PENGARUH MOTIVASI KERJA, SUPERVISI KEPALA SEKOLAH, DAN KESEJAHTERAAN TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN SUKOHARJO Oleh : Hendra Sukrisna (N P M : 201014075), Juni Trisnowati
ABSTRACT In this study the author has the objective to find out: 1) The significance of the influence of work motivation on the performance of elementary school teachers in the District Sukoharjo Sukoharjo, 2) Significance supervising principal influence on the performance of elementary school teachers in the District Sukoharjo Sukoharjo, 3) Significance of the welfare effects simultaneously on the performance of elementary school teachers in the District Sukoharjo Sukoharjo, 4) the significance of the influence of work motivation, supervision and welfare principals simultaneously on the performance of elementary school teachers in the District Sukoharjo Sukoharjo. Necessary data in this study is primary data in the form of respondents' assessment of the speed of service, certainty, flowers and customer decisions. Data collection methods used in this study is the questionnaire as well as literature on the books relating to the subject matter covered. Results of data analysis in this study it can be concluded that: 1) Work motivation of teachers significantly influence the elementary school teachers in the District Sukoharjo Sukoharjo, 2) Supervision principals have a significant effect on the performance of elementary school teachers in the District Sukoharjo Sukoharjo, 3) Welfare effect significant impact on the performance of elementary school teachers in the District Sukoharjo Sukoharjo, 4) work motivation, supervision and welfare principals have a significant effect on the performance of elementary school teachers in the District Sukoharjo Sukoharjo Keywords: Work Motivation, Supervising Principal, Welfare and Performance Teachers.
PENDAHULUAN Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik. Tugas guru erat kaitannya dengan peningkatan sumber daya manusia melalui sektor pendidikan oleh karena itu perlu upaya-upaya untuk meningkatkan mutu guru untuk menjadi tenaga profesional. Kinerja guru atau prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu (Hasibuan, 2001:94). Ada beberapa hal yang menyebabkan meningkatnya kinerja guru, namun penulis mencoba mengkaji masalah 23
supervisi yang diberikan oleh kepala sekolah, kesejahteraan dan motivasi kerja guru terhadap kinerja guru yang ada di SD di Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo.
PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang hendak dibahas dalam penelitian ini yaitu apakah supervisi kepala sekolah, kesejahteraan dan motivasi kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja guru SD di Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo?
LANDASAN TEORI 1. Kinerja Dalam kajian yang berkenaan dengan profesi guru, Anwar (1986: 22) memberikan pengertian kinerja sebagai seperangkat perilaku nyata yang ditunjukkan oleh seorang guru pada waktu memberikan pelajaran kepada siswanya. Kinerja guru dapat dilihat saat dia melaksanakan interaksi belajar mengajar di kelas termasuk persiapannya baik dalam bentuk program semester maupun persiapan mengajar. Banyak faktor yang mempengarihi kinerja seseorang, baik yang berasal dari dalam diri maupun yang berasal dari luar. Tiffin dan Mccormick (1975: 79) menyatakan ada 2 (dua) macam faktor yang dapat mempengaruhi kinerja seseorang yaitu : 1) faktor individual, yaitu faktor-faktor yang meliputi sikap, sifat-sifat kepribadian, sifat fisik, keinginan dan motivasinya, umur, jenis kelamin, pendidikan, pengalaman kerja, latar belakang budaya dan variabel-variabel personal lainnya. 2) Faktor situasional, yaitu faktor sosial dan organisasi, meliputi : metode kerja, desain dan kondisi alat-alat kerja, penataan ruang kerja dan lingkungan kerja (seperti penyinaran, kebisingan dan ventilasi).
