekerjaan meningkat; (2) kompetensi profesional berpengaruh langsung positif terhadap kinerja pekerjaan, peningkatan kompetensi profesional akan mengakibatkan prestasi kerja meningkat; (3) kompetensi profesional berpengaruh langsung positif terhadap motivasi kerja, peningkatan kompetensi profesional akan menyebabkan motivasi kerja meningkat. Kinerja pekerjaan guru dapat ditingkatkan dengan motivasi kerja perbaikan dan kompetensi profesional. Kata kunci: Kinerja Guru, Motivasi Kerja, Kompetensi Profesional
361
JURNAL PENDIDIKAN DASAR Volume 7 Edisi 2 Desember 2016 Guru
sesuai
merupakan
Berdasarkan
aspek
perencanaan
instrumen utama proses pendidikan
pembelajaran, guru belum optimal
yang diselenggarakan di sekolah. Guru
menyusun
bertanggung
mendidik,
Rencana pembelajaran yang dibuat
mengajar dan membimbing peserta
guru sebagian besar hanya digunakan
didik. Atas dasar itu, kinerja guru
untuk kepentingan administratif bukan
menjadi aspek penting dan mendasar
sebagai panduan dalam melaksanakan
bagi pencapaian tujuan pendidikan di
kegiatan
sekolah. Kinerja guru yang tinggi
pemanfaatan waktu belajar tidak sesuai
berarti
dengan rencana pembelajaran yang
jawab
para
benar-benar
dapat
berfungsi optimal sebagai pendidik banyak
persoalan
pembelajaran.
pembelajaran.
Seringkali
telah dibuat.
profesional. Dalam prakteknya masih terdapat
rencana
Kinerja guru merupakan salah
yang
aspek penting yang perlu mendapat
ditemui di lapangan terkait dengan
perhatian dalam peningkatan mutu
rendahnya
pendidikan di sekolah. Peningkatan
kinerja
guru
dalam
melaksanakan tugas sebagai pendidik.
kinerja guru dapat diawali dengan
Berdasarkan temuan di lapangan
mengidentifikasi
faktor-faktor
yang
khususnya yang terjadi pada guru
dapat
mempengaruhinya.
Kinerja
Sekolah Dasar di Kecamatan Cikarang
sering
dipandang
tingkat
Utara, Kabupaten Bekasi, terdapat
pegawai dalam melaksanakan tugas
beberapa
perlu
atau pekerjaan. Menurut Bacal (2004:
terkait
29) kinerja adalah tingkat dimana
rendahnya kinerja guru. Berdasarkan
pegawai dapat memberikan kontribusi
aspek kegiatan pembelajaran, guru
untuk tujuan unit kerja atau organisasi
belum
sebagai hasil dari tingkah lakunya
masalah
mendapatkan
yang
perhatian
mampu
membantu
pengembangan perilaku positif pada
dalam
diri peserta didik. Berdasarkan aspek
kemampuan,
pengelolaan pembelajaran, guru belum
Sonnentag (2002: 5) mengemukakan
optimal mengembangkan iklim belajar
bahwa kinerja adalah apa yang diminta
yang kondusif, kurang memperhatikan
organisasi kepada seseorang untuk
upaya
melakukannya dengan baik.
untuk
memotivasi
siswa. 362
menerapkan
sebagai
dan
keterampilan, pengetahuan.
Pengaruh motivasi kerja dan Kompetensi profesionalterhadap kinerja guru sekolah dasar di kecamatan cikarang utara, kabupaten bekasi Sumarsih Armstrong
(2006:
7)
yang dapat digunakan untuk dalam
mengemukakan kinerja mencakup dua
menetapkan
aspek yaitu perilaku dan hasil. Perilaku
kualitas, kuantitas, ketepatan waktu,
berasal
efektivitas
dari
upaya
yang
telah
standar
kinerja
biaya,
yaitu
kebutuhan
dilakukan seseorang untuk melakukan
pengawasan,
transformasi
interpersonal. Dalam sudut pandang
kinerja
dari
bentuk
serta
abstrak ke dalam bentuk tindakan.
