PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KREATIF CERPEN SISWA KELAS VIIIA SMPN 2 RAMBIPUJI JEMBER MELALUI STRATEGI SUGESTI IMAJINASI St. Julaeha Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia
Abstrak: Setelah dilakukan observasi terungkap bahwa kemampuan menulis cerpen bertolak dari peristiwa yang pernah dialami siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Rambipuji Jember masih perlu ditingkatkan karena pembelajaran menulis kreatif cerpen belum mengalami ketuntasan secara klasikal. Berkaitan dengan itu penelitian ini mengkaji peningkatan kemampuan menulis kreatif cerpen siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Rambipuji melalui strategi sugesti imajinasi. Penelitian ini bertujuan untuk (1) meningkatkan proses pembelajaran menulis kreatif cerpen siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Rambipuji melalui startegi sugesti imajinasi; (2) meningkatkan hasil pembelajaran menulis kreatif cerpen siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Rambipuji melalui startegi sugesti imajinasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan rancangan penelitian tindakan kelas. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan menulis kreatif cerpen siswa dapat ditingkatkan melalui strategi sugesti imajinasi. Peningkatan kemampuan menulis cerpen melalui strategi sugesti imajinasi dibuktikan dengan nilai proses dan nilai hasil menulis cerpen. Pada siklus I menunjukkan bahwa proses pembelajaran menulis kreatif cerpen termasuk dalam katagori baik (B) sedangkan hasil menulis kreatif cerpen mencapai ketuntasan secara klasikal karena 88% siswa tuntas belajar menulis cerpen. Pada siklus II proses pembelajaran menulis kreatif cerpen termasuk dalam katagori sangat Baik (SB) sedangkan hasil menulis cerpen mencapai ketuntasan klasikal 100%. Menurut KTSP KKM mata pelajaran bahasa Indonesia pada siswa VIII ditetapkan KKM ≥70. Kata kunci: peningkatan, menulis kreatif cerpen, sugesti imajinasi Menulis kreatif cerpen merupakan salah satu kompetensi dasar yang harus dikembangkan dan dikuasai oleh siswa kelas VIII. Siswa tidak mampu menulis cerpen. Siswa merasa sulit mendata peristiwaperistiwa yang pernah dialami. Siswa tidak tahu harus dari mana untuk memulai menulis cerpen dan bagaimana menulis kreatif cerpen. Hal ini dibuktikan dengan hasil
belajar siswa menulis kreatif cerpen sangat memprihatinkan. Hasil belajar siswa tidak mencapai KKM, tidak mencapai ketuntasan secara klasikal. Pembelajaran menulis kreatif cerpen tidak digunakan media yang dapat memudahkan siswa untuk menulis cerpen. Guru tidak menggunakan strategi pembelajaran. Berdasar uraian permasalahan pembelajaran menulis kreatif cerpen pada siswa
NOSI Volume 1, Nomor 4, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 351
kelas VIII SMP Negeri 2 Rambipuji perlu dicari solusinya untuk meningkatkan kemampuan menulis kreatif cerpen. Untuk mengatasi permasalahan perlu dilakukan upaya antara lain berupa pengembangan strategi pembelajaran yang mampu mengoptimalkan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan materi agar mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan yaitu pembelajaran menulis kreatif cerpen melalui strategi sugesti imajinasi.
informasi kepada guru bahasa Indonesia mengenai penerapan model sugesti-imajinasi dan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam proses pembelajaran menulis kreatif cerpen; Bagi sekolah, penelitian diharapkan sebagai refleksi pembelajaran untuk mengembangkan kualitas pembelajaran dan penyempurnaan pembelajaran.