24
Penilaian kinerja menurut Simamora (1997:415) adalah alat yang berfaedah tidak hanya untuk mengevaluasi kerja dari para karyawan, tetapi juga untuk mengembangkan dan memotivasi kalangan karyawan. Penilaian kinerja guru menurut Suparlan lebih lanjut dinyatakan bahwa Standar Kompetensi Guru adalah suatu ukuran yang ditetapkan atau dipersyaratkan daam bentuk penguasaan pengetahuan dan perilaku perbuatan bagi seorang guru agar berkelayakan untuk menduduki jabatan fungsional sesuai dengan bidang tugas, kualifikasi dan jenjang pendidikan. Berdasarkan pengetrian tersebut, standar kompetensi guru dibagi dalam tiga komponen yang saling mengait, yakni : 1) pengelolaan pembelajaran, 2) pengembangan profesi, dan 3) penguasaan akademik. Ketiga komponen SKG tersebut, masing-masing terdiri atas beberapa kompetensi, komponen pertama terdiri dari empat kompetensi, komponen kedua memiliki satu kompetensi, dan komponen ketiga terdiri atas dua kompetensi. Dengan demikian, ketiga komponen tersebut secara keseluruhan meliputi 7 (tujuh) kompetensi dasar, yaitu : a. Penyusunan rencana pembelajaran b. Pelaksanaan interaksi belajar mengajar c. Penilaian prestasi belajar peserta didik d. Pelaksanaan tindak lanjut hasil penilaian prestasi belajar peserta didik e. Pengembangan profesi f. Pemahaman wawasan kependidikan g. Penguasaan bahan kajian akademik sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan. (Standar Kompetensi Guru Direktorat Tenaga Kependidikan 2003)
25
2. Motivasi Menurut G.R. Terry dalam Hasibuan (2005:145), motivasi adalah keinginan yang terdapat pada diri seorang individu yang merangsangnya untuk melakukan tindakantindakan. Menurut As’ad (1995:45), motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja. Motivasi kerja merupakan kondisi psikologis yang mendorong seseorang atau pegawai untuk melaksanakan usaha atau kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi maupun tujuan individual. Dengan demikian disimpulkan bahwa motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang yang menyebabkan ia melakukan sesuatu tinakan tertentu untuk memenuhi kebutuhannya. Jadi motivasi kerja merupakan kondisi psikologis yang mendorong pekerja melakukan usaha menghasilkan barang atau jasa sehingga dapat tercapai suatu tujuan. Maslow menggolongkan adanya lima kebutuhan manusia. (Hasibuan, 2003: 104). Adapun tingkat kebutuhan manusia yang mendorong manusia untuk bekerja menurut Maslow adalah : a. Kebutuhan fisik b. Kebutuhan akan keamanan dan keselamatan c. Kebutuhan Afiliasi d. Kebutuhan akan penghargaan diri/status e. Kebutuhan aktualisasi 3. Supervisi Kepala Sekolah Menurut Carter, supervisi adalah usaha dari petugas-petugas lainnya dalam memperbaiki pengajaran, termasuk menstimulasi, menyeleksi pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru-guru seta merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan pengajaran dan metode serta evaluasi pengajaran (Sahertian, 2000:17). Dari defnisi tersebut maka tugas kepala sekolah sebagai supervisor berarti bahwa dia hendaknya pandai meneliti, mencari,
26
dna menentukan syarat-syarat mana sajakah yang diperlukan bagi kemajuan sekolahnya sehingga tujuan-tujuan pendidikan di sekolah itu semaksimal mungkin dapat tercapai. Menurut Mulyasa (2004:112) salah satu supervisi akademik yang populer adalah supervisi klinis, yang memiliki karakteristik berikut : a. Supervisi diberikan berupa bantuan (bukan perintah), sehingga inisiatif tetap berada di tangan tenaga kependidikan. b. Aspek yang di supervisi berdasarkan usul guru, yang dikaji bersama kepala sekolah sebagai supervisor untuk dijadikan kesepakatan. c. Instrumen dan metode observasi dikembangkan bersama oleh guru dan kepala sekolah. d. Mendiskusikan dan menafsirkan hasil pengamatan dengan mendahulukan interpretasi guru. e. Supervisi dilakukan dalam suasana terbuka secara tatap muka, dan supervisor lebih banyak mendengarkan serta menjawab pertanyaan guru daripada memberi saran dan pengarahan f. Supervisi klinis sedikitnya memiliki tiga tahap, yaitu pertemuan awal, pengamatan, dan umpan balik. g. Adanya penguatan dan umpan balik dari kepala sekolah sebagai supervisor terhadap perubahan perilaku guru yang positif sebagai hasil pembinaan. h. Supervisi dilakukan secara berkelanjutan untuk meningkatkan suatu keadaan dan memecahkan suatu masalah. 