Bola Terapi Latihan Koordinasi Otak Dengan Metode Brain Gym Bagi Anak ADHD (Attention Deficit Hiperactivity Disorder)
BOMBI
Disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi Tugas Akhir Desain Produk
Oleh : Afini Dwinastary 175 03 021
Pembimbing Dr. Yasraf Amir Piliang, M.A.
PROGRAM STUDI DESAIN PRODUK FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2008
Bola Terapi Latihan Koordinasi Otak Dengan Metode Brain Gym Bagi Anak ADHD (Attention Deficit Hiperactivity Disorder)
Afini Dwinastary 17503021
Laporan DP 40Z0 Tugas Akhir Desain Produk Semester II/ 2007-2008
Bola Terapi Latihan Koordinasi Otak Dengan Metode Brain Gym Bagi Anak ADHD (Attention Deficit Hiperactivity Disorder)
Oleh : Afini Dwinastary 175 03 021
Laporan ini telah diperiksa dan disetujui sebagai bagian karya Tugas Akhir Desain Produk
Mengetahui,
Pembimbing Tugas Akhir,
Koordinator Tugas Akhir
Dr. Yasraf Amir Piliang, MA
Dr. Achmad Syarief, MSD
Ketua Program Studi Desain Produk
Drs. Imam Damar Djati, MSn
ABSTRAK
ADHD adalah singkatan dari Attention Deficit Hiperactivity Disorder. Merupakan salah satu gangguan dari kelainan otak
disertai hiperaktifitas. ADHD dapat
terdeteksi dari umur 3-7 tahun. Deteksinya dilakukan secara intensif karena terjadi tumpang tindih antar gejala yang terlihat. Pada dasarnya anak ADHD terlihat normal, tidak ada kelainan fisik padanya. Berbeda dengan autis, anak ADHD dapat disembuhkan. Melalui rehabilitasi medis (terapi), pengobatan medis, kemudian penyembuhan alternatif seperti balur, Brain Gym, olahraga ataupun bermain musik. Saat ini banyak yayasan dan sekolah khusus dibangun pemerintah sebagai wadah pendidikan serta tempat penyedia sarana terapi bagi anak-anak yang mengalami ADHD. Anak ADHD mengalami kesulitan untuk fokus dan berlaku berlebihan (hiperaktif) yang dapat mengganggu teman-temannya. Melihat dari permasalahan tersebut, maka pada proyek tugas akhir ini, penulis ingin memberikan solusi dalam penyembuhan anak ADHD melalui metode Brain Gym yang dipercaya dapat memberikan efek baik kepada anak ADHD. Metode yang digunakan dari Brain Gym adalah metode untuk latihan koordinasi otak. Latihan koordinasi otak ini ditujukan untuk melatih fokus anak ADHD. Latihan koordinasi ini terdiri dari kegiatan menjaga keseimbangan (“the rocker”), gerak silang (“cross crawl”), dan gerak mendorong (“calf pump”). Namun, Brain Gym saat ini dilakukan tanpa menggunakan alat. Sulit sekali mengajak anak ADHD melakukan Brain Gym karena mereka tidak mau diam dan sulit mengikuti gerakan instruktur dengan baik. Oleh karena itu dibutuhkan sesuatu yang dapat menarik perhatian anak ADHD agar mereka mau melakukan Brain Gym.
x
Dalam proyek tugas akhir ini, penulis membuat produk yang secara tidak langsung dapat membuat anak berlatih koordinasi yang secara garis besar diterapkan melalui metode Brain Gym. Produk juga memiliki fungsi untuk relaksasi. Relaksasi memang bermanfaat untuk mengatasi hiperaktifitas anak ADHD. Biasanya relaksasi pada anak ADHD dilakukan dengan cara memijat anak ADHD yang posisi tubuhnya tengkurap pada sebuah bola besar. Hal ini menjadi analisa yang dapat mempengaruhi bentuk produk.
