PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QURAN PADA ANAK ATTENTION DEFICIT DISORDER MELALUI METODE AL-BARQY BERBASIS APPLIED BEHAVIOR ANALYSIS RINI ASTUTI PAUD PPs Universitas Negeri Jakarta Jl. Rawamangun Muka, Jakarta Timur. E-mail:
[email protected]
Abstract: The purpose of this research is to obtain information on Al-Quran reading comprehension for ADD children using Al-Barqy methode with ABA basic. Every child, even these with special need, must be able to read Al-Quran.This research was taken from March to April 2013 in SDIT AL-KAMIL. The method applied is the Action Research by Kemmis and Taggard. The subject is two 1st grade of elementary student. The result or quantitative data analysis shows an enchancement of Quran reading comprehension on ADD children significantly. Mean while. the result of qualitative data analysis can be determined from the materials, media and the best way to improve Quran reading comprehension of ADD children. It also explained that the Albarqy method with ABA has been succesfully performed to increase the Quran reading comprehension for ADD children in SDIT Al-KAMIL, Tapos Depok. This methode can be applied in improving and developing Quran reading comprehension. Keywords: Impoving Al-Quran Reading, Fun Methode
Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi tentang pemahaman bacaan Al-Quran untuk anak-anak ADD menggunakan metode Al-Barqy dengan ABA dasar. Setiap anak dengan kebutuhan khusus, harus mampu membaca Al-penelitian Quran. Penelitian ini diambil dari bulan Maret sampai April 2013 di SDIT AL-KAMIL. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan oleh Kemmis dan Taggard. Subjek adalah dua kelas 1 siswa SD. Hasil atau analisis data kuantitatif menunjukkan pemahaman bacaan Al-Quran pada anak-anak ADD signifikan. Berarti sementara. hasil analisis data kualitatif dapat ditentukan dari bahan, media dan cara terbaik untuk meningkatkan pemahaman bacaan Quran anak-anak ADD. Hal ini juga menjelaskan bahwa metode Al-barqy dengan ABA telah berhasil dilakukan untuk meningkatkan pemahaman bacaan Quran untuk anak-anak ADD di SDIT Al-KAMIL, Tapos Depok. Metode ini dapat diterapkan dalam meningkatkan dan mengembangkan kemampuan memahami bacaan Quran. Kata Kunci: Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-qur’an, Metode Menyenangkan
Mengajarkan Al-Quran sejak
membaca, menulis dan menghafal.
dini merupakan salah satu stimulasi
Mengajarkan
pengembangan potensi anak yaitu
kepada anak-anak memerlukan cara
pengembangan
tersendiri apalagi jika anak tersebut
kemampuan
membaca
Al-Quran
351
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 7 Edisi 2, November 2013
adalah anak berkebutuhan khusus.
kemampuan membaca antara anak
Kesulitan membaca Al-Quran yang
tersebut dengan teman sekelasnya.
dialami oleh anak berkebutuhan
Anak ADD baru mampu membaca
khusus belum mendapat perhatian
beberapa huruf hijaiyah, sedangkan
dari guru dan juga orang tua. Hal ini
teman-teman
merupakan
mampu
kondisi
memprihatinkan
yang
membaca
sudah
seluruh
huruf
menjadi
hijaiyah, bahkan ada yang sudah
perhatian peneliti untuk melakukan
mampu membaca gabungan huruf
tindakan
hijaiyah.
yang
dan
sekelasnya
dapat
mengubah
kondisi.
Metode belajar Al-Quran saat
Anak berkebutuhan khusus
ini,
menjadi
penulis
mencapai keberhasilan, maka perlu
(Attention
dicarikan solusi yang tepat. Salah
Deficit Hyperactivity Disorder) atau
satu metode belajar Al-Quran yang
ADD (Attention Deficit Disorder).
diduga
Anak ADHD atau ADD adalah anak
membaca
yang memiliki gangguan pemusatan
ADHD/ADD
perhatian (Flanagen, 2005: 21). Anak
Barqy.