4. Kesejahteraan Pengertian kesejahteraan menurut Hasibuan (2002:184) adalah “Balas jasa pelengkap (material dan non material) yang diberikan berdasarkan kebijaksanaan”. Tujuannya adalah untuk mempertahankan dan memperbaiki kondisi fisik dan mental
27
karyawan atau bawahan agar produktivitas kerjanya meningkat. Menurut Hasibuan (2002:187) menerangkan bahwa tujuan pemberian kesejahteraan antara lain sebagai berikut : 1) untuk meningkatkan kesetiaan dan keterikatan karyawan kepada perusahaan. 2) memberikan ketenangan dan pemenuhan kebutuhan bagi karyawan beserta keluarganya. 3) memotivasi gairah kerja, disiplin dan produktivitas kerja karyawan. 4) menurunkan tingkat absensi dan turn over karyawan. 5) menciptakan lingkungan dan suasana kerja yang baik serta nyaman. 6) membantu lancarnya pelaksanaan pekerjaan untuk mencapai tujuan. 7) memelihara kesehatan dan meningkatkan kualitas karyawan. 8) mengefektifkan pelaksanaan program pemerintah dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia. 9) meningkatkan status sosial karyawan beserta keluarganya. 10) asas kesejahteraan adalah keadilan dan kelayakan serta melanggar peraturan legal pemerintah.
KERANGKA PEMIKIRAN Bertolak dari kajian di atas, maka dapat dibuat suatu kerangka pemikiran sebagai berikut :
Motivasi kerja (X1) Supervisi Kepala Sekolah (X2)
Kinerja (Y2)
Kesejahteraan (X3)
Gambar 1. Kerangka Pemikiran
HIPOTESIS Hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian yaitu diduga supervisi kepala sekolah, kesejahteraan dan motivasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja guru SD di Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo baik secara parsial maupun secara simultan. 28
METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yang menganalisis tentang pengaruh variabel independen yang terdiri dari supervisi kepala sekolah, kesejahteraan dan motivasi terhadap variabel dependen yaitu kinerja. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian guru yang ada di SD di Kecamatan Sukoharjo. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer yang berupa penilaian responden tentang supervisi kepada sekolah, kesejahteraan, motivasi dan kinerja. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan kuesioner serta studi pustaka pada buku-buku yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas. Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan teknik regresi linier berganda, uji t, uji F, dan uji koefisien determinasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa berdasarkan jenis kelamin mayoritas responden adalah perempuan, dimana jumlah responden yang mempunyai jenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 38 orang atau mencapai sebesar 54,29% dari jumlah total responden yaitu 70 responden. Berdasarkan golongan mayoritas adalah antara golongan IIA – IID, dimana responden yang mempunyai golongan IIA – IID terdapat sebanyak 38 responden atau 54,29% dari jumlah seluruh responden. Berdasarkan jabatan sebagian besar responden adalah guru kelas, dimana terdapat 52 responden atau 74,29% dari jumlah seluruh responden adalah guru kelas. Penilaian motivasi kerja guru yang ada di Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo adalah tinggi. Penilaian supervisi kepala sekolah di Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo adalah cukup baik.