berbeda,
Shield (2007: 2) menjelaskan konsep
mengemukakan aspek-aspek penilaian
kinerja sebagai suatu sistem yang
kinerja yang meliputi: membangun
merupakan gabungan dari tiga elemen
hubungan kerja yang efektif dengan
utama yaitu (1) input kinerja meliputi
orang lain, mengambil inisiatif untuk
pengetahuan,
dan
mengatasi masalah, mencari berbagai
(misalnya
pengetahuan yang berkaitan dengan
kompetensi
keterampilan pegawai
Armstrong
hubungan
isu-isu
daya lain baik berwujud atau tidak
pengetahuan dan informasi dengan
berwujud; (2) sumber daya manusia
rekan kerja, serta merespon secara
'melalui
output
efektif terhadap masalah yang dihadapi
termasuk hasil dari perilaku kerja.
oleh pelanggan/klien dalam lingkup
Menurut Jackson, Hitt, dan DeNisi
pekerjaannya.
(2002:
163),
(3)
kinerja
dapat
Berdasarkan
muncul,
61)
kemampuan dan sikap), serta sumber
penempatan';
yang
(2006:
berbagi
penjelasan
yang
didefinisikan sebagai perilaku, dan apa
dikemukakan di atas, kinerja seseorang
yang dapat dilakukan orang. Kinerja
tidak dapat dilepaskan dari bentuk dan
dapat diamati dan diukur dalam hal
jenis
masing-masing keahlian individu atau
dilaksanakannya.
tingkat
ini, dapat dikemukakan sejumlah tugas
kontribusi
yang
diberikan
dalam mencapai tujuan pekerjaan.
tugas
yang
harus
Terkait
penelitian
yang harus dilaksanakan oleh guru.
Brown dan Lent (2003: 285)
Menurut
mengemukakan enam kriteria utama
Undang-Undang
No.
14
Tahun 205, guru adalah pendidik 363
JURNAL PENDIDIKAN DASAR Volume 7 Edisi 2 Desember 2016 profesional
dengan
tugas
mendidik,
mengajar,
utama
berikut:
membimbing,
menguasai
karakteristik
peserta didik, menguasasi teori belajar
mengarahkan, melatih, menilai, dan
dan
prinsip‐prinsip
mengevaluasi peserta didik. Dalam pasal
yang
mendidik,
20
kurikulum,
Undang-Undang
tersebut
pembelajaran pengembangan
kegiatan
pembelajaran
dikemukakan: “Dalam melaksanakan
yang mendidik, pengembangan potensi
tugas
peserta
keprofesionalan,
berkewajiban:
(1)
guru
merencanakan
pembelajaran,
melaksanakan
pembelajaran
yang
didik,
komunikasi
dengan
peserta didik, penilaian dan evaluasi,
proses
bertindak sesuai dengan norma agama-
serta
hukum-sosial dan kebudayaan nasional
hasil
Indonesia, menunjukkan pribadi yang
pembelajaran; (2) meningkatkan dan
dewasa dan teladan, memiliki etos
mengembangkan kualifikasi akademik
kerja dan tanggung jawab yang tinggi
dan kompetensi secara berkelanjutan
termasuk rasa bangga menjadi guru,
sejalan dengan perkembangan ilmu
bersikap inklusif-obyektif dan tidak
pengetahuan, teknologi, dan seni; (3)
diskriminatif, melakukan komunikasi
bertindak
(sesama guru, tenaga kependidikan,
menilai
dan
bermutu,
mengevaluasi
objektif
dan
tidak
diskriminatif atas dasar pertimbangan
orang
jenis kelamin, agama, suku, ras, dan
masyarakat),
kondisi
struktur
fisik
tertentu,
atau
latar
tua
belakang keluarga, dan status sosial
keilmuan
ekonomi
pelajaran
peserta
didik
dalam
peserta
didik,
penguasaan
konsep yang yang
dan
dan materi
pola
pikir
mendukung
mata
diampu,
serta
pembelajaran; (4) menjunjung tinggi
mengembangkan keprofesian melalui
peraturan
tindakan reflektif.