ADHD atau ADD memiliki tiga
metode pembelajaran Al-Quran yang
gejala
dirancang
yang adalah
anak
utama
perhatian ADHD
yaitu:
impulsivitas
membuat
anak
cocok
ADD
untuk
Al-Quran
mengajar
untuk
adalah
Metode
anak
metode
al-Barqy
dengan
sulit
al-
adalah
menggunakan
(kecenderungan menuruti dorongan
bahasa yang lebih dekat dengan anak
hati), mudah terganggu konsentrasi
yaitu
dan hiperaktivitas atau energi yang
seperti ada-raja, maha-kaya, kata-
berlebihan. Penyebab kondisi ini
wana, sama-laba dan juga dilengkapi
adalah adanya gangguan pada lobus
dengan media pembelajaran yang
frontal otak anak. Hasil obervasi
bervariasi. Untuk mengatasi kondisi
awal di kelas 1 SDIT AL-KAMIL
anak
yang berlokasi di kecamatan Tapos,
perhatiannya dan banyak bergerak,
diketahui terdapat dua orang anak
penulis berpendapat bahwa metode
terdiagnosa ADD. Pengamatan awal,
al-Barqy perlu dipadukan dengan
membentuk
yang
kata
mudah
lembaga
beralih
peneliti melihat adanya kesenjangan 352
Peningkatan Kemampuan… Rini Astuti
metode ABA (Applied Behavior
seperti gunnah, idgham dan lain-lain
Analysis).
(Sami,
2010:
ix).
Kemampuan
membaca Al-Quran yang baik dan Kemampuan Membaca Al-Quran
benar memerlukan tahapan-tahapan
Anak ADHD/ADD
tertentu, hal ini sesuai dengan teori
Kemampuan membaca Al-
yang
mengungkapkan
Quran adalah merupakan hal yang
kemampuan
penting dalam proses pembelajaran
dapat
anak,
karena
dimiliki
Al-Quran
melalui
beberapa
ini
adalah
tahapan, yaitu tahap kemampuan
yang
harus
melafalkan huruf-huruf dengan baik
dimiliki oleh anak (Rauf, 2012: 27).
dan benar, sesuai dengan makhroj
Kemampuan
Al-Quran
dan sifatnya (Djaluddin, 2012: 17).
hendaknya dimiliki anak sejak dini.
Tahap kemampuan membaca ayat-
Kemampuan
ayat Al-Quran sesuai dengan hukum-
kemampuan
merupakan
hal
membaca
bahwa
dasar
membaca
membaca bekal
Al-Quran
kehidup
anak.
hukum
tajwid
dan
kemampuan
Kegiatan pengajaran membaca Al-
membaca Al-Quran dengan lancar
Quran harus memperhatikan kaidah
dan tetap memperhatikan kaidah-
syar’i. Kemampuan membaca Al-
kaidah ilmu tajwid, sehingga mampu
Quran adalah kecakapan membaca
melaksanakan
Al-Quran dengan bagus dan benar
yaitu
sesuai
sebulan.
dengan
tuntunan
syari’at
anjuran
membaca
30
Djalaluddin
Rasulullah juz
dalam
menyatakan
sebagaimana yang dijelaskan oleh
bahwa kemampuan membaca Al-
ilmu tajwid (Annuri, 2007: 23).
Quran dapat diraih melalui tiga
Kemampuan membaca AlQuran
adalah
keterampilan
melafadzkan setiap huruf dengan
tahapan, yaitu mengenal karakteristik huruf,
bunyi
huruf,
dan
membacanya.
memberikan hak huruf (sifat-sifat
Kemampuan membaca Al-
yang menyertainya seperti qolqolah
Quran pada anak ADHD tidak sama
dan
mustahaknya
dengan kemampuan membaca Al-
(perubahan-perubahan bunyi huruf
Quran anak pada umumnya, karena
ketika bersambung dengan huruf lain
anak ADHD memiliki gangguan
lain-lain)
dan
353
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 7 Edisi 2, November 2013
fungsi otak yang bersifat kronis.
ADHD/ADD
Adanya
kelemahan
fungsi
dalam membaca huruf-huruf hijaiyah
kognitif
yang
oleh
sesuai dengan tanda bacanya atau
pada
ditimbulkan
adalah
gangguan ini dapat menyebabkan
barisnya
berkurangnya prestasi, pengamatan
dhommah dan tanwin secara benar
waktu yang buruk, penurunan daya
dan dapat membaca kata dan kalimat
ingat verbal dan non verbal, kurang
sesuai
terampil
dengan benar.
membuat
perencanaan,
yaitu
kecakapan
dengan
fathah,
tanda
kasroh,
harokatnya
kurang peka terhadap kesalahan dan kurang cakap mengontrol perilaku
Metode Al-Barqy
yang bertujuan. Hal ini berdampak
Metode
belajar
Al-Quran
pada kemampuan membaca, menulis
yang digunakan dalam penelitian ini
dan berhitung. Bahkan gangguan ini
adalah metode Al-Barqi. Metode Al-
menimbulkan
hambatan
terhadap
Barqy adalah salah satu metode
bahasa
(Dwijo,
belajar membaca dan menulis Al-
perkembangan 2007:55).