xi
PRAKATA
Mata kuliah Tugas Akhir Desain Produk (DP 40Z0) merupakan mata kuliah terakhir yang menentukan kelulusan atau ketidaklulusan mahasiswa setelah menempuh berbagai mata kuliah yang bersangkutan dengan bidang ilmu desain produk. Mahasiswa yang menjalani tugas akhir dituntut untuk secara aktif mengantisipasi suatu permasalahan dalam bentuk penyesuaian jenjang keahlian dan kualitas pembelajaran . Sehingga mahasiswa lulus dengan tidak hanya menguasai ilmuilmu dasar desain, pengetahuan manajemen dan keluasan wawasan tetapi juga menunjukkan tingkat keprofesionalan dalam menganalisis dan menyampaikan gagasan-gagasan desain secara baik. Mata Kuliah Tugas Akhir Desain Produk (DP 40Z0) merupakan media untuk mengukur kemampuan mandiri mahasiswa dalam melakukan pendataan, pengidentifikasian, analisis, dan sintesa permasalahan desain. Kemudian mahasiswa harus mampu menjelaskan rancangan produk melalui presentasi yang memuat gambar sketsa desain, gambar ukuran, gambar rendering yang direalisasikan menjadi bentuk model atau pun prototype. Puji Syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Kegiatan serta Laporan Tugas Akhir Desain Produk ini. Dalam pelaksanaannya, penulis ingin berterimakasih kepada : •
Bpk. DR. Achmad Syarief, MSD selaku koordinator Mata Kuliah Tugas Akhir Desain Produk DP 40Z0. Yang memberikan panduan Mata Kuliah Tugas Akhir secara lengkap sehingga penulis mendapat kemudahan dalam mengetahui segala persyaratan Tugas Akhir.
•
Bpk. Yasraf Amir Piliang, MA selaku dosen pembimbing Mata Kuliah Tugas Akhir Desain Produk DP 40Z0 yang bersedia melakukan Brain Storming dengan penulis sehingga penulis mampu menentukan produk apa xii
yang akan dibuat. •
Orang Tua penulis, Meta Trilaksmi, Nanang Dharma Sulaksana dan kakak penulis, Adita Prima Kurniani; atas doa dan dukungan semangat yang tak ternilai dengan apapun.
•
Bapak Umar, Bapak Wildan, dan Bapak Setiaman; yang bekerja di bengkel Fakultas Elektro ITB dalam membantu membuat perangkat elektronik di dalam produk. Membantu membuat model sebelum menjadi prototype.
•
Bapak Purnomo dan Bapak Ujang yang membantu membuat model dari komponen tambahan untuk studi model produk.
•
Bapak Rusly dengan ketrampilannya mengolah bahan kayu yang digunakan untuk rangka protype.
•
Bapak Dody dan Bapak Agus Karya atas ijin untuk menggunakan bengkel Desain Produk dalam megerjakan prototype.
•
Adimas Bayu Trisenoaji, atas segala kebaikan memberi dukungan moril serta bersedia memberi bantuan apapun yang dibutuhkan penulis.
•
Herbert Hans, atas bantuan dan kesabarannya meluangkan waktu untuk mengedit video uji coba terhadap anak ADHD.
•
Ibu Lely Tobing, pimpinan TK Twinkle Little Star Early Education Centre-Jakarta , yang memberikan kejelasan mengenai senam otak / Brain Gym. Jeffano Davinta dan Benoaji yang mau melaksanakan uji coba mengenai latihan koordinasi.
•
Para psikolog di Klinik Tanaya (Ibu Farah T. Suryawan dan Bpk. Sugiarmin) dan Dr. Dewi Hawani, SpA., dokter spesialis perkembangan anak di klinik Tanaya; atas data-data mengenai ADHD.
