48 Master Bahasa Vol. I No. 2; Juli 2013:48−55
PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI PENDEKATAN KONSTEKTUAL KELAS IV SD NEGERI 53 KECAMATAN LUENG BATA KOTA BANDA ACEH oleh Hidayat* ABSTRAK
Penelitian ini membahas masalah, (1) Bagaimanakah proses pembelajaran dalam menulis karangan narasi melalui pendekatan kontekstual kelas IV SD Negeri 53 Kecamatan Lueng Bata Kota Banda Aceh? (2) Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa dalam menulis karangan narasi melalui pendekatan kontekstual kelas IV SD Negeri 53 Kecamatan Lueng Bata Kota Banda Aceh? Asumsi penelitian adalah (1) masih rendahnya kemampuan siswa menulis karangan narasi pada kelas IV, (2) proses pembelajaran dengan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi, (3) meningkatnya proses pembelajaran dengan pendekatan kontekstual diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa menulis karangan narasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Tindakan penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus. Tiap-tiap siklus terdiri atas empat kegiatan, yaitu (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Sumber data dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SD Negeri 53 Kota Banda Aceh. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi dan tes hasil belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menulis karangan narasi siswa kelas IV adalah sebagai berikut: pada siklus I aktivitas guru 58% kategori cukup, siklus II 75% kategori baik, dan siklus III 96% kategori sangat baik. Aktivitas siswa pada siklus I 51 kategori cukup, siklus II 71% kategori baik, dan siklus III 91% kategori sangat baik. Nilai rata-rata siswa pada siklus I58,16, siklus II 63,65, dan siklus III 68,84. Dengan demikian, kemampuan siswa kelas IV SD Negeri 53 Kota Banda Aceh dalam menulis karangan narasi meningkat dengan menggunakan pendekatan kontekstual. .Kata Kunci : Kemampuan menulis, karangan narasi, pendekatan kontekstual
* Penulis adalah Mahasiswa MPBSI Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
49
Peningkatan Kemampuan Siswa... (Hidayat) ABSTRACT
This research discusses obout, (1) How is the learning process of narative essay writting through contextual approach to the fourth grade students of SD Negeri 53 Kecamatan Lueng Bata – Banda Aceh? (2) How is the increase of students’ ability in writing narrative essay through contextual approach to the fourth grade students of SD Negeri 53 Kecamatan Lueng Bata – Banda Aceh ? The Research assumption is (1) The low of the fourth grade students’ ability in writing a narrative essay, (2) Learning process of contextual approach can increase the students’ ability in writing narrative essays, (3) The Increase of learning process of contextual approach is expected to improve the students’ability in writing a narrative essay. This research uses a qualitative approach. The type of the research is a classroom action research (CAR). This research is carried out within three cycles and each cycles is consists of four activities, namely (1) Planning, (2) Action, (3) Observation, (4) Reflection. The Sources of the data is the teachers and the fourth grade students of SD Negeri 53 Banda Aceh. The data is collected by using observation techniques and test of students learning outcome .The results of the research are as followed: in the first teachers activities cycles about 58% is enough category, the second cycles about 75% is good category and the third cycle about 96% is very good category. The first students activities cycle about 51% is enough category, the second cycle about 71% is good category and the third cycle about 91% is very good category. The average value of the first cycle is 158,16, the second is 63,65 and the third is 68,84. Thus, the ability of the fourth grade students of SD Negeri 53 Kecamatan Lueng Bata – Banda Aceh in writing narrative essay increase by using a contextual approach. Keywords : Writing Ability, narrative essay, contextual approach