Quran
Pendapat
oleh
Muhadjir Sulthon seorang dosen
kemampuan
Fakultas Adab IAIN Sunan Ampel
membaca Al-Quran untuk anak usia
Surabaya pada tahun 1965. Metode
dini adalah kecakapan yang dimiliki
ini disebut juga sebagai metode anti
dalam ketepatan pengucapan huruf-
lupa karena struktur yang apabila
huruf hijaiyah sesuai dengan tanda-
pada saat siswa lupa dengan huruf-
tandanya
disebut
huruf atau suku kata yang telah
kecakapan
dipelajari, maka akan dengan mudah
“makhrojul membaca
bahwa
yang
atas
ditemukan
dapat
disimpulkan
di
yang
biasa
khuruf”, kata
dan
kefasihan
membaca kalimat atau ayat. Setelah mampu membaca ayat dengan benar
dapat
mengingat
kembali
tanpa
bantuan guru. Muhadjir
mengungkapkan
baru pada peningkatan pembelajaran
pengajaran membaca dan menulis
tajwid sehingga mampu membaca
huruf hijaiyah dengan metode Al-
Al-Quran dengan tartil. Kemampuan
Barqy ada beberapa prinsip yang
membaca
harus diperhatikan, antara lain harus
Al-Quran
anak
354
Peningkatan Kemampuan… Rini Astuti
diajarkan secara gradual, dibaca
diperlukan juga sebuah metode yang
langsung
dapat
tanpa
dieja,
tidak
mengatasi
perilaku
anak.
diperkenalkan nama huruf hijaiyah,
Penelitian ini memadukan metode
dituntut keaktifan siswa bersifat
Al-Barqy dengan
praktis (diajarkan langsung dalam
Terapi
bentuk
Analysis)
praktek),
dan
sederhana
ABA
metode
(Applied
adalah
ABA.
Behavior
suatu
metode
(diawali dengan menerangkan huruf-
mengajar yang tanpa kekerasan yang
huruf
dasarnya menggunakan pendekatan
yang mudah diucapkan)
(Mujafar,
1999:
IV).
Syarat
behavioral, metode ini memfokuskan
pengajaran metode Al-Barqy, antara
penanganan
lain:
reinforcementpositif setiap kali anak
(1)
pendekatan
dengan
pada
menggunakan 4 buah kata lembaga;
berespon
(2)
sintetik
instruksi yang diberikan (Handojo,
(memisahkan kata seperti ADA dan
2009: 269). Reinforcement adalah
RAJA); (3) menggunakan teknik
tindakan mengikuti sebuah respon
menyanyi
huruf kata
tertentu dengan sebuah penguatan
bercerita
(Omrod, 2008: 422). Tidak ada
menceritakan untuk memberi kesan
hukuman (punishment) dalam terapi
pada peserta didik agar mengingat
ini, tetapi bila anak berespon nsosialf
empat buah kata lembaga); (5) dan
(salah atau tidak tepat) atau tidak
belajar konsentrasi.
berespon sama sekali maka ia tidak
sistem
analitik
(menyanyi
lembaga);
(4)
Metode Al-Barqy ada teknik tambahan,
yaitu
teknik
tranfer
(tehnik memperkenalkan huruf-huruf
akan
macan
yaitu
huruf
yang
sesuai
mendapatkan
dengan
imbalan
(reinforcement) positif yang ia sukai tersebut.
sulit yang disebut huruf kucing dan huruf
benar
pemberian
Metode untuk
yang
meningkatkan
digunakan kemampuan
memiliki perbedaan makhraj tapi
membaca Al-Quran dalam penelitian
memiliki sifat huruf yang sama).
ini adalah metode Al-Barqy yang
Untuk menangani anak ADD, selain
traitmennya menggunakan metode
diperlukan menyenangkan
metode
yang
ABA. Penggunaan kata lembaga dan
dan
mudah
teknik tranfer yang diaplikasikan 355
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 7 Edisi 2, November 2013
dengan cara memegang, menunjuk,
pada penelitian dan trianggulasi data.
dan menyebutkan kartu-kartu huruf.
Teknis analisis data menggunakan
Pemberian
reward
ketika
anak
analisis data kuantitatif yang akan
merespon
instruksi
dengan
baik
dijabarkan dengan tabel dan grafik
diharapkan akan memotivasi anak
dan analisis data kualitatif yang
ADD dalam belajar membaca Al-
disajikan.