•
Ibu Ana Alisjahbana, pendiri Yayasan PUSSPA Suryakanti, para psikolog anak di Yayasan PUSSPA Suryakanti serta Bapak Aji selaku terapis anak xiii
ADHD. Joseph, Sasa, Della, Hansel anak-anak ADHD dalam mengikuti uji coba. •
Amelia Rachim, Rilies Kelviana, dan Heidy Agasti Soedarmo, sebagai teman-teman serumah yang bersama-sama berjuang dari matahari terbit sampai tenggelam, menghadapi Mata Kuliah Tugas Akhir Desain Produk ini.
•
Felisia Irine Simon, Fihaa Intan Kania, Sang Ayu Made, dan Wicaksono teman-teman sesama desain produk yang bersedia memberikan dukungan dan bantuan secara langsung maupun tidak langsung.
•
Teman-teman program studi desain produk sebagai teman senasib seperjuangan dalam melaksanakan Mata Kuliah Tugas Akhir Desain Produk, terimakasih atas semangatnya.
•
Teman-teman Fakultas Seni Rupa dan Desain Produk atas inspirasi yang diberikan secara tidak langsung kepada penulis.
Penulis berharap laporan Tugas Akhir ini dapat berguna bagi pembaca yang ingin mengetahui mengenai anak ADHD. Bahwa mereka bukanlah anak-anak yang “berbeda”, melainkan anak-anak yang membutuhkan bantuan dan perhatian khusus dari kita semua sebagai orang-orang di sekitarnya yang mendukung perkembangan dan kesembuhan mereka. Mudah-mudahan rancangan produk yang telah dibuat oleh penulis dapat berguna di masa depan bagi penyembuhan anak ADHD, walaupun setidaknya hanya menjadi inspirasi bagi mahasiswa desain produk lainnya.
Bandung, 24 Januari 2008
Penulis
xiv
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
i
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR BAGAN
vii
DAFTAR TABEL
ix
ABSTRAK
x
PRAKATA
xii
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
2
1.2 Batasan Masalah
3
1.3 Tujuan
4
1.4 Sumber Data
5
1.5 Pernyataan Masalah
5
1.6 Hipotesa Pemikiran
6
1.7 Alternatif Gagasan
6
BAB 2 ATTENTION DEFICIT HIPERACTIVITY DISORDER (ADHD) 2.1 Definisi ADHD
7
2.2 Gejala ADHD
8
2.3 Faktor Resiko Penyebab ADHD
9
A. Genetik
10
B. Inteligensi
11
2.4 Kaitan ADHD Dengan Faktor Gender
11
2.5 Kaitan ADHD Dengan Faktor Usia
12
2.6 Diagnosa Anak ADHD
12 i
2.7 Penanggulangan Anak ADHD
14
2.7.1 Terapi Akademik Untuk Anak ADHD
15
2.7.2 Terapi Non-Akademik Untuk Anak ADHD
18
2.7.3 Terapi Pengobatan Untuk Anak ADHD
19
A. Pengobatan Medis
19
B. Pengobatan Tradisional
20
C. Pengobatan Alternatif
21
BAB 3 PENYEMBUHAN ANAK ADHD DENGAN METODE BRAIN GYM 3.1 Brain Gym
23
3.2 Latihan Koordinasi Dengan Metode Brain Gym
26
3.3 Penerapan Latihan Koordinasi Dengan Metode Brain Gym pada Produk
28
3.4 Kegiatan Pada Produk
29
A. Latihan Koordinasi
29
B. Latihan Keseimbangan
30
C. Relaksasi
34
D. Latihan Kombinasi Antara Keseimbangan dan Koordinasi
35
E. Permainan
36
3.5 Perbandingan Alternatif Bentuk
40
1.
Bentuk Kotak
40
2.
Bentuk Segitiga
41
3.
Bentuk Segilima
42
4.
Bentuk Segienam
43
5.