Oleh karena itu, secara operasional perlu dirumuskan suatu permasalahan pembelajaran menulis kreatif cerpen berdasarkan peristiwa yang pernah dialami, yaitu a) Bagaimana peningkatan proses pembelajaran menulis kreatif cerpen bertolak dari peristiwa yang pernah dialami dengan strategi sugesti imajinasi pada siswa kelas VIIIA SMP Negeri 2 Rambipuji; b) Bagaimana peningkatan hasil penulisan kreatif cerpen siswa kelas VIIIA SMP Negeri 2 Rambipuji bertolak dari peristiwa yang pernah dialami dengan strategi sugesti imajinasi? Penelitian ini bertujuan mengkaji peningkatan proses pembelajaran menulis kreatif cerpen bertolak dari peristiwa yang dialami dengan strategi sugesti imajinasi pada siswa kelas VIIIA SMP Negeri 2 Rambipuji; Mengkaji peningkatan hasil penulisan kreatif cerpen siswa kelas VIIIA SMP Negeri 2 Rambipuji bertolak dari peristiwa yang pernah dialami melalui strategi sugesti imajinasi. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa untuk meningkatkan kemampuan siswa menulis kreatif cerpen berdasarkan peristiwa yang dialami; Bagi guru, penelitian diharapkan dapat memberikan
Rancangan Penelitian
METODE Penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif dengan jenis rancangan penelitian tindakan kelas.Penelitian tindakan yang dilaksanakan di kelas untuk mengatasi permasalahanpermasalahan pembelajaran menulis kreatif cerpen sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran. Penelitian tindakan dilaksanakan melalui lima tahap, yaitu: (a) Identifikasi awal, untuk mengetahui kondisi nyata di kelas dalam proses pembelajaran menulis kreatif cerpen dengan kompetensi dasar menulis cerpen berdasarkan peristiwa yang pernah dialami;(b) Perencanaan, mempersiapkan perangkat pembelajaran, LKS, Lembar observasi, dan jurnalbelajar; (c) Pelaksanaan tindakan yaitu realisasi perencanaan yang telah dipersiapkan pada tahap perencanaan yang meliputi tahap pratulis, saattulis, dan pascatulis; pratulis dilaksanakan apersepsi dan pemberian contoh pembelajaran menulis kreatif cerpen melalui strategi sugesti imajinasi sambil bertanya jawab dengan guru tentang menulis cerpen; (d) pengamatan yaitu kegiatan pengamatan yang
NOSI Volume 1, Nomor 4, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 352
dilakukan peneliti maupun kolaborator pada saat proses pembelajaran menulis kreatif cerpen melalui strategi sgesti imajinasi baik terhadap siswa maupun kinerja gurui; (e) refleksi adalah upaya evaluasi yang dilakukan peneliti maupun kolaborator, refleksi dengan menggunakan instrument lembar pengamatan dan tes yang hasilnya digunakan untuk dijadikan dasar dan merencanakan pembelajaran berikutnya. Seting Penelitian dan Subjek Penelitian Seting atau tempat penelitian ditetapkan di SMP Negeri 2 Rambipuji, Jalan Widuri nomor 1 Pecoro, Rambipuji, Jember. Peneliti menggunakan sumber informasi lapangan yang berasal dari objek langsung yakni siswa kelas VIIIA semester genap SMPN 2 Rambipuji, Jember tahun pelajaran 2012/2013. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian iniInstrumen utama yaitu peneliti. Instrumen penunjang adalah instrument yang mendukung instrument utama dalam penelitian, berupa: jurnal, pedoman observasi, tes, catatan lapangan, foto, dan dokumen tertulis lainnya. Prosedur Penelitian Data Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian menulis kreatif cerpen dianalisis secara kualitatif. Analisis data dengan menelaah data secara keseluruhan terhadap seluruh data yang terkumpul. Data direduksi berdasarkan masalah, kemudian disajikan, dan disimpulkan.Hasil penyimpulan akan dijadikan dasar untuk penetapan tindakan pada kegiatan pembelajaran menulis
kreatif cerpen melalui strategi sugesti imajinasi berikutnya. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data pada penelitian ini sebagai berikut, yaituObservasi, teknik pengumpulan data dengan menggunakan lembar pengamatan untuk mengamati proses pembelajaran; Jurnal, teknik pengumpulan data dengan menggunakan lembar jurnal. Jurnal digunakan untuk mengetahui minat belajar, kesulitan, dan solusi yang diinginkan siswa dalam proses pembelajaran menulis kreatif cerpen; Tes digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam penulisan cerpen Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Tahapan analisis data sebagai berikut, yaitu menelaah data melalui observasi, pencatatan, penyeleksian, dan pemilahan data tiap siklus; Reduksi data,meliputi pengkatagorian dan pengklasifikasian; Informasi yang telah diperoleh difokuskan pada pembelajaran menulis cerpen berdasarkan peristiwa yang dialami melalui sugesti imajinasi dengan lagu; dan menyimpulkan hasil penelitian dan trianggulasi hasil temuan untuk menentukan langkah penelitian berikutnya. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Hasil penelitian pembelajaran menulis kreatif cerpen melalui strategi sugesti imajinasi terdiri atas (a) perencanaan tindakan;(b) pelaksanaan; (c) observasi tindakan; (4d refleksi tindakan.