Quran. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SDIT
AL-KAMIL
menggunakan
metode
dari
perolehan data hasil wawancara,
dengan
observasi dan dokumentasi adalah
Action
kemampuan
Research dari Kemmis dan Taggart.
untuk
Prosedur
menggunakan
kerja
penelitian
dalam
penelitian
tindakan
mencakup
tahap
perencanaan
(planning),
berbasis
membaca
Al-Quran
ADD
dengan
anak
metode
ABA
Al-Barqy
meningkat,
yaitu
tindakan
kemampuan anak untuk membaca
(acting), observasi (observing) dan
huruf hijaiyah, mengenal tanda baris
refleksi
(reflecting),
kemudian
fatah, kasroh, dhommah dan tanwin,
berlanjut
pada perencanaan ulang
membaca kata dan membaca kalimat
pada siklus berikutnya (Kemmis dan
sederhana telah terjadi peningkatan
Taggard, 1988: 5). Subjek penelitian
yang signifikan pada subjek 1 dan
adalah dua orang siswa kelas 1
subjek 2 dibandingkan kemampuan
sekolah
awal sebelum tindakan. Peningkatan
dasar.
digunakan
Instrumen
adalah
yang
wawancara,
kemampuan
membaca
Al-Quran
observasi dan dokumentasi. Validitas
anak ADD adalah sebagai berikut:
instrumen
ini
subjek 1 sebanyak 75 poin dan
menggunakan pendapat pakar (expert
subjek 2 sebanyak 86 poin. Dengan
judgment).
metode Al-Barqy berbasis ABA
keabsahan
penelitian
Sedangkan data
yang
teknik digunakan
antusias
anak
untuk
belajar
adalah menggunakan perpanjangan
meningkat. Fokus anak dalam belajar
pengamatan, peningkatan ketekunan
pun mengalami peningkatan. 356
Peningkatan Kemampuan… Rini Astuti
Metode Al-Barqy berbasis
Hasil
observasi
secara
ABA telah berhasil meningkatkan
kuantitatif pada siklus 2, Subjek 1
kemampuan
mendapatkan skor paling
membaca
Al-Quran
tinggi
anak ADD di SDIT AL-KAMIL,
yaitu 129 dan Subjek 2 mendapatkan
Tapos Depok. Metode ini dapat
skor 127. Dari hasil skor, terlihat
diterapkan untuk anak ADD dalam
peningkatan yang signifikan jika
rangka
dibanding dengan hasil skor pra-
memperbaiki
dan
meningkatkan kemampuan membaca
intervensi.
Secara
Al-Quran.Hasil
kemampuan
membaca
Al-Quran
meningkat
mencapai
kemampuan pada
peningkatan
membaca
pra-intervensi
tindakan
Al-Quran dan
subjek
akhir
92,14%
dapat dilihat dari tabel
sedangkan
kemampuan
subjek 2 meningkat hingga mencapai
berikut:
90,71 %.
Tabel 1. Data Hasil Pra Intervensi dan
Peningkatan
Akhir Tindakan Kemampuan
membaca
Membaca Al-Quran Anak ADD %
Subjek1
48
34,28
Subjek 2
43
30,71
tersebut
jika
divisualisasikan
dalam
bentuk
diagram
adalah
sebagai
batang
Al-Quran
Siklus 1
barqy Skor
Skor
Data
kemampuan anak
ADD
dengan menggunakan metode Al-
Pra penelitian
Siklus 2
berbasis ABA % skordapat dirinci %
105 setiap75aspek kemampuan, 129 92,14 pada tapi 92
65,7
127
90,71
karena proses belajar membaca AlQuran dilakukan secara bertahap dari yang mudah dan berlanjut pada tahap yang lebih sulit, maka setiap aspek kemampuan tidak dapat disampaikan
berikut : 200
1
keseluruhan
48
105
129
43
92
127
0 Subjek1 Pra penelitian Skor
Subjek 2 Siklus 1 Skor
Siklus 2 skor
Grafik 1. Perbandingan Hasil Asesmen Awal dan Asesmen Akhir Kemampuan Membaca Al-Quran
pada setiap siklus. Pada siklus 1, aspek yang dikembangkan adalah 357
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 7 Edisi 2, November 2013
kemampuan
membaca
huruf
Dari data tersebut di atas jika
hijaiyah, mengenal tanda baris fatah,
divisualisasikan
kasroh dan dhommah, membaca
batang adalah sebagai berikut:
huruf sesuai tanda barisnya dan
Data
dalam
diagram
diatas
terlihat
membaca kata sederhana. Sedangkan
peningkatan kemampuan membaca
pada
huruf
siklus
2
aspek
yang Awal
Silklus I
hijaiyah
pada
subjek
1
Siklus II
100 50 0 Mengenal Mengenal baris membaca membaca kata huruf hijiayah huruf berbaris
membaca kalimat
Grafik 2. Perbadingan Hasil Asesmen Awal dan Akhir Kemampuan Membaca Al-Quran Per Aspek (Subjek 1)
dikembangkan
adalah
mengenal
mengalami peningkatan dari pra-
tanda baris tanwin, membaca kata
intervensi hingga akhir tindakan.
dan membaca kalimat.