Pendahuluan Pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar memiliki peranan yang sangat penting bagi peserta didik untuk mampu menjadi pribadi yang cerdas, terampil, serta mampu berkomunikasi dengan baik secara lisan maupun tulisan dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan masyarakat. Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah diarahkan untuk meningkatkan kemampuan anak didik dapat berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulisan serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesusastraan Indonesia. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, menulis merupakan salah satu keterampilan yang harus dikuasai siswa. Menulis merupakan kegiatan yang sifatnya berkelanjutan sehingga pembelajaran perlu dilaksanakan secara berkesinambungan sejak di SD. Hal ini didasarkan bahwa kemampuan menulis di SD merupakan
kemampuan dasar sebagai bekal belajar pada jenjang berikutnya. Oleh karena itu, kemampuan menulis di SD perlu mendapat perhatian yang optimal sehingga dapat memenuhi target kemampuan menulis yang diharapkan. Kegiatan menulis khususnya menulis karangan tingkat SD termasuk dalam aktivitas pembelajaran yang memprihatinkan. Banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam menuangkan ide/gagasan ke dalam bentuk tulisan. Pada pokok bahasan karangan untuk kelas IV Sekolah Dasar semester II, merupakan pokok bahasan yang sering berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Dasar pertimbangan penulis memilih penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual dalam keterampilan menulis karangan narasi tersebut adalah karena beberapa alasan, yaitu pendekatan kontekstual membantu guru mengaitkan mateari pembelajaran dengan situasi dunia nyata siswa dan untuk mengaitkan informasi baru dengan pengetahuan yang sudah
50 Master Bahasa Vol. I No. 2; Juli 2013:48−55 dimiliki siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dan menerapkannya dalam kehidupan mereka sehari hari. Pendekatan konstekstual memiliki tujuh komponen utama dalam pembelajaran kontekstual, yaitu konstruktivisme (Constructivism), menemukan (Inquiry), bertanya (Questioning), masyarakat-belajar (Learning Community), pemodelan (Modeling), refleksi (Reflection), dan penilaian yang sebenarnya (Authentic Assessment) (Depdiknas, 2002:10). Dengan demikian belajar secara kontekstual berarti belajar mengeluarkan potensi penuh seorang siswa secara alamiah. Dengan kata lain memberi kesempatan pada siswa untuk menerapkan dan mengembangkan ide/gagasan secara kritis dan komunikatif dalam bentuk bahasa tulis yang dapat bermakna bagi dirinya maupun bagi yang membacanya. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang difokuskan pada peningkatan kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi melalui pendekatan konstektual kelas IV SD Negeri 53 Kecamatan Lueng Bata Kota Banda Aceh.
berjumlah 26 orang, yang terdiri dari 14 orang siswa laki-laki dan 12 orang siswa perempuan. Sasaran pembelajarannya adalah menulis karangan narasi melalui pendekatan kontekstual. Prosedur Penelitian Sesuai dengan metode penelitian yang digunakan, yaitu penelitian tindakan kelas. Prosedur yang akan ditempuh terdiri dari tiga siklus yang saling berkaitan dan berkesinambungan. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Siklus tersebut dilaksanakan denagn menganalisis perubahan yang ingin dicapai yaitu mengetahui peningkatan hasil belajar siswa melalui pendekatan pembelajaran kontekstual/ Contextual Teaching Learning (CTL)
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: 1) Observasi (pengamatan) dilakukan guru kolaborasi terhadap pembelajaran yang peneliti lakukan. Guru kolaborasi mengamati dan mencatat hal-hal yang dianggap penting untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa. Pencatatan tersebut dilakukan pada lembar observasi yang telah disiapRancangan Penelitian kan. Penelitian dilakukan oleh observer. Penelitian ini menggunakan rancangan peneli2) Tes atau penilaian untuk mengetahui tian tindakan kelas (Classroom Action Research) prestasi belajar siswa. Tes yang dilakukan yang bertujuan untuk memperbaiki kondisi berupa pos tes dalam tiga tahapan baik pembelajaran. Penelitian ini berusaha mengkaji pada siklus 1, 2, dan 3. dan merefleksi suatu pendekatan pembelajaran dengan tujuan untuk meningkatkan proses dan Teknik Analisis Data produk pengajaran di kelas. Menurut Arikunto Menurut Arikunto (2011:127) data adalah hasil dkk, (2011:58), penelitian tindakan kelas adalah pencatatan penelitian, baik yang berupa fakta penelitian (action research) yang dilakukan de- atau angka yang dapat dijadikan bahan untuk ngan tujuan memperbaiki mutu praktik pembe- menyusun suatu informasi. Sesuai pernyataan lajaran di kelasnya. tersebut, penelitian ini menggunakan data kualitatif dan kuantitatif. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 53 (1) Teknik Kualitatif yang berlokasi di Desa Lueng Bata Kecamatan Teknik kualitatif digunakan untuk menganaliLueng Bata Kota Banda Aceh. Sekolah ini ter- sis data kualitatif. Data kualitatif diperoleh dari diri dari Subjek penelitian yang diamati sebagai intrumen nontes yang berupa hasil observasi. sumber data adalah semua siswa kelas IVa yang Penganalisisan data kualitatif tersebut dilakukan
Peningkatan Kemampuan Siswa... (Hidayat) dengan menganalisis lembar-lembar nontes. Untuk menjawab rumusan masalah dilakukan analisis terhadap kegiatan belajar mengajar meliputi: 1) Analisis Tes Hasil Belajar Siswa Analisis hasil belajar diperoleh dari data menulis karangan narasi. Tiap-tiap karangan siswa dinilai oleh guru berdasarkan aspek yang telah ditentukan dengan skor maksimal 100. Siswa dianggap memiliki kompetensi yang baik apabila secara individu total nilai yang diperoleh mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan yaitu 65. Dari penilaian tersebut, guru dapat mengetahui kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi. Skor yang diperoleh akan diubah dalam bentuk nilai. Nilai tersebut akan dikategorikan ke dalam kriteria sangat baik, baik, cukup, atau kurang. 2) Analisis Lembar Observasi Lembar observasi merupakan suatu lembar peng-amatan mengenai aktivitas siswa dan peneliti selama proses pembelajaran berlangsung. Lembar observasi tersebut dianalisis, kemudian hasil tersebut dinilai berdasarkan rentang nilai dari setiap observasi/pengamatan. (2) Teknik Kuantitatif Teknik kuantitatif digunakan untuk menganalisis data kuantitatif dengan tujuan mengetahui hasil menulis karangan narasi siswa setelah mengikuti pembelajaran menulis karangan narasi dengan pendekatan kontekstual. Instrumen Penelitian Instrumen adalah alat yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data penelitian (Sanjaya. 2011:84). Penelitian tindakan kelas ini menggunakan dua bentuk instrumen yaitu instrumen tes dan instrumen nontes. Instrumen tes berisi pe-rintah menulis karangan narasi. Instrumen nontes yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi guru dan siswa.
51 (1) Instrumen Tes Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, penulis melakukan tes pada siswa kelas IV. Tes yang diberikan adalah perintah pada siswa untuk menulis karangan narasi. Beberapa aspek yang dinilai dalam menulis karangan narasi adalah sebagai berikut. (1) Hubungan antara judul dan isi karangan, (2) karakteristik narasi, (3) pilihan kata (diksi), (4) penggunaan kalimat, (5) ejaan dan tanda baca, (6) kerapian tulisan. (2) Instrumen Nontes Intrumen nontes yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi aktivitas guru dan siswa. Lembar observasi berisikan pengamatan aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran menulis karangan narasi melalui pendekatan kontekstual. Observasi dilakukan mulai awal hingga akhir pembelajaran berlangsung. Lembar observasi ini digunakan sebagai bahan refleksi pembelajaran berikutnya. Hasil Penelitian dan Pembahasan Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendekatan kontekstual memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru (nilai rata-rata hasil tes siswa meningkat dari siklus I, II, dan III) yaitu masingmasing 58,16 pada siklus I menjadi 63,65 pada siklus II, dan menjadi 68,84 pada siklus III. Dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas dalam meningkatakan kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi melalui pendekatan kontekstual kelas IV SDN 53 Kecamatan Lueng Bata Kota Banda Aceh diperoleh gambaran sebagai berikut. (1) Analisisis Data Hasil Observasi Guru Observasi terhadap aktivitas guru adalah kegiatan observer untuk mengamati dan memberi komentar terhadap pelaksanaan pembelajaran menulis karangan narasi dengan menggunakan pendekatan kontekstual. Berdasarkan catatan dalam lembar observasi kegiatan guru, dalam