NOSI Volume 1, Nomor 4, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 353
Perencanaan tindakan peningkatan kemampuan menulis kreatif cerpen melalui strategi sugesti imajinasi pada siklus I disusun sebelum pelaksanaan tindakan dilaksanakan. Guru yang bertindaksebagai peneliti menyusun perangkat pembelajaran yang meliputi silabus, RPP, Lembar kerja siswa, lembar observasi kinerja guru, lembar observasi siswa, dan jurnal belajar siswa. Perencanaan tindakan terbagi dalam tiga tahap, yaitu tahap pratulis, saattulis, dan pascatulis.langkah-langkah yang direncanakan pada tahap pratulis sebagai berikut. Pertama, membangkitkan motivasi dan minat belajar siswa terhadap pembelajaran menulis kreatif cerpen melalui strategi sugesti imajinasi. Kedua, direncanakan tindakan pemberian contoh penulisan cerpen melalui strategi sugesti imajinasi sambil mendengarkan lagu sebagai sugesti.Tahap saat tulis, direncanakan siswa belajar menulis kreatif cerpen melalui strategi sugesti imajinasi termasuk penggunaan media pembelajarannya.Tahap pascatulis, direncanakan siswa secara berkelompok menyunting cerpen temannya dan melakukan penilaian dan disiapkan rubric penilaian menulis kreatif cerpen. Pelaksanaan tindakan menulis kreatif cerpen melalui strategi sugesti imajinasi melalui tiga tahap yaitu tahap pratulis, saattulis, dan pascatulis.Pada tahap pratulis, Pelaksanaan tindakan pembelajaran menulis kreatif cerpen diawali dengan menyapa siswa. Kompetensi dasarmenulis cerpen bertolak dari peristiwa yang pernah dialami yang berupa power poin disampaikan kepada siswa pada. Untuk menghubungkan pengalaman siswa
terhadap materi pembelajaran, guru bertanya jawab dengan siswa tentang pengalaman siswa terhadap cerpen. Diperdengarkan lagu “Perahu Kertas” sebagai sugesti belajar menulis kreatif cerpen. Sambil mendengarkan lagu sebagai sugesti, diberikan contoh hasil penulisan cerpen yang terinspirasi oleh lagu “Perahu Kertas”. Guru memberikan contoh menulis kreatif cerpen sebagai modal siswa sebelum menulis kreatif cerpen. Saattulis, Pelaksanaan tindakan penulisan kreatif cerpen diawali dengan mendengarkan lagu pilihan siswa sebagai sugesti. Siswa memilih lagu sesuai dengan pengalamannya. Siswa meresapi dan mengahayati lagu yang didengar unuk membangun imajinasi siswa. Media yang digunakan siswa bervariasi, HP, MP4, headset dll. Untuk mengarahkan proses pembelajaran saat tulis, dibagikan LKS kepada siswa. Sambil mendengarkan lagu pilihan siswa sebagai sugesti, siswa mendata peristiwa peristiwa yang pernah dialami. Dengan adanya sugesti, siswa terimajinasi memilih satu peristiwa yang memiliki konflik paling menarik. Dengan adanya imajinasi, siswa mendata tahapan peristiwa menjadi sebuah alur. Melalui tahapan inkubasi muncul inspirasi untuk mengembangkan tahapan peristiwa menjadi sebuah cerpen. Tahap pascatulis, Kegiatan yang dilakukan dalam pascatulis yaitu menyunting cerpen yang ditulis oleh teman. Penyuntingan dilakukan dalam kelompok. Sambil diperdengarkan lagu sebagai sugesti, siswa membentuk kelompok 4-5 orang. Dilakukan penyuntingan dan penilaian terhadap cerpen temannya utk dipilih Cerpen yang baik dan dipublikaikan. Penyuntingan dan
NOSI Volume 1, Nomor 4, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 354