perundang-undangan,
hukum, dan kode etik guru, serta nilainilai
agama
dan
etika;
dan
Tinjauan teoretis tentang kinerja
(5)
menunjukkan bahwa kinerja dapat
memelihara dan memupuk persatuan
dipengaruhi
dan kesatuan bangsa.
meliputi faktor-faktor yang besumber
Berkaitan
dengan
penilaian
oleh
banyak
faktor
dari dalam diri, faktor internal yang
kinerja guru, Kemdiknas menetapkan
terkait
aspek-aspek kinerja guru yaitu sebagai
pekerjaan, serta faktor lingkungan 364
dengan
sikap
terhadap
Pengaruh motivasi kerja dan Kompetensi profesionalterhadap kinerja guru sekolah dasar di kecamatan cikarang utara, kabupaten bekasi Sumarsih organisasi dan pembinaan. Menurut
penggunaan
Hellriegiel dan Slocum (2011: 159), ”a
diperlukan
key motivational principle states that
keterampilan dan kompetensi.
performance is a function of a person’s
pengetahuan secara
Penelitian
yang
efektif,
ini
serta
dilaksanakan
level of ability and motivation”. Kunci
dengan tujuan menjelaskan pengaruh
dari
motivasi
prinsip
motivasi
menyatakan
kerja
dan
kompetensi
bahwa kinerja adalah fungsi dari
professional terhadap kinerja guru.
tingkat
kemampuan dan motivasi.
Secara khusus penelitian dilaksanakan
Kinerja yang tinggi dihasilkan dari
dengan tujuan untuk mengetahui: (1)
tingkat kemampuan dan motivasi kerja
pengaruh
yang tinggi. Gibson, Ivancevich, dan
kinerja guru; (2) pengaruh kompetensi
Donnelly
dalam
profesional terhadap kinerja guru; serta
penjelasannya mengemukakan: ”high
(3) pengaruh motivasi kerja terhadap
levels of motivation are significant
kompetensi profesional guru Sekolah
contributors
Dasar Negeri di Kecamatan Cikarang
(2009:
102)
to
exceptional
performance”. Motivasi yang tinggi merupakan
kontributor
kerja
terhadap
Utara, Kabupaten Bekasi.
signifikan
untuk mencapai kinerja yang tinggi.
METODE
Untuk mencapai kinerja yang tinggi Armstrong
motivasi
menjelaskan:
Penelitian
”high
dilaksanakan
pada
Sekolah Dasar di Kecamatan Cikarang
performance results from appropriate
Utara,
behaviour,
penelitian dikumpulkan pada bulan
especially
discretionary
Kabupaten
Juni
required
dilaksanakan melalui survei dengan
skills
and
2016.
Data
behaviour, and the effective use of the knowledge,
tahun
Bekasi.
competencies”. Kinerja yang tinggi
pendekatan
merupakan hasil dari perilaku yang
diterapkan dalam proses pengumpulan
tepat, perilaku utama yang terkait
data melalui pengambilan sampel dari
dengan
populasi.
pelaksanaan
tugas,
dan 365
Kuantitatif.
Penelitian
Pendekatan
Survei
kuantitatif
JURNAL PENDIDIKAN DASAR Volume 7 Edisi 2 Desember 2016 diterapkan besarnya
untuk pengaruh
penelitian.
menjelaskan antar
Populasi
Statistik deskriptif digunakan untuk
variabel
mendeskripsikan
terjangkau
data
skor
setiap
variabel penelitian. Statistik inferensial
penelitian adalah guru Sekolah Dasar
digunakan
Negeri di Kecamatan Cikarang Utara,
pengaruh antara variabel penelitian.