Tingkat pencapaian aspek membaca
a. Skor Subjek 1 berdasar per
huruf
intervensi
dan
hasil akhir
mencapai
hingga
96,42% hal ini menunjukan bahwa
aspek kemampuan Berdasarkan
hijaiyah
pra-
anak
mampu
mengenal
hampir
tindakan
seluruh huruf hijaiyah, namun ada
kemampuan anak dalam membaca
beberapa huruf yang sulit atau masih
Al-Quran per aspek dapat dilihat
belum dikuasai dengan baik dan
pada tabel berikut:
masih memerlukan bantuan guru
Tabel 2. Tabel Pra-intervensi dan Akhir Tindakan Dalam Kemampuan Membaca
Al-
Quran Per Aspek (Subjek 1) Dimensi
Awal
%
Siklus 1
%
Siklus 2
Membaca Huruf Hijaiyah
48
85,71
53
94,64
54
% 96,43
Mengenal Baris/harokat Membaca huruf berbaris/harokat Membaca kata Membaca kalimat sederhana
0
0
8
80
10
100
0 0 0
41 3 0
73,21 38 0
49 7 9
0 0 0
87,5 88 90
358
Peningkatan Kemampuan… Rini Astuti
untuk membacanya dengan benar.
setiap kata dengan benar. Hal ini
Pada aspek mengenal tanda baris
disebabkan
terlihat
subjek
peningkatan
karena
anak
masih
1
mengalami
terkendala ketika membaca huruf
yang
signifikan,
dengan baris yang berbeda.
kemampuan anak meningkat hingga 100%.
Pada aspek membaca kalimat terlihat bahwa pada awal tindakan
Pada aspek membaca huruf
anak belum bisa membaca kalimat.
berbaris fatah, kasroh dan dhommah
Siklus
tingkat pencapaiannya adalah 87,5%.
kalimat dengan tingkat pencapai
Hal ini menunjukkan bahwa terdapat
hingga 90%. Dengan kata lain anak
41 butir soal dapat disebutkan tanpa
mampu membaca kalimat secara
bantuan dan 15 butir soal yang masih
mandiri sebanyak 4 soal dan anak
memerlukan
masih memerlukan bantuan untuk
bantuan
yaitu
soal
menyebutkan huruf-huruf yang sulit.
2
anak
dapat
membaca
membaca 1 butir soal.
Subjek 1 masih kesulitan untuk mengucapkan huruf-huruf yang sulit
b. Skor Subjek 2 berdasarkan
dengan benar. Pada aspek membaca kata
anak
mengalami
pencapai
87,5%.
menunjukkan anak
bahwa
sudah
per aspek kemampuan
tingkat
Hal
ini
Berdasarkan intervensi
dan
hasil akhir
pra-
tindakan
kemampuan
kemampuan anak dalam membaca
mengalami
Al-Quran dapat dilihat pada tabel
perkembangan yang cukup baik,
berikut:
namun masih belum bisa membaca Tabel 3. Tabel Pra-Intervensi dan Akhir Tindakan Dalam Kemampuan Membaca AlQuran Per Aspek (Subjek 1) Dimensi
Awal
%
%
Siklus 2
%
48
85,71
54
96,43
8
80
10
100
33
58,93
48
85,71
38
7
88
8
80
Membaca Huruf Hijaiyah
43
Mengenal Baris/harokat
0
0
Membaca huruf berbaris/harokat
0
0
Membaca kata
0
0
3
0
0
0
Membaca kalimat sederhana
76,78
Siklus 1
359
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 7 Edisi 2, November 2013
Data
di
divisualisasikan
atas dalam
jika
menunjukkan bahwa anak secara
diagram
mandiri dapat menjawab 20 butir
batang adalah sebagai berikut:
soal
Awal
Silklus I
dan
8
butir
soal
masih
Siklus II
60 40 20 0 Mengenal Mengenal baris membaca membaca kata huruf hijiayah huruf berbaris
membaca kalimat
Grafik 3. Perbadingan Hasil Asesmen Awal dan Akhir Kemampuan Membaca Al-Quran Peraspek (Subjek 2)
Data di atas dideskripsikan
memerlukan bantuan. Soal yang
bahwa melalui metode Al-Barqy
memerlukan bantuan adalah soal
berbasis ABA kemampuan subjek 2
menyebutkan huruf-huruf yang sulit
pada aspek membaca huruf hijaiyah
dengan tanda baris yang berbeda.
mengalami
dengan
Pada aspek membaca kata, subjek 2
tingkat pencapaian hingga 96,42%.