penilaian disesuaikan dengan pedoman penyuntingan dan penilaian. Berdasarkan hasil penilaian terhadap penulisan kreatif cerpen diketahui bahwa telah mencapai ketuntasan klasikal karena dari 43 siswa, 5 siswa atau 12% yang belum tuntas sedangkan 38 siswa tuntas belajar dengan KKM ≥70. Observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran menulis kreatif cerpen melalui strategi sugesti berlangsung baik pada tahap pratulis, saattulis, dan pascatulis. Observasi tahap pratulis, pada tahap ini dilakukan pengamatan terhadap kinerja guru maupun siswa.Pengamatan terhadap kinerja guru dapat diketahui bahwa guru telah melakukan apersepsi dengan memotivasi siswa, menyampaikan tujuan pembelajaran, mengaitkan pelajaran menulis cerpen yang telah berlalu.Selain itu guru telah memberi contoh belajar menulis kreatif cerpen melalui strategi sugesti imajinasi. Selain itu siswa tampak aktif mengikuti proses pembelajaran menulis kreatif cerpen. Tahap saattulis, diketahui bahwa siswa aktif belajar menulis kreatif cerpen melalui strategi sugesti imajinasi mengikuti pedoman LKS yang telah dibagikan kepada siswa.Pada saat tulis, siswa tampak lebih aktif guru hanya membimbing siswa yang mengalami kesulitan belajar.Tahap pascatulis, dilakukan pengamatan terhadap siswa dan guru pada saat menyunting dan memberikan penilaian terhadap penulisan cerpen temannya. Dari hasil pengamatan terhadap kinerja guru menyatakan bahwa guru termasuk dalam katagori baik dan hanya 2 deskriptor yang kurang baik yaitu pada situasi pembelajaran kurang kondusif dan
kurang efektif . Sedangkan observasi terhadap siswa bahwa proses pembelajaran menulis kreatif cerpen termasuk dalam katagori baik (B) sedangkan pengamatan terhadap kelompok proses pembelajaran menulis kreatif cerpen pada siklus I termasuk dalam katagori baik (B) Refleksi tindakan pada pembelajaran menulis kreatif cerpen melalui strategi sugesti imajinasi mulai tahap pratulis, saattulis, dan pascatulis bahwaPemberian contoh sebagai modal awal sebelum siswa belajar menulis kreatif cerpen dengan memperdengarkan lagu “Perahu Kertas”sebagai sugesti dapat mengantarkan siswa dalam suasana yang menyenangkan.Namun penggunaan media ketika diperdengarkan lagu, medianya kurang pas, kurang bisa menjangkau kelas besar yang jumlah mencapai 43 siswa. Hal ini perlu diperbaiki pada siklus berikutnya.Saattulis, refleksi tindakan saat tulis dimaksudkan untuk merefleksikan pelaksanaan tindakan saat tulis. Proses pembelajaran menulis kreatif cerpen melalui strategi sugesti imajinasi dengan lagu pilihan siswa sangat tepat dan sesuai dengan materi dan karakteristik peserta didik. Dengan adannya lagu yang memiliki kesan, dapat membangun imajinasi siswa akan peristiwa yang dialami. Hal ini tampak dari hasil kerja siswa. Siswa dengan mudah menuliskan peristiwa-peristiwa yang pernah dialami. Namun ruang tidak pas untuk pembelajaran menulis kreatif cerpen dalam kelas besar. Siswa kurang enjoy, kureang nyaman.Apalagi masih ada siswa yang tiidak menggunakan media. Hal ini dapat menggangu sugesti teman yang lain. Oleh karena itu pembelajaranmenulis kreatif cerpen
NOSI Volume 1, Nomor 4, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 355