Kabupaten Bekasi. Ukuran populasi
Prosesnya dilakukan melalui tahapan
sebanyak 462 guru. Sampel penelitian
uji
dipilih sebanyak 214 guru dengan
normalitas serta uji signifikansi dan
menggunakan teknik simple random
lineariras
sampling.
selanjutnya
Proses dilakukan
pengumpulan menggunakan
data
untuk
persyaratan
menjelaskan
analisis
regresi.
yaitu
Pada
dihitung
uji
tahap besarnya
pengaruh antar variable menggunakan
instrumen
teknik analisis jalur.
dalam bentuk kuesioner dan tes yang dikembangkan
peneliti.
Instrumen
HASIL PENELITIAN
yang digunakan terlebih dahulu diuji validitas
dan
reliabilitasnya instrumen.
dihitung
koefisien
melalui
ujicoba
Kinerja
Data
dalam
penelitian
ini
dikumpulkan melalui survei terhadap guru
diukur
Sekolah
Dasar
Negeri
di
Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten
menggunakan kuesioner yang terdiri
Bekasi.
atas
penyebaran instrumen dalam bentuk
27
butir
pernyataan
dengan
Data
kuesioner
kerja diukur menggunakan kuesioner
responden yaitu guru yang terpilih
yang terdiri atas 27 butir pernyataan
sebagai sampel. Kuesioner digunakan
dengan koefisien reliabilitas 0,875.
untuk mengukur variabel kinerja dan
Komptensi
diukur
motivasi kerja guru. Tes digunakan
menggunakan tes yang terdiri atas 36
untuk mengukur variabel kompetensi
butir pertanyaan dengan koefisien
profesional guru. Berdasarkan hasil
reliabilitas 0,876.
pengumpulan data, berikut dijelaskan
Analisis
terhadap
214
dilakukan
deskripsi data dari setiap variabel yang
statistik
disajikan dalam hasil perhitungan skor
deskriptif serta statistik inferensial.
rata-rata, median, modus, simpangan
menggunakan
data
tes
melalui
koefisien reliabilitas 0,887. Motivasi
professional
dan
diperoleh
teknik
366
Pengaruh motivasi kerja dan Kompetensi profesionalterhadap kinerja guru sekolah dasar di kecamatan cikarang utara, kabupaten bekasi Sumarsih baku, varians, serta penyebaran data
modus 109, simpangan baku 10,557,
dalam bentuk tabel distribusi frekuensi
dan varians 111,459.
dan histogram frekuensi.
Kompetensi
Kinerja Guru Sekolah Dasar
Sekolah Dasar
Data skor variabel kinerja guru dalam
penelitian
ini
Profesional
Guru
Data skor variabel kompetensi
diperoleh
profesional diukur menggunakan tes
berdasarkan hasil pengisian kuesioner
yang terdiri atas 36 butir pernyataan.
yang terdiri atas 27 butir pernyataan.
Secara teoretis rentang skor variabel
Secara teoretis, rentang skor variabel
kompetensi profesional akan berkisar
kinerja guru berkisar antara skor
antara skor terendah 0 sampai skor
terendah 27 sampai skor tertinggi 135.
tertinggi 36. Berdasarkan hasil analisis
Berdasarkan
data
data diketahui skor minimum 14, skor
diketahui skor minimum 90, skor
maksimum 35, rentang skor 21, skor
maksimum 132, rentang skor 42, skor
rata-rata 25,276, median 25, modus 25,
rata-rata 113,178, median 114, modus
simpangan baku 4,543, dan varians
114, simpangan baku 9,479, serta
20,642.
varians 89,846.
Pengujian Hipotesis
hasil
analisis
Pengujian hipotesis dilakukan
Motivasi Kerja Guru Sekolah Dasar Data skor variabel motivasi
untuk
diperoleh
hasil
motivasi kerja terhadap kinerja guru;
pengisian kuesioner yang terdiri atas
(2) pengaruh kompetensi profesional
27 butir pernyataan. Secara teoretis,
terhadap
kinerja
rentang skor motivasi kerja berkisar
pengaruh
motivasi
antara skor minimum 27 sampai
kompetensi profesional. Analisis data
maksimum 135. Berdasarkan hasil
diawali dengan perhitungan koefisien
analisis data diketahui skor minimum
korelasi
80, skor maksimum 132, rentang skor
ditunjukkan pada tabel berikut.