Bentuk Lingkaran
44
3.6. Pemilihan Kegiatan Latihan Koordinasi Pada Produk
45
3.7. Studi Pemecahan Masalah Mencakup Aspek Ergonomi dan Analisa Aspek Antropometri
46 ii
A. Aspek Ergonomi
46
B. Analisa Aspek Antropometri
50
3.8 Studi Pengguna
52
3.9 Aspek Semantika Produk (Image Analisis, Studi Warna, Bentuk)
54
A. Image Analisis
54
B. Studi Warna
57
C. Sketsa Studi Bentuk
58
3.10 Studi Material
59
BAB 4 KEPUTUSAN DESAIN 4.1 Desain Terpilih
61
4.2 Inovasi
61
4.3 Proses Desain
62
a. Konsep
63
b. Standard Operational Procedure
66
c. Alternatif Alur/Track Kegiatan Terapi
67
d. Image Board
68
e. Image Chart
69
f. Sketsa
70
g. Desain Akhir
71
h. Deskripsi Produk
71
4.4. Hasil Eksperimen Berhubungan
73
BAB 5 PENUTUP 5.1 Saran
76
DAFTAR PUSTAKA
xv
LAMPIRAN
xvii iii
DAFTAR GAMBAR
No.
Nama Gambar
Hlm.
1.
Contoh alat terapi yang dapat memusatkan perhatian menghubungkan benang dalam tekstur dan warna kurakura.(Sumber: Klinik Tanaya)
15
2.
Contoh alat terapi yang dapat memusatkan perhatian dalam 16 pengulangan bentuk. (Sumber: Klinik Tanaya)
3.
Memusatkan perhatian dengan terapi menulis.(Sumber: Klinik Tanaya)
16
4.
Memusatkan perhatian dengan mengeja, membaca huruf dan melihat gambar dalam kartu kata.(Sumber: Klinik Tanaya)
16
5.
Menyusun puzzle 3dimensi.(Sumber: Klinik Tanaya)
17
6.
Meronce kalung dalam sustaining.(Sumber: Klinik Tanaya)
17
7.
Contoh Tulisan Samuel 1SD, Anak ADD/ADHD yang Mengikuti Terapi Menulis.(Sumber: Klinik Tanaya)
17
8.
Memanjat dari kiri ka kanan dan atas ke bawah dalam memusatkan perhatian dengan kekuatan otot kasar motoriknya.(Sumber: Klinik Tanaya)
18
9.
Balon untuk melompat dipakai untuk melatih kekuatan otot kasar motoriknya.(Sumber: Klinik Tanaya)
18
10.
Alat Fisioterapi : Trampolin dan alat panjat berurutan ke atas dalam ruangan.(Sumber: Klinik Tanaya)
19
11.
The Rocker Keseimbangan & Relaksasi (Sumber: Buku Brain Gym,Paul E. Dennison)
27
12.
Cross Crawl Koordinasi (Sumber: Buku Brain Gym,Paul E. Dennison)
27
13.
Culf Pump Semangat Belajar & Bergerak (Sumber: Buku Brain Gym,Paul E. Dennison)
27
14.
Kegiatan mendorong sesuatu seperti gerak calf-pump pada Brain Gym. (Sumber: Koleksi Penulis)
29
15.
Kegiatan mendorong dengan arah tertentu. (Sumber: Koleksi Penulis)
30
iv
16.
Kegiatan mencocokkan warna dengan papan warna. (Sumber: Koleksi Penulis)
30
17.
Kegiatan mencocokkan warna dengan cahaya lampu yang dibedakan warnanya. (Sumber: Koleksi Penulis)
31
18.
The Rocker menahan posisi tubuh. (Sumber: Koleksi Penulis)
32
19.
Latihan keseimbangan berjalan di atas palang. (Sumber: Koleksi Penulis)
32
20.
Latihan keseimbangan di atas bantalan berbentuk tabung. (Sumber: Koleksi Penulis)
33
21.