sebaiknya dilaksanakan di halaman sekolah. Pada tahap pascatulis dilakukan penyuntingan dan penilaian terhadap hasil menulis cerpen temannya. Berdasarkan penilaian yang dilakukan siswa pada hasil penulisan cerpen pada siklus I dapat diketahui pembelajaran menulis kreatif cerpen melalui sugesti imajinasi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Rambipuji mengalami ketuntasan sebesar 88% hal ini berati ketuntasan secara klasikal tercapai. Berdasar pada data awal hasil penulisan cerpen, proses pembelajaran menulis kreatif cerpen melalui strategi sugesti imajinasi mengalami peningkatan. Akan tetapi perlu ditingkatkan hasil penilaian penulisan cerpen pada siklus II karena hasil penilaian pada siklus I masih ada 5 siswa yang belum tuntas belajar. Oleh karena itu dilanjutkan pada siklus II dengan melakukan perbaikan-perbaikan sesuai dengan hasil refleksi pada siklus I Berdasarkan hasil pengamatan proses pembelajaran menulis kreatif cerpen diketahui bahwa proses pembelajaran dapat dilaksanakan dengan katagori baik Sedangkan hasil pengamatan kelompok proses pembelajaran menulis kreatif cerpen termasuk dalam katagori baik. Selain data tersebut, berdasarkan jurnal yang diisi oleh siswa dapat diketahui bahwa dari 43 siswa, 5 siswa kurang senang merasa senang, 22 siswa senang, dan 16 siswa sangat senang dalam pembelajran menulis kreatif cerpen perlu oleh karena itu perlu dilanjutkan pada siklus II dengan memperbaiki tempat, media, dan waktu. agar proses pembelajaran dapat ditingkatkan. Berdasarkan hasil refleksi perlu dilakukan perbaikan pada siklus II pada tahap pratulis dengan diperdengarkan lagu
sebelum proses pembelajaran menulis kreatif cerpen dimulai, tahap tulis dengan menyesuaikan media pembelajaran soundsistem disesuaikan dengan kelas besar dengan jumlah 43 siswa, tahap pascatulis dengan mengefektifkan waktu yang disediakan dengan mempercepat pembentukan kelompok Tahapan pada siklus II sama dengan siklus I yang terdiri atas (a) perencanaan tindakan; (b) pelaksanaan tindakan; (c) observasi tindakan; (d) refleksi tindakan Perencanaan tindakan siklus II merupakan perbaikan dari siklus I yaitu dengan melakukan revisi terhadap perangkat pembelajaran pada siklus I merevisiperangkat pembelajaran yang meliputi silabus, RPP, Lembar kerja siswa, lembar observasi kinerja guru, lembar observasi siswa, dan jurnal belajar siswa sesuai dengan hasil temuan pada refleksi siklus I Pelaksanaan tindakan pembelajaran menulis kreatif cerpen terbagi dalam tiga tahap yaitu pratulis, saattulis, dan pasctulis. pelaksanaan pembelajaran menulis kreatif cerpen d sikluis II yang hampir sama dengan siklus Idengan melakukan perubahan-perubahan sesuai dengan hasil refleksi siklus I. Tahap pratulis, Pelaksanaan tindakan pembelajaran menulis kreatif cerpen diawali dengan menyapa siswa, Dengan menyapa, siswa merasa diperhatikan dan dampaknya siswa termotivasi untuk belajar. Diperdengarkan “Perahu Kertas” sebagai sugesti siswa sehingga siswa terbangun imajinasi akan proses pembelajaran menulis kreatif Cerpen pada siklus I. Kompetensi dasar yang berupa power poin disampaikan kepada siswa pada awal
NOSI Volume 1, Nomor 4, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 356