kerja
berdasarkan
52, skor rata-rata 107,444, median 108, 367
menjelaskan:
antar
(1)
guru;
pengaruh
serta
kerja
(3)
terhadap
variabel
yang
JURNAL PENDIDIKAN DASAR Volume 7 Edisi 2 Desember 2016 Tabel 1. Koefisien Korelasi antar
levels”. Manajer akan berusaha untuk
Variabel Penelitian
memotivasi
orang-orang
dalam
Variabel
Koefisien Korelasi
organisasi untuk menunjukkan kinerja
X1 dan X3
r31 = 0,529
penelitian ini Hellriegiel dan Slocum
X2 dan X3 X1 dan X2
r32 = 0,428 r21 = 0,400
yang menjelaskan: ”A key motivational
yang tinggi. Sejalan dengan hasil
principle states that performance is a function of a person’s level of ability
PEMBAHASAN
and motivation. This principle is often
Pengaruh Motivasi terhadap
expressed by the following formula:
Kinerja Guru Hasil uji hipotesis penelitian memperlihatkan
motivasi
berpengaruh
langsung
kerja
oleh
koefisien
akan
melaksanakan
dan
dalam
memenuhi
bahwa
ini
sesuai
Donnelly
(2009:
102)
yang
”One
reason
our
of
motivation
is
to exceptional performance”. Salah satu alasan dalam memahami peran
90) yang menyetakan: ”Managers
penting
motivasi
motivasi
yang
adalah
tinggi
bahwa
merupakan
kontributor signifikan untuk kinerja
strive to motivate people in the at
rumus
motivation are significant contributors
standar
pendapat Griffin dan Moorhead (2014:
perform
sering
important is that high levels of
Hasil penelitian ini mendukung
to
prinsip
ini
penelitian
understanding
akan
pelaksanaan tugas.
organization
Prinsip
dengan
menyatakan:
mengkibatkan tingginya keberhasilan guru
dari
X
dengan pendapat Gibson, Ivancevich,
untuk
pekerjaan
motivasi.
Hasil
mengakibatkan
guru
(ability
Kinerja = f (kemampuan X motivasi).
lain, dorongan intrinsik dan ekstrinsik dimiliki
Kunci
dinyatakan
kinerja guru yang tinggi. Dengan kata yang
motivation)”.
dan
jalur
pada = 0,01. Artinya, motivasi kerja tinggi
f
adalah fungsi dari tingkat kemampuan
sebesar 0,425 yang sangat signifikan yang
=
motivasi menyatakan bahwa kinerja
posisitif
terhadap kinerja guru. Pegaruh tersebut ditunjukkan
Performance
yang luar biasa. Sesuai dengan hasil
high
penelitian ini, guru yang memiliki 368
Pengaruh motivasi kerja dan Kompetensi profesionalterhadap kinerja guru sekolah dasar di kecamatan cikarang utara, kabupaten bekasi Sumarsih motivasi kerja tinggi akan berusaha
Kinerja yang tinggi merupakan hasil
untuk
menemukan
melakukan ingin
cara
terbaik
dari perilaku yang tepat, perilaku
pekerjaannya.
Mereka
utama yang terkait dengan pelaksanaan
datang
untuk
bekerja
dan
tugas, dan penggunaan pengetahuan
menjadi bagian dari tim; mereka
yang diperlukan secara efektif, serta
tertarik dalam membantu, mendukung,
keterampilan dan kompetensi.
dan mendorong rekan kerjanya.