mengalami tingkat pencapai hingga
Hal
bahwa
87,5%. Kemampuan anak meningkat
sebagian besar huruf hijaiyah telah
sebanyak 27,5 %, anak mampu
dikuasai anak, tapi ada 2 butir soal
melakukan secara mandiri 4 butir
yaitu soal 25 dan 27 yang masih
soal dan melakukan 1 soal dengan
mendapat bantuan guru. Pada aspek
bantuan.
peningkatan
ini
menunjukkan
mengenal tanda baris terlihat subjek 2
mengalami
Aspek kemampuan membaca
peningkatan
kalimat anak mendapat skor 8, hal ini
pencapaian
berarti tingkat pencapaian anak pada
aspek mengenal tanda baris pada
aspek ini adalah hingga 80%. Pada
subjek 2 adalah 100%. Pada aspek
aspek membaca kalimat anak dapat
kemampuan membaca huruf berbaris
melakukan secara mandiri 4 butir
fatah, kasroh dan dhommah, terlihat
soal dan 1 butir soal memerlukan
subjek 2 mengalami peningkatan
bantuan. Hasil analisis data kualitatif
sampai
membuktikan bahwa anak merasa
kemampuan.
Tingkat
85,71%.
Hal
ini
360
Peningkatan Kemampuan… Rini Astuti
senang belajar Al-Quran dengan
2013:17).
Memberikan
media
media yang menyenangkan, siswa
bergambar
dalam
proses
dapat dengan aktif melakukan proses
pembelajaran terutama untuk anak
pembelajaran.
ADD
Dengan
suasana
yang
memiliki
rentang
belajar yang menyenangkan otak
konsentrasi yang pendek dan memori
anak akan lebih mudah menerima
yang bermasalah sangat penting
informasi. Kegiatan yang melibatkan
untuk
aspek visual, auditory dan kinestetik
pembelajaran.
membuat anak tidak merasa bosan dalam
belajar.
Metode
proses
Al-barqy
yang
yang
menggunakan kata lembaga pada
menggunakan media belajar yang
proses awal pembelajaran membuat
konkrit
anak merasa mudah untuk menghafal
dan
Kegiatan
membantu
bahasa
guru
yang
sederhana namun jelas membuat otak
kata-kata
reptil anak dapat menerima informasi
hafal, kata-kata tersebut dipecah
dengan baik. Hal ini senada dengan
menjadi kata kemudian menjadi suku
apa yang disampaikan oleh Chotib
kata. Metode digunakan untuk anak
bahwa otak reptil membutuhkan
ADD yang sering kali kesulitan
informasi yang sederhana, nyata dan
dalam mengingat bentuk huruf. Hal
bisa
diproses
tersebut.
Setelah
anak
dengan
cepat.
ini senada dengan Kirk, dkk yaitu
demikian
dapat
terdapat tiga tahap belajar membaca,
diterima langsung oleh panca indera
yaitu: belajar membaca keseluruhan,
(dilihat, didengar, dirasakan, dicium,
membaca rinci dan membaca tanpa
dicecap), sebaliknya otak reptil tidak
kesadaran rincian. Metode ini mirip
bisa melakukan proses yang bersifat
seperti
abstrak (Munif Chotib, 2013:12).
Analitik-Sintetik). Melalui metode
Informasi
yang
metode
SAS
(Struktur-
Media gambar membuat anak
SAS anak diperkenalkan dengan
tertarik dan senang. Hal ini sesuai
kalimat, kemudian kalimat tersebut
dengan pernyatakan Chotib bahwa
dirinci menjadi kata-kata , dipecah
informasi yang pertama diterima
lagi menjadi suku kata selanjutnya
otak adalah berupa gambar, visual
dipecah lagi menjadi huruf-huruf
atau
(Mulyono, 2012:160).
display
(Munif
Chotib,
361
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 7 Edisi 2, November 2013
Pengajaran
bersifat
seperti ini anak lebih mudah untuk
individual membuat anak dapat lebih
menyerap informasi. Hal ini sesuai
fokus
teori
ketika
yang
belajar.
Dengan
behavior
learning
bahwa
pengajaran individual, guru bisa
dengan memberikan reinforcement
lebih fokus memperhatikan kesulitan
yang positif sebagai kunci dalam
dan hambatan yang dihadapi anak
merubah perilaku, sehingga perilaku
ketika belajar. Guru dapat langsung
yang baik akan terus dilakukan,
memberikan
sedangkan
bimbingan
yang
perilaku
buruk
akan
time
out,
diperlukan anak pada saat belajar.
dihilangkan
(melalui
Bimbingan guru sangat diperlukan
hukuman, atau dengan kata “tidak”
ketika
anak
belum
mampu
(Handojo, 2009: 11). Peran guru
melakukannya
secara
mandiri,
dalam menerapkan metode ini sangat
dapat
diperlukan. Penerapan metode Al-
melakukan
Barqy berbasis ABA diperlukan
setelah
mampu
membiarkan
guru
anak
kegiatan secara mandiri. Hal ini
keterampilan
pendukung.