52 Master Bahasa Vol. I No. 2; Juli 2013:48−55 pelaksanaan komponen pembelajaran kontekstual guru senantiasa mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Kegiatan observasi dilakukan oleh rekan guru dengan peneliti. Dari hasil pengamatan observer dinyatakan bahwa aktivitas guru dalam proses pembelajaran siklus I masih tergolong rendah dengan persentase 58% dengan kriteria cukup. Hal tersebut menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran pada siklus I guru belum sepenuhnya melaksanakan tugas atau dengan kata lain guru belum melaksanakan semua langkah- langkah pembelajaran dengan baik sesuai dengan yang diharapkan. Dengan demikian, masih harus dilakukan siklus II guna diperoleh hasil yang maksimal. Dalam siklus II walaupun belum maksimal, aktivitas guru dalam proses pembelajaran menga-lami kenaikan yang lumayan signifikan. Peningkatan persentase observasi aktivitas guru pada siklus II adalah 75% dan sudah tergolong dalam kriteria baik. Hal ini membuktikan bahwa proses belajar mengajar dengan menerapkan pendekatan kontekstual pada menulis karangan narasi sudah berjalan dengan baik. Agar diperoleh hasil yang lebih maksimal lagi, maka dilakukan siklus berikutnya yaitu siklus III. Pada siklus III guru telah berhasil menerapkan pendekatan kontekstual pada menulis karangan narasi dengan persentase yang dicapai adalah 96% termasuk dalam kategori sangat baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa guru pada siklus III dalam melakukan proses pembelajaran sudah mencapai target yang telah ditentukan, bahkan sangat maksimal sehingga tidak perlu dilakukan lagi siklus selanjutnya. Secara keseluruhan dari pengamatan ini membuktikan bahwa kemampuan guru dalam me-ngelola pembelajaran sudah sangat baik, kualitas PBM sangat baik, kesempatan siswa untuk terlibat dalam pembelajaran sangat banyak, dan guru sangat terbantu dengan tersedianya perangkat pembelajaran.
narasi yang diterapkan menunjukkan bahwa aktivitas siswa tergolong ke dalam kategori cukup dengan persentase 51% pada siklus I. Dengan demikian, perlu diadakan lagi siklus II atau sampai tercapainya ketuntasan yang telah ditetapkan yaitu 85%, dengan upaya guru lebih memotivasi siswa lagi untuk lebih aktif dalam pembelajaran sehingga dapat tercapai hasil yang diinginkan. Pada siklus II siswa diminta lebih berperan aktif dalam proses pembelajaran, berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II terjadi peningkatan dengan persentase 71% tergolong dalam kategori baik. Pada siklus III siswa sudah menikmati dan sudah terbiasa dengan pendekatan kontekstual pada karangan menulis narasi dan siswa sudah berperan aktif dalam pembelajaran sehingga persentase aktivitas siswa mengalami peningkatan menjadi 91% tergolong dalam kategori sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan pendekatan kontekstual pada menulis karangan narasi telah meningkatkan aktivitas siswa pada setiap siklus. Karena skor 88% sudah dikategorikan sangat baik, tidak perlu dilakukan lagi siklus selanjutnya karena standar yang ditentukan telah tercapai dengan maksimal.
(3) Analisis Data Hasil Tes Siswa Berdasarkan skor hasil kemampuan siswa dari setiap siklus, pada umumnya siswa mengalami peningkatan dalam menulis karangan narasi. Data yang diperoleh dalam penelitian hasil kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi melalui pendekatan kontekstual dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas IV SD Negeri 53 Kecamatan Lueng Bata Kota Bnada Aceh. Dari hasil analisis, dimana diperoleh hasil yang sangat memuaskan, yaitu terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada siklus II dan siklus III. Adapun pada siklus pertama dengan penerapan pendekatan kontekstual pada menulis karangan narasi belum terjadi peningkatan hasil belajar, jumlah siswa yang menca(2) Analisis Data Hasil Observasi Siswa pai KKM adalah 1 orang siswa dan 25 orang Hasil observasi aktivitas siswa pada saat proses siswa lainnya masih di bawah nilai KKM yang pembelajaran berlangsung dengan penerapan ditetapkan dengan nilai rata-rata hasil tes siswa pendekatan kontekstual pada menulis karangan yaitu 58,16.