Hasil penelitian ini mendukung
Pengaruh Kompetensi Profesional
pendapat Shiled (2007: 80) yang
terhadap Kinerja Guru
mnejelaskan: ”At the level of the
Hasil analisis data dalam uji
individual
employee,
performance
hipotesis penelitian memperlihatkan
inputs consist of a combination of job
kompetensi profesional berpengaruh
knowledge, skills and abilities. While
langsung posisitif terhadap kinerja
the
guru. Pegaruh tersebut ditunjukkan
acknowledges the impor-tance of all
oleh koefisien jalur sebesar 0,258 yang
three types of input”. Pada tingkat
sangat signifikan pada = 0,01.
individu, input kinerja terdiri dari
Artinya, penguasaan materi, struktur,
kombinasi antara pengetahuan tentang
konsep, dan pola pikir keilmuan yang
pekerjaan,
mendukung
kemampuan. Sedangkan pendekatan
mata
pelajaran
yang
competencies
approach
keterampilan
diampu akan mengakibatkan kinerja
kompetensi
guru yang tinggi.
ketiga jenis input tersebut. Sesuai
Hasil
penelitian
ini
mengakui
dan
pentingnya
dengan hasil penelitian ini, adanya
sejalan
dengan pendapat Armstrong (2006: 7)
perbedaan
yang menyatakan: ”High performance
pengetahuan dan keterampilan dalam
results from appropriate behaviour,
posisi
especially
behaviour,
kinerja yang mendasari pada sisi lain.
and the effective use of the required
Kompetensi merupakan input penting
knowledge, skills and competencies”.
pembentuk kinerja.
discretionary
369
yang
tertentu
serta
kuat
antara
kemampuan
JURNAL PENDIDIKAN DASAR Volume 7 Edisi 2 Desember 2016 Pengaruh Motivasi Kerja terhadap
instrumentalitas-harapan,
Kompetensi Profesional Guru
keseimbangan.
dan
Hasil analisis data dalam uji
Hail penelitian ini mendukung
hipotesis penelitian memperlihatkan
pendapat Hellriegel dan Slocum (2011:
motivasi kerja berpengaruh langsung
158) yang menjelaskan: ”Although job
posisitif
performance
terhadap
profesional.
kompetensi
Pegaruh
ditunjukkan
oleh
tersebut
koefisien
involves
more
than
motivation, motivation is important
jalur
factor in achieving high performance”.
sebesar 0,400 yang sangat signifikan
Meskipun kinerja melibatkan motivasi,
pada = 0,01. Artinya, adalah
motivasi merupakan faktor penting
dorongan untuk melaksanakan akan
dalam mencapai kinerja tinggi karena
mengakibatkan
akan
pengusaan
mendorong
pegawai
pengatahuan dan keterampilan untuk
meningkatkan
kompetensi
dalam
mendukung pekerjaan tersebut.
melaksanakan tugas, terutama tugassejalan
tugas yang dianggap sulit. Pegawai
dengan pendapat Colquitt, Lapine, dan
yang sangat termotivasi sekalipun
Wesson (2011: 202) yang menyatakan:
mungkin
”People who experience higher levels
pekerjaan, jika mereka tidak memiliki
of motivation tend to have higher
kompetensi yang dibutuhkan untuk
levels of task performance”. Orang
melakukan pekerjaan atau mereka
yang memiliki motivasi dengan tingkat
bekerja di bawah kondisi yang tidak
yang lebih tinggi dari cenderung
menguntungkan dalam pekerjaannya.
Hasil
penelitian
ini
tidak
berhasil
dalam
memiliki tingkat yang lebih tinggi pula SIMPULAN
dalam hal kinerja tugas. Motivasi
Berdasarkan hasil penelitian dan
memberikan efek yang kuat untuk efikasi diri dan kompetensi. Motivasi
pembahahasan
yang
sebelumnya
tinggi
kemampuan
akan atau
diikuti
oleh
kombinasi
diperoleh
dikemukakan kesimpulan
sebagai berikut:
kompetensi
1.
mengatasi berbagai oleh kesulitan tugas,
yang
Motivasi
kerja
berpengaruh
langsung posisitif terhadap kinerja
valensi-
guru Sekolah Dasar Negeri di 370
Pengaruh motivasi kerja dan Kompetensi profesionalterhadap kinerja guru sekolah dasar di kecamatan cikarang utara, kabupaten bekasi Sumarsih Kecamatan
Cikarang
Utara,
antara lain: (1) memberikan tanggung
Kabupaten
Bekasi.