pembelajaran menulis kreatif cerpen.Berdasarkan pengalaman siswa pada pembelajaran menulis kreatif cerpen pada siklus I, ditawarkan kepada siswa bagaimana jika proses pembelajaran dilaksanakan di halaman sekolah? Siswa belajar di halaman sekolah sanbil membawa seluruh perlengkapan yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran HP, head set, dll.Saat Tulis.Yang penting siswa merasa senang,enjoy dan tidak terganggu oleh yang lain.Pelaksanaan Tindakan penulisan kreatif cerpen diawali dengan mendengarkan lagu pilihan siswa sebagai sugesti.. Siswa meresapi dan mengahayati lagu yang didengar unuk membangun imajinasi siswa. Media yang digunakan siswa bervariasi, HP, MP4, headset dll.. Untuk mengarahkan proses pembelajaran saat tulis, dibagikan LKS kepada siswa. Sambil mendengarkan lagu pilihan siswa sebagai sugesti, siswa mendata peristiwa peristiwa yang pernah dialami. Dengan adanya sugesti, siswa terimajinasi memilih satu peristiwa yang memiliki konflik paling menarik. Dengan adanya imajinasi, siswa mendata tahapan peristiwa menjadi sebuah alur. Melalui tahapan inkubasi muncul inspirasi untuk mengembangkan tahapan peristiwa menjadi sebuah cerpen. Siswa menulis cerpen yang terisnpirasi oleh lagu pilihan siswa.Kegiatan yang dilakukan dalam pascatulis yaitu menyunting cerpen yang ditulis oleh teman dan melakukan penilaian terhadap hasil penulisan cerpen temannya sesuai dengan pedoman penilaian yang dibagikan guru. Penyuntingan dilakukan dalam kelompok. Sambil diperdengarkan lagu sebagai sugesti.
Berdasarkan hasil penilaian siswa terhadap hasil menulis cerpen temannya dapat diketahui bahwa pembelajaran menulis kreatif cerpen pada siklus II mencapai ketuntasan secara klasikal karena dari 43 siswa seluruhnya mendapat nilai di atas KKM ataunilai ≥70 Observasi Tindakan Siklus II dilakukan bersama-sama dengan proses pembelajaran, pengamatan terhadap kinerja guru dan siswa. Berdasarkan hasil pengamatan 2 orang observer terhadap kinerja guru termasuk dalam katagori sangat baik (SB) sedangkan proses pembelajaran menulis kreatif cerpen berdasarkan hasil observasi dapat diketahui bahwa proses pembelajaran menulis kreatif cerpen termasuk dalam katagori sangat baik. Begitu juga hasil pengamatan kelompok proses pembelajaran menulis kreatif cerpen termasuk dalam katagori sangat baik (SB) Berdasarkan hasil observasi dan hasil penulisan kreatif cerpen ditemukan bahwa pembelajaran menulis kreatif cerpen melalui strategi sugesti imainasi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Rambipuji cukup baik, menyenangkan, kondusif, efisien, efektif, dan mendapat hasil yang baik. Berdasarkan hasil observasi dan catatan lapangan terhadap proses pembelajaran menulis kreatif cerpen tahap pratulis pada siklus II secara umum pembelajaran kondusif, efektif, dan lancar sesuai dengan waktu yang direncanakan. siswa sudah termotivasi untuk belajar menulis kreatif cerpen. Hasil belajaran menulis kreatif cerpen pada siklus II mencapai ketuntasan secara klasikal atau ketuntasan klasikal mencapai 100% karena dari 43 siswa seluruhnya memperoleh nilai
NOSI Volume 1, Nomor 4, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 357