Latihan keseimbangan dengan bergelantungan di atas palang ayunan. (Sumber: Koleksi Penulis)
33
22.
Mengusapkan puff bedak ke seluruh tubuh anak. (Sumber: Koleksi Penulis)
34
23.
Sentuhan kepada tekstur bertujuan untuk relaksasi. (Sumber: Koleksi Penulis)
34
24.
Relaksasi di atas bola dan bidang setengah lingkaran. (Sumber: Koleksi Penulis)
35
25.
Kegiatan Calf Pump dengan mendorong benda melewati track angka. (Sumber: Koleksi Penulis)
37
26.
Kegiatan Calf Pump dengan mendorong benda sambil mengambil boneka bintang. (Sumber: Koleksi Penulis)
38
27.
Mengumpulkan boneka bintang dengan memasukkan bintang ke dalam produk. (Sumber: Koleksi Penulis)
38
28.
Bentuk-bentuk simetri yang dibawa menempel pada bagian luar produk. (Sumber: Koleksi Penulis)
39
29.
Bentuk-bentuk simetri yang dibawa menempel pada bagian dalam produk. (Sumber: Koleksi Penulis)
39
30.
Bentuk-bentuk simetri yang cocok dipasang pada track. (Sumber: Koleksi Penulis)
39
31.
Gambar gerak mendorong. (Sumber : Koleksi Penulis)
47
32.
Posisi Duduk dan memegang handle (Sumber: Koleksi Penulis)
48
33.
Posisi duduk dengan kaki siap menginjak. (Sumber: Koleksi Penulis)
49
34.
Antopometri tangan anak usia 4-6 tahun. (Sumber : Human Factors
51
v
in Design, Alvin R. Tilley, Henry Dreyfuss Associates) 35.
Antopometri tubuh anak 4-6 tahun. (Sumber : Human Factors in Design, Alvin R. Tilley, Henry Dreyfuss Associates)
51
36.
Antopometri tubuh wanita usia 20-65 tahun. (Sumber : Human Factors in Design, Alvin R. Tilley, Henry Dreyfuss Associates)
52
37.
Antopometri tubuh pria usia 20-65 tahun. (Sumber : Buku “Human Factors in Design”, Alvin R. Tilley, Henry Dreyfuss Associates)
52
38.
Profil anak 4 dan 6 tahun (Sumber: Koleksi Penulis)
53
39.
Warna-warna pilihan. (Sumber : Buku “Warna Bagi Citra dan Penampilan”, Irma Hadisurya dan Pilihan Warna Koleksi Penulis)
57
40.
Sketsa lingkaran dengan ornamen barkesan serius. (Sumber: Koleksi Penulis)
58
41. Sketsa lingkaran dengan ornamen yang mulai sederhana tetapi terlihat masih barkesan serius. (Sumber: Koleksi Penulis)
58
42. Sketsa lingkaran dengan ornamen yang lebih sederhana. (Sumber: Koleksi Penulis)
59
43. Studi Bahan, Bentuk, dan Material Gripp. (Sumber: Koleksi Penulis)
59
44. Tripleks dan block board. (Sumber: Koleksi Penulis)
60
45. Block Board yang menjadi pembentuk lengkungan pada lingkaran. (Sumber: Koleksi Penulis)
60
46
62
Gambar Konsep Produk Bola Terapi. (Sumber : Koleksi Penulis)
47. Alternatif Alur Kegiatan Terapi 1 (Sumber : Koleksi Penulis)
67
48. Alternatif Alur Kegiatan Terapi 2 (Sumber : Koleksi Penulis)
67
49. Alternatif Alur Kegiatan Terapi 3 (Sumber : Koleksi Penulis)
68
50. Image Board (Sumber: Koleksi Penulis)
68
51. Image Chart, Produk lebih ke arah fun dan simple. (Sumber : Koleksi Penulis)
69
52. Image Chart, Produk terhitung lebih mahal dan juga produksinya terbatas. (Sumber : Koleksi Penulis)
69
53. Sketsa bentuk simple dan “ramah” . (Sumber : Koleksi Penulis)
70
54. Desain Akhir (Sumber : Koleksi Penulis)
71
vi
55. Benoaji dan Jeffano menirukan bentuk gelombang, latihan koordinasi motorik halus mata dan tangan. (Sumber : TK Twinkle Little Stars Early Education Center, Jakarta)
vii
73
DAFTAR TABEL
No.