Artinya,
jawab secara penuh kepada guru yang
peningkatan motivasi kerja akan
diimbangi dengan kewenangan dalam
mengakibatkan
melaksanakan tugas sesuai dengan
peningkatan
kinerja guru. 2.
tugas pokok sebagai pendidik; (2)
Kompetensi
profesional
berpengaruh
langsung
memberikan
untuk
posisitif
menunjang pelaksanaan tugas agar
terhadap kinerja guru Sekolah
guru dapat mencapai hasil kerja yang
Dasar
Kecamatan
optimal
Utara,
Kabupaten
menyediakan
Artinya,
peningkatan
Negeri
Cikarang Bekasi.
kompetensi
di
profesional
mengakibatkan
akan
dan
peningkatan
dengan
sarana
dan
cara fasilitas
juga
mendorong
peningkatan
kemampuan guru dalam pelaksanaan tugasnya; (3) memberikan informasi
Motivasi
kerja
langsung
posisitif
kompetensi Sekolah
misalnya
memadai, memberikan penghargaan,
kinerja guru. 3.
dukungan
berpengaruh
tentang deskripsi tugas yang jelas
terhadap
dengan memperhatikan target, potensi,
profesional Dasar
guru
Negeri
dan
variasi
tugas
yang
harus
di
dilaksanakan oleh guru baik itu dalam
Utara,
tugas pokok maupun tugas tambahan;
Artinya,
(4) memberikan kesempatan kepada
peningkatan motivasi kerja akan
guru untuk maju dan berkembang
mengakibatkan
sesuai
Kecamatan
Cikarang
Kabupaten
Bekasi.
peningkatan
kompetensi profesional guru. Peningkatan
motivasi
potensi
yang
dimiliki
di
sekolah; (5) memberikan umpan balik kerja
yang
dapat
mendorong
dapat dipahami sebagai upaya untuk
dengan
dorongan dalam bekerja. Langkah-
positif atas pretasi serta konsekuensi
langkah yang dapat dilakukan dalam
negatif atas kelemahan/kekuarangan
rangka peningkatan motiviasi kerja
guru. 371
memberikan
perilaku
konsekuensi
JURNAL PENDIDIKAN DASAR Volume 7 Edisi 2 Desember 2016 Peningkatan
kompetensi
kesiapan
guru
dalam
mengadopsi
profesional dapat dipahami sebagai
perkembangan tersebut. Guru dituntut
upaya
untuk
meningkatkan
penguasaan
mengikuti
perkembangan
materi, struktur, konsep, pola pikir
IPTEK serta memanfaatkannya untuk
keilmuan
yang
kepentingan pelaksanaan tugas.
pelajaran.
Langkah-langkah
mendukung
mata dalam
peningkatan kompetensi profesional
DAFTAR RUJUKAN
guru antara lain: (1) meningkatkan
Amstrong, Michael. 2009. Handbook
pengetahuan
teoretis
melalui
of
Management
pendidikan formal serta pengalaman
Leadership:
atau
keterlibatan
kegiatan
ilmiah
dalam
berbagai
Managing
(seperti
seminar,
Kogan Page.
pendidikan
dan
pelatihan
profesi,
penelitian
yang
relevan
dengan
pengembangan
profesi);
_____.
secara
(2)
individual
Guide
Results.
2006.
to
London:
Performance
Management: Key Strategies and
memberikan bimbingan teknis yang dilakukan
A
and
Practical
Guidelines.
London: Kogan Page.
oleh
Anderson,
Neil,
Deniz
S.
Ones,
kepala sekolah atau pengawas sekolah
Handan Kepir Sinangil. Ed.
melalui
2005. Handbook of Industrial,
kegiatan
supervisi
atau
pembinaan Kelompok Kerja Guru
Work
(KKG);
karya
Psychology.
inovatif yang dilakukan oleh guru
Publication.