29
Penilaian kesejahteraan guru Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Sukoharjo adalah sedang. Dan penilaian kinerja guru Sekolah Dasar Negeri yang ada di Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo adalah sedang. Berdasarkan ujij regresi linier berganda dalam penelitian ini dapat diketahui bahwa supervisi kepala sekolah, kesejahteraan dan motivasi mempunyai pengaruh yang positif terhadap kinerja guru di Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo. Berdasarkan uji hipotesis dalam penelitian ini dapat diketahui bahwa supervisi kepala sekolah berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru Sekolah Dasar di Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo secara parsial dengan nilai thitung > ttabel yaitu (3,304 > 1,997) dan nilai signifikansi (p-value) < 0,05 yaitu (0,002 < 0,05), berarti Ho ditolak dan menerima Ha. Kesejahteraan berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru Sekolah Dasar di Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo secara parsial dengan nilai thitung > ttabel yaitu (3,576 > 1,997) dan nilai signifikansi (p-value) < 0,05 yaitu (0,001 < 0,05), berarti Ho ditolak dan menerima Ha. Motivasi kerja guru berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru Sekolah Dasar di Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo secara parsial dengan nilai thitung > ttabel yaitu (4,581 > 1,997) dan nilai signifikansi (p-value) <0,05 yaitu (0,000 < 0,05), berarti Ho ditolak dan menerima Ha. Dan supervisi kepala sekolah, kesejahteraan dan motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru Sekolah Dasar di Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo dengan nilai Fhitung > Ftabel yaitu (96,558 > 2,74) dan nilai signifikansi (p-value) < 0,05 yaitu (0,000 < 0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Kontribusi pengaruh variabel independen yang terdiri dari motivasi kerja, supervisi kepala sekolah dan kesejahteraan terhadap kinerja guru Sekolah Dasar di Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo sebesar 81,4% sedangkan sisanya sebesar 18,6% dipengaruhi oleh faktor yang lainnya.
30
2. Pembahasan Mengingat nilai thitung > ttabel yaitu (3,304 > 1,997) dan nilai signifikansi (p-value) < 0,05 yaitu (0,002 < 0,05), berarti Ho ditolak dan menerima Ha, artinya supervisi kepala sekolah berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru Sekolah Dasar di Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo secara parsial, sehingga H1 dalam penelitian ini terbukti kebenarannya. Mengingat nilai thitung > ttabel yaitu (3,576 > 1,997) dan nilai signifikansi (p-value) < 0,05 yaitu (0,001 < 0,05), berarti Ho ditolak dan menerima Ha, artinya kesejahteraan berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru Sekolah Dasar di Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukoharo secara parsial, sehingga hipotesis 2 dalam penelitian ini terbukti kebenarannya. Mengingat nilai thitung > ttabel yaitu (4,581 > 1,997) dan nilai signifikansi (p-value) <0,05 yaitu (0,000 < 0,05), berarti Ho ditolak dan menerima Ha, artinya motivasi kerja guru berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru Sekolah Dasar di Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo secara parsial, sehingga hipotesis 3 dalam penelitian ini terbukti kebenarannya. Mengingat nilai Fhitung > Ftabel yaitu (96,558 > 2,74) dan nilai signifikansi (pvalue) < 0,05 yaitu (0,000 < 0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti motivasi kerja, supervisi kepala sekolah, dan kesejahteraan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru Sekolah Dasar di Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo sehingga hipotesis 4 dalam penelitian ini terbukti kebenarannya.
31
KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dalam penelitian ini dapat ditarik kesimpulan supervisi kepala sekolah, kesejahteraan dan motivasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja guru SD di Kecamatan Sukoharjo baik secara parsial maupun secara simultan.
SARAN 1. Dibutuhkan pelaksanaan upervisi yang efektif untuk dapat membantu guru dalam melaksanakan tugas pembelajaran di sekolah. 2. Untuk itu dalam upaya meningkatkan kinerja guru melalui peningkatan kesejahteraan dibutuhkan peningkatan kesadaran guru akan tujuan dari pemberian kesejahteraan. 3. Perlu adanya perhatian sekolah terhadap aspek pemenuhan kebutuhan guru sehingga guru akan lebih termotivasi dalam melakukan pekerjaannya.