sesuai dengan pendapat Vigotsky
Keterampilan
pendukung
bahwa selama sesi ajaran orang yang
diantaranya
lebih
menyesuaikan
untuk berkomunikasi yang baik, guru
jumlah bimbingannya dengan level
harus bisa mengatur intonasi suara,
kinerja siswa yang telah dicapai.
kapan guru harus bersikap tegas
Ketika tugas yang akan dipelajari si
kepada anak, kapan guru harus
murid adalah tugas yang baru maka
memberikan penguatan atau reward
guru dapat menggunakan teknik
secara tepat yang dapat mendukung
instruksi
Ketika
motivasi anak dalam belajar. Guru
kemampuan murid meningkat, maka
harus memiliki kesabaran dalam
semakin sedikit bimbingan yang
mengajar anak ADD, guru harus
diberikan (Santrock, 2010:63).
sabar
ahli
(guru)
langsung.
Anak lebih fokus dan mudah diarahkan
dengan
aturan
adalah
keterampilan
mengulang-ulang
kegiatan
tanpa merasa kesal kepada anak.
yang
Pada
proses
pembelajaran
konsisten dengan pemberian reward
guru mencontohkan cara pengucapan
dan punishment. Dengan kondisi
huruf
yang
benar.
Kegiatan 362
Peningkatan Kemampuan… Rini Astuti
dilakukan secara berulang-ulang agar
pra intervensi hingga skor setelah
terjadi penguatan dalam ingatan
diadakannya tindakan.
anak. Hal ini sangat tepat dilakukan
terakhir disimpulkan bahwa Subjek 1
untuk pengajaran anak ADD. Hal ini
mengalami peningkatan 81 poin dan
sesuai
subjek 2 mengalami peningkatan 84
teori
Behaviorisme
yang
menyatakan bahwa bahasa diperlajari
poin.
melalui
peningkatan
proses
penguatan
dan
Subjek
Hasil skor
1
mengalami
sebanyak
peniruan (Upton, 2012: 117). Guru
sedangkan
telah melakukan proses pembelajaran
peningkatan hingga 60%.
secara sistematis. Guru memulai
subjek
Hasil terkumpul
konkrit
menunjukkan
media
kartu-kartu.
mengalami
analisa
pembelajaran dengan sesuatu yang yaitu
2
57,86%
data
selama
dua
adanya
yang siklus
perbedaan
Sesuai dengan karakteristik flascard
yang signifikan sebelum dan sesudah
yaitu
dilakukan
menyajikan
pesan-pesan
program
tindakan,
pendek pada setiap kartu yang
sehingga disimpulkan bahwa metode
disajikan sehingga mudah diingat,
Al-Barqy
dan juga menyenangkan (Prapto,
meningkatkan kemampuan membaca
2012: 137).
Al-Quran Berdasarkan
berbasis
untuk
ABA
anak
penelitian
dapat
ADD. tindakan
yang telah dilaksanakan disimpulkan
SIMPULAN Hasil
pengumpulan,
bahwa ciri-ciri pelaksanaan metode
pengolahan data dan evaluasi yang
Al-Barqy berbasis ABA yang dapat
dilaksanakan setiap akhir siklus,
meningkatkan kemampuan membaca
maka peneliti menyimpulkan bahwa
Al-Quran
telah terjadi peningkatan kemampuan
berikut:
membaca Al-Quran pada anak ADD
anak
ADD,
1. Pengajaran
sebagai
membaca
melalui metode Al-Barqy berbasis
menggunakan kata lembaga
ABA
yaitu ADA RAJA, MAHA
secara
signifikan.
kuantitatif
telah
adanya
peningkatan
Data
menunjukkan skor
KAYA,
KATA
WANA,
SAMA LABA.
kemampuan membaca dari kondisi 363
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 7 Edisi 2, November 2013
2. Pengajaran
huruf-huruf
ABA secara baik sebelum
yang sulit (huruf tranfer)
memanfaatkan
diajarkan
tersebut untuk anak ADD.
dengan
menggunakan
kartu-kartu
huruf.
2. Untuk
metode
meningkatkan
kemampuan membaca Al-
3. Anak
aktif
melakukan
Quran
dengan
memasangkan,
menggunakan metode Al-
menunjuk dan menyebutkan
Barqy berbasis ABA harus
huruf-huruf pada kartu.
memperhatikan hal, sebagai
kegiatan
4. Media
bervariasi
disesuaikan kebutuhan
dengan anak.