Peningkatan Kemampuan Siswa... (Hidayat) Pada siklus II terjadi peningkatan dari siklus I yaitu 11 orang siswa telah mencapai nilai KKM yang telah ditentukan atau dengan kata lain tuntas belajar dan 15 orang siswa sisanya belum mencapai nilai KKM dengan nilai ratarata hasil tes siswa yaitu63,65. Peningkatan belajar siswa sangat meningkat pada siklus III yaitu 24 orang siswa tuntas mempelajari menulis karangan narasi dengan pendekatan kontekstual, dan hanya 2 orang siswa saja yang nilai tesnya dibawah nilai KKM dengan nilai rata-rata siswa yaitu 68,84. Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa penerapan pendekatan kontekstual mampu meningkatkan hasil belajar siswa untuk materi menulis karangan narasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar siswa karena melalui pembelajaran ini siswa belajar bagaimana menulis karangan narasi dengan baik dan benar. Hal ini terjadi karena bertambahnya pengalaman guru (peneliti) dalam menerapkan pendekatan kontekstual pada menulis karangan narasi dan terbiasanya siswa dengan model pembelajaran dengan pendekatan konstektual yang dilakukan guru, timbulnya sikap positif siswa. yaitu dari kondisi sulit memahami pokok bahasan menulis narasi menjadi lebih mudah memahaminya.
53 3) Pembelajaran dengan mengunakan pendekatan konstektual dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi. Peningkatan hasil belajar menulis karangan narasi siswa kelas IV SDN 53 Kota Banda Aceh dengan pendekatan konstektual tahun pelajaran 2011/2012 dapat dilihat dalam tiga siklus. Pada siklus I nilal rata-rata kelas (58,16), siklus II (63,65), dan siklus HI (68,84). Saran 1) Kepada pihak sekolah hendaknya lebih memperhatikan strategi, pendekatan, metode, dan media pembelajaran, karena faktor metode akan sangat mendukung kelancaran proses belajar mengajar, sehingga anak didik lebih bergairah dalam mengikuti proses belajar mengajar. 2) Guru hendaknya berfikir kreatif untuk menentukan strategi, pendekatan, metode, dan media apa yang harus diterapkan guna mencapai kompetensi dasar yang ditargetkan dalam kurikulum. 3) Dalam kegiatan belajar mengajar guru diharapkan menciptakan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Karena rendahnya hasil belajar yang dicapai siswa tidak semata-mata disebabkan kemampuan siswa, tetapi juga bisa disebabkan kurang berhasilnya guru dalm mengajar. 4) Selalu mencari kekurangan-kekurangan dalam proses pembelajaran dan berupaya memperbaikinya. 5) Diharapkan kepada siswa dapat meningkatkan lagi kemampuannya dalam menulis khususnya menulis karangan narasi.
Simpulan 1) Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, aktivitas guru pada proses pembelajaran menulis karangan narasi siswa kelas IV SDN 53 Kota Banda Aceh dengan menggunakan pendekatan konstektual mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil observasi terhadap guru yang terus mengalami peningkatan, dari siklus I 58% DAFTAR PUSTAKA (cukup), siklus II 75% (baik), dan pada siklus III menjadi 96% (sangat baik). Alwasilah, A. C. 2007. Pokoknya Menulis. 2) Aktivitas siswa kelas IV SDN 53 Kota Bandung: Kiblat. Banda Aceh mengalami peningkatan. Hal ini dibuktikan dengan terjadinva pening- Arikunto, Suharsimi dkk. 2011. Penelitian Tinkatan pemerolehan skor aktivitas siswa dakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara. pada setiap siklus, yaitu pada siklus I 51% (cukup), siklus II 71%(baik), dan siklus III BSNP, 2006. Standar Kompetensi dan Kompe91% (sangat baik). tensi Dasar SD (MI), Jakarta.