REFERENSI Afni Hikmawati, 2005, “Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Motivasi Kerja Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru pada SMK Negeri di Wonosobo”. Tesis tidak dipublikasikan, Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Semarang.
Algifari, 1997, Analisis Regresi, Kasus dan Solusi, BPFE, Yogyakarta.
Artikel
Internet, Masih Banyak Guru www.suaramerdeka.com/harian.htm.
SD
yang
Belum
Layak
Mengajar,
Dedi Supriadi, 1998. Mengangkat Citra dan Martabat Guru. Adi Citra Karya Nusa, Yogyakarta.
Depdikbud, 1990, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta.
Depdiknas, 2003, Standar Kompetensi Guru Direktorat Tenaga Kependidikan, Dirjen Pendidikan Nasional RI, Jakarta.
32
Hadari Nawawi, 2005, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis yang Kompetitif, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Hani Handoko, 2000, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, BPFE, Yogyakarta.
, 2000, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta.
Henri Simamora, 2001, Manajemen Sumber Daya Manusia, STIE YKPN, Jakarta.
H. AR Tilaar, 2000, Beberapa Agenda Reformasi Pendidikan Nasional Dalam Perspektif Abad 21, Tera Indonesia, Magelang.
Ibrahim Bafadal, 2004, Supervisi Pengajaran : Teori dan Aplikasi Dalam Membina Profesionalisme Guru, Bumi Aksara, Jakarta.
Laeli Kurniawati, 2007, “Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru SMK Negeri 1 Purbalingga”, Tesis Tidak Dipublikasikan, Program Pascasarjana, Undip, Semarang.
Laporan Balitbang Depdiknas, 2002, http://www.suaramerdeka.com/htm. (15 september 2002).
Made Pidarta, 2002, Pemikiran tentang Supervisi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.
Melayu Hasibuan,SP, 2002, Organisasi dan Motivasi, Bumi Aksara, Jakarta.
Manulang, 2001, Manajemen Personalia, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Mol As’ad, 2000, Psikologi Industri Seri Sumber Daya Manusia. Liberty, Yogyakarta.
Mulyasa, E., 2004, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Remaja Rosdakarya, Bandung.
M. Ngalim Purwanto, 2004, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Remaja Rosdakarya, Bandung.
33
Pandji Anoraga, 2005, Psikologi Kerja, Rineka Cipta, Jakarta.
Peid Sahertian, 2000, Supervisi Pendidikan dalam Rangka Inservice Education, Rineka Cipta, Jakarta.
Santoso Singgih, 2000, SPSS Mengolah Data Statistik Secara Profesional, Media Komputindo, Jakarta.
Sardiman, 2005, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta : Grafindo Persada.
Sarni, tth, “Pengaruh Kreativitas Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Supervisi Pengajar oleh Pengawas Sekolah Terhadap Kinerja Guru di 29 SMP Negeri Kabupaten Batang”, Tesis, Tidak Dipublikasikan, Program Pascarsarjana Undip, Semarang.
Sedarmayanti, 2000, Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta.
Suharsimi Arikunto, 2002, Prosedur Penelitian Suatu Praktek, Rajawali Press, Jakarta.
Sugiyono, 2005, Statistika Untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung.
Suparlan, 2006, Belajar dari Kebijakan Pendidikan Tempo Doeloe, Bandung : Rosda.
Sri Retno Pudji Rahayu, 2005, “Pengaruh Persepsi Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Motivasi terhadap Kinerja Guru SMK Negeri Bisni Manajemen di Kota Semarang”, Tesis, Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Semarang.
Teguh Riyanto, 2009, “Pengaruh Komitmen Organisasi dan Motivasi Terhadap Kinerja Guru SMA 1 Karanganyar dengan Lingkungan Sebagai Variabel Intervening”. Tesis Tidak Dipublikasikan, UNISRI Surakarta.
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
34