Media
berikut : a. Menggunakan
kata
lembaga, agar anak
berupa kartu-kartu huruf,
lebih
kartu kata bergambar, kartu
mengingat kata-kata
kata,
tersebut.
kartu
kalimat
mudah
dilengkapi dengan dadu dan
Penggunaan
ular tangga.
bergambar
5. Pemberian secara
reward
harus
langsung
dan
spontan. 6. Kegiatan
dilakukan
kartu ketika
menceritakan
kata
lembaga
akan
menarik
perhatian
anak
dan
anak
individual
learning
agar
menjadi
lebih
mencapai
hasil
yang
antusias
dalam
belajar Al-Quran.
maksimal. Rekommendasi
hasil
b. Menggunakan media
penelitian ini agar pembelajaran
yang
membaca Al-Quran untuk anak ADD
berupa
dapat
huruf,
optimal
maka
perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1. Guru
harus
memahami
metode Al-Barqy berbasis
bervariasi kartu-kartu kartu
bergambar,
kata kartu
kalimat, dadu dan permainan
ular 364
Peningkatan Kemampuan… Rini Astuti
tangga, agar
anak
e. Pemberian
reward
lebih tertarik dalam
berupa
pujian,
belajar Al-Quran
makanan
c. Kegiatan
mainan
pembelajaran dilakukan bermain
atau secara
langsung dengan
sehingga
anak
aktif
dan
spontan
sehingga
anak akan merasa senang
dan
melakukan kegiatan
termotivasi
seperti
terus
memasangkan,
membaca Al-Quran.
memegang
atau
menunjuk
dan
belajar
f. Melakukan pengembangan
menyebutkan.
dengan
Dengan
kata-kata
aktif
kegiatan anak
untuk
membuat lembaga
lebih
untuk
mudah
untuk
yang sulit sehingga
mengingat
huruf-
anak
huruf
yang
dipelajarinya.
mudah
huruf-huruf
bisa
lebih
mengingat
huruf-huruf tersebut.
d. Pembelajaran dilakukan
secara
individual agar anak lebih
fokus
dan
dapat berkonsentrasi lebih baik. Sehingga anak lebih mudah mengingat huruf dipelajarinya.
hurufyang
DAFTAR PUSTAKA Abdurahman, Mulyono. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta , 2012. Abdur Rauf, Abdul Aziz. Anda pun Bisa Menjadi Hafidz AlQuran.Jakarta: Markas Quran, 2012. Annuri, Ahmad. Panduan Tahsin dan Tilawah Al-Quran & Pembahasan Ilmu Tajwid. 365
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 7 Edisi 2, November 2013
Bogor: Prim Publishing, 2007. Buku Pedoman Penulisan Tesis dan Disertasi. Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta. Chotib, Munif. Kelasnya Manusia. Bandung: Mizan Pustaka,2013. Djaluddin. Cepat Membaca AlQuran dengan Metode Tunjuk Silang.Jakarta: Kalam Mulia,2012. Departemen Agama Republik Indonesia, 1993. Flanagen ,Robb. ADHD KIDS.Jakarta: Prestasi Pustaka, 2005. Handojo. Autisme Pada Anak. Jakarta: BIP, 2009. Hilmi, Irfan. Jangan Lupakan Pendidikan Agama. Republika,2011. Jurnal Guru, No,1 Vol 3 Juli 2006 Mertler, Craig A. Action Research Mengembangkan Sekolah dan Memberdayakan Guru. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011. Mills,Geoffrey E. Action Research : A Guide for Teacher. Ohio: Printice Hall, 2000. Kemmis,S.& Mc. Taggar, R. The Action Research Planne. Australia: Victoria, 1988.
Omrod. Child Development. Canada: Pearson education, 2008. Riyadh, Sa’ad. Mendidik Anak Mencintai Al-Quran. Sukaharjo: Insan Kamil, 2007. Santrock,John W. Perkembangan Anak.Jakarta: Erlangga, 2007. Sami, Abdus dkk,.Al-Quranku dengan Tajwid Blok Warna.Jakarta: Lautan Lestari,2010. Saputro, Dwijo. ADHD (Attention Deficit/Hyperactivity Disorder). Jakarta: Sagung Seto, 2009. Sarmini. Alhamdulillah Balitaku Khatam Al-Quran.Bandung: Khazanah Intelektual, 2012. Sulthon, Muhadjir. Buku Belajar Mengaji Al-Barqi. Surabaya: PenaSuci, 1999. Sutadi, Rudi. Intervensi Tatalaksana Perilaku (Applied Behavior Analysis) Pada Penyandang Autisme. Jakarta: Lembaga Intervensi Terapan Autisme, 2000. Syarifuddin, Ahmad. Mendidik Anak Membaca, Menulis, dan Mencintai Al-Quran. Jakarta: GIP, 2004.
366