(3)
dengan
pengembangan
mengembangkan
menerapkan
model
pembelajaran;
(4)
atau
dan
and
Organizational London:
Sage
Anderson, Neil. 2001. Handbook of
media
Industrial,
Work
and
meningkatkan
Organizational
Psychology:
kemampuan guru untuk mengadopsi
Organizational
Psychology .
informasi
London: SAGE Publicationa.
baru
dalam
konteks
pembelajaran terkait dengan pesatnya
Arnold, John. 2005. Work Psychology-
perkembangan ilmu pengetahuan dan
Understanding
teknologi
Behaviour in the Workplace.
pendidikan
(IPTEK)
dalam
yang
diimbangi
bidang oleh 372
Human
Pengaruh motivasi kerja dan Kompetensi profesionalterhadap kinerja guru sekolah dasar di kecamatan cikarang utara, kabupaten bekasi Sumarsih England:
Pearson Education
Structure,
Limited.
Processes.
New
York: McGraww-Hill, 2009.
Bacal, Robert. 2004. The Managers
Griffin, Ricky W., Gregory Moorhead,
Guide to Performance Reviews.
Organizational
New York: McGraww Hill.
Managing
John Wiley & Sons, Clark, Richard E.
Behavior: People
Organizations.
and London:
2003. “Fostering the Work
Cengage Learning, 2014.
Motivation of Individuals and
Guthrie, Hugh. National Centre For
Team”, Journal of Performance
Vocational
Education
Improvement, 42 (3).
Research.
Adelaide:
Colquitt, Jason A., Jeffry A. Lapine, Michael
J.
Wesson.
Organization
Commonwealth of Australia,
2011.
2009.
Behavior,
Hellriegel, Don, John W Slocum.
Improving and Commitmen in
Organizational
Behavior.
the Workplace. New York:
Mason:
Learning,
McGraw.
2011.
Davys, Allyson and Liz Beddoe. Best Practice
in
Kessler,
Professional
Robin.
Cengage
Competency-Based
Performance
Reviews.
New
Supervision. London: Jessica
Jerseys: Career Press, Inc.,
Kingsley Publishers, 2010.
2008.
Dubrin,
Andrew J.
Essentials
of
Klein, James D., J. Michael Spector,
Management. South Western:
Barbara Grabowski, and Ileana
Cengage Learning, 2009.
de
Gibson, James L, John M. Ivancevich,
la
Teja.
Instructor
Competencies: Standards
James H. Donnelly, Jr, dan
Face-to-face, Online
Robert
Blended Settings.
Organizations:
Konopaske. Behavior,
for and
Greenwich:
Information Age Publishing, 2004. 373
JURNAL PENDIDIKAN DASAR Volume 7 Edisi 2 Desember 2016 Lachman, Margie E. Handbook of Midlife
Development.
Behavior.
New
London:
SAGE
Publications, 2007.
York: John Wiley & Sons,
Pynes, Joan E. Human Resources
2002..
Management for Public and
Latham, Gary P. Work motivation:
Nonprofit Organizations. San
History, Theory, Research, and
Francisco: John Wiley & Sons,
Practice.
2004.
California:
Sage
Publications Inc., 2007. Luthans,
Fred.
Robbins, Stephen P. and Mary Coulter.
Organizational
Management.
Behavior. New York : McGraw
New
Jersey:
Pearson Education, 2012.
Hill, 2011.
Shields, John. Managing Employee
Mathis, Robert L., John H. Jackson,
Performance
and
Reward
Human Resource Management.
Concepts, Practices, Strategies.
USA: Thomson Learning Inc.,
Cambridge:
2008.
University Press, 2007.
Cambridge
McShane Steven L. and Mary Ann
Spencer, Lyle M. and Signe M.
Von Glinow. Organizational
Spencer, Competence at Work.
Behavior. New York: McGraw-
Newyork: John Wileys and
Hill/Irwin, 2010.
Sons, 1993.
Meyer, G., M. Klewer, P. Nyhuis, “Integrating Competences into Work Planning– The Influence of
Competence-Based
Parameters
on
Strategic
Business Objectives”, Journal of
Mechanical,
Industrial
Science and Engineering, Vol. 7 No. 11, 2013. Nelson, Debra L. and Cary L. Cooper. Positive
Organizational 374