Keterangan
Hlm.
1.
Dua kategori gejala utama yang terdapat pada gangguan ADHD :Koleksi Penulis)
2.
Tabel Diagnosa DSM IV (Sumber : Buku “Memahami dan Membantu Anak ADHD” , Drs. M. Sugiarmin, Mpd. -Manual Diagnostik dan Statistika mengenai Gangguan-gangguan Mental menurut Asosiasi Psikiater Amerika, tahun 1994)
13
3.
Gerak Brain Gym dengan pijatan. (Sumber: Buku Brain Gym,Paul E. Dennison)
24
4.
Gerak Brain Gym (Sumber: Buku Brain Gym,Paul E. Dennison)
25
5.
Alternatif kegiatan latihan keseimbangan dikombinasikan dengan latihan koordinasi. (Sumber: Koleksi Penulis)
36
6.
Tabel Produk Bentuk Kotak (Sumber : Koleksi Penulis)
40
7.
Tabel Produk Bentuk Segitiga (Sumber : Koleksi Penulis)
41
8.
Tabel Produk Bentuk Segilima (Sumber : Koleksi Penulis)
42
9.
Tabel Produk Bentuk Segienam (Sumber : Koleksi Penulis)
43
10.
Tabel Produk Bentuk Lingkaran (Sumber: Koleksi Penulis)
44
11.
Latihan yang akan diintegrasikan pada produk. (Sumber: Koleksi Penulis)
45
12.
Tabel antropometri anak 4-6 tahun berkaitan dengan posisi duduk. (Sumber : Buku “Dimensi Manusia dan Ruang Interior”, Julius Panero, AIA ASID dan Martin Zelnik, AIA,ASID)
53
13.
Tabel Uji Coba Gerak Brain Gym Pada Anak ADHD (Sumber : Data Uji Coba di Yayasan PUSSPA Suryakanti, Bandung)
75
ix
(Sumber
9
DAFTAR BAGAN
No.
Keterangan
Hlm.
1.
Bagan Penyebab Gangguan Kesulitan Belajar. (Sumber: Koleksi Penulis)
1
2.
Bagan Fakta Mengenai ADHD. (Sumber: Koleksi Penulis)
2
3.
Bagan Definisi ADD/ADHD. (Sumber: Koleksi Penulis)
7
4.
Bagan Penanggulangan Anak ADHD. (Sumber: Koleksi Penulis)
15
5.
Bagan Fase Penyembuhan Anak ADHD melalui terapi. (Sumber : Yayasan PUSPPA Suryakanti-Bandung)
22
6.
Bagan Definisi Brain Gym. (Sumber : Koleksi Penulis)
23
7.
Bagan brain storming penentu bentuk produk. (Sumber : Koleksi Penulis)
55
8.
Bagan stilasi yang menjadi penentu imej bentuk produk. (Sumber : Koleksi Penulis)
56
9.
Bagan Kategori Desain.(Sumber : Koleksi Penulis)
63
10.
Tahap Latihan Koordinasi Otak dan Permainan.(Sumber : Koleksi Penulis)
64
11.
Tahap Latihan Keseimbangan dan Koordinasi. (Sumber : Koleksi Penulis)
65
12.
Bagan SOP, Standard Operational Procedure. (Sumber: Koleksi Penulis)
66
viii