di atas KKM atau nilai ≥ 70. Sedangkan proses pembelajaran menulis kreatif cerpen termasuk dalam katagori sangat baik (SB) atau 86% sangat baik, hasil pengamatan proses kelompok pembelajaran menulis kreatif cerpen termasuk dalam katagori sangat baik (SB) atau 95% sangat baik, Berdasarkan jurnal yang diisi oleh siswa dinyatakan bahwa proses pembelajaran menulis kreatif cerpen sudah sangat menyenangkan dan siswa tidak mengalami kesulitan Pembahasan Pembahasan ini meliputi: 1) cara meningkatkan kemampuan menulis kreatif cerpen melalui strategi sugesti imajinasi pada pratulis, saat tulis, dan pascatulis. 2) relevansi praktis temuan peneliti, terdiri atas relevansi dengan kurikulum, relevansi kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia, relevansi dengan guru bahasa Indonesia, relevansi dengan siswa, dan relevansi dengan sarana prasarana Pada penelitian dibuktikan bahwa pada tahap pratulis pembelajaran menulis kreatif cerpen guru harus memperhatikan kondisi awal siswa yang meliputi mental, kecakapan, dan kompetensi siswa. Mental siswa harus dipersiapkan untuk memiliki motivasi dan minat belajar menulis kreatif cerpen. Membangkitkan motivasi dan minat belajar dengan menanyakan pengalaman siswa tentang menulis cerpen sambil diperdengarkan lagu. Perlu diarahkan pada kompetensi yang ingin dicapai yaitu menulis kreatif cerpen bertolak dari peristiwa yang dialami dengan menyampaikan KD melalui power poin.Penyusunan RPP pembelajaran menulis kreatif
cerpen harus disesuaikan dengan materi dan karakteristik siswa. Perlu digunakan strategi pembelajaran yaitu strategi sugesti imajinasi yang mampu mengoptimalkan kegiatan pembelajaran menulis kreatif cerpen yang sesuai dengan karakteristik siswa dan materi. Perlu. Guru hanya membimbing, mengarahkan siswa, dengan memberikan contoh penulisan kreatif cerpen. Guru memberikan contoh penulisan cerpen yang terinspirasi oleh lagu yang didengarkan siswa. Dari lagu yang didengar sebagai sugesti sehingga terbangun imajinasi untuk mendata peristiwa yang pernah dialami. Dari contoh penulisan cerpen sebagai modal awal siswa memahami bagaimana menulis cerpen dengan tahap persiapan, inkubasi, inspirasi, dan penulisan. Relevansi praktis temuan penelitian dengan KTSP, relevansi kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia, relevansi dengan guru bahasa Indonesia, relevansi dengan siswa, dan relevansi dengan sarana prasarana. Relevansinya terhadap KTSP, Pembelajaran menulis kreatif cerpen dengan strategi sugesti imanjinasi dalam penelitian tindakan kelas merupakan konsep pengembangan KTSP karena berupa pengembangan kompetensi siswa dengan standar kompetensi me ngungkapkan kembali pikiran, perasaan, dan pengalaman dalam cerita pendek. Pengembangan KTSP memberikan tempat terhadap penerapan pembelajaran yang menyenangkan, suasana sugestif, aktif, efektif, dan imajinatif.relevansinya terhadap kegiatan pembelajaran, Hasil penelitian tindakan kelas pembelajaran menulis kreatif cerpen melalui strategi sugesti imajinasi
NOSI Volume 1, Nomor 4, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 358