54 Master Bahasa Vol. I No. 2; Juli 2013:48−55 Depdiknas, 2002. Pendekatan Kontekstual Minarti, Rina minarti.2010. Peningkatan Ke(Contextual Teaching and Learning terampilan Menulis Kembali Karangan (CTL)). Jakarta. Narasi dengan Metode IKP (Imitasi, Komprehensi, dan Produksi) melalui Depdiknas, 2003,Pendekatan Kontekstual (ConMedia Film Kartun pada Siswa Ketextual Teaching and Learning. Jakarta. las III MI Muhammadiyah Purwodadi Tembarak Temanggung.http://lib.unnes. Djauzak Ahmad, dkk. 1996. Metodik Khuac.id/5512.diakses tanggal 2 Januari sus Pengajaran Bahasa Indonesia di 2012. Sekolah Dasar. Jakarta: Dirjen Pendidikan Dasar Departemen Pendidikan Misdan, K.U. (1980). Seni Pengajaran Bahasa Nasional. (Menyimak, Bicara, Membaca, Menulis). Bandung: FKKS-IKIP. Karolina, Anita. 2008. Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Menulis Karangan Pujiyanti, Hermawanti. 2010. Peningkatan Narasi melalui Penggunaan Media Keterampilan Menulis Karangan NaGambar Seri di Kelas IV SD Negeri Jurasi Berdasarkan Pengalaman Pribadi lang Kota Bogor. http://repository.upi. Mengguanakan Metode Pika-Raka pada edu/operator/upload. diakses tanggal 2 Siswa Kelas VII SMP Negeri 02 Weleri Januari 2012. Kabuppaten Kendal.http://lib.unnes. ac.id/9957.diakses tanggal 2 Januari Kasihani, E.K. dan Suyanto. 2003. Contextual 2012. Teaching and Learning (CTL): dalamPengajaran dan Pembelajaran Bahasa. Program Pasca Sarjana. 2011. Pedoman PenuMalang. lisan Tesis. MPBSI PPs Unsyiah Banda Aceh. Keraf, Gorys. 2001. Komposisi. Ende-Flores: Nusa Indah. Sabarti, dkk. 1988. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: ErKeraf, Gorys. 2002. (ed). Diksi dan Gaya Balangga. hasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Keraf, Gorys. 2007. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Sanjaya, Wina. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Kosasih, E. 2003. Kompetensi Ketatabahasaan dan Kesusastraan. Bandung: Prama Semi, M. Atar. 2003. Menulis Efektif. Padang: Widya. Angkasa Raya. Masudah, Himatul. 2010. Peningkatan Ke-ter- Semi, M. Atar. 2007. Dasar-dasar Keterampilan ampilan Menulis Karangan Narasi MeMenulis. Bandung: Angkasa. lalui Media Komik tanpa Teks dengan Teknik Mengarang Terpimpin pada Siswa Sulasih, Ellyani. 2004. Peningkatan KemamKelas IV MI Roudlotusysyubban Winong puan Menulis Deskripsi dengan Strategi Pati.http://lib.unnes.ac.id/5507. diakses Inkuiri Pada Siswa Kelas II SMPN I tanggal 2 Januari 2012. Binuang, Kabupaten Tapin Kalimantan Selatan. Tesis. Malang: Pasca Sarjana.
Peningkatan Kemampuan Siswa... (Hidayat) Sutari, Ice dkk. 1997. Dasar-dasar kemampuan Menulis. Bandung: FPBS IKIP Bandung
55 Tarigan, Henry Guntur. 1994. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Suyanto. 2004. Teknik Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Surabaya: SIC. Tarigan, Henry Guntur. 1996. Membina Keterampilan Menulis Paragraf dan Syafi’ie, Imam. 1988. Retorika dalam Menulis. Pengembangannya. Bandung: Angkasa. Jakarta: Depdikbud. Zaimar, dan Harahap. 2009. Telaah Wacana. JaTarigan, Henry Guntur. 1986. Pengajaran karta: The Intercultural Institute. Analisis Kesalahan Berbahasa. Bandung: Angkasa.