menunjukkan adanya kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia yang memiliki relevansi dengan batasan pembelajaran. Pembelajaran menulis kreatif cerpen terjadi interaksi antara guru, siswa, dan sumber belajar berupa contoh naskah cerpen dan pengalaman siswa sambil diperdengarkan lagu sebagai sugesti pada proses pembelajaran yang meliputi tahap pratulis, saat tulis, dan pascatulis. Relevansinya dengan guru bahasa Indonesia, Hasil penelitian membuktikan bahwa guru merupakan bagian dari tiga komponen utama pembelajaran yang memiliki peran sangat penting. Guru berperan dalam merencanakan terlaksananya pembelajaran menulis kreatif cerpen dalam kondisi dan situasi yang menyenangkan, aktif, dan efektif. Dalam pembelajaran menulis kreatif cerpen melalui strategi sugesti imajinasi, guru merencanakan pembelajaran dengan menggunakann lagu sebagai sugesti sehingga muncul imajinasi akan peristiwa yang pernah dialami. PENUTUP Penelitian terhadap menulis kreatif cerpen disimpulkan bahwa melalui strategi sugesti imajinasi terdapat peningkatan kemampuan menulis kreatif cerpen kelas VIIIA SMP Negeri 2 Rambipuji baik peningkatan proses pembelajaran menulis kreatif cerpen maupun peningkatan hasil menulis kreatif cerpen pada siswa kelas VIIIA SMP Negeri 2 Rambipuji. Berdasarkan hasil penelitian disarankan kepada guru bahasa Indonesia sebaiknya dalam pembelajaran menulis kreatif cerpen benar-benar merancang pembelajaran sesuai karakteristik peserta didik dan materi pembelajaran dengan menggunakan strategi sugesti imajinasi. Penyusun
dan pengembang pelajaran Indonesia kelas VIII dapat menjadikan hasil penelitian sebagai informasi tentang cara meningkatkan kemampuan menulis cerpen kelas VIII melalui strategi sugesti imajinasi. 3) Peneliti lanjut, penelitian menulis kreatif cerpen hanya terfokus pada kelas VIIIA SMP N 2 Rambipuji, Jember. Peneliti lain yang tertarik pada penelitian menulis kreatif cerpen dapat mengembangkan penelitian serupa pada latar sekolah yang berbeda. DAFTAR RUJUKAN Apriliya,S.2007.Manajemen Kelas untuk Menciptakan Iklim Belajar yang Kondusif.Jakarta: PT Visindo Media Persada. BSNP, 2006. Standar Isi dan SKL Tingkat SMP dan MTs.Jakarta: PT. Binatama Raya. Depdiknas.2004.Pedoman Khusus Pengembangan Silabus Berbasis Kompetensi SMP Mata PelajaranBahasa Indonesia.Jakarta:Depdiknas. Deporter, R., reardon, M., & Nourie, S.S. 2005.Quantum Teaching. Bandung: Kaifa. Mistar,J. 2010. Pedoman Penulisan Tesis. Malang: Program Pasca Sarjana UNISMA. Mulyasa, E. 2010.Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Rampan, K., L. 1995. Dasar-Dasar Penulisan Cerita Pendek. Flores: Nusa Indah.
NOSI Volume 1, Nomor 4, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 359
Sumiati,& Asra. 2008. Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.
Thahar, H.,E. 2008. Kiat Menulis Cerita Pendek. Bandung: Angkasa.
Sukidin, Basrowi, & Suranto. 2008. Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Insan Cendikia.
Wahyuni,S. 2012. Asesmen Pembelajaran Bahasa Indonesia. Malang :UNISMA.
Syarif, E.& Novita, E. 2011. Prosa dan Pembelajarannya. Jakarta: Kemdiknas.
Yulaelawati, E. 2007.Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Pakar Raya.
Syamsurizal, M.,S. 2011. Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Kemdiknas.
NOSI Volume 1, Nomor 4, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 360